MOMOR 834/MENKES/SK/VIW2010
TENTANG
Kementerian Negara;
8. Kept-ltusan M en teri Kesehatan Nomor SK/XII/ 1999 ten
tang Standar
Pclayanan Rumah Saiar
9. Peraturan Men teri Resehatan N omor
1575/Menkes/Per/XI / 2005 tentang Organisasi dan Tata Kcrja
Departemcn Resehatan sebagaimana te!ah diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nornor 439/
Menkes/Per/Vl/2009 tentang Pcrubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nornor
1575/Per/Menk-es/Xl/'2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemcn Kesehatan;
IO. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
512/Menkes/Per/IV/2.0C)7 tentang Tán
Prakti-k dar)
Peiaksanaan Praktik Keclokteran;
MEMUTUSKAN•
Mene tapkan
KESATU REPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG
PEDOMAN PEMYELENGGAv.AN PELAYANAN HIGH CARE UMT
(HCü) D! RUNLAH SARIT.
KEDUA Pedoman Penyelenggaraan Pe)ayanan High Care Unit
(HCU) di Rurnah Sakit sebagaimana dimaksud
Diktum Kesatu tercantum dalarn Lampiran
Kcputusan ini.
KETIGA Pedoman sebagaimana dimaksud Dikturn
Kedua agar digunakan sebagai acuan bagi
rumah sakit dan tenaga kesehatan dala-m
menyelenxgarakan pelayanan HCU.
KEEMPAT Kepala Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/ Kota
bersama organisasi profc.sj terkait
melalcukan pembmaan dan pengawasan tcrhadap
pe)aksanaan Keputusan iniț
Reputusan ini mulai berla)cu pada
KELIMA tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada
tanggal g Ju)i 2010
KESEHAȚAN)
SEDYAN[NGSIH
ampiran
Keputusan Men teri Kesehatan
Nomor 834 /MENK.ES/SK/W/20Ty
Tanggal : 9 Juli 2010
1. PENDA-HULUAN
A. Latar Betakang
Behwa pelayanan l<esehatan nnerupakan haj<
setiap orang yang dijamin dalaru Undang-Undang
Dasar Negara RepubJik Indonesia Tahun 1945
yang harus divvujudkæn dengan upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setingg)-tingginya.
Pen-ingka tan Upaya Kesehatan Perorancgan
(Uk?) di Rumah Salet secara terus rnenerus
ditingkat-lcan seja_lan denga-n kebutuhan
masyarakca-t dan perkembangan ilmu teknologi
kedokteran. Pen gem ban petayanan keseha!an di
Rumah Sakit juga diarahkan guna meningkatkan
mutu dan kese)amatan pasien ser La efisiensi
biaya dan kemudahan akses segenap masyarakat
untuk mendapatkan pelaya nan kesehatan.
Pelayanan High Care Unit (HCU) di Rumab Sal<it
perlu ditingkatkan seccra berkesinambungan
dala-rn rangka memenuhi kebutuhan pelayanan
pengobatan, perawatan dan observasi secan
ketat yang semakin meningkat sebagaj a-kibat
pcnyakit rnenular maupun tidak rnenular
seperti•. dernam berdarah, malaria, cedera»
keracu.nan penya}a-hgunaan NAPZA} HIV,
penyakit ja-ntung pernbujuh dara-m diabetes
mellitus dan gaga-I ginjal,
Pedoman ini disusun sebagai pectoman bagi
Rurnah Sa)cjt dalarn rangka penyelenggaraan
pe)ayanan HCU yang berkua)itas dan
mengedepankan Iceseiarnatan pasien cli Rumah
Sakit serta menjadi acuan penyusunan standar
prosedur operasional pelayanan HCU dj Rumah
Sal<it Pemerintah maupun SuasLa
DL Ruang Lingkup
Pelayanan HCU diberilcan Icepada pasien dengan
kondisi kritis stabil yang membucuhkan pelayanan,
pcngobatan dan observasi secara ketat.
E. Sasaran
l . Direktur Rumah Sakit.
2. Dinas J<cschatan Provinsi/ Kabupaten/Kota
3. Dokter dan Perawat dan tenaga kesehatan Iain nya yang
mernberikan layanan HOU
F, Pengertian
I. High Care Unic (HCU) adalah unit pe)ayanan
di Rumah Sakit bagi pasien dengan Icondisi
respirasi, he.madinamik, dan kesadaran yang
stabil yang masih memerlukan pengobata-n)
perawatan dan observasi secara ketat-
2. PelayananHCU adalah pelayanan medik pasien
dengan kebutuhan memer)ukan pengobatan, per-
av.'atan dan observasi secara kecat dengan
tingkat pelayanan Yang berada di antara MCI)
dan ruang rawat inap (tidak perlu perawatan
ICU narnun be!um dapat dirawat di ruan a rawat
biasa karena memerlulcan observasi yang
kelac).
3. Penye)enggaraan HCU disesuaikan dengan
kemampuan SDM, Sarana dan Prasarana rumah sak.it
masing-masjng,
4. Separated/ conventional/freestanding HCU adalah HCU yang
berdiri sendiri (independent), terpisah deri ICU
5. Integrated HCU adaja-h HCU yang rnenjadi satu
dengan ICU.
6. Para-lel HCU adalah HCU yang lerlet.ak
berdekatan (bersebela.hall) dengan ICU.
1 1 . PENGORGANISASrA-N
A. Kedudukan r--ICU
4
Ti_ndaka-n medik dan asuhan keper-avvaran yang
ditakukan adajahr
l . Aantuan Hiccup Dasar J Susie Support
(BHD/BLS) dan Aanruan Lanjut/
Adyanc•er! Support ALS) a Jalan
naias (Airway} .
Membebaskan jalan nafas (sampaj melakukan
intubasi
I) mela%ukan resusitngi
21 Marnpu metakukan
defibrilnsi me Wkukan
kompresi iantung
2. Terapi oksigen,
3, Penggunaa.n
pcrneliha:ra.aa/seabiiisasi inotrnpik, Obur
nnri nyeri, Obst ar-irmia jantung. Obat ObaL
yang bersifat vasoaktir. dan lam-lai:o_ 4
Nutrisi Etau parenteral.
S. Flsioterapi sexuai dengan i';asien.
6 Evalusi seruruh tindakan dan yang Lelah
dibzrik3n
B. Mur Pelayanan yang mendapatkan
HCL7 dupat bzrasal dare i Pasicvi dappl 1)c-
rAsäl dari ICI.J
2 Pasien
dapüt
Pa-glen dan
C, SISTEM SARAF
1. Cedera Kepal Sedang sampai Berat/stroke
yang stab) dan memerlukan tirah baring dan
n)emerlukan pemc)iharaan ja!an nafas
secara k'hustas} seperrj hisap lendir
ber)cala,
2. Cedera sumsum tulang belakang bagian leher
yang stabil.
6
D.SJSTEM SALURAN PENCERNAAN
Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas tanpa
hipotensi ortostatik dan respon dengan pemberian
cairan.
E. SİSTEM KELENJAR BUNTU (ENDOKRİN) DKA dengan infus
insülin yang konstan.
F. PEMBEDAJ-IAN:
7
c. Alat penghisap iendir (Suction Pi.anp) (Sentra) atau
Manual)
d. Alat pembebas jalan nafas llm•ingoskop, Pipa Endotracheal, dan
lain-lain)
e. Alat akses pembuluh darah
f. Pompa infus (Infusion Pump/ Syringe pump)
g. Alat transportasi pasien
E. Penjaminan Mutu
Rualitas pelayanan HCU dapat dinilai dengan beberapa peni]ajan
objektif, seperti:
I Penurunan skoring decajat keparahan pasien,
sepertj: SOFA (Sequential Organ Failure
Assessment), SAPS (Simplified Acute
Physiology Score), dan sebagainya,
2. Jumlah pasien yang pindah ke ICIJv
3. Angka kejadian infeksi nosokomial.
4. Angkakejadian stress ulcer. S. Angka ke.jadian
phlebitis.
6. Angk-a kejadian dekubitus
F- Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan clan pelaporan di pe!aya-nan HCU me)iputi pencatatan rekam
medis pasien dan pelaporan kegiatan pelayanan Rumah Sakit yang
dilaksanakan sesuai dengan ketentua.rn pecaturan perundang-undangan.
3, Jamkesda
4. Jam-kesmas
S. Asuransi Kcsehatan
6. Masyarakat dan sumber pembiayaan Iain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-unclangan.
9
rv. PE NU TU P
Pedoman High Care Unit ini disusun dalam rangka memberikan acuan
bagi Rumah Sakit yang telah maupun akan menyelenggarakan
pelayanan HCU yang bermutus aman, efektjf dan efisien dengan
mengutamakan keselamatan pasien. Oleh karena itu, setiap Rumah
Sakit diharapkan dapat menyesuaìkan dengan ketentuan yang
terdapat dalarn buku pedoman ini dan dapat n)engernbangkannya
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Rumah Sakit.
Rurnah Sakit yang belum memiliki ICIJ dan telah merniliki HCU diharapkan
dapat mengembangkan su.mber daya (tenaga dan sarana) sehingga kelak
dapat membentuk ICI-J yang merupakan pelayanan lanjutan dari HCU.
Rurnah SakJt yang teLah merniliki TCL) clan HCU diharapkan tetap menjaga
kuaLitas HCU sehingga berfungsi sebagai mana diha-rapkan,
G RAHAYU SÈDYANINGSIH