Anda di halaman 1dari 6

2016

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI


LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP


UNTUK SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI KETUA TIM PENYUSUN ANALISIS
MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (KTPA)

Skema sertifikasi kompetensi kerja untuk pekerjaan Penyusunan studi Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) ini dikembangkan dalam rangka menyusun rencana studi
AMDAL baik pada Lembaga/Instansi Pemerintah, dan Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD,
maupun swasta.

Ditetapkan tanggal: 11 April 2016

Oleh:

Komite Skema

Ir. Wachjono, M.Si.

Nomor Dokumen : SKM 01/KTPA/ LHI/2016


Nomor Salinan :0
Status Distribusi :

Terkendali
Tak terkendali
SKEMA SERTIFIKASI KETUA TIM PENYUSUN AMDAL KTPA - LSP LHI 2016

1. LATAR BELAKANG

1.1. Sesuai dengan Undang-undang no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, pasal


11-pelatihan kerja, pasal 12 pengembangan kompetensi dan pasal 18, ayat 2
tentang sertifikasi kompetensi kerja, di bidang lingkungan hidup, khususnya di
bidang Penyusuanan Dokumen AMDAL, maka disusun skema sertifikasi Ketua Tim
Penyusun AMDAL, mengingat hal tersebut di atas guna memenuhi persyaratan jasa
di bidang lingkungan, khususnya Ketua Tim Penyusun AMDAL, dan memenuhi
kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai Ketua Tim Penyusun AMDAL.
1.2. Tuntutan persyaratan kompetensi dalam regulasi teknis Bidang Lingkungan Hidup

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI

2.1. Bidang Lingkungan Hidup


2.2. Lingkup penggunaan:
2.2.1. Setiap sektor yang melaksanakan pembangunan dan memerlukan adanya
dokumen AMDAL sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
2.2.2. Lingkup penggunaan Sertifikat Ketua Tim Penyusun AMDAL meliputi sektor
Swasta, Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN/BUMD

3. TUJUAN SERTIFIKASI

3.1 Memastikan kompetensi Ketua Tim Penyusun AMDAL


3.2 Memelihara kompetensi Ketua Tim Penyusun AMDAL.

4. ACUAN NORMATIF

1.1. Undang-Undang nomor 32 Tahun 2009 tentang PPLH;


1.2. PP Nomor 23 tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi profesi (BNSP);
1.3. PP 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja (Sislatkernas);
1.4. Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012 tentang KKNI;
1.5. Permennaker No 08 tahun 2012 tentang penetapan SKKNI;
1.6. Pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang persyaratan umum LSP;
1.7. Pedoman BNSP 210 tahun 2014, tentang persyaratan umum pengembangan dan
pemeliharaan skema sertifikasi profesi;
1.8. Kepmenaker Nomor 122 Tahun 2016 tentang Penetapan SKKNI Penyusunan
AMDAL.
1.9. Permenlhk Nomor P.65/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 tentang Standar dan
Sertifikasi Kompetensi Penyusun AMDAL.

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI

5.1. Jenis Kemasan : OKUPASI NASIONAL


5.2. Rincian Unit Kompetensi :

NO KODE UNIT JUDUL UNIT


1. M.74AMD01.001.1 Melakukan Penapisan Jenis Rencana Usaha
dan /atau Kegiatan
2. M.74AMD01.002.1 Menyusun Rencana Kerja

2
SKEMA SERTIFIKASI KETUA TIM PENYUSUN AMDAL KTPA - LSP LHI 2016

3. M.74AMD01.003.1 Menyusun Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


4. M.74AMD01.004.1 Menyusun Deskripsi Rona Lingkungan Hidup Awal
5. M.74AMD01.005.1 Melibatkan Masyarakat dalam Proses Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan
6. M.74AMD01.006.1 Menentukan Dampak Penting Hipotetik
7. M.74AMD01.007.1 Menentukan Batas Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian
8. M.74AMD01.008.1 Menentukan Metode Studi Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan
9. M.74AMD01.009.1 Menyusun Dokumen Kerangka Acuan
10. M.74AMD01.010.1 Menyusun Ringkasan Hasil Pelingkupan Kerangka Acuan
11. M.74AMD01.011.1 Menyusun Deskripsi Rinci Rona Lingkungan Hidup Awal
12. M.74AMD01.012.1 Melakukan Prakiraan Dampak Penting
13. M.74AMD01.013.1 Melakukan Evaluasi secara Holistik terhadap Dampak
Lingkungan
14. M.74AMD01.014.1 Menyusun Dokumen Analisis Dampak Lingkungan
15. M.74AMD01.015.1 Menyusun Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
16. M.74AMD01.016.1 Menyusun Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
17. M.74AMD01.017.1 Menyusun Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan-
Rencana Pemantauan Lingkungan
18. M.74AMD01.018.1 Melakukan Pengendalian Proses Penyusunan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan
19. M.74AMD01.019.1 Mengkomunikasikan Penyusunan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI

6.1 Berpendidikan S1/D4 seluruh disiplin ilmu;


6.2 Terlibat dalam penyusunan AMDAL dan atau lulus Diklat Penyusun AMDAL; dan
6.3 Mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar secara lisan dan tulisan

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT

7.1. Hak Pemohon


7.1.1 Peserta yang memenuhi syarat dalam asesmen kompetensi ketua akan
diberikan sertifikat Kompetensi Ketua Tim Penyusun AMDAL (KTPA)
7.1.2 Memastikan dan memelihara kompetensi Ketua Tim Penyusun AMDAL
7.1.3 Menggunakan pengalaman pekerjaan (portofolio) sebagai Ketua Tim
Penyusun AMDAL

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1. Melaksanakan keprofesian sebagai pemegang kompetensi Ketua Tim
Penyusun AMDAL dalam rangka penyusunan dokumen AMDAL,
7.2.2. Mengikuiti program survailen yang ditetapkan LSP-LHI minimal satu tahun
sekali.
7.2.3. Melaporkan rekaman kegiatan minimal 1 (satu) kali yaitu pada bulan
Desember setiap tahun

8. BIAYA SERTIFIKASI

8.1 Biaya uji kompetensi sebesar Rp 4.500.000 (Empat Juta Lima Ratus Ribu Rupiah),

3
SKEMA SERTIFIKASI KETUA TIM PENYUSUN AMDAL KTPA - LSP LHI 2016

8.2 Biaya sertifikasi lanjutan bagi peserta yang belum kompeten penuh (kurang 1
hingga 4 unit kompetensi) adalah Rp 1.000.000 (Satu Juta Rupiah), yang harus
ditempuh maksimal tiga bulan setelah asesmen awal,
8.3 Biaya sertifikasi tersebut di atas belum termasuk biaya akomodasi dan transportasi
Asesor Kompetensi, yang diperhitungkan sesuai dengan kondisi dan moda
transportasi pelaksanaan asesmen.

9. PROSES SERTIFIKASI

9.1. Persyaratan Pendaftaran

9.1.1. Mengisi aplikasi permohonan sertifikasi FR. APL 01 dan FR. APL 02.
9.1.2. Melampirkan dokumen persyaratan misalnya ijasah, sertifikat pelatihan,
surat keterangan pendukung.

9.2. Proses Asesmen

9.2.1. Secara umum proses sertifikasi mencakup: peserta yang telah memastikan
diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk skema okupasi
Ketua Tim Penyusun AMDAL.
9.2.2. Pemohon dapat mengajukan permohonan kepada LSP-LHI dan memilih TUK
sesuai dengan keinginan, mengisi formulir APL.01 untuk pemohon dan
formulir APL. 02 penilaian mandiri, kemudian LSP LHI menugaskan asesor
kompetensi untuk melaksanakan assesmen sesuai dengan prinsip-prinsip
asesmen.
9.2.3. Asesmen direncanakan dan disusun dengan cara menjamin bahwa verifikasi
persyaratan skema sertifikasi telah dilakukan dengan obyektif dan sistematis
dengan bukti terdokumentasi untuk memastikan kompetensi.
9.2.4. LSP-LHI melakukan verifikasi metoda untuk asesmen peserta sertifikasi,
verifikasi dilakukan untuk menjamin bahwa setiap asesmen adalah syah dan
adil.
9.2.5. LSP-LHI melakukan verifikasi dan menyediakan kebutuhan khusus peserta
sertifikasi, dengan alasan dan sepanjang integritas asesmen tidak dilanggar
serta mempertimbangkan aturan yang bersifat nasional.

9.3. Proses Uji Kompetensi

9.3.1. Uji kompetensi dirancang untuk menilai kompetensi secara tertulis, lisan,
praktek, observasi, pengamatan atau cara lain yang andal dan obyektif,
serta berdasarkan dan konsisten dengan skema sertifikasi.
9.3.1. Metodologi dan prosedur asesmen dilakukan secara tepat sesuai dengan
kondisi asesi (peserta) yaitu :
a. Asesi fresh graduate dan belum berpengalaman dilakukan dengan
simulasi/praktek/demontrasi dan metode ases lain yang memadai.
b. Asesi perpengalaman dilakukan dengan verifikasi bukti tidak langsung
(portofolio) dan metode lain yang memadai.
9.3.2. LSP-LHI mempunyai prosedur untuk menjamin konsisten administrasi uji
kompetensi.
9.3.3. LSP-LHI menetapkan, mendokumentasikan dan memantau kriteria untuk
kondisi administrasi uji kompetensi.

4
SKEMA SERTIFIKASI KETUA TIM PENYUSUN AMDAL KTPA - LSP LHI 2016

9.3.4. Apabila ada peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian, LSP-
LHI menjamin bahwa peralatan tersebut telah diverifikasi atau dikalibrasi
secara tepat.
9.3.5. Metodologi dan prosedur yang tepat (misalnya, mengumpulkan dan
memelihara data statistik) didokumentasikan dan diterapkan dalam batasan
tertentu yang dibenarkan, untuk menegaskan kembali keadilan, keabsahan,
keandalan, dan kinerja umum setiap ujian, dan tindakan perbaikan terhadap
semua kekurangan yang dapat dikenali.

9.4. Keputusan Sertifikasi

9.4.1. Keputusan sertifikasi terhadap calon hanya dilakukan oleh LSP-LHI


berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama proses sertifikasi.
9.4.2. Dalam hal tertentu Ketua LSP-LHI, akan menugaskan kepada Panitia Tehnik
untuk mengevaluasi hasil asesmen yang dilakukan oleh asesor kompetensi.
9.4.3. Sertifikat kompetensi diserahkan kepada peserta setelah seluruh
persyaratan dipenuhi, paling lama 20 hari sejak keputusan asesmen
ditetapkan.

9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat

9.5.1. Sertifikat dapat dibekukan dan dicabut apabila menyalahgunakan sertifikat


yang dapat merugikan LSP-LHI dan setelah dilakukan :
9.5.1.1. Verifikasi terhadap pelanggaran kode etik
9.5.1.2. Memeriksa terhadap pelanggaran kode etik
9.5.1.3. Laporan hasil pelanggaran kode etik
9.5.1.4. Penerbitan keputusan Ketua LSP-LHI
9.5.2. Selama pembekuan sertifikasi, pemegang sertifikat tidak diperkenankan
memanfaatkan sertifikat kompetensi tersebut untuk mendapatkan
pekerjaan, meningkatkan jenjang karir atau promosi yang lain.
9.5.3. Setelah pencabutan sertifikat, pemegang sertifikat tidak diperkenankan
menggunakan sertifikat sebagai bahan rujukan untuk kegiatannya.

9.6. Pemeliharaan Sertifikasi

9.6.1. Pemeliharaan sertifikasi dilakukan dengan mengisi log book, bukti laporan
kegiatan Ketua Tim Penyusun AMDAL
9.6.2. Bukti pemeliharaan sertifikasi ini harus diserahkan kepada LSP-LHI minimal
satu tahun sekali yaitu pada akhir bulan Desember

9.7. Proses Sertifikasi Ulang

9.7.1. Proses sertifikasi ulang dilakukan dengan persyaratan seperti pada point
9.1. ditambah dengan bukti-bukti baru yang menunjukkan keterpeliharaan
kompetensinya dalam jangka waktu tertentu serta copy sertifikat yang
akan habis masa berlakunya.
9.7.2. Melampirkan laporan hasil kerja dan atau log book, selama sertifikat
kompetensi masih berlaku.

5
SKEMA SERTIFIKASI KETUA TIM PENYUSUN AMDAL KTPA - LSP LHI 2016

9.7.3. Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP-LHI dan tidak
memberikan pernyataan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut
LSP-LHI dianggap menyesatkan atau tidak syah.

9.8. Penggunaan Sertifikat

9.8.1. Persyaratan penggunaan sertifikat ditetapkan berdasarkan keputusan


ketua LSP-LHI.
9.8.2. Akan memenuhi ketentuan yang tercantum didalam skema sertifikasi;
9.8.3. Penggunaan sertifikat hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang
diberikan oleh LSP-LHI
9.8.4. Tidak menyalahgunakan sertifikasi yang dapat merugikan LSP-LHI dan
tidak memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang
menurut LSP-LHI dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah;
9.8.5. Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan
sertifikasi yang memuat acuan LSP-LHI setelah dibekukan atau dicabut
sertifikasinya serta mengembalikan sertifikat kepada LSP-LHI yang
menerbitkannya, dan
9.8.6. Tidak menyalahgunakan sertifikat.
9.8.7. Apabila melanggar terhadap kode etik profesi, bersedia dituntut sesuai
ketentuan yang berlaku.

9.9. Banding

9.9.1. Peserta uji kompetensi mempunyai hak banding apabila dirasa diperlakukan
tidak adil pada saat uji kompetensi. Proses banding akan ditindaklanjuti di
LSP-LHI secara adil dan hasilnya diberitahukan kepada peserta yang
mengajukan banding.
9.9.2 LSP-LHI membuat kebijakan dan prosedur yang menjamin bahwa semua
banding ditangani secara konstruktif, tidak berpihak, tepat waktu, dan
dapat diketahui publik tanpa diminta.
9.9.3 LSP-LHI bertanggung jawab atas semua keputusan di semua tingkat proses
penanganan banding dan menjamin personil yang terlibat dalam
pengambilan keputusan proses penanganan banding, akan berbeda dari
personil yang menyebabkan banding.

Anda mungkin juga menyukai