Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman jagung (Zea mays) merupakan salah satu tanaman pangan yang dapat dijadikan alternatif
pengganti tanaman pokok (beras).
Jagung juga sangat digemari oleh seluruh kalangan masyarakat, baik lapisan masyarakat menengah
keatas sampai lapisan masyarakat menengah kebawah, karena selain harganya yang ekonomis juga
mempunyai banyak kndungan gizi yang sangat baik bagi kesehatan tubuh manusia diantaranya
vitamin A dan karbohidrat yang dapat mencegah terjadinya kelaparan.
Akhir-akhir ini tanaman jagung semakin meningkat penggunaanya, sebab hampir semua bagian
tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan. Jagung merupakan salah satu jenis
tanaman yang mengandung sumber hidrat arang, kalori, kandungan protein yang hampir sama
dengan padi.
Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.). Tanaman kacang hijau sudah lama dikenal dan ditanam oleh
masyarakat tani Indonesia. Asal-usul tanaman kacang hijau di duga dari kawasan India. Nikolai
Vavilov, seorang ahli botani Soviet, menyebutkan bahwa India merupakan daerah asal sejumlah besar
suku (family) Leguminosae. Salah satu bukti yang mendukung pendapat Vavilov adalah di
temukannya plasma nutfah kacang hijau jenis Phaselous mungo di India atau disebut kacang hijau
india.
Saat ini pengembangan budidaya kacang hijau menempati urutan ketiga setelah kedelai dan kacang
tanah, kacang hijau berprotein tinggi untuk dikembangkan berpola agribisnis, nilai ekonomis kacang
hijau cukup tinggi. Pada masa lampau produksi kacang hijau Indonesia memberi andil cukup berarti
dalam perekonomian Nasional, diantaranya adalah eksport ke pasar internasional. Kacang hijau tidak
hanya dijadikan bahan makanan tetapi juga mulai digunakan sebagai makanan ternak pada periode
tahun 1979 – 1987.

Kelebihan kacang hijau daripada tanaman pangan lainnya adalah :


1. Berumur pendek (genjah) yang dapat dipanen pada umur 58 – 65 hari.
2. Tidak sulit untuk membudidayakannya, baik dilahan kering maupun dilahan basah.
3. Dapat menyuburkan tanah, karena tanaman kacang hijau berkemampuan mengikat nitrogen dari
udara melalui simbiosis akar dengan bakteri Rhizobium Sp.
4. Tidak terlalu banyak terserang hama dan penyakit.
5. Tidak sulit pemasarannya karena permintaan pasar cenderung meningkat.

Tujuan dari pembuatan laporan Dasar-dasar Agonomi ini adalah sebagai salah satu tugas mata kuliah
Dasar-dasar Agronomi di semester II (Dua) pada jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Dalam praktikum ini terdapat dua jenis cara penanaman yang dilakukan, yaitu secara monocultur dan
tumpang sari. Praktikum yang penyusun lakukan adalah dengan menggunakan pola tanam tumpang
sari yaitu jagung dan kacang hijau.

1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah supaya mahasiswa mengetahui tentang tata cara pengolahan lahan
sampai pemanenan dan macam – macam pola penanaman diantaranya monocultur dan tumpang
sari.
Cara penanaman monocultur adalah cara menanam yang hanya satu tanaman saja yang di
budidayakan tidak ada tanaman sela. Dan cara penanaman tumpang sari adalah pola tanam yang
menggunakan cara penanaman dua atau lebih tanaman dalam satu areal tanam yang satu
tanamanya adalah tanaman utama dan tanaman lainya sebagai tanaman sela.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistematika Dan Botani


Dalam budidaya kita perlu mengetahui syarat tumbuh yang dikehendaki tanaman yang akan kita
budidayakan supaya tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik dan memperoleh hasil yang
maksimal.
Berikut ini adalah klasifikasi dan syarat tumbuh tanaman yang dibudidayakan dalam praktikum Dasa-
dasar Agronomi :

Jagung ( Zea mays )


Kingdom: Plantae ( Tumbuhan )
Sub Divisi: Spermatophyta ( Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (Monoicotil)
Ordo: Poales
Family: Poaceae (Suku rumput-rumputan)
Genus: Zea
Spesies: Zea mays L.

1. Syarat Tumbuh
a. Ketinggian Tempat
Tanaman jagung dapat tumbuh mulai dari dataran tinggi sampai dataran rendah antara 100 – 1.250
m dpl, tetapi jagung dapat tumbuh optimal pada ketinggian 0 – 600 m dpl.
b. Tanah
Tanah yang dikehendaki oleh tanaman jagung (Zea mays) adalah tanah yang subur, gembur dan kaya
akan humus juga drainasenya baik dengan pH tanah berkisar antara 5,5 – 7,0.

c. Iklim
Iklim yang dikehendaki tanaman jagung adalah daerah-daerah yang memiliki iklim sedang. Jagung
dapat tumbuh pada 00 – 500 LU s/d 00 -400 LS. Jagung menginginkan penyinaran matahari yang
optimal, intensitas cahaya matahari yang di sukai jagung adalah 100%.
Curah hujan untuk tanaman jagung antara 1200 – 3000 mm/tahun dan suhu udara mencapai 24 –
350 C,
Tanaman jagung membutuhkan banyak air pada fase pertumbuhan tertentu seperti pada umur 1
minggu setelah tanam dan pada saat tanaman jagung mulai berbunga namun tanaman jagung tidak
menyukai air tergenang.

2. Morfologi
Morfologi tanaman jagung adalah sebagai berikut :
a. Akar
Tanaman jagung berakar serabut, menyebar kesamping dan kebawah sepanjang 25 cm.
b. Batang
Batang jagung berwarna hijau sampai kekuningan, bentuk batang bulat dengan penampang
melintang selebar 125 – 150 cm, batang berbuku-buku dan beruas-ruas.
c. Daun
Daun jagung terdiri dari pelepah dan helaian daun. Helaian daun memanjang dan runcing pada
ujungnya, antara pelepah dan helaian di batasi oleh spikula yang berguna supaya air tidak masuk
kedalam pelepah daun.
d. Bunga
Bunga jagung berumah satu, bunga jantan berada pada pucuk tanaman sedangkan bunga betina
berada pada ketiak daun. Bunga betina berbentuk gada dan berwarna putih panjang yang biasa
disebut rambut jagung, bunga betina dapat menerima tepung sari yang diterbangkan oleh angin.
e. Biji
Biji jagung berkeping satu berderet rapi pada tongkolnya, pada setiap tanaman jagung terdpat satu
atau dua tongkol.

Kacang Hijau (Phaseolus radiates L.)


Kingdom: Plantae ( Tumbuhan )
Sub Divisi: Spermatophyta ( Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (Berkeping dua/Dicotil)
Ordo: Fabales
Family: Fabaceae (Suku polong-polongan)
Genus: Phaseolus
Spesies: Phaseolus radiatus L.

1. Sayarat tumbuh
a. Ketinggian Tempat
Tanaman kacang hijau dapat beradaptasi luas di berbagai daerah yang beriklim panas (tropic) tetapi
kacang hijau dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik pada dataran sampai ketinggian 500 m dpl,
di daerah berketinggian 750 m dpl, kacang hijau dapat tumbuh juga, tetapi hasilnya kurang
optimal/rendah.
b. Tanah
Hampir semua jenis tanah pertanian cocok untuk budidaya tanaman kacang hijau. Tetapi jenis tanah
yang dikehendaki tanaman kacang hijau adalah liat berlempung atau tanah lempung yang banyak
mengandung bahan organik, seperti tanah podsolik merah kuning (PMK) dan latosol. Tanah yang di
kehendaki tanaman kacang hijau adalah tanah yang dengan pH tanah antara 5,8 – 6,5.
c. Iklim
Suhu yang ideal untuk kacang hijau adalah 250 C – 270 C dengan kelembaban udara mencapai 50% -
80% dan curah hujan antara 50mm- 200 mm/bulan dan cukup mendapat sinar matahari. Jumlah
curah hujan dapat mempengaruhi produksi kacang hijau. Tanaman kacang hijau cocok di tanam pada
musim kering (kemarau) yang rata-rata curah hujannya rendah. Di daerah yang curah hujannya tinggi
pertanaman kacang hijau mengalami banyak hambatan atau gangguan, misalnya mudah rebah atau
roboh dan mudah terserang penyakit. Produksi kacang hijau musim hujan biasanya lebih rendah dari
pada musim kemarau.

2.2 Manfaat Tanaman


1. Manfaat tanaman jagung
Dalam setiap tanaman yang dibudidayakan pasti memiliki manfaat untuk masyarakat banyak dan
karena itulah tanaman itu dibudidayakan. Manfaat tanaman jagung adalah sebagai tanaman
pengganti tanaman pokok (beras). Selain gizi yang tinggi jagung juga mempunyai banyak karbohidrat
yang dapat menambah energy. Adapun kandungan gizi yang terdapat pada jagung, dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Kandungan gizi jagung setiap 100 gram jagung.
Komposisi
Satuan
Energi
Karbohidrat
Protein
Lemak
Kalsium (ca)
Posfor (p)
Zat besi (fe)
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin C
Air
361 kal
72,4 gr
8,7 gr
4,5 gr
9 mg
380 mg
4,6
350 SI
0,27 mg
0
13,1 gr

2. Manfaat tanaman kacang hijau :


Tanaman kacang hijau termasuk multiguna, yakni sebagai bahan pangan, pakan, dan pupuk hijau.
Dalam tatanan makanan sehari-hari kacang hijau di konsumsi sebagai bubur, sayur (taoge) dan kue-
kue kacang hijau. Kacang hijau merupakan sumber gizi terutama protein, kandungan gizi kacang hijau
cukup tinggi dan komposisinya lengkap.
Berikut adalah kandungan yang terdapat dalam kacang hijau, kedelai dan kacang tanah : Kandungan
dalam 100gr
No
Kandungan gizi
Banyaknya dalam

K. Hijau
Kedelai
K. Tanah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kalori (kal)
Protein (g)
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
Kalsium (mg)
Posfor (mg)
Zat besi (mg)
Vitamin A (SI)
Vitamin B1 (mg)
Vitamin C (mg)
Air (gr)
345
22
1.20
62.90
125
320
6.70
157
0.64
6
10
286
30.20
15.60
36.10
139
506
6.90
95
0.93
-
20
452
25.30
42.86
21.10
58
335
130
-
0.30
3
4

2.3 Teknis Budidaya


Jagung
1. Pembukaan Lahan
Pembukaan lahan bertujuan untuk membersihkan areal tanam dari tumbuhan pengganggu atau
gulma. Pembukaan lahan dilakukan dengan cara membabat dan menebang tanaman yang dianggap
mengganggu pertumbuhan tanaman yang akan dibududayakan.
2. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah adalah mengolah areal tanam sehingga siap untuk ditanami, Pengolahan tanah
sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan di dapatkan,

3. Penanaman
Penanaman benih jagung dilakukan dengan cara membuat lubang tanam dengan tugal sedalam 3-5
cm, setiap lubang tanam pada umumnya diisi 2-3 benih jagung, jarak tanam dapat di tentukan oleh
kesuburan tanah itu sendiri serta varietas benih yang akan ditanam, adapun jarak tanam jagung yang
biasa di gunakan adalah, 100cm x 40cm, 75cm x 40cm, 50cm x 25cm.
4. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Penyiraman harus dilakukan setiap hari agar kebutuhan air dalam tanah tercukupi untuk tanaman itu
sendiri, penyiraman baiknya dilakukan pada sore hari untuk menghindari penguapan air di siang hari.
b. Penyulaman
Penyulamana dilakukan satu minggu setelah tanam, penyulaman yang terlambat akan
mengakibatkan kalah persaingan perebutan unsur hara bagi tanaman yang baru sehingga
pertumbuhannya kurang optimal.
c. Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan dilakukan bisa 2 sampai 3 kali tergantung melihat keadaan pertumbuhan gulma,
penyiangan sebaiknya dilakukan sebelum pemupukan susulan supaya tidak ada persaingan
perebutan unsur hara dengan gulma.
Setelah dilakukan penyiangan biasanya dilakukan pembumbunan, pembumbunan dilakukan untuk
menutupi akar-akar yang muncul keluar dan supaya jagung tidak rebah atau roboh.
d. Pemupukan
Pemupukan harus dilakukan bila tanaman ingin menghasilkan produksi yang maksimal, biasanya
pupuk yang di gunakan adalah pupuk organik dan pupuk non organik, pupuk organic yaitu pupuk
kandang yang diberikan pada saat pengolahan tanah, dan pupuk anorganik, pupuk anorganik
diberikan pada saat penanaman dan pemupukan susulan.
e. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang biasanya menyerang tanaman jagung adalah
➢ Belalang
Gejala

Pengendalian
:

:
Serangan pada daun terdapat bekas gigitan sehingga daun menjadi bolong-bolong
Dilakukan penyemprotan dengan menggunakan insektisida decis 25 EC dan dengan cara fisik yaitu
membunuh langsung hama tersebut.

➢ Ulat Daun
Gejala

Pengendalian
:

:
Menyerang pada bagian pucuk sehingga menyebabkan daun patah dan rontok.
Dengan menyemprotkan insektisida Decis 25 EC

➢ Ulat Bibit
Gejala

Pengendalian
:

:
Menyerang pada bagian bibit tanaman pada saat tanaman berumur 1-2 minggu setelah tanam
sehingga mengakibatkan bibit tanaman rusak dan mati.
Dengan cara menyemprotkan insektisida Decis 25 EC

5. Pemanenan
Pemanenan jagung biasanya dilakukan 70 hari setelah tanam. Cara pemanenannya dilakukan dengan
memetik langsung tongkol jagung dengan menggunakan tangan dan menebang pohonnya dengan
menggunakan golok/parang.

Kacang Hijau
1. Pembukaan Lahan
Pembukaan lahan bertujuan untuk membersihkan areal tanam dari tumbuhan pengganggu atau
gulma. Pembukaan lahan dilakukan dengan cara membabat dan menebang tanaman yang dianggap
mengganggu pertumbuhan tanaman yang akan dibududayakan.
2. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah adalah mengolah areal tanam sehingga siap untuk ditanami, Pengolahan tanah
sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan di dapatkan, pengolahan tanah yang paling baik adalah
2 minggu sebelum tanam pada awal dan akhir musim hujan.
3. Penanaman
Sebelum tanam, benih kacang hijau harus di inokulasi dulu dengan bakteri rhizobium. Tujuannya
adalah untuk memberikan rhizobium pada tanah yang belum ditanami kacang-kacangan,
menggantikan strain alam bakteri rhizobium dalam tanah, dan meningkatkan pembatasan (fiksasi) N2
secara hayati sehingga unsure nitrogen dalam tanah tersedia bagi tanaman.
Cara penanaman kacang hijau yaitu dengan cara membuat lubang tanam dengan menggunakan tugal
sedalam 4 cm, kemudian masukan 2 benih perlubang tanam lalu tutup kembali dengan tanah
4. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Benih kacang hijau mulai berkecambah atau tumbuh 5 hari setelah tanam, pada fase perkecambahan
benih diperlukan ketersediaan air yang memadah, bila tidak hujan tanamn harus disiram.
b. Penyulaman
Fase awal pertumbuhan kacang hijau perlu diawasi dari kemungkinan benih tidak tumbuh atau
abnormal harus segera digannti dengan benih baru.
Penyulaman sebaiknya dilakukan pada umur 5-15 hari setelah tanam agar pertumbuhan tanaman
seragam dan tidak menyulitkan pemeliharaan tanaman berikutnya.
c. Penyiangan
Cara penyiangan adalah dengan membersihkan rumput liar (gulma) sambil menggemburkan tanah
secara hati-hati disekitar pangkal batang tanaman kacang hijau.
d. Pemupukan
Pemupukan dilakukan pada saat penanaman dan setelah tanam yaitu pada umur 30-40 hari setelah
tanam bersamaan pada saat penyiangan kedua.
e. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang biasa menyerang tanaman kacang hijau adalah
➢ Lalat Kacang
Gejala

Pengendalian
:

:
Larva menggerek atau memakan keeping biji, kemudian masuk ke bagian tangkai daun, batang dan
pangkal akar tanaman muda.
Pengendalian nonkimiawi dilakukan dengan cara mengatur waktu tanam serempak dan pergiliran
tanaman yang bukan satu family.
Pengendalian kimiawi dengan menyemprotkan insektisida yang mangkus, seperti atabron 50 EC.

➢ Ulat Penggulung Daun


Gejala

Pengendalian
:

:
Daun dirusak dengan cara dimakan dan di gulung. Biasanya menyerang pada saat tanaman berumur
3-6 minggu.
Memberikan insektisida atau furadan pada saat penanaman,
➢ Penggerek Polong
Gejala

Pengendalian
:

:
Menyerang polong sehinnga mengakibatkan bercak hitam pada kulit polong.
Penemprotan insektisida.

5. Pemanenan
Pemanenan dilakukan dengan cara memetik langsung polong yang sudah masak dengan tangan.

2.4 Pola Tanam


Pola tanam adalah bagaimana cara menanam tanaman itu baik dengan pola monocultur maupun
tumpang sari.
Pola tanam yang penyusun praktekan adalah dengan pola tanam tumpang sari yaitu jagung sebagai
tanaman utama dan kacang hijau sebagai tanaman sela.
Adapun jarak tanam yang digunakan adalah jagung anatar jagung adalah 80 cm dan jagung antar
kacang hijau 25 cm ( 80 cm x 25 cm ). Antara ujung bedengan di berikan jarang masing-masing
Panjang 40 cm dan jarak lebar 25cm.

2.5 Pupuk
Pupuk adalah salah satu unsur penting dalam budidaya, pupuk sebagai pengganti unsur hara yang
kurang tersedia dalam tanah yang di butuhkan oleh tanaman. Unsur hara terbagi menjadi dua
golongan yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.
Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar, unsur hara
makro meliputi Nitrogen (N), Phospat (P), Kalium (K), Calsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Sulfur (S).
Unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah kecil, unsur hara mikro
meliputi Besi (Fe), Mangaan (Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Molibden (Mo), Boron (B), dan Klor (Cl).
Pada praktikum ini penyusun memberikan pupuk Urea, KCl dan Sp36, dosis pupuk untuk lahan seluas
15m2 :

15 m2
X 300 kg/ha = 0,45 kg / 450 gr/ 15 m2

10.000 m2

15 m2
X 150 kg/ha = 0,225 kg / 225 gr/ 15 m2

10.000 m2

15 m2
X 150 kg/ha = 0,225 kg / 225 gr / 15 m2

10.000 m2
BAB III
BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu Dan Tempat


1. Waktu
Waktu pelaksanaan praktikum Dasar-dasar Agronomi adalah proses belajar mengajar langsung
dilapangan nyata yang dilakukan di luar kampus.
Untuk praktikum Dasar-dasar Agronomi tahun 2011 - 2012 dilakukan selama ± 4 bulan yaitu sejak
tanggal 27 maret sampai 21 juni 2011.
2. Tempat
Berdasarkan penentuan tempat yang telah ditetapkan, praktikum dilakukan di :
Kampung. : Gowok Sentul (KP3B)
Desa: Sukajaya
Kecamatan: Curug
Kota: Serang
Propinsi: Banten

3.2 Bahan Dan Alat


1. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum adalah :
➢ Bibit/benih jagung
➢ Bibit/benih kacang hijau
➢ Pupuk Urea
SP36
KCl
➢ Furadan
➢ Papan nama

2. Alat
Alat-alat yang digunakan selama praktikum dilahan KP3B adalah :
➢ Cangkul
➢ Parang
➢ Kored
➢ Tugal
➢ Tali pelastik

3.3 Cara Kerja


1. Pembukaan Lahan
Pembukaan lahan adalah membersihkan tempat atau areal tanam dari tanaman yang tidak
diinginkan maupun yang mengganggu. Pembukaan lahan dilakukan pada awal praktikum yaitu pada
tanggal 27 Maret 2011.
2. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah sangat berpengaruh terhadap hasil yang di dapatkan, Pengolahan tanah adalah
mengolah lahan yang menjadi tanah agar siap untuk ditanami. Pengolahan tanah dilakukan dengan
cara mencangkul hingga tanah menjadi gembur, kemudian lahan di buat menjadi bedengan dengan
panjang 5 meter, lebar 3 meter dan membuat selokan atau gang untuk jalan.
3. Penanaman
Penanaman yang penyusun praktekan adalah dengan menggunakan pola tanam tumpang sari antara
jagung dan kacang hijau, yaitu jagung sebagai tanaman utama dan kacang hijau sebagai tanaman
sela. Langkah-langkah penanamannya adalah dengan caramengukur jarak tanam dan member tanda
dengan tali pelastik dan member lubang dengan tugal setelah itu benih diletakkan dan di tutup
dengan tanah supaya tidak di makan burung dan lainnya, kemudian membuat larikan di sekitar
lubang untuk pemberian pupuk setelah di beri pupuk kemudia di tutup dengan tanah lagi agar pupuk
tidak menguap dan hanyut terkena air.
Adapun jarak tanam yang di gunakan adalah 80 cm x 25 cm, yaitu antar jagung 80 cm dan anatar
jagung dengan kacang hijau 25 cm.

25 cm jarak dari ujung bedengan

40 cm jarak dari ujung bedengan

80 cm jarak jagung dengan jagung

25 cm jarak kacang hijau dari jagung

25 cm jarak kacang hijau dari jagung

Keterangan :
: Benih Jagung
: Benih Kacang Hijau
5m

40 cm jarak dari ujung bedengan

3m

(Gambar lahan dan pola tanam pada praktikum dasar-dasar agronomi)


Populasi Jagung
Jumlah lubang tanam x benih yang ditanam x 100%
60 x 2 x 100% =
180 x 100% = 180 tanaman

Populasi kacang hijau


Jumlah lubang tanam x benih yang ditanam x 100%
100 x 2 x 100% =
200 x 100% = 200 tanaman

4. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Penyiraman dilakukan supaya kebutuhan air dalam tanah yang di serap tanaman tercukupi.
Pemyiraman dilakukan setiap hari pada sore hari.
b. Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada minggu pertama setelah tanam. Penyulaman dilakukan untuk mengganti
tanaman yang mati atau yang pertumbuhannya kurang baik. Penyulaman juga dimaksudkan supaya
tanaman tumbuh seragam.
c. Penyiangan
Penyiangan adalah membersihkan areal tanaman dari rumput-rumput atau tanaman pengganggu
(gulma) agar tidak terjadi persaingan perebutan unsur hara dengan tanaman budidaya. Penyiangan
dilakukan dua minggu setelah tanam.
d. Pembumbunan
Pembumbunan adalah menimbunkan tanah samping ke sekitar akar untuk menutupi akar yang
muncul keluar dan memperkokoh batang supaya tanaman tidak rebah atau roboh. Pembumbunan
dilakukan bersamaan dengan penyiangan setelah di siang baru di bumbun.
e. Pemupukan
Pemupukan adalah penambahan atau penggantian unsur hara dalam tanah yang di butuhkan oleh
tanaman agar tanaman tersebut dapat tumbuh dengan optimal. Pemupukan dilakukan dua kali, yaitu
pemupukan pertama dilakukan pada saat awal penanaman dan pemupukan kedua dilakukan tiga
minggu setelah tanam.

Dosis yang di gunakan untuk lahan seluas 15 m2 adalah :

15 m2
X 300 kg/ha = 0,45 kg / 450 gr/ 15 m2

10.000 m2
15 m2
X 150 kg/ha = 0,225 kg / 225 gr/ 15 m2

10.000 m2

15 m2
X 150 kg/ha = 0,225 kg / 225 gr/ 15 m2

10.000 m2

5. Pemanenan
Pemanenan kacang hijau dilakukann pada tanggal Dan jagungn pada tanggal , pemanenan dilakukan
lebih cepat karena terdapat serangan hama tikus. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik
bonggol dan polong dengan tangan dan mengumpulkannya.
6. Penimbangan Bobot Basah Dan Bobot Kering
Penimbangan bobot basah dilakukan setelah pengambilan sampel, penimbangan dilkukan di
laboratorium fakultas pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penimbangan meliputi,
penimbangan akar, batang polong/bonggol. Penimbangan bobot kering dilakukan sehari setelah
penimbangan bobot basah.

3.4 Parameter Pengamatan


Parameter pengamatan adalah pengukuran tinggi tanaman jumlah daun dan jumlah polong/bonggol
pada tanaman, pengamatan ini dilakukan setiap minggu.
Berikut adalah hasil dari pengamatan yang dilakukan setiap minggu :
Tabel minggu ke 2
Tanaman jagung

Tanaman Kacang hijau

Tabel minggu ke 3
Tanaman jagung

Tanaman Kacang hijau


Tabel minggu ke 4
Tanaman jagung

Tanaman Kacang hijau

Tabel minggu ke 5
Tanaman jagung

Tanaman Kacang hijau

Tabel minggu ke 6
Tanaman jagung

Tanaman Kacang hijau

Tabel minggu ke 7
Tanaman jagung

Tanaman Kacang hijau

Tabel minggu ke 8
Tanaman jagung

Tanaman Kacang hijau

Tabel minggu ke 9
Tanaman jagung

Tanaman Kacang hijau

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Dari hasil praktikum budidaya yang penyusun lakukan selama kurang lebih 4 bulan, di dapatkan hasil
penimbangan bobot basah dan kering baik dari tanaman jagung maupun kacang hijau.
Hasil penimbangan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut :
Tanaman Jagung

Tanaman Kacang Hijau

Berat basah Polong : 151.2 gr


Bobot 100 butir : 7.61 gr

Grafik tinggi tanaman jagung

Pengukuran jagung dilakukan pada minggu ke 4

Grafik tinggi dan jumlah tanaman Kacang hijau


Penghitungan daun dilakukan pada minggu ke 3
Keterangan
Batang:
Daun:
4.2 Pembahasan
Penyusun melakukan pengukuran tanaman dimulai 2 minggu setelah tanam, pengukuran dilakuan
dengan tujuan untuk memperoleh hasil rata-rata tinggi, jumlah daun dan polong/bonggol tiap
minggunya. Pengukuran dilakukan sampai sebelum panen.
Dalam menaman jagung mendapatkan kendala yang cukup serius yaitu benih tidak tumbuh, karena
dalam pemberian benih tidak melihat kemampuan atau daya tumbuh benih itu sendiri. Benih yang di
dapatkan belum di ketahui viabilitas dan vigornya.
Pemeliharaan tanaman (penyiraman) dilakukan hampir setiap hari yaitu pada sore hari, kendala
dalam penyiraman adalah kurang tersedianya alat untuk menyiram areal tanaman sehingga dalam
melakukan penyiraman kurang optimal.
Pemanenan dilakukan lebih awal, karena terdapat gejala serangan hama tikus yang cukup serius pada
sebagian areal tanam, dan untuk mencegah resiko gagal panen. Setelah pemanenan dilakukan
pembersihan lahan dengan cara mencabut dan memotong batang tanaman dari areal tanam.
Pada pemanenan tanaman sampel, dilakukan penimbangan bobot basah dan bobot kering yang
dilakukan di laboratorium fakultas pertanian.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Dalam praktikum Dasar-dasar Agronomi ini mahasiswa dituntut agar bekerja secara maksimal dalam
budidaya maupun pengambilan sampel tanaman ditujukan agar mahasiswa tau fase fase
pertumbuhan dalam tanaman itu sendiri.
Tanaman jagung dan kacang hijau memerlukan perawatan yang intensif pada fase perkecambahan
karena pada fase itulah tanaman rawan akan penyakit dan kerusakan fisik terutama pada kacang
hijau,
Tanaman jagung memerlukan pengairan yang cukup terutama pada fase perkecambahan sampai
pendewasaan dan tidak juga tergenang oleh air.

5.2 Saran
Dalam praktikum budidaya, mahasiswa harus mengetahui terlebih dahulu tentang dasar-dasar
agronomi yang mencakup tentang pengolahan tanah, pemilihan benih, pemupukan dan
pengendalian hama penyakit yang bisa menyerang tanaman yang akan di budidayakan.
Dalam praktikum budidaya juga mahasiswa harus intensif dalam pemeliharaan tanaman agar
tanaman yang di budidayakan dapat tumbuh secara optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Ir. H. Rukmana Rahmat, Budidaya Dan Pascapanen Kacang Hijau ; Jakarta, Kanisius, 1996
Fathan Muhadjir, Karakteristik Tanaman Jagung. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Bogor,
1998
Suryatna Efendi, Bercocok Tanam Jagung. Jakarta, Penebar Swadaya. 1982
Kelompok IV II B, Usaha Budidaya Jagung Manis (Zea mays), Serang, SPP Negeri Serang, 2008
Soeprapto HS. Bertanam Kacang Hijau. Jakarta: penebar Swadaya, 1989.
Soedjono. “Kacang-kacangan.” dalam: Seri Industri Pertanian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,1995.
Danarti dan Sri Najiyati. Palawija, Budidaya dan Analisis Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya. 1995.

LAMPIRAN
1. KALENDER KERJA

2. DATA SAMPEL TANAMAN PER MINGGU


3. FOTO – FOTO

Foto pembukaan lahan


( Tanggal 27 Maret 2011 )

Foto pengolahan tanah

Foto penyiangan dan pembumbunan


Foto Pengukuran tanaman yang dilakukan setiap minggu

Foto pemanenan

Foto penimbangan
35

Anda mungkin juga menyukai