Anda di halaman 1dari 12

PERSPEKTIF KEPERAWATAN HOLISTIK-KOMPLEMENTER

DISUSUN OLEH :
RISQI ALFIANA (1814401074)
TINGKAT III / REGULER II

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D III KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
PERSPEKTIF KEPERAWATAN HOLISTIK - KOMPLEMENTER
Pertemuan 1 & 2

Tujuan pembelajaran:
Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian keperawatan holistik - komplementer.
2. Menjelasakan tren dan isu keperawatan holistik - komplementer terkini
3. Menjelaskan peran dan tugas perawat dalam keperawatan holitik -
komplementer
4. Menjelaskan aspek legal dan etik dalam keperawatan holitik - komplementer

5. Menjelaskan jenis-jenis terapi komplementer dalam praktik asuhan


keperawatan
6. Menjelaskan evidance based practice aplikasi terapi komplementer dalam
asuhan Keperawatan.

TUGAS
JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN
BENAR DAN MENGGUNAKAN DATA SERTA REFERENSI YANG DAPAT
DIPERTANGGUNGJAWABKAN PADA KOLOM YANG TELAH DISEDIAKAN!

1. Jelaskan pengertian dari keperawatan holistik, keperawatan komplementer


dan terapi

Kata/frase Pengertian/definisi
Keperawatan Keperawatan holistik adalah cara
holistik merawat dan merawat pasien
sebagai keseluruhan tubuh yang
melibatkan keyakinan fisik,
lingkungan, psikologis, budaya dan
agama. Ada banyak teori yang
mendukung pentingnya perawat
mendekati pasien secara holistik
dan bagaimana pendidikan tentang
hal ini untuk mendukung tujuan
keperawatan holistik. Keterampilan
penting yang akan digunakan dalam
keperawatan holistik adalah
keterampilan berkomunikasi dengan
pasien dan praktisi lainnya. Ini
menekankan bahwa pasien yang
dirawat akan diperlakukan tidak
hanya tubuh mereka tetapi juga
pikiran dan jiwa. Keperawatan
holistik adalah spesialisasi
keperawatan mengenai integrasi
pikiran, tubuh, dan jiwa seseorang
dengan lingkungannya.
Keistimewaan ini memiliki dasar
teori dalam beberapa teori
keperawatan besar, terutama ilmu
tentang manusia kesatuan, seperti
yang diterbitkan oleh Martha E.
Rogers dalam Pengantar Dasar
Teoritis Keperawatan, dan teori
jangka menengah Empowered
Holistic Nursing Education , seperti
yang diterbitkan oleh Dr. Katie Love.
Keperawatan holistik telah
mendapatkan pengakuan oleh
American Nurses Association (ANA)
sebagai spesialisasi keperawatan
dengan lingkup praktik dan standar
yang ditentukan. Keperawatan
holistik berfokus pada pikiran,
tubuh, dan roh yang bekerja
bersama secara keseluruhan dan
bagaimana kesadaran spiritual
dalam keperawatan dapat
membantu menyembuhkan
penyakit. Pengobatan holistik
berfokus pada menjaga
kesejahteraan optimal dan
mencegah daripada sekadar
mengobati penyakit

Keperawatan Definisi Keperawatan


Komplementer
Komplementer

Keperawatan Komplementer
merupakan metode penyembuhan
yang caranya berbeda dari
pengobatan konvensional di dunia
kedokteran, yang mengandalkan
obat kimia dan operasi, yang dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Banyak terapi modalitas yang
digunakan pada terapi
komplementer mirip dengan
tindakan keperawatan seperti teknik
sentuhan, masase dan manajemen
stress.

Terapi Terapi Komplementer adalah cara


Komplementer
penanggulangan penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung
pengobatan medis konvensional
atau sebagai pengobatan pilihan
lain di luar pengobatan medis yang
konvensional.

Terapi Komplementer adalah


pengobatan non konvensional yang
bukan berasal dari negara yang
bersangkutan. Misalnya, jamu
bukan termasuk pengobatan
komplementer tetapi merupakan
pengobatan tradisional (WHO).

Terapi komplementer merupakan


terapi tambahan bersamaan
dengan terapi utama dan berfungsi
sebagai terapi suportif untuk
mengontrol gejala, meningkatkan
kualitas hidup, dan berkontribusi
terhadap penatalaksanaan pasien
secara keseluruhan. Sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan
definisi pengobatan komplementer
tradisional – alternatif adalah
pengobatan non konvensional yang
ditujukan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
meliputi upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif yang
diperoleh melalui pendidikan
terstruktur dengan kualitas,
keamanan dan efektifitas yang
tinggi berlandaskan ilmu
pengetahuan biomedik tapi belum
diterima dalam kedokteran
konvensional. Dalam
penyelenggaraannya harus sinergi
dan terintegrasi dengan pelayanan
pengobatan konvensional dengan
tenaga pelaksananya dokter, dokter
gigi dan tenaga kesehatan lainnya
yang memiliki pendidikan dalam
bidang pengobatan komplementer
tradisional– alternatif.
2. Jelaskan tren dan isu keperawatan holistik-komplementer dalam praktik
pelayanan keperawatan di indonesia dan dunia!

Tren Isu
Pada masa yang menuju ke arah modern, Pelayanan keperawatan adalah
terjadi peingkatan pelayanan keperawatan pelayanan profesinal yang
dimana banyak tenaga profesinal keluar dilakukan secara menyeluruh
dan masuk kedalam negri.pada saat itu (holistik). Namun dalam
mulai terjadi suatu masa kenyataannya, pelayanan
transisi/pergeseran pola kehidupan keperawatan secara menyeluruh
masyarakat dimana pola kehidupan belum terlaksana secara optimal
masyarakat tradisional berubah menjadi terutama pada pasien/klien
masyarakat yang maju keadaan ini misalkan dengan penyakit kronis
memberikan implikasi bahwa tenaga atau pasien beresiko mengalami
kesehatan khususnya keperawatan dalam masalah psikologio. Kondisi
memenuhi standar globalisasi tersebut diatas sejalan dengan
internasional dalam memberikan pernyataan yang di sampaikan
pelayanan kesehatan/keperawatan, oleh King dan Gates (2006) bahwa
memiliki kemampuan profesinal intelektual pelayanan keperawatan lebih
dan teknik serta peka terhadap aspek memfokuskan pada perencanaan
social budaya, ,memiliki wawasan yang medis dan hanya sedikit waktu
luas dan menguasai perkembangan iplik. unyuk melaksanakan aspek- aspek
Dari definisi tersebut menunjukan bahwa keperawatan holistik.
sebagai pengembangan pelayanan
kesehatan tradisonal dan ada yang di
integrasikan dengan pengobatan yang
modern yang mengaruhi keharmonisan
individu dari aspek biologis, pikologi , dan
spiritual .kondisi ini sesuai dengan prinsip
keperawatan yang memandang manusia
sebagai mahkluk yang holistik (bio, psiko,
sosial, dan spritual).
3. Jelaskan peran dan tugas perawat dalam praktik keperawatan holistik-
komplementer

• Perawatan holistik
Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah membantu
kesembuhan seseorang secara menyeluruh. Perawat melihat pasien sebagai
manusia secara total dimana ada keterkaitan antara tubuh, pikiran,emosi,
sosial/budaya, spirit, relasi, konteks lingkungan. Asuhan keperawatan yang
didasarkan kepada perawatan pasien secara total yang mempertimbangkan
kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual seseorang. Perawat perlu
mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan mengkaji tingkat
kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Perawat harus
menjadi teman yang mendukung dan memotivasi pasien, mendorong pasien
agar pasien memahami arti kehidupan.
Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk
kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan masyarakat.
Keperawatan holistik berasal dari praktek perawatan kesehatan Barat dan
tradisional serta pengalaman perawat dan pasien, emosi, keyakinan terhadap
kesehatan dan nilai-nilai pasien. Konsep penyembuhan adalah pusat untuk
keperawatan holistik. Perawatan holistik mengurangi ketidaknyamanan dan
meningkatkan maknakehidupan seumur hidup dan potensi pribadi (Cowling,
2000).c.

TUGAS KEPERAWATAN HOLISTIK


Seorang perawat holistic adalah alat penyembuhan dan fasilitator dalam proses
penyembuhan .-seorang perawat holistic sangat menjaga kehormatan masing-
masing individu baik pengalaman tentang kesehatan ,keyakinan kesehatan dan
nilai-nilai.

• Perawatan komplementer
Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengetahuan tentang terapi
komplementer diantaranya sebagai konselor, pendidik kesehatan, peneliti,
pemberi pelayanan langsung, koordinator dan sebagai advokat. Sebagai
konselor perawatdapat menjadi tempat bertanya, konsultasi, dandiskusi apabila
klien membutuhkan informasiataupun sebelum mengambil keputusan. Sebagai
pendidik kesehatan, perawat dapat menjadi pendidik bagi perawat di sekolah
tinggikeperawatan seperti yang berkembang di Australiadengan lebih dahulu
mengembangkan kurikulum pendidikan (Crips & Taylor, 2001). Peran
perawatsebagai peneliti di antaranya dengan melakukan berbagai penelitian
yang dikembangkan dari hasil-hasil evidence-based practi
4. Sebutkan dan jelaskan peraturan dn perundang-undangan (pasal dan ayat)
yang menjadi dasar hukum bagi perawat dalam melakukan terapi
komplementer!

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15


TAHUN 2018
TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
KOMPLEMENTER
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Menimbang :
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 13, Pasal 20 ayat (3), Pasal 26
ayat (3), dan Pasal 65 Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Tradisional, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Kesehatan tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 103
Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 369, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5643); 3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64
Tahun 2015 tentang
2. Organisasi dan Tatalaksana Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508);
MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN
TENTANG
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
TRADISIONAL KOMPLEMENTER.
5. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip etik yang diterapkan dalam praktik
keperawatan holistik-komplementer!

1. Fisiologi:oksigenasi, eliminasi, nutrisi, aktivitas dan istirahat, sensori,


cairan dan elektrolit, fungsi syaraf, fungsi endokrin dan reproduksi.
2. KonsepKonsep diri;menunjukan pada nilai, kepercayaan, emosi, cita-
cita serta perhatian yang diberikan untuk menyatakan keadaan fisik
3. Fungsi peran; menggambarkan hubungan interaksi seseorang dengan
orang lain yang tercermin pada peran primer, sekunder, dan tersier.
4. SalingSaling ketergantungan (interdependen); mengidentifikasi nilai
manusia, cinta dan keseriusan. proses ini terjadi dalam hubungan
manusia dengan individu dan kelompok.

Dalam profesi keperawatan, ada 8 prinsip etika keperawatan, dalam


memberikan asuhan keperawatan kepada penerima layanan
keperawatan, baik individu, kelompok, keluarga atau masyarakat. 8
Prinsip Etika Dalam Keperawatan tersebut adalah;

1. Autonomy (Kemandirian)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir secara logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang
dewasa mampu memutuskan sesuatu dan orang lain harus
menghargainya.

Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang


menuntut pembedaan diri, dan perawat haruslah bisa menghormati dan
menghargai kemandirian ini.

2. Beneficence (Berbuat Baik)


Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik sesuai
dengan ilmu dan kiat keperawatan dalam melakukan pelayanan
keperawatan.
3. Justice (Keadilan)
Nilai ini direfleksikan ketika perawat bekerja sesuai ilmu dan kiat
keperawatan dengan memperhatikan keadilan sesuai standar praktik dan
hukum yang berlaku.

4. Non-Maleficence (Tidak Merugikan)


Prinsip ini berarti seorang perawat dalam melakukan pelayanannya
sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan dengan tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.

5. Veracity (Kejujuran)
Prinsip ini tidak hanya dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh
seluruh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran
pada setia klien untuk meyakinkan agar klien mengerti.

Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif.


Kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling percaya. Klien
memiliki otonomi sehingga mereka berhak mendapatkan informasi yang
ia ingin tahu.

6. Fidelity (Menepati Janji)


Tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan
meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus memiliki
komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya kepada orang
lain.

7. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien.
Dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna
keperluan pengobatan, upaya peningkatan kesehatan klien dan atau atas
permintaan pengadilan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan harus
dihindari.
8. Accountability (Akuntabilitas)
Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang
professional dapat dinilai dalam berbagai kondisi tanpa terkecuali..

6. Sebutkan dan jelaskan jenis- jenis terapi komplementer yang biasa digunakan
dalam praktik asuhan keperawatan di indonesia dan dunia!

Ada 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang telah ditetapkan oleh


Departemen Kesehatan di Indonesia maupun di dunia untuk dapat
diintegrasikan kedalam pelayanan konvensional,yaitu sebagai berikut:

1. Akupunktur medic yaitu metode yang berasal dari Cina ini


diperkirakan sangat bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi
kesehatan tertentu dan juga sebagai analgesi (pereda nyeri).Cara
kerjanya adalah dengan mengaktivasi berbagai molekul signal yang
berperan sebagai komunikasi antar sel. Salah satu pelepasan molekul
tersebut adalah pelepasan endorphin yang banyak berperan pada system
tubuh.

2. Terapi hiperbarik, yaitu suatu metode terapi dimana pasien


dimasukkan kedalam sebuah ruangan yang memiliki tekanan udara2–3
kali lebih besar dari pada tekanan udara atmosfer normal (1 atmosfer),
lalu diberi pernapasan oksigen murni (100%). Selama terapi, pasien
boleh membaca, minum, atau makan untuk menghindari trauma pada
telinga akibat tingginya tekanan udara.

3. Terapi herbalmedik, yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan


alam, baik berupa herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian
maupun berupa fito farmaka. Herbal terstandar yaitu herbal yang telah
melalui uji preklinik pada cellline atau hewan coba, baik terhadap
keamanan maupun efektivitasnya.
7. Carilah artikel jurnal terkini ( 5 tahun terakhir) tentang penerapan terapi
komplementer atau alternatif dalam praktik keperawatan gwat darurat,
medikal bedah, anak, maternitas, dan gerontik pada halaman website, lalu
tuliskan judul dan copy link URL nya!

Praktik Judul Link URL


Keperawatan
Gawat darurat Metode Keperawatan Komplementer Hipnotrapi Untuk https://media.
Menurunkan Efek Stress Pasca Trauma Tingkat Sedang Pada neliti.com/me
Fase Rehabilitasi Sistem Penanggulangan Kegawatdaruratan dia/publicatio
Terpadu (SPGDT) ns/137954-
ID-none.pdf

Medikal bedah Terapi Komplementer Sensory Therapies Movement Untuk http://journal.


Mengurangi Nyeri: Literature Review stikeshangtua
h-
sby.ac.id/inde
x.php/JIKSHT
/article/downl
oad/82/63

Martenitas Massage Postpartum Dan Status Fungsional Ibu Pasca Salin http://jurnal.u
Dimedan msu.ac.id/ind
ex.php/buleti
n_farmatera/
article/downlo
ad/1317/1829

Anak Terapi Slow Deep Breathing Dengan Bermain Meniup Baling- https://media.
Baling Terhadap Intesitas Nyeri Pada Anak yang Dilakukan neliti.com/me
Penyuntikan Anestesi Sirkumsisi dia/publicatio
ns/130449-
ID-terapi-
slow-deep-
breathing-
dengan-
bermai.pdf

Gerontik hidrotrapi air hangat penurunan tekanan darah pada lansia https://journal
penderita hipertensi dipanti sosial tresna werdha senjarawi .stikes-
bandung aisyiyahband
ung.ac.id/ind
ex.php/jka/art
icle/view/62

Anda mungkin juga menyukai