D DENGAN
E.T SOCIO CAESAREA POD 2 P2A0
DI RUANG ZADE RSUD dr SLAMET GARUT
OLEH : KELOMPOK 4
Aa Sofyan
Gustiardi Jamhuruloh
Irmayanti
M. Ramdan
Nyinyi
Putri Pujayanti R
Riswan Sapaat
Yudi Suwandi
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan
berpikir kritis.
1.2.2 Tujuan khusus
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, mahasiswa mampu:
1. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
2. Meningkatkan kemampuan validasi data klien
3. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
4. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana keperawatan
5. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah klien.
6. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
7. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja
1.3 Manfaat
1. Bagi Pasien
1). Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat
masa penyembuhan.
2). Mendapat perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien
3). Memenuhi kebutuhan pasien
2. Bagi Perawat
1). Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
perawat.
2). Meningkatkan kerjasama antar tim kesehatan.
3). Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
3. Bagi rumah sakit
1). Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
2). Menurunkan lama hari perawatan pasien.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
TAHAP PRA PP
2 RONDE
Penetapan Pasien
Pasien
Persiapan Pasien :
Informed Concent
Hasil Pengkajian/
Validasi data
7 TAHAP RONDE
Validasi data
DI BED KLIEN
8
9
TAHAP PASCA
10 RONDE Lanjutan diskusi
di Nurse Station
Simpulan dan
rekomendasi solusi
masalah
Aplikasi Hasil
analisis
dan diskusi
Masalah teratasi
2.1.6 Evaluasi
1. Evaluasi Struktur :
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Perinatologi dr.Slamet
Garut, persyaratan administratif sudah lengkap (Informed consent,
alat, dan lainnya)
b. Peserta ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde
keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses :
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran
yang telah ditentukan
3. Evaluasi Hasil :
a. Klien puas dengan hasil kegiatan.
b. Masalah klien dapat teratasi.
c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berfikir yang kritis.
2) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
3) Meningkatkan cara berfikir yang sistematis
4) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
5) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.
6) Meningkatkan kemampuan justifikasi
7) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
8) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
2.2 Asuhan Keperawatan pada Nn. D dengan diagnosa medis Socio Caesarea
dengan masalah keperawatan utama nyeri akut.
2.3 Naskah Ronde
Peran
Gustiardi : Kepala Ruangan
Konselor ` : Aa Sofyan
Perawat primer 1 : Riswan Sapaat
Perawat primer 2 : Nyinyi T
Perawat Associate 1 : Muhammad Ramdan
Perawat Associate 2 : Yudi Suwandi
Petugas Lab : Putri P
Skenario
Pasien datang ke ruangan zade pada tanggal 15 januari 2020 setelah
operasi sc. Pada saat datang pasien tampak lemas efek anestesi.
KeRu : Membuka kegiatan ronde yang akan dilakukan.
PP 1 : POD 1 kondisi klien pasien tampak lemas, pasien mengatakan
sudah bisa mengeluarkan ASI. Klien mengeluh nyeri pada luka post
op, konjungtiva tampak anemis, wajah pucat, dan klien tampak
gelisah.
PA II : Tindakan yang telah dilakukan pemberian analgetik, pemeriksaan
TTV, menciptakan lingkungan yang nyaman, dan terapi non
farmakologi distraksi nafas dalam.
PP II : kenapa bisa anemis?
PP I : mungkin saja ini pengaruh dari tindakan operasi dan mengalami
pendarahan
PP II : Apakah sudah cek darah rutin belum?
PP I : sampai saat ini belum di cek mungkin bisa dikonsul terlebih dahulu
ke dokter untuk pemeriksaan tersebut.
PA II : Kira-kira tindakan apa yang akan dilakukan selanjutnya?
PP II :untuk rencana tindakan kali ini yaitu monitor tanda-tanda apakah
ada perbaikan atau tidak, jika masih tidak mengalami perbaikan saya
merekomendasikan untuk pemeriksaan darah rutin.
Lab. : bagaimana kita persiapan untuk pengecekan darah rutin dan
sekaligus golongan darah agar kedepanya jika memang kondisi tidak
ada perubahan bisa langsun d tranfusi.
Konselor : kalau menurut saya bagaimana kalau kita kasih waktu maintanence
untuk kondisi ibu ini apakah dengan tanpa tranfusi ditunjang dengan terapi dapat
memperbaiki kondisi pada pasien tersebut atau tidak. Jika tidak ada perbaikan
baru kita lakukan hal tersebut. Karena dalam perawatan itu harus sesuai dengan
kode etik agar perawatan yang dilakukan tidak merugikan dan efektif bagi
pasien.
A. Pengkajian
1) Identitas klien
Nama : Ny.D
Jenis kelamin : perempuan
Alamat : karangpawitan
Suku bangsa : sunda
Tanggal masuk Rs : 15 januari 2020
Tanggal pengkajian : 16 Desember 2019
Diagnosa medis : Post SC POD 1
2) Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada area insisi
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh nyeri pada area insisi. Nyeri seperti ditusuk-tusuk sekala
nyeri 3 (0-10). Nyeri meningkat pada saat pasien melakukan mobilisasi di
tempat tidur nyeri berkurang ketika istirahat dan setelah diberikan obat
analgetik. Nyeri yang dirasakan pada area abdomen post SC POD 1. Nyeri
menetap tidak menjalar. Selain nyeri pasien juga mengeluh lemas dan
pusing pasien serta mengeluh belum kentut ejak setelah dilakukan operasi
dan merasa perut kembung.
4) Riwayat Persalinan
Pasien melahirkan dengan cara SC pada pukul 18:00 WIB bayi pasien
berjenis kelamin permepuan.
1) Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
b. TTV : TD = 100/60 mmHg
N = 82x/Menit
R = 23x/Menit
S = 37,2 ̊c
1. Pemeriksaan Fisik
Pada saat dikaji kondisi pasien sebagai berikut:
pasien lemas, konjungtiva anemis, wajah pucat, rambut kusam, human sign (-),
edema (-), nyeri skala 3 (0-10), nyeri pada area perut. Luka tertutup perban. TFU 2
jari di bawah pusar.
2. Adaptasi Psikologis
Pasien pada saat di kaji dalam adaptasi Taking In. Dimana pasien lebih fokus
kepada dirinya sendiri.
3. masalah Keperawatan yang dialami Pasien
1. Nyeri akut
2. Keletihan (Fatique)
3. Resiko infeksi
DAFTAR PUSTAKA