Anda di halaman 1dari 32

RSUP Dr.

Sardjito/ FK-KMK UGM, Yogyakarta


Pendidikan & Training
 Dokter umum – Universitas Gadjah Mada, 1993
 Spesialis Anak – Universitas Gadjah Mada, 2003
 Paediatric Respirology – Royal Children Hospital,
Melbourne,2006-2008
 Master of Med in Pediatric – Univ of Melbourne, 2008
 PhD – University of Melbourne, 2014

Organisasi
 Anggota Child TB Working Group – WHO
 Koordinator Bidang IV, Komisi Ahli Tuberkulosis,
Subdit TB Kemenkes RI
 Sekretaris Asia Pediatric Pulmonology Society
 Pengurus UKK Respirologi, IDAI
Alur pemeriksaan dan pemberian
terapi pencegahan TB (TPT)

Rina Triasih

Webinar Tuberkulosis – Hari Anak Nasional


29 Juli 2020
Outline
1. Perjalanan alamiah infeksi TB
2. Mengapa TPT perlu diberikan pada anak ?
3. Siapa yang harus diberi TPT ?
4. Alur pemeriksaan
5. Obat untuk TPT
Konsep sakit dan infeksi pada TB
Terpapar
M. tuberculosis

“Sehat” Terinfeksi Sakit TB


•Gejala (-) (infeksi laten TB) •Gejala (+)
•PPD (-) •Gejala (-) •PPD (+/-)
•Rontgen (-) •PPD (+) •Rontgen (+/-)
•BTA /kultur (-) •Rontgen (-) •BTA /kultur (+/-)
•BTA /kultur (-)
Mengapa pemberian TPT penting pada anak
yang kontak erat dengan pasien TB?

Anak kontak dengan pasien TB:


Berisiko tinggi terinfeksi
Jika terinfeksi, berisiko tinggi berkembang
menjadi TB berat (TB milier, meningitis TB)
Risiko kematian tinggi
A, 4 bulan, Padang
• Demam 10 hari
• Kejang
• Bapak dalam
pengobatan TB, anak
tidak mendapat terapi
pencegahan

Courtesy: dr. Finny, SpAK


D, 14 bulan, Bogor

Dibawa ke RS karena demam dan


batuk 1 bulan.
Berat badan turun (+)
Sesak napas  distres respirasi
Ibu: TB dalam terapi bulan ke 6
Anak tidak diberi terapi
pencegahan
Courtesy: dr. Satyawati, SpA
R, 7 bulan, Yogyakarta
• Batuk selama 2 bulan
• Telah berobat beberapa
kali ke dokter umum dan
dokter anak
• Gagal tumbuh
• Bapak: TB, BTA (+), dalam
terapi
 Pasien meninggal pada
perawatan hari kedua
P, 12 tahun
Teman satu sekolah: TB BTA (+)
V, 15 tahun, DIY
Satu desa: 2 pasien TB, Ibu: TB BTA (+)
Strategi eliminasi TB

Dye at al., Annu Rev Pub Health 2013


URGENSI PEMBERIAN TERAPI PENCEGAHAN TB
Mengapa pemberian TPT penting untuk
anak yang kontak dengan pasien TB ?

1. Mencegah terjadinya sakit TB pada anak yang


kontak dengan pasien TB

2. Mempercepat eliminasi TB
Siapa yang harus diberi TPT ?
 anak kontak yg tidak sakit TB
Target TPT (rekomendasi saat ini)
• Anak kontak umur < 5 tahun (HIV- /HIV +)
yang terbukti tidak sakit TB
• Anak kontak umur > 5 (HIV+) yang terbukti
tidak sakit TB
Skrining berdasarkan gejala
untuk anak kontak umur < 5 tahun
Anak kontak erat dengan pasien TB paru terkonfirmasi bakterologis

Umur < 5 tahun Umur > 5 tahun

Gejala (-) Gejala (+) Gejala (+) Gejala (-)

PPINH Pemeriksaan untuk TB Observasi

Jika bergejala Jika bergejala


Siapa yang harus diberi TPT ?
(rekomendasi lama)
Umur HI Hasil pelacakan Tata laksana

Balita (+)/(-) ILTB TPT


Balita (+)/(-) Terpapar TPT
> 5 th (+) ILTB TPT
> 5 th (+) Terpapar TPT
> 5 th (-) ILTB observasi
> 5 th (-) Terpapar observasi
KELOMPOK RISIKO TINGGI LAINNYA
• Orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
• Kontak serumah dg pasien TBC paru terkonfirmasi bakteriologis
– Anak usia di bawah 5 tahun
– Anak usia 5-14 tahun
– Remaja dan dewasa (usia di atas 15 tahun)
• Pasien immunokompromais: keganasan, hemodialisis, mendapat
kortikosteroid jangka panjang, persiapan transplantasi organ, dll
• Warga Binaan Pemasyarakatan petugas kesehatan, sekolah
berasrama, barak militer, pengguna narkoba suntik.
Kontak serumah dengan pasien TB pari
terkonfirmasi bakteriologis

Ada gejala

Tidak Ya

Pemeriksaan untuk penegakan


> 5 tahun diagnosis TBC

< 5 tahun Bukan TBC TBC

Tidak ada kontra


OAT
indikasi TPT

TPT
Kelompok risiko tinggi lainnya

Ada gejala

Tidak Ya

Tes Mantoux
Pemeriksaan untuk penegakan
Negatif Positif diagnosis TBC

Bukan TBC TBC


kontra indikasi TPT (-)

TPT OAT
Kontak serumah dengan pasien TB pari
terkonfirmasi bakteriologis HIV (+)
Ada gejala

Ya
Tidak Pemeriksaan untuk penegakan
diagnosis TBC
> 5 tahun
Bukan TBC TBC
< 5 tahun
Tidak ada kontra
OAT
indikasi TPT

TPT
Regimen lain untuk pengobatan pencegahan
 TPT
Regimen Dosis Dosis maks
INH and Rifampicin, sekali INH: 10 mg/kg BB INH: 300 mg
sehari Rifampicin: 10 mg/kgBB Rifampicin: 600 mg
selama 3 bulan
INH and Rifapentin, sekali INH: 15 mg/kg BW INH: 900 mg
seminggu, Rifapentine Rifapentine: 900
Selama 3 bulan 10–14 kg: 300 mg mg
> 14 –25 kg: 450 mg
> 25–32 kg: 600 mg
> 32–49 kg :750 mg
> 49 kg: 900 mg
Rekomendasi Pilihan Regimen TPT
No Sasaran Plihan paduan TPT
3HP 3HR 6H 6Lfx+E
1 Kontak serumah usia < 2 tahun *) √ √
2 Kontak serumah usia 2 – 4 tahun √
3 Kontak serumah usia >5 tahun √
4 ODHA usia < 2 tahun *) √ √
5 ODHA usia > 2 tahun **) √ √
6 Kelompok risiko lainnya √
7 Kontak serumah semua usia dengan √
kasus indeks TB RO
Bagaimana pencapaian pengobatan
pencegahan TB di Indonesia ?
Tren Cakupan TPT pada Anak usia < 5 Tahun

Cakupan PP INH Jumlah Anak <5 Tahun yang


mendapatkan PP INH
7,7% 8.675
7.224
5,9% 6.082
5,2%

2,1% 0,20% 1.147


294

2016 2017 2018 2019 TW 1


2016 2017 2018 2019Tw 1 2020
2020
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai