Anda di halaman 1dari 10

Implementasi Sistem PengelolaanKearsipan Yang Evektif Pada Unit Pelaksana Teknis ...........................

(Arfa Fakaubun)

Tersedia online di: http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/JP


ISSN : 2502-0730

Jurnal Pari
PENTINGNYA LITERASI INFORMASI DIGITAL BAGI
PUSTAKAWAN DALAM MENDUKUNG KEGIATAN

e-mail:jurnalpari@gmail.com
LITBANG
Ketut Masiani

KONSERVASI PREVENTIF TERHADAP KOLEKSI


DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN
PERIKANAN SIDOARJO
Mardiah

“GO MOBILE” PERPUSTAKAAN DI ERA DIGITAL


Nasrul Rizal

JURNAL PARI
MENGAPA HARUS KE PERPUSTAKAAN?
Suyatno

IMPLEMENTASI SISTEM PENGELOLAAN KEARSIPAN


YANG EVEFTIF PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS
SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH
SORONG LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN
Arfa Fakaubun

Volume 3 Nomor 1 Juli 2017


PRODUKTIVITAS DAN KOLABORASI PENELITI PADA
JURNAL RISET AKUAKULTUR 2011-2015
Errny Puspa

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DI PERPUSTAKAAN


Arief Gunawan

EVALUASI KINERJA HASIL PADA PERPUSTAKAAN


Siti Nurhayati

p-ISSN: 2502-0730
KAJI ULANG TERHADAP DOKUMEN SISTEM
PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN (PROSEDUR,
INSTRUKSI KERJA, DAN FORMULIR) VERSI ACUAN
SNI 7496:2009 YANG DISESUAIKAN DENGAN
PEDOMAN KNAPP 02:2017
Yani Pebrianti
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
ANALISIS SITIRAN ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL

e-ISSN : 2549-0133
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan RISET AKUAKULTUR
Syarianah

Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan

Jakarta ISSN
J. Pari Volume 3 Nomor 1 Hal. 1 - 102
Juli 2017 2502-0730

977- 250- 207- 3004

Cover jurnal pari oke.indd 3 1/30/18 10:57 AM

IMPLEMENTASI SISTEM PENGELOLAAN KEARSIPAN YANG EVEKTIF PADA UNIT


PELAKSANA TEKNIS SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH SORONG
LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Implementation of An Effective Archive Management System At Technical Implementation Units


Secondary Fishery Business School of Sorong Scope Ministry of Marine Affairs and Fisheries

Arfa Fakaubun
Sekolah Usaha Perikanan Menengah Sorong
Diterima tanggal : 20 Maret 2017 diterima setelah perbaikan : 8 Mei 2017 disetujui terbit : 29 Juni 2017

ABSTRAk
Kearsipan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Tata Naskah Dinas, kerena Tata Naskah Dinas merupakan
Pedoman Umum dalam pelaksanaan Tugas dan Fungsi Administrasi Perkantoran. dan sangat mendukung kelancaran arus
komunikasi kedinasan antar instansi Pemerintah dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan
serta Pelayanan Publik. Kearsipan dan Tata Naskah Dinas di Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Sorong
Berpedoman pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 53/PERMEN-KP/2014 tentang Kearsipan dan Nomor
52/PERMEN-KP/2014 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas. Dalam Pengelolaan kearsipan yang baik dan benar
disetiap instansi, Pemerintah berkewajiban mengembangkan kwantitas dan kwalitas Sumber Daya Manusia yang memiliki
kompetensi dan profesionalitas dibidang kearsipan. Pengelolaan Arsip terdiri dari Arsip Aktif dan Arsip Inaktif, pencipta
arsip secara baik dan benar sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan pengelolaan kearsipan
dilaksanakan untuk menjamin ketersediaan arsip dalam penyelenggaraan kegiatan sebagai bahan akuntabilitas kinerja dan
alat bukti yang sah berdasarkan suatu sistem penciptaan arsip. Undang-Undang Kearsipan Nomor 43 Tahun 2009 bahwa
sistem kearsipan diperluhkan penyelengaraan kearsipan yang sesuai dengan prinsip kaidah dan standar kearsipan sebagai
mana dibutuhkan oleh suatu sistem penyelenggaraan kearsipan yang efektif, terpadu dan terjamin kerahasiaannya.

Kata Kunci : Kearsipan merupakan alat bukti yang sah.

ABSTRACT
Archive is an integral part of the Official scripts, because the Official scripts are General Guidelines for the
implementation of tasks and administrative functions. This strongly supports the official communication among governent
agencies in the implementation of governance, development and public Service. Archive and the Official scripts in
Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Sorong based on the Kementerian Kelautan dan Perikanan Number : 53
/PERMEN-KP/2014 on Archives and Number : 52 /PERMEN-KP/2014 on general guidelines for the Official scripts. The
archival management is good and true in evary instance, the goverment should be develop the quality and quantity of
human resource who have the competence and professionalism in the field of archives. Archive file management were
composed of active and inactive archives, archive creator properly and correctly in accordance with the laws in force
and management legislation implemented to ensure availability of archive records in the implementation of the activities
as a performance accountability and legal evidence is based on a system of archive creation. Legislation number. 43 on
2009 that filing that the archive system accordance with the rules and principles of archive standards as reguired by the
implementation of a system archival efective, integrated and confidential.

Keywords : Archives is the valid evidence


Korespondensi penulis:
Jl. Jend. A. Yani No.32 Kelurahan Klakublik Sorong 98414
Email:myaqiufakaubun@yahoo.com 53
Copyrights © 2017, Jurnal Pari

Vol 3 No. 1.indd 53 3/16/18 6:54 AM


J.Pari Vol 3 No.1 Juli 2017 : 53-62

PENDAHULUAN kembali, yang meliputi Penciptaan (pembuatan dan


Dunia Kearsipan sebagai salah satu bidang penerimaan), penyimpanan (filing) dan penemuan
dalam kehidupan bermasyarakat, lembaga dan kembali (finding), penyelamatan (pengamanan,
bernegara yang tidak luput dari perubahan. Arsip pemeliharaan dan perawatan) penyusutan arsip
yang berada dibeberapa tempat, awalnya secara (pemindahan, penyerahan dan pemusnahan).
umum dapat dimaknai arsip sebagai tumpukan Kerasipan juga disebut sebagai hal-hal
kertas, seperti hasil kegiatan yang sudah tidak berkenang dengan arsip yang meliputi :
digunakan lagi dimana biasanya disimpan di dalam 1. Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan
kardus atau karung bekas. Dan saat ini besar secara langsung dalam kegiatan penciptaan
tuntutan akan perubahan dari kondisi tersebut, arsip dan disimpan selama jangka waktu
bahkan arsip sudah menjelma dalam berbagai tertentu
bentuk media simpan termasuk arsip elektronik. 2. Arsip statis adalah arsip yang dihasilkan oleh
Besar tuntutan bahwa arsip dapat di sajikan pencipta arsip karena memiliki nilai guna
kembali bagi publik baik untuk keperluan penelitian kesejarahan, telah habis retensinya dan
dalam rangka penyelesaian studi, sebagaimana berketerangan dipermanenkan yang telah
tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang diverifikasi baik secara langsung maupun
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik
bahwa Arsip merupakan memori kolektif yang Indonesia dan/atau lembaga kearsipan.
memuat informasi pemerintahan dan pembangunan 3. Arsip aktif adalah arsip yang frekuensi
antara lain sebagai bukti pertanggung jawaban penggunaannya tinggi dan/atau terus menerus
Nasional, Identitas dan Jati Diri Bangsa, Warisan 4. Arsip inakti adalah arsip yang frekuensi
Budaya Bangsa yang bernilai tetap/permanen, penggunaannya telah menurun
dengan meningkatnya aktivitas pemerintahan dan 5. Arsip vital adalah arsip yang keberadaannya
pembangunan, kemajuan teknologi informasi, serta merupakan persyaratan dasar bagi
aktivitas organisasi dalam melaksanakan tugas dan kelangsungan operasional pencipta arsip,
fungsi maupun berakibat pada meningkatnya jumlah tidak dapat diperbaharui dan tidak tergantikan
arsip yang tercipta. Sesuai dengan Undang-Undang apabila rusak atau hilang
Nomor 43 Tahun 2009 tentang kearsipan bahwa 6. Arsip terjaga adalah arsip negara yang
Kearsipan adalah hal-hal yang berkenaan dengan berkaitan dengan keberadaan dan
arsip. Arsip merupakan rekaman kegiatan atau kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai harus keutuhan, keamanan dan keselamatan
dengan perkembangan teknologi informasi dan 7. Arsip umum adalah arsip yang tidak termasuk
komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga dalam kategori arsip terjaga
negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, 8. Arsiparis adalah seseorang yang memiliki
perusahaan, organisasi politik, organisasi kompetensi di bidang kearsipan yang
kemasyarakat, berbangsa dan bernegara. diperoleh melalui pendidikan formal dan/atau
Berkaitan dengan hal-hal tersebut diatas, maka pendidikan dan pelatihan kearsipan serta
Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) mempuyai tugas dan fungsi dan tanggung
Sorong telah Mengimplementasikan Kearsipan jawab melaksanakan kearsipan.
secara baik dan benar yang berpedoman pada 9. Unit Kearsipan adalah satuan kerja pada
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang pencipta arsip yang mempunyai tugas dan
Tata Naskah Dinas dan Kearsipan, karena Sekolah tanggung jawab dalam penyelenggaraan
Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Sorong kearsipan
merupakan Sekolah Kejuruan dibidang Perikanan 10. Unit Pengolah adalah satuan kerja pada
yang berada di bawah naungan Kementerian pencipta arsip yang mempunyai tugas dan
Kelautan dan Perikanan. tanggung jawab mengolah semua arsip yang
berkaitan dengan kegiatan penciptaan arsip
TINJAUAN PUSTAKA dilingkungannya
Kearsipan adalah Suatu proses penyimpanan 11. Penyusutan arsip adalah kegiatan
arsip secara sistematika agar mudah ditemukan pengurangan jumlah arsip dengan cara
pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah
54
Copyrights © 2017, Jurnal Pari

Vol 3 No. 1.indd 54 3/16/18 6:54 AM


Implementasi Sistem PengelolaanKearsipan Yang Evektif Pada Unit Pelaksana Teknis ........................... (Arfa Fakaubun)

keunit kearsipan, pemusnahan arsip yang hulu sudah diatur dalam Undang-Undang tersebut.
tidak memiliki nilai guna dan penyerahan arsip Arih Murwati bahwa sesuai dengan amanat
statis kepada lembaga kearsipan. pasal 12 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009
Menurut Egunio Casanova (1867-1951) tentang kearsipan, Arsip Nasional Republik
dalam bukunya Archivistica bahwa Arsip sebagai Indonesia membangun Sistem Kearsipan Nasional
penambahan secara tertib dokumen-dokumen yang untuk memberiakn Informasi yang autentik dan
diciptakan selama kegiatannya oleh suatu lembaga utuh dalam mewujudkan arsip sebagai tulang
atau perorangan, dan dipelihara untuk pelaksanaan punggung manajemen penyelenggaraan negara,
tujuan politik, hukum, atau budaya oleh lembaga memori kolektif bangsa dan simpul pemersatu
perorangan tersebut. bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Menurut The Liang Gie dalam bukunya Indonesia.
Administrasi perkantoran bahwa arsip adalah
Kumpulan warkat yang disimpan secara teratur, METODE :
berencana dan mempunyai suatu kegunaan agar
setiap kali diperluhkan dapat cepat ditemukan Metode yang digunakan adalah Metode
kembali. Kualitatif.
Menurut (Barlian 2013:15) bahwa Upaya Metode Kualitatif merupakan Metode Penelitian
untuk memenuhi hak warga negara, termasuk hak Naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada
untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi kondisi yang alamiah karena data atau dokumen
merupakan wujud pelaksanaan amanat konstitusi yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat
Unadng-Undang Dasar Tahun 1945 pasal 28 yang kualitatif. Analisis data yang dilakukan bersifat
berbunyi “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di
dan memperoleh informasi untuk mengembangkan lapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak hipotesis atau teori.
untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, Metode tersebut dimaksudkan untuk
mengolah dan menyampaikan informasi dengan mempelajari dan meneliti bagaimana pelaksanaan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”. berdasarkan Implementasi Sistem Pengelolaan
(Sjachroni, 2015:17) Kepala Arsip Nasional Kearsipan yang Evektif.
Republik Indonesia bahwa mulai berkembangnya Lokasi Penelitian berada di Sekolah Usaha
Sistem Kearsipan Nasional dengan memanfaatkan Perikanan Menengah Sorong yang beralamat
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dikenal di Jalan Jenderal Ahmat Yani No.32 Kelurahan
sebagai Sistem Pengelolaan Arsip berbasis Klakublik Kota Sorong Provinsi Papua Barat.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (SIPATI).
Kemudian (Oetomo,2015:18) memperkenalkan 3.2 Jenis dan Sumber Data
arsip kepada Masyarakat. Pada masa ini pula Jenis dan Sumber Data terdiri dari :
lahirnya Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 1. Data Primer adalah data yang di peroleh
tentang Kearsipan yang menggantikan Undang- langsung dari lapangan disamping
Undang Nomor 7 Tahun 1971, perubahan besar dokuen tertulis, biasanya didapatkan dari
terlihat dari pengertian arsip, dimana dalam Undang- subjek penelitian dengan cara melakukan
Undang Nomor 7 Tahun 1971 yang dimaksud pengamatan, percobaan atau wawancara
dengan arsip adalah naskah-naskah, sedangkan langsung dengan responden.
dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 arsip 2. Data Sekunder adalah data yang tidak
adalah rekaman kegiatan dalam segalah bentuk langsung diperoleh dari sumber pertama,
dan media. dan telah tersusun dalam bentuk dokumen
Menurut Djoko undang-undang baru ini tertulis. Data-data yang digunakan adalah
membawah perubahan yang seknifikan dalam dunia melalui buku-buku referensi serta Peraturan
kearsipan di Indonesia dimana undang-undang Perundang-Undangan yang ada relevansinya
nomor 7 tahun 1971 lebih fokus pada arsip statis, dengan objek yang akan dibahas, data sekunder
sedangkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 ini akan diperoleh dengan berpedoman pada
tidak hanya fokus kepada arsip statistik tetapi juga literatur-literatur sehingga dinamakan penelitian
kepada arsip dinamis, jadi mulai dari awal sampai kepustakaan.
55
Copyrights © 2017, Jurnal Pari

Vol 3 No. 1.indd 55 3/16/18 6:54 AM


J.Pari Vol 3 No.1 Juli 2017 : 53-62

Penelitian Kepustakaan adalah penelitian Pengelolaan Arsip Dinamis (Aktif dan Inaktif), yakni
yang dilakukan dengan mempelajari bahan-bahan Penciptaan Arsip, Penggunaan dan Pemeliharaan
hukum yang berkaitan dengan data sekunder yang arsip, Penyusutan arsip, untuk mendukung
terdiri dari : pengelolaan arsip Dinamis yang efektif dan efisiens,
1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 pencipta arsip membuat klasifikasi arsip, jadwal
tentang Kearsipan retensi arsip, serta sistem klasifikasih keamanan
2. Peraturan Menteri KP Nomor : 52/PERMEN- dan akses arsip. Pengelola kearsipan juga terbukti
KP/2014 tentang Kearsipan bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan,
3. Peraturan Menteri KP Nomor : 53/PERMEN- keautentikan, keutamaan, dan keselamatan arsip
KP/2014 tentang Pedoman Umum Tata yang di kelolanya.
Naskah Dinas Pelaksanaan Pengelolaan Arsip Dinamis
4. Majalah Kearsipan 1. arsip yang autentik, utuh terpercaya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
HASIL DAN PEMBAHASAN 2. Penciptaan arsip dilaksanakan berdasarkan
Dalam menghadapi tantangan diera analisis tugas dan fungsi organisasi pencipta
globalisasi sekaligus mendukung terwujudnya arsip
penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan 3. Penciptaan arsip harus memenuhi komponen
bersih, serta peningkatan kualitas pelayanan struktur, isi dan konteks arsip
publik, penyelenggaraan kearsipan di lembaga 4. Untuk memenuhi ketentuan peraturan
pemerintahan dan lembaga pendidikan, perusahaan, perundangan yang berlaku, pencipta arsip
organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan mengatur dan mendokumentasikan proses
perseorangan harus dilakukan dalam suatu sistem pembuatan dan penerimaan arsip secara
penyelenggaraan kearsipan yang komprehensif akurat penggunaannya.
dan terpadu. Sementara disisi lain ketentuan dan 5. Penciptaan arsip telah dilaksanakan dengan
pengaturan yang berkaitan dengan penyelenggaraan baik dan benar sehingga menghasilkan Dan
kearsipan masih bersifat parsial dan tersebar dalam Pemeliharaan Arsip Dinamis yakni Pencipta
berbagai peraturan perundang-undangan sehingga arsip wajib menyediakan arsip dinamis bagi
perlu diatur secara komprehensif dalam suatu kepentingan arsip yang berhak
undang-undang tersendiri. 6. Penyusutan Arsip yakni untuk meningkatkan
Kearsipan yang ada di Unit Kerja Teknis efisiensi dan efektifnya pengelolaan kearsipan
Sekolah Usaha Perikanan Menengah Sorong telah wajib melakukan upaya penyusutan arsip
di tangani oleh pengelola kearsipan yang tugasnya adalah sebagai berikut Penyusutan arsip
mengolah, menata, mengidentifikasi terhadap dilaksanakan oleh pencipta arsip, Penyusutan
arsip-arsip yang sudah sampai 10 Tahun seperti arsip dilaksanakan berdasarkan Jenis Retensi
arsip-arsip umum yang waktunya sudah harus di Arsip dengan memperhatikan kepentingan,
musnahkan agar tidak tertumpuk pada box file, pencipta arsip yang ada pada unit pelaksana
lemari dan ruangan arsip. Merujuk ke pemusnahan teknis.
arsip harus berpedoman pada ketentuan dan 7. Ketentuan mengenai penyusutan arsip
peraturan yang berlaku, karena tidak semudah diatur dengan peraturan pemerintah yakni
pemusnahan naskah maupun dokumen pada Kementerian Kelautan dan Perikanan.
lembaga pemerintah dan lembaga pendidikan yang 8. Pemindahan Arsip yakni untuk jenis-jenis
tidak merujuk pada peraturan dan perundang- arsip yang sudah tergolong dalam arsip
undangan yang berlaku. inaktif oleh unit kerja pencipta arsip sesuai
Sistimatika pengelolaan kearsipan pada dengan peraturan perundangan yang berlaku,
Sekolah Usaha Perikanan Menengah Sorong maka unit pencipta arsip wajib melaksanakan
berpedoman pada Peraturan Menteri Kelautan Pemindahan arsip inaktif dari pengolah ke unit
dan Perikanan, dan telah sesuai dengan Standar kearsipan, Pemusnahan arsip yang telah habis
Operasional Prosedur (SOP) Kearsipan. retensi dan yang tidak memiliki nilai guna yang
Adapun pengelolaan arsip yang dilakukan di laksanakan
oleh staf pengelola kearsipan pada Sekolah 9. sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang
Usaha Perikanan Menengah Sorong meliputi : berlaku.
56
Copyrights © 2017, Jurnal Pari

Vol 3 No. 1.indd 56 3/16/18 6:54 AM


Implementasi Sistem PengelolaanKearsipan Yang Evektif Pada Unit Pelaksana Teknis ........................... (Arfa Fakaubun)

Sistem pemberkasan kearsipan di Unit Kerja provenance), Aturan asli (principle of original order),
Teknis Sekolah Usaha Perikanan Menengah Sorong Keamanan dan keselamatan, Keprofesionalan,
adalah sistem pemberkasan berdasarkan subyek Akuntabilitas, Kemanfaatan, dan Kepentingan
yang dilakukan dengan sistem penyimpanan arsip umum.
berdasarkan permasalahan topik atau pokok masalah Fungsi kearsipan dalam suatu lembaga atau
yang sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi instansi pemerintah adalah dapat menyimpan
yang jenis arsipnya lebih mudah disajikan dengan semua surat atau naskah selama diperluhkan,
menyebut nama subyek. Disamping itu sistem dapat menyiapkan surat atau naskah setiap kali
pemberkasan berdasarkan subyek dapat diterapkan diperluhkan, dapat menyiapkan surat atau naskah
untuk menata arsip-arsip korespondensi. yang diperluhkan menjadi satu, sehingga merupakan
Pola penanganan arsip secara sentralisasi atau suatu riwayat hidup yang lengkap.
terpusat yakni tempat penanganan dan penyimpanan Peralatan yang digunakan dalam sistem
arsip pada satu bagian yaitu dibagian Tata Usaha dan kearsipan sebagai penyimpanan dan penemuan
sekertariat. Dalam penanganan arsip menggunakan kembali arsip adalah sebagai berikut :
kartu Kendali atau buku kendali. kegunaan dari kartu
kendali atau buku kendali ini untuk memudahkan Filing Cabinet
pencari dari masing-masing bagian yang mempunyai Filing cabinet terdiri dari laci-laci yang digunakan
arsip tersebut untuk ditemukan oleh arsiparis. untuk menyimpan dokumen atau surat naskah yang
Pola penanganan arsip secara desentralisasi telah menjadi arsip.
yaitu pola yang dilakukan oleh masing-masing bagian Gambar 1. Filing Cabinet
yang mempunyai arsip, baik itu penyusutan dan
penyimpanan. dari pola ini setiap bagian-bagian akan
mempunyai tempat penyimpanan arsip sendiri.
Adapun penerapan sistem pemberkasan
berdasarkan subyek dapat dilaksanakan secara
konsisten, logis dan sistimatis. Maka perlu
dibuatkan bagan/pola klasifikasi yang berupa
daftar pengelompokan subyek yang dibuat secara
berjenjang dan disusun berdasarkan tugas dan fungsi
organisasi.
Pemberkasan arsip dilakukan tanpa menunggu
volume arsip banyak dan menumpuk untuk segerah
disimpan, sehingga tidak akan akan menyulitkan
Sumber : Tata Usaha SUPM Sorong
dalam penataannya. Meneliti arsip juga untuk
menetapkan apakah arsip sudah layak untuk Guide
disimpan, juga meneliti apakah lampiran-lampirannya
Guide sebgai pembatas unutk memisahkan arsip
lengkap sebagaimana dimaksud, serta menetapkan
berdasarkan jenisnya, sesuai sistem penyimpanan
apakah perlu disimpan bersama menjadi satu dengan
arsip yang digunakan. Biasanya guide dilengkapi
suratnya, ataukah disimpan sendiri karena bentuk
dengan tab untuk mencantumkan pokok masalah
fisiknya tidak memungkinkan untuk disimpan.
atau kode-kode klasifikasi arsip.
Penyelenggaraan kearsipan bertujuan untuk
Gambar 2. GUIDE ARSIP
menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang Pembatas dalam Penyimpanan Arsip
dilakukan oleh Lembaga Negara, Pemerintah dan
Lembaga Pendidikan, menjamin ketersediaan arsip
yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang
sah, dan menjamin terwujudnya pengelolaan arsip
yang andal dan pemanfaatan arsip sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
Penyelenggaraan kearsipan dilaksanakan
berasaskan Kepastian hukum, Keautentikan dan
keterpercayaan, Keutuhan, Asal usul (principle of Sumber : Tata Usaha SUPM Sorong

57
Copyrights © 2017, Jurnal Pari

Vol 3 No. 1.indd 57 3/16/18 6:54 AM


J.Pari Vol 3 No.1 Juli 2017 : 53-62

Map Gantung Hanging Folder Gambar 5. BUKU ARSIP


Mencatat Surat Masuk Dan Keluar Telah Selesai di Proses
Map gantung merupakan tempat atau folder
yang digunakan untuk menyimpan dokumen arsip.
Jika kita menyimpan arsip dalam lemari arsip atau
filing cabinet, dapat menggunakan hanging folder
atau map gantung.

Gambar 3. Map Gantung


Menyimpan arsip pada Filing Cabinet

Sumber : Tata Usaha SUPM Sorong

Komputer
Komputer merupakan alat untuk menyimpan
dan mengelola arsip dalam bentuk digital.

Gambar 6. KOMPIUTER
Pengelola Arsip Digital
Sumber : Tata Usaha UPM Sorong

Ordner
Ordner merupakan map untuk penyimpanan
dokumen arsip, yang juga menggunakan lemari
kayu, kaca maupun alumenium, dalam ordner
dilengkapi dengan besi untuk mengikat arsip yang
telah diberi lubang sebelumnya.
Gambar 4. ORDNER FILE
Penyimpanan Arsip yang Telah di Bolong

Sumber : Tata Usaha SUPM Sorong

Buku arsip
Buku arsip digunakan untuk mencatat semua
surat yang telah selesai diproses baik itu surat
masuk maupun surat keluar. Buku arsip berfungsi
sebagai pedoman dalam penyimpanan arsip
Sumber : Tata Usaha SUPM Sorong

58
Copyrights © 2017, Jurnal Pari

Vol 3 No. 1.indd 58 3/16/18 6:54 AM


Implementasi Sistem PengelolaanKearsipan Yang Evektif Pada Unit Pelaksana Teknis .................................. (Arfa Fakaubun)

Scanner Maksud dan tujuan ditetapkannya sistem


Scanner merupakan alat untuk memindai pemberkasan arsip di Sekolah Usaha Perikanan
dokumen yang akan disimpan secara digital. Menengah Sorong adalah sebagai petunjuk untuk
Gambar 7. Scanner melaksanakan penyimpanan dan penyusutan arsip
Mengkopi arsip secara digital
berdasarkan sistem pemberkasan subyek dan jenis-
jenis peralatan yang digunakan serta menunjang
terlaksananya penyusunan arsip yang berdaya guna
dan berhasil guna.
Langkah-langkah pemberkasan meliputi
pemeriksaan berkas, pengelompokan berkas dalam
folder, penentuan indeks, pengkodean, tunjuk
silang, penyortiran dan penyimpanan berkas serta
memasukan arsip dalam folder.
Pemeriksaan berkas dilakukan untuk
mengetahui apakah suatu berkas surat sudah siap
Sumber : Tata Usaha SUPM Sorong
untuk disimpan, setelah dilakukan pemeriksaan
berkas surat dan dapat dipastikan bahwa berkas
Langkah-langkah kearsipan atau prosedur surat tersebut siap untuk disimpan.
penyimpanan arsip adalah sebagai berikut : Pengelompokan Berkas Arsip dalam Folder
1. Pengumpulan dokumen atau surat yang dilakukan agar arsip tertata dengan baik dan rapih
berasal dari berbagai unit organisasi yang agar sewaktu-waktu mudah ditemukan kembali.
dikumpulkan pada bagian kearsipan
2. Memeriksa dan menyortir atau memilah-milah Tabel 2. Bentuk seri. Sebagai Pedoman dalam memberikan
dokumen yang akan disimpan apakah sudah kode pada dokumen arsip
siap disimpan atau belum, petugas kearsipan
No Nama surat Bentuk Kode Ket
memerikasa tanda atau perintah simpan
(relase mark) yang menunjukan surat atau 1. Undangan TU 330 Arsip
dokumen tersebut sudah benar-benar akan 2. MOU KU 440 Arsip
disimpan yang diberikan kode bahwa telah
selesai diproses dan diarsipkan. 3. Cuti Pegawai KP 610 Arsip

3. Mengindeks merupakan kegiatan menentukan Sumber : Tata Usaha SUPM Sorong


kata tangkap yang digunakan sebagai identitas
Penyortian berkas surat dalam filing sistem
surat yang disimpan
subyek dilakukan berdasarkan subyek utama, sub
4. Memberi kode merupakan kegiatan menuliskan
subyek serta rinciannya atau melalui kode-kode
kode pada surat atau pada kolom yang sudah
yang ditetapkan dalam pola klasifikasi surat.
tersediah di dalam lembar disposisi, kode
tersebut diambil dari kata tangkap yang telah Tabel 3. Bentuk berkas surat Mencatata Dokumen Surat
diindeks
Tgl Alamat Dari Surat Masuk
No
Tabel 1. Memberikan Kode Surat. Memberikan kode pada masuk pengirim tgl No surat Perihal Kode
Arsip Surat 161/
Surat
No Nama surat Bentuk Kode Ket 001 17/3/17 BRSDM 27/2/17 BRSDM/ TU.210
Edaran
II/17
1. Undangan TU 330 Arsip
Sumber : Tata Usaha SUPM Sorong
2. MOU KU 440 Arsip
Langkah-langkah penemuan kembali arsip, jika
3. Cuti Pegawai KP 610 Arsip
arsip diperlukan atau digunakan maka akan terjadi
Sumber : Tata Usaha SUPM Sorong proses pencarian atau penemuan kembali arsip,
Tujuan utama pemberkasan arsip adalah untuk jika ada pihak yang ingin menggunakan arsip atau
memudahkan penemuan kembali berkas secara melakukan proses penemuan kembali arsip, maka
cepat dan tepat apabila sewaktu-waktu diperlukan. langkah-langkah yang harus dilakukan adalah

59
Copyrights © 2017, Jurnal Pari

Vol 3 No. 1.indd 59 3/16/18 6:54 AM


J.Pari Vol 3 No.1 Juli 2017 : 53-62

1. Mengetahui jenis arsip yang ingin digunakan Penyusutan arsip adalah memindahkan arsip
atau di cari. inaktif dari unit pengelola ke unit kearsipan dalam
2. Menentukan kode berdasarkan nama yang lingkungan intern organisasi, pemusnahan arsip
diindeks juga harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3. Menentukan kode berdasarkan kode klasifikasi dan menyerahkan arsip statis dari unit kearsipan
pada surat atau naskah. ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
4. Mengambil arsip dari tempat penyimpanan Penyusutan arsip juga dapat di lakukan
dan mengantinya dengan bon pinjaman arsip dengan 3 cara yaitu :
atau out
5. slip jika dipinjam 1 lembar arsip, jika yang Retensi
dipinjam 1 folder maka harus dibuat out folder. Retensi adalah penyusutan arsip yang
Sistem Nomor Berdasarkan Subyek. Suatu dilakukan berdasarkan jadwal retensi yang
sistem nomor yang menekankan subyek sebagai dimiliki oleh arsiparis, dimana setiap arsip
pedoman penomorannya, sistem ini menggunakan akan dimusnahkan atau dipindahkan apabila
nomor secara berurutan untuk menentukan kode telah memasuki masa retensinya.
dari subyek tertentu. Dalam penomoran dapat
menggunakan angka seluruhnya (perenomorik) Periodik
atau gabungan huruf dengan angka (alphanomorik). Periodik merupakan suatu penyusutan atau
Misalnya : pemusnahan arsip berdasarkan jadwal
retensi yang telah dibuat atau berdasarkan
Undangan = TU . 330 pentingnya arsip. Hal ini dilakukan setahun
Sistem subyek atau masalah sistem (kode sekali.
klasifikasi) penyimpanan dan penemuan kembali
arsip berdasarkan masalah atau pokok isi surat, Per Proyek
sistem masalah ini bisa diambil dari perihal surat atau Per Proyek merupakan suatu penyusutan
bidang usaha, dalam hal ini surat-surat berdasarkan arsip tentang suatu proyek, apabila proyek
perihal surat, misalnya surat yang berhubungan tersebut telah selesai maka semua arsip
dengan kelompok surat keputusan penerimaan tersebut disusun berdasarkan urutan tanggal
peserta didik baru di simpan di kelompok Surat (kronologis kemudian disatukan dengan tali
Keputusan (SK) dan sebagainya. atau box untuk kemudian disimpan pada
Daftar klasifikasi dalam kearsipan merupakan gudang arsip.
suatu pedoman untuk pemberian kode arsip
sekaligus merupakan pedoman penyimpanan dan Tujuan penyusutan arsip agar arsip tidak
penemuan kembali arsip. Khusus dalam kearsipan menumpuk pada ruangan arsip, menjamin
sistem masalah daftar kalsifikasi dibuat dahulu dan tersedianya informasi yang benar-benar berguna,
ditetapkan oleh organisasi unit dijadikan sebagai efisiensi dan efektif, dan menjamin keselamatan
pedoman, untuk organisasi yang kecil biasanya bahan bahan pertanggung jawaban yang sah.
klasifikasinya berdasarkan masalah utama dan sub Teknik penyusutan berdasarkan jadwal
masalah, sedangkan untuk organisasi yang besar retensi arsip, non jadwal retensi arsip. Tujuan
klasifikasi dibuat berdasarkan masalah utama, sub dari jadwal retensi arsip yaitu penyisihan arsip-
masalah dan sub-sub masalah. arsip dengan tepat bagi arsip-arsip yang tidak
memiliki jangka waktu simpan, penyimpanan
Tabel 4. Sistem Masalah
sementara arsip-arsip yang tidak diperlukan bagi
No
Masalah
Masalah Utama
Sub kepentingan administrasi, pemeliharaan arsip-
Subyek Masalah arsip yang bernilai permanen.
1. Kepegawaian Kenpat Pegawai KP Penyusunan jadwal retensi arsip agar
2. Keuangan Keuangan KU kegiatan yang perlu dilakukan dalam menentukan
3. Tata Usaha Undangan TU jangka waktu retensi arsip meliputi kegiatan-
4. HUMAS Pelayanan publik HM
kegiatan inventarisasi dan menilai kegunaan arsip

Sumber : Tata Usaha SUPM Sorong

60
Copyrights © 2017, Jurnal Pari

Vol 3 No. 1.indd 60 3/16/18 6:54 AM


Implementasi Sistem PengelolaanKearsipan Yang Evektif Pada Unit Pelaksana Teknis .................................. (Arfa Fakaubun)

Tabel 5. JADWAL RETENSI ARSIP


Membantu dalam Penyusutan Arsip
Nilai
Pokok Perincian Jangka waktu penyimpanan
Sementara Permanen
Kepeg Kenpat Ujian Kenpat Aktif 2 Thn v
Keuangan Gaji Daftar gaji PNS Aktif 10 -20 thn v
Tata Usaha Und Und. rakernis Aktif 3 thn v
Kesiswaan Surat ket surat ket. Benar peserta didik Aktif 2 thn v
Sumber : Tata Usaha SUPM Sorong

KESIMPULAN Terima Kasih juga penulis ucapkan kepada


Pelaksanaan sistem kearsipan yang efektif Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
dan efisien meliputi tahapan-tahapan yang pada SUPM Sorong yang telah membantu dan
saling berkaitan antara Tata Naskah Dinas dan memberikan ide-ide, maupun suport sehingga
Tata Kearsipan, dan saling mendukung serta penulis membuat jurnal ilmiah ini dapat berjalan
saling menjelaskan sehingga penanganan arsip sesuai jadwal yang ditentukan dari Sekretaris
secara baik, terencana, konsepsional dan secara Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan
profesional. Pengelolaan arsip merupakan bagian dan Perikanan.
dari pada wawasan dan ruang lingkup sistem
informasi manajemen. Keberhasilan pelaksanaan Daftar Pustaka.
manajemen arsip akan mencapai hasil yang baik
bilamana ditunjang dengan ketersediaan fasilitas Abubakar, Radi. 1997. Cara-cara Pengelolaan
dan teknologi informasi kearsipan yang handal. Kearsipan yang Praktis dan Efisien, Jakarta

SARAN Abubakar, Radi. 1991. Pola Kearsipan Modern :


Dalam pembuatan Jurnal Ilmiah ini masih Sistem Kartu Kendali. Jakarta
jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik yang Martono, Boedi. 1994. Peanataan Berkas dalam
membangun sangat diharapkan oleh penulis Manajemen Kearsipan. Jakarta. Sinar Harapan
agar menjadi pedoman bagi penulis jurnal ilmiah
berikutnya. Soedjodi, Drs, F.X, MPA, (1995), Organisasi dan
Metode, Jakarta

Wursanto, Ig. 1991. Himpunan Peraturan


UCAPAN TERIMA KASIH
Perundang-undangan tentang Kearsipan.
Terima Kasih penulis ucapkan kepada Bapak
Yogyakarta.
MASKURI, S.Pi.,M.Si selaku Kepala Sekolah
yang mengijinkan penulis untuk membuat jurnal
ilmiah ini sehingga dapat terlaksana sesuai jadwal
yang ditentukan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak
Rasman, S.Pi selaku Kasuubag Tata Usaha yang
selalu mengingatkan penulis dalam membuat
jurnal ilmiah ini agar terlalsana sesuai jadwal yang
ditentukan.

61
Copyrights © 2017, Jurnal Pari

Vol 3 No. 1.indd 61 3/16/18 6:54 AM


J.Pari Vol 3 No.1 Juli 2017 : 53-62

GAMBAR LEMARI ARSIP


SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR
SERTA ARSIP KEPEGAWAIAN
5. SURAT KELUAR

6. SURAT KELUAR

7. ARSIP KEPEGAWAIAN

62
Copyrights © 2017, Jurnal Pari

Vol 3 No. 1.indd 62 3/16/18 6:54 AM

Anda mungkin juga menyukai