Anda di halaman 1dari 2

SURAH AL-FATH Makna Dosa dan Maksum

<http://www.fatimah.org> <http://www.fatimah.org> <..\indexartikel.htm>


<..\indexartikel.htm>
"SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MEMBERIKAN KAMU KEMENANGAN YANG
NYATA. SUPAYA ALLAH MENGAMPUNI DOSA-DOSA KAMU YANG
TERDAHULU DAN YANG TERKEMUDIAN DAN MENCUKUPKAN NIKMATNYA
KE ATASMU DAN MEMIMPIM KAMU KEPADA JALAN YANG LURUS DAN
ALLAH MEMBANTU KAMU DENGAN BANTUAN YANG KUAT" Al Fath/1-4
Semua ahli tafsir mengatakan bahawa surah ini adalah tentang pembukaan kota Mekkah.
Ayat ini menunjukan bahawa pembukaan kota Mekkah berhubung dengan pengampunan
dosa Rasul. Dalam memahami hubungan antara keduanya banyak tafsiran yang dibuat oleh
Ahli mufasir tentang makna dosa Rasul yang terdahulu dan yang lepas. Malang sekali
kebanyakan mereka mengikat dan meyempitkan kefahaman mereka tentang makna dosa
dan pengampunan kepada makna yang mahsyur dikalangan fuqaha. Dosa adalah
menentang arahan Allah dan pengampunan adalah terlepas dari balasan akibat penentangan
terhadap arahan. Dan ada juga mengatakan bahawa dosa Rasul di sini adalah kerena
meninggalkan yang lebih penting. Sedangkan dosa (zamb) dan pengampunan (maqfira)
memiliki makna yang lebih luas dari itu, iaitu zamb adalah sesuatu yang disusuli darinya
keburukan dan hilang darinya kebaikan. Manakala pengampunan adalah penutupan atas
sesuatu. Perjuangan Rasul dengan dakwah dan gerakannya atas golongan kafir dan
musyrik baik sebelum dan selepas hijrah dengan berbagai bentuk peperangan dan
kehilangan jiwa merupakan sesutu yang buruk terhadap mereka. Mereka tidak
mengampunkan Rasul atas kesangsaraan mereka dan mereka tidak akan lupa akan
kehancuran bangsa, adat tradisi mereka dan mereka juga mereka juga berusaha untuk
membalas kematian pahlawan dan pembesar mereka yang mati ketika menentang Rasul,
dan mereka simapan perasaan benci terhadap Rasul. Pada mereka Rasul itu berdosa ke
atas mereka kerana mengakibatkan kehancuran dan keburukan terhadap mereka. Cuma
Allah telah megurniakan pembebasan kota Mekkah yang menyebabkan mereka tidak
mampu untuk melakukan sesuatu terhadap Rasul. Jadi yang dimaksudkan di sini dari dosa
adalah dakwah dan gerakan Rasul yang natijahnya adalah keburukan terhadap orang kafir
dan musyrik. Ia adalah dosa Rasul terhadap mereka. Ini juga seperti kata Nabi Musa dalam
surah syuara ayat 14 "AKU BERDOSA DI SISI MEREKA" Dan yang dimaksudkan
dengan pengampunan adalah Allah menutup usaha mereka untuk melakukan ssesuatu ke
atas Rasul. Apa yang terdahulu ertinya sebelum hijrah dan apa yang terkemudian adalah
selepas hijrah. Natijah dari perbahasan ayat ini adalah yang dimaksudkan dengan dosa
Rasul bukan apa yang di fahami dari erti fuqaha dan perbahasan ini penting untuk
membahas surah at Taubah ayat 43. Di sini kami juga ingin menyatakan sekali tentang
akidah mazhab Ahlu Bait tentang arti maksoom. Sememangnya semua mazhab Islam atau
yang tidak bermazhab mengatakan semua Nabi itu maksoom, tetapi dalam mendifinasikan
erti maksoom terjadi perbedaan pendapat. Kami pengikut Ahlu Bait melihat maksoomnya
para Nabi dari sudut ilmu bukan dari sudut amal. Maksud sudut ilmu adalah nabi memiliki
ilmu untuk menahannya dari melakukan kesalahan maupun kesilapan dan dengannya
mereka tidak mungkin melakukan kesalahan atau dengan bahasa yang lebih jelas mustahil
mereka melakukan kesalahan dan kesilapan. Untuk lebih jelas lagi silakan saudara junus
merujuk ke halaman web almawaddah bahagian perbahasan ilmiah, perbahasan hidayah
dalam al quran bab maksoom. Maksud maksoom dari sudut amal atau perbuatan adalah
perbuatan mereka di kawal oleh Allah dan mereka boleh melakukan kesalahan atau
kesilapan atau lupa dan Allah akan menegurnya sebagimana yang dinyatakan oleh saudara
junus dan meyoritas ahlu sunnah. Sudah tentu kami menolak hal ini kerana ia akan
mengakibatkan hal-hal berikut. 1- Tidak akan terhasil keyakinan terhadap apa yang
disampaikan olehnya. Ini kerana ia berkemungkinan berbohong baik sacara sengaja
maupun tidak. Ia juga mungkin sahaja terlupa meyampaikan apa yang diperintahkan oleh
Allah. Kemungkinan demi kemungkinan bisa terjadi jika ia tidak maksoom mutlak dan
bagaimana bisa dipercayai seruannya. Ini bisa diatasi jika ia maksoom mutlak. 2- Jika ia
pernah melakukan kesalahan, siapa yang menjamin ia tidak melakukan kesalahan lagi dan
ini akan menjatuhkan imejnya dikalangan pengikutnya. Ini tidak bakal terjadi jika ia
maksoom mutlak. 3- Jika ia melakukan kesalahan bererti ia lebih buruk dari orang awam
walau ia sekadar kesalahan kecil. ini sebagaimana firman Allah kepada isteri-isteri Rasul.
33/31-32 4- Ini bertentangan dengan firman Allah "APAKAH KAMU MEYURUH
ORANG-ORANG MELAKUKAN KEBAIKAN TETAPI KAMU MELUPAKAN DIRI
KAMU SENDIRI" 2/33 "WAHAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN MENGAPA
KAMU MENGUCAPKAN APA YANG TIADA KAMU PERNAH PERBUAT, SANGAT
DIBENCI DISISI ALLAH BAHAWA KAMU MENGUCAPKAN APA YANG KAMU
TIDAK LAKUKAN" 61/2-3 5- Bagaimana mungkin Allah mewajibkan kita mengikuti
orang yang bisa melakukan kesalahan, kerana menyuruh mengikuti orang yang salah juga
salah dan tidak mungkin Allah bisa salah, bererti Allah tidak akan menyuruh orang
mengikuti orang yang bisa salah kerana hal ini adalah salah. Dalil yang sering digunakan
oleh mereka yang membenarkan kesalahan terbit dari Rasul adalah dengan mengatakan
bahwa Rasul adalah manusia seperti kita dan manusia sinonim dengan kesalahan, maka
Rasul sinonim melakukan kesalahan. wajah qias yang benar tapi kadungannya adalah salah
ini seperti Nabi Isa adalah manusia lampau setiap manusia yang lampau telah mati maka
nabi isa juga telah mati.bentuk qias yang benar tapi kandugannya fasid. kesalahan ini
timbul dalam memahami ayat "ANA BASYARUN MISLIKUM" "AKU MANUSIA
SEPERTI KAMU" membuat mereka mengatakan bahwa manusia biasa buat salah maka
rasul juga sedemikian. Mereka gagal memahami pengunaan kata basyar dalam Al Quran,
kerena kata basyar digunakan untuk makna biologis manusia bukan makna yang digunakan
tentang masalah maknawi itu bisa melakukan kesalahan, kerana kata yang digunakan
dalam kontek ini adalah insan bukan basyar. jika Al Quran mengatakan aku manusia
(basyar) seperti kamu, adalah menujukan bahawa Rasul juga perlu hal2 yang bersifat
biologis sebagaimana manusia yang lain seperti makan dan minum.
almawaddah@yahoogroups.com Back To Top

Anda mungkin juga menyukai