TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Hipertensi
2.1.1 Definisi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan
abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah
dari jantung dan memompa keseluruh jaringan dan organ–organ tubuh secara
terus–menerus lebih dari suatu periode (Irianto, 2014). Hal ini terjadi bila
arteriol–arteriol konstriksi. Konstriksi arterioli membuat darah sulit mengalir
dan meningkatkan tekanan melawan dinding arteri. Hipertensi menambah
beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut dapat menimbulkan
kerusakan jantung dan pembuluh darah (Udjianti, 2010).
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dengan tekanan sistolik
di atas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg. Populasi
manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 160 mmHg
dan tekanan darah diastolik 90 mmHg. Hipertensi merupakan penyebab
utama gagal jantung, stroke, infak miokard, diabetes dan gagal ginjal.
Penyakit hipertensi ini diderita, tekanan darah pasien 150/90 harus dipantau
dengan interval teratur karena hipertensi merupakan kondisi seumur hidup.
(Corwin, 2009)
2.1.2 Klasifikasi
Menurut WHO (2013), batas normal tekanan darah adalah tekanan
darah sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik kurang dari
80 mmHg. Seseorang yang dikatakan hipertensi bila tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Berdasarkan
The Joint National Commite VIII (2014) tekanan darah dapat diklasifikasikan
berdasarkan usia dan penyakit tertentu. Diantaranya adalah:
Tabel 1. Batasan Hipertensi Berdasarkan The Joint National Commite
VIII Tahun 2014
Batasan Tekanan Darah Kategori
(mmHg)
≥150/90 mmHg Usia ≥60 tahun tanpa penyakit diabetes dan
cronic kidney disease
≥140/90 mmHg Usia 19-59 tahun tanpa penyakit penyerta
≥140/90 mmHg Usia ≥18 tahun dengan penyakit ginjal
≥140/90 mmHg Usia ≥18 tahun dengan penyakit diabetes
2.1.6 Komplikasi
1) Payah Jantung
2) Stroke
3) Kerusakan ginjal
4) Kerusakan pengelihatan
e) Berhenti merokok
a) Diuretik
b) Golongan Tiazid
Terdapat beberapa obat yang termasuk golongan
tiazid antara lain hidroklorotiazid, bendroflumetiazid,
klorotiazid dan diuretik lain yang memiliki gugus aryl-
sulfonamida. Obat golongan ini bekerja dengan
menghambat transport bersama (symport) Na-Cl di tubulus
distal ginjal, sehingga ekskresi Na+ dan Cl- meningkat
(Nafrialdi, 2009).
Ciri keluarga Menurut Robert Mac Iver dan Charles Horton (1979 )
dalam Setiadi (2008:3), antara lain :
1) Keluarga merupakan hubungan perkawinan.
2) Keluarga membentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan
hubungan perkawinan yang sengaja di bentuk / di pelihara.
3) Keluarga mempunyai suatu bentuk sistim tata nama (nomen clatur)
termasuk perhitungan garis keturunan.
4) Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang di bentuk oleh angota-
anggotanya yang berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai
keturunan dan membesarkan anak.
5) Keluarga merupakan tempat tinggal bersama.
2.2.8 Tahap-Tahap Perkembangan Keluarga
Setiap tahapan perkembangan keluarga memiliki tugas
perkembangan masing-masing sesuai dengan tahapannya yang harus
dipenuhi oleh setiap keluarganya.
2.3.1 Pengkajian
Keterangan :
Total Skor didapatkan dengan : Skor (total nilai kriteria) x Bobot =Nilai
Angka tertinggi dalam skor
Cara melakukan Skoring adalah :
1) Tentukan skor untuk setiap kriteria
2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
3) Jumlah skor untuk semua kriteri
4) Tentukan skor, nilai tertinggi menentukan urutan nomor diagnosa
keperawatan keluarga
2.3.3 Perencanaan
Intervensi keperawatan keluarga dibuat berdasarkan pengkajian,
diagnosis keperawatan, pernyataan keluarga, dan perencanaan keluarga,
dengan merumuskan tujuan, mengidentifikasi strategi intervensi
alternative dan sumber, serta menentukan prioritas, intervensi tidak
bersifat rutin, acak, atau standar, tetapi dirancang bagi keluarga tertentu
dengan siapa perawat keluarga sedang bekerja (Friedman, 2010). Lain
halnya menurut Padila (2012) intervensi keperawatan keluarga terdiri dari
penetapan tujuan, mencakup tujuan umum dan tujuan khusus, rencana
intervensi serta dilengkapi dengan rencana evaluasi yang memuat kriteria
standar. Tujuan dirumuskan secara spesifik, dapat diukur, dapat dicapai,
rasional dan menunjukkan waktu.
2.3.4 Implementasi
Implementasi adalah proses keperawatan dengan melaksanakan
berbagai strategis keperawatan (tindakan keperawatan) yaitu telah
direncanakan. Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang mencakup peningkatan
kesehatan pencegahan penyakit. Pemulihan kesehatan dan mempasilitas
koping perencanaan tindakan keperawatan akan dapat dilaksanakan
dengan baik. Jika klien mempunyai keinginan untuk berpatisipasi dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan selama tahap pelaksanaan perawat terus
melakukan pengumpulan data dan memilih tindakan perawatan yang
paling sesuai dengan kebutuhan klien tindakan.
Setelah implementasi dilakukan oleh perawat, perawat harus mengawasi
dan mendokumentasikan tindakan yaang dilakukan sehingga nanti bisa
dipertanggung jawabkan.
2.3.5 Evaluasi