Anda di halaman 1dari 15

BAB II

TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan untuk mendukung penelitian terutama

dalam pengungkapan ICSR terhadap reputasi dan kinerja keuangan

perusahaan yang sudah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

Terdapat beberapa perbedaaan antara peneliti yang satu dengan peneliti

yang lainnya dan dengan perbedaan tersebut maka hasil yang diperoleh

juga berbeda. Berikut tabel ringkasan yang menunjukkan penelitian

terhadap reputasi dan kinerja keuangan dari peneliti sebelumnya.

Nama Judul Permasalahan Hasil Perbedaan


Johan Islamic Peneliti ingin Peneliti Menggunak
Arifin dan Corporate mengetahui menghasilkan an Objek
Eke Ayu Social pengaruh bahwa yang
Wardani, Responsibil ICSR variabel ICSR berbeda,
Juni ity terhadap berpengaruh menggunak
(2016) Disclosure, Reputasi dan positif yang an tahun
Reputasi, ingin siginifikan yang
dan Kinerja mengetahui terhadap berbeda
Keuangan : pengaruh reputasi yaitu tahun
Studi pada ICSR perusahaan 2018
Bank terhadap perbankan menambahk
Syariah di kinerja Syariah, an rasio
Indonesia keuangan variabel ICSR baru
tahun 2011 dengan tidak terhadap
– 2013 mengukur berpengaruh penilaian
menggunkan terhadap kinerja
ROA dan kinerja keuangan
ROE keuangan perusahaan
perusahaan yaitu,Curre
dan variabel nt Ratio ,
ICSR tidak Debt to
berpengaruh Equity
terhadap Ratio

11
12

ROA,
Variabel
ICSR
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
ROE

Desak Pengaruh Peneliti ingin Peneliti Menggunak


Putu Corporate mengetahui menghasilkan an sektor
Suciwati, Social pengaruh bahwa yang
Desak Responsibil CSR terhadap terdapat berbeda
Putu Ari ity terhadap kinerja Pengaruh dengan
Pradnyan, kinerja keuangan positif dan peneliti
Cening keuangan dengan siginifikan sebelumnya
Ardina (Studi menggunkan terhadap yaitu
(2016) Perusahaan rasio ROA ROA dan perbankan
Sektor dan ROE ROE syariah, dan
Pertambang menambahk
an di BEI an variabel
tahun 2010 dependenya
– 2013 ) yaitu
reputasi
perusahaan
dan
menambahk
an rasio
terhadap
kinerja
keuangan
yaitu
Current
ratio, Debt
to Equity
Ratio
I Kadek Pengaruh Peneliti ingin Peneliti Menggunak
Yusdantar Corporate mengetahui menghasilkan an sektor
a dan Gede Social pengaruh CSR yang
Bayu Responsibil CSR terhadap berpengaruh berbeda
Rahanatha, ity terhadap reputasi positif dan dengan
(2015) reputasi perusahaan signifikan peneliti
perusahaan dengan terhadap sebelumnya
yang di menggunaka kepuasan dan
mediasi n mediasi pelanggan, menggunak
oleh kepuasan CSR an metode
13

kepuasaan pelanggan berpengaruh yang


pelanggan positif berbeda
(Studi pada terhadap untuk
PT Coca reputasi mengetahui
Cola perusahaan. pengaruh
Amatil CSR
Denpasar) terhadap
reputasi
perusahaan

B. Teori dan Kajian Pustaka

1. Teori Stakeholders

Kelangsungan hidup suatu perusahaan akan tergantung pada

Stakeholder-nya dengan hal ini maka dukungan dari para stakeholder

harus didapat sehingga aktivitas perusahaan adalah mendapatkan

dukungan dari para stakeholders-nya dengan kata lain bahwa perusahaan

bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk mendukung kepentingan

sendiri melainkan juga memperhatikan manfaat yang akan diperoleh oleh

stakeholder (pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah,

masyarakat dan pihak lainnya) semakin perusahaan menghargai adanya

stakeholder maka semakin besar peluang perusahaan untuk beradaptasi

(Ghozali & Chairiri, 2007).

Teori stakeholder yang lain juga mengemukakan bahwa ketika

perusahaan bertemu dengan berbagai macam harapan para stakeholder

mereka akan lebih mampu menciptakan kinerja perusahaan yang luar biasa

(Freeman, 1984).
14

2. Teori Legitimasi

Legitimacy theory menyebutkan bahwa suatu perusahaan dan

komunitas sekitarnya memiliki relasi sosial yang erat karena keduanya

terikat dalam suatu “social contact” menurut Lako & Saat (2011),

organisasi atau perusahaan akan terus berlanjut keberadaaanya jika

masyarakat menyadari bahwa organisasi beroperasi untuk sistem nilai

yang sepadan dengan sistem nilai masyarakat sekitar. Teori legitimasi

menganjurkan perusahaan untuk menyakinkan bahwa aktivitas dan

kinerjanya dapat diterima oleh masyarakat dengan adanya laporan tahunan

yang dibuat dan dipublikasikan oleh perusahaan akan menggambarkan

kesan tanggung jawab sosial dan lingkungan sehingga perusahaan tersebut

dengan mudah diterima oleh masyarakat sekitar.

3. Teori Amanah

Teori amanah merupakan pondasi dasar dalam bermuamalat.

Menurut ibnu Katsir (2013) amanah adalah semua tugas atau pembebanan

agama yang meliputi perkara dunia dan akhirat yang ditujukan kepada

manusia. Berdasarkan teori amanah, Islamic Corporate Social

Responsibility meliputi tanggungjawab kepada Sang khaliq, dan

tanggungjawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan. Dimana

Tanggungjawab kepada sang khaliq merupakan tanggungjawab yang

utama, karena setiap yang ada di bumi dan isinya termasuk manusia adalah

hak milik Allah sebagai pemilik yang hakiki. Sedangkan manusia pemilik

yang bersifat sementara dan berupa amanah. Amanah dari sang pencipta
15

kepada manusia adalah menjaga, memelihara, melestarikan segala Ciptaan

Allah.

Dalam konsep amanah ini suatu perusahaan bukan hanya berfokus

terhadap peningkatan laba yang ingin dicapai oleh beberapa bahkan semua

perusahaan, amanah yang dimaksudkan disini yaitu bagaimana ketika

suatu perusahaan menggunakan alam akan mendapatkan amanah yang

begitu besar yaitu tidak merusak lingkungan dan tidak merugikan

lingkungannya, dalam konsep ini lebih mengutamakan

pertanggungjawaban perusahaan terhadap Allah.

4. Islamic Corporate Social Responsibility (ICSR)

Islamic Corporate Social Responsibility merupakan salah satu cara

untuk mengetahui kegiatan sosial dan tanggung jawab sosial suatu

perusahaan dalam mendukung kegiatan usahanya yang sedang

berlangsung yang berdasarkan syariat islam, syariat islam yang

dimaksudkan adalah seperti pengungkapan mengenai tentang zakat atau

sadaqah yang dilakukan oleh perusahaan sehingga dapat dikatakan bahwa

dalam Islamic Corporate Social Responsibility merupakan tanggung jawab

sosial perusahaan maupun setiap individu muslim yaitu menjalankan yang

benar dan melarang atau menentang yang salah (Farook, 2007 : 35) seperti

halnya memberikan bantuan donasi dana kepada peternakan babi yang

artinya dalam konteks islami atau syariat islam itu tidak diperbolehkan.

Untuk mengetahui kegiatan sosial dan tanggung jawab sosial yang

dilakukan oleh perusahaan bisa dilihat dalam laporan tahunan atau yang
16

disebut dengan Annual Report yang dipublikasikan atau diterbitkan oleh

perusahaan, maka perusahaan harus melaporkan laporan tahunannya

secara terus menerus dan bisa diakses oleh pihak yang berkepentingan.

Dalam laporan tahunan yang memberikan semua informasi kepada publik

memberikan gambaran kinerja keuangan untuk kepentingan investor,

pemegang saham, calon investor, pemerintah bahkan masyarakat, karena

ketika perusahaan melakukan kegiatan tanggung jawab sosial maka itu

merupakan pertimbangan untuk investor atau calon investor untuk

menginvestasikan sebagian dananya kepada perusahaan tersebut karena

investor percaya bahwa dengan penerapan aktivitas kegiatan tanggung

jawab sosial akan membuat laba perusahaan meningkat (Arifin &

Wardani, 2016). Seperti yang sudah dijelaskan dalam latar belakang

bahwa Islamic Corporate Social Responsibility merupakan pengembangan

dari Corporate Social Responsibility tetapi terdapat banyak sekali

perbedaan yang cukup mebedakan antar keduanya yang tersaji dalam tabel

berikut ini :

Tabel 2.1

Perbedaan ICSR dengan CSR

Keterangan ICSR CSR


Motif - Sebagai ibadah dengan - Menghindari kerugian
bentuk bisnis
pertanggungjawaban setiap - Menjaga eksistensi
individu kepada Allah perusahaan
SWT untuk mencapai visi
dan tujuan utama dari
bisnis demi terciptanya
17

kemaslahatan bersama dan


mencapai falah
(kelangsungan hidup,
kebebasan, berkeinginan,
serta kekuatan dan
kehormatan).
- Sebagai kewajiban antar
sesama manusia sebagai
makhluk sosial untuk
saling membantu satu
sama lain, dan menjaga
lingkungan untuk
kebelangsungan
kesejahteraan jangka
panjang
Pelaksanaan - Dilaksanakan dengan - Dilaksanakan ketika
ikhlas meskipun tidak terjadi permasalahan
terjadi permasalahan sosial sosial di masyarakat
di masyarakat dan dengan harapan
dilaksanakan sebagai masyarakat akan
bentuk penghambaan bersimpati terhadap
kepada Allah SWT agar perusahaan dan tidak
dapat mencapai idrak mengganggu akhivitas
shilah billah (kedekatan perusahaan
hubungan dengan Allah - CSR dilaksanakan
SWT karena mendapat dengan terpaksa dan
ridho-Nya) yang mengacu tidak dengan sepenuh
pada aturan halal-haram hati karena
perusahaan harus
mengikuti peraturan
yang sudah ditetapkan
oleh pemerintah
Tujuan - Mencapai falah - Mendapatkan simpati
(kelangsungan hidup, dari masyarakat agar
kebebasan berkeinginan, perusahaan terus
serta kekuatan dan berkembang ketika
kehormatan) di dunia menjadi permasalahan
ataupun di akhirat sosial
Impelementasi - Terdapat akad dengan niat - Tidak terdapat akad
dalam akad kebaikan tanpa dengan niat kebaikan
atau transaksi mengharapkan keuntungan tanpa mengharap
secara ekonomi di dunia keuntungan secara
tetapi lebih ekonomi
mengedepankan
keuntungan atau benefit
sosial demi menjaga
18

keberlangsungan generasi
sekarang dan yang akan
dating baik di dunia
maupun di akhirat
Sumber - Al-Qur’an - Akal
- Hadits
Indikator - Islamic Social Reporting - GRI G4
pengukuran Indekx
Sumber : Kharisma dan Mawardi (2014)

5. Reputasi Perusahaan

Reputasi perusahaan merupakan hasil evaluasi atau penilaian yang

akan menggambarkan perusahaan menurut pandangan masyarakat.

Menurut Ardianto & Sumirat (2004) menyatakan bahwa ketika suatu

perusahaan mempunyai reputasi positif akan lebih memungkinkan untuk

menarik minat pelamar berkualitas tinggi, membangun pangsa pasar yang

luas, menerapkan harga yang tinggi dan bisa lebih banyak menarik minat

para investor. Selanjutnya menurut Daud (2016) menjelaskan bahwa

perusahaan yang berorientasi terhadap pelanggan akan lebih

memperhatikan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat, hal ini

dapat meningkatkan citra perusahaan dan mempengaruhi tingkat

penjualan. Reputasi dinilai berdasarkan pada pengalaman orang-orang

menemui keselarasan antara apa yang dikatakan perusahaan mengenai

dirinya dan apa yang orang lain lihat (Harpur, 2002). Maka tidak salah jika

beberapa penelitian mengukur reputasi secara kualitatif dengan

menggunakan kuesioner atau wawancara, karena opini tersebut yang akan

digunakan sebagai alat ukurnya.


19

Namun, mengukur reputasi secara kuantitatif juga dapat dilakukan

sebagai alternatif jika pengukuran secara kualitatif (kuesioner) dirasa

kurang efektif dan efisien untuk dilaksanakan, misal: sebaran geografis

stakeholder yang begitu luas. Dalam hal ini peneliti dapat menggunakan

ukuran lain, yakni capaian perusahaan selama perusahaan tersebut

beroperasi dengan menggunakan indeks GRI G4 dalam pengungkapan

standar umum wajib karena dalam pengungkapan standar umum wajib

disini menjelaskan bagaimana kegiatan keseluruhan yang dilakukan

perusahaan seperti salah satu contohnya yaitu penghargaan yang diperoleh

perusahaan dll. Menggunakan GRI G4 karena mengacu pada penelitian

terdahulu yaitu (Arifin & Wardani, 2015).

6. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan suatu perusahaan baik tidaknya bisa dilihat di

Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan, dengan kata lain

bahwa kinerja keuangan merupakan prestasi yang sudah dicapai oleh suatu

perusahaan, cara mengukur kinerja keuangan perusahaan bisa

menggunakan beberapa cara dan salah satunya adalah menggunakan rasio

keuangan. Menurut Rivai & Fawzi (2004) menjelaskan bahwa kinerja

keuangan perusahaan merupakan hasil kerja yang dicapai perorangan atau

tim dalam suatu perusahaan yang sesuai dengan pencapaian tujuan

perusahaan yang secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak

bertentangan dengan moral dan etika dan merupakan tanggung jawab yang
20

harus dipenuhi oleh perorangan atau sekelompok orang guna mencapai

tujuan yang diinginkan.

Kinerja keuangan terutama merupakan gambaran prestasi yang

dicapai oleh perusahaan dalam melakukan kegiatan operasinya baik dalam

hal keuangan pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana teknologi

maupun sumber daya manusia, dengan kata lain bahwa kinerja keuangan

perusahaan dapat diartikan sebagai gambaran kondisi keuangan suatu

perusahaan yang meliputi semua aspek yang biasanya diukur dengan

menggunakan indikator yang disebut dengan rasio keuangan, dengan

menganalisis kinerja keuangan perusahaan mengandung 2 tujuan yaitu

yang pertama mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan terutama

dalam kondisi likuiditas kecukupan modal dan profitabilitas yang sudah

dicapai oleh suatu perusahaan dalam periode berjalan maupun periode

sebelumnya, tujuan yang kedua yaitu mengetahui kemampuan perusahaan

dalam mendayagunakan semua asset yang dimiliki untuk memperoleh atau

menghasilkan profit secara efisien (Abdullah, 2003).

Setiap tahun perusahaan akan melaporkan dan mempublikasikan

hasilnya selama periode berjalan di dalam laporan tahunan. Perusahaan

yang memiliki peningkatan di bidang kinerja lingkungan akan direspon

positif oleh para investor melalui fluktuasi harga saham yang semakin baik

dari periode periode sebelumnya dan sebaliknya jika kinerja lingkungan

perusahaan yang buruk maka akan muncul keraguan investor karena harga
21

saham dipasar mengalami penurunan setiap tahun (Almilia & Wijayanto,

2007).

C. Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh ICSRD terhadap Reputasi Perusahaan

Dalam hal reputasi perusahaan menurut Arijanto (2012)

mengatakan bahwa CSR jangan hanya dijadikan slogan karena dengan

penerapan CSR di suatu perusahaan dapat dijadika suatu promosi untuk

mendapatkan citra yang baik dan dapat dijadikan sebagai pengembangan

komunitas di suatu perusahaan, seperti penelitian yang sudah pernah

dilakukan oleh Arifin & Wardani (2016) yang mengatakan bahwa

pengungkapan ICSR berpengaruh positif terhadap reputasi perusahaan dan

didukung oleh peneliti sebelumnya yang dilakukan oleh Yusdantara, et al

(2015) mengatakan bahwa CSR berpengaruh positif terhadap citra

perusahaan, dengan hal ini maka peneliti memberikan hipotesis sementara

bahwa pengungkapan ICSR berpengaruh positif terhadap reputasi

perusahaan karena semakin banyak kegiatan tanggung jawab sosial yang

dilakukan oleh perusahaan maka semakin baik reputasi perusahaan di

masyarakat.

H1 : Pengungkapan ICSR berpengaruh positif terhadap reputasi

perusahaan

2. Pengaruh ICSRD terhadap Kinerja Keuangan

Kinerja perusahaan merupakan gambaran prestasi yang

diperoleh oleh perusahaan dalam setiap periode yang berlangsung selama


22

proses produksi, perusahaan juga dituntut untuk mempertahankan bahkan

meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja keuangannya agar tetap

bertahan dan bisa bersaing dengan perusahaan bahkan dalam keadaan

krisis suatu perusahan yang bisa dikatakan persaingan antar perusahaan

semakin ketat. Pada akhir periode kinerja perusahaan harus dievaluasi

untuk mengetahui perkembangan perusahaan tersebut dan mengetahui

sebenarnya kendala apa yang dihadapi oleh perusahaan agar bisa

diperbaiki pada periode berikutnya, perusahaan yang memiliki kinerja

lingkungan yang bagus akan direspon positif oleh pihak yang

membutuhkan dan sebaliknya ketika perusahaan memiliki kinerja

lingkungan yang buruk maka akan menimbulkan keraguan dari para

investor Almilia & Wijayanto (2007) dan penelitian yang pernah

dilakukan oleh Arifin & Wardani (2016) mengatakan bahwa

pengungkapan ICSR berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

perusahaan. Menurut Shafariani (2013) tanggung jawab sosial perusahaan

merupakan bentuk pertanggungjawaban perusahaan terhadap masyarakat

dan lingkungannya. Penerapan dan pengungkapan CSR di perusahaan

dipercaya dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan karena

investor atau calon investor cenderung menanamkan modal kepada

perusahaan yang melakukan kegiatan tanggung jawab sosial karena

perusahaan yang mengungkapkan tanggungjawab sosialnya menajdi salah

satu keunggulan kompetitif untuk bersaing. Maka peneliti mengajukan

hipotesis bahwa pengungkapan ICSR berpengaruh positif terhadap kinerja


23

keuangan perusahaan karena ketika perusahaan melakukan kegiatan

lingkungan dan tanggung jawab sosial maka akan berdampak baik

terhadap kinerja keuangan perusahaan.

H2 : pengungkapan ICSR berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan perusahaan

Return On Assets (ROA) merupakan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dengan asset yang dimiliki. Analisa ROA sangat

penting digunakan untuk mengetahui seberapa efisien perusahaan

menggunakan assetnya untuk memperoleh laba, dengan kata lain

peningkatan perputaran aktiva atau Return On Asset merupakan strategi

perusahaan untuk menarik para investor karena bagi investor ROA

merupakan salah satu informasi untuk mengetahui seberapa besar laba

yang akan diperoleh dari modal yang telah ditanamkan, penelitian

terdahulu yang sudah melakukan penelian ICSRD terhadap ROA oleh

Arifin & Wardani (2016) menghasilkan bahwa ICSRD tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA dan penelitian CSR terhadap ROA juga dilakukan

oleh Ludfi & Firdausi (2017) yang mengatakan bahwa CSR berpengaruh

signifikan terhadap ROA serta penelitian yang dilakukan oleh Suciwati et

al., (2016) mengatakan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif

terhadap ROA. Maka dalam hal ini peneliti mengajukan bahwa

pengungkapan ICSR berpengaruh signifikan terhadap ROA karena analisa

ROA ini menghasilkan informasi tentang laba yang diperoleh dari modal

yang telah ditanamkan melalui asset yang dimiliki oleh perusahaan.


24

Return On Equity (ROE) merupakan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba berdasarkan modal tertentu dan merupakan alat

yang paling sering digunakan oleh investor dalam hal pengambilan

keputusan investasi dan ROE ini merupakan ukuran profitabilitas dari

sudut pandang pemegang saham menurut Hanafi & Halim (1996) dan

peneliti sebelumnya yang melakukan penelitian menggunakan rasio ROE

yaitu Arifin & Wardani (2016) yang menghasilkan bahwa pengungkapan

ICSR berpengaruh positif terhadap ROE serta didukung oleh penelitian

yang dilakukan oleh Suciwati et al., (2016) bahwa prngungkapan CSR

berpengaruh positif terhadap ROE sesuai dengan objek yang dipilih oleh

peneliti maka peneliti mengajukan hipotesis dengan argument bahwa

dengan semakin meningkatnya kegiatan ICSR maka akan semakin banyak

investor yang akan menanamkan modalnya ke perusahaan.

Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan perbandingan antara

utang dan ekuitas perusahaan menurut Murhadi (2013) rasio ini

menunjukkan seberapa besar pendanaan perusahaan yang dibiayai oleh

kreditor dibandingkan dengan pendanaan yang dibiayai oleh pemegang

saham DER yang semakin besar nilai rasionya maka semakin besar utang

yang dimiliki oleh perusahaan artinya semakin besar kewajiban

perusahaan yang harus dipenuhi kepada pihak lain, maka dengan adanya

ICSR terutama perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah

Indonesia semakin banyak kerpecayaan kreditor maka semakin banyak

kewajiban perusahaan membayar hutang kepada kreditor maupun investor.


25

Current Ratio merupakan salah satu rasio yang terdapat di dalam

rasio likuiditas yaitu untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

jangka pendek dengan melihat aktiva lancar perusahaan terhadap hutang

lancarnya, perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan

kemampuan perusahaan yang besar untuk dapat melunasi hutang-hutang

jangka pendeknya secara teapt waktu (Hanafi & Halim, 1996).

D. Kerangka Pemikiran

Reputasi
Perusahaan
H1 ( Y2)

ICSR
(X)
H2
Kinerja
Keuangan
( Y2)

Anda mungkin juga menyukai