TENTANG
PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA
NASIONAL INDONESIA
SEKTOR JASA SEKURITI
I. BAB I PENDAHULUAN 1
A. Pendahuluan 1
B. Tujuan dan Sasaran 1
C. Kelompok Nara Sumber 2
D. Ruang Lingkup dan Cakupan Pelayanan 2
Pengamanan
V. PENUTUP 127
A. Latar Belakang
Tujuan dari penyusunan standar kompetensi sektor jasa sekuriti ini adalah
sebagai berikut :
a. Untuk adanya suatu acuan yang sama dalam hal kemampuan yang
mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja minimal yang
harus dimiliki oleh seorang tenaga kerja sekuriti yang berlaku secara
nasional.
Kelompok Nara Sumber Penyusunan SKKNI Sekuriti ini terdiri dari beberapa unsur
yaitu :
A. Pengertian
Konsep dasar Standar Kompetensi ditinjau dari segi etimologi terbentuk atas kata
"Standar” dan "Kompetensi"'. Kata "standar" diartikan sebagai ukuran atau patokan
yang disepakati. Sedangkan kata "kompetensi" adalah kemampuan melaksanakan
tugas-tugas di tempat kerja yang mencakup penerapan keterampilan yang didukung
oleh pengetahuan dan sikap sesuai dengan kondisi yang disyaratkan. Dari
pengertian kedua kata tersebut maka standar kompetensi diartikan sebagai suatu
ukuran atau patokan tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang
harus dimiliki oleh seseorang untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas sesuai
dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
c. apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan
rencana semula,
1. Kode unit
2. Judul unit
3. Deskripsi unit
4. Elemen Kompetensi
5. Kriteria unjuk kerja
6. Batasan Variabel
7. Panduan Penilaian
8. Kompetensi Kunci
Pada rumusan unit kompetensi juga dimasukkan level kompetensi kunci dan
bobotnya.
Kode Uni : Kode unit diisi dan ditetapkan dengan mengacu pada format
kodifikasi SKKNI.
Judul Unit: Mendefinisikan tugas/pekerjaan suatu unit kompetensi yang
menggambarkan sebagian atau keseluruhan standar
kompetensi.
Deskripsi Unit: Menjelaskan Judul unit yang mendeskripsikan pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mencapai standar
kompetensi
Elemen
Kompetensi : Mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk
mencapai kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan
komponen-komponenpendukung unit kompetensi sasaran
apa yang harus dicapai.
Kriteria
Unjuk Kerja : Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk
memperagakan kompetensi di setiap elemen, apa yang
harus dikerjakan pada waktu menilai dan apakah syarat-
syarat dari elemen dipenuhi.
Batasan
Variabe : Ruang lingkup, situasi dan kondisi dimana kriteria unjuk kerja
diterapkan. Mendefinisikan situasi dari unit dan memberikan
informasi lebih jauh tentang tingkat otonomi perlengkapan
dan materi yang mungkin digunakan dan mengacu pada
syarat-syarat yang ditetapkan, termasuk peraturan dan
produk atau jasa yang dihasilkan.
Format SKKNI
Kode Unit:
Terdiri dari beberapa huruf dan angka yang disepakati oleh para pengembang dan
industri/usaha terkait dengan tujuan untuk mempermudah dalam pengelolaan.
(merujuk pada Kepmenakertrans No. KEP-227/MEN/2003 tanggal 13 Oktober 2003 dan
Kepmenakertrans No. 69/MEN/V/2004 )
XXX . XX 00 . 000 . 00
Sektor Sub sektor Bidang/Grup Nomor Unit Versi
Judul Unit:
Merupakan fungsi tugas / pekerjaan yang akan dilakukan, dinyatakan sebagai suatu unit
kompetensi yang menggambarkan sebagian atau keseluruhan standar kompetensi. Judul unit
biasanya menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata kerja aktif yang dapat
terobservasi.
Deskripsi Unit:
Penjelasan lebih lanjut tentang judul unit yang mendeskripsikan pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan dalam mencapai standar kompetensi.
6 Memecahkan persoalan/masalah
7 Menggunakan teknologi
Level – 1: Mengerjakan tugas rutin menurut cara yang telah ditentukan, bersifat
sederhana dan merupakan pengulangan, serta sewaktu-waktu
sering diperiksa perkembangannya. Maka unjuk kerja Tingkat – 1
adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk menjelaskan pekerjaan
sederhana, berulang-ulang secara efisien dan memuaskan berdasar
pada kriteria atau prosedur yang telah ditetapkan dengan
kemampuan mandiri. Untuk itu Tingkat – 1 ini harus mampu:
Arti
Angka yang menyatakaan versi
standar kompetensi.
Kombinasi angka untuk nomor
urut unit kompetensi.
Angka yang menyatakan
pengelompokan bidang/grup unit
komptensi yaitu:
00: Tidak ada grup
01: Kelompok Umum
02: Kelompok Inti
03: Kelompok khusus
Kombinasi huruf yang
menyatakan subsektor, untuk
sub sektor bidang Pengamanan
digunakan PM
Kombinasi huruf yang
menyatakan sektor bidang
keahlian, untuk sektor bidang
Sekuriti digunakan SEC
Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa kompetensi adalah kemampuan seseorang
untuk melaksanakan tugas-tugas di tempat kerja yang mencakup penerapan keterampilan,
pengetahuan, dan sikap kerja sesuai dengan kondisi yang disyaratkan.
Tingkat kualifikasi jabatan adalah tingkatan jabatan pada suatu organisasi sesuai dengan
tingkat kedalaman dan keluasan pengetahuan, keterampilan, tanggung jawab dan
wewenangnya. Tingkat kualifikasi (pada bidang pendidikan dan pelatihan) dimaksudkan
sebagai tingkatan pada bidang pendidikan dan pelatihan yang ditetapkan. Tingkat
kualifikasi (pada bidang pendidikan dan pelatihan) berbeda dengan Tingkat kualifikasi
jabatan, dimana Tingkat kualifikasi (pada bidang pendidikan dan pelatihan) lebih spesifik,
sebagai tingkatan pendidikan dan pelatihan yang telah ditetapkan
Standar kompetensi yang ada, harus difokuskan pada pemaketan kompetensi tersebut
yang menghasilkan program pelatihan pada Tingkat kualifikasi yang tepat
Pemetaan fungsi pekerjaan bidang sekuriti dan unit kompetensi terkait dapat dilihat
pada bagan berikut ini.
Untuk memperoleh sertifikat kompetensi level I, maka seorang peserta UJK harus
menguasai dan lulus unit-unit kompetensi berikut :
Untuk memperoleh sertifikat kompetensi level II, maka seorang peserta UJK mutlak
harus memiliki terlebih dahulu sertifikat kompetensi level I, sehingga peserta UJK
yang bersangkutan harus menguasai dan lulus unit-unit kompetensi berikut :
Untuk memperoleh sertifikat kompetensi level III, maka seorang peserta UJK mutlak
harus memiliki terlebih dahulu sertifikat kompetensi level II, sehingga peserta UJK
yang bersangkutan harus menguasai dan lulus unit-unit kompetensi berikut :
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti terdiri atas unit
kompetensi yang dikelompokkan kedalam bidang kompetensi umum, bidang
kompetensi inti dan bidang kompetensi khusus,
03. Melakukan sikap patuh dan 3.1 Panca Dharma Satpam diucapkan dan
taat pada atasan dilaksanakan didepan pimpinan.
3.2 Kontrak kerja ditanda tangani dan dipatuhi
bersama-sama manajer personalia.
BATASAN VARIABEL
1. Unit ini untuk operasional keamanan di lokasi-lokasi berikut ini:
1.1 Perkantoran
1.2 Pub, hotel/motel
1.3 Pergudangan
1.4 Pertokoan
1.5 Pusat – pusat pertemuan
1.6 Klub
1.7 Resort
1.8 Restoran
1.9 Taman hiburan
1.10 Atraksi Turis / Stage
17
Melaksanakan persiapan untuk menjalankan tugas sebagai petugas sekuriti
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
2. Pedoman ini digunakan pada jasa sekuriti dalam rangka pelaksanaan tugas sosok terlatih /
semi militer di kalangan orang-orang awam.
Untuk pedoman ketentuan pasukan ini ditetapkan oleh :
2.1 Undang – undang Nasional dan Peraturan Daerah setempat
2.2 Peraturan layanan Polisi
3. Kerusakan mencakup :
3.1 Karat pada perlengkapan borgol
3.2 Tongkat yang rusak dan patah
3.3 Sisi yang bergerigi merobek pakaian dinas
3.4 Retak, aus dan bergigi pada tempat kerja
PANDUAN PENILAIAN
1. Panduan penilaian harus mencakup pengamatan di lingkungan kerja. Manakala
pengamatan tempat kerja tidak memadai dan tidak praktis, simulasi atau studi kasus dapat
dijalankan.
4. Kontek penilaian
Unit kompetensi ini dinilai di tempat kerja atau di luar tempat kerja. Penilaian harus
mencakup peragaan dalam praktek nyata, baik di tempat kerja maupun simulasi yang
sesuai dengan tempat kerja. Unit kompetensi ini didukung oleh serangkaian metode pada
waktu uji kompetensi pada tempat uji kompetensi (TUK) setempat.
18
Melaksanakan persiapan untuk menjalankan tugas sebagai petugas sekuriti
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
KOMPETENSI KUNCI
19
Melaksanakan persiapan untuk menjalankan tugas sebagai petugas sekuriti
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam melakukan
baris-berbaris dan penghormatan militer
02. Mengikuti aba-aba baris 2.1 Aba-aba sesuai Peraturan Baris Berbaris (PBB) dikenali.
berbaris 2.2 Semua aba-aba diikuti tanpa kesalahan.
2.3 Sikap tubuh, kecepatan dan ketepatan serta bentuk
gerakan diperagakan sesuai dengan aba-aba peraturan
PBB dan PPM
03. Memberi aba-aba baris 3.1 Aba-aba diucapkan dengan jelas dan tepat.
berbaris 3.2 Aba-aba dilaksanakan oleh peserta tanpa kesalahan.
BATASAN VARIABEL
2. Pedoman ini digunakan pada jasa sekuriti dalam rangka pelaksanaan tugas sosok terlatih /
semi militer di kalangan orang-orang awam.
Untuk pedoman ketentuan pasukan ini ditetapkan oleh :
20
Melakukan baris-berbaris dan Penghormatan Militer
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
3. Kerusakan mencakup :
3.1 Karat pada perlengkapan borgol
3.2 Tongkat yang rusak dan patah
3.3 Sisi yang bergerigi merobek pakaian dinas
3.4 Retak, aus dan bergigi pada tempat kerja
4. Batasan konteks :
Baris-berbaris dan penghormatan militer meliputi :
4.1 Gerakan ditempat
4.2 Gerakan berpindah tempat baik untuk mengikuti apel maupun untuk parade, upacara
bendera dan upacara lainnya.
PANDUAN PENILAIAN
2. Kontek penilaian
Unit kompetensi ini dinilai di tempat kerja atau di luar tempat kerja. Penilaian harus
mencakup peragaan praktek baik di tempat kerja maupun simulasi yang sesuai dengan
tempat kerja. Unit kompetensi ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai
pengetahuan.
21
Melakukan baris-berbaris dan Penghormatan Militer
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
KOMPETENSI KUNCI
22
Melakukan baris-berbaris dan Penghormatan Militer
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
23
Melakukan baris-berbaris dan Penghormatan Militer
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
24
Melakukan baris-berbaris dan Penghormatan Militer
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
01. .Melakukan persiapan 1.1 Prosedur (Jadwal dibuat) untuk melakukan bela diri,
beladiri. diawali pemanasan badan ( warming up ) meliputi lari-lari
di tempat, peregangan badan, kuda-kuda, push up, squad
jump, sit up dan pull up masing-masing selama 3 menit.
1.2 Ruangan dipersiapkan dan kebersihan telah
dilaksanakan.
1.3 Aba-aba beladiri diteriakkan sendiri dan atau diikuti
bersama sama.
1.4 Aba-aba beladiri disuarakan secara benar dan
tegas.
1.5 Pengulangan aba-aba dilakukan selama 15 menit
02. Melakukan beladiri 2.1 Beladiri dilakukan dengan pukulan tangan kosong ke
dengan tangan kosong. arah titik-titik lemah lawan dilakukan selama 15 menit.
2.2 Beladiri dilakukan dengan tendangan meliputi tendangan
ke depan, ke samping, ke atas dan sapuan kaki dilakukan
masing-masing selama 5 menit.
2.3 Penguncian beladiri dengan tangan dan kaki serta bodi
dilakukan masing-masing selama 3 menit.
2.4 Tangkisan beladiri dengan tangan, kaki dan bodi
menghindar dilakukan masing-masing selama 3 menit.
2.5 Perkelahian beladiri tangan kosong (Randorie)
berhadapan satu lawan satu dilakukan selama 15 menit.
03. Melakukan beladiri 3.1. Beladiri dilakukan dengan tongkat Polisi meliputi pukulan,
dengan menggunakan tangkisan, tusukan, tendangan masing-masing selama 3
tongkat menit.
3.2. Pukulan beladiri dengan toya/tongkat Polisi selama 15
menit di tujukan sasaran titik-titik lemah lawan.
3.3. Pukulan beladiri dengan senjata tajam (belati, celurit,
pedang, parang, dan samurai) selama 30 menit ditujukan
sasaran atas, tulang kering kaki, dan dimasukkan untuk
melumpuhkan lawan
23
Melakukan beladiri
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
06. Melumpuhkan dan 6.1 Beladiri penguncian dengan tangan kosong, alat borgol,
menangkap sasaran tongkat polisi, dilakukan secara rutin masing-masing 15
menit.
6.2 Beladiri penguncian dengan alat tongkat polisi
dipergunakan terhadap lawan yang membawa senjata
tajam.
6.3 Beladiri penguncian ditujukan untuk melumpuhkan
sasaran, menguasai sasaran dan membawa sasaran
dengan terlebih dahulu kekuatan sasaran
diperhitungkan. Sehingga sasaran yang ditangkap
dapat diperkirakan tidak mengalami luka yang
patal/cidera tetap.
24
Melakukan beladiri
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini dipergunakan untuk bela diri petugas sekuriti dalam rangka pengamanan
pelaksanaan tugas dan beladiri petugas baik dengan menggunakan peralatan maupun tangan
kosong. Pada tahap ini belum menggunakan pistol atau senjata organik kepolisian lainnya.
25
Melakukan beladiri
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
6. Kerusakan mencakup:
6.1 Karat pada perlengkapan.
6.2 Tongkat yang rusak.
6.3 Sisi yang bergerigi.
6.4 Retak dan bergigi
PANDUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan dan keterampilan
Untuk mendemontrasikan kompetensi ini diperlukan pengetahuan dan keterampilan
tentang:
1.1 Peraturan bela diri sesuai pedoman yang ditetapkan oleh Polri.
1.2 Beladiri karate dan judo.
1.3 Jenis peralatan beladiri dan penggunaannya untuk petugas sekuriti.
1.4 Cara dan strategi menangkis serangan baik dengan peralatan dan tangan kosong.
1.5 Cara dan strategi melumpuhkan dan menangkap sasaran.
2. Konteks Penilaian
Penguasaan beladiri yang dipersyaratkan petugas adalah Kiyu I untuk beladiri karate dan
sabuk coklat untuk jenis beladiri judo. Penguasaan beladiri dimaksudkan tingkat kemahiran
beladirinya dapat terukur.
Unit kompetensi ini dinilai di tempat kerja atau di luar tempat kerja. Penilaian harus
mencakup peragaan praktek baik di tempat kerja maupun simulasi yang sesuai dengan
kondisi tempat kerja. Unit kompetensi ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk
menilai pengetahuan.
26
Melakukan beladiri
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
KOMPETENSI KUNCI
27
Melakukan beladiri
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
28
Melakukan beladiri
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
29
Melakukan beladiri
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
30
Melakukan beladiri
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
02. Menulis secara jelas, 2.1 Struktur kalimat disusun secara tepat
kalimat yang mudah 2.2 Kosakata utama dikaitkan dengan subjek kalimat
dipahami 2.3 Gramatika disusun secara memadai untuk memberi
kejelasan isi kalimat
2.4 Menyusun kalimat yang dapat dipahami oleh
pembaca
2.5 Meringkas kalimat yang dapat dipahami oleh para
pendengar
04. Mengisi buku catatan 4.1 Format buku catatan harian dikenali.
harian 4.2 Kejadian selama tugas di deskripsi.
4.3 Kejadian tugas perjam dicatat dalam buku catatan harian.
4.4 Kejadian dicatat sesuai dengan kejadian sebenarnya.
4.5 Pencatatan kejadian dibuat sesuai dengan buku
pedoman.
4.6 Berita pengawasan ditulis secara teratur pada buku kerja
satpam.
28
Melakukan Pencatatan dan Pelaporan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
07. Mencatat barang yang 7.1 Dicatat dalam buku mutasi yang memuat tentang: lokasi,
hilang dan diketemukan tanggal dan waktu dimana barang ditemukan atau hilang.
kembali. 7.2 Dimasukkan dalam gudang barang dan temuan dengan
dipilah-pilah jenis barangnya.
08. Mengidentifikasi 8.1 Keterangan barang dan rinciannya dicatat dalam Buku
barang-barang yang atau Daftar Kehilangan & Penemuan.
hilang dan barang yang 8.2 Barang yang ditemukan diberi label dan disimpan
ditemukan lagi. sesuai dengan susunan tanggal di lokasi yang tepat.
BATASAN VARIABEL
29
Melakukan Pencatatan dan Pelaporan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
PANDUAN PENILAIAN
KOMPETENSI KUNCI
30
Melakukan Pencatatan dan Pelaporan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
31
Melakukan Pencatatan dan Pelaporan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
02. Menerima pesan 2.1 Pesan telepon dicatat secara akurat dengan memastikan
bahwa hal berikut ini dicantumkan:
2.1.1 Nama penelepon
2.1.2 Nama perusahaan
2.1.3 Tanggal dan waktu menelepon
2.1.4 Pesan.
2.2 Permintaan yang sopan digunakan untuk menjelaskan
informasi jika perlu a.l.,. “Could you repeat that please?”.
2.3 Pesan harus dikonfirmasikan.
31
Berkomunikasi melalui telepon
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
BATASAN VARIABEL
1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor industri perkantoran, perhotelan & restoran dan
mencakup keterampilan mendengar dan berbicara:
1.1 Kosakata harus tepat untuk mencapai hasil yang diinginkan - gramatika
mungkin tidak tepat
1.2 Mampu meminta keterangan dan pengulangan
1.3 Negosiasi yang tidak selesai namun memiliki Elemen Kompetensi yang tidak
dapat diprediksi.
PANDUAN PENILAIAN
32
Berkomunikasi melalui telepon
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
2. Konteks Penilaian
Unit ini dapat dinilai di tempat kerja atau dikelas. Penilaian harus mencakup
demonstrasi baik ditempat kerja maupun di lingkungan pelatihan. Unit ini harus
didukung oleh serangkaian metode untuk menilai keterampilan dan pengetahuan
penunjang.
KOMPETENSI KUNCI
33
Berkomunikasi melalui telepon
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan umum dasar, ketrampilan dan sikap kerja
dalam mengenal senjata api dan bahan peledak
01. Mengidentifikasi jenis 1.1 Jenis senjata api dan bahan peledak dikenali secara pasti.
senjata api dan bahan 1.2 Jenis senjata genggam, bahu dan senjata api rakitan
peledak. dibedakan.
1.3 Jenis mercon dan bahan peledak buatan atau asli
dibedakan.
1.4 Dasar-dasar mekanis senjata api dan bahan peledak
dikenali.
03. Melaksanakan perawatan 3.1 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan
senjata api dipahami.
3.2 Perawatan dilaksanakan dengan menggunakan metode
dan perlengkapan yang ditentukan berdasarkan spesifikasi
yang sesuai terhadap komponen.
3.3 Perawatan dilakukan terhadap komponen laras, picu,
grendel dan pegas senjata.
3.4 Perawatan dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan
terhadap komponen atau sistem lainnya.
3.5 Perawatan dilaksanakan dengan pedoman dari industri
yang telah ditetapkan.
3.6 Seluruh kegiatan perawatan dilaksanakan berdasarkan
SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang
(K3), peraturan perundang-undangan dan
prosedur/kebijakan perusahaan.
04. Mengidentifikasi dan 4.1 Nomor register senjata api dilihat dan dicatat pada
menggunakan pelumas/ buku register senjata api.
cairan pembersih 4.2 Pelumas dan cairan pembersih diidentifikasi dan
disiapkan sesuai dengan spesifikasi senjata api.
4.3 Penggunaan pelumas/cairan pembersih yang benar untuk
komponen dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi pabrik.
05. Menyimpan senjata api 5.1 Tatacara penyimpanan senjata api dan bahan
dan bahan peledak peledak diatur sesuai SOP.
5.2 Senjata api dan bahan peledak yang telah tersimpan
secara aman dilaporkan kepada pejabat yang berwenang.
BATASAN VARIABEL
1. Batasan konteks
Penggunaan dan pemeliharaan senjata api dan bahan peledak hanya diberikan kepada
Aparat Negara yang berhak sesuai Undang-undang.
Permohonan penguasaan pinjam pakai senjata api mengacu Surat Keputusan Kapolri
Nomor Pol : SKEP/78/IV/1981dan Nomor Pol Skep/1198/IX/2000.
2. Sumber informasi/dokumen
2.1. Spesifikasi senjata api dan bahan peledak
2.2. Spesifikasi pabrik perlengkapan
2.3 SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan
2.4 Persyaratan di tempat kerja/industri
2.5. Spesifikasi komponen senjata api
2.6. Kebutuhan para pengguna dan pelatih
3. Pelaksanaan K 3
3.1. Aspek resiko keselamatan menjadi fokus dalam latihan.
3.2. Undang-undang tentang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
3.3. Ketentuan di bidang industri.
4. Sumber – sumber
4.1 Peralatan tangan/hand tools, peralatan bertenaga angin/air tools, peralatan
bertenaga/power tools, peralatan khusus/special tools untuk melepas,
peralatan ukur, peralatan uji, stall/tempat kerja, lubang/pit.
4.2 Bahan pelumas dan cairan pembersih.
5. Kegiatan
5.1 Untuk senjata api dilaksanakan pada kondisi kerja normal. Membersihkan
senjata api dipergunakan pelumas sesuai dengan standar baku.
5.2 Untuk bahan peledak, dengan berpedoman SOP yang telah baku.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks
1.1 Pengetahuan dan keterampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak
melalui pekerjaan.
1.2 Penilaian keterampilan dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi dan
pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat kerja
tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui simulasi.
1.3 Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung.
2. Aspek-Aspek Penting
Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi
pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa
aspek-aspek berikut:
2.1 Pemahaman dan komunikasi informasi kerja pemeliharaan/servis.
2.2 Prosedur pemeliharaan/servis dan komponen.
2.3 Melaksanakan kerja yang aman.
2.4 Metode perlindungan.
3. Pengetahuan Dasar
3.1 Teknik dan tatacara penggunaan senjata api dan bahan peledak.
3.2 Persyaratan keselamatan diri.
3.3 Tipe pelumas dan cairan pembersih.
3.4 Penerapan pelumas dan cairan pembersih.
3.5 Persyaratan keamanan perlengkapan kerja.
3.6 Persyaratan keamanan komponen.
3.7 Daftar pemeriksaan perawatan.
3.8 Prosedur perawatan.
4. Penilaian Praktek
4.1 mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik
4.2 menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai
4.4 menerapkan prosedur pemeliharaan/servis.
4.5 mengikuti daftar pemeriksaan pemeliharaan/servis.
KOMPETENSI KUNCI
01. Membuat peraturan dan 1.1 Peraturan tata tertib keamanan dan ketertiban
tata tertib ditempat kerja. dipasang/disosialisasikan kepada pegawai.
1.2 Anjuran atau himbauan dijelaskan/disampaikan kepada
pegawai dan tamu dengan tepat dan jelas.
1.3 Larangan pada tempat-tempat kantor tertentu untuk
diakses oleh pegawai maupun tamu
02. Mencegah timbulnya 2.1 Peraturan tentang keamanan dan ketertiban disampaikan
pelanggaran peraturan kepada pegawai dan tamu sehingga pelanggaran
keamanan dan ketertiban dicegah.
2.2 Pengamatan akan kemungkinan terjadinya pelanggaran
keamanan/ketertiban dilakukan terhadap pegawai/tamu.
2.3 Tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya
pelanggaran keamanan dan ketertiban dilakukan sesuai
dengan kewenangannya.
03. Memasang rambu/tanda 3.1 Rambu/tanda peringatan atau larangan yang berkaitan
peringatan atau larangan dengan pelanggaran keamanan dan ketertiban disiapkan.
3.2 Rambu/tanda tersebut dipasang pada tempat yang tepat
sehingga mudah dikenali/dibaca.
3.3 Bila diperlukan, pengertian tentang lara-ngan/peringatan
disampaikan kepada karyawan/tamu sehingga terhindar
dari kesalahan.
04. Mengawasi tanda penge- 4.1 Pengawasan terhadap pemakaian tanda pengenal
nal pegawai. pegawai dilakukan.
4.2 Segera diidentifikasi terhadap seseorang yang bukan
pegawai, untuk mengambil langkah pengamanan.
4.3 Pengawasan dan pengamanan secara khusus dilakukan
terhadap tamu Very Important Person (VIP).
38
Mengatur dan menegakkan tata tertib yang berlaku di lingkungan kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
06. Menyimpan surat dan 6.1 Seluruh surat dan dokumen diangkut dengan segera dan
dokumen aman ketempat penyimpanan yang layak tanpa rusak.
6.2 Surat-surat disimpan di lokasi yang cocok dalam area dan
sesuai dengan prosedur perusahaan.
6.3 Tingkat kerahasiaan surat-surat dicatat secara akurat
sesuai dengan prosedur perusahaan.
6.4 Dokumen diberi label sesuai dengan prosedur
perusahaan.
07. Perputaran dan 7.1 Surat-surat dan dokumen diputar sesuai dengan
penjagaan kebijakan perusahaan.
7.2 Surat-surat dipindahkan sesuai dengan persyaratan
keselamatan dan kesehatan.
7.3 Kualitas surat dan dokumen diperiksa dan dilaporkan.
7.4 Kelebihan ditempatkan di gudang atau disimpan sesuai
dengan kebijakan perusahaan.
7.5 Area dijaga dengan aman sesuai dengan persyaratan
perusahaan dan atau pemerintah serta masalah yang
timbul segera diidentifikasi dan dilaporkan.
7.6 Sistem pencatatan surat-surat digunakan sesuai dengan
persyaratan akurasi dan kecepatan.
BATASAN VARIABEL
1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor
2. Unit ini berlaku untuk surat-surat yang diterima baik dari pemasok internal maupun
eksternal.
3. Sistem kontrol surat bisa manual atau komputerisasi.
4. Surat-surat dan dokumen terdiri atas, namun tidak terbatas pada:
4.1 E mail
4.2 Telex, Fax
4.3 Perlengkapan
4.4 Linen, persediaan kamar dan jenis housekeeping
4.5 Alat tulis menulis
4.6 Brosur
4.7 Voucher dan tiket
4.8 Produk-produk souvenir.
39
Mengatur dan menegakkan tata tertib yang berlaku di lingkungan kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
PANDUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan dan Keterampilan Penunjang
Untuk mendemonstrasikan kompetensi, dibutuhkan bukti keterampilan dan pengetahuan
di bidang berikut ini:
1.1 Prinsip-prinsip kontrol administrasi umum.
1.2 Contoh umum dari dokumentasi dan sistem kontrol perkantoran.
1.3 Sistem keamanan kearsipan.
1.4 Prosedur pengangkatan dan penanganan yang aman
1.5 Pengetahuan dasar dari administrasi yang berkaitan.
2. Konteks Penilaian
Unit ini dapat dinilai berdasarkan saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
meliputi demonstrasi praktis baik ditempat kerja maupun melalui simulasi. Penilaian ini
harus didukung oleh serangkaian metode-metode untuk menilai pengetahuan penunjang
3.2 Bagi mereka yang bekerja di suatu lingkungan yang berhubungan dengan
penyimpanan makanan dan minuman, petunjuk harus meliputi pertimbangan-
petimbangan pemahaman isu-isu kesehatan dan keselamatan yang
didemonstrasikan.
40
Mengatur dan menegakkan tata tertib yang berlaku di lingkungan kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
KOMPETENSI KUNCI
6 Memecahkan Masalah 2
7 Menggunakan Teknologi 2
41
Mengatur dan menegakkan tata tertib yang berlaku di lingkungan kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
03. Mengawasi dan menga- 3.1. Pegawai/tamu diarahkan untuk melewati pintu yang
ankan keluar masuknya telah ditentukan.
orang 3.2. Setiap pegawai dan tamu yang keluar/masuk
penjagaan dikenali.
3.3. ID card pegawai diperiksa, diletakkan pada dinding
tabel absensi yang telah ditentukan.
3.4. Kedatangan tamu/undangan/aparat dicatat dalam
buku mutasi, serta identitasnya diperiksa dan
dimasukan dalam kotak kartu identitas.
3.5. Identitas tamu/undangan/aparat diganti dengan ID
Card Tamu.
42
Melakukan penjagaan untuk mengawasi dan mengamankan keluar masuknya lalu lintas orang dan barang
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
04. Mengawasi dan menga- 4.1. Perlengkapan administrasi berupa : buku mutasi, alat
mankan keluar masuk- tulis, white board, senter lalu lintas, pengeras suara,
nya barang peluit, pintu portal, alat komunikasi/telepon disiapkan.
4.2. Surat-surat kendaraan di cek dalam posisi portal masih
tertutup dan setelah di cocokkan dengan berita
masuk/keluarnya barang, maka pintu portal dibuka dan
barang bisa dikeluarkan/dimasukkan
4.3. Prosedur yang berlaku dalam petunjuk
keluar/masuknya barang telah dilakukan.
4.4. Terhadap barang-barang ilegal/tidak resmi dilarang
keluar/masuk wilayah kantor
05. Melakukan pelaporan 5.1 Serah terima anggota jaga yang usai tugas (jaga lama)
akhir jaga dan anggota jaga yang akan tugas ( jaga baru )
dilakukan.
5.2 Pembagian tugas anggota jaga baru ditentukan sesuai
sasaran/obyek tugas yang ada.
07. Melakukan persiapan 7.1 Persyaratan dan pemakaian hardware dan software
Hardware(cctv dan diidentifikasi secara tepat dan pendekatan baru yang
hidden camera) dan memungkinkan diselidiki.
software(Standar 7.2 Kelayakan perolehan atau penyesuaian peralatan dan
operasional & prosedur) buku petunjuk dinilai secara cermat.
untuk mengawasi 7.3 Pilihan peralatan dievaluasi terhadap kebutuhan
lalulintas dan barang perkantoran termasuk keuntungan dan pembatasan
orang nilai pakainya/gunanya.
43
Melakukan penjagaan untuk mengawasi dan mengamankan keluar masuknya lalu lintas orang dan barang
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
08. Melakukan penyediaan 8.1 Sistem untuk perawatan pembersihan dan perawatan
sistem dan kecil dibangun sesuai dengan instruksi perkantoran.
perlengkapan komputer 8.2 Kerusakan dilaporkan pada orang yang ditunjuk
untuk menjaga bidang pemastian keamanan data dibangun termasuk back-
pengawasan lalulintas up dan pemeriksaan virus.
orang dan barang 8.3 Sistem dan prosedur pengarsipan dokumen
diciptakan dengan memperhatikan ukuran, sifat dan
kelengkapan tempat kerja.
8.4 Perlengkapan disusun agar dapat menerima software
dan fungsi yang sedang digunakan.
BATASAN VARIABEL
44
Melakukan penjagaan untuk mengawasi dan mengamankan keluar masuknya lalu lintas orang dan barang
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
PANDUAN PENILAIAN
2. Konteks Penilaian
Unit ini dinilai berdasarkan pada saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
mencakup demonstrasi praktis baik di tempat kerja maupun melalui simulasi. Portofolio
petunjuk yang berkaitan dengan pengalaman tempat kerja dianggap sesuai. Aktivitas
yang disimulasikan harus mencerminkan tempat kerja dan dapat terjadi selama
beberapa periode waktu untuk memungkinkan peserta menuju pada pelaksanaan dan
aspek pengawasan dari unit ini. Hal ini harus didukung oleh jenis metode untuk menilai
pengetahuan penunjang.
45
Melakukan penjagaan untuk mengawasi dan mengamankan keluar masuknya lalu lintas orang dan barang
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
KOMPETENSI KUNCI
6 Memecahkan Masalah 2
7 Menggunakan Teknologi 2
46
Melakukan penjagaan untuk mengawasi dan mengamankan keluar masuknya lalu lintas orang dan barang
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
03. Melakukan 3.1 Route dan jadwal waktu patroli sesuai dengan yang telah
perondaan / patroli ditetapkan oleh pimpinan.
3.2 Selalu waspada terhadap sesuatu kemungkinan yang bakal
terjadi.
04. Mengidentifikasi titik- 4.1. Titik rawan diamati secara cermat untuk mencegah
titik rawan timbulnya kebakaran, gangguan dan ancaman.
4.2. Manakala ada titik rawan yang bakal sulit teratasi, dilaporkan
ke posko.
05. Mengidentifikasi se- 5.1 Hal-hal yang tidak wajar yang dapat menyebabkan
suatu yang tidak gangguan atau ancaman diidentifikasi.
wajar yang potensial 5.2 Dalam hal terjadi ketidakwajaran, laporan dilakukan segera
menimbulkan anca- ke posko / atasan.
man dan gangguan
47
Melakukan perondaan/patroli di sekitar kawasan kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
06. Lalu lintas diatur sesuai 6.1. Lalu lintas lancar sehingga tidak menyebabkan
dengan SOP. kesemerawutan.
6.2. Pengamanan terhadap tamu-tamu VIP selalu
diprioritaskan.
07. Menjaga kondisi 7.1 Kondisi kendaraan diperiksa secara teratur sesuai dengan
kendaraan kebijakan dan prosedur majikan.
7.2 Kerusakan diidentifikasi dan dilaporkan sesuai dengan
prosedur.
7.3 Persyaratan kendaraan rutin dipenuhi sesuai dengan
prosedur.
08. Mengendarai 8.1 Kendaraan dikendarai sesuai dengan hukum dan
kendaraan tugas untuk peraturan lalu lintas jalan raya.
patroli 8.2 Rute yang paling banyak digunakan untuk tugas dipilih
dengan mempertimbangkan kondisi lalu lintas dan kondisi
jalan.
8.3 Kendaraan diparkir dan diamankan sesuai dengan
instruksi pabrik serta peraturan tugas.
8.4 Kendaraan dikendarai dengan cara yang selalu
meminimalkan resiko terluka pada diri sendiri, orang lain
dan publik.
BATASAN VARIABEL
48
Melakukan perondaan/patroli di sekitar kawasan kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
7. Sistem-sistem mencakup:
7.1 Tanda bahaya pencuri
7.2 Tanda bahaya kebakaran
7.3 CCTV
7.4 Rekaman video keamanan
7.5 Program mgt manual atau komputerisasi
7.6 Program mgt bangunan manual atau komputerisasi
7.7 Sistem telephone, mobile atau publik
7.8 Sistem radio, yang dapat di bawa atau yang dipasang dalam mobil
7.9 Perlengkapan pemeriksa
7.10 Sistem penyemprot air
49
Melakukan perondaan/patroli di sekitar kawasan kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
8. Daftar mencakup:
8.1 Catatan tanda bahaya maling/kebakaran
8.2 Catatan CCTV
8.3 Mgt gedung & energi manual / komputerisasi
8.4 Manajemen
8.5 Catatan tanda bahaya lift
8.6 Buku catatan insiden.
11. Bunyi tanda bahaya keamanan hotel mencakup tanda bahaya kebakaran, isolasi mesin
gelombang, pameran petasan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Petunjuk harus mencakup penyelidikan dalam lingkungan kerja atau suatu situasi yang
disimulasikan.
3. Petunjuk mencakup hal-hal yang sudah diselesaikan dan dijaga secara benar:
3.1 Laporan klien, supervisor
3.2 Peralatan penentu waktu elektronik (kartu dan scanner)
3.3 Pengecekan radio
3.4 Laporan tertulis
3.5 Laporan komputer
3.6 Catatan, jurnal dan laporan aktifitas.
50
Melakukan perondaan/patroli di sekitar kawasan kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
KOMPETENSI KUNCI
6 Memecahkan Masalah 2
7 Menggunakan Teknologi 2
51
Melakukan perondaan/patroli di sekitar kawasan kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
01. Menyiapkan tugas 1.1 Persyaratan tugas diidentifikasi dan dinyatakan dimana
pengawalan perlu.
1.2 Persyaratan sumber dinilai dan diperoleh sesuai dengan
instruksi tugas.
1.3 Kelengkapan sumber harus tepat untuk tugas yang
dikonfirmasikan.
1.4 Route dan tujuan dikuasai dengan cermat.
1.5 Bahasa Sandi dikenali dengan cepat dan cermat.
02. Merencanakan taktik dan 2.1 Perencanaan taktik dan teknik pengamanan sesuai
teknik pengamanan Pedoman Pengamanan Swakarsa.
sela-ma pengawalan 2.2 Patuh dan taat kepada Komandan Pengawalan.
2.3 Perencanaan pemecahan masalah terhadap hambatan
dan gangguan
03.. Melakukan pengawal 3.1 Pengawalan dilaksanakan untuk menjaga uang melalui
uang melalui daerah daerah ramai.
ramai 3.2 Rute diubah sesuai dengan pedoman departemen.
3.3 Keterampilan pengamatan selalu digunakan selama
prosedur pengawalan.
BATASAN VARIABEL
52
Mengawal uang, barang-barang berharga dan tahanan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
1.7 Resort
2. Peraturan penugasan adalah peraturan yang telah ditetapkan dalam ringkasan klien
dan/atau instruksi tugas.
3. Sumber-sumber mencakup:
3.1 Transportasi
3.2 Wadah
3.3 Senjata api dan perlengkapan
3.4 Pengetahuan dan keterampilan khusus.
PANDUAN PENILAIAN
53
Mengawal uang, barang-barang berharga dan tahanan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
KOMPETENSI KUNCI
54
Mengawal uang, barang-barang berharga dan tahanan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
01. Mendatangi tempat 1.1 Memberikan senyum, tegur sapa dan salam kepada tamu
kejadian perkara atau klien
dengan rasa percaya 1.2 Bersikap santun dan sopan dihadapan umum.
diri 1.3 Menyampaikan instruksi yang dapat dipahami tujuan dan
konteks instruksi yang diucapkan
1.4 Sikap ramah dan tegas agar diwujudkan dalam memberi
perintah kepada saksi-saksi dan tersangka.
02. Memberikan umpan 2.1 Pengertian diberikan lebih jelas untuk penyelesaian
balik yang tugas agar sukses.
menunjukan 2.2 Tanggapan secara tepat diberikan anggukan dan
pemahaman bila setuju secara verbal.
03. Memberikan 3.1 Menggunakan kalimat dalam instruksi yang telah diucapkan
instruksi/arahan yang untuk memastikan pengertian didengarkan dengan
jelas seksama.
3.2 Jenis-jenis ragam bentuk linguistik dikenali untuk
menyatakan instruksi berupa permintaan dan
perintah.
3.3 Topik digunakan kosakata yang tepat.
54
Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian perkara / tindak pidana
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
06. Menolong korban. 6.1 Korban diselamatkan agar tidak terjadi kondisi
korban yang lebih fatal.
6.2 Nama korban dicatat.
6.3 Harta benda korban yang terhambur akibat dari
kejahatan, diamankan dan dicatat.
6.4 Dalam hal korban mengalami cidera, P3K diberikan.
6.5 Apabila korban mengalami cidera serius, Ambulance segera
dihubungi untuk menyelamatkan jiwa si korban.
07. Melaporkan, 7.1 Pelaporan dilakukan dengan cepat dan tepat untuk tujuan
meminta bantuan pengamanan dan penyidikan.
Polri untuk 7.2 Bantuan kepada Polri dilakukan dalam membuat sket TKP
penyidikan . dan memotret orang dan barang.
7.3 TKP dijaga , agar dibuka kembali oleh Polisi atau Penyidik.
7.4 Rambu-rambu peringatan/bahaya dipasang.
08. Membuktikan jika 8.1 Sikap orang yang dicurigai diidentifikasi secara jelas bila
penahanan membentuk suatu pelanggaran sesuai dengan hukum yang
berdasarkan hukum bersangkutan atau hukum sekunder.
harus diberlakukan 8.2 Situasi yang berkaitan diidentifikasi yang membuktikan
secara jelas bahwa suatu pelanggaran sudah terjadi sesuai
dengan hukum nasional atau setempat atau hukum
sekunder.
8.3 Bukti pelanggaran dibuktikan sesuai dengan hukum
nasional/setempat atau hukum sekunder.
8.4 Keharusan dicontohkan bahwa penahanan
dibenarkan/dijamin harus dibuktikan.
8.5 Penilaian dilakukan untuk memastikan bahwa penahanan
dapat diberlakukan dengan minimum bahaya pada diri
sendiri dan umum.
55
Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian perkara / tindak pidana
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
11. Menahan orang 11.1 Orang yang ditangkap ditahan sesuai dengan instruksi tugas
yang ditangkap dan mempertimbangkan hambatan-hambatan hukum.
11.2 Polisi diberitahu sesuai dengan tata aturan perusahaan, dan
disuplai dengan seluruh rincian yang berkaitan serta bukti
yang berkaitan dengan penangkapan.
11.3 Klien diberitahu tentang penangkapan sesuai dengan
instruksi tugas.
11.4 Sejarah penangkapan dicatat sesuai dengan instruksi tugas
dan peraturan hukum.
11.5 Sebab hukum dibuktikan secara jelas dalam laporan pada
polisi, klien dan majikan.
BATASAN VARIABEL
56
Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian perkara / tindak pidana
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
4. Prosedur penangkapan dapat dilakukan dengan alasan yang terinci dalam instruksi
tugas dan mencakup penahanan orang/sewaktu penangkapan polisi.
PANDUAN PENILAIAN
1. Petunjuk harus mencakup pengamatan dalam lingkungan kerja. Dimana petunjuk tidak
tersedia dilingkungan kerja rutin, simulasi dapat digunakan.
57
Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian perkara / tindak pidana
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
KOMPETENSI KUNCI
58
Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian perkara / tindak pidana
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
02. Menjaga pintu masuk 2.1 Pintu masuk dan keluar berfungsi secara baik.
keluar,sistem alarm 2.2 Pintu/lift digunakan pejabat VIP/WIP tersendiri.
dan camera 2.3 Fungsi Alarm, camera dan cermin disesuaikan dengan
pengamatan. SOP.
2.4 Hidden camera (cctv) digunakan pada tempat-tempat
tertentu dan hanya diketahui Pimpinan
03. Menggunakan alat 3.1 Alat deteksi seperti deteksi logam berfungsi dan
deteksi dan membuat digunakan sesuai SOP.
alat-alat deteksi 3.2 Pengecekan alat-alat deteksi dilakukan secara berkala.
sederhana 3.1 Pembuatan, penciptaan alat deteksi sederhana
mampu mendeteksi hal-hal yang tidak wajar
terutama pada daerah yang tidak ada deteksi
elektronik.
3.4 Alat deteksi sederhana berupa alat penyamaran
visual,pemeliharaan hewan atau binatang dan unggas
yang berfungsi alat pendeteksian.
59
Menjaga, menggunakan sistem perlindungan dan pendeteksian
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
05. Menukarkan ID card 5.1 KTP diperiksa dan ditukarkan dengan ID card
kantor dengan KTP kantor.
para tamu 5.2 Barang-barang bawaan, jaket diperiksa secara
cermat sebelum memasuki pintu masuk kantor.
5.1 Saat kembali dan akan meninggalkan kantor ID
card ditukar dengan KTP tamu yang
bersangkutan melalui pintu keluar.
60
Menjaga, menggunakan sistem perlindungan dan pendeteksian
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
KOMPETENSI KUNCI
61
Menjaga, menggunakan sistem perlindungan dan pendeteksian
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
01. Mengidentifikasi tempat - 1.1 Semua tempat yang rawan bahaya kebakaran
tempat yang rawan teridentifikasi dan diberi tanda-tanda peringatan.
terhadap kebakaran. 1.2 Sebelum bertugas semua alat PMK dicek dan
berfungsi dengan baik.
1.3 Semua alat-alat komunikasi di cek.
02. Mendeteksi adanya 2.1 Kebakaran kecil dapat dideteksi sedini mungkin
gejala kebakaran dan mengambil tindakan pemadaman atau
pencegahan meluasnya kebakaran.
2.2 Dokumen-dokumen perusahaan yang penting
diselamatkan.
2.3 Peralatan evakuasi karyawan disiapkan.
2.4 Dapur umum disiapkan.
2.5 Fungsi alarm (panas, asap,suara, sprinklers)
dipastikan dapat berjalan dengan baik.
04. Melaporkan adanya 4.1 Laporan dibuat secara jelas dan baik dan dilaporkan
kebakaran . kepada petugas PMK dan Polisi setempat.
4.2 Dokumentasi dibuat untuk bahan kelengkapan laporan.
05. Menerima dan 5.1 Pesan dari pengancam diterima dengan jelas meliputi
melaporkan ancaman alasan, waktu, tempat diletakkan bom dan pesan-pesan
bom. lain.
5.2 Laporan ancaman bom dibuat secara jelas mengenai
waktu, tempat dan motif / kehendak tersangka.
5.3 Suara pengancam dikenali dan diidentifikasi dengan
cermat.
5.4 Laporan lanjutan disertai dengan foto-foto / dokumen
resmi
62
Melakukan pencegahan bahaya kebakaran dan ancaman peledakan bom
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
06. Menanggapi panggilan 6.1. Sifat situasi darurat atau keselamatan harus ditentukan.
tanda bahaya kebakaran 6.2. Layanan darurat yang berkaitan dihubungi segera dan
rincian situasi darurat diberikan.
6.3. Akses layanan darurat ke lokasi disediakan bilamana
diperlukan.
6.4. Layanan darurat disediakan dengan bantuan dan
dukungan sesuai dengan kemampuan dan situasi yang
ada.
6.5. Klien diberitahu tentang situasi darurat sesuai dengan
instruksi penugasan.
6.6. Seluruh laporan mengikuti format yang disetujui dan
disusun dalam format yang mudah dibaca.
6.7. Setiap keharusan perubahan prosedur operasi lokasi
dicatat dan harus diberitahukan kepada orang yang
tepat/berkaitan.
07. Mengambil tindakan 7.1. Orang asosial masuk dalam kantor yang memperlihatkan
pencegahan atas insiden yang potensial diidentifikasi dan ditangani lebih
potensi bahaya awal
keamanan 7.2. Prosedur penanganan diikuti.
7.3. Kerumunan orang dalam area yang dilarang harus
ditangani.
7.4. Bahaya potensial diidentifikasi secara jelas, ditempatkan
dan didokumentasikan sesuai dengan instruksi
penugasan.
7.5. Resiko yang mengakibatkan bahaya potensial dikurangi
jika memungkinkan, dan dalam bidang tanggungjawab
sendiri.
7.6. Tanda peringatan untuk tempat-tempat yang berbahaya
dan aturan serta peraturan rumah ditampilkan secara
jelas, misal:
1.6.1 Tidak boleh masuk ruang kasir
1.6.2 Tidak boleh masuk ruang instalasi listrik.
1.6.3 Waktu patroli untuk menjaga kantor ditampilkan
secara jelas dan area yang dimonitor secara
khusus diluar waktu-waktu patroli.
7.7. Tindakan lanjutan diambil sesuai dengan instruksi
penugasan.
63
Melakukan pencegahan bahaya kebakaran dan ancaman peledakan bom
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
08. Menangani situasi 8.1 Pembiasaan dilakukan atas pedoman manajemen dari
darurat insiden-insiden besar termasuk kebocoran gas,
penanganan bom, situasi pengepungan dan perampokan
bersenjata.
8.2 Situasi darurat diselidiki dan dinilai, dan tindakan yang
tepat diambil segera.
8.3 Informasi yang mengidentifikasi lokasi dan tipe darurat
diberikan pada layanan/dinas yang tepat sesuai dengan
instruksi penugasan.
8.4 Orang lain/penonton/kerumunan dikontrol dan
ditempatkan pada jarak yang aman dari situasi darurat
tersebut.
8.5 Titik-titik masuk untuk layanan darurat tetap harus bebas
dari gangguan.
8.6 Seluruh instruksi yang diterima dari layanan darurat
dilaksanakan.
8.7 Klien diberitahu tentang situasi darurat sesuai dengan
instruksi penugasan.
8.8 Laporan tertulis lengkap dibuat sesuai dengan instruksi
penugasan.
09. Menanggapi ancaman 9.1 Prosedur evakuasi ancaman bom diprakarsai sesuai
bom dengan instruksi penugasan.
9.2 Layanan manajemen / darurat diberitahu segera.
9.3 Instruksi khusus dari manajemen atau layanan darurat
dijalankan, misal mengirimkan dan mengawasi team
pencari.
9.4 Tempat darurat ditentukan jauh dari gangguan fisik
maupun alam.
9.5 Area sekitar yang diindentifikasi mencurigakan diisolasi,
dievakuasi dan diawasi.
10. Melakukan penanganan 10.1 Kejadian besar ditangani dan dilaksanakan sesuai
kejadian besar prosedur operasi.
10.2 Kejadian besar segera dilaporkan kepada yang
berwenang secara berjenjang.
64
Melakukan pencegahan bahaya kebakaran dan ancaman peledakan bom
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
BATASAN VARIABEL
65
Melakukan pencegahan bahaya kebakaran dan ancaman peledakan bom
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
66
Melakukan pencegahan bahaya kebakaran dan ancaman peledakan bom
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
PANDUAN PENILAIAN
KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI UTAMA DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan Masalah 1
7 Menggunakan Teknologi 2
67
Melakukan pencegahan bahaya kebakaran dan ancaman peledakan bom
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
01. Memberikan tanggapan 1.1. Sinyal tanda bahaya diinterpretasikan secara benar.
terhadap bunyi tanda 1.2. Penyebab tanda bahaya dan tindakan yang diambil
bahaya keamanan di diberi tahu pada kantor pusat dan/atau ke polisi atau
tempat kerja pemadam kebakaran.
1.3. Tanda kode/panggilan digunakan sepantasnya dalam
komunikasi radio/telepon.
1.4. Sistem kontrol kebakaran diisolasi dan dipasang
ulang, yang mencakup mesin asap gelombang radio,
sesuai dengan peraturan pyroteknik (berkenaan
dengan petasan) setempat.
1.5. Kejadian dilaporkan dalam daftar insiden.
1.6. Lokasi tanda bahaya dijaga sebagaimana ditentukan.
BATASAN VARIABEL
68
Menginterpretasikan informasi tanda bahaya
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
3. Kejadian-kejadian mencakup:
3.1 Penolakan menunjukkan kartu pas
3.2 Kehilangan kartu pas
3.3 Menggunakan kartu pas milik orang lain
3.4 Kecelakaan yang mengakibatkan luka-luka
3.5 Kendaraan yang diparkir secara salah
3.6 Kendaraan yang dicuri
3.7 Orang / kendaraan yang masuk secara paksa
3.8 Barang-barang yang tidak sah yang ditemukan selama penggeledahan.
4. Orang-orang mencakup:
4.1 Pengunjung
4.2 Staff
4.3 Pemasok
4.4 Sales representatives
4.5 Kontraktor
4.6 Seluruh orang dengan alasan yang berlaku untuk memasuki lokasi
4.7 Layanan darurat
4.8 Orang yang memperagakannya.
69
Menginterpretasikan informasi tanda bahaya
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
PANDUAN PENILAIAN
2. Petunjuk harus mencakup operasional yang tepat dari berbagai sistem kontrol akses
dan perlengkapan yang berhubungan dengan penugasan.
KOMPETENSI KUNCI
70
Menginterpretasikan informasi tanda bahaya
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
71
Menginterpretasikan informasi tanda bahaya
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
71
Menentukan dan menggunakan petugas sekuriti yang memadai untuk mengawasi, akses menuju dan keluar lokasi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
04. Memeriksa muatan dan 4.1. Kendaraan yang masuk dan keluar dikontrol sesuai
surat-surat kendaraan dengan instruksi tugas.
yang dicurigai/diduga ada 4.2. Barang-barang yang diangkut dari lokasi diperiksa
kasus masuk lokasi dokumen aslinya yang berkaitan sesuai dengan
instruksi tugas.
4.3. Kendaraan yang masuk/meninggalkan lokasi diperiksa
dan/atau diawasi sesuai dengan instruksi tugas.
4.4. Dok muatan diawasi dan patroli dilakukan secara
teratur.
05. Menangani sistem kontrol 5.1. Kunci-kunci dan kunci berupa kartu dikontrol, dicatat
akses dan diawasi sesuai dengan instruksi tugas.
5.2. Pembatas/pagar fisik yang dapat dikontrol dioperasikan
sesuai dengan instruksi tugas.
5.3. Sistem bantalan kunci (key pad) dan entri alarm
diaktifkan dan dimatikan sesuai dengan prosedur yang
ditentukan dan instruksi klien.
07. Menangani pemenuhan 7.1. Peringatan kode pakaian ditampilkan ditempat yang
kode-kode pakaian strategis dan namun demikian pelanggan serta klien
diberi saran.
7.2. Situasi yang berbeda ditangani sesuai dengan
kebijakan perusahaan termasuk:
7.3. peminjaman pakaian
7.4. menyarankan tempat-tempat alternatif.
72
Menentukan dan menggunakan petugas sekuriti yang memadai untuk mengawasi, akses menuju dan keluar lokasi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
BATASAN VARIABEL
73
Menentukan dan menggunakan petugas sekuriti yang memadai untuk mengawasi, akses menuju dan keluar lokasi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
74
Menentukan dan menggunakan petugas sekuriti yang memadai untuk mengawasi, akses menuju dan keluar lokasi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
PANDUAN PENILAIAN
75
Menentukan dan menggunakan petugas sekuriti yang memadai untuk mengawasi, akses menuju dan keluar lokasi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
KOMPETENSI KUNCI
76
Menentukan dan menggunakan petugas sekuriti yang memadai untuk mengawasi, akses menuju dan keluar lokasi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
01. Melakukan 1.1 Hasil pengamatan /lingkungan kerja dicatat dalam sebuah
pengamatan terhadap buku dengan klasifikasi rahasia.
keadaan 1.2 Pengamatan dilakukan secara tertutup dan cermat.
1.3 Proyek-proyek vital, VVIP/VIP, barang dokumen penting
lainnya dicatat sesuai skala prioritas.
1.4 Lalulintas orang dan barang dicatat secara cermat.
03. Menjaga kerahasiaan 3.1 Informasi dirahasiakan sesuai prosedur tetap (protap).
informasi 3.2 Dokumen yang tidak berguna segera dimusnahkan.
04. Mencari informasi 4.1 Jenis sumber informasi yang ada dan yang akurat harus
diidentifikasi secara benar.
4.2 Sumber informasi diakses dan dinilai atas relevansinya
dan berlakunya.
4.3 Informasi diperoleh dalam alur waktu yang sudah
ditentukan.
05. Menyiapkan dan 5.1 Informasi ditinjau kembali dan dipilih sesuai dengan
menyajikan informasi kebutuhan tertentu.
5.2 Informasi disusun sesuai teks petunjuk SOP.
5.3 Bila disajikan, jenis informasi yang disediakan
distrukturkan dan dinyatakan dengan cara yang singkat
dan jelas.
5.4 Informasi disajikan dengan cara yang profesional sesuai
dengan keadaannya.
5.5 Informasi disediakan bagi orang yang tepat dalam alur
waktu yang sudah ditentukan.
77
Melakukan Intelijen Dasar
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
07. Memonitor aktifitas 7.1 Variasi-variasi untuk prosedur standar operasi diperiksa
keamanan staf lapangan sesuai dengan prosedur tugas dan diberitahu kepada
personil yang berkaitan.
7.2 Catatan panggilan tugas lapangan dimonitor untuk
memastikan pemenuhan peraturan tugas.
7.3 Seluruh prosedur didokumentasikan sesuai dengan
kebijakan majikan.
08. Koordinasi tanggapan 8.1 Ketersediaan personil keamanan dinilai dan petugas
terhadap sinyal tanda dikirimkan bila diperlukan terhadap situasi tanda bahaya.
bahaya 8.2 Personil keamanan disediakan sepenuhnya, informasi
yang tepat dan akurat memungkinkan terjadinya efektifitas
maksimum bila berada ditempat kejadian.
8.3 Kehadiran personil keamanan di tempat kejadian
dimonitor, kebutuhan akan sumber dukungan diidentifikasi
dan ditindak lanjuti.
09. Melakukan monitoring 9.1 Patroli keamanan dilaksanakan sesuai dengan prosedur
keamanan kendaraan di perusahaan.
area parkir 9.2 Sistim kamera pengamat di area parkir selalu dimonitor.
10. Menggunakan strategi 10.1 Keterampilan membaca diperagakan pada saat laporan.
pembacaan yang tepat 10.2 Pasal pelanggaran dan hukum pidana dibacakan.
11. Mengidentifikasi tujuan 11.1 Rincian utama dari artikel, laporan singkat dikutip dari
dan makna teks secara teks yang masuk pada bahan laporan.
keseluruhan 11.2 Singkatan dan akronim dipahami untuk digunakan
dalam industri terkait.
11.3 Kata dan makna yang lain diterangkan melalui
penggunaan konteks kata-kata lainnya.
11.4 Salinan informasi seluruhnya dan rincian khususnya
dapat dipahami melalui laporan yang masuk.
78
Melakukan Intelijen Dasar
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
2. Konteks Penilaian
Unit ini dapat dinilai berdasarkan saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
meliputi peragaan praktis baik ditempat kerja maupun melalui simulasi. Penilaian ini
harus didukung oleh serangkaian metode-metode untuk menilai pengetahuan
penunjang.
79
Melakukan Intelijen Dasar
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
KOMPETENSI KUNCI
6 Memecahkan Masalah 2
7 Menggunakan Teknologi 2
80
Melakukan Intelijen Dasar
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
81
Melakukan Intelijen Dasar
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
03. Mengunci dan membuka 3.1 Kunci-kunci dan bantalan kunci (key pad), kunci berupa
gedung kartu dan panel tanda bahaya untuk mengamankan
lokasi digunakan sesuai dengan instruksi pembuat/klien.
3.2 Lokasi dikontrol sesuai dengan peraturan penugasan
selama prosedur pembukaan dan penguncian.
3.3 Layanan mekanik dan perlengkapan kantor dimatikan
sesuai dengan instruksi.
3.4 Buku catatan lokasi klien / penugasan dijaga.
81
Melakukan administrasi di kantor
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
07. Menyusun laporan 7.1 Laporan harian dibuat sesuai format yang ditentukan
yaitu : jumlah karyawan masuk, karyawan absen,
karyawan sakit, karyawan cuti, karyawan ijin,
7.2 Rekapitulasi kejadian
7.3 Kejadian menonjol ditulis dengan ringkas judulnya di
tulis dengan tinta merah
7.4 Laporan diberikan kepada atasan yang berhak
7.5 Laporan mingguan dibuat dari kumpulan laporan harian
yang tersusun dengan penonjolan bagaimana cara
mengatasi selanjutnya.
7.6 Laporan bulanan disusun dari lampiran berkas laporan
mingguan berupa sumbang saran penyelesaian kasus
yang terjadi.
82
Melakukan administrasi di kantor
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
08. Tata cara kerja dokumen- 8.1 Dokumen-dokumen diproses sesuai dengan prosedur
dokumen kantor perusahaan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
8.2 Perlengkapan kantor digunakan secara benar untuk
memproses dokumen.
8.3 Salah satu penggunaan perlengkapan cepat
diidentifikasi dan dibenarkan sesuai dengan prosedur
perusahaan.
09. Membuat draft 9.1 Teks ditulis dengan menggunakan bahasa yang tepat dan
korespondensi yang jelas.
sederhana 9.2 Ejaan, tanda baca dan tata bahasa digunakan dengan
tepat.
9.3 Makna korespondensi dimengerti oleh penerima.
9.4 Informasi diperiksa keakurasiannya sebelum dikirimkan.
BATASAN VARIABEL
2. Manajemen aset fisik dapat dilaksanakan secara keseluruhan atau sebagian dengan
menggunakan instansi eksternal dan para pakar.
83
Melakukan administrasi di kantor
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
PANDUAN PENILAIAN
2. Konteks Penilaian
2.1 Unit ini dinilai berdasarkan pada saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
mencakup peragaan praktis baik di tempat kerja maupun melalui simulasi.
Portofolio petunjuk yang berkaitan dengan pengalaman tempat kerja dianggap
sesuai. Aktivitas yang disimulasikan harus mencerminkan tempat kerja dan
selama beberapa periode waktu untuk memungkinkan peserta mencapai
sasaran serta memonitornya. Hal ini harus didukung oleh seperangkat metode
untuk menilai pengetahuan penunjang.
84
Melakukan administrasi di kantor
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
KOMPETENSI KUNCI
85
Melakukan administrasi di kantor
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
02. Memonitor aktivitas 2.1 Pendapatan dan pengeluaran aktual diperiksa terhadap
keuangan terhadap anggaran pada waktu interval reguler.
anggaran 2.2 Komitmen keuangan dicantumkan untuk memastikan
pengawasan yang akurat.
2.3 Penyimpangan diidentifikasi dan dilaporkan sesuai
dengan kebijakan perusahaan dan arti-arti/signifikansi
penyimpangan.
2.4 Kolega yang tepat disarankan tentang status anggaran
yang berkaitan dengan target.
03. Mengidentifikasi dan 3.1 Biaya-biaya dan sumber-sumber yang ada dinilai dan
mengevaluasi pilihan- bidang-bidang untuk peningkatan diidentifikasi secara
pilihan untuk jelas.
meningkatkan kinerja 3.2 Hasil akhir yang diinginkan dibicarakan dengan kolega
anggaran yang berkaitan.
3.3 Riset dilaksanakan untuk menyelidiki pendekatan-
pendekatan baru.
3.4 Keuntungan dan kerugian pendekatan baru tersebut
didefinisikan dan dikomunikasikan secara jelas.
3.5 Dampak pada tingkat layanan konsumen dan kolega
dipertimbangkan.
3.6 Rekomendasi disajikan secara jelas dan logis kepada
orang /departemen yang tepat.
BATASAN VARIABEL
1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor perkantoran.
2. Manajemen aset fisik dapat dilaksanakan secara keseluruhan atau sebagian dengan
menggunakan instansi eksternal dan para pakar.
PANDUAN PENILAIAN
1. Keterampilan dan Pengetahuan Penunjang
1.1 Untuk memperagakan kompetensi, dibutuhkan petunjuk keterampilan dan
pengetahuan di bidang berikut ini:
1.1.1 Pandangan umum tentang pilihan keuangan mengenai akuisisi aset
1.1.2 Hukum yang mengatur jenis-jenis aset fisik yang berbeda
1.1.3 Standar dan peraturan yang berkaitan dengan lingkungan
1.1.4 Perencanaan
2. Konteks Penilaian
2.1 Unit ini dinilai berdasarkan pada saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
mencakup peragaan praktis baik di tempat kerja maupun melalui simulasi.
Portofolio petunjuk yang berkaitan dengan pengalaman tempat kerja dianggap
sesuai. Aktivitas yang disimulasikan harus mencerminkan tempat kerja dan
selama beberapa periode waktu untuk memungkinkan peserta mencapai
sasaran serta memonitornya. Hal ini harus didukung oleh seperangkat metode
untuk menilai pengetahuan penunjang.
KOMPETENSI KUNCI
89
Melakukan pemeliharan dan perawatan aset
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
BATASAN VARIABEL
2. Manajemen aset fisik dapat dilaksanakan secara keseluruhan atau sebagian dengan
menggunakan instansi eksternal dan para pakar.
PANDUAN PENILAIAN
2. Konteks Penilaian
Unit ini dinilai berdasarkan pada saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harusmencakup
peragaan praktis baik di tempat kerja maupun melalui simulasi.Portofolio petunjuk yang
berkaitan dengan pengalaman tempat kerja dianggap sesuai. Aktivitas yang disimulasikan
harus mencerminkan tempat kerja dan selama beberapa periode waktu untuk
memungkinkan peserta mencapai sasaran serta memonitornya. Hal ini harus didukung
oleh seperangkat metode untuk menilai pengetahuan penunjang.
90
Melakukan pemeliharan dan perawatan aset
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
KOMPETENSI KUNCI
91
Melakukan pemeliharan dan perawatan aset
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
07. Melakukan laporan dan 7.1 Deskripsi tugas: kenali sasaran, susun rencana
de briefing. tugas,susun kelompok tugas, breving, laksanakan
tugas, analisa tugas, monitoring tugas, laporan,
briefing.
7.2 Masalah-masalah yang kurang dimengerti
ditanyakan oleh setiap anggota.
92
Melakukan Pengaturan pyrotechnic
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
2. Konteks Penilaian
Unit ini dapat dinilai berdasarkan saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
meliputi peragaan praktis baik ditempat kerja maupun melalui simulasi. Portofolio bukti
yang berkaitan dengan pengalaman tempat kerja mungkin lebih cocok. Aktivitas
yang disimulasikan harus mencerminkan tempat kerja dan harus terjadi selama suatu
periode waktu untuk memungkinkan kandidat menujukan aspek pelaksanaan dan
pemonitoran dari unit ini. Penilaian ini harus didukung oleh serangkaian metode-metode
untuk menilai pengetahuan penunjang.
93
Melakukan Pengaturan pyrotechnic
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
KOMPETENSI KUNCI
94
Melakukan Pengaturan pyrotechnic
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
04. Memeriksa perlengkapan 4.1. Catatan dijaga dengan jelas sesuai dengan instruksi
pengawasan dasar tugas.
4.2. Sektor tanda bahaya diuji sesuai dengan instruksi
tugas.
4.3. Perlengkapan yang rusak diidentifikasi dan diambil
langkah-langkah perbaikan situasi sesuai dengan
instruksi tugas.
4.4. Sistem cadangan diatur.
BATASAN VARIABEL
95
Mengoperasikan perlengkapan dasar komunikasi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
PANDUAN PENILAIAN
2. Konteks Penilaian
Unit ini dapat dinilai berdasarkan saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
meliputi peragaan praktis baik ditempat kerja maupun melalui simulasi. Portofolio
bukti yang berkaitan dengan pengalaman tempat kerja mungkin lebih cocok. Aktifitas
yang disimulasikan harus mencerminkan tempat kerja dan harus terjadi selama suatu
periode waktu untuk memungkinkan kandidat menunjukkan aspek pelaksanaan dan
pemonitoran dari unit ini. Penilaian ini harus didukung oleh serangkaian metode-metode
untuk menilai pengetahuan penunjang.
96
Mengoperasikan perlengkapan dasar komunikasi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
KOMPETENSI KUNCI
97
Mengoperasikan perlengkapan dasar komunikasi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
02. Membina dan menjaga 2.1. Sistem dan data kesehatan dibina dan dimonitor
sistem untuk catatan untuk penentuan karir pekerjaan.
kesehatan dan 2.2. Sistem dan data kesehatan dimasukkan dalam
keselamatan yang folder-folder disesuaikan dengan petunjuk informasi
berhubungan dengan personil yang berlaku.
pekerjaan
03. Mengevaluasi sistem 3.1. Keefektifan sistem kesehatan, keselamatan dan
kesehatan dan keamanan keamanan serta kebijakan yang berkaitan, prosedur
yang berhubungan dan program dinilai sesuai dengan tujuan
dengan pekerjaan perusahaan sehubungan dengan kesehatan dan
keselamatan yang berhubungan dengan pekerjaan.
3.2. Peningkatan sistem kesehatan dan keselamatan
dikembangkan dan dilaksanakan.
3.3. Sesuai dengan undang-undang dan hukum praktek
kesehatan dan keselamatan yang berhubungan
dengan pekerjaan dinilai untuk memastikan bahwa
standar hukumnya dipertahankan.
98
Melakukan K3
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
05. Membina dan menjaga 5.1. Proses konsultasi dibuat secara tepat.
pengaturan partisipasi 5.2. Masalah yang terjadi dipecahkan secara efektif.
untuk manajemen 5.3. Informasi tentang hasil partisipasi dan konsultasi
kesehatan, keselamatan diberikan dengan cara yang dapat dimasuki oleh
dan keamanan karyawan.
06. Membina dan menjaga 6.1. Resiko dan bahaya diidentifikasi dan dinilai secara
prosedur untuk benar.
identifikasi dan menilai 6.2. Prosedur identifikasi secara terus-menerus
bahaya dan resiko dikembangkan dan dipadukan dalam sistem dan
prosedur kerja.
6.3. Kegiatan dimonitor untuk memastikan bahwa
prosedur ini digunakan secara efektif.
6.4. Identifikasi bahaya dan penilaian resiko ditujukan
pada tahap perencanaan, desain dan evaluasi
perubahaan di tempat kerja untuk memastikan
bahwa bahaya dan resiko baru yang tidak tercipta.
6.5. Resiko yang disajikan dengan bahaya yang
diidentifikasi dinilai secara benar sesuai dengan
undang-undang OHS dan kode praktek.
07. Membina dan menjaga 7.1. Resiko yang ada dinilai dan dikontrol sesuai dengan
prosedur untuk kontrol perkembangan yang terjadi.
bahaya dan resiko 7.2. Bila ukuran-ukuran yang mengontrol resiko pada
sumbernya tidak segera dapat dipraktekkan, solusi
sementara dilaksanakan sampai ukuran kontrol
permanen dikembangkan.
7.3. Prosedur kontrol resiko dikembangkan dan
dipadukan dalam sistem kerja prosedur umum.
7.4. Resiko kegiatan dimonitor sesuai dengan prosedur
kontrol.
7.5. Resiko kontrol ditujukan pada tahap perencanaan,
desain dan evaluasi perubahan dalam area
tanggungjawab manajerial untuk memastikan bahwa
ukuran kontrol resiko yang tepat dicantumkan.
7.6. Kekurangan dalam ukuran kontrol resiko yang ada
diidentifikasi sesuai dengan hirarki kontrol, dan
sumber-sumber yang dapat melaksanakan ukuran-
ukuran baru yang dicari dan diberikan sesuai dengan
prosedur yang tepat.
99
Melakukan K3
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
08. Membina dan menjaga 8.1. Tanda-tanda bahaya diidentifikasi secara benar.
prosedur organisasional 8.2. Prosedur, yang dapat mengontrol resiko yang
untuk menangani berkaitan dengan perayaan yang berbahaya dan
perayaan-perayaan yang memenuhi peraturan undang-undang dikembangkan
berbahaya dengan berkonsultasi dengan dinas layanan darurat
yang tepat.
8.3. Informasi dan pelatihan diberikan kepada seluruh
karyawan.
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
2. Konteks Penilaian
Unit ini dapat dinilai berdasarkan saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
meliputi peragaan praktis baik ditempat kerja maupun melalui simulasi. Portofolio
bukti yang berkaitan dengan pengalaman tempat kerja mungkin lebih cocok. Aktifitas
yang disimulasikan harus mencerminkan tempat kerja dan harus terjadi selama suatu
periode waktu untuk memungkinkan kandidat menunjukkan aspek pelaksanaan dan
pemonitoran dari unit ini. Penilaian ini harus didukung oleh serangkaian metode-metode
untuk menilai pengetahuan penunjang.
100
Melakukan K3
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
KOMPETENSI KUNCI
101
Melakukan K3
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
01. Memberikan umpan balik 1.1. Kolega dikonsultasikan dan diinformasikan tentang
kinerja kepada staf standar kinerja yang diinginkan.
1.2. Kinerja yang terus menerus dimonitor di tempat
kerja.
1.3. Umpan balik perbaikan dan konfirmasi diberikan
pada kolega secara terus menerus.
1.4. Kolega menerima bimbingan dan dukungan di
tempat kerja.
1.5. Prestasi dan kinerja yang menonjol diakui dan
diberikan penghargaan.
1.6. Kebutuhan untuk kepelatihan dan pelatihan lebih
jauh diidentifikasi dan diorganisir sesuai dengan
kebijakan perusahaan.
02. Pengakuan dan 2.1. Masalah kinerja diidentifikasi dan diselidiki segera.
pemecahan masalah 2.2. Umpan balik dan kepelatihan digunakan untuk
menunjukkan masalah kinerja.
2.3. Solusi yang memungkinan dibicarakan dan
disepakati dengan kolega atas masalah yang
dipersoalkan.
2.4. Hasil akhir ditindaklanjuti di tempat kerja.
2.5. Dimana perlu waktu pemberian nasehat formal
diorganisir.
03. Melaksanakan sistem 3.1. Penilaian kinerja formal dilaksanakan sesuai dengan
penilaian kinerja kebijakan perusahaan.
3.2. Penilaian kinerja individu dilaksanakan secara
terbuka dan fair sesuai dengan kebijakan
perusahaan.
3.3. Catatan penilaian dilengkapi dan disimpan sesuai
dengan kebijakan perusahaan dan peraturan
perindustrian.
3.4. Cara tindakan disepakati dengan kolega dan ditindak
lanjuti di tempat kerja.
102
Melakukan sistem penilaian kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
2. Konteks Penilaian
Unit ini dapat dinilai berdasarkan saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
meliputi peragaan praktis baik di tempat kerja maupun melalui simulasi. Portofolio
bukti yang berkaitan dengan pengalaman tempat kerja mungkin lebih cocok. Aktifitas
yang disimulasikan harus mencerminkan tempat kerja dan harus terjadi selama suatu
periode waktu untuk memungkinkan kandidat menujukkan aspek pelaksanaan dan
pemonitoran dari unit ini. Penilaian ini harus didukung oleh serangkaian metode-metode
untuk menilai pengetahuan penunjang.
103
Melakukan sistem penilaian kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
KOMPETENSI KUNCI
104
Melakukan sistem penilaian kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
01. Perencanaan sistem dan 1.1. Persyaratan sistem dan prosedur diidentifkasi dan
prosedur diklarifikasikan melalui pengawasan tempat kerja dan
konsultasi yang terus menerus dengan kolega dan
pelanggan.
1.2. Ruang lingkup permasalahan diidentifikasi dan
tindakan cepat diambil.
1.3. Tanggapan kemungkinan diidentifikasi dan
dikembangkan dengan berkonsultasi dengan kolega.
1.4. Tanggapan pertimbangan kebutuhan operasional
dan tujuan perusahaan.
1.5. Sumber daya manusia dan sumber keuangan
dipertimbangkan.
02. Membangun sistem dan 2.1. Pemberitahuan awal dari sistem dan prosedur baru
prosedur diberikan.
2.2. Sistem dan prosedur diperkenalkan ke tempat kerja
dengan cara yang mengakibatkan terjadinya
gangguan minimum pada pelanggan dan kolega.
2.3. Pelatihan dan dukungan diberikan bilamana
dibutuhkan.
03. Meninjau sistem dan 3.1. Efisiensi dan efektifitas sistem dimonitor di tempat
prosedur kerja.
3.2. Saran untuk perbaikan dicari dari kolega diseluruh
kalangan.
3.3. Penyesuaian dilakukan secepatnya.
BATASAN VARIABEL
105
Merencanakan sistem dan prosedur
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
PANDUAN PENILAIAN
2. Konteks Penilaian
Unit ini dapat dinilai berdasarkan saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
meliputi peragaan praktis baik ditempat kerja maupun melalui simulasi. Portofolio bukti
yang berkaitan dengan pengalaman tempat kerja mungkin lebih cocok. Aktifitas
yang disimulasikan harus mencerminkan tempat kerja dan harus terjadi selama suatu
periode waktu untuk memungkinkan kandidat menujukkan aspek pelaksanaan dan
pemonitoran dari unit ini. Penilaian ini harus didukung oleh serangkaian metode-metode
untuk menilai pengetahuan penunjang.
106
Merencanakan sistem dan prosedur
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
KOMPETENSI KUNCI
107
Merencanakan sistem dan prosedur
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
02. 2Menjalankan 2.1 Staf yang tepat dipilih untuk memperhatikan tamu VIP
pemeriksaan sesuai dengan kriteria pilihan, termasuk:
keamanan pada staf 2.1.1 lamanya layanan
yang berkaitan 2.1.2 rekomendasi dari tamu terdahulu
2.1.3 keterampilan bahasa.
2.2 Pemeriksaan keamanan dilaksanakan pada orang yang
dipilih oleh polisi termasuk special branch bagi orang-
orang politik.
2.3 Pembersihan dilakukan dari pemeriksaan keamanan dan
‘Kartu Pengenal keamanan utama’ atau label kode
berwarna yang berkaitan dengan kunjungan khusus,
dikeluarkan oleh special branch.
2.4 Staf diinstruksikan untuk selalu membawa kartu pengenal.
2.5 Surat, fax disampaikan hanya ke ruang keamanan.
2.6 Petugas penghubung ditunjuk untuk menangani
kunjungan tersebut.
05. 5Menyediakan 5.1 Seluruh informasi yang berkaitan dengan kunjung VIP
seluruh informasi dikomunikasikan dengan staf, termasuk memberitahu
yang berkaitan mereka tentang area-area diluar batas.
kepada staf 5.2 Staf diberitahu rincian kunjungan atas dasar “harus
diketahui” dengan penekanan pada sangat rahasia,
bahkan kepada teman dan keluarga.
5.3 Pengawal, polisi atau staf lain tamu VIP diberikan Tanda
Pengenal Khusus untuk masuk kembali ke ruangan, dan
seluruh staf diberi pengarahan.
5.4 Perubahan jadwal tamu VIP dikomunikasikan segera
pada orang yang tepat.
5.5 Pelatihan untuk keamanan dan staf yang berkaitan
dilaksanakan pada minggu-minggu sebelum peristiwa
tersebut.
5.6 Pastikan bahwa keamanan dan staf yang terlibat dalam
kunjungan berpartisipasi dalam seluruh briefing dan
session pelatihan
5.7 Staf diberikan briefing penuh segera sebelum kunjungan.
07. 7Merancang pos 7.1 Pos komando sentral dibangun yang bebas dari alur
komando sentral kemacetan lalu lintas, dapat diamankan dan memiliki
akses jalan yang tertutup.
7.2 Makanan dan minuman disupplai, dan fasilitas toilet di
lingkungan ‘pos komando’ diidentifikasi.
10. Penyambutan dan 10.1 Pengenalan dan identifikasi diberikan kepada VIP.
pengawalan 10.2 Tamu VIP dan koleganya dikawal ke area yang telah
ditentukan sesuai dengan instruksi tugas.
10.3 Keterampilan pengamatan selalu digunakan.
10.4 Orang-orang dikawal dengan cara yang sesuai dengan
penugasan.
10.5 Respon yang tepat atas perubahan situasi dirumuskan
dan dinilai kembali diseluruh penugasan.
11. Memeriksa lokasi 11.1 Prosedur tindakan pencegahan keluar diantisipasi pada
saat kedatangan dengan mengidentifikasi jumlah dan
lokasi keluar, buka kunci tempat-tempat ini bila diminta
dan catat rincian orang yang keluar sesuai dengan
instruksi tugas.
11.2 Komunikasi antara personil keamanan dalam lokasi
kejadian dipastikan dengan memeriksa seluruh
perlengkapan komunikasi pada saat kedatangan.
13. Memonitor ukuran 13.1 Ukuran khalayak ramai diketahui dari instruksi tugas.
khalayak ramai, 13.2 Ukuran khalayak ramai dimonitor dan ditangani untuk
sikap keselamatan memastikan jumlah batas maksimum yang diperbolehkan
khalayak ramai dan terhadap ruang yang sudah ditetapkan.
tanggap akan 13.3 Orang dan barang serta kejadian yang dapat
masalah menimbulkan gangguan dimonitor untuk diputuskan
kemungkinan yang tindakan yang tepat.
akan terjadi. 13.4 Masalah yang akan timbul diidentifikasi secara cermat
sesuai dengan SOP.
13.5 Kekacauan didekati secara persuasif dan hati-hati.
13.6 Pola khalayak yang tidak lazim serta sikap dan
perubahan suasana diidentifikasi.
13.7 Tempat masalah yang diidentifikasi dilaporkan atau
ditindaklanjuti sebagaimana yang diharuskan oleh
instruksi tugas.
13.8 Akses lokasi/tempat kejadian dikontrol sesuai dengan
instruksi tugas.
13.9 Tanda bahaya direspon sesuai dengan instruksi tugas.
13.10 Masalah keamanan potensial diidentifikasi, diberitahu
pada personil yang tepat dan diambil tindakan yang
diperlukan.
13.11 Kebutuhan dukungan dikenali dan diambil tindakan yang
segera.
13.12 Satuan tidak lagi digunakan sebagaimana yang
diperlukan untuk menetralisir situasi sesuai dengan tugas
dan peraturan hukum.
15. Komisi sistem klien 15.1 Staf teknik lapangan dikenali dan dikuasakan untuk
menggerakkan sinyal dari sistemnya sesuai dengan
kebijakan dan prosedur majikan
15.2 Sinyal yang masuk diperiksa kebenarannya atas status
dan keterangan.
16. Menilai keabsahan 16.1 Keabsahan penelpon masuk diperiksa sesuai dengan
permintaan instruksi tugas.
klien/pelanggan 16.2 Pasword dan kode diminta dan dibuktikan kebenarannya
sesuai dengan instruksi tugas.
16.3 Seluruh perubahan terhadap informasi klien dan/atau
persyaratan dibuktikan kebenarannya sesuai dengan
instruksi tugas.
16.4 Keabsahan penelepon bila dipersoalkan harus diacu pada
personil yang tepat.
17. Alih tugas 17.1 Sesi penanyaan dilaksanakan dengan petugas yang
pulang sesuai dengan instruksi tugas.
17.2 Masalah penundaan yang membutuhkan pemecahan
atau perhatian diidentifikasi dan diberi prioritas serta
sumber-sumber yang tepat.
17.3 Pengambilalihan tugas diselesaikan sesuai dengan
prosedur tugas.
18. Cepat tanggap 18.1 Tanda bahaya diidentifikasi dan diperiksa untuk
terhadap tanda menentukan lokasi dan prioritas sesuai dengan kebijakan
bahaya yang dan prosedur majikan.
diterima 18.2 Aktifitas tanda bahaya diberi tahu pada personil yang
berkaitan sesuai dengan peraturan majikan dan/atau
kebijakan dan prosedur klien.
18.3 Status tanda bahaya awal dimonitor secara reguler dan
pengubahan status tanda bahaya segera diberitahu
kepada personil yang berkaitan.
BATASAN VARIABEL
4. Sumber-sumber mencakup:
4.1 Transportasi
4.2 Receptables
4.3 Senjata api dan perlengkapan
4.4 Pengetahuan dan keterampilan khusus
4.5 Bantuan polisi, memberikan penutupan jalan, penggeledahan anjing, etc.
PANDUAN PENILAIAN
KOMPETENSI KUNCI
6 Memecahkan Masalah 2
7 Menggunakan Teknologi 2
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas yang menggunakan komunikasi
dalam bahasa inggris
01. Menguasai kosakata 1.1 Kata benda, kerja, bilangan, sifat, waktu dihafal dengan
sesuai dengan tugas baik.
sehari-hari 1.2 Nama-nama benda dibedakan sesuai dengan fungsi yang
berkaitan dengan tugas sehari-hari.
1.3 Kosakata diucapkan dengan tepat dan benar.
02. Menguasai kalimat 2.1 Kalimat perintah, tanya, larangan, jawab disusun dengan
sederhana sesuai jelas dan tepat.
dengan tugas sehari- 2.2 Komunikasi dilakukan dengan kalimat yang sederhana.
hari
03. Melakukan perintah 3.1 Perintah pimpinan yang berkaitan dengan tugas sehari-
pimpinan sesuai hari dilaksanakan dengan benar dan tepat.
dengan tugas sehari- 3.2 Perintah pimpinan dijawab dengan kalimat sederhana.
hari 3.3 Perintah pimpinan diperjelas sesuai dengan tugas dan
kondisi yang berlaku.
BATASAN VARIABEL
1. Unit ini digunakan untuk berkomunikasi dengan pimpinan dan tamu pada sektor
perkantoran pada jasa sekuriti.
2. Penggunaan bahasa sederhana/berkomunikasi dalam lingkungan tugas :
2.1 Penggunaan kosakata
2.2 Penggunaan kalimat sederhana
2.3 Pengertian dan pemahaman perintah pimpinan dan melaksanakannya dalam tugas
sehari-hari
PANDUAN PENILAIAN
116
Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
2. Konteks Penilaian
Unit ini dapat dinilai di tempat kerja. Penilaian harus mencakup demonstrasi baik di
tempat kerja maupun dalam lingkungan pelatihan. Hal ini didukung oleh jenis metode
untuk menilai keterampilan dan pengetahuan penunjang.
KOMPETENSI KUNCI
117
Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
01. Menyiapkan alat komuni- 1.1 Jenis dan kegunaan alat komunikasi untuk tugas
kasi dikenali.
1.2 Alat komunikasi dalam kondisi siap digunakan.
1.3 Alat komunikasi seperti telepon, fax, handy talky
digunakan sesuai dengan pedoman manual.
1.4 Alat komunikasi digunakan dengan tepat sesuai
keperluan tugas.
02. Melakukan komunikasi 2.1 Bahasa sandi dan bahasa isyarat dikenal sesuai
dengan bahasa sandi dan pedoman dan kesepakatan.
bahasa isyarat 2.2 Bahasa sandi dan bahasa isyarat diterapkan sesuai
pedoman dan kesepakatan.
2.3 Inter personal skill yaitu kemampuan mengamati,
mendengar dan menerangkan diterapkan.
2.4 Berita atau pesan tentang keamanan dimengerti oleh si
penerima dan menindak lanjutinya.
2.5 Bahasa sandi dan isyarat hanya dikenali oleh pihak
yang berkepentingan.
2.6 Bahasa sandi dan isyarat hanya diterima/dikirim oleh
pihak yang berkepentingan.
03. Melakukan komunikasi 3.1 Maksud dan tujuan komunikasi diterima/ disampaikan
dengan pihak terkait dengan jelas.
3.2 Identitas diterima/disampaikan dengan tepat dan jelas.
3.3 Salam diucapkan dengan benar dan sopan.
3.4 Pembicaraan diucapkan dengan sopan dan tepat.
3.5 Komunikasi dengan unsur terkait dilakukan sesuai
prosedur tetap.
04. Mengevaluasi informasi 4.1 Sistem kompleks dioperasikan dan diawasi sesuai
dari banyak sumber dengan instruksi tugas.
4.2 Informasi yang disampaikan oleh sistem kompleks
diinterpretasikan dan ditindak lanjuti sesuai dengan
keterangan singkat klien dan instruksi tugas.
4.3 Informasi sistem di periksa silang dengan referensi
pada rekan yang memonitor sistem dimana perlu dan
memungkinkan.
118
Melakukan komunikasi dengan bahasa sandi dan bahasa isyarat
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
05. Merespon situasi yang 5.1 Situasi dinilai dengan referensi terhadap seluruh
diidentifikasi melalui sis- informasi yang tersedia, dan suatu respon dirumuskan
tem keamanan dan dilaksanakan sesuai dengan keterangan ringkas
klien dan prosedur penugasan.
5.2 Seluruh insiden dan tindakan dicatat sesuai dengan
kebijakan dan prosedur majikan.
06. Menjaga kontrol sistem 6.1 Sistem dimonitor dan diuji untuk memastikan kinerjanya
keamanan dalam pedoman operasional yang telah ditetapkan.
6.2 Kerusakan atau kegagalan aktual atau yang dicurigai
ditindak lanjuti dan dilaporkan sesuai dengan kebijakan
dan prosedur majikan.
6.3 Prosedur dukungan dilaksanakan.
BATASAN VARIABEL
119
Melakukan komunikasi dengan bahasa sandi dan bahasa isyarat
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
1.8 Resort
1.9 Taman hiburan
1.10 Atraksi turis.
4. Sistem monitoring gabungan adalah sistem paralel dan dapat berupa catatan tertulis
atau sistem monitoring elektrik.
PANDUAN PENILAIAN
120
Melakukan komunikasi dengan bahasa sandi dan bahasa isyarat
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
KOMPETENSI KUNCI
121
Melakukan komunikasi dengan bahasa sandi dan bahasa isyarat
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
01. Melakukan kegiatan rutin 1.1. Jadwal acara pimpinan pasukan/APP telah disiapkan.
bernegosiasi dengan 1.2. Topik masalah telah disiapkan
anggota 1.3. Masalah dikenali
1.4. Masalah diidentifikasi
1.5. Masalah didiskusikan
1.6. Masalah dipecahkan
1.7. Masalah yang terjadi dicari sebab-sebabnya
1.8. Keputusan diambil
1.9. Anggota ditugaskan untuk mengatasi masalah
03. Memberi instruksi dan 3.1. Bahan materi instruksi telah disiapkan
menerima laporan 3.2. Pelatihan kepemimpinan lapangan satuan Polri/TNI
telah diberikan kepada anggotanya selama 15 menit
3.3. Instruksi diberikan sesuai dengan prosedur tetap.
3.4. Laporan diterima sesuai prosedur tetap.
3.5. Alat-alat sandi dilakukan dalam situasi khusus yaitu
situasi yang tidak boleh diketahui oleh orang lain yang
bersangkutan sendiri
122
Mengkoordinasikan anak buah dalam upaya Memimpin regu atau peleton
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
06. Menawarkan dukungan 6.1 Orang yang diberi nasehat dibantu dalam
pemberian nasehat mengidentifikasi dan mengevaluasi pilihan untuk
(mentoring) mencapai tujuan yang disepakati.
6.2 Berbagi pengalaman dan pengetahuan pribadi
dengan orang yang diberi nasehat untuk membantu
membuat kemajuan kearah tujuan yang disepakati.
6.3 Orang yang diberi nasehat didukung untuk membuat
keputusan dan bertanggung jawab atas tindakan /
solusi masalah yang sedang pertimbangan.
6.4 Sarana dan bantuan yang bersifat mendukung
diberikan dengan cara, yang memungkinkan orang
yang diberi nasehat bertanggungjawab atas
pencapaian tujuan mereka sendiri.
6.5 Perubahan dalam hubungan pemberian nasehat
diakui dan dibicarakan secara terbuka.
6.6 Penyesuaian terhadap hubungan dilakukan dengan
mempertimbangkan kebutuhan baik si pemberi
nasehat maupun yang diberi nasehat.
123
Mengkoordinasikan anak buah dalam upaya Memimpin regu atau peleton
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
08. Menangani kinerja tim 8.1 Keterampilan anggota tim dinilai dan disediakan
kesempatan untuk pengembangan keterampilan
individu.
8.2 Kinerja tim dimonitor untuk memastikan kemajuan
kearah pencapaian tujuan perusahaan.
8.3 Tugas dan tanggung jawab didelegasikan dan
dimonitor secara tepat.
8.4 Pelatihan dan nasehat anggota tim diberikan dukungan
sesuai SOP.
8.5 Prestasi/pencapaian tim diakui dan diberi penghargaan.
BATASAN VARIABEL
124
Mengkoordinasikan anak buah dalam upaya Memimpin regu atau peleton
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
PANDUAN PENILAIAN
2. Konteks Penilaian
Unit ini dinilai berdasarkan pada saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
mencakup peragaan praktis baik di tempat kerja maupun melalui simulasi. Portofolio
petunjuk yang berkaitan dengan pengalaman tempat kerja dianggap sesuai. Aktivitas
yang disimulasikan harus mencerminkan tempat kerja dan dapat terjadi selama
beberapa periode waktu untuk memungkinkan peserta menuju pada pelaksanaan dan
aspek pengawasan dari init ini. Hal ini harus didukung oleh jenis metode untuk menilai
pengetahuan penunjang.
125
Mengkoordinasikan anak buah dalam upaya Memimpin regu atau peleton
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
KOMPETENSI KUNCI
6 Memecahkan Masalah 2
7 Menggunakan Teknologi 2
126
Mengkoordinasikan anak buah dalam upaya Memimpin regu atau peleton
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk
memilih, menangani dan merawat anjing yang digunakan untuk tugas
keamanan. Petugas mempunyai pengetahuan dan keterampilan
memelihara anjing patroli .
02. Merawat kesehatan 2.1 Kesehatan, kebersihan dan stabilitas anjing dinilai dan
dan kebersihan anjing dijaga sesuai dengan persyaratan kesehatan binatang,
kebijakan majikan dan hukum nasional serta hukum
sekunder.
2.2 Catatan tentang kesehatan anjing dijaga sesuai dengan
kebijakan majikan dan peraturan kesehatan.
2.3 Kesehatan anjing dijaga sesuai dengan kebijakan
majikan dan peraturan yang berkaitan.
2.4 Keharusan mengundurkan diri atau tidak terpakai lagi
diidentifikasi sesuai dengan kesehatan binatang dan
peraturan hukum.
03. Melaksanakan patroli 3.1 Patroli direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan
anjing kebijakan majikan dan persyaratan klien.
3.2 Anjing ditangani dengan cara, yang memberikan resiko
minimal terhadap luka-luka bagi publik, anjing dan
pemegangnya.
3.3 Anjing dikontrol sesuai dengan peraturan hukum.
3.4 Luka-luka bagi orang atau anjing ditangani dengan cara
yang tepat dan peraturan hukum.
127
Menangani Anjing-Anjing Untuk Patroli
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
1. Petunjuk harus mencakup pengamatan di lingkungan tempat kerja. Jika ini tidak
memungkinkan, simulasi dapat digunakan.
128
Menangani Anjing-Anjing Untuk Patroli
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti
KOMPETENSI KUNCI
6 Memecahkan Masalah 2
7 Menggunakan Teknologi 2
129
Menangani Anjing-Anjing Untuk Patroli
BAB V
PENUTUP
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Februari 2006
PemtufanPem€.nlalrNomor31 Tahun2006t€nlangSislem
(Lemba.an Nesara Republik
.donesia Tahun TambahanLembaE^
NeqaraRepubI Lndonesa
Nodor4637)
[4EMUTUSKAN:
TEN
NESIA,
Di iitBA.,
M.st.
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KEP. 120 / MEN / IV / 2009
TENTANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penduduk Indonesia yang sangat besar jumlahnya merupakan salah satu Sumber Daya
Manusia yang sangat bermanfaat jika digunakan dengan baik dan benar potensi
kemampuannya bagi Negara Indonesia. SDM tersebut merupakan aset yang sangat
mahal dan sekaligus sebagai faktor keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh setiap
negara. Potensi sumber daya manusia tersebut merupakan faktor dominan dalam
strategi pembangunan Bangsa dan negara indonesia terutama dalam menghadapi era
globalisasi dan perdagangan bebas tingkat AFTA dan AFLA.
Memperhatikan aset dan potensi sumber daya manusia di berbagai sektor memerlukan
supporting dari instansi pemerintah. Karena itu, maka perlu pengelolaan SDM tersebut
dilakukan denganpenetapan standar kompetensi agar SDM yang mempunyai
kompetensi tertentu mampu bekerja lebih produktif dan meningnkatkan kompetensinya,
dalam menangani pembangunan di berbagai sektor. Guna mendorong dan
merealisasikan SDM yang kompeten tersebut harus dipersiapkan dan dirancang secara
sistematis antara lain dimulaidari sistem diklat dan perangkat-perangkat pendukungnya,
dengan demikian maka akan dihasilkan SDM yang mampu mendukung gerakan
peningkatan produktivitas nasional, profesional dan erdaya saing tinggi. Melalui
penyiapan SDM yang memiliki kualifikasi dan kompetensi terstandar maka Bangsa
Indonesia akan survive dalam menghadapi era kompetisi dan perdagangan bebas serta
memiliki tingkat produktivitas yang tinggi sehingga mampu menjalankan pembangunan
yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Menghadapi hal tersebut, semua negara termasuk Indonesia sedang dan telah berupaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusianya melalui standarisasi dan sertifikasi
kompetensi di berbagai sektor.
Untuk hal ini diperlukan kerjasama dunia usaha/industri, pemerintah dan lembaga diklat
baik formal maupun non formal untuk merumuskan suatu standar kompetensi yang
bersifat nasional khususnya pada bidang produktivitas.
1
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah uraian kemampuan yang
mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja minimal yang harus dimiliki jabatan
tertentu yang berlaku secara nasional.
Dengan dirumuskannya SKKNI ini dibidang produktivitas maka akan terjadi hubungan
timbal balik antara dunia usaha dengan lembaga diklat yaitu bagi perusahaan/industri
dimana akan dapat merumuskan standar kebutuhan kualifikasi SDM yang diinginkan,
untuk menjamin kesinambungan usaha dan industri. Sedangkan pihak lembaga diklat
akan menggunakan SKKNI sebagai acuan dalam mengembangkan program dan
kurikulum pendidikan dan pelatihan. Sementara pihak pemerintah menggunakan SKKNI
sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan dalam pengembangan SDM secara
makro.
Penduduk Indonesia yang sangat besar jumlahnya merupakan salah satu Sumber Daya
Manusia yang sangat bermanfaat jika digunakan dengan baik dan benar potensi
kemampuannya bagi Negara Indonesia. SDM tersebut merupakan aset yang sangat
mahal dan sekaligus sebagai faktor keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh setiap
negara. Potensi sumber daya manusia tersebut merupakan faktor dominan dalam
strategi pembangunan Bangsa dan negara indonesia terutama dalam menghadapi era
globalisasi dan perdagangan bebas tingkat AFTA dan AFLA.
Memperhatikan aset dan potensi sumber daya manusia di berbagai sektor memerlukan
supporting dari instansi pemerintah. Karena itu, maka perlu pengelolaan SDM tersebut
dilakukan denganpenetapan standar kompetensi agar SDM yang mempunyai
kompetensi tertentu mampu bekerja lebih produktif dan meningnkatkan kompetensinya,
dalam menangani pembangunan di berbagai sektor. Guna mendorong dan
merealisasikan SDM yang kompeten tersebut harus dipersiapkan dan dirancang secara
sistematis antara lain dimulaidari sistem diklat dan perangkat-perangkat pendukungnya,
dengan demikian maka akan dihasilkan SDM yang mampu mendukung gerakan
peningkatan produktivitas nasional, profesional dan berdaya saing tinggi. Melalui
penyiapan SDM yang memiliki kualifikasi dan kompetensi terstandar maka Bangsa
Indonesia akan survive dalam menghadapi era kompetisi dan perdagangan bebas serta
memiliki tingkat produktivitas yang tinggi sehingga mampu menjalankan pembangunan
yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Menghadapi hal tersebut, semua negara termasuk Indonesia sedang dan telah berupaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusianya melalui standarisasi dan sertifikasi
kompetensi di berbagai sektor.
Untuk hal ini diperlukan kerjasama dunia usaha/industri, pemerintah dan lembaga diklat
baik formal maupun non formal untuk merumuskan suatu standar kompetensi yang
bersifat nasional khususnya pada bidang produktivitas.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah uraian kemampuan yang
mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja minimal yang harus dimiliki jabatan
tertentu yang berlaku secara nasional.
Dengan dirumuskannya SKKNI ini dibidang produktivitas maka akan terjadi hubungan
timbal balik antara dunia usaha dengan lembaga diklat yaitu bagi perusahaan/industri
2
dimana akan dapat merumuskan standar kebutuhan kualifikasi SDM yang diinginkan,
untuk menjamin kesinambungan usaha dan industri. Sedangkan pihak lembaga diklat
akan menggunakan SKKNI sebagai acuan dalam mengembangkan program dan
kurikulum pendidikan dan pelatihan. Sementara pihak pemerintah menggunakan SKKNI
sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan dalam pengembangan SDM secara
makro.
B. Tujuan
Penyusunan standar kompetensi Manajemen Produktivitas mempunyai tujuan yaitu
pengembangan dan pembakuan standar kompetensi kemampuan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang bergerak dalam bidang keahlian tersebut diatas sesuai dengan
kebutuhan masing-masing pihak diantaranya :
1. Institusi Pendidikan dan pelatihan
Memberikan informasi untuk pengembangan program kurikulum
Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian dan sertifikasi
Sebagai acuan dalam meningkatkan program produktivitas
2. Dunia Usaha/Industri dan penggunaan tenaga kerja
- Membantu dalam merekruitmen tenaga kerja
- Membantu penilaian unjuk kerja
- Mengembangkan program pelatihan peningkatan produktivitas bagi karyawan
- Untuk membuat uraian jabatan.
3. Institusi penyelenggara penguji dan sertifikasi
1. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai
dengan kualifikasi dan levelnya
2. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian dan sertifikasi.
C. Pengertian SKKNI
1. Kompetensi
2. Standar Kompetensi
Berdasar pada arti bahasa, standar kompetensi terbentuk atas kata standar dan
kompetensi. Standar diartikan sebagai ”Ukuran” yang disepakati, sedangkan
kompetensi telah didefinisikan sebagai kemampuan seseorang yang dapat
terobservasi mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
3
menyelesaikan dalam suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar performa
yang ditetapkan.
Dengan kata lain, yang dimaksud dengan standar kompetensi adalah rumusan
tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas
atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai
dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Format Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Perusahaan Sub
Sektor Jasa Konsultasi Bisnis dasn Manajemen Bidang Manajemen Produktivitas Sub
Bidang Produktivitas mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor PER.21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, sebagai berikut :
Kode unit kompetensi mengacu kepada kodifikasi yang memuat sektor, sub
sektor/bidang, kelompok unit kompetensi, nomor urut unit kompetensi dan versi,
yaitu :
x x x . x x 0 0 . 0 0 0 . 0 0
4
b) Sub Sektor/Sub Bidang Lapangan Usaha :
Untuk sub sektor (2) mengacu kepada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI), diisi dengan 2 huruf kapital dari nama Sub Sektor/Sub
Bidang.
c) Kelompok Unit Kompetensi :
Untuk kelompok kompetensi (3), diisi dengan 2 digit angka untuk masing-
masing kelompok, yaitu :
01 : Untuk kode Kelompok unit kompetensi umum (general)
02 : Untuk kode Kelompok unit kompetensi inti (fungsional).
03 : Untuk kode kelompok unit kompetensi khusus (spesifik)
04 : Untuk kode kelompok unit kompetensi pilihan (optional)
d) Nomor urut unit kompetensi
Untuk nomor urut unit kompetensi (4), diisi dengan nomor urut unit
kompetensi dengan menggunakan 3 digit angka, mulai dari angka 001, 002,
003 dan seterusnya pada masing-masing kelompok unit kompetensi. Nomor
urut unit kompetensi ini disusun dari angka yang paling rendah ke angka
yang lebih tinggi. Hal tersebut untuk menggambarkan bahwa tingkat kesulitan
jenis pekerjaan pada unit kompetensi yang paling sederhana tanggung
jawabnya ke jenis pekerjaan yang lebih besar tanggung jawabnya, atau dari
jenis pekerjaan yang paling mudah ke jenis pekerjaan yang lebih komplek.
e) Versi unit kompetensi
Versi unit kompetensi (5), diisi dengan 2 digit angka, mulai dari angka 01, 02
dan seterusnya. Versi merupakan urutan penomoran terhadap urutan
penyusunan/penetapan unit kompetensi dalam penyusunan standar
kompetensi, apakah standar kompetensi tersebut disusun merupakan yang
pertama kali, revisi dan atau seterusnya.
5
3. Diskripsi Unit Kompetensi
Diskripsi unit kompetensi merupakan bentuk kalimat yang menjelaskan secara
singkat isi dari judul unit kompetensi yang mendiskripsikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan satu tugas
pekerjaan yang dipersyaratkan dalam judul unit kompetensi.
4. Elemen Kompetensi
Elemen kompetensi adalah merupakan bagian kecil dari unit kompetensi yang
mengidentifikasikan aktivitas yang harus dikerjakan untuk mencapai unit
kompetensi tersebut. Elemen kompetensi ditulis menggunakan kalimat aktif dan
jumlah elemen kompetensi untuk setiap unit kompetensi terdiri dari 2 sampai 5
elemen kompetensi.
Kandungan dari keseluruhan elemen kompetensi pada setiap unit kompetensi
harus mencerminkan unsur : ”merencanakan, menyiapkan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melaporkan”.
6. Batasan Variabel
Batasan variabel untuk unit kompetensi minimal dapat menjelaskan :
a) Kontek variabel yang dapat mendukung atau menambah kejelasan tentang isi
dari sejumlah elemen unit kompetensi pada satu unit kompetensi tertentu,
dan kondisi lainnya yang diperlukan dalam melaksanakan tugas.
b) Perlengkapan yang diperlukan seperti peralatan, bahan atau fasilitas dan
materi yang digunakan sesuai dengan persyaratan yang harus dipenuhi untuk
melaksanakan unit kompetensi.
c) Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit kompetensi.
d) Peraturan-peraturan yang diperlukan sebagai dasar atau acuan dalam
melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
6
7. Panduan Penilaian
Panduan penilaian ini digunakan untuk membantu penilai dalam melakukan
penilaian/pengujian pada unit kompetensi antara lain meliputi :
a. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan dalam penilaian antara lain :
prosedur, alat, bahan dan tempat penilaian serta penguasaan unit
kompetensi tertentu, dan unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
sebagai persyaratan awal yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaan
unit kompetensi yang sedang dinilai serta keterkaitannya dengan unit
kompetensi lain.
b. Kondisi pengujian merupakan suatu kondisi yang berpengaruh atas
tercapainya kompetensi kerja, dimana, apa dan bagaimana serta lingkup
penilaian mana yang seharusnya dilakukan, sebagai contoh pengujian
dilakukan dengan metode test tertulis, wawancara, demonstrasi, praktek di
tempat kerja dan menggunakan alat simulator.
c. Pengetahuan yang dibutuhkan, merupakan informasi pengetahuan yang
diperlukan untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit
kompetensi tertentu.
d. Keterampilan yang dibutuhkan, merupakan informasi keterampilan yang
diperlukan untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit
kompetensi tertentu.
e. Aspek kritis merupakan aspek atau kondisi yang harus dimiliki seseorang
untuk menemukenali sikap kerja untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk
kerja pada unit kompetensi tertentu.
8. Kompetensi Kunci
7
Tabel gradasi kompetensi kunci merupakan daftar yang menggambarkan :
a. Kompetensi kunci (berisi 7 kompetensi kunci)
b. Tingkat/nilai (1, 2 dan 3).
KUALIFI PARAMETER
KASI KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB
Melaksanakan kegiatan: • Mengungkap kembali. • Terhadap kegiatan sesuai
• Lingkup terbatas • Menggunakan arahan.
I
• Berulang dan sudah pengetahuan yang • Dibawah pengawasan
biasa. terbatas. langsung.
8
KUALIFI PARAMETER
KASI KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB
• Dalam konteks yang • Tidak memerlukan • Tidak ada tanggung jawab
terbatas gagasan baru. terhadap pekerjaan orang
lain.
Melaksanakan kegiatan: • Menggunakan • Terhadap kegiatan sesuai
• Lingkup agak luas. pengetahuan dasar arahan.
• Mapan dan sudah operasional. • Dibawah pengawasan tidak
biasa. • Memanfaatkan langsung dan pengendalian
• Dengan pilihan-pilihan informasi yang mutu.
II yang terbatas tersedia. • Punya tanggung jawab
terhadap sejumlah • Menerapkan terbatas terhadap kuantitas
tanggapan rutin. pemecahan masalah dan mutu.
yang sudah baku. • Dapat diberi tanggung
• Memerlukan sedikit jawab membimbing orang
gagasan baru. lain.
Melaksanakan kegiatan: • Menggunakan • Terhadap kegiatan sesuai
• Dalam lingkup yang pengetahuan- arahan dengan otonomi
luas dan memerlukan pengetahuan teoritis terbatas.
keterampilan yang yang relevan. • Dibawah pengawasan tidak
sudah baku. • Menginterpretasikan langsung dan pemeriksaan
• Dengan pilihan-pilihan informasi yang mutu
III terhadap sejumlah tersedia. • Bertanggungjawab secara
prosedur. • Menggunakan memadai terhadap
• Dalam sejumlah perhitungan dan kuantitas dan mutu hasil
konteks yang sudah pertimbangan. kerja.
biasa • Menerapkan sejumlah • Dapat diberi tanggung
pemecahan masalah jawab terhadap hasil kerja
yang sudah baku. orang lain.
Melakukan kegiatan: • Menggunakan basis • Terhadap kegiatan yang
• Dalam lingkup yang pengetahuan yang luas direncanakan sendiri.
luas dan memerlukan dengan mengaitkan • Dibawah bimbingan dan
keterampilan sejumlah konsep evaluasi yang luas.
penalaran teknis. teoritis. • Bertanggung jawab penuh
• Dengan pilihan-pilihan • Membuat interpretasi terhadap kuantitas dan
yang banyak terhadap analistis terhadap data mutu hasil kerja.
sejumlah prosedur. yang tersedia. • Dapat diberi
• Dalam berbagai • Pengambilan tanggungjawab terhadap
IV konteks yang sudah keputusan kuantitas dan mutu hasil
biasa maupun yang berdasarkan kaidah- kerja orang lain.
tidak biasa. kaidah yang berlaku.
• Menerapkan sejumlah
pemecahan masalah
yang bersifat inovatif
terhadap masalah-
masalah yang konkrit
dan kadang-kadang
tidak biasa
Melakukan kegiatan: • Menerapkan basis Melakukan:
• Dalam lingkup yang pengetahuan yang luas • Kegiatan yang diarah-kan
luas dan memerlukan dengan pendalaman sendiri dan kadang-kadang
V
keterampilan yang cukup dibeberapa memberikan arahan
penalaran teknis area. kepada orang lain.
khusus (spesialisasi).
9
KUALIFI PARAMETER
KASI KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB
• Dengan pilihan-pilihan • Membuat interpretasi • Dengan pedoman atau
yang sangat luas analitik terhadap fungsi umum yang luas.
terhadap sejumlah sejumlah data yang • Kegiatan yang memerlukan
prosedur yang baku tersedia yang memiliki tanggung jawab penuh baik
dan tidak baku. cakupan yang luas. sifat, jumlah maupun mutu
• Yang memerlukan • Menentukan metoda- dari hasil kerja.
banyak pilihan metoda dan procedure • Dapat diberi
prosedur standar yang tepat-guna, tanggungjawab terhadap
maupun non standar. dalam pemecahan pencapaian hasil kerja
• Dalam konteks yang sejumlah masalah
rutin maupun tidak yang konkrit yang
rutin. mengandung unsur-
unsur teoritis.
Melakukan kegiatan: •Menggunakan Melaksanakan:
• Dalam lingkup yang pengetahuan khusus • Pengelolaan
sangat luas dan yang mendalam pada kegiatan/proses kegiatan.
memerlukan beberapa bidang. • Dengan parameter yang
keterampilan •Melakukan analisis, luas untuk kegiatan-
penalaran teknis mem-format ulang dan kegiatan yang sudah
khusus. mengevaluasi tertentu
• Dengan pilihan-pilihan informasi-informasi • Kegiatan dengan penuh
yang sangat luas yang cakupannya luas. akuntabilitas untuk
VI
terhadap sejumlah •Merumuskan langkah- menentukan tercapainaya
prosedur yang baku langkah pemecahan hasil kerja pribadi dan atau
dan tidak baku serta yang tepat, baik untuk kelompok.
kombinasi prosedur masalah yang konkrit • Dapat diberi
yang tidak baku. maupun abstrak. tanggungjawab terhadap
• Dalam konteks rutin pencapaian hasil kerja
dan tidak rutin yang organisasi.
berubah-ubah sangat
tajam.
Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan
seseorang untuk:
• Menjelaskan secara sistematik dan koheren atas prinsip-prinsip utama dari suatu
VII bidang dan,
• Melaksanakan kajian, penelitian dan kegiatan intelektual secara mandiri disuatu
bidang, menunjukkan kemandirian intelektual serta analisis yang tajam dan yang
baik.
Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan
seseorang untuk:
VIII • Menunjukkan penguasaan suatu bidang dan,
• Merencanakan dan melaksanakan proyek penelitian dan kegiatan intelektual
secara original berdasarkan standar-standar yang diakui secara internasional.
Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan
seseorang untuk:
IX
• Menyumbangkan pengetahuan original melalui penelitian dan kegiatan intelektual
yang dinilai oleh ahli independen berdasarkan standar internasional
10
BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
A. Kodifikasi Pekerjaan/Profesi
X 00 00 00 00 00 00 Y 00
Golongan Pokok, merupakan uraian lebih lanjut dari kategori, diisi dengan
(2) 00 : 2 digit angka sesuai nama golongan pokok lapangan usaha
Sub Golongan, merupakan uraian lebih lanjut dari kegiatan ekonomi yang
(4) 00 : tercakup dalam suatu golongan, diisi dengan 1-2 digit angka sesuai nama
sub golongan lapangan usaha
Kelompok, memilah lebih lanjut kegiatan yang tercakup dalam suatu sub
(5) 00 : golongan menjadi beberapa kegiatan yang lebih homogen, diisi dengan 1-
2 digit angka sesuai nama kelompok lapangan usaha
Sub Kelompok, memilah lebih lanjut kegiatan yang tercakup dalam suatu
(6) 00 : kelompok, diisi dengan 1-2 digit angka sesuai nama sub kelompok
lapangan usaha
Bagian, memilah lebih lanjut kegiatan yang tercakup dalam suatu sub
0 kelompok menjadi nama-nama pekerjaan (paket SKKNI), diisi dengan 1
(7) :
digit angka sesuai nama bagian lapangan usaha
(pekerjaan/profesi/jabatan)
Kualifikasi kompetensi, untuk menetapkan jenjang kualifikasi kompetensi
kerja dan yang terendah s/d yang tertinggi untuk masing-masing nama
pekerjaan/jabatan/profesi, diisi dengan 1 digit angka romawi dengan
(8) : mengacu pada perjenjangan KKNI, yaitu :
Y
- Kualifikasi I untuk Sertifikat 1
- Kualifikasi II untuk Sertifikat 2
- Kualifikasi III untuk Sertifikat 3
11
- Kualifikasi IV untuk Sertifikat 4
- Kualifikasi V s/d IX untuk Sertifikat 5 s/d 9
Versi, untuk Paket SKKNI diisi dengan nomor urut versi dan
00 menggunakan 2 digit angka, mulai dari 01, 02 dan seterusnya. Untuk
(9) : kebutuhan program pelatihan, diisi dengan tahun penyusunan program
pelatihan dengan menggunakan 2 digit rangka terakhir, misal 2006 ditulis
06, 2007 ditulis 07 dan seterusnya.
Keterangan :
- Nomor (1) s/d (4) berpedoman pada UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan
mengacu pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2005 yang
dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
- Nomor (5) s/d (9) pengisiannya berdasarkan penjabaran lebih lanjut dari nomor 5
dan ditetapkan/dibakukan melalui Forum Konvensi antar asosiasi profesi, pakar
praktisi dan stakeholder pada sektor, sub sektor dan bidang yang bersangkutan.
12
B. Peta KKNI Sektor, Sub Sektor, Bidang
Kompetensi Umum
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 OTO.KR01.016.01 Melaksanakan Prosedur K3
2 JKM.MP01.001.01 Melaksanakan Komunikasi
3 JKM.MP01.002.01 Melaksanakan Motivasi
13
Kompetensi Inti
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 JKM.MP.02.001.01 Melaksanakan 5 S
2 JKM.MP.02.002.01 Melaksanakan TQC
3 JKM.MP.02.003.01 Melaksanakan Customer Service
4 JKM.MP.02.004.01 Melaksanakan Tim Building
5 JKM.MP.02.005.01 Melaksanakan Manajemen Kualitas
6 PAR.HT.02.001.01 Menyajikan Presentasi
Kompetensi Khusus
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 JKM.MP.03.001.01 Melaksanakan Manajemen Kewirausahaan
2. Paket SKKNI
14
1 JKM.MP03.006.01 Mengoperasikan komputer
2 JKM.MP03.007.01 menyajikan/presentasi hasil dan rencana konsultansi
3 JKM.MP03.008.01 berbicara dan menulis dalam berbahasa inggris secara aktif
3. Paket SKKNI
Bidang : Management Produktivitas
Sub Bidang : Produktivitas
Pek./Prof. : Productivity Specialist
Lokal KKNI : Sertifikat V (lima)
Kode Pekerjaan : K 74 14 0 1 11 3 V 01
Kompetensi Umum
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 JKM.MP01.009.01 Melakukan presentasi secara efektif
2 JKM.MP01.010.01 Memotivasi peserta secara efektif
3 JKM.MP01.011.01 Menyusun bahan peningkatan produktivitas
Kompetensi Inti
No Kode Unit Judul Unit Kometensi
1 JKM.MP02.015.01 Mengukur produktivitas
2 JKM.MP02.016.01 Menjelaskan teknik-teknik, sistem dan metode peningkatan
produktivitas
3 JKM.MP02.017.01 Menyebarkan implementasi peningkatan produktivitas
4 JKM.MP02.018.01 Menganalisis masalah-masalah peningkatan produktivitas
5 JKM.MP02.019.01 Menguasai teknik-teknik baru peningkatan produktivitas
6 JKM.MP02.020.01 Merumuskan rencana peningkatan produktivitas yang
berkaitan dengan bagi hasil produktivitas
Kompetensi Khusus
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 JKM..MP03.011.01 Berbicara dan menulis dalam bahasa inggris secara aktif
2 JKM.MP03.012.01 Mengoperasikan komputer
Kompetensi Umum
15
Kompetensi Inti
1 JKM.MP.02.001.01 Melaksanakan 5 S
16
Kompetensi Khusus
17
Kode Unit : JKM.MP01.001.01
Judul Unit : Melaksanakan Komunikasi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan
komunikasi.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menyiapkan, menerapkan dan mengevaluasi yang digunakan
untuk melaksanakan komunikasi.
18
PANDUAN PENILAIAN
2. Kondisi Penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, penerapan dan
evaluasi pelaksanaan komunikasi.
Penilaian dapat dilakukan dengan cara : demonstrasi, praktek, dan simulasi di bengkel
kerja dan atau di tempat kerja.
5. Aspek Kritis :
Aspek kritis untuk menemukenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Sistem manajemen terbuka
5.2. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.3. Memahami etika berkomunikasi
5.4. Semangat berkelompok
Kompetensi Kunci
19
Kode Unit : JKM.MP01.002.01
Judul Unit : Melaksanakan Motivasi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan motivasi.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menyiapkan, menerapkan dan mengevaluasi yang digunakan
untuk melaksanakan motivasi.
PANDUAN PENILAIAN
20
2. Kondisi Penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, penerapan dan
evaluasi pelaksanaan motivasi.
Penilaian dapat dilakukan dengan cara : demonstrasi/role play, praktek, dan simulasi di
tempat kerja
5. Aspek Kritis :
Aspek kritis untuk menemukenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Sistem manajemen terbuka
5.2. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.3. Memahami prinsip motivsi
5.4. Semangat berkelompok
5.5. Komunikatif
Kompetensi Kunci
21
KODE UNIT : JKM.MP01.003.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Kegiatan Kaizen
DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini berkaitan dengan Pengetahuan dan
keterampilan dan sikap kerja dalam melaksanakan kegiatan
Kaizen
Batasan Variabel
1. Kontek Variabel:
Unit ini berlaku untuk merencanakan, menyiapkan, menerapkan dan mengavaluasi
dan menyusun rencana kerja kaizen berikut dan pelaporan yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan Kaizen.
22
Panduan Penilaian
2. Kondisi Penilaian :
2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi melaksanakan Kaizen.
2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi, praktek dan
simulasi di tempat kerja.
23
KOMPETENSI KUNCI
24
KODE UNIT : KM.MP02.001.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Kegiatan 5S
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
melaksanakan kegiatan 5S.
Batasan Variabel
1. Kontek Variabel:
Unit ini berlaku untuk merencanakan, menyiapkan, menerapkan dan mengavaluasi
5S yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan 5S.
Panduan Penilaian
1. Penjelasan Prosedur Penilaian :
Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum
menguasai unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang terkait :
-
25
2. Kondisi Penilaian :
2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi melaksanakan 5 S.
2.2 Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi melaksanakan 5 S.
2.3 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi, praktek dan
simulasi di tempat kerja.
5. Aspek Kritis :
Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit
kompetensi ini :
5.1 Komitmen
5.2 Tersedia bahan dan alat
Kompetensi Kunci
26
Kode Unit : JKM.MP02.002.01
Judul Unit : Melaksanakan Total Quality Control (TQC)
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja dalam elemen kompetensi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan Total Quality Control (TQC).
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menyiapkan, menerapkan dan mengevaluasi yang digunakan
untuk melaksanakan TQC.
27
3.9. Menjaga kelangsungan dan meningkatkan mutu
PANDUAN PENILAIAN :
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, penerapan dan
evaluasi pelaksanaan TQC.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : Observasi, demonstrasi/praktek, dan
simulasi di workshop/bengkel kerja dan atau di tempat kerja.
28
5. Aspek Kritis :
Aspek kritis untuk menemukenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1 Sistem manajemen terbuka
5.2 Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.3 Memahami pentingnya kualitas
5.4 Semangat berkelompok
Kompetensi Kunci
29
Kode Unit : JKM.MP02.003.01
Judul Unit : Melaksanakan Customer Service
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dalam elemen kompetensi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan Customer Service.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menyiapkan, menerapkan dan mengevaluasi yang digunakan
untuk melaksanakan customer service
30
PANDUAN PENILAIAN
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, penerapan dan
evaluasi pelaksanaan customer service
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : demonstrasi/praktek, dan simulasi di
workshop/bengkel kerja dan atau di tempat kerja
5. Aspek Kritis :
Aspek kritis untuk menemukenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
Tersedia database
Tersedia kotak saran
31
Tersedia form saran
Kompetensi Kunci
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan teknologi 1
32
KODE UNIT : JKM.MP02.005.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Sistem Manajemen Kualitas
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
melaksanakan sistem manajemen kualitas.
BATASAN VARIABEL
I. Kontek Variabel
1. Unit ini berlaku untuk merencanakan, melakukan, mengevaluasi dan melaporkan
sistem manajemen kualitas yang digunakan untuk melaksanakan sistem manajemen
kualitas.
33
3.3. Menentukan pelaksanaan sistem manajemen kualitas
3.4. Mengumpulkan data yang diperlukan
3.5. Menganalisis sistem manajemen kualitas
3.6. Mengevaluasi sistem manajemen kualitas
3.7. Melaporkan dan mempresentasikan hasil sistem manajemen kualitas
PANDUAN PENILAIAN
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas tercapainya kompetensi.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di tempat kerja.
34
KOMPETENSI KUNCI
35
KODE UNIT : JKM.MP02.006.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Audit dan Pengukuran Program
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja dari elemen kompetensi yang
dibutuhkan untuk Melaksanakan Audit dan Pengukuran
1. Merencanakan Audit dan 1.1. Jenis desain, proses, keluaran dan dampak
Pengukuran Program program yang telah diaudit, diukur dan
diidentifikasi
1.2. Waktu dan biaya pelaksanaan ditetapkan
1.3. Tim pelaksana audit dan pengukuran disusun
1.4. Metode audit dan pengukuran ditetapkan
1.5. Jenis data yang dibutuhkan ditetapkan
2. Melakukan Audit dan 2.1. Data utama yang diperlukan dikumpulkan
Pengukuran Program 2.2. Data pendukung dikumpulkan
2.3. Data diaudit dan diukur
2.4. Hasil audit dan pengukuran dianalisis
3. Melaporkan Hasil Audit dan 3.1. Hasil analisa disusun
Pengukuran Program 3.2. Hasil analisa dilaporkan dan dipresentasikan
BATASAN VARIABEL
1 Kontek Variabel
Unit ini berlaku untuk merencanakan, melakukan, menganalisa dan melaporkan hasil
audit da pengukuran program yang digunakan untuk melaksanakan audit dan
pengukuran program.
36
3.5. Mengumpulkan data yang diperlukan
3.6. Mengaudit dan mengukur program
3.7. Menganalisa hasil audit dan pengukuran program
3.8. Melaporkan dan mempresentasikan hasil analisa audit dan pengukuran program
4 Peraturan untuk melaksanakan Audit dan Pengukuran ini meliputi :
-
PANDUAN PENILAIAN
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas tercapainya melaksanakan audit dan pengukuran program.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan
menggunakan kuisioner dan wawancara, pengolahan data dan analisis.
37
KOMPETENSI KUNCI
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan Teknologi 2
38
Kode Unit : JKM.MP02.007.01
Judul Unit : Melaksanakan Supervisi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dalam elemen kompetensi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan supervisi.
BATASAN VARIABEL :
1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menyiapkan, menerapkan dan mengevaluasi yang digunakan
untuk melaksanakan supervisi.
39
PANDUAN PENILAIAN :
Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi yang terkait :
1.1. JKM.MP01.001.01 : Melaksanakan Komunikasi
1.2. JKM.MP01.001.01 : Melaksanakan Motivasi
1.3. JKM.MP02.009.01 : Melaksanakan Leadership
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, penerapan dan
evaluasi pelaksanaan supervisi
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : demonstrasi/praktek, dan simulasi di
workshop/bengkel kerja dan atau di tempat kerja
Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1. Prinsip-prinsip supervisi
3.2. Hubungan kerja
3.3. Cara kerja
3.4. Keselamatan kerja
3.5. Instruksi kerja
3.6. Motivasi
3.7. Negosiasi
3.8. Teknik pembuatan laporan
3.9. Teknik presentasi
Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.1. Memotivasi
4.2. Melakukan instruksi kerja
4.3. Melakukan pembinaan
4.4. Melakukan hubungan kerja
4.5. Melakukan evaluasi
5. Aspek Kritis :
Aspek kritis untuk menemukenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Sistem manajemen terbuka
5.2. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.3. Memahami prinsip pengawasan
5.4. Semangat berkelompok
40
5.5. Komunikatif
5.6. Tegas
5.7. Dapat dipercaya
Kompetensi Kunci
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2
41
Kode Unit : JKM.MP02.008.01
Judul Unit : Melaksanakan Interpersonal Problem
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dalam elemen kompetensi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan interpersonal problem.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menyiapkan, menerapkan dan mengevaluasi yang digunakan
untuk melaksanakan interpersonal problem.
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan prosedur penilaian :
Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi yang terkait :
1.1. JKM.MP01.001.01 : Melaksanakan Komunikasi
1.2. JKM.MP02.007.01 : Melaksanakan Supervisi
1.3. JKM.MP01.002.01 : Melaksanakan Motivasi
42
1.4. JKM.MP02.009.01 : Melaksanakan Leadership
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, penerapan dan
evaluasi pelaksanaan interpersonal problem
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : demonstrasi/praktek, dan simulasi di
workshop/bengkel kerja dan atau di tempat kerja
5. Aspek Kritis :
Aspek kritis untuk menemukenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Sistem manajemen terbuka
5.2. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.3. Memahami perbedaan individu
5.4. Komunikasi
5.5. Memahami budaya organisasi
Kompetensi Kunci
43
Kode Unit : JKM.MP02.009.01
Judul Unit : Melaksanakan Leadership
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan leadership.
1 Menyiapkan visi, misi dan 1.1 Visi, misi dan tujuan organisasi ditentukan sesuai
tujuan organisasi sasaran
1.2 Strategi pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi
dipilih sesuai skala prioritas
2 Menerapkan leadership 2.1 Visi, misi dan tujuan organisasi diterapkan sesuai
dengan norma, standar dan prosedur leadership
2.2 Skala prioritas organisasi dipilih dan diawali sesuai
kebutuhan organisasi
3 Mengevaluasi penerapan 3.1 Kinerja dinilai sesuai norma, standar dan prosedur
leadership 3.2 Rekomendasi diusulkan kepada manajemen
organisasi
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menyiapkan, menerapkan dan mengevaluasi yang digunakan
untuk melaksanakan leadership.
PANDUAN PENILAIAN
44
Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi yang terkait :
1.1. JKM.MP01.001.01 : Melaksanakan Komunikasi
1.2. JKM.MP02.007.01 : Melaksanakan Supervisi
1.3. JKM.MP01.002.01 : Melaksanakan Motivasi
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, penerapan dan
evaluasi pelaksanaan leadership
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : demonstrasi, role play, praktek, dan
simulasi di bengkel kerja dan atau di tempat kerja
5. Aspek Kritis :
Aspek kritis untuk menemukenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Sistem manajemen terbuka
5.2. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.3. Memahami perbedaan individu
5.4. Komunikasi
5.5. Memahami budaya organisasi
45
Kompetensi Kunci
46
KODE UNIT : JKM.MP02.010.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Total Productive Maintenance (TPM)
DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
melaksanakan Total Productive Maintenance (TPM).
1. Identifikasi mesin dan 1.1 Mesin dan peralatan diidentifikasi berdasarkan jenis
peralatan dan spesifikasi.
1.2 SOP masing-masing peralatan dan mesin dikuasai
1.3 Spesifikasi Mesin dan peralatan dikuasai dipahami.
Batasan Variabel
1. Konteks Variabel:
Standar kompetensi ini digunakan untuk semua jenis pekerjaan khususnya untuk
kegiatan produksi, jasa, perkantoran perbengkelan.
47
2.3. Buku referensi
2.4. tulis kantor dan flipchart
Panduan Penilaian
2. Kondisi Penilaian :
2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, penerapan
dan evaluasi pelaksanaan TPM
2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : pengamatan/ observasi
demonstrasi/praktek dan simulasi di workshop/bengkel kerja dan atau di tempat
kerja
48
4.7. Menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai
4.8. Menyimpan/memelihara catatan/data
4.9. Menentukan tindakan perbaikan yang paling tepat
..
5. Aspek Kritis :
Aspek kritis untuk menemukenali kondisi pekerjan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetisi ini, adalah sebagai berikut :
5.1 Penilaian kondisi mesin dan peralatan kerja
5.2 Penilaian secara periodik sesuai program pelaksanaan TPM
Kompetensi Kunci
49
KODE UNIT : JKM.MP02.011.01
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Unit ini berlaku untuk merencanakan, melakukan dan melaporkan hasil audit yang
digunakan untuk melaksanakan Audit Kinerja Perusahaan Untuk Penghargaan
Produktivitas dan Kualitas
50
3.1. Menentukan lokasi audit kinerja perusahaan untuk penghargaan
produktivitas dan kualitas
3.2. Menyusun jadwal pelaksanaan audit kinerja perusahaan untuk
penghargaan produktivitas dan kualitas
3.3. Menentukan metode audit kinerja perusahaan untuk penghargaan
produktivitas dan kualitas
3.4. Membuat kuisoner pengumpulan data
3.5. Mengumpulkan data yang diperlukan
3.6. Mengaudit dan mengukur kinerja perusahaan untuk penghargaan
produktivitas dan kualitas
3.7. Menganalisa hasil audit audit kinerja perusahaan untuk penghargaan
produktivitas dan kualitas
3.8. Melaporkan dan mempresentasikan hasil analisa audit kinerja perusahaan
untuk penghargaan produktivitas dan kualitas
PANDUAN PENILAIAN
2. Kondisi Penilaian :
a. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi.
b. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
workshop/bengkel kerja dan atau di tempat kerja.
51
4. Keterampilan yang dibutuhkan :
Ketrampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut
4.1 Mengumpulkan data
4.2 Mewawancarai
4.3 Menghitung sesuai metode yang digunakan
4.4 Menganalisa
4.5 Menyusun laporan
4.6 Mempresentasikan hasil audit kinerja
KOMPETENSI KUNCI
52
KODE UNIT : JKM.MP02.012.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Penilaian Kinerja Individu
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
melaksanakan penilaian kinerja Individu.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk merencanakan penilaian kinerja individu, melakukan penilaian
kinerja individu, menganalisa hasil penilaian kinerja individu dan melaporkan hasil
penilaian kinerja individu yang digunakan untuk melaksanakan penilaian kinerja
individu pada semua sektor ekonomi.
2. Perlengkapan untuk melaksanakan penilaian kinerja individu mencakup :
a. Modul, referensi/diktat
b. Standar operational prosedur
c. Pedoman penilaian kinerja
d. Alat tulis kantor
e. Alat ukur (stopwatch)
f. Laptop
3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan penilaian kinerja individu meliputi:
3.1. Menentukan lokasi penilaian kinerja individu
3.2. Menyusun jadwal pelaksanaan penilaian kinerja individu
3.3. Menentukan metode penilaian kinerja individu
3.4. Membuat kuisoner pengumpulan data
3.5. Mengumpulkan data yang diperlukan
3.6. Mengukur kinerja individu
3.7. Menganalisa kinerja Individu
3.8. Melaporkan dan mempresentasikan hasil analisa Individu
53
4. Peraturan untuk melaksanakan penilaian kinerja individu ini meliputi :
4.1. Surat Edaran Menpan tentang kinerja.
PANDUAN PENILAIAN
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas tercapainya kompetensi.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di tempat kerja.
54
KOMPETENSI KUNCI
55
KODE UNIT : JKM.MP02.013.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Pengukuran Produktivitas
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
Melaksanakan Pengukuran Produktivitas.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Unit ini berlaku untuk merencanakan pengukuran produktivitas, melakukan pengukuran
produktivitas, menganalisa hasil pengukuran produktivitas dan melaporkan hasil
pengukuran produktivitas yang digunakan untuk melaksanakan pengukuran
produktivitas pada semua sektor.
56
3.7 menganalisa produktivitas
3.8 Melaporkan dan mempresentasikan hasil analisa produktivitas
PANDUAN PENILAIAN
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas tercapainya kompetensi.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di tempat kerja.
57
KOMPETENSI KUNCI
58
KODE UNIT : JKM.MP02.014.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Manajemen Resiko (Risk Management)
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
meningkatkan produktivitas melalui penerapan manajemen
resiko dan aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam
penerapan manajemen resiko.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk mendefinisikan, melaksanakan, mengukur dan menilai serta
menjaga dan mengembangkan program yang sudah terlaksana yang digunakan untuk
melaksanakan manajemen resiko (risk management).
59
PANDUAN PENILAIAN
2. Kondisi Penilaian :
2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan pendefinisian, pelaksanaan,
pengukuran dan penilaian hasil yang sudah terlaksana untuk pelaksanaan
manajemen resiko.
2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara :
2.3 Tertulis, lisan/wawancara dan demonstrasi, role play, praktek di bengkel kerja dan
atau di tempat kerja.
5. Aspek Kritis:
Aspek kritis untuk menemu kenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Sistem manajemen terbuka
5.2. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.3. Akses mendapatkan informasi
5.4. Teliti
Kompetensi Kunci
60
KODE UNIT : JKM.MP02.015.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Customer Relationship Management (CRM)
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan peningkatan
produktivitas melalui penerapan Customer Relationship
Management (CRM) dan aspek-aspek yang harus diperhatikan
dalam penerapan Customer Relationship Management (CRM).
BATASAN VARIABEL :
1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menetapkan, memilih, mengatur susunan barang, menetapkan
penyusunan barang berdasarkan sistem komputerisasi yang digunakan untuk
melaksanakan Customer Relationship Management (CRM).
PANDUAN PENILAIAN
61
Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi yang terkait :
1.1 JKM.MP03.001.01 Melaksanakan Tim Building
1.2 JKM.MP03.003.01 Melaksanakan Balance Score Card
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi yang terkait dengan penetapan, pemilihan, pengaturan
susunan barang, penetapan penyusunan barang untuk pelaksanaan Customer
Relationship Management (CRM).
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara :
Tertulis, lisan/wawancara dan demonstrasi/praktek di workshop/ bengkel kerja dan
atau di tempat kerja.
5. Aspek Kritis:
Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit
kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Sistem manajemen terbuka
5.2. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.3. Memahami kebutuhan pelanggan
5.4. Ramah dan komunikatif
62
Kompetensi Kunci
63
KODE UNIT : JKM.MP02.016.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Jejaring Distribusi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
melaksanakan jejaring distribusi.
BATASAN VARIABEL
1 Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk merencanakan, melakukan, mengevaluasi dan melaporkan jejaring
distribusi yang digunakan untuk melaksanakan jejaring distribusi pada semua sektor
ekonomi.
64
4 Peraturan untuk melaksanakan jejaring distribusi ini meliputi :
4.1. Regulasi lokal
4.2. Regulasi internasional
4.3. Kearifan/budaya setempat
PANDUAN PENILAIAN
2 Kondisi Penilaian :
2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas tercapainya kompetensi.
2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di bengkel kerja
dan atau di tempat kerja.
65
KOMPETENSI KUNCI
66
KODE UNIT : JKM.MP02.017.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Konsultansi Manajemen
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
meningkatkan produktivitas melalui konsultansi manajemen dan
aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam penerapan
konsultansi manajemen.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk mengidentifikasi, melaksanakan kosultansi, merekomendasikan
tindak lanjut yang digunakan untuk melaksanakan konsultansi manajemen.
67
4. Peraturan untuk melaksanakan konsultansi manajemen adalah :
4.1. Surat Keputusan pimpinan perusahaan.
4.2. Peraturan kode etik konsultan.
PANDUAN PENILAIAN
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan identifikasi,
pelaksanaan kosultansi, dan rekomendasi tindak lanjut untuk pelaksanaan
konsultansi manajemen.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara :
Tertulis, lisan/wawancara dan demonstrasi, role play, praktek di bengkel kerja
dan atau di tempat kerja.
5. Aspek Kritis:
Aspek kritis untuk menemukenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Sistem manajemen terbuka
5.2. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.3. Memahami perbedaan individu
5.4. Ramah dan komunikatif
68
Kompetensi Kunci
69
KODE UNIT : JKM.MP02.018.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Inovasi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja dari elemen kompetensi yang
dibutuhkan untuk Melaksanakan Inovasi.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Unit ini berlaku untuk merencanakan, melakukan, mengevaluasi dan Melaporkan
Inovasi yang digunakan untuk Melaksanakan Inovasi pada semua sektor ekonomi.
2. Bahan dan alat bantu :
2.1. Modul, referensi/diktat
2.2. Standar Operational Prosedur
2.3. Alat tulis kantor
2.4. Notebook.
3. Peraturan untuk melaksanakan Inovasi ini meliputi :
-
70
PANDUAN PENILAIAN
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas tercapainya kompetensi.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
Workshop/bengkel kerja dan atau di tempat kerja.
71
KOMPETENSI KUNCI
72
KODE UNIT : JKM.MP03.001.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Tim Building
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan peningkatan kerjasama
tim dan aspek-aspek yang harus diperhatikan selama
pelaksanaan kegiatan peningkatan kerjasama tim.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menetapkan, mengorganisir, melaksanakan, mengamati,
mengendalikan, mempertahankan dan mengembangan mutu kerjasama tim yang
digunakan untuk melaksanakan Tim Building.
73
PANDUAN PENILAIAN
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penetapan,
pengorganisasian, dan pengembangan mutu kerjasama tim untuk pelaksanaan
Tim Building.
2.3. Penilaian dapat dilakukan dengan cara :
Tertulis, lisan/wawancara dan demonstrasi/praktek di workshop/bengkel kerja dan
atau di tempat kerja.
5. Aspek Kritis:
Aspek kritis untuk menemu kenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.2. Kerjasama
5.3. Komunikatif
74
Kompetensi Kunci
75
KODE UNIT : OTO.KR01.020.01
JUDUL UNIT : Melatih Kelompok Kecil
76
unjuk kerja yang memuaskan.
4.3. Pelatihan dievaluasi dalam konteks penilaian itu
sendiri, umpan balik peserta, saran-saran supervisor
dan pengukuran terhadap sasaran.
4.4. Rincian pelatihan disimpan sesuai dengan
peraturan perusahaan dan persyaratan undang-
undang.
4.5. Hasil-hasil dari evaluasi digunakan sebagai
panduan pelatihan selanjutnya.
Batasan Variabel
77
4. Komponen kompetensi, meliputi:
4.1 Terampil dalam melaksanakan tugas
4.2 Terampil dalam mengatur tugas
4.3 Terampil mengatur hal-hal yang tidak terduga
4.4 Terampil beradaptasi pada lingkungan kerja
4.5 Pengalihan dan penerapan keterampilan dan pengetahuan tentang teknologi baru.
7. Sumber-sumber meliputi:
7.1 Waktu
7.2 Lokasi
7.3 Personil
7.4 Materi dan perlengkapan
7.5 Persyaratan K3 dan persyaratan tempat kerja lainnya
7.6 SOP perusahaan/industri
7.7 Keuangan/biaya.
Panduan Penilaian
1. Aspek-aspek penting
Penilaian memerlukan bukti-bukti dari hasil berikut yang akan dikumpulkan:
1.1 Uraian kebutuhan pelatihan yang spesifik dan hasil-hasil kompetensi yang
diperlukan
1.2 Garis besar program pelatihan dan langkah-langkah yang harus diikuti
1.3 Uraian peserta pelatihan dan metode pelaksanaan yang digunakan
1.4 Sumber-sumber spesifik yang diperlukan
1.5 Pengumpulan bukti-bukti utama untuk melihat kemajuan peserta pelatihan
1.6 Penilaian instruktur sendiri terhadap pelaksanaan pelatihan
1.7 Evaluasi oleh peserta pelatihan terhadap pelaksanaan pelatihan
1.8 Evaluasi pengkajian ulang terhadap rencana pelatihan
1.9 Dokumentasi untuk mengawasi kemajuan peserta pelatihan
1.10 Dapat menggunakan bagan-bagan atau templet.
78
Penilaian memerlukan bukti-bukti dari proses berikut yang akan dipersiapkan:
1.11 Bagaimana menentukan kebutuhan pelatihan yang spesifik
1.12 Bagaimana menentukan tahapan pelatihan
1.13 Bagaimana personil yang tepat diidentifikasi
1.14 Mengapa metode pelaksanaan khusus dipilih
1.15 Bagaimana karakter peserta pelatihan diidentifikasi
1.16 Bagaimana persyaratan sumber-sumber ditetapkan
1.17 Bagaimana kemajuan peserta diamati
1.18 Mengapa dan bagaimana sumber-sumber pelatihan dipilih
1.19 Sejauh mana personil memperoleh kepastian tentang peraturan pelatihan
2. Bukti dapat disediakan dalam bentuk lisan atau secara tertulis, unit penilaian yang saling
berkaitanUnit ini dapat dinilai bersamaan dengan unit lainnya yang terdapat dalam fungsi
kerja.
79
3.13 Menyediakan umpan balik secara lisan dan laporan hasil pelatihan
3.14 Mengikuti dan memperagakan contoh-contoh dari teks
3.15 Mempromosikan pelatihan secara lisan atau tertulis
3.16 Mengkan keterampilan sesuai dengan budaya di tempat kerja, personil dan
peserta pelatihan.
Mengakses sistem pencatatan untuk pelatihan, informasi, dan peserta pelatihan dan staf
pengawas (bila diperlukan).
6. Konteks Penilaian
Penilaian dapat dilakukan on the job atau simulasi di tempat kerja. Calon pelatih di
tempat kerja harus menggunakan kompetensi yang sesuai dengan keahlian teknik
mereka.
Kompetensi Kunci
80
Kode Unit : JKM.MP03.003.01
Judul Unit : Melaksanakan Supervisi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja dalam elemen kompetensi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan supervisi.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menyiapkan, menerapkan dan mengevaluasi yang digunakan
untuk melaksanakan supervisi.
PANDUAN PENILAIAN
81
Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi yang terkait :
1.1. JKM.MP01.001.01 : Melaksanakan Komunikasi
1.2. JKM.MP02.007.01 : Melaksanakan Supervisi
1.3. JKM.MP02.009.01 : Melaksanakan Leadership
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, penerapan dan
evaluasi pelaksanaan supervisi
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : demonstrasi/praktek, dan simulasi di
workshop/bengkel kerja dan atau di tempat kerja
5. Aspek Kritis :
Aspek kritis untuk menemukenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Sistem manajemen terbuka
5.2. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.3. Memahami prinsip pengawasan
5.4. Semangat berkelompok
5.5. Komunikatif
5.6. Tegas
5.7. Dapat dipercaya
82
Kompetensi Kunci
83
KODE UNIT : JKM.MP03.004.01
JUDUL UNIT : Memimpin rapat secara efektif
DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan dan
penegetahuan yang dibutuhkan untuk memimpin rapat secara
efektif.
Batasan Variabel
1. Kontek Variabel:
Unit ini berlaku untuk menyiapkan, melaksanakan dan mendokumentasikan hasil rapat
yang digunakan untuk memimpin rapat.
84
3. Peraturan untuk memimpin rapat adalah:
-
Panduan Penilaian
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi memimpin rapat secara efektif.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi, praktek dan
simulasi di tempat kerja.
5. Aspek Kritis :
Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit
kompetensi ini :
5.1 Agenda rapat
5.2 Materi rapat
5.3 Tersedia bahan dan alat
5.4 Kehadiran peserta rapat
85
Kompetensi Kunci
86
KODE UNIT : JKM.MP03.005.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Tim Building
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan peningkatan kerjasama
tim dan aspek-aspek yang harus diperhatikan selama
pelaksanaan kegiatan peningkatan kerjasama tim.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menetapkan, mengorganisir, melaksanakan, mengamati,
mengendalikan, mempertahankan dan mengembangan mutu kerjasama tim yang
digunakan untuk melaksanakan Tim Building.
87
PANDUAN PENILAIAN :
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penetapan,
pengorganisasian, dan pengembangan mutu kerjasama tim untuk pelaksanaan
Tim Building.
2.4. Penilaian dapat dilakukan dengan cara :
Tertulis, lisan/wawancara dan demonstrasi/praktek di workshop/bengkel kerja dan
atau di tempat kerja.
5. Aspek Kritis:
Aspek kritis untuk menemu kenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.2. Kerjasama
5.3. Komunikatif
88
Kompetensi Kunci
89
KODE UNIT : PAR.HT02.001.01
JUDUL UNIT : Menyajikan Presentasi
DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan dan
penegetahuan yang dibutuhkan untuk menyajikan presentasi
dengan efektif
Batasan Variabel
1. Batasan konteks:
1.1 Unit ini berlaku untuk seluruh kegiatan presentasi dalam rangka peningkatan
produktivitas.
1.2. Presentasi dapat bersifat internal maupun eksternal.
Panduan Penilaian
90
Untuk mendemonstrasikan kompetensi ini diperlukan keterampilan dan pengetahuan
berikut:
1.1. rencana presentasi
1.2. teknik bicara
1.3. pengetahuan tentang subyek presentasi
2. Konteks penilaian:
Unit ini dapat dinilai didalam atau di luar tempat kerja. Penilaian harus mencakup
peragaan praktek baik di tempat kerja maupun melalui simulasi. Unit ini harus didukung
oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan penunjang.
3. Aspek-aspek penting:
Aspek yang harus di perhatikan:
3.1. Kemampuan untuk menerapkan teknik-teknik baku dalam perseiapan presentasi.
3.2. Kemampuan untuk menyampaikan presentasi yang tertata dengan baik yang
menunjukkan penggunaan teknik bicara yang efektif.
3.3. Kemampuan menyesuaikan presentasi dengan kebutuhan peserta.
Kompetensi Kunci
91
BAB III
P€NIJTUP
TERI
RNO,rVIBA.,
tM.Si,
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karet merupakan salah satu hasil perkebunan yang terbesar yang
dihasilkan oleh Indonesia sehingga menempatkan Indonesia sebagai
negara penghasil karet kedua terbesar di dunia di bawah negara
Thailand. Total areal perkebunan karet Indonesia 3.606.245 Ha dan
total produksi 3.153.186 ton (BPS 2014).
1
dapat dilihat pada data perkembangan industri ban di Indonesia
berikut:
Tabel 1.1 Perkembangan Kinerja Industri Ban
Jumlah
Unit 41 36 37 37
usaha
Tenaga
kerja 28.524 29.936 28.435 28.431
(orang)
Nilai
produksi
6.406.380.825 27.209.470.782 16.714.044.049 23.630.431.775
(Ribuan
Rp)
Sumber : Statistik Industri Kementerian Perindustrian, 2015
2
Tabel 1.2 Klasifikasi Bidang Industri Ban berdasarkan KBLI 2009
B. Pengertian
1. Karet adalah polimer hidrokarbon yang terbentuk dari emulsi
kesusuan (dikenal sebagai latex) yang diperoleh dari getah beberapa
jenis tumbuhan pohon karet tetapi dapat juga diproduksi secara
sintetis.
2. Tire cord (fabric) adalah benang yang terbuat dari nylon, polyester
atau steel (baja)
3. Steel wire adalah kawat yang terbuat dari baja.
4. Bahan kimia adalah berbagai jenis bahan dengan berbagai fungsi
seperti pengisi, komponen vulkanisasi, stabilisator, bahan kompon
khusus (minyak aromatik).
5. Compound adalah karet mentah yang telah dicampur dengan bahan
baku kimia seperti filler, processing oil, accelerator, dsb dengan
menggunakan mesin giling karet, dipanaskan pada temperatur dan
waktu tertentu sehingga berubah menjadi barang jadi karet yang
bersifat permanen.
6. Formula bahan kimia adalah komposisi atau kandungan bahan
kimia yang ditentukan dengan jumlah tertentu.
7. Tread adalah bagian utama ban yang kontak langsung dengan
permukaan jalan, menentukan usia ban, memberikan penampilan
3
pada ban dan membuat traksi (traction) yang baik dipermukaan
jalan yang basah.
8. Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban
dan melindungi body ply (carcass) terhadap kerusakan dari luar.
9. Bead adalah bagian yang dipasangkan atau direkatkan pada rim
pelek, dibuat dari steel wire yang dilapisi compound.
10. Apex adalah karet keras yang berfungsi sebagai penguat atau
penambah kekuatan pada areal rim line (handling and stability) atau
sebagai pengisi ruang kosong pada lipatan body ply.
11. Innerliner adalah salah satu bagian ban yang terletak di bagian
paling dalam mempunyai fungsi sebagai pengganti ban dalam
terbuat dari campuran karet yang kedap udara.
12. Green tire adalah hasil penyusunan komponen ban yang terbentuk
dari proses building.
13. Tire (ban) adalah produk akhir yang dihasilkan dalam proses
pengolahan bahan pembuat compound, tire cord and steel wire.
14. Matriks kompetensi adalah pemetaan kemampuan sesorang
mengenai pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kerja.
C. Penggunaan SKKNI
SKKNI diterapkan di bidang pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi.
1) Di bidang pelatihan kerja, SKKNI digunakan dalam rangka
pengembangan pelatihan dan akreditasi lembaga pelatihan kerja.
2) Dalam rangka pengembangan pelatihan kerja, SKKNI digunakan
sebagai acuan untuk :
pengembangan kurikulum, silabus dan modul
evaluasi hasil pelatihan
3) SKKNI digunakan untuk menyusun kemasan kualifikasi nasional.
Okupasi atau jabatan nasional klaster kompetensi dan/atau unit
kompetensi.
4
D. Penggunaan SKKNI
1. Untuk institusi pendidikan dan pelatihan
a. Memberikan informasi untuk pengembangan program dan
kurikulum.
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian, dan
sertifikasi.
2. Untuk dunia usaha/industri dan penggunaan tenaga kerja
a. Membantu dalam rekrutmen.
b. Membantu penilaian unjuk kerja.
c. Membantu dalam menyusun uraian jabatan.
d. Membantu dalam mengembangkan program pelatihan yang
spesifik berdasar kebutuhan dunia usaha/industri.
3. Untuk institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi
a. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program
sertifikasi sesuai dengan kualifikasi dan levelnya.
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian dan
sertifikasi.
JABATAN
No NAMA
DALAM TIM
1. Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, Pengarah
dan Mutu Industri
2. Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Pengarah
3. Direktur Jenderal Industri Agro Pengarah
4. Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Pengarah
Teknologi Tinggi
5
JABATAN
No NAMA
DALAM TIM
5. Direktur Jenderal Industri Kecil dan Pengarah
Menengah
6. Sekretaris Jenderal Ketua
7. Kepala Pusdiklat Industri Sekretaris
8. Sekretaris Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, Sekretaris
dan Mutu Industri
9. Sekretaris Ditjen BIM Anggota
10. Sekretaris Ditjen Agro Anggota
11. Sekretaris Ditjen IUBTT Anggota
12. Sekretaris Ditjen IKM Anggota
13. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Anggota
14. Direktur Industri Material Dasar Logam Anggota
15. Direktur Industri Kimia Dasar Anggota
16. Direktur Industri Kimia Hilir Anggota
17. Direktur Industri Tekstil dan Aneka Anggota
18. Direktur Industri Hasil Hutan dan Anggota
Perkebunan
19. Direktur Industri Makanan, Hasil Laut dan Anggota
Perikanan
20. Direktur Industri Minuman dan Tembakau Anggota
21. Direktur Industri Alat Transportasi Darat Anggota
22. Direktur Industri Maritim Kedirgantaraan dan Anggota
Alat Pertahanan
23. Direktur Industri Elektronika dan Telematika Anggota
24. Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Anggota
Pertanian
6
Tabel 1.4 Susunan Tim Perumus SKKNI Bidang Industri Ban Bagian
Produksi
JABATAN
No NAMA INSTANSI/LEMBAGA DALAM
TIM
1. Ema Oktamis W. SMK SMTI Pontianak Ketua
Asosiasi Perusahaan Ban
2. Agus Sarsito Anggota
Indonesia
3. Muji Pramono PT. Elang Perdana Anggota
4. Cecep Haerudin PT. Goodyear Anggota
5. Sinarsih SMK SMTI Pontianak Anggota
6. Siti Nurjanna SMK SMTI Pontianak Anggota
7. Setyo Widayanti SMK SMTI Pontianak Anggota
8. Hesti Ratnaningrum SMK SMTI Pontianak Anggota
Robin Paul
9. SMK SMTI Pontianak Anggota
Simorangkir
Tabel 1.5 Susunan Tim Verifikasi SKKNI Bidang Industri Ban Bagian
Produksi
JABATAN
No NAMA INSTANSI/LEMBAGA DALAM
TIM
1. Drs. Muhammad Sabri SMK SMTI Pontianak Ketua
Dra. Esti Wahyuni,
2. SMK SMTI Pontianak Anggota
M.Pd
Muhammad Fajri,
3. Pusdiklat Industri Anggota
S.Kom, M.S.E
4. Ariantini, S.T. Pusdiklat Industri Anggota
5. Esti Wulandari, M.T. Pusdiklat Industri Anggota
7
BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
TUJUAN FUNGSI
FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
Mengolah 1. Melak- 1.1 Merencana- 1.1.1 Merencanakan
bahan sanakan kan kegiatan produk sesuai order
pembuat- fungsi R R&D 1.1.2 Merencanakan
an &D perbaikan produk
compound,
tire cord 1.1.3 Merencanakan
(fabric) proses sesuai jenis
dan steel produk
wire 1.1.4 Menentukan target
menjadi performance dari
ban dalam produk
8
TUJUAN FUNGSI
FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
dan luar 1.2 Melaksana- 1.2.1 Membuat design
kendaraan kan kegiatan produk dengan
R&D software 2D
1.2.2 Membuat design
produk dengan
software 3D
1.2.3 Membuat prototype
produk
1.2.4 Membuat pola
telapak ban
1.2.5 Membuat dies
contour
1.2.6 Menentukan setting
parameter proses
mesin produksi
1.2.7 Menentukan
formulasi compound
1.2.8 Melakukan
troubleshooting
1.2.9 Mengoperasikan
alat thermocouple
wire test
1.2.10 Menganalisis cure
effect
1.2.11 Melakukan analisis
blown point
1.2.12 Mengoperasikan
mesin drum test
(high speed and
endurance test)
1.2.13 Mengoperasikan
mesin bead
unseating dan
plunger test
1.2.14 Melakukan analisa
terhadap damage
1.2.15 Melakukan analisa
terhadap defect
1.2.16 Menganalisa hasil
pengujian produk
9
TUJUAN FUNGSI
FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
2. Melak- 2.1 Melakukan 2.1.1 Memastikan
sana- pengendalian ketersediaan
kan kegiatan barang
fungsi inventory 2.1.2 Memastikan
inven- delivery order
tory sesuai dengan
permintaan semua
divisi
2.1.3 Memastikan produk
tidak mengalami
over simpan atau
expired
2.2 Melakukan 2.2.1 Melakukan
kegiatan pembagian tugas
pengawasan operator
inventory 2.2.2 Mengontrol sistem
keluar masuk
barang
2.2.3 Mengontrol stok
barang
2.2.4 Mengontrol stok
produk jadi
2.2.5 Mengontrol
penerimaan barang
2.2.6 Mengontrol
permintaan barang
dari semua divisi
2.2.7 Membagi tugas
operator
2.2.8 Mengawasi kerja
operator
2.3 Melaksana- 2.3.1 Melakukan
kan kegiatan inventarisasi stok
inventory barang
2.3.2 Mengajukan order
barang ke divisi
purchasing
2.3.3 Mengoperasikan
forklift
2.3.4 Mengoperasikan
handlift
10
TUJUAN FUNGSI
FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
2.3.5 Melakukan proses
penyimpanan
barang
3. Melak- 3.1 Merencanakan 3.1.1 Merencanakan
sana- produksi kapasitas produksi
kan 3.1.2 Merencanakan
fungsi proses produksi
produc-
tion 3.1.3 Merencanakan
plan- biaya produksi
ning 3.1.4 Membuat line
process
3.1.5 Menghitung
kebutuhan bahan
baku
3.1.6 Membuat process
card
3.1.7 Menentukan
kebutuhan sarana
produksi
3.2 Melaksanakan 3.2.1 Menyusun jadwal
tugas harian produksi
administrasi 3.2.2 Melaksanakan
production tugas dokumentasi
planning
3.2.3 Menerima order
dari marketting
4. Melak- 4.1 Mengelola 4.1.1 Merencanakan
sanakan kegiatan program pembelian
fungsi purchasing 4.1.2 Memverifikasi
purcha- permintaan barang
sing
(pembe- 4.1.3 Memverifikasi
lian) supplier
4.1.4 Membuat kontrak
perjanjian
4.1.5 Melakukan klaim
terhadap kinerja
supplier
4.1.6 Melakukan
outstanding PO
(Purchase Order)
4.1.7 Mengendalikan
ketepatan waktu
penerimaan barang
11
TUJUAN FUNGSI
FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
4.2 Melaksanakan 4.2.1 Melakukan tindak
tugas lanjut surat
administrasi permintaan barang
4.2.2 Melakukan
pendataan supplier
4.2.3 Melaksanakan
administrasi
pembelian
4.2.4 Mengolah data
pembelian
4.2.5 Menganalisa
kesesuaian
pembelian dengan
permintaan barang
4.2.6 Membuat PO
(Purchase Order)
4.2.7 Mengadministrasi
biaya-biaya proses
pembelian barang
4.2.8 Membuat laporan
pembelian
4.2.9 Melakukan
pengiriman sampel,
barang dagangan
dan dokumen ke
supplier
4.2.10 Melakukan proses
pembelian
5. Melak- 5.1 Merencanakan 5.1.1 Membuat rencana
sanakan kegiatan kerja produksi(*)
fungsi produksi 5.1.2 Merencanakan
produk- pembagian kerja
si tenaga kerja
produksi(*)
5.1.3 Meningkatkan
efisiensi produksi(*)
5.1.4 Mengatasi masalah
dan potensi
masalah bagian
produksi ban(*)
12
TUJUAN FUNGSI
FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
5.1.5 Mengendalikan
pencapaian target
dari rencana
produksi(*)
5.2 Mengatur 5.2.1 Membuat rencana
kegiatan kerja section
produksi 5.2.2 Membuat jadwal
kerja produksi(*)
5.2.3 Mengatur
pembagian kerja
tenaga kerja section
5.2.4 Mengawasi kinerja
pelaksana(*)
5.3 Mengawasi 5.3.1 Mengatur jam kerja
kegiatan operator(*)
produksi 5.3.2 Mengatur kerja
operator(*)
5.3.3 Melakukan
verifikasi setup
mesin(*)
5.3.4 Menyiapkan
kebutuhan
material dan
sarana untuk
produksi(*)
5.3.5 Menjaga kualitas
produk saat
produksi(*)
5.3.6 Membuat laporan
kerja(*)
5.3.7 Melakukan tindak
lanjut masalah
produksi(*)
5.4 Melakukan 5.4.1 Menyiapkan bahan
proses baku karet dan
pembuatan bahan kimia
compound pembuatan
compound(*)
5.4.2 Mengoperasikan
mesin mixer(*)
5.4.3 Mengoperasikan
mesin milling(*)
13
TUJUAN FUNGSI
FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
5.4.4 Melakukan proses
laydown pada
compound dari
hasil
pencampuran(*)
5.5 Melakukan 5.5.1 Mengoperasikan
produksi tube mesin injeksi
(ban dalam) extruder(*)
5.5.2 Melakukan
pemasangan valve(*)
5.5.3 Mengoperasikan
mesin splicing
(penyambungan
ban dalam)(*)
5.5.4 Mengoperasikan
mesin curing ban
dalam(*)
5.6 Melakukan 5.6.1 Mengoperasikan
treatment mesin extruder(*)
compound 5.6.2 Melaksanakan
pada bagian proses booking
extruding pada mesin
(pembuatan extruder(*)
tread dan
sidewall)
5.7 Melakukan 5.7.1 Mengoperasikan
treatment tire mesin calendering(*)
cord pada 5.7.2 Mengoperasikan
bagian mesin cutting(*)
calender
5.8 Melakukan 5.8.1 Mengoperasikan
treatment steel mesin pembuat
wire pada bead(*)
bagian bead 5.8.2 Mengoperasikan
mesin bead
assembly (apexing)
(*)
14
TUJUAN FUNGSI
FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
5.9.3 Mengoperasikan
mesin curing(*)
5.9.4 Mengoperasikan
mesin PCI (Post
Cure Inflation)(*)
5.10 Melakukan 5.10.1 Melaksanakan
proses proses pemotongan
inspeksi dan rambut ban
finishing (trimming) (*)
5.10.2 Melaksanakan
inspeksi visual(*)
5.10.3 Mengoperasikan
mesin x-ray(*)
5.10.4 Mengoperasikan
mesin balance(*)
5.10.5 Mengoperasikan
mesin uniformity(*)
5.10.6 Mengoperasikan
mesin wrapping/
packing(*)
6. Melak- 6.1 Merencanakan 6.1.1 Menetapkan
sanakan sistem mutu standar pengujian
fungsi mutu bahan
QA 6.1.2 Menetapkan
standar pengujian
mutu produk
6.1.3 Merencanakan
proses pengujian
bahan
6.1.4 Merencanakan
proses pengujian
produk
6.1.5 Memastikan
kualitas bahan
baku
6.1.6 Memastikan
kualitas produk
6.1.7 Merencanakan
proses audit
6.1.8 Menangani klaim
customer
15
TUJUAN FUNGSI
FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
6.2 Mengendali- 6.2.1 Mengontrol
kan mutu pengambilan
sampel
6.2.2 Mengontrol
pengujian produk
6.2.3 Mengawasi proses
administrasi
6.2.4 Mengevaluasi
kinerja staf
6.3 Melaksanakan 6.3.1 Melakukan
tugas pengambilan
pengujian dan sampel
administrasi 6.3.2 Melakukan
pengujian sampel
bahan baku
6.3.3 Melakukan
pengujian sampel
produk
6.3.4 Melakukan
dokumentasi
pengujian
6.3.5 Melaporkan
ketidaksesuain
hasil pengujian
7. Melak- 7.1 Merencanakan 7.1.1 Merencanakan
sanakan kegiatan program perawatan
fungsi engineering mesin terpasang
enginee- 7.1.2 Merencanakan
ring program perbaikan
mesin terpasang
7.1.3 Memastikan
fungsi-fungsi utility
berjalan dengan
baik
7.1.4 Memastikan
kebutuhan bahan
untuk utility
tersedia
7.1.5 Merencanakan
program instalasi
mesin, listrik dan
mekanik
16
TUJUAN FUNGSI
FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
7.1.6 Merencanakan
pengetesan mesin
7.1.7 Merencanakan
pembuatan spare
part mesin
7.2 Mengatur 7.2.1 Membuat jadwal
kegiatan kerja teknisi
engineering 7.2.2 Mengontrol kerja
teknisi
7.2.3 Mengusulkan
pelatihan untuk
peningkatan
kompetensi teknisi
7.2.4 Membuat laporan
secara berkala
7.3 Melaksanakan 7.3.1 Melakukan proses
tugas perawatan mesin
engineering terpasang
7.3.2 Melakukan proses
perbaikan mesin
terpasang
7.3.3 Melakukan proses
instalasi mesin
7.3.4 Melakukan proses
instalasi listrik
7.3.5 Melakukan proses
instalasi fluida
7.3.6 Melakukan
pengetesan mesin
7.3.7 Membuat spare
part
7.3.8 Melaksanakan
pengolahan water
treatment
7.3.9 Mengoperasikan
mesin boiler
Keterangan:
(*) Fungsi Dasar yang disusun uraian Unit Kompetensinya
17
B. Daftar Unit Kompetensi
18
NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
19
KODE UNIT : C.221110.001.01
JUDUL UNIT : Membuat Rencana Kerja Produksi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam membuat rencana kerja
produksi.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menentukan kebutuhan bahan,
alat dan tenaga kerja, menentukan penanggung jawab section,
menentukan waktu produksi, dan menentukan kerja section dalam
lingkup membuat rencana kerja produksi.
1.2 Kebutuhan alat, bahan dan tenaga kerja dibuat berdasarkan
perencanaan produksi.
1.3 Matriks kompetensi meliputi pengetahuan (pendidikan), skill
(keahlian), sikap dan pengalaman kerja.
1.4 Unit kompetensi ini juga berlaku untuk unit kompetensi membuat
rencana kerja section.
20
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Data bahan, alat dan tenaga kerja
2.1.2 Data matriks kompetensi tenaga kerja
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.2 Alat pengolah data
2.2.3 Alat cetak
2.2.4 MSDS
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam membuat
rencana kerja produksi.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja, dan/atau di tempat
uji kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
21
3.1.2 Perhitungan bahan dan alat produksi ban
3.1.3 Penyusunan urutan produksi
3.1.4 Aliran proses produksi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menganalisis syarat kompetensi tenaga kerja pada line
produksi
3.2.2 Menganalisis data matriks kompetensi tenaga kerja
3.2.3 Mengatur waktu produksi
3.2.4 Mengatur sistem kerja setiap section
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan menetapkan waktu produksi masing-masing section
22
KODE UNIT : C.221110.002.01
JUDUL UNIT : Merencanakan Pembagian Kerja Tenaga Kerja
Produksi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam merencanakan pembagian
kerja tenaga kerja produksi.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan data-data
pendukung dan melakukan pembagian beban kerja mesin dalam
lingkup merencanakan pembagian kerja tenaga kerja produksi.
1.2 Unit kompetensi ini juga berlaku pada unit kompetensi mengatur
pembagian kerja section.
23
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.2 Alat pengolah data
2.2.3 Alat cetak
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
merencanakan pembagian kerja tenaga kerja produksi.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
24
3.1.4 Penetapan beban kerja
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menganalisis data matriks kompetensi tenaga kerja
3.2.2 Menganalisis assembly chart
3.2.3 Menganalisis operation process chart/flow process chart
3.2.4 Mengatur beban kerja
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menganalisis kapasitas kerja setiap mesin pada
line produksi ban
25
KODE UNIT : C.221110.003.01
JUDUL UNIT : Meningkatkan Efisiensi Produksi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam meningkatkan efisiensi
produksi.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menganalisis kinerja tenaga
kerja produksi, menganalisis proses produksi, menganalisis biaya
produksi, dan mengevaluasi efisiensi produksi dalam lingkup
meningkatkan efisiensi produksi.
1.2 Biaya produksi ban yang dianalisis hanya meliputi biaya tidak
langsung.
26
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Matriks kompetensi tenaga kerja
2.1.2 Laporan kinerja tenaga kerja produksi
2.1.3 Data teknis setiap mesin (inspection sheet/histori mesin)
2.1.4 Data kinerja mesin
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat pengolah data
2.2.2 Alat cetak
2.2.3 Alat tulis kantor (ATK)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
meningkatkan efisiensi produksi.
1.2 Penilaian dilakukan dengan tes lisan dan/atau tertulis, praktik
dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
27
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Analisis biaya variabel produksi ban
3.1.2 Laporan kinerja tenaga kerja produksi
3.1.3 Data teknis mesin
3.1.4 Penilaian/ pengukuran kinerja mesin
3.1.5 Efisiensi proses produksi
3.1.6 Aliran proses produksi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menyusun rekap laporan harian (laporan kinerja tenaga
kerja
3.2.2 Menetapkan evaluasi efisiensi produksi
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menganalisis komponen biaya variabel produksi
dalam program efisiensi produksi
28
KODE UNIT : C.221110.004.01
JUDUL UNIT : Mengatasi Masalah dan Potensi Masalah
Bagian Produksi Ban
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengatasi masalah dan
potensi masalah bagian produksi.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan identifikasi
masalah dan potensi masalah, melakukan analisis masalah dan
potensi masalah, dan menyusun program perbaikan dan
pencegahan masalah dan potensi masalah dalam lingkup
mengatasi masalah dan potensi masalah bagian produksi.
1.2 Masalah dan potensi masalah hanya pada lingkup masalah teknik
pada proses produksi berupa data based yaitu berhubungan
dengan kuantitas dan kualitas produk dan waktu produksi.
29
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Form penanganan masalah
2.1.2 Alur proses produksi
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat pengolah data
2.2.2 Alat cetak
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengatasi masalah dan potensi masalah bagian produksi.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
30
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menganalisis masalah dan potensi masalah
3.2.2 Menetapkan solusi masalah dan potensi masalah dengan
menggunakan metode analisis peluang risiko
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengevaluasi hasil analisis masalah dan potensi
masalah
31
KODE UNIT : C.221110.005.01
JUDUL UNIT : Mengendalikan Pencapaian Target Sesuai
Rencana Produksi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengendalikan pencapaian
target sesuai rencana produksi.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mengendalikan stok kebutuhan
bahan, mengendalikan proses produksi dan mengendalikan hasil
produksi dalam lingkup mengendalikan pencapaian target sesuai
rencana produksi.
1.2 Bahan meliputi bahan baku, bahan pendukung, bahan in-process,
dan bahan in-product.
1.3 Pengendalian kualitas produksi berdasarkan kriteria mutu produk
yang telah diuji pada quality assurance.
1.4 Sistem kerja meliputi manusia, material, mesin, metode
operasional dan kualitas produk.
32
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Data bahan produksi
2.1.2 Data mesin produksi
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor (ATK)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengendalikan pencapaian target sesuai rencana produksi.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
33
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menghitung dan mengendalikan kebutuhan bahan
3.2.2 Mengatur sistem kerja section
3.2.3 Mengendalikan kualitas produk ban
5. Aspek kritis
5.1 Kesesuaian pelaksanaan sistem kerja dipastikan sesuai prosedur
34
KODE UNIT : C.221110.006.01
JUDUL UNIT : Membuat Jadwal Kerja Produksi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam membuat jadwal kerja
produksi.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan penyusunan
jadwal dan menyusun jadwal produksi dalam lingkup membuat
jadwal kerja produksi.
1.2 Target dan/atau order merupakan data yang bersumber dari
production planning.
35
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.2 Alat pengolah data
2.2.3 Alat cetak
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam membuat
jadwal kerja produksi.
1.2 Penilaian dilakukan terhadap pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis, praktik
dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
36
3.1.5 Aliran proses produksi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menganalisis kebutuhan tenaga kerja pada setiap section
3.2.2 Menetapkan kapasitas produksi
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam menentukan penggunaan kapasitas mesin
terpasang untuk setiap jenis produk
37
KODE UNIT : C.221110.007.01
JUDUL UNIT : Mengawasi Kinerja Pelaksana
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengawasi kinerja pelaksana.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pengawasan,
melaksanakan pengawasan dan melaporkan hasil pengawasan
dalam lingkup dalam mengawasi kinerja pelaksana.
1.2 Indikator kinerja berupa kehadiran, disiplin dan pencapaian target
produksi.
1.3 Pelaksana meliputi tenaga kerja operator, foreman dan supervisor.
38
2.2.2 Alat pengolah data
2.2.3 Alat cetak
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja mengawasi
kinerja pelaksana.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
39
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam memastikan pelaksanaan pekerjaan oleh
pelaksana sesuai prosedur
40
KODE UNIT : C.221110.008.01
JUDUL UNIT : Mengatur Jam Kerja Operator
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengatur jam kerja operator.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melaksanakan persiapan
pengaturan jam kerja operator, menentukan pengaturan kerja
operator tiap section dan melaporkan hasil pengaturan kerja
operator dalam lingkup mengatur jam kerja operator.
41
2.2.2 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.3 Alat cetak
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam mengatur
jam kerja operator.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
42
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menentukan jumlah operator di setiap bagian
produksi
43
KODE UNIT : C.221110.009.01
JUDUL UNIT : Mengatur Kerja Operator
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengatur kerja operator.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pengaturan kerja
operator, melaksanakan pengaturan kerja operator dan
melaporkan hasil pengaturan kerja operator dalam lingkup
mengatur kerja operator.
44
2.2.2 Papan informasi
2.2.3 Alat tulis kantor (ATK)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengarahkan kerja operator.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
45
4.3 Teliti
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menjelaskan tata cara pelaksanaan kerja
operator
46
KODE UNIT : C.221110.010.01
JUDUL UNIT : Melakukan Verifikasi Set Up Mesin
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam melakukan verifikasi set up
alat.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melaksanakan persiapan
verifikasi set up mesin, memastikan set up sesuai spesifikasi mesin
dan melaporkan hasil verifikasi set up mesin dalam lingkup
melakukan verifikasi set up mesin.
1.2 Penanganan ketidaksesuaian set up alat dilakukan oleh
departemen engenering maintenance.
47
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.2 Check sheet
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melakukan verifikasi set up mesin.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
48
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam memastikan set up sesuai spesifikasi mesin
49
KODE UNIT : C.221110.011.01
JUDUL UNIT : Menyiapkan Kebutuhan Material dan Sarana
untuk Produksi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam menyiapkan kebutuhan
material dan sarana untuk produksi.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mendata jumlah material dan
sarana produksi, melakukan permintaan barang kepada inventori
dan memastikan ketersediaan barang untuk produksi dalam
lingkup menyiapkan kebutuhan material dan sarana untuk
produksi.
50
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Data kebutuhan alat dan bahan
2.1.2 Form pengajuan alat dan bahan
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.2 Kartu identitas
2.2.3 Alat pengolah data
2.2.4 Alat cetak
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
menyiapkan kebutuhan material dan sarana untuk produksi.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
51
3.1.2 Rencana kebutuhan material dan sarana produksi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Memeriksa kebutuhan material dan sarana produksi
3.2.2 Menghitung stok material dan sarana produksi
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan menghitung jumlah permintaan material dan sarana
produksi
5.2 Ketelitian mendata stok material dan sarana produksi
52
KODE UNIT : C.221110.012.01
JUDUL UNIT : Mengendalikan Kualitas Produk saat Produksi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengendalikan kualitas
produk saat produksi.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk memeriksa kualitas bahan
baku, mengendalikan jalannya proses produksi dan memeriksa
kualitas produk dalam lingkup mengendalikan kualitas produk
saat produksi.
53
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Data stok bahan
2.1.2 Check sheet
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.2 APD
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengendalikan kualitas produk saat produksi.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
54
3.1.3 Sistem pengawasan proses produksi
3.1.4 Metode penyiapan sampel produk
3.2 Keterampilan
3.2.1 Memeriksa ketidaknormalan proses
3.2.2 Memeriksa ketidaknormalan produk
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam memastikan kualitas produk memenuhi standar
mutu
55
KODE UNIT : C.221110.013.01
JUDUL UNIT : Membuat Laporan Kerja
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam membuat laporan kerja.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mengumpulkan data kerja,
mengolah data laporan kerja dan melaporkan hasil kerja dalam
lingkup membuat laporan kerja.
1.2 Data kerja meliputi laporan data produksi, data kriteria kerja
mesin, ketidaknormalan proses produksi, pemakaian bahan dan
peralatan selama produksi dan daftar kehadiran operator setiap
operator bagian produksi.
56
2.2.3 Alat pengolah data
2.2.4 Alat cetak
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam membuat
laporan kerja.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
57
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menganalisis data kerja dan hasil pengawasan
kerja operator
58
KODE UNIT : C.221110.014.01
JUDUL UNIT : Melaporkan Masalah Produksi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam melaporkan masalah produksi.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan pendataan
terhadap masalah produksi, menganalisis masalah dan
melaporkan masalah dalam lingkup melaporkan masalah
produksi.
59
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melaporkan masalah produksi.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
60
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengelompokkan permasalahan berdasarkan
jenisnya
5.2 Ketepatan dalam menganalisa penyebab masalah sesuai prosedur
61
KODE UNIT : C.221110.015.01
JUDUL UNIT : Menyiapkan Bahan Baku Karet dan Bahan
Kimia Pembuatan Compound
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam menyiapkan bahan baku karet
dan bahan kimia pembuatan compound.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan penyiapan bahan
karet dan bahan kimia serta menimbang bahan dalam lingkup
menyiapkan bahan baku karet dan bahan kimia pembuatan
compound.
1.2 Formula bahan kimia yang digunakan ditetapkan berdasarkan
hasil pengujian dari quality assurance (QA) dan production
planning department.
1.3 Karet meliputi bahan baku berasal dari karet alam dan karet
sintetis.
1.4 Bahan kimia meliputi bahan pengisi, komponen vulkanisasi,
stabilisator, bahan compound khusus.
62
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat timbang
2.1.2 Lorry
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Check sheet
2.2.2 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.3 APD (sarung tangan, safety shoes, apron, masker dan kaca
mata)
2.2.4 MSDS karet dan MSDS bahan kimia pembuat ban
2.2.5 Karet dan bahan kimia
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
menyiapkan bahan baku karet dan bahan kimia pembuatan
compound.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
63
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan mengidentifikasi formula yang akan diproduksi
5.2 Ketepatan menimbang bahan baku karet dan bahan baku kimia
64
KODE UNIT : C.221110.016.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Mixer
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin mixer.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pengoperasian
mesin mixer dan mengendalikan proses operasi mesin mixer dalam
lingkup mengoperasikan mesin mixer .
1.2 Bahan diluar formula meliputi kotoran sisa produksi sebelumnya,
batu dan benda-benda yang diluar komposisi pembuatan
compound lainnya.
1.3 Bahan kimia yang digunakan meliputi carbon black, oil, powder,
bahan vulkanisasi, stabilizer, dan bahan pencepat vulkanisasi.
65
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin mixer
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Check sheet
2.2.2 APD (sarung tangan, safety shoes dan appron)
2.2.3 Karet dan bahan kimia
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin mixer.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
66
3.2 Keterampilan
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam memantau kriteria kerja mesin mixer pada panel
kontrol
67
KODE UNIT : C.221110.017.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Milling
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin milling.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pengoperasian
mesin milling, mengendalikan proses milling dan menangani hasil
milling dalam lingkup mengoperasikan mesin milling.
68
1.2 Skid merupakan roll penggelincir untuk menekan compound pada
proses milling, terdiri dari dua sisi bagian yang bergerak
berlawanan arah.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin milling.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
69
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Prosedur kerja mesin milling
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengatur kecepatan cooling drum
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan mengatur beban dan kecepatan penggilasan mesin
milling
5.2 Ketepatan memastikan input proses milling tidak terputus dan
bebas dari benda asing
5.3 Kesesuaian memberikan identitas pada hasil milling sesuai
prosedur
70
KODE UNIT : C.221110.018.01
JUDUL UNIT : Melakukan Proses Laydown pada Compound
dari Hasil Pencampuran
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam melakukan proses laydown
pada compound.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan proses laydown,
menyusun compound, mengambil sampel tiap batch serta
71
menangani hasil lay down dalam lingkup melakukan proses
laydown pada compound dari hasil pencampuran.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melakukan proses laydown pada compound dari hasil
pencampuran.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
72
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan memastikan posisi tumpukan compound yang di-
laydown sesuai prosedur
5.2 Ketepatan menentukan titik uji pengambilan sampel compound
73
KODE UNIT : C.221110.019.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Injeksi Extruder
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin injeksi
extruder.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan bahan dan
peralatan, mengendalikan operasi mesin extruder serta menangani
hasil injeksi extruder dalam lingkup mengoperasikan mesin injeksi
extruder.
74
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin injeksi extruder
2.1.2 Filter
2.1.3 Pisau
2.2 Perlengkapan
2.2.1 APD (sarung tangan, safety shoes dan apron)
2.2.2 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.3 Check sheet
2.2.4 Air pendingin
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin injeksi extruder.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
75
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Sistem keselamatan mesin injeksi extruder
3.1.2 Diagram alir produksi ban
3.1.3 Standar kualitas hasil injeksi extruder
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengatasi ketidaksesuaian kriteria mesin injeksi extruder
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menjaga kesesuaian kriteria kerja mesin injeksi
extruder
76
KODE UNIT : C.221110.020.01
JUDUL UNIT : Melakukan Pemasangan Valve
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam melakukan pemasangan valve.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan proses
pemasangan valve dan mengendalikan proses pemasangan valve
dalam lingkup melakukan pemasangan valve.
1.2 Pemasangan valve dilakukan secara manual dengan menggunakan
alat pemasang valve.
77
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melakukan pemasangan valve.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
78
4.3 Teliti
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan memasang valve sesuai prosedur
79
KODE UNIT : C.221110.021.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Splicing
(Penyambungan Ban Dalam)
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin splicing
(penyambungan ban dalam).
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan bahan dan alat
untuk proses splicing, mengendalikan operasi mesin splicing dan
menangani hasil splicing dalam lingkup mengoperasikan mesin
splicing (penyambungan ban dalam).
1.2 Tempat khusus yang dimaksud adalah berupa hanger yang
disediakan secara khusus untuk menggantungkan green tube.
80
2.2 Perlengkapan
2.2.1 APD (sarung tangan, safety shoes, apron dan masker)
2.2.2 Tag material
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin splicing (penyambungan ban dalam).
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
81
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Disiplin
4.2 Cermat
4.3 Teliti
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan memasang green tube pada mesin splicing sesuai
prosedur
5.2 Ketepatan memastikan suhu pada proses splicing sesuai prosedur
82
KODE UNIT : C.221110.022.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Curing Ban Dalam
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin curing
ban dalam.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan alat dan bahan,
mengendalikan proses curing serta menangani hasil mesin curing
dalam lingkup mengoperasikan mesin curing ban dalam.
1.2 Stearic acid merupakan bahan kimia yang digunakan untuk
membantu melunakkan kedua ujung green tire dalam proses akhir
pembuatan tube (ban dalam).
83
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Checklist
2.2.2 ATK
2.2.3 APD (sarung tangan, safety shoes, apron, masker dan ear
plug)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melaksanakan mengoperasikan mesin curing ban dalam.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
84
3.2.2 Mengidentifikasi alat ukur kriteria kerja
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan memastikan kriteria kerja mesin curing sesuai prosedur
85
KODE UNIT : C.221110.023.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Extruder
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin
extruder.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan
pengoperasian mesin extruder, mengendalikan pengoperasian
mesin extruder serta menangani hasil extruder dalam lingkup
mengoperasikan mesin extruder.
1.2 Kriteria kerja mesin extruder meliputi tekanan, suhu, waktu
penggilingan, kecepataan putaran (rpm).
1.3 Dimensi meliputi contour (lebar dan tebal) tread dan sidewall.
86
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin extruder
2.1.2 Die
2.1.3 Performer
2.1.4 Heater
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.2 Daftar ceklis
2.2.3 Wadah atau tempat semen
2.2.4 Kuas
2.2.5 Alat pewarna
2.2.6 APD (masker, sarung tangan, safety shoes, apron)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek, pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melaksanakan mengoperasikan mesin extruder.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau ujian
tertulis, praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di
tempat uji kompetensi (TUK).
87
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam memilih die dan performer sesuai prosedur
5.2 Ketepatan dalam menjaga ketersediaan supply compound
5.3 Ketepatan memastikan kriteria kerja mesin extruder sesuai
prosedur
88
KODE UNIT : C.221110.024.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Proses Booking pada Mesin
Extruder
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam melakukan proses booking
pada mesin extruder.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan proses
booking pada mesin extruder, menyusun komponen yang telah
89
dibuat serta menangani hasil booking dalam ruang lingkup
melaksanakan proses booking pada mesin extruder.
1.2 Booking adalah proses pengelompokkan bahan berdasarkan
spesifikasi tertentu yang dipersyaratkan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melaksanakan proses booking pada mesin extruder.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau ujian
tertulis, praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di
tempat uji kompetensi (TUK).
90
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan mengelompokkan komponen yang akan di-booking
sesuai spesifikasi
91
KODE UNIT : C.221110.025.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Calendering
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin
calendering.
92
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan
pengoperasian mesin calendering, mengendalikan proses operasi
mesin calendering serta menangani hasil calendering dalam
lingkup mengoperasikan mesin calendering.
1.2 Tire cord adalah benang yang terbuat dari nylon, polyester serta
steel (baja).
1.3 Kriteria kerja yang dimaksud adalah jarak, putaran mesin,
ketegangan benang, temperatur dan ketebalan hasil.
93
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur operasional mesin calendaring
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin calendering.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan menjaga kriteria kerja roll calender sesuai prosedur
5.2 Ketepatan dalam menyediakan suplai compound pada roll calender
5.3 Ketepatan dalam memberikan identitas hasil calendering
94
KODE UNIT : C.221110.026.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Cutting
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan
dalam mengoperasikan mesin cutting.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan
pengoperasian mesin cutting, mengendalikan pengoperasian mesin
cutting serta menangani hasil mesin cutting dalam lingkup
mengoperasikan mesin cutting.
95
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin Cutting
2.1.2 Alat pengasah pisau (gerinda)
2.1.3 Spool
2.2 Perlengkapan
2.2.1 APD (sarung tangan, safety shoes dan safety glass)
2.2.2 Alat tulis kantor (ATK)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin cutting.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau ujian
tertulis, praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di
Tempat Uji Kompetensi.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
96
3.1.2 Prosedur kerja mesin cutting
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengunakan alat pengasah (gerinda)
3.2.2 Menggunakan alat ukur sudut
3.2.3 Menggunakan alat ukur dimensi
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengatur kriteria kerja mesin cutting sesuai
prosedur
5.2 Ketepatan dalam memberikan identitas hasil cutting sesuai
prosedur
97
KODE UNIT : C.221110.027.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Pembuat Bead
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin
pembuat bead.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan
pengoperasian mesin pembuat bead, mengendalikan proses
operasi mesin pembuat bead dan menangani hasil mesin pembuat
bead dalam lingkup mengoperasikan mesin pembuat bead.
1.2 Kriteria kerja mesin pembuat bead yang dimaksud adalah suhu
pemanasan, waktu pemanasan, kecepatan screw extruder dan line
speed.
98
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Kawat baja
2.2.2 Compound
2.2.3 APD ( sarung tangan, earplug, safety shoes )
2.2.4 Alat tulis kantor (ATK)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin pembuat bead.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
99
3.2.2 Mengoperasikan kontrol panel
3.2.3 Menggunakan alat ukur diameter dan ketebalan
5. Aspek kritis
100
KODE UNIT : C.221110.028.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Bead Assembly
(Apexing)
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin bead
assembly (apexing).
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan
pengoperasian mesin bead assembly (apexing) dan mengendalikan
proses kerja mesin bead assembly dalam lingkup mengoperasikan
mesin bead assembly (apexing).
1.2 Flipper hanya dipakai untuk jenis ban bias.
1.3 Penggunaan compound tergantung jenis ban yang dibuat.
1.4 Dimensi yang dimaksud adalah lebar, tebal dan contour.
101
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin bead assembly
2.1.2 Dies apex
2.2 Perlengkapan
2.2.1 APD ( sarung tangan, safety shoes, goggles dan earplug )
2.2.2 Flipper
2.2.3 Apex
2.2.4 Bead
2.2.5 Alat tulis kantor (ATK)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin bead assembly (apexing).
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
102
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Sistem keselamatan mesin bead assembly (apexing)
3.1.2 Aliran proses produksi ban
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengoprasikan kontrol panel
3.2.2 Membaca simbol-simbol pengoperasian mesin
5. Aspek kritis
103
KODE UNIT : C.221110.029.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Green Tire Assembly
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin green
tire assembly.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan
pengoperasian mesin tire assembly dan mengendalikan
pengoperasian mesin tire assembly dalam lingkup mengoperasikan
mesin green tire assembly.
1.2 Komponen penyusun green tire yang dimaksud berupa bead, ply,
steel breaker, inner liner, tread dan sidewall.
1.3 Kriteria kerja mesin green tire assembly adalah bead loader/bead
setter, lebar drum, keliling drum, centring material potition,
sticher/stiching, tread server, kecepatan dan tekanan.
1.4 Alat pendukung: hot knife, gunting, bar code dan spool.
104
1.5 Kualitas: join komponen, bentuk visual (tidak ada lipatan/
wringtle dan/atau tidak ada blister).
1.6 Pengamatan visual merupakan pengamatan terhadap ada tidaknya
lipatan (wringkle) dan blister.
105
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin green tire assembly.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengatur kriteria kerja mesin green tire assembly
106
KODE UNIT : C.221110.030.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Proses Pelapisan Bahan Anti
Lengket Green Tire
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan,
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam melaksanakan proses
pelapisan bahan anti lengket green tire.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan bahan anti lengket
dan proses spreading, melakukan inspeksi pada green tire serta
mengoleskan bahan anti lengket dalam lingkup melaksanakan
proses pelapisan bahan anti lengket green tire.
1.2 Metode pemberian bahan anti lengket berupa penyemprotan
(spreading) dan painting.
1.3 Titik kritis inspeksi visual meliputi ketebalan, konsentrasi bahan
anti lengket dan penyebaran bahan anti lengket.
107
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Spreader
2.1.2 Poolishing/Sprayer
2.2 Perlengkapan
2.2.1 APD (sarung tangan, safety shoes, earplug dan goggle)
2.2.2 Bahan anti lengket
2.2.3 Spindle
2.2.4 Green tire
2.2.5 Alat tulis kantor (ATK)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melaksanakan proses pelapisan bahan anti lengket green tire.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
108
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Diagram alir produksi ban
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengidentifikasi simbol-simbol diagram alir
3.2.2 Mengatur tekanan udara
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam melapisi green tire dengan bahan anti lengket
sesuai prosedur
109
KODE UNIT : C.22111.031.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Curing
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin curing.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
110
2.2.4 Alat tulis kantor (ATK)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin curing.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
111
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengendalikan kriteria kerja mesin curing
112
KODE UNIT : C.221110.032.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin PCI (Post Cure
Inflation)
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin PCI
(Post Cure Inflation).
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan pengecekan
tekanan udara dan mengatur waktu pendinginan dalam lingkup
mengoperasikan mesin PCI.
1.2 Regulator merupakan alat pengatur tekanan udara.
113
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin PCI.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
114
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan mengidentifikasi waktu pendinginan sesuai siklus
curing yang diinginkan
5.2 Ketepatan dalam memastikan tekanan udara sesuai dengan
kebutuhan menggunakan regulator
115
KODE UNIT : C.221110.033.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Proses Pemotongan Rambut Ban
(Trimming)
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam melaksanakan proses
pemotongan rambut ban (trimming).
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan
pemotongan rambut ban dan mengendalikan proses pemotongan
rambut ban dalam lingkup melaksanakan proses pemotongan
rambut ban (trimming).
116
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Standar prosedur kerja pemotongan rambut ban
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melaksanakan proses pemotongan rambut ban (trimming)
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam memotong rambut ban/flash sesuai prosedur
117
KODE UNIT : C.221110.034.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Inspeksi Visual
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam melaksanakan proses inspeksi
visual.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan proses inspeksi
visual, melakukan pemeriksaan ban dan menindaklanjuti hasil
inspeksi visual dalam lingkup melaksanakan inspeksi visual.
1.2 Peralatan inspeksi meliputi namun tidak terbatas pada senter,
lampu, meteran.
1.3 Kondisi bagian luar ban meliputi pattern (telapak), sidewall, dan
bead.
1.4 Kondisi bagian dalam ban meliputi liner dan kondisi permukaan.
1.5 Flash merupakan sisa-sisa pemotongan rambut ban dan kotoran
lainnya yang masuk ke dalam rongga bagian dalam ban.
118
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Senter
2.1.2 Lampu
2.1.3 Meteran
2.1.4 Stamp
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Checksheet
2.2.2 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.3 APD (safety shoes, goggles dan earplug)
2.2.4 Ban
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melaksanakan inspeksi visual.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
119
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Diagram alir produksi ban
3.1.2 Kualitas ban
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengidentifikasi defect
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam melakukan inspeksi bagian dalam ban sesuai
prosedur
5.2 ketepatan dalam melakukan inspeksi bagian luar ban sesuai
prosedur
120
KODE UNIT : C.221110.035.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin X-Ray
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin x-ray.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan mesin x-
ray dan mengendalikan proses kerja mesin x-ray dalam lingkup
mengoperasikan mesin x-ray.
1.2 Kriteria kerja mesin x-ray meliputi set-up mesin x-ray, record
instrument (dokumen) hasil uji dan mengecek radiasi mesin.
1.3 Hasil inspeksi meliputi ada tidaknya foreign material dan wild belt
wire, kepadatan material, susunan steel belt, splice/joint steel belt
on spec, dan struktur bagian dalam ban.
121
2.2.2 TLD (alat pengukur/ detektor radiasi)
2.2.3 Ban
2.2.4 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.5 Checksheet
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin x-ray.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
122
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengidentifikasi defect
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan memeriksa setiap bagian ban dengan mesin x-ray sesuai
prosedur
123
KODE UNIT : C.221110.036.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Balance
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin
balance.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan
pengoperasian mesin balance, mengendalikan proses operasi
mesin dan menangani hasil pengujian dalam lingkup
mengoperasikan mesin balance.
1.2 Mesin balance dibedakan menjadi dua yaitu mesin dynamic
balance dan static balance.
1.3 Kriteria kerja mesin balance adalah kecepatan putar, tekanan
udara dan stamp.
124
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin balance
2.1.2 Velg
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Checklist
2.2.2 APD (sarung tangan, safety shoes, goggles dan ear plug)
2.2.3 Ban
2.2.4 Stamp
2.2.5 Bead Lube
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin balance.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
125
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 K3 dalam penggunaan mesin balance
3.1.2 Diagram alir produksi ban
3.2 Keterampilan
3.2.1 Melaksanakan proses sesuai prosedur
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengatur kriteria kerja mesin balance
126
KODE UNIT : C.221110.037.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Uniformity
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin
uniformity.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan mesin
uniformity, mengendalikan proses kerja mesin uniformity dan
menangani hasil pengujian dalam lingkup mengoperasikan mesin
uniformity.
1.2 Kriteria kerja : radial force variation (getaran atas bawah), lateral
force variation (getaran kiri kanan) dan cornicity (kecenderungan
satu arah/kemiringan).
127
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Checklist
2.2.2 APD (sarung tangan, safety shoes dan apron)
2.2.3 Ban
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin uniformity.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
128
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Disiplin
4.2 Tepat
4.3 Teliti
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menentukan kriteria kerja mesin uniformity
sesuai prosedur
129
KODE UNIT : C.221110.038.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Wrapping/Packing
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin
wrapping/packing.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan mesin
wrapping, mengendalikan proses wrapping dan menangani hasil
wrapping dalam lingkup mengoperasikan mesin wrapping/
packing.
130
2.2.2 APD (sarung tangan, safety shoes dan earplug)
2.2.3 Ban
2.2.4 Bahan pembungkus
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin wrapping/packing.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
131
4.3 Cermat
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan memastikan ban tertutup plastik wrapping
132