Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pneumoperitoneum merupakan keadaan adanya udara bebas dalam rongga
peritoneum. Hal ini bisa disebabkan perforasi organ berongga abdomen akibat
trauma tumpul abdomen. Pencitraan radiologi yang digunakan untuk mendeteksi
pneumoperitoneum meliputi foto polos abdomen, USG, MRI, CT-scan yang dapat
juga dilakukan dengan kontras. Foto polos abdomen menjadi pencitraan utama
pada akut abdomen, termasuk pada perforasi viskus abdomen. Gambaran
radiologi foto polos tergantung posisi, di mana posisi terbaik adalah posisi lateral
dekubitus kiri yang menunjukkan gambaran radiolusen antara batas lateral kanan
dari hepar dan permukaan peritoneum.1
Pemeriksaan CT-scan merupakan kriteria standar pencitraan
pneumoperitoneum. Pada pencitraan MRI, pneumoperitoneum terlihat sebagai
area hipointens pada semua potongan gambar. Pada pencitraan USG,
pneumoperitoneum tampak sebagai daerah linier peningkatan ekogenisitas dengan
artifak reverberasi atau Distal Ring Down. USG tidak dipertimbangkan sebagai
pemeriksaan definitif untuk menyingkirkan pneumoperitoneum.1

1.2 Batasan Masalah


Referat ini akan membahas tentang Pneumoperitoneum, khususnya dari segi
gambaran radiologis.

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui bagaimana definisi, etiologi, manifestasi klinis,
penegakan diagnosa dan terapi dari pneumoperitonium.
2. Untuk mengetahui gambaran radiologis pada pneumoperitonium.

1
2

1.4 Manfaat Penulisan


1. Dapat mengetahui bagaimana definisi, etiologi, manifestasi klinis,
penegakan diagnosa dan terapi dari pneumoperitonium.
2. Dapat mengetahui gambaran radiologis pada pneumoperitonium.

Anda mungkin juga menyukai