Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN RAPAT KOORDINASI

PENGELOLAAN, PENGAWASAN DAN PERIZINAN AIR TANAH


DI CABANG DINAS ESDM WILAYAH SEMARANG-DEMAK
TAHUN 2019

I. PELAKSANAAN
Rakor dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 18 Juni 2019 bertempat di Kantor
Cabang Dinas ESDM Wilayah Semarang Demak Jl. Sultan Fatah No. 65 Demak,
dibuka oleh Bapak Kepala Cabang Dinas ESDM Semarang-Demak;

II. NARASUMBER
a. Akademisi UNDIP terkait Strategi Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Tanah Yang
Berwawasan Lingkungan.
b. DPMPTSP Prov. Jateng dengan tema ”Mekanisme Perizinan Air Tanah”

III. PESERTA
a. Pengguna air tanah wilayah Kabupaten Demak, Kota Semarang dan Kabupaten
Kendal
b. Badan pelayanan umum wilayah Kabupaten Demak, Kota Semarang dan
Kabupaten Kendal

IV. MODERATOR
Dirjen Minerba Kementrian ESDM

V. MATERI,
1. Akademisi UNDIP oleh Dr.rer.nat Thomas Triadi Putranto, Materi Pengelolaan
Air Tanah Berbasis Konservasi menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:
a. Berdasarkan data dari BPS (2000-2012) yang kemudian diolah kembali oleh
Badan Geologi (2015), asal sumber air minum penduduk dan pemenuhan
kebutuhan air untuk industri didominasi dari air tanah.
b. Air tanah menjadi favorit dalam pemenuhan kebutuhan air dikarenakan relatif
murah, mudah memperolehnya, kualitas relatif lebih baik daripada air permukaan
dan tidak membutuhkan pengolahan, serta air permukaan belum dapat
memainkan peran sebagai sumber utama suplai air dan terbatasnya cakupan
layanan PDAM.
c. Cekungan Air Tanah (CAT) Semarang-Demak yang memiliki luas sekitar 1.839
km2 dan meliputi wilayah Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal,
sebagian Kabupaten Grobogan dan Blora memiliki potensi air tanah pada akuifer
bebas sebanyak 783 juta m3/tahun dan pada akuifer tertekan sejumlah 19 juta
m3/tahun.
d. Seiring berkembangnya industri, muncul banyak permasalahan dalam
pengelolaan sumber daya air seperti pengambilan air tanah tidak terkendali dan
banyaknya sumur illegal, penurunan muka air tanah (MAT) dan potensi air tanah,
terjadinya land subsidence, intrusi air laut dan kerusakan lingkungan air tanah
sehingga perlu upaya peningkatan sarana sumber air bersih melalui jaringan pipa
kepada masyarakat untuk mengurangi ketergantungan terhadap air tanah.

Gambar 1. Pemanfaatan air tanah melalui sumur bor terus mengalami peningkatan.

e. Diperlukan juga konsep pengelolaan air tanah berbasis konservasi yang bertujuan
untuk memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi air
tanah agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk
memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang
akan datang. Kegiatan pengelolaan air tanah dapat dilakukan dengan cara:
- Pembangunan sumur pantau secara online/realtime;
- Pembangunan sumur resapan dalam dan resapan dangkal;
- Pemetaan zona potensi dan konfigurasi air tanah;
- Pemetaan zona pemanfaatan dan konservasi air;
- Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan air tanah.
Gambar 2. Peta Zona Konservasi Air Tanah CAT Semarang-Demak (2003).

2. DPMPTSP Prov. Jateng oleh Kepala Seksi Administrasi Perizinan Bidang Kesra
dan Lingkungan (Ibu Dra. ST Khasanaturohdiyah,Msi) menyampaikan ;
a. Dasar Hukum
- UU NO. 23 TAHUN 2014 (Pemerintah Daerah)
- PP NO. 24 TAHUN 2018 (Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara
Elektronik)
- PERPRES NO. 97 TAHUN 2014 (Penyelenggaraan PTSP)
- PERGUB JATENG NO.18 TAHUN 2017 (Penyelenggaraan PTSP)
b. Perosedur pengajuan dan penerbitan izin bidang air tanah di DPMPTSP Prov.
Jawa Tengah
- Pengeboran Air Tanah
Pemohon datang ke DPMPTSP dengan memenuhi persyaratan/ceklist
pengeboran air tanah dan Izinnya akan diterbitkan secara manual
- Pengusahaan Air Tanah (melalui OSS)
Pemohon mendaftarkan terlebih dahulu di dalam sistem OSS sampai dengan
Izin Pengambilan Air Tanah kemudian melakukan pemenuhan komitmen di
DPMPTSP dengan persyaratan/ceklist pengusahaan air tanah untuk
dinotifikasi agar Izinnya berlaku secara efektif
- Perpanjangan Pengusahaan Air Tanah
Pemohon datang ke DPMPTSP dengan memenuhi pesyaratan
persyaratan/ceklist pengeboran air tanah dan Izinnya akan diterbitkan secara
manual
c. Pemenuhan komitmen pengusahaan air tanah melalui OSS:
- Untuk NSPK Pengambilan Air Tanah belum ada
- Izin pengusahaan air tanah masuk ke dalam sistem OSS yang Jenis izinnya
adalah Izin Pengambilan Air Tanah.
- Pemohon silahkan mengurus Izin Pengambilan Air Tanah ke dalam OSS
- Agar izinnya berlaku efektif pemohon melakukan pemenuhan komitmen
DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dengan persyaratan Ceklist Pengusahaan
Air Tanah
- Surat izin pengeboran (SIP) yang sudah ada apabila yang mengeluarkan
izinnya bukan dari dpmptsp provinsi jawa tengah maka diharapkan untuk
mengajukan ulang ke kami agar mendapatkan rekomendasi dari dinas esdm
provinsi jawa tengah. Karena rekomtek dari dinas esdm sebagai dasar
melakukan notifikasi

Gambar 3. Diagram Alir Pemenuhan Komitmen dan Proses Notifikasi DPMPTSP Prov. Jateng.

3. Kesimpulan
- Rapat koordinasi berlangsung dengan lancar dan peserta rapat antusias
menyampaikan pendapat dan pertanyaan. Peserta rapat yang juga merupakan
pengguna air tanah banyak mengajukan pertanyaan mengenai penambahan
debit air tanah. Sebagian besar disebabkan minimnya pengetahuan akan
aturan yang harus dipatuhi terkait zona konservasi air tanah.
- Masih dijumpai pengguna air tanah yang belum berijin dan melalui rapat
koordinasi ini telah diberikan sosialisasi dan telah memahami regulasi dan alur
pengajuan ijin melalui pemaparan materi oleh narasumber dan proses tanya
jawab
DOKUMENTASI KEGIATAN

Paparan materi mengenai pengelolaan air tanah berbasi konservasi oleh Dr.rer.nat Thomas Triadi Putranto
(Akademisi Undip).

Paparan materi mengenai perijinan air tanah DPMPTSP Prov. Jateng oleh Dra. ST Khasanaturohdiyah,Msi
(Kepala Seksi Administrasi Perizinan Bidang Kesra dan Lingkungan).
Paparan rapat koordinasi pengelolaan, pengawasan dan perijinan air tanah di Kantor Cabdin ESDM
Wilayah Semarang-Demak.

Anda mungkin juga menyukai