Geofisika Eksplorasi
Mei 2017
KELOMPOK 2
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Komponen Sistem Panas Bumi
- SUMBER PANAS (HEAT SOURCE )
umumnya tidak selalu berupa sumber panas magmatik
(pluton, intrusi)
- BATUAN RESERVOIR
adalah suatu volume batuan yang mengandung fluida
(air panas, uap, gas) dan darinya panas dapat
diekstraksi
reservoar panasbumi umumnya dikelilingi oleh batuan-
batuan yang lebih dingin yang secara hidrolik
berhubungan dengan batuan reservoar.
- FLUIDA
merupakan media di mana panas dapat diekstraksi.
Fluida bergerak dari recharge area (daerah tangkapan
air) menuju reservoar karena gradien hidrolik
- BATUAN PENUTUP (CAP ROCK)
merupakan tubuh batuan impermeable, yang menutup
reservoar sehingga panas fluida dalam reservoar
dapat dicegah untuk keluar secara langsung ke
permukaan
Air, karena gaya gravitasi selalu mempunyai
kecenderungan untuk bergerak ke bawah. akan tetapi,
apabila air tersebut kontak dengan suatu sumber
panas maka akan terjadi perpindahan panas sehingga
temperatur air menjadi lebih tinggi dan air menjadi
lebih ringan.
Keadaan ini menyebabkan air yang lebih panas
bergerak ke atas dan air yang lebih dingin bergerak
turun ke bawah, sehingga terjadi sirkulasi air atau
arus konveksi.
Jenis-Jenis Sistem Panas Bumi
Menurut Goff And Janik (2000) ada beberapa
jenis sistem panas bumi, yaitu :
1. Sistem Hot Dry Rock yang memanfaatkan panas
yang tersimpan dalam batuan berporoditad rendah
dan tidak permeabel. Temperature berkisar antara
120 hingga 225C.
2. Sistem Magma Tap yang memanfaatkan panas yang
keluar dari tubuh magma dangkal. Pada sistem ini,
magma merupakan bentuk paling murni panas
alamiah yang memiliki temperatur > 12000celcius.
3. Sistem yang berasosiasi dengan vulkanieme dan intrusi
magma ( young igneous system ). Sistem ini umumnya
mempunyai temperatur <370C dan kedalaman
reservoir < 1,5 km.
4. Sistem yang berhubungan dengan tektonik, yaitu terjadi
dilingkungan back arc, daerah crustal extension, zona
kolisi dan sepanjang zona sesar. Sietem ini yang telah
dieksploitasi umunya mempunyai temperature reservoir
<250C dan kedalaman >1,5 km
5. Sietem ( yang dipengaruhi oleh ) geopressure
ditemukan di cekungan sedimen. Kedalaman sistem ini
umumnya 1,5 hingga 3 km dan temperature reservoir
berkisar dari 50 hingga 190C.
STUDI KASUS
Pendahuluan
Studi Kasus
Metodelogi
Analisis
Potensi
Hasil
PENDUGAAN RESERVOIR SISTEM PANAS BUMI DENGAN
Kesimpulan
MENGGUNAKAN SURVEY GEOLISTRIK, RESISTIVITAS DAN SELF
POTENSIAL (Studi Kasus: Daerah Manifestasi Panas Bumi di Desa Lombang,
Kecamatan Batang-Batang, Sumenep) Daftar Pustaka
Oleh:
Abdul Basid, Nita Andrini dan Sofi Arfiyaningsih
Neutrino Vol. 7, No. 1 Oktober 2014
Pendahuluan
Metodelogi
Meningkatnya kebutuhan akan energi listrik, berkurangnya
produksi minyak serta meningkatnya harga minyak, Analisis
memacu banyak negara, termasuk Indonesia untuk Potensi
mengurangi ketergantungan pada pada minyak dengan cara
Hasil
memanfaatkan energi panas bumi.
Kesimpulan
Manfaat Panas Bumi
Daftar Pustaka
bahan pembangkit
sumber tenaga
Studi Kasus
Metodelogi
survei dan penyelidikan eksplorasi untuk melihat kondisi
Analisis
tersingkapnya reservoir panas bumi tersebut dilakukan
Potensi
dengan :
Hasil
Pemetaan geologi setempat Kesimpulan
Daftar Pustaka
Kegiatan survey lapangan
Pengukuran geolistrik
resistivitas dan self potensial
Pendahuluan
Studi Kasus
Tujuan Metodelogi
Analisis
survei dan penyelidikan eksplorasi untuk melihat Potensi
kondisi manifestasi daerah setempat dilakukan
pemetaan geologi setempat, dilanjutkan dengan Hasil
kegiatan survei dan pengukuran geolistrik
resistivity dan self potential untuk mengetahui Kesimpulan
mendapatkan gambaran bawah permukaan di
Daftar Pustaka
mana reservoir berada.
Lokasi penelitian
Desa Lombang, Kecamatan Batang-Batang,
Sumenep
Pendahuluan
Studi Kasus
Metodelogi
Analisis
Potensi
Hasil
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Pendahuluan
METODE PENELITIAN
Studi Kasus
Metodelogi
Analisis
Potensi
Hasil
Pelaksanaan Pengukuran Geolistrik
Resistivity dan Analisis Potensi Kesimpulan
Studi Kasus
Metodelogi
Hasil
Metodelogi
1. Penelusuran daerah-daerah yang dianggap sebagai manifestasi
panas bumi, misal mata air panas Analisis
Potensi
2. Pengeplotan posisi singkapan di atas peta dasar yang berupa
peta topografi berskala 1 : 25.000 Hasil
Kesimpulan
3. Analisis kondisi bawah permukaan berdasarkan hubungan
seluruh singkapan geologi untuk pemodelan dan penampang Daftar Pustaka
vertikal hasil pengukuran geolistrik resistivity.
Pendahuluan
Pelaksanaan Pengukuran Geolistrik Resistivity
(dipole-dipole) Studi Kasus
Metodelogi
Analisis
Potensi
Pengukuran Pada lintasan pertama
geolistrik
resistivitas dipole-
menunjukkan bahwa
letak air tanah pada
Hasil
dipole ini kedalaman maksimal
+ 15 meter dibawah
dilakukan Dilakukan Kesimpulan
permukaan tanah.
sebanyak 3 Sedangkan pada perhitungan dan
lintasan. Masing- lintasan kedua + 20 m analisis software
masing lintasan res2dinv membuat
memiliki panjang
Pada penelitian ini
kedalaman yang
di bawah permukaan
tanah. Menurut teori permodelan 2Dimensi Daftar Pustaka
berhasil diidentifikasi gradient geothermal, kemudian
lintasan sekitar dinasabahkan dengan
mencapai 40 meter semakin ke dalam
300 meter dalam pada line 1 dan 2 pusat bumi, maka data geologi lokal dan
pengukuran ini. sedangkan pada line 3 temperaturnya regional daerah
Setiap kali mencapai 60 meter. semakin tinggi pula. penelitian, sehingga
pengukuran data Demikian dengan akurasi ketebalan dan
yang diambil prinsip hidrotermal keterdapatan lapisan
yang seharusnya reservoir akurat.
meliputi nilai semakin ke bawah
tegangan (V), Kuat nilai resistivitas air
arus (I), Datum semakin kecil karena
point (DP), elevasi konduktivitas air
semakin besar.
dan koordinat DP.
Pendahuluan
Analisis Self Potensial
Studi Kasus
Metodelogi
Analisis
Potensi
Berdasarkan hasil penelitian Pendugaan Reservoir Sistem Panas
Bumi Dengan Menggunakan Survey Geolistrik, Resistivitas Dan Self
Hasil
Potensial (Studi Kasus: Daerah Manifestasi Panas Bumi di Desa
Lombang, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep) disimpulkan : Kesimpulan
1. Berdasarkan peta kontur isopotensial yang telah dibuat dapat Daftar Pustaka
diinterpretasi bahwa daerah penelitian adalah zona konduktif.
2. Pada jarak sekitar 100 meter nilai SP terukur sangat kecil dan
bersifat resistif. Aliran air panas dari reservoir cenderung
mengalir dari barat ke timur (arah atas menandakan arah utara).
Pendahuluan
DAFTAR PUSTAKA
Studi Kasus
Aisnutomo, Tommy, (1999), Peran Batubara sebagai Energi Metodelogi
Alternatif di Abad Mendatang, Bandung.
Anggayana, K,. (1999), Genesa Batubara, Jurusan Teknik Analisis
Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral Intitut Potensi
Teknologi Bandung. Hasil
Azhar, (2004), Penerapan Metode Geolistrik Konfigurasi
Schlumberger untuk Penentuan Tahanan Jenis Kesimpulan
Batubara, Jurnal Nature Indonesia, Bandung. Daftar Pustaka
Kasbani. Tipe Sistem Panas Bumi Di Indonesia Dan Estimasi
Potensi Energinya. PMG-BadanGeologi. Jurnal
PERTAMBANGAN
Studi Kasus
Metodelogi
Analisis
Potensi
Hasil
Kesimpulan
ANALISIS POTENSI DAN CADANGAN BATUBARA DENGAN METODE
GEOLISTRIK RESISTIVITY DI DAERAH MASSENRENGPULU Daftar Pustaka
KECAMATAN LAMURU KAB. BONE, PROV. SULAWESI SELATAN
Hamid Umar
Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pendahuluan
Metodelogi
Pemanfaatan batubara sebagai bahan baku industri menunjukkan
peningkatan yang cukup signifikan yang dipacu oleh Analisis
kenaikan harga BBM yang semakin tidak menentu. Potensi
Hasil
Manfaat Batubara
Kesimpulan
Daftar Pustaka
bahan pembangkit
sumber tenaga
Studi Kasus
Metodelogi
survei dan penyelidikan eksplorasi untuk melihat kondisi
Analisis
tersingkapnya lapisan batubara tersebut dilakukan
Potensi
dengan :
Hasil
Pemetaan geologi setempat Kesimpulan
Daftar Pustaka
Kegiatan survey lapangan
Pengukuran geolistrik
resistivity
Pendahuluan
Studi Kasus
Tujuan Metodelogi
Studi Kasus
Metodelogi
Analisis
Potensi
Hasil
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Pendahuluan
METODE PENELITIAN
Studi Kasus
Metodelogi
Analisis
Potensi
Hasil
Pelaksanaan Pengukuran Geolistrik
Resistivity dan Analisis Potensi dan Kesimpulan
Cadangan Batubara
Pemetaan Geologi Setempat Daftar Pustaka
Studi Kasus
Metodelogi
Hasil
Metodelogi
1. Penelusuran daerah-daerah yang memungkinkan didapat
singkapan batuan Analisis
Potensi
2. Pengeplotan posisi singkapan di atas peta dasar yang berupa
peta topografi berskala 1 : 25.000 Hasil
Kesimpulan
3. Pendeskripsian litologi yang berkaitan dengan lapisan penutup
dan pembawa batubara serta lapisan batubara itu sendiri. Daftar Pustaka
Metodelogi
Analisis
Potensi
Hasil
Hasil perhitungan dan
Dari 7 titik sounding
data lapangan diambil
geolistrik, kemudian
analisis software Kesimpulan
dengan system res2dinv kemudian
dibuat menjadi 6
sounding sebanyak 7 dinasabahkan dengan
penampang korelasi
titik duga (titik GL.14
dari titik-titik sounding
data geologi lokal dan Daftar Pustaka
sampai dengan regional daerah
tersebut sepanjang
titik GL.20), dengan penelitian, sehingga
lokasi yang
panjang bentangan akurasi ketebalan dan
mempunyai potensi
kabel (2 x 150 meter). keterdapatan lapisan
lapisan batubara.
batubara akurat.
Pendahuluan
Analisis Potensi dan Cadangan Batubara
Studi Kasus
Metodelogi
Analisis
Memperhatikan kondisi Potensi
Mengukur kedudukan
geologi struktur secara
lapisan batuan Hasil
lokal dan regional yang
(Strike/dip), khususnya
mengontrol daerah
lapisan batubara Kesimpulan
penelitian
Daftar Pustaka
Menentukan Hasil pengukuran
kedalaman dan Geolistrik Resistivity
ketebalan untuk akan menampilkan
menghitung jumlah dalam bentuk
cadangan batubara penampang resistivity
Pendahuluan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Studi Kasus
Metodelogi
Pengukuran Geolistrik Resistivity di Daerah Massenrengpulu
Analisis
Pelaksanaan pengukuran geolistrik resistivity di daerah Potensi
Masserengpulu dilakukan sebanyak 7 titik sounding dengan
menghasilkan 6 buah penampang resistivity yang disebar pada Hasil
lokasi daerah singkapan batubara, sekitar lokasi singkapan dan
daerah yang diperkirakan masih mempunyai potensi lapisan Kesimpulan
batubara. Hasil penampang resistivity berdasarkan pengolahan
software Res2dinv dan penasabahan data geologi di daerah Daftar Pustaka
penelitian menghasilkan gambaran potensi lapisan batubara di
daerah Massenrengpulu .
Hasil penampang resistivity berdasarkan pengolahan software Res2dinv ( lintasan 1-6)
Pendahuluan
Studi Kasus
Metodelogi
Analisis
Potensi
Hasil
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Hasil penampang resistivity berdasarkan pengolahan software Res2dinv ( lintasan 1-6)
Pendahuluan
Studi Kasus
Metodelogi
Analisis
Potensi
Hasil
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Hasil penampang resistivity berdasarkan pengolahan software Res2dinv ( lintasan 1-6)
Pendahuluan
Studi Kasus
Metodelogi
Analisis
Potensi
Hasil
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Hasil penampang resistivity berdasarkan pengolahan software Res2dinv ( lintasan 1-6)
Pendahuluan
Studi Kasus
Metodelogi
Analisis
Potensi
Hasil
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Hasil penampang resistivity berdasarkan pengolahan software Res2dinv ( lintasan 1-6)
Pendahuluan
Studi Kasus
Metodelogi
Analisis
Potensi
Hasil
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Pendahuluan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Studi Kasus
Lapisan batubara di Daerah Massenrengpulu ini ada dua lapisan
yang dijumpai pada 2 titik, yaitu GL.14 dan GL.17, sedangkan Metodelogi
yang satu lapisan terekam pada titik GL.15, GL.16, GL.18 dan
GL.19. Analisis
Potensi
Dari hasil penasabahan data geologi menunjukkan bahwa
secara umum daerah Massenrengpulu mempunyai 2 (dua) Hasil
lapisan batubara
1. pada kedalaman 1,5 2,5 meter dengan ketebalan antara 0,5
1,0 meter. Kesimpulan
2. berada pada kedalaman 7,5 15.5 meter dengan ketebalan
1,0 2,0 meter. 3. luas areal pelamparan yang mempunyai Daftar Pustaka
sisipan lapaisan batubara sekitar 120 Ha dengan persentasi
areal yang mengandung lapisan sekitar 15%. Ketebalan rata-rata
: sekitar 2,5 meter
berat jenis batubara : sebesar 1,3 ton/m3.
Berdasarkan data luas penyebaran batubara (120 Ha x 15%) di
kali dengan ketebalan rata-rata lapisan batubara (2,5 meter)
serta berat jenis batubara, maka jumlah cadangan batubara di
Daerah Massenrengpulu hanya sekitar 0,585 juta ton dengan
kualitas secara pengamatan makro berupa bituminous.
Pendahuluan
KESIMPULAN
Studi Kasus
Metodelogi