SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Dalam Bidang Ilmu Perbankan Syariah
Oleh:
Mega Buana
NIM. 14.513.1.058
(QS. Muhammad: 3)
“Dreams never hurt anybody if he keeps working right behind the dream to make
Mimpi tidak pernah menyakiti siapapun jika dia terus bekerja tepat dibelakang
(F.W. Woolworth)
(B.J. Habibie)
vi
PERSEMBAHAN
Orang tua saya Bapak SUDIYONO dan Ibu tercinta TRI PUJI ASTUTI,
berusaha dan tak pantang menyerah, yang selalu menjaga dan merawatku
vii
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, penulis panjatkan kehadirat-Nya
yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, serta kesempatan yang
pada BUS di Indonesia Periode 2014-2017” sebagai tugas akhir guna memenuhi
ini dapat terselesaikan. Oleh karenanya, dalam kesempatan ini penulis ingin
1. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd, Rektor Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
2. Drs. H. Sri Walyoto, MM., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Budi Sukardi, S.E.I., M.S.I selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
bimbingan, arahan dan saran kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi
5. Biro Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atas bimbingannya dalam
menyelesaikan skripsi.
ix
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta
8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima kasih atas
segala bantuannya.
saran dan kritik sangat diharapkan penulis. Semoga Allah memberikan barokah
atas kebaikan dan jasa-jasa mereka semua dengan kebaikan yang berlimpah.
Penulis
x
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine whether the Capital Adequacy
Ratio (CAR), Return On Assets (ROA), Financing to Deposite Ratio affect Non
Performing Financing (NPF) at BPRS in Indonesia. The population in this study
was the BUS in Indonesia with quarterly financial statements of Islamic Banks in
Indonesia. It obtained 128 samples.
The dependent variable (Y) of this research was the Non Performing
Financing (NPF). The independent variables (X) include: Capital Adequacy Ratio
(CAR), Return On Assets (ROA) and Financing to Deposite Ratio (FDR) . It used
quantitative research method with secondary data source by using analysis of data
processing SPSS 20.0.
Based on the results of multiple regression analysis, the results of this
study indicated that the Capital Adequacy Ratio (CAR) and Return On Assets
(ROA) has a negative and significant impact on Non Performing Financing (NPF)
and Financing to Deposite Ratio (FDR) has a positive and significant impact on
Non Performing Financing (NPF).
xi
ABSTRAK
xii
DAFTAR ISI
ABSTRACT....................................................................................................... x
ABSTRAK ...................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
xiii
1.7 Jadwal Penelitian..................................................................... 8
2.4 Hipotesis................................................................................. 24
xiv
3.4.2. Sumber Data ................................................................ 30
1. Uji F ............................................................................... 35
xv
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................... 40
1. Uji F ............................................................................... 50
xvi
4.3.2. Pengaruh ROA Terhadap NPF ..................................... 58
5.1 Kesimpulan.............................................................................. 61
LAMPIRAN ................................................................................................ 66
xvii
DAFTAR TABEL
xviii
DAFTAR GAMBAR
xix
BAB 1
PENDAHULUAN
dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit
banyak. Saat ini, perbankan adalah salah satu pelaku yang paling penting dalam
kegiatan perekonomian suatu negara. Oleh karena itu, kemajuan suatu bank pada
suatu negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan negara yang bersangkutan
system) yang telah diatur dalam UU No.7 tahun 1992, yang artinya perbankan
oprasionalnya. Perbedaan utama dari bank konvensional dan bank syariah adalah
sedangkan bank syariah menerapkan sistem bagi hasil (Wiroso, 2011 :39).
pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana. Sebagian besar
Dalam menjalankan kegiatan usaha bank umum syariah yang antara lain adalah
tersebut tidaklah bebas dari risiko yang biasa dikenal dengan risiko kredit.
Apabila risiko ini benar terjadi maka akan mengancam keberlangsungan bank dan
2
berpengaruh pada tingkat kesehatan bank yang diukur melalui indikasi kinerja
ditunjukkan oleh rasio Non Performing Financing (NPF) (Syaichu dan Auliani,
2016).
bermasalah yang perlu diperhatikan karena sifatnya yang fluktuatif dan tidak pasti
sehingga penting untuk diamati dengan perhatian khusus. NPF merupakan salah
satu instrumen penilaian kinerja sebuah bank syariah yang menjadi intrepretasi
yang ditanggung oleh bank akan semakin besar sehingga perputaran kas yang
terjadi pada bank akan terganggu. Hal ini dapat berpotensi menjadi kerugian bagi
bank tersebut sehingga laba yang diperoleh pun akan berkurang ( Saputra dan
Wibowo, 2017).
Tabel 1.1
Perkembangan Pembiayaan, Non Performing Financing (NPF),
Capital Adquacy Ratio (CAR), Return on Assets (ROA) dan Financing to
Deposite Ratio (FDR) Bank Umum Syariah Periode 2014-2017
perlu diperhatikan supaya dapat diambil keputusan. Salah satu produk perbankan
menimbulkan kerugian bagi bank jika tidak dideteksi serta dikelola secara tepat.
peningkatan dari tahun 2014 sebesar 147.944 miliar rupiah meningkat hingga
untuk menggunakan dana yang telah dikumpulkan oleh bank dari masyarakat
yang memiliki dana surplus. Bank harus memperhatikan berbagai faktor dan
Pertumbuhan tingkat pembiayaan bank yang semakin tinggi selama kurun waktu
adalah tercermin dari besarnya Non Performing Loan (NPL), dalam terminologi
Salah satu faktor yang dapat digunakan untuk mensinyalir adanya krisis
(NPF), oleh karena itu menganalisis faktor-faktor apa saja yang menentukan
(NPF) pada BUS di Indonesia tahun 2014-2017 mengalami fluktuasi. Pada tahun
2014 NPF sebesar 4,95%, NPF 2015 sebesar 4,84%, NPF 2016 sebesar 4,42%,
Wibowo dan Haifa (2015) bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak
Ratio (CAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap NPF. Menurut Solihatun
positif dan signifikan terhadap NPF. Menurut Saputra dan Wahyu (2017) bahwa
hingga tahun 2017 CAR sebesar 17,91% meskipun di tahun 2015 CAR sempat
kredit pada bank. Serta dapat memberikan kontribusi yang cukup besar dalam
terutama resiko kredit maka dari itu perlunya kecukupan modal untuk
membendung kerugian yang diakibatkan oleh aktiva yang beresiko (Saputra dan
Wibowo, 2017).
bahwa pada Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia memiliki nilai Return On
Assets (ROA) pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 mengalami
peningkatan, sedangkan ditahun 2016 sampai tahun 2017 besar nilai ROA sama
(www.ojk.go.id).
2017 cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2014 FDR sebesar 86,66%
dan pada tahun 2017 FDR menjadi sebesar 79,65% , namun ditahun 2015
dana pihak ketiga yang diterima oleh bank. Dana pihak ketiga yang diperolah
berupa dari giro, deposito maupun tabungan. Meningkatnya dana yang dihimpun
bank syariah dari masyarakat belum tentu digunakan untuk meningkatkan porsi
Pada penelitian ini akan menggunakan studi kasus bank umum syariah di
total laba bersih perbankan syariah hingga akhir 2017 mencapai Rp 3,08 triliun.
6
Nilai tersebut melonjak 47,36% dibandingkan perolehan pada akhir 2016 yang
(www.economy.okezone.com)
Periode 2014-2017”.
nilai CAR akan menurunkan rasio NPF, namun sesuai data yang ada terlihat
rasio ROA berpengaruh terhadap rasio NPF, namun sesuai data yang ada
yang dihadapi pembiayaan. Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan tidak
Adapun obyek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah bank
umum syariah di Indonesia yang terdiri dari 8 instansi, dengan menggunakan data
1. Apakah Capital Adquacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap NPF pada Bank
manajemen perusahaan tentang pengaruh CAR, ROA, FDR terhadap NPF, serta
menyalurkan dan mengelola dana dari nasabah secara baik dan bertanggung
jawab.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan referensi bagi
NPF pada Bank Umum Syariah (BUS). Selain itu, penelitian ini diharapkan
maupun dosen.
Terlampir
BAB I PENDAHULUAN
dan hipotesis
BAB V PENUTUP
Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia kategori yang
termasuk dalam NPF adalah pembiayaan kurang lancar, diragukan, dan macet
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, pasal 9 ayat (2), bahwa kualitas aktiva
produktif dalam bentuk pembiayaan dibagi menjadi 5 golongan, yaitu lancar (L),
dalam perhatian khusus (DPK), kurang lancar (KL), diragukan (D), macet (M).
Bank Syariah yang pada dasarnya memiliki definisi yang sama dengan Non
NPF= x 100%
12
ditimbulkannnya dari resiko kredit ini sangat besar sehingga mengurangi modal
bank secara cepat. Indikator yang dapat menunjukkan kerugian akibat resiko
31 maret 201, pembiayaan dalam hal ini adalah pembiayaan yang diberikan
kepada pihak ketiga dan tidak termasuk pembiayaan kepada bank lain yang
dihitung berdasarkan nilai tercatat dalam neraca per posisi tidak disetahunkan.
diragukan, dan macet yang dihitung berdasarkan nilai tercatat dalam neraca posisi
tidak di setahunkan.
perbankan syariah merupakan sesuatu yang sangat penting dan krusial. Hal ini
dikarenakan sebagian besar asset bank syariah adalah dalam bentuk penanaman
mudharabah), dana tau aktiva sewa (ijarah) yang semua ini identik dengan
resiko.
13
Table 2.1
Kriteria Penilaian Rasio NPF
Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagai salah satu rasio solvabilitas bank.
Rasio permodalan sering disebut Capital Adequacy Ratio (CAR). Rasio ini
bank (penyaluran dana) secara efisien dan melihat kemampuan permodalan bank
Menurut Riyadi (2003: 142) Capital Adequacy Ratio (CAR) sdalah rasio
kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki oleh bank. CAR
dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva beresiko, CAR juga
14
menjadi indikator untuk melihat tingkat efisiensi dana modal bank yang
secara langsung maupun tidak langsung. Ini adalah salah satu faktor kunci untuk
resiko yang dihadapi sebuah lembaga dalam kegiatan usahanya. Modal menyerap
nasabah. Modal juga merupakan faktor penentu utama kapasitas kredit bank.
neraca sebuah bank tidak dapat diperluas melampaui tingkat yang ditentukan oleh
kewajiban modal minimum yang harus selalu dipertahankan oleh setiap bank
sebagai suatu proporsi tertentu dari total Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
(ATMR). Menurut ketentuan yang sesuai standar BIS, yaitu hanya CAR minimal
8% (Umam, 2013: 250). Menurut Muhamad (2015: 141) Rumus CAR adalah
sebagai berikut:
CAR= x 100%
cadangan untuk menyerap kerugian yang mungkin terjadi. Rasio ini merupakan
dipertahankan oeh setiap bank sebagai suatu proporsi tertentu dari total aktiva
dapat dihindari atau tidak. Semakin tinggi rasio kecukupan modal akan semakin
karena CAR juga berfungsi sebagai dasar untuk menetapkan batas maksimum
pemberian pembiayaan maka semakin besar kualitas aktiva produktif juga akan
bagian dari resiko profitabilitas dalam menganalisa laporan keuangan atas laporan
profitabilitas suatu bank yang diukur dengan asset yang danaya sebagian besar
keuntunagn (laba sebelum pajak) yang dihasilkan rata-rata total asset bank yang
16
bersangkutan. Semakin besar ROA, maka semakin besar pula tingkat keuntungan
yang dicapai oleh Bank, sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah
kredit (loan) dalam penyaluran dana yang dihimpunnya. Oleh karena itu, aktiftas
penyaluran dana yang dilakukan bank syariah lebih mengarah kepada pembiayaan
perbandingan antara pembiayaan dengan total dana pihak ketiga (DPK) ditambah
(Mubarok, 2011;23).
pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah dengan Dana Pihak Ketiga (DPK)
yang berhasil dihimpun oleh bank. Semakin besar tingkat Financing to Deposite
Ratio (FDR), maka akan semakin baik pula bank syariah tersebut dapat
mana dana peminjam yang berhasil dihimpun oleh bank kepada nasabah
1993, besarnya FDR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia tidak boleh melebihi
110%, yang berarti boleh memberikan pembiayaan melebihi jumlah Dana Pohak
sebagai berikut :
FDR= x100%
pembiayaan yang diberikan bank dengan dana pihak ketiga. Total pembiayaan
yang dimaksud adalah pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga (tidak
termasuk pembiayaan kepada bank lain). Dana pihak ketiga yang dimaksud antara
lain giro, tabungan, dana deposito (tidak termasuk antarbank). Perhitungan FDR
18
bank ketika terjadi penarikan dalam jumlah besar (Sulistianingrum, 2013: 31).
rill dan diharapkan mampu untuk memicu pertumbuhan ekonomi. Begitu pula
sebaliknya, bila dana FDR bank syariah tidak dapat disalurkan dengan baik maka
Besarnya FDR yang diijinkan adalah 80% < FDR < 110% artinya
minimum FDR adalah 80% dan maksimum 110%. FDR merupakan alat tidak
tidak. Jika FDR tinggi maka semakin sedikit likuiditas yang berada di perbankan
syariah, namun apabila FDR menurun maka likuiditasnya akan semakin banyak
indikasi semakin rendah kemampuan likuditas bank yang bersangkutan. Hal ini
disebabkan karena jumlah dana yang diperluan untuk pembiayaan semakin besar.
Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa suatu bank meminjamkan seluruh dananya
atau relatif tidak likuid (illiquid). Sebaliknya, rasio yang rendah menunjukkan
bank yang likuid dengan kelebihan kapasitas dana yang siap untuk dipinjamkan.
Sehingga dari rasio ini dapat menunjukkan apabila suatu pinjaman masih dapat
Wibowo dan Haifa (2015: 4) mengatakan semakin tinggi rasio FDR suatu
bank, berarti DPK terserap semua ke pembiayaan. Pembiayaan yang tinggi lambat
resiko pembiayaan bermasalah atau NPF menjadi lebih besar. Jadi, ketika dana
Deposite Ratio (FDR) dalam perbankan telah banyak dilakukan oleh peneliti
Berikut hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini diantaranya adalah :
Tabel 2.2.
Penelitian yang relevan
Judul dan Peneliti Variabel Penelitian Metode dan Sampel Hasil Penelitian
Pengaruh Faktor Dependen: Jenis penelitian ini -Pembiayaan
Internal dan Non performing adalah kuantitatif berpengaruh
Eksternal yang Financing (NPF) dengan metode positif dan tidak
Mempengaruhi Independen: analisis statistic signifikan
Pembiayaan -Pembiayaan deskriptif. terhadap Non
Bermasalah pada -CAR Performing
Bank Umum -GDP Sampel dalam Financing .
Syariah di -Inflasi penelitian ini -CAR, GDP,
Indonesia -Nilai Kurs adalah laporan berpengaruh
keuangan triwulan positif dan
Rizal Nur Firdaus bank umum syaiah signifikan
(2015) di Indonesia tahun terhadap Non
20
2008-2012. Performing
Financing .
-Inflasi dan Kurs
berpengaruh
negatif dan tidak
signifikan
tehadap Non
Performing
Financing .
Financing.
Rika Lidyah -CAR
(2016) berpengaruh
negatif terhadap
Non Performing
Financing .
Analisis Non Dependen : Jenis penelitian ini -FDR
Performing Non Performing adalah kuantitatif berpengaruh
Financing pada Financing. dengan metode positif dan
Bank Umum Independen : analisis linier signifikan
Syariah di -FDR berganda dengan terhadap Non
Indonesia 2007- -ROA menggunakan data Performimg
2012 -Inflasi panel dan yang Financing.
digunakan adalah -ROA
Solihatun (2014) dengan berpengaruh
menggunakan negatif dan
metode regresi signifikan
kuadrat terkecil terhadap Non
atau Ordinary Least Performing
Square (OLS) Financing.
-Inflasi
Sampel dalam berpengaruh
penelelitian ini positif dan tidak
adalah laporan signifikan
keuangan bank terhadap Non
umum syariah Performing
tahun 2007-2012. Financing.
Pengaruh Dependen : Jenis penelitian ini -Inflasi, FDR dan
Variabel Makro Non Performing adalah kuantitatif FAR tidak
dan Mikro Financing . dengan metode berpengaruh
Ekonomi Independen : analisis regresi terhadap Non
terhadap -Inflasi berganda. Performing
Pembiayaan -GDP Financing.
Bermasalah pada -Total Asset Sampel dalam -GDP, Total
Bank Syariah -FDR penelitian ini Asset, dan CAR
-FAR adalah laporan berpengaruh
Sigit Arie -CAR keuangan tahunan negatif dan
Wibowo dan bank umum sayriah signifikan
Wahyu Saputra tahun 2011-2015. terhadap Non
(2017) Performig
Finacing.
Pengaruh Faktor Dependen: Jenis penlitian ini -CAR, FING,
Internal Bank dan Non Performing adalah kuantitatif tidak
Makro Ekonomi Financing . dengan metode berpengaruh dan
Terhadap Non Independen: estimasi yang signifikan
Performing -CAR digunakan adalah terhadap Non
22
(FDR) dan Non Performing Financing (NPF). Persamaan obyek yaitu pada Bank
terletak pada periode penelitian dan sampel. Seta satu penelitian terdahulu
menggunakan metode yang berbeda dengan metode yang dilakukan penelitian ini.
Ratio (CAR) , Return on Assets (ROA) dan Financing to Deposite Ratio (FDR)
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
faktor berupa CAR, ROA, dan FDR diduga berpengaruh terhadap NPF pada BUS
di Indonesia.
1.4. Hipotesis
Mengacu pada kerangka berpikir dan studi empiris yang berkaitan dengan
penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
suatu rasio tertentu yang disebut rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy
Ratio (CAR) (Muhammad,2015: 140). Modal bank sebagai dasar dalam penetapan
dipengaruhi oleh modal yang dimilikinya. Semakin besar modalnya maka batas
Wahidahwati, 2016).
Wibowo dan Wahyu Saputra (2017) dengan judul “Pengaruh Variabel Makro dan
dapat diketahui bahwa CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap NPF.
25
keuntunagn (laba sebelum pajak) yang dihasilkan rata-rata total asset bank yang
bersangkutan. Semakin besar ROA, maka semakin besar pula tingkat keuntungan
yang dicapai oleh Bank, srhingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah
dengan judul “Analisis Non Performing Financing pada Bank Umum Syariah di
FDR. Jika pihak bank tidak berhati-hati dalam keputusan menaikkan pertumbuhan
pembiayaan hal ini dapat meningkatkan rasio NPF semakin tinggi. Sehingga dapat
26
NPF.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Haifa dan Dedi
Wibowo ( 2015) dengan judul “Pengaruh Faktor Internal Bank dan Makro
positif terhadap NPF perbankan syariah baik dalam jangka panjang maupun
jangka pendek.
BAB III
METODE PENELITIAN
laporan penelitian yaitu dari bulan Februari 2018 sampai Juli 2018. Wilayah
tergabung dalam laporan triwulan periode Januari 2014 sampai Desember 2017.
Adapun tujuan dari penelitian kuantitatif ini adalah untuk melihat pengaruh
capital adequacy ratio, return on assets, financing to deposite ratio terhadap non
perfoming financing.
mempunyai kualitas dan dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang mempublikasikan
laporan keuangan triwulan periode Januari 2014 sampai Desember 2017. Adapun
3.3.2. Sampel
Menurut Soeratno dan Arsyad (2008: 101) sampel adalah bagian yang
Sugiyono (2010: 129) ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara
yaitu pemilihan sekelompok subjek yang didasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat
29
populasi yang telah diketahui sebelumnya untuk mencapai tujuan tertentu (Hadi,
2015:112).
ulang.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain)
(Indriantoro dan Supomo, 2002: 147). Data sekunder tersebut diambil dari laporan
Financing to Deposite Ratio (FDR) dan data Non Perfoming Financing (NPF)
diperoleh dari laporan triwulan statistik perbankan syariah dalam situs resmi
masing-masing bank.
30
sumber kepustakaan diperoleh dari hasil riview, abstrak hasil penenelitian, jurnal,
diperoleh dari laporan keuangan gabungan bank umum syariah yang diterbitkan
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
60). Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua
variabel yaitu variabel terikat (variabel dependen) dan variabel bebas (variabel
independen).
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2017: 61). Variabel
(Sugiyono, 2017: 61). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Capital
31
Adequacy Ratio (CAR), Return on Assets (ROA) dan Financing to Deposite Ratio
(FDR).
nya menghasilkan pendapatan bagi bank, sudah berkurang atau menurun dan
bahkan mungkin sudah tidak ada lagi. Bahkan dari segi bank, sudah tentu
kolektabilitas kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan data NPF diperoleh
sebagai bank sehat. Sebab kecukupan modal bank menunjukkan keadaannya yang
32
dinyatakan dengan suatu ratio tertentu yang disebut ratio kecukupan modal atau
Capital Adequacy Ratio (CAR) (Muhamad, 2015: 140). Data CAR yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan bulanan BUS di Indonesia
periode 2014-2017 dalam bentuk rasio CAR yang dipublikasikan oleh OJK dalam
keuntunagn (laba sebelum pajak) yang dihasilkan rata-rata total asset bank yang
bersangkutan. Semakin besar ROA, maka semakin besar pula tingkat keuntungan
yang dicapai oleh Bank, sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah
ROA = x 100%
diberikan pada masyarakat dengan dana yang diterima bank (Wibowo dan
Saputra, 2017).
33
berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif dapat digunakan bila
peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat
dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik,
1. Uji Normalitas
model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji F dan Uji t
acara untuk mendeteksi residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
a. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, yaitu variabel residual terdistribusi
normal.
b. Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak, yaitu variabel residual tidak
terdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
antarvariabel independen pada model regresi. (Setiawan, 2014: 58). Cara umum
multikolonieritas pada model regresi dengan melihat nilai Tolerace dan VIF
3. Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi
dengan dirinya sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak
berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau
nilai periode sesudahnya (Santoso dan Ashari, 2005: 240). Jika terjadi korelasi
1. Uji F
terhadap variabel dependen ataukah tidak tepat. Jika nilai signifikan yang
dihasilkan uji F P < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel
Fstatistik dengan Ftabel, jika Fstatistik > Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear
berganda. Analisis regresi linear berganda merupakan teknik analisis regresi yang
satu variabel dependen (Latan dan Temalagi, 2013: 84). Analisis regresi pada
dasarnya merupakan suatu studi untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih
variabel independen terhadap satu variabel dependen. Hasil dari analisis regresi
yang menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis nol (Latan dan
Keterangan:
β = Koefisien Regresi
e = error/Faktor Kesalahan
Temalagi, 2013: 81). Uji statistik t dalam penelitian ini dilakukan dengan
dengan membandingkan thitung dengan ttabel. Jika thitung > ttabel pada tingkat
terhadap pembiayaan sektor pertanian, kehutanan dan sarana pertanian. Jika thitung
< ttabel pada tingkat signifikan α = 5% artinya CAR, ROA, FDR secara individual
35):
1. Menentukan H0 dan Ha
H0 = β = 0
dependen.
38
Ha = β ≠ 0
dependen.
ttabel = (α/2;(n – k – 1)
3. Kriteria pengujian:
Jika nilai sig. < α atau thitung > ttabel maka H0 ditolak.
Jika nilai sig. > α atau thitung < ttabel maka H0 diterima.
4. Kesimpulan
ditolak.
Dalam penelitian ini pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS 20.0 for
statistik. Seperti program komputer lainnya di dalam aplikasi ini terdapat menu
dan toolbar, namun karena software ini dibuat bertujuan untuk mengolah data
maka perangkat lunak ini mirip dengan Microsoft Excel yaitu terdapat kertas kerja
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1
Perkembangan Jaringan Kantor BUS di Indonesia
Periode Tahun 2014-2017
Jumlah Bank 12 12 13 13
Sumber : www.ojk.go.id
Dari tabel tersebut maka dapat diketahui bahwa jumlah Bank Umum
Syariah sejak 2014-2015 jumlahnya masih tetap 12, namun pada tahun 2016
bertambah menjadi13 sampai tahun 2017 jumlahnya masih 13. Sedangkan jumlah
kantor Bank UmumSyariah dari tahun 2014-2017 menurun dari 2163 kantor pada
1. Total Pembiayaan
Dari analisis dan perhitungan dapat diperoleh data Total Pembiayaan periode
Gambar 4.1
Kurva Total Pembiayaan
(dalam milyar rupiah)
Dari kurva tersebut dapat dilihat bahwa total pembiayaan pada Bank Umum
Syariah selama periode pengamatan yaitu pada tahun 2014 sampai dengan tahun
Dari analisis dan perhitungan dapat diperoleh data Non Performing Financing
Gambar 4.2
Kurva rasio NPF
(dalam persentase)
Dari kurva tersebut dapat dilihat bahwa rasio NPF selama periode
pengamatan yaitu pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 mengalami
fluktuasi. Rasio NPF tertinggi pada tahun 2014 dan rasio NPF terendah pada
tahun 2016.
Dari analisis dan perhitungan dapat diperoleh data Capital Adequacy Ratio
Gambar 4.3
Kurva rasio CAR
(dalam persentase)
Dari kurva tersebut dapat dilihat bahwa rasio CAR selama periode
pengamatan yaitu pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 mengalami
peningkatan.
Gambar 4.4
Kurva Rasio ROA
(dalam persentase)
Dari kurva tersebut dapat dilihat bahwa total rasio ROA selama periode
pengamatan yaitu pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 mengalami
peningkatan. Namun, pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2017 tetap.
Gambar 4.5
Kurva rasio FDR
(dalam persentase)
Dari kurva tersebut dapat dilihat bahwa rasio FDR selama periode
pengamatan yaitu pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 mengalami
fluktuasi. Rasio FDR tertinggi pada tahun 2015 dan rasio FDR terendah pada
tahun 2017.
berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif dapat digunakan bila
peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat
dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik,
Tabel 4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
dalam penelitian ini sebanyak 128 yang diperoleh dari data laporan keuangan
terendah (minimum) adalah sebesar 3,15% dan nilai tertinggi (maximum) adalah
(CAR) yang dihimpun adalah sebesar 22,5491% dengan nilai standar deviasi
sebesar 14,16661.
terendah (minimum) adalah sebesar 0,00% dan nilai tertinggi (maximum) adalah
sebesar 4,93%. Sedangkan untuk nilai rata-rata (mean) Non Performing Financing
(NPF) yang diperoleh adalah sebesar 2,5220% dengan nilai standar deviasi
sebesar 1,57394.
terendah (minimum) adalah sebesar 71,87% dan nilai tertinggi (maximum) adalah
45
Ratio(FDR) yang diperoleh adalah sebesar 98,3414% dengan nilai standar deviasi
sebesar 26,04603.
(minimum) adalah sebesar -20,13% dan nilai tertinggi (maximum) adalah sebesar
5,61%. Sedangkan untuk nilai rata-rata (mean) Return On Asset (ROA) yang
diperoleh adalah sebesar 0,2404% dengan nilai standar deviasi sebesar 3,22633.
1. Uji Normalitas
cara untuk mendeteksi residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
c. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, yaitu variabel residual terdistribusi
normal.
d. Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak, yaitu variabel residual tidak
terdistribusi normal.
46
Table 4.3
Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 128
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1,36266647
Absolute ,081
Negative -,064
Kolmogorov-Smirnov Z ,914
Hasil nilai Asymp. Sig.(2-tailed) adalah 0,374 dengan nilai lebih besar α =
2. Uji Multikolonieritas
multikolonieritas pada model regresi dengan melihat nilai Tolerace dan VIF
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolienaritas
Coefficientsa
Tolerance VIF
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Tolerance dari masing-
masing variabel independen lebih besar dari 0,1, dimana nilai Tolerance dari CAR
= 0,556, FDR = 0,500, ROA = 0,866. Sedangkan nilai Variance Inflation Factor
(VIF) masing-masing variabel independen tidak lebih besar dari 10, dimana nilai
VIF dari CAR = 1,798, FDR = 1,998. ROA = 1,154. Hal ini membuktikan bahwa
diantara variabel independen dalam model regresi penelitian ini tidak terjadi
3. Uji Heteroskedastisitas
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
Tabel 4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Sig. dari CAR adalah
sebesar 0,480 (> 0,05), FDR adalah sebesar 0,164 (> 0,05dan ROA adalah sebesar
0,496 (> 0,05) Jadi nilai Sig. dari masing-masing variabel tersebut lebih besar dari
0,05. Hal ini dapat membuktikan bahwa dalam model regresi penelitian ini tidak
4. Uji Autokorelasi
dengan dirinya sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak
berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau
nilai periode sesudahnya (Santoso danAshari, 2005: 240). Jika terjadi korelasi
perhitungan uji autokorelasi dapat dilihat dari tabel 4.5 berikut ini:
49
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Berdasarkan tabel 4.di atas dapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watson (DW)
adalah 0,926, dimana nilai tersebut berada diantara -2 dan +2 atau -2 <0,926< +2.
Sehingga membuktikan bahwa dalam regresi pada penelitian ini tidak terjadi
1. Uji F
terhadap variabel dependen ataukah tidak tepat. Jika nilai signifikan yang
dihasilkan uji F P < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel
Fstatistik dengan Ftabel, jika Fstatistik > Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa
Tabel 4.7
Hasil Uji F
ANOVAa
Uji hipotesis:
(NPF).
Apabila:
Fhitung> Ftabel (=finv(5%,3,124)) adalah 13,811 > 2,677699 atau p-value (0,000) <
α (0,05).
layak berada di dalam model atau terdapat pengaruh positif dan signifikan
variabel CAR, ROA, FDR secara bersama-sama atau simultan terhadap Non
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2016: 95). Hasil perhitungan uji
Tabel 4.8
Hasil Uji Koefisien Determinasi R2
Model Summary
determinasi (R2) adalah sebesar 0,250 atau 25 % yang artinya hubungan antara
besarnya nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,232 atau 23,2%. Hasil
76,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear
berganda. Analisis regresi linear berganda merupakan teknik analisis regresi yang
52
satu variabel dependen (Latan dan Temalagi, 2013: 84). Analisis regresi pada
dasarnya merupakan suatu studi untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih
variabel independen terhadap satu variabel dependen. Hasil dari analisis regresi
yang menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis nol (Latan dan
Keterangan:
β = Koefisien Regresi
e = error/Faktor Kesalahan
53
Tabel 4.9
Hasil Uji Analisis Linear Berganda
Coefficientsa
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa nilai taksiran parameter
dianggap konstan, maka rata-rata rasio NPF pada Bank Umum Syariah di
2. Nilai koefisien regresi variabel CAR sebesar -0,057 , artinya apabila terjadi
3. Nilai koefisien regresi variabel ROA sebesar -0,135 , artinya apabila terjadi
4. Nilai koefisien regresi variabel FDR sebesar 0,016 , artinya apabila terjadi
kenaikan nilai varuiabel FDR sebesar 1% akan menaikkan NPF sebesar 0,016
Uji parsial (Uji t) digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh satu
dependen. Daerah penolakannya adalah thitung > ttabel (=tinv(0,05;df)) atau p-value
< α, yang berarti bahwa variabel layak berada di dalam model (Astuti, 2016: 35).
Hasil uji hipotesis dapat dilihat dari tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4.10
Hasil Uji Hipotesis
Coefficientsa
Berdasarkan tabel 4.10 di atas dari Uji hipotesis (Uji t) dapat diperoleh hasil
sebagai berikut:
Apabila:
thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel atau p-value < α, maka H0 ditolak
-thitung (-4,883) < -ttabel (-1,978671) atau p-value (0,000) < α (0,05)
55
Financing (NPF)
Apabila:
thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel atau p-value < α, maka H0 ditolak
-thitung (-3,313) < -ttabel (-1,978671) atau p-value (0,001) < α (0,05)
(NPF)
(NPF)
Apabila:
thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel atau p-value < α, maka H0 ditolak
thitung (2,358) > ttabel (1,978671) atau p-value (0,020) > α (0,05)
Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, jadi terdapat pengaruh positif dan
(NPF).
tinggi CAR yang dihimpun BUS akan menurunkan total rasio Non Performing
56
dengan nilai Uji t sebesar -4,883 dan tingkat signifikan sebesar 0,000 (<0,05)
maka H1 diterima, sedangkan nilai koefisiennya sebesar -0,057. Hal ini berarti
sebesar -0,057.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa rasio
seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat berharga,
tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping
terdahulu yang dilakukan oleh Firdaus (2015) yang menyatakan bahwa Capital
Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan dan signifikan terhadap Non
deskriptif.
Hal yang berbeda dinyatakan oleh Wibowo dan Haifa (2015) yang
Error Correction Model (ECM) dan pendekatan Ordinary Least Square (OLS
Kontegrasi) dengan sampel data gabungan bank umum syariah dengan unit usaha
syariah yang diambil dari statistik perbankan syariah periode Januari 2010 – April
2014.
yang baik ) maka, rasio NPF juga akan kecil. Hal tersebut dikarenakan bank akan
(NPF)
Performing Financing (NPF) dengan nilai Uji t sebesar -3,313 dan tingkat
signifikan sebesar 0,020 (< 0,05) maka H2 diterima, sedangkan nilai koefisiennya
sebesar -0,135. Hal ini berarti setiap kenaikan 1% ROA akan mempengaruhi
bahwa salah satu akibat dari timbulnya kredit bermasalah (NPF) adalah hilangnya
58
terdahulu yang dilakukan oleh Solihatun (2014) yang menyatakan bahwa Return
Financing (NPF). Objek penelitian ini bank umum syariah di Indonesia periode
2007-2012 dengan model analisis linier berganda dengan menggunakan data panel
dan yang digunakan adalah metode regresi kuadrat terkecil atau Ordinary Least
Square (OLS).
bahwa Return On Assets (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Non
Dalam hal ini, aspek profitabilitas bank dapat dinilai dengan rasio Return
On Assets (ROA). Bank yang mempunyai profitabilitas tinggi akan lebih selektif
Financing (NPF)
variabel FDR mempengaruhi total rasio Non Performing Financing (NPF). Hasil
signifikan terhadap Non Performing Financing (NPF) dengan nilai Uji t sebesar
2,358 dan tingkat signifikan sebesar 0,001 (<0,05) maka H3 diterima, sedangkan
nilai koefisiennya sebesar 0,016. Hal ini berarti setiap kenaikan 1% FDR akan
Hasil penelitian ini tidak sesuai teori yang menyatakan bahwa FDR hanya
terdahulu yang dilakukan oleh Syaichu dan Auliani (2016) yang menyatakan
Performing Financing (NPF). Objek penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di
analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu metode analisis regresi linear
berganda.
Hal yang berbeda dinyatakan oleh Akbar (2016) yang menyatakan bahwa
Financing (NPF). Objek penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia
periode 2010-2014 dengan menggunakan 6 sampel bank. Model analisis data yang
Jadi, tingkat rasio Financing to Deposite Ratio (FDR) yang tinggi jika
tidak didukung dengan pengawasan yang baik pada pembiayaan yang disalurkan
maka akan berdampak buruk pada Bank Syariah itu sendiri yang dapat dilihat dari
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah
(NPF).
variabel independen saja yaitu CAR, ROA, dan FDR sehingga tidak bisa
5.3. Saran
pembiayaan bermasalah.
variabel yang mendukung dalam penelitian ini, baik itu faktor internal
akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Antoni, Moch. Iwan. (2014). Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana
Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi tehadap Pembiayaan Bermasalah pada
Bank Umum Syariah di Indonesia. STIE Perbanas Surabaya.
Arifin, Zainul. (2005). Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka
Alfabeth.
Astuti, Septin P. (2016). Praktikum Statistik. Surakarta: IAIN Surakarta.
Burhan Bungin (ed). (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali
pers.
Dahlan, Ahmad. (2012). Bank Syariah, teoritik, praktik, kritik. Cet.ke-satu.
Yogyakarta: sukses Offset.
Utomo, Y. P. (2012). Buku praktek komputer statistik II eviews. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Darmawan, Deni. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Dendawijaya, Lukman. (2011). Manajemen Perbankan Edisi Kedua. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Fahmi, Irham. (2014). Pengantar Perbankan: Teori dan Aplikasi. Bandung:
Alfabeta.
Fidaus, Rizal Nur. (2015). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal yang
Mempengaruhi Pembiayaan Bermasalah pada Bank Umum Syariah di
Indonesia. El-Dinar, Vol. 3, No 1, Januari 2015.
Furqon, Achmad (2015). Pengaruh Financing to Deposite Ratio (FDR) Dan
Efektivitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Direksi
terhadap Non performing Financing (NPF) dengan Kepatujan Syariah
Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Perbankan Syariah di
Indonesia). Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Semarang. Semarang.
Latan, Hengki dan Temalagi, Selva. (2013). Analisis Multivariate: Teknik dan
Aplikasi Menggunakan Program IBM SPSS 20.0. Bandung: Alfabeta.
Lidyah, Rika. (2016). Dampak Inflasi, Bi Rate, Capital Adequacy Ratio (CAR),
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Non
Performing Financing (NPF) pada Bank Umum Syariah di Indonesia. I-
Finance, Vol 2, No.1, Juli 2016.
Machmud, Amir & H Rukmana (2010). Bank Syariah, Teori kebijakan, Dan Studi
Empiris di Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Muhammad. (2005). Managemen Bank Syariah. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Mansuri. (2016). Modul praktikum eviews analisis regresi linear berganda
menggunakan eviews. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur.
Popita, Mares Suci Ana. (2013). Analisis Penyebab Terjadinya Non Performing
Financing pada Bank Umum Syariah di Indonesia. ISSN 2252-6765.
Riyadi, Slamet. (2003). Banking Asset & Liabillity Management. Edisi ke-1,
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Saputra. Wahyu dan Wibowo, Sigit Arie. (2017). Pegaruh Variabel Makro dan
Mikro Ekonomi terhadap Pembiayaan Bermasalah pada Bank Syariah.
Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol 2, No. 1, Juni 2017.
Setiawan, n. E. (2014). Ekonometrika pendekatan teori dan terapan. Jakarta:
Salemba Empat.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Supriyanto, Maryanto. (2011). Buku Pintar Perbankan. Yogyakarta: Andi.
Syaichu, dan Auliani, Mia Maraya. (2016). Analisis Pengaruh Faktor Internal dan
Faktor Eksternal terhadap Tingkat Pembiayaan Bermasalah pada Bank
Umum Syariah di Indonesia Periode Tahun 2010-2014. Diponegoro
Journal Of Management.
65
LAMPIRAN
Lampiran 2
Tabel NPF, CAR, ROA, FDR periode Januari 2014-Desember 2017
No Bank Tahun Bulan NPF (Y) CAR ROA (X2) FDR (X3)
(X1)
1 Bukopin 2014 Maret 3.97 % 11.24 % 0.22 % 97.14 %
Syariah Juni 3.86 % 10.74 % 0.27 % 102.84 %
September 3.81 % 16.15 % 0.23 % 103.66 %
Desember 3.34 % 14.8 % 0.27 % 92.89 %
2015 Maret 3.95 % 14.5 % 0.35 % 95.12 %
Juni 2.47 % 14.1 % 0.49 % 93.82 %
September 2.45 % 16.26 % 0.66 % 91.82 %
Desember 2.74 % 16.31 % 0.79 % 90.56 %
2016 Maret 2.34 % 15.62 % 1.13 % 92.14 %
Juni 2.37 % 14.82 % 1% 92.25 %
September 2.05 % 15.06 % 0.99 % 87.95 %
Desember 4.66 % 15.15 % -1.12 % 88.18 %
2017 Maret 1.69 % 16.71 % 0.53 % 91.58 %
Juni 2.25 % 16.41 % 0.39 % 89.42 %
September 3.1 % 18.68 % 0.27 % 84.24 %
Desember 4.18 % 19.2 % 0.02 % 82.44 %
2 BCA 2014 Maret 0.05 % 21.56 % 0.86 % 89.53 %
Syariah Juni 0.04 % 21.83 % 0.67 % 91.17 %
September 0.05 % 35.18 % 0.67 % 93.02 %
Desember 0.1 % 29.6 % 0.8 % 91.2 %
2015 Maret 0.88 % 25.53 % 0.71 % 100.11 %
Juni 0.58 % 23.56 % 0.79 % 94.13 %
September 0.44 % 36.6 % 0.86 % 102.09 %
Desember 0.5 % 34.3 % 1% 91.4 %
2016 Maret 0.4 % 39.16 % 0.76 % 92.76 %
Juni 0.47 % 37.93 % 0.9 % 99.6 %
September 0.33 % 37.12 % 0.99 % 97.56 %
Desember 0.21 % 36.78 % 1.13 % 90.12 %
2017 Maret 0.17 % 35.26 % 0.99 % 83.44 %
Juni 0.18 % 30.9 % 1.05 % 91.51 %
September 0.2 % 31.99 % 1.12 % 88.7 %
Desember 0.04 % 29.39 % 1.17 % 88.49 %
3 BNI 2014 Maret 1.27 % 15.67 % 1.22 % 96.67 %
68
Lampiran 3
A. Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Unstandardized
Residual
N 128
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1,36266647
Absolute ,081
Negative -,064
Kolmogorov-Smirnov Z ,914
2. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
3. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Tolerance VIF
4. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
ANOVAa
Model Summary
Coefficientsa
E. Uji Hipotesis
Coefficientsa
1. SD N 5 GOMBONG
2. MTs N GOMBONG
3. SMA N KARANGANYAR
4. IAIN SURAKARTA
Mega Buana