Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Pneumonia merupakan penyakit infeksi akut yang mengenai jaringan paru

(alveoli) yang disebabkan terutama oleh bakteri dan merupakan penyakit saluran

pernafasan akut yang sering menyebabkan kematian. Pneumonia akan menyerang

host apabila ketahanan tubuh ( immunologi ) menurun. Balita dibawah lima tahun

adalah kelompok yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih rentan

terhadap berbagai penyakit. Anak yang menderita pneumonia, kemampuan paru-

paru untuk mengembang berkurang sehingga akan muncul keluhan sesak, timbul

tarikan dinding dada, denngan keluhan umum lain seperti batuk disertai pilek,

dengan atau tanpa demam.1

Sampai saat ini pneumonia masih menjadi masalah kesehatan dunia.

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2012, pneumonia

merupakan penyebab kematian balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan

gabungan penyakit AIDS, malaria dan campak. Diperkirakan 2-3 balita meninggal

setiap jam disebabkan oleh pneumonia dan 1,1 juta kematian tiap tahunnya. Pada

tahun 2013 sekitar 940.000 anak meninggal akibat pneumonia (15% dari semua

kematian balita).2,3

Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia untuk kasus pneumonia balita

dengan jumlah penderita mencapai 6 juta jiwa. WHO memperkirakan terdapat 15

negara dengan prediksi kasus baru dan kejadian pneumonia paling tinggi anak-

1
balita sebesar 74% (115,3 juta) dari 156 juta kasus di seluruh dunia. Lebih dari

setengah terjadi pada 6 negara, yaitu India 43 juta, China 21 juta, Pakistan 10 juta,

Bangladesh, Indonesia dan Nigeria sebesar 6 juta kasus, mencakup 44% populasi

pada balita di dunia pertahun.3

Pneumonia masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat

Indonesia yang penting untuk diperhatikan karena merupakan penyebab utama

morbiditas dan mortalitas pada empat juta balita pertahunnya. Pneumonia

termasuk salah satu dari 10 penyakit terbanyak yang menyerang balita di

Indonesia. Pneumonia juga merupakan penyebab kematian nomor 3 pada balita di

Indonesia yaitu sebesar 9,4% dari jumlah kematian balita. Berdasarkan data dari

Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018, ditemukan 478.078 kasus pneumonia

pada balita dimana 343 balita meninggal dunia akibat pneumonia. Case Fatality

Rate (CFR) pneumonia di Indonesia pada tahun 2018 adalah 0,13 % pada usia < 1

tahun dan 0,04% pada usia 1-4 tahun.4,5

Provinsi Kalimantan Selatan termasuk kedalam 10 Provinsi di Indonesia

dengan angka kejadian Pneumonia tertinggi. Pada tahun 2018 ditemukan 11.159

kasus pneumonia pada balita dimana 4 diantaranya meninggal dunia dengan Case

Fatality Rate (CFR) sebesar 0,04%. Jumlah penderita pneumonia di Kalimantan

Selatan yang berusia < 1 tahun adalah 3.054 kasus dan usia 1-4 tahun adalah

7.780 kasus. Sedangkan penderita pneumonia berat yang berusia < 1 tahun adalah

149 kasus dan usia 1-4 tahun adalah 176 kasus. Berdasarkan data tersebut

didapatkan bahwa kejadian pneumonia di Kalimantan Selatan banyak diderita

anak usia 1-4 tahun (7.952 kasus) dibandingkan usia < 1 tahun (3.203 kasus).

2
Berdasarkan data dari Profil Puskesmas Terminal tahun 2017 dan 2018

didapatkan 269 kasus dan 240 kasus pneumonia secara berturut-turut.5,6,7

Adapun faktor yang berpengaruh terhadap kejadian pneumonia dibagi

menjadi faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yang berpengaruh

adalah ventilasi, pencahayaan, lingkungan yang berasap (asap rokok, obat nyamuk

bakar, penggunaan kayu bakar, dan pembakaran sampah), tingkat kesehatan dan

kebersihan rumah, kepadatan tempat tinggal, pekerjaan orangtua, tingkat

pendidikan dan sosial ekonomi Sedangkan faktor internal yang berpengaruh

adalah ASI ekslusif 0-6 bulan, status gizi dan imunisasi.8

B. Permasalahan

Berdasarkan data profil Puskesmas Terminal tahun 2018 diperkiraan

ditemukan 128 kasus pneumonia namun yang didapatkan adalah 240 kasus balita

menderita pneumonia dari total 2.778 balita di wilayah kerja Puskesmas Terminal

atau sekitar 8,64%. Data laporan bulanan Puskesmas Terminal pada 4 bulan

pertama tahun 2019 yaitu Januari, Februari, Maret dan April menunjukkan

terdapat 105 penderita pneumonia yang berkunjung ke Puskesmas Terminal.

Penderita terbanyak dialami oleh usia balita 1-4 tahun yaitu sebanyak 91

penderita. Dari data tersebut Pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas

Terminal masih menjadi masalah utama karena kasus yang ditemukan lebih

banyak dibandingkan perkiraan. Hal itu membuktikan bahwa masih rendahnya

upaya pencegahan terhadap Pneumonia.

3
Tingginya angka Pneumonia dibandingkan perkiraan pada tahun 2017 dan

2018 di wilayah kerja Puskesmas Terminal setelah dianalisis menggunakan

problem tree sebagai berikut:

Masih terdapatnya rumah tidak sehat dan tingginya pencemaran


lingkungan akibat asap (asap rokok & pembakar sampah) di wilayah Sebab &
kerja Puskesmas Terminal Akibat

Tingginya angka kejadian Pneumonia terutama pada balita


Masalah

Faktor Internal Faktor Eksternal


a) Ibu tidak memberikan a) Ventilasi udara tidak
ASI ekslusif pada memadai
bayi 0-6 bulan b) Rumah tidak memiliki
b) Pemberian imunisasi pencahayaan yang cukup
yang tidak lengkap c) Lingkungan terpapar asap
dan tidak rutin pada balita (rokok, kayu
c) Status gizi anak yang bakar, pembakaran sampah)
kurang d) Kepadatan penghuni
rumah
e) Iklim/cuaca
Sebab

Gambar 1.1 Problem Tree

Dari survei yang dilakukan pada 20 keluarga yang memiliki anak yang

pernah berobat ke Puskesmas Terminal karena pneumonia, ditemukan beberapa

faktor risiko yang menyebabkan tingginya angka kejadian pneumonia di wilayah

kerja Puskesmas Terminal sebagai berikut:

4
Faktor Resiko Pneumonia Pada Balita
90% 80%
80%
70% 65%
60%
60% 50%
50%
40%
30% 25%
20%
20%
10%
0%
Imunisasi Kepadatan Lingkungan Pemberian Status gizi Ventilasi dan
yang tidak penghuni terpapar asap ASI yang tidak anak yang pencahayaan
lengkap dan rumah eksklusif kurang rumah yang
rutin tidak
memadai

Gambar 1.2 Diagram Faktor risiko Pneumonia pada Balita

Pada gambar 1.2 menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor risiko terbanyak

penyebab tingginya angka pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas

Termina, yaitu :

1. Lingkungan yang terpapar asap (70%), yang terdiri dari asap rokok (75%),

asap pembakaran sampah (30%) dan asap dari memasak menggunakan

kayu bakar (10%).

2. Kepadatan hunian rumah (65%)

3. Ventilasi dan pencahayaan rumah yang tidak memadai (60%).

5
C. Alternatif pemecahan masalah

MASALAH PEMECAHAN MASALAH

1. Lingkungan terpapar asap 1. Penyuluhan tentang bahaya asap

pada balita (terutama rokok dan asap pembakaran

rokok dan pembakaran sampah serta cara pengelolaan

sampah) sampah yang benar guna

2. Rumah dengan padat mengurangi pencemaran udara

penghuni sehingga dapat menurunkan

3. Rumah dengan ventilasi kejadian Pneumonia

dan pencahayaan yang 2. Penyuluhan tentang rumah sehat

tidak memadai 3. Kerjasama dengan pengembang

perumahan sehat

D. Prioritas Pemecahan Masalah

Penentuan prioritas pemecahan masalah merupakan hal yang sangat

penting, setelah masalah-masalah kesehatan teridentifikasi. Metode yang dapat

dilakukan dalam penentuan prioritas pemecahan masalah dibedakan atas 2, yaitu:

secara scoring dan non-scoring. Kedua metode tersebut pelaksanaanya berbeda-

beda dan pemilihannya berdasarkan data yang tersedia. Dalam kegiatan PBL ini,

prioritas pemecahan masalah menggunakan teknik scoring jenis metode PAHO-

CENDES.

Kriteria pemecahan masalah menurut metode PAHO-CENDES yaitu:

a. Magnitude
6
1. Sangat tidak menyelesaikan masalah

2. Tidak menyelesaikan masalah

3. Cukup menyelesaikan masalah

4. Menyelesaikan masalah

5. Sangat menyelesaikan masalah

b. Vulnerability

1. Alternatif pemecahan masalah tidak efektif digunakan

2. Alternatif pemecahan masalah efektif digunakan

c. Importancy

1. Tidak ada kepentingan untuk pemecahan masalah

2. Kepentingannya sangat rendah untuk pemecahan masalah

3. Kepentingannya cukup rendah untuk pemecahan masalah

4. Kepentingannya cukup tinggi untuk pemecahan masalah

5. Kepentingannya sangat tinggi untuk pemecahan masalah

d. Cost

1. Sangat tidak murah

2. Tidak murah

3. Cukup murah

4. Murah

5. Sangat murah

Alternatif pemecahan masalah tersebut kemudian diberi pembobotan untuk

menentukan prioritas pemecahan masalah yang dapat dilihat pada tabel berikut.

7
Tabel 1.3 Prioritas Pemecahan Masalah

Nilai
Kriteria Rangking
NO Pemecahan Masalah Komposit
Prioritas
M V I C MxVxIxC

Penyuluhan tentang
bahaya asap rokok dan
asap pembakaran sampah
serta cara pengelolaan
1. sampah yang benar guna 4 2 4 5 160 1
mengurangi pencemaran
udara sehingga dapat
menurunkan kejadian
Pneumonia
2. Penyuluhan tentang rumah 3 2 4 5 120 2
sehat
Kerjasama dengan
3. pengembang perumahan 3 1 4 3 36 3
sehat

Anda mungkin juga menyukai

  • Lapsus Abses Hepar
    Lapsus Abses Hepar
    Dokumen32 halaman
    Lapsus Abses Hepar
    Mahridhayanti Azizah
    Belum ada peringkat
  • 10 - 253sindrom Kompartemen Akut Tungkai Bawah
    10 - 253sindrom Kompartemen Akut Tungkai Bawah
    Dokumen4 halaman
    10 - 253sindrom Kompartemen Akut Tungkai Bawah
    Nourma Kusuma Winawan
    Belum ada peringkat
  • 2067 2786 1 PB
    2067 2786 1 PB
    Dokumen8 halaman
    2067 2786 1 PB
    aulia ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Fakta & Mitos Seputar Kehamilan
    Fakta & Mitos Seputar Kehamilan
    Dokumen21 halaman
    Fakta & Mitos Seputar Kehamilan
    Mahridhayanti Azizah
    0% (1)
  • 5 2 7
    5 2 7
    Dokumen6 halaman
    5 2 7
    AnFi Faithful
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Samlih
    Lapsus Samlih
    Dokumen30 halaman
    Lapsus Samlih
    Mahridhayanti Azizah
    Belum ada peringkat
  • 415 1063 1 SM
    415 1063 1 SM
    Dokumen5 halaman
    415 1063 1 SM
    Fadiyah Assyifa
    Belum ada peringkat
  • COVER CD Anak
    COVER CD Anak
    Dokumen1 halaman
    COVER CD Anak
    Mahridhayanti Azizah
    Belum ada peringkat
  • Toksisitas Pestisida Organofosfat
    Toksisitas Pestisida Organofosfat
    Dokumen9 halaman
    Toksisitas Pestisida Organofosfat
    d ta
    Belum ada peringkat
  • Slide Lapsus Mata
    Slide Lapsus Mata
    Dokumen29 halaman
    Slide Lapsus Mata
    Mahridhayanti Azizah
    Belum ada peringkat
  • COVER CD Anak
    COVER CD Anak
    Dokumen1 halaman
    COVER CD Anak
    Mahridhayanti Azizah
    Belum ada peringkat
  • Profilaksis INH
    Profilaksis INH
    Dokumen2 halaman
    Profilaksis INH
    Mahridhayanti Azizah
    Belum ada peringkat
  • Kepuasan Pasien
    Kepuasan Pasien
    Dokumen17 halaman
    Kepuasan Pasien
    Dew Selly
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Done
    BAB IV Done
    Dokumen1 halaman
    BAB IV Done
    Mahridhayanti Azizah
    Belum ada peringkat
  • 8.daftar Pustaka
    8.daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    8.daftar Pustaka
    Mahridhayanti Azizah
    Belum ada peringkat
  • Glaukoma
    Glaukoma
    Dokumen18 halaman
    Glaukoma
    Mahridhayanti Azizah
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Lapsus Mata
    BAB 1 Lapsus Mata
    Dokumen2 halaman
    BAB 1 Lapsus Mata
    Mahridhayanti Azizah
    Belum ada peringkat
  • 7.BAB V Done
    7.BAB V Done
    Dokumen1 halaman
    7.BAB V Done
    Mahridhayanti Azizah
    Belum ada peringkat
  • T 34707
    T 34707
    Dokumen20 halaman
    T 34707
    Mahridhayanti Azizah
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Done
    BAB IV Done
    Dokumen1 halaman
    BAB IV Done
    Mahridhayanti Azizah
    Belum ada peringkat
  • Cover Done
    Cover Done
    Dokumen1 halaman
    Cover Done
    Mahridhayanti Azizah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka Done
    Daftar Pustaka Done
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka Done
    Mahridhayanti Azizah
    Belum ada peringkat
  • 7.BAB V Done
    7.BAB V Done
    Dokumen1 halaman
    7.BAB V Done
    Mahridhayanti Azizah
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Mahridhayanti Azizah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Mahridhayanti Azizah
    Belum ada peringkat
  • Anuria
    Anuria
    Dokumen1 halaman
    Anuria
    Mahridhayanti Azizah
    Belum ada peringkat
  • Anuria
    Anuria
    Dokumen1 halaman
    Anuria
    Mahridhayanti Azizah
    Belum ada peringkat
  • Contoh Review Jurnal
    Contoh Review Jurnal
    Dokumen2 halaman
    Contoh Review Jurnal
    Mahridhayanti Azizah
    100% (1)