Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah Koperasi dan UKM

Makalah :

KOPERASI DAN UKM

DOSEN PEMBIMBING :

T. ZULFAN, S.E, MM

DI
S
U
S
U
N

OLEH :

AINAL MARDIAH
17310032

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SABANG (STIES)


BANDA ACEH
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul ” Koperasi dan UKM”.

Berbagai sumber referensi dasar dan esensial yang relevan dari buku

manajemen lainnya memang sengaja dipilih dan digunakan untuk

memperkuat pembahasan dan membangun karangka penyajian yang

komperehensif, agar mudah dipahami dan dapat memenuhi harapan pembaca.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai kekurangan baik

dari segi teknis maupun isi, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun demi pembuatan makalah selanjutnya.Oleh karena

itu,penulis berharap agar makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran

dan berguna bagi pembacanya.

Banda Aceh, September 2018

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Pengertian Koperasi......................................................................... 3
2.2 Prinsip Koperasi .............................................................................. 3
2.3 Usaha Kecil Menengah (UKM)....................................................... 4
2.4 Ciri-ciri dan contoh dari UKM ........................................................ 5
2.5 Koperasi Usaha Kecil Menengah .................................................... 8
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 10
3.2 Saran ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau

badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas

kekeluargaan. Koperasi merupakan lembaga dimana orang-orang yang memiliki

kepentingan relative homogeny berhimpun untuk meningkatkan

kesejahtaraannnya. Koperasi sebagai sebuah lembaga ekonomi rakyat telah lama

dikenal masyarakat Indonesia sebagai Badan Usaha Bersama yang bergerak dalam

bidang perekonomian, beranggotaan mereka yang umumnya berekonomian lemah

yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak dan kewajiban

melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

para anggotanya.

Ada dua jenis koperasi yang cukup dikenal luas oleh masyarakat, yakni

KUD dan KSP. KUD (Koperasi Unit Desa) tumbuh dan berkembang subur pada

masa pemerintahan orde baru. Sedangkan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) tumbuh

dan berkembang dalam era globalisasi saat ini. KUD dan KSP hanyalah contoh

dari sekian jenis koperasi.

Selain koperasi dalam makalah ini uga membahas tentang UKM (usaha

kecil menengah). UKM adalah singkatan dari usaha kecil dan menengah. UKM

adalah salah satu bagian penting dari perekonomian suatu Negara mauun daerah,

begitu juga dengan Negara Indonesia ukmini sangat memiliki peranan penting

1
dalam lajunya perekonomian masyarakt. UKM ini uga sangat membantu Negara /

pemerintah dalam hal penciptaan lpangan kerja baru dan lewat ukm juga banyak

tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat

mendukung pendapatan rumah tangga. Usaha Kecil, dan Menengah (UKM)

memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Karena dengan UKM ini,

pengangguran akibat angkatan kerja yang tidak terserap dalam dunia kerja

menjadi berkurang.

1.2 Perumusan Masalah

Dalam penulisan ini, kami membatasi pokok batasan pada ruang lingkup

penjelasan mengenai UKM dan Koperasi. Maka dari itu, kami membatasi masalah

tentang pembahasan ini supaya terfokus pada satu objek dan pembahasan lebih

terperinci pada masalah tersebut. Adapun perumusan masalah yang kami telah

buat adalah :

1) Pengertian Koperasi dan UKM

2) Jenis Koperasi dan UKM

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Koperasi

Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pengertian

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan

hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas

kekeluargaan.

Dari pengertian di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Asosiasi orang-orang. Artinya, Koperasi adalah organisasi yang terdiri

dari orang-orang yang terdiri dari orang-orang yang merasa senasib dan

sepenanggungan, serta memiliki kepentingan ekonomi dan tujuan yang

sama.

2. Usaha bersama. Artinya, Koperasi adalah badan usaha yang tunduk pada

kaidah-kaidah ekonomi yang berlaku, seperti adanya modal sendiri,

menanggung resiko, penyedia agunan, dan lain-lain.

3. Manfaat yang lebih besar. Artinya, Koperasi didirikan untuk menekan

biaya, sehingga keuntungan yang diperoleh anggota menjadi lebih besar.

4. Biaya yang lebih rendah. Dalam menetapkan harga, Koperasi

menerapkan aturan, harga sesuai dengan biaya yang sesungguhnya,

ditambah komponen lain bila dianggap perlu, seperti untuk kepentingan

investasi.

2.2 Prinsip Koperasi

3
• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

• Pengelolaan dilakukan secara demokratis

• Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil

• Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

• Kemandirian

• Untuk pengembangan dirinya.

2.3 Usaha Kecil Menengah (UKM)

1. Pengertian UKM

Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998, Pengertian

Usaha Kecil Menengah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil

dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha

kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang

tidak sehat.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Pengertian Usaha Kecil

Menengah: Berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan

entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan

usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20

s.d. 99 orang.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor

316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994. Pengertian Usaha Kecil

Menengah: Didefinisikan sebagai perorangan atau badan usaha yang telah

melakukan kegiatan usaha yang mempunyai penjualan atau omset per

tahun setinggi-tingginya Rp 600.000.000 atau asset atau aktiva setinggi-

4
tingginya Rp 600.000.000 (di luar tanah dan bangunan yang ditempati)

terdiri dari : Bidang usaha (Fa, CV, PT, dan koperasi), Perorangan

(Pengrajin/industri rumah tangga, petani, peternak, nelayan, perambah

hutan, penambang, pedagang barang dan jasa)

Menurut UU No 20 Tahun 2008, Pengertian Usaha Kecil Menengah:

Undang undang tersebut membagi kedalam dua pengertian yakni:

a) Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut :

 Kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

b) Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah adalah entitas

usaha yang memiliki kriteria sebagai berikut :

 Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00

(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha.

 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00

(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

2.4 Ciri-ciri dan contoh dari UKM

5
1. Ciri-ciri usaha kecil

 Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak

gampang berubah;

 Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-

pindah;

 Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau

masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan

dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha;

 Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya

termasuk NPWP;

 Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam

berwira usaha;

 Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;

 Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik

seperti business planning.

2. Contoh Usaha Kecil

 Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga

kerja;

 Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya;

 Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu

dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan

industri kerajinan tangan;

 Peternakan ayam, itik dan perikanan;

6
 Koperasi berskala kecil.

3. Ciri-ciri usaha menengah

 Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih

baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas

yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan

bagian produksi;

 Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem

akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan

penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;

 Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan,

telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;

 Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga,

izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;

 Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;

 Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih

dan terdidik.

4. Contoh usaha menengah

Jenis atau macam usaha menengah hampir menggarap komoditi dari

hampir seluruh sektor mungkin hampir secara merata, yaitu:

 Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala

menengah;

 Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor;

7
 Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa

transportasi taxi dan bus antar proponsi;

 Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam;

 Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer

buatan.

2.5 Koperasi Usaha Kecil Menengah

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau

badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas

kekeluargaan. UKM (usaha kecil menengah) merupakan salah satu usaha

pendorong terdepan dan pembangunan ekonomi. Gerak sector UKM amat vital

untuk menciptakan pertumbuhan dan lapangan pekerjaan. UKM cukup fleksibel

dan dapat dengan musah beradaptasi dengan pasang surut dan arah permintaan

pasar. Mereka jua menciptakan lapangan pekerjaan lebih cepat dibandingkan

sector usaha lainnya, dan mereka juga cukup terdivernfikasikasi dan memberikan

konstribusi penting dalam ekspor dan perdagangan. UKM seringkali menghadapi

kesulitan, ada 2 faktor yaitu faktor interenal dan eksternal. Faktor internal

meliputi ; kurangnya permodalan, sumber daya manusia yang terbatas, lemahnya

jaringan usaha dan empuan penetrasi usaha kecil. Faktor eksternal meluputi ;

iklim usaha belum sepenuhnya dengan kebiksanaan pemerintah untuk

menumbuhkan usaha kecil menengah, terbatasnya sarana dan prasaranan,

terbatasnya akses pasar. Tetapi untuk mengembangkan UKM dapat menggunakan

8
cara penciptaan iklim usaha yang kondusif, perlindungan usaha jenis jenis

tertentu, mengembangkan Promosi.

Peran pemerintah untuk membantu UMKM dan Koperasi dalam

memberdayakan ekonomi rakyat yaitu berbagai paket program bantuan dari

pemerintah seperti kredit program: KKop, Kredit Usaha Tani (KUT), pengalihan

saham (satu persen) dari perusahaan besar ke Koperasi, skim program KUK dari

bank dan Kredit Ketahanan Pangan (KKP) yang merupakan kredit komersial dari

perbankan, juga paket program dari Permodalan Nasional Madani (PNM), terus

mengalir untuk memberdayakan gerakan ekonomi kerakyatan ini. Tak hanya

bantuan program, ada institusi khusus yang menangani di luar Dekopin, yaitu

Menteri Negara Urusan Koperasi dan PKM (Pengusaha Kecil Menengah), yang

seharusnya memacu gerakan ini untuk terus maju. Ada juga sebuah sistem

kebijakan dasar pengembangan SDM koperasi dan UKM denang membuat

kebijakan yang melibatkan banyak orang-orang berkepentingan dan merupakan

sub-sub sistem. yang Sub-sub tersebut bisa diartikan sebagai stakeholders yang

masing-masing mempunyai peran dan kepentingan terhadap eksistensi dari

koperasi dan UKM. Oleh karena itu, untuk membuat kebijakan dasar

pengembangan SDM koperasi dan UKM yang komprehensif, pertama yang harus

dilakukan adalah memetakan atau mengidentifikasi kelompok-kelompok yang

terlibat dalam formulasi kebijakan dan yang menjadi target dari kebijakan tersebut

Kelompok-kelompok yang sudah eksis dan terlibat secara intens dengan urusan

koperasi dan UKM.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan

usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip Koperasi, sehingga mendapatkan

manfaat yang lebih besar dengan biaya yang rendah melalui perusahaan yang

dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.Koperasi bertujuan untuk

menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan

sebelum bergabung dengan Koperasi.

Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan sebuah istilah yang mengacu

pada usaha berskala kecil yang memiliki kekayaan bersih maksimal sekitar Rp

200.000.000, belum termasuk tanah dan bangunan. UKM merupakan salah satu

contoh dari badan usaha perseorangan dimana didirikan dan dimiliki oleh satu

orang saja.

3.2 Saran
1. Bagi penyusun, hasil Makalah ini dapat dijadikan Acuan untuk

memperbaiki perekonomian menjadi lebih baik.

2. Bagi pembaca, diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna

sebagai informasi dan dapat menambah referensi khasanah ilmu

pengetahuan.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://bog91.blogspot.com/2009/11/prinsip-prinsip-koperasi-indonesia.html

http://berkoperasi.blogspot.com/

Staff.ui.ac.id/internal/131861375/material/KOPERASI.ppt

http://tunas63.wordpress.com/2008/11/24/macamjenis-koperasi/

http://bloguli.wordpress.com/2010/09/24/landasan-koperasi/

http://bloguli.wordpress.com/2010/09/24/asas-koperasi/

http://saefulbafri009.blogspot.com/2011/04/ukm-usaha-kecil-menengah.html

http://dayintapinasthika.wordpress.com/2011/04/12/usaha-kecil-menengah-ukm/

11

Anda mungkin juga menyukai