Pneumoperitoneum merupakan keadaan adanya udara bebas dalam rongga peritoneum. Hal ini bisa disebabkan perforasi organ berongga abdomen akibat trauma tumpul abdomen. Pencitraan radiologi yang digunakan untuk mendeteksi pneumoperitoneum meliputi foto polos abdomen, USG, MRI, CT-scan yang dapat juga dilakukan dengan kontras. Foto polos abdomen menjadi pencitraan utama pada akut abdomen, termasuk pada perforasi viskus abdomen. Gambaran radiologi foto polos tergantung posisi, di mana posisi terbaik adalah posisi lateral dekubitus kiri yang menunjukkan gambaran radiolusen antara batas lateral kanan dari hepar dan permukaan peritoneum.1 Pemeriksaan CT-scan merupakan kriteria standar pencitraan pneumoperitoneum. Pada pencitraan MRI, pneumoperitoneum terlihat sebagai area hipointens pada semua potongan gambar. Pada pencitraan USG, pneumoperitoneum tampak sebagai daerah linier peningkatan ekogenisitas dengan artifak reverberasi atau Distal Ring Down. USG tidak dipertimbangkan sebagai pemeriksaan definitif untuk menyingkirkan pneumoperitoneum.1
1.2 Batasan Masalah
Referat ini akan membahas tentang Pneumoperitoneum, khususnya dari segi gambaran radiologis.
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana definisi, etiologi, manifestasi klinis, penegakan diagnosa dan terapi dari pneumoperitonium. 2. Untuk mengetahui gambaran radiologis pada pneumoperitonium.
1 2
1.4 Manfaat Penulisan
1. Dapat mengetahui bagaimana definisi, etiologi, manifestasi klinis, penegakan diagnosa dan terapi dari pneumoperitonium. 2. Dapat mengetahui gambaran radiologis pada pneumoperitonium.