6795 18868 1 PB PDF
6795 18868 1 PB PDF
(Arfa Fakaubun)
Jurnal Pari
PENTINGNYA LITERASI INFORMASI DIGITAL BAGI
PUSTAKAWAN DALAM MENDUKUNG KEGIATAN
e-mail:jurnalpari@gmail.com
LITBANG
Ketut Masiani
JURNAL PARI
MENGAPA HARUS KE PERPUSTAKAAN?
Suyatno
p-ISSN: 2502-0730
KAJI ULANG TERHADAP DOKUMEN SISTEM
PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN (PROSEDUR,
INSTRUKSI KERJA, DAN FORMULIR) VERSI ACUAN
SNI 7496:2009 YANG DISESUAIKAN DENGAN
PEDOMAN KNAPP 02:2017
Yani Pebrianti
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
ANALISIS SITIRAN ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL
e-ISSN : 2549-0133
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan RISET AKUAKULTUR
Syarianah
Jakarta ISSN
J. Pari Volume 3 Nomor 1 Hal. 1 - 102
Juli 2017 2502-0730
Arfa Fakaubun
Sekolah Usaha Perikanan Menengah Sorong
Diterima tanggal : 20 Maret 2017 diterima setelah perbaikan : 8 Mei 2017 disetujui terbit : 29 Juni 2017
ABSTRAk
Kearsipan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Tata Naskah Dinas, kerena Tata Naskah Dinas merupakan
Pedoman Umum dalam pelaksanaan Tugas dan Fungsi Administrasi Perkantoran. dan sangat mendukung kelancaran arus
komunikasi kedinasan antar instansi Pemerintah dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan
serta Pelayanan Publik. Kearsipan dan Tata Naskah Dinas di Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Sorong
Berpedoman pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 53/PERMEN-KP/2014 tentang Kearsipan dan Nomor
52/PERMEN-KP/2014 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas. Dalam Pengelolaan kearsipan yang baik dan benar
disetiap instansi, Pemerintah berkewajiban mengembangkan kwantitas dan kwalitas Sumber Daya Manusia yang memiliki
kompetensi dan profesionalitas dibidang kearsipan. Pengelolaan Arsip terdiri dari Arsip Aktif dan Arsip Inaktif, pencipta
arsip secara baik dan benar sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan pengelolaan kearsipan
dilaksanakan untuk menjamin ketersediaan arsip dalam penyelenggaraan kegiatan sebagai bahan akuntabilitas kinerja dan
alat bukti yang sah berdasarkan suatu sistem penciptaan arsip. Undang-Undang Kearsipan Nomor 43 Tahun 2009 bahwa
sistem kearsipan diperluhkan penyelengaraan kearsipan yang sesuai dengan prinsip kaidah dan standar kearsipan sebagai
mana dibutuhkan oleh suatu sistem penyelenggaraan kearsipan yang efektif, terpadu dan terjamin kerahasiaannya.
ABSTRACT
Archive is an integral part of the Official scripts, because the Official scripts are General Guidelines for the
implementation of tasks and administrative functions. This strongly supports the official communication among governent
agencies in the implementation of governance, development and public Service. Archive and the Official scripts in
Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Sorong based on the Kementerian Kelautan dan Perikanan Number : 53
/PERMEN-KP/2014 on Archives and Number : 52 /PERMEN-KP/2014 on general guidelines for the Official scripts. The
archival management is good and true in evary instance, the goverment should be develop the quality and quantity of
human resource who have the competence and professionalism in the field of archives. Archive file management were
composed of active and inactive archives, archive creator properly and correctly in accordance with the laws in force
and management legislation implemented to ensure availability of archive records in the implementation of the activities
as a performance accountability and legal evidence is based on a system of archive creation. Legislation number. 43 on
2009 that filing that the archive system accordance with the rules and principles of archive standards as reguired by the
implementation of a system archival efective, integrated and confidential.
keunit kearsipan, pemusnahan arsip yang hulu sudah diatur dalam Undang-Undang tersebut.
tidak memiliki nilai guna dan penyerahan arsip Arih Murwati bahwa sesuai dengan amanat
statis kepada lembaga kearsipan. pasal 12 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009
Menurut Egunio Casanova (1867-1951) tentang kearsipan, Arsip Nasional Republik
dalam bukunya Archivistica bahwa Arsip sebagai Indonesia membangun Sistem Kearsipan Nasional
penambahan secara tertib dokumen-dokumen yang untuk memberiakn Informasi yang autentik dan
diciptakan selama kegiatannya oleh suatu lembaga utuh dalam mewujudkan arsip sebagai tulang
atau perorangan, dan dipelihara untuk pelaksanaan punggung manajemen penyelenggaraan negara,
tujuan politik, hukum, atau budaya oleh lembaga memori kolektif bangsa dan simpul pemersatu
perorangan tersebut. bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Menurut The Liang Gie dalam bukunya Indonesia.
Administrasi perkantoran bahwa arsip adalah
Kumpulan warkat yang disimpan secara teratur, METODE :
berencana dan mempunyai suatu kegunaan agar
setiap kali diperluhkan dapat cepat ditemukan Metode yang digunakan adalah Metode
kembali. Kualitatif.
Menurut (Barlian 2013:15) bahwa Upaya Metode Kualitatif merupakan Metode Penelitian
untuk memenuhi hak warga negara, termasuk hak Naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada
untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi kondisi yang alamiah karena data atau dokumen
merupakan wujud pelaksanaan amanat konstitusi yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat
Unadng-Undang Dasar Tahun 1945 pasal 28 yang kualitatif. Analisis data yang dilakukan bersifat
berbunyi “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di
dan memperoleh informasi untuk mengembangkan lapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak hipotesis atau teori.
untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, Metode tersebut dimaksudkan untuk
mengolah dan menyampaikan informasi dengan mempelajari dan meneliti bagaimana pelaksanaan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”. berdasarkan Implementasi Sistem Pengelolaan
(Sjachroni, 2015:17) Kepala Arsip Nasional Kearsipan yang Evektif.
Republik Indonesia bahwa mulai berkembangnya Lokasi Penelitian berada di Sekolah Usaha
Sistem Kearsipan Nasional dengan memanfaatkan Perikanan Menengah Sorong yang beralamat
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dikenal di Jalan Jenderal Ahmat Yani No.32 Kelurahan
sebagai Sistem Pengelolaan Arsip berbasis Klakublik Kota Sorong Provinsi Papua Barat.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (SIPATI).
Kemudian (Oetomo,2015:18) memperkenalkan 3.2 Jenis dan Sumber Data
arsip kepada Masyarakat. Pada masa ini pula Jenis dan Sumber Data terdiri dari :
lahirnya Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 1. Data Primer adalah data yang di peroleh
tentang Kearsipan yang menggantikan Undang- langsung dari lapangan disamping
Undang Nomor 7 Tahun 1971, perubahan besar dokuen tertulis, biasanya didapatkan dari
terlihat dari pengertian arsip, dimana dalam Undang- subjek penelitian dengan cara melakukan
Undang Nomor 7 Tahun 1971 yang dimaksud pengamatan, percobaan atau wawancara
dengan arsip adalah naskah-naskah, sedangkan langsung dengan responden.
dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 arsip 2. Data Sekunder adalah data yang tidak
adalah rekaman kegiatan dalam segalah bentuk langsung diperoleh dari sumber pertama,
dan media. dan telah tersusun dalam bentuk dokumen
Menurut Djoko undang-undang baru ini tertulis. Data-data yang digunakan adalah
membawah perubahan yang seknifikan dalam dunia melalui buku-buku referensi serta Peraturan
kearsipan di Indonesia dimana undang-undang Perundang-Undangan yang ada relevansinya
nomor 7 tahun 1971 lebih fokus pada arsip statis, dengan objek yang akan dibahas, data sekunder
sedangkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 ini akan diperoleh dengan berpedoman pada
tidak hanya fokus kepada arsip statistik tetapi juga literatur-literatur sehingga dinamakan penelitian
kepada arsip dinamis, jadi mulai dari awal sampai kepustakaan.
55
Copyrights © 2017, Jurnal Pari
Penelitian Kepustakaan adalah penelitian Pengelolaan Arsip Dinamis (Aktif dan Inaktif), yakni
yang dilakukan dengan mempelajari bahan-bahan Penciptaan Arsip, Penggunaan dan Pemeliharaan
hukum yang berkaitan dengan data sekunder yang arsip, Penyusutan arsip, untuk mendukung
terdiri dari : pengelolaan arsip Dinamis yang efektif dan efisiens,
1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 pencipta arsip membuat klasifikasi arsip, jadwal
tentang Kearsipan retensi arsip, serta sistem klasifikasih keamanan
2. Peraturan Menteri KP Nomor : 52/PERMEN- dan akses arsip. Pengelola kearsipan juga terbukti
KP/2014 tentang Kearsipan bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan,
3. Peraturan Menteri KP Nomor : 53/PERMEN- keautentikan, keutamaan, dan keselamatan arsip
KP/2014 tentang Pedoman Umum Tata yang di kelolanya.
Naskah Dinas Pelaksanaan Pengelolaan Arsip Dinamis
4. Majalah Kearsipan 1. arsip yang autentik, utuh terpercaya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
HASIL DAN PEMBAHASAN 2. Penciptaan arsip dilaksanakan berdasarkan
Dalam menghadapi tantangan diera analisis tugas dan fungsi organisasi pencipta
globalisasi sekaligus mendukung terwujudnya arsip
penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan 3. Penciptaan arsip harus memenuhi komponen
bersih, serta peningkatan kualitas pelayanan struktur, isi dan konteks arsip
publik, penyelenggaraan kearsipan di lembaga 4. Untuk memenuhi ketentuan peraturan
pemerintahan dan lembaga pendidikan, perusahaan, perundangan yang berlaku, pencipta arsip
organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan mengatur dan mendokumentasikan proses
perseorangan harus dilakukan dalam suatu sistem pembuatan dan penerimaan arsip secara
penyelenggaraan kearsipan yang komprehensif akurat penggunaannya.
dan terpadu. Sementara disisi lain ketentuan dan 5. Penciptaan arsip telah dilaksanakan dengan
pengaturan yang berkaitan dengan penyelenggaraan baik dan benar sehingga menghasilkan Dan
kearsipan masih bersifat parsial dan tersebar dalam Pemeliharaan Arsip Dinamis yakni Pencipta
berbagai peraturan perundang-undangan sehingga arsip wajib menyediakan arsip dinamis bagi
perlu diatur secara komprehensif dalam suatu kepentingan arsip yang berhak
undang-undang tersendiri. 6. Penyusutan Arsip yakni untuk meningkatkan
Kearsipan yang ada di Unit Kerja Teknis efisiensi dan efektifnya pengelolaan kearsipan
Sekolah Usaha Perikanan Menengah Sorong telah wajib melakukan upaya penyusutan arsip
di tangani oleh pengelola kearsipan yang tugasnya adalah sebagai berikut Penyusutan arsip
mengolah, menata, mengidentifikasi terhadap dilaksanakan oleh pencipta arsip, Penyusutan
arsip-arsip yang sudah sampai 10 Tahun seperti arsip dilaksanakan berdasarkan Jenis Retensi
arsip-arsip umum yang waktunya sudah harus di Arsip dengan memperhatikan kepentingan,
musnahkan agar tidak tertumpuk pada box file, pencipta arsip yang ada pada unit pelaksana
lemari dan ruangan arsip. Merujuk ke pemusnahan teknis.
arsip harus berpedoman pada ketentuan dan 7. Ketentuan mengenai penyusutan arsip
peraturan yang berlaku, karena tidak semudah diatur dengan peraturan pemerintah yakni
pemusnahan naskah maupun dokumen pada Kementerian Kelautan dan Perikanan.
lembaga pemerintah dan lembaga pendidikan yang 8. Pemindahan Arsip yakni untuk jenis-jenis
tidak merujuk pada peraturan dan perundang- arsip yang sudah tergolong dalam arsip
undangan yang berlaku. inaktif oleh unit kerja pencipta arsip sesuai
Sistimatika pengelolaan kearsipan pada dengan peraturan perundangan yang berlaku,
Sekolah Usaha Perikanan Menengah Sorong maka unit pencipta arsip wajib melaksanakan
berpedoman pada Peraturan Menteri Kelautan Pemindahan arsip inaktif dari pengolah ke unit
dan Perikanan, dan telah sesuai dengan Standar kearsipan, Pemusnahan arsip yang telah habis
Operasional Prosedur (SOP) Kearsipan. retensi dan yang tidak memiliki nilai guna yang
Adapun pengelolaan arsip yang dilakukan di laksanakan
oleh staf pengelola kearsipan pada Sekolah 9. sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang
Usaha Perikanan Menengah Sorong meliputi : berlaku.
56
Copyrights © 2017, Jurnal Pari
Sistem pemberkasan kearsipan di Unit Kerja provenance), Aturan asli (principle of original order),
Teknis Sekolah Usaha Perikanan Menengah Sorong Keamanan dan keselamatan, Keprofesionalan,
adalah sistem pemberkasan berdasarkan subyek Akuntabilitas, Kemanfaatan, dan Kepentingan
yang dilakukan dengan sistem penyimpanan arsip umum.
berdasarkan permasalahan topik atau pokok masalah Fungsi kearsipan dalam suatu lembaga atau
yang sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi instansi pemerintah adalah dapat menyimpan
yang jenis arsipnya lebih mudah disajikan dengan semua surat atau naskah selama diperluhkan,
menyebut nama subyek. Disamping itu sistem dapat menyiapkan surat atau naskah setiap kali
pemberkasan berdasarkan subyek dapat diterapkan diperluhkan, dapat menyiapkan surat atau naskah
untuk menata arsip-arsip korespondensi. yang diperluhkan menjadi satu, sehingga merupakan
Pola penanganan arsip secara sentralisasi atau suatu riwayat hidup yang lengkap.
terpusat yakni tempat penanganan dan penyimpanan Peralatan yang digunakan dalam sistem
arsip pada satu bagian yaitu dibagian Tata Usaha dan kearsipan sebagai penyimpanan dan penemuan
sekertariat. Dalam penanganan arsip menggunakan kembali arsip adalah sebagai berikut :
kartu Kendali atau buku kendali. kegunaan dari kartu
kendali atau buku kendali ini untuk memudahkan Filing Cabinet
pencari dari masing-masing bagian yang mempunyai Filing cabinet terdiri dari laci-laci yang digunakan
arsip tersebut untuk ditemukan oleh arsiparis. untuk menyimpan dokumen atau surat naskah yang
Pola penanganan arsip secara desentralisasi telah menjadi arsip.
yaitu pola yang dilakukan oleh masing-masing bagian Gambar 1. Filing Cabinet
yang mempunyai arsip, baik itu penyusutan dan
penyimpanan. dari pola ini setiap bagian-bagian akan
mempunyai tempat penyimpanan arsip sendiri.
Adapun penerapan sistem pemberkasan
berdasarkan subyek dapat dilaksanakan secara
konsisten, logis dan sistimatis. Maka perlu
dibuatkan bagan/pola klasifikasi yang berupa
daftar pengelompokan subyek yang dibuat secara
berjenjang dan disusun berdasarkan tugas dan fungsi
organisasi.
Pemberkasan arsip dilakukan tanpa menunggu
volume arsip banyak dan menumpuk untuk segerah
disimpan, sehingga tidak akan akan menyulitkan
Sumber : Tata Usaha SUPM Sorong
dalam penataannya. Meneliti arsip juga untuk
menetapkan apakah arsip sudah layak untuk Guide
disimpan, juga meneliti apakah lampiran-lampirannya
Guide sebgai pembatas unutk memisahkan arsip
lengkap sebagaimana dimaksud, serta menetapkan
berdasarkan jenisnya, sesuai sistem penyimpanan
apakah perlu disimpan bersama menjadi satu dengan
arsip yang digunakan. Biasanya guide dilengkapi
suratnya, ataukah disimpan sendiri karena bentuk
dengan tab untuk mencantumkan pokok masalah
fisiknya tidak memungkinkan untuk disimpan.
atau kode-kode klasifikasi arsip.
Penyelenggaraan kearsipan bertujuan untuk
Gambar 2. GUIDE ARSIP
menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang Pembatas dalam Penyimpanan Arsip
dilakukan oleh Lembaga Negara, Pemerintah dan
Lembaga Pendidikan, menjamin ketersediaan arsip
yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang
sah, dan menjamin terwujudnya pengelolaan arsip
yang andal dan pemanfaatan arsip sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
Penyelenggaraan kearsipan dilaksanakan
berasaskan Kepastian hukum, Keautentikan dan
keterpercayaan, Keutuhan, Asal usul (principle of Sumber : Tata Usaha SUPM Sorong
57
Copyrights © 2017, Jurnal Pari
Komputer
Komputer merupakan alat untuk menyimpan
dan mengelola arsip dalam bentuk digital.
Gambar 6. KOMPIUTER
Pengelola Arsip Digital
Sumber : Tata Usaha UPM Sorong
Ordner
Ordner merupakan map untuk penyimpanan
dokumen arsip, yang juga menggunakan lemari
kayu, kaca maupun alumenium, dalam ordner
dilengkapi dengan besi untuk mengikat arsip yang
telah diberi lubang sebelumnya.
Gambar 4. ORDNER FILE
Penyimpanan Arsip yang Telah di Bolong
Buku arsip
Buku arsip digunakan untuk mencatat semua
surat yang telah selesai diproses baik itu surat
masuk maupun surat keluar. Buku arsip berfungsi
sebagai pedoman dalam penyimpanan arsip
Sumber : Tata Usaha SUPM Sorong
58
Copyrights © 2017, Jurnal Pari
59
Copyrights © 2017, Jurnal Pari
1. Mengetahui jenis arsip yang ingin digunakan Penyusutan arsip adalah memindahkan arsip
atau di cari. inaktif dari unit pengelola ke unit kearsipan dalam
2. Menentukan kode berdasarkan nama yang lingkungan intern organisasi, pemusnahan arsip
diindeks juga harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3. Menentukan kode berdasarkan kode klasifikasi dan menyerahkan arsip statis dari unit kearsipan
pada surat atau naskah. ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
4. Mengambil arsip dari tempat penyimpanan Penyusutan arsip juga dapat di lakukan
dan mengantinya dengan bon pinjaman arsip dengan 3 cara yaitu :
atau out
5. slip jika dipinjam 1 lembar arsip, jika yang Retensi
dipinjam 1 folder maka harus dibuat out folder. Retensi adalah penyusutan arsip yang
Sistem Nomor Berdasarkan Subyek. Suatu dilakukan berdasarkan jadwal retensi yang
sistem nomor yang menekankan subyek sebagai dimiliki oleh arsiparis, dimana setiap arsip
pedoman penomorannya, sistem ini menggunakan akan dimusnahkan atau dipindahkan apabila
nomor secara berurutan untuk menentukan kode telah memasuki masa retensinya.
dari subyek tertentu. Dalam penomoran dapat
menggunakan angka seluruhnya (perenomorik) Periodik
atau gabungan huruf dengan angka (alphanomorik). Periodik merupakan suatu penyusutan atau
Misalnya : pemusnahan arsip berdasarkan jadwal
retensi yang telah dibuat atau berdasarkan
Undangan = TU . 330 pentingnya arsip. Hal ini dilakukan setahun
Sistem subyek atau masalah sistem (kode sekali.
klasifikasi) penyimpanan dan penemuan kembali
arsip berdasarkan masalah atau pokok isi surat, Per Proyek
sistem masalah ini bisa diambil dari perihal surat atau Per Proyek merupakan suatu penyusutan
bidang usaha, dalam hal ini surat-surat berdasarkan arsip tentang suatu proyek, apabila proyek
perihal surat, misalnya surat yang berhubungan tersebut telah selesai maka semua arsip
dengan kelompok surat keputusan penerimaan tersebut disusun berdasarkan urutan tanggal
peserta didik baru di simpan di kelompok Surat (kronologis kemudian disatukan dengan tali
Keputusan (SK) dan sebagainya. atau box untuk kemudian disimpan pada
Daftar klasifikasi dalam kearsipan merupakan gudang arsip.
suatu pedoman untuk pemberian kode arsip
sekaligus merupakan pedoman penyimpanan dan Tujuan penyusutan arsip agar arsip tidak
penemuan kembali arsip. Khusus dalam kearsipan menumpuk pada ruangan arsip, menjamin
sistem masalah daftar kalsifikasi dibuat dahulu dan tersedianya informasi yang benar-benar berguna,
ditetapkan oleh organisasi unit dijadikan sebagai efisiensi dan efektif, dan menjamin keselamatan
pedoman, untuk organisasi yang kecil biasanya bahan bahan pertanggung jawaban yang sah.
klasifikasinya berdasarkan masalah utama dan sub Teknik penyusutan berdasarkan jadwal
masalah, sedangkan untuk organisasi yang besar retensi arsip, non jadwal retensi arsip. Tujuan
klasifikasi dibuat berdasarkan masalah utama, sub dari jadwal retensi arsip yaitu penyisihan arsip-
masalah dan sub-sub masalah. arsip dengan tepat bagi arsip-arsip yang tidak
memiliki jangka waktu simpan, penyimpanan
Tabel 4. Sistem Masalah
sementara arsip-arsip yang tidak diperlukan bagi
No
Masalah
Masalah Utama
Sub kepentingan administrasi, pemeliharaan arsip-
Subyek Masalah arsip yang bernilai permanen.
1. Kepegawaian Kenpat Pegawai KP Penyusunan jadwal retensi arsip agar
2. Keuangan Keuangan KU kegiatan yang perlu dilakukan dalam menentukan
3. Tata Usaha Undangan TU jangka waktu retensi arsip meliputi kegiatan-
4. HUMAS Pelayanan publik HM
kegiatan inventarisasi dan menilai kegunaan arsip
60
Copyrights © 2017, Jurnal Pari
61
Copyrights © 2017, Jurnal Pari
6. SURAT KELUAR
7. ARSIP KEPEGAWAIAN
62
Copyrights © 2017, Jurnal Pari