Anda di halaman 1dari 8

Laporan Tenaga Ahli Geoteknik

PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS INFRASTRUKTUR PENDUKUNG KAWASAN


PARIWISATA TERPADU SITU BAGENDIT

BAB 3
PROSES PENYELIDIKAN TANAH

Uji Penyelidikan tanah adalah kegiatan untuk mengetahui daya dukung dan karateristik
tanah serta kondisi geologi, seperti mengetahui susunan lapisan tanah/sifat tanah,
mengetahui kekuatan lapisan tanah dalam rangka penyelidikan tanah dasar untuk keperluan
pondasi bangunan, jalan, dll, kepadatan dan daya dukung tanah serta mengetahui sifat
korosivitas tanah.

Penyelidikan tanah dilakukan untuk mengetahui jenis pondasi yang akan digunakan untuk
konstruksi bangunan, selain itu dari hasil penyelidikan tanah dapat ditentukan perlakuan
terhadap tanah agar daya dukung dapat mendukung konstruksi yang akan dibangun, Dari
hasil penyelidikan tanah ini akan dipilih alternatif /jenis , kedalaman serta dimensi pondasi
yang paling ekonomis tetapi masih aman.

Jadi penyelidikan tanah sangat penting dan mutlak dilakukan sebelum struktur itu mulai
dikerjakan. Dengan mengetahui kondisi daya dukung tanah kita bisa merencanakan suatu
struktur yang kokoh dan tahan gempa, yang pada akhirnya akan memberi rasa kenyamanan
dan keamanan bila berada didalam gedung.

Penyelidikan tanah yang dilakukan dilapangan yaitu bisa Sondir (DCP), Uji Boring, Uji
Penetrasi Test (SPT) dan lain-lain. Dari sampel tanah yang diambil dilapangan untuk
mengetahui sifat-sifat dan karakteristik tanah maka dilakukan uji laboratorium. dengan
menggunakan Test.

BULAN KE-2 III- 1


Laporan Tenaga Ahli Geoteknik
PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS INFRASTRUKTUR PENDUKUNG KAWASAN
PARIWISATA TERPADU SITU BAGENDIT

BULAN KE-2 III- 2


Laporan Tenaga Ahli Geoteknik
PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS INFRASTRUKTUR PENDUKUNG KAWASAN
PARIWISATA TERPADU SITU BAGENDIT

PERALATAN PEKERJAAN

A. PEMBORAN INTI

Pekerjaan ini dilaksanakan untuk mendapatkan contoh tanah/inti batuan lapisan bawah
permukaan serta karakteristik sifat-sifat teknisnya guna tahapan perencanaan desain.

Pada tahapan pekerjaaan akan dipergunakan mesin bor type ”Rotary Drilling

Machine” yang dilengkapi dengan :

 Pipa pelindung (casing), berdimeter 89 mm, sepanjang 20 m.


 1 (satu) unit Pompa tekan Beam Royal, kapasitas 60 liter/menit, tekanan 20 kg/cm2
 Pipa pelindung (casing), berdimeter 89 mm, sepanjang 20 m.
 1 (satu) unit Pompa tekan Beam Royal, kapasitas 60 liter/menit, tekanan 20 kg/cm2
 1 (satu) unit pompa tekan YBM SP-70, berkapasitas 90 liter/menit, tekanan 40 kg/cm2.
 Core Barrel.
a. 1 (satu) unit single tube core barrel, berdiameter 75,7 mm, panjang 1,5 m
b. 1 (satu) unit Double tube core barrel (berukuran NWX dengan diameter luar
(reaming sheel) 75,7 mm, panjang 1,5 m.
c. 1 (satu) unit triple tube core barrel berukuran NWX dengan diameter luar (reaming
sheel) 75,7 mm, panjang 1,5 m.
 Mata Bor.
a. Tungsten Bit berukuran NX, Ø luar 75,7 mm dengan Ø core 68 mm, dipergunakan
bila pemboran menembus lapisan tanah atau batuan lunak (lapuk kuat).
b. Diamond Bit, berukuran NX, Ø luar 75,7 mm dengan Ø core 54,7 mm,
dipergunakan bilamana pemboran menembus lapisan batuan yang keras.

 SPT
a. Drive Hammer, seberat 63,5 kg (140 lb)
b. Split Spoon Sampler, dengan Ø luar = 2 ” dan Ø dalam = 1 3/8 ”
c. Stang Bor, Ø 42 mm
d. Kop Penumbuk.

 tabung baja tipis (Thin Wall Tube) berdiameter 73 mm, panjang 50 cm.
 Core Box, dengan ukuran 1 x 0,4 x 0,8 m, untuk menyimpan ”Core” sepanjang 5,0
meter, dengan bagian depan dicantumkan data informasi proyek (Nama Proyek, Nama
lokasi, Nomor lubang bor, Kedalaman pemboran)

BULAN KE-2 III- 3


Laporan Tenaga Ahli Geoteknik
PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS INFRASTRUKTUR PENDUKUNG KAWASAN
PARIWISATA TERPADU SITU BAGENDIT

B. SONDIR

 Mesin Sondir ringan dengan kapasitas 2.5 ton.


 Seperangkat stang sondir lengkap dengan batang besi dalam.
 Manometer dengan rentang bacaan: 0-100 kg/cm2 dan 0-300 kg/cm2.
 Bikonus
 Angker dan perlengkapannya
 Oli hidraulik, kunci-kunci pipa, alat pembersih dan perlengkapan penunjang lainnya.

Tabel Laboratorium Mekanika Tanah

NO. Nama Alat / Instrumen Merk - Type / Tahun Produksi Penggunaan / Jumlah Kepemilikan

Pengujian

Electrical Compaction Uji Compaction &


1 Soil Test - Type / 2014 1 Milik
test & CBR CBR

2 CONSOLIDATION Soil Test - Type / 2000 - 2011 Uji Konsolidasi 54 Milik

3 CONSOLIDATION Soil Test - Type / 2000 - 2011 Uji Konsolidasi 54 Milik

4 DIRECT SHEAR WF LOCAL - Type / 2000 UJI DIRECT SHEAR 1 Milik

5 SOIL RESISTIVITY Soil Test - Type / 2013 UJI RESISTIVITY 1 Milik

6 TRIAXIAL WF LOCAL - Type / 2000 - 2013 TRIAXIAL 3 Milik

7 TRIAXIAL WF LOCAL - Type / 2000 - 2013 TRIAXIAL 3 Milik

8 Electrical COMPRESSION
WF LOCAL - Type / 2014 UNCONFINED TEST 1 Milik
TEST

9 MINI VANE TEST WF LOCAL - Type / 2012 VANE SHEAR TEST 1 Milik

BULAN KE-2 III- 4


Laporan Tenaga Ahli Geoteknik
PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS INFRASTRUKTUR PENDUKUNG KAWASAN
PARIWISATA TERPADU SITU BAGENDIT

10 ATTERBERLIMITS TEST HUMBOLD - Type / Tahun 2011 UJI ATTERBERG 3 Milik

11 HYDROMETER JAR PYREK - Type / Tahun 2000 UJI HYDROMETER 20 Milik

Sieve MIS 205 standard

12 Soil Test - Type / 2009 SIEVE ANALYSIS 1 Milik

(Electric)

13 UNIT WEIGHT Soil Test - Type / 2009 UJI BERAT ISI 20 Milik

14 OVEN MEHMERT - Type / Tahun 2000 - 2008 OVEN 2 Milik

15 BALANCE OHAUS-Type / 2009 TIMBANGAN 5 Milik

16 WATER CONTENT Soil Test – Type / 2009 KADAR AIR 400 Milik

BULAN KE-2 III- 5


Laporan Tenaga Ahli Geoteknik
PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS INFRASTRUKTUR PENDUKUNG KAWASAN
PARIWISATA TERPADU SITU BAGENDIT

Metode Pelaksanaan Pekerjaan

A. PEMBORAN INTI

Pekerjaan ini dilaksanakan untuk mendapatkan contoh


tanah/inti batuan lapisan bawah permukaan serta
karakteristik sifat-sifat teknisnya guna tahapan perencanaan
desain. Pelaksanaan pemboran diawali dengan pembuatan
tempat kerja berukuran 6 x 8 m2 yang dilanjutkan dengan
pemasangan ”Starting Casing” Ø 4”, kemudian pemboran
dilaksanakan dengan metoda ”Continous Coring” dengan
menggunakan Core Barrel sesuai dengan standar DCDMA.
Untuk pengambilan contoh tanah akan digunakan ”Single
Core Barrel”, sedangkan untuk contoh batuan akan
menggunakan ”Double Core Barrel” dan bilamana dijumpai
batuan yang berkekar akan dipergunakan ”Triple Core
Barrel”.

Apabila dijumpai batuan yang mudah runtuh dan pipa


pelindung (casing) tidak dapat turun lagi, maka akan
dilakukan penyemenan dan setelah 24 jam pemboran akan
dilanjutkan. Selama pemboran dilaksanakan, pemantauan
muka air tanah (bila dijumpai), akan dilakukan pengamatan
sebanyak 2 (dua) kali, yaitu pada awal dimulainya pemboran
dan setelah pemboran diakhiri. Contoh tanah/batuan yang
terambil akan disimpan dalam peti penginti (core box)
dengan ukuran 1,00 x 0,40 x 0,80 m, dan dapat menyimpan
”Core” sepanjang 5,0 meter. Inti yang tidak terambil akan
diberi tanda dengan kayu yang dicat merah sesuai dengan
panjangnya, sedangkan inti yang diambil untuk penelitian
laboratorium akan diberi tanda dengan kayu yang bercat
hijau.

BULAN KE-2 III- 6


Laporan Tenaga Ahli Geoteknik
PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS INFRASTRUKTUR PENDUKUNG KAWASAN
PARIWISATA TERPADU SITU BAGENDIT

UJI SPT

Pelaksanaannya adalah menurunkan ”Split Spoon Sampler”


pada lapisan yang akan diuji dengan perantaraan stang bor
kemudian ditumbuk dengan Drive Hammer dengan tinggi
jatuh 75 cm. Bilamana jumlah tumbukan pada N1 atau N2
untuk memasukkan ”Split Spoon Sampler” kurang dari 15 cm
telah mencapai tumbukan lebih dari 50 kali maka pengujian
akan dihentikan dan NSPT pada lapisan tersebut dapat
dianggap lebih besar atau sama dengan 50 tumbukan (NSPT
≥ 50). Adapun uji SPT ini dilakukan sesuai dengan perubahan
lapisan atau tiap interval 2,0 meter dan bilamana dijumpai
lapisan batuan yang keras pengujian tidak akan dilakukan

Pengambilan Contoh Tanah Asli (Unditurbed


Sample)

Pengambilan contoh tanah asli/tak terganggu


(Undisturbed Sample) akan dilakukan dengan
menggunakan tabung baja tipis (Thin Wall Tube)
berdiameter 73 mm, panjang 50 cm. Pekerjaan ini akan
dilaksanakan dnegan menggunakan tekanan hidrolik
mesin. Pada pelaksanaannya pengambilan contoh tanah
ini dilakukan pada tiap perubahan lithologi atau sesuai
dengan kebutuhan.

B. SONDIR

Pekerjaan sondir dilaksanakan untuk mengetahui besarnya penetrasi


perlawanan tanah terhadap penetrasi konus serta hambatan
lekatnya. Perlawanan penetrasi konus (qc) adalah perlawanan tanah
terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya persatuan luas
(kg/cm2). Adapun Hambatan Lekat adalah perlawanan geser tanah

BULAN KE-2 III- 7


Laporan Tenaga Ahli Geoteknik
PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS INFRASTRUKTUR PENDUKUNG KAWASAN
PARIWISATA TERPADU SITU BAGENDIT

terhadap selubung bikonus yang dinyatakan dalam gaya persatuan panjang (kg/cm).

C. LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

Seluruh contoh tanah yang terambil berupa contoh tanah asli (Undisturbed Sample) akan diuji
dilaboratorium berdasarkan Standard ASTM. Adapun Pengujian serta volume yang telah
diujikan adalah sebagai berikut :

D. PEKERJAAN STUDIO

 Pengumpulan data primer dan sekunder.


 Analisa dan Intepretasi Hasil pelaksanaan pekerjaan lapangan.
 Analisa dan Intepretasi Hasil Uji Laboratorium Mekanika Tanah.
 Analisa kedalaman Pondasi dan Daya Dukung Tanah.
 Pembuatan Laporan.

BULAN KE-2 III- 8

Anda mungkin juga menyukai