RSKKNI - 3
RSKKNI
RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
2012
KATA PENGANTAR
i
Diharapkan adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) tersebut dapat meningkatkan mutu tenaga kerja Indonesia dan
mutu hasil pekerjaan di lapangan. Di sisi lain standar kompetensi kerja
ini tetap masih memerlukan penyempurnaan sejalan dengan tuntutan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan industri
Jasa Konstruksi, sehingga setiap masukan untuk penyempurnaan sangat
diperlukan.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) ini,
kami ucapkan terima kasih
Jakarta, ……………2012
Kementerian Pekerjaan Umum
Kepala Badan Pembinaan Konstruksi
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................1
B. Pengertian .......................................................................2
iii
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KEP. /MEN/ /2012
TENTANG
PENETAPAN RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI
KERJA NASIONAL INDONESIA SEKTOR KONSTRUKSI
JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN
PEKERJAAN GEDUNG MENJADI STANDAR
KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999, tentang Jasa Konstruksi
beserta peraturan pelaksanaannya menyatakan bahwa tenaga kerja
yang melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian dan atau ketrampilan.
Keharusan memiliki “SERTIFIKAT KEAHLIAN DAN ATAU
KETERAMPILAN”: mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja
yang kompeten. Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam
mempersiapkan perangkat (standar baku) yang dibutuhkan untuk
mengukur kualitas kerja jasa konstruksi.
Selain itu Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003, tentang
Ketenagakerjaan, pada pasal 10 ayat (2), menetapkan bahwa Pelatihan
kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada Standar Kompetensi Kerja, diperjelas lagi dengan Peraturan
Pelaksanaannya yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
31 tahun 2006, tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional :
1
1. Pasal 3, Prinsip dasar pelatihan kerja adalah, huruf (b) berbasis pada
kompetensi kerja.
2. Pasal 4 ayat (1), Program pelatihan kerja disusun berdasarkan SKKNI,
Standar Internasional dan/atau Standar Khusus.
Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tersebut diatas menyebut
tentang kompetensi yaitu suatu ungkapan kualitas Sumber Daya
Manusia yang terbentuk dengan menyatunya 3 aspek, kompetensi yang
terdiri dari : Aspek Pengetahuan (domain Kognitif atau Knowledge),
Aspek Kemampuan (domain Psychomotorik atau Skill) dan Aspek Sikap
Kerja (domain Affektif atau Attitude/Ability), atau secara definitif
pengertian kompetensi ialah penguasaan disiplin keilmuan dan
pengetahuan serta keterampilan menerapkan metode dan teknik
tertentu didukung sikap perilaku kerja yang tepat, guna mencapai dan
atau mewujudkan hasil tertentu secara mandiri dan atau berkelompok
dalam penyelenggaraan tugas pekerjaan.
Jadi apabila seseorang atau sekelompok orang telah mempunyai
kompetensi kemudian dikaitkan dengan tugas pekerjaan tertentu sesuai
dengan kompetensinya, maka akan dapat menghasilkan atau
mewujudkan sasaran dan tujuan tugas pekerjaan tertentu yang
seharusnya dapat terukur dengan indikator sebagai berikut : dalam
kondisi tertentu, mampu dan mau melakukan suatu pekerjaan, sesuai
volume dan dimensi yang ditentukan, dengan kualitas sesuai standar
dan mutu/ spesifikasi, selesai dalam tempo yang ditentukan.
Indikator ini penting untuk memastikan kualitas SDM secara jelas,
lugas dan terukur, serta untuk mengukur produktivitas tenaga kerja
dikaitkan dengan perhitungan biaya pekerjaan yang dapat menentukan
daya saing.
2
B. Pengertian
1. Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan
suatu aktivitas merujuk pada beberapa karakteristik, baik yang
bersifat dasar, pengetahuan, keterampilan maupun perilaku
dengan tingkat kemampuan yang dapat berubah-ubah, tergantung
sejauh mana pengetahuan, keterampilan, maupun perilaku
tersebut diasah.
2. Standar Kompetensi
Standar Kompetensi adalah pernyataan ukuran atau patokan
tentang kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu
aktivitas merujuk pada beberapa karakteristik, baik yang bersifat
dasar, pengetahuan, keterampilan maupun perilaku dengan tingkat
kemampuan yang dapat berubah-ubah, tergantung sejauh mana
pengetahuan, keterampilan maupun perilaku tersebut diasah.
3. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia adalah “Rumusan
kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan
dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan
secara nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan”.
4. Tim Komite Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia
Tim Komite Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (RSKKNI) adalah kelompok kerja yang dibentuk oleh
Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan
Umum.
5. Tim Perumus Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia
3
Tim Perumus Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (RSKKNI) adalah kelompok kerja yang dibentuk oleh
Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum.
6. Tim Teknis/Tim Pelaksana Rancangan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia
Tim Teknis/Tim Pelaksana Rancangan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (RSKKNI) adalah kelompok kerja yang dibentuk
oleh Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum.
7. Tim Verifikasi Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia
Tim Verifikasi Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (RSKKNI) adalah kelompok kerja yang dibentuk oleh
Direktorat Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan,
Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas,
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi; beranggotakan dari
beberapa unsur diantaranya instansi terkait (unit pada
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi).
8. Peta kompetensi
Peta kompetensi adalah gambaran komprehensif tentang
kompetensi dari setiap fungsi dalam suatu lapangan usaha yang
akan dipergunakan sebagai acuan dalam menyusun standar
kompetensi.
9. Unit Kompetensi
Unit Kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas atau
pekerjaan yang akan dilakukan.
10. Elemen Kompetensi
4
Elemen kompetensi adalah bagian kecil dari unit kompetensi yang
mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk
mencapai unit kompetensi.
11. Kriteria Unjuk Kerja
Kriteria Unjuk Kerja adalah bentuk pernyataan menggambarkan
kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan kompetensi
di setiap elemen kompetensi. Kriteria unjuk kerja harus
mencerminkan aktifitas yang menggambarkan 3 aspek yang terdiri
dari unsur-unsur pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja.
C. Penggunaan SKKNI
5
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia pelaksana lapangan
pekerjaan gedung, sektor konstruksi. Untuk yang disahkan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi akan digunakan oleh:
1. Institusi/Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kerja sebagai:
a. Informasi untuk pengembangan kurikulum dan silabus serta
bahan ajar untuk bidang keterampilan yang terkait dengan
pelaksana lapangan pekerjaan gedung.
b. Acuan dalam penyelengaraan pendidikan dan pelatihan kerja,
penilaian peserta pelatihan/tenaga kerja berpengalaman melalui
uji kompetensi dan sertifikasi profesi.
2. Industri Pengguna Tenaga Kerja, sebagai:
a. Instrumen dalam proses rekruitmen tenaga kerja.
b. Instrumen penilaian unjuk kerja.
c. Acuan pembuatan uraian pekerjaan/keahlian tenaga kerja.
d. Acuan dalam pengembangan program pelatihan kerja spesifik
berdasarkan kebutuhan spesifik pasar kerja dan dunia
usaha/industri.
e. Acuan dalam pelaksanaan Mutual Recognition Agreement (MRA)
untuk penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
3. Institusi/Lembaga Pengujian dan Sertifikasi Profesi, sebagai:
a. Acuan dalam perumusan paket-paket program sertifikasi
kompetensi sesuai dengan kualifikasi/tingkatan atau klaster
sertifikat kompetensi.
b. Acuan dalam penyusunan materi uji kompetensi.
c. Persyaratan bagi pembentukan lembaga/institusi penyelenggara
sertifikasi profesi.
6
D. Komite Standar Kompetensi
1. Komite Standar Kompetensi Kerja Nasional Pada Swakelola
Penyusunan Revisi Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (RSKKNI)
7
JABATAN
INSTANSI/
No. NAMA DALAM
INSTIUSI
PANITIA/TIM
Pengembangan
Jasa Konstruksi
(LPJKN)
8
2. Tim Perumus SKKNI
Susunan tim perumus dibentuk berdasarkan surat keputusan
Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi
Nomor 115/KPTS/Kt/2012 tanggal 21 Februari 2012 selaku ketua
komite standar kompetensi Rancangan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (RSKKNI). Susunan tim perumus sebagai berikut:
JABATAN
JABATAN /
NO NAMA DALAM
INSTANSI
PANITIA/TIM
1. Dahlan Kosasih, MT PPPPTK-BMTI
Nara Sumber
Bandung
2. Beni Usman, M.Pd PPPPTK-BMTI
Nara Sumber
Bandung
3. Dodi Nuryahya, M.Pd PPPPTK-BMTI
Nara Sumber
Bandung
JABATAN
JABATAN /
No. NAMA DALAM
INSTANSI
PANITIA/TIM
1 Ir. Ati Nurzamiati H.Z,MT Ka. Bidang Ketua
Kompetensi
Konstruksi
2 Harry Setyawan, ST Pusbin KPK Sekretaris
3 Aca Ditamihardja, ME Praktisi Anggota
4 Marsun, BE Praktisi Anggota
5 Ir. Sarimun, CES Widyaiswara Anggota
6 Umi Syarifah, ST BPKK Anggota
9
4. Tim Pelaksana SKKNI
JABATAN
JABATAN /
No. NAMA DALAM
INSTANSI
PANITIA/TIM
1 Ronny Adriandi, ST, MT Kasubbid. Bakuan Ketua
Kompetensi
Keahlian
Konstruksi
2 Okti Wulandari, A.Md Pusbin KPK Sekretaris
3 Reddy S Pusbin KPK Anggota
4 Bambang Sunarto, BE Pusbin KPK Anggota
5 Sartisa Rima RP, SIP Pusbin KPK Anggota
BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
A. Peta Kompetensi
Merencanakan Menerapkan
program sesuai Keselamatan dan
dengan Kesehatan Kerja
peraturan dan dan Lingkungan
Melaksanakan
ketentuan yang (K3L) di Tempat
pekerjaan yang
berlaku Kerja
berkaitan
dengan Merencanakan
Menerapkan
pekerjaan Merencanakan Komunikasi di
gedung, sesuai program Tempat Kerja
dengan dengan selalu
spesifikasi melakukan Membuat Program
teknik, gambar koordinasi Kerja Pelaksanaan
kerja, dan Pekerjaan Gedung
waktu yang
dipersyaratkan Menginterpretasikan
dalam kontrak Melaksanakan Gambar Kerja dan
Melaksanakan pekerjaan Spesifikasi Teknis
gedung
Melakukan
Persiapan
10
TUJUAN UTAMA FUNGSI KUNCI FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR
Pelaksanaan
Pekerjaan Gedung
Melaksanakan
Pekerjaan Gedung
berdasarkan
Spesifikasi Teknis,
Metode Kerja, dan
Gambar Kerja.
Membuat Laporan
Memantau dan Mengevaluasi
Pelaksanaan
Mengevaluasi pekerjaan
Pekerjaan
11
4. Uraian Jabatan : Melaksanakan pekerjaan yang berkaitan
dengan pekerjaan gedung, sesuai dengan
gambar kerja, spesifikasi teknis, dan
waktu yang dipersyaratkan dalam kontrak
5. Jenjang KKNI : 1. Mampu melaksanakan serangkaian
tugas spesifik, dengan menerjemahkan
informasi dan menggunakan alat,
berdasarkan sejumlah pilihan
prosedur kerja, serta mampu
menunjukkan kinerja dengan mutu
dan kuantitasyang terukur, yang
sebagian merupakan hasil kerja
sendiri dengan pengawasan tidak
langsung.
2. Memiliki pengetahuan operasional
yang lengkap, prinsip-prinsip serta
konsep umum yang terkait dengan
fakta bidang keahlian tertentu,
sehingga mampu menyelesaikan
berbagai masalah yang lazim dengan
metode yang sesuai.
3. Mampu bekerjasama dan melakukan
komunikasi dalam lingkup kerja.
4. Bertanggung jawab peda pekerjaan
sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas kuantitas dan mutu hasil
kerja orang lain.
Persyaratan Jabatan
1. Pendidikan Minimal : 1. SMK Bidang Teknik sipil
12
2. SLTA IPA (setara)
2. Pengalaman Kerja : 1. SMK berpengalaman 3 tahun di bidang
pelaksanaan Bangunan Gedung.
2. SLTA IPA berpengalaman 5 tahun di
bidang pelaksanaan Bangunan Gedung
3. Fisik : Berbadan sehat dan tidak memiliki cacat
fisik yang dapat mengganggu kerja
4. Sertifikasi : Memiliki sertifikat Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Gedung
5. Persyaratan lainnya : Mampu berbahasa Indonesia dengan baik
dan benar
13
D. URAIAN UNIT-UNIT KOMPETENSI
Uraian unit-unit kompetensi tergambarkan sebagai berikut :
KODE UNIT : F.4xxxx.001.02
JUDUL UNIT : Melaksanakan Ketentuan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan
(K3L) di Tempat Kerja
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan
dalam menyiapkan perlengkapan, menerapkan
ketentuan, dan membuat laporan Keselamatan
Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L).
14
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variable
1.1. Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu atau
kelompok, pada lingkup pekerjaan sektor kontruksi pada pekerjaan
pelaksanaan pekerjaan gedung.
1.2. Unit kompetensi berlaku dalam menerapkan keselamatan dan
kesehatan kerja dan lingkungan (K3-L)
1.3. Unit kompetensi ini juga untuk menyiapkan, menerapkan dan
menegakkan tanggung jawab baik bagi diri sendiri maupun orang
lain.
15
3.4 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun
2010 Tentang Alat Pelindung Diri
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh
elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang
sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi
dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan
kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja yang diperlukan sesuai dengan tuntutan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Metode uji yang digunakan antara lain:
1.1 Test tertulis;
1.2 Test lisan (wawancara);
1.3 Praktek/simulasi.
1.4 Porto folio
2. Persyaratan kompetensi
Unit kompetensi ini merupakan penunjang unit kompetensi yang lain
dan tidak memerlukan penguasaan kompetensi lain sebagai persyaratan
awal.
16
3.1.2 Rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
3.1.3 Laporan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
3.2 Keterampilan:
3.2.1 Menyiapkan APD dan APK
3.2.2 Memakai alat pelindung diri (APD)
3.2.3 Memasang rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja
(K3)
3.2.4 Membuat laporan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan
kerja (K3)
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam menyiapkan APD, APK, kotak P3K, dan alat
pemadam api ringan (APAR)
5.2 Ketelitian dalam memasang rambu-rambu keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)
5.3 Kedisiplinan dan ketelitian dalam menggunakan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
5.4 Ketelitian dalam membuat laporan pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)
17
KODE UNIT : F.4xxxx.002.02
JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan
dalam menginterpretasikan dan
mengomunikasikan instruksi kerja serta
melaksanakan koordinasi.
18
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu atau
kelompok, pada lingkup pekerjaan sektor kontruksi utamanya pada
pekerjaan pelaksanaan pekerjaan gedung.
1.2 Unit kompetensi berlaku untuk melakukan komunikasi dan
kerjasama terhadap tugas yang dilaksanakan di tempat kerja
1.3 Unit kompetensi ini juga untuk menyiapkan, menerapkan dan
menegakkan tanggung jawab dalam berkomunikasi dan kerjasama
dengan orang lain di tempat kerja
19
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Pedoman komunikasi di tempat kerja
3.2 Pedoman Kerja dalam Kelompok Kerja
3.3 Pedoman dokumen kontrak
3.4 Struktur Organisasi Perusahaan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh
elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang
sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi
dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan
kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja yang diperlukan sesuai dengan tuntutan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Metode uji yang digunakan antara lain:
1.1 Test tertulis;
1.2 Test lisan (wawancara);
1.3 Praktek/simulasi.
1.4 Porto folio
2. Persyaratan kompetensi
Unit kompetensi ini merupakan penunjang unit kompetensi yang lain
dan tidak memerlukan penguasaan kompetensi lain sebagai persyaratan
awal.
20
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Instruksi kerja
3.1.2 Metode komunikasi dan koordinasi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengidentifikasi, memeriksa, dan mensosialisasikan
instruksi kerja
3.2.2 Melakukan koordinasi dengan pihak terkait
5. Aspek kritis
5.1. Ketelitian dalam mengidentifikasi, memeriksa, dan
mensosialisasikan instruksi kerja
5.2. Ketelitian dalam melakukan koordinasi dengan pihak terkait
21
KODE UNIT : F.4xxxx.003.02
JUDUL UNIT : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
22
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang diperlukan
dalam menginterpretasikan gamba kerja dan
spesifikasi teknis, menyusun program kerja
dan melaksanakan mobilisasi sumber daya.
23
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu atau
kelompok, pada lingkup pekerjaan sektor konstruksi utamanya
pada pelaksanaan pekerjaan gedung
1.2 Unit kompetensi ini berlaku dalam melakukan persiapan
pelaksanaan pekerjaan gedung
1.3 Unit kompetensi ini juga untuk menyiapkan, melaksanakan dan
menegakkan tanggung jawab dalam persiapan pelaksanaan
pekerjaan gedung
24
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh
elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang
sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi
dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan
kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja yang diperlukan sesuai dengan tuntutan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Metode uji yang digunakan antara lain:
1.1 Test tertulis;
1.2 Test lisan (wawancara);
1.3 Praktek/simulasi;
1.4 Porto folio.
2. Persyaratan kompetensi
Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya meliputi :
2.1 F.4xxxx.001.02 : Melaksanakan Ketentuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) di Tempat
Kerja
2.2 F.4xxxx.002.02 : Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
25
3.2 Keterampilan
3.2.1 Memeriksa gambar kerja dan spesifikasi teknis
3.2.2 Membuat jadwal penggunaan lokasi, kantor proyek (Direksi
Kit), peralatan, alat berat, tenaga kerja, dan material
3.2.3 Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan
3.2.4 Melakukan mobilisasi sumber daya
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam memeriksa gambar kerja dan spesifikasi teknis
5.2 Ketelitian dalam membuat jadwal penggunaan material, lokasi,
kantor proyek (Direksi Kit), peralatan, alat berat, dan tenaga kerja
5.3 Ketelitian dalam membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan
5.4 Ketelitian dalam melakukan mobilisasi sumber daya
26
KODE UNIT : F.4xxxx.004.02
JUDUL UNIT : Melaksanakan Pekerjaan Pondasi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan pengukuran dan
pematokan, pekerjaan tanah, pekerjaan pondasi batu
kali, pondasi pelat lajur, pondasi pondasi bored pile,
dan pondasi tiang pancang.
27
ELEMENKOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
27
ELEMENKOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu atau
kelompok, pada lingkup pekerjaan sektor konstruksi utamanya
pada pelaksanaan pekerjaan gedung
1.2 Unit kompetensi ini berlaku dalam melaksanakan pekerjaan tanah
dan pondasi berdasarkan spesifikasi teknis, metode kerja, dan
gambar kerja
1.3 Unit kompetensi ini juga untuk menyiapkan, melaksanakan dan
menegakkan tanggung jawab dalam pekerjaan tanah dan pondasi
berdasarkan spesifikasi teknis, metode kerja, dan gambar kerja
28
3.2 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang dan Jasa
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh
elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang
sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi
dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan
kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja yang diperlukan sesuai dengan tuntutan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Metode uji yang digunakan antara lain:
1.1 Test tertulis;
1.2 Test lisan (wawancara);
1.3 Praktek/simulasi.
1.4 Porto folio
2. Persyaratan kompetensi
Penguasaan unit kompetensi sebelumnya meliputi:
2.1 F.4xxxx.001.02 : Melaksanakan Ketentuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) di
Tempat Kerja
2.2 F.4xxxx.003.02 : Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
29
2.3 F.4xxxx.004.02 : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam Ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan
pengukuran dan pematokan
5.2 Ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan tanah
5.3 Ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan pondasi
30
KODE UNIT : F.4xxxx.005.02
JUDUL UNIT : Melaksanakan Pekerjaan Struktur
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan struktur beton,
pekerjaan struktur kayu, dan pekerjaan struktur
pekerjaan baja.
31
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu atau
kelompok, pada lingkup pekerjaan sektor konstruksi utamanya
pada pelaksanaan pekerjaan gedung
1.2 Unit kompetensi ini berlaku dalam melaksanakan pekerjaan
konstruksi beton bertulang dan konstruksi baja berdasarkan
spesifikasi teknis, metode kerja, dan gambar kerja
1.3 Unit kompetensi ini juga untuk menyiapkan, melaksanakan dan
menegakkan tanggung jawab dalam pekerjaan konstruksi beton
bertulang dan konstruksi baja berdasarkan spesifikasi teknis,
metode kerja, dan gambar kerja
32
2.2.2 Alat pengaman kerja
2.2.3 Kotak PPPK lengkap dengan isinya
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh
elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang
sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi
dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan
kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja yang diperlukan sesuai dengan tuntutan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Metode uji yang digunakan antara lain:
1.1 Test tertulis;
1.2 Test lisan (wawancara);
1.3 Praktek/simulasi.
1.4 Porto folio
33
2. Persyaratan kompetensi
Penguasaan unit kompetensi sebelumnya meliputi:
2.1 F.4xxxx.001.02 : Melaksanakan Ketentuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) di
Tempat Kerja
2.2 F.4xxxx.003.02 : Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
2.3 F.4xxxx.004.02 : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
2.4 F.4xxxx.005.02 : Melaksanakan Pekerjaan Pondasi
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan struktur beton
5.2 Ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan struktur kayu
5.3 Ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan struktur baja
34
KODE UNIT : F.4xxxx.006.02
JUDUL UNIT : Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan pasangan bata,
pemasangan kusen pintu/jendela,
plesteran dan acian, pemasangan kuda-kuda dan
penutup atap, pemasangan rangka dan penutup
plafon, penutup lantai/dinding, pengecatan,
pemasangan penggantung dan pengunci daun pintu/
jendela.
35
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
metode kerja
36
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
37
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu atau
kelompok, pada lingkup pekerjaan sektor konstruksi utamanya
pada pelaksanaan pekerjaan gedung
1.2 Unit kompetensi ini berlaku dalam melaksanakan pekerjaan
arsitektur berdasarkan spesifikasi teknis, metode kerja, dan gambar
kerja
38
1.3 Unit kompetensi ini juga untuk menyiapkan, melaksanakan dan
menegakkan tanggung jawab dalam pekerjaan arsitektur
berdasarkan spesifikasi teknis, metode kerja, dan gambar kerja
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh
elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang
sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi
dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan
kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan
39
dan sikap kerja yang diperlukan sesuai dengan tuntutan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Metode uji yang digunakan antara lain:
1.1 Test tertulis;
1.2 Test lisan (wawancara);
1.3 Praktek/simulasi.
1.4 Porto folio
2. Persyaratan kompetensi
Penguasaan unit kompetensi sebelumnya meliputi:
2.1 F.4xxxx.001.02 : Melaksanakan Ketentuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) di
Tempat Kerja
2.2 F.4xxxx.003.02 : Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
2.3 F.4xxxx.004.02 : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
2.4 F.4xxxx.005.02 : Melaksanakan Pekerjaan Pondasi
2.5 F.4xxxx.006.02 : Melaksanakan Pekerjaan Struktur
40
4.2 Teliti dalam melaksanakan pekerjaan kayu
4.3 Teliti dalam melaksanakan pekerjaan pengecatan
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan pasangan dan plesteran
5.2 Ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan kayu
5.3 Ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan pengecatan
41
KODE UNIT : F.4xxxx.007.02
JUDUL UNIT : Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang diperlukan
dalam melakukan persiapan, membuat konsep,
dan membuat laporan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu
42
1.2 Unit kompetensi ini berlaku dalam membuat laporan pelaksanaan
pekerjaan
1.3 Unit kompetensi ini juga untuk menyiapkan, melaksanakan dan
menegakkan tanggung jawab dalam pembuatan laporan
pelaksanaan pekerjaan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh
elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang
sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi
dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan
43
kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja yang diperlukan sesuai dengan tuntutan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Metode uji yang digunakan antara lain:
1.1 Test tertulis;
1.2 Test lisan (wawancara);
1.3 Praktek/simulasi.
1.4 Porto folio
2. Persyaratan kompetensi
Penguasaan unit kompetensi sebelumnya
2.1 F.4xxxx.001.02 : Melaksanakan Ketentuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) di
Tempat Kerja
2.2 F.4xxxx.002.02 : Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
2.3 F.4xxxx.003.02 : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
2.4 F.4xxxx.004.02 : Melaksanakan Pekerjaan Pondasi
2.5 F.4xxxx.005.02 : Melaksanakan Pekerjaan Struktur
2.6 F.4xxxx.006.02 : Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur
44
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti dalam mengumpulkan, mengidentifikasi, dan memilih bahan
laporan
4.2 Teliti dalam membuat konsep laporan
4.3 Teliti dalam menyusun, memeriksa, dan medistriusikan laporan
hasil pekerjaan terpasang
5. Aspek kritis
5.1 Bahan laporan harus dikumpulkan, diidentifikasi, dan dipilih
dengan teliti sesuai kemajuan pekerjaan
5.2 Konsep laporan harus dibuat dengan teliti sesuai dengan aturan
perusahaan
5.3 Laporan harus disusun dan diperiksa ulang dengan teliti sebelum
didistribusikan
45
BAB III
PENUTUP
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ............. 2012
46