Anda di halaman 1dari 2

Bahan Penelaahan Alktab Akbid Pane Pematangsiantar

Sabtu, 16 November 2019

1. Bernyanyi : KJ No. 17 : 1-2


2. Doa Pembuka
3. Pembacaan Nas : Filipi 4:10-20

Hal Mencukupkan Diri


Paulus menuliskan surat kepada jemaat yang berada di Filipi ketika dia berada di penjara Roma.
Walaupun Paulus sedang ditahan di dalam penjara, dia tetap mengabarkan Injil dan membina
hubungan dengan jemaat-jemaatnya dengan bantuan sahabat-sahabat. Jemaat yang berada di
Filipi sudah sangat setia kepadanya dan hal tersebut yang membuat Paulus dengan bebas
menerangkan kepada mereka tentang penderiaan dan pengalaman rohaninya. Dalam hal ini,
ada dua topik yang terdapat dalam surat Filipi. Topik yang pertama adalah terkait dengan Injil
yang dibuktikan melalui beberapa nas yang menjelaskan tentang dinamika Injil. Melalui hal
tersebut, Paulus hendak memperlihatkan suatu bentuk iman yang berbentuk pengajaran.
Hakikat Injil terlihat pada pasal 2:8 tentang ketaatan dan pasal 3:9 tentang kebenaran karena
iman. Topik yang kedua adalah terkait dengan hal sukacita. Keadaan yang sedang dihadapi
Paulus di Roma adalah hal yang sangat membahayakan, akan tetapi melalui penulisan surat
Filipi, Paulus tidak menonjolkan tentang penderitaan yang sedang dihadapinya. Sebaliknya,
Paulus lebih mengutamakan hal sukacita yang didasarkan pada kenangannya bersama jemaat
Filipi (1:3) dan berdasarkan pengalaman pekabaran Injil yang telah dilakukannya. Filipi 4:10-
20 tegolong kepada topik yang kedua, yaitu hal sukacita. Surat Filipi adalah surat ucapan terima
kasih atas segala kebaikan yang telah diterima dan suatu pernyataan tentang kehidupan
kristiani.
Teks menceritakan tentang bagaimana Paulus mengambil kesempatan untuk mengakui
kebaikan-kebaikan yang telah diperbuat oleh jemaat Filipi kepadanya. Penjelasan tentang
bagaimana Paulus memiliki jiwa yang berterimakasih sangat nyata terlihat melalui peristiwa
tersebut. Dalam hal ini, jemaat Filipi memberikan bentuk-bentuk bantuan kepada Paulus
mengingat situasi yang sedang dihadapinya di dalam penjara. Melalui peristiwa itu, dapat
dikatakan bahwa tindakan itu adalah suatu bentuk kepedulian terhadap Paulus yang didasarkan
oleh kasih. Di sisi lain, tindakan tersebut terlihat sebagai suatu bentuk kewajiban untuk
mengungkapkan rasa termakasih atas Pekabaran Injil yang telah sukses dilakukan Paulus
terhadap mereka. Paulus melihat tindakan tersebut adalah hal yang sangat indah karena orang-
orang yang dilimpahi karunia Allah melakukan apa yang sesuai dengan ajaran-Nya. Melalui
ayat 16 dijelaskan bahwa mereka memberikan bantuan lebih dari sekali. Artinya adalah hal
yang tidak cukup untuk membalas kebaikan Allah kepada manusia hanya dengan sekali
memberikan bantuan. Paulus melihat bahwa tindakan mereka bukan bertujuan untuk
memegahkan diri, melainkan murni berdasarkan keinginan untuk mengambil bagian dalam
kesusahan Paulus (ayat 14). Sehingga ketika mereka telah mampu untuk merasakan
kesusahaannya, maka jiwa belas kasihan akan tergerak untuk memberikan bantuan yang
bermanfaat untuk mengurangi kesusahan.
Paulus berpendapat bahwa dirinya sudah menerima lebih dari cukup, sehingga dia menuliskan
surat kepada jemaat Filipi bukan karena kekurangan. Mengenai hal kekurangan, Paulus sudah
mencukupkan diri dengan sedikit yang dimilikinya dan hal tersebut sudah membuatnya
menjadi puas. Mengenai hal kekurangan, Paulus bergantung kepada pemeliharaan Allah untuk
mencukupi segala bentuk kebutuhannya melalui kekuatan yang diberikan Allah kepadanya.
Hal tersebut terlihat dalam pengakuannya pada ayat 11, dimana Paulus mencukupkan diri
dalam segala keadaan. Melalui hal tersebut memperlihatkan suatu pengajaran dimana orang-
orang semestinya mencoba mencukupkan dirinya sesuai dengan kebutuhan. Belajar
mencukupkan diri, yaitu menyesuaikan pikiran dengan keadaan. Hal mencukupkan diri hanya
dapat dilakukan melalui Dia yang memberi kekuatan, bukan dengan kekuatan pribadi masing-
masing. Tidak semua orang yang memiliki pengalaman pribadi seperti yang dialami oleh
Paulus, akan tetapi setiap orang pernah menghadapi suatu kesulitan dan kesulitan tersebutlah
yang menjadi jalan untuk dapat belajar mencukupkan diri. Kekuatan yang diberikan Allah
adalah yang memampuan setiap orang percaya untuk dapat menghadapi setiap persoalan yang
dihadapi. Paulus mendorong umat Allah untuk tetap berpengharapan kepada-Nya yang
sanggup memelihara dan mencukupkan kita dalam segala keadaan. Melalui kesempatan ini
juga Paulus menyampaikan agar setiap jemaat tidak ragu dan takut dalam hal memberikan
bantuan kepada siapa saja yang membutuhkan, karena Allah akan memenuhi setiap kebutuhan
umat-Nya (ayat 19). Setiap orang yang dapat merasa cukup, selamanya akan berkecukupan.
Diskusi
a. Jelaskan Apa yang menjadi tolok ukur bagi kita untuk mencapai hal bekecukupan ?
b. Jelaskan Apakah Allah sudah terlibat dalam proses belajar mencukupkan diri dalam
hidup kita masing-masing ?
c. Bagaimana langkah terbaik bagi kita untuk dapat mencupkan diri sesuai dengan apa
yang telah ditulis oleh Paulus ?

4. Bernyanyi : KJ No. 415 : 1-2


5. Doa Syafaat + Doa Bapa Kami
6. Bernyanyi : KJ No. 403 : 1

Pembuat Bahan PA Dosen Pembimbing

Inpaskah Panjaitan Pdt. Dr. Dewi Sri Sinaga

Anda mungkin juga menyukai