Anda di halaman 1dari 24

MENERANGKAN KONSEP DASAR PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

(PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN)

Disusun Oleh

KELOMPOK 1

1. AULIA FITRI RAHMASARI 1814401051


2. MELLY OKTARI 1814401065
3. NUR INDAH LESTAPUJI 1814401075
4. AMELIA SARI 1814401093

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNGKARANG

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN TANJUNGKARANG

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyusun makalah tentang Menerangkan
Konsep Dasar Pengembangan Kepribadian. Selesainya penyusunan ini berkat
bantuan dari berbagai pihak dan berbagai referensi.

Penulis menyadari bahwa ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dan sebagai umpan balik yang
positif demi perbaikan dimasa mendatang. Harapan kami semoga makalah ini
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang
Pengembangan kepribadian.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan penulis berharap agar makalah
ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bandar Lampung, Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengembangan Kepribadian........................................................ 3

B. Unsur-Unsur Dalam Kepribadian .................................................................. 4

C. Faktor Faktor Yang Membentuk Kepribadian .............................................. 4

D. Tahap-Tahap Perkembangan Kepribadian ..................................................... 6

E. Faktor-Faktor Penentu Kepribadian Mnusia .................................................. 9

F. Cara Pengembangan Kepribadian .................................................................. 3

G. Peran, Manfaat, dan Tujuan pengembangn Kepribadian ............................... 18

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 20

B. Saran .............................................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengembangan Kepribadian dasarnya berarti meningkatkan dan perawatan


seseorang luar dan dalam diri untuk membawa perubahan positif bagi hidup
Anda. Setiap individu memiliki kepribadian yang berbeda yang dapat
dikembangkan, dipoles dan disempurnakan. Proses ini termasuk meningkatkan
kepercayaan diri seseorang, memperbaiki komunikasi dan kemampuan bahasa
berbicara, memperluas ruang lingkup yang pengetahuan, mengembangkan
hobi tertentu atau keterampilan, belajar etiket halus dan sopan santun,
menambahkan gaya dan rahmat dengan cara yang terlihat, berbicara dan
berjalan dan secara keseluruhan penghisapan diri dengan positif, keaktifan dan
perdamaian.

Meskipun ada banyak crash program pengembangan kepribadian yang tersedia


untuk orang-orang dari semua kelompok usia, menerapkan rutin Anda dan
membawa tentang perubahan positif dalam diri seseorang membutuhkan
cukup banyak waktu. Hal ini tidak perlu bergabung dengan kursus
pengembangan kepribadian, salah dapat mengambil beberapa tips dan
mengembangkan aura sendiri atau pesona.

 Anda mungkin pernah mendengar ini sejuta kali "Berpikir Positif". Ia


bekerja.
 Itu menambah nilai nominal Anda dan kepribadian Anda juga.
 Ini akan membantu dalam berkomunikasi dengan lancar.
 Ikuti cara makan dan etiket makan
 Merawat kesehatan Anda, berpakaian baik, rapi dan terorganisir
 Siapkan bagan yang menyebutkan kekuatan dan kelemahan Anda.
Sekarang berkonsentrasi pada yang terakhir dan menemukan cara

1
untuk memperbaiki hal yang sama. Jangan lupa untuk memperkuat
kekuatan Anda.
 Habiskan waktu sendirian berkonsentrasi pada Anda dan diri Anda
sendiri.
 Berlatih meditasi dan yoga. Ini akan membantu Anda mengembangkan
kedamaian batin dan harmoni yang akan mencerminkan luar.
 Jadilah kreatif dan melakukan sesuatu yang baru setiap saat. lebih
besar dari sukacita kepuasan kreatif Tidak ada.

Pengembangan Kepribadian adalah mendapatkan lebih penting dan lebih


karena memungkinkan orang untuk menciptakan kesan yang baik tentang diri
mereka sendiri pada orang lain, membantu mereka untuk membangun dan
mengembangkan hubungan, membantu dalam perkembangan karir Anda dan
juga membantu untuk meningkatkan kebutuhan keuangan Anda.

Setelah semua, pengembangan kepribadian tidak lain adalah alat yang


membantu Anda menyadari kemampuan Anda dan kekuatan Anda membuat
Anda lebih kuat, lebih bahagia dan orang yang ceria.

B. Rumusan Masalah
Dengan latar belakang di atas kiranya dapat disusun beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian kepribadian?
2. Sebutkan Faktor Utama Kepribadian?
3. Bagaimana Cara Pengembangan Kepribadian?
4. Sebutkan Pengemangan Kepribadian?
5. Apa Manfaat Pengembangan Kepribadian?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui Pengertian kepribadian
2. Mengatahui Faktor Utama Kepribadian
3. Mengatahui Cara Pengembangan Kepribadian
4. Mengatahui Pengemangan Kepribadian
5. Mengatahui Manfaat Pengembangan Kepribadian

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN


a. Definisi Pengembangan
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan
teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan dan latihan.

Andrew F. Sikula mendefinisikan pengembangan sebagai berikut :


“Pengembangan mengacu pada masalah staf dan personel adalah suatu
proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang
sistematis dan terorganisasi dengan mana manajer belajar pengetahuan
konseptual dan teoritis untuk tujuan umum”. Sedangkan definisi latihan
diungkapkan oleh Andrew F. Sikula yaitu “latihan adalah proses
pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur yang sistematis
dan terorganisir, sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan
teknik pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu”.

b. Pengertian Kepribadian
Menurut Horton (1982) Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan,
ekspresi dan tempramen seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan
tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika di hadapan
pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan prilaku yang
baku, atau pola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.

Menurut M.A.W Bouwer Kepribadian adalah corak tingkah laku social


yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap
seseorang.

c. Pengertian Pengembangan Kepribadian


Pengembangan kepribadian berarti kemauan diri sendiri untuk menata
aspek internal diri atau sikap batin, dan aspek perilaku eksternal diri, yaitu

3
cara seseorang menampilkan diri atau tampak sisi luar diri di persepsi
orang lain. (Djajendra, 2011:312).

B. Unsur-unsur dalam Kepribadian


Kepribadian seseorang bersifat unik dan tidak ada duanya. Unsur-unsur yang
memengaruhi kepribadian seseorang itu adalah pengetahuan, perasaan, dan
dorongan naluri.
a. Pengetahuan
Pengetahuan sesorang bersumber dari pola pikir yang rasional, yang berisi
fantasi, pemahaman, dan pengalaman mengenai bermacam-macam hal
yang diperolehnya dari lingkungan yang ada di sekitarnya. Semua itu
direkam dalam otak dan sedikit demi sedikit diungkapkan dalam bentuk
perilakunya di masyarakat.
b. Perasaan
Perasaan merupakan suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang
menghasilkan penilaian positif atau negative terhadap sesuatu atau
peristiwa tertentu. Perasaan selalu bersifat subjektif, sehingga penilaian
seseorang terhadap suatu hal atau kejadian akan berbeda dengan penilaian
orang lain. Contohnya penilaian terhadap jam pelajaran yang kosong.
c. Dorongan Naluri
Dorongan naluri merupakan kemauan yang sudah menjadi naluri setiap
manusia. Hal itu dimaksudkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup
manusia, baik yang bersifat rohaniah maupun jasmaniah. Sedikitnya ada
tujuh macam dorongan naluri, yaitu untuk mempertahankan hidup,
seksual, mencari makan, bergaul dan berinteraksi dengan sesame manusia,
meniru tingkah laku sesamanya, barbakti, serta keindahan bentuk, warna,
suara, dan gerak.

C. Faktor-faktor yang Membentuk Kepribadian


Secara umum, perkembangan kepribadian dipengaruhi oleh lima factor yaitu:
a. Warisan Biologis (Heredity)
Warisan biologis memengaruhi kehidupan manusia dan setiap manusia
mempunyai warisan biologis yang unik, berbeda dari orang lain. Artinya

4
tidak ada seorang pun di dunia ini yang mempunyai karakteristik fisik
yang sama persis dengan orang lain, bahkan anak kembar sekalipun.
Faktor keturunan berpengaruh terhadap keramah-tamahan, perilaku
kompulsif (terpaksa dilakukan), dan kemudahan dalam membentuk
kepemimpinan, pengendalian diri, dorongan hati, sikap, dan minat.

b. Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment)


Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia
harus menyesuaikan diri terhadap alam. Melalui penyesuaian diri itu,
dengan sendirinya pola perilaku masyarakat dan kebudayaannyapun
dipengaruhi oleh alam.

c. Warisan Sosial (Social Heritage) atau Kebudayaan


Kita tahu bahwa antara manusia, alam, dan kebudayaan mempunyai
hubungan yang sangat erat dan saling memengaruhi. manusia berusaha
untuk mengubah alam agar sesuai dengan kebudayaannya guna memenuhi
kebutuhan hidup.

d. Pengalaman Kelompok Manusia (Group Experiences)


Kehidupan manusia dipengaruhi oleh kelompoknya. Kelompok manusia,
sadar atau tidak telah memengaruhi anggota-anggotanya.

e. Pengalaman Unik (Unique Experience)


Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda dengan orang lain,
walaupun orang itu berasal dari keluarga yang sama, dibesarkan dalam
kebudayaan yang sama, serta mempunyai lingkungan fisik yang sama pula.
Mengapa demikian? Walaupun mereka pernah mendapatkan pengalaman
yang serupa dalam beberapa hal, namun berbeda dalam beberapa hal
lainnya. Mengingat pengalaman setiap orang adalah unik dan tidak ada
pengalaman siapapun yang secara sempurna menyamainya.

Selain kelima faktor pembentuk kepribadian di atas, F.G. Robbins dalam


Sumadi Suryabrata (2003), mengemukakan ada lima faktor yang menjadi
dasar kepribadian, yaitu:
5
1. Sifat Dasar
Sifat dsar merupakan keseluruhan potensi yang dimiliki seseorang yang
diwarisi dari ayah dan ibunya.
2. Lingkungan Prenatal
Lingkungan prenatal merupakan lingkungan dalam kandungan ibu. Pada
periode ini individu mendapatkan pengaruh tidak langsung dari ibu. Maka
dari itu, kondisi ibu sangat menentukan kondisi bayi yang ada dalam
kandungannya tersebut, baik secara fisik maupun secara psikis.
3. Perbedaan Individual
Perbedaan individu merupakan salah satu faktor yang memengaruhi proses
sosialisasi sejak lahir.
4. Lingkungan
Lingkungan meliputi segala kondisi yang ada di sekeliling individu yang
memengaruhi proses sosialisasinya. Proses sosialisasi individu tersebut
akan berpengaruh pada kepribadiannya.
5. Motivasi
Motivasi adalah dorongan-dorongan, baik yang datang dari dalam maupun
luar individu sehingga menggerakkan individu untuk berbuat atau
melakukan sesuatu. Dorongan-dorongan inilah yang akan membentuk
kepribadian individu sebagai warna dalam kehidupan bermasyarakat.

D. Tahap-tahap Perkembangan Kepribadian


Tahap-tahap perkembangan kepribadian setiap individu tidak dapat disamakan
satu dengan yang lainnya. Tetapi secara umum dapat dirumuskan sebagai
berikut:
a. Fase Pertama
Fase pertama dimulai sejak anak berusia satu sampai dua tahun, ketika
anak mulai mengenal dirinya sendiri. Pada fase ini, kita dapat
membedakan kepribadian seseorang menjadi dua bagian penting, yaitu
sebagai berikut:

1. Bagian yang pertama berisi unsur-unsur dasar atas berbagai sikap yang
disebut dengan attitudes yang kurang lebih bersifat permanen dan tidak

6
mudah berubah di kemudian hari. Unsur-unsur itu adalah struktur dasar
kepribadian (basic personality structure) dan capital personality.
Kedua unsur ini merupakan sifat dasar dari manusia yang telah dimiliki
sebagai warisan biologis dari orangtuanya.
2. Bagian kedua berisi unsur-unsur yang terdiri atas keyakinan-keyakinan
atau anggapan-anggapan yang lebih fleksibel yang sifatnya mudah
berubah atau dapat ditinjau kembali di kemudian hari.

b. Fase Kedua
Fase ini merupakan fase yang sangat efektif dalam membentuk dan
mengembangkan bakat-bakat yang ada pada diri seorang anak.

Fase ini berlangsung relatife panjang hingga anak menjelang masa


kedewasaannya sampai kepribadian tersebut mulai tampak dengan tipe-
tipe perilaku yang khas yang tampak dalam hal-hal berikut:
1. Dorongan-dorongan (Drives)
Unsur ini merupakan pusat dari kehendak manusia untuk melakukan
suatu aktivitas yang selanjutnya akan membentuk motif-motif tertentu
untuk mewujudkan suatu keinginan.
2. Naluri (Istinct)
Naluri merupakan suatu dorongan yang bersifat kodrati yang melekat
dengan hakikat makhluk hidup.
3. Getaran Hati (Emosi)
Emosi atau getaran hati merupakan sesuatu yang abstrak yang menjadi
sumber perasaan manusia. Emosi dapat menjadi pengukur segala
sesuatu yang ada pada manusia, seperti senang, sedih, indah, serasi,
dan yang lainnya.
4. Perangai
Perangai merupakan perwujudan dari perpaduan antara hati dan pikiran
manusia yang tampak dari raut muka maupun gerak-gerik seseorang.
Perangai ini merupakan salah satu unsure dari kepribadian yang mulai
riil, dapat dilihat, dan diidentifikasikan oleh orang lain.
5. Inteligensi (Intellegence Quetient-IQ)

7
Intelegensi adalah tingkat kemampuan berpikir yang dimiliki oleh
seseorang.
6. Bakat (Talent)
Bakat pada hakikatnya merupakan sesuatu yang abstrak yang diperoleh
seseorang karena warisan biologis yang diturunkan oleh leluhurnya,
seperti bakat seni, olahraga, berdagang, berpolitik, dan lainnya.

c. Fase Ketiga
Pada proses perkembangan kepribadian seseorang, fase ini merupakan fase
terkhir yang ditandai dengan semakin stabilnya perilaku-perilaku yang
khas dari orang tersebut. Pada fase ketiga terjadi perkembangan yang
relatife tetap, yaitu dengan terbentuknya perilaku-perilaku yang khas
sebagai perwujudan kepribadian yang bersifat abstrak.
Setelah kepribadian terbentuk secara permanen, maka dapat
diklasifikasikan tiga tipe kepribadian, yaitu kepribadian normative,
kepribadian otoriter, dan kepribadian perbatasan.
1. Kepribadian Normative
Kepribadian ini merupakan tipe kepribadian yang ideal, dimana
seseorang mempunyai prinsip-prinsip yang kuat untuk menerapkan
nilai-nilai sentral yang ada dalam dirinya sebagai hasil sosialisasi pada
masa sebelumya. Seseorang memiliki kepribadian normative apabila
terjadi proses sosialisasi antara perlakuan terhadap dirinya dan
perlakuan terhadap orang lain sesuai dengan tata nilai yang ada di
dalam masyarakat. Tipe ini ditandai dengan kemampuan menyesuaikan
diri yang sangat tinggi dan dapat menampung banyak aspirasi dari
orang lain.

2. Kepribadian Otoriter (Otoriter Man)


Tipe ini terbentuk melalui proses sosialisasi individu yang lebih
mementingkan kepentingan diri sendiri dari pada kepentingan orang
lain.

3. Kepribadian Perbatasan

8
Kepribadian ini merupakan tipe kepribadian yang relative labil di mana
ciri khas dari prinsip-prinsip dan perilakunya seringkali mengalami
perubahan-perubahan, sehingga seolah-olah seseorang itu mempunyai
lebih dari satu corak kepribadian. Seseorang dikatakan memiliki
kepribadian perbatasan apabila orang ini memiliki dua aliran budaya,
misalnya karena proses perkawinan atau karena situasi tertentu hingga
mereka harus mengabdi pada dua struktur budaya yang berbeda.

E. Faktor-Faktor Penentu Kepribadian Manusia Itu.


1. Faktor Keturunan
Faktor penentu kepribadian manusia yang pertama adalah faktor
keturunan. Faktor keturunan ini adalah salah satu faktor utama penentu
sebuah kepribadian manusia karena adanya gen dari ayah dan ibu yang
merupakan salah satu faktor terbesar.

Karena memang tidak bisa kita pungkiri bahwa faktor genetika adalah
sebuah faktor keturunan, entah itu dari sisi fisik seperti tinggi badan, berat
badan, bentuk otot, dan lain-lainnya. Nah begitu juga dari sisi psikologis
seperti sifat atau kepribadian orangtua yang akan menurun ke anaknya
baik itu secara substansial maupun tidak.

Sebenarnya ada 3 penelitian yang memiliki dasar yang berbeda atas


apakah faktor keturunan sangat menentukan sebuah kepribadian seseorang,
berikut ini adalah penjelasan dari 3 penelitian tersebut.

 Penelitian tentang hal pendukung genetis dari perilaku atau sifat


tempramen seorang anak.
 Penelitian pada anak-anak kembar yang dipisah sejak lahir.
 Penelitian tentang tingkat konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke
waktu dan dalam situasi seperti apapun.

Penelitian yang dilakukan terhadap anak-anak ini dapat dengan jelas sekali
membuktikan bahwa adanya dukungan yang kuat dari faktor keturunan
terhadap kepribadian manusia. Dan juga banyak bukti yang menunjukan
9
bahwa sifat-sifat seperti rasa malu, marah, dan juga agresif mempunyai
sebuah hubungan dengan faktor genetika bawaan.

2. Faktor Lingkungan
Faktor penentu kepribadian manusia yang kedua adalah faktor lingkungan.
Dimana faktor lingkungan ini juga memberikan sebuah dukungan yang
cukup besar terhadap pembentukan kepribadian seseorang. Ketika
seseorang tumbuh di lingkungan yang baik, ramah, nyaman, dan
bersahabat maka kepribadian orang itu juga akan menyerupai dengan
kondisi lingkungannya.

Karena faktor lingkungan mempunyai beberapa norma dan juga aturan


yang secara tidak langsung ditanamkan pada diri individu-individu di
lingkungan tersebut. Pada faktor lingkungan ini mencakup keluarga,
tempat tinggal, tempat belajar, budaya, dan juga teman. Maka dari itu
ketika seseorang berada dalam lingkungan yang buruk, maka
kemungkinan besar juga akan mempunyai kepribadian yang buruk.

3. Faktor Kondisi Situasional

Faktor penentu kepribadian manusia yang ketiga adalah faktor kondisi


situasional. Pada kondisi situasional ini sebenarnya juga dapat
mempengaruhi faktor keturunan dan juga faktor lingkungan. Karena pada
dasarnya walaupun seseorang mempunyai kepribadian yang bisa dibilang
cukup stabil tetapi jika sedang berada dalam situasi-situasi tertentu maka
itu juga dapat merubah kepribadian orang tersebut.

Karena memang tuntutan-tuntutan pada situasi tertentu dapat dengan


mengubah sebuah kepribadian seseorang untuk menyesuaikan ke dalam
situasi tersebut, maka dari itu kita tidak boleh hanya melihat kepribadian
seseorang hanya dari faktor keturunan dan juga faktor lingkungan karena
kedua faktor itu bisa dipengaruhi oleh faktor kondisi situasional ini.

10
F. CARA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

a. Mengevaluasi diri
Tulislah 5 sifat yang merefleksikan diri sendiri. Buatlah lis dengan
menulis minimal 5 sifat yang Anda miliki dan jelaskan mengapa sifat
tersebut merupakan aspek kepribadian Anda.

o Tulislah paling sedikit 1 sifat positif.


o Selain itu, tulis 1 sifat negatif yang perlu diubah.
o Jangan memasukkan aspek penampilan fisik untuk menjelaskan
siapa Anda. Berfokuslah hanya pada kepribadian Anda.

1. Lakukan evaluasi sifat positif dan negatif. Saat membuat lis,


tentukan apakah Anda lebih terfokus pada sifat positif atau sifat
negatif? Contohnya, apakah Anda menulis 4 sifat negatif dan hanya 1
sifat positif?

o Jika Anda terfokus pada sifat negatif, mungkin Anda merasa


rendah diri atau kurang percaya diri. Untuk mengatasinya, bacalah
artikel wikiHow yang menjelaskan cara mengembangkan
kemampuan menghargai diri sendiri.
o Jika Anda mencantumkan hanya satu sifat negatif, Anda adalah
pribadi yang percaya diri, tetapi masih perlu mencari tahu apakah
ada sifat yang perlu diperbaiki. Lakukan evaluasi diri dengan jujur
dan jadilah pribadi yang rendah hati.
2. Tentukan aktivitas yang Anda gemari. Jika Anda belum tahu cara
mengembangkan kepribadian, pikirkan hal-hal menyenangkan.
Tanyakan kepada diri sendiri: kegiatan apa yang Anda sukai? apakah
Anda lebih suka beraktivitas bersama orang lain atau sendirian?
apakah Anda gemar mereparasi atau berkreasi? apakah Anda lebih
menyukai kesenian atau sains?
o Pertanyaan tersebut bermanfaat memberikan gambaran tentang hal-
hal yang Anda sukai dan kepribadian Anda. Jadi, tidak ada jawaban
benar atau salah.

11
o Beberapa orang lebih suka beraktivitas sendirian atau ditemani
beberapa orang, tetapi ada juga yang senang menghadiri pesta dan
berkumpul dengan banyak orang.
o Apa pun kegiatannya, pastikan Anda mampu menghargai dan
berinteraksi dengan orang lain. Keterampilan berkomunikasi yang
baik dengan orang lain bisa menunjukkan aspek terbaik dari
kepribadian Anda.
3. Tentukan sifat yang perlu diperbaiki. Tanyakan kepada diri sendiri
apakah Anda perlu berubah agar memiliki kepribadian yang lebih
baik? Memperluas wawasan merupakan langkah penting untuk
berubah. Pikirkan sifat yang perlu diperbaiki ketika Anda.
o Cemas, marah, atau khawatir
o Malu, takut, atau gugup
o Kesepian, sedih, atau tertekan
o Keras kepala, kesal, atau frustrasi
o Bimbang
o Bersikap arogan

b. Berfokus pada Sifat Positif

1. Tumbuhkan rasa percaya diri. Orang-orang yang percaya pada diri


sendiri dan orang lain cenderung merasa lebih bahagia sebab
kepercayaan diri adalah aspek kepribadian yang membuat seseorang
terkesan lebih menarik. Sebaliknya, kepercayaan diri yang ditunjukkan
dengan bersikap arogan membuat orang lain merasa tidak nyaman.
o Pelajari berbagai cara membangun kepercayaan diri dan tampil
penuh percaya diri.
o Gunakan bahasa tubuh yang mengekspresikan bahwa Anda tidak
takut berinteraksi dengan orang lain, misalnya dengan melakukan
kontak mata, tersenyum, dan menunjukkan interes pada hal-hal
yang dikatakan dan dilakukan oleh teman bicara.
o Tumbuhkan kepercayaan diri dengan berfokus pada hal-hal positif
dan keberhasilan yang pernah Anda raih. Munculkan ingatan
tentang peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini karena Anda bekerja

12
keras, melakukan sesuatu dengan baik, atau mampu mengatasi
masalah. Kenanglah peristiwa tersebut, alih-alih mengingat
kejadian buruk.
2. Bersiaplah mendapatkan pengalaman baru. Melakukan aktivitas
rutin sehari-hari mungkin membuat Anda merasa nyaman. Walau
demikian, ada baiknya Anda bertualang dan memulai aktivitas yang
berbeda. Pada awalnya, mungkin Anda merasa malu atau ragu apakah
Anda mampu melakukannya, tetapi pada kenyataannya, keadaan tidak
seburuk yang Anda pikirkan. Bagi orang lain, pribadi yang terbuka pada
hal-hal baru terkesan lebih fleksibel, menyenangkan, dan menarik
o Jika Anda tidak siap melakukan hal baru sendirian, bergabunglah
dalam tim, bentuklah kelompok bersama teman-teman, atau
mintalah anggota keluarga menemani Anda.
o Jangan melakukan petualangan baru yang berisiko sehingga Anda
atau orang lain berada dalam bahaya. Pilihlah aktivitas baru supaya
Anda terpaksa meninggalkan zona nyaman.
o Contohnya, Anda hobi melukis, tetapi belum pernah mengikuti
kursus melukis karena meragukan kemampuan Anda. Inilah
sebabnya Anda perlu mengikuti kursus; untuk memperbaiki,
membentuk, dan mengembangkan paradigma baru.
3. Jadilah pribadi yang ramah dan menyenangkan. Menjadi orang
yang menyenangkan setiap saat bukan hal mudah, tetapi orang lain akan
bersikap baik dan siap membantu jika Anda selalu ramah dan
bersahabat. Tunjukkan bahwa Anda ingin mengenal mereka, mau
menjadi pendengar yang baik, dan mampu memahami perspektif orang
lain.
o Tunjukkan empati saat orang lain bercerita atau berkeluh kesah.
Bayangkan apa yang mereka alami dan rasakan. Dengarkan baik-
baik tanpa menginterupsi. Matikan perangkat elektronik dan gawai
yang lain supaya perhatian Anda benar-benar terfokus pada orang
yang membutuhkan bantuan.
o Meskipun orang lain bersikap buruk kepada Anda, tetaplah baik
dan sopan kepadanya. Sadari keterbatasan Anda dan jangan
bertengkar apabila orang lain memiliki opini yang berbeda.
13
4. Tunjukkan respek dan bersikaplah rendah hati. Anda tidak harus
sama dengan orang lain dalam semua hal termasuk cara pandang. Anda
mampu menentukan yang terbaik untuk diri sendiri. Jika orang lain
membanggakan keberhasilannya, tetaplah rendah hati, alih-alih merasa
iri. Tunjukkan respek kepada orang lain sebab setiap orang berhak
mengambil keputusan sendiri.
o Tunjukkan kemampuan mengendalikan diri.
o Maafkan diri sendiri dan orang lain. Ikhlaskan apa yang sudah
terjadi. Jangan terus menyesali kesalahan yang pernah Anda
lakukan. Alih-alih, pikirkan solusi terbaik yang mendukung
tercapainya tujuan. Gunakan afirmasi dengan mengucapkan: "Aku
terbebas dari masa lalu sehingga aku bisa meraih cita-cita dengan
hati yang bersih" atau "Aku terus memaafkan diri sendiri sampai
aku pulih sepenuhnya".
o Jadilah pribadi yang selalu ingin memberi, alih-alih menerima.
5. Jadilah pribadi tangguh yang "tahan banting". Ketangguhan adalah
kemampuan untuk bangkit lagi setelah mengalami kejadian buruk.
Inilah keyakinan yang membuat Anda pantang menyerah dan tetap
gigih berjuang. Sifat ini sangat dibutuhkan, terutama saat menghadapi
kesulitan
o Berusahalah menjadi pribadi yang kuat dalam kehidupan sehari-
hari. Tunjukkan pendirian jika Anda mengalami perundungan,
pelecehan, atau dibenci. Jika seseorang mengalami perlakuan
tersebut, beranikan diri untuk membelanya. Dengan demikian,
Anda mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan
diri sendiri.
o Jadilah orang yang tangguh dengan tidak menyalahkan diri sendiri.
Percayalah bahwa Anda mampu memperbaiki diri dan menjadi
pribadi yang lebih baik. Perhatikan kondisi fisik, mental, dan jiwa
dengan menerapkan berbagai cara bersikap positif dan menjaga
kesehatan.
o Jangan berputus asa atau menyesali keadaan. Yakinlah bahwa
mampu berkontribusi dan membawa perubahan meskipun dengan
melakukan hal-hal kecil.
14
c. Menghilangkan Sifat Negatif

1. Hilangkan sifat kaku dan keras kepala. Bersikap keras kepala


berarti menuntut orang lain mengikuti cara Anda atau memenuhi apa
yang Anda inginkan. Orang yang keras kepala selalu berpikir benar-
salah dan menghadapi situasi yang terjadi atau yang seharusnya terjadi
tanpa mempertimbangkan berbagai aspek secara menyeluruh.[7]
o Bayangkan Anda sedang menghadapi keadaan yang
membingungkan, tidak jelas, dan sulit dipahami. Ini adalah hal
yang wajar.
o Pikirkan cara lain untuk memahami masalah atau seseorang.
Jangan berasumsi bahwa semua orang memiliki paradigma yang
sama dengan Anda.
2. Belajarlah bersabar, alih-alih menjadi pemarah. Semua orang bisa
marah dan cemas. Adakalanya, Anda kesulitan mengendalikan diri
atau merasa tidak berdaya saat dikuasai emosi. Oleh sebab itu, pelajari
cara menenangkan diri dan bersabar dengan membaca artikel
wikiHow.
o Berusahalah mengendalikan kemarahan.
o Cari tahu mengapa Anda frustrasi lalu berusahalah
mengatasinya.
o Alih-alih memikirkan hal-hal yang memicu kecemasan dan
kemarahan, tenangkan diri dengan bernapas dalam-dalam
sambil membayangkan Anda berada di tempat yang hening dan
nyaman.

3. Berusahalah lebih banyak menolong orang lain. Apakah Anda tidak


suka memberikan bantuan kepada orang lain atau cenderung
mendahulukan kepentingan diri sendiri daripada menolong orang lain
dengan berbagai alasan? Hilangkan kebiasaan berperilaku egois dan
berusahalah menolong orang lain dengan berbagai cara.[8]

15
o Lakukan hal-hal yang biasanya Anda hindari atau keluhkan.
Bantulah orang lain yang membutuhkan pertolongan.
o Prioritaskan menolong orang-orang terdekat, anggota keluarga,
saudara, tetangga, teman sekelas, atau rekan kerja.
o Tinggalkan zona nyaman dengan menjadi sukarelawan untuk
menolong orang lain dan memberikan donasi untuk komunitas.
4. Sampaikan pendapat lebih sering. Belajarlah menyatakan pendirian
untuk diri sendiri dan orang lain. Mengatasi rasa malu bukan hal
mudah dan membutuhkan banyak latihan. Belajarlah mengatakan apa
yang ingin Anda sampaikan tanpa takut ditolak atau dinilai.
Kemampuan Anda akan semakin baik jika sering memberikan
pendapat.
o Ikuti kursus berbicara di depan audiens. Selain itu, Anda bisa
belajar berbicara di depan audiens dengan mengikuti pertemuan
Toastmasters melalui situs web https://www.toastmasters.org/
o Jika Anda masih bersekolah, pelajari cara berbicara di depan
audiens dengan mengikuti pelajaran teknik berdebat atau kegiatan
lain di sekolah.
o Tingkatkan keterampilan berkomunikasi dengan mengajak teman
mengobrol saat bertemu dalam kegiatan sekolah/kantor,
bersosialisasi, dan belajar/bekerja dalam tim.
5. Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Setiap
orang ingin memiliki apa yang tidak dimiliki. Ketika melihat seseorang
lebih bahagia, lebih cerdas, dan lebih keren, Anda ingin mengalami hal
yang sama. Jika Anda selalu murung karena mengharapkan sesuatu
yang tidak dimiliki, Anda kehilangan kesempatan menghargai apa
yang sudah dimiliki.
o Syukuri apa yang Anda miliki, alih-alih ingin mendapatkan sesuatu
yang lebih baik. Pikirkan setidaknya 3 hal setiap hari yang
membuat kehidupan Anda layak disyukuri.
o Hargai semua yang Anda miliki, bukannya sibuk menyembuhkan
sakit hati.

d. Memercayai Diri Sendiri

16
1. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki keunikan. Jangan berpura-
pura menjadi orang lain. Kembangkan kepribadian yang paling sesuai
untuk Anda sehingga Anda bisa bersikap apa adanya. Keunikan
kepribadian Anda merupakan aspek yang membuat Anda menarik.
o Jangan menganggap kepribadian sebagai hal yang statis.
Kepribadian bisa berubah seiring waktu. Mungkin Anda akan
menjadi pribadi yang lebih percaya diri, berpandangan terbuka,
atau menjadi lebih keras kepala dengan bertambahnya usia.
o Kepribadian adalah milik Anda yang unik dan selalu bisa
disesuaikan, diubah, atau dipertahankan, apa pun kepribadian
Anda.
2. Rasakan kebahagiaan batin. Bagaimanapun juga, kepribadian
berkorelasi dengan kebahagiaan. Jika Anda ingin tahu cara mengubah
kepribadian agar lebih bahagia dan lebih sehat, mulailah dengan
merasakan kebahagiaan batin. Tanyakan kepada diri sendiri apa yang
membuat Anda merasa damai, tenang, rileks, dan nyaman.
o Pelajari cara merasakan kebahagiaan batin dengan membaca artikel
wikiHow.
o Sisihkan waktu untuk diri sendiri sambil menikmati aktivitas yang
merilekskan, misalnya bermeditasi, mendengarkan musik, atau
berjalan santai di taman.
3. Belajarlah mencintai diri sendiri. Ingatlah bahwa kemampuan
memahami diri sendiri dan mengembangkan kepribadian yang unik
harus dimulai dan diakhiri dengan mencintai diri sendiri. Anda akan
memercayai diri sendiri karena merasa berharga dan mampu
mengapresiasi apa yang diberikan kepada orang lain.[10]
o Hilangkan kebiasaan mengkritik diri sendiri dan pikiran negatif.
Jika orang lain menghina Anda, jangan membentuk jati diri sesuai
perkataannya. Anda berhak menentukan sendiri jati diri Anda.
o Biasakan berinteraksi dengan orang-orang yang membantu Anda
membentuk sifat positif. Carilah orang-orang yang mau menerima
Anda apa adanya dan membuat Anda merasa dicintai. Ceritakan
masalah Anda kepada mereka.
o Bersikaplah baik kepada diri sendiri setiap saat.
17
G. Peran, Manfaat dan Tujuan Pengembangan Kepribadian
1. Peran Pengembangan Kepribadian
Pengembangan kepribadian memberikan peran yang sangat besar kepada
kita dalam rangka meningkatkan kualitas diri pribadi, kualitas hubungan
dengan orang lain agar anda mampu berhubungan dengan lingkungan,
semangat untuk selalu menaikan kapasitas dan kualitas kepribadian anda
sehari-hari, akan mendorong anda untuk mengembangkan kepribadian ke
arah yang lebih baik.

Semakin baik kepribadian anda dalam memberikan pelayanan kepada


orang lain maka anda akan memberikan peran yang semakin besar
terhadap penciptaan hubungan yang baik antar orang, orang dengan
organisasi, dan organisasi dengan organisasi. Pada akhirnya akan saling
menguntungkan satu dengan yang lain.

Sesungguhnya sebaik-baik manusia adalah yang mampu memberikan


manfaat kepada orang lain kalau anda ingin sukses maka tidak ada pilihan
lain kecuali anda harus bermanfaat untuk orang lain.

2. Manfaat Pengembangan Kepribadian


Dengan adanya pengembangan kepribadian yang dilakukan setiap hari
oleh individu yang ingin berubah, maka setiap hari setiap orang akan
berusaha menjadi yang terbaik dalam bekerja serta membantu dan
melayani orang lain secara baik.

3. Tujuan Pengembangan Kepribadian


Secara umum, pengembangan kepribadian bertujuan memperbaiki kualitas
kepribadian secara langsung maupun tidak langsung melalui kegiatan
menciptakan pola berpikir yang positif setiap hari, sehingga setiap orang
akan mencapai derajat kehidupan yang lebih baik dari hari-hari
sebelumnya, dikarenakan dampak pola pikir positif yang dihasilkan dari

18
pengembangan kepribadian yang positif setiap hari, yang dilakukan oleh
seseorang.

19
BAB III

PENUTUP

A. Keseimpulan
Pengembangan Kepribadian adalah, singkatnya, perbaikan pribadi . Ada
banyak cara untuk memperbaiki diri sendiri. Kita semua memiliki kepribadian
yang unik. Jika ingin memperbaikinya, berikut adalah saran saya:

 memutuskan apa yang ingin meningkatkan


 memutuskan bagaimana atau di mana cara akan mencapai yang
 memikirkan konsekuensi

Membuat keputusan tentang pengembangan kepribadian dapat hal yang sulit


untuk dilakukan karena kita cenderung untuk meningkatkan sisi negatif kita.
Sulit untuk mengakui pada diri sendiri bahwa aspek-aspek kepribadian kita
ada.

Setelah memutuskan untuk memperbaiki diri sendiri, harus mencari tahu


bagaimana. Tidak setiap cara terbaik mungkin. Think Pikirkan kalau untuk
sementara waktu sampai menemukan solusi yang sempurna yang sesuai
kepribadian dan tidak merusak aspek-aspek lain dari kehidupan .

Jika meningkatkan satu aspek dari kepribadian, yang mungkin merugikan


beberapa bagian lain dari kepribadian. Pikirkan tentang hal itu dan
mencegahnya!

Jika mengalami kesulitan atau hambatan dalam perjalanan saat mencoba


untuk memperbaiki diri sendiri, jangan khawatir - itu adalah normal. Ingat
bahwa tidak ada yang datang tanpa kerja keras.

B. Saran
Sebagai seorang calon pendidik, hendaknya kita mampu memahami dan
menerapkan pengetahuan tentang karakteristik perkembangan kepribadian
remaja. Karena perkembangan kepribadian remaja sangat mempengaruhi
pendidikannya. Kita harus mampu mengakomodir pembentukan kepribadian
tersebut dan mengimplementasikannya terhadap pendidikan.
20
DAFTAR PUSTAKA

Hs, Widjono.Bahasa Indonesia, Mata KuliahPengembanganKepribadian di


PerguruanTinggi. Jakarta: Grasindo, 2007.

Johnson, D.W & Johnson, J .P. 1991. Joining Together. Group Theory and
Group Skills. Fourth Edition. New York : Perntice-Hall, lnc.

Johnson, D.W. 1993 Reaching Out: Interpersonal Effeciveness and Self-


actualization. Boston : Allyn and Bacon.

Sulaksono S. “Cara untukMenumbuhkan Rasa PercayaDiri.”

http://artikel-luar-biasa.blogspot.com/2012/02/cara-untuk-menumbuhkan-rasa-
percaya.html (27 Feb. 2012).

21

Anda mungkin juga menyukai