Anda di halaman 1dari 2

Profilaksis INH

Pengobatan Pencegahan dengan Isoniazid (PP INH) adalah pengobatan yang diberikan

kepada kontak yang terbukti tidak sakit TB. Sekitar 50-60% anak yang tinggal dengan pasien TB

paru dewasa dengan BTA sputum positif, akan terinfeksi TB dan kira-kira 10% dari jumlah

tersebut akan mengalami sakit TB. Infeksi TB pada anak balita dan anak dengan infeksi HIV

berisiko tinggi menjadi TB berat (misalnya TB meningitis atau TB milier). Oleh karena itu

prioritas pemberian PPINH adalah anak balita dan anak dengan infeksi HIV positif semua usia.

Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia No.004/Rek/PP IDAI/VI/2013

tentang Tuberkulosis poin 5 menyebutkan bahwa Anak balita sehat yang kontak erat dengan

pasien TB dewasa BTA positif harus mendapat profilaksis INH. Berikut penjabaran lebih lanjut

mengenai indikasi pemberian profilaksis INH pada anak yang kontak dengan pasien TB BTA

positif.

Jika anak tidak mempunyai gejala TB:

1) Usia ≤5 tahun (tanpa memandang status HIV): berikan Profilaksis INH.

2) Usia >5 tahun dan HIV positif: berikan Profilaksis INH.

3) Usia >5 tahun dan HIV negatif: diobservasi.

Orang tua diedukasi dan diminta mengamati ada tidaknya gejala dan tanda sakit TB pada

pemantauan selanjutnya. Perlu ditekankan kepada orang tua mengenai pentingnya membawa

anak ke fasyankes untuk pemeriksaan lebih lanjut jika sewaktuwaktu timbul gejala.

Sehingga pada kasus ini, seharusnya adik pasien yang berusia 4 tahun diberikan

profilaksis INH berupa isoniazid dengan dosis 5–10 mg/kg BB/hari selama 6 bulan. Sedangkan
adik pasien yang berusia 7 tahun, 11 tahun dan 14 tahun perlu dilakukan skrining HIV terlebih

dahulu untuk menentukan perlu diberikan profilaksis INH atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai