Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FARMAKOLOGI

PERAN PERAWAT DAN HAK PASIEN DALAM PEMBERIAN OBAT

Dosen : Ns Wiyadi, S. Kep., M. Sc

Disusun :

Ageng Rizky Ridhowati P07220119001


Siti Nur Rahma Savitri P07220119044
Siti Nurfadilah P07220119045
Suciana Safadina P0722011946

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


KALIMANTAN TIMUR
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-III KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat-Nya, penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini. Dalam menyelesaikan makalah ini tidak terlepas dari kerja sama teman-teman
dan dosen Bapak Ns Wiyadi, S. Kep., M. Sc. karena itu ucapan terima kasih
penyusun sampaikan kepada kalian, atas kerja samanya, orang-orang terdekat atas
pengertiannya dan pihak-pihak lain yang telah membantu penyusun dalam
penyelesaian makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,


dimana sebagai manusia biasa tidak pernah luput dari kekhilafan, maka saran dan
kritik yang sifatnya membangun sangat penyusun harapkan. Dan penyusun
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Samarinda, 11 Januari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 1
BAB II................................................................................................................................. 2
A. Peran Perawat Dalam Pemberian Obat Kepada Pasien ................................... 2
B. Cara Mencegah Kesalahan Dalam Pemberian Obat ......................................... 3
C. Keamanan Dalam Pemberian Obat Melalui Injeksi.......................................... 4
BAB III ............................................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 6
B. Saran ...................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawat bertanggung jawab dalam pemberian obat-obatan yang aman.
Perawat harus mengetahui semua komponen dari perintah pemberian obat dan
mempertanyakan perintah tersebut jika tidak lengkap atau jelas atau dosis
yang diberikan diluar batas yang direkomendasikan.
Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat
dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan
efek yang berbahaya bila kita memberikan obat tersebut tidak sesuai dengan
anjuran yang sebenarnya. Secara hukum perawat bertanggung jawab jika
mereka memberikan obat yang diresepkan dan dosisnya tidak benar atau obat
tersebut merupakan kontraindikasi bagi status kesehatan klien. Sekali obat
telah diberikan, perawat bertanggung jawab atas efek obat yang diduga bakal
terjadi dan membantu klien untuk menggunakannya dengan benar dan
berdasarkan pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran perawat dalam proses pemberian obat?
2. Bagaimana cara mencegah kesalahan dalam pemberian obat?
3. Bagaimana keamanan dalam pemberian obat dalam injeksi?
4. Sebutkan prinsip-prinsip pemberian obat pada pasien?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini agar mahasiswa mampu memahami peran
perawat, cara mencegah kesalahan, keamanan dalam pemberian obat melalui
injeksi, serta prinsip-prinsip pemberian obat pada pasien.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Peran Perawat Dalam Pemberian Obat Kepada Pasien


Perawat adalah mata rantai terakhir dalam proses pemberian obat kepada
pasien karna perawat yang bertanggung jawab bahwa obat itu diberikan dan
memastikan bahwa obat itu benar diminum.
Dalam melakukan hal ini terdapat proses keperawatan yang akan
dilakukan, yaitu :
1. Pengkajian.
Tahap dalam proses ini antara lain,
a.) Riwayat pengobatan. Hal yang dilakukan antara lain mengkaji obat
yang telah digunakan, respon terhadap obat, dan riwayat penyakit
keluarga.
b.) Analisis yaitu, mengidentifikasi penggunaan obat, interaksi obat,
respon fisiologis, cara pemberian obat efektif, membandingkan
pengetahuan pasien untuk berpartisipasi optimal, sikap pasien
terhadap obat.
c.) Hasil identifikasi. Hal yang dilakukan antara lain menyusun kriteria
dan menegakkan parameter yang diukur.
2. Diagnosa Keperawatan
a.) Mengidentifikasi timbulnya masalah dari regimen obat.
3. Perencanaan
a.) Objekvitas pelayanan keperawatan yaitu mencegah drug related
problem (DRP).
b.) Tujuan yaitu meninimalkan efek samping mencegah ketergantungan
obat, mendeteksi dan memberi perawatan terhadap reaksi obat yang
merugikan.
Karena obat dapat menyembuhkan atau merugikan pasien, maka
pemberian obat menjadi tugas perawat yang paling penting. Tidak semua
pasien tahu tentang obat dan cara kerja obat, ini disebabkan adanya beberapa
factor diantaranya gangguan visual, pendengaran, intelektual, atau motorik

2
yang mungkin membuat pasien sukar untuk minum obat. Perawat yang paling
tahu tentang kebutuhan dan respon pasien dalam terapi medis dan cara
pemberian obat yang tepat. Misalnya, pasien yang sukar menelan, muntah atau
tidak dapat minum obat tertentu (bentuk kapsul). Factor yang mungkin
membuat pasien sukar minum obat harus diperhatikan.
Dalam menjalankan perannya, perawat menggunakan pendekatan proses
keperawatan dengan memperhatikan 6 benar dalam pemberian obat, yaitu:
benar pasien, obat, dosis, rute pemberian, waktu dan benar dalam
dokumentasi.
Hak pasien dalam pemberian obat yaitu:
1. Hak klien mengetahui alasan pemberian obat.
Hak ini adalah prinsip dari memberikan persetujuan setelah
mendapatkan informasi (informed concent).
2. Hak klien untuk menolak pengobatan
Klien dapat menolak untuk pemberian suatu obat. Adalah tanggung
jawab perawat untuk menentukan, jika memungkinkan, alasan penolakan
dan mengambil langkah-langkah yang perlu untuk mengusahakan klien
agar mau menerima pengobatan.
B. Cara Mencegah Kesalahan Dalam Pemberian Obat
Supaya dapat tercapainya pemberian obat yang aman, seorang perawat
harus melakukan hal-hal yang benar. Yaitu:
a. Baca label obat dengan teliti. Banyak produk tersedia dalam kotak,warna
dan bentuk yang sama.
b. Pertanyakan pemberian banyak tablet atau vial untuk dosis tunggal.
Kebanyakan dosis terdiri dari satu atau dua tablet atau kapsul atau satu
vial dosis tunggal. Interprestasi yang salah terhadap program obat dapat
mengakibatkan pemberian dosis tinggi yang berlebihan.
c. Waspada obat-obatan bernama sama. Banyak nama obat yang terdengar
sama(misalnya digoxin dan digitoxin).

3
d. Cermati angka belakang koma. Beberapa obat tersedia dalam jumlah
yang merupakan perkalian satu sama lain (contoh: tablet cumadin dalam
tablet 2,5 dan 25mg).
e. Pertanyakan peningkatan dosis yang tiba-tiba dan berlebihan.
Kebanyakan dosis di programkan secara bertahap supaya dokter dapat
memantau efek teraupetik dan responnya.
f. Ketika suatu obat baru atau obat yang tidak lazim di
programkan,konsultasikan kepada sumbernya. Jika dokter tidak lazim
dengan obat tersebut maka resiko pemberian dosis yang tidak akurat
menjadi lebih besar.
g. Jangan beri obat yang di programkan dengan nama pendek atau
singkatan yang tidak resmi.Banyak dokter menggunakan nama pendek
atau singkatan tidak resmi untuk obat yang sering di
programkan.Apabila perawat atau ahli farmasi tidak mengenal singkatan
tersebut obat yang diberikan atau dikeluarkan bisa salah.
h. Jangan berupaya menguraikan dan mengartikan tulisan yang tidak dapat
di baca.Apabila ragu tanya ke dokter kesempatan terjadinya interprestasi
kecuali,perawat mempertanyakan program obat yang sulit di baca.
i. Kenali klien yang memiliki nama sama juga minta klien,menyebutkan
nama lengkapnya,cermati nama yang tertera pada tanda pengenalan.
j. Sering kali satu atau dua klien memiliki nama akhir yang sama atau
mirip label khusus pada buku,obat dapat memberi peringatan tentang
peringatan masalah yang potensial.
k. Cermati ekuivalen.Saat tergesa-gesa salah baca ekuivalen mudah
terjadi.Contoh:di baca milligram padahal mililiter.
C. Keamanan Dalam Pemberian Obat Melalui Injeksi
Pemberian obat secara parenteral merupakan pemberian obat melalui
injeksi atau infuse. Sediaan parenteral merupakan sediaan steril. Sediaan ini
diberikan melalui beberapa rute pemberian, yaitu Intra Vena (IV), Intra Spinal
(IS), Intra Muskular (IM), Subcutaneus (SC), dan Intra Cutaneus (IC). Obat
yang diberikan secara parenteral akan di absorbs lebih banyak dan bereaksi

4
lebih cepat dibandingkan dengan obat yang diberikan secara topical atau oral.
Perlu juga diketahui bahwa pemberian obat parenteral dapat menyebabkan
resiko infeksi.
Resiko infeksi dapat terjadi bila perawat tidak memperhatikan dan
melakukan tekhnik aseptic dan antiseptic pada saat pemberian obat. Karena
pada pemberian obat parenteral, obat diinjeksikan melalui kulit menembus
system pertahanan kulit. Komplikasi yang seringv terjadi adalah bila pH
osmolalitas dan kepekatan cairan obat yang diinjeksikan tidak sesuai dengan
tempat penusukan sehingga dapat mengakibatkan kerusakan jaringan sekitar
tempat injeksi.
Pada umumnya pemberian obat secara parenteral di bagi menjadi 4, yaitu :
A. Pemberian Obat Via Jaringan Intra Kutan
B. Pemberian Obat Via Jaringan Subkutan
C. Pemberian Obat Via Intra Vena : Intra Vena Langsung dan tak langsung
D. Pemberian Obat Via Intramuskular

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawat memiliki peran kolaboratif dalam pemberian obat kepada
pasien. Dalam memberikan obat, perawat harus memperhatikan 6 prinsip
benar (benar obat, pasien, dosis, rute, waktu dan dokumentasi) dan proses
keperawatam (pengkajian, diagnosa keperawatan, dan perencanaan). Bila
pasien menolak diberikan obat, atau obat itu tidak dapat dapat diberikan
karena alasan tertentu, perawat harus mencatat alasannya dan dilaporkan
kepada dokter untuk tindakan selanjutnya. Perawat harus terampil dan
tepat saat memberikan obat, tidak sekedar memberikan pil untuk diminum
(oral) atau injeksi obat melalui pembuluh darah (parenteral), namun juga
mengobservasi respon klien terhadap pemberian obat tersebut.
Selain itu, perawat dituntut untuk memiliki keterampilan teknik
dan pertimbangan terhadap perkembangan klien serta memahami dan
menghormati hak-hak pasien.

B. Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan sudah seharusnya kita memahami
dan mengaplikasikan langsung pada saat proses keperawatan mengenai
peran perawat dalam pengobatan agar terciptanya keperawatan
professional.

6
DAFTAR PUSTAKA

Adame, M.P., Josephson, D.L. and Holland Jr, L.N.2009. Pharmacology for
Nurses: A Pathophysiologic Approach Vol. I. New Jersey : Pearson
Prentice Hall.
Berman, A., Snyder,S.J., Kozier, B. dan Erb, B.2008. Fundamentals of Nursing.
Concepts, Process and Practice . 8 thEd . New Jersey : Pearson Prentice
Hall
Potter, P.A and Perry, A.G. 2007. Fundamentals of Nursing 7 th Ed. Singapura :
Elsevier

Anda mungkin juga menyukai