Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TUTORIAL KLINIK

Tanggal Pengkajian : Kamis, 5 Desember 2019


Jam : 08:00 WITA

DATA PASIEN
Nama : Tn.F
Usia : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Alamat : Jl. Antasan Kecil Timur
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Status Pernikahan : Menikah
Agama/Keyakinan : Islam
Pekerjaan : Swasta
Diagnosa Medik : Tumor Plank + DM tipe II
NRM : xxxxxx
Tanggal Masuk : 04 Desember 2019

KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan baru pertama kali melakukan operasi, meskipun sudah 2 tahun mengalami
sakit tersebut, pasien mengtakan nyerinya bertambah parah dibagian punggung bawah sebelah
kanan, nyeri dirasakan ketika waktu berbaring dan seperti berdenyut- denyut, kadang nyerinya
hilang timbul. Pasien juga memiliki riwayat keturunan yaitu diabetes milletus tipe 2. Pasien
dianjurkan operasi pada tanggal 5 Desember 2019 jam 10.00 WITA dengan tindakan EXCISI.

P= ketika berbaring, Q = seperti berdenyut-denyut, R = dibagian punggung bawah sebelah


kanan, S = skala 5 (1-10 = sedang), T = hilang timbul

DATA FOKUS
DS :
- Klien mengatakan nyeri punggung bawah sebelah kanan
- Pasien mengatakan baru pertama kali meakukan operasi
- Skala nyeri :
- P = ketika berbaring
- Q = seperti berdenyut-denyut
- R = dibagian punggung bawah sebelah kanan
- S = skala 5 (1-10 = sedang)
- T = hilang timbul

DO :
- Tampak ada benjolan dipunggung sebelah kanan pasien
- Pasien tampak menahan nyeri
- Akral pasien teraba dingin
- pasien tampak gelisah
- pasien tampak tegang
- TTV
- TD = 153/90 mmHg
- RR = 20x/m
- N =82x/m
- T = 36,4C
- SpO2 = 99%
- BB = 74Kg
- TB = 166cm

ANALISA DATA
No Data Problem Etiologi
1 Data subjektif : Nyeri akut Agen cedera fisik
- Klien mengatakan nyeri punggung
bawah sebelah kanan
- Skala nyeri :
P = ketika berbaring
Q = seperti berdenyut-denyut
R = dibagian punggung bawah
sebelah kanan
S = skala 5 (1-10 = sedang)
T = hilang timbul

Data objektif :
- Tampak ada benjolan dipunggung
sebelah kanan pasien
- Pasien tampak menahan nyeri
- Pemeriksaan Penunjang
5 Desember 2019
USG : Tumor Flank
GDS : 125 mg/dL
- TTV :
TD = 153/90 mmHg
RR = 20x/m
N =82x/m
T = 36,4C
SpO2 = 99%
BB = 74Kg
TB = 166cm

2 Data subjektif : Ansietas Prosedur


Pasien mengatakan baru pertama kali pembedahan
melakukan operasi
Data objektif :
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak tegang
- Akral teraba dingin
- TTV :
TD = 153/90 mmHg
RR = 20x/m
N =82x/m
T = 36,4C
SpO2 = 99%
BB = 74Kg
TB = 166cm

HYPOTESIS (Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul)


1. Nyeri Akut
2. Ansietas
MECHANISME

Benjolan Tindakan Pembedahan Perubahan Fisik

Pembesaran Kurang Informasi

Syaraf tertekan dibagan bawah tulang rusuk Ansietas

Rangsangan stimulus sensorik

Nyeri akut

MORE INFO
1. Data Tambahan
1.1 Pemeriksaan Penunjang
1.1.1 Pemeriksaan USG (5 Desember 2019) : Tumor Flank
1.1.2 Pemeriksaan darah sewaktu (tanggal 5 Desember 2019) : 125 mg/dL

DON’T KNOW
1. Mengapa bisa terjadi benjolan dibagian punggung? Apa penyebabnya?
Jawab :
Pada sel dibagian punggung mengalami tua dan kematian, biasanya sel akan tumbuh dan
membelah diri membentuk sel baru ketika tubuh membutuhkan dan digantikan dengan sel
baru, namun proses pergantian tidak berjalan sebagaimana mestinya. Ada sel-sel yang
berlebih yang bisa membelah diri tanpa henti hingga akhirnya membentuk tumor.

2. Apa yang dimaksud Excisi?


Jawab :
Tindakan bedah yang membuang jaringan tumor dengan cara memotong, yang bertujuan
mengangkat lesi kulit

LEARNING ISSUE
Area keilmuaan atau topik yang diperlukan dalam memecahkan masalah adalah tentang sistem
persyarafan (neurobehavior) yang mengarah kepada Pembedahan pada tumor flank
PROBLEM SOLVING
1. Hasil Telaah Literatur/ Teori terkait tahap 6
Tumor Flank
1.1 Definisi
Tumor Flank adalah suatu tumor (benjolan) jinak yang berada dibawah yang berada
dibawah kulit yang terdiri dari lemak. Biasanya dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun).
Karena tumor merupakan lemak, maka dapat muncul dimanapun pada tubuh. Jenis yang
paling sering adalah yang berada lebih ke permukaan kulit (superficial). Biasanya lipoma
berlokasi di kepala, leher, bahu, badan, punggung, atau lengan.
1.2 Etiologi
Penyebabnya masih belum diketahui. Banyak orang menghubungkan penyebabnya
adalah konsumsi lemak yang berlebihan dan obesitas, tetapi tak ada satupun yang terbukti
secara ilmiah, terkadang bisaditurunkan dalam satu keluarga.
1.3 Manifestasi Klinis
Tumor Fank berbentuk seperti benjolan dengan diameter 2-10 cm, ,terasa kenyal dan
lembut. Serta bergerak bebas di kulit (free mobility of overlying skin), namun overlying
skin ini secara khas normal. Sering terdapat pada leher, lengan dan dada. Tetapi bisa
muncul di bagian tubuh manapun. Pada umumnya orang-orang tidak menyadari jika
mereka mengidap tumor flank sampai benjolannya tumbuh besar dan terlihat.
1.4 Patofisiologi
neoplasma jaringan lunak jinak yang paling sering terjadi pada orang dewasa, yaitu
sekitar 1% populasi, paling sering ditemukan antara usia 40-60 tahun. Neoplasma ini
jinak tumbuh lambat yang terdiri dari sel-sel lemak matang. Dimana tampak metabolik
sel-sel lipoma berbeda dari sel normal meskipun sel-sel tersebut secara histologis serupa.
Jaringan lemak berasal dari jaringan ikat yang berfungsi sebagai depo lemak.
Terjadinya suatu tumor flank dapat juga disebabkan oleh karena adanya gangguan
metabolisme lemak, terjadi proliferasi baik histologi dan kimiawi, termasuk komposisi
asam lemak dari jaringan lemak normal. Metabolisme lemak pada tumor flank berbeda
dengan metabolisme lemak normal, walaupun secara histologi gambaran sel lemaknya
sama.
Pada lipoma dijumpai aktivitas lipoprotein lipase menurun. Lipoprotein lipase penting
untuk transformasi lemak di dalam darah. Oleh karena itu asam lemak lebih banyak
dibandingkan dengan lemak normal. Hal ini dapat terjadi bila seseorang melakukan diet,
maka secara normal depot lemak menjadi berkurang, tetapi lemak pada tumor flank tidak
akan berkurang bahkan bertambah besar. Ini menunjukkan bahwa lemak pada tumor
flank bukan merupakan lemak yang dibutuhkan oleh tubuh. Apabila tumor membesar
akan tampak sebagai suatu penonjolan yang dapat menekan jaringan di sekitarnya
1.5 Pemeriksaan Penunjang
- biopsy dan pemeriksaan histopatologi
- CT Scan
- MRI
- Cek darah lengkap
1.6 Penatalaksanaan
1.6.1 Steroid Injection :
Perawatan ini mengecilkan tumor tetapi tidak dengan sepenuhnya menghilangkan
tumor itu. Tetapi ini mungkin tidak berguna untuk yang sudah berukuran besar.
1.6.2 Liposuction
Perwatan ini menggunakan suati jarum dan suatu semprotan besar untuk
memindahkan tumor yang besar. Tindakan ini dilakukan dalam keadaan pasien
terbius local.
1.6.3 Surgical Removal
Perawatan ini dilakukan dengan operasi lebih besar yaitu dipindahkan dengan
memotong tumor tersebut. Pasien yang menjalani tehnik ini dilkukan pembiusan
secara local maupun general anesthesia. Dan biasanya hilang setelah pembedahan.
Indikasi pembedahan pada antara lain :
a. Alasan kosmetik
b. Untuk mengevluasi histology (adakah keganasan pada jaringan) sehingga dapat
menyingkirkan kemungkinan liposarcoma.
c. Jika menimbulkan gejala yang mengganggu.
Jika berkembang menjadi lebh dari 5 cm.
Asuhan Keperawatan
NOC NIC IMPLEMENTASI EVALUASI
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV 1. Memonitor TTV S:
keperawatan selama 1x10 2. Lakukan 2. Melakukan pengkajian Pasien mengatakan
menit klien dapat pengkajian nyeri dengan PQRST nyerinya berkurang
mengendalikan nyeri nyeri dengan 3. Mengobservasi reaksi Skala nyeri 3
denganKriteria Hasil: PQRST non verbal dan O:
1. Mampu mengontrol 3. Observasi ketidaknyamanan Pasien tampak lebih
nyeri reaksi non 4. Mengajarkan teknik nyaman
2. Melaporkan skala verbal dan relaksasi nafas dalam A:
nyeri berkurang dari 5 ketidak 5. Mengevaluasi Masalah teratasi
menjadi (1-3) nyamanan kefektifan kontrol sebagian
3. Mengatakan rasa 4. Ajarkan teknik terhadap nyeri P:
nyaman setelah nyeri relaksasi nafas Intervensi
berkurang dalam dilanjutkan(1,2,3,4,5)
5. Evaluasi
kefektifan
kontrol
terhadap nyeri
Setelah dilakukan tindakan 1. Dampingi pasien, 1. Mendampingi pasien S:
keperawatan 1x 10 menit Bina Hubungan dan membina pasien mengatakan
diharapkan kecemasan Saling Percaya hubungan saling saat pasien diajak
pasien teratasi. dengan pasien percaya dengan perawat berdiskusi
Kriteria hasil : 2. Bantu atau pasien, mungucapkan dan melakukan teknik
1. wajah pasien tidak dorong pasien salam, napas dalam pasien
tegang, mengungkapkan memperkenalkan diri, merasa gugupnya
2. Pasien tampak rileks perasaan saat ini berkenalan, kontrak berkurang
3. Pasien tampak tenang 3. Berikan waktu, meminta O:
penjelasan persetujuan. pasien nampak
prosedur tindakan 2. Mendorong dan tenang, Pasien
yang akan mebantu pasien untuk nampak rileks, wajah
dilakukan. mengungkapkan pasien tidak tegang
4. Ajarkan pasien perasaan pasien saat A:
tekhnik relaksasi ini dan mengajak masalah teratasi
dan distraksi. pasien berdiskusi serta P:
memfasilitasi selama intervensi di
berdiskusi dengan Hentikan. (1,2,3,4)
pasien
3. Mendampingi dokter
menjelaskan prosedur
operasi ke pasien
4. Mengajarkan teknik
relaksasi dan distraksi
dengan napas dalam
yaitu tarik napas
dalam melalui hidung
tahan selama 3 detik
keluarkan dari mulut
dilakukan selama 3
kali berturut turut atau
sampai pasien merasa
perlu.
DAFTAR PUSTAKA

Huda A, Kusuma H. (2016). Asuhan Keperawatan Praktis Edisi Revisi Jilid 1. Jogja :
Mediaction
Mansjoer, A dkk. (2007). Kapita Selekta Kedokteran, Jilid Kedua. Jakarta: Media
Aesculapius FKUI
Muttaqin, Arif. (2013). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Persarafan. Jakarta: Salemba Medika
NANDA Internasional (2018-2020). Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Penerbit:
EGC
Smeltzer, dkk. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol
2. Alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih. Jakarta: EGC

Banjarmasin, 6 Desember 2019

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Yurida Olvani, Ns., M.Kep) (Rusdianawati, S.Kep., Ns)

Anda mungkin juga menyukai