Skenario D Kelompok IV
Skenario D Kelompok IV
KELOMPOK IV
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dpat menyelesaikan Laporan Tutorial Skenario D
Blok X. Shalawat beriring salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW berserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya
sampai akhir zaman.
Dalam penyelesaian laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan,
bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
hormat dan terimakasih kepada Allah SWT, yang telah memberikan kehidupan
dengan sejuknya keimanan. Kepada orang tua yang telah memberikan dukungan
materi maupun spiritual. Kepada dr. Ratika Febriani, M. Biomed selaku tutor
kelompok 4, dan semua pihak yang membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik saran yang bersifat membangun guna perbaikkan
dimasa mendatang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua dalam
pengembangan ilmu pengetahuan. Amin
.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Peraturan Tutorial:
1. Saling menghormati antar sesama peserta tutorial
2. Menggunakan komunikasi yang baik dan tepat
3. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan pendapat
4. Tidak mengaktifkan alat komunikasi selama proses tutorial berlangsung
5. Tepat waktu
2.2 Skenario
“Lemah Tiba-Tiba”
- Vaskularisasi otak
Otak divascularisasi oleh cabang-cabang dari dua arteri utama yakni
arteri carotis interna dan arteri vertebralis yang selanjutnya akan
bercabang menjadi:
1. Arteri cerebri anterior, memvaskularisasi sebagian besar
permukaan medial dan superior, serta daerah frontal.
2. Arteri cerebri media, memvaskularisasi permukaan lateral, daerah
temporal, dan parietal.
3. Arteri cerebri posterior, memvaskularisasi permukaan inferior dan
daerah occipital
Darah mengangkut zat asam, makanan dan substansi lainnya
yang diperlukan bagi fungsi jaringan hidup yang baik. Kebutuhan
otak sangat mendesak dan vital, sehingga aliran darah yang konstan
harus terus dipertahankan. Suplai darah arteri ke otak merupakan
suatu jalinan pembuluh - pembuluh darah yang bercabang - cabang,
berhubungan erat satu dengan yang lain sehingga dapat menjamin
suplai darah yang adekuat untuk sel.
a. Peredaran Darah Arteri
Suplai darah ini dijamin oleh dua pasang arteri, yaitu arteri
vertebralis dan arteri karotis interna, yang bercabang dan
beranastosmosis membentuk circulus willisi. Arteri karotis
interna dan eksterna bercabang dari arteri karotis komunis yang
berakhir pada arten serebri anterior dan arteri serebri medial. Di
dekat akhir arteri karotis interna, dari pembuluh darah ini keluar
arteri communicans posterior yang bersatu kearah kaudal dengan
arteri serebri posterior. Arteri serebri anterior saling berhubungan
melalui arteri communicans anterior. Arteri vertebralis kiri dan
kanan berasal dari arteria subklavia sisi yang sama. Arteria
subklavia kanan merupakan cabang dari arteria inominata,
sedangkan arteri subklavia kiri merupakan cabang langsung dari
aorta. Arteri vertebralis memasuki tengkorak melalui foramen
magnum, setinggi perbatasan pons dan medula oblongata. Kedua
arteri ini bersatu membentuk arten basilaris.
b. Peredaran Darah Vena
Aliran darah vena dari otak terutama ke dalam sinus - sinus
duramater, suatu saluran pembuluh darah yang terdapat di dalam
struktur duramater. Sinus - sinus duramater tidak mempunyai
katup dan sebagian besar berbentuk triangular. Sebagian besar
vena cortex superfisial mengalir ke dalam sinus longitudinalis
superior yang berada di medial. Dua buah vena cortex yang utama
adalah vena anastomotica magna yang mengalir ke dalam sinus
longitudinalis superior dan vena anastomotica parva yang
mengalir ke dalam sinus transversus. Vena -vena serebri profunda
memperoleh aliran darah dari basal ganglia (Wilson, el al, 2012).
- N.VII (N. Facialis)
Mempunyai dua radix yaitu radix motorik disebelah medial dan
radix sensoris disebelah lateral yang disebut N.intermedius.
a) Radiks motoris mempersarafi otot-otot wajah, kulit kepala, dan
telinga (m.bucinator, m.platysma, m.styloideus dan venter
posterior m. digastricus)
b) Radiks sensoris mengandung serabut pengecap dari 2/3 bagian
anterior lidah dasar mulut dan palatum juga membawa serabut
saraf parasimpatis sekretomotorik untuk glandula
submandibularis, lacrimalis, sublingualis, dan kelenjar dihidung.
Kedua radiks muncul dari permukaan anterior otak diantara pinggir
bawah pons dan medula oblongata berjalan kelateral dan depan fossa
cranii posterior bersama N.vestibulochoclearis lalu ke meatus
acusticus internus masuk kanalis fasialis berjalan kelateral diatas
vestibulum labbyrinthus sampai dinding medial cavum timpani masuk
ke foramen stylomastoideus, fungsi :
1. motoris : motoris mempersarafi otot-otot wajah, kulit kepala,
dan telinga (m.bucinator, m.platysma, m.styloideus dan venter
posterior m. Digastricus.
2. Sensoris : pengecap.
- N. XII (N. Hypoglosus) saraf motoris : yang menyuplai semua otot
interinsik lidah ditambah m. Styloglossus, m.hipoglosus, dan m.
Genioglosus. Berfungsi ; mempersarafi otot-otot palatum molle,
pharinx, larynx, m. Sternocleidomastoideus, m.trapezius, otot-otot
lidah.
- LMN dan UMN
Berdasarkan letak anatomis, motoneuron pada sistem saraf
somatis terbagi menjadi dua, yakni Upper Motorneuron (UMN) dan
Lower Motorneuron (LMN).
Upper motorneuron adalah semua neuron yang menyalurkan impuls
motorik ke lower motorneuron dan terbagi menjadi susunan
piramidalis dan extrapiramidalis. Upper motorneuron berjalan dari
korteks serebri sampai dengan medulla spinalis sehingga kerja dari
upper motorneuron akan mempengaruhi aktifitas dari lower
motorneuron.
Lower motorneuron adalah neuron-neuron yang menyalurkan
impuls motorik pada bagian perjalanan terakhir ke sel otot skeletal,
hal ini, yang membedakan dengan upper motorneuron. Lower
motorneuron mempersarafi serabut otot dengan berjalan melalui radix
anterior, nervus spinalis dan saraf tepi. Lower motorneuron memiliki
dua jenis yaitu alfa-motorneuron memiliki akson yang besar, tebal dan
menuju ke serabut otot ekstrafusal (aliran impuls saraf yang berasal
dari otak/medulla spinalis menuju ke efektor), sedangkan gamma-
motorneuron memiliki akson yang ukuran kecil, halus dan menuju ke
serabut otot intrafusal (aliran impuls saraf dari reseptor menuju ke
otak/medulla spinalis). Begitu halnya dengan nervi cranialis
merupakan dari LMN karena nervus-nervus cranialis ini sudah keluar
sebelum medulla spinalis yaitu di pons dan medulla oblongata.
- Traktus piramidal dan ektrapiramidal
Tractus pyramidals terdiri dari tractus corticospinal dan tractus
corticobulbar. Tractus extrapyramidals dibagi menjadi lateral pathway
dan medial pathway.
1. Traktus Piramidal
a. Tractus Corticospinal
Serabut tractus corticospinal berasal dari sel pyramidal di
cortex cerebri. Dua pertiga serabut ini berasal dari gyrus
precentralis dan sepertiga dari gyrus postcentralis. Serabut
desendens tersebut lalu mengumpul di corona radiata,
kemudian berjalan melalui crus posterius capsula interna. Pada
medulla oblongata tractus corticospinal nampak pada
permukaan ventral yang disebut pyramid.
Pada bagian caudal medulla oblongata tersebut 85% tractus
corticospinal menyilang ke sisi kontralateral pada decussatio
pyramidalis sedangkan sisanya tetap pada sisi ipsilateral
walaupun akhirnya akan tetap bersinaps pada neuron tingkat
tiga pada sisi kontralateral pada medulla spinalis. Tractus
corticospinalis yang menyilang pada ducassatio akan
membentuk tractus corticospinal lateral dan yang tidak
menyilang akan membentuk tractus corticospinal anterior.
Traktus kortikospinal lateralis nantinya akan terus menurun
untuk masuk kedalam subtantia grisea kornu anterior segmen
vertebral yang bersangkutan dan berakhir di sel-sel kornu
anterior (primary motoneuron) dan selanjutnya akan
mempersarafi otot-otot rangka melalui medulla
spinalis.Traktus kortikospinalis ventralis akan terus menurun
dan baru menyilang melalui komisura ventralis di masing-
masing segmen yang bersangkutan untuk berakhir di kornu
anterior untuk kemudian mempersarafi otot-otot rangka.
b. Tractus Corticobulbar
Serabut tractus corticobulbar mengalami perjalanan yang
hampir sama dengan tractus corticospinal, namun tractus
corticobulbar bersinaps pada motor neuron nervus cranialis III,
IV, V, VI, VII, IX, X, XI, XII. Traktus kortikobulbar
berpengaruh terhadap LMN saraf-saraf cranial otak. Serabut
traktus kortikobulbar berjalan dari kapsula interna menuju
otak tengah (mesensefalone).
Tractus coricobulbar menjalankan fungsi kontrol volunter
otot skelet yang terdapat pada mata, dagu, muka dan beberapa
otot pada faring dan leher. Seperti halnya dengan tractus
corticospinal, tractus corticobulbar pun mengalami
persilangan namun persilangannya terdapat pada tempat
keluarnya motor neuron tersebut.
2. Traktus Ekstrapiramidal
System ekstrapiramidal tersusun dari semua jaras motorik
yang tidak melalui piramis medulla oblongata dan berkepentingan
untuk mengatur sirkuit umpan balik motorik pada medulla spinalis,
batang otak, serebelum, dan kortek serebri. Selain itu, system ini
juga mencakup serabut-serabut yang menghubungkan kortek
serebri dengan masa kelabu ( seperti striata, nucleus ruber, dan
subtantia nigra), dengan formation rerikuaris dan dengan nucleus
tegmental batang otak lainnya.
Susunan ekstrapiramidal terdiri atas korpus striatum, globus
palidus, inti-inti talamik, nukleus subtalamikus, subtansia nigra,
formatio retikularis batang otak,serebelum berikut dengan korteks
motorik tambahan, yaitu area 4, area 6 dan area 8. komponen-
komponen tersebut dihubungkan satu dengan yang lain oleh akson
masing-masing komponen itu. Dengan demikian terdapat lintasan
yang melingkar yang dikenal sebagai sirkuit. Oleh karena korpus
striatum merupakan penerima tunggal dari serabut-serabut segenap
neokorteks, maka lintasan sirkuit tersebut dinamakan sirkuit
striatal yang terdiri dari sirkuit striatal utama (principal) dan 3
sirkuit striatal penunjang (aksesori).
- Jantung
Batas jantung
Batas jantung membesar,
normal, iktus
iktus kordis tidak
kordis tidak
tampak, bunyi jantung
tampak, bunyi Abnormal
normal, bising jantung
jantung normal,
shuffle sistolik (-), HR
bising jantung
108x/menit, reguler.
shuffle sistolik
(-), HR 60-
100x/menit,
reguler.
- Paru Stem fremitus
Stem fremitus normal, normal, suara Normal
suara nafas vesikuler nafas vesikuler
normal. normal.
MOTORIK (MOVEMENT)
VERBAL
15 : Sadar sepenuhnya
Pecahnya aneurisme
- a.cerebri media (lebih berat
ekstremitas atas dan wajah).
- a.cerebri anterior (lebih
berat ekstremitas bawah).
Perdarahan keluar ke
parenkim otak
Pendarahan menekan
jaringan sekitar otak
Rehabilitasi
1. Fisioterapi
3. Terapi fisis dan okupasi setelah pasien bias berdiri kembali agar
pasien dapat mengembangkan kemandiriannya
Hipertensi
Penurunan elastisitas
pembuluh darah
Aneurisma
Peningkatan tekanan
Perdarahan di otak
intrakranial