Anda di halaman 1dari 14

STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Dokumentsi Kebidanan

Disusun oleh:

 Aulia Azizah Ulfah


 Alvina Tania
 Annisa Alifia B.
 Avita Putri
 Putri Yunita
 Ayu Aprilia
 Devi Nurindah
 Rohani Purba
 Sri Dewi N.

STIKES MITRA RIA HUSADA JAKARTA


SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul "Standar Asuhan Kebidanan" pada mata kuliah Dokumentasi Kebianan di
STIKes Mitra Ria Husada tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan motivasi berbagai pihak. Untuk
itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
membantu.

Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan


kemampuan penyusun. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
konstruktif sehingga kami dapat menyempurnakan makalah ini.

Jakarta, 03 Januari 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengetahuan menyeluruh dan penerapan tentang Standar Asuhan kebidanan sangat


penting jika bidan menilai status kesehatan ibu dan bayi secara akurat untuk memastikan bahwa
pemantauan sesuai dengan standar yang diharapkan dan mengurangi masalah kerusakan
lingkungan hidup manusia di bumi telah diketahui secara umum dan dapat memberikan dampak
kerugian bagi kesehatan ibu dan bayi sehingga dapat mengakibatkan kematian.

Kebidanan adalah bagian integral dari sistem kesehatan dan berkaitan dengan segala
sesuatu yang menyangkut pendidikan, praktek dan kode etik bidan dimana dalam memberikan
pelayanannya meyakini bahwa kehamilan dan persalinan adalah suatu proses fisiologi normal
dan bukan merupakan penyakit, walaupun pada beberapa kasus mungkin berkomplikasi sejak
awal karena kondisi tertentu atau komplikasi bisa timbul kemudian.

Asuhan Kebidanan adalah prosedur tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan
wewenang dalam lingkup prakteknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan, dengan
memperhatikan pengaruh - pengaruh sosial, budaya, psikologis, emosional, spiritual, fisik, etika
dan kode etik serta hubungan interpersonal dan hak dalam mengambil keputusan dengan prinsip
kemitraan dengan perempuan dan mengutamakan keamanan ibu, janin / bayi dan penolong serta
kepuasan perempuan dan keluarganya. Asuhan kebidanan diberikan dengan mempraktikan
prinsip-prinsip bela rasa, kompetensi, suara hati, saling percaya dan komitmen untuk memelihara
serta meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin / bayinya.

Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan dan
tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai kewenangan dan ruang lingkup prakteknya
berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Mulai dari pengkajian, perumusan diagnosa, atau masalah
kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan pencatatan asuhan kebidanan atau
dokumentasi.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran umum tentang masalah kebidanan di komunitas yaitu
“Standar Asuhan Kebidanan”.
2. Tujuan Khusus
Dengan pembuatan makalah ini maka mahasiswa diharapkan mampu :
a. Untuk mengetahui standar asuhan kebidanan.
b. Untuk mengetahui standar asuhan kebidanan dilihat dari ruang lingkup standar
pelayanan kebidanan.

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari standar asuhan kebidanan ?


2. Apa saja standar asuhan kebidanan ?
3. Apa saja standar asuhan kebidanan dilihat dari ruang lingkup standar pelayanan
kebidanan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Standar Asuhan Kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan dan
tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya
berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan.

Standar asuhan kebidanan sangat penting di dalam menentukan apakah seorang bidan
telah melanggar kewajibannya dalam menjelaskan tugas profesinya.

B. Standar Asuhan Kebidanan

Standar I : Pengkajian
a. Pernyataan standar
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan dan lengkap dari semua sumber
yang berkaitan dengan kondisi klien.
b. Kriteria pengkajian
1. Data tepat, akurat dan lengkap
2. Terdiri dari data subjektif (hasil anamnesa : Biodata, keluhan utama, riwayat obstetri,
riwayat kesehatan dan latar belakang sosial budaya)

Standar II : Perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan


a. Pernyataan Standar
Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian, menginterpretasikannya secara akurat
dan logis untuk menegakkan diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat.
b. Kriteria perumusan diagnosa dan atau masalah
1. Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan
2. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
3. Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan
Standar III : Perencanaan
a. Pernyataan standar
Bidan merencanakan suhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan masalah yang ditegakkan.
b. Kriteria perencanaan
1. Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi klien, tindakan segera,
tindakan antisipsi dan asuhan secara komprehensif.
2. Melibatkan klien / pasien dan keluarga
3. Mempertimbangkan kondisi psikologi, sosial budaya klien
4. Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien berdasarkan evidence based
dan memastikan bahwa asuhan yang diberikan bermanfaat untuk klien
5. Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, sumberdaya serta fasilitas yang
ada

Standar IV : Implementasi
a. Pernyataan Standar
Bidan melaksanakan rencan asuhan kebidanan secara komprehensif. Efektif, efisien dan aman
berdasarkan evidence based kepada klien/pasien dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif. Dilaknsakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
b. Kriteria
1. Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial – spiritual – kultural
2. Setiap tindakan suhan harus mendapatkan persetujuan dari klien atau keluarganya
3. Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based
4. Melibatkan klien dalam setiap tindakan
5. Menjaga privacy klien
6. Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
7. Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan
8. Menggunakan sumberdaya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai
9. Melakukan tindakan sesuai standar
10. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
Standar V : Evaluasi
a. Pernyataan Standar
Bidan melakukan evaluasi secara sistimatis dan berkesinambungan untuk melihat kefektifan dari
asuhan yang sudah diberikan sesuai dengan perubahan perkembangan kondisi klien.
b. Kriteria evaluasi
1. Penilaian dilakukan segera setelh selesai melaksanakan asuhan sesuai kondisi klien
2. Hasil evaluasi segera dicatat dan didokumentasikan pada klien
3. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
4. Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien.

Standar VI : Pencatatan asuhan kebidanan


a. Pernyataan standar
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap akurat, singkat, dan jelas mengenai
keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam memberikan asuhan kebidanan.
b. Kriteria pencatatan asuhan kebidanan
1. Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir yang tersedia
(rekam medis/KMS?status pasien/KIA)
2. Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP
3. S adalah data subyektif, mencatat hsil anamnesa
4. O adalah data obyektif, mencatat hasil pemeriksaan
5. A adalah data hasil analisa, mencatata diagnosa dan masalah kebidanan
6. P adalah pentalaksanaan mencatat selutuh perencanaan dan penatalaksanaan yang sudah
dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan segera, tindakan secara komprehensif :
penyuluhan, dukungan, kolaborasi evaluasi / follow up dan rujukan.
1. Standar Pelayanan Umum

Standar 1 (Persiapan untuk Kehidupan Keluarga Sehat)

Bidan memberikan penyuluhan dan nasihat kepada perorangan, keluarga, dan masyarakat
terhadap segala hal yang berkaitan dengan kehamilan, termasuk penyuluhan kesehatan umum,
gizi, keluarga berencana, kesiapan dalam menghadapi kehamilan dan menjadi calon orang tua,
menghindari kebiasaan yang tidak baik dan mendukung kebiasaan yang baik.

Standar 2 (Pencatatan dan Pelaporan)

Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang dilakukannya, yaitu registrasi semua ibu
hamil di wilayah kerja, rincian pelayanan yang diberikan kepada setiap ibu hamil / bersalin /
nifas dan bayi baru lahir, semua kunjungan rumah dan penyuluhan kepada masyarakat. Di
samping itu, bidan hendaknya mengikutsertakan kader untuk mencatat ibu hamil dan meninjau
upaya masyarakat yang berkaitan dengan ibu dan bayi baru lahir.

2. Standar Pelayanan Antenatal

Standar 3 (Identifikasi Ibu Hamil)

Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk
memberikan penyuluhan dan motivasi ibu, suami, dan anggota keluarganya utuk mendorong ibu
untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.

Standar 4 (Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal)

Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal dan pemantauan ibu dan janin secara
seksama untuk menilai apakah perkembangan janin berlangsung normal. Bidan juga harus
mengenal kehamilan resiko tinggi atau kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi,
penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi HIV. Bidan memberikan pelayanan imunisasi,
nasehat, dan penyuluhan kesehatan, serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas.
Mereka harus mencatat data yang tepat saat kunjungan. Jika ditemukan kelainan, mereka harus
mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
Standar 5 (Palpasi Abdomen)

Bidan melakukan pemeriksaan abdomen secara seksama dan melakukan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamilan. Jika usia kehamilan bertambah memeriksa posisi, bagian
terendah janin, dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul untuk mencari kelainan
serta melakukan rujukan tepat waktu.

Standar 6 (Pengelolaan Anemia pada Kehamilan)

Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan, dan atau rujukan semua kasus
anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Standar 7 (Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan)

Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali
tanda serta gejala pre-eklamsia, lainnya serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.

Standar 8 (Persiapan Persalinan)

Bidan memberi saran yang tepat kepada ibu hamil, suami, serta keluarganya pada trimester ke-3,
untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang
menyenangkan akan direncanakan dengan baik. Bidan transportasi dan biaya untuk merujuk jika
terjadi keadaan gawat-darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk persiapan
persalinan.

3. Standar pertolongan persalinan

Standar 9 (Asuhan saat Persalinan)

Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah dimulai. Kemudian memberi asuhan dan
pemantauan yang memadai, dengan memperhatikan kebutuhan klien selama proses persalinan
berlangsung.
Standar 10 (Persalinan yang Aman)

Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman, dengan sikap sopan dan penghargaan
terhadap klien serta memerhatikan tradisi setempat.

Standar 11 (Pengeluaran Plasenta dan Peregangan Tali Pusat)

Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar dan membantu pengeluaran plasenta dan
selaput ketuban secara lengkap.

Standar 12 (Penanganan Kala II dengan Gawat Janin melalui Episiotomi)

Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II dan segera melakukan
episiotomi dengan aman untuk memperlancar persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum.

4. Standar Pelayanan Nifas

Standar 13 (Perawatan Bayi Baru Lahir)

Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan secara spontan,
mencegah hipoksia sekunder, menentukan kelainan dan melakukan tindakan atau merujuk sesuai
dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah atau menangani hipotermia.

Standar 14 (Penanganan pada 2 jam Pertama setelah Persalinan)

Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi dalam 2 jam setelah
persalinan, serta melakukan tindakan yang diperlukan. Disamping itu, bidan memberi penjelasan
tentang hal-hal yang mempercepat pemulihan kesehatan ibu, dan membantu ibu untuk memulai
pemberian ASI.

Standar 15 (Pelayanan bagi Ibu dan Bayi pada Masa Nifas)

Bidan memberi pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah pada minggu ke-2 dan
minggu ke-6 setelah persalinan, untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui
penanganan tali pusat yang benar, penemuan dini, penanganan atau rujukan komplikasi yang
mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberi penjelasan tentang kesehatan secara umum,
kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi
dan KB.

5. Standar penanganan kegawatan obstetri dan neonatus

Standar 16 (Penanganan Perdarahan pada Kehamilan)

Bidan mengenali secara cepat tanda dan gejala perdarahan pada kehamilan, serta melakukan
pertolongan pertama dan merujuknya.

Standar 17 (Penanganan Kegawatan pada Eklamsia)

Bidan mengenali secara tepat dan tanda gejala eklamsia yang mengancam, serta merujuk dan
atau memberi pertolongan pertama.

Standar 18 (Penanganan Kegawatan pada Partus Lama atau Macet )

Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala partus lama atau macet serta melakukan
penanganan yang memadai dan tepat waktu atau merujuknya.

Standar 19 (Persalinan dengan Penggunaan Vakum Ekstraktor )

Bidan mengenali kapan diperlukan ekstraksi vakum, melakukannya secara benar dalam
memberikan pertolongan persalinan dengan memastikan keamanannya bagi ibu dan janin/
bayinya.

Standar 20 (Penanganan Retensio Plasenta)

Bidan mampu mengenali retensio plasenta dan memberikan pertolongan pertama, termasuk
plasenta manual dan penanganan perdarahan, sesuai kebutuhan.

Standar 21 (Penanganan Perdarahan Pascapartum Primer)

Bidan mampu mengenali perdarahan yang berlebihan dalam 24 jam pertama setelah persalinan
(perdarahan pascapartum primer) dan segera melakukan pertolongan pertama untuk
mengendalikan perdarahan.
Standar 22 (Penanganan Perdarahan Pascapartum Sekunder)

Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini tanda serta gejala perdarahan pasca partum
sekunder dan melakukan pertolongan pertama untuk menyelamatkan jiwa ibu dan atau
merujuknya.

Standar 23 (Penanganan Sepsis Puerperium)

Bidan mampu mengenali secara tepat dan tanda gejala sepsis puerperium, serta melakukan
pertolongan pertama atau merujuknya.

Standar 24 (Penanganan Asfiksia)

Bidan mampu mengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia, serta melakukan resusitasi
secepatnya, mengusahakan bantuan medis yang diperlukan dan memberikan perawatan lanjutan.

KASUS :

Ny. Clara datang bersama suaminya Tn. Rohmat ke BPM Bidan Alif, karena mengeluh
keluar lendir darah dari kemaluannya dan ada rasa kenceng-kenceng, ternyata ny. Clara sudah
dalam pembukaan 9. Pada saat yang demikian bidan Alif langsung memimpin pasien untuk
mengejan sehingga menyebabkan pasien mengalami perdarahan. pada saat bayi lahir bayi
mengalami asfiksia karena mendapatkan penanganan yang tidak tepat dan menyebabkan bayi
pasien meninggal setelah 3 menit berada diluar rahim. Karena pasien dan keluarga merasa di
rugikan dalam peristiwa tersebut, maka pasien menggugat bidan alif ke pengadilan.
Dalam kasus ini, bidan alif telah memberikan pelayanan yang tidak sesuai standar
sehingga menyebabkan hilangnya nyawa seseorang oleh karena itu bidan alif dapat dituntut
secara hukum dan administrative seperti dalam Pasal 25 ayat (1) dan ayat (2); dipidana sesuai
ketentuan Pasal 35 Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. Pasal
44: Dengan tidak mengurangi sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42,bidan yang
melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang diatur dalam ini dapat dikenakan tindakan
disiplin berupa teguran lisan, tegurantertulis sampai dengan pencabutan izin.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Standar Asuhan Kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan dan
tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktinya
berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan.

Standar Asuhan Kebidanan terdiri dari metode asuhan, pengkajian, diagnosa


kebidanan,rencana asuhan, tindakan, partisipasi klien, pengawasan, evaluasi dan dokumentasi.

Standar Asuhan Kebidanan dilihat dari ruang lingkup terdiri dari standar pelayanan
umum, standar pelayanan antenatal, standar pelayanan persalinan, standar pelayanan nifas,
standar penanganan kegawatdaruratan obstetric dan neonatus.

B. Saran

Untuk menjalin suatu hubungan yang baik dengan klien kita harus bisa memahami diri
sendiri. Mencoba untuk memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing individu. Sama
halnya dengan manejemen dan pengendalian mutu pelayanan kebidanan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Retna Eny, Ambarwati. 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Nuha Medika.

Dewi Ratna, Pudiastuti. 2011. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai