Anda di halaman 1dari 2

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari 17.508 pulau,1.

340 suku, 742 bahasa,6 agama, hal itu


yang membuat indonesia layak untuk dicintai dan dikagumi karena mempunyai keberagaman yang luar
biasa. Dan hal itu juga yang membuat orang yang tinggal di indonesia tidak mungkin hanya bertemu
dengan orang yang sama suku nya dengan dirinya sendiri.

Hal itu juga yang saya rasakan sebagai warga indonesia yang tinggal di salah satu pulau besar di
Indonesia yaitu pulau jawa. Saya bertemu dengan banyak orang yang mulai dari berbeda pulau suku
agama budaya bahkan bahasa dan itu yang membuat kita awalnya merasa kesulitan dalam berteman
apalagi karena adanya perbedaan bahasa tapi itu adalah tantangan dalam mencintai keberagamannya
indonesia lambat laun akan berhasil untuk mengerti bahasa masing masing orang.

Pengalaman saya tentang keberagaman adalah saya mempunyai sahabat sahabat yang berasal dari
berbeda suku dan agama. Saya mempunyai 4 sahabat yang masing masing mempunyai suku asal dan
agama masing masing yaitu jawa (kristiani),batak(kristiani),gorontalo(islam)), dan bali(hindu) dan saya
sendiri suku jawa (buddha). Semuanya mempunyai bahasa dan keberagaman masing masing mulai dari
acara adat sampai hari hari keagamaan.

Dari awal kami berkenalan kami sudah merasa cocok dan hangat seperti keluarga, terbukti dengan
pertemanan kami yang berlangsung sudah 4 tahun dan mudah-mudahan selamanya. Kami ikut
merayakan natal dan waisak dan juga menghormati teman kami yang hindu ketika hari nyepi. Dan
karena saya ada keturunan etnis china mereka sering sekali merayakan sincia bersama saya bahkan
mereka juga mendapatkan angpao angpao dari beberapa keluarga saya.

Tetapi tidak mungkin dalam 4 tahun itu tidak mengalami konflik ada suatu saat kami bertengkar hebat
karena salah satu dari kami dididik dari kecil untuk tidak bertoleransi dengan agama muslim dan salah
satu teman kami yang lain mempunyai teman yang beragama muslim dan ingin berteman dengan kami,
tentu saja teman kami pun marah dan menjauh padahal dia sudah berteman dengan kami selama 3
tahun.

Kami sebagai sahabatnya tentu saja tidak ingin kehilangan dia, kami pun berusaha untuk membujuknya
dan hasilnya pun tidak bisa karena mengubah mindset yang ditanamkan dari kecil tidak semudah
membalikan telapak tangan. Akhirnya kami pun putus asa dan membiarkan dia menjaga jarak selama 5
bulan tidak berkomunikasi kami lambat laun pun melupakan masing masing.

Pada suatu hari dia tibatiba menkontak kami dan memintamaaf. Kami pun menerima dia dengan baik
seperti dulu tapi kami pun bertanya kenapa dia tibatiba kembali dan memintamaaf, dia pun menjawab
dia berusaha menemukan teman teman yang tulus berteman dengannya dan dengan sifat sifatnya. Dia
pun berusaha untuk belajar menghargai dengan cara berkenalan lalu mengetahui perbedaan masing
masing sehingga saling mencintai perbedaan masing masing. Hingga sekarang kami menjadi satu dan
untungnya hanya itulah konflik tentang toleransi dan keberagaman selama kami bersahabat. Dan dari
konflik itu kami pun belajar.

Perbedaan bukan hal yang tidak wajar. Perbedaan ada untuk membuat kita belajar saling mengasihi
walaupun kita berbeda dan membuat kita kaya akan pengetahuan. Perbedaan membuat kita menjadi
satu kesatuan utuh dan warna warni dan jika ingin ditoleransi maka belajarlah toleransi kepada orang
lain. Karena tanpa perbedaan kami hanya satu warna dan kedepannya hanya menjadi bosan dan miskin
pengetahuan. Dan tentu saja sebagai manusia kita butuh orang lain, untuk saling memberikan warna
dan melengkapi.

Anda mungkin juga menyukai