O
LSP-PPT MIGAS
Oleh: oleh
_________________
Ketua Komite Skema Ketua LSP
1. Latar Belakang
Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor :
1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum
Lembaga Sertifikasi Profesi dan 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan
Lembaga Sertifikasi Profesi, maka LSP PPT Migas perlu segera melakukan
penyesuaian tentang Skema Sertifikasi. Dengan demikian skema sertifikasi yang
disusun oleh Komite Skema LSP PPT Migas setelah mendapatkan Lisensi dari BNSP
dapat diterapkan oleh LSP yang memiliki ruang lingkup yang sama. Diharapkan proses
sertifikasi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten.
2. Ruang lingkup
2.1. Bidang Penyelidikan Seismik Refleksi dengan Menggunakan Sumber Getar
Dinamit.
2.2. Lingkup penggunaan:
Persyaratan dasar bagi tenaga teknik khusus di lingkungan Bidang Penyelidikan
Seismik Refleksi dengan Menggunakan Sumber Getar Dinamit yang
mempunyai tugas utama membuat dan mengawasi pelaksanaan kebijakan K3LL
perusahaan pada operasi Penyelidikan Seismik.
3. Tujuan
3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengawas HSE Seismik lingkup
Penyelidikan Seismik pada industri migas.
3.2. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengawas HSE Seismik lingkup
sektor Industri Migas
3.3. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengawas HSE Seismik pada
lembaga penilaian kesesuaian.
3.4. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengawas HSE Seismik mandiri.
4. Acuan Normatif
4.1. Undang-undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
4.2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
4.3. Undang-undang Nomor 18 tahun 1999 tentang LPJK
4.4. PP No. 35 tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Migas
4.5. PP No. 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional
4.6. Kepmen ESDM No. 111.K/70/MEM/2003 sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 20 Tahun 2008 tanggal 13 Juni 2008
tentang Pemberlakuan SKKNI di Bidang Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi
secara Wajib.
4.7. Kepmen Nakertrans No. PER.21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
4.8. Kepmen Nakertrans Nomor: KEP.251/MEN/V/2007 tentang SKKNI Penyelidikan
Seismik.
4.9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan
Nasional Sertifikasi Profesi ;
4.10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia;
4.11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;
4.12. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia;
7. Persyaratan dasar
7.1. Surat Keterangan Sehat yang menyatakan : kemampuan fisik penglihatan ( tidak
buta warna), pendengaran baik, mobilitas /tidak cacat fisik).
7.2. Ijasah minimal setingkat SLTA/D-III
7.3. Untuk menjamin persyaratan telah dipenuhi Pemohon diwajibkan mengumpulkan
foto copy ijazah terakhir yang dimiliki., surat keterangan dokter pemerintah/
puskesmas, dan surat keterangan pengalaman kerja/ magang dari perusahaan
7.4. Pemohon yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar LSP PPT Migas
maka:
a Tidak direkomendasikan untuk naik level.
b Untuk sertifikasi ulang harus mengikuti uji kompetensi di level yang sama dari
awal.
8. Persyaratan kompetensi
8.1 Yang memiliki pengalaman kerja:
11. Biaya
11.1 Biaya Uji Kompetensi sertifikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah yang berlaku
tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada
Kementerian ESDM.
11.2 Biaya sertifikasi Pengawas HSE Seismik : Rp. 900.000,-.
11.3 Biaya pelaksanaan sertifikasi di luar TUK Cepu biaya Rp. 900.000,- belum
termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi tim asesor.
11.4 Asesmen dapat dilaksanakan apabila jumlah peserta minimal 6 orang. Apabila
peserta kurang dari 6 orang maka biaya ditanggung oleh jumlah peserta yang
ada.
14. Survailen
Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan
survailen yang mencakup:
14.1 Evaluasi rekaman kegiatan ujian
14.2 Evaluasi peserta (sampling)
14.3 Monitoring, pelaporan dan sanksi
14.4 Witness (bila diperlukan)
14.5 Survailen dilaksanakan pada saat perpanjangan atau kenaikan tingkat
17. Banding
17.1 Asesi/pemohon dapat mengajukan banding dan /atau keluhan, apabila terbukti
adanya keputusn LSP yang merugikan dan /atau ketidaksesuaian dengan
skema sertifikasi atau keinginan pemohon, diatur dalam prosedur.
DIAGRAM ALIR
PROSES SERTIFIKASI
Permohonan :
(Mengisi Form F.9.01.A /
Pemohon F.9.05.A / F.9.05.B / FR - APL-01
(Calon Asesi) dan FR - APL- 02) dilengkapi
dokumen Portofolio terdiri dari :
- Copy ijasah
- Pengalaman Kerja
- Keterangan Sehat (dokter)
Sertifikasi Ulang - Copy sertifikat pelatihan
- Pas photo terbaru 3x4; 2 lbr
- Copy sertifikat kompetensi
yang terakreditasi
- Membayar biaya sertifikasi
Survailen
Penerbitan Sertifikat
Kompetensi
Pra Uji Kompetensi
Kajian dan Verifikasi
Tidak (FR - APL-01 dan
Kompeten FR - APL- 02)
Rencana Asesmen
FR-POA-01
Ya