Anda di halaman 1dari 17

AL-URBAN: Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam

Vol. 1, No. 1, Juni 2017


http://journal.uhamka.ac.id/index.php/al-urban
p-ISSN: 2580-3360 e-ISSN: 2581-2874
DOI: 10.22236/alurban_vol1/is1pp35-51
Hal 35-51

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN SYARIAH DI


INDONESIA DENGAN METODE RGEC

Rina Agustina
Lingkar Studi Ekonomi Syariah
Email: tinarinaagustina@gmail.com
Diterima: 3 Mei 2017; Direvisi: 7 Mei 2017; Disetujui: 25 Mei 2017

Abstract
In this research, descriptive method with quantitative approach is used to calculate and
describe RGEC method .Sampling technique using Jugement Sampling technique. Results
during the period 2013-2015 using RGEC method show that the bank with the healthy predicate
in 2013 are BSM, BRI Syariah, BJB Syariah and Bank Victoria Syariah while the predicate is
healthy is Bank SyariahBukopin. In 2014, banks with healthy predicate are BSM and BJB
Syariah while the predicates are BRI Syariah, Bank SyariahBukopin, and Bank Victoria
Syariah. In 2015 banks with a healthy predicate are BSM, BRI Syariah and Bank
SyariahBukopin while the predicate is healthy enough BJB Syariah and Bank Victoria Shariah.
Keywords:health bank, rgecmethods(risk profile, gcg, ernings, capital)

Abstrak
Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu
menghitung dan memaparkan indikator metode RGEC. Teknik pengambilan sampling
menggunakan teknik Jugement Sampling. Hasil selama periode 2013 – 2015 dengan
menggunakan metode RGEC menunjukan bahwa bank dengan predikat sehat tahun 2013 adalah
BSM, BRI Syariah, BJB syariah dan Bank Victoria Syariah sedangkan predikat cukup sehat
adalah Bank Syariah Bukopin. Pada tahun 2014 bank dengan predikat sehat adalah BSM dan
BJB Syariah sedangkan predikat cukup sehat adalah BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan
Bank Victoria Syariah. Pada tahun 2015 bank dengan predikat sehat adalah BSM, BRI Syariah
dan Bank Syariah Bukopin sedangkan predikat cukup sehat adalah BJB Syariah dan Bank
Victoria Syariah.
Kata Kunci: Kesehatan Bank, Metode RGEC (Risk Profile, GCG, Earnings, Capital.
Rina Agustina36

PENDAHULUAN
Perkembangan perbankan di Indonesia Laporan keuangan merupakan alat
telah menjadi salah satu tolak ukur yang sangat penting untuk memperoleh
dalam keberhasilan perekonomian informasi sehubungan dengan posisi
negara. Peranan yang sangat strategis keuangan perbankan syariah. Data
disebabkan karena perbankan sebagai keuangan tersebut akan lebih berarti bagi
lembaga intermediasi keuangan, yaitu pihak-pihak yang berkepentingan apabila
sebagai institusi yang dapat data tersebut di perbandingkan untuk dua
menghimpun dan menyalurkan dana periode atau lebih, dan dianalisa lebih
masyarakat secara efektif dan efisien. lanjut sehingga dapat diperoleh data
Bank dianggap masyarakat merupakan yang akan dapat mendukung keputusan
salah satu tempat usaha yang sangat yang akan diambil. (Dwi Suwiknya,
dipercaya dalam mengelola dan 2010)
menyalurkan dananya. Bank yang baik
Tingkat kesehatan perbankan harus
harus bisa menjaga kepercayaan para
selalu diperhatikan untuk menjaga
nasabah dan investor. Kepercayaan
kepercayaan para nasabahnya karena
masyarakat terhadap bank akan terwujud
kesehatan bank merupakan kemampuan
apabila bank mampu meningkatkan
untuk melakukan kegiatan operasional
kinerjanya secara optimal.
perbankan secara normal dan mampu
Perbankan syariah merupakan bagian memenuhi semua kewajibannya dengan
dari entitas syariah yang berfungsi baik dengan cara-cara yang sesuai
sebagai lembaga intermediary keuangan perturan yang berlaku.
diharapkan dapat menampilkan dirinya
Bank Indonesia mengeluarkan surat
secara baik dibandingkan dengan
edaran (Peraturan No.13/PBI/2011)
perbankan sistem yang lain yakni
tentang Penilaian Tingkat Kesehatan
perbankan berbasis bunga. Gambaran
Bank Umum dengan pendekatan risiko
tentang baik buruknya suatu perbankan
yang mencakup penilaian terhadap
syariah dapat dikenali melalui kinerjanya
empat faktor yaitu Risk Profile (Profil
yang tergambar dalam laporan keuangan.
Resiko) ,Good Corporate Governance
(GCG), Earnings (Rentabilitas) dan
37Al-Urban: Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam
Vol. 1, No. 1, Juni 2017
http://journal.uhamka.ac.id/index.php/al-urban
p-ISSN: 2580-3360 e-ISSN: 2581-2874
DOI: 10.22236/alurban_vol1/is1pp35-51
Hal 35-51
Capital(Permodalan) yang disebut DPNP tanggal 25 Oktober 2011 untuk
dengan Metode RGEC. Pedoman menghitung tingkat kesehatan bank
perhitungan selanjutnya diatur dalam diataranya sebagai berikut:
Surat Edaran Bank Indonesia 1. Resiko Profil (Risk Profile)
No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober Penilaian faktor profil risiko
2011 prihal penilaian Tingkat Kesehatan merupakan penilaian terhadap inhern
Bank dengan menggunakan RGEC. dan kualitas penerapan manajemen
Metode RGEC berlaku aktif sejak risiko dalam aktivitas operasional
tanggal 1 Januari 2012 yaitu untuk bank. Risiko yang wajib terdiri dari:
penilaian tingkat kesehatan bank. 1) Resiko Kredit
Periode yang terakhir 31 Desember 2011 2) Risiko Pasar
dan sekaligus mencabut PBI 3) Risko Operasional
No.6/10/PBI/2004 tentang Sistem 4) Risiko Likuiditas
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank 5) Risio Hukum
Umum dengan metode CAMELS 6) Risiko Stratejik
(sumber; www.bi.go.id). Perbankan 7) Risiko Kepatuhan
harus terus mempertahankan eksistensi 8) Risiko Reputasi
dan mempertahankan kepercayaan 2. Penilaian Good Corporate
masyarakat terhadap bank terutama Governance (GCG) bagi bank umum
untuk perbankan syariah. Untuk bisa syariah merupakan penilaian terhadap
terus mempertahankan itu semua bank kualitas manajemen bank atas
harus bisa mengoptimalkan nilai kinerja pelaksanaan 5 (lima) prinsip Good
operasional, aset, dan intern yang ada di Corporate Governanceyaitu
bank tersebut. transparansi, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, profesional, dan
Faktor yang menjadi landasan
kewajaran. Prinsip-prinsp GCG dan
penilaian tingkat kesehatan bank yaitu
fokus penilaian terhadap pelaksanaan
menggunakan metode RGEC (Risk Profile,
prinsip-prinsip Good Corporate
Good Corporate Governance, Earnings,
Governance tersebut berpedoman
Capital). Pada Peraturan Bank Indonesia
pada ketentuan Good Corporate
No. 13/1/PBI/2011 dan SE No. 13/ 24/
Governance yang berlaku bagi bank
Rina Agustina38

umum syariah dengan memperhatikan kepada pihak lain.Dalam penelitian


karakteristik dan kompleksitas usaha ini, jenis penelitian yang digunakan
bank. adalah jenis penelitian deskriptif
3. Penilaian rentabilitas merupakan dengan pendakatan kuantitatif. Jenis
penilaian terdahap kondisi dan penelitian ini menjelaskan objek
kemampuan bank dan UUS untuk (laporan keuangan) yang diteliti
menghasilkan keuntungan dalam dengan cara memberikan deskripsi
rangka mendukung kegiatan atau gambaran terhadap masalah yang
operasional dan permodalan. Menurut telah diidenfikasi dan dilakukan secara
Dwi Nur Aini Ihsan (2013) rasio intensif dan terperinci terhadap suatu
rentabilitas merupakan alat untuk perusahaan. Sampel dalam penelitian
menganalisis atau mengukur tingkat ini menggunakan metode judgement
efisinsi usaha dan kemampuan bank sampling. menunjukan bahwa dari 13
dalam menghasilkan laba. Penilaian (tiga belas) perbankan syariah yang
rentabilitas dimaksudkan untuk terdaftar di otoritas jasa keuangan
menilai kemapuan bank dalam selama periode penelitian yaitu tahun
menghasilkan laba. 2013-2015, hanya sebanyak 5 (lima)
4. Menurut Dwi Nur’aini Ihsan (2013) perbankan saja yang terpilih menjadi
rasio permodalan ini berfungsi untuk sampel penelitian karena dari ke 5
mengukur kemampuan bank dalam (lima) bank tersebut yang memiliki
menyerap kerugian- kerugian yang kelengkapan laporan keuangan dan
tidak dapat dihindari lagi serta dapat laporan self assessment GCG periode
pula digunakan untuk mengukur 2013-2015.
besar-kecilnya kekayaan bank atau METODE PENELITIAN
kekayaan yang dimiliki oleh para Daftar sampel penelitian sebagai berikut:

pemegang saham. Perhitungan aspek


1. Bank Syariah Mandiri
permodalan bank dimaksud untuk
2. Bank BRI Syariah
mengetahui seberapa besar kemapuan
3. Bank Syariah Bukopin
bank tersebut untuk menanggung
4. Bank BJB Syariah
risiko kerugian yang mungkin timbul
5. Bank Victoria Syariah
dari pembiayaan yang diberikan bank
39Al-Urban: Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam
Vol. 1, No. 1, Juni 2017
http://journal.uhamka.ac.id/index.php/al-urban
p-ISSN: 2580-3360 e-ISSN: 2581-2874
DOI: 10.22236/alurban_vol1/is1pp35-51
Hal 35-51
Metode analisis data dalam penelitian ini Setelah data terkumpul langkah
menggunakan tabel- tabel deskriptif selanjutnya yaitu menghitung nilai indikator
sebagaimana petunjuk teknis yang dari masing-masing komponen RGEC sesuai
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan SEOJK No.10/SEOJK/03/2014
(OJK).Penelitian ini dilakukan berdasarkan kemudian menentukan besarnya nilai
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. komposit untuk masing-masing komponen
8/POJK/03/2014 perihal Penilaian Tingkat tersebut. Setelah masing-
Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit masing indikator mendapatkan nilai
Usaha Syariah dan Surat Edaran Otoritas komposit, maka langkah selanjutnya yaitu
Jasa Keuangan melakukan judgement pringkat komposit
komponen RGEC secara keseluruhan.
No.10/SEOJK/03/2014 perihal Tata Cara
Pringkat komposit tingkat kesehatan bank
Penilaian Tingkat Kesehatan bank Syariah
ditetapkan berdasarkan analisis secara
dan UUS. Adapun langkah pertama yang
komprehensif dan terstruktur terhadap
dilakukan untuk menganalisis yaitu
pringkat setiap komponen dan dengan
mengumpulkan data yang berkaitan dengan
memperhatikan prinsip-prinsip umum
indikator komponen RGEC dan data yang
penilaian tingkat kesehatan Bank Umum
berkaitan dengan hasil self
Syariah.
assessmentpelaksanaan GCG.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Kesehatan Perbankan Syariah di


Indonesia Periode 2013–2015:
Penilaian kesehatan bank merupakan
1) Bank Syariah Mandiri
penilaian terhadap kemampuan bank dalam
Pada tahun 2013 Bank Syariah Mandiri
menjalankan kehiatan operasional
memiliki kondisi bank yang secara umum
perbankan secara normal dan kemampuan
sehat terlihat dari segi komponen-
bank dalam memenuhi kewajibannya.
komponen diatas menunjukan kondisi yang
Penilaian kesehatan bank sangat penting
aman sehingga dinilai mampu menghadapi
untuk mempertahankan kepercayaan dari pengaruh negatif yang signifikan dari
masyarakat. Berikut ini merupakan perubahan kondisi bisnis dan faktor
interpretasi dari penilaian tingkat eksternal lainnya tercermin dari peringkat
kesehatan berdasarkan metode RGEC faktor-faktor penilaian, antara lain profil
(Risk Profile, Good Corporate resiko, penerapan GCG, rentabilitas dan

Governance, Earnings, Capital) :enilaian permodalan yang secara umum baik.


Rina Agustina40

Pada tahun 2014 mencerminkan kondisi dari peringkat faktor-faktor penilaian, antara
bank yang secara umum sehat sehingga lain profil resiko, penerapan GCG,
dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif rentabilitas dan permodalan yang secara
yang signifikan dari perubahan kondisi umum baik.
bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin
Periode 2013
Faktor Rasio %Rasio Peringkat
Komponen
Risk FDR 90,12 % 3
Profile
GCG Self 1,85 2
Assessment
Earnings ROA 1,38% 2
Capital CAR 14,10 % 1
Metode RGEC 2
(SEHAT)
Sumber:
Apabila Data diolah,
terdapat 2017maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan.
kelemahan

Periode 2014
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 81,80 2
Profile %
GCG Self 2,10 2
Assessment
Earnings ROA 0,16 % 4
Capital CAR 14,89 1
%
2
Metode RGEC
(SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017
41Al-Urban: Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam
Vol. 1, No. 1, Juni 2017
http://journal.uhamka.ac.id/index.php/al-urban
p-ISSN: 2580-3360 e-ISSN: 2581-2874
DOI: 10.22236/alurban_vol1/is1pp35-51
Hal 35-51

Periode 2015
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 81,94 2
Profile %
GCG Self 1,51 2
Assessment
Earnings ROA 0,53% 3
Capital CAR 12,85 1
%
2
Metode RGEC
(SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017

Pada tahun 2015 bankmencerminkan dari peringkat faktor-faktor penilaian, antara


kondisi yang secara umum sehat sehingga lain profil resiko, penerapan GCG,
dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif rentabilitas dan permodalan yang secara
yang signifikan dari perubahan kondisi umum baik.
bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin
2) Bank BRI Syariah
Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan BRI Syariah2013–2015
Periode 2013
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 98,80 3
Profile %
GCG Self 1,35 1
Assessment
Earnings ROA 1,05% 3
Capital CAR 14,49 1
%
Metode RGEC 2
Rina Agustina42

(SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017

Pada tahun 2013 Bank mencerminkan eksternal lainnya tercermin dari


kondisi bank yang secara umum sehat peringkat faktor-faktor penilaian, antara
sehingga dinilai mampu menghadapi lain profil resiko, penerapan GCG,
pengaruh negatif yang signifikan dari rentabilitas dan permodalan yang secara
perubahan kondisi bisnis dan faktor umum baik.

Periode 2014
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 92,58 % 3
Profile
GCG Self 1,74 2
Assessment
Earnings ROA 0,05 % 4
Capital CAR 12,89 % 1
3
Metode RGEC (CUKUP
SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017

Mencerminkan kondisi bank yang secara lainnya tercermin dari peringkat faktor-
umum cukup sehat sehingga dinilai faktor penilaian, antara lain profil resiko,
cukup mampu menghadapi pengaruh penerapan GCG, rentabilitas dan
negatif yang signifikan dari perubahan permodalan yang secara umum baik.
kondisi bisnis dan faktor eksternal
Periode 2015
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 82,78 2
Profile %
GCG Self 1,61 2
Assessment
Earnings ROA 0,69 % 3
43Al-Urban: Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam
Vol. 1, No. 1, Juni 2017
http://journal.uhamka.ac.id/index.php/al-urban
p-ISSN: 2580-3360 e-ISSN: 2581-2874
DOI: 10.22236/alurban_vol1/is1pp35-51
Hal 35-51
Capital CAR 13,94 1
%
2
Metode RGEC
(SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017

Pada tahjun 2015 Bank BRI Syariah dari peringkat faktor-faktor penilaian,
menunjukan kondisi bank yang secara antara lain profil resiko, penerapan
umum sehat sehingga dinilai mampu GCG, rentabilitas dan permodalan yang
menghadapi pengaruh negatif yang secara umum baik. Apabila terdapat
signifikan dari perubahan kondisi bisnis kelemahan maka secara umum
dan faktor eksternal lainnya tercermin kelemahan tersebut kurang signifikan.

3) Bank Syariah Bukopin


Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank Syariah Bukopin 2013–2015
Periode 2012
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 100,45% 4
Profile
GCG Self 1,50 2
Assessment
Earnings ROA 0,62 3
Capital CAR 11,10 1
3
Metode RGEC
(SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017

Pada tahun 2013 Bank Syariah Bukopin dari peringkat faktor-faktor penilaian, antara
menunjukan kondisi bank yang secara lain profil resiko, penerapan GCG,
umum cukup sehat sehingga dinilai rentabilitas dan permodalan yang secara
umum baik.
cukup mampu menghadapi pengaruh negatif
yang signifikan dari perubahan kondisi Bank Syaiah Bukopin menujukan
bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin performa positif dimana Bank tersebut
Rina Agustina44

mampu menghadapi perubahan yang terus mengalami peningkatan yang


lebih baik. Kondisi yang lebih baik ini signifikan bagi perkembangan asset
memberikan dampak positif bagi perusahaan.
perusahaan untuk melebarkan sayap
perusahaan. Nilai perusaaahaan pun
Periode 2014
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 93,71% 3
Profile
GCG Self 1,50 2
Assessment
Earnings ROA 0,24 4
Capital CAR 14,80 1
3
Metode RGEC (CUKUP
SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017

Mencerminkan kondisi bank yang secara faktor eksternal lainnya tercermin dari
umum cukup sehat sehingga dinilai cukup peringkat faktor-faktor penilaian, antara lain
mampu menghadapi pengaruh negatif yang profil resiko, penerapan GCG, rentabilitas
signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan dan permodalan yang secara umum baik.

Periode 2015
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 91,16% 3
Profile
GCG Self 1,50 2
Assessment
Earnings ROA 0,69% 3
Capital CAR 16,31% 1
45Al-Urban: Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam
Vol. 1, No. 1, Juni 2017
http://journal.uhamka.ac.id/index.php/al-urban
p-ISSN: 2580-3360 e-ISSN: 2581-2874
DOI: 10.22236/alurban_vol1/is1pp35-51
Hal 35-51
2
Metode RGEC
(SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017

Pada tahun 2015 Mencerminkan kondisi faktor-faktor penilaian, antara lain profil
bank syariah bukopin yang secara umum resiko, penerapan GCG, rentabilitas dan
sehat sehingga dinilai mampu menghadapi permodalan yang secara umum baik.
pengaruh negatif yang signifikan dari Apabila terdapat kelemahan maka secara
perubahan kondisi bisnis dan faktor umum kelemahan tersebut kurang
eksternal lainnya tercermin dari peringkat signifikan.

Peringkat Komposit TingkatKesehatan Bank BJB Syariah2013–2015

Periode 2013
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 96,33% 3
Profile
GCG Self 1,78 2
Assessment
Earnings ROA 0,86% 3
Capital CAR 17,99% 1
2
Metode RGEC
(SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017 dari peringkat faktor-faktor penilaian,
antara lain profil resiko, penerapan
Pada tahun 2013 Bank BJB Syariah
GCG, rentabilitas dan permodalan yang
Mencerminkan kondisi bank yang secara
secara umum baik. Apabila terdapat
umum sehat sehingga dinilai mampu
kelemahan maka secara umum
menghadapi pengaruh negatif yang
kelemahan tersebut kurang signifikan.
signifikan dari perubahan kondisi bisnis
dan faktor eksternal lainnya tercermin
Periode 2014
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Rina Agustina46

Risk FDR 95,19% 3


Profile
GCG Self 1,89 2
Assessmen
Earnings ROA 0,56% 3
Capital CAR 15,83% 1
2
Metode RGEC
(SEHAT)
Pada tahun 2014 kondisi dari peringkat faktor-faktor penilaian,
Mencerminkan bank yang secara umum antara lain profil resiko, penerapan
sehat sehingga dinilai mampu GCG, rentabilitas dan permodalan yang
menghadapi pengaruh negatif yang secara umum baik. Apabila terdapat
signifikan dari perubahan kondisi bisnis kelemahan maka secara umum
dan faktor eksternal lainnya tercermin kelemahan tersebut kurang signifikan.

Periode 2015
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 106% 4
Profile
GCG Self 2,50 3
Assessment
Earnings ROA 0,23% 4
Capital CAR 25,25% 1
3
Metode RGEC ( CUKUP
SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017

Pada tahun 2015 Mencerminkan antara lain profil resiko, penerapan


kondisi bank yang secara umum cukup GCG, rentabilitas dan permodalan yang
sehat sehingga dinilai cukup mampu secara umum baik. Kondisi pada tahun
menghadapi pengaruh negatif yang ini sangat menurun dibandingkan dengan
signifikan dari perubahan kondisi bisnis pada tahun- tahun sebelumnya, tetapi
dan faktor eksternal lainnya tercermin bank masih cukup mampu untuk
dari peringkat faktor-faktor penilaian, mengendalikan kegiatan operasionalnya
47Al-Urban: Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam
Vol. 1, No. 1, Juni 2017
http://journal.uhamka.ac.id/index.php/al-urban
p-ISSN: 2580-3360 e-ISSN: 2581-2874
DOI: 10.22236/alurban_vol1/is1pp35-51
Hal 35-51
dengan cukup baik dalam sigi keuangan Pada tahun 2014 Bank Victoria
maupun internal perusahaan.Pada tahun Syariah mencerminkan kondisi bank
2013 mencerminkan kondisi bank yang yang secara umum cukup sehat sehingga
secara umum sehat sehingga dinilai dinilai cukup mampu menghadapi
mampu menghadapi pengaruh negatif pengaruh negatif yang signifikan dari
yang signifikan dari perubahan kondisi perubahan kondisi bisnis dan faktor
bisnis dan faktor eksternal lainnya eksternal lainnya tercermin dari
tercermin dari peringkat faktor-faktor peringkat faktor-faktor penilaian, antara
penilaian, antara lain profil resiko, lain profil resiko, penerapan GCG,
penerapan GCG, rentabilitas dan rentabilitas dan permodalan yang secara
permodalan yang secara umum baik. umum baik.

Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank Victoria Syariah 2013–2015


Periode 2013
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 79,34% 2
Profile
GCG Self 1,66 2
Assessment
Earnings ROA 0,37% 4
Capital CAR 18,40% 1
2
Metode RGEC
(SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017

Periode 2014
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 90,82% 3
Profile
GCG Self 1,93 2
Assessment
Earnings ROA -1,73% 5
Capital CAR 15,27% 1
3
Metode RGEC
(CUKUP
Rina Agustina48

SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017
Pada tahun 2015 mencerminkan dan faktor eksternal lainnya tercermin
kondisi bank yang secara umum cukup dari peringkat faktor-faktor penilaian,
sehat sehingga dinilai cukup mampu antara lain profil resiko, penerapan
menghadapi pengaruh negatif yang GCG, rentabilitas dan permodalan yang
signifikan dari perubahan kondisi bisnis secara umum baik.
Ranking Perbankan Syariah Periode 2013-2015

Periode 2015
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 95,28% 3
Profile
GCG Self 3,00 3
Assessment
Earnings ROA -1,71% 5
Capital CAR 16,14% 1
3
Metode RGEC (CUKUP
SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarkan hasil pembahasan di unggul dengan memperoleh predikat


atas, maka dapat diketahui ranking “sehat” dari tahun 2013 sampai dengan
perbankan syariah di Indonesia periode 2015. Bank Syariah Mandiri unggul dari
2013 sampai dengan 2015. Bank yang segi pembiayaan dan dana pihak ketiga
memiliki ranking tertinggi dan terendah karena keduanya selalu meningkat dan
diantaranya sebagai berikut: Bank Syariah Mandiri sudah memiliki
Bank yang memiliki ranking tertinggi brand image yang baik sehingga dapat
diduduki oleh Bank Syariah Mandiri. menarik nasabah dengan optimal
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini sehingga nasabah percaya kepada bank
memiliki ranking tertinggi karena selalu untuk melaksanakan kewajibannya
49Al-Urban: Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam
Vol. 1, No. 1, Juni 2017
http://journal.uhamka.ac.id/index.php/al-urban
p-ISSN: 2580-3360 e-ISSN: 2581-2874
DOI: 10.22236/alurban_vol1/is1pp35-51
Hal 35-51
sebagai jasa keuangan yang amanah. Desember 2014 sebesar 7,10%, sehingga
Prospek usaha yang disusun oleh dewan laba mengalami tekanan. Hal tersebutlah
direksi dan jajarannya cukup membawa yang menjadi ranking bank victoria lebih
Bank Syariah Mandiri meraih rendah dibandingkan dengan bank
pertumbuhan yang optimal. Untuk tahun lainnya. Bagi Bank Victoria Syariah
berikutnya pangsa pasar syariah di pada tahun tersebut merupakan tahun
Indonesia sangat besar, khususnya pada yang cukup berat dan penuh tantangan.
segmen ritel. Dalam rangka menghadapi Berbagai kendala dan persoalan harus
tantangan usaha ke depan dan Bank dihadapi dan diselesaikan. Bank Victoria
Syariah Mandiri saat ini sedang Syariah berupaya sebaik mungkin untuk
melakukan penyusunan terhadap menghadapi berbagai tantangan yang
Coporate Plan tahun 2016 – 2020 ada. Berbagai strategi telah diupayakan
dengan visi “ Menjadi Bank Syariah oleh manajemen agar kinerja bank
Ritel Terdepan”. semakin membaik.
Bank yang memiliki ranking terendah Untuk memperbaiki kinerjanya bank
diduduki oleh Bank Victoria Syariah. mengambil sikap yang sangat prudent
Bank Victoria Syariah mendapat ranking terutama dalam pemberian pinjaman
yang terendah karena kemampuan bank bank tidak terlalu agresif, bank tetap
dalam mengelola manajemennya selalu memberikan pinjaman kepada nasabah
mengalami penurunan dan dari tahun tetapi tidak melebihi kemampuan pasar.
2014 sampai dengan 2015 bank victoria Bank juga melakukan penyempurnaan
syariah, laba yang diperoleh selalu struktur organisasi dan simplifikasi
mengalami kerugian. Kondisi keuangan produk dan proses bisnis agar dapat
menurun Desember 2015 rasio NPF meningkatkan kecepatan dan
gross menjadi 9.80%, naik dari posisi kenyamanan dalam pelayanan.
SIMPULAN
Hasil penelitianini menunjukan predikat Mandiri mampu untuk mempertahankan
kesehatan bank tersebut sesuai dengan kualitas manajemennya dengan baik
standar yang telah ditetapkan oleh Bank sehingga menambah kepercayaan
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, masyarakat, hal ini terbukti dari tahun
untuk Bank Syariah Mandiri periode 2013 ketahun pertumbuhan dana pihak ketiga
mendapat predikat “SEHAT”, periode 2014 BSM semakin meningkat.
mendapat peredikat “SEHAT’ dan periode Sedangkan yang menduduki ranking
2015 mendapat predikat “SEHAT”. Untuk terbawah yaitu Bank Victoria Syariah
Bank BRI Syariah periode 2013 mendapat kemampuan yang dimiliki bank victoria
predikat “SEHAT”, periode 2014 mendapat syariah jauh dari rata-rata, terbukti dari laba
predikat “CUKUP SEHAT” dan periode yang dihasilkan selalu mengalami
2015 mendapat predikat “SEHAT”. Pada penurunan bahkan tejadi minus pada laba
Bank Syariah Bukopin untuk periode 2013 sebelum pajaknya, hal ini menunjukan
mendapat predikat “CUKUP SEHAT”, kurangnya kemampuan bank victoria syariah
periode 2014 mendapat predikat “CUKUP dalam mengelola manajemen keuangan dan
SEHAT’ dan pada periode 2015 mendapat internalnya kurang baik.
predikat “SEHAT”. Pada Bank Jabar Banten
(BJB) Syariah untuk periode 2013 mendapat REFERENSI
predikat “SEHAT”, periode 2014 mendapat
Dwi Swiknyo. (2010). Analisis Laporan
predikat “SEHAT” dan untuk periode 2015
Keuangan Perbankan Syariah.
mendapat predikat “CUKUP SEHAT ”.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sedangkan pada Bank Victoria Syariah pada
___________. (2010). Akuntansi Syariah.
periode 2013 mendapat predikat “SEHAT“,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
untuk periode 2014 mendapat predikat “
Otoritas Jasa Keuangan. Penilaian Tingkat
CUKUP SEHAT“ dan pada periode 2015
Kesehatan POJK No.
mendapat predikat “CUKUP SEHAT “.
08/POJK/03/2014. Diunduh
Ranking perbankan syariah pada periode
Desember 2016.
2013 sampai dengan 2015, yang menduduki
www.ojk.go.id/id/id/kenal//syariah/r
ranking teratas yaitu Bank Syariah Mandiri
egulasi/peraturan-ojk-terkait syariah/
dengan memiliki kinerja keuangan dan
pages/ 39peraturan- otoritasa- jasa-
manajemen yang baik, Bank Syariah
keuangan- tentang- penilaian-
51Al-Urban: Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam
Vol. 1, No. 1, Juni 2017
http://journal.uhamka.ac.id/index.php/al-urban
p-ISSN: 2580-3360 e-ISSN: 2581-2874
DOI: 10.22236/alurban_vol1/is1pp37-53
Hal 35-51
tingkat-kesehatan- bank- umum- Diunduh 16
syariah- dan- unit- usaha- syariah. Desember.www.bi.go.id/id/id/peratur
aspx. an/perbankan/Pages/se_092407,aspx.
.Penilaian Tingkat Kesehatan www.ekbis.sindonews.com. (09 Oktober
POJK No. 10/POJK/03/2014. 2016 ). Keuangan Syariah
BisaMenjadi Salah Satu Solusi Dunia.
Diunduh Desember 2016. www.
diunduh 13 September, 2016.
ojk.go.id/id/kenal/perbankan/
regulasi/ surat edaran- ojk/pages/
surat- edaran- oyoritas –jasa-
keuangan- nomor-10-seojk-03-
2014.aspx.
Peraturan Bank Indonesia. Peraturan Bank
Indonesia No. 13/PBI/2011, tentang
tata cara penilaian kesehatan bank
umum. Diunduh 16 Desember 2016.
www.bi.go.id/id/peraturan/perbanka
n/Pages/pbi_130111.aspx
. Surat Edaran No.
13/24/DPNP tanggal 25 Oktober
2011 tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum. Diunduh 16
Desember 2016.
www.bi.go.id/id/peraturan/perbanka
n/Pages/SE%20No.13_24_DPNP_20
11.aspx.
Surat Edaran No.
9/24/DPbs/2007 Sistem Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum
Berdasarkan Prinsip Syariah.

Anda mungkin juga menyukai