Anda di halaman 1dari 1

Pengaturan emosi pada remaja: Perbedaan usia dan pola spesifik emosi

abstrak

Dua percobaan membahas masalah perbedaan yang berkaitan dengan usia dan pola spesifik emosi
dalam regulasi emosi selama masa remaja. Eksperimen 1 meneliti pola spesifik emosi dalam efektivitas
penilaian ulang dan strategi pengalihan perhatian pada remaja berusia 14 tahun (N = 50). Remaja
diinstruksikan untuk menjawab secara spontan atau untuk meregulasi tanggapan mereka dengan
menggunakan strategi pengalih perhatian atau penilaian kognitif sebelum melihat gambar negatif dan
diminta untuk menilai keadaan emosi mereka setelah presentasi gambar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa efektivitas penilaian kembali dimodulasi oleh konten emosional tetapi gangguan tidak. Penilaian
kembali lebih efektif daripada pengalih perhatian dalam mengatur rasa takut atau kecemasan (gambar-
gambar yang berhubungan dengan ancaman) tetapi serupa dengan pengalihan perhatian terhadap
emosi lain. Dengan menggunakan paradigma yang sama, Eksperimen 2 meneliti pada remaja 12 tahun
(N = 56), 13 tahun (N = 49) dan remaja 15 tahun (N = 54) perbedaan terkait usia a) pada keefektifan
penilaian ulang dan gangguan ketika diterapkan dan b) dalam penggunaan sehari-hari strategi regulasi
dengan menggunakan Kuesioner Peraturan Emosi Kognitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
efektivitas regulasi setara untuk kedua strategi pada anak berusia 12 tahun, sedangkan peningkatan
besar dalam efektivitas penilaian kembali diamati pada anak usia 13 dan 15 tahun. Tidak ada perbedaan
usia yang diamati dalam penggunaan reappraisal yang dilaporkan, tetapi remaja yang lebih tua lebih
jarang dilaporkan menggunakan gangguan dan lebih sering dilaporkan menggunakan strategi ruminasi.
Secara keseluruhan, eksperimen ini memberikan temuan baru mengenai penggunaan dan efektivitas
strategi regulasi kognitif selama masa remaja dalam hal perbedaan usia dan kekhususan emosi.

Anda mungkin juga menyukai