Cek Kesehatan
Rumah Sakit
Komunitas
Login/Join
Baru
Home
Obat dan Suplemen
Betahistine
Vertigo merupakan kondisi yang membuat kepala terasa pusing atau berputar.
Kondisi ini biasanya disertai dengan mual, muntah, berkeringat, atau gejala
gangguan pendengaran. Dokter umumnya akan meresepkan obat untuk
mengatasi vertigo, salah satunya dengan betahistin.
Golongan obat: antivertigo
Merek dagang betahistin: Sercol, Betaserc, Vercure, Histigo, versillion,
Merislon, Vertex, Mertigo, Vertikaf, dan Noverty.
Apa itu obat betahistin?
Betahistin atau betahistine mesylate, adalah obat yang umum digunakan untuk
mengobati berbagai gejala penyakit Meniere, seperti:
pusing yang berkaitan dengan vertigo,
telinga berdenging (tinnitus), dan
gangguan pendengaran atau kesulitan mendengar.
Obat ini bekerja dengan meningkatkan aliran darah di area telinga bagian
dalam. Aliran darah yang meningkat akan menurunkan tekanan di dalam
telinga sehingga mengurangi berbagai gejala yang dirasakan.
Betahistine merupakan obat yang hanya bisa Anda dapatkan sesuai resep
dokter. Anda tidak dapat membelinya di apotek tanpa sepengetahuan dan
anjuran dokter.
Dosis betahistin
Berdasarkan data dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), betahistin
tersedia dalam bentuk blister dari poliamida/aluminium/PVC dengan sediaan
seperti berikut.
Tablet 8 mg: 10, 20, 50, 60, 84, 100, dan 120 buah.
Tablet 16 mg: 10, 20, 30, 60, dan 84 buah.
Tablet 24 mg: 10, 20, dan 60 buah.
Vertigo, tinnitus, dan gangguan pendengaran terkait penyakit Meniere
Sensasi ruangan berputar, kepala terasa melayang, dan mual-muntah yang Anda alami akibat vertigo
bisa bikin Anda merasa tak berdaya. Tenang saja, ada banyak pilihan obat vertigo yang dapat
digunakan untuk mengobati kondisi Anda. Mari simak dan kupas tuntas apa itu vertigo dan apa saja
obat vertigo yang ampuh. Apa itu vertigo? Vertigo adalah suatu kondisi di mana Anda […]
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri • Feb 26, 2021
Apakah Anda atau mungkin orang terdekat Anda punya vertigo? Seringnya, pusing karena vertigo
sulit dibedakan dengan pusing karena hal lain. Sehingga, kebanyakan orang menganggap pusing
karena vertigo sebagai hal biasa, karena mereka tidak tahu bahwa itu adalah vertigo. Hal ini
kemudian membuat vertigo kurang cepat ditangani. Lalu, sebaiknya apa yang dilakukan pertama kali
untuk mengatasi […]
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri • Jul 01, 2021
Interaksi obat yang terjadi antara obat satu dengan obat lainnya dapat
mengubah kinerja obat atau justru meningkatkan risiko efek samping dari
obat yang serius.
Pastikan bahwa Anda selalu memberi dokter terkait semua jenis obat yang
Anda gunakan, khususnya jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan
berikut.
Antihistamin. Teorinya, betahistine mesylate mungkin berinteraksi dengan
antihistamin (klorfeniramin, setirizin) sehingga tidak bekerja dengan benar.
Selain itu, betahistine dapat menurunkan efek antihistamin jika terjadi
interaksi.
Monoamine-oxidase inhibitor (MAOIs). Obat ini digunakan untuk
mengobati depresi atau penyakit Parkinson. Obat ini juga dapat meningkatkan
efek samping betahistine.
Jika salah satu obat-obatan diatas pernah Anda gunakan, bicarakan dengan
dokter atau apoteker sebelum menggunakan betahistine.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau
perawatan.
Sumber
ARTIKEL TERKAIT
Sumber
Menurut NHS, efek samping yang umum timbul setelah menggunakan obat
kortikosteroid adalah peningkatan nafsu makan, perubahan mood, hingga
sulit tidur. Jika penggunaan obat terus dilanjutkan dengan dosis yang semakin
meningkat, efeknya mulai dari perasaan lemas, tekanan darah rendah
(hipotensi), hingga kadar gula darah rendah (hipoglikemia). Jika tidak
tertangani, sekelompok gejala ini bisa berujung pada kematian.
Efek samping yang timbul pun akan tergantung dari jenis obat apa yang Anda
gunakan. Biasanya, penggunaan secara sistemik (berbentuk tablet atau
suntikan) menyebabkan efek samping yang lebih besar. Efek samping
kortikosteroid sistemik termasuk hipertensi, peningkatan gula darah, diabetes,
tukak lambung, perdarahan saluran cerna, luka yang lama sembuh,
kekurangan kalium, osteoporosis, glaukoma, kelemahan otot, hingga
penipisan kulit.
Sumber
Ditulis oleh Fauzan Budi Prasetya Diperbarui Nov 04, 2020
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri
ARTIKEL SELANJUTNYA
Sumber
1.
2.
3.
ARTIKEL TERKAIT
Anda Punya Alergi pada Obat? Kenali Ciri-Ciri dan Cara Mencegahnya
Namun, ketika rasa sakitnya sudah tidak bisa tertahankan, ada beberapa
pilihan obat pereda nyeri otot yang perlu diketahui dan bisa Anda gunakan,
seperti berikut:
1. Paracetamol
2. Ibuprofen
COX-2 inhibitor adalah salah satu jenis obat NSAID yang dapat membantu
meringankan rasa sakit dan peradangan dengan menghambat enzim yang
dikenal sebagai cyclooxygenase-2 (COX-2). Sebuah penelitian yang dimuat di
dalam Scandinavian Journal of Medicine in Science & Sport menyatakan
bahwa obat ini mampu mengurangi rasa nyeri pada otot.
Meski begitu, obat pereda nyeri otot ini disebut-sebut hanya meredakan rasa
nyeri tanpa memberikan pengaruh terhadap fungsi otot yang melemah akibat
aktivitas olahraga yang terlalu berat.
4. Kortikosteroid
6. Opioid
Opioid biasanya digunakan sebagai obat pereda nyeri otot pada tingkatan
yang sudah cukup parah. Obat ini digunakan saat rasa nyeri otot yang
dirasakan sudah tidak bisa diatasi dengan obat-obatan lainnya.
Namun, mengingat obat ini termasuk golongan narkotika, penggunaannya
membutuhkan resep dari dokter dan pemantauan ketat secara berkala.
Beberapa contoh obat opioid antara lain:
Morfin
Fentanyl
Oksikodon
Kodein
7. Antidepresan
Orang dengan kondisi nyeri kronis yang tidak merespon pengobatan lain
dapat menggunakan obat pereda nyeri otot ini untuk mengontrol rasa sakit.
Antidepresan trisiklik, contohnya, terkadang diresepkan untuk menangani
nyeri otot akibat sindroma nyeri myofasial, fibromyalgia, atau sindrom
kelelahan kronis (chronic fatigue syndrome).
Bahan alami sebagai alternatif obat pereda nyeri otot
Selain obat-obatan kimia yang diresepkan oleh dokter, Anda juga bisa
menggunakan bahan alami sebagai obat yang dapat membantu meredakan
rasa nyeri. Beberapa di antaranya adalah:
1. Chamomile
Bahan alami yang satu ini juga bisa digunakan sebagai obat tradisional untuk
pereda nyeri otot. Hal ini disebabkan chamomile memiliki kandungan
flavonoid yang bersifat antiperadangan, sehingga dapat menyembuhkan
peradangan yang juga bisa menjadi penyebab dari nyeri otot.
Anda bisa menggunakannya dengan cara menyeduh bunga Chamomile kering
dan menjadikannya minuman layaknya teh. Namun, Anda juga bisa
mengoleskan minyak esensial dari bunga Chamomile langsung di area otot
yang terasa kaku agar lebih cepat rileks.
2. Peppermint
Selain menggunakan minyak esensial sebagai obat pereda nyeri otot secara
alami, Anda juga bisa meningkatkan asupan vitamin D untuk meredakan nyeri
otot. Asupan vitamin D bisa Anda dapatkan dari sinar matahari di pagi hari
dan juga makanan tertentu.
Telur.
Ikan.
Susu yang telah difortifikasi.
4. Kurkumin
Kurkumin merupakan salah satu senyawa aktif yang terdapat di dalam kunyit,
kayu manis, dan juga jahe. Senyawa yang satu ini memiliki sifat
antiperadangan, sehingga mampu menurunkan tanda peradangan pada otot
setelah melakukan olahraga yang berat.
Selain itu, bahan alami yang disebut dapat menjadi obat pereda nyeri otot ini
juga mampu mengendurkan otot-otot yang kencang dan mengembalikannya
ke kondisi semula.
Pilihan cara lain untuk mengatasi nyeri otot
Selain menjaga kesehatan otot dan mengonsumsi obat pereda nyeri baik yang
alami atau diresepkan oleh dokter, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan
untuk mengatasi rasa nyeri. Apa saja, ya?
1. Kompres dingin atau hangat
Jika Anda tidak ingin mengonsumsi obat pereda nyeri otot, Anda bisa
mengompres menggunakan air dingin untuk mengatasi rasa nyeri otot akibat
cedera. Cara ini bisa mengecilkan pembengkakan serta mengurangi nyeri dan
peradangan yang terjadi pada otot Anda yang cedera atau terluka.
Bila nyeri otot yang dirasakan sudah terjadi dalam jangka panjang, Anda dapat
menggunakan kompres hangat untuk melemaskan otot yang tegang.
2. Rutin berolahraga
Anda mungkin mengira bahwa saat sedang mengalami nyeri otot, aktivitas
fisik seperti berolahraga sebaiknya dihentikan terlebih dahulu. Namun, itu
bukan cara yang tepat untuk mengatasi nyeri otot.
Selain penggunaan obat pereda nyeri otot, Anda justru harus tetap rutin
berolahraga untuk mengurangi rasa nyeri. Ini karena olahraga menuntut
seluruh bagian tubuh untuk bergerak, yang pada akhirnya dapat membantu
mempertahankan kekuatan otot dan kelenturan sendi.
Dengan otot yang kuat serta sendi yang lentur, tentu akan semakin
memudahkan Anda dalam melakukan berbagai aktivitas, dan mengurangi
risiko cedera yang menjadi penyebab munculnya rasa nyeri pada otot.
3. Temukan posisi yang nyaman
Posisi yang nyaman juga merupakan salah satu cara yang bisa membantu
Anda untuk mengurangi rasa nyeri pada otot. Hindari posisi berdiri, duduk,
atau berbaring yang membuat nyeri otot semakin terasa. Jangan memaksakan
diri jika memang posisi tertentu terasa tidak nyaman pada otot yang terasa
sakit.
Selain itu, selalu praktekkan postur tubuh yang baik setiap saat demi menjaga
kesehatan otot dan menghindari timbulnya nyeri dan berbagai masalah otot
lainnya. Pasalnya, kebiasaan mempraktekkan postur tubuh yang buruk
memicu timbulnya nyeri otot.
4. Lakukan peregangan
Selain mengonsumsi obat pereda nyeri otot baik herbal maupun kimia, Anda
juga bisa melakukan peregangan demi mengurangi rasa nyeri pada otot. Salah
satu kegiatan peregangan yang bisa dilakukan adalah yoga.
Akan tapi pastikan Anda tidak melakukannya secara berlebihan, karena justru
dapat memperparah rasa sakit dan nyeri otot. Coba lakukan olahraga ini rutin
setidaknya seminggu sekali supaya otot terus terlatih.
Menjaga tubuh tetap bergerak juga akan membuat rangka otot bersirkulasi
sehingga membantu kerusakan otot. Bila cara tersebut tak kunjung bisa
mengatasi nyeri, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Meski disarankan untuk tetap aktif bergerak, bukan berarti Anda harus
memforsir tubuh. Istirahat yang cukup tetap penting untuk membantu Anda
pulih dari nyeri otot. Baik sudah atau belum mengonsumsi obat pereda nyeri
otot, sebaiknya dapatkan istirahat yang cukup.
Hindari pula aktivitas fisik atau olahraga yang berlebihan. Pastikan aktivitas
fisik yang Anda lakukan masih di dalam batas wajar dan tidak memperparah
rasa sakit atau nyeri pada otot. Pasalnya, olahraga yang terlalu berat mungkin
dapat membuat otot menjadi lemah atau berbagai masalah otot lainnya.
6. Pijat
Jika Anda suka dipijat, mungkin ini adalah pilihan yang tepat untuk membantu
mengatasi rasa nyeri pada otot. Akan tetapi, lebih efektif jika Anda dipijat oleh
ahli terapis yang sudah berpengalaman dalam mengatasi nyeri otot.
Dengan pijatan yang tepat, otot-otot yang tadinya tegang akan melemas,
sehingga rasa sakit dan nyeri pada otot pun mereda. Pijat juga diduga mampu
membantu mengatasi nyeri pada tulang. Setelah dipijat, Anda biasanya akan
merasa otot lebih rileks, khususnya setelah mendapatkan pijatan secara
teratur.
Setelah dipijat, lebih baik Anda beristirahat terlebih dahulu hingga tubuh
kembali segar dan otot yang kencang tak lagi terasa mengganggu. Dengan
begitu, Anda akan lebih cepat beraktivitas seperti biasa tanpa rasa sakit dan
nyeri pada otot.
Verifying...
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau
perawatan.
Sumber
ARTIKEL TERKAIT
Myalgia adalah istilah medis untuk rasa nyeri atau sakit yang terjadi pada otot.
Nyeri umumnya memengaruhi sebagian kecil otot di area tertentu saja pada
tubuh. Sebagai contoh, nyeri otot di bagian tangan saja, otot leher saja, otot
punggung saja, atau otot kaki saja.
Meski demikian, rasa sakit juga bisa memengaruhi jaringan otot tubuh secara
menyeluruh dalam satu waktu. Hal ini terjadi karena otot terdapat pada setiap
bagian tubuh, sehingga myalgia adalah kondisi yang bisa muncul pada otot
tubuh yang mana saja.
Myalgia bisa terasa ringan atau bahkan sangat parah. Akan tetapi, kebanyakan
nyeri otot biasanya hilang dengan sendirinya, baik dalam kurun waktu lama
maupun dalam waktu singkat.
Namun, sakit otot bisa diatasi dengan mengurangi faktor risiko. Diskusikan
dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Pusing.
Rasa kaku juga kelemahan pada area tertentu yang ditambah dengan demam.
Terdapat ruam, kemerahan, juga pembengkakan pada area tubuh yang
terdampak.
Rasa yang tidak nyaman di daerah tertentu.
Kapan harus periksa ke dokter?
Walaupun menjadi salah satu kondisi yang umum terjadi, Anda pun bisa
merasakan nyeri otot yang cukup parah. Hubungi dokter apabila Anda
mengalami:
Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan Anda mengalami nyeri otot.
Beberapa kondisi penyebab myalgia atau nyeri otot di antaranya adalah:
1. Cedera
Cedera pada otot dapat menimbulkan rasa nyeri. Biasanya cedera ditandai
dengan rasa sakit, otot yang terasa lemah, timbulnya memar, bengkak, dan
kram otot.
Cedera yang dapat menimbulkan rasa nyeri pada otot ini bisa terjadi karena
beberapa hal, berikut beberapa diantaranya:
2. Stres
Salah satu penyebab lain dari myalgia adalah stres. Baik stres secara fisik
maupun mental sama-sama dapat meningkatkan risiko Anda mengalami nyeri
otot.
Stres bisa membuat tubuh jadi lebih sulit melawan penyakit tertentu yang
masuk ke dalam tubuh. Hal ini juga berhubungan pada bagian otot di dalam
tubuh Anda ketika sedang terjadi peradangan atau infeksi.
Biasanya, Anda pun juga merasakan hal lainnya seperti jantung yang berdebar,
sakit kepala, gemetar, sesak napas, juga terasa nyeri di bagian dada.
3. Infeksi
Rupanya, infeksi adalah suatu kondisi yang bisa menjadi penyebab Anda
mengalami myalgia. Beberapa jenis infeksi tersebut ialah:
Infeksi paru-paru.
Malaria.
Infeksi cacing parasit (trikinosis).
Penyakit lyme.
Jika nyeri otot yang Anda rasakan terjadi akibat salah satu kondisi yang telah
disebutkan di atas, cara mengatasi myalgia yang Anda alami adalah
mengobati atau mengatasi kondisi tersebut.
4. Penyakit tertentu
Selain penyebab yang sudah disebutkan di atas, ada pula beberapa masalah
medis yang dapat menyebabkan terjadinya sakit atau nyeri otot. Kondisi medis
yang dapat mempengaruhi Anda, di antaranya:
Anemia.
Arthritis.
Fibromyalgia.
Flu.
Pneumonia.
Lupus.
5. Kurang nutrisi
Penyebab lain terjadinya myalgia atau nyeri otot adalah ketika Anda tidak
mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan harian. Coba untuk perhatikan
asupan vitamin D pada tubuh untuk memastikan agar otot berfungsi dengan
seharusnya.
Tidak hanya itu saja, vitamin D pun juga dapat membantu penyerapan
kalsium. Apabila asupannya terlalu rendah, akan terjadi hipokalemia yang
merupakan kondisi saat tubuh kadar kalsiumnya rendah.
Hal ini pun dapat mempengaruhi tulang serta organ lainnya termasuk otot.
Ketika rasa sakit yang Anda rasakan menjadi lebih serius, lebih baik segera
periksakan kondisi ke dokter untuk mengidentifikasi penyebabnya. Dokter
akan meminta Anda untuk menjelaskan rasa sakit yang dialami.
Salah satu cara mengatasi nyeri otot atau myalgia adalah mengonsumsi obat
pereda nyeri. Obat ini akan membantu Anda meredakan rasa nyeri otot yang
dirasakan.
Obat untuk meredakan nyeri otot ini bisa dibeli secara bebas di apotek
maupun dengan resep dari dokter. Biasanya, obat-obatan yang disarankan
dokter adalah ibuprofen atau acetaminophen.
Jika rasa nyeri otot yang Anda alami sudah tergolong parah, dokter akan
meminta Anda untuk mengonsumsi obat relaksan otot untuk mengurangi
ketegangan pada otot dan meningkatkan kemampuan Anda menggerakkan
otot yang terasa sakit.
Bila nyeri otot terjadi akibat cedera yang baru saja terjadi, sebaiknya Anda
gunakan kompres dingin untuk mengurangi rasa nyeri, bengkak, dan
peradangan yang terjadi.
Namun, bila nyeri otot yang terjadi merupakan nyeri yang sudah terjadi dalam
jangka panjang, Anda bisa mengompres area tertentu yang terasa nyeri
dengan air hangat.
Anda bisa melakukannya dengan membasahi handuk dengan air hangat dan
mengompresnya dengan hati-hati di area yang terasa sakit.
Sayangnya, saat Anda mengalami myalgia, hal yang justru lebih bijak
dilakukan adalah tetap aktif bergerak. Mengapa? Terlalu banyak istirahat
seperti berbaring justru memperlambat proses pemulihan dan melemahkan
otot dan membuat otot semakin terasa sakit.
Anda memang tidak perlu melakukan aktivitas yang berat, yang terpenting
tetap gerakkan tubuh Anda dengan melakukan aktivitas fisik.
Jika Anda sedang mengalami nyeri otot, tentu ada posisi-posisi tertentu yang
membuat otot semakin nyeri dan tak nyaman. Maka itu, cobalah beberapa
posisi baik tidur maupun duduk yang nyaman bagi Anda.
4. Lakukan peregangan otot
Jika myalgia yang Anda alami masih tergolong ringan, tak ada salahnya untuk
melakukan latihan fisik yang menekankan pada gerakan peregangan otot.
Sebagai contoh, salah satu aktivitas yang dapat membantu Anda
meregangkan otot adalah yoga.
Pasalnya, yoga dapat membantu meregangkan otot yang kaku dan terasa tak
nyaman karena nyeri yang Anda alami. Akan tetapi, pilihlah gerakan yang
ringan atau sedang sehingga tidak membuat otot Anda semakin terasa sakit.
Sumber
ARTIKEL TERKAIT
Obat Nyeri Otot: Mulai dari Obat Resep Dokter Hingga Herbal
Ditulis oleh Annisa Hapsari Diperbarui Nov 20, 2020
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri
ARTIKEL SELANJUTNYA
Sistem otot manusia terdiri atas lebih dari 600 otot di dalam tubuh. Otot-otot
tersebut terbentuk dari sel-sel khusus yang disebut sebagai serabut otot.
Anda mungkin berpikir bahwa yang disebut dengan otot hanyalah yang
terlihat atau nampak berada di bawah lapisan kulit saja. Padahal, selain otot
rangka yang nampak di bawah kulit, ada pula otot polos dan otot jantung.
Selain pada tulang, otot juga melekat pada organ dalam dan pembuluh darah.
Setiap jenis otot memiliki fungsi tertentu, tapi utamanya adalah menciptakan
gerakan. Bahkan, hampir setiap gerakan di dalam tubuh merupakan hasil dari
otot yang berkontraksi.
Tidak hanya gerakan, kontraksi otot juga membantu mengatur postur tubuh,
stabilitas sendi, dan produksi panas tubuh.
Jenis-jenis otot
Sistem otot manusia berdasarkan jenisnya
Otot merupakan salah satu dari empat jaringan terpenting di dalam tubuh.
Jaringan ini terbuat dari sel-sel khusus yang disebut dengan serabut. Jaringan
otot terbagi ke dalam tiga jenis yang berbeda.
Jenis-jenis jaringan otot ini di antaranya adalah:
Otot polos dapat ditemukan di dinding organ dalam seperti pembuluh darah,
saluran pencernaan, saluran pernapasan, kandung kemih, hingga rahim. Tak
hanya itu, otot polos juga dapat ditemukan pada mata.
Pada organ yang digunakan untuk melihat ini, otot polos berfungsi untuk
mengubah ukuran iris atau selaput pelangi dan mengubah bentuk lensa mata.
Otot polos pada kulit juga dapat menyebabkan bulu kuduk berdiri saat
menghadapi cuaca dingin atau rasa takut yang menghampiri.
Namun, pada sistem otot manusia, mekanisme kerja otot polos ini
dikendalikan oleh sistem saraf otomatis. Artinya, otot ini bisa bergerak dan
dikendalikan oleh alam bawah sadar otak, tanpa perlu Anda kendalikan
dengan pikiran sadar.
Meski keberadaannya tidak Anda sadari, otot polos terus bekerja di dalam
tubuh. Fungsi otot polos beraneka ragam, tergantung letak dan posisinya di
dalam tubuh. Sebagai contoh, mekanisme gerak otot polos pada sistem
pencernaan, seperti berkontraksi dan relaksasi secara bergantian, membantu
makanan masuk ke dalam tubuh saat proses pencernaan terjadi.
Ciri-ciri dari otot polos adalah berbentuk gelendong atau memiliki poros
dengan satu inti pusat. Mekanisme kontraksi otot ini adalah berkontraksi
perlahan dan berirama.
Sel otot jantung memiliki garis-garis terang dan gelap yang disebut lurik.
Susunan serat protein di dalam sel menyebabkan pita terang dan gelap ini. Sel
otot jantung berbentuk silindris memanjang, dengan satu inti sel di tengah.
Kontraksi dari otot jantung umumnya dikendalikan oleh alam bawah sadar,
tapi cukup kuat, dan memiliki irama. Saat otot jantung berkontraksi, darah
akan dipompa keluar, sementara saat otot jantung relaksasi, darah akan
kembali masuk ke jantung setelah bersirkulasi ke seluruh tubuh.
Pada sistem otot manusia, otot rangka menjadi salah satu yang terpenting
karena lokasinya yang berada pada seluruh bagian tubuh. Fungsi otot rangka
adalah berkontraksi untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh lebih dekat ke
tulang yang melekat pada otot.
Sebagian besar otot rangka melekat pada dua tulang di sepanjang sendi,
sehingga otot berfungsi untuk menggerakkan bagian-bagian tulang lebih
dekat satu sama lain. Otot rangka tidak hanya berfungsi untuk menghasilkan
gerakan, tapi juga menghentikannya.
Selain itu, otot rangka juga dapat mencegah pergerakan tulang dan sendi
yang berlebihan. Tujuannya untuk menjaga stabilitas tulang dan mencegah
terjadinya kerusakan pada struktur tulang itu sendiri.
Jaringan otot ini juga membantu Anda untuk bisa mengendalikan secara sadar
fungsi-fungsi tertentu di dalam tubuh, seperti mengunyah dan buang kecil
maupun besar.
Fungsi dari otot rangka ini juga untuk melindungi organ dalam, khususnya
yang berlokasi di area perut, serta membantu menopang berat dari organ-
organ tersebut.
Sel otot rangka sama dengan sel otot jantung yaitu memiliki lurik. Namun, sel
otot rangka berbentuk silindris bercabang dan memiliki inti sel banyak di
setiap seratnya.
Fungsi otot
Fungsi sistem otot manusia
Setiap jenis otot yang terdapat dalam sistem otot manusia memiliki fungsinya
masing-masing. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari sistem otot di dalam
tubuh.
Otot rangka bertanggung jawab atas gerakan yang Anda lakukan. Otot rangka
melekat pada tulang Anda dan sebagian dikendalikan oleh sistem saraf pusat
(SSP).
Otot rangka digunakan kapan pun Anda bergerak. Otot mengikuti arah
gerakan yang Anda inginkan, bersama-sama dengan tulang dan tendon.
Otot rangka juga mengatur postur tubuh Anda. Kelenturan dan kekuatan
adalah kunci untuk mempertahankan postur yang tepat. Otot-otot leher kaku,
otot punggung yang lemah, atau otot-otot pinggul yang kaku dapat merusak
keselarasan Anda.
Postur yang buruk dapat memengaruhi bagian tubuh Anda dan menyebabkan
nyeri sendi dan otot yang melemah.
Menjaga keseimbangan
Pada sistem otot manusia, otot jantung dan otot polos yang keberadaannya
tidak disadari berfungsi membantu jantung berdetak dan aliran darah
mengalir ke seluruh tubuh. Hal ini biasanya ditandai dengan adanya impuls
listrik.
Otot jantung ditemukan di dinding jantung. Ini dikendalikan oleh sistem saraf
otonom yang bertanggung jawab untuk sebagian besar fungsi tubuh.
Pembuluh darah Anda terdiri dari otot polos, dan juga dikendalikan oleh
sistem saraf otonom.
Diafragma adalah otot utama yang bekerja selama pernapasan. Saat Anda
bernapas lebih berat, seperti saat sedang berolahraga, diafragma memerlukan
bantuan dari otot lain, seperti otot perut, otot leher, dan otot punggung.
Sistem otot manusia juga berfungsi dalam membantu proses pencernaan. Ya,
saat tubuh mencerna makanan, prosesnya dikendalikan oleh otot-otot polos
yang ditemukan di saluran pencernaan.
Otot polos Anda melemas dan menegang saat makanan melewati tubuh
selama proses pencernaan berlangsung. Otot-otot ini juga membantu
mendorong makanan keluar dari tubuh Anda melalui buang air besar, atau
muntah ketika sakit.
Kelompok otot
Pengelompokan otot rangka
Untuk lebih memahami sistem otot rangka, Anda bisa mempelajarinya melalui
pengelompokan otot-otot tersebut seperti berikut ini:
Otot yang tergabung dalam otot rangka di bagian batang tubuh adalah
kelompok otot erector spinae yang terletak di sisi-sisi tulang punggung ini
bertugas untuk membantu tubuh mempertahankan posisi tegak saat sedang
berdiri maupun duduk.
Lalu, otot yang tergabung dalam sistem otot rangka pada bagian batang
tubuh berikutnya adalah otot pada dinding toraks atau dada yang terlibat
dalam proses pernapasan. Otot ini terletak pada rongga di antara tulang
rusuk. Otot tersebut berkontraksi saat Anda menghembuskan napas.
Sistem otot rangka di bagian otot ekstremitas atas mencakup otot yang
melekatkan tulang belikat ke dada dan menggerakkan tulang belikat, yang
melekatkan tulang lengan atas ke tulang belikat dan menggerakkan lengan,
serta otot yang terletak di lengan bagian bawah yang menggerakkan telapak
tangan, lengan bawah, dan pergelangan tangan.
Ada pula otot yang berfungsi menggerakkan kaki. Sebagai contoh, otot
ekstensor besar tungkai (quadriceps femoris) yang dapat meluruskan kaki di
bagian lutut. Lalu otot harmstring, yaitu otot besar yang memanjang dari
pinggul hingga bagian bawah lutut, juga bagian dari sistem otot rangka di
bagian otot ekstremitas bawah.
Gangguan pada sistem otot
Gangguan atau penyakit pada sistem otot manusia
Sama halnya dengan sistem rangka dan sendi manusia, ada beberapa
gangguan atau masalah sistem otot yang perlu Anda ketahui dan waspadai.
Berikut ini adalah beberapa kelainan, masalah, dan penyakit yang berkaitan
dengan sistem otot manusia, di antaranya:
1. Myalgia
Myalgia atau nyeri otot merupakan salah satu masalah pada sistem otot yang
cukup sering dialami. Bahkan, bisa jadi, semua orang pernah mengalami
kondisi yang satu ini.
Penyebab nyeri otot bisa beraneka ragam, tapi umumnya kondisi ini
disebabkan oleh cedera otot atau penggunaan otot secara berlebihan. Selain
itu, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh berbagai penyakit yang juga
berkaitan dengan sistem otot manusia, misalnya fibromyalgia.
Oleh sebab itu, penting hukumnya untuk selalu menjaga kesehatan otot agar
tidak mudah mengalaminya.
2. Kram otot
Masalah pada sistem otot yang satu ini terjadi saat otot berkontraksi cukup
kuat dan membuat otot kencang secara mendadak. Kondisi yang mungkin
berlangsung selama beberapa menit ini dapat menimbulkan rasa sakit.
Umumnya, kram otot terjadi di bagian kaki. Meski cenderung tidak berbahaya,
saat mengalaminya, Anda tidak bisa menggunakan maupun menggerakkan
otot yang sedang mengalami kram.
3. Distrofi otot
Gangguan pada sistem otot berikutnya adalah kerusakan otot yang terjadi
akibat kelainan bawaan lahir yang umumnya bersifat turun-temurun. Distrofi
otot ini merupakan kumpulan dari penyakit-penyakit yang menyerang otot.
Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya protein distrofin, yaitu protein yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu otot berfungsi secara normal.
4. Atrofi otot
Masalah kesehatan lain yang menyerang sistem otot manusia adalah atrofi
otot. Umumnya, kondisi ini terjadi saat otot menyusut karena terlalu lama tak
digunakan.
Namun, beberapa hal lain juga mungkin menjadi penyebab dari atrofi otot,
seperti proses penuaan, malnutrisi, penggunaan obat-obatan, hingga kondisi
kesehatan lain.
5. Kelumpuhan
Sumber
ARTIKEL TERKAIT
Hello Sehat ingin menjadi sumber informasi Anda dalam membuat keputusan kesehatan dan
Informasi
Ketentuan Pengguna
Kebijakan Privasi
Panduan Komunitas
Hello Sehat
Tentang Kami
Profil Manajemen
Karier
Kontak Kami