Anda di halaman 1dari 3

Nama Mahasiswa : Sri Mulhidayati

NIM : 100styj21

STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR


MENCUCI RAMBUT
Pengertian Mencuci rambut dan kulit kepala dengan
mengunakan sabun atau shampoo.
Tujuan 1. Membersihkan kulit kepala dan rambut
2. Menghilangkan bau
3. Memberi rasa nyaman
4. Merangsang peredaran darah dibawah kulit
kepala
5. Membasmi kutu / ketombe
Jurnal
Marsiana Liliyanti, Yeni Mariani, Fathul Yusro
Vol. 10 No.2, oktober 2021

Pemanfaatan tumbuhan obat untuk perawatan rambut


oleh Suku Dayak Kantuk di Desa Seluan Kabupaten
Kapuas Hulu Kalimantan Barat

Damayanti (2010) efektifitas tindakan personal


hygiene terhadap tingkat kepuasan pasien imobilisasi
di RS Mardi Rahayu Kudus

Prosedur 1. Jelaskan prosedur pada klien.


2. Cuci tangan.
3. Tutup pintu/jendela ruangan atau pasang
sampiran.
4. Atur posisi pasiensetengah duduk atau tidur.
5. Setelah posisi tidur lalu letakkan perlak
/pengalas dibawah kepala pasien dan
perlak/pengalas diarahkan kebawah dengan
digulung bagian tepi menuju tempat penampung
(baskom).
6. Letakkan baskom dibawah tempat tidur tepat
dibawah kepala pasien.
7. Tutup telinga dengan kapas.
8. Tutup dada dengan handuk sampai ke leher.
9. Kemudian sisir rambut dan lakukan pencucian
dengan air hangat selanjutnya menggunakan
sampo dan bilas dengan air hangat sambil
dipijat.
10. Setelah selesai keringkan rambut dan sisir.
11. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Refrensi Marsiana Liliyanti, Yeni Mariani, Fathul Yusro


Vol. 10 No.2, oktober 2021

Pemanfaatan tumbuhan obat untuk perawatan rambut


oleh Suku Dayak Kantuk di Desa Seluan Kabupaten
Kapuas Hulu Kalimantan Barat

Damayanti (2010) efektifitas tindakan personal


hygiene terhadap tingkat kepuasan pasien imobilisasi
di RS Mardi Rahayu Kudus

Anlysis Jurnal

Personal hygiene adalah perawatan diri dimana individu mempertahankan kesehatannya


dan dipengaruhi oleh nilai serta keterampilan. Dalam dunia keperawatan personal hygiene
merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus senantiasa terpenuhi. Personal hygiene
termasuk ke dalam tindakan pencegahan primer yang spesifik, dan menjadi penting
karena personal hygiene yang baik akan meminimalkan pintu masuk mikroorganisme
yang ada dimana-mana dan pada akhirnya mencegah seseorang terkena penyakit.
Personal hygiene yang tidak baik akan mempermudah terserang berbagai penyakit,
seperti penyakit kulit, penyakit infeksi, penyakit mulut, dan penyakit saluran cerna atau
bahkan dapat menghilangkan fungsi bagian tubuh tertentu (Hidayat & Uliyah, 2005).
Salah satu bentuk personal hygiene adalah perawatan rambut, dimana perawatan rambut
ini dapat menjadi suatu indikator status kesehatan umum, perubahan hormonal, sress
emosional fisik, penuaan, infeksi serta penyakit yang dapat mempengaruhi karakteristik
rambut. Dampak perawatan rambut secara fisik dapat berupa penampilan dan
kesejahteraan seseorang yang sering tergantung dari cara penampilan rambutnya, karena
rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi serta
pengatur suhu, dan melalui rambut perubahan status kesehatan diri dapat diidentifikasi.
Dampak lain dari perawatan ramubut adalah secara psikososial yang berakibat pada rasa
nyaman, harga diri dan gangguan interaksi sosial (Ambarwati & Sunarsih, 2011).

Penelitian lain yang dilakukan oleh Damayanti (2010) yang meneliti tentang efektifitas
tindakan personal hygiene terhadap tingkat kepuasan pasien imobilisasi di RS Mardi
Rahayu Kudus menemukan bahwa ada perbedaan kepuasan yang signifikan sebelum dan
setelah tindakan personal hygiene pada pasien imobilisasi. Hasil ini menunjukkan bahwa
dengan pemberian bantuan perawatan personal hygiene maka pasien dapat merasakan
kepuasan dan kenyamanan selama menjalani perawatan di rumah sakit.

Studi pendahuluan yang dilakukan melalui observasi pada Bulan Maret 2013 tehadap 10
orang pasien imobilisasi di Ruang Umar dan Khatijah RS. Roemai yang telah menjalani
perawatan lebih dari 3 hari semuanya ditemukan kondisi rambut bau, nampak kusut,
kotor dan ditemukan ketombe. Berdasarkan keterangan pasien hal ini terjadi karena tidak
ada bantuan dari perawat untuk melakukan perawatan terhadap rambut pasien.
Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 orang perawat menyebutkan bahwa perawatan
rambut pada pasien dilakukan oleh perawat tidak berdasarkan SOP secara menyeluruh
yang terutama untuk perawatan keseharian untuk menata dan menyisir rambut pasien
yang biasanya dilakukan oleh pasien sendiri. Rendahnya personal hygiene khususnya
perawatan rambut ini disebabkan rendahnya kesadaran tentang pentingnya perawatan
rambut dan dianggap sebagai hal yang sepele.

Anda mungkin juga menyukai