Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa kami ucapkan atas selesainya
makalah yang membahas tentang KARBOHIDRAT DAN PROTEIN.
Makalah ini disusun agar nantinya bermanfaat bagi mahasiswa program studi S1-
Farmasi pada khususnya untuk lebih mudah memahami mata kuliah Kimia Organik II dan
bagi pembaca pada umumnya. Kemudian kami tak lupa mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada dosen yang memberikan tugas mata kuliah yaitu Ibu Artha
Yuliana Sianipar, S.Si.,Apt. sehingga menambah wawasan kami tentang Ilmu Kimia Organik
tersebut.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.2 Perumusan Masalah
I.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 KARBOHIDRAT
II.2 Monosakarida
II.3 Disakarida
II.4 Polisakarida
II.5 Fungsi Karbohidrat
III.1 PROTEIN
III.2 Struktur Protein
III.3 Jenis-jenis protein
III.4. Fungsi, Guna, dan Sumber Protein.
III.5. Sumber protein
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Masalah gizi masih cukup rawan dibeberapa wilayah Indonesia, terutama di wilayah
pemukiman kumuh daerah perkotaan, Dimana kondisi masyarakat tersebut banyak yang
kekurangan gizi, banyak balita yang terkena gizi buruk. Gizi buruk / gizi kurang sering terjadi
karena makanan yang tidak seimbang, terutama dalam hal protein. Protein sangat penting
untuk membantu pertumbuhan anak-anak, dan meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Dan
juga kelebihan protein juga akan menimbulkan penyakit, seperti obesitas. Sehingga dapat
menimbulkan penyakit seperti kwasiorkor, marasmus, dan obesitas. Oleh karena itu, selain
untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah “Kimia Organik II” ini, penulis mengangkat judul
tentang Karbohidrat dan Protein, karena Karbohidrat dan protein merupakan zat paling
penting yang harus ada dalam tubuh manusia. Tapi masuh banyak juga kasus kekurangan
energi protein (KEP). Disini penulis tertarik untuk lebih mendalami tentang Karbohidrat dan
Protein.
I.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui apa yang disebut dengan karbohidrat
2. Mengetahui macam-macam karbohidrat
3. Mengetahui berbagai kegunaan dari karbohidrat
4. Mengemukakan permasalahan tentang protein
5. Menjabarkan kadar dan fungsi protein bagi manusia
6. Memberitahu kepada mahasiswa sumber protein
7. Menjelaskan akibat dan kekurangan protein, dll
BAB II
PEMBAHASAN
II. 1 KARBOHIDRAT
Karbohidrat berasal dari kata karbon dan hidrat sehingga disebut hidrat dari karbon.
Karbohidrat memiliki rumus umum Cn(H2O)m yang pada umumnya harga n = harga
m.Karbohidrat merupakan kelompok besar senyawa polihidroksildehida dan
polihidroksiketon atau senyawa-senyawa yang dapat dihidrolisis menjadi
polihidroksialdehida atau polihidroksiketon (Wahyudi, dkk., 2003:94). Karbohidrat terususun
atas dua sampai delapan monosakarida yang dikenal sebagai oligosakarida.
Karbohidrat memiliki rumus struktur dari Fisher dan Haworth. Struktur Fisher merupakan
struktur rantai terbuka sedangkan struktur Haworth merupakan struktur tertutup (siklik).
Misalnya untuk glukosa yang memiliki rumus molekul C6H12O6. Karbohidrat terdapat
dalam berbagai golongan. Berdasarkan jumlah unit monosakarida penyusunnya, terdapat tiga
kelompok penting yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida
merupakan karbohidrat sederhana terdiri atas satu unit polihidroksi aldehida atau keton.
Monosakarida adalah ribose yang tidak dapat dihidrolisis dan tidak kehilangan sifat gulanya.
Contoh dari monosakarida adalah ribosa, arabinosa, fruktosa, glukosa, dan lainnya.
Golongan monosakarida ini biasanya dikelompokkan dalam triosa, tetrafosfat,
pentosaheksosa, dan heptosa. Oligosakarida merupakan karbohidrat yang terdiri atas rantai
pendek unit monosakaridayang digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen dan bila
dihidrolisis menghasilkan beberapa monosakarida. Contohnya adalah raffinosa yang
dihidrolisis menghasilkan glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, dan sebagainya. Kebanyakan
oligisakarida yang mempunyai tiga atau lebih unit monosakarida tidak terdapat secara bebas,
tetapi digabungkan sebagai rantai samping polipeptidapada glikoprotein dan proteoglikan
(Lehninger 1982).Kelompok karbohidrat yang terakhir adalah polisakarida yang merupakan
polimer monosakarida yang memiliki bobot molekul yang tinggi. Bila dihidrolisis akan
menghasilkan lebih dari sepuluh monosakarida. Contohnya adalah amilum, dekstrin,
glikogen, selulosa dan lainnya.
II.2 Monosakarida
Monosakarida merupakan senyawa pereduksi karena akan segera mereduksi senyawa-
senyawa pengoksidasi seperti ferisianida, hidrogen peroksida, atau ion kupri (Cu2+). Pada
reaksi seperti ini, gula dioksidasi pada gugus karbonil dan senyawa pengoksidasi menjadi
tereduksi. Sifat ini berguna dalam analisis gula. Dengan mengukur jumlah dari senyawa
pengoksidasi yang tereduksi oleh suatu larutan gula tertentu, dapat dilakukan pendugaan
konsentrasi gula. Dengan cara ini, darah dan air seni dapat dianalisa kandungan gulanya pada
diagnosa diabetes mellitus. Penyakit ini menunjukkan tingkat gula darah yang tinggi dan
pengeluaran gula pada air seni yang berlebih (Lehninger 1982).
Monosakarida penting yaitu glukosa, galaktosa dan fruktosa. Glukosa merupakan bahan
bakar utama bagi kebanyakan mahkluk hidup. Pada hewan, glukosa merupakan sumber
energi utama untuk sel otak dan sel lainnya yang hanya sedikit atau tidak memiliki
mitokondria, seperti sel darah merah. Sel yang pasokan oksigennya terbatas juga memerlukan
glukosa dalam jumlah besar sebagai sumber energinya, misalnya sel pada bola mata
(Roswiem Anna,etalI 2006). Di dalam tubuh manusia, sejumlah glukosa diubah menjadi
glikogen dan disimpan di hati dan di otot untuk cadangan energi.
Galaktosa merupakan aldoheksosa yang tidak terdapat bebas di alam. Galaktosa berperan
penting sebagai penyusun membran sel otak dan sistem saraf, terutama dibutuhkan untuk
membuat beberapa fosfolipid, peptidoglikan, dan glikoprotein tertentu, dan laktosa pada
kelenjar kambing. Galaktosa sudah terdapat di dalam tubuh, sehingga jika tidak ada pasokan
dari luar, tubuh tinggal mensintesisnya dari glukosa-1-fosfat dengan bantuan enzim
epimerase.
Galaktosemia merupakan suatu gangguan genetik yang menyebabkan tidak adanya enzim
yang diperlukan untuk mengubah galaktosa menjadi glukosa sehingga terjadi akumulasi
galaktosa, galaktosa-1-fosfat, dan galaktitol dalam darah dan jaringan yang dapat
menimbulkan katarak, retardasi mental, dan sirosis hati.
Fruktosa digunakan untuk diet karena mempunyai kemanisan dua kali lipat dari sukrosa
sehingga jumlah yang digunakan relatif lebih sedikit dan menyebabkan makanan tersebut
rendah kalori. Fruktosa akan diubah bentuk isomernya menjadi glukosa setelah memasuki
aliran darah. Pada hewan, sejumlah besar sukrosa disentesis di dalam saluran reproduksi
jantan untuk digunakan oleh sperma sebagai sumber energi. Fruktosa dapat ditemukan di
dalam buah dan madu.
II.3 Disakarida
Disakarida terbanyak di alam adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa. Maltosa merupakan
disakarida yang paling sederhana dan juga merupakan gula pereduksi, karena memiliki gugus
karbonil yang berpotensi bebas yang dapat dioksidasi. Bila maltosa dalambarley dan butiran-
butiran padi lainnya dihidrolisis oleh enzim dari ragi, akan dihasilkan glukosa yang dapat
difermentasi menghasilkan alkohol.
Laktosa merupakan gula pereduksi yang menghasilkan D-galaktosa dan D- glukosa pada
hidrolisis. Laktosa terdapat pada air susu dan produk susu olahan. Laktosa tidak dapat diserap
dari usus ke aliran darah, kecuali molekul ini dihidrolisa terlebih dahulu menjadi unit
monosakarida. Sedangkan pada orang yang intoleran terhadap laktosa, laktosa tetap tidak bias
terserap oleh usus sehingga menyebabkan diare berair, aliran zat makanan pada usus menjadi
abnormal, dan sakit mulas.
Sukrosa merupakan disakarida paling melimpah di alam dan bukan merupakan gula
pereduksi karena tidak mempunyai atom anomer bebas. Sukrosa dibentuk oleh banyak
tanaman, namun tidak terdapat pada hewan tingkat tinggi. Sukrosa merupakan disakarida
paling manis diantara ketiga jenis disakarida yang umum dijumpai.
II. 4 Polisakarida
Polisakarida merupakan campuran dari molekul denganbberat molekul tinggi. Polisakarida
terbagi menjadi dua jenis, yaitu homoplisakarisa dan heteropolisakarida. Homopolisakarisa
hanya mengandung satu jenis unit monomer, contohnya pati, glikogen, selulosa, dan kitin.
Sedangkan heteropolisakarida mengandung dua atau
lebih jenis unit monosakarida yang berbeda, contohnya asam hialuronat,
glikosaminoglikan, dan murein.
Pati merupakan suatu bentuk simpanan glukosa pada tumbuhan yang didapatkan sebagai
granulyang tidak larut dalam beras, gandum, kentang, kacang- kacangan, dan serealia. Pati
dibentuk oleh 20% amilosa dan 80% amilopektin. Jika kentang direbus, kandungan
amilosanya terekstrak oleh air panas, sehingga terlihat seperti susu. Amilopektin yang
tertinggal menjadi bagian utama kandungan pati pada kentang rebus.
Glikogen merupakan sumber polisakarida utama pada sel hewan, disimpan di hati dan di otot.
Glikogen dihidrolisis dalam sel hewan untuk memelihara atau mempertahankan kadar
glukosa darah dan menyediakan energy di antara saat makan. Di dalam sel hati, glikogen
ditemukan dalam granula besar-besar yang merupakan molekul glikogen bercabang dan berat
molekul rata-rata tinggi.
Selulosa adalah senyawa seperti serabut, liat, ditemukan di dalam dinding sel pelindung
tumbuhan, dan merupakan bahan struktural utama dari kayu dan tumbuhan.Katun merupakan
selulosa yang hamper murni. Selulosa disusun oleh ikatan isomer yang berbaris paralel dan
berikatan dengan ikatan hidrogen antar gugus ±OH yang berdekatan, menyebabkab struktur
yang kaku pada dinding sel kayu dan serat yang lebih tahan terhadap hidrolisis daripada pati.
Struktur dan fungsi kitin hampir sama dengan selulosa, bedanya rantai yang terbentuk tidak
tersusun paralel, tetapi tersusun dalam tiga macam bentuk miofibril berikatan hidrogen.
Glikosaminoglikan atau mukopolisakarida terdiri dari unit-unit disakarida berulang, masing-
masing mengandung aminoheksosa, biasanya D-glukosamin dan D- galaktosamin.
III. 1 PROTEIN
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-
monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul
protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam
fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi
sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali
dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam
amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan
oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
iosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA
ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan
ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino
proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi
penuh secara biologi.
struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder.
Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi
secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer,
atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein
dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan
dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan
menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri
massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.
Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism
(CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan
dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak
negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa
dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda
dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari
protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.
Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350
asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang
lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida
yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen
penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis
masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan
struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur
kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional.
2. Marasmus.
Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting merusak. Marasmus
umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama), karena terlambat diberi
makanan tambahan. Hal ini dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula pengganti
ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi. Marasmus berpengaruh dalam
waku yang panjang terhadap mental dan fisik yang sukar diperbaiki. Marasmus adalah
penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara kelompok sosial ekonomi rendah di
sebagian besar negara sedang berkembang dan lebih banyak dari kwashiorkor.
Gejalanya :
- Pertumbuhan terhambat.
- Lemak dibawah kulit berkurang.
- Otot-otot berkurang dan melemah.
- Erat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka, seperti : panjang, lingkar
kepala dan lingkar dada.
- Muka seperti orang tua (oldman’s face).
Pada penderita marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati (hepatomegalia) dan
kadar lemak serta kholesterol didalam darah menurun. Suhu badan juga lebih rendah dari
suhu anak sehat, dan anak tergeletak in-aktif, tidak ada perhatian bagi keadaan sekitarnya.
Upaya Penanggulangan.
Untuk menanggulangi kekurangan / kelebihan protein, maka dapat dilakukan upaya
penanggulangan sebagai berikut :
- Pemantauan status gizi (PSG) masyarakat.
- Pemberian makanan tambahan (PMT).
- Pemantauan garam beryodium.
- Pemberian kapsul vit. A
- Pemberian tablet Fe.
- Pengumpulan data KADARZI.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari makalah diatas, maka peulis dapat menyimpulkan bahwa Karbohidrat Dan
protein sangatlah penting, terutama bagi pertumbuhan. Disamping itu Karbohidrat dan
protein merupakan zat utama dalam membantu tumbuh kembang anak. Sehingga apabila
anak cukup asupan Karbohidrat dan proteinnya, maka anak akan tumbuh sehat, jauh dari gizi
kurang dan tidak terjadinya gangguan tumbuh kembang.
Selain itu, Karbohidrat dan protein merupakan penghasil energi terbesar. Dengan adanya
Karbohidrat dan protein dalam tubuh, maka tubuh akan merasa tetap segar. Tetapi yang harus
diperhatikan asupan protein untuk tubuh haruslah seimbang, tidak boleh kekurangan dan
tidak boleh pula kelebihan. Karena kelebihan atau kekurangan asupan protein dapat
menimbulkan penyakit, seperti : kwashiorkor, marasmus, dan obesitas.
Oleh karena itu, diharapkan kepada pembaca, untuk dapat memanfaatkan apa yang telah
disampaikan dalam makalah ini, guna untuk meningkatkan status gizi di masyarakat,
sehingga tercipta masyarakat yang sehat.
2. Saran
Karbohidrat sangat diperlukan oleh tubuh, sehingga pasokan karbohidrat yang cukup
harus diperhatikan.Karbohidrat dapat diperoleh dari kentang, serealia, madu, buah-buahan
ataupun nasi pereduksi. Diharapkan masyarakat atau pun pembaca mau ikut serta
menggalakkan program tentang pemberantasan gizi buruk, untuk mencapai Indonesia sehat
DAFTAR PUSTAKA