Anda di halaman 1dari 3

Wasiat dari Adam

SALAM TERUNTUK EMPAT BELAS MANUSIA SUCI


(Abdullah Assegaf)

Saad bin Abdillah, dari Ahmad bin Muhammad bin Isa dan
Muhammad bib Husain bin Abi Khotob dan Haistam bin Abi Masruq al-
Hindi, dari Hasan bin Mahbub as-Sarrood, dari Maqotil bin Sulaiman,
dari Abi Abdillah AS, berkata, "Nabi SAWW berkata, 'Aku adalah
penghulu para nabi, dan wasiy-ku adalah penghulu para wasiy dan
wasiy mereka adalah pemimpin para wasiy. Sesungguhnya Adam AS
telah memohon agar Allah menjadikan baginya wasiy yang sholeh.
Maka Allah SWT mewahyukan kepadanya, Sesungguhnya Aku telah
memuliakan para nabi dengan kenabian, kemudian Aku pilih ciptaan-
Ku dan Aku jadikan orang-orang yang baik dari mereka sebagai wasiy.
Maka Adam AS berkata, Wahai Tuhanku jadikan wasiyku sebaik-baik
wasiy. Maka Allah mewahyukan kepadanya, Wahai Adam,
wasiatkanlah kepada Syiisy, maka Adam mewasiatkan kepada Syiisy,
yaitu Hibatullah bin Adam AS. Dan Syiisy mewasiatkan kepada
puteranya, Syabaan, dia adalah keturunan bidadari yang diturunkan
Allah SWT kepada Adam AS dari syurga dan kemudian Adam AS
menikahkannya kepada puteranya Syiisy. Dan Syabaan mewasiatkan
kepada Mukhlis. Dan Mukhlis kepada Mahuq. Mahuq mewasiatkan
kepada 'Astmiista. Dan 'Asmiista mewasiatkannya kepada Akhnukh,
Yaitu Nabi Idris AS. Dan Idris AS mewasiatkan kepada Naahuur. Dan
Naahur menyerahkan kepada Nabi Nuh AS. Nabi Nuh AS
mewasiatkan kepada Saam. Dan Saam mewasiatkan kepada
'Atsamier. Dan Atsamier mewasiatkan kepada Bar'atsbasyaa. Dan
Bar'atsbasyaa mewasiatkan kepada Yaafits. Dan Yaafits mewasiatkan
kepada Barih. Dan Barih mewasiatkan kepada Hafasih. Hafasih
mewasiatkan kepada Imron. Dan Imron menyerahkan kepada Ibrahim
al-Kholil AS. Ibrahim mewasiatkan kepada puteranya Ismail. Dan
Ismail mewasiatkan kepada Ishaq. Ishaq mewasiatkan kepada
Ya'qub. Dan Ya'qub mewasiatkan kepada Yusuf. Yusuf mewasiatkan
kepada Batsria. Dan Batsria mewasiatkan kepada Syua'ib. Dan
Syua'ib menyerahkannya kepada Musa bin Imron AS. Musa
mewasiatkan kepada Yuusya' bin Nuun. Yuusya' mewasiatkan kepada
Nabi Daud. Daud mewasiatkan kepada Sulaiman. Sulaiman
mewasiatkan kepada Aashif bin Barkhiya. Aasshif mewasiatkan
kepada Zakariyyaa'. Zakariyyaa' mewasiatkan menyerahkannya
kepada 'Isa bin Maryam AS. 'Isa mewasiatkan kepada Syam'uun bin
Hamun as-Shofa. Syam'uun mewasiatkan kepada Yahya Bin
Zakariyyaa'. Yahya bin Zakariyyaa' mewasiatkan kepada Mundhir.
Mundhir mewasiatkan kepada Salimah. Dan Salimah mewasiatkan
kepada Bardah.' Kemudian bersabda Rosulullah SAWW, 'Dan Bardah
menyerahkannya kepadaku, dan aku menyerahkan kepadamu wahai
Ali dan engkau menyerahkannya kepada wasiymu dan wasiymua
menyerahkannya kepada Ausiya dari keturunanmu satu persatu
sampai akhirnya diserahkan kepada sebaik-baik penghuni bumi
setelahmu. Dan ummat akan mengingkarimu dan bertentangan satu
sama lain tentangmu, pertentangan yang sangat keras. Orang yang
tetap bersamamu ibarat orang yang tinggal bersamaku dan orang
yang meninggalkanmu akan menempati neraka. (Bahas Arab) Dan
neraka adalah tempat orang-orang kafir. Dunia Tidak Pernah Kosong
dari Hujjah Muhammad bin Yahya, dari Abdillah bin Muhammad bin
Isa, dari Muhammad bin Ibrahim, dari Zaid ash-Shahhaam, dari Daud
ibnil 'Ala, dari Abi Hamzah ats-Tsimaali, berkata, "Berkata Al-Baqir AS,
'Dunia ini tidak pernah kosong. Sejak diciptanya langit dan bumi dari
seorang Imam yang adil sampai ditetapkannya janji sebagai hujjah
Allah bagi makhluknya." Sa'ad bin Abdillah dari Ahmad bin
Muhammmad bin Isa, dari Muhammad bin Sanan, dari Nu'man ar-
Rojii, berkata, "Aku dan Bashir ad-dahaan bersama Abi Abdillah AS,
maka beliau berkata: ketika akan diambil kenabian Adam AS dan
ajalnya sampai, Allah mewahyukan kepadanya: Wahai Adam telah
selesai kenabianmu dan terputus ajalmu maka lihatlah apa yang ada
padamu dari ilmu serta warisan kenabian dan tanda ilmu serta nama
yang agung. Jadikanlah semua itu bagi keturunanmu, berikan kepada
Hibatullah. Sesungguhnya aku tidak meninggalkan bumi tanpa
adanya seorang alim yang mengenal ketaatan kepadaku dan
agamaku, menyelamatkan siapa saja yang mentaatinya.
Kepemimpinan adalah Ketentuan Allah Sa'ad dari Ali bin Ismail, dari
Abbas bin Ma'ruf, dari Ali bin Mahzryar, dari Hasan bin Ali bin Fadhol,
berkata, "Bertanya Ismail bin Ammar kepada Abal Hasan -yang
pertama- AS, maka eliau beliau berkata kepadanya AS, 'Adakah Allah
telah mewajibkan bagi setiap imam untuk menetapkan dan
mewasiatkan -imam setelahnya- sebelum meninggalkan dunia?'
Berkata AS, 'Ya.' Berkata -Ismail bin Ammar-, 'Kewajiban dari Allah?'
Berkata AS, 'Ya.' Kepemimpinan adalah Khusus Bagi Ahlul Bait Nabi
SAWW Sa'ad, dari Ahmad bin Muhammad bin Isa, dari ayahnya, dari
Muhammad bin Abi Umair, dari Ibnu Uzdainah, berkata, "Berkata
kepadaku Barid bin Mua'wiyah al-Ajli, dari Abi Ja'far AS tentang firman
Allah SWT (an-Nisaa: 54),
'Amyahsudunannaasa ala maa atahumullah min fadhlihi faqod atainaa
ala Ibrahiimal kitaba wal hikmata wa atainaahum mulkan adziman
(ataukah mereka dengki kepada manusia {Muhammad} lantaran
karunia yang Allah berikan kepada manusia itu? Sesungguhnya kami
telah memberikan kitab dan hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan
kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar.' Berkata,
kamilah yang dihiasi atas keimamahan yang didatangkan dari Allah
SWT kepada kami, bukan kepada makhluk yang lain. 'Faqod ataina
ala Ibrahiimal kitaba wal hikmah wa atainahum mulkan adziman.'
Maka dijadikanlah dari mereka rasul dan anbiya, dan imam,
bagaimana mereka mengakui hal itu bagi keluarga Ibrahim, dan
mengingkari hal itu bagi keluarga Muhammad, shalawat dan salam
bagi mereka?
'Faminhum man aamanabihi faminhum manshodda'anhu wakafa
bijahannama sya'iron. Innalladziina kafaru bi aayaatina saufa
nushliihin naarun kullama nadhijat juluduhum baddal nahum juludan
ghairoha liyadzukul 'adzaba innallaha kaana 'azizan hakiima.
Walladziina aamanu wa 'amilushsholihati sanud khiluhum jannatin
tajhrihi min takhtihal anharu khoolidiina fiiha abadan lahum fiiha
azwajumuttaharatun wanud khiluhum dhillan dholiilan.' (Maka di antara
mereka {orang -orang yang dengki itu}, ada orang-orang yang
beriman kepada-Nya dan di antara mereka ada yang menghalangi
{manusia} dari beriman kepada-Nya. Dan cukuplah {bagi meraka}
jahanam yang menyala-nyala apinya. Sesungguhnya orang-orang
kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukan mereka ke
dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, kami ganti kulit
mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan orang-
orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang sholeh,
kelak akan Kami masukan mereka ke dalam syurga yang di dalamnya
mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di
dalamnya memiliki isteri-isteri yang suci, dan Kami masukan mereka
ke tempat yang teduh lagi nyaman) (An-Nisaa: 55-57).
http://www.bogor.indo.net.id/mitra/ipabi/ Back To Top

Anda mungkin juga menyukai