Anda di halaman 1dari 7

Prodi D3 Keperawatan

STIKes Kusuma Husada Surakarta


Tahun 2019

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN STROKE NON HEMORAGIK


DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Lusiana Fransiska Oktaviani


Mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta
lusianafransiska6@gmail.com
Wahyuningsih Safitri, S.Kep., Ns., M.Kep
Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta
wahyuningsafitri@gmail.com

ABSTRAK
Stroke merupakan defisit neurologi yang mempunyai awitan tiba-tiba, berlangsung
selama 24 jam dan disebabkan oleh penyakit serebrovaskuler sehingga dapat
mengakibatkan penurunan nilai saturasi oksigen dan penurunan kesadaran. Pasien
dengan gangguan oksigenasi yang mengalami penurunan saturasi oksigen dan tingkat
kesadaran perlu dilakukan pemberian posisi untuk memaksimalkan ventilasi, salah
satunya dengan memberikan posisi head up 300. Tujuan dari studi kasus ini adalah
untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pasien stroke non hemoragik dalam
pemenuhan kebutuhan oksigenasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan
menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subjek dalam studi kasus ini
menggunakan satu pasien dengan stroke non hemoragik dalam pemenuhan
kebutuhan oksigenasi. Hasil studi dengan masalah oksigenasi yang dilakukan
pemberian posisi head up 300 selama 30 menit dalam 3 hari menunjukkan terjadi
peningkatan nilai saturasi oksigen dari 95% menjadi 98%. Rekomendasi tindakan
pemberian posisi head up 300 efektif dan dapat digunakan sebagai alternatif tindakan
non farmakologi pada pasien stroke non hemoragik dalam oemenuhan kebutuhan
oksigenasi dengan penurunan saturasi oksigen.

Kata kunci : Posisi head up 300, saturasi oksigen, stroke

1
Diploma 3 Nursing Study Program
STIKes Kusuma Husada Surakarta
Tahun 2019

NURSING CARE ON NON-HEMORRHAGIC STROKE PATIENTS IN


FULFILLMENT OF OXYGENATION NEED

Lusiana Fransiska Oktaviani


1
Student of Diploma 3 Nursing Study Program STIKes Kusuma Husada Surakarta

lusianafransiska6@gmail.com
Wahyuningsih Safitri, S.Kep., Ns., M.Kep
2
Lecturer of Bachelor Nursing Study Program STIKes Kusuma Husada Surakarta

wahyuningsafitri@gmail.com

ABSTRACT

Stroke is a neurological deficit that has a sudden onset, occurs for 24 hours and
is caused by cerebrovascular disease resulting in decreased oxygen saturation and
decreased consciousness. Patients with oxygenation disorders who have decreased
oxygen saturation and level of consciousness need a position to maximize
ventilation. The management action is the position of head up 300. The purpose of
this case study was to identify the description of nursing care for non-hemorrhagic
stroke patients in fulfilling oxygenation needs. The type of research was descriptive
with a case study approach. The subject was one patient with a non-hemorrhagic
stroke in fulfilling oxygenation needs. The results of studies on the problem of
oxygenation conducted head position 300 for 30 minutes in 3 days showed an
increase in the value of oxygen saturation from 95% to 98%. Recommendation:
head-up position 300 is effective and can be applied as an alternative non-
pharmacological actions in non-hemorrhagic stroke patients in fulfilling oxygenation
needs with reduced oxygen saturation.

Keywords: Head up 300 positions, oxygen saturation, stroke.

2
1. PENDAHULUAN Sedangkan estrogen memiliki efek
Stroke atau cerebrovaskuler menurunkan kolesterol plasma dan
accident (CVA), adalah hilangnya mempercepat vasodilatsi, jika
fungsi otak dengan cepat yang estrogen menurun maka akan
diakibatkan oleh berhentinya suplai beresiko terkena stroke.
darah ke bagian otak. Hal ini dapat (Ekacahyaningtyas, 2017).
terjadi karena iskemia Prevalensi stroke non
(berkurangnya aliran darah) oleh hemoragik di Jawa Tengah tahun
penyumbatan (thrombosis, arterial 2013 sebanyak 28.438 kasus stroke
embolism), atau adanya non hemoragik dan stroke
haemorrhage (pendarahan) (Sims hemoragik sebanyak 12.542 kasus
& Muyderman 2009). Stroke non (Dinkes, 2013).
hemoragik dapat disebabkan oleh Berdasarkan data Rekam
trombosis dan emboli, sekitar 80- Medik yang didapatkan di RSUD
85% menderita penyakit stroke non Salatiga pada tahun 2017 pasien
hemoragik dan 20% sisanya adalah dengan stroke non hemoragik
stroke hemoragik yang dapat sebanyak 157 pasien yang diambil
disebabkan oleh pendarahan dari tanggal 18 Desember 2017
intraserebrum hipertensi dan sampai dengan 1 Februari 2018
perdarahan subarachnoid (Shafi’i, (Rekam Medik, 2017).
2016). Penyebab sering terjadinya
Angka kejadian stroke di dunia stroke salah satunya penyakit
kira-kira 200 per 100.000 penduduk degeneratif arterial. Terbentuknya
dalam setahun. Di Indonesia di aterosklerosis timbul didaerah
perkirakan setiap tahun terjadi berlemak yang berwarna kuning
500.000 penduduk terkena serangan pada permukaan intima arteri.
stroke dan sekitar 25% atau Trombosit selanjutnya melekat
125.000 orang meninggal pada permukaan plak (agregasi)
sedangkan sisanya mengalami cacat bersamaan dengan fibrin, pelekatan
ringan bahkan bisa menjadi cacat trombosit secara perlahan
berat (Pudiastuti, 2011). memperbesar ukuran plak sehingga
Prevalensi penyakit stroke juga terbentuk trombus dan
meningkat seiring bertambahnya mengakibatkan penyempitan atau
usia. Kasus stroke tertinggi adalah oklusi pembuluh arteri serebral
usia 60 tahun ke atas. Penelitian ini yang akan mengakibatkan
menyebutkan penderita stroke lebih berkurangnya aliran darah serebral
banyak wanita yaitu sebesar 56.7% ke daerah yang biasanya disuplai
dibandingkan pria setiap tahunnya. oleh pembuluh darah. Jika aliran
Besarnya jumlah wanita dalam darah ke tiap bagian otak terhambat
kejadian stroke terjadi setelah usia maka terjadi kekurangan suplai
mencapai menopause karena pada oksigen ke jaringan otak sehingga
usia mencapai menopause terjadi terjadi masalah keperawatan
kelebihan kadar androgen yang ketidakefektifan perfusi jaringan
berpengaruh pada kadar kolesterol serebral (Ginsberg, 2008; Digiulio
darah meningkat dan sebaliknya etc, 2014).
kadar estrogen menurun.

3
Ketidakefektifan perfusi dengan memfasilitasi peningkatan
jaringan serebral dapat menjadi aliran darah ke serebral dan
fokus utama pada pasien stroke memaksimalkan oksigenasi
karena dapat mengalami gangguan jaringan serebral (Summers, dkk
transfer oksigen atau cerebro blood 2009).
flow menurun sehingga Berdasarkan penjelasan latar
mengakibatkan penurunan perfusi belakang masalah maka penulis
jaringan, sehingga dapat membuat perumusan masalah
mengakibatkan iskemik. Iskemik sebagai berikut “ Bagaimana
adalah suatu gangguan Asuhan keperawatan pada pasien
hemodinamik yang akan stroke non hemoragik dalam
menyebabkan penurunan aliran pemenuhan kebutuhan oksigenasi
darah otak sampai ke suatu tingkat ?”.
yang akan menyebabkan kerusakan
otak yang irreversibel (Bachtiar, 2. METODE PENELITIAN
2013). Studi kasus ini adalah untuk
Aliran darah yang tidak lancar mengeksplorasi masalah asuhan
pada pasien stroke mengakibatkan keperawatan pada pasien stroke non
gangguan hemodinamik termasuk hemoragik dalam pemenuhan
saturasi oksigen. Oleh karena itu kebutuhan oksigenasi. Data
diperlukan pemantauan dan dikumpulkan dari hasil wawancara,
penanganan yang tepat dengan observasi, pemeriksaan fisik, studi
memantau oksigen dalam darah. dokumentasi dan studi kepustakaan.
Kondisi hemodinamik sangat
mempengaruhi fungsi pengantaran 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
oksigen dalam tubuh yang pada Studi kasus ini dipilih satu
akhirnya mempengaruhi fungsi orang sebagai subyek studi kasus
jantung (Munoz, 2015). sesuai dengan kriteria yang
Salah satu penatalaksanaan non ditetapkan yaitu pasien dengan
farmakologi pada pasien stroke non stroke non hemoragik. Subyek
hemoragik dalam meningkatkan berjenis kelamin perempuan,
aliran darah ke otak yang berusia 86 tahun, beragama islam,
diakibatkan adanya penyumbatan di pendidikan terakhir SLTP. Subyek
otak dengan pemberian posisi head dibawa oleh keluarga ke IGD
up 300 dalam meningkatkan RSUD Salatiga pada tanggal 22
saturasi oksigen. (Oktavianus Februari 2019 karena subyek
dalam Ekacahyaningtyas, 2017). mengeluh anggota gerak terasa
Posisi head up 300 yaitu posisi berat sejak 3 hari yang lalu dan
kepala di tinggikan 300 dengan bicara pelo, kelemahan tiba-tiba
menaikkan posisi kepala tempat terjadi ketika subyek bangun tidur.
tidur selama 30 menit pada pasien Keluarga subyek mengatakan
stroke non hemoragik mempunyai didalam keluarganya tidak ada yang
manfaat menaikan saturasi oksigen mempunyai riwayat penyakit
yang diukur menggunakan alat seperti yang diderita subyek.
pulse oxymetri. Posisi ini dapat
memperbaiki kondisi hemodinamik

4
Hasil pengkajian didapatkan reaksi lambat pada kedua pupil,
data subyektif tidak terkaji karena respon motorik lemah, tekanan
pasien mengalami penurunan darah meningkat, gelisah),
kesadaran, data obyektif pasien kolaborasi dengan tim medis dalam
tampak lemah, TD: 199/108 pemberian terapi oksigen.
mmHg, N: 80x/menit, RR : Evaluasi hari ketiga tanggal 26
28x/menit, S : 37,30C, SPO2 : 95%, Februari 2019, setelah dilakukan
GCS: E:2, V:2, M:3, pasien implementasi yaitu, evaluasi
terpasang O2 nasal 3 lpm dan hasil subyektif: tidak terkaji karena
CT-Scan : Infark pada corona pasien tidak bias berbicara, evaluasi
radiata dextra et sinistra. obyektif: kesadaran somnolen ,
GCS: E: 2, V:2, M: 3, Tanda-tanda
Hasil pengkajian fokus vital: TD: 188/87 mmHg, N:
Breathing: resprirasi klien spontan 60x/menit, RR: 20x/menit, S:
dengan terpasang O2 nasal 3lpm, 36,50C, SPO2: 98%. Assesment:
RR: 28x/menit, SPO2: 95%. Blood: masalah risiko ketidakefektifan
CRT < 3 detik, TD: 199/108 perfusi jaringan otak teratasi.
mmHg, N: 80x/menit, akral hangat. Planning: pertahankan intervensi,
Brain: keadaan umum klien lemah, monitor tanda-tanda vital, posisikan
kesadaran klien somnolen dengan tinggi kepala tempat tidur 300,
GCS: E: 2, V: 2, M:3. Bladder: edukasi adanya tanda-tanda
klien terpasang DC, urine berwarna peningkatan TIK.
kuning jernih ± 500cc/ 8 jam.
Bowel: BAB klien 1x sehari dengan Berdasarkan hasil studi dapat
konsistensi lembek, warna kuning diketahui bahwa setelah dilakukan
kecoklatan dan bau khas. Bone: tindakan posisi head up 300
kekuatan otot klien 3 3 mengalami peningkatan seperti
3 3 tabel berikut:

Berdasarkan data yang Tabel 4.1 Hasil evaluasi


didapatkan, diagnosa keperawatan saturasi oksigen sebelum dan
yang muncul yaitu risiko sesudah dilakukan posisi head up
ketidakefektifan perfusi jaringan 300
otak berhubungan dengan infark
Aspek Hari/Tanggal Sebelum Sesudah
cerebri.
Yang
Dinilai
Intervensi keperawatan Spo2 Minggu, 24 95 % 96 %
disesuaikan dengan NIC (Nursing Februari 2019
Intervetion Classification) yaitu Senin, 25 96 % 97 %
Manajemen Edema Serebral Februari 2019
Selasa, 26 97 % 98 %
(2540). Intervensinya adalah Februari 2019
monitor tanda-tanda vital, posisikan
tinggi kepala tempat tidur 300, 4. KESIMPULAN DAN SARAN
edukasi adanya tanda-tanda a. Kesimpulan
peningkatan TIK: Pada bab ini akan
(penurunan tingkat kesadaran, menyimpulkan proses

5
keperawatan dimulai dari Diharapkan institusi
pengkajian, penentuan diagnosa, pendidikan agar
perencanaan, implementasi, dan meningkatkan mutu
evaluasi tentang asuhan pelayanan pendidikan lebih
keperawatan pada pasien stroke berkualitas dan dilakukan
non hemoragik dalam penelitian lebih lanjut di
pemenuhan kebutuhan bidang keperawatan tentang
oksigenasi: resiko pemberian posisi head up 300
ketidakefektifan perfusi jaringan dalam meningkatkan saturasi
otak di ruang ICU RSUD oksigen pada pasien stroke
Salatiga dengan non hemoragik.
mengaplikasikan hasil studi c) Profesi Perawat
kasus pemberian posisi head up Perawat mempunyai
300 selama 30 menit. Hasil tanggung jawab dan
evaluasi ada pengaruh posisi keterampilan yang baik serta
tinggi kepala tempat tidur 300 selalu berkoordinasi dengan
terhadap peningkatan nilai tim kesehatan dalam
saturasi oksigen pada Ny.S memberikan asuhan
dengan stroke non hemoragik. keperawatan pada pasien
Posisi head up 300 dapat stroke non hemoragik,
memperbaiki kondisi sehingga perawat dan tim
hemodinamik dengan kesehatan lainya tentang
peningkatan aliran darah ke pemberian posisi head up 300
serebral dan memaksimalkan dalam meningkatkan saturasi
oksigenasi jaringan serebral. oksigen pada pasien stroke
non hemoragik.
b. Saran d) Penulis
a) Rumah Sakit Setelah melakukan
Diharapkan rumah sakit tindakan keperawatan pada
dapat memberikan pelayanan pasien stroke non hemoragik
kesehatan dan diharapkan penulis dapat
mempertahankan hubungan lebih mengetahui dan
kerjasama baik antara tim menambah wawasan tentang
kesehatan maupun klien pemberian posisi head up 300
sehingga dapat meningkatkan dalam meningkatkan saturasi
mutu pelayanan asuhan oksigen pada pasien stroke
keperawatan yang optimal non hemoragik.
pada umumya yaitu dengan
menerapkan secara optimal
pemberian tindakan posisi DAFTAR PUSTAKA
head up 300 dalam
Bachtiar, S.,(2013). Phenumonia
meningkatkan saturasi
Aliran Debris Dan Faktor
oksigen pada pasien stroke
Pembentuknya.
non hemoragik.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
b) Pendidikan
Tengah.(2012). Profil
Kesehatan Provinsi

6
JawaTeng0ah.http://www. Yogyakarta : Nuha
dinkesjatengprov.go.id/do Medika.
kumen/2013/SDK/Mibang
kes/profil2012/BAB_I- Shafi’i, Riki. S, Mukhyarjon.(2016).
VI_2012_fix.pdf.diperoleh Correlation Of Stress
tanggal 5 Januari 2014. Hyperglycemia With
Barthel Index In Acute
Ekacahyaningtyas, Martina. Non-Hemorrhagic Stroke
Dkk.(2017). Posisi Head Patients At Neurology
Up 300 Sebagai Upaya Ward Of RSUD Arifin
Untuk Meningkatkan Pekanbaru. Volume.3No.
Saturasi Oksigen Pada 1. Hal:3.
Pasien Stroke Hemoragik
dan Non Hemoraik. Adi Sims NR, Muyderman H (2009).
Husada Nursing Journal – “Mitochondria, oxidative
Vol .3 No.2 metabolism and cell death
in stroke”. Biochimica et
Ginsberg, Lionel.(2008). Lecture Biophysica Acta. 1802 (1):
Notes Neurologi. Edisi ke- 80-91
8. Dialih bahasakan oleh
dr. Indah Retno Wardhani. Summer, dkk (2009). Comprehensive
Jakarta : Erlangga. overview of Nursing and
Munoz-Venturelli P, et all. Interdisciplinary Care of
Trials.(2015). Head the Acute Ischemik Stroke
position in Stroken Trial Patient. A Scientific
(HeadPost) sitting-up vs Statement From the
lying-flat positioningnof AmericanHeartAssociation
patients with acute stroke : .https://www.ncbi.nml.nih.
study protokol for a cluster gov/pubmed/19478222.
randomisted controlled Diakses tanggal 20
trial. DOI Februari 2017.
10.1186/S13063-015-
0767-1. Biomed Central.
https://www.ncbi.nlm.nih.go
v/pubmed/26040944.
Diakses tanggal 13
Februari 2016.

Oktavianus.(2014). Asuhan
Keperawatan Pada Sistem
Neurobehavior.
Yogyakarta. Graha Ilmu.

Pudiastuti, D.W.(2011). Penyakit


Pemicu Stroke.

Anda mungkin juga menyukai