Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 6

Nama Kelompok :

 Aulia zahrah
 Huzaifah
 Putri Ainiyyah
 Rienasti S.
 Zaki Akmal

MENGUJI LARUTAN ASAM BASA


MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI
Tujuan : Untuk mengetahui bahan-bahan alami yang dapat dijadikan asam basa
Dasar dan Teori :
Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting. Dalam kehidupan sehari-
hari, kita mengenal zat yang kita golongkan sebagai asam, misalnya asam cuka, asam sitrun, asam jawa
dan lain-lain. Kita juga mengenal berbagai zat yang bisa digolongkan sebagai basa misalnya kapur sirih,
kaustik soda, air sabun, air abu dan lain-lain.
Indikator alami adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat asam basa atau pH suatu
larutan yang berasal dari bahan-bahan yang terdapat di alam. Misalnya adalah sari tanaman seperti bunga
sepatu dan bunga mawar.

A.   Menurut Arrhenius


            Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H+. Basa ialah
senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH-. Contoh:
1)      HCl(aq)    →  H+(aq) + Cl-(aq)
2)      NaOH(aq) →  Na+(aq) + OH-(aq)

B.   Menurut Bronsted-Lowry


Asam ialah donor proton (H+), sedangkan basa adalah akseptor proton (H+).
Contoh:
1)   HAc(aq) + H2O(l)   ↔     H3O+(aq) + Ac-(aq)
HAc dengan Ac- merupakan pasangan asam-basa konjugasi. H3O + dengan H2O merupakan
pasangan asam-basa konjugasi.
2)   H2O(l) + NH3(aq)   ↔    NH4+(aq) + OH-(aq)
H2O dengan OH- merupakan pasangan asam-basa konjugasi. NH4+ dengan NH3 merupakan
pasangan asam-basa konjugasi.
            Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (proton donor) dan
sebagai basa (proton akseptor). Zat atau ion atau spesi seperti ini bersifat ampiprotik (amfoter).

C.   Menurut Lewis


            Asam adalah penerima pasangan elektron dari basa, sedangkan basa adalah pemberi
pasangan elektron kepada asam. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat
mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti
besi(III) klorida. Definisi  Lewis dapat  pula  dijelaskan  dengan  teori  orbital  molekul.  Secara
umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling
rendah dari orbital terisi yang tertinggi dari suatu basa. Jadi, pasangan elektron dari  basa  dan 
pasangan  elektron  dari  asam  bergabung  membentuk  orbital  molekul ikatan.
     Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya, definisi Bronsted-
Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan. Dalam definisi ini, keasaman suatu
senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa
tersebut telah memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada. Stabilitas basa konjugat
yang lebih tinggi menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan yang lebih tinggi.
     Sifat asam atau basa suatu senyawa dapat diketahui dengan cara mencicipi. Namun,
pengnenalan dengan cara ini beresiko tinggi karena ada senyawa kimia yang bersifat racun.
Pengenalan senyawa atau basa dapat dilakukan menggunakan kertas lakmus dan indikator asam–
basa.

Indikator Asam dan Basa


Indikator asam dan basa adalah suatu zat yang memberikan warna berbeda pada larutan
asam dan larutan basa. Dengan adanya perbedaan warna tersebut, indikator dapat digunakan
untuk mengetahui apakah suatu zat bersifat asam atau basa.
Indikator yang dapat digunakan untuk mengenal sifat asam atau basa suatu larutan serta
menentukan harga pH dapat digunakan indikator universal. Indikator universal digunakan
dengan cara mencelupkan indikator universal sampai batas warna ke dalam larutan yang akan
ditentukan pH-nya, akan terlihat perubahan warna pada kertas indikator. Kemudian cocokkan
perubahan warna dengan warna indikator pada kotak. Dan dapat ditentukan pH larutan. Apabila
Larutan bersifat Asam pH-nya kurang dari 7, Larutan bersifat Basa pH-nya lebih dari 7 dan
apabila Larutan bersifat netral pH-nya sama dengan 7.

Alat dan Bahan :


Alat : 1.Tabung Reaksi Bahan : 1.Bunga Sepatu
2.Pipet Tetes 2.Tomat Merah
3.Cuka 3.Kunyit
4.Soda Kue 4.Bunga Kamboja
5.Tisu
6.Plat Tetes
7. Air

Langkah-langkah : 1.Siapkan alat dan bahan uji coba dalam praktikum


2.Haluskan bahan-bahan alami dan campurkan
3.Saring bahan agar terpisah antara ekstrak dan serbuk
4.Ambil ekstrak bahan yang akan digunakan menggunakan pipet tetes. Lalu,
letakkan pada plat tetes
5.Tetesi bahan tersebut dengan cuka maupun larutan soda kue secara terpisah
sedikit demi sedikit
6.Amatilah perubahan yang terjadi pada ekstrak bahan untuk menentukan sifat
bahan
7.Ulangi langkah 4 s/d 6 untuk mengetahui sifat setiap bahan alami
8.Lakukan percobaan secara keseluruhan hingga semua bahan akan teruji
9.Setelah selesai, tulis hasil percobaan praktikum kedalam tabel hasil
pengamatan

No Warna setelah dicampurkan


Nama bahan Warna asli ket
. Larutan asam Larutan basa
1

Anda mungkin juga menyukai