Rina Agustina
Lingkar Studi Ekonomi Syariah
Email: tinarinaagustina@gmail.com
Diterima: 3 Mei 2017; Direvisi: 7 Mei 2017; Disetujui: 25 Mei 2017
Abstract
In this research, descriptive method with quantitative approach is used to calculate and
describe RGEC method .Sampling technique using Jugement Sampling technique. Results
during the period 2013-2015 using RGEC method show that the bank with the healthy predicate
in 2013 are BSM, BRI Syariah, BJB Syariah and Bank Victoria Syariah while the predicate is
healthy is Bank SyariahBukopin. In 2014, banks with healthy predicate are BSM and BJB
Syariah while the predicates are BRI Syariah, Bank SyariahBukopin, and Bank Victoria
Syariah. In 2015 banks with a healthy predicate are BSM, BRI Syariah and Bank
SyariahBukopin while the predicate is healthy enough BJB Syariah and Bank Victoria Shariah.
Keywords:health bank, rgecmethods(risk profile, gcg, ernings, capital)
Abstrak
Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu
menghitung dan memaparkan indikator metode RGEC. Teknik pengambilan sampling
menggunakan teknik Jugement Sampling. Hasil selama periode 2013 – 2015 dengan
menggunakan metode RGEC menunjukan bahwa bank dengan predikat sehat tahun 2013 adalah
BSM, BRI Syariah, BJB syariah dan Bank Victoria Syariah sedangkan predikat cukup sehat
adalah Bank Syariah Bukopin. Pada tahun 2014 bank dengan predikat sehat adalah BSM dan
BJB Syariah sedangkan predikat cukup sehat adalah BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan
Bank Victoria Syariah. Pada tahun 2015 bank dengan predikat sehat adalah BSM, BRI Syariah
dan Bank Syariah Bukopin sedangkan predikat cukup sehat adalah BJB Syariah dan Bank
Victoria Syariah.
Kata Kunci: Kesehatan Bank, Metode RGEC (Risk Profile, GCG, Earnings, Capital.
Rina Agustina36
PENDAHULUAN
Perkembangan perbankan di Indonesia Laporan keuangan merupakan alat
telah menjadi salah satu tolak ukur yang sangat penting untuk memperoleh
dalam keberhasilan perekonomian informasi sehubungan dengan posisi
negara. Peranan yang sangat strategis keuangan perbankan syariah. Data
disebabkan karena perbankan sebagai keuangan tersebut akan lebih berarti bagi
lembaga intermediasi keuangan, yaitu pihak-pihak yang berkepentingan apabila
sebagai institusi yang dapat data tersebut di perbandingkan untuk dua
menghimpun dan menyalurkan dana periode atau lebih, dan dianalisa lebih
masyarakat secara efektif dan efisien. lanjut sehingga dapat diperoleh data
Bank dianggap masyarakat merupakan yang akan dapat mendukung keputusan
salah satu tempat usaha yang sangat yang akan diambil. (Dwi Suwiknya,
dipercaya dalam mengelola dan 2010)
menyalurkan dananya. Bank yang baik
Tingkat kesehatan perbankan harus
harus bisa menjaga kepercayaan para
selalu diperhatikan untuk menjaga
nasabah dan investor. Kepercayaan
kepercayaan para nasabahnya karena
masyarakat terhadap bank akan terwujud
kesehatan bank merupakan kemampuan
apabila bank mampu meningkatkan
untuk melakukan kegiatan operasional
kinerjanya secara optimal.
perbankan secara normal dan mampu
Perbankan syariah merupakan bagian memenuhi semua kewajibannya dengan
dari entitas syariah yang berfungsi baik dengan cara-cara yang sesuai
sebagai lembaga intermediary keuangan perturan yang berlaku.
diharapkan dapat menampilkan dirinya
Bank Indonesia mengeluarkan surat
secara baik dibandingkan dengan
edaran (Peraturan No.13/PBI/2011)
perbankan sistem yang lain yakni
tentang Penilaian Tingkat Kesehatan
perbankan berbasis bunga. Gambaran
Bank Umum dengan pendekatan risiko
tentang baik buruknya suatu perbankan
yang mencakup penilaian terhadap
syariah dapat dikenali melalui kinerjanya
empat faktor yaitu Risk Profile (Profil
yang tergambar dalam laporan keuangan.
Resiko) ,Good Corporate Governance
(GCG), Earnings (Rentabilitas) dan
37Al-Urban: Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam
Vol. 1, No. 1, Juni 2017
http://journal.uhamka.ac.id/index.php/al-urban
p-ISSN: 2580-3360 e-ISSN: 2581-2874
DOI: 10.22236/alurban_vol1/is1pp35-51
Hal 35-51
Capital(Permodalan) yang disebut DPNP tanggal 25 Oktober 2011 untuk
dengan Metode RGEC. Pedoman menghitung tingkat kesehatan bank
perhitungan selanjutnya diatur dalam diataranya sebagai berikut:
Surat Edaran Bank Indonesia 1. Resiko Profil (Risk Profile)
No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober Penilaian faktor profil risiko
2011 prihal penilaian Tingkat Kesehatan merupakan penilaian terhadap inhern
Bank dengan menggunakan RGEC. dan kualitas penerapan manajemen
Metode RGEC berlaku aktif sejak risiko dalam aktivitas operasional
tanggal 1 Januari 2012 yaitu untuk bank. Risiko yang wajib terdiri dari:
penilaian tingkat kesehatan bank. 1) Resiko Kredit
Periode yang terakhir 31 Desember 2011 2) Risiko Pasar
dan sekaligus mencabut PBI 3) Risko Operasional
No.6/10/PBI/2004 tentang Sistem 4) Risiko Likuiditas
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank 5) Risio Hukum
Umum dengan metode CAMELS 6) Risiko Stratejik
(sumber; www.bi.go.id). Perbankan 7) Risiko Kepatuhan
harus terus mempertahankan eksistensi 8) Risiko Reputasi
dan mempertahankan kepercayaan 2. Penilaian Good Corporate
masyarakat terhadap bank terutama Governance (GCG) bagi bank umum
untuk perbankan syariah. Untuk bisa syariah merupakan penilaian terhadap
terus mempertahankan itu semua bank kualitas manajemen bank atas
harus bisa mengoptimalkan nilai kinerja pelaksanaan 5 (lima) prinsip Good
operasional, aset, dan intern yang ada di Corporate Governanceyaitu
bank tersebut. transparansi, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, profesional, dan
Faktor yang menjadi landasan
kewajaran. Prinsip-prinsp GCG dan
penilaian tingkat kesehatan bank yaitu
fokus penilaian terhadap pelaksanaan
menggunakan metode RGEC (Risk Profile,
prinsip-prinsip Good Corporate
Good Corporate Governance, Earnings,
Governance tersebut berpedoman
Capital). Pada Peraturan Bank Indonesia
pada ketentuan Good Corporate
No. 13/1/PBI/2011 dan SE No. 13/ 24/
Governance yang berlaku bagi bank
Rina Agustina38
Pada tahun 2014 mencerminkan kondisi dari peringkat faktor-faktor penilaian, antara
bank yang secara umum sehat sehingga lain profil resiko, penerapan GCG,
dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif rentabilitas dan permodalan yang secara
yang signifikan dari perubahan kondisi umum baik.
bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin
Periode 2013
Faktor Rasio %Rasio Peringkat
Komponen
Risk FDR 90,12 % 3
Profile
GCG Self 1,85 2
Assessment
Earnings ROA 1,38% 2
Capital CAR 14,10 % 1
Metode RGEC 2
(SEHAT)
Sumber:
Apabila Data diolah,
terdapat 2017maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan.
kelemahan
Periode 2014
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 81,80 2
Profile %
GCG Self 2,10 2
Assessment
Earnings ROA 0,16 % 4
Capital CAR 14,89 1
%
2
Metode RGEC
(SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017
41Al-Urban: Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam
Vol. 1, No. 1, Juni 2017
http://journal.uhamka.ac.id/index.php/al-urban
p-ISSN: 2580-3360 e-ISSN: 2581-2874
DOI: 10.22236/alurban_vol1/is1pp35-51
Hal 35-51
Periode 2015
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 81,94 2
Profile %
GCG Self 1,51 2
Assessment
Earnings ROA 0,53% 3
Capital CAR 12,85 1
%
2
Metode RGEC
(SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017
(SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017
Periode 2014
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 92,58 % 3
Profile
GCG Self 1,74 2
Assessment
Earnings ROA 0,05 % 4
Capital CAR 12,89 % 1
3
Metode RGEC (CUKUP
SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017
Mencerminkan kondisi bank yang secara lainnya tercermin dari peringkat faktor-
umum cukup sehat sehingga dinilai faktor penilaian, antara lain profil resiko,
cukup mampu menghadapi pengaruh penerapan GCG, rentabilitas dan
negatif yang signifikan dari perubahan permodalan yang secara umum baik.
kondisi bisnis dan faktor eksternal
Periode 2015
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 82,78 2
Profile %
GCG Self 1,61 2
Assessment
Earnings ROA 0,69 % 3
43Al-Urban: Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam
Vol. 1, No. 1, Juni 2017
http://journal.uhamka.ac.id/index.php/al-urban
p-ISSN: 2580-3360 e-ISSN: 2581-2874
DOI: 10.22236/alurban_vol1/is1pp35-51
Hal 35-51
Capital CAR 13,94 1
%
2
Metode RGEC
(SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017
Pada tahjun 2015 Bank BRI Syariah dari peringkat faktor-faktor penilaian,
menunjukan kondisi bank yang secara antara lain profil resiko, penerapan
umum sehat sehingga dinilai mampu GCG, rentabilitas dan permodalan yang
menghadapi pengaruh negatif yang secara umum baik. Apabila terdapat
signifikan dari perubahan kondisi bisnis kelemahan maka secara umum
dan faktor eksternal lainnya tercermin kelemahan tersebut kurang signifikan.
Pada tahun 2013 Bank Syariah Bukopin dari peringkat faktor-faktor penilaian, antara
menunjukan kondisi bank yang secara lain profil resiko, penerapan GCG,
umum cukup sehat sehingga dinilai rentabilitas dan permodalan yang secara
umum baik.
cukup mampu menghadapi pengaruh negatif
yang signifikan dari perubahan kondisi Bank Syaiah Bukopin menujukan
bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin performa positif dimana Bank tersebut
Rina Agustina44
Mencerminkan kondisi bank yang secara faktor eksternal lainnya tercermin dari
umum cukup sehat sehingga dinilai cukup peringkat faktor-faktor penilaian, antara lain
mampu menghadapi pengaruh negatif yang profil resiko, penerapan GCG, rentabilitas
signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan dan permodalan yang secara umum baik.
Periode 2015
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 91,16% 3
Profile
GCG Self 1,50 2
Assessment
Earnings ROA 0,69% 3
Capital CAR 16,31% 1
45Al-Urban: Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam
Vol. 1, No. 1, Juni 2017
http://journal.uhamka.ac.id/index.php/al-urban
p-ISSN: 2580-3360 e-ISSN: 2581-2874
DOI: 10.22236/alurban_vol1/is1pp35-51
Hal 35-51
2
Metode RGEC
(SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017
Pada tahun 2015 Mencerminkan kondisi faktor-faktor penilaian, antara lain profil
bank syariah bukopin yang secara umum resiko, penerapan GCG, rentabilitas dan
sehat sehingga dinilai mampu menghadapi permodalan yang secara umum baik.
pengaruh negatif yang signifikan dari Apabila terdapat kelemahan maka secara
perubahan kondisi bisnis dan faktor umum kelemahan tersebut kurang
eksternal lainnya tercermin dari peringkat signifikan.
Periode 2013
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 96,33% 3
Profile
GCG Self 1,78 2
Assessment
Earnings ROA 0,86% 3
Capital CAR 17,99% 1
2
Metode RGEC
(SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017 dari peringkat faktor-faktor penilaian,
antara lain profil resiko, penerapan
Pada tahun 2013 Bank BJB Syariah
GCG, rentabilitas dan permodalan yang
Mencerminkan kondisi bank yang secara
secara umum baik. Apabila terdapat
umum sehat sehingga dinilai mampu
kelemahan maka secara umum
menghadapi pengaruh negatif yang
kelemahan tersebut kurang signifikan.
signifikan dari perubahan kondisi bisnis
dan faktor eksternal lainnya tercermin
Periode 2014
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Rina Agustina46
Periode 2015
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 106% 4
Profile
GCG Self 2,50 3
Assessment
Earnings ROA 0,23% 4
Capital CAR 25,25% 1
3
Metode RGEC ( CUKUP
SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017
Periode 2014
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 90,82% 3
Profile
GCG Self 1,93 2
Assessment
Earnings ROA -1,73% 5
Capital CAR 15,27% 1
3
Metode RGEC
(CUKUP
Rina Agustina48
SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017
Pada tahun 2015 mencerminkan dan faktor eksternal lainnya tercermin
kondisi bank yang secara umum cukup dari peringkat faktor-faktor penilaian,
sehat sehingga dinilai cukup mampu antara lain profil resiko, penerapan
menghadapi pengaruh negatif yang GCG, rentabilitas dan permodalan yang
signifikan dari perubahan kondisi bisnis secara umum baik.
Ranking Perbankan Syariah Periode 2013-2015
Periode 2015
Komponen Rasio %Rasio Peringkat
Faktor
Risk FDR 95,28% 3
Profile
GCG Self 3,00 3
Assessment
Earnings ROA -1,71% 5
Capital CAR 16,14% 1
3
Metode RGEC (CUKUP
SEHAT)
Sumber: Data diolah, 2017