Anda di halaman 1dari 16

Materi Pembelajaran

BAB 4
UJI PRODUK

3.9 KOMPETENSI
DASAR
Menentukan
3.9 Menentukan pengujian keseuaian fungsi prototype produk barang/jasa
pengujian
4.9 Menguji prototype produk barang/jasa
keseuaian
fungsi
Indikator Pencapaian Kompetensi ( IPK )
prototype
3.9.1 produk
Menentukan pengujian produk barang/jasa
3.9.2 barang/jasa
Menerapkan pengujian produk barang/jasa
4.9 Menguji
3.9.3 Mempraktekkan pengujian produk barang/jasa
4.9.1 prototype
Membuat pengujian produk barang/jasa
4.9.2 Melengkapi pengujian produk barang /jasa
4.9.3 produk
Mendemostrasikan pengujian produk barang/jasa
barang/jasa
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari tentang uji produk, diharapkan peserta didik mampu :
Indikator
Memilih pengujian produk barang/jasa
Pencapaian
Menerapkan
Kompetensi ( IPK )pengujian produk barang /jasa
Mempraktikan
3.9.1 Menentuk pengujian produk barang /jasa
Membuatan pengujian produk barang/jasa
pengujian
Melengkapi
produk pengujian produk barang /jasaMedemontrasikan pengujian
produk barang/ja
barang/jasa
sa
3.9.2 Menerapk
an
Semester 2. Bab pengujian
4 Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan XI
produk
barang/ja 47
sa
3.9.3 Memprak
Materi Pembelajaran

PETA KONSEP UJI PRODUK

Jenis-Jenis Pengujian Produk

Kegiatan Pengujian Produk

Sasaran pengujian produk

PENGERTIAN
UJI PRODUK UJI PRODUK
Tujuan Pengujian Produk

Pengendalian Mutu Dan


Kualitas Produk

PENYESUAIAN MUTU

Identifikasi Karaktr Bangsa


Setelah mempelajari bab ini, Peserta didik diharakan mampu
memiliki karakter-karakter bangsa seperti rasa ingin tahu tentang
Memilih, menerapkan, membuat, melengkapi dan mengaplikasikan
pengujian produk barang/jasa dalam kegiatan wirausaha secara
mandiri ataupun kelompok, kreatif , inovatif , jujur, kerja keras, dan
tanggung jawab dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar

Semester 2. Bab 4 Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan XI

48
Materi Pembelajaran

A. PENGERTIAN UJI
PRODUK
Menurut kep. Dir No 004. K/DIR/2013, pengujian segala
kegiatan yang bertujuan untuk mengukur dan menilai unjuk kerja suatu
instalasi. menurut kamus umum, pengunjian adalah penilainan yang
dimaksudkan untuk mengukur pengetahuan atau kemampuan dari
responden (produk/benda yang diuji).
Pemeriksaan merupakan metode yang paling umum digunakan
untuk mencapai standardisasi, keseragaman, dan pengerjaan mutu dari
kegiatan produksi. mutu barang yang diproduksi dapat didefinisikan
sebagai tahapan dari mutu barang, dimana barang tersebut mampu
memenuhi kebutuhan konsumen.

B. JENIS-JENIS PENGUJIAN
PRODUK
Menurut ICE, pengujian produk dapat dibagai menjadi 5, yaitu:
1. Pengujian Jenis (Type Test)
Uji Jenis ialah pengujian yang lengkap untuk menentukan
apakah hasil produksi telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang
ditentukan dalam standar ini. pengujian ini bila telah dilakukan tidak
perlu diulang, kecuali bila ada perubahan bahan atau konstruksi yang
kemungkinan dapat merubah karakteristiknya.
2. Pengujian Rutin (Rountine Test)
Uji Rutin ialah pengujian yang dilakukan secara rutin yang
ditentukan dalam standar ini pada setiap hasil produksi oleh
produsen. Pengujian ini harus dilakukan oleh pabrik pembuat
terhadap hasil produksi.

Semester 2. Bab 4 Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan XI

49
Materi Pembelajaran

3. Pengujian Contoh (sample Test)


Uji Contoh ialah pengujian yang dilakukan terhadap contoh-
contoh yang diambil daari satu kelompok hasil produk untuk
menentukan apakah kelompok tersebut mempunyai sifat-sifat yang
sama dengan uji jenis (Type test) produk tersebut seperti yang
ditentukan dalam standar kontrak. pengujian ini umumnya
dilaksanakan pada saat serah terima baran, pengujian ini sebagai
verifikasi terhadap hal-hal yang seharusnya telah dilaksanakan oleh
pabrik pembuat. Pengambilan contoh uji dan kriteria penilaian uji
serah terima sesui aturan standar.
4. Pengujian Khusus (Special Test)
Pengujian yang dilakukan sesuai kesempatan antara penjulan
dan pembelian, karena menyangkut waktu (lama), biaya (mahal), dan
resiko (rusak). contoh : pengujian temperature riset trafo.
5. Uji Sesudah Instalasi (Test After Installation)
Pengujian yang dilakukan setelah produk dipasang ditempat,
untuk membuktikan bahwa produk dan atau sistem bekerja
(berfungsi) seperti mestinya

C. EMPAT KEGIATAN PENGUJIAN PRODUK

1. Technical Testing
Technical Testing dengan cara membuat prototype produk
barang. pengujian terhadap prototype tersebut dapat menghasilkan
sejumlah informasi penting tentang usia panjang produk, tingkat
keusangan produk, masalah yang timbul dari pemakaian atau
konsumsi yang tidak seharusnya, serrta potensi kerusakan yang
memerlukan penggantian, dan jadwal pemeliharaan yang tepat.
Masing-masing dari jenis informasi tersebut dapat mempuyai
dampak biaya terhadap pemasaran produk. contohnya, perkiraan usia
panjang produk bisa berpengaruh terhadap frekuensi dan biaya

Semester 2. Bab 4 Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan XI

50
Materi Pembelajaran

pengiriman..Kemungkinan adanya masalah penggunaan yang


signifikan dapat mengakibatkan perlunya tambahan informasi
labeling, periklanan dan sebagainya.
2. Pengujian Preference And Satisfaction Testing (Preferensi Dan
Kepuasan)
Pengujian tersebut dipakai untuk menetapkan elemen-elemen
yang akan dirancanng dalam rencana pemasaran dan untuk membuat
tafsiran penjualan awal produk baru. Secara umum terdapat dua cara
utama dalam tipe pengujian ini, yaitu:
a. Meminta konsumen untuk menggunkan sebuah produk selama
jangka waktu tertentu, dan meminta mereka untuk menjawab
beberapa persyaratan yang berhubungan dengan preferrensi serta
kepuasaan mereka.
b. Melaksanakan “blind test” yang sedemikia rupa sehingga
konsumen dapat membandingkan berbgai macam alternative
produk tanpa mengetahui nama merek atau produsennya.
Pada dasarnya, pengujian preferensi dan kepuasan akan memberikan
sejumlah manfaat pokok, antara lain sebagai berikut:
a. Uji Preferensi actual dan uji teknis bisa memberikan dasar klaim
yang objektif untuk keperluan promosi. apalagi jika perusahaan
ingin menyajikan keunggulan produknya dibandingkan dengan
produk lain yang sejenis di mata konsumen
b. Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk
memperkirakan pangsa pasar pasar jangka panjang. oleh Karena
itu, hasil yang kurang bagus pada uji ini dapat mengakibatkan
pembatalan peluncuran produk maupun perancangan ulang
produk baru
c. Meskipun penerimaan pasar atas produk baru ditentukan oleh
semua elemen program pemasaran, tetapi berbagai kasus
menunjukan bahwa skor yang dtinggi dalam dimensi kinerja
produk menggambarkan bahwa ide produk yang bersangkutan

Semester 2. Bab 4 Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan XI

51
Materi Pembelajaran

sebaiknya dilanjutkan pada tahap pengembangan produk baru


selanjutnya.
d. Uji preferensi pada umumnya dapat memerikan sinyal awal
terbaik terhadap produk baru tersebut.
3. Simulated Test Markets atau Laboratory Test Markets (pengujian
pasar simulasi)
Simulatet test markets adalah prosedur riset pemasaran yan
dibuat untuk memberikan gambaran yang murah dan cepat tentang
pangsa pasar yang bisa diharapkan dari produk baru. beberapa model
yang dapat dipakai antara lain bases, designor, dan litmus
4. Test Markets (pengujian pasar)
Pengujian pasar dilakukan dengan cara perusahaan
menawarkan sebuah produk untuk dijual di wilayah pasar terbatas
yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar tempat
nantinya produk itu dijual
Secara prinsip, terapat perbedaan yang signifikan anta metode
pengujian pasar untuk produk konsumen dan produk bisnis/industrial.
di dalam pengujian produk konsumen, perusahaan akan berusaha
untuk membuat perkiraan berdasarkan empat variabel, yaitu:
a. Product Trial (percobaan produk)
b. First Repeat (pengulangan pembelian pertama)
c. Adopsi Produk
d. Serta Frekuensi Pembelian.
Tentunya perusahaan menginginkan bahwa semua variabel-variabel
tersebut menunjukan tingkat yang tinggi. metode pokok untuk menguji
pasar konsumen, adalah sebagai berikut:
a. Sales Wave Research
Dalam metode Sale Wave Research, konsumen yang pada
awalnya mencoba sebuah produk secara gratis ditawarkan lagi
produk tersebut atau produk pesaing, dengan harga yang lebih
murah. kemudian, perusahaan akan memerhatikan beberapa kali

Semester 2. Bab 4 Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan XI

52
Materi Pembelajaran

konsumen memilih produk perusahaan serta tingkat kepuasan


mereka. metode ini juga mencakup usaha untuk mempresentasikan
pada konsumen satu ataupun beberapa konsep iklan dan bentuk kasar
untuk mengamati dampaknya terhadap pembelian ulang..
b. Simulated Test Marketing
Metode ini memerlukan 30 sampai 40 pembelian yang berada
di pusat pertokoan ataupun tempat-tempat lainnya. perusahaan akan
menanyakan beberapa hal kepada mereka, berhubungan dengan
pilihan mereka terhadap berbagai merek pada jenis produk tertentu.
Mereka bisa saja diundang untuk menyaksikan iklan singkat, baik
iklan yang sudah dikenal maupun iklan yang belum dikenal. lalu,
dalam penayangan iklan tersebut disisipkan iklan produk. Kemudian,
konsuen diberikan sejumlah uang dan diminta untuk datang ke
sebuah toko khusus, tempat mereka bisa membelanjakan uang
tersebut sesuai kebutuhan.
Perusahaan mengamati dan memerhatikan jumlah konsumen
yang membeli merek baru dan merek pesaing. data ini akan
memberikan gambaran tentang efektivitas iklan mereka atas iklan
pesaing. Konsumen lalu diminta mengutarakan alasan-alasan mereka
membeli ataupun tidak membeli, beberapa minggu setelah itu mereka
akan diwawancarai kembali melalui telepon untuk menentukan sikap
mereka atas produk tersebut, kepuasannya, penggunaannya, dan
minatnya untuk membeli kembali, dan ditawari kesempatan untuk
membeli kembali produk yang bersangkutan.
c. Controlled Test Marketing
Metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji
pengaruh kondisi toko, dan iklan terbatas pada perilaku pembelian
konsumen tanpa harus melibatkan konsumen itu sendiri secara
langsung. Sampel konsumen akan diwawancarai untuk mendapatkan
kesan mereka terhadap produk yang bersangkutan. perusahaan tidak
harus memberikan potongan penjualan, memakai wiraniaga mereka

Semester 2. Bab 4 Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan XI

53
Materi Pembelajaran

sendiri, atau membeli jaringan distribusi. metode ini tidak dapat


memberikan informasi tentang cara membujuk distributor agar mau
menjual produk baru perusahaan.
d. Test Markets
Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk
baru dalam situasi yang sama dengan yang nantinya akan dihadapi
dalam peluncuran produk yang bersangkutan. perusahaan umumnya
akan bekerjasama dengan perusahaan riset dalam kota dimana
wiraniaga perusahaan nantinya akan mencoba membujuk para
distributor agar bersedia untuk menjual produk perusahaan.
perusahaan melakukan promosi dan periklanan sama dengan yang
akan dilaksanakan dalam pemasaran secara nasional. biaya yang
nantinya dibutuhkan tergantung pada jumlah kota, lama pengujian,
serta jumlah data yang diinginkan perusahaan.
Melalui uji pasar kan didaptkan beberapa manfat, di antaranya
sebgai berikut:
 Memberikan prediksi yang dapat diandalkan tentang penjualan di
masa yang akan datang
 Pengujian awal terhadap rencana pemasaran
 Mengetahui kekurangan produk
 Mendapatkan gambaran berbgai masalah potensial dalam
jaringan distribusi
 Mendapatkan pemahaman lebih baik mengenai perilaku berbgai
segmen pasar
Uji pasar tersebut banyak memberikan manfaat pada produsen
sebagai masukan atas produknya. barang industry yang mahal dan
memakai teknologi baru pada umumnya menjalani pengujian alpha
dan beta. Pengujian alpa adalah pengujian produk dengan tujuan
mengukur serrta meningkatkan kinerja, rancangan, keandalan, dan
biaya operasi produk. Apabila hasil pengujian alpha baik, maka
perusahaan akan melanjutkannya dengan melakukan pengujian beta

Semester 2. Bab 4 Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan XI

54
Materi Pembelajaran

dengan mengundang para konsumen potensial agar dapat agar dapat


melaaksanakan pengujian secara rahasia ditempat mereka sendiri
Metode uji pasar lainnya, yaitu memperkenalkan produk baru
dalam pameran dagang. produk baru industrial juga dapat diuji di
tempat pajangan distributor atau dealer. cara lain yang bisa ditempuh,
yaitu uji pemasaran. pada uji pemasararan ini, perusahan membuat
pasokan produk dengan jumlah terbatas dan diserahkan pada
wiraniaga untuk dijual di berbagai daerah secara terbatas, dan
dibekali catalog, promosi, dan sebagainya.
Dengan cara-cara pengujian prototype produk tersebut, maka
pihak perusahaan dapat mempelajari apa saja yang munkin terjadi
dalam pemasaran dengan skala penuh serta memberikan informasi
yang lebih lengkap mengenai kualitas prototype produk tersebut,
serta bagaimana tanggapan dari konsumen, karena kepuasan
konsumen merupakan hal yang utama.

D. SASARAN PENGUJIAN ATAU PEMERIKSAAN PROTOTIPE


PRODUK

Pemerikasaan merupakan alat yang sangat diperlukan dalam


kegiatan produksi dan proses operasio modern saat ini. Pemeriksaan
membantu dalam mengendalikan mutu, mengurangi biaya produksi,
menghilangkan kerugian , dan pekerjaan –pekerjaan yang rusak karena
adanya penyebab khusus. Adanya sasran dilakukannnya pemeriksaan,
yaitu:

1. untuk mengetahui informasi mengenai kinerja sasri suatu barang


apakah sudah sesuai dengan standart yang ditetapkan sebelumnya
dalam proses produksi, pembelian, dan pengendalian mutu
2. untuk menyelesaikan atau mengurangi jumlah barang yang
diproduksi dengan mutu yang rendah dengan tujuan untuk
mempertahankan standard

Semester 2. Bab 4 Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan XI

55
Materi Pembelajaran

3. untuk membangun dan meningkatkan reputasi perusahaan dengan


melindungi pelanggan dari mutu barang yang buruk atau rendah
4. mendeteksi sumber kelemahan dan kegagalan dari barang yang sudah
jadi dengan melakukan pemeriksaan akhir

E. TUJUAN PENGUJIAN ATAU PEMERIKASAAN PROTOTIPPE


PRODUK

Metode pemeriksaan juga merupakan sebuah fungsi pengendalian


terhadap mutu barang. Apabila dalam kegiatan produksi terdapat suatu
barang yang tidak sesuai dengan standar setelah dilakukan pemerikasaan
atau barang tersebut dikategorikan tidak lolos pemeriksaan, maka barang
tersebut harus ditolak dan atau dilakukan tindakan perbaikan. Tujuan dari
perbaikan adalah untuk memastikan bahwa barang tersebut di masa yang
akan datang telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
perusahaan.

Adapun tujuan dari pengujian atau pemeriksaan produk, sebagai berikut:

1. Untuk membedakan beberapa banyak barang dalam kondisi baik atau


buruk
2. Untuk membedakan barang-barang yang masih dapat kategorikan
baik dan buruk
3. Untuk menentukan jadwal proses produksi yang berubah-ubah
4. Untuk menentukan proses produksi yang berubah-ubah apabila
mendekati batas spesifikasi dari standard yang ditetapkan
5. Untuk menilai mutu sebuah barang
6. Untuk menilai keakuratan orang atau pihak yang melakukan
pemeriksaan terhadap barang-barang yang diproduksi perusahaan
7. Untuk mengukur ketepatan alat ukur yang digunaan dalam
pemeriksaaan barang

Semester 2. Bab 4 Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan XI

56
Materi Pembelajaran

8. Untuk mengamankan informasi mengenai desain barang yang akan


diproduksi
9. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam proses produksi
suatu barang
Tahapan-tahapan dalam proses pemeriksaan suatu barang, antara lain:
1. Pemeriksaan Bahan Baku
2. Pemeriksaan Proses Produksi
3. Pemeriksaan Barang Jadi

F. pengendalian mutu dan kualitas


produk
Pengendalian Mutu (quality control) adalah keseluruhan rangkaian
kegiatan yang terpadu secara efektif dan dapat digunakan untuk
mengembangkan, melestarikan, dan meningkatkan kualitas dari berbagai
usaha (berupa produk maupun jasa) seekonomis mungkin dan sekaligus
memenuhi kepuasan.

1. Tujuan Pengendalian Mutu


Mutu berawal dari desain/rancangan barang apakah sudah sesuai
denga spesifikasi yang diinginkan oleh pelanggan dengan lebih
melibatkan standard pengukuran yang telah ditetapkan penggunaan
bahan baku yang tepat., proses pemilihan pabrik yang cocok, dan
peralatan kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi barang.
Karakteristik mutu dari sebuah barang dapat diklasifikasikan,
antara mutu desain, mutu kesesuaian dengan spesifikasi, dan mutu
kinerja. adapun tujuan dari pengendalian mutu adalah:
a. Sebagai alat pengambil keputusan terhadap standard mutu barang
yang diproduksi sehingga mudah diterima oleh pelanggan atau
konsumen
b. Sebagai alat pemeriksa terhadap metode operasi yang digunakan
selama di pabrik
c. Sebagai alat pencegahan mutu barang yang butuk agar tidak sampai
ke tanggan pelanggan atau konsumen

Semester 2. Bab 4 Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan XI

57
Materi Pembelajaran

2. Faktor-faktor yang memengaruhi dalam pengendalian mutu produk


Pengendalian mutu merupakan teknik dalam menajemen
manufaktur atau pabrik yang akan menghasilkan atau memproduksi
barang dengan mutu yang sama. terdpat beberapa faktor yang dapat
memengaruhi mutu barang, yaitu:
a. Tenaga kerja, bahan baku dan mesin
b. Kndisi manufaktur atau pabrik
c. Riset pasar terhadap permintaan dan pembelian
d. Kemampuan modal yang digunakan untuk berinvestasi
e. Kebijakan mnajemen untuk meningkatkan kualitas
f. Metode produksi dan desain barang yang akan digunakan
g. Pengepakan dan pengangkutan
h. Pelayanan pasca penjualan
3. Proses pengendalian mutu (Quality Control)
mutu barang dapa ditentkan oleh beberapa karakteristik, yaitu desain,
ukuran, bahan baku, komposisi kimia, teknik pada bagaian pengerjaan,
penyelesaian, dan property lainnya. adapun langkah-langkah dalam
proses pengendalian mutu, sebagai berikut:
a. Menentukan Sasaran
Sasaran pokok proyek adalah menghasilkan produk atau
instalasi dengan batasan anggaran, jadwal, dan mtutu yang telah
ditentukan. sasaran ini dihasilkan dari suatu perencanaan dasar dan
menjadi salah satu factor pertimbangan utama dalam mengambil
keputusan untuk melakukan investasi atau membangun proyek,
sehingga sasaran-sasaran tersebut merupakan tonggak tujuan dari
kegiatan pengendalian
b. Lingkup Kegiatan
Untuk menperjelasa sasaran, maka lingkup proyek perlu
didefinisikan lebih lanjut, yaitu mengenai ukuran, batasan, dan jenis

Semester 2. Bab 4 Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan XI

58
Materi Pembelajaran

pekerjaan apa saja yang harus dilakukan untuk menyelesaikan


lingkup proyek keseluruhan.
c. Standard dan Criteria
Dalam usaha mencapai sasaran secara efektif dan efesien,
perlu disusun suatu standard, criteria, atau spesifikasi yang dipakai
sebagai tolok ukur untuk membandingkan dan menganalisis
pekerjaan. standard, criteria dan patokan yang dipilih dan ditentukan
harus bersifat kuantitatif, demikian pula metode pengukuran dan
perhitungannya harus dapat memberikan indikasi terhadap
pencapaian sasaran. adapun indikasi pencapaian sasaran tersebut,
antara lain:
1. Berupa satuan uang, seperti anggaran per satuan unit
pekerjaan(SRK), angaran pekerjaan per unit per jam, penyewaan
alat per unit per jam, biaya angkutan per ton atau per km, dan
lain-lain
2. Berupa jadwal, misalnya waktu yang ditentukan untuk mencapai
deadline
3. Berupa unit pekerjaan yang berhasil diselesaikan
4. Berupa standard mutu, criteria dan spesifikasi, misalnya yang
berhubungan dengan kualitas material, dan hasil uji coba
peralatan
d. Merancang Sistem Informasi
Satu hal yang perlu ditekankan dalm proses pengendalian
proyek adalah perlunya suatu system informasi dan pengumpulan
data yang mampu memberikan keterangan yang tepat, cepat, dan
akurat. system informasi tersebut harus dapat mengelolah data yang
telah dikumpulkan menjadi suatu bentuk informasi yang dapat
dipakai untuk tindakan pengambilan keputusan. pada akhir suatu
kurun waktu yang ditentukan, diadakan pelaporan dan pemeriksaan,
pengukuran, dan pengumpulan data serta informasi hasil pelaksanaan
pekerjaan. agar memperoleh gambaran yang realistis,pelaporan

Semester 2. Bab 4 Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan XI

59
Materi Pembelajaran

sejauh mungkin didasarkan atas pengukuran peyelesaian fisik


pekerjaan.
e. Mengkaji dan Menganalisisi Hasil Pekerjaan
Pada langkah ini diadakan analisis atas indicator yang
diperoleh dan mencoba membandingkan dengan criteria dan standard
yang ditentukan. hasil analsis ini penting karena akan digunakan
sebagai landasan dan dasar tindakan pembetulan. oleh karena itu,
metode yang digunakan harus tepat dan peka terhadap kemungkinan
adanya penyimpangan.
f. Mengadakan Tindakan Pembetulan
Apabila hasil analisis menunjukan adanya indikasi
penyimpangan yang cukup berarti, maka perlu diadakan langkah-
langkah pembetulan. tindakaan pembetulan produk, antara lain:
1. Realokasi sumber daya, misalnya memindahkan peralalatan,
tenaga kerja, dan kegiatan pembangunan fasilitas pembantu untuk
dipustkan ke kegiatan konstruksi instalasi dalam rangka mengejar
jadwal produksi
2. Menambah tenaga kerja dan pengawasan serta biaya dari
penambahan tenaga kerja
3. Mengubah metode, cara, dan prosedur kerja, atau mengganti
peralatan yang digunakan.
Hasil analisis dan pembetulan akan berguna sebgai umpan balik
perencanaan pekerjaan selanjutnya dalam rangka mengusahakan tetap
tercapainya sasaran semula
4. Indikator Kegiatan Pengendalian Mutu Yang Efektif dan Tidak Efektif
Pengendalian mutu sebaiknya dilakukan secara efektif dan
efesien. tanda-tanda sebuah kegiatan pengendalian mutu dikatakan
efektif, apabila terdapat hal-hal, sebagai berikut:
 Tepat waktu dan peka terhadap penyimpangan
 Bentuk tindakan yang diadakan tepat dan benar

Semester 2. Bab 4 Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan XI

60
Materi Pembelajaran

 Terpusat pada masalah atau titik yang sifatnya strategis, dilihat dari
segi penyelenggaraannya
 Mampu mengetengahkan dan mengomunikasikan masalah dan
penemuan, sehingga dapat menarik perhatian pimpinan maupun
pelaksana proyek yang bersangkutan, agar tindakan koreksi yang
diperlukan segera dapat dilaksanakan.
 Kegiatan pengendalian tidak lebih dari yang diperlukan
 Dapat memberikan petunjuk berupa prakiraan hasil pekerjaan yang
akan datang, bila mana pada saat pengecekan tidak mengalami
perubahan.
Adapun Penyebab Sebuah Kegiatan Pengendalian Mutu Dikatakan Tidak
Efektif, Biasanya Dikarenakan Hal-Hal, Sebagai Berikut:
1. Karakteristik Proyek
2. Kualitas Informasi
3. Kebiasaan

G. Penyesuain Mutu

Perencanaan mutu harus mencerminkan kebutuhan yang sesuai


dengan penggunaannya dari barang dan jasa, dengan demikian barang
dan jasa yang akan diproduksi terlebih dahulu dikonfirmasikan kembali
kebagian perencanaan.

1. Factor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk


barang atau jasa yang telah dikonfirmasikan ke bagian
perencanaan disebut dengan penyesuaian kuaiats/mutu. tingkat
penyesuain ditentukan oleh beberapa factor antara lain:
 Prose pemilihan, yaitu apakah bagian perencanaan memiliki
kemampuan untuk merencanakan barang dan jasa yang akan
diproduksi
 Pelatihan terhadap pengawas dan tenaga kerja

Semester 2. Bab 4 Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan XI

61
Materi Pembelajaran

 Tingkat ketaatan terhadap program pemeriksaan, pengujian, audit


dan lain-lain yang disebut dengan proses memotivasi kualitas
Penyesuaian mutu yang tinggi dapat dicapai dengan
melakukan pengurangan terhadap biaya. misalnya, dua sepeda motor
diproduksi pada waktu yang bersamaan , sepeda motor yang pertama
dihasilkan sesuai dengan gambar dan spesifikasi desain yang sama
atau 100% sesuai dengan desain, sedangkan sepeda motor yang
kedua dihasilkan dengan sesuai gambar dan spesifikasi desain hanya
90% dari desain awaalnya. sehingga dapat disimpulkan bahwa
sepesda motor yang pertama kesesuain kualitasnya lebih baik
daripada sepeda motor yang kedua, meskipun keduanya memiliki
desain yang sama.

EVALUASI

TUGAS KELOMPOK

Kerjakan dan selesaikanlah dengan kerja sama kelompok!


1. Carilah informasi dari berbagai sumber mengenai cara pengujian
prototype produk perusahaan PLN, perusahaan telekomunikasi, dan
perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur
2. Analisislah apakah cara yang mereka lakukan sama atau tidak?
3. Tugas diketik rapi dalam kertas folio
4. Tugas dikumpulkan satu minggu kemudian

Semester 2. Bab 4 Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan XI

62

Anda mungkin juga menyukai