(PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN)
Disusun Oleh
KELOMPOK 1
i
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyusun makalah tentang Menerangkan
Konsep Dasar Pengembangan Kepribadian. Selesainya penyusunan ini berkat
bantuan dari berbagai pihak dan berbagai referensi.
Penulis menyadari bahwa ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dan sebagai umpan balik yang
positif demi perbaikan dimasa mendatang. Harapan kami semoga makalah ini
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang
Pengembangan kepribadian.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan penulis berharap agar makalah
ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................... 20
B. Saran .............................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
untuk memperbaiki hal yang sama. Jangan lupa untuk memperkuat
kekuatan Anda.
Habiskan waktu sendirian berkonsentrasi pada Anda dan diri Anda
sendiri.
Berlatih meditasi dan yoga. Ini akan membantu Anda mengembangkan
kedamaian batin dan harmoni yang akan mencerminkan luar.
Jadilah kreatif dan melakukan sesuatu yang baru setiap saat. lebih
besar dari sukacita kepuasan kreatif Tidak ada.
B. Rumusan Masalah
Dengan latar belakang di atas kiranya dapat disusun beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian kepribadian?
2. Sebutkan Faktor Utama Kepribadian?
3. Bagaimana Cara Pengembangan Kepribadian?
4. Sebutkan Pengemangan Kepribadian?
5. Apa Manfaat Pengembangan Kepribadian?
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui Pengertian kepribadian
2. Mengatahui Faktor Utama Kepribadian
3. Mengatahui Cara Pengembangan Kepribadian
4. Mengatahui Pengemangan Kepribadian
5. Mengatahui Manfaat Pengembangan Kepribadian
2
BAB II
PEMBAHASAN
b. Pengertian Kepribadian
Menurut Horton (1982) Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan,
ekspresi dan tempramen seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan
tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika di hadapan
pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan prilaku yang
baku, atau pola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.
3
cara seseorang menampilkan diri atau tampak sisi luar diri di persepsi
orang lain. (Djajendra, 2011:312).
4
tidak ada seorang pun di dunia ini yang mempunyai karakteristik fisik
yang sama persis dengan orang lain, bahkan anak kembar sekalipun.
Faktor keturunan berpengaruh terhadap keramah-tamahan, perilaku
kompulsif (terpaksa dilakukan), dan kemudahan dalam membentuk
kepemimpinan, pengendalian diri, dorongan hati, sikap, dan minat.
1. Bagian yang pertama berisi unsur-unsur dasar atas berbagai sikap yang
disebut dengan attitudes yang kurang lebih bersifat permanen dan tidak
6
mudah berubah di kemudian hari. Unsur-unsur itu adalah struktur dasar
kepribadian (basic personality structure) dan capital personality.
Kedua unsur ini merupakan sifat dasar dari manusia yang telah dimiliki
sebagai warisan biologis dari orangtuanya.
2. Bagian kedua berisi unsur-unsur yang terdiri atas keyakinan-keyakinan
atau anggapan-anggapan yang lebih fleksibel yang sifatnya mudah
berubah atau dapat ditinjau kembali di kemudian hari.
b. Fase Kedua
Fase ini merupakan fase yang sangat efektif dalam membentuk dan
mengembangkan bakat-bakat yang ada pada diri seorang anak.
7
Intelegensi adalah tingkat kemampuan berpikir yang dimiliki oleh
seseorang.
6. Bakat (Talent)
Bakat pada hakikatnya merupakan sesuatu yang abstrak yang diperoleh
seseorang karena warisan biologis yang diturunkan oleh leluhurnya,
seperti bakat seni, olahraga, berdagang, berpolitik, dan lainnya.
c. Fase Ketiga
Pada proses perkembangan kepribadian seseorang, fase ini merupakan fase
terkhir yang ditandai dengan semakin stabilnya perilaku-perilaku yang
khas dari orang tersebut. Pada fase ketiga terjadi perkembangan yang
relatife tetap, yaitu dengan terbentuknya perilaku-perilaku yang khas
sebagai perwujudan kepribadian yang bersifat abstrak.
Setelah kepribadian terbentuk secara permanen, maka dapat
diklasifikasikan tiga tipe kepribadian, yaitu kepribadian normative,
kepribadian otoriter, dan kepribadian perbatasan.
1. Kepribadian Normative
Kepribadian ini merupakan tipe kepribadian yang ideal, dimana
seseorang mempunyai prinsip-prinsip yang kuat untuk menerapkan
nilai-nilai sentral yang ada dalam dirinya sebagai hasil sosialisasi pada
masa sebelumya. Seseorang memiliki kepribadian normative apabila
terjadi proses sosialisasi antara perlakuan terhadap dirinya dan
perlakuan terhadap orang lain sesuai dengan tata nilai yang ada di
dalam masyarakat. Tipe ini ditandai dengan kemampuan menyesuaikan
diri yang sangat tinggi dan dapat menampung banyak aspirasi dari
orang lain.
3. Kepribadian Perbatasan
8
Kepribadian ini merupakan tipe kepribadian yang relative labil di mana
ciri khas dari prinsip-prinsip dan perilakunya seringkali mengalami
perubahan-perubahan, sehingga seolah-olah seseorang itu mempunyai
lebih dari satu corak kepribadian. Seseorang dikatakan memiliki
kepribadian perbatasan apabila orang ini memiliki dua aliran budaya,
misalnya karena proses perkawinan atau karena situasi tertentu hingga
mereka harus mengabdi pada dua struktur budaya yang berbeda.
Karena memang tidak bisa kita pungkiri bahwa faktor genetika adalah
sebuah faktor keturunan, entah itu dari sisi fisik seperti tinggi badan, berat
badan, bentuk otot, dan lain-lainnya. Nah begitu juga dari sisi psikologis
seperti sifat atau kepribadian orangtua yang akan menurun ke anaknya
baik itu secara substansial maupun tidak.
Penelitian yang dilakukan terhadap anak-anak ini dapat dengan jelas sekali
membuktikan bahwa adanya dukungan yang kuat dari faktor keturunan
terhadap kepribadian manusia. Dan juga banyak bukti yang menunjukan
9
bahwa sifat-sifat seperti rasa malu, marah, dan juga agresif mempunyai
sebuah hubungan dengan faktor genetika bawaan.
2. Faktor Lingkungan
Faktor penentu kepribadian manusia yang kedua adalah faktor lingkungan.
Dimana faktor lingkungan ini juga memberikan sebuah dukungan yang
cukup besar terhadap pembentukan kepribadian seseorang. Ketika
seseorang tumbuh di lingkungan yang baik, ramah, nyaman, dan
bersahabat maka kepribadian orang itu juga akan menyerupai dengan
kondisi lingkungannya.
10
F. CARA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
a. Mengevaluasi diri
Tulislah 5 sifat yang merefleksikan diri sendiri. Buatlah lis dengan
menulis minimal 5 sifat yang Anda miliki dan jelaskan mengapa sifat
tersebut merupakan aspek kepribadian Anda.
11
o Beberapa orang lebih suka beraktivitas sendirian atau ditemani
beberapa orang, tetapi ada juga yang senang menghadiri pesta dan
berkumpul dengan banyak orang.
o Apa pun kegiatannya, pastikan Anda mampu menghargai dan
berinteraksi dengan orang lain. Keterampilan berkomunikasi yang
baik dengan orang lain bisa menunjukkan aspek terbaik dari
kepribadian Anda.
3. Tentukan sifat yang perlu diperbaiki. Tanyakan kepada diri sendiri
apakah Anda perlu berubah agar memiliki kepribadian yang lebih
baik? Memperluas wawasan merupakan langkah penting untuk
berubah. Pikirkan sifat yang perlu diperbaiki ketika Anda.
o Cemas, marah, atau khawatir
o Malu, takut, atau gugup
o Kesepian, sedih, atau tertekan
o Keras kepala, kesal, atau frustrasi
o Bimbang
o Bersikap arogan
12
keras, melakukan sesuatu dengan baik, atau mampu mengatasi
masalah. Kenanglah peristiwa tersebut, alih-alih mengingat
kejadian buruk.
2. Bersiaplah mendapatkan pengalaman baru. Melakukan aktivitas
rutin sehari-hari mungkin membuat Anda merasa nyaman. Walau
demikian, ada baiknya Anda bertualang dan memulai aktivitas yang
berbeda. Pada awalnya, mungkin Anda merasa malu atau ragu apakah
Anda mampu melakukannya, tetapi pada kenyataannya, keadaan tidak
seburuk yang Anda pikirkan. Bagi orang lain, pribadi yang terbuka pada
hal-hal baru terkesan lebih fleksibel, menyenangkan, dan menarik
o Jika Anda tidak siap melakukan hal baru sendirian, bergabunglah
dalam tim, bentuklah kelompok bersama teman-teman, atau
mintalah anggota keluarga menemani Anda.
o Jangan melakukan petualangan baru yang berisiko sehingga Anda
atau orang lain berada dalam bahaya. Pilihlah aktivitas baru supaya
Anda terpaksa meninggalkan zona nyaman.
o Contohnya, Anda hobi melukis, tetapi belum pernah mengikuti
kursus melukis karena meragukan kemampuan Anda. Inilah
sebabnya Anda perlu mengikuti kursus; untuk memperbaiki,
membentuk, dan mengembangkan paradigma baru.
3. Jadilah pribadi yang ramah dan menyenangkan. Menjadi orang
yang menyenangkan setiap saat bukan hal mudah, tetapi orang lain akan
bersikap baik dan siap membantu jika Anda selalu ramah dan
bersahabat. Tunjukkan bahwa Anda ingin mengenal mereka, mau
menjadi pendengar yang baik, dan mampu memahami perspektif orang
lain.
o Tunjukkan empati saat orang lain bercerita atau berkeluh kesah.
Bayangkan apa yang mereka alami dan rasakan. Dengarkan baik-
baik tanpa menginterupsi. Matikan perangkat elektronik dan gawai
yang lain supaya perhatian Anda benar-benar terfokus pada orang
yang membutuhkan bantuan.
o Meskipun orang lain bersikap buruk kepada Anda, tetaplah baik
dan sopan kepadanya. Sadari keterbatasan Anda dan jangan
bertengkar apabila orang lain memiliki opini yang berbeda.
13
4. Tunjukkan respek dan bersikaplah rendah hati. Anda tidak harus
sama dengan orang lain dalam semua hal termasuk cara pandang. Anda
mampu menentukan yang terbaik untuk diri sendiri. Jika orang lain
membanggakan keberhasilannya, tetaplah rendah hati, alih-alih merasa
iri. Tunjukkan respek kepada orang lain sebab setiap orang berhak
mengambil keputusan sendiri.
o Tunjukkan kemampuan mengendalikan diri.
o Maafkan diri sendiri dan orang lain. Ikhlaskan apa yang sudah
terjadi. Jangan terus menyesali kesalahan yang pernah Anda
lakukan. Alih-alih, pikirkan solusi terbaik yang mendukung
tercapainya tujuan. Gunakan afirmasi dengan mengucapkan: "Aku
terbebas dari masa lalu sehingga aku bisa meraih cita-cita dengan
hati yang bersih" atau "Aku terus memaafkan diri sendiri sampai
aku pulih sepenuhnya".
o Jadilah pribadi yang selalu ingin memberi, alih-alih menerima.
5. Jadilah pribadi tangguh yang "tahan banting". Ketangguhan adalah
kemampuan untuk bangkit lagi setelah mengalami kejadian buruk.
Inilah keyakinan yang membuat Anda pantang menyerah dan tetap
gigih berjuang. Sifat ini sangat dibutuhkan, terutama saat menghadapi
kesulitan
o Berusahalah menjadi pribadi yang kuat dalam kehidupan sehari-
hari. Tunjukkan pendirian jika Anda mengalami perundungan,
pelecehan, atau dibenci. Jika seseorang mengalami perlakuan
tersebut, beranikan diri untuk membelanya. Dengan demikian,
Anda mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan
diri sendiri.
o Jadilah orang yang tangguh dengan tidak menyalahkan diri sendiri.
Percayalah bahwa Anda mampu memperbaiki diri dan menjadi
pribadi yang lebih baik. Perhatikan kondisi fisik, mental, dan jiwa
dengan menerapkan berbagai cara bersikap positif dan menjaga
kesehatan.
o Jangan berputus asa atau menyesali keadaan. Yakinlah bahwa
mampu berkontribusi dan membawa perubahan meskipun dengan
melakukan hal-hal kecil.
14
c. Menghilangkan Sifat Negatif
15
o Lakukan hal-hal yang biasanya Anda hindari atau keluhkan.
Bantulah orang lain yang membutuhkan pertolongan.
o Prioritaskan menolong orang-orang terdekat, anggota keluarga,
saudara, tetangga, teman sekelas, atau rekan kerja.
o Tinggalkan zona nyaman dengan menjadi sukarelawan untuk
menolong orang lain dan memberikan donasi untuk komunitas.
4. Sampaikan pendapat lebih sering. Belajarlah menyatakan pendirian
untuk diri sendiri dan orang lain. Mengatasi rasa malu bukan hal
mudah dan membutuhkan banyak latihan. Belajarlah mengatakan apa
yang ingin Anda sampaikan tanpa takut ditolak atau dinilai.
Kemampuan Anda akan semakin baik jika sering memberikan
pendapat.
o Ikuti kursus berbicara di depan audiens. Selain itu, Anda bisa
belajar berbicara di depan audiens dengan mengikuti pertemuan
Toastmasters melalui situs web https://www.toastmasters.org/
o Jika Anda masih bersekolah, pelajari cara berbicara di depan
audiens dengan mengikuti pelajaran teknik berdebat atau kegiatan
lain di sekolah.
o Tingkatkan keterampilan berkomunikasi dengan mengajak teman
mengobrol saat bertemu dalam kegiatan sekolah/kantor,
bersosialisasi, dan belajar/bekerja dalam tim.
5. Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Setiap
orang ingin memiliki apa yang tidak dimiliki. Ketika melihat seseorang
lebih bahagia, lebih cerdas, dan lebih keren, Anda ingin mengalami hal
yang sama. Jika Anda selalu murung karena mengharapkan sesuatu
yang tidak dimiliki, Anda kehilangan kesempatan menghargai apa
yang sudah dimiliki.
o Syukuri apa yang Anda miliki, alih-alih ingin mendapatkan sesuatu
yang lebih baik. Pikirkan setidaknya 3 hal setiap hari yang
membuat kehidupan Anda layak disyukuri.
o Hargai semua yang Anda miliki, bukannya sibuk menyembuhkan
sakit hati.
16
1. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki keunikan. Jangan berpura-
pura menjadi orang lain. Kembangkan kepribadian yang paling sesuai
untuk Anda sehingga Anda bisa bersikap apa adanya. Keunikan
kepribadian Anda merupakan aspek yang membuat Anda menarik.
o Jangan menganggap kepribadian sebagai hal yang statis.
Kepribadian bisa berubah seiring waktu. Mungkin Anda akan
menjadi pribadi yang lebih percaya diri, berpandangan terbuka,
atau menjadi lebih keras kepala dengan bertambahnya usia.
o Kepribadian adalah milik Anda yang unik dan selalu bisa
disesuaikan, diubah, atau dipertahankan, apa pun kepribadian
Anda.
2. Rasakan kebahagiaan batin. Bagaimanapun juga, kepribadian
berkorelasi dengan kebahagiaan. Jika Anda ingin tahu cara mengubah
kepribadian agar lebih bahagia dan lebih sehat, mulailah dengan
merasakan kebahagiaan batin. Tanyakan kepada diri sendiri apa yang
membuat Anda merasa damai, tenang, rileks, dan nyaman.
o Pelajari cara merasakan kebahagiaan batin dengan membaca artikel
wikiHow.
o Sisihkan waktu untuk diri sendiri sambil menikmati aktivitas yang
merilekskan, misalnya bermeditasi, mendengarkan musik, atau
berjalan santai di taman.
3. Belajarlah mencintai diri sendiri. Ingatlah bahwa kemampuan
memahami diri sendiri dan mengembangkan kepribadian yang unik
harus dimulai dan diakhiri dengan mencintai diri sendiri. Anda akan
memercayai diri sendiri karena merasa berharga dan mampu
mengapresiasi apa yang diberikan kepada orang lain.[10]
o Hilangkan kebiasaan mengkritik diri sendiri dan pikiran negatif.
Jika orang lain menghina Anda, jangan membentuk jati diri sesuai
perkataannya. Anda berhak menentukan sendiri jati diri Anda.
o Biasakan berinteraksi dengan orang-orang yang membantu Anda
membentuk sifat positif. Carilah orang-orang yang mau menerima
Anda apa adanya dan membuat Anda merasa dicintai. Ceritakan
masalah Anda kepada mereka.
o Bersikaplah baik kepada diri sendiri setiap saat.
17
G. Peran, Manfaat dan Tujuan Pengembangan Kepribadian
1. Peran Pengembangan Kepribadian
Pengembangan kepribadian memberikan peran yang sangat besar kepada
kita dalam rangka meningkatkan kualitas diri pribadi, kualitas hubungan
dengan orang lain agar anda mampu berhubungan dengan lingkungan,
semangat untuk selalu menaikan kapasitas dan kualitas kepribadian anda
sehari-hari, akan mendorong anda untuk mengembangkan kepribadian ke
arah yang lebih baik.
18
pengembangan kepribadian yang positif setiap hari, yang dilakukan oleh
seseorang.
19
BAB III
PENUTUP
A. Keseimpulan
Pengembangan Kepribadian adalah, singkatnya, perbaikan pribadi . Ada
banyak cara untuk memperbaiki diri sendiri. Kita semua memiliki kepribadian
yang unik. Jika ingin memperbaikinya, berikut adalah saran saya:
B. Saran
Sebagai seorang calon pendidik, hendaknya kita mampu memahami dan
menerapkan pengetahuan tentang karakteristik perkembangan kepribadian
remaja. Karena perkembangan kepribadian remaja sangat mempengaruhi
pendidikannya. Kita harus mampu mengakomodir pembentukan kepribadian
tersebut dan mengimplementasikannya terhadap pendidikan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Johnson, D.W & Johnson, J .P. 1991. Joining Together. Group Theory and
Group Skills. Fourth Edition. New York : Perntice-Hall, lnc.
http://artikel-luar-biasa.blogspot.com/2012/02/cara-untuk-menumbuhkan-rasa-
percaya.html (27 Feb. 2012).
21