Anda di halaman 1dari 8

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan metode cross
sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara
faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada satu waktu. Artinya tiap subjek penelitian
hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status
karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2010).
Salah satu yang paling penting dari penelitian adalah rancangan penelitian.
Dalam rancangan penelitian memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa
faktor yang dapat mempengarui hasil. Menurut Notoatmojo tahun 2002 studi
kasus merupakan suatu hal yang penting pada penelitian yaitu menganalisis
suatu permasalahan dalam suatu unit kasus tunggal.

3.2 Batasan Istilah

Asuhan keperawatan keluarga yang di ambil peneliti merupakan suatu


proses tentang bagaimana cara keluarga melakukan perawatan pada anggota
keluarga penderita hipertensi. Hipertensi dapat menyerang hampir semua
golongan masyarakat di dunia, terutama menyerang lansia. Dari istilah
Hipertensi banyak menyerang lansia yang terjadi pada keluarga, maka akan
menimbulkan suatu proses asuhan keperawatan keluarga yang di gunakan untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan dan pemecahan masalah kesehatan pada
keluarga dengan penyakit Hipertensi yang memulai tahap pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi, implementasi, evaluasi dan dilakukan secara
komprehensif selama 3 hari, akan tetapi jika diperlukan perawatan yang lebih
lama dalam rentan waktu sampai 2 minggu karena akan lebih maksimal di
Wilayah Kerja Puskesmas Kampak.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian


1) Lokasi
Lokasi pengambilan studi kasus Asuhan Keperawatan
Keluarga Pada Pasien penderita Hipertensi di Puskesmas
Kampak.
2) Waktu
Waktu penelitian ini akan direncanakan bulan Mei 2020

3.4 Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari dua keluarga,


dengan kriteria yang di ambil penulis yaitu keluarga satu dengan
keluarga pembanding sama-sama memiliki anggota penderita
Hipertensi namun tidak memiliki riwayat maupun penyakit
komplikasi lainnya. Jadi peneliti hanya mengambil partisipan
dalam kriteria tersebut.

3.5 Pengumpulan Data

3.5.1 Metode pengumpulan data antara lain :

1) Wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan
pada suatu masalah tertentu dan merupakan proses tanya jawab
lisan di mana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik.
(Gunawan, 2013)

Metode wawancara ini digunakan peneliti untuk


megetahui hasil anamnesis yang berisi tentang identitas
pasien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga,dan lain-lain, yang
didapatkan dari pasien, keluarga pasien, perawat maupun
tenaga kesehatan lainnya.

2) Observasi dan pemeriksaan fisik


Observasi merupakan suatu proses yang kompleks,
suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-
proses pengamatan dan ingatan. (Sugiyono, 2013).
Peneliti juga menggunakan metode pemeriksaan fisik
yaitu dengan pendekatan IPPA: Inspeksi, Palpasi, Perkusi,
Auskultasi, yang dilakukan secara head to toe.

3) Studi dokumentasi dan angket


Studi dokumentasi digunakan untuk menghimpun data-
data yang berhubungan dengan variable penelitian. Hal ini,
studi dokummentasi digunakan untuk melengkapi beberapa
data yang perlu digunakan oleh peneliti yang datanya tidak
dapat didapatkan dari penelitian yang sebelumnya dipilih.
Angket yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan
menggunakan seperangkat daftar pertanyaan yang telah
disusun dan kemudian disebarkan kepada responden untuk
memperoleh data yang sekiranya diperlukan. Untuk menunjang
data yang sekiranya belum terlampir pada tekhnik penelitian
sebelumnya.
Jadi peneliti meggunakan tehnik pengumpulan data
dengan studi dokumentasi dan angket bertujuan untuk
mendapatkan hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data lain
yang relevan dan akurat.
3.5.2 Prosedur Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data didahului dengan prosedur


surat ijin dari dari Direktur Poltekes Kemenkes Malang ,
petugas kesehatan wilayah tersebut dan responden.
Pengumpulan data dimulai dari penelitian mencari keluarga
yang sesuai dengan kasus maupun judul penelitinya. Setelah
keluarga yang sesuai ditemukan, maka peneliti melakukan
perkenalkan diri serta menjelaskan maksud dan tujuan pada
keluarga. Kemudian informed consent berkaitan dengan
meminta kesediaan keluarga untuk dijadikan subyek penelitian
secara sukarela tanpa keterpaksaan. Setelah keluarga
menyatakan kesediaannya untuk menjadi subyek penelitian
maka peneliti meminta bukti kesediaan keluarga secara tertulis
dengan menandatangani surat persetujuan menjadi subyek
penelitian. Setelah disetujui, peneliti melakukan kontrak waktu
dengan keluarga yang akan dilakukan asuhan keperawatan
keluarga. Pertama melakukan pengkajian pada keluarga
dengan menanyakan data dasar misalnya nama keluarga,
alamat, nomor telepon, komposisi keluarga, tipe keluarga, latar
belakang budaya (etnis), identifikasi religi, status kelas
keluarga, aktivitas rekreasi, dan waktu senggang keluarga.
Selanjutnya riwayat kesehatan dan tahap perkembangan
keluarga, pengkajian lingkungan, struktur keluarga, fungsi
keluarga, stressor dan koping keluarga dalam menghadapi
masalah, harapan keluarga kedepannya, untuk selanjutnya
melakukan pemeriksaan fisik pada keluarga. Setelah
pengkajian selesai untuk selanjutnya merumuskan diagnose
keperawatan, menyusun rencana keperawatan, melakukan
tindakan keperawatan sesuai rencana, dan mengevaluasi hasil
dari tindakan keperawatan.
Standard keperawatan merupakan acuan yang menjadi dasar
dalam merumuskan proses keperawatan, yang meliputi:
pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan (intervensi),
pelaksanaan (implementasi), evaluasi, secara komprehensif
selama 2 minggu atau lebih dengan kunjungan minimal 4 kali
dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga pada balita
dengan gizi buruk. Peneliti juga melaksanakan kegiatan
memberikan penyuluhan kepada keluarga dengan penderita
Hipertensi tersebut dan mengobservasi bagaimana
perkembangan keluarga selama dilakukan kunjungan keluarga,
dan yang akan dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kampak.

3.6 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi:

1) Creadibility

Creadibility atau kepercayaan hasil yang mengidentifikasi


kenyataan sesungguhnya. Kreadibilitas dapat dilihat dari seberapa
kemampuan penulis mengeksplorasikan masalah sesuai dengan apa
yang di bahas atau yang di teliti. Pemilihan pasien juga harus sesuai
dengan masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Pelaksanaan
asuhan keperawatan harus sesuai dengan langkah-langkah serta
pendokumentasian juga harus benar sesuai dengan tahapan asuhan
keperawatan.
2) Transferability

Transferability bisa diartikan yaitu sejauh mana hasil dari


penelitian padat digunakan dalam situasi yang lainmaupun pada
subyen bahkan obyek. Apakah asuhan keperawatan yang dilakukan ini
dapat diterapkan pada pasien lain dengan fenomena keperawatan yang
sesuai, dan dapat digunakan sebagai pembanding oleh penulis lain atau
studi kasus lain yang sesuai.

3) Depedability

Depenability yaitu kesesuaian metode yang digunakan untuk


menjawab permasalahan dan mencapai tujuan penulisan yang
diinginkan.

4) Confirmability
Confirmability yaitu mengandung arti penelitian dikatakan
obyektif apabila hasil penelitian telah mendapatkan kesepakatan dari
pihak-pihak lain terhadap pandangan, pendapat, dan temuan
seseorang. Keadaan seperti ini dapat dihasilkan melalui proses
bimbingan yang telah mencapai persetujuan antara pembimbing 1,
pembimbing 2, dan mahasiswa.

3.7 Analisa Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara


sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan
temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2013).
Proses analisa biasanya dimulai dari mencari bahkan menyusun secara
sistematis data keseluruhan yang diperoleh dari berbagai macam
sumber baik itu pengamatan, wawancara, catatan lapangan,
dokumentasi, maupun dari bahan-bahan lain, sehingga mudah
dimengerti dan dipahami. Melakukan analisa data merupakan hal
yang kritis, bahkan cukup sulit serta memerlukan kerja keras, dan
memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi.

Dalam penelitian kualitatif ini ada prinsip yaitu harus benar-


benar mencari data, menyusun data, dan menganalisa data secara
sistematis terhadap kesenjangan data antara teori dan fakta yang
didapatkan melalui anamnese, pemeriksaan fisik maupun studi
dokumentasi selama melakukan asuhan keperawatan.

3.8 Etik Penelitian

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah etika penyusunan yang


harus memperhatikan antara lain :

1) Informed Consent (Lembar persetujuan menjadi informan)

Informed consent adalah suatu pernyataan tertulis


kesediaan informan sebagai subyek dalam penyusunan karya tulis
ilmiah. Lembar diberikan oleh peneliti kepada responden sebagai
subyek penelitian dengan tujuan agar subyek mengerti maksud dan
tujuan serta dampak yang akan terjadi selama pe ngumpulan data.

2) Anonimity (Tanpa nama)

Nama dari informan tidak perlu dicantumkan pada lembar


pengumpulan data, untuk mengetahui asal sumber data peneliti
cukup menulis inisial.

3) Confidentiality (Kerahasiaan)

Informasi yang telah dikumpulkan dari informan dijamin


kerahasiaannya oleh peneliti. Hanya kelompok data tertentu saja
yang akan dilaporkan pada hasil karya tulis ilmiah. Karena ada
privasi dari pasien yang harus kita jaga tidak semuanya di tuliskan.

Anda mungkin juga menyukai