Anda di halaman 1dari 1

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kuning pada bayi usia 2 minggu atau lebih perlu dipikirkan karena kolestasis.
Oleh sebab itu bayi setelah usia 2 minggu perlu diperiksa kadar bilirubin total dan
direk apabila ia masih terlihat kuning. Atresia bilier penting dipikirkan pada
keadaan bayi dengan kolestasis agar diagnosis tidak terlambat dan dapat cepat
dilakukan operasi Kasai. Operasi Kasai yang dilakukan sebelum usia 8 minggu
atau lebih baik lagi bila dilakukan pada usia kurang dari 45 hari. Untuk diagnosis
dini atresia bilier, penting diperhatikan warna tinja. Bila warna tinja dempul perlu
dipikirkan kemungkinan bayi menderita atresia bilier. Pada pemeriksaan fisis
ditemukan. hepatomegali dengan konsistensi kenyal-keras mengarah kepada
atresia bilier. Pemeriksaan laboratorium yang penting adalah Gamma-glutamyl
transpeptidase (GGT). Kadar GGT yang lebih dari 150 IU/L pada usia bayi yang
kurang dari 4 minggu, atau lebih dari 250 IU/L pada semua usia mengarah pada
atresia bilier. Pemeriksaan ultrasonografi hati mengarah pada atresia bilier apabila
pada saat puasa kandung empedu tidak tampak atau ukurannya kecil. Setelah
minum, tak tampak kontraksi kandung empedu. Pada bayi baru lahir yang
dilakukan pemeriksaan bilirubin total dan bilirubin direk, dan ditemukan bilirubin
direk meningkat serta memiliki rasio BD/BT > 0,2 perlu ditindak-lanjuti
kemungkinan atresia bilier.

5.2 Saran
Perlunya kecepatan dalam menegakkan diagnosis dan kecepatan tata
laksananya sangat menentukan prognosis.

29

Anda mungkin juga menyukai