Anda di halaman 1dari 17

BAB III

HASIL KEGIATAN

1. Pengkajian
Profil Demografi Keluarga
A. Data Kepala Keluarga
Dari data pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa diperoleh data
sebagai berikut nama kepala keluarga di keluarga Ny.S adalah Tn. A.S
berumur 52 tahun beragama Khatolik asli suku Jawa, pendidikan terakhir
Sarjana, penghasilan rata-rata per bulan Rp. 2.000.000,00 dengan
pengeluaran rata-rata perbulan ± Rp.1.800.000,00, pengambilan keputusan
dalam keluarga adalah Tn.A.S tetapi dimusyawarahkan terlebih dahulu
dengan istri dan anak.

B. Daftar Anggota Keluarga


No Nama Hubung L/ Umur Tang Pendi Pekerj Status
Anggota an P gal dikan aan Perkawinan
Keluarga dengan Lahir Terak
kepala hir
keluarga
1 Ny. F.M Istri P 48 27- SMA Swasta Menikah
Thn 11-
1968
2 Ny. S. D Anak P 19 15- SMA Swasta Belum
Thn 10- Menikah
1997

 Tidak ada anggota keluarga yang meninggal dunia


 Tingkat Kesejahteraan Keluarga Tn.A.S masuk dalam kategori
sejahtera II dimana kelaurga mampu makan tiga kali sehari, mampu
membeli pakaian yang baru kurang dari dalam waktu satu tahun,
keluarga juga mampu mulai menabung dari sisa penghasilan perbulan.
 Tipe Keluarga Tn.A.S adalah keluarga inti yang terdiri dari Kepala
Keluarga, Istri dan anak.
C. Rumah dan Lingkungannya
Keluarga Tn.A.S memiliki rumah sendiri yang terbuat dari tembok
permanen dengan ukuran kurang lebih 6 x 8 meter dengan jumlah kamar
tidur 2 buah, lantai rumah memakai keramik, penerangan menggunakan
listrik, ventilasi rumah ada tetapi ditutup karena keluarga mengatakan
menghindari nyamuk, kebersihan rumah cukup bersih, untuk alat masak
yang digunakan oleh keluarga adalah kompor gas, pembuangan air limbah
rumah tangga menggunakan saluran tersendiri dan tertutup, sumber air
keluarga menggunakan sumur gali yang diambil menggunakan mesin
pompa, pengolahan air minum di keluarga ini dengan cara direbus/masak,
keadaan air minum dan cuci/mandi tidak berbau, berwarna, berasa. Jarak
sumber air dengan jamban ± 10 meter dimana sumur terletak didepan
rumah dan septic tank terletak dibelakang rumah, keluarga menggunakan
jenis jamban septic tank, cara pengelolaan sampah dikeluarga ini dengan
memisahkan antara sampah yang bisa di daur ulang seperti botol-botol dan
sampah yang tidak bisa didaur ulang, sampah yang tidak bisa di daur ulang
dikumpulkan dan ditaruh di pinggir jalan untuk nanti di ambil oleh petugas
kebersihan (sampah). Keluarga tidak memiliki hewan peliharaan, di rumah
Tn. A.S masih terdapat halaman namun tidak cukup luas yang
dimaanfaatkan untuk tanaman hias untuk kebersihan halaman rumah
Tn.A.S terbilang baik tidak ada sampah yang berserakkan.

D. Keluarga Berencana
Keluarga Tn.A.S sudah tidak termasuk keluarga pasangan usia subur lagi
(PUS) sedangkan Ny.S.D belum menikah, dan ibunya (Ny.F.M) Juga tidak
menggunakan KB.

E. Keadaan Ibu Hamil


Riwayat Kehamilan Ny.F.M (G1 P1 A0 O1),
Riwayat Persalinan
Anak Ke- L/P Penolong BB Saat Keadaan Jenis
Persalinan Lahir Lahir Persalinan
pertama P Bidan 2.800 gr Sehat Spontan

F. Keadaan Balita
Tidak Balita di keluarga Tn.A.S

G. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan


Keluarga mengatakan “ kalau cumin batuk pilek, demam pusing biasanya
beli obat di apotik saja, kecuali kalau sakitnya lumayan tidak bisa ditahan
baru di bawa ke Puskesmas untuk diperiksa dan ke Rumah Sakit jika
memang harus menjalani rawat inap.

H. Riwayat Kesehatan /Penyakit Keluarga


Penyakit yang pernah di alami :
 Kepala Keluarga (Tn.A.S) pernah mengalami sakit Stroke sudah
kurang lebih 20 tahun, bagian tubuh tang terkena adalah bagian kanan,
artikulasi saat berbicara juga sudah tidak jelas. Dan 2 minggu yang lalu
ada masalah dengan system pencernaan dimana terjadi gangguan pada
lambung Tn. A.S namun sudah di bawa berobat ke Rumah Sakit Panti
Rini.
 Anggota Keluarga I (Ny.F.M) pernah mengalami kram pada tangan
saat mengendarai sepeda motor, sudah diperiksa dan dianjurkan untuk
menjalani pengobatan dengan dokter spesialis syaraf dan sudah
diterapi kurang lebih 6 kali.
 Anggota Keluarga II (Ny.S.D) pernah mengalami batuk pilek, demam,
dan pada bulan januari kemarin terkena penyakit TBC.
Keadaan Kesehatan Anggota Keluarga Saat Ini :
 Kepala Keluarga (Tn.A.S) keadaan sehat tetapi cacat akibat stroke
terutama bagian tubuh sebelah kanan dan tidak bisa lagi berbicara
dengan lancar.
 Anggota Keluarga I (Ny.F.M) keadaan sekarang sehat.
 Anggota Keluarga II (Ny.S.D) sedang menjalani pengobatan 6 bulan
OAT ( sekarang jalan bulan ke 4).

I. Tugas dan Fungsi Keluarga


Ny.F.M mengatakan “ tidak tahu kalau anaknya (Ny.S.D) menderita TB
paru, awalnya dikira cuman batuk biasa, jadi dibawa ke Puskesmas untuk
diperiksa, hasil cek sputum 2 kali negaitf kemudian mendapat obat, tetapi
seminggu pertama tidak ada perubahan, masuk ke minggu kedua batuk
Ny.S.D tambah parah, dahak yang keluar berupa lendir dan bercak merah,
setelah itu Ny.S.D langsung dibawa periksa ke dokter di Rumah Sakit
Panti Rini, Dokter menyarankan untuk di Rontgen dan hasilnya terdapat
bercak-bercak pada paru Ny.S.D dan pada awal bulan Februari Ny.D
mulai menjalani pengobatan 6 bulan, dan sekarang sudah masuk bulan ke
empat dengan pengobatan yang di dapat Rifampicin 150 mg diminum 4
tablet dalam sehari yang dikonsumsi hanya 3 kali seminggu yaitu pada
hari senin, rabu dan jum’at setelah makan/sarapan pagi, kadang-kadang
diingatkan untuk minum obat.

J. Pemeriksaan Fisik
Mahasiswa kemudian melakukan wawancara serta pemeriksaan fisik
kepada Ny.S.D yang dimana mengalami masalah kesehatan TB paru, hasil
yang di dapat, Ny. S.D mengatakan “awalnya saya kira cuman batuk pilek
seperti biasanya, tetapi tidak sembuh-sembuh, malah masuk ke minggu
kedua tambah parah sampai mengeluarkan bercak merah, saya juga tidak
menyangka kalau penyakitnya adalah TB paru, beberapa bulan yang lalu
sering mengeluh batuk berdahak sampai mengeluarkan bercak merah,
nafsu makan kurang dan saat mencoba makan selalu dimuntahkan sampai
berat badan turun sekitar 5-6 kg. Ayah dan ibu tidak pernah mengalami
penyakit ini sebelumnya, di tempat bekerja juga tidak ada teman yang
mengalami penyakit serupa, tetapi tetangga disamping rumah pernah
mengalami penyakit yang sama dimana tetangga lebih dulu terkena dan
klien pernah bertemu sebelumnya dengan tetangga tetapi tidak tahu kenapa
jadi bisa tertular, setelah menjalani pengobatan kurang lebih 3 bulan ini
badan sudah enakkan, batuk sudah jarang timbul, nafsu makan sudah
membaik, kira-kira berat badan sudah naik kembali, tetapi saat diperiksa
terakhir (rontgen) masih terdapat bercak-bercak pada paru sehingga
pengobatan tetap dilanjutkan. T: 36,6º C, P: 88 x/menit, R: 23x/menit,
TD: 110/80 mmHg, turgor kulit baik (< 3 detik), mukosa bibir tampak
lembab, CRT: < 3 detik, konjungtiva mata tidak anemis, sclera tidak
tampak ikterik, tidak ada polip pada hidung, tidak ada suara napas
tambahan, skala aktivitas klien mandiri, klien tidak tampak batuk.

2. Analisa
Mengidentifikasi Masalah
Data Masalah
Data S: 1. Masalah kesehatan: Ny.S.D
 Ny.F.M mengatakan “tidak menderita penyakit TB Paru dan
tahu kalau anaknya (Ny.S.D) sedang menjalani pengobatan 6
menderita TB paru, awalnya bulan.
dikira cuman batuk biasa, jadi
dibawa ke Puskesmas untuk 2. Masalah Keperawatan:
diperiksa” Defisit pengetahuan keluarga
tentang penyakit TB paru
 Ny.S.D mengatakan “awalnya berhubungan dengan
saya kira cuman batuk pilek ketidakmampuan keluarga
seperti biasanya, tetapi tidak mengenal masalah kesehatan.
sembuh-sembuh, malah
masuk ke minggu kedua
tambah parah sampai
mengeluarkan bercak merah,
saya juga tidak menyangka
kalau penyakitnya adalah TB
paru”

Data O:
 Keluarga Ny.S.D tampak
tidak mengetahui tanda dan
gejala dari penyakit TB paru.
 Ny.S.D sedang menjalani
pengobatan 6 bulan.

 T: 36,6º C, P: 88 x/menit, R:
23x/menit, TD: 110/80
mmHg, turgor kulit baik (< 3
detik), mukosa bibir tampak
lembab, CRT: < 3 detik,
konjungtiva mata tidak
anemis, sclera tidak tampak
ikterik, tidak ada polip pada
hidung, tidak ada suara napas
tambahan, skala aktivitas klien
mandiri, klien tidak tampak
batuk.

Data Masalah
Data S: 1. Masalah kesehatan: Ny.S.D
 Ny.S.D mengatakan “ayah menderita penyakit TB Paru dan
dan ibu tidak pernah sedang menjalani pengobatan 6
mengalami penyakit ini bulan.
sebelumnya, di tempat bekerja
juga tidak ada teman yang 2. Masalah Keperawatan:
mengalami penyakit serupa, Risiko terjadinya penularan TB
tetapi tetangga disamping paru pada anggota keluarga lain
rumah pernah mengalami berhubungan dengan
penyakit yang sama dimana ketidakmampuan keluarga
tetangga lebih dulu terkena mengenal masalah kesehatan.
dan klien pernah bertemu
sebelumnya dengan tetangga
tetapi tidak tahu kenapa jadi
bisa tertular”

 Ny.S.D mengatakan “setelah


menjalani pengobatan kurang
lebih 3 bulan ini badan sudah
enakkan, batuk sudah jarang
timbul, nafsu makan sudah
membaik, kira-kira berat
badan sudah naik kembali,
tetapi saat diperiksa terakhir
(rontgen) masih terdapat
bercak-bercak pada paru
sehingga pengobatan tetap
dilanjutkan”

Data O:
 Keluarga Ny.S.D tampak
tidak mengetahui cara
penularan penyakit TB paru.

 Ny.S.D sedang menjalani


pengobatan 6 bulan dan
sekarang jalan bulan ke
empat.

 Obat yang dikonsumsi Ny.S.D


adalah Rifampicin 150 mg
diminum 4 tablet dalam sehari
yang dikonsumsi hanya 3 kali
seminggu yaitu pada hari
senin, rabu dan jum’at setelah
makan/sarapan pagi.

 Ny.S.D tidak tampak batuk.

 ventilasi rumah ada tetapi


ditutup karena keluarga
mengatakan menghindari
nyamuk.

Diagnosa Keperawatan Keluarga


 Defisit pengetahuan keluarga tentang penyakit TB paru berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal keluarga mengenal masalah kesehatan.
 Risiko terjadinya penularan TB paru pada anggota keluarga lain berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.

3. Tahap Penjajakan I
a. Ancaman kesehatan : ( + )
b. Kurang/ tidak sehat : Ny.S.D menderita penyakit TB Paru
c. Krisis : Tidak ada
4. Tahap Penjajakan II
Data Masalah
Data S: Masalah Kesehatan :
 Ny.F.M mengatakan “tidak tahu Ny.S.D menderita penyakit TB Paru dan
kalau anaknya (Ny.S.D) menderita sedang menjalani pengobatan 6 bulan.
TB paru, awalnya dikira cuman batuk
biasa, jadi dibawa ke Puskesmas Masalah Keperawatan :
untuk diperiksa” Problem:
Defisit pengetahuan keluarga tentang
 Ny.S.D mengatakan “awalnya saya penyakit TB paru berhubungan dengan
kira cuman batuk pilek seperti ketidakmampuan keluarga mengenal
biasanya, tetapi tidak sembuh- keluarga mengenal masalah kesehatan.
sembuh, malah masuk ke minggu
kedua tambah parah sampai
mengeluarkan bercak merah, saya
juga tidak menyangka kalau
penyakitnya adalah TB paru”

Data O:
 Keluarga Ny.S.D tampak tidak
mengetahui tanda dan gejala dari
penyakit TB paru.

 Ny.S.D sedang menjalani pengobatan


6 bulan.

 T: 36,6º C, P: 88 x/menit, R:
23x/menit, TD: 110/80 mmHg,
turgor kulit baik (< 3 detik), mukosa
bibir tampak lembab, CRT: < 3 detik,
konjungtiva mata tidak anemis,
sclera tidak tampak ikterik, tidak ada
polip pada hidung, tidak ada suara
napas tambahan, skala aktivitas klien
mandiri, klien tidak tampak batuk.
Data S : Masalah Kesehatan :
 Ny.S.D mengatakan “ayah dan ibu Ny.S.D menderita penyakit TB Paru dan
tidak pernah mengalami penyakit ini sedang menjalani pengobatan 6 bulan.
sebelumnya, di tempat bekerja juga
tidak ada teman yang mengalami Masalah Keperawatan:
penyakit serupa, tetapi tetangga Problem:
disamping rumah pernah mengalami Risiko terjadinya penularan TB paru
penyakit yang sama dimana tetangga pada anggota keluarga lain berhubungan
lebih dulu terkena dan klien pernah dengan ketidakmampuan keluarga
bertemu sebelumnya dengan tetangga mengenal masalah kesehatan.
tetapi tidak tahu kenapa jadi bisa
tertular”

 Ny.S.D mengatakan “setelah


menjalani pengobatan kurang lebih 3
bulan ini badan sudah enakkan, batuk
sudah jarang timbul, nafsu makan
sudah membaik, kira-kira berat badan
sudah naik kembali, tetapi saat
diperiksa terakhir (rontgen) masih
terdapat bercak-bercak pada paru
sehingga pengobatan tetap
dilanjutkan”

Data O :
 Keluarga Ny.S.D tampak tidak
mengetahui cara penularan penyakit
TB paru.

 Ny.S.D sedang menjalani pengobatan


6 bulan dan sekarang jalan bulan ke
empat.

 Obat yang dikonsumsi Ny.S.D adalah


Rifampicin 150 mg diminum 4 tablet
dalam sehari yang dikonsumsi hanya
3 kali seminggu yaitu pada hari
senin, rabu dan jum’at setelah
makan/sarapan pagi.

 Ny.S.D tidak tampak batuk.

 ventilasi rumah ada tetapi ditutup


karena keluarga mengatakan
menghindari nyamuk.

5. Prioritas Masalah
1) Defisit pengetahuan keluarga tentang penyakit TB paru
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah : 3/3 X 1 1 Ny.S.D sedang menderita
Aktual : 3 penyakit TB Paru dan sekarang
Risiko : 2 sedang menjalani pengobatan 6
Potensial : 1 bulan, Ny.F.M mengatakan
“tidak tahu kalau anaknya
(Ny.S.D) menderita TB paru,
awalnya dikira cuman batuk
biasa, jadi dibawa ke Puskesmas
untuk diperiksa”. Ny.S.D juga
mengatakan “awalnya saya kira
cuman batuk pilek seperti
biasanya, tetapi tidak sembuh-
sembuh, malah masuk ke
minggu kedua tambah parah
sampai mengeluarkan bercak
merah, saya juga tidak
menyangka kalau penyakitnya
adalah TB paru”

2. Kemungkinan masalah 2/2 X 2 2 Harapan keluarga terhadap


untuk dipecahkan / kesehatan Ny.S.D tinggi. Sebab,
dapat diubah : saat diberikan informasi
Mudah : 2 kesehatan tentang penyakit TB
Sebagian : 1 Paru keluarga mau
Tidak dapat : 0 mendengarkan.
3. Potensi masalah untuk 2/3 X 1 2/3 Keluarga Ny.S.D belum
dicegah mengetahui tentang penyakit TB
Tinggi : 3 paru terutama tanda gejala dan
Cukup : 2 cara penularannya.
Rendah : 1
4. Menonjolnya masalah : 1/2 X 1 1/2 Keluarga Ny.S.D awalnya tidak
Segera diatasi : 2 tahu kalau Ny.S.D menderita TB
Tidak segera diatasi : Paru , setelah beberapa minggu
1 dan melalui beberapa
Masalah tidak pemeriksaan baru keluarga tahu,
dirasakan: 0 dan Ny.S.D rutin menjalani
pengobatan.
Total Skor 4 2/3

2) Risiko terjadinya penularan TB paru pada anggota keluarga lain


No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah : 2/3 X 1 2/3 Keluarga Ny.S.D tidak tahu cara
Aktual : 3 penularan penyakit TB Paru,
Risiko : 2 keluarga (ayah & ibu) belum
Potensial : 1 pernah mengalami penyakit
tersebut.
2. Kemungkinan masalah 1/2 X 2 1 Keluarga Ny.S.D masih belum
untuk dipecahkan / mengetahui tentang cara
dapat diubah : penularan penyakit TB Paru,
Mudah : 2 tetapi masih bisa untuk diubah
Sebagian : 1 karena keluarga mempunyai
Tidak dapat : 0 keinginan untuk hidup sehat.
3. Potensi masalah untuk 1/3 X 1 1/3 Keluarga mempunyai keinginan
dicegah untuk hidup sehat dan tidak
Tinggi : 3 ingin mengalami penyakit yang
Cukup : 2 sama.
Rendah : 1

4. Menonjolnya masalah : 1/2 X 1 1/2 Keluarga mencoba mendukung


Segera diatasi : 2 dan mengobati Ny.S.D agar
Tidak segera diatasi : cepat sembuh dan tidak
1 menularkan penyakit ke anggota
Masalah tidak keluarga yang lain
dirasakan: 0
Total Skor 2 1/2

Berdasarkan pembobotan masalah diatas, maka urutan prioritas masalah kesehatan


pada keluarga Ny. S.D adalah sebagai berikut:

1. Defisit pengetahuan keluarga tentang penyakit TB paru : 4 2/3


2. Risiko terjadinya penularan TB paru pada anggota keluarga lain : 2 1/2
6. Rencana Keperawatan Asuhan Keluarga
No. Diagnosa Tujuan Kriteria Standar Evaluasi Rencana Intervensi
Keperawatan Evaluasi
1. Defisit pengetahuan Tujuan umum:
keluarga tentang Setelah dilakukan tindakan
Penyakit TB Paru keperawatan selama kurang
berhubungan dengan lebih 1 hari, diharapkan
ketidakmampuan keluarga Ny.S.D dapat
keluarga mengenal mengetahui tentang penyakit
masalah kesehatan TB Paru.

Tujuan Khusus: Tuberkulosis adalah 1. Diskusikan dengan


Setelah pertemuan 1 x 30 penyakit infeksi menular keluarga pengertian
menit, keluarga mampu: yang disebabkan oleh TB Paru.
1. Mengenal pengertian Mycobacterium 2. Anjurkan keluarga
imunisasi, dengan cara : Tuberculosi yang untuk
a. Menjelaskan pengertian Respon Verbal menyerang paru-paru mengungkapkan
penyakit TB Paru. dan hampir seluruh kembali pengertian
organ tubuh lainnya. dari TB Paru.
3. Berikan pujian atas
jawaban yang benar.
b. Menjelaskan tentang Respon verbal Penyebab dari 1. Diskusikan dengan
penyebab TB Paru. tuberkulosis adalah keluarga tentang
Mycobacterium penyebab penyakit
tubercolosis. Ada dua TB Paru.
macam mikobakteria 2. Anjurkan keluarga
tuberculosis yaitu Tipe untuk mengulang
Human dan Tipe Bolvin. kembali tentang
Basil tipe Bovin berada penyebab penyakit
dalam susu sapi yang TB Paru.
menderita mastitis 3. Berikan pujian atas
tuberkulosis usus, jawaban yang benar.
sedangkan Tipe Human
bisa berada di bercak
ludah (droplet) dan di
udara yang berasal dari
penderita TBC.

c. Menjelaskan tentang Respon Verbal 1) Batuk terus menerus 1. Diskusikan bersama


tanda dan gejala peyakit selama 3 minggu keluarga tentang
TB Paru atau lebih. tanda dan gejala
2) Dahak bercampur peyakit TB Paru
darah atau batuk 2. Motivasi keluarga
darah. untuk mengulang
3) Sesak napas dan kembali tentang
nyeri dada. tanda dan gejala
4) Badan terasa lemah, penyakit TB paru.
nafsu makan turun. 3. Jelaskan kembali
5) Berat badan turun tentang hal-hal yang
secara signifikan. telah didiskusikan.
6) Merasa tidak enak
badan.
d. Menjelaskan tentang Respon Verbal Pengobatan pada 1. Diskusikan dengan
pengobatan penyakit TB penderita TB paru keluarga tentang
Paru. terbagi menjadi dua fase pengobatan
yaitu fase intensif (2-3 penyakit TB Paru.
bulan) dan fase lanjutan 2. Anjurkan keluarga
(4-7 bulan). Paduan obat untuk
yang digunakan terdiri mengungkapkan
dari obat utama dan obat tentang pengobatan
tambahan. Jenis obat penyakit TB Paru.
yang digunakan sesuai 3. Berikan pujian atas
dengan rekomendasi jawaban yang benar.
WHO adalah
Rifampisin, INH,
Pirasinamid,
Streptomisin dan
Etambutol. Sedang jenis
obat tambahan adalah
kinamisin, kuinolon,
Makrolide dan
Amoksilin + Asam
Klavunalat. TB paru
dapat disembuhkan
dengan pengobatan rutin
6-8 bulan, obat harus
diminum secara teratur
dan tuntas.
2. Risiko terjadinya Tujuan umum:
penularan TB paru pada Setelah dilakukan tindakan
anggota keluarga lain keperawatan selama 1 hari,
berhubungan dengan diharapkan keluarga Ny.S.D
ketidakmampuan dapat mengetahui tentang
keluarga mengenal cara penularan dan
masalah kesehatan. pencegahan penyakit TB
Paru
Tujuan khusus: Respon Verbal Cara penularan : 1. Diskusikan dengan
Setelah pertemuan 1 x 30 TBC atau tuberculosis keluarga tentang
menit, keluarga mampu : paru menular melalui pentingnya tahu
a. Mengetahui cara udara misalnya pada cara penularan dan
penularan dan waktu penderita pencegahan
pencegahan dari penyakit batuk/bersin, meludah penyakit TB Paru.
TB Paru. yang kemudian percikan 2. Anjurkan Keluarga
batuk/bersin atau bekas untuk menjelaskan
ludahan dari penderita kembali tentang hal-
TBC tersebut terbawa hal yang telah di
oleh udara (droplet) itu diskusikan.
terhirup atau terpajan ke 3. Berikan pujian atas
orang disekitarnya yang jawaban yang benar.
kemudian dihirup oleh
orang lain, masuk ke
paru-paru dan menyebar
kebagian tubuh lainnya
melalui pembuluh darah.
Cara pencegahan :
1) Umum
a) Vaksin BCG
untuk Balita.
b) Laksanakan pola
hidup sehat.
c) Selalu menjemur
kasur tidur di
bawah terik sinar
matahari.
2) Penderita
a) Buanglah dahak
pada kaleng atau
botol yang berisi
cairan pembunuh
kuman.
b) Selalu menutup
mulut jika batuk
dan bersin atau
menggunakan
masker.
7. Implementasi dan Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai