Anda di halaman 1dari 43

MODUL 5

PADUAN TERAPI PENCEGAHAN TUBERKULOSIS (TPT) PADA


KONTAK TBC SENSITIF OBAT DAN KONTAK TBC RESISTEN OBAT
BAB I . PENDAHULUAN

BAB II. MANFAAT TPT

BAB III . SASARAN PRIORITAS TPT

BAB IV. PEMBERIAN OBAT TPT

BAB V. PENUTUP
BAB I . PENDAHULUAN

BAB II. MANFAAT TPT

BAB III . SASARAN PRIORITAS TPT

BAB IV. PEMBERIAN OBAT TPT

BAB V. PENUTUP
A. Deskripsi Singkat

Pencegahan TBC melalui


Strategi penting untuk mencapai
pengobatan pencegahan
Indonesia bebas Tuberkulosis
tuberkulosis (TPT)
Keuntungan lebih tinggi pada
kelompok yang mempunyai risiko
Langkah
intervensi
progresifitas ke arah TBC aktif

❑ Identifikasi kontak
❑ Melakukan pemeriksaan
❑ Pemberian pengobatan
❑ Monitoring
B. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Umum


• Peserta memiliki pemahaman mengenai TPT

Tujuan Pembelajaran Khusus


• memiliki pemahaman mengenai manfaat pemberian TPT
• mampu menentukan sasaran prioritas pemberian TPT
• mampu menentukan pilihan pengobatan TPT
C. Bahasan D. Model Pembelajaran

Pokok Sub pokok


Bahasan bahasan
• Terapi a.Manfaat Pemaparan
Small group
pencegahan TPT materi dan
discussion (30
TBC b.Sasaran diskusi (30
menit)
menit)
Prioritas TPT
c. Pengobatan
BAB I . PENDAHULUAN

BAB II. MANFAAT TPT

BAB III . SASARAN PRIORITAS TPT

BAB IV. PEMBERIAN OBAT TPT

BAB V. PENUTUP
Mengapa terapi pencegahan
TBC perlu diberikan ?
Bayi B, usia 3 bulan
• Dibawa ke IGD karena sesak napas
• Sejak 2 minggu sebelumnya malas minum maka diberi susu
formula

• Riwayat persalinan: cukup bulan, BB lahir cukup


• Bayi tumbuh sehat, BB tiap bulan naik

• Ibu: sering batuk, bertambah kurus.


- didiagnosis TB Paru
- Bayi tidak diberi TPT
Rontgen dada: TB milier
Gastric Lavage

HASIL
TCM: MTB detected Rifampisin resistant NOT detected
Kisah bayi B
Bayi lahir Umur 3 hari Umur 7 hari Umur 3 bulan

• lahir dari ibu G1P0A0 • Bayi sesak napas • Ibu dirawat dan • Bayi sesak napas
• 38 minggu • Membaik dengan meninggal dunia
• lahir langsung oksigen dan • Ro dada: TB milier • RSUD:
menangis antibiotika 🡪 • Dahak belum • Ro dada: TB milier
• BBL 2800 gram dipulangkan diperiksa TCM: MTB
detected low,
resistant
Rifampicin NOT
BAYI TIDAK DETECTED
MENDAPAT TPT
P, 12 tahun, DIY
Teman satu sekolah: TB BTA (+)
B. Manfaat dari sudut pandang kesehatan masyarakat

Strategi penanggulangan TBC

Menemukan dan mengobati pasien TBC


Strategies for eliminating TB

Dye at al., Annu Rev Pub Health 2013


Manfaat dari sudut pandang kesehatan masyarakat

Pencegahan pada
Mengurangi risiko ODHIV memberikan
reaktivasi perlindungan lebih
5 tahun

Menghentikan
Menurunkan progresivitas
insiden TB penyakit menjadi
aktif
BAB I . PENDAHULUAN

BAB II. MANFAAT TPT

BAB III . SASARAN PRIORITAS TPT

BAB IV. PEMBERIAN OBAT TPT

BAB V. PENUTUP
KELOMPOK BERISIKO TINGGI SAKIT TBC SETELAH TERINFEKSI

1. Orang dengan HIV/AIDS (ODHIV)


2. Kontak serumah dg pasien TBC paru terkonfirmasi bakteriologis
a. Anak usia di bawah 5 tahun
b. Dewasa, remaja dan anak usia di atas 5 tahun
3. Kelompok risiko lainnya dengan HIV negatif
a. Pasien immunokompromais lainnya (keganasan, hemodialisis, mendapat
kortikosteroid jangka panjang, persiapan transplantasi organ, dll).
b. Warga Binaan Pemasyarakatan petugas kesehatan, sekolah berasrama, barak
militer, pengguna narkoba suntik.

SASARAN PRIORITAS PEMBERIAN TPT


Apa kriteria pemberian TPT ?
1. Kelompok risiko tinggi
2. Tidak sakit TBC
3. Infeksi laten TBC*
4. Tidak ada kontra indikasi pemberian TPT

• Kecuali pasien HIV dan anak kontak usia < 5 tahun


(akan dijelaskan kemudian)
Update Alur Pemeriksaan ILTB dan Pemberiaan TPT pada ODHIV
Update Alur Pemeriksaan ILTB dan Pemberiaan TPT pada Kontak serumah
Update Alur Pemeriksaan ILTB dan Pemberiaan TPT pada Kelompok risiko lain
Kontraindikasi Pemberian TPT
1. Hepatitis akut atau kronis
2. Neuropati perifer (jika menggunakan isoniazid)
3. Konsumsi alkohol biasa atau berat

Kehamilan atau riwayat TBC sebelumnya bukan merupakan kontraindikasi


Pemberian TPT
BAB I . PENDAHULUAN

BAB II. MANFAAT TPT

BAB III . SASARAN PRIORITAS TPT

BAB IV. PEMBERIAN OBAT TPT

BAB V. PENUTUP
Paduan obat TPT

Paduan INH dan


Paduan INH dan Rifapentin (HP),
INH selama 6 bulan, Rifampicin (HR)
diminum tiap hari selama 3 bulan,
selama 3 bulan, diminum 1x per
diminum tiap hari minggu
  6H (INH) 3HP (INH & Rifapentin) 3HR (INH & Rifampicin)
Interval pemberian Harian Mingguan Harian
Durasi 6 bulan 3 bulan 3 bulan
Dosis 180 dosis 12 dosis 84 dosis
<10 thn: 10 mg/kg BB 2-14 thn dengan BB: <10 thn: INH 10 mg/kg
Maksimal 300 mg per hari 10-15 kg: INH 300 mg, RPT 300 mg BB, RIF 15 mg/kg BB
16-23 kg: INH 500 mg, RPT 450 mg
24-30 kg: INH 600 mg, RPT 600 mg
≥ 31 kg: INH 700 mg, RPT 750 mg

≥ 10 thn: 5 mg/kg BB >14 thn untuk semua BB ≥10 thn: INH 5 mg/kg
Maksimal 300 mg per hari ≥ 30 kg: INH 900 mg, RPT 900 mg BB, RIF 10 mg/kg BB
Sediaan 300mg Anak: lepasan RPT 150 mg, INH 300mg RH 150mg/300 mg
Dewasa: KDT HP 300mg/300 mg Anak: HR 50/75
Kriteria umur Semua umur; sesuai utk anak HIV+ ≥ 2 tahun Semua umur
yg menerima LPV-RTV, NVP, DTG  

Interaksi dengan ARV Tidak ada Semua PIs, NVP/NNRTIs, TAF Semua PIs, NVP/hampir
semua NNRTIs 
A. Tuberkulosis Sensitif Obat

1. Paduan 6H
• Dosis dan lama pemberian
▪ Dosis obat di sesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan (untuk
anak).
▪ Obat di konsumsi satu kali sehari, sebaiknya pada waktu yang sama (pagi,
siang, sore atau malam) saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2
jam setelah makan).
▪ Lama pemberian 6 bulan (1 bulan = 30 hari pengobatan) 🡪 180 dosis
▪ Obat tetap diberikan selama 6 bulan walaupun kasus indeks meninggal,
pindah atau terkonfirmasi bakterilogisnya atau BTA nya sudah menjadi
negatif.
• Pemberian vitamin B6
▪ Anak dengan gizi buruk atau HIV
▪ Jika dosis INH ≤ 200 mg/hari: vit B6 10 mg per hari (1x sehari)
▪ Jika dosis INH > 200 mg: vit B6 10 mg per 12 jam mg (2x sehari)
▪ Dewasa yang memiliki risiko efek samping (seperti pada HIV,
malnutrisi, alkoholik, gagal ginjal kronik, DM, wanita hamil atau
menyusui): vitamin B6 25 mg/hari.
• Pengawas minum obat: orang tua atau keluarga pasien.
• Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik swasta
(dengan catatan sudah bekerja sama dengan puskesmas dan/atau
dinas kesehatan setempat).
2. Paduan 3HP (INH dan Rifapentin)

• Dosis dan lama pemberian

▪ Dosis INH dan Rifapentine berdasarkan usia dan berat


▪ Dosis obat disesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan.
▪ Dosis Rifapentine maksimal 900 mg/hari
▪ Diberikan seminggu sekali
▪ Lama pemberian 3 bulan (1 bulan = 4 minggu) = 12 dosis
▪ Obat tetap diberikan selama 3 bulan walaupun kasus indeks meninggal, pindah atau
sputumnya sudah menjadi negatif

• Kontra indikasi:
• Usia < 2 tahun dan ibu hamil
• Wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal harus disarankan untuk menggunakan
metode kontrasepsi penghalang tambahan seperti kondom, kap serviks, contraceptive sponge,
diafragma untuk mencegah kehamilan.
▪ Pemberian 3HP
• Sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore atau malam)
• Saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah
makan)
• Pada anak, rifapentine dapat dikonsumsi dengan cara
dihancurkan dan dicampur dengan sedikit makanan, seperti
bubur, pudding, yogurt, es krim dan makanan lain yang disukai
anak
• Namun rifapentine tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan
buah atau makanan yang berbasis buah.
Pemberian vitamin B6
▪ Anak dengan gizi buruk atau HIV
- jika dosis INH ≤ 200 mg/hari: vit B6 10 mg per hari (1x sehari)
- Jika dosis INH > 200 mg: vit B6 10 mg per 12 jam mg (2x sehari)
▪ Dewasa dengan HIV: vitamin B6 25 mg/hari, diberikan sekali seminggu

• Pengawas minum obat: orang tua atau keluarga pasien.

• Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik swasta (dengan


catatan sudah bekerja sama dengan puskesmas dan/atau dinas kesehatan
setempat).
• 3HP dapat diberikan kepada pasien HIV yang menjalani pengobatan
ARV yang umum digunakan kecuali Nevirapine dan golongan protase
inhibitor. ARV seperti efavirenz atau raltegravir termasuk didalamnya
dolutegravir aman digunakan tanpa adanya perubahan dosis
• Dokter maupun perawat dapat memilih metode directly observed
treatment (DOT) atau Self-administered treatment (SAT) dalam
memberikan 3HP kepada pasien. Pemilihan metode bisa disesuaikan
dengan konteks lokal, preferensi pasien dan atau pertimbangan lain
seperti risiko berkembang menjadi sakit TBC yang parah.
• Suplemen (obat herbal) yang belum diatur dosis pemakaiannya harus
dihindari ketika mengkonsumsi 3HP karena efeknya pada rejimen tidak
dapat diantisipasi atau diukur
• Jika selama menjalani TPT dengan paduan 3HP pasien
didiagnosis malaria. Lakukan pengobatan malaria terlebih
dahulu dan lanjutkan setelah pengobatan malaria selesai
dan gejala menghilang.
• Yang berperan sebagai pengawas minum obat adalah orang
tua atau keluarga pasien
• Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik
swasta (dengan catatan sudah bekerja sama dengan
puskesmas dan/atau dinas kesehatan setempat)
Tabel Pemberian Dosis 3HP
Catatan:
• 3HP memiliki dua sediaan yaitu:
1. FDC (Fix Dose Combination)/ KDT (Kombinasi Dosis Tetap): Kandungan
Isoniazid dan Rifapentine tersedia dalam satu tablet obat, contoh obat
adalah 3HP sediaan 300/300 mg.
2. Lepasan:
Kandungan Isoniazid dan Rifapentine terpisah per masing-masing jenis obat,
contoh obat Isoniazid sediaan 300 atau 100 mg dan Rifapentine 150 mg.
• 3HP dapat diberikan pada sasaran usia >2 tahun, Kecuali 3HP sediaan FDC.
Saat ini 3HP FDC hanya direkomendasikan pada sasaran dewasa yaitu >14
tahun karena sampai saat ini belum ada bukti ilmiah terkait keamanan
penggunaan 3HP FDC pada anak-anak.
Paduan 3HR
▪ Dosis dan lama pemberian
• Usia < 10 tahun: INH 10mg/kg BB/hari (maks 300 mg/hari) ; Rifampicin 15kg/mg BB/hari (maks 600 mg/hari)
• usia > 10 tahun: INH 5 mg/kgBB/hari (maksi 300 mg/hari); Rifmpicin 10 mg/kgBB/hari
• Dosis obat disesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan.
• Lama pemberian 3 bulan (1 bulan = 28 hari) --> 84 dosis
• Obat tetap diberikan selama 3 bulan walaupun kasus indeks meninggal, pindah atau sputumnya sudah
negatif.

▪ Pemberian

▪ Obat dikonsumsi satu kali sehari, sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore atau malam) saat perut
kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan).

▪ Pengambilan obat dilakukan pada saat kontrol setiap 1 bulan, dan dapat disesuaikan dengan jadwal kontrol
kasus indeks.
• Pemberian vitamin B6
▪ Anak dengan gizi buruk atau HIV
▪ Jika dosis INH ≤ 200 mg/hari: vit B6 10 mg per hari (1x sehari)
▪ Jika dosis INH > 200 mg: vit B6 10 mg per 12 jam mg (2x sehari)
▪ Dewasa yang memiliki risiko efek samping (seperti pada HIV,
malnutrisi, alkoholik, gagal ginjal kronik, DM, wanita hamil atau
menyusui): vitamin B6 25 mg/hari.

• Pengawas minum obat: orang tua atau keluarga pasien.


• Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik swasta (dengan
catatan sudah bekerja sama dengan puskesmas dan/atau dinas kesehatan
setempat).
Paduan 1HP
• Paduan yang bisa digunakan oleh program TBC Nasional untuk masa
yang akan datang.
• 1HP merupakan kombinasi INH dan Rifapentine yang dikonsumsi setiap
hari selama satu bulan.
• Paduan ini hanya diberikan untuk kategori umur ≥ 13 tahun.
• Dosis pemberian 1HP adalah isoniazid 300mg dan rifapentine 600mg
untuk semua BB
• 1HP dapat diberikan kepada pasien HIV yang menjalani pengobatan ARV
yang umum digunakan kecuali Nevirapine dan golongan protase inhibitor.
• Paduan 1HP belum dapat digunakan dalam program TPT nasional karena
masih dibutuhkan bukti ilmiah yang lebih untuk memastikan keamanan
paduan ini.
Pilihan Paduan TPT

No Sasaran Plihan paduan TPT


3HP 3HR 6H 6Lfx+E
1 Kontak serumah usia < 2 tahun   √ √  
2 Kontak serumah usia 2 – 5 tahun √   √  √  
3 Kontak serumah usia > 5 tahun √   √  √   
4 ODHA usia < 2 tahun   √ √  
5 ODHA usia > 2 tahun √   √  
6 Kelompok risiko lainnya √   √  √   
7 Kontak serumah semua usia dengan       √
kasus indeks TB RO
Catatan: tulisan warna merah sesuai dengan juknis (paduan yang diutamakan). namun mempertimbangkan stok ketersediaan TPT juga dapat
digunakan sesuai dengan tulisan warna hitam
ALUR PEMILIHAN OBAT TPT TB SO
Anak terindikasi
TPT

Usia < 2 Usia ≥ 2


tahun tahun

Tidak Tidak
Tersedia RH Tersedia HP
tersedia RH tersedia

Tersedia Tidak
RH 3 bulan INH 6 bulan HP 3 bulan
RH* tersedia RH

RH 3 bulan INH 6 bulan

(*) Pasien ODHIV tidak direkomendasikan pemberian obat Rifampisin karena risiko
interaksi dengan anti retroviral, pilihan adalah INH 6 bulan
B. Tuberkulosis Resisten Obat
Rekomendasi TPT untuk TBC-RO

• Fluoroquinolon (moksifloksasin, levofloksasin) dengan atau tanpa obat lain (etambutol, etionamid), lama 6 bulan

• Indonesia: Lefofloksasin + etambutol

• Update Rekomendasi Pemberian TPT RO Anak: Lefofloksasin saja

• Update Rekomendasi Pemberian TPT RO pada TPT RO Dewasa: Lefofloksasin + etambutol

• Rejimen disesuaikan dengan profile resistensi obat sumber penularan, pada pasien Pre-XDR/XDR TBC

• Dosis obat:

i. Levofloksasin: 15-20 mg/kgBB/hari

ii. Etambutol 15-25 mg/kgBB/hari

iii. Diminum setiap hari selama 6 bulan


BAB I . PENDAHULUAN

BAB II. MANFAAT TPT

BAB III . SASARAN PRIORITAS TPT

BAB IV. PEMBERIAN OBAT TPT

BAB V. PENUTUP
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai