Anda di halaman 1dari 379

Lampiran : Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Republik Indonesia


Nomor : KEP.112/MEN/II/2006
Tanggal : 14 Februari 2006

TENTANG
PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA
NASIONAL INDONESIA
SEKTOR JASA SEKURITI

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.


JAKARTA

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti


DAFTAR ISI

I. BAB I PENDAHULUAN 1
A. Pendahuluan 1
B. Tujuan dan Sasaran 1
C. Kelompok Nara Sumber 2
D. Ruang Lingkup dan Cakupan Pelayanan 2
Pengamanan

II. BAB II STÁNDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL 4


SEKTOR JASA SEKURITI
A. Pengertian 4
B. Kegunaan SKKNI 4
C. Format SKKNI 6
D. Level Kompetensi Kunci 9
E. Pemberian Kode Unit Kompetensi pada SKKNI 10
Sektor Jasa Sekuriti

III. BAB III KUALIFIKASI SEKURITI 11


A. Dasar (Level I) 11
B. Supervisor (Level II) 12
C. Manajer (Level III) 13

IV. UNIT KOMPETENSI 15

V. PENUTUP 127

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasal 3 Undang-undang No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia,


tugas pokok Kepolisian yaitu: 1) Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
2) Menegakkan hukum, 3) Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan
kepada masyarakat. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut secara baik maka
sangat diperlukan adanya partisipasi dari instansi pemerintah maupun swasta dalam
menjaga keamanan kawasan kerjanya yang dalam pelaksanaannya dibentuk
Satuan Pengamanan (Satpam).

Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengamanatkan


bahwa setiap tenaga kerja harus memiliki sertifikat kompetensi dan pengusaha wajib
meningkatkan kompetensi pekerjanya.
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
mengamanatkan bahwa sertifikat kompetensi diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.

B. TUJUAN DAN SASARAN


1. Tujuan

Tujuan dari penyusunan standar kompetensi sektor jasa sekuriti ini adalah
sebagai berikut :

a. Untuk adanya suatu acuan yang sama dalam hal kemampuan yang
mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja minimal yang
harus dimiliki oleh seorang tenaga kerja sekuriti yang berlaku secara
nasional.

b. Adanya kesinambungan, konsistensi dalam pembinaan tenaga kerja


sekuriti serta sekaligus mengawasi kualitas tenaga kerja sekuriti yang
bersangkutan, sehingga tenaga kerja sekuriti dapat melaksanakan
tugas dan tanggungjawabnya secara proporsional, integral, efektif dan
efisien.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 1


2. Sasaran

Sasaran dari penyusunan standar kompetensi ini adalah :

a. Lembaga Diklat Profesi dibidang sekuriti guna mencapai


terselenggaranya pelaksanaan Diklat dan Uji Kompetensi dalam rangka
Sertifikasi Profesi Sekuriti Indonesia yang berkualitas, jujur, adil,
transparan dan bijaksana.

b. Instansi teknis dan ketenagakerjaan yang terkait dengan tenaga kerja


sekuriti

c. Para pengguna tenaga kerja sekuriti

C. Kelompok Nara Sumber

Kelompok Nara Sumber Penyusunan SKKNI Sekuriti ini terdiri dari beberapa unsur
yaitu :

1. Unsur Lemdiklat Polri


2. Unsur Deputy Operasi Polri
3. Unsur Badan Usaha Jasa Pengamanan dan Penyelamatan
4. Unsur Asosiasi Sekuriti Indonesia
5. Unsur Asosiasi Manajer Sekuriti Indonesia
6. Unsur Pengguna Tenaga Sekuriti
7. Unsur Perguruan Tinggi

D. Ruang Lingkup dan Cakupan Pelayanan Pengamanan

Ruang lingkup dan cakupan pelayanan pengamanan dikelompokan menjadi dua


bidang yaitu institusi sekuriti dan personil sekuriti.
1. Institusi Sekuriti
Institusi bidang sekuriti terdiri atas :
a. Security Devices
b. Cash in Transit
c. Search and Resque
d. Guard and Escort
e. Training and Education
f. Consultancy Security Audit

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 2


2. Institusi Bidang Personil terdiri atas :
a. Lingkungan Pabrik
b. Lingkungan Industri
c. Lingkungan Komersial
d. Lingkungan Kerja
e. Lingkungan Pendidikan
f. Lingkungan Pemukiman
g. Lingkungan Agrobisnis
h. Lingkungan Energi
i. Obyek Vital

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 3


BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL
SEKTOR JASA SEKURITI

A. Pengertian
Konsep dasar Standar Kompetensi ditinjau dari segi etimologi terbentuk atas kata
"Standar” dan "Kompetensi"'. Kata "standar" diartikan sebagai ukuran atau patokan
yang disepakati. Sedangkan kata "kompetensi" adalah kemampuan melaksanakan
tugas-tugas di tempat kerja yang mencakup penerapan keterampilan yang didukung
oleh pengetahuan dan sikap sesuai dengan kondisi yang disyaratkan. Dari
pengertian kedua kata tersebut maka standar kompetensi diartikan sebagai suatu
ukuran atau patokan tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang
harus dimiliki oleh seseorang untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas sesuai
dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

Standar kompetensi tidak berarti hanya kemampuan menyelesaikan suatu tugas,


tetapi dilandasi pula bagaimana serta mengapa tugas itu dikerjakan. Dengan kata
lain standar kompetensi meliputi faktor-faktor yang mendukung seperti pengetahuan
dan kemampuan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di tempat
kerja serta kemampuan mentransfer dan menerapkan kemampuan dan
pengetahuan pada situasi dan lingkungan yang berbeda. Standar kompetensi
merupakan rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk
melakukan suatu tugas/pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja sesuai dengan kriteria unjuk kerja yang
dipersyaratkan.

B. Kegunaan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia


Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang telah disusun dan telah
mendapatkan pengakuan oleh para pemangku kepentingan akan dirasa bermanfaat
apabila telah terimplementasi secara konsisten. Standar Kompetensi Kerja
digunakan sebagai acuan untuk :
1. Menyusun uraian pekerjaan.
2. Menyusun dan mengembangkan program pelatihan dan sumber daya
manusia.
3. Menilai unjuk kerja seseorang.
4. Akreditasi profesi di tempat kerja.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 4


Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang maka yang
bersangkutan akan memahami:

a. bagaimana mengerjakan suatu tugas/pekerjaan,

b. bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat


dilaksanakan,

c. apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan
rencana semula,

d. bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan


masalah dan/atau melaksanakan tugas/pekerjaan dengan kondisi yang
berbeda.

Standar kompetensi dapat dimanfaatkan pada lembaga pendidikan dan pelatihan,


perusahaan, dan lembaga sertifikasi profesi.

a. Pada lembaga pendidikan dan pelatihan


Standar kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan
kurikulum dan pengembangan pengajaran, sekaligus mendorong konsistensi
dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, serta menetapkan
kualifikasinya.

b. Pada dunia usaha/perusahaan


Standar kompetensi dimanfaatkan sebagai alat manajemen, terutama dalam:
1). Menentukan organisasi kerja dan perencanaan jabatan.
2). Membantu dalam evaluasi/penilaian karyawan dan pengembangannya.
3). Membantu dalam merekrut tenaga kerja.
4). Mengembangkan program pelatihan yang khas/spesifik sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.

c. Pada lembaga sertifikasi profesi


Standar kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan:
1). Klasifikasi dan kualifikasi.
2). Kriteria pengujian dan instrumen/alat ukur pengujian.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 5


C. Format Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

Format Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia mengacu pada Regional


Model of Competency Standard (RMCS), pada setiap standar kompetensi memuat
unsur-unsur sebagai berikut :

1. Kode unit
2. Judul unit
3. Deskripsi unit
4. Elemen Kompetensi
5. Kriteria unjuk kerja
6. Batasan Variabel
7. Panduan Penilaian
8. Kompetensi Kunci

Pada rumusan unit kompetensi juga dimasukkan level kompetensi kunci dan
bobotnya.
Kode Uni : Kode unit diisi dan ditetapkan dengan mengacu pada format
kodifikasi SKKNI.
Judul Unit: Mendefinisikan tugas/pekerjaan suatu unit kompetensi yang
menggambarkan sebagian atau keseluruhan standar
kompetensi.
Deskripsi Unit: Menjelaskan Judul unit yang mendeskripsikan pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mencapai standar
kompetensi
Elemen
Kompetensi : Mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk
mencapai kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan
komponen-komponenpendukung unit kompetensi sasaran
apa yang harus dicapai.
Kriteria
Unjuk Kerja : Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk
memperagakan kompetensi di setiap elemen, apa yang
harus dikerjakan pada waktu menilai dan apakah syarat-
syarat dari elemen dipenuhi.

Batasan
Variabe : Ruang lingkup, situasi dan kondisi dimana kriteria unjuk kerja
diterapkan. Mendefinisikan situasi dari unit dan memberikan
informasi lebih jauh tentang tingkat otonomi perlengkapan
dan materi yang mungkin digunakan dan mengacu pada
syarat-syarat yang ditetapkan, termasuk peraturan dan
produk atau jasa yang dihasilkan.

Panduan Penilaian : membantu menginterpretasikan dan menilai unit dengan


mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan,

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 6


untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat
keterampilan yang digambarkan dalam kriteria unjuk kerja,
yang meliputi :
- Pengetahuan dan keterampilan yang yang dibutuhkan
untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan
tertentu.
- Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana
dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan.

- Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok


dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada
waktu pengujian.

Kompetensi kunci : Keterampilan umum yang diperlukan agar kriteria unjuk


kerja tercapai pada tingkatan kinerja yang dipersyaratkan
untuk peran / fungsi pada suatu pekerjaan.
Kompetensi kunci meliputi:

- Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa


informasi.
- Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi.
- Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas.
- Bekerja dengan orang lain dan kelompok.
- Menggunakan ide-ide dan teknik matematika.
- Memecahkan masalah.
- Menggunakan teknologi.

Format SKKNI

Kode Unit:
Terdiri dari beberapa huruf dan angka yang disepakati oleh para pengembang dan
industri/usaha terkait dengan tujuan untuk mempermudah dalam pengelolaan.
(merujuk pada Kepmenakertrans No. KEP-227/MEN/2003 tanggal 13 Oktober 2003 dan
Kepmenakertrans No. 69/MEN/V/2004 )
XXX . XX 00 . 000 . 00
Sektor Sub sektor Bidang/Grup Nomor Unit Versi

Judul Unit:
Merupakan fungsi tugas / pekerjaan yang akan dilakukan, dinyatakan sebagai suatu unit
kompetensi yang menggambarkan sebagian atau keseluruhan standar kompetensi. Judul unit
biasanya menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata kerja aktif yang dapat
terobservasi.
Deskripsi Unit:
Penjelasan lebih lanjut tentang judul unit yang mendeskripsikan pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan dalam mencapai standar kompetensi.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 7


Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Mengidentifikasi tugas-tugas yang harus Menggambarkan kegiatan yang harus
dikerjakan untuk mencapai kompetensi berupa dikerjakan untuk memperagakan
pernyataan yang menunjukkan komponen- kompetensi di setiap elemen, apa yang
komponen pendukung unit kompetensi. harus dikerjakan pada waktu menilai dan
apakah syarat-syarat dari elemen
dipenuhi.
Batasan variabel
Ruang lingkup, situasi dan kondisi dimana kriteria unjuk kerja diterapkan. Mendefinisikan situasi
dari unit dan memberikan informasi lebih jauh tentang tingkat otonomi perlengkapan dan materi
yang mungkin digunakan dan mengacu pada syarat-syarat yang ditetapkan, termasuk
peraturan dan produk atau jasa yang dihasilkan.

Kondisi unjuk kerja


Pelaksanaannya menunjukan hubungan antaa pekerjaan yang dilakukan , mengkaitkan
pengetahuan dan kebutuhan industri, memfokuskan apa yang dinilai. Merupakan informasi
dimana unit tersebut akan diberlakukan , serta memuat ketentuan yang menjadi dasar untuk
menentukan parameter Kriteria Unjuk Kerja. [Peraturan, Kebijakan Standar, SOP , Manual,
Peralatan dan Bahan yang dibutuhkan]
Panduan Penilaian
Membantu menginterpretasikan dan menilai unit dengan mengkhususkan petunjuk nyata yang
perlu dikumpulkan, untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat keterampilan yang
digambarkan dalam kriteria unjuk kerja, yang meliputi :
1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten
pada tingkatan tertentu.
2. Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa
pengujian seharusnya dilakukan.
3. Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok
yang perlu dilihat pada waktu pengujian.

Komponen kunci meliputi :

No. KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1 Mengumpul kan dan mengorganisasikan informasi

2 Mengkomunikasikan ide dan informasi

3 Merencana kan dan mengatur kegiatan

4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok

5 Menggunakan ide dan teknik matematika

6 Memecahkan persoalan/masalah

7 Menggunakan teknologi

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 8


D. Level Kompetensi Kunci
Dimaksudkan sebagai pengelompokan tingkat kemampuan dalam menyelesaikan
suatu tugas/pekerjaan berdasarkan tingkat kesulitan pekerjaan. Pengelompokan
tingkat kesulitan pekerjaan dapat dibagi 3 (tiga) level:

Level – 1: Mengerjakan tugas rutin menurut cara yang telah ditentukan, bersifat
sederhana dan merupakan pengulangan, serta sewaktu-waktu
sering diperiksa perkembangannya. Maka unjuk kerja Tingkat – 1
adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk menjelaskan pekerjaan
sederhana, berulang-ulang secara efisien dan memuaskan berdasar
pada kriteria atau prosedur yang telah ditetapkan dengan
kemampuan mandiri. Untuk itu Tingkat – 1 ini harus mampu:

• Melakukan proses yang sederhana dan telah ditentukan.


• Menilai mutu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Level – 2: Mengerjakan tugas yang lebih luas dan lebih rumit yang ditandai
dengan peningkatan otonomi pribadi terhadap pekerjaannya sendiri
dan pekerjaan tersebut kemudian diperiksa oleh atasan setelah
pekerjaan selesai. Maka unjuk kerja Tingkat – 2 merupakan tingkat
kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas/pekerjaan
yang menentukan pilihan, aplikasi dan integrasi dari sejumlah
elemen atau data/informasi untuk membuat penilaian atas kesulitan
proses dan hasil. Untuk itu, Tingkat – 2 ini harus mampu:

• Mengelola atau menyelesaikan suatu proses.


• Menentukan kriteria penilaian terhadap suatu proses atau kerja
evaluasi terhadap suatu proses.
Level - 3: Mengerjakan kegiatan rumit dan tidak rutin yang dikerjakan sendiri
dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan orang lain. Unjuk kerja
Tingkat – 3 merupakan tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk
mengevaluasi dan merancang kembali proses, menetapkan dan
menggunakan prinsip-prinsip dalam rangka menentukan cara yang
terbaik dan tepat untuk menetapkan kriteria penilaian kualitas. Untuk
itu, Tingkat – 3 ini harus mampu :

• Menentukan prinsip dasar dan proses.


• Mengevaluasi dan mengubah bentuk proses atau membentuk
ulang proses.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 9


• Menentukan kriteria untuk mengevaluasi dan/atau penilaian
proses.

E. Pemberian Kode Unit SKKNI Sektor Jasa Sekuriti
Terdiri dari kombinasi huruf dan angka yang memiliki
arti khusus sebagai berikut:

Struktur Kode SEC . PM 01 . 001 . 01

Arti
Angka yang menyatakaan versi
standar kompetensi.
Kombinasi angka untuk nomor
urut unit kompetensi.
Angka yang menyatakan
pengelompokan bidang/grup unit
komptensi yaitu:
00: Tidak ada grup
01: Kelompok Umum
02: Kelompok Inti
03: Kelompok khusus
Kombinasi huruf yang
menyatakan subsektor, untuk
sub sektor bidang Pengamanan
digunakan PM
Kombinasi huruf yang
menyatakan sektor bidang
keahlian, untuk sektor bidang
Sekuriti digunakan SEC

Contoh kode unit kompetensi: SEC.PM01.001.01.


Artinya:
SEC : unit kompetensi sektor Sekuriti
PM : sub sektor Pengamanan
01 : bidang/grup kompetensi kelompok umum
001 : nomor urut unit kompetensi 1
01 : versi 1 (pertama)

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 10


BAB III
KUALIFIKASI SEKURITI

Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa kompetensi adalah kemampuan seseorang
untuk melaksanakan tugas-tugas di tempat kerja yang mencakup penerapan keterampilan,
pengetahuan, dan sikap kerja sesuai dengan kondisi yang disyaratkan.

Sedangkan kualifikasi jabatan adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas


kelompok pekerjaan sesuai dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, tanggung jawab,
dan wewenangnya sesuai dengan unjuk kerja yang disyaratkan, dan berdasarkan kepada
kebutuhan organisasi jabatan. Dengan demikian, kualifikasi merupakan kelompok standar
kompetensi yang dipaketkan menjadi satu kesatuan dalam suatu tugas berdasarkan
kebutuhan organisasi/jabatan.

Tingkat kualifikasi jabatan adalah tingkatan jabatan pada suatu organisasi sesuai dengan
tingkat kedalaman dan keluasan pengetahuan, keterampilan, tanggung jawab dan
wewenangnya. Tingkat kualifikasi (pada bidang pendidikan dan pelatihan) dimaksudkan
sebagai tingkatan pada bidang pendidikan dan pelatihan yang ditetapkan. Tingkat
kualifikasi (pada bidang pendidikan dan pelatihan) berbeda dengan Tingkat kualifikasi
jabatan, dimana Tingkat kualifikasi (pada bidang pendidikan dan pelatihan) lebih spesifik,
sebagai tingkatan pendidikan dan pelatihan yang telah ditetapkan

Standar kompetensi yang ada, harus difokuskan pada pemaketan kompetensi tersebut
yang menghasilkan program pelatihan pada Tingkat kualifikasi yang tepat

Pengelompokan tingkat kemampuan dalam menyelesaikan suatu tugas/pekerjaan,


berdasarkan tingkat kesulitan dan atau kompleksitas pekerjaan dapat dibagi 3 (tiga)
tingkatan/level, yaitu:

A. Level I – Dasar atau disebut juga Gada Pratama


Spesifikasi level ini adalah memahami dan mengerjakan tugas, fungsi dan peranan
sekuriti sebagai pelaksana tugas pengamanan.

Pemetaan fungsi pekerjaan bidang sekuriti dan unit kompetensi terkait dapat dilihat
pada bagan berikut ini.

Untuk memperoleh sertifikat kompetensi level I, maka seorang peserta UJK harus
menguasai dan lulus unit-unit kompetensi berikut :

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 11


1. SEC.PM01.001.01 - Melaksanakan persiapan untuk menjalankan tugas sebagai
petugas sekuriti

2. SEC.PM01.002.01 - Melakukan baris-berbaris dan Penghormatan Militer

3. SEC.PM01.003.01 - Melakukan beladiri

4. SEC.PM01.004.01 - Melakukan Pencatatan dan pelaporan

5. SEC.PM01.005.01 - Berkomunikasi melalui telepon

B. Level II – Supervisor atau disebut juga Gada Madya


Spesifikasi level ini adalah memahami dan melaksanakan tugas sebagai
Supervisor dalam mengatur tugas, fungsi dan peran sekuriti.

Untuk memperoleh sertifikat kompetensi level II, maka seorang peserta UJK mutlak
harus memiliki terlebih dahulu sertifikat kompetensi level I, sehingga peserta UJK
yang bersangkutan harus menguasai dan lulus unit-unit kompetensi berikut :

1. SEC.PM01.001.01 - Melaksanakan persiapan untuk menjalankan tugas


sebagai petugas sekuriti

2. SEC.PM01.002.01 - Melakukan baris-berbaris dan Penghormatan Militer

3. SEC.PM01.003.01 - Melakukan beladiri

4. SEC.PM01.004.01 - Melakukan Pencatatan dan pelaporan

5. SEC.PM01.005.01 - Berkomunikasi melalui telepon

6. SEC.PM02.001.01 - Mengenal senjata api dan bahan peledak

7. SEC.PM02.002.01 - Mengatur dan menegakkan tata tertib yang berlaku di


lingkungan kerja

8. SEC.PM02.003.01 - Melakukan penjagaan untuk mengawasi dan


mengamankan keluar masuknya lalu-lintas orang dan
barang

9. SEC.PM02.004.01 - Melakukan perondaan / patroli di sekitar kawasan kerja

10. SEC.PM02.005.01 - Mengawal uang, barang-barang berharga dan tahanan

11. SEC.PM02.006.01 - Melakukan tindakan pertama di Tempat Kejadian


Perkara/ Tindak Pidana

12. SEC.PM02.007.01 - Menjaga, menggunakan sistem perlindungan dan


pendeteksian

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 12


13. SEC.PM02.008.01 - Melakukan pencegahan bahaya kebakaran dan ancaman
peledakan bom

14. SEC.PM02.009.01 - Menginterpretasikan informasi tanda bahaya

15. SEC.PM02.010.01 - Menentukan dan menggunakan petugas sekuriti yang


memadai untuk mengawasi akses menuju dan keluar
lokasi

16. SEC.PM02.011.01 - Melakukan Intelijen Dasar

17. SEC.PM02.012.01 - Melakukan Administrasi di kantor

18. SEC.PM02.016.01 - Mengoperasikan perlengkapan dasar komunikasi

19. SEC.PM03.001.01 - Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris

20. SEC.PM03.002.01 - Melakukan komunikasi dengan bahasa sandi dan bahasa


isyarat

21. SEC.PM03.004.01 - Menangani anjing-anjing untuk patroli

C. Level III – Manajer atau disebut juga Gada Utama


Spesifikasi pada level ini adalah memahami dan mengamati, menjelaskan,
mendengar, meringkas dan umpan balik serta memecahkan masalah, selanjutnya
membangun kerjasama serta melakukan analisa

Untuk memperoleh sertifikat kompetensi level III, maka seorang peserta UJK mutlak
harus memiliki terlebih dahulu sertifikat kompetensi level II, sehingga peserta UJK
yang bersangkutan harus menguasai dan lulus unit-unit kompetensi berikut :

1. SEC.PM01.001.01 - Melaksanakan persiapan untuk menjalankan tugas


sebagai petugas sekuriti

2. SEC.PM01.002.01 - Melakukan baris-berbaris dan Penghormatan Militer

3. SEC.PM01.003.01 - Melakukan beladiri

4. SEC.PM01.004.01 - Melakukan Pencatatan dan pelaporan

5. SEC.PM01.005.01 - Berkomunikasi melalui telepon

6. SEC.PM02.001.01 - Mengenal senjata api dan bahan peledak

7. SEC.PM02.002.01 - Mengatur dan menegakkan tata tertib yang berlaku di


lingkungan kerja

8. SEC.PM02.003.01- Melakukan penjagaan untuk mengawasi dan


mengamankan keluar masuknya lalu-lintas orang dan
barang

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 13


9. SEC.PM02.004.01 - Melakukan perondaan / patroli di sekitar kawasan kerja

10. SEC.PM02.005.01 - Mengawal uang, barang-barang berharga dan tahanan

11. SEC.PM02.006.01 - Melakukan tindakan pertama di Tempat Kejadian


Perkara / Tindak Pidana

12. SEC.PM02.007.01- Menjaga, menggunakan sistem perlindungan dan


pendeteksian

13. SEC.PM02.008.01 - Melakukan pencegahan bahaya kebakaran dan


ancaman peledakan bom

14. SEC.PM02.009.01 - Menginterpretasikan informasi tanda bahaya

15. SEC.PM02.010.01- Menentukan dan menggunakan petugas sekuriti yang


memadai untuk mengawasi akses menuju dan keluar
lokasi

16. SEC.PM02.011.01 - Melakukan Intelijen Dasar

17. SEC.PM02.012.01 - Melakukan Administrasi di kantor

18. SEC.PM02.013.01 - Melakukan Administrasi keuangan di kantor

19. SEC.PM02.014.01 - Melakukan pemeliharaan dan perawatan asset

20. SEC.PM02.015.01 - Melakukan pengaturan Pyrotechnic

21. SEC.PM02.016.01 - Mengoperasikan perlengkapan dasar komunikasi

22. SEC.PM02.017.01 - Melakukan K3

23. SEC.PM02.018.01 - Melakukan sistem penilaian kerja

24. SEC.PM02.019.01 - Merencanakan sistem dan prosedur

25. SEC.PM02.020.01 - Menyediakan keamanan untuk tamu VIP

26. SEC.PM03.001.01 - Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris

27. SEC.PM03.002.01 - Melakukan komunikasi dengan bahasa sandi dan bahasa


isyarat

28. SEC.PM03.003.01 - Mengkoordinasikan anak buah dalam upaya memimpin


regu atau peleton

29. SEC.PM03.004.01 - Menangani anjing-anjing untuk patroli

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 14


BAB IV
UNIT KOMPETENSI

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti terdiri atas unit
kompetensi yang dikelompokkan kedalam bidang kompetensi umum, bidang
kompetensi inti dan bidang kompetensi khusus,

Daftar Unit Kompetensi

N0 KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI


Kompetensi Umum
1 SEC.PM01.001.01 Melaksanakan persiapan untuk menjalankan tugas
sebagai petugas sekuriti
2 SEC.PM01.002.01 Melakukan baris-berbaris dan Penghormatan Militer
3 SEC.PM01.003.01 Melakukan beladiri
4 SEC.PM01.004.01 Melakukan pencatatan dan pelaporan
5 SEC.PM01.005.01 Berkomunikasi melalui telepon
Kompetensi Inti
6 SEC.PM02.001.01 Mengenal senjata api dan bahan peledak
7 SEC.PM02.002.01 Mengatur dan menegakkan tata tertib yang berlaku di
lingkungan kerja.
8 SEC.PM02.003.01 Melakukan penjagaan untuk mengawasi dan
mengamankan keluar masuknya lalu lintas orang
dan barang
9 SEC.PM02.004.01 Melakukan perondaan/patroli di sekitar kawasan
kerja.
10 SEC.PM02.005.01 Mengawal uang, barang-barang berharga dan
tahanan.
11 SEC.PM02.006.01 Melakukan tindakan pertama di Tempat Kejadian
Perkara / Tindak Pidana
12 SEC.PM02.007.01 Menjaga, menggunakan sistem perlindungan dan
pendeteksian.
13 SEC.PM02.008.01 Melakukan pencegahan bahaya kebakaran dan
ancaman peledakan bom.
14 SEC.PM02.009.01 Menginterpretasikan informasi tanda bahaya.
15 SEC.PM02.010.01 Menentukan dan menggunakan petugas sekuriti
yang memadai untuk mengawasi akses menuju dan
keluar lokasi
16 SEC.PM02.011.01 Melakukan Intelijen Dasar
17 SEC.PM02.012.01 Melakukan Administrasi di kantor
18 SEC.PM02.013.01 Melakukan Administrasi keuangan di kantor
19 SEC.PM02.014.01 Melakukan pemeliharaan dan perawatan asset
20 SEC.PM02.015.01 Melakukan pengaturan Pyrotechnic.
21 SEC.PM02.016.01 Mengoperasikan perlengkapan dasar komunikasi
22 SEC.PM02.017.01 Melakukan K3
23 SEC.PM02.018.01 Melakukan sistem penilaian kerja
24 SEC.PM02.019.01 Merencanakan sistem dan prosedur
25 SEC.PM02.020.01 Menyediakan keamanan untuk tamu VIP

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 15


N0 KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
Kompetensi Khusus
26 SEC.PM03.001.01 Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris
27 SEC.PM03.002.01 Melakukan komunikasi dengan bahasa sandi dan
bahasa isyarat
28 SEC.PM03.003.01 Mengkoordinasikan anak buah dalam upaya
memimpin regu atau peleton
29 SEC.PM03.004.01 Menangani anjing-anjing untuk patroli

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 16


Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 17
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 18
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 19
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 20
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 21
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 22
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM01.001.01

JUDUL UNIT : Melaksanakan Persiapan Untuk Menjalankan Tugas


Sebagai Petugas Sekuriti

DESKRIPSI UNIT : Melakukan kegiatan persiapan fisik, pengetahuan,


keterampilan, perilaku sebagai petugas yang
berpelengkapan sekuriti.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


01. Melakukan kebugaran fisik 1.1 Pemanasan fisik dilakukan minimal 20 menit.
secara rutin. 1.2 Berteriak ditempat terbuka sesuai aba-aba baris
berbaris.
1.3 Senam borgol dilakukan selama 30 menit.
1.4 Tendangan dan pukulan tangan kosong diperagakan
selama 15 menit.

02. Mengenakan perlengkapan 2.1 Pakaian seragam satuan pengamanan dan


perorangan dan penggunaannya dikenakan sesuai penugasan.
perlengkapan kerja Sekuriti 2.2 Seragam Pakaian Dinas Lapang (PDL), Pakaian
Dinas Harian (PDH) dan PKD dipakai sesuai tugas.
2.3 Pet, baret, helm PKD dipakai sesuai tugas.
2.4 Ikat pinggang , kopelriem, dragriem dipakai
2.5 Pentungan dipakai.
2.6 Sepatu rendah, sepatu tinggi, sepatu karet dipakai
sesuai tugas.

03. Melakukan sikap patuh dan 3.1 Panca Dharma Satpam diucapkan dan
taat pada atasan dilaksanakan didepan pimpinan.
3.2 Kontrak kerja ditanda tangani dan dipatuhi
bersama-sama manajer personalia.

BATASAN VARIABEL
1. Unit ini untuk operasional keamanan di lokasi-lokasi berikut ini:
1.1 Perkantoran
1.2 Pub, hotel/motel
1.3 Pergudangan
1.4 Pertokoan
1.5 Pusat – pusat pertemuan
1.6 Klub
1.7 Resort
1.8 Restoran
1.9 Taman hiburan
1.10 Atraksi Turis / Stage

17
Melaksanakan persiapan untuk menjalankan tugas sebagai petugas sekuriti
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

2. Pedoman ini digunakan pada jasa sekuriti dalam rangka pelaksanaan tugas sosok terlatih /
semi militer di kalangan orang-orang awam.
Untuk pedoman ketentuan pasukan ini ditetapkan oleh :
2.1 Undang – undang Nasional dan Peraturan Daerah setempat
2.2 Peraturan layanan Polisi

3. Kerusakan mencakup :
3.1 Karat pada perlengkapan borgol
3.2 Tongkat yang rusak dan patah
3.3 Sisi yang bergerigi merobek pakaian dinas
3.4 Retak, aus dan bergigi pada tempat kerja

PANDUAN PENILAIAN
1. Panduan penilaian harus mencakup pengamatan di lingkungan kerja. Manakala
pengamatan tempat kerja tidak memadai dan tidak praktis, simulasi atau studi kasus dapat
dijalankan.

2. Petunjuk harus mendemonstrasikan kapasitas untuk :


2.1 Membenarkan dan membawa, serta menggunakan tongkat / borgol di berbagai situasi
dan kondisi keamanan.
2.2 Menilai situasi dan pilihan yang tersedia sebelum memilih tongkat / borgol yang tepat.
2.3 Memilih tongkat / borgol sesuai dengan ragam situasi dan kondisi.
2.4 Menerapkan penggunaan pedoman rangkaian perorangan dan pasukan.

3. Pengetahuan dan keterampilan penunjang yang dibutuhkan mencakup :


3.1 Peraturan hukum yang berkaitan dengan militer, perizinan keluar masuk garnisun.
3.2 Pedoman untuk membawa dan menggunakan tongkat / borgol.
3.3 Penggunaan yang aman serta penanganan tongkat / borgol.

4. Kontek penilaian
Unit kompetensi ini dinilai di tempat kerja atau di luar tempat kerja. Penilaian harus
mencakup peragaan dalam praktek nyata, baik di tempat kerja maupun simulasi yang
sesuai dengan tempat kerja. Unit kompetensi ini didukung oleh serangkaian metode pada
waktu uji kompetensi pada tempat uji kompetensi (TUK) setempat.

5. Aspek penting penilaian ada pada :


5.1 Pengalaman kerja.
5.2 Skill / keterampilan kerja.
5.3 Attitude / moral yang baik guna terjaminnya sikap dan mental petugas sekuriti.
5.4 Psiko motorik / kecepatan bereaksi dan berinisiatif dalam menghadapi permasalahan
keamanan dengan mengindahkan faktor-faktor seperti : keselamatan korban dan
saksi – saksi, hak-hak asasi para tersangka (azas praduga tak bersalah) serta
pengamanan lokasi perkara dan barang – barang bukti perkara sebagai upaya
mencari bukti – bukti permulaan yang cukup.

18
Melaksanakan persiapan untuk menjalankan tugas sebagai petugas sekuriti
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2

19
Melaksanakan persiapan untuk menjalankan tugas sebagai petugas sekuriti
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM01.002.01

JUDUL UNIT : Melakukan Baris-Berbaris dan Penghormatan Militer

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam melakukan
baris-berbaris dan penghormatan militer

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KINERJA

01. Melaksanakan baris- 1.1 Peraturan baris-berbaris dan Peraturan Penghormatan


berbaris dan Militer dilaksanakan pada waktu apel pagi selama 10
penghormatan militer menit.
1.2 PBB dan PPM dilaksanakan periodik selama 30 menit.

02. Mengikuti aba-aba baris 2.1 Aba-aba sesuai Peraturan Baris Berbaris (PBB) dikenali.
berbaris 2.2 Semua aba-aba diikuti tanpa kesalahan.
2.3 Sikap tubuh, kecepatan dan ketepatan serta bentuk
gerakan diperagakan sesuai dengan aba-aba peraturan
PBB dan PPM

03. Memberi aba-aba baris 3.1 Aba-aba diucapkan dengan jelas dan tepat.
berbaris 3.2 Aba-aba dilaksanakan oleh peserta tanpa kesalahan.

04. Melakukan 4.1 Prosedur dan tatacara penghormatan dikenali.


penghormatan militer 4.2 Penghormatan militer dilakukan dengan sadar terhadap
atasan yang berwenang.

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini untuk operasional keamanan di lokasi-lokasi berikut ini:


1.1 Perkantoran
1.2 Pub, hotel/motel
1.3 Pergudangan
1.4 Pertokoan
1.5 Pusat – pusat pertemuan
1.6 Klub
1.7 Resort
1.8 Restoran
1.9 Taman hiburan
1.10 Lapangan upacara

2. Pedoman ini digunakan pada jasa sekuriti dalam rangka pelaksanaan tugas sosok terlatih /
semi militer di kalangan orang-orang awam.
Untuk pedoman ketentuan pasukan ini ditetapkan oleh :

20
Melakukan baris-berbaris dan Penghormatan Militer
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

2.1 Undang – undang Nasional dan Peraturan Daerah setempat


2.2 Peraturan layanan Polisi

3. Kerusakan mencakup :
3.1 Karat pada perlengkapan borgol
3.2 Tongkat yang rusak dan patah
3.3 Sisi yang bergerigi merobek pakaian dinas
3.4 Retak, aus dan bergigi pada tempat kerja

4. Batasan konteks :
Baris-berbaris dan penghormatan militer meliputi :
4.1 Gerakan ditempat
4.2 Gerakan berpindah tempat baik untuk mengikuti apel maupun untuk parade, upacara
bendera dan upacara lainnya.

5. Unit kompetensi ini berlaku untuk :


5.1 Satuan pengamanan
5.2 Lembaga pembelajaran PBB untuk pelajar, mahasiswa dan umum
5.3 Palang Merah Remaja
5.4 Kepanduan
5.5 Olah raga beladiri ( karate, yudo, silat, )
5.6 Olah raga pecinta alam ( panjat tebing, arus liar, terjun payung )
5.7 S A R ( Bantuan dan pertolongan keselamatan korban )

PANDUAN PENILAIAN

1. Pengetahuan dan keterampilan


Untuk membuktikan bahwa yang bersangkutan telah memiliki kompetensi dalam
melakukan baris-berbaris dan penghormatan militer diperlukan bukti pengetahuan dan
keterampilan sebagai berikut :
1.1 Peraturan Baris Berbaris ( PBB ).
1.2 Peraturan Penghormatan Militer ( PPM ).

2. Kontek penilaian
Unit kompetensi ini dinilai di tempat kerja atau di luar tempat kerja. Penilaian harus
mencakup peragaan praktek baik di tempat kerja maupun simulasi yang sesuai dengan
tempat kerja. Unit kompetensi ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai
pengetahuan.

3. Aspek penting penilaian


Aspek penting penilaian yang harus diperhatikan adalah :
3.1 kemampuan untuk memperagakan baris-berbaris dan penghormatan sebagai
petugas sekuriti.
3.2 kemampuan untuk menampilkan keterampilan beregu, satuan peleton dan satuan
setingkat kompi ( SSK ).

21
Melakukan baris-berbaris dan Penghormatan Militer
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2

22
Melakukan baris-berbaris dan Penghormatan Militer
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

23
Melakukan baris-berbaris dan Penghormatan Militer
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

24
Melakukan baris-berbaris dan Penghormatan Militer
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM01.003.01

JUDUL UNIT : Melakukan Beladiri

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam


melakukan beladiri hingga dapat melumpuhkan dan menangkap
sasaran

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KINERJA

01. .Melakukan persiapan 1.1 Prosedur (Jadwal dibuat) untuk melakukan bela diri,
beladiri. diawali pemanasan badan ( warming up ) meliputi lari-lari
di tempat, peregangan badan, kuda-kuda, push up, squad
jump, sit up dan pull up masing-masing selama 3 menit.
1.2 Ruangan dipersiapkan dan kebersihan telah
dilaksanakan.
1.3 Aba-aba beladiri diteriakkan sendiri dan atau diikuti
bersama sama.
1.4 Aba-aba beladiri disuarakan secara benar dan
tegas.
1.5 Pengulangan aba-aba dilakukan selama 15 menit

02. Melakukan beladiri 2.1 Beladiri dilakukan dengan pukulan tangan kosong ke
dengan tangan kosong. arah titik-titik lemah lawan dilakukan selama 15 menit.
2.2 Beladiri dilakukan dengan tendangan meliputi tendangan
ke depan, ke samping, ke atas dan sapuan kaki dilakukan
masing-masing selama 5 menit.
2.3 Penguncian beladiri dengan tangan dan kaki serta bodi
dilakukan masing-masing selama 3 menit.
2.4 Tangkisan beladiri dengan tangan, kaki dan bodi
menghindar dilakukan masing-masing selama 3 menit.
2.5 Perkelahian beladiri tangan kosong (Randorie)
berhadapan satu lawan satu dilakukan selama 15 menit.

03. Melakukan beladiri 3.1. Beladiri dilakukan dengan tongkat Polisi meliputi pukulan,
dengan menggunakan tangkisan, tusukan, tendangan masing-masing selama 3
tongkat menit.
3.2. Pukulan beladiri dengan toya/tongkat Polisi selama 15
menit di tujukan sasaran titik-titik lemah lawan.
3.3. Pukulan beladiri dengan senjata tajam (belati, celurit,
pedang, parang, dan samurai) selama 30 menit ditujukan
sasaran atas, tulang kering kaki, dan dimasukkan untuk
melumpuhkan lawan

23
Melakukan beladiri
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KINERJA

3.4. Pukulan beladiri dengan kopel rim dan atau borgol


ditujukan pada titik-titik lemah lawan selama 15 menit.

3.5. Tangkisan beladiri dengan senjata tajam dilakukan


sama dengan tangkisan beladiri tangan kosong selama
15 menit.
3.6. Tendangan beladiri dengan senjata tajam dilakukan
sama dengan tendangan beladiri tangan kosong
selama 15 menit.

04. Melakukan beladiri 4.1 Melakukan persiapan berupa :


dengan Tameng 4.1.1 Jadwal beladiri dengan tameng telah disiapkan.
4.1.2 Alat tulis dan buku catatan disiapkan.
4.2 Pakaian olah raga disiapkan
4.3 Dilakukan beladiri tameng meliputi (tangkisan, pukulan,
sodokan) masing-masing selama 15 menit.
4.4 Dilakukan beladiri tameng berhadapan satu lawan satu
selama 30 menit.
4.5 Dilakukan beladiri tameng berhadapan satu lawan lebih
dari satu selama 20 menit.
4.6 Diteriakkan aba-aba sewaktu beladiri tameng untuk
menjaga saling waspada terhadap alat peralatan
beladiri tameng.

05. Melakukan beladiri 5.1 Beladiri dilakukan secara bersama.


dengan alat secara 5.2 Beladiri dengan mendengarkan aba-aba bersama
bersama-sama (lebih selama 20 menit.
dari satu) 5.3 Randori (ragaan perkelahian) dilaksanakan untuk
kenaikan tingkat.

06. Melumpuhkan dan 6.1 Beladiri penguncian dengan tangan kosong, alat borgol,
menangkap sasaran tongkat polisi, dilakukan secara rutin masing-masing 15
menit.
6.2 Beladiri penguncian dengan alat tongkat polisi
dipergunakan terhadap lawan yang membawa senjata
tajam.
6.3 Beladiri penguncian ditujukan untuk melumpuhkan
sasaran, menguasai sasaran dan membawa sasaran
dengan terlebih dahulu kekuatan sasaran
diperhitungkan. Sehingga sasaran yang ditangkap
dapat diperkirakan tidak mengalami luka yang
patal/cidera tetap.

24
Melakukan beladiri
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KINERJA

07. Menggunakan 7.1 Tongkat/borgol dibawa sesuai dengan penugasan dan


Tongkat dan Borgol ketentuan hukum.
7.2 Kebutuhan penggunaan tongkat/borgol diidentifikasi
sesuai dengan tugas dan ketentuan hukum.
7.3 Tongkat/borgol dipilih sesuai dengan kebutuhan yang
tepat dan peraturan yang berkaitan.
7.4 Tongkat/borgol diperiksa pada saat penerimaan dan
pengembalian untuk memastikan barang tersebut
memenuhi persyaratan keselamatan.
7.5 Tongkat/borgol digunakan sesuai dengan prosedur
standar dan instruksi tugas.
7.6 Tongkat/borgol dioperasikan secara aman sesuai dengan
pedoman pasukan minimum dan tanpa pasukan yang
diperlukan untuk menetralisir bahaya

BATASAN VARIABEL

Unit kompetensi ini dipergunakan untuk bela diri petugas sekuriti dalam rangka pengamanan
pelaksanaan tugas dan beladiri petugas baik dengan menggunakan peralatan maupun tangan
kosong. Pada tahap ini belum menggunakan pistol atau senjata organik kepolisian lainnya.

1. Unit ini berlaku untuk operasional keamanan di lokasi-lokasi berikut ini:


1.1 Perkantoran
1.2 Pub, hotel / motel
1.3 Pusat-pusat pertemuan
1.4 Pergudangan
1.5 Restoran
1.6 Resort
1.7 Taman hiburan
1.8 Stage / Atraksi di atas panggung

2. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya :


2.1 Pedoman bela diri dan penggunaan peralatan yang ditetapkan oleh Polri
2.2 Peralatan yang digunakan meliputi borgol, tali pinggang, tongkat .

3. Pedoman pasukan minimum mencakup pasukan yang ditetapkan oleh:


3.1 Hukum positif dan peraturan daerah setempat
3.2 Peraturan layanan polisi.

4. Perlengkapan bela diri mencakup:


4.1 Tongkat
4.2 Borgol
4.3 Kopel rim
4.4 Senjata tajam (belati, celurit, pedang, parang, dan samurai)

25
Melakukan beladiri
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

5. Jenis resiko mencakup:


5.1 Cidera ringan/berat
5.2 Luka ringan/berat

6. Kerusakan mencakup:
6.1 Karat pada perlengkapan.
6.2 Tongkat yang rusak.
6.3 Sisi yang bergerigi.
6.4 Retak dan bergigi

PANDUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan dan keterampilan
Untuk mendemontrasikan kompetensi ini diperlukan pengetahuan dan keterampilan
tentang:
1.1 Peraturan bela diri sesuai pedoman yang ditetapkan oleh Polri.
1.2 Beladiri karate dan judo.
1.3 Jenis peralatan beladiri dan penggunaannya untuk petugas sekuriti.
1.4 Cara dan strategi menangkis serangan baik dengan peralatan dan tangan kosong.
1.5 Cara dan strategi melumpuhkan dan menangkap sasaran.

2. Konteks Penilaian
Penguasaan beladiri yang dipersyaratkan petugas adalah Kiyu I untuk beladiri karate dan
sabuk coklat untuk jenis beladiri judo. Penguasaan beladiri dimaksudkan tingkat kemahiran
beladirinya dapat terukur.
Unit kompetensi ini dinilai di tempat kerja atau di luar tempat kerja. Penilaian harus
mencakup peragaan praktek baik di tempat kerja maupun simulasi yang sesuai dengan
kondisi tempat kerja. Unit kompetensi ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk
menilai pengetahuan.

3. Aspek penting penilaian


3.1 Kemampuan untuk menerapkan teknik-teknik baku beladiri.
3.2 Kemampuan untuk menerapkan teknik-teknik baku penggunaan peralatan petugas
dalam melakukan tugas dan beladiri.
3.3 Kemampuan untuk menerapkan teknik-teknik baku melumpuhkan dan menangkap
sasaran dengan cidera seminim mungkin.

4. Panduan Penilaian harus mencakup pengamatan di lingkungan kerja, dimana pengamatan


tempat kerja tidak memadai dan tidak praktis, simulasi atau studi kasus dapat digunakan.

5. Petunjuk harus mendemonstrasikan kapasitas untuk:


5.1. Membenarkan dan membawa serta menggunakan tongkat/borgol di berbagai situasi
dan kondisi keamanan.
5.2. Menilai situasi dan pilihan yang tersedia sebelum memilih tongkat/borgol yang tepat.
5.3. Memilih tongkat/borgol sesuai dengan ragam situasi dan kondisi menerapkan
penggunaan pedoman rangkaian pasukan.

26
Melakukan beladiri
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2

27
Melakukan beladiri
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

28
Melakukan beladiri
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

29
Melakukan beladiri
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

30
Melakukan beladiri
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM.01.004.01

JUDUL UNIT : Melakukan Pencatatan Dan Pelaporan

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja


dalam melakukan pencatatan dan pelaporan tugas.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mencatat pesan-pesan 1.1 Percakapan singkat telepon


yang telah dipahami 1.2 Maksud kalimat utama dicatat
dan dimengerti apa arti 1.3 Inti maksud pesan dicatat
tujuan pesan yang 1.4 Arti penting kalimat dicatat dan dilaporkan
dimaksud. 1.5 Pelaporan dibuat sesuai dengan format yang telah
ditentukan

02. Menulis secara jelas, 2.1 Struktur kalimat disusun secara tepat
kalimat yang mudah 2.2 Kosakata utama dikaitkan dengan subjek kalimat
dipahami 2.3 Gramatika disusun secara memadai untuk memberi
kejelasan isi kalimat
2.4 Menyusun kalimat yang dapat dipahami oleh
pembaca
2.5 Meringkas kalimat yang dapat dipahami oleh para
pendengar

03. Membuat deskripsi 3.1 Deskripsi kejadian tugas dikenali


kejadian 3.2. Deskripsi kejadian harus memenuhi 7 kriteria yaitu
apakah, dimanakah, bagaimanakah, dengan alat apakah,
mengapakah, siapakah.

04. Mengisi buku catatan 4.1 Format buku catatan harian dikenali.
harian 4.2 Kejadian selama tugas di deskripsi.
4.3 Kejadian tugas perjam dicatat dalam buku catatan harian.
4.4 Kejadian dicatat sesuai dengan kejadian sebenarnya.
4.5 Pencatatan kejadian dibuat sesuai dengan buku
pedoman.
4.6 Berita pengawasan ditulis secara teratur pada buku kerja
satpam.

28
Melakukan Pencatatan dan Pelaporan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


05. Membuat berita acara 5.1 Format berita acara dikenali.
5.2 Berita acara pelaksanaan tugas dibuat dengan benar
sesuai dengan pedoman.
5.3. Berita acara pelaksanakan tugas diserahkan kepada yang
berhak dan tepat waktu
5.4. Berita kejadian pemeriksaan pelaku kejahatan ditulis
pada buku kerja satpam

06. Membuat laporan 6.1 Format laporan dikenali


6.2 Laporan dibuat dengan benar dan sesuai dengan
pedoman.
6.3 Laporan tugas diserahkan kepada yang berhak dan
tepat waktu.
6.4 Blanko laporan hasil pekerjaan diisi.

07. Mencatat barang yang 7.1 Dicatat dalam buku mutasi yang memuat tentang: lokasi,
hilang dan diketemukan tanggal dan waktu dimana barang ditemukan atau hilang.
kembali. 7.2 Dimasukkan dalam gudang barang dan temuan dengan
dipilah-pilah jenis barangnya.

08. Mengidentifikasi 8.1 Keterangan barang dan rinciannya dicatat dalam Buku
barang-barang yang atau Daftar Kehilangan & Penemuan.
hilang dan barang yang 8.2 Barang yang ditemukan diberi label dan disimpan
ditemukan lagi. sesuai dengan susunan tanggal di lokasi yang tepat.

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk operasi keamanan di lokasi-lokasi berikut ini:


1.1 Perkantoran,hotel/motel
1.2 Pub
1.3 Perusahaan katering komersial
1.4 Pusat-pusat pertemuan
1.5 Kasino
1.6 Klub
1.7 Restoran
1.8 Resort
1.9 Taman hiburan
1.10 Atraksi turis.

2. Barang yang hilang mencakup:


2.1 Barang-barang berharga termasuk kamera, permata, uang tunai, pakaian, dll
2.2 Barang-barang yang tidak berharga.

3. Barang-barang dapat disimpan di:


3.1 Lemari kehilangan dan penemuan
3.2 Kotak pengaman hotel.

29
Melakukan Pencatatan dan Pelaporan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

PANDUAN PENILAIAN

1. Petunjuk harus mencakup pengamatan di lingkungan kerja perhotelan. Dimana


pengamatan tempat kerja tidak memungkinkan atau tidak praktis, simulasi dapat
digunakan.

2. Petunjuk harus mencakup kapasitas yang didemonstrasikan untuk:


2.1 Berkomunikasi di telepon
2.2 Menggunakan keterampilan administrasi.

3. Petunjuk harus mencakup:


3.1 Dokumen tempat kerja yang lengkap termasuk catatan/ buku atau file
kehilangan dan penemuan
3.2 Sistem arsip yang dijaga dengan betul.

4. Pengetahuan dan keterampilan penunjang yang dibutuhkan mencakup:


4.1 Pengetahuan prosedur perusahaan atas kehilangan dan penemuan
4.2 Pengetahuan nilai barang-barang
4.3 Pengetahuan lokasi / area dalam perusahaan.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2

30
Melakukan Pencatatan dan Pelaporan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

31
Melakukan Pencatatan dan Pelaporan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM01.005.01


JUDUL UNIT : Berkomunikasi Melalui Telepon
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan dan pengetahuan dan
sikap dalam berkomunikasi melalui telepon secara efektif seperti
mengangkat dan menutup percakapan di telepon.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


01. Menjawab telepon 1.1 Salam yang tepat diberikan yang mencakup nama
masuk perusahaan dan orang.
1.2 Bantuan ditawarkan pada penelepon dengan
menggunakan pernyataan patokan seperti “May I help
you?”.
1.3 Pertanyaan penelephone dialihkan dengan menggunakan
ekspresi seperti “Could you wait a moment please while I
transfer you?”.
1.4 Kosa kata harus tepat untuk mencapai hasil yang
diinginkan - gramatika mungkin tidak tepat.

02. Menerima pesan 2.1 Pesan telepon dicatat secara akurat dengan memastikan
bahwa hal berikut ini dicantumkan:
2.1.1 Nama penelepon
2.1.2 Nama perusahaan
2.1.3 Tanggal dan waktu menelepon
2.1.4 Pesan.
2.2 Permintaan yang sopan digunakan untuk menjelaskan
informasi jika perlu a.l.,. “Could you repeat that please?”.
2.3 Pesan harus dikonfirmasikan.

03. Mengakhiri hubungan 3.1 Percakapan ditutup secara tepat.


telepon 3.2 Gagang telepon diletakkan sesuai ketentuan yang berlaku.

04. Membuat hubungan 4.1 Tujuan ditentukan sebelumnya.


telepon 4.2 Tujuan dinyatakan secara jelas.
4.3 Pesan ditinggalkan agar penelepon bisa dihubungi pada
lain waktu.
4.4 Percakapan ditutup secara baik.
05. Menjawab panggilan 5.1 Panggilan dijawab secara cepat, jelas dan sopan sesuai
telepon masuk dengan standar perusahaan.
5.2 Bantuan yang ramah ditawarkan pada penelepon dan
tujuan panggilan secara akurat dijelaskan.
5.3 Rincian diulangi pada penelepon untuk menkonfirmasikan
pemahaman.
5.4 Pertanyaan-pertanyaan penelepon dijawab atau ditransfer
kepada lokasi/orang yang dituju.

31
Berkomunikasi melalui telepon
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


5.5 Permintaan secara akurat dicatat dan disampaikan pada
departemen/orang yang dituju untuk tindak lanjut
5.6 Jika perlu, kesempatan diambil untuk mempromosikan
produk dan layanan perusahaan.
5.7 Pesan secara akurat dioper ke orang yang bersangkutan
dalam lajur waktu yang ditentukan.
5.8 Panggilan telephone berupa ancaman atau yang
mencurigakan dilaporkan segera ke orang yang tepat
sesuai dengan prosedur perusahaan.

06. Melakukan panggilan 6.1 Nomor telepon diperoleh secara benar.


telepon 6.2 Tujuan panggilan secara jelas ditentukan sebelum
menelepon.
6.3 Peralatan digunakan secara benar untuk melakukan
kontak.
6.4 Nama, perusahaan dan orang yang di telepon secara jelas
dikomunikasikan.
6.5 Sikap menelepon harus sopan dan selalu ramah.

BATASAN VARIABEL
1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor industri perkantoran, perhotelan & restoran dan
mencakup keterampilan mendengar dan berbicara:
1.1 Kosakata harus tepat untuk mencapai hasil yang diinginkan - gramatika
mungkin tidak tepat
1.2 Mampu meminta keterangan dan pengulangan
1.3 Negosiasi yang tidak selesai namun memiliki Elemen Kompetensi yang tidak
dapat diprediksi.

PANDUAN PENILAIAN

1. Keterampilan dan Pengetahuan Penunjang


Untuk mendemonstrasikan kompetensi, dibutuhkan petunjuk keterampilan dan
pengetahuan di bidang berikut:
a. penggunaan yang tepat dari bentuk pertanyaan yang sopan
b. kosakata yang sesuai untuk mencapai tujuan
c. penggunaan kata kerja (verb), kata sifat (adjectives), pronoun, preposition untuk
menerangkan orang, tempat, sesuatu dan perayaan
d. formula dan penggunaan kalimat dan pertanyaan yang sederhana
e. kemampuan meminta penjelasan dan konfirmasi maksud
f. memahami kosakata dari konteks sehari-hari

32
Berkomunikasi melalui telepon
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

2. Konteks Penilaian
Unit ini dapat dinilai di tempat kerja atau dikelas. Penilaian harus mencakup
demonstrasi baik ditempat kerja maupun di lingkungan pelatihan. Unit ini harus
didukung oleh serangkaian metode untuk menilai keterampilan dan pengetahuan
penunjang.

3. Aspek Penting Penilaian


Penerapan Komunikatif dari bahasa tersebut; makna jelas meskipun ada kesalahan
dalam gramatika dan struktur. Kemampuan menangkap ide-ide utama dari
percakapan di telepon.

4. Kaitan Dengan Unit Lain


4.1 Unit ini dapat juga menggunakan percakapan dalam Bahasa Inggris manakala
ada tamu yang perlu dilayani dengan bahasa asing.Oleh karena itu operator
telepon diharapkan mempunyai kemampuan antara lain yaitu:
4.1.1 Mendengar dan berbicara dengan bahasa Inggris – tingkat 3
4.2 Unit ini harus dinilai bersama dengan:
4.2.1 Mendengar dan berbicara dalam bahasa Inggris– tingkat 2
4.2.2 Mengikuti dan melaksanakan instruksi dan arahan yang diucapkan dalam
sejumlah topik yang dibicarakan.
4.2.3 Mengenali secara tepat pada situasi yang berbeda
4.2.4 Memulai percakapan dan mengembangkan hubungan baik dengan tamu.
4.3 Standar Kompetensi Hotel dan Restoran pada unit menggunakan sarana telepon
dapat pula sebagai referensi tambahan.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2

33
Berkomunikasi melalui telepon
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM02.001.01

JUDUL UNIT : Mengenal Senjata Api dan Bahan Peledak

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan umum dasar, ketrampilan dan sikap kerja
dalam mengenal senjata api dan bahan peledak

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mengidentifikasi jenis 1.1 Jenis senjata api dan bahan peledak dikenali secara pasti.
senjata api dan bahan 1.2 Jenis senjata genggam, bahu dan senjata api rakitan
peledak. dibedakan.
1.3 Jenis mercon dan bahan peledak buatan atau asli
dibedakan.
1.4 Dasar-dasar mekanis senjata api dan bahan peledak
dikenali.

02. Mengajukan permohonan 2.1 Kelengkapan administrasi permohonan pinjam pakai


penguasaan pinjam pakai senjata api di siapkan.
senjata api kepada polisi 2.2 Ujian ketrampilan menembak telah diikuti sesuai ketentuan
yang berlaku.
2.3 Ujian psiko/psikotest telah diikuti dan dinyatakan lulus oleh
panitia penyelenggara ujian.
2.4 Jangka waktu penggunaan senjata api dan bahan peledak
disesuaikan izin penggunaan senjata api.

03. Melaksanakan perawatan 3.1 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan
senjata api dipahami.
3.2 Perawatan dilaksanakan dengan menggunakan metode
dan perlengkapan yang ditentukan berdasarkan spesifikasi
yang sesuai terhadap komponen.
3.3 Perawatan dilakukan terhadap komponen laras, picu,
grendel dan pegas senjata.
3.4 Perawatan dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan
terhadap komponen atau sistem lainnya.
3.5 Perawatan dilaksanakan dengan pedoman dari industri
yang telah ditetapkan.
3.6 Seluruh kegiatan perawatan dilaksanakan berdasarkan
SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang
(K3), peraturan perundang-undangan dan
prosedur/kebijakan perusahaan.

04. Mengidentifikasi dan 4.1 Nomor register senjata api dilihat dan dicatat pada
menggunakan pelumas/ buku register senjata api.
cairan pembersih 4.2 Pelumas dan cairan pembersih diidentifikasi dan
disiapkan sesuai dengan spesifikasi senjata api.
4.3 Penggunaan pelumas/cairan pembersih yang benar untuk
komponen dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi pabrik.

Melaksanakan persiapan untuk menjalankan tugas sebagai petugas sekuriti


34
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

4.4 Pembuangan pelumas/cairan pembersih bekas


dilaksanakan berdasarkan undang-undang lingkungan
hidup.
4.5 Penanganan pelumas/cairan pembersih bekas
dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation
Procedures), K3, peraturan perundang-undangan dan
prosedur/ kebijaksanaan perusahaan.
4.6 Senjata api yang telah dibersihkan dikembalikan kepada
petugas gudang senjata api dengan dicocokkan nomor
register senjata api.

05. Menyimpan senjata api 5.1 Tatacara penyimpanan senjata api dan bahan
dan bahan peledak peledak diatur sesuai SOP.
5.2 Senjata api dan bahan peledak yang telah tersimpan
secara aman dilaporkan kepada pejabat yang berwenang.

BATASAN VARIABEL

Unit ini untuk operasional keamanan di perkantoran, perhotelan, dan restoran.

1. Batasan konteks
Penggunaan dan pemeliharaan senjata api dan bahan peledak hanya diberikan kepada
Aparat Negara yang berhak sesuai Undang-undang.
Permohonan penguasaan pinjam pakai senjata api mengacu Surat Keputusan Kapolri
Nomor Pol : SKEP/78/IV/1981dan Nomor Pol Skep/1198/IX/2000.

2. Sumber informasi/dokumen
2.1. Spesifikasi senjata api dan bahan peledak
2.2. Spesifikasi pabrik perlengkapan
2.3 SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan
2.4 Persyaratan di tempat kerja/industri
2.5. Spesifikasi komponen senjata api
2.6. Kebutuhan para pengguna dan pelatih

3. Pelaksanaan K 3
3.1. Aspek resiko keselamatan menjadi fokus dalam latihan.
3.2. Undang-undang tentang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
3.3. Ketentuan di bidang industri.

Melaksanakan persiapan untuk menjalankan tugas sebagai petugas sekuriti


35
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

4. Sumber – sumber
4.1 Peralatan tangan/hand tools, peralatan bertenaga angin/air tools, peralatan
bertenaga/power tools, peralatan khusus/special tools untuk melepas,
peralatan ukur, peralatan uji, stall/tempat kerja, lubang/pit.
4.2 Bahan pelumas dan cairan pembersih.

5. Kegiatan
5.1 Untuk senjata api dilaksanakan pada kondisi kerja normal. Membersihkan
senjata api dipergunakan pelumas sesuai dengan standar baku.
5.2 Untuk bahan peledak, dengan berpedoman SOP yang telah baku.

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks
1.1 Pengetahuan dan keterampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak
melalui pekerjaan.
1.2 Penilaian keterampilan dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi dan
pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat kerja
tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui simulasi.
1.3 Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung.

2. Aspek-Aspek Penting
Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi
pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa
aspek-aspek berikut:
2.1 Pemahaman dan komunikasi informasi kerja pemeliharaan/servis.
2.2 Prosedur pemeliharaan/servis dan komponen.
2.3 Melaksanakan kerja yang aman.
2.4 Metode perlindungan.

3. Pengetahuan Dasar
3.1 Teknik dan tatacara penggunaan senjata api dan bahan peledak.
3.2 Persyaratan keselamatan diri.
3.3 Tipe pelumas dan cairan pembersih.
3.4 Penerapan pelumas dan cairan pembersih.
3.5 Persyaratan keamanan perlengkapan kerja.
3.6 Persyaratan keamanan komponen.
3.7 Daftar pemeriksaan perawatan.
3.8 Prosedur perawatan.

4. Penilaian Praktek
4.1 mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik
4.2 menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai
4.4 menerapkan prosedur pemeliharaan/servis.
4.5 mengikuti daftar pemeriksaan pemeliharaan/servis.

Melaksanakan persiapan untuk menjalankan tugas sebagai petugas sekuriti


36
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

5. Unjuk Kerja Dari Keterampilan


5.1 melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan
ketrampilan seseorang di awasi secara berkala oleh pengawas.
5.2 melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan kemandirian
dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh pengawas.
5.3 melaksanakan kegiatan yang kompleks dan tidak rutin; menjadi mandiri dan
bertanggung jawab untuk pekerjaan yang lainnya.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2


2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

Melaksanakan persiapan untuk menjalankan tugas sebagai petugas sekuriti


37
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM02.002.01

JUDUL UNIT : Mengatur dan Menegakkan Tata Tertib Yang Berlaku Di


Lingkungan Kerja

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja dalam


mengatur dan menegakkan tata tertib yang berlaku di
lingkungan kerja.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Membuat peraturan dan 1.1 Peraturan tata tertib keamanan dan ketertiban
tata tertib ditempat kerja. dipasang/disosialisasikan kepada pegawai.
1.2 Anjuran atau himbauan dijelaskan/disampaikan kepada
pegawai dan tamu dengan tepat dan jelas.
1.3 Larangan pada tempat-tempat kantor tertentu untuk
diakses oleh pegawai maupun tamu

02. Mencegah timbulnya 2.1 Peraturan tentang keamanan dan ketertiban disampaikan
pelanggaran peraturan kepada pegawai dan tamu sehingga pelanggaran
keamanan dan ketertiban dicegah.
2.2 Pengamatan akan kemungkinan terjadinya pelanggaran
keamanan/ketertiban dilakukan terhadap pegawai/tamu.
2.3 Tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya
pelanggaran keamanan dan ketertiban dilakukan sesuai
dengan kewenangannya.

03. Memasang rambu/tanda 3.1 Rambu/tanda peringatan atau larangan yang berkaitan
peringatan atau larangan dengan pelanggaran keamanan dan ketertiban disiapkan.
3.2 Rambu/tanda tersebut dipasang pada tempat yang tepat
sehingga mudah dikenali/dibaca.
3.3 Bila diperlukan, pengertian tentang lara-ngan/peringatan
disampaikan kepada karyawan/tamu sehingga terhindar
dari kesalahan.

04. Mengawasi tanda penge- 4.1 Pengawasan terhadap pemakaian tanda pengenal
nal pegawai. pegawai dilakukan.
4.2 Segera diidentifikasi terhadap seseorang yang bukan
pegawai, untuk mengambil langkah pengamanan.
4.3 Pengawasan dan pengamanan secara khusus dilakukan
terhadap tamu Very Important Person (VIP).

38
Mengatur dan menegakkan tata tertib yang berlaku di lingkungan kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

5.1 Surat dan dokumen yang datang diperiksa secara


05. Mengambil kiriman surat-
seksama terhadap pesanan dan dokumentasi pengiriman
surat dan dokumen
sesuai dengan prosedur perusahaan.

5.2 Variasi-variasi diidentifikasi secara seksama, dicatat dan


dikomunikasikan pada orang yang tepat.
5.3 Jenis-jenis surat dan dokumen diperiksa kerusakan,
kualitas, penggunaan melewati batas waktu, bocor atau
ketidaksesuaian dan dibuatkan catatan sesuai dengan
kebijakan perusahaan.

06. Menyimpan surat dan 6.1 Seluruh surat dan dokumen diangkut dengan segera dan
dokumen aman ketempat penyimpanan yang layak tanpa rusak.
6.2 Surat-surat disimpan di lokasi yang cocok dalam area dan
sesuai dengan prosedur perusahaan.
6.3 Tingkat kerahasiaan surat-surat dicatat secara akurat
sesuai dengan prosedur perusahaan.
6.4 Dokumen diberi label sesuai dengan prosedur
perusahaan.

07. Perputaran dan 7.1 Surat-surat dan dokumen diputar sesuai dengan
penjagaan kebijakan perusahaan.
7.2 Surat-surat dipindahkan sesuai dengan persyaratan
keselamatan dan kesehatan.
7.3 Kualitas surat dan dokumen diperiksa dan dilaporkan.
7.4 Kelebihan ditempatkan di gudang atau disimpan sesuai
dengan kebijakan perusahaan.
7.5 Area dijaga dengan aman sesuai dengan persyaratan
perusahaan dan atau pemerintah serta masalah yang
timbul segera diidentifikasi dan dilaporkan.
7.6 Sistem pencatatan surat-surat digunakan sesuai dengan
persyaratan akurasi dan kecepatan.

BATASAN VARIABEL
1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor
2. Unit ini berlaku untuk surat-surat yang diterima baik dari pemasok internal maupun
eksternal.
3. Sistem kontrol surat bisa manual atau komputerisasi.
4. Surat-surat dan dokumen terdiri atas, namun tidak terbatas pada:
4.1 E mail
4.2 Telex, Fax
4.3 Perlengkapan
4.4 Linen, persediaan kamar dan jenis housekeeping
4.5 Alat tulis menulis
4.6 Brosur
4.7 Voucher dan tiket
4.8 Produk-produk souvenir.

39
Mengatur dan menegakkan tata tertib yang berlaku di lingkungan kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

PANDUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan dan Keterampilan Penunjang
Untuk mendemonstrasikan kompetensi, dibutuhkan bukti keterampilan dan pengetahuan
di bidang berikut ini:
1.1 Prinsip-prinsip kontrol administrasi umum.
1.2 Contoh umum dari dokumentasi dan sistem kontrol perkantoran.
1.3 Sistem keamanan kearsipan.
1.4 Prosedur pengangkatan dan penanganan yang aman
1.5 Pengetahuan dasar dari administrasi yang berkaitan.

2. Konteks Penilaian
Unit ini dapat dinilai berdasarkan saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
meliputi demonstrasi praktis baik ditempat kerja maupun melalui simulasi. Penilaian ini
harus didukung oleh serangkaian metode-metode untuk menilai pengetahuan penunjang

3. Aspek Penting Penilaian


3.1 Mencari:
3.1.1 Kemampuan untuk menerima dan menyimpan surat-surat dan
dokumentasi secara efisien dan aman dalam konteks industri yang cocok.
3.1.2 Pengetahuan isu-isu keselamatan dan keamanan.

3.2 Bagi mereka yang bekerja di suatu lingkungan yang berhubungan dengan
penyimpanan makanan dan minuman, petunjuk harus meliputi pertimbangan-
petimbangan pemahaman isu-isu kesehatan dan keselamatan yang
didemonstrasikan.

4. Kaitan dengan unit-unit lain


4.1 Karena bersifat mengatur Unit ini memiliki kaitan yang sangat kuat dengan
banyak unit operasional lain. Oleh karena itu diadakan kesepakatan kerja
bersama sebelumnya. Acara serah terima kerja dan penyimpanan barang barang
inventaris kantor disetujui oleh orang-orang yang bekerja di seluruh perkantoran.
Dengan demikian, penilaian/pelatihan yang dikombinasikan dengan jenis unit
“Melakukan beladiri” misalnya sangat mungkin dibuat penyesuaiannya.
4.2 Di lingkungan dapur, ruang istirahat,ruang toilet dan fasilitas umum lainnya, unit
ini harus dinilai dengan atau setelah unit “Mengikuti Prosedur Keselamatan,
Lingkungan dan Kesehatan Tempat Kerja”.
4.3 Perhatian harus diberikan dalam pengembangan pelatihan untuk memenuhi
persyaratan unit ‘Mengatur dan menegakkan tata tertib di lingkungan kerja”.
Untuk pelatihan kejuruan umum, perusahaan harus memberikan pelatihan yang
mempertimbangkan jenis konteks industri sepenuhnya tanpa mempengaruhi
sektor individu. Batasan Variabel akan membantu dalam hal ini. Untuk sektor
penyampaian khusus, pelatihan harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan
sektor tersebut.

40
Mengatur dan menegakkan tata tertib yang berlaku di lingkungan kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2

2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1

3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1

4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1

5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2

6 Memecahkan Masalah 2

7 Menggunakan Teknologi 2

41
Mengatur dan menegakkan tata tertib yang berlaku di lingkungan kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM02.003.01

JUDUL UNIT : Melakukan Penjagaan Untuk Mengawasi dan


Mengamankan Keluar Masuknya Lalu Lintas Orang
dan Barang

DESKRIPSI UNIT : Meliputi kewaspadaan dan mengamankan terhadap


orang dan barang yang keluar masuk, mengecek surat-
surat pengantar serta mengecek orang dan barang yang
lewat pintu jaga kantor.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Melakukan apel jaga 1.1. Jadwal apel disiapkan.


untuk persiapan tugas 1.2. Apel dilaksanakan sesuai jadwal tugas.
1.3. Pembagian tugas dari pimpinan apel disampaikan
kepada anggota.
1.4. Pelaksanaan apel jaga dilaporkan kepada
pimpinan/komandan satpam.
02.Melakukan tindakan apa- 2.1. Perlengkapan dalam pendeteksian meliputi CCTV,
bila mendeteksi keadaan alarm, pengeras suara, pemadam kebakaran dipastikan
tidak wajar tersedia dan berfungsi.
2.2. Keadaan yang tidak wajar meliputi gangguan yang
disebabkan oleh orang, barang, peralatan, alam,
binatang, diidentifikasi.
2.3. Tindakan untuk langkah pengamanan dilakukan,
meliputi penjagaan, pengaturan, administrasi dan
patroli.
2.4. Keadaan yang tidak wajar ditangani, sesuai
kewenangannya.
2.5. Keadaan tidak wajar ditulis dalam mutasi pelaporan.
2.6. Keadaan yang tidak tertangani dilaporkan kepada
pimpinan/komandan satpam untuk langkah
pengamanan selanjutnya.
2.7. Tindakan yang dilakukan sesuai peraturan
instansi/kantor.

03. Mengawasi dan menga- 3.1. Pegawai/tamu diarahkan untuk melewati pintu yang
ankan keluar masuknya telah ditentukan.
orang 3.2. Setiap pegawai dan tamu yang keluar/masuk
penjagaan dikenali.
3.3. ID card pegawai diperiksa, diletakkan pada dinding
tabel absensi yang telah ditentukan.
3.4. Kedatangan tamu/undangan/aparat dicatat dalam
buku mutasi, serta identitasnya diperiksa dan
dimasukan dalam kotak kartu identitas.
3.5. Identitas tamu/undangan/aparat diganti dengan ID
Card Tamu.

42
Melakukan penjagaan untuk mengawasi dan mengamankan keluar masuknya lalu lintas orang dan barang
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.6. Letak kartu identitas pejabat dan tamu/ undangan


dipisahkan
3.7. Pegawai, tamu dan aparat yang tidak menyerahkan
ID cardnya dilarang masuk areal yang telah ditentukan
dalam rangka pengamanan.
3.8. ID Card Tamu diserahkan kepada petugas jaga ketika
tamu/undangan keluar dari kantor.
3.9. ID Card Karyawan di cek clock ketika keluar dari
kantor.

04. Mengawasi dan menga- 4.1. Perlengkapan administrasi berupa : buku mutasi, alat
mankan keluar masuk- tulis, white board, senter lalu lintas, pengeras suara,
nya barang peluit, pintu portal, alat komunikasi/telepon disiapkan.
4.2. Surat-surat kendaraan di cek dalam posisi portal masih
tertutup dan setelah di cocokkan dengan berita
masuk/keluarnya barang, maka pintu portal dibuka dan
barang bisa dikeluarkan/dimasukkan
4.3. Prosedur yang berlaku dalam petunjuk
keluar/masuknya barang telah dilakukan.
4.4. Terhadap barang-barang ilegal/tidak resmi dilarang
keluar/masuk wilayah kantor

05. Melakukan pelaporan 5.1 Serah terima anggota jaga yang usai tugas (jaga lama)
akhir jaga dan anggota jaga yang akan tugas ( jaga baru )
dilakukan.
5.2 Pembagian tugas anggota jaga baru ditentukan sesuai
sasaran/obyek tugas yang ada.

06. Memonitor perlengka- 6.1 Keamanan perlengkapan/ peralatan kantor dijaga


pan /peralatan kantor dengan tetap berkonsultasi dengan pemakai.
6.2 Terhadap perlengkapan/peralatan kantor apabila
ditemui ketidakwajaran, dilaporkan pemakai/petugas
termasuk menggunakan bantuan tenaga ahli.

07. Melakukan persiapan 7.1 Persyaratan dan pemakaian hardware dan software
Hardware(cctv dan diidentifikasi secara tepat dan pendekatan baru yang
hidden camera) dan memungkinkan diselidiki.
software(Standar 7.2 Kelayakan perolehan atau penyesuaian peralatan dan
operasional & prosedur) buku petunjuk dinilai secara cermat.
untuk mengawasi 7.3 Pilihan peralatan dievaluasi terhadap kebutuhan
lalulintas dan barang perkantoran termasuk keuntungan dan pembatasan
orang nilai pakainya/gunanya.

43
Melakukan penjagaan untuk mengawasi dan mengamankan keluar masuknya lalu lintas orang dan barang
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

7.4 Keramahan pemakai, dukungan sistem dan pelatihan


diselidiki apakah telah sesuai dengan daya guna
peralatan itu.
7.5 Bantuan tenaga ahli luar dicari bila diinginkan untuk
kesempurnaan penggunaan teknologi mutakhir.

7.6 Keputusan dibuat dengan berkonsultasi dengan


kolega yang tepat dan menguntungkan para usernya.
Pengenalan sistem komputer baru direncanakan
dengan mempertimbangkan dampak pada
kolega/pelanggan,kantor dan operatornya.
7.7 Staf dimonitor dalam menggunakan sistem baru
tersebut.
7.8 Sistem baru dimonitor keefisienannya dan tindakan
tegas diambil bilamana diperlukan.

08. Melakukan penyediaan 8.1 Sistem untuk perawatan pembersihan dan perawatan
sistem dan kecil dibangun sesuai dengan instruksi perkantoran.
perlengkapan komputer 8.2 Kerusakan dilaporkan pada orang yang ditunjuk
untuk menjaga bidang pemastian keamanan data dibangun termasuk back-
pengawasan lalulintas up dan pemeriksaan virus.
orang dan barang 8.3 Sistem dan prosedur pengarsipan dokumen
diciptakan dengan memperhatikan ukuran, sifat dan
kelengkapan tempat kerja.
8.4 Perlengkapan disusun agar dapat menerima software
dan fungsi yang sedang digunakan.

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor perkantoran.


menentukan/pemasok untuk perbaikan.
2. Prosedur Perlengkapan/peralatan kantor mencakup namun tidak terbatas pada:
2.1 screen
2.2 hardware
2.3 printer
2.4 scanner
2.5 back up.

44
Melakukan penjagaan untuk mengawasi dan mengamankan keluar masuknya lalu lintas orang dan barang
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

PANDUAN PENILAIAN

1. Keterampilan dan Pengetahuan Penunjang


Untuk mendemonstrasikan kompetensi, dibutuhkan petunjuk keterampilan dan
pengetahuan di bidang berikut ini :
1.1 sumber-sumber infomasi dan saran pada sistem komputer
1.2 keamanan komputer dan sistem pengarsipan/filing
1.3 faktor utama dalam pencapaian produktivitas dan efisiensi dari sistem komputer
1.4 pilihan teknologi yang ada sesuai dengan sektor industri.

2. Konteks Penilaian
Unit ini dinilai berdasarkan pada saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
mencakup demonstrasi praktis baik di tempat kerja maupun melalui simulasi. Portofolio
petunjuk yang berkaitan dengan pengalaman tempat kerja dianggap sesuai. Aktivitas
yang disimulasikan harus mencerminkan tempat kerja dan dapat terjadi selama
beberapa periode waktu untuk memungkinkan peserta menuju pada pelaksanaan dan
aspek pengawasan dari unit ini. Hal ini harus didukung oleh jenis metode untuk menilai
pengetahuan penunjang.

3. Aspek Penting Penilaian


3.1 pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya perlengkapan komputer dengan
penekanan khusus pada konteks pariwisata dan perhotelan .
3.2 pengetahuan yang ada tentang lingkungan teknologi yang luas.
3.3 pengetahuan sistem untuk menjaga keefektifan sistem komputer.

4. Kaitan dengan Unit-Unit Lain


4.1 Ada kaitan erat antara unit ini dengan unit-unit berikut:
a. Memonitor Operasi Tempat Kerja
b. Menangani Aset Fisik.
4.2 Tergantung pada sektor industri dan tempat kerja, penilaian/pelatihan gabungan
dianggap sesuai dengan unit tersebut.
4.3 Perhatian harus diberikan pada pengembangan pelatihan untuk memenuhi
persyaratan dalam unit ini. Untuk pelatihan kejuruan umum, perusahaan harus
menyediakan pelatihan yang mempertimbangkan jenis konteks dengan tanpa
basis kearah sektor individu. BATASAN VARIABEL akan membantu dalam hal
ini. Untuk sektor penyampaian khusus, pelatihan harus dirancang untuk
memenuhi kebutuhan sektor tersebut.

45
Melakukan penjagaan untuk mengawasi dan mengamankan keluar masuknya lalu lintas orang dan barang
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI UTAMA DALAM UNIT INI TINGKAT

1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2

2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1

3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1

4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1

5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2

6 Memecahkan Masalah 2

7 Menggunakan Teknologi 2

46
Melakukan penjagaan untuk mengawasi dan mengamankan keluar masuknya lalu lintas orang dan barang
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM02.004.01

JUDUL UNIT : Melakukan Perondaan/Patroli Di Sekitar Kawasan


Kerja

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam


melakukan perondaan/patroli di sekitar kawasan kerja

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Menyiapkan dan


mengidentifikasi 1.1 Perlengkapan diperiksa atas kelayakan layanan sesuai
per-lengkapan dengan prosedur operasional standar.
perondaan/patroli 1.2 Kesalahan dan kerusakan perlengkapan keamanan
diidentifikasi, dilaporkan dan dicatat sesuai dengan instruksi
tugas.
1.3 Kesalahan dan kerusakan perlengkapan keamanan
diperbaiki dan diganti bilamana dikuasakan untuk hal
tersebut, dan bila dalam area tanggung jawab.
1.4 Faktor yang meningkatkan resiko keamanan diidentifikasi
selama patroli, dilaporkan, dimonitor secara reguler dan
dicatat sesuai dengan instruksi tugas.
1.5 Faktor resiko yang dilaporkan sebelumnya dimonitor dan
dilaporkan sampai adanya perbaikan.
02. Melaksanakan
pengamatan lokasi 2.1 Pengamatan lokasi dilaksanakan sesuai dengan instruksi
tugas.
2.2 Posisi pengamatan dipilih sesuai dengan situasi dan sifat
tugas.
2.3 Insiden yang sudah diidentifikasi diambil tindakan sesuai
dengan instruksi tugas, klien dan persyaratan hukum.

03. Melakukan 3.1 Route dan jadwal waktu patroli sesuai dengan yang telah
perondaan / patroli ditetapkan oleh pimpinan.
3.2 Selalu waspada terhadap sesuatu kemungkinan yang bakal
terjadi.

04. Mengidentifikasi titik- 4.1. Titik rawan diamati secara cermat untuk mencegah
titik rawan timbulnya kebakaran, gangguan dan ancaman.
4.2. Manakala ada titik rawan yang bakal sulit teratasi, dilaporkan
ke posko.

05. Mengidentifikasi se- 5.1 Hal-hal yang tidak wajar yang dapat menyebabkan
suatu yang tidak gangguan atau ancaman diidentifikasi.
wajar yang potensial 5.2 Dalam hal terjadi ketidakwajaran, laporan dilakukan segera
menimbulkan anca- ke posko / atasan.
man dan gangguan

47
Melakukan perondaan/patroli di sekitar kawasan kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

06. Lalu lintas diatur sesuai 6.1. Lalu lintas lancar sehingga tidak menyebabkan
dengan SOP. kesemerawutan.
6.2. Pengamanan terhadap tamu-tamu VIP selalu
diprioritaskan.
07. Menjaga kondisi 7.1 Kondisi kendaraan diperiksa secara teratur sesuai dengan
kendaraan kebijakan dan prosedur majikan.
7.2 Kerusakan diidentifikasi dan dilaporkan sesuai dengan
prosedur.
7.3 Persyaratan kendaraan rutin dipenuhi sesuai dengan
prosedur.
08. Mengendarai 8.1 Kendaraan dikendarai sesuai dengan hukum dan
kendaraan tugas untuk peraturan lalu lintas jalan raya.
patroli 8.2 Rute yang paling banyak digunakan untuk tugas dipilih
dengan mempertimbangkan kondisi lalu lintas dan kondisi
jalan.
8.3 Kendaraan diparkir dan diamankan sesuai dengan
instruksi pabrik serta peraturan tugas.
8.4 Kendaraan dikendarai dengan cara yang selalu
meminimalkan resiko terluka pada diri sendiri, orang lain
dan publik.

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk operasional keamanan di lokasi-lokasi berikut ini:


1.1 Perkantoran
1.2 Pub, hotel/motel
1.3 Perusahaan katering komersial
1.4 Convention center
1.5 Kasino
1.6 Club
1.7 Restoran
1.8 Resort (tempat yang sering dikunjungi orang)
1.9 Taman hiburan
1.10 Atraksi turis.

2. Jenis-jenis tugas mencakup:


2.1 Lokasi yang dihuni
2.2 Lokasi yang tidak dihuni
2.3 Pengawalan statis
2.4 Patroli yang mobile
2.5 Operasi ruang kontrol

3. Jenis-jenis akses mencakup:


3.1 Pintu
3.2 Pintu gerbang

48
Melakukan perondaan/patroli di sekitar kawasan kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

3.3 Pintu penutup


3.4 Pintu darurat dan pintu kebakaran
3.5 Jendela
3.6 Jendela atap
3.7 Ruang gudang
3.8 Lubang diatap
3.9 Atap
3.10 Batas pemisah lokasi
3.11 Saluran air
3.12 Lift.

4. Jenis-jenis patroli mencakup patroli kendaraan dan jalan kaki.


5. Perlengkapan keamanan mencakup:
5.1 Kunci
5.2 Induk kunci
5.3 Gerendel pintu
5.4 Gerendel jendela
5.5 Penerangan
5.6 Lemari (kabinet) keamanan
5.7 Lemari besi
5.8 Kotak pengaman
5.9 Meja
5.10 Alat pemberi isyarat
5.11 Trip wires
5.12 Komputer
5.13 Alat pelindung
5.14 Sirene
5.15 Perlengkapan elektronik.

6. Jenis-jenis resiko mencakup:


6.1 Banjir
6.2 Ledakan kebakaran
6.3 Pencuri
6.4 Perusak / pengganggu
6.5 Kendaraan dan perlengkapan di tempat yang mencurigakan
6.6 Kebocoran gas
6.7 Badai
6.8 Gangguan arus listrik
6.9 Material yang peka atau bentuk surat yang ditinggalkan di lokasi umum.

7. Sistem-sistem mencakup:
7.1 Tanda bahaya pencuri
7.2 Tanda bahaya kebakaran
7.3 CCTV
7.4 Rekaman video keamanan
7.5 Program mgt manual atau komputerisasi
7.6 Program mgt bangunan manual atau komputerisasi
7.7 Sistem telephone, mobile atau publik
7.8 Sistem radio, yang dapat di bawa atau yang dipasang dalam mobil
7.9 Perlengkapan pemeriksa
7.10 Sistem penyemprot air

49
Melakukan perondaan/patroli di sekitar kawasan kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

7.11 Detektor asap.

8. Daftar mencakup:
8.1 Catatan tanda bahaya maling/kebakaran
8.2 Catatan CCTV
8.3 Mgt gedung & energi manual / komputerisasi
8.4 Manajemen
8.5 Catatan tanda bahaya lift
8.6 Buku catatan insiden.

9. Instruksi tugas adalah instruksi yang ditentukan dalam ringaksan klien/pelanggan.

10. Jenis sinyal mencakup:


10.1 Tanda bahaya kebakaran
10.2 Tanda bahaya lift
10.3 Tanda bahaya elektronik (dapat didengar & tak bersuara)
10.4 Tanda bahaya perlengkapan
10.5 Tanda bahaya gas
10.6 Tanda bahaya ruang dingin.

11. Bunyi tanda bahaya keamanan hotel mencakup tanda bahaya kebakaran, isolasi mesin
gelombang, pameran petasan.

12. Sumber sinyal mencakup panel dan sektor tanda bahaya.

PANDUAN PENILAIAN
1. Petunjuk harus mencakup penyelidikan dalam lingkungan kerja atau suatu situasi yang
disimulasikan.

2. Petunjuk harus mencakup suatu kapasitas yang didemonstrasikan untuk:


2.1 Menginterpretasikan dan bertindak secara benar atas kebutuhan klien.
2.2 Melaksanakan secara benar prosedur dan instruksi, serta mengidentifikasi dan
merespon kesalahan, kerusakan dan faktor-faktor yang menimbulkan resiko
keamanan.
2.3 Menginterpretasikan secara akurat sinyal dan informasi yang diterima dan
merespon sinyal tanda bahaya.
2.4 Melaksanakan tugas-tugas pengawasan lokasi tertentu.
2.5 Memilih prosedur pengawasan lokasi yang tepat yang diberikan dalam
persyaratan tugas.

3. Petunjuk mencakup hal-hal yang sudah diselesaikan dan dijaga secara benar:
3.1 Laporan klien, supervisor
3.2 Peralatan penentu waktu elektronik (kartu dan scanner)
3.3 Pengecekan radio
3.4 Laporan tertulis
3.5 Laporan komputer
3.6 Catatan, jurnal dan laporan aktifitas.

4. Pengetahuan dan keterampilan penunjang mencakup:


4.1 Langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatur pematian tanda bahaya
4.2 Sistem tanda bahaya dan lokasi

50
Melakukan perondaan/patroli di sekitar kawasan kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

4.3 Kode-kode komunikasi


4.4 Operasi perlengkapan komunikasi
4.5 Operasi sistem kontrol
4.6 Jenis sinyal dan makna
4.7 Instruksi pembuat /pelanggan
4.8 Instruksi klien
4.9 Teknik pengawasan
4.10 Perlengkapan keamanan terpasang
4.11 Faktor-faktor resiko
4.12 Perencanaan lokasi
4.13 Prosedur keamanan gedung pengetahuan peraturan nasional/lokal tentang
petasan.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI UTAMA DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2

2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1

3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1

4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1

5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2

6 Memecahkan Masalah 2

7 Menggunakan Teknologi 2

51
Melakukan perondaan/patroli di sekitar kawasan kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM02.005.01

JUDUL UNIT : Mengawal Uang, Barang-Barang Berharga dan


Tahanan

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam


melakukan pengawalan uang, barang dan tahanan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Menyiapkan tugas 1.1 Persyaratan tugas diidentifikasi dan dinyatakan dimana
pengawalan perlu.
1.2 Persyaratan sumber dinilai dan diperoleh sesuai dengan
instruksi tugas.
1.3 Kelengkapan sumber harus tepat untuk tugas yang
dikonfirmasikan.
1.4 Route dan tujuan dikuasai dengan cermat.
1.5 Bahasa Sandi dikenali dengan cepat dan cermat.

02. Merencanakan taktik dan 2.1 Perencanaan taktik dan teknik pengamanan sesuai
teknik pengamanan Pedoman Pengamanan Swakarsa.
sela-ma pengawalan 2.2 Patuh dan taat kepada Komandan Pengawalan.
2.3 Perencanaan pemecahan masalah terhadap hambatan
dan gangguan

03.. Melakukan pengawal 3.1 Pengawalan dilaksanakan untuk menjaga uang melalui
uang melalui daerah daerah ramai.
ramai 3.2 Rute diubah sesuai dengan pedoman departemen.
3.3 Keterampilan pengamatan selalu digunakan selama
prosedur pengawalan.

04. Melaksanakan 4.1 Ancaman/masalah potensial selama penugasan


pengawalan diidentifikasi dan ditidak lanjuti sesuai dengan situasi
yang ada dan instruksi tugas.
4.2 Pengawalan dilakukan dengan sikap yang tenang dan
profesional sesuai dengan instruksi tugas.

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk operasional keamanan di lokasi-lokasi berikut ini:


1.1 Perkantoran
1.2 Pub, hotel/motel
1.3 Perusahaan katering komersial
1.4 Pusat-pusat pertemuan
1.5 Kasino. klub
1.6 Restoran

52
Mengawal uang, barang-barang berharga dan tahanan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

1.7 Resort

1.8 Taman hiburan


1.9 Atraksi turis.

2. Peraturan penugasan adalah peraturan yang telah ditetapkan dalam ringkasan klien
dan/atau instruksi tugas.

3. Sumber-sumber mencakup:
3.1 Transportasi
3.2 Wadah
3.3 Senjata api dan perlengkapan
3.4 Pengetahuan dan keterampilan khusus.

4. Prosedur klien adalah prosedur yang tertuang dalam instruksi tugas.

5. Barang-barang berharga mencakup:


5.1 Dokumen
5.2 Batu permata
5.3 Intan permata
5.4 Batangan emas/perak
5.5 Uang tunai
5.6 Karya seni.

6. Ancaman potensial mencakup:


6.1 Perampokan
6.2 Kecelakaan kendaraan .
6.3 Lingkungan yang mencurigakan.

PANDUAN PENILAIAN

1. Petunjuk harus mencakup pengamatan di lingkungan kerja. Dimana pengamatan tempat


kerja tidak memadai atau tidak praktis, simulasi dapat digunakan.

2. Petunjuk harus mencakup kapasitas yang didemonstrasikan untuk:


2.1 Melaksanakan tugas pengalawan dengan cara yang tepat untuk kebutuhan
penugasan .
2.2 Mengawasi dan menilai seluruh faktor yang mungkin berdampak pada keamanan
pengawalan dan bereaksi dengan cara yang tepat dimana perlu.

3. Pengetahuan dan keterampilan penunjang yang dibutuhkan mencakup:


3.1 Perlengkapan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas
3.2 Prosedur penugasan
3.3 Penilaian dan pengawasan yang memberikan dampak pada keselamatan
keamanan pengawalan sebelum dan selama pelaksanaannya
3.4 Keterampilan pengawasan dalam mengidentifikasi kemungkinan sumber-sumber
resiko.

53
Mengawal uang, barang-barang berharga dan tahanan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI UTAMA DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan Masalah 2
7 Menggunakan Teknologi 2

54
Mengawal uang, barang-barang berharga dan tahanan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM02.006.01

JUDUL UNIT : Melakukan Tindakan Pertama di Tempat Kejadian


Perkara / Tindak Pidana

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam


melakukan tindakan pertama terhadap tempat kejadian
perkara / tindak pidana

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mendatangi tempat 1.1 Memberikan senyum, tegur sapa dan salam kepada tamu
kejadian perkara atau klien
dengan rasa percaya 1.2 Bersikap santun dan sopan dihadapan umum.
diri 1.3 Menyampaikan instruksi yang dapat dipahami tujuan dan
konteks instruksi yang diucapkan
1.4 Sikap ramah dan tegas agar diwujudkan dalam memberi
perintah kepada saksi-saksi dan tersangka.

02. Memberikan umpan 2.1 Pengertian diberikan lebih jelas untuk penyelesaian
balik yang tugas agar sukses.
menunjukan 2.2 Tanggapan secara tepat diberikan anggukan dan
pemahaman bila setuju secara verbal.

03. Memberikan 3.1 Menggunakan kalimat dalam instruksi yang telah diucapkan
instruksi/arahan yang untuk memastikan pengertian didengarkan dengan
jelas seksama.
3.2 Jenis-jenis ragam bentuk linguistik dikenali untuk
menyatakan instruksi berupa permintaan dan
perintah.
3.3 Topik digunakan kosakata yang tepat.

04. Mengamankan 4.1 Tempat kejadian perkara diamankan dari perubahan


(TKP) Tempat sehingga penyidikan ditemukan bukti-bukti yang
Kejadian Perkara sebenarnya.
4.2 Police Line dipasang ditempat kejadian perkara.
4.3 Saksi-saksi,barang bukti,waktu dan cuaca di catat
saat kejadian perkara.

05. Menangkap / 5.1 Pelaku yang tertangkap tangan diamankan sambil


memborgol pelaku menunggu bantuan Polisi
5.2 Sejumlah barang bukti yang sempat diambil oleh
penjahat diamankan.
5.3 Nama, ciri-ciri penjahat yang ditangkap dicatat
secara cermat .

54
Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian perkara / tindak pidana
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

06. Menolong korban. 6.1 Korban diselamatkan agar tidak terjadi kondisi
korban yang lebih fatal.
6.2 Nama korban dicatat.
6.3 Harta benda korban yang terhambur akibat dari
kejahatan, diamankan dan dicatat.
6.4 Dalam hal korban mengalami cidera, P3K diberikan.
6.5 Apabila korban mengalami cidera serius, Ambulance segera
dihubungi untuk menyelamatkan jiwa si korban.

07. Melaporkan, 7.1 Pelaporan dilakukan dengan cepat dan tepat untuk tujuan
meminta bantuan pengamanan dan penyidikan.
Polri untuk 7.2 Bantuan kepada Polri dilakukan dalam membuat sket TKP
penyidikan . dan memotret orang dan barang.
7.3 TKP dijaga , agar dibuka kembali oleh Polisi atau Penyidik.
7.4 Rambu-rambu peringatan/bahaya dipasang.

08. Membuktikan jika 8.1 Sikap orang yang dicurigai diidentifikasi secara jelas bila
penahanan membentuk suatu pelanggaran sesuai dengan hukum yang
berdasarkan hukum bersangkutan atau hukum sekunder.
harus diberlakukan 8.2 Situasi yang berkaitan diidentifikasi yang membuktikan
secara jelas bahwa suatu pelanggaran sudah terjadi sesuai
dengan hukum nasional atau setempat atau hukum
sekunder.
8.3 Bukti pelanggaran dibuktikan sesuai dengan hukum
nasional/setempat atau hukum sekunder.
8.4 Keharusan dicontohkan bahwa penahanan
dibenarkan/dijamin harus dibuktikan.
8.5 Penilaian dilakukan untuk memastikan bahwa penahanan
dapat diberlakukan dengan minimum bahaya pada diri
sendiri dan umum.

09. Menyiapkan 9.1 Sumber-sumber tindakan dalam memberlakukan penahanan


penahanan/penangka diidentifikasi sesuai dengan peraturan hukum yang berkaitan
pan atau hukum sekunder.
9.2 Personil yang bersangkutan diberitahu tentang penahanan
yang akan segera terjadi jika bantuan dihubungi bila
dibutuhkan.
9.3 Keselamatan diri, pelanggar hukum dan publik
dipertimbangkan.
9.4 Waktu optimum, kesempatan dan lokasi dipilih untuk
melakukan penahanan agar dapat memastikan keselamatan
dan memenuhi instruksi tugas, jika diperlukan.

55
Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian perkara / tindak pidana
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

10. Melaksanakan 10.1 Keharusan mengendalikan atau mengamankan pelanggar


penangkapan hukum dibuktikan dan tindakan diambil sesuai dengan
hukum yang berkaitan atau hukum sekunder serta instruksi
tugas.
10.2 Hak hukum dari orang yang ditahan tersebut selalu dipatuhi.
10.3 Pelanggar hukum didekati, dan diidentifikasi serta wewenang
petugas penangkapan dikomunikasikan kepada pelanggar
hukum bila memungkinkan.
10.4 Alasan-alasan penangkapan disampaikan kepada pelanggar
hukum secara jelas dan tepat bila memungkinkan.
10.5 Pelanggar hukum dan/atau harta benda dicari untuk
memperoleh petunjuk untuk mendukung penahanan jika
perlu, dimana memungkinkan dan dalam batas-batas
hukum.
10.6 Pelanggar hukum dan/atau harta benda dicari untuk
memperoleh alat-alat yang mungkin digunakan untuk
membahayakan diri sendiri atau orang lain.
10.7 Perhatian terhadap aspek Kesehatan dan Keselamatan yang
berkaitan dengan pekerjaan sendiri, pelanggar hukum dan
orang lain selalu ditampilkan.

11. Menahan orang 11.1 Orang yang ditangkap ditahan sesuai dengan instruksi tugas
yang ditangkap dan mempertimbangkan hambatan-hambatan hukum.
11.2 Polisi diberitahu sesuai dengan tata aturan perusahaan, dan
disuplai dengan seluruh rincian yang berkaitan serta bukti
yang berkaitan dengan penangkapan.
11.3 Klien diberitahu tentang penangkapan sesuai dengan
instruksi tugas.
11.4 Sejarah penangkapan dicatat sesuai dengan instruksi tugas
dan peraturan hukum.
11.5 Sebab hukum dibuktikan secara jelas dalam laporan pada
polisi, klien dan majikan.

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk operasional keamanan di lokasi-lokasi berikut ini:


1.1 Perkantoran
1.2 Pub, hotel/motel
1.3 Perusahaan katering komersial
1.4 Pusat-pusat pertemuan
1.5 Kasino
1.6 Klub
1.7 Restoran
1.8 Resort

56
Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian perkara / tindak pidana
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

1.9 Taman hiburan


1.10 Atraksi turis.

2. Pengamatan dapat dilakukan baik dengan pandangan mata, kamera, peralatan


elektronik atau alat komunikasi lainnya.

3. Penahanan mencakup warga negara menunjukan bahwa operasional dibawah garansi


khusus.

4. Prosedur penangkapan dapat dilakukan dengan alasan yang terinci dalam instruksi
tugas dan mencakup penahanan orang/sewaktu penangkapan polisi.

5. Waktu, kesempatan dan lokasi penangkapan dapat dipilih berdasarkan pada:


5.1 Keselamatan
5.2 Penilaian
5.3 Instruksi tugas.

PANDUAN PENILAIAN

1. Petunjuk harus mencakup pengamatan dalam lingkungan kerja. Dimana petunjuk tidak
tersedia dilingkungan kerja rutin, simulasi dapat digunakan.

2. Petunjuk harus mencakup kapasitas yang didemonstrasikan untuk:


2.1 Menginterpretasikan dan mengikuti prosedur pengamatan menurut hukum dan
yang telah disetujui
2.2 Mendeteksi sikap yang tidak lazim atau sikap yang mencurigakan dibawah
berbagai kondisi dan situasi pengamatan keamanan
2.3 Mengidentifikasi secara tepat pelanggaran yang membenarkan penangkapan
2.4 Merumuskan dan menerapkan rencana untuk menangkap pelanggar hukum
dalam cara yang tepat, bijaksana dan aman.

3. Pengetahuan dan keterampilan penunjang yang dibutuhkan mencakup:


3.1 Metode penahanan yang efektif
3.2 Instruksi tugas
3.3 Kebijakan majikan dan prosedur tentang pengawasan dan penahanan
3.4 Hukum yang berkaitan dan hukum sekunder yang mencakup batasan-batasan
hukum petugas keamanan
3.5 Persepsi dan ketajaman pandangan
3.6 Kemampuan membedakan antara sikap yang normal dan yang menyimpang
3.7 Pengetahuan hukum yang diterapkan pada warga yang ditangkap, dan
wewenang jaminan khusus.

57
Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian perkara / tindak pidana
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI UTAMA DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan Masalah 1
7 Menggunakan Teknologi 2

58
Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian perkara / tindak pidana
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM02.007.01

JUDUL UNIT : Menjaga, Menggunakan Sistem Perlindungan dan


Pendeteksian

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam


menjaga, menggunakan sistem perlindungan dan
pendeteksian.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


01. Memonitor sistem 1.1 Kerusakan sistem dilaporkan dan dicatat.
instalasi di lingkungan 1.2 Keamanan elektronik dan sistem perlindungan dipasang
kerja dan menjaga dan diperiksa sesuai dengan instruksi tugas.
pagar pembatas. 1.3 Sistem bangunan manajemen/sistem manajemen energi
dipasang dan diperiksa sesuai dengan instruksi tugas.
1.4 Sumber sinyal tanda bahaya yang diterima diidentifikasi,
didokumentasikan dan tindakan yang tepat diambil.
1.5 Kandungan catatan aktifitas dijaga dengan sikap yang
pantas dan mudah dibaca dan sesuai dengan instruksi
tugas.
1.6 Setelah kontak dilakukan dimana diperlukan, dalam
situasi dan didokumentasikan secara benar sesuai
dengan instruksi tugas.
1.7 Pagar pembatas dilengkapi dengan kawat berduri atau
beling.
1.8 Pada ruangan tertentu pagar pembatas digunakan sinar
ultra violet/infra red.

02. Menjaga pintu masuk 2.1 Pintu masuk dan keluar berfungsi secara baik.
keluar,sistem alarm 2.2 Pintu/lift digunakan pejabat VIP/WIP tersendiri.
dan camera 2.3 Fungsi Alarm, camera dan cermin disesuaikan dengan
pengamatan. SOP.
2.4 Hidden camera (cctv) digunakan pada tempat-tempat
tertentu dan hanya diketahui Pimpinan

03. Menggunakan alat 3.1 Alat deteksi seperti deteksi logam berfungsi dan
deteksi dan membuat digunakan sesuai SOP.
alat-alat deteksi 3.2 Pengecekan alat-alat deteksi dilakukan secara berkala.
sederhana 3.1 Pembuatan, penciptaan alat deteksi sederhana
mampu mendeteksi hal-hal yang tidak wajar
terutama pada daerah yang tidak ada deteksi
elektronik.
3.4 Alat deteksi sederhana berupa alat penyamaran
visual,pemeliharaan hewan atau binatang dan unggas
yang berfungsi alat pendeteksian.

59
Menjaga, menggunakan sistem perlindungan dan pendeteksian
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


04. Menyiapkan untuk 4.1. Instruksi tugas dikonfirmasikan dengan klien.
memonitor / 4.2. Perlengkapan yang tepat untuk menjalankan tugas
mengamati,area yang diseleksi dan diuji.
diakses dan barang- 4.3. Lokasi dirancang untuk memaksimalkan pengamatan
barang yang tidak di visual dari target lokasi.
jaga. 4.4. Area yang hanya dapat dimasuki dengan
menggunakan akses dimonitor dengan kamera.
4.5 Area yang hanya dapat dimasuki dengan menggunakan
akses dimonitor oleh personil.
4.6. Barang-barang yang tidak dijaga dimonitor dan
diperiksa.
4.7. Dimana barang-barang yang tidak terjaga
tersebut mencurigakan, area tersebut ditutup dan
polisi diberitahu.

05. Menukarkan ID card 5.1 KTP diperiksa dan ditukarkan dengan ID card
kantor dengan KTP kantor.
para tamu 5.2 Barang-barang bawaan, jaket diperiksa secara
cermat sebelum memasuki pintu masuk kantor.
5.1 Saat kembali dan akan meninggalkan kantor ID
card ditukar dengan KTP tamu yang
bersangkutan melalui pintu keluar.

006. Merespon dan 6.1 Perorangan atau kelompok yang bersikap


menanggapi orang- mencurigakan dan/atau berlaku tidak wajar
orang yang diidentifikasi dan diawasi sesuai dengan instruksi
mencurigakan atau tugas yang telah disepakati.
melanggar hukum. 6.2 Insiden yang mencurigakan dicatat dengan
menggunakan tape video pengawas dan/atau bukti photo
orang tersebut, atau alat lain sebagaimana yang sudah
ditentukan dalam instruksi tugas.
6.3 Komitmen pelanggar hukum atau sikap yang
mencurigakan yang merupakan suatu
pelanggaran diidentifikasi.
6.4 Pelanggaran hukum dijatuhi penalti.
6.5 Tingkat tanggapan yang tepat diidentifikasi sesuai
dengan hukum yang berlaku tentang operasional
pengawasan.
6.6 Bantuan kolega dicatat dalam buku mutasi.
6.7 Pejabat atau atasannya diberitahu bahwa ada
anggotanya yang melanggar hukum.

60
Menjaga, menggunakan sistem perlindungan dan pendeteksian
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk operasi keamanan di lokasi-lokasi berikut ini:


1.1 Perkantoran, hotel/motel
1.2 Pub
1.3 Perusahaan katering komersial
1.4 Pusat-pusat pertemuan
1.5 Kasino
1.6 Klub
1.7 Restoran
1.8 Resort
1.9 Taman hiburan
1.10 Atraksi turis.

2. Pengawasan dapat dilakukan dengan menggunakan penglihatan, kamera, elektronik


atau perlengkapan dan sistem pengawasan dan komunikasi lainnya.

3. Pejabat yang berkaitan mencakup polisi atau dinas layanan darurat.

PANDUAN PENILAIAN

1. Petunjuk harus mencakup kapasitas yang didemonstrasikan untuk:


1.1 Mendeteksi sikap yang mencurigakan dibawah berbagai kondisi dan situasi
pengamatan keamanan.
1.2 Mengidentifikasi secara akurat pelanggaran yang membenarkan dilakukan
tindakan atau penangkapan.

2. Pengetahuan dan keterampilan penunjang yang dibutuhkan mencakup:


2.1 Hukum nasional/setempat yang berkaitan dan hukum sekunder
2.2 Instruksi tugas.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI UTAMA DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan Masalah 2
7 Menggunakan Teknologi 2

61
Menjaga, menggunakan sistem perlindungan dan pendeteksian
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM02.008.01

JUDUL UNIT : Melakukan Pencegahan Bahaya Kebakaran dan


Ancaman Peledakan Bom

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam


melakukan pencegahan bahaya kebakaran, peluang
bahaya lainnya dan ancaman peledakan bom.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mengidentifikasi tempat - 1.1 Semua tempat yang rawan bahaya kebakaran
tempat yang rawan teridentifikasi dan diberi tanda-tanda peringatan.
terhadap kebakaran. 1.2 Sebelum bertugas semua alat PMK dicek dan
berfungsi dengan baik.
1.3 Semua alat-alat komunikasi di cek.

02. Mendeteksi adanya 2.1 Kebakaran kecil dapat dideteksi sedini mungkin
gejala kebakaran dan mengambil tindakan pemadaman atau
pencegahan meluasnya kebakaran.
2.2 Dokumen-dokumen perusahaan yang penting
diselamatkan.
2.3 Peralatan evakuasi karyawan disiapkan.
2.4 Dapur umum disiapkan.
2.5 Fungsi alarm (panas, asap,suara, sprinklers)
dipastikan dapat berjalan dengan baik.

03 Menggunakan alat 3.1 Alat pemadam ditempatkan sesuai SOP.


pemadam 3.2 Alat pemadam agar berfungsi efektif digunakan sesuai
dengan petunjuk manual.
3.3 Metode pemadaman kebakaran disesuaikan dengan
SOP.
3.4 Latihan PMK dilakukan secara berkala.

04. Melaporkan adanya 4.1 Laporan dibuat secara jelas dan baik dan dilaporkan
kebakaran . kepada petugas PMK dan Polisi setempat.
4.2 Dokumentasi dibuat untuk bahan kelengkapan laporan.

05. Menerima dan 5.1 Pesan dari pengancam diterima dengan jelas meliputi
melaporkan ancaman alasan, waktu, tempat diletakkan bom dan pesan-pesan
bom. lain.
5.2 Laporan ancaman bom dibuat secara jelas mengenai
waktu, tempat dan motif / kehendak tersangka.
5.3 Suara pengancam dikenali dan diidentifikasi dengan
cermat.
5.4 Laporan lanjutan disertai dengan foto-foto / dokumen
resmi

62
Melakukan pencegahan bahaya kebakaran dan ancaman peledakan bom
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

06. Menanggapi panggilan 6.1. Sifat situasi darurat atau keselamatan harus ditentukan.
tanda bahaya kebakaran 6.2. Layanan darurat yang berkaitan dihubungi segera dan
rincian situasi darurat diberikan.
6.3. Akses layanan darurat ke lokasi disediakan bilamana
diperlukan.
6.4. Layanan darurat disediakan dengan bantuan dan
dukungan sesuai dengan kemampuan dan situasi yang
ada.
6.5. Klien diberitahu tentang situasi darurat sesuai dengan
instruksi penugasan.
6.6. Seluruh laporan mengikuti format yang disetujui dan
disusun dalam format yang mudah dibaca.
6.7. Setiap keharusan perubahan prosedur operasi lokasi
dicatat dan harus diberitahukan kepada orang yang
tepat/berkaitan.

07. Mengambil tindakan 7.1. Orang asosial masuk dalam kantor yang memperlihatkan
pencegahan atas insiden yang potensial diidentifikasi dan ditangani lebih
potensi bahaya awal
keamanan 7.2. Prosedur penanganan diikuti.
7.3. Kerumunan orang dalam area yang dilarang harus
ditangani.
7.4. Bahaya potensial diidentifikasi secara jelas, ditempatkan
dan didokumentasikan sesuai dengan instruksi
penugasan.
7.5. Resiko yang mengakibatkan bahaya potensial dikurangi
jika memungkinkan, dan dalam bidang tanggungjawab
sendiri.
7.6. Tanda peringatan untuk tempat-tempat yang berbahaya
dan aturan serta peraturan rumah ditampilkan secara
jelas, misal:
1.6.1 Tidak boleh masuk ruang kasir
1.6.2 Tidak boleh masuk ruang instalasi listrik.
1.6.3 Waktu patroli untuk menjaga kantor ditampilkan
secara jelas dan area yang dimonitor secara
khusus diluar waktu-waktu patroli.
7.7. Tindakan lanjutan diambil sesuai dengan instruksi
penugasan.

63
Melakukan pencegahan bahaya kebakaran dan ancaman peledakan bom
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

08. Menangani situasi 8.1 Pembiasaan dilakukan atas pedoman manajemen dari
darurat insiden-insiden besar termasuk kebocoran gas,
penanganan bom, situasi pengepungan dan perampokan
bersenjata.
8.2 Situasi darurat diselidiki dan dinilai, dan tindakan yang
tepat diambil segera.
8.3 Informasi yang mengidentifikasi lokasi dan tipe darurat
diberikan pada layanan/dinas yang tepat sesuai dengan
instruksi penugasan.
8.4 Orang lain/penonton/kerumunan dikontrol dan
ditempatkan pada jarak yang aman dari situasi darurat
tersebut.
8.5 Titik-titik masuk untuk layanan darurat tetap harus bebas
dari gangguan.
8.6 Seluruh instruksi yang diterima dari layanan darurat
dilaksanakan.
8.7 Klien diberitahu tentang situasi darurat sesuai dengan
instruksi penugasan.
8.8 Laporan tertulis lengkap dibuat sesuai dengan instruksi
penugasan.

09. Menanggapi ancaman 9.1 Prosedur evakuasi ancaman bom diprakarsai sesuai
bom dengan instruksi penugasan.
9.2 Layanan manajemen / darurat diberitahu segera.
9.3 Instruksi khusus dari manajemen atau layanan darurat
dijalankan, misal mengirimkan dan mengawasi team
pencari.
9.4 Tempat darurat ditentukan jauh dari gangguan fisik
maupun alam.
9.5 Area sekitar yang diindentifikasi mencurigakan diisolasi,
dievakuasi dan diawasi.

10. Melakukan penanganan 10.1 Kejadian besar ditangani dan dilaksanakan sesuai
kejadian besar prosedur operasi.
10.2 Kejadian besar segera dilaporkan kepada yang
berwenang secara berjenjang.

11. Melakukan penanganan 11.1 Kondisi korban diteliti secara cermat.


orang meninggal di 11.2 Kejadian dilaporkan dengan segera kepada : polisi,
tempat kejadian ambulance dan manajer gedung, serta waktu yang tepat
dan lokasi orang tersebut diberikan.
11.3 Kamar/area dinyatakan tertutup dengan pembatas dan
akses diberikan hanya pada layanan darurat.
11.4 Tamu atau anggota staf ditenangkan dari keadaan
terkejut/shock dan fakta-fakta kejadian diperoleh.

64
Melakukan pencegahan bahaya kebakaran dan ancaman peledakan bom
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk operasional keamanan di lokasi-lokasi berikut ini:


1.1 Perkantoran
1.2 Pub, hotel/motel
1.3 Perusahaan katering komersial
1.4 Pusat-pusat perkumpulan
1.5 Kasino
1.6 Klub
1.7 Restoran
1.8 Tempat yang banyak dikunjungi orang
1.9 Taman hiburan
1.10 Atraksi turis.

2. Jenis-jenis darurat mencakup:


2.1 Bahan-bahan kimia
2.2 Pipa induk
2.3 Tanda bahaya medis
2.4 Gas-gas industri
2.5 Parkir yang mencurigakan
2.6 Material yang berdaya bakar tinggi
2.7 Alat-alat ledak dan bom
2.8 Penanganan situasi orang yang meninggal.

3. Jenis-jenis kebakaran dapat diakibatkan oleh:


3.1 Listrik
3.2 Zat-zat gas
3.3 Cairan yang dapat terbakar.

4. Kontak dengan dinas darurat yang berkaitan dapat dilakukan dengan:


4.1 Telepon dan telephone mobile
4.2 Radio 2 arah, yang dapat dibawa dan dipasang
4.3 Sambungan komunikasi
4.4 Tanda bahaya, a.l., perampokan.

5. Dinas darurat yang berkaitan mencakup:


5.1 Kebakaran
5.2 Ambulance
5.3 Dinas darurat negara/territori
5.4 Polisi
5.5 Unit penanganan bom angkatan bersenjata.

6. Bahaya keamanan potensial mencakup:


6.1 Ledakan
6.2 Tingkat penyimpanan dalam tong
6.3 Tingkat tekanan
6.4 Tingkat tabung elektron/kegagalan
6.5 Resiko keamanan
6.6 Penyimpanan zat kimiawi
6.7 Tindakan kejahatan
6.8 Pekerjaan bangunan yang tidak tepat

65
Melakukan pencegahan bahaya kebakaran dan ancaman peledakan bom
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

6.9 Perlengkapan yang patah/rusak


6.10 Gas
6.11 Kaca pecah
6.12 Orang yang bersenjata atau mencurigakan
6.13 Orang yang mabuk
6.14 Jumlah kerumunan yang berlebihan dalam area terlarang
6.15 Lokasi kolam renang
6.16 Zat kontaminasi
6.17 Patroli kolam & pantai di luar jam patroli normal
6.18 Kebakaran
6.19 Penjagaan jaringan hiu
6.20 Tidak memenuhi aturan.

7. Situasi darurat mencakup:


7.1 Kebocoran gas
7.2 Bom
7.3 Situasi pengepungan
7.4 Perampokan bersenjata.

8. Pengurangan resiko bahaya dapat dicapai dengan:


8.1 Menghilangkan bahaya potensial
8.2 Penutupan area
8.3 Penandaan area atau bahaya potensial
8.4 Pemberitahuan manajemen, a.l., tumpahan bahan bakar
8.5 Evakuasi
8.6 Patroli regular.

9. Orang yang tepat mencakup:


9.1 Manajemen gedung / pusat manajemen
9.2 Perawatan
9.3 Orang lain yang dapat diharapkan untuk menangani bahaya potensial.

10. Isolasi mencakup pembatasan dan evakuasi.

11. Jenis-jenis lokasi mencakup:


11.1 Jenis-jenis lokasi dalam tanggungjawab petugas
11.2 Lokasi yang dibatasi dalam instruksi penugasan.

12. Evakuasi lokasi dilakukan melalui:


12.1 Rute utama yang telah diterangkan
12.2 Rute alternatif yang telah ditunjuk
12.3 Ke titik-titik pemasangan yang sudah ditentukan.

13. Tanda bahaya keselamatan mencakup:


13.1 Tanda bahaya orang/tanggal
13.2 Tanda bahaya medis
13.3 Tanda bahaya perampokan
13.4 Tanda bahaya kebakaran

66
Melakukan pencegahan bahaya kebakaran dan ancaman peledakan bom
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

PANDUAN PENILAIAN

1. Petunjuk harus mencakup pengamatan dalam lingkungan kerja perkantoran. Dimana


petunjuk tidak tersedia dalam lingkungan kerja rutin, simulasi, pengujian atau studi
kasus dapat digunakan.

2. Petunjuk harus mencakup kapasitas yang didemonstrasikan untuk:


2.1 Menilai berbagai bahaya potensial dan prakarsa tindakan untuk menghilangkan
atau menangani bahaya tersebut, a.l., penyakit menular, kondisi pantai-arus
kuat, hiu, binatang penyengat dll.
2.2 Memilih dan menggunakan perlengkapan pemadam kebakaran
2.3 Mengikuti prosedur darurat dan mematuhi permintaan dari dinas layanan darurat
2.4 Menilai berbagai situasi bahaya potensial yang membutuhkan pergerakan orang
2.5 Melaksanakan rencana dan prosedur yang sudah dibuat untuk mengontrol
pergerakan orang
2.6 Melaksanakan prosedur ancaman bom.

3. Petunjuk meliputi penyelesaian dan penjagaan secara akurat:


3.1 Buku-buku catatan
3.2 Laporan peristiwa

4. Pengetahuan dan keterampilan penunjang yang dibutuhkan mencakup:


4.1 Perlengkapan dasar pemadam kebakaran yang digunakan didalam lokasi gedung
4.2 Prosedur darurat dan evakuasi serta instruksi
4.3 Bahaya potensial dan resiko
4.4 Titik-titik akses ke rancangan lokasi
4.5 Alat penyemprot air/sistem darurat
4.6 Prosedur ancaman bom dan instruksi
4.7 Persyaratan kesehatan & keselamatan yang berhubungan dengan pekerjaan
4.8 Pengetahuan penyakit menular
4.9 Peralatan dan perlengkapan lokasi
4.10 Instruksi penugasan
4.11 Kemampuan mengkomunikasikan instruksi kepada orang-orang yang berada
dalam situasi darurat
4.12 Peraturan hukum laut untuk properti lokasi.

KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI UTAMA DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan Masalah 1
7 Menggunakan Teknologi 2

67
Melakukan pencegahan bahaya kebakaran dan ancaman peledakan bom
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM02.009.01

JUDUL UNIT : Menginterpretasikan Informasi Tanda Bahaya

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam


menginterpretasikan informasi tanda bahaya.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Memberikan tanggapan 1.1. Sinyal tanda bahaya diinterpretasikan secara benar.
terhadap bunyi tanda 1.2. Penyebab tanda bahaya dan tindakan yang diambil
bahaya keamanan di diberi tahu pada kantor pusat dan/atau ke polisi atau
tempat kerja pemadam kebakaran.
1.3. Tanda kode/panggilan digunakan sepantasnya dalam
komunikasi radio/telepon.
1.4. Sistem kontrol kebakaran diisolasi dan dipasang
ulang, yang mencakup mesin asap gelombang radio,
sesuai dengan peraturan pyroteknik (berkenaan
dengan petasan) setempat.
1.5. Kejadian dilaporkan dalam daftar insiden.
1.6. Lokasi tanda bahaya dijaga sebagaimana ditentukan.

02. Mengumpulkan data atau 2.1. Data atau informasi dikumpulkan.


informasi . 2.2. Agenda kegiatan disusun sesuai prioritas sasaran.

03. Mengambil kesimpulan 3.1. Kesimpulan sementara disampaikan menjadi


sementara masukan kepada pimpinan untuk ditindak lanjuti.
3.2. Simpul syaraf masalah (nerve centre problem) jangan
sampai di abaikan.

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk operasional keamanan di lokasi-lokasi berikut ini:


1.1 Perkantoran
1.2 Pub, hotel/motel
1.3 Perusahaan katering komersial
1.4 Pusat-pusat perkumpulan
1.5 Kasino
1.6 Klub
1.7 Restoran
1.8 Tempat yang banyak dikunjungi
1.9 Taman hiburan
1.10 Atraksi turis.

68
Menginterpretasikan informasi tanda bahaya
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

2. Identifikasi dokumen mencakup:


2.1 Kartu pengenal diri
2.2 Kartu pas pengunjung
2.3 Izin kerja
2.4 Kartu keanggotaan
2.5 Catatan muatan
2.6 Tanda terima barang.

3. Kejadian-kejadian mencakup:
3.1 Penolakan menunjukkan kartu pas
3.2 Kehilangan kartu pas
3.3 Menggunakan kartu pas milik orang lain
3.4 Kecelakaan yang mengakibatkan luka-luka
3.5 Kendaraan yang diparkir secara salah
3.6 Kendaraan yang dicuri
3.7 Orang / kendaraan yang masuk secara paksa
3.8 Barang-barang yang tidak sah yang ditemukan selama penggeledahan.

4. Orang-orang mencakup:
4.1 Pengunjung
4.2 Staff
4.3 Pemasok
4.4 Sales representatives
4.5 Kontraktor
4.6 Seluruh orang dengan alasan yang berlaku untuk memasuki lokasi
4.7 Layanan darurat
4.8 Orang yang memperagakannya.

5. Jenis-jenis penugasan mencakup:


5.1 Lokasi, harta perusahaan dengan dan tanpa pembatas kendaraan, dengan dan
tanpa parkir kendaraan
5.2 Yang tidak mencakup bandara, a.l., unit mengacu pada perusahaan dengan ahli
penyekatan lokasi.

6. Jenis pemisah mencakup:


6.1 Pintu putar keamanan
6.2 Sistem airlock
6.3 Pemisah lalu lintas
6.4 Pintu, penutup pintu dan pintu gerbang yang dioperasikan secara jarak jauh
6.5 Bantalan kunci dan sistem masuk berkartu
6.6 Sistem masuk komputerisasi.

7. Waktu adalah seluruh waktu yang ditetapkan oleh instruksi tugas.

8. Sistem kontrol kunci terdiri dari berbagai sistem.

9. Buku catatan adalah catatan lokasi klien.

69
Menginterpretasikan informasi tanda bahaya
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

PANDUAN PENILAIAN

1. Petunjuk harus mencakup pengamatan dalam lingkungan kerja perhotelan. Dimana


pengamatan tempat kerja tidak memadai atau tidak praktis, simulasi dapat digunakan.

2. Petunjuk harus mencakup operasional yang tepat dari berbagai sistem kontrol akses
dan perlengkapan yang berhubungan dengan penugasan.

3. Petunjuk harus mencakup kapasitas yang didemonstrasikan secara benar:


3.1 Mengamankan lokasi dan sistem sesuai dengan instruksi tugas
3.2 Menginterpretasikan kebutuhan tugas dan instruksi serta berhubungan dengan
berbagai situasi pengawasan lokasi
3.3 Mengidentifikasi barang-barang, yang mungkin terlarang, dicuri atau tidak pantas
dan tindakan yang diperlukan harus diambil.

4. Petunjuk mencakup penjagaan yang memadai:


4.1 Buku catatan
4.2 Buku tamu
4.3 Catatan kendaraan
4.4 Laporan kejadian
4.5 Informasi data dan catatan komputer
4.6 Penghitungan daftar kunci untuk seluruh jenis kunci.

5. Pengetahuan dan keterampilan penunjang yang dibutuhkan mencakup:


5.1 Hukum nasional dan setempat yang berkaitan dan undang-undang sekunder
5.2 Instruksi penugasan kemampuan berkomunikasi dengan jelas dan sopan dengan
klien/pelanggan.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI UTAMA DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan Masalah 2
7 Menggunakan Teknologi 2

70
Menginterpretasikan informasi tanda bahaya
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

71
Menginterpretasikan informasi tanda bahaya
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM02.010.01

JUDUL UNIT : Menentukan dan Menggunakan Petugas Sekuriti yang


Memadai untuk Mengawasi, Akses Menuju dan Keluar
Lokasi

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam


melakukan penyelidikan internal.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


01. Mengontrol orang-orang 1.1. Ditentukan petugas kontrol pada lokasi setempat.
yang masuk dan 1.2. Orang-orang yang terkenal yang memasuki lokasi atau
meninggalkan lokasi, area terlarang diperiksa kebenarannya dengan
memeriksa kartu memeriksa keterangan rinci dokumen identitas orang
keanggotaan, kartu izin yang bersangkutan.
dan keanggotaan serta 1.3. Masalah dan kembalinya orang yang lewat dikontrol
pengunjung yang lewat sesuai dengan instruksi tugas.
1.4. Kejadian yang melanggar instruksi majikan/pelanggan
dilaporkan dan dicatat.
1.5. Orang-orang yang mencoba memperoleh izin masuk
tanpa surat kuasa dilaporkan dan dicatat dengan tepat.
1.6. Orang-orang yang mencoba memperoleh izin masuk
bila tidak mengikuti kode berpakaian perusahaan
ditangani dengan cara yang sopan.
1.7. Pengunjung diterima dengan cara yang patut, orang
yang tepat diberitahu dan pengawalan disediakan jika
perlu sesuai dengan instruksi tugas.

02. Memeriksa barang 2.1. Permintaan untuk menggeledah barang seseorang


bawaan dalam kendaraan dilakukan sesuai instruksi tugas, dan dengan
secara terselubung memperhatikan peraturan hukum.
2.2. Pembenaran untuk menggeledah barang seseorang
dilakukan secara jelas dengan memperhatikan hukum
nasional dan setempat.
2.3. Penggeledahan dilakukan sesuai dengan instruksi
tugas.
2.4. Barang-barang yang dicuri, atau barang-barang yang
tidak wajar atau ilegal yang ditemukan selama
penggeledahan ditangani sesuai dengan peraturan
hukum dan tugas.
2.5. Klien diberitahu atas penemuan barang-barang selama
penggeledahan, instruksi lebih lanjut dicari dan tindakan
diambil bila diperlukan.
2.6. Orang-orang yang menolak permintaan penggeledahan
dilaporkan sesuai dengan instruksi tugas.

71
Menentukan dan menggunakan petugas sekuriti yang memadai untuk mengawasi, akses menuju dan keluar lokasi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


03. Mengatur lalu lintas 3.1. Kendaraan masuk dan keluar dikontrol sesuai dengan
sewaktu petugas rutin instruksi tugas.
tidak masuk 3.2. Kendaraan yang parkir diizinkan sesuai dengan
instruksi tugas dan peraturan yang berkaitan.
3.3. Insiden kendaraan atau kecelakaan dilaporkan pada
orang yang tepat dan dicatat.
3.4. Rincian parkir yang efisien digambarkan dan
manajemen fasilitas parkir mobil dilaksanakan termasuk
tanggungjawab kasir.
3.5. Penjaga pintu masuk dan petugas pakir disediakan bila
diperlukan.

04. Memeriksa muatan dan 4.1. Kendaraan yang masuk dan keluar dikontrol sesuai
surat-surat kendaraan dengan instruksi tugas.
yang dicurigai/diduga ada 4.2. Barang-barang yang diangkut dari lokasi diperiksa
kasus masuk lokasi dokumen aslinya yang berkaitan sesuai dengan
instruksi tugas.
4.3. Kendaraan yang masuk/meninggalkan lokasi diperiksa
dan/atau diawasi sesuai dengan instruksi tugas.
4.4. Dok muatan diawasi dan patroli dilakukan secara
teratur.

05. Menangani sistem kontrol 5.1. Kunci-kunci dan kunci berupa kartu dikontrol, dicatat
akses dan diawasi sesuai dengan instruksi tugas.
5.2. Pembatas/pagar fisik yang dapat dikontrol dioperasikan
sesuai dengan instruksi tugas.
5.3. Sistem bantalan kunci (key pad) dan entri alarm
diaktifkan dan dimatikan sesuai dengan prosedur yang
ditentukan dan instruksi klien.

06. Melaksanakan registrasi 6.1. Pengunjung diminta untuk melapor ke bagian


pengunjung keamanan pada saat masuk dan keluar lokasi.
6.2. Tanda pengenal pengunjung diperiksa secara reguler.
6.3. Pelaksanaan tugas untuk pengunjung diperoleh dari
manajemen jika perlu.

07. Menangani pemenuhan 7.1. Peringatan kode pakaian ditampilkan ditempat yang
kode-kode pakaian strategis dan namun demikian pelanggan serta klien
diberi saran.
7.2. Situasi yang berbeda ditangani sesuai dengan
kebijakan perusahaan termasuk:
7.3. peminjaman pakaian
7.4. menyarankan tempat-tempat alternatif.

72
Menentukan dan menggunakan petugas sekuriti yang memadai untuk mengawasi, akses menuju dan keluar lokasi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk operasional keamanan di lokasi-lokasi berikut ini:


1.1 Perkantoran
1.2 Pub, hotel/motel
1.3 Perusahaan katering komersial
1.4 Pusat-pusat perkumpulan
1.5 Kasino
1.6 Klub
1.7 Restoran
1.8 Tempat yang banyak dikungjungi orang
1.9 Taman hiburan
1.10 Atraksi turis.

2. Jenis-jenis darurat mencakup:


2.1 Bahan-bahan kimia
2.2 Pipa induk
2.3 Tanda bahaya medis
2.4 Gas-gas industri
2.5 Parkir yang mencurigakan
2.6 Material yang bedaya bakar tinggi
2.7 Alat-alat ledak dan bom
2.8 Penanganan situasi orang yang meninggal.

3. Jenis-jenis kebakaran dapat diakibatkan oleh:


3.1 Listrik
3.2 Zat-zat gas
3.3 Cairan yang dapat terbakar.

4. Kontak dengan dinas darurat yang berkaitan dapat dilakukan dengan:


4.1 Telepon dan telephone mobile
4.2 Radio 2 arah, yang dapat dibawa dan dipasang
4.3 Sambungan komunikasi
4.4 Tanda bahaya, a.l., perampokan.

5. Dinas darurat yang berkaitan mencakup:


5.1 Kebakaran
5.2 Ambulance
5.3 Dinas darurat negara/territori
5.4 Polisi
5.5 Unit penanganan bom angkatan bersenjata.

6. Bahaya keamanan potensial mencakup:


6.1 Ledakan
6.2 Tingkat penyimpanan dalam tong
6.3 Tingkat tekanan
6.4 Tingkat tabung elektron/kegagalan
6.5 Resiko keamanan
6.6 Penyimpanan zat kimiawi
6.7 Tindakan kejahatan
6.8 Pekerjaan bangunan yang tidak tepat

73
Menentukan dan menggunakan petugas sekuriti yang memadai untuk mengawasi, akses menuju dan keluar lokasi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

6.9 Perlengkapan yang patah/rusak


6.10 Gas
6.11 Kaca pecah
6.12 Orang yang bersenjata atau mencurigakan
6.13 Orang yang mabuk
6.14 Jumlah kerumunan yang berlebihan dalam area terlarang
6.15 Lokasi kolam renang
6.16 Zat kontaminasi
6.17 Patroli kolam & pantai diluar jam patroli normal
6.18 Kebakaran
6.19 Penjagaan jaringan hiu
6.20 Tidak memenuhi aturan.

7. Situasi darurat mencakup:


7.1 Kebocoran gas
7.2 Bom
7.3 Situasi pengepungan
7.4 Perampokan bersenjata.

8. Pengurangan resiko bahaya dapat dicapai dengan:


8.1 Menghilangkan bahaya potensial
8.2 Penutupan area
8.3 Penandaan area atau bahaya potensial
8.4 Pemberitahuan manajemen, a.l., tumpahan bahan bakar
8.5 Evakuasi
8.6 Patroli regular.

9. Orang yang tepat mencakup:


9.1 Manajemen gedung / pusat manajemen
9.2 Perawatan
9.3 Orang lain yang dapat diharapkan untuk menangani bahaya potensial.

10. Isolasi mencakup pembatasan dan evakuasi.

11. Jenis-jenis lokasi mencakup:


11.1 Jenis-jenis lokasi dalam tanggungjawab petugas
11.2 Lokasi yang dibatasi dalam instruksi penugasan.

12. Evakuasi lokasi dilakukan melalui:


12.1 Rute utama yang telah diterangkan
12.2 Rute alternatif yang telah ditunjuk
12.3 Ke titik-titik pemasangan yang sudah ditentukan.

13. Tanda bahaya keselamatan mencakup:


13.1 Tanda bahaya orang
13.2 Tanda bahaya medis
13.3 Tanda bahaya perampokan
14.4 Tanda bahaya kebakaran

74
Menentukan dan menggunakan petugas sekuriti yang memadai untuk mengawasi, akses menuju dan keluar lokasi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

PANDUAN PENILAIAN

1. Petunjuk harus mencakup pengamatan dalam lingkungan kerja perkantoran. Dimana


petunjuk tidak tersedia dalam lingkungan kerja rutin, simulasi, pengujian atau studi
kasus dapat digunakan.

2. Petunjuk harus mencakup kapasitas yang didemonstrasikan untuk:


2.1 Menilai berbagai bahaya potensial dan prakarsa tindakan untuk menghilangkan
atau menangani bahaya tersebut, a.l., penyakit menular, kondisi pantai-arus
kuat, hiu, binatang penyengat dll.
2.2 Memilih dan menggunakan perlengkapan pemadam kebakaran
2.3 Mengikuti prosedur darurat dan mematuhi permintaan dari dinas layanan
darurat
2.4 Menilai berbagai situasi bahaya potensial yang membutuhkan pergerakan orang
2.5 Melaksanakan rencana dan prosedur yang sudah dibuat untuk mengontrol
pergerakan orang
2.6 Melaksanakan prosedur ancaman bom.

3. Petunjuk meliputi penyelesaian dan penjagaan secara akurat:


3.1 Buku-buku catatan
3.2 Laporan peristiwa.

4. Pengetahuan dan keterampilan penunjang yang dibutuhkan mencakup:


4.1 Perlengkapan dasar pemadam kebakaran yang digunakan didalam
lokasi gedung
4.2 Prosedur darurat dan evakuasi serta instruksi
4.3 Bahaya potensial dan resiko
4.4 Titik-titik akses ke rancangan lokasi
4.5 Alat penyemprot air/sistem darurat
4.6 Prosedur ancaman bom dan instruksi
4.7 Persyaratan kesehatan & keselamatan yang berhubungan dengan
pekerjaan
4.8 Pengetahuan penyakit menular
4.9 Peralatan dan perlengkapan lokasi
4.10 Instruksi penugasan
4.11 Kemampuan mengkomunikasikan instruksi kepada orang-orang yang
berada dalam situasi darurat
4.12 Peraturan hukum laut untuk properti lokasi.

75
Menentukan dan menggunakan petugas sekuriti yang memadai untuk mengawasi, akses menuju dan keluar lokasi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI UTAMA DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan Masalah 1
7 Menggunakan Teknologi 2

76
Menentukan dan menggunakan petugas sekuriti yang memadai untuk mengawasi, akses menuju dan keluar lokasi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM02.011.01

JUDUL UNIT : Melakukan Intelijen Dasar

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam


melakukan tugas membantu pelaksanaan intelijen dasar.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Melakukan 1.1 Hasil pengamatan /lingkungan kerja dicatat dalam sebuah
pengamatan terhadap buku dengan klasifikasi rahasia.
keadaan 1.2 Pengamatan dilakukan secara tertutup dan cermat.
1.3 Proyek-proyek vital, VVIP/VIP, barang dokumen penting
lainnya dicatat sesuai skala prioritas.
1.4 Lalulintas orang dan barang dicatat secara cermat.

02. Memberikan informasi 2.1 Sumber Informasi harus diklasifikasikan dalam


AI,AII,BI,BII,CI,CII sesuai ketentuan doktrin intelijen.
2.2 Informasi diklasifikasi dalam sangat rahasia,rahasia dan
biasa.
2.3 Informasi yang diberikan bermanfaat untuk perkiraan
intelijen.
2.4 Laporan informasi diberikan hanya kepada Pejabat yang
tepat.

03. Menjaga kerahasiaan 3.1 Informasi dirahasiakan sesuai prosedur tetap (protap).
informasi 3.2 Dokumen yang tidak berguna segera dimusnahkan.

04. Mencari informasi 4.1 Jenis sumber informasi yang ada dan yang akurat harus
diidentifikasi secara benar.
4.2 Sumber informasi diakses dan dinilai atas relevansinya
dan berlakunya.
4.3 Informasi diperoleh dalam alur waktu yang sudah
ditentukan.

05. Menyiapkan dan 5.1 Informasi ditinjau kembali dan dipilih sesuai dengan
menyajikan informasi kebutuhan tertentu.
5.2 Informasi disusun sesuai teks petunjuk SOP.
5.3 Bila disajikan, jenis informasi yang disediakan
distrukturkan dan dinyatakan dengan cara yang singkat
dan jelas.
5.4 Informasi disajikan dengan cara yang profesional sesuai
dengan keadaannya.
5.5 Informasi disediakan bagi orang yang tepat dalam alur
waktu yang sudah ditentukan.

77
Melakukan Intelijen Dasar
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


06. Memonitor keselamatan 6.1 Staf lapangan dimonitor secara terus menerus untuk
staf lapangan memastikan kontak dengan pusat komunikasi tetap
terjaga sesuai dengan kebijakan majikan dan peraturan
tugas perorangan.
6.2 Seluruh insiden, keadaan darurat serta kegagalan
berkomunikasi dengan pusat komunikasi diidentifikasi dan
ditangani sesuai dengan instruksi tugas.
6.3 Situasi yang membutuhkan dukungan diidentifikasi dan
sumber-sumber yang dialokasikan untuk membantu
petugas lapangan, sesuai dengan instruksi tugas.

07. Memonitor aktifitas 7.1 Variasi-variasi untuk prosedur standar operasi diperiksa
keamanan staf lapangan sesuai dengan prosedur tugas dan diberitahu kepada
personil yang berkaitan.
7.2 Catatan panggilan tugas lapangan dimonitor untuk
memastikan pemenuhan peraturan tugas.
7.3 Seluruh prosedur didokumentasikan sesuai dengan
kebijakan majikan.

08. Koordinasi tanggapan 8.1 Ketersediaan personil keamanan dinilai dan petugas
terhadap sinyal tanda dikirimkan bila diperlukan terhadap situasi tanda bahaya.
bahaya 8.2 Personil keamanan disediakan sepenuhnya, informasi
yang tepat dan akurat memungkinkan terjadinya efektifitas
maksimum bila berada ditempat kejadian.
8.3 Kehadiran personil keamanan di tempat kejadian
dimonitor, kebutuhan akan sumber dukungan diidentifikasi
dan ditindak lanjuti.

09. Melakukan monitoring 9.1 Patroli keamanan dilaksanakan sesuai dengan prosedur
keamanan kendaraan di perusahaan.
area parkir 9.2 Sistim kamera pengamat di area parkir selalu dimonitor.

10. Menggunakan strategi 10.1 Keterampilan membaca diperagakan pada saat laporan.
pembacaan yang tepat 10.2 Pasal pelanggaran dan hukum pidana dibacakan.
11. Mengidentifikasi tujuan 11.1 Rincian utama dari artikel, laporan singkat dikutip dari
dan makna teks secara teks yang masuk pada bahan laporan.
keseluruhan 11.2 Singkatan dan akronim dipahami untuk digunakan
dalam industri terkait.
11.3 Kata dan makna yang lain diterangkan melalui
penggunaan konteks kata-kata lainnya.
11.4 Salinan informasi seluruhnya dan rincian khususnya
dapat dipahami melalui laporan yang masuk.

78
Melakukan Intelijen Dasar
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor jasa sekuriti.

2. Informasi meliputi namun tidak terbatas pada:


2.1 Informasi dari pemasok produk
2.2 Informasi dari departemen lain dalam perusahaan sendiri
2.3 Riset pelayanan pelanggan
2.4 Informasi tentang sistem tempat kerja baru.

PANDUAN PENILAIAN

1. Pengetahuan dan Keterampilan Penunjang


1.1 Untuk mendemonstrasikan kompetensi, dibutuhkan bukti dan keterampilan dan
pengetahuan dibidang berikut ini:
1.1.1 Keterampilan dasar riset:
1.1.1.1 Identifikasi informasi yang dibutuhkan
1.1.1.2 Teknik bertanya untuk memperoleh informasi
1.1.1.3 Pengambilan catatan
1.1.1.4 Mensortir dan memproses informasi.
1.1.2 Keterampilan komunikasi lisan dan tulisan sehubungan dengan isu-isu
dalam lingkupan pengalaman dan keahlian khusus umum yang luas dari
individu.

2. Konteks Penilaian
Unit ini dapat dinilai berdasarkan saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
meliputi peragaan praktis baik ditempat kerja maupun melalui simulasi. Penilaian ini
harus didukung oleh serangkaian metode-metode untuk menilai pengetahuan
penunjang.

3. Aspek Penting Penilaian


Mencari kemampuan untuk mendapatkan, meninjau dan menyajikan informasi tentang
topik dalam lingkupan pengalaman dan keahlian umum yang luas dari individu.

4. Kaitan dengan Unit-Unit Lain


4.1 Unit ini menopang kinerja efektif dalam jenis unit-unit industri.
4.2 Penilaian/pelatihan gabungan direkomendasikan dengan unit-unit seperti:
4.2.1 Mengembangkan dan Memperbaharui Pengetahuan Industri.
4.2.2 Sumber dan Memberikan Informasi Tujuan dan Saran.
4.2.3 Akses dan Interpretasi Informasi Produk.
4.3 Harus diperhatikan pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan
unit ini. Untuk pelatihan kejuruan umum, perusahaan harus memberikan pelatihan
yang mempertimbangkan jenis konteks industri sepenuhnya tanpa pengaruh
terhadap sektor individu. Batasan Variabel akan membantu dalam hal ini. Untuk
sektor penyampaian khusus, pelatihan harus disesuaikan untuk memenuhi
kebutuhan sektor tersebut.

79
Melakukan Intelijen Dasar
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI UTAMA DALAM UNIT INI TINGKAT

1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2

2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1

3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1

4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1

5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2

6 Memecahkan Masalah 2

7 Menggunakan Teknologi 2

80
Melakukan Intelijen Dasar
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

81
Melakukan Intelijen Dasar
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM02.012.01

JUDUL UNIT : Melakukan Administrasi di Kantor

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam


melakukan administrasi kantor secara terbatas.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


01. Persiapan administasi 1.1. Ruang kantor dibuka
kantor 1.2. Listrik dinyalakan
1.3. Ruangan kantor dibersihkan
1.4. Daftar absensi disusun
1.5. Jadwal kerja telah disiapkan
1.6. Alat komunikasi disiapkan selama 1 menit
1.7. Buku-buku peralatan kantor disiapkan
1.8. Peralatan dapur disiapkan secara mingguan
1.9. Peralatan makan dan minum disiapkan setiap hari
1.10. Agenda penting hari itu disiapkan secara khusus SOP

02. Melakukan penataan 2.1 Jadwal absensi satpam disiapkan


administrasi personil 2.2 ID card satpam disiapkan
petugas sekuriti 2.3 Kelengkapan satpam disiapkan
2.4 Surat perintah dan surat tugas serta surat patroli
satpam disiapkan
2.5 Disiapkan buku-buku mutasi
2.6 Penulisan dalam buku-buku tersebut menggunakan
tinta hitam terkecuali peristiwa-peristiwa tertentu yaitu
yang menyangkut keselamatan kerja karyawan dan
satpam ditulis dengan tinta merah.
2.7 Administrasi personil petugas sekuriti Satpam ditata
sesuai pedoman administrasi kantor yang baku.
2.8 Hak-hak personel petugas sekuriti Satpam harus dicatat
secara baik agar tidak ada tuntutan dikemudian hari.

03. Mengunci dan membuka 3.1 Kunci-kunci dan bantalan kunci (key pad), kunci berupa
gedung kartu dan panel tanda bahaya untuk mengamankan
lokasi digunakan sesuai dengan instruksi pembuat/klien.
3.2 Lokasi dikontrol sesuai dengan peraturan penugasan
selama prosedur pembukaan dan penguncian.
3.3 Layanan mekanik dan perlengkapan kantor dimatikan
sesuai dengan instruksi.
3.4 Buku catatan lokasi klien / penugasan dijaga.

81
Melakukan administrasi di kantor
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


04. Melakukan penataan 4.1 Jadwal checking peralatan disiapkan
administrasi, peralatan 4.2 Dilakukan pemeriksaan peralatan dan fasilitas kantor
dan fasilitas kantor secara berkala yaitu : setiap jum’at dilakukan korpei
kebersihan sekitar kantor
4.3 Setiap bulan pada minggu terakhir pada hari Selasa
dilakukan penghitungan dan pengecekan fasilitas kantor
4.4 Setiap awal bulan dilakukan pengajuan fasilitas kantor
dan peralatannya yang telah usang atau habis terpakai
4.5 Setiap akhir bulan dibuat laporan kebersihan, dan
kecukupan peralatan dan fasilitas kantor

05. Melakukan administrasi 5.1 Buku tamu telah disiapkan


keluar masuknya tamu 5.2 Buku izin karyawan telah disiapkan
dan karyawan 5.3 Buku izin melakukan kendaraan kantor disiapkan
5.4 Keluar/masuknya tamu dan karyawan diatur sesuai
ketentuan perusahaan
06. Menyiapkan buku harian, 6.1 Buku harian, mingguan dan bulanan disiapkan.
mingguan dan bulanan 6.2 Dalam buku harian formatnya telah ditentukan yaitu
hari/tanggal waktu kegiatan nama petugas, kolom
nomor, kolom kejadian/mutasi, kolom keterangan,
kolom penanggungjawab pekerjaan
6.3 Setiap akhir minggu dilakukan ringkasan catatan
peristiwa yang menonjol untuk dapat diatasi pada
minggu depan berikutnya
6.4 Semua kejadian tercatat lengkap sesuai dengan
pedoman administrasi.
6.5 Buku harian /buku mutasi kerja secara tetap dikontrol
oleh komandan peleton/regunya.

07. Menyusun laporan 7.1 Laporan harian dibuat sesuai format yang ditentukan
yaitu : jumlah karyawan masuk, karyawan absen,
karyawan sakit, karyawan cuti, karyawan ijin,
7.2 Rekapitulasi kejadian
7.3 Kejadian menonjol ditulis dengan ringkas judulnya di
tulis dengan tinta merah
7.4 Laporan diberikan kepada atasan yang berhak
7.5 Laporan mingguan dibuat dari kumpulan laporan harian
yang tersusun dengan penonjolan bagaimana cara
mengatasi selanjutnya.
7.6 Laporan bulanan disusun dari lampiran berkas laporan
mingguan berupa sumbang saran penyelesaian kasus
yang terjadi.

82
Melakukan administrasi di kantor
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

7.7 Laporan tengah tahunan disusun berupa draft buku


yang memuat dan menonjolkan salah satu topik
peristiwa yang terjadi pada semester yang lalu
7.8 Laporan tahunan dibuat berupa buku dengan
berkorelasi serta kumulatif dari kebijakan kantor secara
keseluruhan

08. Tata cara kerja dokumen- 8.1 Dokumen-dokumen diproses sesuai dengan prosedur
dokumen kantor perusahaan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
8.2 Perlengkapan kantor digunakan secara benar untuk
memproses dokumen.
8.3 Salah satu penggunaan perlengkapan cepat
diidentifikasi dan dibenarkan sesuai dengan prosedur
perusahaan.

09. Membuat draft 9.1 Teks ditulis dengan menggunakan bahasa yang tepat dan
korespondensi yang jelas.
sederhana 9.2 Ejaan, tanda baca dan tata bahasa digunakan dengan
tepat.
9.3 Makna korespondensi dimengerti oleh penerima.
9.4 Informasi diperiksa keakurasiannya sebelum dikirimkan.

010. Menjaga sistem 10.1 Dokumen diarsipkan/disimpan sesuai dengan prosedur


dokumen keamanan kantor.
10.2 Referensi dan sistem indeks diubah dan ditingkatkan
sesuai dengan prosedur perusahaan.

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor perkantoran.

2. Manajemen aset fisik dapat dilaksanakan secara keseluruhan atau sebagian dengan
menggunakan instansi eksternal dan para pakar.

3. Aset fisik mencakup namun tidak terbatas pada:


3.1 Gedung, kantor
3.2 Perlengkapan
3.3 Perlengkapan furnitur
3.4 Kendaraan
3.5 Kebun
3.6 Kolam
3.7 Hiburan dan permainan.

4. Buku Mutasi terdiri namun tidak terbatas kepada:


4.1. Buku Kerja
4.2. Buku Tamu

83
Melakukan administrasi di kantor
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

4.3. Buku Kejadian


4.4. Buku Tahanan
4.5. Buku Barang Temuan
4.6. Buku Barang Bukti
4.7. Buku Telepon
4.8. Buku Berita
4.9. Buku Id Card
4.10. Buku Barang Titipan
4.11. Buku Kontrol Kunci
4.12. Buku Kendaraan
4.13. Buku Kontrol Bensin Kendaraan
4.14. Buku Catatan Tol
4.15. Buku Kesehatan
4.16. Buku Ijin
4.17. Buku Sakit
4.18. Buku Cuti
4.19. Buku Visum
4.20. Buku Kecelakaan Kerja
4.21. Buku Hilang Kendaraan Bermotor
4.22. Buku Cek Alat Kebakaran
4.23. Buku Cek Alat Kebersihan
4.24. Buku Cek Alat Dapur
4.25. Buku Cek Gangguan Telepon, Listrik,Air
4.26. Buku Tamu Menginap
4.27. Buku Karyawan Lembur
4.28. Buku Kebakaran
4.29. Buku Kematian Karyawan
4.30. Buku Inventaris Kantor

PANDUAN PENILAIAN

1. Keterampilan dan Pengetahuan Penunjang


1.1 Untuk memperagakan kompetensi, dibutuhkan petunjuk keterampilan dan
pengetahuan di bidang berikut ini:
a. Pandangan umum tentang teknik dasar pembukuan.
b. Hukum yang mengatur jenis-jenis aset fisik yang berbeda.
c. Standar dan peraturan yang berkaitan dengan lingkungan.
d. Perencanaan.

2. Konteks Penilaian
2.1 Unit ini dinilai berdasarkan pada saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
mencakup peragaan praktis baik di tempat kerja maupun melalui simulasi.
Portofolio petunjuk yang berkaitan dengan pengalaman tempat kerja dianggap
sesuai. Aktivitas yang disimulasikan harus mencerminkan tempat kerja dan
selama beberapa periode waktu untuk memungkinkan peserta mencapai
sasaran serta memonitornya. Hal ini harus didukung oleh seperangkat metode
untuk menilai pengetahuan penunjang.

3. Aspek Penting Penilaian


3.1 Mencari:
3.1.1 Kemampuan untuk merencanakan dan mengatur akuisisi, perawatan

84
Melakukan administrasi di kantor
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

dan penggantian aset fisik dalam tempat kerja.


3.1.2 Pemahaman masalah keuangan dan hukum yang berpengaruh pada
manajemen aset fisik.

4. Kaitan dengan Unit-Unit Lain


4.1 Unit ini harus dinilai dengan atau setelah unit-unit berikut ini,
SEC.PM.02.013.01 Melakukan Administrasi Keuangan di kantor
4.2 Tergantung pada sektor industri dan tempat kerja, pelatihan gabungan dianggap
sesuai.
4.3 Perhatian harus diberikan pada pengembangan pelatihan untuk memenuhi
persyaratan dalam unit ini. Untuk pelatihan kejuruan umum, perusahaan harus
menyediakan pelatihan yang mempertimbangkan jenis konteks kearah sektor
individu. BATASAN VARIABEL akan membantu dalam hal ini. Untuk sektor
penyampaian khusus, pelatihan harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan
sektor tersebut.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI UTAMA DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan Masalah 2
7 Menggunakan Teknologi 2

85
Melakukan administrasi di kantor
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM02.013.01

JUDUL UNIT : Melakukan Administrasi Keuangan di Kantor

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam


melakukan administrasi keuangan kantor secara terbatas.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


01. Mengalokasikan sumber- 1.1 Dana dialokasikan sesuai dengan prioritas yang telah
sumber anggaran disepakati.
1.2 Perubahan dalam prioritas pendapatan dan pengeluaran
dibicarakan dengan orang yang tepat untuk pelaksanaan.
1.3 Seluruh personil yang berkaitan tetap diberi informasi
tentang keputusan-keputusan sumber.
1.4 Kontrol anggaran harus diwaspadai kolega.
1.5 Catatan alokasi sumber dirinci secara akurat dalam
sistem kontrol perusahaan.

02. Memonitor aktivitas 2.1 Pendapatan dan pengeluaran aktual diperiksa terhadap
keuangan terhadap anggaran pada waktu interval reguler.
anggaran 2.2 Komitmen keuangan dicantumkan untuk memastikan
pengawasan yang akurat.
2.3 Penyimpangan diidentifikasi dan dilaporkan sesuai
dengan kebijakan perusahaan dan arti-arti/signifikansi
penyimpangan.
2.4 Kolega yang tepat disarankan tentang status anggaran
yang berkaitan dengan target.

03. Mengidentifikasi dan 3.1 Biaya-biaya dan sumber-sumber yang ada dinilai dan
mengevaluasi pilihan- bidang-bidang untuk peningkatan diidentifikasi secara
pilihan untuk jelas.
meningkatkan kinerja 3.2 Hasil akhir yang diinginkan dibicarakan dengan kolega
anggaran yang berkaitan.
3.3 Riset dilaksanakan untuk menyelidiki pendekatan-
pendekatan baru.
3.4 Keuntungan dan kerugian pendekatan baru tersebut
didefinisikan dan dikomunikasikan secara jelas.
3.5 Dampak pada tingkat layanan konsumen dan kolega
dipertimbangkan.
3.6 Rekomendasi disajikan secara jelas dan logis kepada
orang /departemen yang tepat.

Melakukan administrasi keuangan di kantor


86
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


04. Melengkapi laporan 4.1 Seluruh laporan keuangan dan statistik yang dibutuhkan
keuangan/statisitik dilengkapi secara akurat dalam garis waktu yang telah
ditetapkan.
4.2 Laporan harus jelas, tepat dan keakurasian diperiksa.
4.3 Laporan diteruskan segera kepada orang /departemen
yang tepat.

BATASAN VARIABEL
1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor perkantoran.

2. Manajemen aset fisik dapat dilaksanakan secara keseluruhan atau sebagian dengan
menggunakan instansi eksternal dan para pakar.

3. Aset fisik mencakup namun tidak terbatas pada:


3.1 Gedung, kantor
3.2 Perlengkapan
3.3 Perlengkapan furnitur
3.4 Kendaraan
3.5 Kebun
3.6 Kolam
3.7 Hiburan dan permainan.

PANDUAN PENILAIAN
1. Keterampilan dan Pengetahuan Penunjang
1.1 Untuk memperagakan kompetensi, dibutuhkan petunjuk keterampilan dan
pengetahuan di bidang berikut ini:
1.1.1 Pandangan umum tentang pilihan keuangan mengenai akuisisi aset
1.1.2 Hukum yang mengatur jenis-jenis aset fisik yang berbeda
1.1.3 Standar dan peraturan yang berkaitan dengan lingkungan
1.1.4 Perencanaan

2. Konteks Penilaian
2.1 Unit ini dinilai berdasarkan pada saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
mencakup peragaan praktis baik di tempat kerja maupun melalui simulasi.
Portofolio petunjuk yang berkaitan dengan pengalaman tempat kerja dianggap
sesuai. Aktivitas yang disimulasikan harus mencerminkan tempat kerja dan
selama beberapa periode waktu untuk memungkinkan peserta mencapai
sasaran serta memonitornya. Hal ini harus didukung oleh seperangkat metode
untuk menilai pengetahuan penunjang.

3. Aspek Penting Penilaian


3.1 Mencari:
3.1.1 Kemampuan untuk merencanakan dan mengatur akuisisi, perawatan
dan penggantian aset fisik dalam tempat kerja.
3.1.2 Pemahaman masalah keuangan dan hukum yang berpengaruh pada
manajemen aset fisik.

Melakukan administrasi keuangan di kantor


87
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

4. Kaitan dengan Unit-Unit Lain


4.1 Unit ini harus dinilai dengan atau setelah unit-unit berikut ini,
SEC.PM.02.014.01 Melakukan Pemeliharaan dan Perawatan Asset
4.1 Tergantung pada sektor industri dan tempat kerja, pelatihan gabungan
dianggap sesuai.
Perhatian harus diberikan pada pengembangan pelatihan untuk memenuhi
persyaratan dalam unit ini. Untuk pelatihan kejuruan umum, perusahaan harus
menyediakan pelatihan yang mempertimbangkan jenis konteks kearah sektor
individu. BATASAN VARIABEL akan membantu dalam hal ini. Untuk sektor
penyampaian khusus, pelatihan harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan
sektor tersebut.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan Masalah 2
7 Menggunakan Teknologi 2

Melakukan administrasi keuangan di kantor


88
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM02.014.01

JUDUL UNIT : Melakukan Pemeliharan dan Perawatan Aset

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam


melakukan pemeliharaan dan perawatan aset.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


01. Mengembangkan strategi 1.1 Strategi untuk menangani aset fisik dikembangkan
untuk perawatan dengan mempertimbangkan masalah-masalah berikut
sistematis, perbaikan dan ini:
pembelian aset fisik 1.2 tujuan bisnis dan pemasaran secara keseluruhan
1.3 rencana pengembangan produk yang sesuai
1.4 menjaga register aset fisik
1.5 kebutuhan untuk pencegahan perbaikan dan sistem
perawatan
1.6 masalah kesehatan, keselamatan dan keamanan
1.7 penjadwalan yang meminimalkan gangguan dan
kerugian pendapatan
1.8 menggunakan kontrak berjalan untuk perawatan dan
perbaikan
1.9 evaluasi profesional atas kondisi aktiva
1.10 perencanaan dan hambatan keuangan
1.11 praktek-praktek sehat yang berhubungan dengan
lingkungan.
1.12 Hasil temuan pelaksanaan strategi dimasukkan dalam
SOP.
02. Memonitor kinerja aset 2.1 Sistem disusun untuk memastikan bahwa kondisi dan
fisik di tempat kerja kinerja aset fisik dilaporkan secara reguler dan
dibicarakan dalam perusahaan.
2.2 Sistem dibuat untuk mengidentifikasi pergantian dari
aset fisik secara tepat.
2.3 Penilaian dilakukan berdasarkan pada keselamatan,
efisiensi operasional dan mutu layanan konsumen.
2.4 Masalah diidentifikasi segera dan ditindak lanjuti.
2.5 Bantuan tenaga ahli diakses diberikan apabila
diinginkan.

03. Mengkoordinir keuangan 3.1 Spesifikasi pekerjaan atau perlengkapan disusun


aset fisik secara akurat.
3.2 Biaya-biaya diperkirakan berdasarkan pada evaluasi
3.3 penawaran dan tender dari supplai eksternal
persetujuan perawatan yang sesuai saran kantor dari
departemen yang tepat.

89
Melakukan pemeliharan dan perawatan aset
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


3.4 Penyusutan dipertimbangkan.
3.5 Keuangan dikoordinasi secara berkonsultasi dengan
departemen manajemen keuangan atau profesional
eksternal.

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor perkantoran.

2. Manajemen aset fisik dapat dilaksanakan secara keseluruhan atau sebagian dengan
menggunakan instansi eksternal dan para pakar.

3. Aset fisik mencakup namun tidak terbatas pada:


3.1. Gedung, kantor
3.2. Perlengkapan
3.3. Perlengkapan furnitur
3.4. Kendaraan
3.5. Kebun
3.6. Kolam Hiburan dan permainan.

4. Persetujuan keuangan yang tepat dilakukan berdasarkan pada pertimbangan masalah


keuangan yang mencakup:
4.1. metode keuangan (sewa, pembelian, pembelian sewa)
4.2. lamanya perjanjian
4.3. masalah perpajakan.

PANDUAN PENILAIAN

1. Keterampilan dan Pengetahuan Penunjang


1.1. Pandangan umum tentang pilihan keuangan mengenai akuisisi aset
1.2. Hukum yang mengatur jenis-jenis aset fisik yang berbeda
1.3. Standar dan peraturan yang berkaitan dengan lingkungan
1.4. Perencanaan.

2. Konteks Penilaian
Unit ini dinilai berdasarkan pada saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harusmencakup
peragaan praktis baik di tempat kerja maupun melalui simulasi.Portofolio petunjuk yang
berkaitan dengan pengalaman tempat kerja dianggap sesuai. Aktivitas yang disimulasikan
harus mencerminkan tempat kerja dan selama beberapa periode waktu untuk
memungkinkan peserta mencapai sasaran serta memonitornya. Hal ini harus didukung
oleh seperangkat metode untuk menilai pengetahuan penunjang.

90
Melakukan pemeliharan dan perawatan aset
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

3. Aspek Penting Penilaian


3.1. Mencari Kemampuan untuk merencanakan dan mengatur perawatan dan penggantian
aset fisik dalam tempat kerja.
3.2. Pemahaman masalah keuangan dan hukum yang berpengaruh pada manejemen aset
fisik.
3.2.1. Kaitan dengan unit-unit lain
3.2.2. Unit ini harus dinilai dengan atau setelah unit-unit berikut ini,
3.2.3. SEC.PM.013.01 Melakukan Administrasi Keuangan di kantor.
3.2.4. Tergantung pada sektor industri dan tempat kerja, pelatihan gabungan
dianggap sesuai.
3.2.5. Perhatian harus diberikan pada pengembangan pelatihan untuk memenuhi
persyaratan dalam unit ini. Untuk pelatihan kejuruan umum, perusahaan harus
menyediakan pelatihan yang mempertimbangkan jenis konteks kearah sektor
individu. BATASAN VARIABEL akan membantu dalam hal ini. Untuk sektor
penyampaian khusus, pelatihan harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan
sektor tersebut.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI UTAMA DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan Masalah 2
7 Menggunakan Teknologi 2

91
Melakukan pemeliharan dan perawatan aset
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM02.015.01

JUDUL UNIT : Melakukan Pengaturan pyrotechnic

DESKRIPSI UNIT : Meliputi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja Dalam


Melakukan Pengaturan Pyrotechnic.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


01. Melakukan peraturan 1.1 Peraturan negara tentang tampilan pyrotechnic
pyrotechnic diawasi dan dimonitor.
1.2 Peraturan pyrotechnic dilaksanakan sesuai SOP.

02. Melakukan perencanaan 2.1. Perencana tugas personil disusun.


tugas anggota personil 2.2. Perencanaan tugas disetujui atasan.
Sekuriti 2.3. Jadwal tugas personil disampaikan.

03. Melakukan penataan 3.1 Peraturan Urusan Dalam (PUD) dikenali.


Peraturan Urusan Dalam 3.2 Buku mutasi kerja harian diisi dengan benar.
(PUD) 3.3 Pengaturan kerja harian, mingguan, bulanan dan
operasi khusus disusun sesuai PUD.
3.4 Pengaturan kerja harian, mingguan, bulanan dan
operasi khusus dilaksanakan sesuai PUD.

04. Melakukan 4.1 Tugas anggota ditentukan.


pengorganisasian, 4.2 Mengerti akan tugas layanan yang bakal diberikan.
penentuan sasaran 4.3 Tindakan tegas pelanggaran meliputi peringatan,
tugas serta tindakan pemberian hukuman.
penegakan disiplin 4.4 Penghargaan diberikan kepada anggota personil yang
terhadap anggota berprestasi setiap setengah tahun sekali.
personil Satpam 4.5 Kedisiplinan diberikan setiap apel pagi.

05. Melakukan pengawasan 5.1 Pengawasan dilakukan secara berjenjang.


dan pembinaan perso- 5.2 Semua kejadian tercatat lengkap sesuai dengan
nel pedoman administrasi dengan fasilitas kemajuan
IPTEK.

06. Membagi dan 6.1 Setiap anggota diberikan tugas harian.


mendelegasikan tugas 6.2 Setiap anggota diberi delegasi kewenangan sesuai
dengan tanggung jawabnya.

07. Melakukan laporan dan 7.1 Deskripsi tugas: kenali sasaran, susun rencana
de briefing. tugas,susun kelompok tugas, breving, laksanakan
tugas, analisa tugas, monitoring tugas, laporan,
briefing.
7.2 Masalah-masalah yang kurang dimengerti
ditanyakan oleh setiap anggota.

92
Melakukan Pengaturan pyrotechnic
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor perkantoran.

2. Sistem dan prosedur meliputi namun tidak terbatas pada:


2.1 Prosedur layanan pelanggan
2.2 Prosedur pengarsipan.
2.3 Sistem dapur
2.4 Sistem housekeeping dan kebersihan ruangan kerja.
2.5 Sistem adminsitrasi kantor dan pergudangan inventaris kantor.
2.6 Prosedur penerimaan tamu.

PANDUAN PENILAIAN

1. Pengetahuan dan Keterampilan Penunjang


1.1 Untuk mendemonstrasikan kompetensi, dibutuhkan bukti pengetahuan dan
keterampilan di bidang berikut:
1.1.1 Prinsip-prinsip dasar perencanaan
1.1.2 Pengetahuan yang dalam dibidangnya dimana sistem/prosedur
diperkenalkan
1.1.3 Rangka kerja legislatif didalam dimana perusahaan harus beroperasi.

2. Konteks Penilaian
Unit ini dapat dinilai berdasarkan saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
meliputi peragaan praktis baik ditempat kerja maupun melalui simulasi. Portofolio bukti
yang berkaitan dengan pengalaman tempat kerja mungkin lebih cocok. Aktivitas
yang disimulasikan harus mencerminkan tempat kerja dan harus terjadi selama suatu
periode waktu untuk memungkinkan kandidat menujukan aspek pelaksanaan dan
pemonitoran dari unit ini. Penilaian ini harus didukung oleh serangkaian metode-metode
untuk menilai pengetahuan penunjang.

3. Aspek Penting Penilaian


3.1 Mencari untuk mengembangkan dan melaksanakan sistem/prosedur dalam
konteks perkantoran.
3.2 Pengetahuan tentang pemrosesan harus diterapkan untuk pengembangan dan
pelaksanaan yang suskses.
3.3 Pengetahuan tentang isu-isu yang mungkin timbul dalam pengembangan dan
pelaksanaan sistem dan prosedur.

93
Melakukan Pengaturan pyrotechnic
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

4. Kaitan dengan Unit-Unit Lain


4.1 Ini adalah unit yang menopang Kinerja efektif dalam jenis unit lain. Dengan
demikian unit ini dapat dinilai/dilatih sehubungan dengan unit yang tepat.
Contoh meliputi namun tidak terbatas pada:
a. Memonitor Operasi Pekerjaan
b. Merekrut dan Memilih Staf
c. Membimbing dan Mengurus Orang.
4.2 Perhatian harus diberikan dalam pengembangan pelatihan untuk memenuhi
persyaratan unit ini. Untuk pelatihan kejuruan umum, perusahaan harus
memberikan pelatihan yang mempertimbangkan jenis konteks industri
sepenuhnya tanpa mempengaruhi sektor individu. Batasan Variabel akan
membantu dalam hal ini. Untuk sektor penyampaian khusus, pelatihan harus
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan sektor tersebut

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI UTAMA DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan Masalah 1
7 Menggunakan Teknologi 2

94
Melakukan Pengaturan pyrotechnic
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM02.016.01

JUDUL UNIT : Mengoperasikan Perlengkapan Dasar Komunikasi

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam


melakukan pengaturan kerja, harian, mingguan, bulanan dan
operasi khusus.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Mengoperasikan 1.1. Seluruh perlengkapan diperiksa secara reguler untuk


perlengkapan komunikasi memastikan operasionalnya.
1.2. Seluruh perlengkapan dioperasikan sesuai dengan
prosedur operasional standar.

02. Mengoperasikan 2.1. Informasi dimasukkan sesuai dengan instruksi


perlengkapan komputer software dan rangkaian serta prosedur standar
operasional.
2.2. Informasi dimasukkan, dinilai dan diperiksa
kelayakan dan keakurasiannya.
2.3. Informasi disesuaikan secara reguler bila perlu.

03. Memonitor perlengkapan 3.1. Perlengkapan pengawasan ditata sesuai dengan


pengawasan instruksi manajemen.
3.2. Perlengkapan dimonitor secara tetap.

04. Memeriksa perlengkapan 4.1. Catatan dijaga dengan jelas sesuai dengan instruksi
pengawasan dasar tugas.
4.2. Sektor tanda bahaya diuji sesuai dengan instruksi
tugas.
4.3. Perlengkapan yang rusak diidentifikasi dan diambil
langkah-langkah perbaikan situasi sesuai dengan
instruksi tugas.
4.4. Sistem cadangan diatur.

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor perkantoran.

2. Sistem dan prosedur meliputi namun tidak terbatas pada :


2.1 Prosedur layanan pelanggan
2.2 Prosedur pengarsipan.

95
Mengoperasikan perlengkapan dasar komunikasi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

2.3 Sistem dapur


2.4 Sistem housekeeping dan kebersihan ruangan kerja.
2.5 Sistem adminsitrasi kantor dan pergudangan inventaris kantor.
2.6 Prosedur penerimaan tamu.

PANDUAN PENILAIAN

1. Pengetahuan dan Keterampilan Penunjang


1.1 Untuk mendemonstrasikan kompetensi, dibutuhkan bukti pengetahuan dan
keterampilan di bidang berikut:
1.1.1 Prinsip-prinsip dasar perencanaan
1.1.2 Pengetahuan yang dalam dibidangnya dimana sistem/prosedur
diperkenalkan
1.1.3 Rangka kerja operasional didalam mana perusahaan harus beroperasi.

2. Konteks Penilaian
Unit ini dapat dinilai berdasarkan saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
meliputi peragaan praktis baik ditempat kerja maupun melalui simulasi. Portofolio
bukti yang berkaitan dengan pengalaman tempat kerja mungkin lebih cocok. Aktifitas
yang disimulasikan harus mencerminkan tempat kerja dan harus terjadi selama suatu
periode waktu untuk memungkinkan kandidat menunjukkan aspek pelaksanaan dan
pemonitoran dari unit ini. Penilaian ini harus didukung oleh serangkaian metode-metode
untuk menilai pengetahuan penunjang.

3. Aspek Penting Penilaian


3.1 Mencari untuk mengembangkan dan melaksanakan sistem/prosedur dalam
konteks perkantoran.
3.2 Pengetahuan tentang pemrosesan harus diterapkan untuk pengembangan dan
pelaksanaan yang sukses.
3.3 Pengetahuan tentang issue-issue yang mungkin timbul dalam pengembangan
dan pelaksanaan sistem dan prosedur.

4. Kaitan dengan Unit-Unit Lain


4.1 Ini adalah unit yang menopang Kinerja efektif dalam jenis unit lain. Dengan
demikian unit ini dapat dinilai/dilatih sehubungan dengan unit yang tepat.
Contoh meliputi namun tidak terbatas pada:
4.1.1 Memonitor Operasi Pekerjaan
4.1.2 Merekrut dan Memilih Staf
4.1.3 Membimbing dan Mengurus Orang.

4.2 Perhatian harus diberikan dalam pengembangan pelatihan untuk memenuhi


persyaratan unit ini. Untuk pelatihan kejuruan umum, perusahaan harus
memberikan pelatihan yang mempertimbangkan jenis konteks industri
sepenuhnya tanpa mempengaruhi sektor individu. Batasan Variabel akan
membantu dalam hal ini. Untuk sektor penyampaian khusus, pelatihan harus
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan sektor tersebut

96
Mengoperasikan perlengkapan dasar komunikasi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan Masalah 1
7 Menggunakan Teknologi 2

97
Mengoperasikan perlengkapan dasar komunikasi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM02.017.01

JUDUL UNIT : Melakukan K3

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam


melakukan K3.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Melakukan program 1.1. Program kesehatan dan keselamatan yang


kesehatan dan berhubungan dengan pekerjaan dikembangkan dan
keselamatan yang dilaksanakan.
berhubungan dengan 1.2. Program kesehatan dan keselamatan yang
pekerjaan berhubungan dengan pekerjaan dilaksanakan.

02. Membina dan menjaga 2.1. Sistem dan data kesehatan dibina dan dimonitor
sistem untuk catatan untuk penentuan karir pekerjaan.
kesehatan dan 2.2. Sistem dan data kesehatan dimasukkan dalam
keselamatan yang folder-folder disesuaikan dengan petunjuk informasi
berhubungan dengan personil yang berlaku.
pekerjaan
03. Mengevaluasi sistem 3.1. Keefektifan sistem kesehatan, keselamatan dan
kesehatan dan keamanan keamanan serta kebijakan yang berkaitan, prosedur
yang berhubungan dan program dinilai sesuai dengan tujuan
dengan pekerjaan perusahaan sehubungan dengan kesehatan dan
keselamatan yang berhubungan dengan pekerjaan.
3.2. Peningkatan sistem kesehatan dan keselamatan
dikembangkan dan dilaksanakan.
3.3. Sesuai dengan undang-undang dan hukum praktek
kesehatan dan keselamatan yang berhubungan
dengan pekerjaan dinilai untuk memastikan bahwa
standar hukumnya dipertahankan.

04. Membina dan menjaga 4.1. K3 dikembangkan kebijakan perusahaan.


rangka kerja untuk 4.2. Tanggungjawab serta tugas kesehatan, keselamatan
kesehatan, keselamatan dan keamanan didefinisikan secara jelas,
dan keamanan dialokasikan dan dicantumkan dalam rincian
keterangan kerja dan pernyataan untuk seluruh
posisi yang bersangkutan.
4.3. Keuangan dan sumber daya manusia diidentifikasi,
dilihat dan/atau diberikan dengan cara yang tepat
dan konsisten.
4.4. Informasi tentang sistem dan prosedur kesehatan
dan keselamatan yang berhubungan dengan
pekerjaan diberikan dan diterangkan dalam suatu
bentuk yang dapat dimasuki oleh karyawan.

98
Melakukan K3
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

05. Membina dan menjaga 5.1. Proses konsultasi dibuat secara tepat.
pengaturan partisipasi 5.2. Masalah yang terjadi dipecahkan secara efektif.
untuk manajemen 5.3. Informasi tentang hasil partisipasi dan konsultasi
kesehatan, keselamatan diberikan dengan cara yang dapat dimasuki oleh
dan keamanan karyawan.

06. Membina dan menjaga 6.1. Resiko dan bahaya diidentifikasi dan dinilai secara
prosedur untuk benar.
identifikasi dan menilai 6.2. Prosedur identifikasi secara terus-menerus
bahaya dan resiko dikembangkan dan dipadukan dalam sistem dan
prosedur kerja.
6.3. Kegiatan dimonitor untuk memastikan bahwa
prosedur ini digunakan secara efektif.
6.4. Identifikasi bahaya dan penilaian resiko ditujukan
pada tahap perencanaan, desain dan evaluasi
perubahaan di tempat kerja untuk memastikan
bahwa bahaya dan resiko baru yang tidak tercipta.
6.5. Resiko yang disajikan dengan bahaya yang
diidentifikasi dinilai secara benar sesuai dengan
undang-undang OHS dan kode praktek.

07. Membina dan menjaga 7.1. Resiko yang ada dinilai dan dikontrol sesuai dengan
prosedur untuk kontrol perkembangan yang terjadi.
bahaya dan resiko 7.2. Bila ukuran-ukuran yang mengontrol resiko pada
sumbernya tidak segera dapat dipraktekkan, solusi
sementara dilaksanakan sampai ukuran kontrol
permanen dikembangkan.
7.3. Prosedur kontrol resiko dikembangkan dan
dipadukan dalam sistem kerja prosedur umum.
7.4. Resiko kegiatan dimonitor sesuai dengan prosedur
kontrol.
7.5. Resiko kontrol ditujukan pada tahap perencanaan,
desain dan evaluasi perubahan dalam area
tanggungjawab manajerial untuk memastikan bahwa
ukuran kontrol resiko yang tepat dicantumkan.
7.6. Kekurangan dalam ukuran kontrol resiko yang ada
diidentifikasi sesuai dengan hirarki kontrol, dan
sumber-sumber yang dapat melaksanakan ukuran-
ukuran baru yang dicari dan diberikan sesuai dengan
prosedur yang tepat.

99
Melakukan K3
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

08. Membina dan menjaga 8.1. Tanda-tanda bahaya diidentifikasi secara benar.
prosedur organisasional 8.2. Prosedur, yang dapat mengontrol resiko yang
untuk menangani berkaitan dengan perayaan yang berbahaya dan
perayaan-perayaan yang memenuhi peraturan undang-undang dikembangkan
berbahaya dengan berkonsultasi dengan dinas layanan darurat
yang tepat.
8.3. Informasi dan pelatihan diberikan kepada seluruh
karyawan.

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor perkantoran.

2. Sistem dan prosedur meliputi namun tidak terbatas pada:


2.1 Prosedur layanan pelanggan
2.2 Prosedur pengarsipan.
2.3 Sistem dapur
2.4 Sistem housekeeping dan kebersihan ruangan kerja.
2.5 Sistem adminsitrasi kantor dan pergudangan inventaris kantor.
2.6 Prosedur penerimaan tamu.

PANDUAN PENILAIAN

1. Pengetahuan dan Keterampilan Penunjang


Untuk mendemonstrasikan kompetensi, dibutuhkan bukti pengetahuan dan
keterampilan di bidang berikut:
a. Prinsip-prinsip dasar perencanaan
b. Pengetahuan yang dalam dibidangnya dimana sistem/prosedur diperkenalkan
c. Rangka kerja legislatif didalam dimana perusahaan harus beroperasi.

2. Konteks Penilaian
Unit ini dapat dinilai berdasarkan saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
meliputi peragaan praktis baik ditempat kerja maupun melalui simulasi. Portofolio
bukti yang berkaitan dengan pengalaman tempat kerja mungkin lebih cocok. Aktifitas
yang disimulasikan harus mencerminkan tempat kerja dan harus terjadi selama suatu
periode waktu untuk memungkinkan kandidat menunjukkan aspek pelaksanaan dan
pemonitoran dari unit ini. Penilaian ini harus didukung oleh serangkaian metode-metode
untuk menilai pengetahuan penunjang.

100
Melakukan K3
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

3. Aspek Penting Penilaian


3.1 Mencari untuk mengembangkan dan melaksanakan sistem/prosedur dalam
konteks perkantoran.
3.2 Pengetahuan tentang pemrosesan harus diterapkan untuk pengembangan dan
pelaksanaan yang sukses.
3.3 Pengetahuan tentang isu-isu yang mungkin timbul dalam
pengembangan dan pelaksanaan sistem dan prosedur.

4. Kaitan dengan Unit-Unit Lain


4.1 Ini adalah unit yang menopang Kinerja efektif dalam jenis unit lain. Dengan
demikian unit ini dapat dinilai/dilatih sehubungan dengan unit yang tepat.
Contoh meliputi namun tidak terbatas pada:
4.1 Memonitor Operasi Pekerjaan
4.2 Merekrut dan Memilih Staf
4.3 Membimbing dan Mengurus Orang.
4.2 Perhatian harus diberikan dalam pengembangan pelatihan untuk memenuhi
persyaratan unit ini. Untuk pelatihan kejuruan umum, perusahaan harus
memberikan pelatihan yang mempertimbangkan jenis konteks industri
sepenuhnya tanpa mempengaruhi sektor individu. Batasan Variabel akan
membantu dalam hal ini. Untuk sektor penyampaian khusus, pelatihan harus
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan sektor tersebut

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI UTAMA DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan Masalah 1
7 Menggunakan Teknologi 2

101
Melakukan K3
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM02.018.01

JUDUL UNIT : Melakukan Sistem Penilaian Kerja

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam


melakukan sistem penilaian kerja.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Memberikan umpan balik 1.1. Kolega dikonsultasikan dan diinformasikan tentang
kinerja kepada staf standar kinerja yang diinginkan.
1.2. Kinerja yang terus menerus dimonitor di tempat
kerja.
1.3. Umpan balik perbaikan dan konfirmasi diberikan
pada kolega secara terus menerus.
1.4. Kolega menerima bimbingan dan dukungan di
tempat kerja.
1.5. Prestasi dan kinerja yang menonjol diakui dan
diberikan penghargaan.
1.6. Kebutuhan untuk kepelatihan dan pelatihan lebih
jauh diidentifikasi dan diorganisir sesuai dengan
kebijakan perusahaan.

02. Pengakuan dan 2.1. Masalah kinerja diidentifikasi dan diselidiki segera.
pemecahan masalah 2.2. Umpan balik dan kepelatihan digunakan untuk
menunjukkan masalah kinerja.
2.3. Solusi yang memungkinan dibicarakan dan
disepakati dengan kolega atas masalah yang
dipersoalkan.
2.4. Hasil akhir ditindaklanjuti di tempat kerja.
2.5. Dimana perlu waktu pemberian nasehat formal
diorganisir.

03. Melaksanakan sistem 3.1. Penilaian kinerja formal dilaksanakan sesuai dengan
penilaian kinerja kebijakan perusahaan.
3.2. Penilaian kinerja individu dilaksanakan secara
terbuka dan fair sesuai dengan kebijakan
perusahaan.
3.3. Catatan penilaian dilengkapi dan disimpan sesuai
dengan kebijakan perusahaan dan peraturan
perindustrian.
3.4. Cara tindakan disepakati dengan kolega dan ditindak
lanjuti di tempat kerja.

102
Melakukan sistem penilaian kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor perkantoran.

2. Sistem dan prosedur meliputi namun tidak terbatas pada:


2.1 Prosedur layanan pelanggan
2.2 Prosedur pengarsipan.
2.3 Sistem dapur
2.4 Sistem housekeeping dan kebersihan ruangan kerja.
2.5 Sistem adminsitrasi kantor dan pergudangan inventaris kantor.
2.6 Prosedur penerimaan tamu.

PANDUAN PENILAIAN

1. Pengetahuan Dan Keterampilan Penunjang


a. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, dibutuhkan bukti pengetahuan dan
keterampilan di bidang berikut:
b. Prinsip-prinsip dasar perencanaan
c. Pengetahuan yang dalam dibidangnya dimana sistem/prosedur diperkenalkan
d. Rangka kerja legislatif didalam dimana perusahaan harus beroperasi.

2. Konteks Penilaian
Unit ini dapat dinilai berdasarkan saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
meliputi peragaan praktis baik di tempat kerja maupun melalui simulasi. Portofolio
bukti yang berkaitan dengan pengalaman tempat kerja mungkin lebih cocok. Aktifitas
yang disimulasikan harus mencerminkan tempat kerja dan harus terjadi selama suatu
periode waktu untuk memungkinkan kandidat menujukkan aspek pelaksanaan dan
pemonitoran dari unit ini. Penilaian ini harus didukung oleh serangkaian metode-metode
untuk menilai pengetahuan penunjang.

3. Aspek Penting Penilaian


3.1 Mencari untuk mengembangkan dan melaksanakan sistem/prosedur dalam
konteks perkantoran.
3.2 Pengetahuan tentang pemrosesan harus diterapkan untuk pengembangan dan
pelaksanaan yang sukses.
3.3 Pengetahuan tentang isu-isu yang mungkin timbul dalam
pengembangan dan pelaksanaan sistem dan prosedur.

4. Kaitan dengan Unit-Unit Lain


Ini adalah unit yang menopang Kinerja efektif dalam jenis unit lain. Dengan demikian
unit ini dapat dinilai/dilatih sehubungan dengan unit yang tepat. Contoh meliputi namun
tidak terbatas pada:
4.1. Memonitor Operasi Pekerjaan
4.2. Merekrut dan Memilih Staf
4.3. Membimbing dan Mengurus Orang.

103
Melakukan sistem penilaian kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

5. Perhatian harus diberikan dalam pengembangan pelatihan untuk memenuhi


persyaratan unit ini. Untuk pelatihan kejuruan umum, perusahaan harus
memberikan pelatihan yang mempertimbangkan jenis konteks industri
sepenuhnya tanpa mempengaruhi sektor individu. Batasan Variabel akan
membantu dalam hal ini. Untuk sektor penyampaian khusus, pelatihan harus
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan sektor tersebut

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI UTAMA DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan Masalah 1
7 Menggunakan Teknologi 2

104
Melakukan sistem penilaian kerja
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM02.019.01

JUDUL UNIT : Merencanakan Sistem dan Prosedur

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam


melakukan sistem dan prosedur.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Perencanaan sistem dan 1.1. Persyaratan sistem dan prosedur diidentifkasi dan
prosedur diklarifikasikan melalui pengawasan tempat kerja dan
konsultasi yang terus menerus dengan kolega dan
pelanggan.
1.2. Ruang lingkup permasalahan diidentifikasi dan
tindakan cepat diambil.
1.3. Tanggapan kemungkinan diidentifikasi dan
dikembangkan dengan berkonsultasi dengan kolega.
1.4. Tanggapan pertimbangan kebutuhan operasional
dan tujuan perusahaan.
1.5. Sumber daya manusia dan sumber keuangan
dipertimbangkan.

02. Membangun sistem dan 2.1. Pemberitahuan awal dari sistem dan prosedur baru
prosedur diberikan.
2.2. Sistem dan prosedur diperkenalkan ke tempat kerja
dengan cara yang mengakibatkan terjadinya
gangguan minimum pada pelanggan dan kolega.
2.3. Pelatihan dan dukungan diberikan bilamana
dibutuhkan.

03. Meninjau sistem dan 3.1. Efisiensi dan efektifitas sistem dimonitor di tempat
prosedur kerja.
3.2. Saran untuk perbaikan dicari dari kolega diseluruh
kalangan.
3.3. Penyesuaian dilakukan secepatnya.

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor perkantoran.

2. Sistem dan prosedur meliputi namun tidak terbatas pada:


2.1 Prosedur layanan pelanggan
2.2 Prosedur pengarsipan.
2.3 Sistem dapur
2.4 Sistem housekeeping dan kebersihan ruangan kerja.

105
Merencanakan sistem dan prosedur
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

2.5 Sistem adminsitrasi kantor dan pergudangan inventaris kantor.


2.6 Prosedur penerimaan tamu.

PANDUAN PENILAIAN

1. Pengetahuan dan Keterampilan Penunjang


a. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, dibutuhkan bukti pengetahuan dan
keterampilan di bidang berikut:
b. Prinsip-prinsip dasar perencanaan
c. Pengetahuan yang dalam dibidangnya dimana sistem/prosedur diperkenalkan
b. Rangka kerja legislatif didalam dimana perusahaan harus beroperasi.

2. Konteks Penilaian
Unit ini dapat dinilai berdasarkan saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
meliputi peragaan praktis baik ditempat kerja maupun melalui simulasi. Portofolio bukti
yang berkaitan dengan pengalaman tempat kerja mungkin lebih cocok. Aktifitas
yang disimulasikan harus mencerminkan tempat kerja dan harus terjadi selama suatu
periode waktu untuk memungkinkan kandidat menujukkan aspek pelaksanaan dan
pemonitoran dari unit ini. Penilaian ini harus didukung oleh serangkaian metode-metode
untuk menilai pengetahuan penunjang.

3. Aspek Penting Penilaian


3.1 Mencari untuk mengembangkan dan melaksanakan sistem/prosedur dalam
konteks perkantoran.
3.2 Pengetahuan tentang pemrosesan harus diterapkan untuk pengembangan
dan pelaksanaan yang sukses.
3.1 Pengetahuan tentang issue-issue yang mungkin timbul dalam
pengembangan dan pelaksanaan sistem dan prosedur.

4. Kaitan dengan Unit-Unit Lain


Ini adalah unit yang menopang Kinerja efektif dalam jenis unit lain. Dengan demikian
unit ini dapat dinilai/dilatih sehubungan dengan unit yang tepat. Contoh meliputi namun
tidak terbatas pada:
4.1. Memonitor Operasi Pekerjaan
4.2. Merekrut dan Memilih Staf
4.3. Membimbing dan Mengurus Orang.

5. Perhatian harus diberikan dalam pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan


unit ini. Untuk pelatihan kejuruan umum, perusahaan harus memberikan pelatihan yang
mempertimbangkan jenis konteks industri sepenuhnya tanpa mempengaruhi sektor
individu. Batasan Variabel akan membantu dalam hal ini. Untuk sektor penyampaian
khusus, pelatihan harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan sektor tersebut

106
Merencanakan sistem dan prosedur
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan Masalah 1
7 Menggunakan Teknologi 2

107
Merencanakan sistem dan prosedur
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM02.020.01

JUDUL UNIT : Menyediakan Keamanan Untuk Tamu VIP

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pemastian keselamatan orang-orang


yang berada dibawah berbagai kondisi tugas dan mencakup
pengawalan orang.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


01. 1Mengidentifikasi 1.1 Pengaturan tugas diklarifikasikan dimana perlu dan
ancaman potensial ketentuan sumber-sumber dinilai dan diidentifikasi.
terhadap 1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi keselamatan orang
keselamatan klien yang dikawal diidentifikasi dan ditindak lanjuti sesuai
dengan situasi yang ada dan instruksi tugas, misal,
bahaya khusus seperti tangga.
1.3 Orang yang dikawal disarankan dengan tepat atas
seluruh faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi
keselamatannya.

02. 2Menjalankan 2.1 Staf yang tepat dipilih untuk memperhatikan tamu VIP
pemeriksaan sesuai dengan kriteria pilihan, termasuk:
keamanan pada staf 2.1.1 lamanya layanan
yang berkaitan 2.1.2 rekomendasi dari tamu terdahulu
2.1.3 keterampilan bahasa.
2.2 Pemeriksaan keamanan dilaksanakan pada orang yang
dipilih oleh polisi termasuk special branch bagi orang-
orang politik.
2.3 Pembersihan dilakukan dari pemeriksaan keamanan dan
‘Kartu Pengenal keamanan utama’ atau label kode
berwarna yang berkaitan dengan kunjungan khusus,
dikeluarkan oleh special branch.
2.4 Staf diinstruksikan untuk selalu membawa kartu pengenal.
2.5 Surat, fax disampaikan hanya ke ruang keamanan.
2.6 Petugas penghubung ditunjuk untuk menangani
kunjungan tersebut.

03. 3Melaksanakan 3.1 Rencana penggeledahan seluruh lokasi direncanakan


penggeledahan bersama dengan polisi.
lokasi 3.2 Briefing diatur dengan anggota yang tepat dari tim
penggeledah.
3.3 Penggeledahan dilaksanakan sesuai dengan rencana.
3.4 Staf lokasi diperingatkan, khususnya bila anjing
digunakan dalam penggeledahan.
3.5 Lift dimatikan jika perlu.

Menyediakan Keamanan Untuk Tamu VIP


108
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


04. 4Membentuk dan 4.1 Area terlarang diidentifikasi dan ditempati oleh polisi,
menjaga 'zona/area penjagaan untuk tamu VIP atau sekretaris press
terlarang' disepakati bersama.
4.2 Daftar tugas dibuat untuk pengamatan area/zona 24 jam.
4.3 Perlengkapan pengamatan kamera yang ada digunakan
sepatutnya di zona khusus dan dimonitor selama 24 jam.
4.4 Lift dimatikan bila perlu, sesuai dengan jadwal tamu VIP.
4.5 Melaksanakan negosiasi dan komunikasi dengan staf
keamanan pribadi tamu VIP.

05. 5Menyediakan 5.1 Seluruh informasi yang berkaitan dengan kunjung VIP
seluruh informasi dikomunikasikan dengan staf, termasuk memberitahu
yang berkaitan mereka tentang area-area diluar batas.
kepada staf 5.2 Staf diberitahu rincian kunjungan atas dasar “harus
diketahui” dengan penekanan pada sangat rahasia,
bahkan kepada teman dan keluarga.
5.3 Pengawal, polisi atau staf lain tamu VIP diberikan Tanda
Pengenal Khusus untuk masuk kembali ke ruangan, dan
seluruh staf diberi pengarahan.
5.4 Perubahan jadwal tamu VIP dikomunikasikan segera
pada orang yang tepat.
5.5 Pelatihan untuk keamanan dan staf yang berkaitan
dilaksanakan pada minggu-minggu sebelum peristiwa
tersebut.
5.6 Pastikan bahwa keamanan dan staf yang terlibat dalam
kunjungan berpartisipasi dalam seluruh briefing dan
session pelatihan
5.7 Staf diberikan briefing penuh segera sebelum kunjungan.

06. 6Memasang dan 6.1 Perlengkapan pengamatan tambahan diidentifikasi


menguji pengamatan dengan orang yang berkaitan, termasuk polisi dan
dan perlengkapan pengawal tamu VIP.
komunikasi 6.2 Lokasi diperiksa dan pemasangan diawasi.
6.3 Perlengkapan diuji untuk memastikan jika berfungsi dan
dapat memberikan perlindungan yang diinginkan.
6.4 Pelaksanaan pengujian dilakukan pada setiap bagian
komunikasi dan perlengkapan pengawasan sebelum
kunjungan.
6.5 Pelaksanaan pengujian diselesaikan pada setiap bagian
perlengkapan komunikasi segera sebelum waktu
kedatangan.

07. 7Merancang pos 7.1 Pos komando sentral dibangun yang bebas dari alur
komando sentral kemacetan lalu lintas, dapat diamankan dan memiliki
akses jalan yang tertutup.
7.2 Makanan dan minuman disupplai, dan fasilitas toilet di
lingkungan ‘pos komando’ diidentifikasi.

Menyediakan Keamanan Untuk Tamu VIP


109
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


08. 8 Mengunci lift 8.1 Komunikasi dikirimkan keluar dalam situasi bila lift dikunci
sehingga staf operasi dapat menjadwal kembali dan
merencanakan alur kerja rutin.
8.2 Pemberitahuan ditempatkan dengan tepat sehingga
usaha-usaha tidak dilakukan untuk menggunakan lift
tersebut selama waktu yang telah ditetapkan.
8.3 Akses ke lift diberi batas dan satu petugas keamanan
ditempatkan pada posisi tersebut sampai pihak VIP tiba.
8.4 Lift tambahan dikunci untuk cadangan 5 menit sebelum
kedatangan tamu VIP dan kemudian dilepaskan setelah
tamu VIP sudah mencapai tempat tujuan.

09. 9 Melakukan 9.1 Test penghilangan dilaksanakan dan seluruh staf


pemeriksaan akhir keamanan dan orang-orang yang tepat ditempatkan
dan melaksanakan sebelum kedatangan.
menyiapkan petugas 9.2 Pengujian komunikasi dilaksanakan, seluruh orang dan
kembali keamanan berada ditempat, dan pengujian dilakukan
kembali bila waktu kedatangan diberikan dengan
mendekati pihak VIP.
9.3 Penyiapan petugas kembali dilaksanakan bila seluruh
orang-orang sudah berada pada posisi.
9.4 Umpan balik diberikan pada akhir penyiapan kembali dan
perubahan pada menit-menit terakhir diberikan.
9.5 Pemeriksaan komunikasi terakhir dilaksanakan dan
seluruhnya diperiksa.
9.6 Pembersihan diberikan atas kedatangan pihak VIP.

10. Penyambutan dan 10.1 Pengenalan dan identifikasi diberikan kepada VIP.
pengawalan 10.2 Tamu VIP dan koleganya dikawal ke area yang telah
ditentukan sesuai dengan instruksi tugas.
10.3 Keterampilan pengamatan selalu digunakan.
10.4 Orang-orang dikawal dengan cara yang sesuai dengan
penugasan.
10.5 Respon yang tepat atas perubahan situasi dirumuskan
dan dinilai kembali diseluruh penugasan.

11. Memeriksa lokasi 11.1 Prosedur tindakan pencegahan keluar diantisipasi pada
saat kedatangan dengan mengidentifikasi jumlah dan
lokasi keluar, buka kunci tempat-tempat ini bila diminta
dan catat rincian orang yang keluar sesuai dengan
instruksi tugas.
11.2 Komunikasi antara personil keamanan dalam lokasi
kejadian dipastikan dengan memeriksa seluruh
perlengkapan komunikasi pada saat kedatangan.

Menyediakan Keamanan Untuk Tamu VIP


110
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


11.3 Komunikasi dengan dan dari lokasi dipastikan dengan
memeriksa seluruh perlengkapan komunikasi pada saat
kedatangan.

12. Menyediakan 12.1 Keamanan lokasi kejadian diindikasikan pada khalayak


keberadaan dengan mengambil posisi penjagaan, yang memberikan
keamanan penampakan maksimum pada lokasi kejadian dan resiko
minimum.
12.2 Status keamanan yang ada dari lokasi kejadian dan
khalayak dikomunikasikan secara reguler dan bilamana
diminta supervisor dan manajer yang bertugas.

13. Memonitor ukuran 13.1 Ukuran khalayak ramai diketahui dari instruksi tugas.
khalayak ramai, 13.2 Ukuran khalayak ramai dimonitor dan ditangani untuk
sikap keselamatan memastikan jumlah batas maksimum yang diperbolehkan
khalayak ramai dan terhadap ruang yang sudah ditetapkan.
tanggap akan 13.3 Orang dan barang serta kejadian yang dapat
masalah menimbulkan gangguan dimonitor untuk diputuskan
kemungkinan yang tindakan yang tepat.
akan terjadi. 13.4 Masalah yang akan timbul diidentifikasi secara cermat
sesuai dengan SOP.
13.5 Kekacauan didekati secara persuasif dan hati-hati.
13.6 Pola khalayak yang tidak lazim serta sikap dan
perubahan suasana diidentifikasi.
13.7 Tempat masalah yang diidentifikasi dilaporkan atau
ditindaklanjuti sebagaimana yang diharuskan oleh
instruksi tugas.
13.8 Akses lokasi/tempat kejadian dikontrol sesuai dengan
instruksi tugas.
13.9 Tanda bahaya direspon sesuai dengan instruksi tugas.
13.10 Masalah keamanan potensial diidentifikasi, diberitahu
pada personil yang tepat dan diambil tindakan yang
diperlukan.
13.11 Kebutuhan dukungan dikenali dan diambil tindakan yang
segera.
13.12 Satuan tidak lagi digunakan sebagaimana yang
diperlukan untuk menetralisir situasi sesuai dengan tugas
dan peraturan hukum.

14. Mengarahkan 14.1 Orang-orang diarahkan ke lokasi yang benar


khalayak ramai, sebagaimana yang ditetapkan dan sesuai dengan
menutup hubungan ukuran kontrol yang diidentifikasi sebelumnya.
informasi pusat 14.2 Orang-orang diarahkan dengan cara yang benar pada
pengawasan situasi tersebut dan sesuai dengan tugas, peraturan
hukum dan klien.

Menyediakan Keamanan Untuk Tamu VIP


111
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


14.3 Orang-orang diarahkan dengan cara yang dapat
meminimalkan resiko luka-luka pada khalayak ramai dan
pada diri sendiri.
14.4 Area bermasalah diidentifikasi dengan petugas VIP
atau polisi.
14.5 Area yang ditetapkan ditutup.
14.6 Input klien dinilai dan pedoman yang tepat diikuti.
14.7 Respon terhadap tanda bahaya dan zona waktu yang
ditangani diformat sesuai dengan instruksi.
14.8 Perubahan terhadap database diselesaikan bila diminta.

15. Komisi sistem klien 15.1 Staf teknik lapangan dikenali dan dikuasakan untuk
menggerakkan sinyal dari sistemnya sesuai dengan
kebijakan dan prosedur majikan
15.2 Sinyal yang masuk diperiksa kebenarannya atas status
dan keterangan.

16. Menilai keabsahan 16.1 Keabsahan penelpon masuk diperiksa sesuai dengan
permintaan instruksi tugas.
klien/pelanggan 16.2 Pasword dan kode diminta dan dibuktikan kebenarannya
sesuai dengan instruksi tugas.
16.3 Seluruh perubahan terhadap informasi klien dan/atau
persyaratan dibuktikan kebenarannya sesuai dengan
instruksi tugas.
16.4 Keabsahan penelepon bila dipersoalkan harus diacu pada
personil yang tepat.

17. Alih tugas 17.1 Sesi penanyaan dilaksanakan dengan petugas yang
pulang sesuai dengan instruksi tugas.
17.2 Masalah penundaan yang membutuhkan pemecahan
atau perhatian diidentifikasi dan diberi prioritas serta
sumber-sumber yang tepat.
17.3 Pengambilalihan tugas diselesaikan sesuai dengan
prosedur tugas.

18. Cepat tanggap 18.1 Tanda bahaya diidentifikasi dan diperiksa untuk
terhadap tanda menentukan lokasi dan prioritas sesuai dengan kebijakan
bahaya yang dan prosedur majikan.
diterima 18.2 Aktifitas tanda bahaya diberi tahu pada personil yang
berkaitan sesuai dengan peraturan majikan dan/atau
kebijakan dan prosedur klien.
18.3 Status tanda bahaya awal dimonitor secara reguler dan
pengubahan status tanda bahaya segera diberitahu
kepada personil yang berkaitan.

Menyediakan Keamanan Untuk Tamu VIP


112
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk operasional keamanan di lokasi-lokasi berikut ini:


1.1 Perkantoran
1.2 Pub, hotel/motel
1.3 Perusahaan katering komersial
1.4 Pusat-pusat pertemuan
1.5 Kasino
1.6 Klub
1.7 Restoran
1.8 Resort
1.9 Taman hiburan
1.10 Atraksi turis.

2. Tanda bahaya mencakup:


2.1 Tanda bahaya keamanan
2.2 Tanda bahaya kebakaran
2.3 Tanda bahaya manajemen gedung
2.4 Tanda bahaya medis
2.5 Tanda bahaya paksaan
2.6 Trek kendaraan motor (kendaraan, aset, orang)
2.7 Sistem televisi cirucit tertutup (CCTV)
2.8 Status komunikasi
2.9 Tanda bahaya industrial.

3. Tindakan yang dibutuhkan mencakup:


3.1 Pemberitahuan personil yang berkaitan
3.2 Pemberitahuan dinas layanan yang berkaitan
3.3 Pengiriman respon/layanan
3.4 Instruksi khusus sebagaimana dicatat dalam briefing klien
3.5 Prosedur operasional standar
3.6 Penilaian resiko
3.7 Penilaian respon/penanggulangan yang dibutuhkan
3.8 Penyesuaian data via input yang sudah diperiksa
3.9 Prosedur penanggulangan database

4. Sumber-sumber mencakup:
4.1 Transportasi
4.2 Receptables
4.3 Senjata api dan perlengkapan
4.4 Pengetahuan dan keterampilan khusus
4.5 Bantuan polisi, memberikan penutupan jalan, penggeledahan anjing, etc.

5. Tamu VIP mencakup:


5.1 Personel executive
5.2 Raja, kepala negara, tamu-tamu / pengunjung politik, bintang terkenal, band, dll.

Menyediakan Keamanan Untuk Tamu VIP


113
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

6. Perlengkapan komunikasi mencakup:


6.1 Radio 2-arah
6.2 Telephone
6.3 Telepon genggam
6.4 Layanan penyeranta
6.5 Sistem kamera dalam gedung.

7. Orang-orang yang menempati posisi yang mengancam keselamatan klien mencakup:


7.1 Orang yang mabuk
7.2 Orang-orang yang menyebabkan gangguan publik
7.3 Orang-orang dibawah pengaruh narkoba / alkohol
7.4 Orang yang memiliki motivasi politik
7.5 Orang-orang yang terganggu secara mental.

8. Indikasi gangguan atau sikap gangguan potensial mencakup:


8.1 Pembicaraan dengan nada tinggi
8.2 Konsentrasi kerumunan yang lebih besar
8.3 Kerumunan atau individu dibawah pengaruh narkoba / alkohol
8.4 Individu yang berada pada lokasi yang tidak tepat.

9. Bahaya potensial mencakup:


9.1 Konflik antara anggota kerumunan/khalayak ramai
9.2 Konflik antara staf keamanan dan anggota khalayak ramai
9.3 Demonstrasi
9.4 Penggunaan narkoba / alkohol
9.5 Kegagalan mematuhi pengarahan/permintaan dari orang yang berwenang
9.6 Penggemar yang histeris
9.7 Massa dan desakan kearah massa orang-orang/penggemar
9.8 Orang-orang yang memblok jalan masuk ke lokasi
9.9 Objek yang dibuang
9.10 Orang yang pingsan / sakit di tengah keramaian.

PANDUAN PENILAIAN

1. Petunjuk harus mencakup pengamatan di lingkungan kerja perkantoran. Dimana


pengamatan tempat kerja tidak memadai atau tidak praktis, simulasi dapat digunakan.

2. Petunjuk harus mencakup kapasitas yang didemonstrasikan untuk:


2.1 Mengidentifikasi secara akurat dan menilai seluruh faktor-faktor yang mungkin
berdampak pada keselamatan orang yang dikawal, dan kapasitas untuk
menyampaikan informasi tersebut kepada orang-orang bila dan jika diperlukan
2.2 Menilai secara akurat berbagai kebutuhan dan instruksi tugas, serta menentukan
pendekatan-pendekatan dan sumber-sumber yang akan diterapkan.

Menyediakan Keamanan Untuk Tamu VIP


114
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

3. Pengetahuan dan keterampilan penunjang mencakup:


3.1 Perlengkapan yang dibutuhkan untuk melengkapi tugas
3.2 Prosedur tugas tentang pengawalan orang
3.3 Keterampilan pengamatan dalam mengidentifikasi kemungkinan
sumber-sumber resiko
3.4 Keterampilan komunikasi dan hubungan antar orang banyak dibutuhkan
untuk melaksanakan tugas pengawalan
3.5 Hukum nasional dan setempat serta hukum sekunder
3.6 Menggunakan perlengkapan dan sistem komunikasi
3.7 Tanda bahaya dan tindakan yang akan diambil.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2

2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1

3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1

4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1

5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2

6 Memecahkan Masalah 2

7 Menggunakan Teknologi 2

Menyediakan Keamanan Untuk Tamu VIP


115
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM03.001.01

JUDUL UNIT : Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas yang menggunakan komunikasi
dalam bahasa inggris

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Menguasai kosakata 1.1 Kata benda, kerja, bilangan, sifat, waktu dihafal dengan
sesuai dengan tugas baik.
sehari-hari 1.2 Nama-nama benda dibedakan sesuai dengan fungsi yang
berkaitan dengan tugas sehari-hari.
1.3 Kosakata diucapkan dengan tepat dan benar.

02. Menguasai kalimat 2.1 Kalimat perintah, tanya, larangan, jawab disusun dengan
sederhana sesuai jelas dan tepat.
dengan tugas sehari- 2.2 Komunikasi dilakukan dengan kalimat yang sederhana.
hari
03. Melakukan perintah 3.1 Perintah pimpinan yang berkaitan dengan tugas sehari-
pimpinan sesuai hari dilaksanakan dengan benar dan tepat.
dengan tugas sehari- 3.2 Perintah pimpinan dijawab dengan kalimat sederhana.
hari 3.3 Perintah pimpinan diperjelas sesuai dengan tugas dan
kondisi yang berlaku.

BATASAN VARIABEL
1. Unit ini digunakan untuk berkomunikasi dengan pimpinan dan tamu pada sektor
perkantoran pada jasa sekuriti.
2. Penggunaan bahasa sederhana/berkomunikasi dalam lingkungan tugas :
2.1 Penggunaan kosakata
2.2 Penggunaan kalimat sederhana
2.3 Pengertian dan pemahaman perintah pimpinan dan melaksanakannya dalam tugas
sehari-hari

PANDUAN PENILAIAN

1. Keterampilan dan Pengetahuan Penunjang


Untuk mendemonstrasikan kompetensi, dibutuhkan petunjuk keterampilan dan
pengetahuan di bidang berikut:
1.1 Susunan kata/kalimat dasar
1.2 Pengetahuan terbatas tentang verb tenses
1.3 Bentuk pertanyaan dasar
1.4 Rumus tanggapan
1.5 Kemampuan menangkap makna kata/kalimat utama.

116
Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

2. Konteks Penilaian
Unit ini dapat dinilai di tempat kerja. Penilaian harus mencakup demonstrasi baik di
tempat kerja maupun dalam lingkungan pelatihan. Hal ini didukung oleh jenis metode
untuk menilai keterampilan dan pengetahuan penunjang.

3. Aspek Penting Penilaian


Penerapan komunikatif, pesan yang dimengerti meskipun instruksi tidak betul secara
gramatika.

4. Kaitan dengan Unit Lain


4.1 Unit ini merupakan unit dengan syarat mutlak untuk unit Bahasa Inggris
berikut.
4.1.1 Listening dan Speaking Tingkat 2.
4.2 Standar Kompetensi Perkantoran
Mengacu pada matriks untuk melihat hubungan antara unit ini dengan Standar
Perkantoran.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI UTAMA DALAM UNIT INI TINGKAT

1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2


2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan Masalah 2
7 Menggunakan Teknologi 2

117
Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM03.002.01

JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi dengan Bahasa Sandi dan Bahasa


Isyarat

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam


melakukan kontak (komunikasi) dengan menggunakan isyarat
dan kata-kata sandi

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Menyiapkan alat komuni- 1.1 Jenis dan kegunaan alat komunikasi untuk tugas
kasi dikenali.
1.2 Alat komunikasi dalam kondisi siap digunakan.
1.3 Alat komunikasi seperti telepon, fax, handy talky
digunakan sesuai dengan pedoman manual.
1.4 Alat komunikasi digunakan dengan tepat sesuai
keperluan tugas.

02. Melakukan komunikasi 2.1 Bahasa sandi dan bahasa isyarat dikenal sesuai
dengan bahasa sandi dan pedoman dan kesepakatan.
bahasa isyarat 2.2 Bahasa sandi dan bahasa isyarat diterapkan sesuai
pedoman dan kesepakatan.
2.3 Inter personal skill yaitu kemampuan mengamati,
mendengar dan menerangkan diterapkan.
2.4 Berita atau pesan tentang keamanan dimengerti oleh si
penerima dan menindak lanjutinya.
2.5 Bahasa sandi dan isyarat hanya dikenali oleh pihak
yang berkepentingan.
2.6 Bahasa sandi dan isyarat hanya diterima/dikirim oleh
pihak yang berkepentingan.

03. Melakukan komunikasi 3.1 Maksud dan tujuan komunikasi diterima/ disampaikan
dengan pihak terkait dengan jelas.
3.2 Identitas diterima/disampaikan dengan tepat dan jelas.
3.3 Salam diucapkan dengan benar dan sopan.
3.4 Pembicaraan diucapkan dengan sopan dan tepat.
3.5 Komunikasi dengan unsur terkait dilakukan sesuai
prosedur tetap.

04. Mengevaluasi informasi 4.1 Sistem kompleks dioperasikan dan diawasi sesuai
dari banyak sumber dengan instruksi tugas.
4.2 Informasi yang disampaikan oleh sistem kompleks
diinterpretasikan dan ditindak lanjuti sesuai dengan
keterangan singkat klien dan instruksi tugas.
4.3 Informasi sistem di periksa silang dengan referensi
pada rekan yang memonitor sistem dimana perlu dan
memungkinkan.

118
Melakukan komunikasi dengan bahasa sandi dan bahasa isyarat
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

05. Merespon situasi yang 5.1 Situasi dinilai dengan referensi terhadap seluruh
diidentifikasi melalui sis- informasi yang tersedia, dan suatu respon dirumuskan
tem keamanan dan dilaksanakan sesuai dengan keterangan ringkas
klien dan prosedur penugasan.
5.2 Seluruh insiden dan tindakan dicatat sesuai dengan
kebijakan dan prosedur majikan.

06. Menjaga kontrol sistem 6.1 Sistem dimonitor dan diuji untuk memastikan kinerjanya
keamanan dalam pedoman operasional yang telah ditetapkan.
6.2 Kerusakan atau kegagalan aktual atau yang dicurigai
ditindak lanjuti dan dilaporkan sesuai dengan kebijakan
dan prosedur majikan.
6.3 Prosedur dukungan dilaksanakan.

7.1 Strategi pembukaan dan penutupan digunakan secara


07. Memahami tujuan per-
jelas mengidentifikasi tujuan pertukaran.
tukaran
7.2 Klarifikasi dan teknik umpan balik digunakan untuk
memastikan pemahaman.
7.3 Kosa kata digunakan secara tepat.
7.4 Pemahaman dengan mengulangi kalimat permintaan di
demontrasikan.
7.5 Kata-kata utama untuk memastikan pemaknaan
didengarkan.

08. Memberikan dan 8.1 Tujuan pertukaran dicapai dengan memberikan


meminta informasi yang informasi tentang topik yang diminta.
tepat 8.2 Konstruksi gramatika yang kompleks digunakan.
8.3 Jika perlu diterangkan situasi dan kondisi untuk bahan
pertukaran yang sifat pertukaran merupakan
keluhan/komplain.
8.4 Jika diinginkan, solusi di ajukan.
8.5 Tingkat formalitas/informalitas digunakan secara tepat,
tergantung pada konteks pertukaran.

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk operasional keamanan di lokasi-lokasi berikut ini:


1.1 Perkantoran
1.2 Pub, hotel/motel
1.3 Perusahaan katering komersial
1.4 Pusat-pusat pertemuan
1.5 Kasino
1.6 Klub
1.7 Restoran

119
Melakukan komunikasi dengan bahasa sandi dan bahasa isyarat
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

1.8 Resort
1.9 Taman hiburan
1.10 Atraksi turis.

2. Sumber-sumber sistem informasi mencakup:


2.1 Sistem televisi circuit tertutup (closed circuit television system)
2.2 Sensor infra-merah (infra-red sensors)
2.3 Detektor pergerakan (movement detector)
2.4 Kamera (wide angle camera)
2.5 Sistem bangunan intellijensi
2.6 Sistem deteksi medan elektronik
2.7 Sensor akustik (acoustic sensors)
2.8 Peralatan otomatis pintu masuk dan keluar
2.9 Sistem tanda bahaya penganggu lain
2.10 Sistem kontrol akses lain
2.11 Operasi jembatan timbang (weighbridge operation)
2.12 Tanda bahaya kebakaran.

3. Laporan insiden mencakup lisan atau tulisan.

4. Sistem monitoring gabungan adalah sistem paralel dan dapat berupa catatan tertulis
atau sistem monitoring elektrik.

5. Pedoman operasional mencakup:


5.1 Majikan
5.2 Pabrik
5.3 Klien.

PANDUAN PENILAIAN

1. Petunjuk harus mencakup pengamatan di lingkungan kerja perkantoran. Dimana


petunjuk tempat kerja tidak memadai, simulasi dapat digunakan.

2. Petunjuk harus mencakup kapasitas yang didemonstrasikan untuk:


2.1 Merumuskan dan melaksanakan respon yang tepat berdasarkan pada
informasi yang tersedia.
2.2 Mematuhi peraturan, sistem operasional dan prosedur.

3. Pengetahuan dan keterampilan penunjang yang dibutuhkan mencakup:


3.1 Sistem operasional dan prosedur.
3.2 Sistem dan peralatan keamanan.
3.3 Kebijakan majikan.
3.4 Keterampilan pengambilan keputusan.

120
Melakukan komunikasi dengan bahasa sandi dan bahasa isyarat
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6. Memecahkan masakah 2
7. Menggunakan teknologi 2

121
Melakukan komunikasi dengan bahasa sandi dan bahasa isyarat
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM03.003.01

JUDUL UNIT : Mengkoordinasikan Anak Buah dalam Upaya


Memimpin Regu atau Peleton

DESKRIPSI UNIT : Meliputi pengetahuan khusus, keterampilan khusus dalam


sikap kerja melakukan dan memimpin regu atau peleton

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Melakukan kegiatan rutin 1.1. Jadwal acara pimpinan pasukan/APP telah disiapkan.
bernegosiasi dengan 1.2. Topik masalah telah disiapkan
anggota 1.3. Masalah dikenali
1.4. Masalah diidentifikasi
1.5. Masalah didiskusikan
1.6. Masalah dipecahkan
1.7. Masalah yang terjadi dicari sebab-sebabnya
1.8. Keputusan diambil
1.9. Anggota ditugaskan untuk mengatasi masalah

02. Menegakkan hierarkhi 2.1. Jadwal PBB dan PPM disiapkan


dan korps 2.2. Salah satu anggota ditunjuk yang untuk melakukan
PBB dan PPM
2.3. Untuk pelaksanaan tegaknya jiwa korsa dilakukan
APP selama 15 menit.
2.4. Teguran diberikan kepada anak buah yang salah di
dalam ruangan komando.
2.5. Anak buah yang berhasil diberikan rasa kebanggaan
korsa di depan apel pagi.

03. Memberi instruksi dan 3.1. Bahan materi instruksi telah disiapkan
menerima laporan 3.2. Pelatihan kepemimpinan lapangan satuan Polri/TNI
telah diberikan kepada anggotanya selama 15 menit
3.3. Instruksi diberikan sesuai dengan prosedur tetap.
3.4. Laporan diterima sesuai prosedur tetap.
3.5. Alat-alat sandi dilakukan dalam situasi khusus yaitu
situasi yang tidak boleh diketahui oleh orang lain yang
bersangkutan sendiri

04. Memberi komando 4.1. Jadwal APP disiapkan


4.2. Materi APP disiapkan
4.3. Pelaksanaan APP selama 30 menit
4.4. Dilakukan cek pengertian atas komando yang telah
diberikan
4.5. Komando dapat diterima dengan jelas dan tegas

122
Mengkoordinasikan anak buah dalam upaya Memimpin regu atau peleton
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

4.6. Diulangi lagi komando yang masih meragukan


isi/materinya oleh masing-masing anggota
4.7. Di tunggu jawaban “siap” dari para anggota setelah
mengetahui isi dari komando tadi
4.8. Isi dari komando dicatat selama 15 menit
4.9. Direncanakan penulisan komando berikutnya selama
5 menit
4.10. Anggota yang berprestasi pada minggu itu dilakukan
pencatatan

05. Membina hubungan 5.1 Gaya komunikasi efektif digunakan untuk


dengan yang diberi mengembangkan kepercayaan, keyakinan dan jalinan
nasehat (mentoree) rasa simpati.
5.2 Kesepakatan tentang bagaimana hubungan akan
dilakukan termasuk:
5.2.1 waktu yang dilibatkan bagi kedua belah pihak
5.2.2 kerahasiaan informasi
5.2.3 ruang lingkup masalah yang akan diliputi.
5.3 Apa yang menjadi tujuan dan harapan harus
didiskusikan dan diklarifikasikan.

06. Menawarkan dukungan 6.1 Orang yang diberi nasehat dibantu dalam
pemberian nasehat mengidentifikasi dan mengevaluasi pilihan untuk
(mentoring) mencapai tujuan yang disepakati.
6.2 Berbagi pengalaman dan pengetahuan pribadi
dengan orang yang diberi nasehat untuk membantu
membuat kemajuan kearah tujuan yang disepakati.
6.3 Orang yang diberi nasehat didukung untuk membuat
keputusan dan bertanggung jawab atas tindakan /
solusi masalah yang sedang pertimbangan.
6.4 Sarana dan bantuan yang bersifat mendukung
diberikan dengan cara, yang memungkinkan orang
yang diberi nasehat bertanggungjawab atas
pencapaian tujuan mereka sendiri.
6.5 Perubahan dalam hubungan pemberian nasehat
diakui dan dibicarakan secara terbuka.
6.6 Penyesuaian terhadap hubungan dilakukan dengan
mempertimbangkan kebutuhan baik si pemberi
nasehat maupun yang diberi nasehat.

123
Mengkoordinasikan anak buah dalam upaya Memimpin regu atau peleton
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

07. Mengembangkan 7.1 Rencana dan tujuan dikembangkan dengan cara


komitmen tim dan berkonsultasi dengan tim dan dikomunikasikan secara
kerjasama jelas.
7.2 Rencana dan tujuan harus konsisten dengan tujuan
perusahaan.
7.3 Harapan, peranan dan tanggungjawab dikomunikasikan
dengan cara mendorong individu/tim untuk
bertanggungjawab atas pekerjaan mereka.
7.4 Usaha dan kontribusi individu/tim diidentifikasi,
didukung, dinilai dan diberi penghargaan.
7.5 Gaya komunikasi terbuka dan bersifat mendukung
dijadikan model dan didukung dalam tim.
7.6 Berbagi informasi dari lingkungan yang lebih luas
dengan tim.
7.7 Dukungan dan bimbingan diberikan termasuk
representasi kepentingan tim dalam lingkungan yang
lebih luas.

08. Menangani kinerja tim 8.1 Keterampilan anggota tim dinilai dan disediakan
kesempatan untuk pengembangan keterampilan
individu.
8.2 Kinerja tim dimonitor untuk memastikan kemajuan
kearah pencapaian tujuan perusahaan.
8.3 Tugas dan tanggung jawab didelegasikan dan
dimonitor secara tepat.
8.4 Pelatihan dan nasehat anggota tim diberikan dukungan
sesuai SOP.
8.5 Prestasi/pencapaian tim diakui dan diberi penghargaan.

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor perkantoran.


2. Tim dapat berupa:
2.1. Berdasarkan proyek
2.2. Tim tetap.
3. Standar sikap mental
3.1. Kinerja individu ditentukan sesuai SOP.
3.2. Kiinerja individu ditentukan dengan mental yang sesuai dengan komitmen
perusahaan.
3.3. Petugas ditentukan dengan sikap mental yang terwujud dalam bentuk integritas
yang tinggi.

124
Mengkoordinasikan anak buah dalam upaya Memimpin regu atau peleton
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

PANDUAN PENILAIAN

1. Keterampilan dan Pengetahuan Penunjang


Untuk mendemonstrasikan kompetensi, dibutuhkan petunjuk keterampilan dan
pengetahuan di bidang berikut ini:
1.1. Sifat manajemen dan kepemimpinan
1.2. Prinsip-prinsip kerja tim
1.3. Motivasi dan kepemimpinan
1.4. Pemecahan konflik dalam hubungan khusus dengan pimpinan
1.5. Masalah hubungan industrial dalam manajemen orang
1.6. Kesempatan kerja yang sama.

2. Konteks Penilaian
Unit ini dinilai berdasarkan pada saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
mencakup peragaan praktis baik di tempat kerja maupun melalui simulasi. Portofolio
petunjuk yang berkaitan dengan pengalaman tempat kerja dianggap sesuai. Aktivitas
yang disimulasikan harus mencerminkan tempat kerja dan dapat terjadi selama
beberapa periode waktu untuk memungkinkan peserta menuju pada pelaksanaan dan
aspek pengawasan dari init ini. Hal ini harus didukung oleh jenis metode untuk menilai
pengetahuan penunjang.

3. Aspek Penting Penilaian


3.1. Kemampuan untuk membangun semangat tim yang positif dan penanganan yang
efektif kinerja tim secara keseluruhan.
3.2. Pengetahuan tentang kepemimpian, motivasi dan prinsip-prinsip penanganan
orang.

4. Kaitan dengan Unit-Unit Lain


4.1 Unit ini harus dinilai dengan atau setelah unit-unit berikut ini:
4.1.1 Menangani Situasi Konflik
4.1.2 Memonitor Operasi Pekerjaan
4.1.3 Menangani Keragaman di Tempat Kerja
4.1.4 Mengembangkan dan Melaksanakan Rencana Operasional.
4.2 Yang tergantung pada sektor industri dan tempat kerjanya, pelatihan gabungan
juga dapat dianggap sesuai dengan pelatihan-pelatihan dan unit-unit lain yang
berkaitan.
4.3 Perhatian harus diberikan untuk menghindari duplikasi dengan unit
Mengembangkan dan Mempertahankan Pengetahuan Hukum yang Dibutuhkan
Untuk Aktivitas Bisnis.
Perhatian harus diberikan pada pengembangan pelatihan untuk memenuhi
persyaratan dalam unit ini. Untuk pelatihan kejuruan umum, perusahaan harus
menyediakan pelatihan yang mempertimbangkan jenis konteks dengan tanpa
basis kearah sektor individu. BATASAN VARIABEL akan membantu dalam hal
ini. Untuk sektor penyampaian khusus, pelatihan harus dirancang untuk
memenuhi kebutuhan sektor tersebut.

125
Mengkoordinasikan anak buah dalam upaya Memimpin regu atau peleton
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI UTAMA DALAM UNIT INI TINGKAT

1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2

2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1

3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1

4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1

5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2

6 Memecahkan Masalah 2

7 Menggunakan Teknologi 2

126
Mengkoordinasikan anak buah dalam upaya Memimpin regu atau peleton
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

KODE UNIT : SEC.PM03.004.01


JUDUL UNIT : Menangani Anjing-Anjing untuk Patroli

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk
memilih, menangani dan merawat anjing yang digunakan untuk tugas
keamanan. Petugas mempunyai pengetahuan dan keterampilan
memelihara anjing patroli .

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


01. Memilih anjing yang 1.1 Kesesuaian anjing dikonfirmasikan terhadap persyaratan
cocok tugas yang menggunakan kriteria yang sudah ada.
1.2 Standar anjing yang efisien ditentukan dengan
menyelesaikan sertifikasi pelatihan secara sukses
sebagaimana dibutuhkan oleh peraturan.
1.3 Efisiensi operasional anjing dijaga sesuai dengan
kebijakan majikan dan/atau persyaratan izin.

02. Merawat kesehatan 2.1 Kesehatan, kebersihan dan stabilitas anjing dinilai dan
dan kebersihan anjing dijaga sesuai dengan persyaratan kesehatan binatang,
kebijakan majikan dan hukum nasional serta hukum
sekunder.
2.2 Catatan tentang kesehatan anjing dijaga sesuai dengan
kebijakan majikan dan peraturan kesehatan.
2.3 Kesehatan anjing dijaga sesuai dengan kebijakan
majikan dan peraturan yang berkaitan.
2.4 Keharusan mengundurkan diri atau tidak terpakai lagi
diidentifikasi sesuai dengan kesehatan binatang dan
peraturan hukum.

03. Melaksanakan patroli 3.1 Patroli direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan
anjing kebijakan majikan dan persyaratan klien.
3.2 Anjing ditangani dengan cara, yang memberikan resiko
minimal terhadap luka-luka bagi publik, anjing dan
pemegangnya.
3.3 Anjing dikontrol sesuai dengan peraturan hukum.
3.4 Luka-luka bagi orang atau anjing ditangani dengan cara
yang tepat dan peraturan hukum.

04. Melakukan 4.1 Kebutuhan untuk menggunakan anjing sebagai ukuran


pengawasan terhadap keamanan dalam merespon permintaan atau tanda
situasi yang bahaya diidentifikasi.
membutuhkan 4.2 Hasil tugas dilaporkan dan dicatat dengan cara yang
penggunaan anjing tepat.
4.3 Anjing diangkut sesuai dengan peraturan majikan dan
peraturan kesehatan binatang.

127
Menangani Anjing-Anjing Untuk Patroli
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk operasi keamanan di lokasi-lokasi berikut ini:


1.1 Perkantoran
1.2 Pub, hotel/motel
1.3 Perusahaan katering komersial
1.4 Pusat-pusat pertemuan
1.5 Kasino
1.6 Klub
1.7 Restoran
1.8 Resort
1.9 Taman hiburan
1.10 Atraksi turis.
2. Team penangan anjing mencakup petugas keamanan dan anjing.
3. Peraturan hukum legal mencakup hukum-hukum nasional dan hukum sekunder.
4. Kriteria yang sudah ada mencakup kebijakan manajemen, peraturan klien dan buku
petunjuk beternak.
5. Kesehatan binatang mencakup organisasi penyayang binatang.
6. Situasi yang membutuhkan penggunaan anjing mencakup bantuan penangkapan,
pencarian harta benda, penggeledahan tas/kopor, patroli motor/jalan kaki.
7. Patroli anjing mencakup penggeledahan gedung dan patroli gedung, lokasi dan
keramaian.

PANDUAN PENILAIAN

1. Petunjuk harus mencakup pengamatan di lingkungan tempat kerja. Jika ini tidak
memungkinkan, simulasi dapat digunakan.

2. Pertunjuk harus mencakup kapasitas yang didemontrasikan untuk:


2.1 Merespon perubahan situasi secara cepat bila sedang menangani anjing
2.2 Menerapkan pembebasan yang benar dan prosedur penangkapan untuk
menangkap pelanggar hukum
2.3 Menangani kesehatan anjing termasuk kemampuan mendeteksi tanda-tanda
sakit
2.4 Menangani anjing yang tidak diikat dan diikat
2.5 Menerapkan prosedur keselamatan umum bila sedang menangani dan
merawat anjing di lingkungan kerja
2.6 Mematuhi peraturan perizinan anjing yang berkaitan.

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan mencakup:


3.1 Kriteria pemilihan yang tepat
3.2 Kebijakan dan prosedur anjing majikan
3.3 Peraturan kesehatan binatang
3.4 Peraturan hukum sehubungan dengan penanganan, penggunaan dan
kepemilikan anjing
3.5 Manajemen penitipan anjing (baik rutin maupun perawatan darurat dari anjing
yang sakit atau anjing yang luka)

128
Menangani Anjing-Anjing Untuk Patroli
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti

3.6 Peraturan tugas


3.7 Asuransi
3.8 Perawatan perlengkapan penanganan anjing
3.9 Peraturan perizinan anjing
3.10 Kemampuan dan keterbatasan seekor anjing terlatih
3.11 Kemampuan menangani anjing dengan berat minimum 40 kg
3.12 Menggunakan komando standar seperti, duduk, kebawah, tetap ditempat,
mari, jangan dan O.K
3.13 Prinsip-prinsip daya penciuman, penglihatan dan suara.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI UTAMA DALAM UNIT INI TINGKAT

1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2

2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1

3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1

4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1

5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2

6 Memecahkan Masalah 2

7 Menggunakan Teknologi 2

129
Menangani Anjing-Anjing Untuk Patroli
BAB V
PENUTUP

Dengan ditetapkannya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia ini, berlaku


secara nasional dan menjadi acuan bagi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
serta uji kompetensi dalam rangka sertifikasi kompetensi.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Februari 2006

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Sekuriti 130


\

KEPUTUSAN TENAGAKERJA DAN TRANSIiIIGRASI


II'IENTERI
REPUBLI( INDONESIA

PENETAPANSTANDARKOIIIPETENSI KERJA NASIONALINDONESIA


SEKTORJASA PERUSAHAAN SUBSEKTORJASAKONSULTASIBISNISDAN
BIDANGMANAJEIIIIEN
IIIIANAJEIITEN PRODUKTIVITAS
SUB BIDANGPRODUKTIVITAS
RFPUBLIKINDONESIA,
MENTERITENAGAKERJA DAN TRANSMIGRASI

bahwa daam ranqka sedrkasi konpeiens kerF dan


p e ' g e n o r o r o - ' d ' o r a ' o a r o c l " r d e i " b - ' b d - n r D ,p a " * i
di sektorJasaPerusahaan Sub seklorJasa(onsulasi Bisns dan
l,ranajemen Bidanq Manajehen PrcduktLviassub Bdans
andarKompetensi KerlaNasional
Lndon€sia sekro, sub seklot Jasa Konsulas
BBns dan ManaFmen sidansManajemen Prcdukilviias sub B dan!
Produkiivirasdensan Keputusan Menlefi

LjndaqtUndanq Nomor 13 Tahun 2003 ientans


(Lembaran
Kei€nasakerlaan Nesa
TambahanLem&ran

PemtufanPem€.nlalrNomor31 Tahun2006t€nlangSislem
(Lemba.an Nesara Republik
.donesia Tahun TambahanLembaE^
NeqaraRepubI Lndonesa
Nodor4637)

r€ah bebeGpa ka d ubah rerakhn denqan Keputu$n

Tenasa Ke4a dan Tmnsmsras Nomor


lgnianqTata Cara PenelapanSrandar
PER 21lMEN/x/2007

J"'c o" ' 2\"a ' sLo


danManajemen
s€kiorJasaKonsurasiBisnis BidansManajemen
yanq diseenssarakan
ProduktvtasSub BidangPDduklivitas
iangsa26s.d 23Des€mber
2007berlempal
d Jakada:

[4EMUTUSKAN:

siandar KomperensKe4a Nasona ndonesa sekrdr Jasa


Pstusahaan Bsnisdan Manajemen
sub sektorJasaKonsurhsL
sub Bida^s Produklviias
Bidans ManatemenProdukilviras
manaler€nlumdaan LampmnKepLnusan
sebaga Menlenni
Slandar Komp€lerci KE4a N3sionar hdon$ia sebasarmana
dimaksud daam Diktum KESAIU b€aaku *em nasional dan
nenjadi acoan penyelensqaEan peMidikan d.n p6.rihad kerja
Eertauji kompglensidalm €nska sd'likasi komp€teBi.
sbndaf Komperemi Ke4a NaEionar ridon$ia sebasaimana
dimaksud dalam Diklum KEgqTU ditiniau s.rao llha l:hun alau

Kepuru*n Mentefiini muai bedakupadarangg.ldihrapk h

padalanggal 2t ,lufil 2d4

TEN
NESIA,

Di iitBA.,
M.st.
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KEP. 120 / MEN / IV / 2009

TENTANG

PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA


SEKTOR JASA PERUSAHAAN
SUB SEKTOR JASA KONSULTASI BISNIS DAN MANAJEMEN
BIDANG MANAJEMEN PRODUKTIVITAS
SUB BIDANG PRODUKTIVITAS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penduduk Indonesia yang sangat besar jumlahnya merupakan salah satu Sumber Daya
Manusia yang sangat bermanfaat jika digunakan dengan baik dan benar potensi
kemampuannya bagi Negara Indonesia. SDM tersebut merupakan aset yang sangat
mahal dan sekaligus sebagai faktor keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh setiap
negara. Potensi sumber daya manusia tersebut merupakan faktor dominan dalam
strategi pembangunan Bangsa dan negara indonesia terutama dalam menghadapi era
globalisasi dan perdagangan bebas tingkat AFTA dan AFLA.
Memperhatikan aset dan potensi sumber daya manusia di berbagai sektor memerlukan
supporting dari instansi pemerintah. Karena itu, maka perlu pengelolaan SDM tersebut
dilakukan denganpenetapan standar kompetensi agar SDM yang mempunyai
kompetensi tertentu mampu bekerja lebih produktif dan meningnkatkan kompetensinya,
dalam menangani pembangunan di berbagai sektor. Guna mendorong dan
merealisasikan SDM yang kompeten tersebut harus dipersiapkan dan dirancang secara
sistematis antara lain dimulaidari sistem diklat dan perangkat-perangkat pendukungnya,
dengan demikian maka akan dihasilkan SDM yang mampu mendukung gerakan
peningkatan produktivitas nasional, profesional dan erdaya saing tinggi. Melalui
penyiapan SDM yang memiliki kualifikasi dan kompetensi terstandar maka Bangsa
Indonesia akan survive dalam menghadapi era kompetisi dan perdagangan bebas serta
memiliki tingkat produktivitas yang tinggi sehingga mampu menjalankan pembangunan
yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Menghadapi hal tersebut, semua negara termasuk Indonesia sedang dan telah berupaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusianya melalui standarisasi dan sertifikasi
kompetensi di berbagai sektor.
Untuk hal ini diperlukan kerjasama dunia usaha/industri, pemerintah dan lembaga diklat
baik formal maupun non formal untuk merumuskan suatu standar kompetensi yang
bersifat nasional khususnya pada bidang produktivitas.

1
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah uraian kemampuan yang
mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja minimal yang harus dimiliki jabatan
tertentu yang berlaku secara nasional.
Dengan dirumuskannya SKKNI ini dibidang produktivitas maka akan terjadi hubungan
timbal balik antara dunia usaha dengan lembaga diklat yaitu bagi perusahaan/industri
dimana akan dapat merumuskan standar kebutuhan kualifikasi SDM yang diinginkan,
untuk menjamin kesinambungan usaha dan industri. Sedangkan pihak lembaga diklat
akan menggunakan SKKNI sebagai acuan dalam mengembangkan program dan
kurikulum pendidikan dan pelatihan. Sementara pihak pemerintah menggunakan SKKNI
sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan dalam pengembangan SDM secara
makro.
Penduduk Indonesia yang sangat besar jumlahnya merupakan salah satu Sumber Daya
Manusia yang sangat bermanfaat jika digunakan dengan baik dan benar potensi
kemampuannya bagi Negara Indonesia. SDM tersebut merupakan aset yang sangat
mahal dan sekaligus sebagai faktor keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh setiap
negara. Potensi sumber daya manusia tersebut merupakan faktor dominan dalam
strategi pembangunan Bangsa dan negara indonesia terutama dalam menghadapi era
globalisasi dan perdagangan bebas tingkat AFTA dan AFLA.
Memperhatikan aset dan potensi sumber daya manusia di berbagai sektor memerlukan
supporting dari instansi pemerintah. Karena itu, maka perlu pengelolaan SDM tersebut
dilakukan denganpenetapan standar kompetensi agar SDM yang mempunyai
kompetensi tertentu mampu bekerja lebih produktif dan meningnkatkan kompetensinya,
dalam menangani pembangunan di berbagai sektor. Guna mendorong dan
merealisasikan SDM yang kompeten tersebut harus dipersiapkan dan dirancang secara
sistematis antara lain dimulaidari sistem diklat dan perangkat-perangkat pendukungnya,
dengan demikian maka akan dihasilkan SDM yang mampu mendukung gerakan
peningkatan produktivitas nasional, profesional dan berdaya saing tinggi. Melalui
penyiapan SDM yang memiliki kualifikasi dan kompetensi terstandar maka Bangsa
Indonesia akan survive dalam menghadapi era kompetisi dan perdagangan bebas serta
memiliki tingkat produktivitas yang tinggi sehingga mampu menjalankan pembangunan
yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Menghadapi hal tersebut, semua negara termasuk Indonesia sedang dan telah berupaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusianya melalui standarisasi dan sertifikasi
kompetensi di berbagai sektor.
Untuk hal ini diperlukan kerjasama dunia usaha/industri, pemerintah dan lembaga diklat
baik formal maupun non formal untuk merumuskan suatu standar kompetensi yang
bersifat nasional khususnya pada bidang produktivitas.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah uraian kemampuan yang
mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja minimal yang harus dimiliki jabatan
tertentu yang berlaku secara nasional.
Dengan dirumuskannya SKKNI ini dibidang produktivitas maka akan terjadi hubungan
timbal balik antara dunia usaha dengan lembaga diklat yaitu bagi perusahaan/industri

2
dimana akan dapat merumuskan standar kebutuhan kualifikasi SDM yang diinginkan,
untuk menjamin kesinambungan usaha dan industri. Sedangkan pihak lembaga diklat
akan menggunakan SKKNI sebagai acuan dalam mengembangkan program dan
kurikulum pendidikan dan pelatihan. Sementara pihak pemerintah menggunakan SKKNI
sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan dalam pengembangan SDM secara
makro.

B. Tujuan
Penyusunan standar kompetensi Manajemen Produktivitas mempunyai tujuan yaitu
pengembangan dan pembakuan standar kompetensi kemampuan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang bergerak dalam bidang keahlian tersebut diatas sesuai dengan
kebutuhan masing-masing pihak diantaranya :
1. Institusi Pendidikan dan pelatihan
­ Memberikan informasi untuk pengembangan program kurikulum
­ Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian dan sertifikasi
­ Sebagai acuan dalam meningkatkan program produktivitas
2. Dunia Usaha/Industri dan penggunaan tenaga kerja
- Membantu dalam merekruitmen tenaga kerja
- Membantu penilaian unjuk kerja
- Mengembangkan program pelatihan peningkatan produktivitas bagi karyawan
- Untuk membuat uraian jabatan.
3. Institusi penyelenggara penguji dan sertifikasi
1. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai
dengan kualifikasi dan levelnya
2. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian dan sertifikasi.

C. Pengertian SKKNI

Pengertian SKKNI diuraikan menjadi:

1. Kompetensi

Berdasar pada arti estimologi, kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang


dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh
pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja.
Sehingga dapat dirumuskan bahwa kompetensi diartikan sebagai kemampuan
seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar
performa yang ditetapkan.

2. Standar Kompetensi
Berdasar pada arti bahasa, standar kompetensi terbentuk atas kata standar dan
kompetensi. Standar diartikan sebagai ”Ukuran” yang disepakati, sedangkan
kompetensi telah didefinisikan sebagai kemampuan seseorang yang dapat
terobservasi mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam

3
menyelesaikan dalam suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar performa
yang ditetapkan.
Dengan kata lain, yang dimaksud dengan standar kompetensi adalah rumusan
tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas
atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai
dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

3. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia


Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat SKKNI
adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan
tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang, maka yang
bersangkutan mampu :
• Bagaimana mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan
• Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat
dilaksanakan
• Apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan
rencana semula
• Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan
masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.

D. Format Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

Format Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Perusahaan Sub
Sektor Jasa Konsultasi Bisnis dasn Manajemen Bidang Manajemen Produktivitas Sub
Bidang Produktivitas mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor PER.21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, sebagai berikut :

1. Kode Unit Kompetensi

Kode unit kompetensi mengacu kepada kodifikasi yang memuat sektor, sub
sektor/bidang, kelompok unit kompetensi, nomor urut unit kompetensi dan versi,
yaitu :

x x x . x x 0 0 . 0 0 0 . 0 0

(1) (2) (3) (4) (5)


a) Sektor/Bidang Lapangan Usaha :
Untuk sektor (1) mengacu kepada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI), diisi dengan 3 huruf kapital dari nama sektor/bidang
lapangan usaha.

4
b) Sub Sektor/Sub Bidang Lapangan Usaha :
Untuk sub sektor (2) mengacu kepada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI), diisi dengan 2 huruf kapital dari nama Sub Sektor/Sub
Bidang.
c) Kelompok Unit Kompetensi :
Untuk kelompok kompetensi (3), diisi dengan 2 digit angka untuk masing-
masing kelompok, yaitu :
01 : Untuk kode Kelompok unit kompetensi umum (general)
02 : Untuk kode Kelompok unit kompetensi inti (fungsional).
03 : Untuk kode kelompok unit kompetensi khusus (spesifik)
04 : Untuk kode kelompok unit kompetensi pilihan (optional)
d) Nomor urut unit kompetensi
Untuk nomor urut unit kompetensi (4), diisi dengan nomor urut unit
kompetensi dengan menggunakan 3 digit angka, mulai dari angka 001, 002,
003 dan seterusnya pada masing-masing kelompok unit kompetensi. Nomor
urut unit kompetensi ini disusun dari angka yang paling rendah ke angka
yang lebih tinggi. Hal tersebut untuk menggambarkan bahwa tingkat kesulitan
jenis pekerjaan pada unit kompetensi yang paling sederhana tanggung
jawabnya ke jenis pekerjaan yang lebih besar tanggung jawabnya, atau dari
jenis pekerjaan yang paling mudah ke jenis pekerjaan yang lebih komplek.
e) Versi unit kompetensi
Versi unit kompetensi (5), diisi dengan 2 digit angka, mulai dari angka 01, 02
dan seterusnya. Versi merupakan urutan penomoran terhadap urutan
penyusunan/penetapan unit kompetensi dalam penyusunan standar
kompetensi, apakah standar kompetensi tersebut disusun merupakan yang
pertama kali, revisi dan atau seterusnya.

2. Judul Unit Kompetensi


Judul unit kompetensi, merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas/pekerjaan
yang akan dilakukan, menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata kerja
aktif dan terukur.
- Kata kerja aktif yang digunakan dalam penulisan judul unit kompetensi
contohnya : memperbaiki, mengoperasikan, melakukan, melaksanakan,
menjelaskan, mengkan, menggunakan, melayani, merawat, merencanakan,
membuat dan lain-lain.
- Kata kerja aktif yang digunakan dalam penulisan judul unit kompetensi
sedapat mungkin dihindari penggunaan kata kerja seperti : memahami,
mengetahui, menerangkan, mempelajari, menguraikan, mengerti.

5
3. Diskripsi Unit Kompetensi
Diskripsi unit kompetensi merupakan bentuk kalimat yang menjelaskan secara
singkat isi dari judul unit kompetensi yang mendiskripsikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan satu tugas
pekerjaan yang dipersyaratkan dalam judul unit kompetensi.

4. Elemen Kompetensi
Elemen kompetensi adalah merupakan bagian kecil dari unit kompetensi yang
mengidentifikasikan aktivitas yang harus dikerjakan untuk mencapai unit
kompetensi tersebut. Elemen kompetensi ditulis menggunakan kalimat aktif dan
jumlah elemen kompetensi untuk setiap unit kompetensi terdiri dari 2 sampai 5
elemen kompetensi.
Kandungan dari keseluruhan elemen kompetensi pada setiap unit kompetensi
harus mencerminkan unsur : ”merencanakan, menyiapkan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melaporkan”.

5. Kriteria Unjuk Kerja


Kriteria unjuk kerja merupakan bentuk pernyataan yang menggambarkan
kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan hasil kerja/karya pada
setiap elemen kompetensi. Kriteria unjuk kerja harus mencerminkan aktivitas
yang dapat menggambarkan 3 aspek yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja. Untuk setiap elemen kompetensi dapat terdiri dari 2 sampai 5 kriteria unjuk
kerja dan dirumuskan dalam kalimat terukur dengan bentuk pasif.
Pemilihan kosakata dalam menulis kalimat KUK harus memperhatikan
keterukuran aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja, yang ditulis
dengan memperhatikan level taksonomi Bloom dan pengembangannya yang
terkait dengan aspek-aspek psikomotorik, kognitif dan afektif sesuai dengan
tingkat kesulitan pelaksanaan tugas pada tingkatan/urutan unit kompetensi.

6. Batasan Variabel
Batasan variabel untuk unit kompetensi minimal dapat menjelaskan :
a) Kontek variabel yang dapat mendukung atau menambah kejelasan tentang isi
dari sejumlah elemen unit kompetensi pada satu unit kompetensi tertentu,
dan kondisi lainnya yang diperlukan dalam melaksanakan tugas.
b) Perlengkapan yang diperlukan seperti peralatan, bahan atau fasilitas dan
materi yang digunakan sesuai dengan persyaratan yang harus dipenuhi untuk
melaksanakan unit kompetensi.
c) Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit kompetensi.
d) Peraturan-peraturan yang diperlukan sebagai dasar atau acuan dalam
melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.

6
7. Panduan Penilaian
Panduan penilaian ini digunakan untuk membantu penilai dalam melakukan
penilaian/pengujian pada unit kompetensi antara lain meliputi :
a. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan dalam penilaian antara lain :
prosedur, alat, bahan dan tempat penilaian serta penguasaan unit
kompetensi tertentu, dan unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
sebagai persyaratan awal yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaan
unit kompetensi yang sedang dinilai serta keterkaitannya dengan unit
kompetensi lain.
b. Kondisi pengujian merupakan suatu kondisi yang berpengaruh atas
tercapainya kompetensi kerja, dimana, apa dan bagaimana serta lingkup
penilaian mana yang seharusnya dilakukan, sebagai contoh pengujian
dilakukan dengan metode test tertulis, wawancara, demonstrasi, praktek di
tempat kerja dan menggunakan alat simulator.
c. Pengetahuan yang dibutuhkan, merupakan informasi pengetahuan yang
diperlukan untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit
kompetensi tertentu.
d. Keterampilan yang dibutuhkan, merupakan informasi keterampilan yang
diperlukan untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit
kompetensi tertentu.
e. Aspek kritis merupakan aspek atau kondisi yang harus dimiliki seseorang
untuk menemukenali sikap kerja untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk
kerja pada unit kompetensi tertentu.

8. Kompetensi Kunci

Kompetensi kunci merupakan persyaratan kemampuan yang harus dimiliki


seseorang untuk mencapai unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam pelaksanaan
tugas pada unit kompetensi tertentu yang terdistribusi dalam 7 (tujuh) kriteria
kompetensi kunci antara lain:
1) Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisir informasi.
2) Mengkan informasi dan ide-ide
3) Merencanakan dan mengorganisir aktivitas/kegiatan.
4) Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok
5) Menggunakan gagasan secara teknis dan matematis
6) Memecahkan masalah
7) Menggunakan teknologi

Masing-masing dari ketujuh kompetensi kunci tersebut, memiliki tingkatan dalam


tiga katagori. Katagori sebagaimana dimaksud tertuang dalam tabel gradasi
kompetensi kunci berikut (Lihat tabel gradasi kompetensi kunci).

7
Tabel gradasi kompetensi kunci merupakan daftar yang menggambarkan :
a. Kompetensi kunci (berisi 7 kompetensi kunci)
b. Tingkat/nilai (1, 2 dan 3).

E. Gradasi Kompetensi Kunci

TABEL GRADASI (TINGKATAN) KOMPETENSI KUNCI

TINGKAT 1 TINGKAT 2 TINGKAT 3


KOMPETENSI KUNCI “Melakukan “Mengelola “Mengevaluasi dan
Kegiatan” Kegiatan” Memodifikasi Proses”
1. Mengumpulkan, Mengakses dan Mengakses, memilih Mengakses,
menganalisa dan merekam dari satu & merekam lebih dari mengevaluasi
mengorganisir sumber satu sumber mengorganisir
informasi berbagai sumber
2. Meng-kan ide dan Pengaturan Berisi hal yang Mengakses,
informasi sederhana yang telah komplek mengevaluasi dan
lazim/familier mengkan
nilai/perubahan dari
berbagai sumber
3. Merencanakan Di bawah Dengan Inisiasi mandiri dan
dan pengawasan atau bimbingan/panduan mengevaluasi kegiatan
mengorganisir supervisi komplek dan cara
kegiatan mandiri
4. Bekerjasama Kegiatan-kegiatan Membantu Berkolaborasi dalam
dengan orang lain yang sudah dipahami merumuskan tujuan melakukan kegiatan-
& kelompok /aktivas rutin kegiatan komplek
5. Menggunakan Tugas-tugas yang Memilih ide dan teknik Berkolaborasi dalam
gagasan secara sederhana dan telah yang tepat untuk menyelesaikan tugas
teknis dan ditetapkan tugas yang komplek yang komplek
matematis
6. Memecahkan Rutin di bawah Rutin dan dilakukan Problem/masalah yang
masalah pengawasan sendiri berdasarkan komplek dengan
pada panduan menggunakan
pendekatan yang
sistimatis, serta
mampu mengatasi
problemnya
7. Menggunakan Membuat kembali / Mengkonstruksi, Merancang,
teknologi memproduksi / mengorganisir atau menggabungkan atau
memberikan jasa / menjalankan produk memodifikasi produk
yang berulang pada atau jasa atau jasa
tingkat dasar

F. Rumusan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

KUALIFI PARAMETER
KASI KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB
Melaksanakan kegiatan: • Mengungkap kembali. • Terhadap kegiatan sesuai
• Lingkup terbatas • Menggunakan arahan.
I
• Berulang dan sudah pengetahuan yang • Dibawah pengawasan
biasa. terbatas. langsung.

8
KUALIFI PARAMETER
KASI KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB
• Dalam konteks yang • Tidak memerlukan • Tidak ada tanggung jawab
terbatas gagasan baru. terhadap pekerjaan orang
lain.
Melaksanakan kegiatan: • Menggunakan • Terhadap kegiatan sesuai
• Lingkup agak luas. pengetahuan dasar arahan.
• Mapan dan sudah operasional. • Dibawah pengawasan tidak
biasa. • Memanfaatkan langsung dan pengendalian
• Dengan pilihan-pilihan informasi yang mutu.
II yang terbatas tersedia. • Punya tanggung jawab
terhadap sejumlah • Menerapkan terbatas terhadap kuantitas
tanggapan rutin. pemecahan masalah dan mutu.
yang sudah baku. • Dapat diberi tanggung
• Memerlukan sedikit jawab membimbing orang
gagasan baru. lain.
Melaksanakan kegiatan: • Menggunakan • Terhadap kegiatan sesuai
• Dalam lingkup yang pengetahuan- arahan dengan otonomi
luas dan memerlukan pengetahuan teoritis terbatas.
keterampilan yang yang relevan. • Dibawah pengawasan tidak
sudah baku. • Menginterpretasikan langsung dan pemeriksaan
• Dengan pilihan-pilihan informasi yang mutu
III terhadap sejumlah tersedia. • Bertanggungjawab secara
prosedur. • Menggunakan memadai terhadap
• Dalam sejumlah perhitungan dan kuantitas dan mutu hasil
konteks yang sudah pertimbangan. kerja.
biasa • Menerapkan sejumlah • Dapat diberi tanggung
pemecahan masalah jawab terhadap hasil kerja
yang sudah baku. orang lain.
Melakukan kegiatan: • Menggunakan basis • Terhadap kegiatan yang
• Dalam lingkup yang pengetahuan yang luas direncanakan sendiri.
luas dan memerlukan dengan mengaitkan • Dibawah bimbingan dan
keterampilan sejumlah konsep evaluasi yang luas.
penalaran teknis. teoritis. • Bertanggung jawab penuh
• Dengan pilihan-pilihan • Membuat interpretasi terhadap kuantitas dan
yang banyak terhadap analistis terhadap data mutu hasil kerja.
sejumlah prosedur. yang tersedia. • Dapat diberi
• Dalam berbagai • Pengambilan tanggungjawab terhadap
IV konteks yang sudah keputusan kuantitas dan mutu hasil
biasa maupun yang berdasarkan kaidah- kerja orang lain.
tidak biasa. kaidah yang berlaku.
• Menerapkan sejumlah
pemecahan masalah
yang bersifat inovatif
terhadap masalah-
masalah yang konkrit
dan kadang-kadang
tidak biasa
Melakukan kegiatan: • Menerapkan basis Melakukan:
• Dalam lingkup yang pengetahuan yang luas • Kegiatan yang diarah-kan
luas dan memerlukan dengan pendalaman sendiri dan kadang-kadang
V
keterampilan yang cukup dibeberapa memberikan arahan
penalaran teknis area. kepada orang lain.
khusus (spesialisasi).

9
KUALIFI PARAMETER
KASI KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB
• Dengan pilihan-pilihan • Membuat interpretasi • Dengan pedoman atau
yang sangat luas analitik terhadap fungsi umum yang luas.
terhadap sejumlah sejumlah data yang • Kegiatan yang memerlukan
prosedur yang baku tersedia yang memiliki tanggung jawab penuh baik
dan tidak baku. cakupan yang luas. sifat, jumlah maupun mutu
• Yang memerlukan • Menentukan metoda- dari hasil kerja.
banyak pilihan metoda dan procedure • Dapat diberi
prosedur standar yang tepat-guna, tanggungjawab terhadap
maupun non standar. dalam pemecahan pencapaian hasil kerja
• Dalam konteks yang sejumlah masalah
rutin maupun tidak yang konkrit yang
rutin. mengandung unsur-
unsur teoritis.
Melakukan kegiatan: •Menggunakan Melaksanakan:
• Dalam lingkup yang pengetahuan khusus • Pengelolaan
sangat luas dan yang mendalam pada kegiatan/proses kegiatan.
memerlukan beberapa bidang. • Dengan parameter yang
keterampilan •Melakukan analisis, luas untuk kegiatan-
penalaran teknis mem-format ulang dan kegiatan yang sudah
khusus. mengevaluasi tertentu
• Dengan pilihan-pilihan informasi-informasi • Kegiatan dengan penuh
yang sangat luas yang cakupannya luas. akuntabilitas untuk
VI
terhadap sejumlah •Merumuskan langkah- menentukan tercapainaya
prosedur yang baku langkah pemecahan hasil kerja pribadi dan atau
dan tidak baku serta yang tepat, baik untuk kelompok.
kombinasi prosedur masalah yang konkrit • Dapat diberi
yang tidak baku. maupun abstrak. tanggungjawab terhadap
• Dalam konteks rutin pencapaian hasil kerja
dan tidak rutin yang organisasi.
berubah-ubah sangat
tajam.
Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan
seseorang untuk:
• Menjelaskan secara sistematik dan koheren atas prinsip-prinsip utama dari suatu
VII bidang dan,
• Melaksanakan kajian, penelitian dan kegiatan intelektual secara mandiri disuatu
bidang, menunjukkan kemandirian intelektual serta analisis yang tajam dan yang
baik.
Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan
seseorang untuk:
VIII • Menunjukkan penguasaan suatu bidang dan,
• Merencanakan dan melaksanakan proyek penelitian dan kegiatan intelektual
secara original berdasarkan standar-standar yang diakui secara internasional.
Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan
seseorang untuk:
IX
• Menyumbangkan pengetahuan original melalui penelitian dan kegiatan intelektual
yang dinilai oleh ahli independen berdasarkan standar internasional

10
BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

A. Kodifikasi Pekerjaan/Profesi

Pemberian kode pada suatu kualifikasi pekerjaan/berdasarkan hasil kesepakatan dalam


pemaketan sejumlah unit kompetensi, diisi dan ditetapkan dengan mengacu dengan
“Format Kodifikasi Pekerjaan/Jabatan“ sebagai berikut :

X 00 00 00 00 00 00 Y 00

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

KBLUI Aspro, Pakar, Praktisi dan LDP/STAKEHOLDER

Kategori, merupakan garis pokok penggolongan kegiatan ekonomi, diisi


(1) X : dengan huruf kapital dari kategori lapangan usaha

Golongan Pokok, merupakan uraian lebih lanjut dari kategori, diisi dengan
(2) 00 : 2 digit angka sesuai nama golongan pokok lapangan usaha

Golongan, merupakan uraian lebih lanjut dari golongan pokok, diisi


(3) 00 : dengan 2 digit angka sesuai nama golongan lapangan usaha

Sub Golongan, merupakan uraian lebih lanjut dari kegiatan ekonomi yang
(4) 00 : tercakup dalam suatu golongan, diisi dengan 1-2 digit angka sesuai nama
sub golongan lapangan usaha
Kelompok, memilah lebih lanjut kegiatan yang tercakup dalam suatu sub
(5) 00 : golongan menjadi beberapa kegiatan yang lebih homogen, diisi dengan 1-
2 digit angka sesuai nama kelompok lapangan usaha
Sub Kelompok, memilah lebih lanjut kegiatan yang tercakup dalam suatu
(6) 00 : kelompok, diisi dengan 1-2 digit angka sesuai nama sub kelompok
lapangan usaha
Bagian, memilah lebih lanjut kegiatan yang tercakup dalam suatu sub
0 kelompok menjadi nama-nama pekerjaan (paket SKKNI), diisi dengan 1
(7) :
digit angka sesuai nama bagian lapangan usaha
(pekerjaan/profesi/jabatan)
Kualifikasi kompetensi, untuk menetapkan jenjang kualifikasi kompetensi
kerja dan yang terendah s/d yang tertinggi untuk masing-masing nama
pekerjaan/jabatan/profesi, diisi dengan 1 digit angka romawi dengan
(8) : mengacu pada perjenjangan KKNI, yaitu :
Y
- Kualifikasi I untuk Sertifikat 1
- Kualifikasi II untuk Sertifikat 2
- Kualifikasi III untuk Sertifikat 3

11
- Kualifikasi IV untuk Sertifikat 4
- Kualifikasi V s/d IX untuk Sertifikat 5 s/d 9

Versi, untuk Paket SKKNI diisi dengan nomor urut versi dan
00 menggunakan 2 digit angka, mulai dari 01, 02 dan seterusnya. Untuk
(9) : kebutuhan program pelatihan, diisi dengan tahun penyusunan program
pelatihan dengan menggunakan 2 digit rangka terakhir, misal 2006 ditulis
06, 2007 ditulis 07 dan seterusnya.

Keterangan :
- Nomor (1) s/d (4) berpedoman pada UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan
mengacu pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2005 yang
dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
- Nomor (5) s/d (9) pengisiannya berdasarkan penjabaran lebih lanjut dari nomor 5
dan ditetapkan/dibakukan melalui Forum Konvensi antar asosiasi profesi, pakar
praktisi dan stakeholder pada sektor, sub sektor dan bidang yang bersangkutan.

Penjelasan kodefikasi Pekerjaan/Jabatan


Bidang : Management
Sub Bidang : Management Produktivitas

1. Katagori : K. Jasa Perusahaan


2. Gol. Pokok : 741 Jasa Konsultasi Bisnis dan Management
3. Golongan : 7414 Jasa Konsultasi Bisnis dan Management
4. Sub Golongan : 74140 Jasa Konsultasi Management
5. Kelompok : 1. Management Produktivitas
6. Sub Kelompok : 1. Produktivitas
7. Pekerjaan/Profesi
1). Kualifikasi Berjenjang, Produktivitas
a. Productivity Practisionair
b. Productivity Konsultan
c. Productivity Specialist
2). Kualifikasi tertentu : Produktivitas
Tidak ada
8. Kualifikasi Kompetensi
1). Kualifikasi Berjenjang : Produktivitas
III. Productivity Practisionair
IV. Productivity Konsultan
V. Productivity Specialist
9. Versi : 01

12
B. Peta KKNI Sektor, Sub Sektor, Bidang

PENUANGAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DALAM SKKNI

Sektor : Jasa Perusahaan


Sub Sektor : Jasa Konsultasi Bisnis dan Manajemen
Bidang : Manajemen Produktivitas
Sub Bidang : Produktivitas

Jenjang/Level Area Bidang/Sub Bidang Pekerjaan atau Jabatan


KKNI Kualifikasi Berjenjang Kualifikasi Tertentu
Sertifikat IX
Sertifikat VIII
Sertifikat VII
Sertifikat VI
Sertifikat V Spesialis Produktivitas
Sertifikat IV Konsultan Produktivitas
Sertifikat III Praktisi Produktivitas
1. Promotor 2. Trainer
Sertifikat II
Sertifikat I

C. Paket SKKNI Sektor, Sub Sektor, Bidang, Nama Pekerjaan

1. PENUANGAN PAKET UNIT KOMPETENSI PADA JENJANG KUALIFIKASI


PEKERJAAN/ JABATAN PADA SKKNI BIDANG PEKERJAAN TERTENTU

PEMAKETAN JENJANG KUALIFIKASI PEKERJAAN/JABATAN

Bidang : Management Produktivitas


Sub Bidang : Produktivitas
Pek./Prof. : Productivity Practisionair
Lokal KKNI : Sertifikat III (tiga)
Kode Pekerjaan : K 74 14 0 1 11 1 III 01

Kompetensi Umum
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 OTO.KR01.016.01 Melaksanakan Prosedur K3
2 JKM.MP01.001.01 Melaksanakan Komunikasi
3 JKM.MP01.002.01 Melaksanakan Motivasi

13
Kompetensi Inti
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 JKM.MP.02.001.01 Melaksanakan 5 S
2 JKM.MP.02.002.01 Melaksanakan TQC
3 JKM.MP.02.003.01 Melaksanakan Customer Service
4 JKM.MP.02.004.01 Melaksanakan Tim Building
5 JKM.MP.02.005.01 Melaksanakan Manajemen Kualitas
6 PAR.HT.02.001.01 Menyajikan Presentasi
Kompetensi Khusus
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 JKM.MP.03.001.01 Melaksanakan Manajemen Kewirausahaan

2. Paket SKKNI

Bidang : Management Produktivitas


Sub Bidang : Produktivitas
Pek./Prof. : Productivity Consultant
Lokal KKNI : Sertifikat IV (empat)
Kode Pekerjaan : K 74 14 0 1 11 2 IV 01
Kompetensi Umum
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 OTO.KR01.016.01 Melaksanakan Prosedur K3
2 JKM.MP01.001.01 Melaksanakan Komunikasi
3 JKM.MP01.002.01 Melaksanakan Motivasi
Kompetensi Inti
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 OTO.KR01.020.01 Melatih Kelompok Kecil
2 JKM.MP02.006.01 Melaksanakan Audit dan Pengukuran
3 JKM.MP02.007.01 Melaksanakan Supervisi
4 JKM.MP02.008.01 Melaksanakan Interpersonal Problem
5 JKM.MP02.009.01 Melaksanakan Leadership
6 JKM.MP02.010.01 Melaksanakan TPM
7 JKM.MP02.011.01 Melaksanakan Audit Penghargaan Produktivitas dan kualitas
8 JKM.MP02.012.01 Melaksanakan Penilaian Kinerja Individu
9 JKM.MP02.013.01 Melaksanakan Pengukuran Produktivitas
10 JKM.MP02.014.01 Melaksanakan Manajemen Resiko
11 JKM.MP02.015.01 Melaksanakan CRM
12 JKM.MP02.016.01 Melaksanakan Jejaring Distribusi
13 JKM.MP02.017.01 Melaksanakan Konsultansi Manajemen
Kompetensi Khusus
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi

14
1 JKM.MP03.006.01 Mengoperasikan komputer
2 JKM.MP03.007.01 menyajikan/presentasi hasil dan rencana konsultansi
3 JKM.MP03.008.01 berbicara dan menulis dalam berbahasa inggris secara aktif

3. Paket SKKNI
Bidang : Management Produktivitas
Sub Bidang : Produktivitas
Pek./Prof. : Productivity Specialist
Lokal KKNI : Sertifikat V (lima)
Kode Pekerjaan : K 74 14 0 1 11 3 V 01

Kompetensi Umum
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 JKM.MP01.009.01 Melakukan presentasi secara efektif
2 JKM.MP01.010.01 Memotivasi peserta secara efektif
3 JKM.MP01.011.01 Menyusun bahan peningkatan produktivitas
Kompetensi Inti
No Kode Unit Judul Unit Kometensi
1 JKM.MP02.015.01 Mengukur produktivitas
2 JKM.MP02.016.01 Menjelaskan teknik-teknik, sistem dan metode peningkatan
produktivitas
3 JKM.MP02.017.01 Menyebarkan implementasi peningkatan produktivitas
4 JKM.MP02.018.01 Menganalisis masalah-masalah peningkatan produktivitas
5 JKM.MP02.019.01 Menguasai teknik-teknik baru peningkatan produktivitas
6 JKM.MP02.020.01 Merumuskan rencana peningkatan produktivitas yang
berkaitan dengan bagi hasil produktivitas
Kompetensi Khusus
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 JKM..MP03.011.01 Berbicara dan menulis dalam bahasa inggris secara aktif
2 JKM.MP03.012.01 Mengoperasikan komputer

D. Daftar Unit Kompetensi

Kompetensi Umum

No Kode Unit Judul Unit Kompetensi


1 OTO.KR01.016.01 Melaksanakan Prosedur K3
2 JKM.MP01.001.01 Melaksanakan Komunikasi
3 JKM.MP01.002.01 Melaksanakan Motivasi

15
Kompetensi Inti

No Kode Unit Judul Unit Kompetensi

1 JKM.MP.02.001.01 Melaksanakan 5 S

2 JKM.MP.02.002.01 Melaksanakan TQC

3 JKM.MP.02.003.01 Melaksanakan Customer Service

4 JKM.MP.02.004.01 Melaksanakan Tim Building

5 JKM.MP.02.005.01 Melaksanakan Manajemen Kualitas

6 JKM.MP02.006.01 Melaksanakan Audit dan Pengukuran

7 JKM.MP02.007.01 Melaksanakan Supervisi

8 JKM.MP02.008.01 Melaksanakan Interpersonal Problem

9 JKM.MP02.009.01 Melaksanakan Leadership

10 JKM.MP02.010.01 Melaksanakan TPM

11 JKM.MP02.011.01 Melaksanakan Audit Penghargaan Produktivitas dan kualitas

12 JKM.MP02.012.01 Melaksanakan Penilaian Kinerja Individu

13 JKM.MP02.013.01 Melaksanakan Pengukuran Produktivitas

14 JKM.MP02.014.01 Melaksanakan Manajemen Resiko

15 JKM.MP02.015.01 Melaksanakan CRM

16 JKM.MP02.016.01 Melaksanakan Jejaring Distribusi

17 JKM.MP02.017.01 Melaksanakan Konsultansi Manajemen

18 JKM.MP02.015.01 Mengukur produktivitas

19 JKM.MP02.016.01 Menjelaskan teknik-teknik, sistem dan metode peningkatan


produktivitas

20 JKM.MP02.017.01 Menyebarkan implementasi peningkatan produktivitas

21 JKM.MP02.018.01 Menganalisis masalah-masalah peningkatan produktivitas

22 JKM.MP02.019.01 Menguasai teknik-teknik baru peningkatan produktivitas

23 JKM.MP02.020.01 Merumuskan rencana peningkatan produktivitas yang


berkaitan dengan bagi hasil produktivitas

24 PAR.HT.02.001.01 Menyajikan Presentasi

25 OTO.KR01.020.01 Melatih Kelompok Kecil

16
Kompetensi Khusus

No Kode Unit Judul Unit Kompetensi

1 JKM.MP.03.001.01 Melaksanakan Manajemen Kewirausahaan

2 JKM.MP03.006.01 Mengoperasikan komputer

3 JKM.MP03.007.01 menyajikan/presentasi hasil dan rencana konsultansi

4 JKM.MP03.008.01 berbicara dan menulis dalam berbahasa inggris secara aktif

7 JKM..MP03.011.01 Berbicara dan menulis dalam bahasa inggris secara aktif

8 JKM.MP03.012.01 Mengoperasikan komputer

17
Kode Unit : JKM.MP01.001.01
Judul Unit : Melaksanakan Komunikasi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan
komunikasi.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja


1. Menyiapkan perangkat 1.1 Alat dan media komunikasi disiapkan.
komunikasi 1.2 Perangkat komunikasi dipilih sesuai kebutuhan.
1.3 Bahan komunikasi disiapkan.
2. Menerapkan komunikasi 2.1 Perangkat komunikasi digunakan sesuai
kebutuhan.
2.2 Komunikasi dilaksanakan sesuai dengan etika
dan prosedur yang benar.
2.3 Realisasi komunikasi disampaikan kepada pihak
yang memerlukan.
3. Mengevaluasi penerapan 3.1 Realisasi komunikasi direview keberhasilannya
komunikasi sesuai dengan rencana.
3.2 Realisasi komunikasi yang tidak sesuai
diperbaiki.

BATASAN VARIABEL

1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menyiapkan, menerapkan dan mengevaluasi yang digunakan
untuk melaksanakan komunikasi.

2. Perlengkapan untuk melaksanakan komunikasi, mencakup :


2.1. Multi media
2.2. Buku Referensi
2.3. Alat tulis & Chart
2.4. Formulir evaluasi

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan komunikasi meliputi :


3.1. Membangun suasana keterbukaan
3.2. Membuat pesan
3.3. Melaksanakan simulasi
3.4. Memilih alat dan media yang tepat
3.5. Melaksanakan komunikasi
3.6. Mengevaluasi hasil komunikasi
3.7. Menjaga kelangsungan dan meningkatkan komunikasi internal & eksternal

4. Peraturan untuk melaksanakan komunikasi adalah :


4.1. Surat Keputusan pimpinan organisasi

18
PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi yang terkait :
1.1. JKM.MP02.004.01 : Melaksanakan Team Building
1.2. JKM.MP01.002.01 : Melaksanakan Motivasi

2. Kondisi Penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, penerapan dan
evaluasi pelaksanaan komunikasi.
Penilaian dapat dilakukan dengan cara : demonstrasi, praktek, dan simulasi di bengkel
kerja dan atau di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:
3.1. Komunikasi
3.2. Multimedia
3.3. Teknik melayani pelanggan
3.4. Motivasi
3.5. Negosiasi
3.6. Teknik pembuatan laporan
3.7. Teknik presentasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan :


Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:
4.1. Memotivasi
4.2. Melakukan public speaking
4.3. Melakukan negosiasi
4.4. Menyusun laporan

5. Aspek Kritis :
Aspek kritis untuk menemukenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Sistem manajemen terbuka
5.2. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.3. Memahami etika berkomunikasi
5.4. Semangat berkelompok

Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci dalam unit ini Tingkat


1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 3
3. Merencanakan dan mengorganisir kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan berkelompok 3
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2

19
Kode Unit : JKM.MP01.002.01
Judul Unit : Melaksanakan Motivasi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan motivasi.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja


1. Menyiapkan tindakan 1.1 Perbedaan motif individu diidentifikasi
motivasi 1.2 Penanganan (treatment) motivasi disiapkan
1.3 Teknik motivasi dipilih
2. Menerapkan motivasi 2.1 Teknik motivasi digunakan sesuai dengan
kebutuhan
2.2 Penanganan (treatment) motivasi dilaksanakan
sesuai dengan rencana
3. Mengevaluasi penerapan 3.1 Kinerja dinilai sesudah diberikan penanganan
motivasi (treatment)
3.2 Rekomendasi diusulkan kepada manajemen
organisasi

BATASAN VARIABEL

1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menyiapkan, menerapkan dan mengevaluasi yang digunakan
untuk melaksanakan motivasi.

2. Perlengkapan untuk melaksanakan motivasi, mencakup :


2.1. Multi media
2.2. Buku Referensi
2.3. Alat tulis kantor & Chart

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan motivasi meliputi :


3.1. Mengenali perbedaan motivasi individu
3.2. Memilih tehnik motivasi yang tepat
3.3. Memotivasi individu dan kelompok
3.4. Mengevaluasi hasil motivasi
3.5. Memelihara dan mengembangkan motivasi

4. Peraturan untuk melaksanakan motivasi adalah :


4.1. Surat Keputusan Pimpinan organisasi

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi yang terkait :
1.3. JKM.MP01.001.01 : Melaksanakan Komunikasi
1.4. JKM.MP02.007.01 : Melaksanakan Supervisi

20
2. Kondisi Penilaian :
Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, penerapan dan
evaluasi pelaksanaan motivasi.
Penilaian dapat dilakukan dengan cara : demonstrasi/role play, praktek, dan simulasi di
tempat kerja

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1. Teori motivasi
3.2. Teori perilaku organisasi
3.3. Personal Scorecard

4. Keterampilan yang dibutuhkan :


Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.5. Mengenali perbedaan motivasi individu
4.6. Menggunakan alat dan teknik motivasi
4.7. Melakukan evaluasi

5. Aspek Kritis :
Aspek kritis untuk menemukenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Sistem manajemen terbuka
5.2. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.3. Memahami prinsip motivsi
5.4. Semangat berkelompok
5.5. Komunikatif

Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci dalam unit ini Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3


2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan berkelompok 3
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2

21
KODE UNIT : JKM.MP01.003.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Kegiatan Kaizen
DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini berkaitan dengan Pengetahuan dan
keterampilan dan sikap kerja dalam melaksanakan kegiatan
Kaizen

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan kegiatan 1.1 Prinsip dan prosedur Kaizen dikuasai
Kaizen 1.2 Tim pelaksana Kaizen disusun
1.3 Obyek Kaizen diidentifikasi
1.4 Waktu, anggaran pelaksanaan ditetapkan
2 Menyiapkan bahan 2.1 Jumlah, jenis, bahan dan alat disiapkan sesuai
dan alat kebutuhan
2.2 Formulir pencatatan dan penilaian dipersiapkan
menurut kebutuhan
3 Menerapkan Kaizen 3.1. Data utama yang diperlukan dikumpulkan
3.2. Data diaudit dan dianalisis
3.3. Ide pemecahan masalah dirumuskan, dijabarkan
dalam rencana kerja dan dipresentasikan
3.4. Penugasan personal yang akan melaksanakan
Kaizen disiapkan.
3.5. Rencana kerja Kaizen diimplementasikan
4 Mengevaluasi 4.1. Hasil pelaksanaan Kaizen dievaluasi
pelaksanaan Kaizen 4.2. Hasil penerapan Kaizen distandarisir
5 Menyusun Rencana 5.1 Proses pelaksanaan didokumentasikan dalam
Kerja Kaizen Berikut bentuk gambar dan tulisan
dan Pelaporan 5.2 Hasil pelaksanaan secara keseluruhan dilaporkan
dan dipresentasikan
5.3 Rencana kerja Kaizen berikutnya
direkomendasikan.

Batasan Variabel

1. Kontek Variabel:
Unit ini berlaku untuk merencanakan, menyiapkan, menerapkan dan mengavaluasi
dan menyusun rencana kerja kaizen berikut dan pelaporan yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan Kaizen.

2. Bahan dan alat bantu:


Peralatan audit (stopwatch), peralatan khusus/special tools, peralatan pengangkat,
bahan, peralatan pengujian tekanan, format dan bahan.

3. Peraturan untuk melaksanakan Kaizen adalah:


3.1 Surat Keputusan Pimpinan Unit organisasi

22
Panduan Penilaian

1. Penjelasan Prosedur Penilaian :


Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum
menguasai unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang terkait
1.1 JKM.MP03.00.01 : Melaksanakan Flow Process Analysis
1.2 JKM.MP03.00.01 : Melaksanakan Komunikasi

2. Kondisi Penilaian :
2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi melaksanakan Kaizen.
2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi, praktek dan
simulasi di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1 Prinsip-prinsip dan prosedur Kaizen
3.2 Work study
3.3 Flow Process Analysis
3.4 Langkah-langkah penerapan Kaizen
3.5 Dokumentasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan :


Ketrampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut
4.1 Mengumpulkan data
4.2 Mewawancarai
4.3 Menghitung sesuai metode yang digunakan
4.4 Menganalisa
4.5 Menyusun laporan
4.6 Mempresentasikan hasil audit dan pengukuran

5. Aspek Kritis Penilaian


Aspek Kritis Penilaian merupakan sikap kerja yang harus diperhatikan, sebagai berikut :
5.1 Mengidentifikasi kesesuaian metode audit dan Kaizen
5.2 Mempersiapkan sarana penunjang dengan tepat
5.3 Proses audit dan analisis sesuai dengan metode yang digunakan.

23
KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2


2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara teknis dan analisis 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan Teknologi 2

24
KODE UNIT : KM.MP02.001.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Kegiatan 5S
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
melaksanakan kegiatan 5S.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Merencanakan kegiatan 1.1. Prinsip dan filosofi 5S dikuasai
5S 1.2. Lokasi penerapan 5S diidentifikasi.
1.3. Waktu, anggaran pelaksanaan ditetapkan
1.4. Tim pelaksana 5S disusun
1.5. Kondisi awal didokumentasikan
2. Menyiapkan bahan 2.1. Jumlah, jenis, bahan dan alat sesuai kebutuhan
dan alat disiapkan
2.2. Formulir pencatatan dan penilaian sesuai
kebutuhan disiapkan.
3. Menerapkan 5S 3.1. Barang/benda yang tidak diperlukan disisihkan
3.2. Barang/benda yang diperlukan disusun sesuai
dengan tempatnya
3.3. Barang/benda dibersihkan
3.4. Tingkat kerapihan dan kebersihan dipelihara
3.5. Seluruh orang dalam organisasi disuluh
4. Mengevaluasi kegiatan 4.1. Kondisi akhir didokumentasikan
5S 4.2. Laporan penerapan 5S disusun
4.3. Penilaian dilaksanakan diakhir pelaksanaan dengan
menggunakan form penilaian sesuai Standar

Batasan Variabel

1. Kontek Variabel:
Unit ini berlaku untuk merencanakan, menyiapkan, menerapkan dan mengavaluasi
5S yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan 5S.

2. Bahan dan alat bantu:


Peralatan tangan/hand tools, peralatan bertenaga/power tools, peralatan
khusus/special tools, peralatan pengangkat, bahan dan peralatan pembersih,
peralatan pengujian tekanan, format, label (warna merah, kuning dan hijau), cat,
sticker.

3. Peraturan untuk melaksanakan 5S adalah:


-

Panduan Penilaian
1. Penjelasan Prosedur Penilaian :
Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum
menguasai unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang terkait :
-

25
2. Kondisi Penilaian :
2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi melaksanakan 5 S.
2.2 Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi melaksanakan 5 S.
2.3 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi, praktek dan
simulasi di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:
3.1 Prinsip-prinsip 5S
3.2 Langkah-langkah penerapan 5S
3.3 Dokumentasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan:


Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:
4.1 Merencanakan kegiatan 5S
4.2 Menerapkan 5S
4.3 Mengevaluasi 5S

5. Aspek Kritis :
Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit
kompetensi ini :
5.1 Komitmen
5.2 Tersedia bahan dan alat

Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2


2 Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 1

26
Kode Unit : JKM.MP02.002.01
Judul Unit : Melaksanakan Total Quality Control (TQC)
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja dalam elemen kompetensi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan Total Quality Control (TQC).

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menyiapkan komitmen 1.1 Komitmen manajemen ditunjukkan


manajemen, organisasi dan 1.2 Organisasi TQC dibentuk dengan surat
pelatihan TQC keputusan
1.3 Pelatihan TQC dilaksanakan sesuai
kebutuhan
2. Menerapkan TQC 2.1 Dokumen TQC diidentifikasi sesuai kriteria
2.2 Aktifitas kelompok-kelompok kerja mutu
diidentifikasi menyelesaikan masalah mutu
3. Mengevaluasi penerapan TQC 3.1 Pencapaian mutu dinilai sesuai dengan
sasaran
3.2 Rekomendasi diusulkan kepada
manajemen organisasi

BATASAN VARIABEL

1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menyiapkan, menerapkan dan mengevaluasi yang digunakan
untuk melaksanakan TQC.

2. Perlengkapan untuk melaksanakan TQC, mencakup :


2.1 . Pedoman pengendlian mutu
2.2 . Modul PBK
2.3 . Multi media
2.4 . Buku Referensi
2.5 . Alat tulis kantor, Chart

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan TQC, meliputi :


3.1. Membangun budaya kerja
3.2. Menyusun organisasi
3.3. Melaksanakan pelatihan
3.4. Mengumpulkan dan menganalisis data
3.5. Mengidentifikasi masalah
3.6. Merencanakan pemecahan masalah
3.7. Melaksanakan kegiatan
3.8. Mengevaluasi hasil kegiatan

27
3.9. Menjaga kelangsungan dan meningkatkan mutu

4. Peraturan untuk melaksanakan TQC adalah :


4.1. Surat Keputusan Pimpinan unit-unit organisasi.

PANDUAN PENILAIAN :

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi yang terkait :
1.5. JKM.MP01.001.01 : Melaksanakan Komunikasi
1.6. JKM.MP01.002.01 : Melaksanakan Motivasi

2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, penerapan dan
evaluasi pelaksanaan TQC.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : Observasi, demonstrasi/praktek, dan
simulasi di workshop/bengkel kerja dan atau di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
a. Budaya organisasi
b. Pengetahuan visi, misi dan strategi
c. Motivasi
d. Delapan langkah pengendalian mutu
e. Tujuh alat pengendalian mutu (seven tools)
f. Tujuh alat pengendalian mutu baru (new seven tools)
g. Teknik pembuatan laporan
h. Teknik presentasi
i. Komunikasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan :


Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.1. Memotivasi
4.2. Menggunakan delapan langkah pengendalian mutu
4.3. Menggunakan tujuh alat pengendalian mutu (seven tools)
4.4. Menggunakan tujuh alat pengendalian mutu baru (new seven tools)
4.5. Menyusun laporan
4.6. Mempresentasikan hasil
4.7. Melakukan komunikasi

28
5. Aspek Kritis :
Aspek kritis untuk menemukenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1 Sistem manajemen terbuka
5.2 Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.3 Memahami pentingnya kualitas
5.4 Semangat berkelompok

Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci dalam unit ini Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3


2. Mengkomunikasikan menginformasikan dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3

29
Kode Unit : JKM.MP02.003.01
Judul Unit : Melaksanakan Customer Service
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dalam elemen kompetensi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan Customer Service.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1 Menyiapkan pelayanan prima 1.1 Karakteristik pelanggan diidentifikasi sesuai


pada pelanggan sasaran
1.2 Strategi pelayanan pelanggan dipilih sesuai
dengan kebutuhan
2 Menerapkan Customer Service 2.1 Dokumen keluhan pelanggan diidentifikasi
2.2 Dokumen tindak lanjut keluhan pelanggan
diidentifikasi
2.3 Dokumen Repeat order diidentifikasi
3 Mengevaluasi penerapan 3.1 Keluhan pelanggan ditindak lanjuti
Customer Service 3.2 Rekomendasi diusulkan kepada manajemen
organisasi

BATASAN VARIABEL

1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menyiapkan, menerapkan dan mengevaluasi yang digunakan
untuk melaksanakan customer service

2. Bahan dan Alat Bantu :


2.1. Peralatan tangan/Hand Tools
2.2. Peralatan tangan/Power tools
2.3. Kotak saran
2.4. Form saran
2.5. angket
2.6. Papan pengumuman

3. Peraturan untuk melaksanakan Costumer Serviceadalah :


3.1. Surat Keputusan Pimpinan Unit-Unit organisasi

4. Peraturan untuk melaksanakan Customer Service adalah :


4.1. Surat Keputusan Pimpinan unit-unit organisasi

30
PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi yang terkait :
1.1. JKM.MP01.001.01 : Melaksanakan Komunikasi
1.2. JKM.MP01.002.01 : Melaksanakan Motivasi

2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, penerapan dan
evaluasi pelaksanaan customer service
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : demonstrasi/praktek, dan simulasi di
workshop/bengkel kerja dan atau di tempat kerja

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1. Kebutuhan pelanggan
3.2. Teknik melayani pelanggan
3.3. Motivasi
3.4. Teknik penanganan keluhan pelanggan
3.5. Total Quality Service
3.6. Teknik pembuatan laporan
3.7. Teknik presentasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan :


Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.1. Memotivasi
4.2. Melakukan
4.3. Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan
4.4. Menganalisis kebutuhan pelanggan
4.5. Menggunakan alat pengendalian mutu
4.6. Memecahkan masalah keluhan pelanggan
4.7. Menyusun laporan
4.8. Mempresentasikan hasil
4.9. Mengumpulkan masalah keluhan pelanggan

5. Aspek Kritis :
Aspek kritis untuk menemukenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
Tersedia database
Tersedia kotak saran

31
Tersedia form saran

Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci dalam unit ini Tingkat


1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1

2. Mengkan menginformasikan dan ide-ide 1

3. Merencanakan dan Mengorganisasikan kegiatan 1

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan tehnis 1

6. Memecahkan masalah 1

7. Menggunakan teknologi 1

32
KODE UNIT : JKM.MP02.005.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Sistem Manajemen Kualitas
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
melaksanakan sistem manajemen kualitas.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1 Merencanakan sistem 1.1. Kebutuhan pengembangan sistem manajemen


manajemen kualitas kualitas (ISO 9000:2001) diidentifikasi
1.2. Tim pelaksana sistem manajemen kualitas
ditetapkan
1.3. Sistem manajemen kualitas direncanakan
2 Melakukan sistem 2.1. Dukungan manajemen dan pemangku kepentingan
manajemen kualitas ditetapkan
2.2. Data utama yang diperlukan dikumpulkan
2.3. Data pendukung dikumpulkan
2.4. Data dianalisis
2.5. Tindakan sistem manajemen kualitas direncanakan
2.6. Sistem manajemen kualitas dilakukan
3 Mengevaluasi sistem 3.1. Sistem manajemen kualitas dievalusi
manajemen kualitas 3.2. Sistem manajemen kualitas dinilai
4 Melaporkan hasil sistem 4.1. Laporan hasil kinerja sistem manajemen kualitas
manajemen kualitas disusun
4.2. Hasil analisa sistem manajemen kualitas dilaporkan
dan dipresentasikan
4.3. Umpan balik untuk perbaikan baik secara lisan
maupun tulisan diberikan

BATASAN VARIABEL

I. Kontek Variabel
1. Unit ini berlaku untuk merencanakan, melakukan, mengevaluasi dan melaporkan
sistem manajemen kualitas yang digunakan untuk melaksanakan sistem manajemen
kualitas.

2. Perlengkapan untuk melaksanakan sistem manajemen kualitas mencakup


merencanakan, melakukan, mengevaluasi dan melaporkan hasil sistem manajemen
kualitas, sbb :
2.1 Modul, referensi, buku pedoman
2.2 Standar operational prosedur
2.3 Alat tulis kantor
2.4 Laptop

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan sistem manajemen kualitas meliputi :


3.1. Menentukan kebutuhan pengembangan sistem manajemen kualitas
3.2. Menyusun jadwal pelaksanaan sistem manajemen kualitas

33
3.3. Menentukan pelaksanaan sistem manajemen kualitas
3.4. Mengumpulkan data yang diperlukan
3.5. Menganalisis sistem manajemen kualitas
3.6. Mengevaluasi sistem manajemen kualitas
3.7. Melaporkan dan mempresentasikan hasil sistem manajemen kualitas

4. Peraturan untuk melaksanakan sistem manajemen kualitas ini adalah :


4.1 ISO 9000-2001

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan Prosedur Penilaian :


Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi lain yang terkait :
1.1. PAR.HT02.001.01 Menyajikan presentasi
1.2. JKM.MP02.002.01 Melaksanakan TQC

2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas tercapainya kompetensi.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1 Pengertian sistem manajemen kualitas (ISO 9000-2001)
3.2 Metode-metode sistem manajemen kualitas
3.3 Penelitian dan pengembangan
3.4 Manajemen perubahan
3.5 Statistik

4. Ketrampilan yang dibutuhkan :


Ketrampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.1 Mengumpulkan data
4.2 Mewawancarai
4.3 Menilai hasil sistem manajemen kualitas
4.4 Mengevaluasi
4.5 Menyusun laporan
4.6 Mempresentasikan hasil sistem manajemen kualitas

5. Aspek Kritis Penilaian


Aspek kritis penilaian merupakan sikap kerja yang harus diperhatikan, sebagai berikut :
5.1. Mengidentifikasi kesesuaian sistem manajemen kualitas
5.2. Mempersiapkan sarana penunjang dengan tepat
5.3. Proses evaluasi sistem manajemen kualitas sesuai dengan metode yang
digunakan.

34
KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT


1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan Informasi 3
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2

35
KODE UNIT : JKM.MP02.006.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Audit dan Pengukuran Program
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja dari elemen kompetensi yang
dibutuhkan untuk Melaksanakan Audit dan Pengukuran

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan Audit dan 1.1. Jenis desain, proses, keluaran dan dampak
Pengukuran Program program yang telah diaudit, diukur dan
diidentifikasi
1.2. Waktu dan biaya pelaksanaan ditetapkan
1.3. Tim pelaksana audit dan pengukuran disusun
1.4. Metode audit dan pengukuran ditetapkan
1.5. Jenis data yang dibutuhkan ditetapkan
2. Melakukan Audit dan 2.1. Data utama yang diperlukan dikumpulkan
Pengukuran Program 2.2. Data pendukung dikumpulkan
2.3. Data diaudit dan diukur
2.4. Hasil audit dan pengukuran dianalisis
3. Melaporkan Hasil Audit dan 3.1. Hasil analisa disusun
Pengukuran Program 3.2. Hasil analisa dilaporkan dan dipresentasikan

BATASAN VARIABEL

1 Kontek Variabel
Unit ini berlaku untuk merencanakan, melakukan, menganalisa dan melaporkan hasil
audit da pengukuran program yang digunakan untuk melaksanakan audit dan
pengukuran program.

2 Bahan dan alat bantu


Perlengkapan untuk melaksanakan audit dan pengukuran program mencakup
merencanakan, melakukan, menganalisa hasil dan melaporkan hasil audit dan
pengukuran program, sbb :
Modul, referensi/diktat
Standar Operational Prosedur
Form-form audit dan pengukuran
Alat tulis kantor
Notebook.
3 Tugas pekerjaan untuk melaksanakan audit dan pengukuran program, meliputi :
3.1. Menentukan lokasi audit dan pengukuran program
3.2. Menyusun jadwal pelaksanaan audit dan pengukuran program
3.3. Menentukan metode audit dan pengukuran program
3.4. Membuat kuisoner pengumpulan data

36
3.5. Mengumpulkan data yang diperlukan
3.6. Mengaudit dan mengukur program
3.7. Menganalisa hasil audit dan pengukuran program
3.8. Melaporkan dan mempresentasikan hasil analisa audit dan pengukuran program
4 Peraturan untuk melaksanakan Audit dan Pengukuran ini meliputi :
-
PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan Prosedur Penilaian :


Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai
sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan
unit-unit kompetensi lain yang terkait :
1.1. PAR.HT02.001.01 Menyajikan Presentasi
1.2. JKM.MP02.005.01Quality Management System
1.3. Dst.

2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas tercapainya melaksanakan audit dan pengukuran program.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan
menggunakan kuisioner dan wawancara, pengolahan data dan analisis.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1 Pengertian audit dan pengukuran
3.2 Teknik dan metode audit dan pengukuran
3.3 Matematika
3.4 Quality Management System

4. Keterampilan yang dibutuhkan :


Ketrampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
Mengumpulkan data
Mewawancarai
Menghitung sesuai metode yang digunakan
Menganalisa
Menyusun laporan
Mempresentasikan hasil audit dan pengukuran

5. Aspek Kritis Penilaian


Aspek Kritis Penilaian merupakan sikap kerja yang harus diperhatikan, sebagai berikut
Mengidentifikasi kesesuaian metode audit dan pengukuran program
5.1. Mempersiapkan sarana penunjang dengan tepat
5.2. Proses audit dan pengukuran program sesuai dengan metode yang digunakan.

37
KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3

2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara teknis dan matematis 3

6. Memecahkan masalah 3

7. Menggunakan Teknologi 2

38
Kode Unit : JKM.MP02.007.01
Judul Unit : Melaksanakan Supervisi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dalam elemen kompetensi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan supervisi.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menyiapkan kegiatan supervisi 1.1 Dokumen supervisi disiapkan


1.2 Instruksi kerja disiapkan
2. Menerapkan supervisi 2.1. Bimbingan dan motivasi dilaksanakan
2.2. Penyimpangan prosedur diperba-iki
2.3. Bahan, proses kerja, hasil dan mutu
didokumentasikan
3. Mengevaluasi penerapan 3.1. Bahan, proses kerja, hasil dan mutu
supervisi ditindak-lanjuti sesuai norma, standar dan
prosedur
3.2. Rekomendasi diusulkan kepada manajemen
organisasi

BATASAN VARIABEL :

1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menyiapkan, menerapkan dan mengevaluasi yang digunakan
untuk melaksanakan supervisi.

2. Perlengkapan untuk melaksanakan supervisi, mencakup :


2.1. Prosedur supervisi
2.2. Modul PBK
2.3. Multi media
2.4. Buku Referensi
2.5. Alat tulis kantor & Chart

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan supervisi meliputi :


3.1. Membangun hubungan kerja
3.2. Melaksanakan instruksi kerja
3.3. Memberikan penugasan
3.4. Membimbing, memotivasi dan mengendalikan bawahan
3.5. Mengevaluasi hasil supervisi
3.6. Menjamin kualitas, kuantitas dan biaya sesuai standar

4. Peraturan untuk melaksanakan supervisi adalah :


4.1. Surat Keputusan Pimpinan unit-unit organisasi

39
PANDUAN PENILAIAN :

1. Penjelasan prosedur penilaian :

Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi yang terkait :
1.1. JKM.MP01.001.01 : Melaksanakan Komunikasi
1.2. JKM.MP01.001.01 : Melaksanakan Motivasi
1.3. JKM.MP02.009.01 : Melaksanakan Leadership

2. Kondisi Penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, penerapan dan
evaluasi pelaksanaan supervisi
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : demonstrasi/praktek, dan simulasi di
workshop/bengkel kerja dan atau di tempat kerja

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1. Prinsip-prinsip supervisi
3.2. Hubungan kerja
3.3. Cara kerja
3.4. Keselamatan kerja
3.5. Instruksi kerja
3.6. Motivasi
3.7. Negosiasi
3.8. Teknik pembuatan laporan
3.9. Teknik presentasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.1. Memotivasi
4.2. Melakukan instruksi kerja
4.3. Melakukan pembinaan
4.4. Melakukan hubungan kerja
4.5. Melakukan evaluasi

5. Aspek Kritis :

Aspek kritis untuk menemukenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Sistem manajemen terbuka
5.2. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.3. Memahami prinsip pengawasan
5.4. Semangat berkelompok

40
5.5. Komunikatif
5.6. Tegas
5.7. Dapat dipercaya

Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci dalam unit ini Tingkat


1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3

2. Mengkan menginformasikan dan ide-ide 3

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 3

7. Menggunakan teknologi 2

41
Kode Unit : JKM.MP02.008.01
Judul Unit : Melaksanakan Interpersonal Problem
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dalam elemen kompetensi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan interpersonal problem.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menyiapkan pemecahan 1.1 Problem individu diidentifikasi


interpersonal problem 1.2 Teknik pendekatan dipilih yang sesuai
dengan kebutuhan
2. Menerapkan pemecahan 2.1 Teknik pendekatan yang terpilih digunakan
interperso-nal problem untuk menyelesaikan problem individu
2.2 Hubungan harmonis antar individu
dibuktikan sesuai iklim kerja yang ideal
2.3 Sikap saling menghargai ditunjukkan
individu
3. Mengevaluasi hasil pemecahan 3.1 Sikap antar individu dievaluasi
in-terpersonal problem 3.2 Rekomendasi diusulkan kepada
manajemen organisasi

BATASAN VARIABEL

1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menyiapkan, menerapkan dan mengevaluasi yang digunakan
untuk melaksanakan interpersonal problem.

2. Bahan dan alat bantu :


2.1. Modul PBK
2.2. Formulir
2.3. Buku Referensi
2.4. Alat tulis kantor & chart

3. Peraturan untuk melaksanakan interpersonal problem adalah :


3.1. Surat Keputusan Pimpinan unit-unit organisasi

PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan prosedur penilaian :
Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi yang terkait :
1.1. JKM.MP01.001.01 : Melaksanakan Komunikasi
1.2. JKM.MP02.007.01 : Melaksanakan Supervisi
1.3. JKM.MP01.002.01 : Melaksanakan Motivasi

42
1.4. JKM.MP02.009.01 : Melaksanakan Leadership

2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, penerapan dan
evaluasi pelaksanaan interpersonal problem
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : demonstrasi/praktek, dan simulasi di
workshop/bengkel kerja dan atau di tempat kerja

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1. Teori motivasi
3.2. Manajemen konflik
3.3. Personal Scorecard
3.4. Cross cultural management

4. Keterampilan yang dibutuhkan :


Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.1. Mengenali perbedaan individu
4.2. Menggunakan alat dan teknik pemecahan konflik
4.3. Melakukan evaluasi

5. Aspek Kritis :
Aspek kritis untuk menemukenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Sistem manajemen terbuka
5.2. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.3. Memahami perbedaan individu
5.4. Komunikasi
5.5. Memahami budaya organisasi

Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci dalam unit ini Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3


2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2

43
Kode Unit : JKM.MP02.009.01
Judul Unit : Melaksanakan Leadership
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan leadership.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1 Menyiapkan visi, misi dan 1.1 Visi, misi dan tujuan organisasi ditentukan sesuai
tujuan organisasi sasaran
1.2 Strategi pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi
dipilih sesuai skala prioritas
2 Menerapkan leadership 2.1 Visi, misi dan tujuan organisasi diterapkan sesuai
dengan norma, standar dan prosedur leadership
2.2 Skala prioritas organisasi dipilih dan diawali sesuai
kebutuhan organisasi
3 Mengevaluasi penerapan 3.1 Kinerja dinilai sesuai norma, standar dan prosedur
leadership 3.2 Rekomendasi diusulkan kepada manajemen
organisasi

BATASAN VARIABEL

1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menyiapkan, menerapkan dan mengevaluasi yang digunakan
untuk melaksanakan leadership.

2. Perlengkapan untuk melaksanakan leadership, mencakup :


2.1. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
2.2. Multi media
2.3. Buku Referensi
2.4. Alat tulis kantor & chart

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan leadership meliputi :


3.1. Menentukan visi, misi dan tujuan organisasi
3.2. Menetapkan peraturan organisasi dan tata kerja
3.3. Membangun budaya dan lingkungan kerja
3.4. Memilih tehnik kepemimpinan
3.5. Melaksanakan tehnik kepemimpinan yang tepat
3.6. Mengevaluasi hasil kepemimpinan
3.7. Memelihara dan mengembangkan hubungan yang harmonis

4. Peraturan untuk melaksanakan leadership adalah :


4.1. Surat Keputusan pimpinan organisasi

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :

44
Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi yang terkait :
1.1. JKM.MP01.001.01 : Melaksanakan Komunikasi
1.2. JKM.MP02.007.01 : Melaksanakan Supervisi
1.3. JKM.MP01.002.01 : Melaksanakan Motivasi

2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, penerapan dan
evaluasi pelaksanaan leadership
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : demonstrasi, role play, praktek, dan
simulasi di bengkel kerja dan atau di tempat kerja

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1. Teori leadership
3.2. Teori perilaku organisasi
3.3. Teori motivasi
3.4. Cross cultural management
3.5. Komunikasi
3.6. Manajemen strategi
3.7. Manajemen perubahan

4. Keterampilan yang dibutuhkan :


Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.1. Menyusun visi, misi, tujuan, strategi, program dan kegiatan organisasi
4.2. Memecahkan masalah dan pengambilan keputusan
4.3. Melakukan Komunikasi
4.4. Menganalisis situasi internal dan eksternal

5. Aspek Kritis :
Aspek kritis untuk menemukenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Sistem manajemen terbuka
5.2. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.3. Memahami perbedaan individu
5.4. Komunikasi
5.5. Memahami budaya organisasi

45
Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci dalam unit ini Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3


2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2

46
KODE UNIT : JKM.MP02.010.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Total Productive Maintenance (TPM)
DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
melaksanakan Total Productive Maintenance (TPM).

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Identifikasi mesin dan 1.1 Mesin dan peralatan diidentifikasi berdasarkan jenis
peralatan dan spesifikasi.
1.2 SOP masing-masing peralatan dan mesin dikuasai
1.3 Spesifikasi Mesin dan peralatan dikuasai dipahami.

2. Menyusun program 2.1 Program maintenance disusun untuk maintenance


maintenance harian, mingguan, bulanan, tahunan.
2.2 Menentukan jadual maintenance menyeluruh (Over
Haul).
2.3 Teknisi maintenance dan spare parts dipersiapkan
sesuai program.

3. Pelaksanaan 3.1. maintenance rutin dilaksanakan sesuai program


maintenance dan jadual oleh operator
3.2. spare parts digunakan sesuai kebutuhan
3.3. Kartu perawatan mesin diisi sesuai ketentuan
3.4. Koordinasi antar unit terkait dilaksanakan secara
efektif.

4. Mengevaluasi 4.1. Hasil pelaksanaan maintenance dievaluasi


4.2. Hasil maintenance distandarisasi

5. Menyusun risalah dan 5.1 Proses pelaksanaan didokumentasikan dalam


Pelaporan bentuk gambar dan tulisan
5.2 Hasil dokumentasi disusun dalam bentuk risalah
sesuai dengan standar sistimatika
5.3 Hasil pelaksanaan secara keseluruhan dilaporkan

Batasan Variabel

1. Konteks Variabel:

Standar kompetensi ini digunakan untuk semua jenis pekerjaan khususnya untuk
kegiatan produksi, jasa, perkantoran perbengkelan.

2. Perlengkapan dan peralatan untuk melaksanakan TPM

2.1. Modul pelatihan berbasis kompetensi


2.2. Multimedia

47
2.3. Buku referensi
2.4. tulis kantor dan flipchart

3. Tugas dan Peralatan untuk melaksanakan TPM

Spesifikasi bidang pekerjaan dan jenis jasa/produk.


2.1.1 SOP (Standard Operation Procedures).
2.2 Persyaratan di tempat kerja/industri.
2.3 Peralatan tangan/ handtools, peralatan bertenaga/ powertools, peralatan khusus/
specialtools, peralatan pengangkat, bahah dan peralatan pembersih, peralatan
pengukuran, format dan kartu kendali

4. Peraturan pelaksanaan TPM:


4.1 Surat keputusan pimpinan organisasi terkait.

Panduan Penilaian

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai
sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan
unit-unit kompetensi yang terkait :
1.1 JKM.MP01.001.01 : Melaksanakan Komitmen manajemen
1.2 JKM.MP01.001.01 : Melaksanakan Pelatihan TPM
1.3 JKM.MP01.001.01 : Melaksanakan Evaluasi

2. Kondisi Penilaian :
2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, penerapan
dan evaluasi pelaksanaan TPM
2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : pengamatan/ observasi
demonstrasi/praktek dan simulasi di workshop/bengkel kerja dan atau di tempat
kerja

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :


3.1. Prinsip kerja
3.2. Material handling
3.3. Motivasi
3.4. Dokumentasi
3.5. Pengarsipan
3.6. Sikap kerja
3.7. Sanitasi
3.8. Persyaratan keamanan perlengkapan kerja
3.9. Kebijakan perusahaan
3.10. Persyaratan keselamatan diri
3.11. Metode dan bahan-bahan pembersih

4. Keterampilan yang dibutuhkan:


4.1. Menyisihkan barang/alat yang tidak perlukan
4.2. Menempatkan barang/alat pada tempat yang tepat
4.3. Membersihkan bahan, alat, mesin dan lingkungan kerja
4.4. Merawat bahan, alat, mesin dan lingkungan kerja
4.5. Melaksanakan visual manajemen
4.6. Menggunakan prosedur membongkar

48
4.7. Menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai
4.8. Menyimpan/memelihara catatan/data
4.9. Menentukan tindakan perbaikan yang paling tepat
..
5. Aspek Kritis :
Aspek kritis untuk menemukenali kondisi pekerjan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetisi ini, adalah sebagai berikut :
5.1 Penilaian kondisi mesin dan peralatan kerja
5.2 Penilaian secara periodik sesuai program pelaksanaan TPM

Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2


2 Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

49
KODE UNIT : JKM.MP02.011.01

JUDUL UNIT : Melaksanakan Audit Kinerja Perusahaan Untuk Penghargaan


Produktivitas dan Kualitas
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja dari elemen kompetensi yang
dibutuhkan untuk Melaksanakan Audit Kinerja Perusahaan Untuk
Penghargaan Produktivitas dan Kualitas

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan Audit Kinerja 1.1. Metode audit kinerja perusahaan ditetapkan


Perusahaan Untuk 1.2. Kuesioner audit kinerja disusun
Penghargaan Produktivitas dan
1.3. Jenis data yang dibutuhkan ditetapkan
Kualitas
1.4. Waktu pelaksanaan ditetapkan

2. Melakukan Audit Kinerja 2.1. Data yang diperlukan dikumpulkan


Perusahaan Untuk 2.2. Data diolah
Penghargaan Produktivitas dan
2.3. Hasil pengolahan data dianalisis
Kualitas
3. Melaporkan Hasil Audit Kinerja 3.3. Hasil audit disusun
Perusahaan Untuk 3.4. Hasil audit dilaporkan dan dipresentasikan
Penghargaan Produktivitas dan
Kualitas

BATASAN VARIABEL

1. Kontek Variabel
Unit ini berlaku untuk merencanakan, melakukan dan melaporkan hasil audit yang
digunakan untuk melaksanakan Audit Kinerja Perusahaan Untuk Penghargaan
Produktivitas dan Kualitas

2. Perlengkapan untuk melaksanakan audit dan pengukuran program mencakup


merencanakan, melakukan dan melaporkan hasil audit kinerja perusahaan untuk
penghargaan produktivitas dan kualitas, sbb :
2.1. Modul, referensi/diktat
2.2. Standar Operational Prosedur
2.3. Form-form audit kinerja perusahaan untuk penghargaan produktivitas
2.4. dan kualitas
2.5. Alat tulis kantor
2.6. Notebook.

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan audit kinerja perusahaan untuk


penghargaan produktivitas dan kualitas meliputi :

50
3.1. Menentukan lokasi audit kinerja perusahaan untuk penghargaan
produktivitas dan kualitas
3.2. Menyusun jadwal pelaksanaan audit kinerja perusahaan untuk
penghargaan produktivitas dan kualitas
3.3. Menentukan metode audit kinerja perusahaan untuk penghargaan
produktivitas dan kualitas
3.4. Membuat kuisoner pengumpulan data
3.5. Mengumpulkan data yang diperlukan
3.6. Mengaudit dan mengukur kinerja perusahaan untuk penghargaan
produktivitas dan kualitas
3.7. Menganalisa hasil audit audit kinerja perusahaan untuk penghargaan
produktivitas dan kualitas
3.8. Melaporkan dan mempresentasikan hasil analisa audit kinerja perusahaan
untuk penghargaan produktivitas dan kualitas

4. Peraturan untuk melaksanakan audit kinerja perusahaan untuk penghargaan


produktivitas dan kualitas ini meliputi :
-

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan Prosedur Penilaian :


Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai
sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini
dengan unit-unit kompetensi lain yang terkait :

1.1. PAR.HT02.001.01 Menyajikan Presentasi


1.2. Audit dan Pengukuran Program
1.3. Pengukuran Produktivitas
1.4. Dst.

2. Kondisi Penilaian :
a. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi.
b. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
workshop/bengkel kerja dan atau di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai
berikut
3.1 Pengertian audit, produktivitas dan kualitas
3.2 Teknik dan metode audit kinerja perusahaan
3.3 Matematika

51
4. Keterampilan yang dibutuhkan :
Ketrampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut
4.1 Mengumpulkan data
4.2 Mewawancarai
4.3 Menghitung sesuai metode yang digunakan
4.4 Menganalisa
4.5 Menyusun laporan
4.6 Mempresentasikan hasil audit kinerja

5. Aspek Kritis Penilaian


Aspek Kritis Penilaian merupakan sikap kerja yang harus diperhatikan, sebagai
berikut :
5.1. Mengidentifikasi kesesuaian metode audit kinerja perusahaan
5.2. Mempersiapkan sarana penunjang dengan tepat
5.3. Proses audit kinerja perusahaan sesuai dengan metode yang digunakan.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3


2. Mengkan ide-ide dan informasi 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara teknis dan matematis 3
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan Teknologi 2

52
KODE UNIT : JKM.MP02.012.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Penilaian Kinerja Individu
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
melaksanakan penilaian kinerja Individu.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan penilaian 1.1. Lokasi penerapan penilaian kinerja individu


kinerja individu diidentifikasi
1.2. Tim pelaksana penilaian kinerja individu ditetapkan
1.3. Metode penilaian kinerja individu ditetapkan
1.4. Jenis data yang dibutuhkan ditetapkan
2. Melakukan penilaian kinerja 2.1. Data utama yang diperlukan dikumpulkan
individu 2.2. Data pendukung dikumpulkan
2.3. Nilai kinerja individu dihitung
3. Menganalisa hasil penilaian 3.1. Nilai kinerja individu yang didapat di analisa
kinerja individu 3.2. Nilai kinerja individu dievaluasi
4. Melaporkan hasil penilaian 4.1. Hasil analisa disusun
kinerja individu 4.2. Hasil analisa dilaporkan dan dipresentasikan

BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk merencanakan penilaian kinerja individu, melakukan penilaian
kinerja individu, menganalisa hasil penilaian kinerja individu dan melaporkan hasil
penilaian kinerja individu yang digunakan untuk melaksanakan penilaian kinerja
individu pada semua sektor ekonomi.
2. Perlengkapan untuk melaksanakan penilaian kinerja individu mencakup :
a. Modul, referensi/diktat
b. Standar operational prosedur
c. Pedoman penilaian kinerja
d. Alat tulis kantor
e. Alat ukur (stopwatch)
f. Laptop
3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan penilaian kinerja individu meliputi:
3.1. Menentukan lokasi penilaian kinerja individu
3.2. Menyusun jadwal pelaksanaan penilaian kinerja individu
3.3. Menentukan metode penilaian kinerja individu
3.4. Membuat kuisoner pengumpulan data
3.5. Mengumpulkan data yang diperlukan
3.6. Mengukur kinerja individu
3.7. Menganalisa kinerja Individu
3.8. Melaporkan dan mempresentasikan hasil analisa Individu

53
4. Peraturan untuk melaksanakan penilaian kinerja individu ini meliputi :
4.1. Surat Edaran Menpan tentang kinerja.

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan Prosedur Penilaian :


Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai
sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan
unit-unit kompetensi lain yang terkait :
1.1. PAR.HT02.001.01 Menyajikan presentasi
1.2. JKM.MP02.013.01 Melaksanakan pengukuran produktivitas

2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas tercapainya kompetensi.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1 Pengertian kinerja individu
3.2 Metode-metode penilaian kinerja individu
3.3 Statistik
3.4 Manajemen sumberdaya manusia

4. Keterampilan yang dibutuhkan :


Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.1 Mengumpulkan data
4.2 Mewawancarai
4.3 Mengukur sesuai metode yang digunakan
4.4 Menganalisa
4.5 Menyusun laporan
4.6 Mempresentasikan hasil penilaian kinerja

5. Aspek Kritis Penilaian


Aspek kritis penilaian merupakan sikap kerja yang harus diperhatikan, sebagai berikut :
5.1. Mengidentifikasi kesesuaian metode penilaian kinerja individu
5.2. Mempersiapkan sarana penunjang dengan tepat
5.3. Proses penilaian kinerja individu sesuai dengan metode yang digunakan.

54
KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT


1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide - ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2

55
KODE UNIT : JKM.MP02.013.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Pengukuran Produktivitas
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
Melaksanakan Pengukuran Produktivitas.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan 1.1 Lokasi penerapan pengukuran produktivitas


pengukuran produktivitas ditetapkan
1.2 Metode pengukuran produktivitas ditetapkan
1.3 Tim pelaksana pengukuran produktivitas ditetapkan
1.4 Jenis data yang dibutuhkan ditetapkan
2. Melakukan pengukuran 2.1. Data utama yang diperlukan dikumpulkan
produktivitas 2.2. Data pendukung dikumpulkan dan diolah
2.3. Nilai produktivitas dihitung
3. Menganalisis hasil 3.1. Nilai produktivitas yang didapat dianalisa
pengukuran produktivitas 3.2. Nilai produktivitas dievaluasi
4. Melaporkan hasil 4.1. Hasil analisis dan evaluasi disusun
pengukuran produktivitas 4.2. Hasil analisis dan evaluasi dilaporkan dan
dipresentasikan

BATASAN VARIABEL

1. Kontek Variabel
Unit ini berlaku untuk merencanakan pengukuran produktivitas, melakukan pengukuran
produktivitas, menganalisa hasil pengukuran produktivitas dan melaporkan hasil
pengukuran produktivitas yang digunakan untuk melaksanakan pengukuran
produktivitas pada semua sektor.

2. Perlengkapan untuk melaksanakan pengukuran produktivitas adalah sbb :


2.1 Modul, referensi/diktat
2.2 Standar operational prosedur
2.3 Formulir pengukuran
2.4 Alat tulis kantor
2.5 Alat ukur (stopwatch)
2.6 Laptop
2.7 Pedoman pengukuran

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan pengukuran produktivitas meliputi :


3.1 Menentukan lokasi pengukuran produktivitas
3.2 Menyusun jadwal pelaksanaan pengukuran produktivitas
3.3 Menentukan metode pengukuran produktivitas
3.4 Membuat kuisoner pengumpulan data
3.5 Mengumpulkan data yang diperlukan
3.6 Menghitung produktivitas

56
3.7 menganalisa produktivitas
3.8 Melaporkan dan mempresentasikan hasil analisa produktivitas

4. Peraturan untuk melaksanakan Pengukuran Produktivitas ini meliputi:


4.1. Surat Edaran Menteri No. 23 tahun 2003 tentang pedoman pengukuran
produktivitas

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan Prosedur Penilaian :


Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai
sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan
unit-unit kompetensi lain yang terkait :
1.1. PAR.HT02.001.01 Menyajikan Presentasi
1.2. JKM.MP02.017.01 Melaksanakan Konsultasi Manajemen

2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas tercapainya kompetensi.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1 Konsep produktivitas
3.2 Metode-metode pengukuran produktivitas
3.3 Statistik
3.4 Dasar-dasar akuntansi
3.5 Lingkungan strategis mikro dan makro

4. Ketrampilan yang dibutuhkan :


Ketrampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.1 Mengumpulkan data
4.2 Mewawancarai
4.3 Menghitung sesuai metode yang digunakan
4.4 Menganalisis
4.5 Menyusun laporan
4.6 Mempresentasikan hasil pengukuran

5. Aspek Kritis Penilaian


Aspek Kritis Penilaian merupakan sikap kerja yang harus diperhatikan, sebagai berikut
5.1. Mengidentifikasi kesesuaian metode pengukuran produktivitas
5.2. Mempersiapkan sarana penunjang dengan tepat
5.3. Proses pengukuran produktivitas sesuai dengan metode yang digunakan.

57
KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT


1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide - ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2

58
KODE UNIT : JKM.MP02.014.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Manajemen Resiko (Risk Management)
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
meningkatkan produktivitas melalui penerapan manajemen
resiko dan aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam
penerapan manajemen resiko.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1 Mengukur akibat resiko 1.1 Resiko yang berpotensi diidentifikasi.


yang terjadi. 1.2 Dampak dari resiko dianalisis dan diukur.
1.3 Tingkat potensi resiko ditetapkan
2 Melaksanakan program 2.1 Program manajemen resiko dilaksanakan sesuai
manajemen resiko. dengan jadwal dan prosedur.
2.2 Hasil pelaksanaan program manajemen resiko
ditetapkan.
3 Mengukur dan menilai hasil 3.1 Tingkat keberhasilan yang dicapai diukur, dan
yang sudah dilaksanakan. dinilai.
3.2 Tingkat keberhasilan yang dicapai ditetapkan.
4 Menjaga dan mengem- 4.1. Hasil improvement sudah terinventarisasi.
bangkan program yang
sudah terlaksana. 4.2. Hasil improvement sudah distandardisasi.

BATASAN VARIABEL

1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk mendefinisikan, melaksanakan, mengukur dan menilai serta
menjaga dan mengembangkan program yang sudah terlaksana yang digunakan untuk
melaksanakan manajemen resiko (risk management).

2. Perlengkapan untuk melaksanakan manajemen resiko, mencakup :


2.1. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
2.2. Multi media
2.3. Buku Referensi
2.4. Alat tulis kantor & chart

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan manajemen resiko meliputi:


3.1. Mengurangi resiko yang berpotensi, tantangan, dan mengukur akibat resiko yang
terjadi.
3.2. Melaksanakan program penanggulangan dari manajemen resiko.
3.3. Mengukur dan menilai hasil yang sudah dilaksanakan.
3.4. Menjaga dan mengembangkan program yang sudah terlaksana

4. Peraturan untuk melaksanakan manajemen resiko adalah :


4.1. Surat Keputusan Pimpinan perusahaan.

59
PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi yang terkait :
1.1. JKM.MP02.017.01 Melaksanakan Konsultansi Manajemen

2. Kondisi Penilaian :
2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan pendefinisian, pelaksanaan,
pengukuran dan penilaian hasil yang sudah terlaksana untuk pelaksanaan
manajemen resiko.
2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara :
2.3 Tertulis, lisan/wawancara dan demonstrasi, role play, praktek di bengkel kerja dan
atau di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1. Teori strategi perusahaan
3.2. Teori dan teknik penilaian
3.3. Teori dan teknik analisis SWOT

4. Keterampilan yang dibutuhkan :


Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.1. Mengidentifikasi perkembangan potensi resiko.
4.2. Memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.
4.3. Menggunakan alat ukur.

5. Aspek Kritis:
Aspek kritis untuk menemu kenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Sistem manajemen terbuka
5.2. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.3. Akses mendapatkan informasi
5.4. Teliti

Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci dalam unit ini Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3


2. Mengkomunikasikan informasi dan ide - ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan berkelompok 1
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2

60
KODE UNIT : JKM.MP02.015.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Customer Relationship Management (CRM)
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan peningkatan
produktivitas melalui penerapan Customer Relationship
Management (CRM) dan aspek-aspek yang harus diperhatikan
dalam penerapan Customer Relationship Management (CRM).

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menetapkan dan memilih 1.1. Barang-barang produksi dipilah dan ditetapkan


spesifikasi hasil produksi. sesuai dengan jenis, jumlah dan kualitas
1.2. Barang-barang produksi teridentifikasi sesuai
spesifikasi.
2. Memilih sistem yang terbaik 2.1. Sistem arus barang (FIFO atau LIFO) sudah
untuk menentukan arus ditetapkan berdasarkan jenis barang.
barang (FIFO atau LIFO). 2.2. Sistem arus barang yang dipilih dilaksanakan
sesuai kebutuhan
3. Mengatur susunan barang 3.1. Susunan barang sudah ditentukan sesuai
berdasarkan pilihan arus sistem arus barang (FIFO atau LIFO).
barang (FIFO atau LIFO). 3.2. Barang hasil produksi disusun berdasarkan
sistem yang dipilih.
4. Menetapkan penyusunan 4.1. Sistem komputerisasi dikuasai.
barang berdasarkan sistem 4.2. Jumlah komputer ditentukan sesuai kebutuhan.
komputerisasi.

BATASAN VARIABEL :

1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menetapkan, memilih, mengatur susunan barang, menetapkan
penyusunan barang berdasarkan sistem komputerisasi yang digunakan untuk
melaksanakan Customer Relationship Management (CRM).

2. Bahan dan alat bantu :


Peralatan tangan/hand tools, peralatan bertenaga/power tools, modul pelatihan berbasis
kompetensi, multimedia danbuku referensi

3. Peraturan untuk melaksanakan Customer Relationship Management (CRM) adalah :


3.1. Surat Keputusan Pimpinan perusahaan.
3.2. Standar Nasional Indonesia (SNI).

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :

61
Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi yang terkait :
1.1 JKM.MP03.001.01 Melaksanakan Tim Building
1.2 JKM.MP03.003.01 Melaksanakan Balance Score Card

2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi yang terkait dengan penetapan, pemilihan, pengaturan
susunan barang, penetapan penyusunan barang untuk pelaksanaan Customer
Relationship Management (CRM).
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara :
Tertulis, lisan/wawancara dan demonstrasi/praktek di workshop/ bengkel kerja dan
atau di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1. Teori penetapan arus keluar barang (FIFO dan LIFO)
3.2. Teori just in time dan supply chain management
3.3. Teori dan teknik penilaian
3.4. Teori Benchmark
3.5. Teori Skema Saran

4. Keterampilan yang dibutuhkan :


Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.1. Mengukur indek kepuasan pelanggan.
4.2. Memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.
4.3. Menerapkan alat-alat peningkatan produktivitas.
4.4. Bekerja dengan efektif
4.5. Mengendalikan kualitas produk

5. Aspek Kritis:
Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit
kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Sistem manajemen terbuka
5.2. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.3. Memahami kebutuhan pelanggan
5.4. Ramah dan komunikatif

62
Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci dalam unit ini Tingkat


1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2
2. Mengkomunikasikan menginformasikan dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 1

63
KODE UNIT : JKM.MP02.016.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Jejaring Distribusi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
melaksanakan jejaring distribusi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1 Merencanakan jejaring 1.1. Lokasi jejaring distribusi diidentifikasi.


distribusi 1.2. Waktu dan biaya pelaksanaan ditetapkan.
1.3. Tim pelaksana pembentukan jejaring distribusi
ditetapkan.
2 Melakukan pembentukan 2.1. Data utama yang diperlukan dikumpulkan.
jejaring distribusi 2.2. Data pendukung dikumpulkan.
2.3. Jejaring distribusi ditetapkan.

3 Mengevaluasi jejaring 3.1. Hasil jejaring distribusi dianalisis.


distribusi 3.2. Nilai jejaring distribusi ditemukan.
4 Melaporkan hasil kinerja 4.1. Laporan hasil kinerja jejaring distribusi disusun.
jejaring distribusi 4.2. Hasil analisa jejaring distribusi dilaporkan dan
dipresentasikan.
4.3. Umpan balik untuk perbaikan baik secara lisan
maupun tulisan diberikan.

BATASAN VARIABEL

1 Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk merencanakan, melakukan, mengevaluasi dan melaporkan jejaring
distribusi yang digunakan untuk melaksanakan jejaring distribusi pada semua sektor
ekonomi.

2 Perlengkapan untuk melaksanakan jejaring distribusi, meliputi :


2.1 Modul, referensi/diktat
2.2 Standar operational prosedur
2.3 Formulir-formulir jejaring distribusi
2.4 Alat tulis
2.5 Laptop

3 Tugas pekerjaan untuk melaksanakan jejaring distribusi meliputi :


3.1. Menentukan metode jejaring distribusi
3.2. Mengumpulkan data yang diperlukan
3.3. Menentukan lokasi jejaring distribusi
3.4. Menyusun jadwal pelaksanaan jejaring distribusi
3.5. Menganalisis jejaring distribusi
3.6. Mengevaluasi jejaring distribusi
3.7. Melaporkan dan mempresentasikan hasil jejaring distribusi

64
4 Peraturan untuk melaksanakan jejaring distribusi ini meliputi :
4.1. Regulasi lokal
4.2. Regulasi internasional
4.3. Kearifan/budaya setempat

PANDUAN PENILAIAN

1 Penjelasan prosedur penilaian :


Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi lain yang terkait :
1.1. PAR.HT02.001.01 Menyajikan presentasi
1.2. JKM.MP02.003.01 Melaksanakan Customer Service
1.3. JKM.MP02.015.01 Melaksanakan Customer Relationship Managament

2 Kondisi Penilaian :
2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas tercapainya kompetensi.
2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di bengkel kerja
dan atau di tempat kerja.

3 Pengetahuan yang dibutuhkan :


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1 Pengertian jejaring distribusi
3.2 Metode-metode jejaring distribusi
3.3 Penelitian lapangan
3.4 Analisis cost benefit
3.5 Manajemen distribusi

4 Ketrampilan yang dibutuhkan :


Ketrampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.1 Mengumpulkan data
4.2 Mewawancarai
4.3 Mengolah dan menganalisis data
4.4 Mengevaluasi dan mengukur keberhasilan
4.5 Menyusun laporan
4.6 Mempresentasikan jejaring distribusi

5 Aspek Kritis Penilaian


Aspek kritis penilaian merupakan sikap kerja yang harus diperhatikan, sebagai berikut :
5.1. Mengidentifikasi kesesuaian jejaring distribusi
5.2. Mempersiapkan sarana penunjang dengan tepat
5.3. Proses evaluasi jejaring distribusi sesuai dengan metode yang digunakan.

65
KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT


1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2

66
KODE UNIT : JKM.MP02.017.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Konsultansi Manajemen
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
meningkatkan produktivitas melalui konsultansi manajemen dan
aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam penerapan
konsultansi manajemen.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1 Mengidentifikasi kebutuhan 1.1 Kebutuhan pelanggan diidentifikasi dan


pelanggan. ditetapkan.
1.2 Materi konsultansi ditetapkan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan.

2 Melaksanakan konsultansi 2.1 Jadwal pelaksanaan konsultansi ditetapkan.


sesuai kode etik.
2.2 Konsultasi dilaksanakan sesuai dengan kode
etik.
2.3 Advise konsultan dilaksanakan oleh pelanggan

3 Melaksanakan observasi 3.1 Hasil pelaksanaan konsultansi diukur dan dinilai.


dan menilai peningkatan
3.2 Hasil pengukuran dan penilaian dianalisis dan
hasil konsultansi.
distandardisasi.

4 Merekomendasikan 4.1 Rekomendasi peningkatan hasil konsultansi


tindaklanjut untuk menjaga ditetapkan.
unjuk kerja yang telah
4.2 Standar keberhasilan konsultansi ditetapkan
dicapai.
melalui pengukuran.

BATASAN VARIABEL

1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk mengidentifikasi, melaksanakan kosultansi, merekomendasikan
tindak lanjut yang digunakan untuk melaksanakan konsultansi manajemen.

2. Perlengkapan untuk melaksanakan konsultansi manajemen, mencakup :


2.1. Multi media
2.2. Buku Referensi
2.3. Alat tulis kantor & chart
2.4. Alat ukur

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan konsultansi manajemen meliputi :


3.1. Mengidentifikasi pelanggan.
3.2. Mengidentifikasi masalah.
3.3. Melaksanakan bimbingan kosultansi sesuai kode etik.
3.4. Memonitor hasil pelaksanaan konsultansi.
3.5. Menyusun rekomendasi.

67
4. Peraturan untuk melaksanakan konsultansi manajemen adalah :
4.1. Surat Keputusan pimpinan perusahaan.
4.2. Peraturan kode etik konsultan.

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi yang terkait :
1.1. JKM.MP01.001.01 : Melaksanakan Komunikasi
1.2. JKM.MP02.013.01 : Melaksanakan Pengukuran Produktivitas

2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan identifikasi,
pelaksanaan kosultansi, dan rekomendasi tindak lanjut untuk pelaksanaan
konsultansi manajemen.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara :
Tertulis, lisan/wawancara dan demonstrasi, role play, praktek di bengkel kerja
dan atau di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1. Teori penetapan tujuan
3.2. Teori perilaku organisasi
3.3. Teori motivasi
3.4. Teori dan teknik penilaian
3.5. Komunikasi
3.6. Manajemen strategi
3.7. Teori konsultasi manajemen

4. Keterampilan yang dibutuhkan :


Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.1. Mengukur produktivitas.
4.2. Memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.
4.3. Menerapkan alat-alat peningkatan produktivitas.
4.4. Berkomunikasi.
4.5. Menerapkan manajemen konsultansi.

5. Aspek Kritis:
Aspek kritis untuk menemukenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Sistem manajemen terbuka
5.2. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.3. Memahami perbedaan individu
5.4. Ramah dan komunikatif

68
Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci dalam unit ini Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3


2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 1

69
KODE UNIT : JKM.MP02.018.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Inovasi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja dari elemen kompetensi yang
dibutuhkan untuk Melaksanakan Inovasi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan Inovasi 1.1. Lokasi Inovasi diidentifikasi


1.2. Waktu dan biaya pelaksanaan ditetapkan
1.3. Tim pelaksana Inovasi ditetapkan

2. Melakukan Inovasi 2.1. Data utama yang diperlukan dikumpulkan


2.2. Data pendukung dikumpulkan
2.3. Data dianalisis
2.4. Tindakan Inovasi direncanakan.
2.5. Inovasi dilakukan

3. Mengevaluasi Inovasi 3.5. Inovasi dievalusi


3.6. Inovasi dinilai.

4. Melaporkan hasil Inovasi 4.1. Laporan hasil kinerja Inovasi disusun


4.2. Hasil analisa Inovasi dilaporkan dan
dipresentasikan
4.3. Umpan balik untuk perbaikan baik secara
lisan maupun tulisan diberikan

BATASAN VARIABEL

1. Kontek Variabel
Unit ini berlaku untuk merencanakan, melakukan, mengevaluasi dan Melaporkan
Inovasi yang digunakan untuk Melaksanakan Inovasi pada semua sektor ekonomi.
2. Bahan dan alat bantu :
2.1. Modul, referensi/diktat
2.2. Standar Operational Prosedur
2.3. Alat tulis kantor
2.4. Notebook.
3. Peraturan untuk melaksanakan Inovasi ini meliputi :
-

70
PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan Prosedur Penilaian :


Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi lain yang terkait :
1.1. PAR.HT02.001.01 Menyajikan Presentasi

2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas tercapainya kompetensi.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi, simulasi di
Workshop/bengkel kerja dan atau di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1 Pengertian Inovasi
3.2 Metode-metode Inovasi
3.3 Penelitian dan Pengembangan
3.4 Manajemen Perubahan

4. Ketrampilan yang dibutuhkan :


Ketrampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.1 Mengumpulkan data
4.2 Mewawancarai
4.3 Menilai Hasil Inovasi
4.4 Mengevaluasi
4.5 Menyusun laporan
4.6 Mempresentasikan hasil Inovasi

5. Aspek Kritis Penilaian


Aspek Kritis Penilaian merupakan sikap kerja yang harus diperhatikan, sebagai berikut :
5.1. Mengidentifikasi kesesuaian Inovasi
5.2. Mempersiapkan sarana penunjang dengan tepat
5.3. Proses evaluasi Inovasi sesuai dengan metode yang digunakan.

71
KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3


2. Mengkan menginformasikan dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan berkelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3

72
KODE UNIT : JKM.MP03.001.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Tim Building
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan peningkatan kerjasama
tim dan aspek-aspek yang harus diperhatikan selama
pelaksanaan kegiatan peningkatan kerjasama tim.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menetapkan kebutuhan 1.1. Kebutuhan umum dalam rangka kerjasama tim


umum dan membangun ditetapkan sesuai dengan keperluan.
kerjasama tim 1.2. Semangat kerjasama anggota tim baik (displin
kerja tim, pembagian tugas, tepat waktu)
ditetapkan.
2. Mengorganisir dan 2.1. Pembagian tugas yang merata ditetapkan.
melaksanakan kerjasama
tim 2.2. Sasaran kerja tercapai.

3. Mengamati dan 3.1. Performansi keberhasilan unit kerja ditetapkan.


mengendalikan hasil kerja 3.2. Formulir isian pengamatan tim ditetapkan.
4. Mempertahankan dan 4.1. Tingkat keberhasilan kerjasama tim ditetapkan.
mengembangan mutu 4.2. Program peningkatan mutu yang berkelanjutan
kerjasama tim ditetapkan.

BATASAN VARIABEL

1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menetapkan, mengorganisir, melaksanakan, mengamati,
mengendalikan, mempertahankan dan mengembangan mutu kerjasama tim yang
digunakan untuk melaksanakan Tim Building.

2. Perlengkapan untuk melaksanakan Tim Building, mencakup :


2.1. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
2.2. Multi media
2.3. Buku Referensi
2.4. Alat tulis kantor & chart

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan Tim Building meliputi:


3.1. Menetapkan kebutuhan umum dan membangun kerjasama tim
3.2. Mengorganisir dan melaksanakan kerjasama tim
3.3. Mengamati dan mengendalikan hasil kerja

4. Peraturan untuk melaksanakan Tim Building adalah :


4.1. Surat Keputusan Pimpinan perusahaan.

73
PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi yang terkait :
1.1. JKM.MP03.00....01 Pengembangan motivasi
1.2. JKM.MP03.00....01 Kepemimpinan
1.3. JKM.MP03.00....01 Efektif Meeting

2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penetapan,
pengorganisasian, dan pengembangan mutu kerjasama tim untuk pelaksanaan
Tim Building.
2.3. Penilaian dapat dilakukan dengan cara :
Tertulis, lisan/wawancara dan demonstrasi/praktek di workshop/bengkel kerja dan
atau di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1. Teori Kerjasama
3.2. Teori
3.3. Teori Kepemimpinan

4. Keterampilan yang dibutuhkan :


Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.1. Memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.
4.2. Ber dengan efektif

5. Aspek Kritis:
Aspek kritis untuk menemu kenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.2. Kerjasama
5.3. Komunikatif

74
Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci dalam unit ini Tingkat


1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2
2. Mengkan menginformasikan dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan berkelompok 3
5. Menggunakan gagasan secara matematematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan teknologi 1

75
KODE UNIT : OTO.KR01.020.01
JUDUL UNIT : Melatih Kelompok Kecil

DESKRIPSI UNIT : Unit ini meliputi persyaratan bagi perencanaan,


penyampaian/pelaksanaan dan penilaian dalam
pengembangan kompetensi bagi individu atau
kelompok kecil.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01 Mempersiapkan 1.1 Kebutuhan khusus untuk pelatihan diidentifikasi dan


pelatihan. dikonfirmasikan melalui konsultasi dengan pihak
yang terkait.
1.2 Tujuan pelatihan untuk mengidentifikasi kebutuhan
pengembangan kompetensi.
1.3 Pendekatan pelatihan direncanakan dan
didokumentasikan.

02 Melaksanakan 2.1 Pelatihan dilaksanakan pada lingkungan yang aman


pelatihan. dan dapat dijangkau.
2.2 Metode pelaksanaan pelatihan dipilih sesuai dengan
kebutuhan peserta, kesiapan pelatih, tempat dan
sumber.
2.3 Strategi dan teknik digunakan untuk memfasilitasi
proses pembelajaran.
2.4 Tujuan pelatihan, tahapan kegiatan dan proses
penilaian didiskusikan dengan peserta pelatihan.
2.5 Pendekatan sistematis diterapkan, direvisi dan
dimodifikasi untuk keperluan pelatihan yang
memenuhi kebutuhan khusus dari peserta pelatihan.

03 Memberi kesempatan 3.1. Kesempatan praktek diberikan untuk menjamin


untuk praktek. peserta dapat mencapai komponen kompetensi.
3.2. Penerapan berbagai macam metode yang
mendorong pengajaran untuk memenuhi kebutuhan
individu peserta.

04 Mengkaji ulang 4.1. Memberikan kepada peserta kesempatan


pelatihan mengevaluasi sendiri kemampuannya dan
mengidentifikasi bagian-bagian untuk perbaikan.
4.2. Kesediaan peserta untuk penilaian diamati dan
diberikan bantuan dalam mengumpulkan bukti-bukti

76
unjuk kerja yang memuaskan.
4.3. Pelatihan dievaluasi dalam konteks penilaian itu
sendiri, umpan balik peserta, saran-saran supervisor
dan pengukuran terhadap sasaran.
4.4. Rincian pelatihan disimpan sesuai dengan
peraturan perusahaan dan persyaratan undang-
undang.
4.5. Hasil-hasil dari evaluasi digunakan sebagai
panduan pelatihan selanjutnya.

Batasan Variabel

1. Informasi yang berhubungan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan,


meliputi:
1.1 Standar industri/perusahaan atau kompetensi unjuk kerja lainnya
1.2 Mengesahkan komponen-komponen dari modul pelatihan industri yang sesuai
1.3 Praktek pelatihan di industri/tempat kerja
1.4 Uraian pekerjaan
1.5 Hasil analisa kebutuhan pelatihan
1.6 Rencana kerja dari lembaga yang mengidentifikasi kebutuhan pengembangan
keterampilan
1.7 Standar kerja dan/atau prosedur tempat kerja lainnya.

2. Personil yang sesuai, meliputi:


2.1 Ketua kelompok/supervisor/ahli teknik
2.2 Manajer/atasan
2.3 Koordinator pelatihan dan penilaian
2.4 Peserta pelatihan
2.5 Perwakilan pemerintahan
2.6 Perserikatan/wakil dari karyawan/pekerja
2.7 Komite-komite penasehat
2.8 Penilai

3. Metode pelaksanaan pelatihan dan kesempatan praktek, meliputi:


3.1 Presentasi
3.2 Peragaan
3.3 Penjelasan
3.4 Penyelesaian masalah
3.5 Penasehat
3.6 Belajar uji coba
3.7 Kerja kelompok
3.8 Pelatihan on the job
3.9 Rotasi kerja
3.10 Kombinasi dari kesemuanya di atas.

77
4. Komponen kompetensi, meliputi:
4.1 Terampil dalam melaksanakan tugas
4.2 Terampil dalam mengatur tugas
4.3 Terampil mengatur hal-hal yang tidak terduga
4.4 Terampil beradaptasi pada lingkungan kerja
4.5 Pengalihan dan penerapan keterampilan dan pengetahuan tentang teknologi baru.

5. Karakter peserta pelatihan berhubungan dengan informasi, termasuk:


5.1 Bahasa, kemampuan mengenal literasi dan numerasi
5.2 Kebudayaan, bahasa dan latar belakang pendidikan
5.3 Jenis kelamin
5.4 Kemampuan fisik
5.5 Tingkat keyakinan/kepercayaan diri, kegelisahan atau kecemasan
5.6 Usia
5.7 Pengalaman sebelumnya tentang materi pelatihan
5.8 Pengalaman dalam pelatihan dan penilaian.

6. Sesi pelatihan, meliputi:


6.1 Peragaan individu
6.2 Peragaan kelompok kecil (2 sampai 5 orang)

7. Sumber-sumber meliputi:
7.1 Waktu
7.2 Lokasi
7.3 Personil
7.4 Materi dan perlengkapan
7.5 Persyaratan K3 dan persyaratan tempat kerja lainnya
7.6 SOP perusahaan/industri
7.7 Keuangan/biaya.

8. Strategi dan teknik meliputi:


8.1 Mendengarkan secara aktif
8.2 Pertanyaan-pertanyaan yang terfokus
8.3 Penjelasan masalah
8.4 Diskusi kelompok.

Panduan Penilaian

1. Aspek-aspek penting
Penilaian memerlukan bukti-bukti dari hasil berikut yang akan dikumpulkan:
1.1 Uraian kebutuhan pelatihan yang spesifik dan hasil-hasil kompetensi yang
diperlukan
1.2 Garis besar program pelatihan dan langkah-langkah yang harus diikuti
1.3 Uraian peserta pelatihan dan metode pelaksanaan yang digunakan
1.4 Sumber-sumber spesifik yang diperlukan
1.5 Pengumpulan bukti-bukti utama untuk melihat kemajuan peserta pelatihan
1.6 Penilaian instruktur sendiri terhadap pelaksanaan pelatihan
1.7 Evaluasi oleh peserta pelatihan terhadap pelaksanaan pelatihan
1.8 Evaluasi pengkajian ulang terhadap rencana pelatihan
1.9 Dokumentasi untuk mengawasi kemajuan peserta pelatihan
1.10 Dapat menggunakan bagan-bagan atau templet.

78
Penilaian memerlukan bukti-bukti dari proses berikut yang akan dipersiapkan:
1.11 Bagaimana menentukan kebutuhan pelatihan yang spesifik
1.12 Bagaimana menentukan tahapan pelatihan
1.13 Bagaimana personil yang tepat diidentifikasi
1.14 Mengapa metode pelaksanaan khusus dipilih
1.15 Bagaimana karakter peserta pelatihan diidentifikasi
1.16 Bagaimana persyaratan sumber-sumber ditetapkan
1.17 Bagaimana kemajuan peserta diamati
1.18 Mengapa dan bagaimana sumber-sumber pelatihan dipilih
1.19 Sejauh mana personil memperoleh kepastian tentang peraturan pelatihan

Bagaimana peserta memperoleh informasi tentang:


1.20 Hasil pelatihan yang diharapkan
1.21 Kompetensi yang harus dicapai
1.22 Kesempatan praktek on the job dan/atau off the job
1.23 Manfaat dari pelatihan
1.24 Kegiatan dan tugas pembelajaran
1.25 Tugas penilaian dan persyaratan
1.26 Bagaimana umpan balik yang konstruktif diberikan kepada peserta pelatihan
tentang kemajuan kompetensi yang harus dicapai
1.27 Bagaimana kesiapam peserta pelatihan untuk penilaian ditentukan dan
dikonfirmasi
1.28 Bagaimana catatan-catatan disimpan untuk menjamin kerahasian, ketelitian dan
keamanan.

2. Bukti dapat disediakan dalam bentuk lisan atau secara tertulis, unit penilaian yang saling
berkaitanUnit ini dapat dinilai bersamaan dengan unit lainnya yang terdapat dalam fungsi
kerja.

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan:


3.1 Unit kompetensi yang diajarkan
3.2 Penerapan tempat kerja dari kompetensi yang sesuai
3.3 Pengidentifikasian bukti kompetensi
3.4 Perencanaan kerja pribadi termasuk dalam memprediksikan konsekuensi dan
mengidentifikasi perkembangan
3.5 Penerapan kebijakan yang sesuai di tempat kerja (seperti K3 dan EEO) dan
undang-undang lainnya yang sesuai atau persyaratan peraturan
3.6 Penggunaan perlengkapan secara benar dan setiap proses lainnya serta prosedur
yang sesuai untuk pelatihan
3.7 Penanganan yang etis dari masalah unjuk kerja

Bahasa, kemampuan mengenal literasi dan numerasi diperlukan untuk :


3.8 Melaksanakan diskusi dan tanya jawab untuk pengkajian ulang pelatihan
3.9 Mengumpulkan informasi (lisan atau tertulis) untuk keperluan pengkajian ulang
3.10 Membuat rekomendasi lisan untuk penyajian pelatihan yang akan datang
3.11 Menyesuaikan bahasa agar sesuai dengan target peserta (peserta
pelatihan/personil)
3.12 Melengkapi catatan-catatan pelatihan

79
3.13 Menyediakan umpan balik secara lisan dan laporan hasil pelatihan
3.14 Mengikuti dan memperagakan contoh-contoh dari teks
3.15 Mempromosikan pelatihan secara lisan atau tertulis
3.16 Mengkan keterampilan sesuai dengan budaya di tempat kerja, personil dan
peserta pelatihan.

4. Sumber-sumber yang terkait

Mengakses sistem pencatatan untuk pelatihan, informasi, dan peserta pelatihan dan staf
pengawas (bila diperlukan).

5. Konsistensi unjuk kerja


Kompetensi dalam unit ini perlu dinilai selama satu periode, dalam suatu batasan
konteks dan kejadian berulang-ulang yang melibatkan kombinasi langsung, tidak
langsung dan bukti lainnya.

6. Konteks Penilaian

Penilaian dapat dilakukan on the job atau simulasi di tempat kerja. Calon pelatih di
tempat kerja harus menggunakan kompetensi yang sesuai dengan keahlian teknik
mereka.

Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2


2 Mengkan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan gagasan secara teknis dan matematis 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

80
Kode Unit : JKM.MP03.003.01
Judul Unit : Melaksanakan Supervisi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja dalam elemen kompetensi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan supervisi.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1 Menyiapkan kegiatan supervisi 1.1 Dokumen supervisi disiapkan


1.2 Instruksi kerja disiapkan
2 Menerapkan supervisi 2.1 Bimbingan dan motivasi dilaksanakan
2.2 Penyimpangan prosedur diperba-iki
2.3 Bahan, proses kerja, hasil dan mutu
didokumentasikan
3 Mengevaluasi penerapan 3.1 Bahan, proses kerja, hasil dan mutu
supervisi ditindak-lanjuti sesuai norma, standar dan
prosedur
3.2 Rekomendasi diusulkan kepada manajemen
organisasi

BATASAN VARIABEL

1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menyiapkan, menerapkan dan mengevaluasi yang digunakan
untuk melaksanakan supervisi.

2. Perlengkapan untuk melaksanakan supervisi, mencakup :


2.1. Prosedur supervisi
2.2. Modul PBK
2.3. Multi media
2.4. Buku Referensi
2.5. Alat tulis kantor & Chart

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan supervisi meliputi :


3.1. Membangun hubungan kerja
3.2. Melaksanakan instruksi kerja
3.3. Memberikan penugasan
3.4. Membimbing, memotivasi dan mengendalikan bawahan
3.5. Mengevaluasi hasil supervisi
3.6. Menjamin kualitas, kuantitas dan biaya sesuai standar

4. Peraturan untuk melaksanakan supervisi adalah :


4.1. Surat Keputusan Pimpinan unit-unit organisasi

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian :

81
Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi yang terkait :
1.1. JKM.MP01.001.01 : Melaksanakan Komunikasi
1.2. JKM.MP02.007.01 : Melaksanakan Supervisi
1.3. JKM.MP02.009.01 : Melaksanakan Leadership

2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, penerapan dan
evaluasi pelaksanaan supervisi
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : demonstrasi/praktek, dan simulasi di
workshop/bengkel kerja dan atau di tempat kerja

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1. Prinsip-prinsip supervisi
3.2. Hubungan kerja
3.3. Cara kerja
3.4. Keselamatan kerja
3.5. Instruksi kerja
3.6. Motivasi
3.7. Negosiasi
3.8. Teknik pembuatan laporan
3.9. Teknik presentasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan :


Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.1. Memotivasi
4.2. Melakukan instruksi kerja
4.3. Melakukan pembinaan
4.4. Melakukan hubungan kerja
4.5. Melakukan evaluasi

5. Aspek Kritis :
Aspek kritis untuk menemukenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Sistem manajemen terbuka
5.2. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.3. Memahami prinsip pengawasan
5.4. Semangat berkelompok
5.5. Komunikatif
5.6. Tegas
5.7. Dapat dipercaya

82
Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci dalam unit ini Tingkat


1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3
2. Mengkan menginformasikan dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4. Bekerjasama dengan orang lain dan berkelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2

83
KODE UNIT : JKM.MP03.004.01
JUDUL UNIT : Memimpin rapat secara efektif
DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan dan
penegetahuan yang dibutuhkan untuk memimpin rapat secara
efektif.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan rapat 1.1. Agenda dan tempat rapat dipersiapkan terlebih


dahulu
1.2. Materi rapat disesuaikan dengan maksud dan
tujuan.
1.3. Peserta dan daftar hadir dipersiapkan terlebih
dahulu.
1.4. Materi diorganisir dengan jelas dan logis
1.5. Materi pendukung seperti slide, power point dibuat
sesuai dengan kebutuhan
2. Melaksanakan rapat 2. 1. Agenda rapat disajikan mengacu kepada tujuan
dan sasaran
2. 2. Teknik berbicara yang efektif digunakan selama
rapat.
2. 3. Alat bantu audio visual dan peralatan lainnya
digunakan dengan benar
2. 4. Informasi disajikan dengan jelas dan ringkas
2. 5. Diskusi dipandu dan memberi kesempatan
kepada peserta secara adil untuk memberikan
kontribusi positif.
3. Mendokumentasikan hasil 3.1. Rumusan hasil rapat disampaikan pada akhir
rapat rapat.
3.2. Hasil rapat didokumentasikan dalam bentuk
notulen rapat.
3.3. Hasil rapat ditindaklanjuti melalui pimpinan
perusahaan.

Batasan Variabel

1. Kontek Variabel:
Unit ini berlaku untuk menyiapkan, melaksanakan dan mendokumentasikan hasil rapat
yang digunakan untuk memimpin rapat.

2. Bahan dan alat bantu:


a. Materi rapat
b. Slide power point
c. LCD Projector
d. White Board
e. Alat tulis

84
3. Peraturan untuk memimpin rapat adalah:
-

Panduan Penilaian

1. Penjelasan Prosedur Penilaian :


Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum
menguasai unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang terkait
-

2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi memimpin rapat secara efektif.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi, praktek dan
simulasi di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1 Pengetahuan tata cara diskusi
3.2 Dasar-dasar komunikasi
3.3 Pengetahuan mengenai subjek rapat

4. Keterampilan yang dibutuhkan:


Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.1 Melakukan komunikasi
4.2 Mengarahkan diskusi
4.3 Merumuskan hasil rapat

5. Aspek Kritis :
Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit
kompetensi ini :
5.1 Agenda rapat
5.2 Materi rapat
5.3 Tersedia bahan dan alat
5.4 Kehadiran peserta rapat

85
Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2


2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan gagasan secara teknis dan matematis 1
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

86
KODE UNIT : JKM.MP03.005.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Tim Building
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan peningkatan kerjasama
tim dan aspek-aspek yang harus diperhatikan selama
pelaksanaan kegiatan peningkatan kerjasama tim.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menetapkan kebutuhan 1.1. Kebutuhan umum dalam rangka kerjasama tim


umum dan membangun ditetapkan sesuai dengan keperluan.
kerjasama tim 1.2. Semangat kerjasama anggota tim baik (displin
kerja tim, pembagian tugas, tepat waktu)
ditetapkan.
2. Mengorganisir dan 2.1. Pembagian tugas yang merata ditetapkan.
melaksanakan kerjasama tim 2.2. Sasaran kerja tercapai
3. Mengamati dan 3.1. Performansi keberhasilan unit kerja ditetapkan.
mengendalikan hasil kerja 3.2. Formulir isian pengamatan tim ditetapkan.
4. Mempertahankan dan 4.1. Tingkat keberhasilan kerjasama tim ditetapkan.
mengembangan mutu 4.2. Program peningkatan mutu yang berkelanjutan
kerjasama tim ditetapkan.

BATASAN VARIABEL

1. Kontek Variabel :
Unit ini berlaku untuk menetapkan, mengorganisir, melaksanakan, mengamati,
mengendalikan, mempertahankan dan mengembangan mutu kerjasama tim yang
digunakan untuk melaksanakan Tim Building.

2. Perlengkapan untuk melaksanakan Tim Building, mencakup :


2.1. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
2.2. Multi media
2.3. Buku Referensi
2.4. Alat tulis kantor & chart

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan Tim Building meliputi:


3.1. Menetapkan kebutuhan umum dan membangun kerjasama tim
3.2. Mengorganisir dan melaksanakan kerjasama tim
3.3. Mengamati dan mengendalikan hasil kerja

4. Peraturan untuk melaksanakan Tim Building adalah :


4.1. Surat Keputusan Pimpinan perusahaan.

87
PANDUAN PENILAIAN :

1. Penjelasan prosedur penilaian :


Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit
kompetensi yang terkait :
-

2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penetapan,
pengorganisasian, dan pengembangan mutu kerjasama tim untuk pelaksanaan
Tim Building.
2.4. Penilaian dapat dilakukan dengan cara :
Tertulis, lisan/wawancara dan demonstrasi/praktek di workshop/bengkel kerja dan
atau di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1. Teori Kerjasama
3.2. Teori
3.3. Teori Kepemimpinan

4. Keterampilan yang dibutuhkan :


Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.1. Memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.
4.2. Ber dengan efektif

5. Aspek Kritis:
Aspek kritis untuk menemu kenali kondisi pekerjaan yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Bertanggung-jawab terhadap bidang tugasnya
5.2. Kerjasama
5.3. Komunikatif

88
Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci dalam unit ini Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2


2. Mengkan menginformasikan dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan teknologi 1

89
KODE UNIT : PAR.HT02.001.01
JUDUL UNIT : Menyajikan Presentasi
DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan dan
penegetahuan yang dibutuhkan untuk menyajikan presentasi
dengan efektif

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan presentasi 1.1. Presentasi direncanakan terlebih dahulu


1.2. Materi presentasi disesuaikan dengan maksud
dan tujuan karakteristik peserta, jenis kegiatan,
tempat
1.3. Materi diorganisir dengan jelas dan logis
1.4. Materi pendukung seperti slide, power point
dibuat sesuai dengan sasaran presentasi
2. Menyajikan presentasi 2.1. Informasi yang disajikan mengacu kepada
pemecahan masalah
2.2. Informasi disajikan dengan jelas dan ringkas
2.3. Urutan penyajian yang logis
2.4. Teknik berbicara yang efektif digunakan selama
presentasi
2.5. Humor digunakan secara wajar
2.6. Alat bantu visual dan peralatan lainnya
digunakan dengan benar.
2.7. Jika peserta merupakan pihak eksternal,
perusahaan/institusi dipromosikan.
2.8. Bila memungkinkan libatkan peserta dalam
presentasi
2.9. Kebutuhan peserta diidentifikasi secepatnya
dan lakukan penyesuaian seperlunya dalam
presentasi.
2.10. Hasil presentasi ditindaklanjuti melalui pimpinan
perusahaan.

Batasan Variabel

1. Batasan konteks:
1.1 Unit ini berlaku untuk seluruh kegiatan presentasi dalam rangka peningkatan
produktivitas.
1.2. Presentasi dapat bersifat internal maupun eksternal.

Panduan Penilaian

1. Pengetahuan dan keterampilan penunjang

90
Untuk mendemonstrasikan kompetensi ini diperlukan keterampilan dan pengetahuan
berikut:
1.1. rencana presentasi
1.2. teknik bicara
1.3. pengetahuan tentang subyek presentasi

2. Konteks penilaian:
Unit ini dapat dinilai didalam atau di luar tempat kerja. Penilaian harus mencakup
peragaan praktek baik di tempat kerja maupun melalui simulasi. Unit ini harus didukung
oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan penunjang.

3. Aspek-aspek penting:
Aspek yang harus di perhatikan:
3.1. Kemampuan untuk menerapkan teknik-teknik baku dalam perseiapan presentasi.
3.2. Kemampuan untuk menyampaikan presentasi yang tertata dengan baik yang
menunjukkan penggunaan teknik bicara yang efektif.
3.3. Kemampuan menyesuaikan presentasi dengan kebutuhan peserta.

4. Kaitan dengan Unit Lain:


Unit ini mendukung kinerja efektif unit kompetensi lain yang dilakukan dalam rangka
program peningkatan produkltivitas, seperti:
1.1 5 S
1.2 Kaizen
1.3 TQC
1.4 Total Productivity Maintenance
1.5 Total Quality Manajement
1.6 Dst.

Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3


2 Mengkan ide-ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan gagasan secara teknis dan matematis 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

91
BAB III
P€NIJTUP

Dergan dilelapkannyaStandarKompetensiKerja Nasonat IndofesiaSeklo. Jasa


Perusahaan
Sub SektorJasa KoneutasiBsnis dan ManajemenBidangManajeh€n
Produklivitas
sub Bdang ProdlklivilasmakaSKKNTin berlakusecaB fasiona dan
mentadacuan bag penyerengg:raan pendtdikan
dan petalihansena ljj komperehsi
dalamrangkasertifikasi
kompetBns

padalanggal 2J riril 2osi

TERI

RNO,rVIBA.,
tM.Si,
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN
REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 124 TAHUN 2016

TENTANG

PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA


NASIONAL INDONESIA KATEGORI INDUSTRI
PENGOLAHAN GOLONGAN POKOK INDUSTRI
KARET, BARANG DARI KARET DAN PLASTIK
BIDANG INDUSTRI BAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karet merupakan salah satu hasil perkebunan yang terbesar yang
dihasilkan oleh Indonesia sehingga menempatkan Indonesia sebagai
negara penghasil karet kedua terbesar di dunia di bawah negara
Thailand. Total areal perkebunan karet Indonesia 3.606.245 Ha dan
total produksi 3.153.186 ton (BPS 2014).

Besarnya produksi karet tersebut tentu saja akan mendorong


perkembangan produk olahan dari karet. Salah satu produk olahan
karet yang sangat berkembang di Indonesia adalah ban. Industri ban
menggunakan bahan baku karet alam dan juga karet sintetis dengan
kandungan karet alam sekitar 30-40% dan karet sintetis 60-70% dalam
produk ban.

Perkembangan industri ban sebagai salah satu komponen kendaraan


bermotor sangat terkait dengan pertumbuhan industri kendaraan
bermotor. Dengan rata-rata pertumbuhan industri kendaraan bermotor
dalam negeri sebesar 8% setiap tahunnya, maka permintaan terhadap
produk ban akan bertumbuh di atas pertumbuhan industri kendaraan
bermotor. Selain nilai produksi ban yang cukup besar kebutuhan
tenaga kerja di industri ban juga berkembang cukup besar. Hal ini

1
dapat dilihat pada data perkembangan industri ban di Indonesia
berikut:
Tabel 1.1 Perkembangan Kinerja Industri Ban

Indikator 2007 2008 2009 2010

Jumlah
Unit 41 36 37 37
usaha
Tenaga
kerja 28.524 29.936 28.435 28.431
(orang)
Nilai
produksi
6.406.380.825 27.209.470.782 16.714.044.049 23.630.431.775
(Ribuan
Rp)
Sumber : Statistik Industri Kementerian Perindustrian, 2015

Seiring dengan era globalisasi dan perkembangan pasar bebas di Asia


maka diperlukan persiapan untuk mengantisipasi arus keluar masuk
produk, jasa maupun tenaga kerja di Indonesia. Untuk menghadapi
persaingan tersebut khususnya persaingan tenaga kerja dari luar maka
perlu disusun suatu standar yang mengatur tentang kompetensi yang
harus dimiliki oleh seseorang dalam bidang tertentu. Pengakuan
kompetensi tersebut dilakukan dengan bukti berupa sertifikat
kompetensi.

Untuk mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki standar dan


kompetensi yang sesuai dengan lingkup pekerjaan yang dilakukan
maka disusunlah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) pada Industri ban dengan dimulai pada bagian produksi.

Proses perumusan standar kompetensi bidang industri ban dimulai


dengan menyusun peta kompetensi berdasarkan data empiris yang di
dapat dari berbagai stakeholder yang berkaitan dengan industri ban.
Adapun klasifikasi industri ban berdasarkan Peraturan Kepala Badan
Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia adalah sebagai berikut:

2
Tabel 1.2 Klasifikasi Bidang Industri Ban berdasarkan KBLI 2009

KLASIFIKASI KODE JUDUL


Kategori C Industri Pengolahan
Golongan Pokok 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan
Plastik
Golongan 221 Industri Karet dan Barang dari Karet
Sub Golongan 2211 Industri Ban dan Vulkanisir Ban
Kelompok Usaha 22111 Industri Ban Luar dan Ban Dalam
Penjabaran 0 (Tidak ada penjabaran kelompok)
Kelompok Usaha
Catatan : Berdasarkan KBLI 2009 (Peraturan Kepala BPS Nomor 57
Tahun 2009)

B. Pengertian
1. Karet adalah polimer hidrokarbon yang terbentuk dari emulsi
kesusuan (dikenal sebagai latex) yang diperoleh dari getah beberapa
jenis tumbuhan pohon karet tetapi dapat juga diproduksi secara
sintetis.
2. Tire cord (fabric) adalah benang yang terbuat dari nylon, polyester
atau steel (baja)
3. Steel wire adalah kawat yang terbuat dari baja.
4. Bahan kimia adalah berbagai jenis bahan dengan berbagai fungsi
seperti pengisi, komponen vulkanisasi, stabilisator, bahan kompon
khusus (minyak aromatik).
5. Compound adalah karet mentah yang telah dicampur dengan bahan
baku kimia seperti filler, processing oil, accelerator, dsb dengan
menggunakan mesin giling karet, dipanaskan pada temperatur dan
waktu tertentu sehingga berubah menjadi barang jadi karet yang
bersifat permanen.
6. Formula bahan kimia adalah komposisi atau kandungan bahan
kimia yang ditentukan dengan jumlah tertentu.
7. Tread adalah bagian utama ban yang kontak langsung dengan
permukaan jalan, menentukan usia ban, memberikan penampilan

3
pada ban dan membuat traksi (traction) yang baik dipermukaan
jalan yang basah.
8. Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban
dan melindungi body ply (carcass) terhadap kerusakan dari luar.
9. Bead adalah bagian yang dipasangkan atau direkatkan pada rim
pelek, dibuat dari steel wire yang dilapisi compound.
10. Apex adalah karet keras yang berfungsi sebagai penguat atau
penambah kekuatan pada areal rim line (handling and stability) atau
sebagai pengisi ruang kosong pada lipatan body ply.
11. Innerliner adalah salah satu bagian ban yang terletak di bagian
paling dalam mempunyai fungsi sebagai pengganti ban dalam
terbuat dari campuran karet yang kedap udara.
12. Green tire adalah hasil penyusunan komponen ban yang terbentuk
dari proses building.
13. Tire (ban) adalah produk akhir yang dihasilkan dalam proses
pengolahan bahan pembuat compound, tire cord and steel wire.
14. Matriks kompetensi adalah pemetaan kemampuan sesorang
mengenai pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kerja.

C. Penggunaan SKKNI
SKKNI diterapkan di bidang pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi.
1) Di bidang pelatihan kerja, SKKNI digunakan dalam rangka
pengembangan pelatihan dan akreditasi lembaga pelatihan kerja.
2) Dalam rangka pengembangan pelatihan kerja, SKKNI digunakan
sebagai acuan untuk :
 pengembangan kurikulum, silabus dan modul
 evaluasi hasil pelatihan
3) SKKNI digunakan untuk menyusun kemasan kualifikasi nasional.
Okupasi atau jabatan nasional klaster kompetensi dan/atau unit
kompetensi.

4
D. Penggunaan SKKNI
1. Untuk institusi pendidikan dan pelatihan
a. Memberikan informasi untuk pengembangan program dan
kurikulum.
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian, dan
sertifikasi.
2. Untuk dunia usaha/industri dan penggunaan tenaga kerja
a. Membantu dalam rekrutmen.
b. Membantu penilaian unjuk kerja.
c. Membantu dalam menyusun uraian jabatan.
d. Membantu dalam mengembangkan program pelatihan yang
spesifik berdasar kebutuhan dunia usaha/industri.
3. Untuk institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi
a. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program
sertifikasi sesuai dengan kualifikasi dan levelnya.
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian dan
sertifikasi.

E. Komite Standar Kompetensi


1. Komite Standar Kompetensi
Susunan komite standar kompetensi sektor industri melalui
Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 173/M-IND/Kep/3/2013
tanggal 22 Maret 2013 dapat dilihat pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3 Susunan Komite Standar Kompetensi SKKNI Bidang


Industri Ban Bagian Produksi

JABATAN
No NAMA
DALAM TIM
1. Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, Pengarah
dan Mutu Industri
2. Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Pengarah
3. Direktur Jenderal Industri Agro Pengarah
4. Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Pengarah
Teknologi Tinggi

5
JABATAN
No NAMA
DALAM TIM
5. Direktur Jenderal Industri Kecil dan Pengarah
Menengah
6. Sekretaris Jenderal Ketua
7. Kepala Pusdiklat Industri Sekretaris
8. Sekretaris Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, Sekretaris
dan Mutu Industri
9. Sekretaris Ditjen BIM Anggota
10. Sekretaris Ditjen Agro Anggota
11. Sekretaris Ditjen IUBTT Anggota
12. Sekretaris Ditjen IKM Anggota
13. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Anggota
14. Direktur Industri Material Dasar Logam Anggota
15. Direktur Industri Kimia Dasar Anggota
16. Direktur Industri Kimia Hilir Anggota
17. Direktur Industri Tekstil dan Aneka Anggota
18. Direktur Industri Hasil Hutan dan Anggota
Perkebunan
19. Direktur Industri Makanan, Hasil Laut dan Anggota
Perikanan
20. Direktur Industri Minuman dan Tembakau Anggota
21. Direktur Industri Alat Transportasi Darat Anggota
22. Direktur Industri Maritim Kedirgantaraan dan Anggota
Alat Pertahanan
23. Direktur Industri Elektronika dan Telematika Anggota
24. Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Anggota
Pertanian

2. Tim Perumus SKKNI


Susunan tim perumus dibentuk berdasarkan Keputusan Ketua
Komite Standar Kompetensi Sektor Industri Kementerian
Perindustrian Nomor 284/SJ-IN/Kep/12/2015 tanggal 21 Desember
2015 selaku Pengarah Komite Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia Kementerian Perindustrian.

6
Tabel 1.4 Susunan Tim Perumus SKKNI Bidang Industri Ban Bagian
Produksi

JABATAN
No NAMA INSTANSI/LEMBAGA DALAM
TIM
1. Ema Oktamis W. SMK SMTI Pontianak Ketua
Asosiasi Perusahaan Ban
2. Agus Sarsito Anggota
Indonesia
3. Muji Pramono PT. Elang Perdana Anggota
4. Cecep Haerudin PT. Goodyear Anggota
5. Sinarsih SMK SMTI Pontianak Anggota
6. Siti Nurjanna SMK SMTI Pontianak Anggota
7. Setyo Widayanti SMK SMTI Pontianak Anggota
8. Hesti Ratnaningrum SMK SMTI Pontianak Anggota
Robin Paul
9. SMK SMTI Pontianak Anggota
Simorangkir

3. Tim Verifikasi RSKKNI


Susunan tim verifikasi dibentuk berdasarkan Keputusan Ketua
Komite Standar Kompetensi Sektor Industri Kementerian
Perindustrian Nomor 285/SJ-IND/Kep/12/2015 tanggal 21
Desember 2015 selaku Pengarah Komite Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia Kementerian Perindustrian

Tabel 1.5 Susunan Tim Verifikasi SKKNI Bidang Industri Ban Bagian
Produksi

JABATAN
No NAMA INSTANSI/LEMBAGA DALAM
TIM
1. Drs. Muhammad Sabri SMK SMTI Pontianak Ketua
Dra. Esti Wahyuni,
2. SMK SMTI Pontianak Anggota
M.Pd
Muhammad Fajri,
3. Pusdiklat Industri Anggota
S.Kom, M.S.E
4. Ariantini, S.T. Pusdiklat Industri Anggota
5. Esti Wulandari, M.T. Pusdiklat Industri Anggota

7
BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

A. Pemetaan Standar Kompetensi


Peta kompetensi dibuat dengan merujuk pada Pasal 11
Permenakertrans Nomor 8 Tahun 2012. Peta kompetensi disusun
dalam susunan fungsi pekerjaan, yaitu tujuan utama (main purpose),
fungsi kunci (key function), fungsi utama (main function), dan fungsi
dasar (basic function), di mana tujuan utama (main purpose) adalah
tujuan dari industri ban. Fungsi kunci adalah bagian-bagian kunci
yang melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan utama, kemudian
uraian pada fungsi kunci dijabarkan menjadi uraian pada fungsi
utama, selanjutnya uraian pada fungsi utama dijabarkan menjadi
uraian pada fungsi dasar. Jika sebelum sampai pada fungsi dasar
masih ada uraian dari fungsi utama, maka dapat ditambahkan kolom-
kolom di antara fungsi utama dan fungsi dasar. Uraian pada fungsi
dasar ini yang merupakan judul-judul unit kompetensi yang akan
disusun.
Standar kompetensi yang disusun menggunakan model RMCS, di
mana model RMCS adalah model standar kompetensi yang
pengembangannya menggunakan pendekatan fungsi dari proses kerja
untuk menghasilkan barang dan/atau jasa.

Tabel 2.1 Peta Fungsi Kompetensi Bidang Industri Ban

TUJUAN FUNGSI
FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
Mengolah 1. Melak- 1.1 Merencana- 1.1.1 Merencanakan
bahan sanakan kan kegiatan produk sesuai order
pembuat- fungsi R R&D 1.1.2 Merencanakan
an &D perbaikan produk
compound,
tire cord 1.1.3 Merencanakan
(fabric) proses sesuai jenis
dan steel produk
wire 1.1.4 Menentukan target
menjadi performance dari
ban dalam produk

8
TUJUAN FUNGSI
FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
dan luar 1.2 Melaksana- 1.2.1 Membuat design
kendaraan kan kegiatan produk dengan
R&D software 2D
1.2.2 Membuat design
produk dengan
software 3D
1.2.3 Membuat prototype
produk
1.2.4 Membuat pola
telapak ban
1.2.5 Membuat dies
contour
1.2.6 Menentukan setting
parameter proses
mesin produksi
1.2.7 Menentukan
formulasi compound
1.2.8 Melakukan
troubleshooting
1.2.9 Mengoperasikan
alat thermocouple
wire test
1.2.10 Menganalisis cure
effect
1.2.11 Melakukan analisis
blown point
1.2.12 Mengoperasikan
mesin drum test
(high speed and
endurance test)
1.2.13 Mengoperasikan
mesin bead
unseating dan
plunger test
1.2.14 Melakukan analisa
terhadap damage
1.2.15 Melakukan analisa
terhadap defect
1.2.16 Menganalisa hasil
pengujian produk

9
TUJUAN FUNGSI
FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
2. Melak- 2.1 Melakukan 2.1.1 Memastikan
sana- pengendalian ketersediaan
kan kegiatan barang
fungsi inventory 2.1.2 Memastikan
inven- delivery order
tory sesuai dengan
permintaan semua
divisi
2.1.3 Memastikan produk
tidak mengalami
over simpan atau
expired
2.2 Melakukan 2.2.1 Melakukan
kegiatan pembagian tugas
pengawasan operator
inventory 2.2.2 Mengontrol sistem
keluar masuk
barang
2.2.3 Mengontrol stok
barang
2.2.4 Mengontrol stok
produk jadi
2.2.5 Mengontrol
penerimaan barang
2.2.6 Mengontrol
permintaan barang
dari semua divisi
2.2.7 Membagi tugas
operator
2.2.8 Mengawasi kerja
operator
2.3 Melaksana- 2.3.1 Melakukan
kan kegiatan inventarisasi stok
inventory barang
2.3.2 Mengajukan order
barang ke divisi
purchasing
2.3.3 Mengoperasikan
forklift
2.3.4 Mengoperasikan
handlift

10
TUJUAN FUNGSI
FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
2.3.5 Melakukan proses
penyimpanan
barang
3. Melak- 3.1 Merencanakan 3.1.1 Merencanakan
sana- produksi kapasitas produksi
kan 3.1.2 Merencanakan
fungsi proses produksi
produc-
tion 3.1.3 Merencanakan
plan- biaya produksi
ning 3.1.4 Membuat line
process
3.1.5 Menghitung
kebutuhan bahan
baku
3.1.6 Membuat process
card
3.1.7 Menentukan
kebutuhan sarana
produksi
3.2 Melaksanakan 3.2.1 Menyusun jadwal
tugas harian produksi
administrasi 3.2.2 Melaksanakan
production tugas dokumentasi
planning
3.2.3 Menerima order
dari marketting
4. Melak- 4.1 Mengelola 4.1.1 Merencanakan
sanakan kegiatan program pembelian
fungsi purchasing 4.1.2 Memverifikasi
purcha- permintaan barang
sing
(pembe- 4.1.3 Memverifikasi
lian) supplier
4.1.4 Membuat kontrak
perjanjian
4.1.5 Melakukan klaim
terhadap kinerja
supplier
4.1.6 Melakukan
outstanding PO
(Purchase Order)
4.1.7 Mengendalikan
ketepatan waktu
penerimaan barang

11
TUJUAN FUNGSI
FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
4.2 Melaksanakan 4.2.1 Melakukan tindak
tugas lanjut surat
administrasi permintaan barang
4.2.2 Melakukan
pendataan supplier
4.2.3 Melaksanakan
administrasi
pembelian
4.2.4 Mengolah data
pembelian
4.2.5 Menganalisa
kesesuaian
pembelian dengan
permintaan barang
4.2.6 Membuat PO
(Purchase Order)
4.2.7 Mengadministrasi
biaya-biaya proses
pembelian barang
4.2.8 Membuat laporan
pembelian
4.2.9 Melakukan
pengiriman sampel,
barang dagangan
dan dokumen ke
supplier
4.2.10 Melakukan proses
pembelian
5. Melak- 5.1 Merencanakan 5.1.1 Membuat rencana
sanakan kegiatan kerja produksi(*)
fungsi produksi 5.1.2 Merencanakan
produk- pembagian kerja
si tenaga kerja
produksi(*)
5.1.3 Meningkatkan
efisiensi produksi(*)
5.1.4 Mengatasi masalah
dan potensi
masalah bagian
produksi ban(*)

12
TUJUAN FUNGSI
FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
5.1.5 Mengendalikan
pencapaian target
dari rencana
produksi(*)
5.2 Mengatur 5.2.1 Membuat rencana
kegiatan kerja section
produksi 5.2.2 Membuat jadwal
kerja produksi(*)
5.2.3 Mengatur
pembagian kerja
tenaga kerja section
5.2.4 Mengawasi kinerja
pelaksana(*)
5.3 Mengawasi 5.3.1 Mengatur jam kerja
kegiatan operator(*)
produksi 5.3.2 Mengatur kerja
operator(*)
5.3.3 Melakukan
verifikasi setup
mesin(*)
5.3.4 Menyiapkan
kebutuhan
material dan
sarana untuk
produksi(*)
5.3.5 Menjaga kualitas
produk saat
produksi(*)
5.3.6 Membuat laporan
kerja(*)
5.3.7 Melakukan tindak
lanjut masalah
produksi(*)
5.4 Melakukan 5.4.1 Menyiapkan bahan
proses baku karet dan
pembuatan bahan kimia
compound pembuatan
compound(*)
5.4.2 Mengoperasikan
mesin mixer(*)
5.4.3 Mengoperasikan
mesin milling(*)

13
TUJUAN FUNGSI
FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
5.4.4 Melakukan proses
laydown pada
compound dari
hasil
pencampuran(*)
5.5 Melakukan 5.5.1 Mengoperasikan
produksi tube mesin injeksi
(ban dalam) extruder(*)
5.5.2 Melakukan
pemasangan valve(*)
5.5.3 Mengoperasikan
mesin splicing
(penyambungan
ban dalam)(*)
5.5.4 Mengoperasikan
mesin curing ban
dalam(*)
5.6 Melakukan 5.6.1 Mengoperasikan
treatment mesin extruder(*)
compound 5.6.2 Melaksanakan
pada bagian proses booking
extruding pada mesin
(pembuatan extruder(*)
tread dan
sidewall)
5.7 Melakukan 5.7.1 Mengoperasikan
treatment tire mesin calendering(*)
cord pada 5.7.2 Mengoperasikan
bagian mesin cutting(*)
calender
5.8 Melakukan 5.8.1 Mengoperasikan
treatment steel mesin pembuat
wire pada bead(*)
bagian bead 5.8.2 Mengoperasikan
mesin bead
assembly (apexing)
(*)

5.9 Melakukan 5.9.1 Mengoperasikan


produksi tire mesin tire
(ban luar) assembly(*)
5.9.2 Melaksanakan
proses pelapisan
bahan anti lengket
green tire(*)

14
TUJUAN FUNGSI
FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
5.9.3 Mengoperasikan
mesin curing(*)
5.9.4 Mengoperasikan
mesin PCI (Post
Cure Inflation)(*)
5.10 Melakukan 5.10.1 Melaksanakan
proses proses pemotongan
inspeksi dan rambut ban
finishing (trimming) (*)
5.10.2 Melaksanakan
inspeksi visual(*)
5.10.3 Mengoperasikan
mesin x-ray(*)
5.10.4 Mengoperasikan
mesin balance(*)
5.10.5 Mengoperasikan
mesin uniformity(*)
5.10.6 Mengoperasikan
mesin wrapping/
packing(*)
6. Melak- 6.1 Merencanakan 6.1.1 Menetapkan
sanakan sistem mutu standar pengujian
fungsi mutu bahan
QA 6.1.2 Menetapkan
standar pengujian
mutu produk
6.1.3 Merencanakan
proses pengujian
bahan
6.1.4 Merencanakan
proses pengujian
produk
6.1.5 Memastikan
kualitas bahan
baku
6.1.6 Memastikan
kualitas produk
6.1.7 Merencanakan
proses audit
6.1.8 Menangani klaim
customer

15
TUJUAN FUNGSI
FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
6.2 Mengendali- 6.2.1 Mengontrol
kan mutu pengambilan
sampel
6.2.2 Mengontrol
pengujian produk
6.2.3 Mengawasi proses
administrasi
6.2.4 Mengevaluasi
kinerja staf
6.3 Melaksanakan 6.3.1 Melakukan
tugas pengambilan
pengujian dan sampel
administrasi 6.3.2 Melakukan
pengujian sampel
bahan baku
6.3.3 Melakukan
pengujian sampel
produk
6.3.4 Melakukan
dokumentasi
pengujian
6.3.5 Melaporkan
ketidaksesuain
hasil pengujian
7. Melak- 7.1 Merencanakan 7.1.1 Merencanakan
sanakan kegiatan program perawatan
fungsi engineering mesin terpasang
enginee- 7.1.2 Merencanakan
ring program perbaikan
mesin terpasang
7.1.3 Memastikan
fungsi-fungsi utility
berjalan dengan
baik
7.1.4 Memastikan
kebutuhan bahan
untuk utility
tersedia
7.1.5 Merencanakan
program instalasi
mesin, listrik dan
mekanik

16
TUJUAN FUNGSI
FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
7.1.6 Merencanakan
pengetesan mesin
7.1.7 Merencanakan
pembuatan spare
part mesin
7.2 Mengatur 7.2.1 Membuat jadwal
kegiatan kerja teknisi
engineering 7.2.2 Mengontrol kerja
teknisi
7.2.3 Mengusulkan
pelatihan untuk
peningkatan
kompetensi teknisi
7.2.4 Membuat laporan
secara berkala
7.3 Melaksanakan 7.3.1 Melakukan proses
tugas perawatan mesin
engineering terpasang
7.3.2 Melakukan proses
perbaikan mesin
terpasang
7.3.3 Melakukan proses
instalasi mesin
7.3.4 Melakukan proses
instalasi listrik
7.3.5 Melakukan proses
instalasi fluida
7.3.6 Melakukan
pengetesan mesin
7.3.7 Membuat spare
part
7.3.8 Melaksanakan
pengolahan water
treatment
7.3.9 Mengoperasikan
mesin boiler

Keterangan:
(*) Fungsi Dasar yang disusun uraian Unit Kompetensinya

17
B. Daftar Unit Kompetensi

NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

1. C.221110.001.01 Membuat Rencana Kerja Produksi

2. C.221110.002.01 Merencanakan Pembagian Kerja Tenaga


Kerja Produksi

3. C.221110.003.01 Meningkatkan Efisiensi Produksi

4. C.221110.004.01 Mengatasi Masalah dan Potensi Masalah


Bagian Produksi Ban

5. C.221110.005.01 Mengendalikan Pencapaian Target dari


Rencana Produksi

6. C.221110.006.01 Membuat Jadwal Kerja Produksi

7. C.221110.007.01 Mengawasi Kinerja Pelaksana

8. C.221110.008.01 Mengatur Jam Kerja Operator

9. C.221110.009.01 Mengatur Kerja Operator

10. C.221110.010.01 Melakukan Verifikasi Set Up Alat

11. C.221110.011.01 Menyiapkan Kebutuhan Material dan Sarana


untuk Produksi

12. C.221110.012.01 Menjaga Kualitas Produk saat Produksi

13. C.221110.013.01 Membuat Laporan Kerja

14. C.221110.014.01 Menindaklanjuti Masalah Produksi

15. C.221110.015.01 Menyiapkan Bahan Baku Karet dan Bahan


Kimia Pembuatan Compound

16. C.221110.016.01 Mengoperasikan Mesin Mixer

17. C.221110.017.01 Mengoperasikan Mesin Milling

18. C.221110.018.01 Melakukan Proses Laydown pada Compound


dari Hasil Pencampuran

19. C.221110.019.01 Mengoperasikan Mesin Injeksi Extruder

20. C.221110.020.01 Melakukan Pemasangan Valve

21. C.221110.021.01 Mengoperasikan Mesin Splicing


(Penyambungan Ban Dalam)

22. C.221110.022.01 Mengoperasikan Mesin Curing Ban Dalam

18
NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

23. C.221110.023.01 Mengoperasikan Mesin Extruder

24. C.221110.024.01 Melaksanakan Proses Booking pada Mesin


Extruder

25. C.221110.025.01 Mengoperasikan Mesin Calendaring

26. C.221110.026.01 Mengoperasikan Mesin Cutting

27. C.221110.027.01 Mengoperasikan Mesin Pembuat Bead

28. C.221110.028.01 Mengoperasikan Mesin Bead Assembly


(Apexing)

29. C.221110.029.01 Mengoperasikan Mesin Tire Assembly

30. C.221110.030.01 Melaksanakan Proses Pelapisan Bahan Anti


Lengket Green Tire

31. C.221110.031.01 Mengoperasikan Mesin Curing

32. C.221110.032.01 Mengoperasikan Mesin PCI (Post Cure


Inflation)

33. C.221110.033.01 Melaksanakan Proses Pemotongan Rambut


Ban (Trimming)

34. C.221110.034.01 Melaksanakan Inspeksi Visual

35. C.221110.035.01 Mengoperasikan Mesin X-ray

36. C.221110.036.01 Mengoperasikan Mesin Balance

37. C.221110.037.01 Mengoperasikan Mesin Uniformity

38. C.221110.038.01 Mengoperasikan Mesin Wrapping/Packing

C. Uraian Unit Kompetensi

19
KODE UNIT : C.221110.001.01
JUDUL UNIT : Membuat Rencana Kerja Produksi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam membuat rencana kerja
produksi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menentukan 1.1 Jumlah section dalam proses produksi
kebutuhan bahan, alat diidentifikasi sesuai prosedur.
dan tenaga kerja 1.2 Jumlah bahan, alat dan tenaga kerja
ditetapkan sesuai prosedur.
2. Menentukan 2.1 Data matriks kompetensi tenaga kerja
penanggung jawab diidentifikasi sesuai prosedur.
section 2.2 Penanggung jawab section ditetapkan
berdasarkan data matriks kompetensi
tenaga kerja.
3. Menentukan waktu 3.1 Waktu produksi masing-masing section
produksi ditetapkan berdasarkan data matriks
kompetensi tenaga kerja.
3.2 Urutan produksi ditetapkan
berdasarkan line process.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menentukan kebutuhan bahan,
alat dan tenaga kerja, menentukan penanggung jawab section,
menentukan waktu produksi, dan menentukan kerja section dalam
lingkup membuat rencana kerja produksi.
1.2 Kebutuhan alat, bahan dan tenaga kerja dibuat berdasarkan
perencanaan produksi.
1.3 Matriks kompetensi meliputi pengetahuan (pendidikan), skill
(keahlian), sikap dan pengalaman kerja.
1.4 Unit kompetensi ini juga berlaku untuk unit kompetensi membuat
rencana kerja section.

20
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Data bahan, alat dan tenaga kerja
2.1.2 Data matriks kompetensi tenaga kerja
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.2 Alat pengolah data
2.2.3 Alat cetak
2.2.4 MSDS

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Matriks kompetensi tenaga kerja Operator

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam membuat
rencana kerja produksi.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja, dan/atau di tempat
uji kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Perencanaan dan penentuan jumlah tenaga kerja

21
3.1.2 Perhitungan bahan dan alat produksi ban
3.1.3 Penyusunan urutan produksi
3.1.4 Aliran proses produksi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menganalisis syarat kompetensi tenaga kerja pada line
produksi
3.2.2 Menganalisis data matriks kompetensi tenaga kerja
3.2.3 Mengatur waktu produksi
3.2.4 Mengatur sistem kerja setiap section

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan menetapkan waktu produksi masing-masing section

22
KODE UNIT : C.221110.002.01
JUDUL UNIT : Merencanakan Pembagian Kerja Tenaga Kerja
Produksi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam merencanakan pembagian
kerja tenaga kerja produksi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan data-data 1.1 Data matriks kompetensi tenaga kerja
pendukung diidentifikasi sesuai prosedur.
1.2 Assembly chart diidentifikasi sesuai
prosedur.
1.3 Operation process chart/flow process
chart diidentifikasi sesuai prosedur.
1.4 Prosedur kerja diidentifikasi sesuai
prosedur.
2. Melakukan pembagian 2.1 Kapasitas kerja setiap mesin pada line
beban kerja mesin produksi ban dianalisis sesuai prosedur.
2.2 Beban kerja pada setiap mesin
dianalisis.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan data-data
pendukung dan melakukan pembagian beban kerja mesin dalam
lingkup merencanakan pembagian kerja tenaga kerja produksi.
1.2 Unit kompetensi ini juga berlaku pada unit kompetensi mengatur
pembagian kerja section.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Data matriks kompetensi tenaga kerja
2.1.2 Data Assembly chart
2.1.3 Data Operation process chart/flow process chart
2.1.4 Data Prosedur kerja

23
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.2 Alat pengolah data
2.2.3 Alat cetak

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur kerja
4.2.2 Matriks kompetensi tenaga kerja
4.2.3 Assembly chart
4.2.4 Operation process chart/flow process chart

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
merencanakan pembagian kerja tenaga kerja produksi.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Matriks kerja pada matriks kompetensi tenaga kerja
3.1.2 Assembly chart
3.1.3 Operation process chart/flow process chart

24
3.1.4 Penetapan beban kerja
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menganalisis data matriks kompetensi tenaga kerja
3.2.2 Menganalisis assembly chart
3.2.3 Menganalisis operation process chart/flow process chart
3.2.4 Mengatur beban kerja

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menganalisis kapasitas kerja setiap mesin pada
line produksi ban

25
KODE UNIT : C.221110.003.01
JUDUL UNIT : Meningkatkan Efisiensi Produksi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam meningkatkan efisiensi
produksi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menganalisis kinerja 1.1 Matriks kompetensi tenaga kerja
tenaga kerja produksi dianalisis sesuai prosedur.
1.2 Laporan kinerja tenaga kerja produksi
diidentifikasi dari masing-masing
section.
2. Menganalisis proses 2.1 Data teknis setiap mesin (Inspection
produksi sheet/histori mesin) dianalisis sesuai
prosedur.
2.2 Data kinerja mesin dianalisis sesuai
prosedur.
3. Menganalisis biaya 3.1 Komponen biaya variabel dianalisis
produksi sesuai prosedur.
3.2 Total biaya variabel dianalisis sesuai
prosedur.
4. Mengevaluasi efisiensi 4.1 Hasil analisis kinerja tenaga kerja
produksi produksi, proses produksi dan biaya
produksi dievaluasi.
4.2 Program peningkatan efisiensi produksi
disusun sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menganalisis kinerja tenaga
kerja produksi, menganalisis proses produksi, menganalisis biaya
produksi, dan mengevaluasi efisiensi produksi dalam lingkup
meningkatkan efisiensi produksi.
1.2 Biaya produksi ban yang dianalisis hanya meliputi biaya tidak
langsung.

26
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Matriks kompetensi tenaga kerja
2.1.2 Laporan kinerja tenaga kerja produksi
2.1.3 Data teknis setiap mesin (inspection sheet/histori mesin)
2.1.4 Data kinerja mesin
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat pengolah data
2.2.2 Alat cetak
2.2.3 Alat tulis kantor (ATK)

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur kerja bagian produksi
4.2.2 Data teknis setiap mesin
4.2.3 Matriks kompetensi tenaga kerja

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
meningkatkan efisiensi produksi.
1.2 Penilaian dilakukan dengan tes lisan dan/atau tertulis, praktik
dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

27
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Analisis biaya variabel produksi ban
3.1.2 Laporan kinerja tenaga kerja produksi
3.1.3 Data teknis mesin
3.1.4 Penilaian/ pengukuran kinerja mesin
3.1.5 Efisiensi proses produksi
3.1.6 Aliran proses produksi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menyusun rekap laporan harian (laporan kinerja tenaga
kerja
3.2.2 Menetapkan evaluasi efisiensi produksi

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menganalisis komponen biaya variabel produksi
dalam program efisiensi produksi

28
KODE UNIT : C.221110.004.01
JUDUL UNIT : Mengatasi Masalah dan Potensi Masalah
Bagian Produksi Ban
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengatasi masalah dan
potensi masalah bagian produksi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan identifikasi 1.1 Alur proses produksi dijelaskan sesuai
masalah dan potensi prosedur.
masalah 1.2 Daftar masalah proses produksi dan
hasil produk diidentifikasi.
1.3 Masalah dan potensi masalah
dikumpulkan dari semua bagian sesuai
prosedur.
2. Melakukan analisis 2.1 Tindakan perbaikan dan pencegahan
masalah dan potensi untuk setiap masalah dan potensi
masalah masalah ditetapkan sesuai prosedur.
2.2 Kebutuhan alat dan bahan perbaikan
dan pencegahan setiap masalah dan
potensi masalah ditentukan sesuai
prosedur.
3. Menyusun program 3.1 Hasil analisis masalah dan potensi
perbaikan dan masalah dievaluasi.
pencegahan masalah 3.2 Hasil evaluasi dilaporkan sesuai
dan potensi masalah prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan identifikasi
masalah dan potensi masalah, melakukan analisis masalah dan
potensi masalah, dan menyusun program perbaikan dan
pencegahan masalah dan potensi masalah dalam lingkup
mengatasi masalah dan potensi masalah bagian produksi.
1.2 Masalah dan potensi masalah hanya pada lingkup masalah teknik
pada proses produksi berupa data based yaitu berhubungan
dengan kuantitas dan kualitas produk dan waktu produksi.

29
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Form penanganan masalah
2.1.2 Alur proses produksi
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat pengolah data
2.2.2 Alat cetak

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur kontrol ketidaksesuaian

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengatasi masalah dan potensi masalah bagian produksi.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metode analisis peluang risiko
3.1.2 Teknik pengumpulan data (teknik sampling)

30
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menganalisis masalah dan potensi masalah
3.2.2 Menetapkan solusi masalah dan potensi masalah dengan
menggunakan metode analisis peluang risiko

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengevaluasi hasil analisis masalah dan potensi
masalah

31
KODE UNIT : C.221110.005.01
JUDUL UNIT : Mengendalikan Pencapaian Target Sesuai
Rencana Produksi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengendalikan pencapaian
target sesuai rencana produksi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengendalikan stok 1.1 Bahan untuk produksi dipastikan
kebutuhan bahan ketersediaannya.
1.2 Ketersediaan minimum stok untuk
setiap bagian proses dipastikan sesuai
prosedur.
2. Mengendalikan proses 2.1 Sistem kerja setiap section dipastikan
produksi sesuai prosedur.
2.2 Pengaturan ulang sistem kerja
dilakukan sesuai prosedur.
3. Mengendalikan hasil 3.1 Jumlah produksi dipastikan sesuai
produksi dengan target.
3.2 Ketidaksesuaian hasil produksi
ditindaklanjuti sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mengendalikan stok kebutuhan
bahan, mengendalikan proses produksi dan mengendalikan hasil
produksi dalam lingkup mengendalikan pencapaian target sesuai
rencana produksi.
1.2 Bahan meliputi bahan baku, bahan pendukung, bahan in-process,
dan bahan in-product.
1.3 Pengendalian kualitas produksi berdasarkan kriteria mutu produk
yang telah diuji pada quality assurance.
1.4 Sistem kerja meliputi manusia, material, mesin, metode
operasional dan kualitas produk.

32
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Data bahan produksi
2.1.2 Data mesin produksi
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor (ATK)

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Rencana produksi
4.2.2 Aliran proses produksi

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengendalikan pencapaian target sesuai rencana produksi.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Persediaan bahan (inventori)
3.1.2 Kualitas produksi
3.1.3 Sistem kerja produksi

33
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menghitung dan mengendalikan kebutuhan bahan
3.2.2 Mengatur sistem kerja section
3.2.3 Mengendalikan kualitas produk ban

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Kesesuaian pelaksanaan sistem kerja dipastikan sesuai prosedur

34
KODE UNIT : C.221110.006.01
JUDUL UNIT : Membuat Jadwal Kerja Produksi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam membuat jadwal kerja
produksi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan 1.1 Kondisi mesin dipastikan sesuai
penyusunan jadwal rencana produksi.
1.2 Jadwal pemeliharaan mesin dan
peralatan produksi diidentifikasi.
1.3 Jadwal pengiriman diidentifikasi sesuai
prosedur.
1.4 Kebutuhan tenaga kerja ditetapkan
sesuai prosedur.
2. Menyusun jadwal 2.1 Waktu proses produksi ditentukan
produksi berdasarkan target dan/atau order.
2.2 Penggunaan kapasitas terpasang mesin
ditentukan untuk setiap jenis produk.
2.3 Jadwal produksi tersusun dilaporkan
sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan penyusunan
jadwal dan menyusun jadwal produksi dalam lingkup membuat
jadwal kerja produksi.
1.2 Target dan/atau order merupakan data yang bersumber dari
production planning.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Data target dan/atau order
2.1.2 Data kapasitas terpasang mesin
2.1.3 Jadwal pemeliharaan mesin dan peralatan
2.1.4 Jadwal pengiriman

35
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.2 Alat pengolah data
2.2.3 Alat cetak

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Standar kapasitas produksi
4.2.2 Aliran proses produksi

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam membuat
jadwal kerja produksi.
1.2 Penilaian dilakukan terhadap pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis, praktik
dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Sistem penjadwalan produksi
3.1.2 Produksi berdasarkan make to order
3.1.3 Sistem penjadwalan preventive maintenance
3.1.4 Perhitungan kebutuhan tenaga kerja

36
3.1.5 Aliran proses produksi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menganalisis kebutuhan tenaga kerja pada setiap section
3.2.2 Menetapkan kapasitas produksi

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam menentukan penggunaan kapasitas mesin
terpasang untuk setiap jenis produk

37
KODE UNIT : C.221110.007.01
JUDUL UNIT : Mengawasi Kinerja Pelaksana
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengawasi kinerja pelaksana.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan 1.1 Indikator kinerja diidentifikasi.
pengawasan 1.2 Prosedur pengawasan diidentifikasi.
1.3 Instrumen (formulir) pengawasan
disiapkan sesuai prosedur.
2. Melaksanakan 2.1 Pelaksanaan pekerjaan oleh pelaksana
pengawasan dipastikan sesuai prosedur.
2.2 Tindakan pembinaan/teguran diberikan
kepada pelaksana atas ketidaksesuaian
pekerjaan.
3. Melaporkan hasil 3.1 Hasil pengawasan dievaluasi sesuai
pengawasan prosedur.
3.2 Kegiatan hasil pengawasan dilaporkan
sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pengawasan,
melaksanakan pengawasan dan melaporkan hasil pengawasan
dalam lingkup dalam mengawasi kinerja pelaksana.
1.2 Indikator kinerja berupa kehadiran, disiplin dan pencapaian target
produksi.
1.3 Pelaksana meliputi tenaga kerja operator, foreman dan supervisor.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Instrumen (formulir) pengawasan
2.1.2 Form checklist kerja
2.1.3 Data pencapaian kerja pelaksana
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor (ATK)

38
2.2.2 Alat pengolah data
2.2.3 Alat cetak

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur kerja pengawasan
4.2.2 Aliran proses produksi

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja mengawasi
kinerja pelaksana.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Analisis standar kerja pelaksana
3.1.2 Prosedur pengawasan pelaksana
3.1.3 Evaluasi kinerja pelaksana
3.2 Keterampilan
3.2.1 Memeriksa hasil kinerja pelaksana
3.2.2 Mengawasi dan mengarahkan pelaksana

39
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam memastikan pelaksanaan pekerjaan oleh
pelaksana sesuai prosedur

40
KODE UNIT : C.221110.008.01
JUDUL UNIT : Mengatur Jam Kerja Operator
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengatur jam kerja operator.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melaksanakan 1.1 Bagian-bagian produksi yang
persiapan pengaturan memerlukan operator diidentifikasi
jam kerja operator sesuai jumlah mesin yang ada.
1.2 Jumlah operator diidentifikasi
berdasarkan jenis dan jumlah mesin.
1.3 Lama waktu produksi setiap bagian
diidentifikasi berdasarkan proses mesin.
2. Menentukan 2.1 Jumlah operator di setiap bagian
pengaturan kerja ditentukan.
operator tiap section 2.2 Jumlah jam kerja operator ditetapkan
sesuai prosedur.
2.3 Jumlah shift kerja operator ditetapkan
berdasarkan prosedur.
3. Melaporkan hasil 3.1 Hasil pengaturan jam kerja operator
pengaturan kerja dilaporkan sesuai prosedur
operator 3.2 Urutan produksi ditetapkan
berdasarkan alur proses.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melaksanakan persiapan
pengaturan jam kerja operator, menentukan pengaturan kerja
operator tiap section dan melaporkan hasil pengaturan kerja
operator dalam lingkup mengatur jam kerja operator.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Data jumlah dan jenis mesin
2.1.2 Diagram alir proses
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat pengolah data

41
2.2.2 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.3 Alat cetak

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Kalender kerja

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam mengatur
jam kerja operator.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Jam kerja operator
3.1.2 Alur proses produksi
3.1.3 Jadwal kalender kerja
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menganalisis jam kerja operator
3.2.2 Membaca alur proses produksi

42
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menentukan jumlah operator di setiap bagian
produksi

43
KODE UNIT : C.221110.009.01
JUDUL UNIT : Mengatur Kerja Operator
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengatur kerja operator.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan 1.1 Data jumlah operator setiap bagian
pengaturan kerja produksi diidentifikasi.
operator 1.2 Tugas dan tanggung jawab operator
setiap bagian diidentifikasi.
1.3 Prosedur operasi bagi semua operator
diidentifikasi
2. Melaksanakan 2.1 Uraian tugas dijelaskan pada operator.
pengaturan kerja 2.2 Prosedur operasi dijelaskan pada
operator operator sesuai prosedur.
2.3 Informasi tata cara pelaksanaan kerja
yang dibuat dijelaskan kepada operator.
3. Melaporkan hasil 3.1 Pengaturan kerja operator dibuat dalam
pengaturan kerja format laporan.
operator 3.2 Hasil pengaturan dan pembagian kerja
operator dilaporkan sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pengaturan kerja
operator, melaksanakan pengaturan kerja operator dan
melaporkan hasil pengaturan kerja operator dalam lingkup
mengatur kerja operator.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Data jumlah operator
2.1.2 Panduan produksi
2.1.3 Data uraian tugas operator
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Check sheet

44
2.2.2 Papan informasi
2.2.3 Alat tulis kantor (ATK)

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur pengaturan kerja operator

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengarahkan kerja operator.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Comunication skill
3.1.2 Leadership
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengarahkan kerja operator

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Cermat

45
4.3 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menjelaskan tata cara pelaksanaan kerja
operator

46
KODE UNIT : C.221110.010.01
JUDUL UNIT : Melakukan Verifikasi Set Up Mesin
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam melakukan verifikasi set up
alat.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melaksanakan 1.1 Jumlah dan jenis mesin yang
persiapan verifikasi set diverifikasi diidentifikasi.
up mesin 1.2 Data spesifikasi mesin produksi
diidentifikasi.
1.3 Kebutuhan alat dan bahan untuk
verifikasi set up alat disiapkan.
2. Memastikan set up 2.1 Hasil set up mesin diperiksa sesuai
sesuai spesifikasi mesin spesifikasi.
2.2 Ketidaksesuaian set up mesin dicatat
sesuai prosedur.
3. Melaporkan hasil 3.1 Hasil verifikasi set up mesin dicatat
verifikasi set up mesin dalam form verifikasi.
3.2 Hasil verifikasi dilaporkan sesuai
prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melaksanakan persiapan
verifikasi set up mesin, memastikan set up sesuai spesifikasi mesin
dan melaporkan hasil verifikasi set up mesin dalam lingkup
melakukan verifikasi set up mesin.
1.2 Penanganan ketidaksesuaian set up alat dilakukan oleh
departemen engenering maintenance.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Form verifikasi
2.1.2 Data mesin
2.1.3 Manual book

47
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.2 Check sheet

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Spesifikasi mesin produksi
4.2.2 Prosedur kerja mesin
4.2.3 Instruksi kerja verifikasi set up mesin

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melakukan verifikasi set up mesin.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metode verifikasi mesin
3.1.2 Spesifikasi mesin
3.2 Keterampilan
3.2.1 Memeriksa hasil kesesuaian set up mesin

48
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam memastikan set up sesuai spesifikasi mesin

49
KODE UNIT : C.221110.011.01
JUDUL UNIT : Menyiapkan Kebutuhan Material dan Sarana
untuk Produksi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam menyiapkan kebutuhan
material dan sarana untuk produksi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mendata jumlah 1.1 Data kebutuhan material dan sarana
material dan sarana produksi dikumpulkan dari masing-
produksi masing bagian produksi.
1.2 Analisis kebutuhan material dan sarana
dilakukan sesuai prosedur.
2. Melakukan permintaan 2.1 Kebutuhan material dan sarana dicatat
barang kepada ke dalam formulir pengajuan sesuai
inventori prosedur.
2.2 Data pengajuan material dan sarana
disampaikan ke bagian inventori sesuai
prosedur.
3. Memastikan 3.1 Stok material dan sarana produksi
ketersediaan barang dipastikan sesuai prosedur.
untuk produksi 3.2 Penerimaan material dan sarana
produksi dilakukan sesuai prosedur.
3.3 Kekurangan stok material dan sarana
produksi dilaporkan.
3.4 Penanganan kekurangan stok material
dan sarana produksi dilakukan sesuai
prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mendata jumlah material dan
sarana produksi, melakukan permintaan barang kepada inventori
dan memastikan ketersediaan barang untuk produksi dalam
lingkup menyiapkan kebutuhan material dan sarana untuk
produksi.

50
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Data kebutuhan alat dan bahan
2.1.2 Form pengajuan alat dan bahan
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.2 Kartu identitas
2.2.3 Alat pengolah data
2.2.4 Alat cetak

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur kerja permintaan material dan sarana produksi

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
menyiapkan kebutuhan material dan sarana untuk produksi.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Pengajuan permintaan material dan sarana produksi

51
3.1.2 Rencana kebutuhan material dan sarana produksi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Memeriksa kebutuhan material dan sarana produksi
3.2.2 Menghitung stok material dan sarana produksi

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan menghitung jumlah permintaan material dan sarana
produksi
5.2 Ketelitian mendata stok material dan sarana produksi

52
KODE UNIT : C.221110.012.01
JUDUL UNIT : Mengendalikan Kualitas Produk saat Produksi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengendalikan kualitas
produk saat produksi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Memeriksa kualitas 1.1 Ketersediaan bahan baku dipastikan
bahan baku sesuai kebutuhan.
1.2 Kualitas bahan baku dipastikan sesuai
persyaratan perusahaan.
2. Mengendalikan 2.1 Prosedur kerja dipastikan digunakan
jalannya proses dalam setiap bagian produksi.
produksi 2.2 Kinerja setiap mesin produksi
dipastikan sesuai prosedur.
2.3 Sistem pengawasan dipastikan
dilakukan dalam setiap bagian
produksi.
2.4 Ketidaknormalan proses dicatat dan
dilaporkan.
2.5 Penanganan ketidaknormalan kinerja
mesin dilakukan sesuai prosedur.
3. Memeriksa kualitas 3.1 Penyiapan pengujian produk dilakukan
produk sesuai prosedur.
3.2 Kualitas produk dipastikan memenuhi
standar mutu.
3.3 Seluruh produk dipastikan memiliki
identitas.
3.4 Proses penyimpanan produk dipastikan
tidak melebihi masa simpan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk memeriksa kualitas bahan
baku, mengendalikan jalannya proses produksi dan memeriksa
kualitas produk dalam lingkup mengendalikan kualitas produk
saat produksi.

53
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Data stok bahan
2.1.2 Check sheet
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.2 APD

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Spesifikasi produk
4.2.2 Prosedur kerja penyiapan sampel produk

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengendalikan kualitas produk saat produksi.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Spesifikasi produk
3.1.2 Penyimpanan produk

54
3.1.3 Sistem pengawasan proses produksi
3.1.4 Metode penyiapan sampel produk
3.2 Keterampilan
3.2.1 Memeriksa ketidaknormalan proses
3.2.2 Memeriksa ketidaknormalan produk

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam memastikan kualitas produk memenuhi standar
mutu

55
KODE UNIT : C.221110.013.01
JUDUL UNIT : Membuat Laporan Kerja
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam membuat laporan kerja.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengumpulkan data 1.1 Data kerja operator diidentifikasi.
kerja 1.2 Hasil pengawasan kerja operator
diidentifikasi berdasarkan data.
2. Mengolah data laporan 2.1 Data kerja dan hasil pengawasan kerja
kerja operator dianalisis sesuai prosedur.
2.2 Penyimpangan data kerja operator
dicatat sesuai prosedur.
2.3 Penyebab penyimpangan data kerja
operator diidentifikasi.
3. Melaporkan hasil kerja 3.1 Pengolahan data dicatat dalam bentuk
format pelaporan.
3.2 Hasil pengolahan data produksi
dilaporkan sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mengumpulkan data kerja,
mengolah data laporan kerja dan melaporkan hasil kerja dalam
lingkup membuat laporan kerja.
1.2 Data kerja meliputi laporan data produksi, data kriteria kerja
mesin, ketidaknormalan proses produksi, pemakaian bahan dan
peralatan selama produksi dan daftar kehadiran operator setiap
operator bagian produksi.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Data kerja operator
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.2 Check sheet

56
2.2.3 Alat pengolah data
2.2.4 Alat cetak

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Format penyusunan laporan
4.2.2 Prosedur penyusunan laporan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam membuat
laporan kerja.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Pengumpulan dan pengolahan data kerja berupa data
kualitatif maupun kuantitatif
3.1.2 Penyusunan laporan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menginterpretasi data

57
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menganalisis data kerja dan hasil pengawasan
kerja operator

58
KODE UNIT : C.221110.014.01
JUDUL UNIT : Melaporkan Masalah Produksi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam melaporkan masalah produksi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan pendataan 1.1 Permasalahan produksi didata dari
terhadap masalah masing-masing bagian produksi.
produksi 1.2 Permasalahan dikelompokkan berdasar-
kan jenisnya.
1.3 Tindakan penanganan yang telah
dilakukan diidentifikasi.
2. Menganalisis masalah 2.1 Masalah yang belum diselesaikan
dikumpulkan sesuai prosedur.
2.2 Penyebab masalah dianalisa sesuai
prosedur.
3. Melaporkan masalah 3.1 Masalah yang telah diidentifikasi dibuat
dalam format laporan.
3.2 Permasalahan produksi dilaporkan
sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan pendataan
terhadap masalah produksi, menganalisis masalah dan
melaporkan masalah dalam lingkup melaporkan masalah
produksi.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Data masalah produksi
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.2 Check sheet
2.2.3 Alat pengolah data
2.2.4 Alat cetak

59
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Alur proses produksi
4.2.2 Standar mutu produk
4.2.3 Prosedur kerja mesin

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melaporkan masalah produksi.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Analisis permasalahan dengan menggunakan metode yang
telah ditetapkan
3.1.2 Standar mutu produk
3.1.3 Penyusunan laporan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Berkomunikasi
3.2.2 Menyusun laporan
3.2.3 Mengolah dan mengatasi masalah yang belum selesai

60
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengelompokkan permasalahan berdasarkan
jenisnya
5.2 Ketepatan dalam menganalisa penyebab masalah sesuai prosedur

61
KODE UNIT : C.221110.015.01
JUDUL UNIT : Menyiapkan Bahan Baku Karet dan Bahan
Kimia Pembuatan Compound
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam menyiapkan bahan baku karet
dan bahan kimia pembuatan compound.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan penyiapan 1.1 Formula yang akan diproduksi
bahan karet dan diidentifikasi sesuai prosedur.
bahan kimia 1.2 Ketersediaan bahan karet dan bahan
kimia dipastikan sesuai prosedur.
1.3 Fungsi alat timbangan dipastikan sesuai
prosedur.
2. Menimbang bahan 2.1 Karet dan bahan kimia ditimbang sesuai
dengan formula.
2.2 Karet dan bahan kimia hasil
penimbangan diberi identitas sesuai
prosedur.
2.3 Formulir penyiapan bahan karet dan
bahan kimia diisi sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan penyiapan bahan
karet dan bahan kimia serta menimbang bahan dalam lingkup
menyiapkan bahan baku karet dan bahan kimia pembuatan
compound.
1.2 Formula bahan kimia yang digunakan ditetapkan berdasarkan
hasil pengujian dari quality assurance (QA) dan production
planning department.
1.3 Karet meliputi bahan baku berasal dari karet alam dan karet
sintetis.
1.4 Bahan kimia meliputi bahan pengisi, komponen vulkanisasi,
stabilisator, bahan compound khusus.

62
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat timbang
2.1.2 Lorry
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Check sheet
2.2.2 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.3 APD (sarung tangan, safety shoes, apron, masker dan kaca
mata)
2.2.4 MSDS karet dan MSDS bahan kimia pembuat ban
2.2.5 Karet dan bahan kimia

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur keselamatan kerja
4.2.2 Prosedur kerja penimbangan
4.2.3 Formula produk

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
menyiapkan bahan baku karet dan bahan kimia pembuatan
compound.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

63
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan kimia pembuatan ban
3.1.2 Bahan kimia karet alam dan sintetis
3.2 Keterampilan
3.2.1 Membaca skala ukur alat timbang

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan mengidentifikasi formula yang akan diproduksi
5.2 Ketepatan menimbang bahan baku karet dan bahan baku kimia

64
KODE UNIT : C.221110.016.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Mixer
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin mixer.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan 1.1 Mesin mixer dipastikan dalam keadan
pengoperasian mesin bersih dari bahan di luar formula.
mixer 1.2 Kinerja mesin mixer dipastikan sesuai
spesifikasi kebutuhan.
1.3 Jenis dan jumlah bahan baku
dipastikan sesuai dengan formula.
1.4 Inventori bahan kimia diperiksa
ketersediaannya
2. Mengendalikan proses 2.1 Proses pencampuran (mixing) karet dan
operasi mesin mixer bahan kimia dilakukan dengan mesin
mixer sesuai prosedur.
2.2 Kinerja proses mixing dipantau melalui
panel kontrol.
2.3 Ketidaksesuaian kriteria kerja
diidentifikasi dan dilaporkan sesuai
prosedur.
2.4 Hasil proses dicatat dan dilaporkan
sesuai dengan prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pengoperasian
mesin mixer dan mengendalikan proses operasi mesin mixer dalam
lingkup mengoperasikan mesin mixer .
1.2 Bahan diluar formula meliputi kotoran sisa produksi sebelumnya,
batu dan benda-benda yang diluar komposisi pembuatan
compound lainnya.
1.3 Bahan kimia yang digunakan meliputi carbon black, oil, powder,
bahan vulkanisasi, stabilizer, dan bahan pencepat vulkanisasi.

65
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin mixer
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Check sheet
2.2.2 APD (sarung tangan, safety shoes dan appron)
2.2.3 Karet dan bahan kimia

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur Keselamatan Kerja
4.2.2 Prosedur kerja mesin mixer

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin mixer.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Prosedur proses mixing
3.1.2 Bahan baku karet dan bahan kimia

66
3.2 Keterampilan
(Tidak ada.)

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam memantau kriteria kerja mesin mixer pada panel
kontrol

67
KODE UNIT : C.221110.017.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Milling
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin milling.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan 1.1 Fungsi alat dan sistem keselamatan
pengoperasian mesin kerja dipastikan berfungsi dengan baik.
milling 1.2 Homogenitas compound dipastikan
sesuai dengan hasil uji mutu.
1.3 Bahan kimia anti lengket dipastikan
tersedia.
1.4 Beban dan kecepatan penggilasan
diatur sesuai prosedur.
1.5 Kecepatan blower dan conveyor cooling
diatur sesuai prosedur.
2. Mengendalikan proses 2.1 Compound yang di-milling dipastikan di-
milling blending dari dua skid.
2.2 Kapasitas umpan mesin milling (bank
compound) dipastikan tidak melebihi
batas yang telah ditentukan.
2.3 Input proses milling dipastikan tidak
terputus dan bebas dari benda asing.
2.4 Ketidaksesuaian proses diidentifikasi
dan ditindaklanjuti sesuai prosedur.
3. Menangani hasil milling 3.1 Sheet compound dilapisi bahan kimia
anti lengket.
3.2 Sheet compound didinginkan sesuai
prosedur.
3.3 Hasil milling diberikan identitas sesuai
prosedur.
3.4 Hasil milling ditempatkan di storage
area sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pengoperasian
mesin milling, mengendalikan proses milling dan menangani hasil
milling dalam lingkup mengoperasikan mesin milling.

68
1.2 Skid merupakan roll penggelincir untuk menekan compound pada
proses milling, terdiri dari dua sisi bagian yang bergerak
berlawanan arah.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin milling
2.2 Perlengkapan
2.2.1 APD (sarung tangan, safety shoes dan apron)
2.2.2 Compound dan bahan kimia anti lengket
2.2.3 Pallet

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur Keselamatan kerja
4.2.2 Prosedur kerja mesin milling

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin milling.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

69
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Prosedur kerja mesin milling
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengatur kecepatan cooling drum

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Cermat
4.3 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan mengatur beban dan kecepatan penggilasan mesin
milling
5.2 Ketepatan memastikan input proses milling tidak terputus dan
bebas dari benda asing
5.3 Kesesuaian memberikan identitas pada hasil milling sesuai
prosedur

70
KODE UNIT : C.221110.018.01
JUDUL UNIT : Melakukan Proses Laydown pada Compound
dari Hasil Pencampuran
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam melakukan proses laydown
pada compound.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan proses 1.1 Kondisi peralatan pada proses laydown
laydown pada compound dipastikan dalam
keadaan normal.
1.2 Skid kosong disiapkan di area kerja
sesuai prosedur.
1.3 Kondisi skid dipastikan kebersihannya
sesuai prosedur.
1.4 Alat dan bahan untuk pemberian
identitas compound disiapkan sesuai
prosedur.
2. Menyusun compound 2.1 Posisi tumpukan (posisi lurus)
compound dipastikan sesuai prosedur.
2.2 Compound dipastikan dalam kondisi
kering.
2.3 Berat tumpukan compound setiap batch
dipastikan sesuai prosedur.
3. Mengambil sampel tiap 3.1 Titik uji pengambilan sampel ditentukan
batch sesuai dengan prosedur.
3.2 Sampel compound diambil sesuai
prosedur
3.3 Sampel diberi identitas sesuai prosedur
4. Menangani hasil 4.1 Tumpukan compound setiap batch
laydown diberi identitas sesuai prosedur.
4.2 Tumpukan compound disimpan sesuai
prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan proses laydown,
menyusun compound, mengambil sampel tiap batch serta

71
menangani hasil lay down dalam lingkup melakukan proses
laydown pada compound dari hasil pencampuran.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Skid
2.1.2 Alat potong
2.1.3 Log book
2.2 Perlengkapan
2.2.1 APD (sarung tangan, safety shoes, apron, masker)
2.2.2 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.3 Check sheet

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur Keselamatan Kerja
4.2.2 Prosedur kerja proses laydown
4.2.3 Prosedur kerja teknik pengambilan sampel

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melakukan proses laydown pada compound dari hasil
pencampuran.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

72
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Diagram alir proses produksi ban
3.1.2 Sifat fisik compound
3.1.3 Teknik pengambilan sampel
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menyortir hasil milling yang akan masuk ke dalam proses
laydown

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Cermat
4.3 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan memastikan posisi tumpukan compound yang di-
laydown sesuai prosedur
5.2 Ketepatan menentukan titik uji pengambilan sampel compound

73
KODE UNIT : C.221110.019.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Injeksi Extruder
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin injeksi
extruder.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan bahan dan 1.1 Compound disiapkan sesuai dengan
peralatan prosedur.
1.2 Suplai bahan anti lengket dipastikan
tersedia.
1.3 Peralatan injeksi extruder disiapkan
sesuai prosedur.
1.4 Saringan injeksi extruder disiapkan
sesuai prosedur.
2. Mengendalikan operasi 2.1 Kondisi peralatan mesin injeksi extruder
mesin injeksi extruder dipastikan dalam keadaan normal.
2.2 Bahan diinjeksikan sesuai dengan
prosedur.
2.3 Ketidaksesuaian kriteria kerja
diidentifikasi sesuai prosedur.
2.4 Hasil proses dicatat dan dilaporkan
sesuai prosedur.
3. Menangani hasil injeksi 3.1 Media pendingin disiapkan sesuai
extruder prosedur.
3.2 Air pendingin dikeluarkan dari saluran
pengeluaran.
3.3 Green tube dicelupkan dengan air media
pendingin.
3.4 Green tube dipotong sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan bahan dan
peralatan, mengendalikan operasi mesin extruder serta menangani
hasil injeksi extruder dalam lingkup mengoperasikan mesin injeksi
extruder.

74
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin injeksi extruder
2.1.2 Filter
2.1.3 Pisau
2.2 Perlengkapan
2.2.1 APD (sarung tangan, safety shoes dan apron)
2.2.2 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.3 Check sheet
2.2.4 Air pendingin

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur Keselamatan Kerja
4.2.2 Prosedur kerja pengoperasian mesin injeksi extruder
4.2.3 Prosedur penggunaan bahan anti lengket

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin injeksi extruder.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

75
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Sistem keselamatan mesin injeksi extruder
3.1.2 Diagram alir produksi ban
3.1.3 Standar kualitas hasil injeksi extruder
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengatasi ketidaksesuaian kriteria mesin injeksi extruder

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Cermat
4.3 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menjaga kesesuaian kriteria kerja mesin injeksi
extruder

76
KODE UNIT : C.221110.020.01
JUDUL UNIT : Melakukan Pemasangan Valve
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam melakukan pemasangan valve.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan proses 1.1 Valve disiapkan sesuai prosedur.
pemasangan valve 1.2 Alat pemasang valve disiapkan sesuai
prosedur.
1.3 Suplai perekat valve dipastikan sesuai
prosedur.
2. Mengendalikan proses 2.1 Kondisi peralatan pemasangan valve
pemasangan valve dipastikan dalam keadaan normal.
2.2 Valve dipasang pada alat sesuai
prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan proses
pemasangan valve dan mengendalikan proses pemasangan valve
dalam lingkup melakukan pemasangan valve.
1.2 Pemasangan valve dilakukan secara manual dengan menggunakan
alat pemasang valve.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pemasang valve
2.1.2 Alat pengalir fluida (air)
2.2 Perlengkapan
2.2.1 APD (sarung tangan, safety shoes dan apron)
2.2.2 Valve green tube
2.2.3 Bahan perekat valve
2.2.4 Air pendingin

77
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur keselamatan kerja
4.2.2 Prosedur kerja pemasangan valve
4.2.3 Standar valve terpasang

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melakukan pemasangan valve.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Sistem keselamatan pemasangan valve
3.1.2 Diagram alir produksi ban
3.1.3 Standar kualitas hasil pemasangan valve
3.2 Keterampilan
3.2.1 Memantau ketepatan pemasangan valve

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Cermat

78
4.3 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan memasang valve sesuai prosedur

79
KODE UNIT : C.221110.021.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Splicing
(Penyambungan Ban Dalam)
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin splicing
(penyambungan ban dalam).

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan bahan dan 1.1 Green tube disiapkan sesuai dengan
alat untuk proses prosedur.
splicing 1.2 Suhu mesin splicing dipastikan sesuai
dengan prosedur.
2. Mengendalikan operasi 2.1 Kondisi mesin splicing dipastikan dalam
mesin splicing keadaan normal.
2.2 Green tube dipasang pada mesin splicing
sesuai prosedur.
2.3 Bahan anti lengket ditaburkan pada
ujung green tube sesuai prosedur.
3. Menangani hasil 3.1 Green tube diletakkan pada tempat
splicing khusus.
3.2 Tag code material dipasang di tempat
penyimpanan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan bahan dan alat
untuk proses splicing, mengendalikan operasi mesin splicing dan
menangani hasil splicing dalam lingkup mengoperasikan mesin
splicing (penyambungan ban dalam).
1.2 Tempat khusus yang dimaksud adalah berupa hanger yang
disediakan secara khusus untuk menggantungkan green tube.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin splicing
2.1.2 Alat spray serbuk senyawa anti lengket

80
2.2 Perlengkapan
2.2.1 APD (sarung tangan, safety shoes, apron dan masker)
2.2.2 Tag material

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur keselamatan kerja mesin splicing
4.2.2 Prosedur operasional mesin splicing
4.2.3 Standar kualitas produk

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin splicing (penyambungan ban dalam).
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Aliran proses produksi
3.1.2 Bahan anti lengket
3.2 Keterampilan
3.2.1 Meletakkan green tube pada mesin splicing sesuai prosedur

81
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Disiplin
4.2 Cermat
4.3 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan memasang green tube pada mesin splicing sesuai
prosedur
5.2 Ketepatan memastikan suhu pada proses splicing sesuai prosedur

82
KODE UNIT : C.221110.022.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Curing Ban Dalam
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin curing
ban dalam.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan alat dan 1.1 Mesin pengisi angin dipastikan
bahan berfungsi.
1.2 Mesin curing disiapkan sesuai formula.
1.3 Stearic acid disiapkan sesuai prosedur.
1.4 Green tube disiapkan sesuai prosedur.
2. Mengendalikan proses 2.1 Kondisi peralatan mesin curing
curing dipastikan dalam keadaan normal.
2.2 Green tube diproses dalam mesin curing
sesuai prosedur.
2.3 Kriteria kerja (waktu, suhu, tekanan
udara) mesin curing dipastikan sesuai
dengan prosedur.
3. Menangani hasil mesin 3.1 Tube disimpan sesuai prosedur.
curing 3.2 Hasil curing dilaporkan sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan alat dan bahan,
mengendalikan proses curing serta menangani hasil mesin curing
dalam lingkup mengoperasikan mesin curing ban dalam.
1.2 Stearic acid merupakan bahan kimia yang digunakan untuk
membantu melunakkan kedua ujung green tire dalam proses akhir
pembuatan tube (ban dalam).

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin curing
2.1.2 Compressor
2.1.3 Hanger tube

83
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Checklist
2.2.2 ATK
2.2.3 APD (sarung tangan, safety shoes, apron, masker dan ear
plug)

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur operasional mesin curing

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melaksanakan mengoperasikan mesin curing ban dalam.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Sistem keselamatan mesin curing
3.1.2 Diagram alir produksi ban
3.1.3 Standar kualitas hasil mesin curing
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengidentifikasi aliran proses produksi

84
3.2.2 Mengidentifikasi alat ukur kriteria kerja

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Cermat
4.3 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan memastikan kriteria kerja mesin curing sesuai prosedur

85
KODE UNIT : C.221110.023.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Extruder
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin
extruder.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan persiapan 1.1 Kebersihan mesin dan dies dicek sesuai
pengoperasian mesin prosedur.
extruder 1.2 Jenis compound disiapkan sesuai
formula yang ditentukan.
1.3 Die dan performer dipilih sesuai formula
yang ditentukan.
1.4 Kriteria kerja mesin extruder
dipastikan sesuai prosedur.
2. Mengendalikan 2.1 Kondisi mesin extruder dipastikan
pengoperasian mesin dalam keadaan normal.
extruder 2.2 Kriteria kerja (tekanan, suhu, waktu,
kecepatan putar) proses mesin extruder
dipastikan sesuai prosedur.
2.3 Supply compound dijaga ketersediaannya.
2.4 Dimensi dan berat dari tread dan sidewall
dipastikan sesuai spesifikasi.
3. Menangani hasil 3.1 Tread dan sidewall disimpan pada
extruder tempatnya sesuai prosedur.
3.2 Mesin extruder dibersihkan dari sisa
compound.
3.3 Hasil extruder dilaporkan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan
pengoperasian mesin extruder, mengendalikan pengoperasian
mesin extruder serta menangani hasil extruder dalam lingkup
mengoperasikan mesin extruder.
1.2 Kriteria kerja mesin extruder meliputi tekanan, suhu, waktu
penggilingan, kecepataan putaran (rpm).
1.3 Dimensi meliputi contour (lebar dan tebal) tread dan sidewall.

86
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin extruder
2.1.2 Die
2.1.3 Performer
2.1.4 Heater
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.2 Daftar ceklis
2.2.3 Wadah atau tempat semen
2.2.4 Kuas
2.2.5 Alat pewarna
2.2.6 APD (masker, sarung tangan, safety shoes, apron)

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur kerja/Standard Operating Procedure (SOP)
pengoperasian mesin extruder.

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek, pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melaksanakan mengoperasikan mesin extruder.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau ujian
tertulis, praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di
tempat uji kompetensi (TUK).

87
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Sistem keselamatan kerja mesin extruder
3.1.2 Diagram alir produksi ban
3.1.3 Standar kualitas hasil mesin extruder
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengidentifikasi simbol-simbol operasional mesin extruder
3.2.2 Mengidentifikasi alat ukur yang digunakan

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam memilih die dan performer sesuai prosedur
5.2 Ketepatan dalam menjaga ketersediaan supply compound
5.3 Ketepatan memastikan kriteria kerja mesin extruder sesuai
prosedur

88
KODE UNIT : C.221110.024.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Proses Booking pada Mesin
Extruder
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam melakukan proses booking
pada mesin extruder.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan persiapan 1.1 Kondisi mesin extruder dipastikan
proses booking pada dalam keadaan normal.
mesin extruder 1.2 Fungsi alat dan sistem keselamatan
kerja dipastikan berfungsi dengan
baik.
1.3 Alat (bear trap atau spool) dan bahan
untuk booking pada mesin extruder
disiapkan sesuai prosedur.
1.4 Spesifikasi setiap jenis produk dan size
yang diproduksi disiapkan sesuai
prosedur.
2. Menyusun komponen 2.1 Komponen yang telah diproduksi
yang telah dibuat disusun ke dalam bear trap atau spool
sesuai prosedur.
2.2 Komponen yang akan di-booking
dikelompokkan sesuai spesifikasi (lebar,
panjang, berat, contour, no die cut ).
2.3 Pengukuran komponen yang akan di-
booking dilakukan sesuai prosedur.
2.4 Hasil pengukuran komponen dicatat di
checksheet booking sesuai prosedur.
3. Menangani hasil 3.1 Tag identifikasi dipasang pada bear trap
booking atau spool sesuai prosedur.
3.2 Hasil produksi yang telah di-booking
dicatat dalam form laporan produksi.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan proses
booking pada mesin extruder, menyusun komponen yang telah

89
dibuat serta menangani hasil booking dalam ruang lingkup
melaksanakan proses booking pada mesin extruder.
1.2 Booking adalah proses pengelompokkan bahan berdasarkan
spesifikasi tertentu yang dipersyaratkan.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Alat ukur
2.1.2 Bear trap
2.1.3 Spool
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.2 Check sheet
2.2.3 Bahan untuk pemberian kode
2.2.4 Tag ID
2.2.5 APD (sarung tangan, safety shoes dan apron)

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur booking

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melaksanakan proses booking pada mesin extruder.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau ujian
tertulis, praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di
tempat uji kompetensi (TUK).

90
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Sistem keselamatan kerja melaksanakan proses booking
3.1.2 Diagram alir produksi ban
3.1.3 Teknik menggunakan alat ukur
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan alat ukur

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Cermat
4.3 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan mengelompokkan komponen yang akan di-booking
sesuai spesifikasi

91
KODE UNIT : C.221110.025.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Calendering
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin
calendering.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan persiapan 1.1 Komponen-komponen tire cord
pengoperasian mesin disiapkan sesuai dengan prosedur.
calendering 1.2 Kondisi tire cord (jarak dan ketegangan
antar benang) mesin diatur sesuai
prosedur.
1.3 Compound disiapkan sesuai prosedur.
1.4 Alat splicing (hot plate) untuk benang
nylon disiapkan sesuai prosedur.
1.5 Suhu hot plate untuk splicing diatur
sesuai prosedur.
2. Mengendalikan proses 2.1 Kondisi peralatan mesin calendering
operasi mesin dipastikan dalam keadaan normal.
calendering 2.2 Suplai tire cord dijaga agar tidak
terputus pada saat operasional mesin.
2.3 Suplai (feeding) compound pada roll
calender dijaga ketersediaannya.
2.4 Kriteria kerja mesin roll calender dijaga
sesuai prosedur.
2.5 Ketidaksesuaian kriteria kerja dicatat
sesuai prosedur.
3. Menangani hasil 3.1 Hasil calendering didinginkan di cooling
calendering drum sesuai prosedur.
3.2 Hasil calendering digulung pada box roll
sesuai prosedur.
3.3 Hasil calendering diberi identitas sesuai
prosedur.
3.4 Hasil calendering disimpan di area
storage sesuai prosedur.
3.5 Hasil produksi calendering dicatat pada
log book.

92
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan
pengoperasian mesin calendering, mengendalikan proses operasi
mesin calendering serta menangani hasil calendering dalam
lingkup mengoperasikan mesin calendering.
1.2 Tire cord adalah benang yang terbuat dari nylon, polyester serta
steel (baja).
1.3 Kriteria kerja yang dimaksud adalah jarak, putaran mesin,
ketegangan benang, temperatur dan ketebalan hasil.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin calendering
2.1.2 Alat splicing
2.1.3 Box roll
2.1.4 linner
2.1.5 Alat ukur dimensi
2.1.6 Log book
2.1.7 Comb roll ( rol sisir )
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Compound
2.2.2 Tire cord
2.2.3 Hot plate
2.2.4 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.5 APD (sarung tangan, safety shoes, apron, masker dan
pelindung nadi lengan)

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)

93
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur operasional mesin calendaring

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin calendering.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Sistem keselamatan pada mesin calendering
3.1.2 Diagram alir produksi ban
3.1.3 Proses pendinginan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengoperasikan alat angkat (hoist)
3.2.2 Menggunakan alat ukur

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Cermat
4.3 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan menjaga kriteria kerja roll calender sesuai prosedur
5.2 Ketepatan dalam menyediakan suplai compound pada roll calender
5.3 Ketepatan dalam memberikan identitas hasil calendering

94
KODE UNIT : C.221110.026.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Cutting
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan
dalam mengoperasikan mesin cutting.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan persiapan 1.1 Jenis mata pisau (cutting) dipilih sesuai
pengoperasian mesin jenis material yang dipotong.
cutting 1.2 Sudut kemiringan pisau diatur sesuai
prosedur.
2. Mengendalikan 2.1 Kondisi mesin cutting dipastikan dalam
pengoperasian mesin keadaan normal.
cutting 2.2 Dimensi pemotongan dikendalikan
sesuai prosedur.
2.3 Kriteria kerja (ketajaman pisau,
kecepatan mesin dan lebar sambungan)
cutting dikendalikan sesuai prosedur.
2.4 Dimensi hasil cutting (ply treatment dan
belt treatment) dipastikan sesuai
prosedur.
2.5 Ketidaksesuaian pengoperasian dicatat
sesuai prosedur.
3. Menangani hasil mesin 3.1 Hasil cutting diukur sesuai prosedur.
bias cutting 3.2 Hasil cutting digulung sesuai dengan
prosedur.
3.3 Hasil cutting disimpan sesuai prosedur.
3.4 Hasil cutting diberi identitas sesuai
prosedur.
3.5 Hasil cutting dicatat pada log book.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan
pengoperasian mesin cutting, mengendalikan pengoperasian mesin
cutting serta menangani hasil mesin cutting dalam lingkup
mengoperasikan mesin cutting.

95
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin Cutting
2.1.2 Alat pengasah pisau (gerinda)
2.1.3 Spool
2.2 Perlengkapan
2.2.1 APD (sarung tangan, safety shoes dan safety glass)
2.2.2 Alat tulis kantor (ATK)

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur kerja/Standard Operating Procedur (SOP) mesin
cutting

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin cutting.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau ujian
tertulis, praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di
Tempat Uji Kompetensi.

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Sistem keselamatan kerja pada mesin cutting

96
3.1.2 Prosedur kerja mesin cutting
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengunakan alat pengasah (gerinda)
3.2.2 Menggunakan alat ukur sudut
3.2.3 Menggunakan alat ukur dimensi

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Cermat
4.3 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengatur kriteria kerja mesin cutting sesuai
prosedur
5.2 Ketepatan dalam memberikan identitas hasil cutting sesuai
prosedur

97
KODE UNIT : C.221110.027.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Pembuat Bead
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin
pembuat bead.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan persiapan 1.1 Kawat baja dan compound disiapkan
pengoperasian mesin sesuai prosedur.
pembuat bead 1.2 Kriteria kerja mesin pembuat bead
diatur sesuai prosedur.
2. Mengendalikan proses 2.1 Kriteria kerja mesin pembuat bead
operasi mesin pembuat dikendalikan seuai prosedur.
bead 2.2 Kawat baja diletakkan pada lingkar bead
sesuai prosedur.
3. Menangani hasil mesin 3.1 Bead diukur sesuai prosedur.
pembuat bead 3.2 Hasil pengoperasian mesin pembuat
bead dilaporkan sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan
pengoperasian mesin pembuat bead, mengendalikan proses
operasi mesin pembuat bead dan menangani hasil mesin pembuat
bead dalam lingkup mengoperasikan mesin pembuat bead.
1.2 Kriteria kerja mesin pembuat bead yang dimaksud adalah suhu
pemanasan, waktu pemanasan, kecepatan screw extruder dan line
speed.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pembuatan bead
2.1.2 Alat ukur inset bead
2.1.3 Alat ukur ketebalan bead

98
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Kawat baja
2.2.2 Compound
2.2.3 APD ( sarung tangan, earplug, safety shoes )
2.2.4 Alat tulis kantor (ATK)

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur pengoperasian mesin pembuat bead

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin pembuat bead.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.2.1 Sistem keselamatan mesin pembuatan bead
3.2.2 Diagram alir produksi ban
3.2.3 Teknik penggunaan alat ukur diameter dan ketebalan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Membaca simbol-simbol pengoperasian mesin

99
3.2.2 Mengoperasikan kontrol panel
3.2.3 Menggunakan alat ukur diameter dan ketebalan

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis

5.1 Ketepatan dalam mengatur kriteria kerja mesin pembuat bead


sesuai prosedur

5.2 Ketepatan dalam mengukur bead sesuai prosedur

100
KODE UNIT : C.221110.028.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Bead Assembly
(Apexing)
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin bead
assembly (apexing).

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan persiapan 1.1 Flipper, apex, bead dan compound
pengoperasiaan mesin disiapkan sesuai prosedur.
bead assembly 1.2 Kondisi mesin bead assembly (apexing)
(apexing) diperiksa sesuai prosedur.
1.3 Kriteria kerja mesin bead assembly
diatur sesuai prosedur.
2. Mengendalikan proses 2.1 Bead dilapisi apex sesuai prosedur.
kerja mesin bead 2.2 Flipper dipasang sesuai prosedur.
assembly
2.3 Mesin bead assembly dioperasikan
sesuai prosesdur.
2.4 Dimensi flipper dan apex diatur sesuai
prosedur.
2.5 Hasil pengoperasian mesin bead
assembly (apexing) dilaporkan sesuai
prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan
pengoperasian mesin bead assembly (apexing) dan mengendalikan
proses kerja mesin bead assembly dalam lingkup mengoperasikan
mesin bead assembly (apexing).
1.2 Flipper hanya dipakai untuk jenis ban bias.
1.3 Penggunaan compound tergantung jenis ban yang dibuat.
1.4 Dimensi yang dimaksud adalah lebar, tebal dan contour.

101
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin bead assembly
2.1.2 Dies apex
2.2 Perlengkapan
2.2.1 APD ( sarung tangan, safety shoes, goggles dan earplug )
2.2.2 Flipper
2.2.3 Apex
2.2.4 Bead
2.2.5 Alat tulis kantor (ATK)

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Standar pengoperasian mesin bead assembly

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin bead assembly (apexing).
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

102
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Sistem keselamatan mesin bead assembly (apexing)
3.1.2 Aliran proses produksi ban
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengoprasikan kontrol panel
3.2.2 Membaca simbol-simbol pengoperasian mesin

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis

5.1 Ketepatan dalam mengatur kriteria kerja mesin bead assembly


sesuai prosedur

103
KODE UNIT : C.221110.029.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Green Tire Assembly
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin green
tire assembly.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan persiapan 1.1 Komponen green tire disiapkan sesuai
pengoperasian mesin prosedur kerja.
tire assembly 1.2 Alat pendukung disiapkan sesuai
prosedur.
1.3 Kriteria kerja mesin green tire assembly
diatur sesuai prosedur.
2. Mengendalikan 2.1 Komponen green tire dirakit sesuai
pengoperasian mesin prosedur kerja.
tire assembly 2.2 Kualitas green tire dicek secara visual.
2.3 Kecepatan putaran mesin green tire
assembly dikendalikan sesuai prosedur.
2.4 Tekanan udara diatur sesuai kebutuhan.
2.5 Pelaporan pengoperasian mesin green tire
assembly dilakukan menggunakan check
sheet.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan
pengoperasian mesin tire assembly dan mengendalikan
pengoperasian mesin tire assembly dalam lingkup mengoperasikan
mesin green tire assembly.
1.2 Komponen penyusun green tire yang dimaksud berupa bead, ply,
steel breaker, inner liner, tread dan sidewall.
1.3 Kriteria kerja mesin green tire assembly adalah bead loader/bead
setter, lebar drum, keliling drum, centring material potition,
sticher/stiching, tread server, kecepatan dan tekanan.
1.4 Alat pendukung: hot knife, gunting, bar code dan spool.

104
1.5 Kualitas: join komponen, bentuk visual (tidak ada lipatan/
wringtle dan/atau tidak ada blister).
1.6 Pengamatan visual merupakan pengamatan terhadap ada tidaknya
lipatan (wringkle) dan blister.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin green tire assembly
2.1.2 Hot knife
2.1.3 Gunting
2.1.4 Bar code
2.1.5 Spool
2.1.6 Measuring tape
2.2 Perlengkapan
2.2.1 APD (sarung tangan, safety shoes, earplug dan goggle)
2.2.2 Bead
2.2.3 Ply
2.2.4 Steel breaker
2.2.5 Inner liner
2.2.6 Tread dan sidewall
2.2.7 Alat tulis kantor (ATK)

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur kerja pengoperasian mesin green tire assembly

105
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin green tire assembly.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Sistem keselamatan mesin green tire assembly
3.1.2 Diagram alir produksi ban
3.1.3 MSDS
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengidentifikasi simbol-simbol kontrol panel
3.2.2 Mengidentifikasi identitas komponen

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis

5.1 Ketepatan dalam mengatur kriteria kerja mesin green tire assembly

5.2 Ketepatan dalam menyiapkan komponen green tire sesuai prosedur


kerja

106
KODE UNIT : C.221110.030.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Proses Pelapisan Bahan Anti
Lengket Green Tire
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan,
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam melaksanakan proses
pelapisan bahan anti lengket green tire.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan bahan 1.1 Green tire disiapkan sesuai prosedur.
anti lengket dan proses 1.2 Bahan anti lengket disiapkan sesuai
spreading sesuai prosedur.
1.3 Kecepatan putar spreader diatur sesuai
prosedur.
2. Melakukan inspeksi 2.1 Green tire diperiksa secara visual.
pada green tire 2.2 Permukaan bagian dalam dan luar green
tire dicek sesuai prosedur.
3. Mengoleskan bahan 3.1 Green tire diletakkan pada spindle
anti lengket sesuai prosedur.
3.2 Green tire dilapisi bahan anti lengket
sesuai prosedur.
3.3 Green tire dilepaskan dan dipindahkan
ke bagian selanjutnya.
3.4 Hasil proses pemberian bahan anti
lengket pada green tire dilaporkan
sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan bahan anti lengket
dan proses spreading, melakukan inspeksi pada green tire serta
mengoleskan bahan anti lengket dalam lingkup melaksanakan
proses pelapisan bahan anti lengket green tire.
1.2 Metode pemberian bahan anti lengket berupa penyemprotan
(spreading) dan painting.
1.3 Titik kritis inspeksi visual meliputi ketebalan, konsentrasi bahan
anti lengket dan penyebaran bahan anti lengket.

107
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Spreader
2.1.2 Poolishing/Sprayer
2.2 Perlengkapan
2.2.1 APD (sarung tangan, safety shoes, earplug dan goggle)
2.2.2 Bahan anti lengket
2.2.3 Spindle
2.2.4 Green tire
2.2.5 Alat tulis kantor (ATK)

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Standar prosedur kerja proses spreading

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melaksanakan proses pelapisan bahan anti lengket green tire.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

108
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Diagram alir produksi ban
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengidentifikasi simbol-simbol diagram alir
3.2.2 Mengatur tekanan udara

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis

5.1 Ketelitian dalam melapisi green tire dengan bahan anti lengket
sesuai prosedur

109
KODE UNIT : C.22111.031.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Curing
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin curing.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan persiapan 1.1 Green tire disiapkan sesuai prosedur.
pengoperasian mesin 1.2 Kriteria kerja mesin curing diatur
curing sesuai prosedur dan spesifikasi ban.
1.3 Mold disiapkan sesuai prosedur.
2. Mengendalikan 2.1 Green tire diletakkan ke dalam cetakan
pengoperasian mesin (mold) sesuai prosedur.
curing 2.2 Mold pada mesin curing dipasang sesuai
prosedur.
2.3 Kriteria kerja mesin curing dikendalikan
sesuai prosedur.
2.4 Hasil proses curing dilaporkan sesuai
prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel

1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan


pengoperasian mesin curing dan mengendalikan pengoperasian
mesin curing dalam lingkup mengoperasikan mesin curing.

1.2 Kriteria kerja mesin curing adalah suhu/temperatur, tekanan,


waktu dan size.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin curing
2.1.2 Mold
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Daftar checklist
2.2.2 APD (sarung tangan, safety shoes, goggle dan ear plug )
2.2.3 Green tire

110
2.2.4 Alat tulis kantor (ATK)

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur kerja pengoperasian mesin curing

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin curing.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Kondisi peralatan mesin curing
3.1.2 Diagram alir produksi ban
3.2 Keterampilan
3.2.1 Membaca simbol-simbol operasional mesin

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

111
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengendalikan kriteria kerja mesin curing

112
KODE UNIT : C.221110.032.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin PCI (Post Cure
Inflation)
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin PCI
(Post Cure Inflation).

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan pengecekan 1.1 Tekanan udara dipastikan sesuai
tekanan udara dengan kebutuhan menggunakan
regulator.
1.2 Mesin PCI diperiksa untuk memastikan
tingkat kebocoran tekanan udara.
2. Mengatur waktu 2.1 Waktu pendinginan diidentifikasi sesuai
pendinginan dengan siklus curing yang telah
ditetapkan.
2.2 Penyetelan waktu pendinginan diatur
sesuai dengan siklus curing.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan pengecekan
tekanan udara dan mengatur waktu pendinginan dalam lingkup
mengoperasikan mesin PCI.
1.2 Regulator merupakan alat pengatur tekanan udara.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin PCI (Post Cure Inflation)
2.1.2 Regulator
2.2 Perlengkapan
2.2.1 APD (sarung tangan, safety shoes, goggle dan earplug)
2.2.2 Ban

113
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur kerja mesin PCI

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin PCI.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Kondisi peralatan mesin PCI
3.2 Keterampilan
3.2.1 Membaca simbol-simbol pengoperasian mesin

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

114
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan mengidentifikasi waktu pendinginan sesuai siklus
curing yang diinginkan
5.2 Ketepatan dalam memastikan tekanan udara sesuai dengan
kebutuhan menggunakan regulator

115
KODE UNIT : C.221110.033.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Proses Pemotongan Rambut Ban
(Trimming)
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam melaksanakan proses
pemotongan rambut ban (trimming).

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan persiapan 1.1 Ban diidentifikasi sesuai kebutuhan
pemotongan rambut trimming.
ban 1.2 Ban disiapkan pada posisi pemotongan
sesuai prosedur.
1.3 Mesin trimming dan alat pemotong
disiapkan sesuai prosedur.
2. Mengendalikan proses 2.1 Alat pemotong diatur posisinya sesuai
pemotongan rambut prosedur.
ban 2.2 Rambut ban/flash dipotong sesuai
prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan
pemotongan rambut ban dan mengendalikan proses pemotongan
rambut ban dalam lingkup melaksanakan proses pemotongan
rambut ban (trimming).

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin trimming
2.1.2 Alat pemotong (pisau trimming)
2.2 Perlengkapan
2.2.1 APD (sarung tangan, safety shoes dan goggle)

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

116
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Standar prosedur kerja pemotongan rambut ban

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melaksanakan proses pemotongan rambut ban (trimming)
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Jenis-jenis ban yang perlu di-trimming
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan pisau trimming sesuai prosedur

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam memotong rambut ban/flash sesuai prosedur

117
KODE UNIT : C.221110.034.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Inspeksi Visual
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam melaksanakan proses inspeksi
visual.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan proses 1.1 Pencahayaan untuk inspeksi diatur
inspeksi visual sesuai prosedur.
1.2 Peralatan inspeksi disiapkan sesuai
prosedur.
2. Melakukan 2.1 Kondisi bagian luar ban diperiksa
pemeriksaan ban sesuai dengan prosedur.
2.2 Kondisi bagian dalam ban diperiksa
sesuai dengan prosedur.
2.3 Flash dibersihkan sesuai prosedur.
3. Menindaklanjuti hasil 3.1 Ban di-stamping sesuai prosedur
inspeksi visual 3.2 Hasil inspeksi dilaporkan sesuai
prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan proses inspeksi
visual, melakukan pemeriksaan ban dan menindaklanjuti hasil
inspeksi visual dalam lingkup melaksanakan inspeksi visual.
1.2 Peralatan inspeksi meliputi namun tidak terbatas pada senter,
lampu, meteran.
1.3 Kondisi bagian luar ban meliputi pattern (telapak), sidewall, dan
bead.
1.4 Kondisi bagian dalam ban meliputi liner dan kondisi permukaan.
1.5 Flash merupakan sisa-sisa pemotongan rambut ban dan kotoran
lainnya yang masuk ke dalam rongga bagian dalam ban.

118
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Senter
2.1.2 Lampu
2.1.3 Meteran
2.1.4 Stamp
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Checksheet
2.2.2 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.3 APD (safety shoes, goggles dan earplug)
2.2.4 Ban

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Standar prosedur kerja inspeksi visual

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melaksanakan inspeksi visual.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

119
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Diagram alir produksi ban
3.1.2 Kualitas ban
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengidentifikasi defect

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam melakukan inspeksi bagian dalam ban sesuai
prosedur
5.2 ketepatan dalam melakukan inspeksi bagian luar ban sesuai
prosedur

120
KODE UNIT : C.221110.035.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin X-Ray
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin x-ray.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan persiapan 1.1 Ban disiapkan sesuai dengan prosedur.
mesin x-ray 1.2 Ban dipasang ke dalam mesin x-ray
sesuai prosedur.
1.3 Kriteria kerja mesin x-ray disiapkan
sesuai prosedur.
2. Mengendalikan proses 2.1 Setiap bagian ban diperiksa dengan
kerja mesin x-ray sinar x-ray sesuai prosedur.
2.2 Hasil inspeksi mesin x-ray dilaporkan
sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan mesin x-
ray dan mengendalikan proses kerja mesin x-ray dalam lingkup
mengoperasikan mesin x-ray.
1.2 Kriteria kerja mesin x-ray meliputi set-up mesin x-ray, record
instrument (dokumen) hasil uji dan mengecek radiasi mesin.
1.3 Hasil inspeksi meliputi ada tidaknya foreign material dan wild belt
wire, kepadatan material, susunan steel belt, splice/joint steel belt
on spec, dan struktur bagian dalam ban.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin x-ray
2.2 Perlengkapan
2.2.1 APD (baju pelindung khusus mesin x-ray)

121
2.2.2 TLD (alat pengukur/ detektor radiasi)
2.2.3 Ban
2.2.4 Alat tulis kantor (ATK)
2.2.5 Checksheet

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1975
tentang Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi.
3.2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2007
tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber
Radioaktif.

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Standar prosedur kerja mesin x-ray

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin x-ray.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 K3 dalam penggunaan x-ray

122
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengidentifikasi defect

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan memeriksa setiap bagian ban dengan mesin x-ray sesuai
prosedur

123
KODE UNIT : C.221110.036.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Balance
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin
balance.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan persiapan 1.1 Ban ditempatkan pada mesin balance
pengoperasian mesin sesuai prosedur.
balance 1.2 Velg disiapkan sesuai spesifikasi ban
yang diperiksa.
1.3 Data spesifikasi ban diatur pada mesin
balance.
1.4 Kriteria kerja mesin balance diatur
sesuai prosedur.
2. Mengendalikan proses 2.1 Kondisi peralatan mesin balance
operasi mesin dipastikan normal.
2.2 Kecepatan putar ban dan tekanan udara
dipastikan sesuai prosedur.
3. Menangani hasil 3.1 Stamp titik berat terendah diperiksa
pengujian sesuai prosedur.
3.2 Hasil pengujian dilaporkan sesuai
prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan
pengoperasian mesin balance, mengendalikan proses operasi
mesin dan menangani hasil pengujian dalam lingkup
mengoperasikan mesin balance.
1.2 Mesin balance dibedakan menjadi dua yaitu mesin dynamic
balance dan static balance.
1.3 Kriteria kerja mesin balance adalah kecepatan putar, tekanan
udara dan stamp.

124
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin balance
2.1.2 Velg
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Checklist
2.2.2 APD (sarung tangan, safety shoes, goggles dan ear plug)
2.2.3 Ban
2.2.4 Stamp
2.2.5 Bead Lube

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur kerja mesin balance

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin balance.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

125
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 K3 dalam penggunaan mesin balance
3.1.2 Diagram alir produksi ban
3.2 Keterampilan
3.2.1 Melaksanakan proses sesuai prosedur

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengatur kriteria kerja mesin balance

126
KODE UNIT : C.221110.037.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Uniformity
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin
uniformity.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan persiapan 1.1 Ban ditempatkan pada mesin uniformity.
mesin uniformity 1.2 Velg disiapkan sesuai speksifikasi ban
yang diperiksa.
1.3 Kriteria kerja mesin uniformity
disiapkan sesuai prosedur.
2. Mengendalikan proses 2.1 Proses pengujian mesin uniformity
kerja mesin uniformity dipastikan normal.
2.2 Keseragaman dimensi dan gaya ban
dicek sesuai prosedur.
3. Menangani hasil 3.1 Hasil pengujian uniformity dicatat sesuai
pengujian prosedur.
3.2 Hasil pengujian dilaporkan sesuai
prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan mesin
uniformity, mengendalikan proses kerja mesin uniformity dan
menangani hasil pengujian dalam lingkup mengoperasikan mesin
uniformity.
1.2 Kriteria kerja : radial force variation (getaran atas bawah), lateral
force variation (getaran kiri kanan) dan cornicity (kecenderungan
satu arah/kemiringan).

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin uniformity
2.1.2 Velg

127
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Checklist
2.2.2 APD (sarung tangan, safety shoes dan apron)
2.2.3 Ban

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur Operasional mesin uniformity

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin uniformity.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Sistem keselamatan mesin uniformity
3.1.2 Diagram alir produksi ban
3.2 Keterampilan
3.2.1 Meletakkan velg ke dalam mesin uniformity sesuai prosedur

128
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Disiplin
4.2 Tepat
4.3 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menentukan kriteria kerja mesin uniformity
sesuai prosedur

129
KODE UNIT : C.221110.038.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Mesin Wrapping/Packing
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin
wrapping/packing.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan persiapan 1.1 Ban yang akan dibungkus disiapkan
mesin wrapping sesuai prosedur.
1.2 Plastik wrapping dipasang pada alat
wrapping sesuai prosedur.
1.3 Ban diletakkan dengan dijepit pada
mesin wrapping sesuai prosedur.
2. Mengendalikan proses 2.1 Plastik wrapping digerakkan dengan
wrapping berputar pada mesin wrapping sesuai
prosedur.
2.2 Ban dibungkus sesuai dengan prosedur.
2.3 Isolasi dipasang pada plastik wrapping
sesuai prosedur.
3. Menangani hasil 3.1 Penjepit ban dibuka sesuai prosedur.
wrapping 3.2 Ban dikeluarkan dari mesin wrapping
sesuai prosedur.
3.3 Ban disimpan sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan mesin
wrapping, mengendalikan proses wrapping dan menangani hasil
wrapping dalam lingkup mengoperasikan mesin wrapping/
packing.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin wrapping
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Checklist

130
2.2.2 APD (sarung tangan, safety shoes dan earplug)
2.2.3 Ban
2.2.4 Bahan pembungkus

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Prosedur kerja mesin wrapping

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
mengoperasikan mesin wrapping/packing.
1.2 Penilaian dilakukan dengan cara ujian lisan dan/atau tertulis,
praktik dan/atau observasi di tempat kerja dan/atau di tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Diagram alir produksi ban
3.2 Keterampilan
3.2.1 Membaca prosedur kerja

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti

131
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan memastikan ban tertutup plastik wrapping

132

Anda mungkin juga menyukai