Anda di halaman 1dari 8

2017

O LSP-PPT MIGAS

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI


INSPEKTUR PESAWAT ANGKAT
Skema Sertifikasi Kompetensi Inspektur Pesawat Angkat merupakan skema
sertifikasi Okupasi Nasional yang dikembangkan oleh komite Skema Sertifikasi LSP
PPT Migas. Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada SKKNI yang
ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 126 Tahun 2014 Tentang Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis
Golongan Pokok Jasa Arsitektur dan Teknik Sipil; Analisis dan Uji Teknis pada
Jabatan Kerja Inspektur Pesawat Angkat. Skema sertifikasi ini digunakan untuk
memastikan kompetensi Tenaga kerja pada Jabatan Skema Sertifikasi Kompetensi
Inspektur Pesawat Angkat dan sebagai acuan dalam asesmen oleh LSP PPT Migas
dan asesor kompetensi.

Ditetapkan tanggal: Disyahkan tanggal

Oleh: oleh

_________________
Ketua Komite Skema Ketua LSP

Nomor Dokumen : SS-INSP-PA-3501-2017


Kode KBJI :
Nomor Salinan : 01- SS-INSP-PA-3501-2017
Status Distribusi : Terkendali
Tak terkendali
SKEMA SERTIFIKASI
INSPEKTUR PESAWAT ANGKAT SS-INSP PA-2017

1. Latar Belakang
Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor :
1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum
Lembaga Sertifikasi Profesi dan 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan
Lembaga Sertifikasi Profesi, maka LSP PPT Migas perlu segera melakukan
penyesuaian tentang Skema Sertifikasi. Dengan demikian skema sertifikasi yang
disusun oleh Komite Skema LSP PPT Migas setelah mendapatkan Lisensi dari BNSP
dapat diterapkan oleh LSP yang memiliki ruang lingkup yang sama. Diharapkan proses
sertifikasi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten.

2. Ruang lingkup
2.1. Bidang Inspektur Pesawat Angkat
2.2. Lingkup penggunaan:
Persyaratan dasar bagi tenaga teknik Inspektur Pesawat Angkat pada Inspeksi
Pesawat Angkat yang mempunyai tugas utama Menentukan Keberterimaan /
Kelayakan Pesawat Angkat Sesuai Persyaratan Standard Code dan atau
Peraturan yang Berlaku agar Aman Dioperasikan. di sektor industri minyak dan
gas bumi.

3. Tujuan
3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para Inspektur Pesawat Angkat pada
lingkup operasi pesawat angkat sektor Industri Migas.
3.2. Memastikan dan memelihara kompetensi para Inspektur Pesawat Angkat di dalam
bisnis Inspeksi Pesawat Angkat
3.3. Memastikan dan memelihara kompetensi para Inspektur Pesawat Angkat pada
lembaga penilaian kesesuaian.
3.4. Memastikan dan memelihara kompetensi para Inspektur Pesawat Angkat secara
mandiri.
4. Acuan Normatif
Persyaratan ini disusun berdasarkan perundangan yang berlaku di Indonesia dengan
mengacu kepada:
4.1. Undang-Undang Nomor 1 tahun1970 tentang Keselamatan Kerja;
4.2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak
dan Gas Bumi;
4.3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan;
4.4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
4.5. Mijn Politie Reglement 1930 Staadsblad 1930 Nomor 341;
4.6. Mijn Ordonnantie (Ordonansi Tambang) Tahun 1930 No. 38;
4.7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP);
4.8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional;
4.9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016
tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;
4.10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016
tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
4.11. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 06P/0746/M.PE/1991
tentang Pemeriksaan Keselamatan Kerja Atas Instalasi, Peralatan dan Teknik
Yang Dipergunakan Dalam Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Dan
Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi;

TINGKAT REVISI-0 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 2


SKEMA SERTIFIKASI
INSPEKTUR PESAWAT ANGKAT SS-INSP PA-2017

4.12. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 03.P/123/M.PE/1986 dan


atau Nomor 07.P/075/M.PE/1991 tentang Sertifikasi Tenaga Teknik Khusus
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan Sumber Daya
Panas Bumi beserta aturan pelaksanaannya;
4.13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;
4.14. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Tansmigrasi Republik Indonesia Nomor
8 Tahun 2012 tentang Tatacara Penetapan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia;
4.15. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
111.K/70/MEEM/2003 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia
Kompetensi Kerja Tenaga Teknik Khusus Minyak dan Gas Bumi sebagai
Standar Wajib di Bidang Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi;
4.16. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor KEP.211/MEN/2004 Tentang Pedoman Penerbitan Sertifikat
Kompetensi;
4.17. Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor KEP.231A/MEN/X/2005 Tentang Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi
dan Pembinaan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP);
4.18. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor 126 Tahun 2014 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan
Pokok Jasa Arsitektur dan Teknik Sipil; Analisis dan Uji Teknis pada
Jabatan Kerja Inspektur Pesawat Angkat
4.19. Keputusan Direktorat Jenderal Minyak Dan Gas Bumi Nomor
Kep.01.K/60.05/DJM/2003, Tentang Lembaga Sertifikasi Personil Tenaga
Teknik Khusus Minyak dan Gas Bumi.

5. Kemasan / Paket Kompetensi


a. Jenis kemasan : Okupasi Nasional Inspektur Pesawat Angkat
b. Level : V (Lima)
c. Rincian Unit Kompetensi :

Daftar Unit Kompetensi


NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
1. M.712035.001.01 Melakukan Review Dokumen Teknis
2. M.712035.002.01 Melakukan Identifikasi Klasifikasi
Pesawat Angkat
3. M.712035.003.01 Menerapkan Keselamatan Kerja di
Tempat Kerja
4. M.712035.004.01 Melakukan Pemeriksaan Struktur
5. M.712035.005.01 Melakukan Pemeriksaan Kait Pemegang
Beban (Hook)
6. M.712035.006.01 Melakukan Pemeriksaan Alat Bantu
Angkat (Lifting Gear)
7. M.712035.007.01 Melakukan Pemeriksaan Tali Baja
8. M.712035.008.01 Melakukan Pemeriksaan Bagian yang
Berputar
9. M.712035.009.01 Melakukan Pemeriksaan Sistem
Penggerak
10. M.712035.010.01 Melakukan Pemeriksaan Sistem
Kelistrikan

TINGKAT REVISI-0 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 3


SKEMA SERTIFIKASI
INSPEKTUR PESAWAT ANGKAT SS-INSP PA-2017

11. M.712035.011.01 Melakukan Pemeriksaan Indikator


12. M.712035.012.01 Melakukan Pemeriksaan Tabel Beban
(Load Chart)
13. M.712035.013.01 Melakukan Pemeriksaan Boom
14. M.712035.014.01 Melakukan Pemeriksaan Beban
Pengimbang (Counter Weight)
15. M.712035.015.01 Melakukan Pemeriksaan Peralatan
Pengaman
16. M.712035.016.01 Melakukan Pengujian Unjuk Kerja
(Performance Test)
17. M.712035.017.01 Membuat Evaluasi dan Rekomendasi
Hasil Pemeriksaan Pesawat Angkat
18. M.712035.018.01 Membuat Laporan Hasil Pemeriksaan
Pesawat Angkat

6. Pekerjaan Dan Uraian Tugas :


6.1. Menyiapkan dokumen acuan
6.2. Melakukan pemeriksaan desain dasar konstruksi pesawat angkat
6.3. Melakukan verifikasi spesifikasi pesawat angkat
6.4. Menyiapkan dokumen inspeksi
6.5. Melakukan identifikasi jenis pesawat angkat
6.6. Melakukan identifikasi kapasitas pesawat angkat
6.7. Menerapkan prosedur keselamatan kerja di tempat kerja
6.8. Melakukan identifikasi peralatan berbahaya, berisiko dan rawan kecelakaan
6.9. Melakukan prosedur keadaan darurat
6.10. Membuat laporan pelaksanaan keselamatan peralatan
6.11. Melakukan persiapan pemeriksaan struktur
6.12. Melakukan pemeriksaan struktur
6.13. Melakukan persiapan pemeriksaan kait (hook)
6.14. Melakukan pemeriksaan kait (hook)
6.15. Melakukan persiapan pemeriksaan tali baja
6.16. Melakukan pemeriksaan tali baja
6.17. Melakukan persiapan pemeriksaan sistem penggerak
6.18. Melakukan pemeriksaan sistem penggerak
6.19. Melakukan persiapan pemeriksaan sistem kelistrikan
6.20. Melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan
6.21. Melakukan persiapan pemeriksaan indikator
6.22. Melakukan pemeriksaan indikator
6.23. Melakukan persiapan pemeriksaan tabel beban (load chart)
6.24. Melakukan pemeriksaan tabel beban (load chart)
6.25. Melakukan persiapan pemeriksaan boom
6.26. Melakukan pemeriksaan boom
6.27. Melakukan persiapan pemeriksaan beban pengimbang (counter weight)
6.28. Melakukan pemeriksaan beban pengimbang (counter weight)
6.29. Melakukan persiapan pemeriksaan peralatan pengaman
6.30. Melakukan pemeriksaan peralatan pengaman
6.31. Melakukan persiapan pengujian unjuk kerja (performance test)
6.32. Melakukan pengujian uji fungsi (function test)
6.33. Melakukan uji beban (load test)
6.34. Membuat evaluasi hasil pemeriksaan
6.35. Membuat rekomendasi hasil pemeriksaan
6.36. Melakukan persiapan pembuatan laporan hasil pemeriksaan pesawat angkat
6.37. Membuat laporan hasil pemeriksaan pesawat angkat

TINGKAT REVISI-0 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 4


SKEMA SERTIFIKASI
INSPEKTUR PESAWAT ANGKAT SS-INSP PA-2017

7. Persyaratan dasar
7.1. Belum memiliki pengalaman kerja:
a. Ijasah Minimal D – III Teknik
b. Sertifikat pelatihan berbasis kompetensi (PBK) pada Lembaga Diklat Profesi
(LDP) dengan waktu 480 Jam Pelatihan (JP).

7.2. Memiliki Pengalaman Kerja:


a. Ijasah Minimal D – III Teknik, Pengalaman kerja minimal 4 tahun di bidang
jasa inspeksi pesawat angkat.
b. Ijasah setingkat S-1 Teknik/lebih tinggi, Pengalaman kerja minimal 2 tahun di
bidang jasa inspeksi pesawat angkat.
c. NDT non Radiasi Level II

8. Persyaratan kompetensi
8.1. Surat Keterangan Sehat yang menyatakan : kemampuan fisik penglihatan (tidak
buta warna), pendengaran baik, mobilitas/tidak cacat fisik)
8.2. Untuk menjamin persyaratan telah dipenuhi Pemohon diwajibkan mengumpulkan
fotocopy ijazah terakhir yang dimiliki, surat keterangan dokter pemerintah/
puskesmas, dan surat keterangan pengalaman kerja/ magang dari perusahaan
8.3. Pemohon yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar LSP “PPT Migas”
maka untuk sertifikasi ulang harus mengikuti uji kompetensi dari awal.

9. Hak Pemohon Sertifikasi


9.1 Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu
tanda asesi.
9.2 Asesi dapat menggunakan sertifikat kompetensi untuk promosi diri sebagai profesi
asesi.
9.3 Asesi yang tidak lulus sertifikasi bisa mengulang dengan mengumpulkan
persyaratan seperti permohonan baru.

10. Kewajiban Pemegang Sertifikat Kompetensi Inspektur Pesawat Angkat


10.1. Melaksanakan keprofesian sebagai sebagai Inspektur Pesawat Angkat dengan
tetap menjaga kode etik profesi.
10.2. Bersedia dilakukan survailen sebagai pemegang sertifikat kompetensi yang
ditetapkan LSP minimal pada saat re-sertifikasi.
10.3. Melakukan re-sertifikasi setiap 4 tahun sekali.

11. Biaya
11.1. Biaya ujian sertifikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah yang berlaku tentang
Tarif Atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen ESDM.
11.2. Biaya sertifikasi Inspektur Pesawat sebesar Rp. 1.500.000,-
11.3. Biaya pelaksanaan ujian sertifikasi di luar TUK Cepu sebesar Rp. 1.500.000,-
belum termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi tim asesor.
11.4. Asesmen dapat dilaksanakan apabila jumlah peserta minimal 6 (enam) orang.
12. Proses Sertifikasi
12.1 Persyaratan Pendaftaran
Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri
kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi
Inspektur Pesawat Angkat segera mengajukan permohonan kepada LSP
dengan memilih TUK/Assessment centre yang diinginkan, dan mengisi Form
Persyaratan Peserta Uji Kompetensi (Form No. F.9.01.A) , Form Unjuk Kerja
Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.A) dan untuk yang sertifikasi ulang

TINGKAT REVISI-0 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 5


SKEMA SERTIFIKASI
INSPEKTUR PESAWAT ANGKAT SS-INSP PA-2017

ditambah dengan Form Pemutakhiran Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B)


beserta lampirannya.
Dari data calon tersebut dilakukan Evaluasi/pra uji Kompetensi Calon dan
ditetapkan dalam Sidang Pleno Sertifikasi dengan standar SKKNI.

12.2 Proses Asesmen


12.2.1 Peserta berhak mendapatkan informasi yang diperlukan terkait dengan
unit-unit kompetensi yang diujikan.
12.2.2 Peserta mengisi form penilaian mandiri yang dapat di download di
website LSP PPT MIGAS dan dikirim ke LSP PPT MIGAS selambat-
lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan uji kompetensi.
12.2.3 Form (FR-APL-01) dan (FR-APL-02) yang telah diisi oleh calon asesi,
dikaji dan diverifikasi dalam sidang pleno (Pra uji kompetensi);
12.2.4 Hasil pra uji kompetensi pada sidang pleno digunakan sebagai dasar
perencanaan Asesmen yang dituangkan pada FR-POA-01
Perencanaan Asesmen dan setelah itu dilakukan uji pengumpulan bukti
FR-DAT-01;
12.2.5 Pelaksanaan Asesmen (FR-ASC-01)yang disusun berdasarkan
Prosedur dan Instruksi Kerja untuk menjamin bahwa semua
persyaratan skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan
bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan
kompetensi calon dengan metode uji kompetensi unit kompetensi
sesuai dengan level jabatan pada SKKNI, tertulis, lisan/ wawancara dan
praktek.

12.3 Proses Uji Kompetensi


12.3.1 LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi pada asesi
berdasarkan persyaratan skema sertifikasi LSP PPT Migas
12.3.2 Metode dan mekanisme asesmen kompetensi tertulis, lisan/wawancara
dan praktek/Simulasi sesuai dengan skema sertifikasi LSP PPT Migas;
12.3.3 Hasil Pelaksanaan Asesmen dituangkan pada Rekomendasi Keputusan
Asesmen(FR-ASC-01);
12.3.4 LSP harus dapat menerima Umpan Balik (FR-ASC-02) dari peserta uji
kompetensi/asesi;
12.3.5 LSP mengakomodasi kemungkinan adanya kekhususan kondisi
pemohon seperti bahasa;
12.3.6 Apabila Umpan Balik (FR-ASC-02) tersebut terbukti, maka tim asesor
dapat merekomendasikan dilaksanakan kaji ulang penilaian (FR-ASC-
03) dan jika tidak dapat dibuktikan maka asesi mengikuti proses ulang
uji kompetensi dari awal.

12.4 Keputusan Sertifikasi


12.4.1 Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk asesi oleh LSP harus
berdasarkan skema sertifikasi terdiri dari metode uji tertulis yang
diperiksa dengan sistem komputer (LJK), hasil ujian Lisan dan praktek
dan diketahui oleh asesor yang melakukan asesmen, personel LSP dan
Tim Asesor dalam sidang yudisium.
12.4.2 Kriteria keberhasilan peserta yang dinyatakan kompeten/lulus jika nilai
hasil evaluasi yang diperoleh minimal 70 untuk setiap materi yang
diujikan.
12.4.3 Hasil keputusan sertifikasi diumumkan melalui web site.
12.4.4 LSP memberikan sertifikat kompetensi kepada peserta yang kompeten.

TINGKAT REVISI-0 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 6


SKEMA SERTIFIKASI
INSPEKTUR PESAWAT ANGKAT SS-INSP PA-2017

13. Pembekuan atau Pencabutan Sertifikat


Sertifikat yang telah diperoleh dapat dicabut atau dibekukan dengan
mempertimbangkan hal berikut:
13.1 Pemegang sertifikat tidak mengisi dan mengirim kembali kepada LSP PPT Migas
Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A) dan Formulir Pemutakhiran
Pemegang Sertifikat Kompetensi ( Form No.: F. 9. 05. B ) ;
13.2 Kesehatan dari pemegang sertifikat tidak memenuhi syarat untuk melakukan
pekerjaan dalam ruang lingkup sertifikat kompetensinya;
13.3 Mendapat pernyataan tidak puas dari pemakai jasa paling sedikit 3 kali dan dapat
dibuktikan bahwa pernyataan tidak puas tersebut, timbul karena ketidak sesuaian
pemegang sertifikat dalam melakukan pekerjaannya dalam lingkup sertifikat
kompetensinya.
13.4 Masa berlaku sertifikat telah habis;
13.5 Melakukan pemalsuan sertifikasi kompetensi kerja LSP ”PPT MIGAS”.
13.6 Bila terjadi acuan sertifikasi tidak sesuai atau penyalahgunaan Sertifikat dalam
publikasi, katalog, dan seterusnya harus ditangani oleh LSP “PPT MIGAS” untuk
dilakukan penanganan tindakan perbaikan penundaan dan pencabutan setifikat
yang dituangkan dalam format Pencabutan dan Pembatalan Sertifikat (Form No.:
F. 9. 05. C);

14. Survailen
Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan
survailen yang mencakup:
14.1 Evaluasi rekaman kegiatan ujian
14.2 Evaluasi peserta (sampling)
14.3 Monitoring, pelaporan dan sanksi
14.4 Witness (bila diperlukan)
14.5 Survailen dilaksanakan pada saat perpanjangan atau re-sertifikasi.

15. Sertifikasi Ulang


15.1. Persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin
bahwa pemegang sertifikat kompetensi selalu memenuhi sertifikasi yang
mutakhir;
15.2. Sertifikasi ulang ditetapkan 4 tahun sekali dan dilakukan uji kompetensi
lisan/wawancara, praktek.
15.3. Bagi peserta yang memliki sertifikat kompetensi yang masa berlakunya telah
berakhir diberi masa tenggang 2 bulan untuk sertifikasi ulang (resertifikasi)
15.4. Bagi peserta yang masa berlaku sertifikatnya telah melampaui masa tenggang
yang diijinkan maka harus mengikuti tahapan proses sertifikasi sebagaimana
pemohon baru.
15.5. Berkas persyaratan dikirim ke LSP PPT Migas satu minggu sebelum
pelaksanaan sertifikasi

16. Penggunaan Sertifikat


Pemegang sertifikat kompetensi harus menandatangani pernyataan penggunaan
sertifikat (Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A)).

17. Banding
Asesi/pemohon dapat mengajukan banding dan/atau keluhan, apabila terbukti adanya
keputusan LSP yang merugikan dan/atau ketidak sesuaian dengan skema sertifikasi.

TINGKAT REVISI-0 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 7


SKEMA SERTIFIKASI
INSPEKTUR PESAWAT ANGKAT SS-INSP PA-2017

9. Diagram Alir

DIAGRAM ALIR
PROSES SERTIFIKASI

Permohonan :
(Mengisi Form F.9.01.A /
Pemohon F.9.05.A / F.9.05.B / FR - APL-01
(Calon Asesi) dan FR - APL- 02) dilengkapi
dokumen Portofolio terdiri dari :
- Copy ijasah (dilegalisir)
- Pengalaman Kerja
- Keterangan Sehat (dokter)
Sertifikasi Ulang - Copy sertifikat pelatihan
- Pas photo terbaru 3x4; 2 lbr
- Copy sertifikat kompetensi
yang terakreditasi
- Membayar biaya sertifikasi
Survailen

Penerbitan Sertifikat
Kompetensi
Pra Uji Kompetensi
Kajian dan Verifikasi
Tidak (FR - APL-01 dan
Kompeten FR - APL- 02)

Keputusan Belum Kompeten


Umpan Balik
Sertifikasi (FR-ASC-02)

Rencana Asesmen
FR-POA-01
Ya

Kaji Ulang Asesmen


(FR-ASC-03)

Pelaksanaan Uji Kompetensi


(FR-DAT.01 Perangkat Asesemen) :
Asesmen &Rekomendasi - Uji Tulis
(FR-ASC-01 Pelaksanaan - Uji Lisan/Wawancara
Asesmen & Rekomendasi) - Uji Praktek/Simulasi

TINGKAT REVISI-0 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 8

Anda mungkin juga menyukai