Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Antibiotik ialah suatu bahan atau senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme agar dapat
membunuh atau menghambat pertumbuhan dari mikroorganisme lainnya. Sensitivitas adalah suatu
kemampuan bahan obat yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroba.
Sedangkan intermediet merupakan suatu keadaan dimana terjadi pergeseran dari keadaan sensitif
ke keadaan yang resisten tetapi tidak resisten sepenuhnya. Kemudian keadaan resistensi adalah
ketahanan dari mikroorganisme dari suatu anttibiotik.
Uji sensitivitas antibiotik terhadap berbagai macam mikroba tujuan dilakukannya adalah
untuk mengetahui apakah suatu antibiotik dapat membunuh beberapa jenis mikroba atau
berspektrum luas ataukah hanya dapat membunuh satu jenis mikroba saja yang disebut
berspektrum sempit. Dinamisasi pembentukan zona selama inkubasi, antibiotik akan berdifusi dan
mikroorgansime akan menjauhi sesuai dengan potensi antibiotiknya dan tepi zona akan terbentuk
oleh konsentrasi minimal antibiotiknya yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme
yang disebut Critical Concentration.
Pada praktikum analisis sensitivitas antibiotik digunakan metode difusi agar dengan
membandingkan diameter zona hambatan dari antibiotik tersebut dalam menghambat
pertumbuhan Vaginosis bakcterial. Adapun Tujuan dilakukan praktikum ini untuk melihat
sensitivitas dari antibiotik Azitromisin, Clindamicin, Eritromisin, Tetrasiklin, dan Cotrimoksazol
terhadap mikroba Vaginosis bakcterial penyebab infeksi vagina.
Azitromisin adalah antibiotik yang memiliki mekanisme kerja yang sama dengan
Eritromisin yaitu menghambat sintesis protein dengan menghambat langkah translokasi.
Clindamisin adalah antimikroba yang terutama digunakan pada pengobatab infeksi yang
disebabkan oleh bakteri anaerobik dan juga aktif secara signifikan melawan kokus gram-positif.
Eritromisin adalah obat yang efektif melawan organism yang juga dilawan oleh penisilin G,
sehingga eritromisin digunakan pada pasien yang alergi pada Penisillin G. Tetrasiklin adalah
antibiotik penghambat sintesis protein yang berspektrum luas dan efektif melawan bakteri gram
positif dan gram negative serta organism selain bakteri. Dan Cotrimoksazol adalah antibiotic
penghambat sintesis asam folat. Dimana antibiotic ini merupakan kombinasi dari Trimetoprim
dengan sulfametoksazol, yang menunjukkan aktivitas antibiotic yang lebih besar daripada obat
lainnya.
Berdasarkan pengamatan hasil analisis dari praktikum sensitivitas antibiotik ini diperoleh
hasil,pada antibiotic Cotrimoksazol, Eritromisin, dan Azitromisin tidak menghasilkan zona
hambatan, sedangkan rata-rata zona hambatan dari antibiotic Tetrasiklin dan Clindamicin,
berturut-turut adalah 15 mm dan 17,66. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
antibiotic Tetrasiklin dan Clindamisin memiliki tingkat sensitivitas yang lebih tinggi/baik dalam
menghambat pertumbuhan Vaginosis bakcterial.
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa antibiotic Tetrasiklin dan
Clindamisin memiliki tingkat sensitivitas yang lebih tinggi/baik dalam menghambat pertumbuhan
Vaginosis bakcterial.
SARAN
Sebaiknya praktikan harus lebih hati-hati dan teliti baik pada saat praktikum maupun pada
pengamatan agar tidak terjadi kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ganiswarna, S.G., 2010, Farmakologi dan TerapiEdisi IV, Universitas Indonesia, Jakarta.
2. Fardiaz, S., 2006,Mikrobiologi Pangan I, PT. Gramedia, Jakarta.
3. Jawelz, M. A., 2005, Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiology) Edisi 20, EGC, Jakarta.
4. Mycek, J.M., dkk.,2010, Farmakologi Ulasan BergambarEdisi II, Widya Medika, Jakarta.
5. Suriaman, E., 2008. Uji Kualitas Air. [diakses 17 April 2010].

Anda mungkin juga menyukai