Anda di halaman 1dari 270

DETIK-DETIK MENGHADAPI

UN SMA 2014
Program IPA
• Ringkasan Materi
• Contoh Soal dan Pembahasan Ujian Nasional
• Soal-Soal dan Pembahasan UN 2013
• Soal-Soal Prediksi UN 2014

Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2013

detik-detik jelang un sma bindo.indd 1 11/13/2013 11:44:57 AM


Detik-Detik Menghadapi UN SMA/MA 2014 Program IPA

GWI. 703.13.8.035
© Penerbit PT Grasindo, Jalan Palmerah Barat 33-37, Jakarta 10270
Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang

Editor: Eko Setiawan.


Penata Isi: Riefmanto, Bambang Hariyanto
Desainer Sampul: Wheny

Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Grasindo, anggota Ikapi, Jakarta, 2013

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk
apa pun (seperti cetakan, fotokopi, mikrofilm, VCD, CD-ROM, dan rekaman suara) tanpa
izin tertulis dari pemegang hak cipta/Penerbit.

Sanksi Pelanggaran Pasal 72


Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49
Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang
hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Gramedia, Jakarta

detik-detik jelang un sma bindo.indd 2 11/13/2013 11:44:57 AM


KATA PENGANTAR

Ujian Nasional (UN) menjadi momok bagi para siswa yang mengikutinya. Tetapi dengan
kepercayaan diri yang tinggi, setiap siswa pasti bisa melewatinya. Tentu kalian ingin sukses di ajang
Ujian Nasional tersebut, bukan? Ya, tak seorang pun siswa yang tidak ingin sukses dalam menghadapi
Ujian Nasional. Bentuk kesuksesan dalam ujian nasional adalah apabila kalian dapat menjawab soal
ujian dengan tepat.

Bagaimana caranya agar kalian dapat menjawab semua soal dengan tepat? Caranya tentu saja
dengan mempelajari semua materi pelajaran yang dipastikan keluar dalam Ujian Nasional. Materi
yang dipastikan keluar dalam soal ujian nasional adalah materi yang telah disesuaikan dengan
indikator yang terdapat dalam kisi-kisi UN.

Buku Detik-Detik Menghadapi UN SMA 2014 Program IPA yang kalian pegang sekarang ini
disusun berdasarkan kisi-kisi Ujian Nasional. Materinya sudah menjadi jaminan sebagai materi yang
pasti keluar dalam Ujian Nasional. Jadi, dengan mempelajari buku ini, tak ada lagi kata takut dalam
menghadapi Ujian Nasional.

Secara umum, buku ini dibagi dalam empat bagian. Bagian pertama berisi materi (yang
disesuaikan dengan SKL) dan contoh-contoh soal dan pembahasan, bagian kedua berisi soal-soal
pendalaman kompetensi, dan bagian ketiga berisi soal-soal prediksi. Semua bagian dalam buku ini
disusun secara rinci. Dengan cara seperti ini, tentu kalian akan mudah dalam menguasai materi.

Semoga kehadiran buku ini dapat membantu kalian dalam menguasai materi pelajaran yang
diujikan. Lebih dari itu, semoga kalian memperoleh nilai UN yang memuaskan. Amin. Akhirnya,
penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut berperan serta dalam
penyusunan buku ini. Tak lupa penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan buku ini selanjutnya.

Penulis

Kata Pengantar iii

detik-detik jelang un sma bindo.indd 3 11/13/2013 11:44:57 AM


DAFTAR ISI

Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . III

Bagian I Ringkasan Materi


Bahasa Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Bahasa Inggris . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
Matematika . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24
Fisika . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 68
Kimia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 181
Biologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 218

Bagian II Soal dan Pembahasan Ujian Nasional 2013


Bahasa Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 267
Bahasa Inggris . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 311
Matematika . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 351
Fisika . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 377
Kimia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 407
Biologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 437

Bagian III Prediksi Ujian Nasional 2014


Bahasa Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 473
Bahasa Inggris . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 490
Matematika . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 501
Fisika . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 507
Kimia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 514
Biologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 522

iv Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma bindo.indd 4 11/13/2013 11:44:57 AM


Bagian 1

RINGKASAN MATERI
 BAHASA INDONESIA
 BAHASA INGGRIS
 MATEMATIKA
 FISIKA
 KIMIA
 BIOLOGI

detik-detik jelang un sma bindo.indd 1 11/13/2013 11:44:58 AM


RINGKASAN MATERI BAHASA INDONESIA

BAB
1 MEMBACA

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Membaca Menentukan unsur-unsur paragraf, ide pokok, kalimat
Memahami isi dan bagian-bagian paragraf suatu utama, kalimat penjelas.
artikel teks nonsastra, tajuk rencana, laporan, karya
Menentukan isi paragraf: fakta, opini, pernyataan/jawa-
ilmiah, teks pidato, biografi tokoh, serta berbagai
ban pertanyaan sesuai isi, tujuan penulis, arti kata/istilah,
bentuk dan jenis paragraf nonteks; memahami teks
isi biografi.
sastra berbentuk puisi lama, puisi baru, hikayat/
sastra Melayu klasik, cerpen, novel, dan drama. Menentukan opini penulis dan pihak yang dituju dalam
tajuk rencana/editorial.

Menentukan isi dan simpulan grafik, diagram atau tabel.

Menentukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik sastra


Melayu klasik/hikayat.
Menentukan unsur-unsur intrinsik/ekstrinsik
novel/cerpen/drama.

Menentukan unsur-unsur intrinsik puisi.

Menentukan isi puisi lama, pantun, gurindam.

A. Ide Pokok Bacaan


Ide pokok bacaan adalah pernyataan yang menjadi inti pembahasan atau inti permasalahan
dalam sebuah bacaan paragraf. Ide pokok bacaan disebut juga gagasan utama atau ide utama.
Dilihat dari wujudnya, ide pokok bisa berupa kalimat tunggal ataupun frase.
Ide pokok biasanya terdapat dalam kalimat utama/kalimat pokok/kalimat topik. Kalimat utama
merupakan kalimat yang pernyataannya paling umum dalam setiap paragraf. Dilihat dari segi
tempatnya, kalimat utama paling banyak berada pada awal (deduktif ) atau akhir paragraf (induktif ).
Walaupun tidak banyak, ada juga kalimat utama yang terletak di awal dan akhir (campuran), atau
menyebar di seluruh kalimat dalam paragraf (deskriptif). Rangkaian ide pokok dapat disusun menjadi
rangkuman atau ringkasan.

2 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma bindo.indd 2 11/13/2013 11:44:58 AM


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat ringkasan, yaitu
1. ringkasan sebaiknya menggunakan kalimat tunggal;
2. kalimat yang panjang hendaknya diringkas menjadi frasa, frasa menjadi kata;
3. ilustrasi, contoh, deskripsi, dekorasi, atau yang lain dapat dihilangkan, kecuali yang dianggap
penting.

B. Unsur-Unsur Paragraf
Unsur-unsur paragraf mencakup ide pokok/gagasan utama, kalimat utama, dan kalimat
penjelas.
1. Ide pokok/gagasan utama paragraf adalah hal pokok yang dibahas dalam bacaan.
2. Kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya terdapat ide pokok paragraf. Kalimat utama
juga sering disebut sebagai kalimat topik. Kalimat utama ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat
lain dalam paragraf tersebut, yang disebut dengan kalimat penjelas. 
3. Kalimat penjelas yaitu kalimat yang isinya memperjelas, menguraikan, atau berupa rincian-
rincian tentang kalimat utama.

C. Fakta dan Opini


• Fakta ialah hal yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar-benar ada, terjadi dan ada
buktinya. Tanda-tandanya meliputi ada benda/orang, waktu, tempat, peristiwa, jumlah. Dapat
menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, dimana, atau berapa.
• Opini atau pendapat ialah pikiran atau pendirian seseorang tentang sesuatu. Dapat menjawab
pertanyaan bagaimana. Biasanya belum terjadi, belum pasti, subjektif.

D. Pernyataan/Jawaban yang sesuai dengan isi teks


Menentukan pernyataan yang sesuai dengan isi teks diperlukan pemahaman seseorang terhadap
isi bacaan. Menjawab sebuah pertanyaan haruslah sempurna, singkat, jelas, dan berhubungan
dengan hal yang ditanyakan.

E. Arti Kata/Istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan suatu makna,
konsep proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Ada dua macam istilah: (1) istilah
khusus dan (2) istilah umum. Istilah khusus adalah kata yang pemakaiannya dan maknanya terbatas
pada suatu bidang tertentu, misalnya cakar ayam (bangunan), agregat (ekonomi); sedangkan istilah
umum ialah kata yang menjadi unsur bahasa umum, misalnya ambil alih, daya guna, kecerdasan, dan
tepat guna merupakan istilah umum, sedangkan radiator, pedagogi, androgogi, panitera. sekering,
dan atom merupakan istilah khusus. Istilah dalam bahasa Indonesia bersumber pada kosa kata umum
bahasa Indonesia, kosa kata bahasa serumpun, dan kosa kata bahasa asing.

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia 3

detik-detik jelang un sma bindo.indd 3 11/13/2013 11:44:58 AM


F. Biografi
Buku biografi adalah buku yang berisi riwayat hidup tokoh. Analisis buku biografi biasanya
berkisar hal-hal positif yang dapat diteladani dari seorang tokoh. Misalnya, sikap, kebiasaan, dan
pandangan hidupnya.

G. Opini dalam Tajuk Rencana/Editorial


Tajuk rencana adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi
terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar diterbitkan. Dalam
tajuk rencana biasanya diungkapkan adanya informasi atau masalah aktual, penegasan pentingnya
masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan, dan harapan
redaksi akan peran serta pembaca.
Pernyataan fakta dan opini ini biasanya diutarakan secara singkat, logis, menarik ditinjau
dari segi penulisan dengan tujuan untuk mempengaruhi pendapat/ menerjemahkan berita yang
menonjol agar pembaca menjadi menyimak seberapa penting berita tersebut. Fungsi tajuk rencana
biasanya menjelaskan berita, artinya, dan akibatnya pada masyarakat. Tajuk rencana juga mengisi
latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhi
dengan lebih menyeluruh. Dalam tajuk rencana terkadang juga ada ramalan atau analisis kondisi
yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan-kemungkinan yang dapat
terjadi, serta meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.

Ciri-ciri opini dalam tajuk rencana sebagai berikut.

1. Berisi opini redaksi tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan.


2. Berisi ulasan tentang suatu masalah yang dimuat.
3. Biasanya berskala nasional, berita internasional dapat menjadi tajuk rencana, apabila berita
tersebut memberi dampak kepada nasional.
4. Tertuang pikiran subjektif redaksi.

Aspek-aspek yang menjadi fokus dalam tajuk utama meliputi judul, latar belakang masalah,
tokoh, masalah, peristiwa yang disampaikan, opini penulis, saran dan solusi permasalahan,
kesimpulan, sumber berita, dan anggota redaksi

H. Grafik, Diagram atau Tabel


Penentuan isi tabel, grafik, atau diagram dilakukan dengan cara memahami fakta yang terdapat
dalam tebel tersebut. Pahami dengan baik judul, sub judul pada kolom/icon, cek satu per satu. Biasanya
yang ditanyakan: tertinggi, terendah, lonjakan, kenaikan, penurunan, isi yang sesuai, dan simpulan.
Grafik dan tabel sering digunakan untuk menyajikan data berupa angka sebab lebih ringkas
dan lebih mudah dipahami. Jika kamu ingin memahami isi tabel atau grafik, perhatikanlah hal-hal
di bawah ini.

4 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma bindo.indd 4 11/13/2013 11:44:58 AM


1. Judul
Melalui judul dapat diperkirakan isi atau data yang akan diungkapkan.
2. Satuan
Jenis satuan yang digunakan, misalnya jiwa, buah, dalam ribuan/jutaan, ekor, dan sebagainya.
3. Isian kolom
Kolom-kolom yang ada berisi rincian data. Analisis terhadap isian kolom sangat penting dalam
pembuatan kesimpulan.
4. Sumber
Sumber tabel, grafik, atau diagram sangat menentukan tingkat validitas data.

I. Unsur-unsur Sastra Melayu, Novel, Cerpen, dan Drama


Sastra melayu memiliki unsur pembentuk yang sama dengan sastra modern yaitu unsur intrinsik
dan ekstrinsik. Unsur intrinsik berada di dalam karya sastra yang meliputi:
1. Tema/makna
Tema/makna yaitu ide pokok dalam cerita. Untuk menentukan tema cermati judul dan isi yang
tersirat di dalamnya
2. Amanat
Amanat merupakan nasihat apa yang disampaikan kepada pembaca (sesuai tema)
3. Tokoh:
a. Tokoh utama : paling banyak diceritakan
b. Tokoh sampingan : penceritaannya lebih sedikit.
c. Tokoh protagonis : tokoh yang berwatak baik
d. Tokoh antagonis : tokoh yang berwatak buruk.
e. Tokoh tritagonis : tokoh penengah.
4. Watak tokoh
Pengarang menggambarkan watak melalui penjelasan langsung, sikap, pikiran, ucapan, reaksi
tokoh lain, lingkungan, bentuk fisik, tindakan/tingkah laku tokoh.
5. Konflik
Masalah yang dihadapi tokoh
a. Lahir/fisik : terjadi benturan dengan tokoh lain.
b. Batin/psikis : terjadi benturan dengan diri sendiri, tidak dengan orang lain
6. Ide
Terjadi benturan tentang pendapat/prinsip antartokoh
7. Nilai
Mengungkapkan hal yang dianggap baik, khas dalam aspek tertentu (moral, budaya, agama,
sosial, psikologis)

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia 5

detik-detik jelang un sma bindo.indd 5 11/13/2013 11:44:58 AM


Unsur intrisik merupakan unsur pembentuk karya sastra yang berasal di luar, yaitu: kondisi sosial
ekonomi, agama, budaya serta kehidupan pengarangnya.

J. Unsur-unsur Intrinsik Puisi.


Unsur-unsur intrinsik adalah sebagai berikut:
1. Tema/makna: cermati judul, kata/simbol apa yang tersirat di dalamnya
2. Amanat: nasihat apa yang disampaikan kepada pembaca (sesuai tema)
3. Citraan: visual (lihat), auditif (dengar), taktil (raba), bau, perasa (lidah), perasaan (hati)
4. Suasana: kondisi hati jika dibaca (senang, bahagia, kecewa, marah, sedih, khusuk, dan lain-
lain)

Untuk memahami isi puisi baru maupun lama dapat dilakukan dengan mencermati judul dan isi
yang tersirat di dalamnya, lalu makna tersurat dan tersirat dalam baris-baris puisi tersebut. Uraikan
lambang-lambang yang ada.

6 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma bindo.indd 6 11/13/2013 11:44:58 AM


RINGKASAN MATERI BAHASA INDONESIA

BAB
2 MENULIS

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2. Menulis Menulis paragraf padu.
Menulis mengungkapkan pikiran, gagasan, Melengkapi berbagai bentuk dan jenis paragraf dengan
pendapat, perasaan, dan informasi dalam berbagai kalimat yang padu.
jenis dan bentuk paragraf, teks pidato, surat resmi,
dan karya ilmiah dengan mempertimbangkan Melengkapi teks pidato.
kesesuaian isi dengan konteks, kepadanan, Melengkapi paragraf dengan kata baku, kata serapan, kata
kepaduan, ketepatan kalimat, penggunaan bahasa, berimbuhan, kata ulang, ungkapan, peribahasa.
diksi, struktur kalimat, dan ejaan; mengungkapkan
Menyunting penggunaan kalimat/frasa/ kata penghubung/
pikiran dan gagasan dalam bentuk puisi, cerpen,
istilah dalam paragraf.
novel, drama, kritik, esai, dan resensi.
Menulis surat resmi.
Menyunting kalimat dalam surat resmi.

Menulis judul sesuai EYD.


Menulis karya ilmiah (latar belakang dan rumusan
masalah).
Melengkapi larik puisi lama/baru (dengan kata kias/ber-
lambang/berima/bermajas).
Melengkapi dialog drama.

Menentukan kalimat resensi.

Menentukan kalimat kritik.

Menentukan kalimat esai.

A. Koherensi atau Kepaduan Paragraf


Koherensi adalah kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat lain yang
membentuk paragraf sehingga mudah dipahami. Kalimat-kalimat dalam paragraf mengacu pada
satu topik. Bila ada kalimat yang menyimpang dari topik disebut kalimat sumbang.

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia 7

detik-detik jelang un sma bindo.indd 7 11/13/2013 11:44:58 AM


Kepaduan paragraf meliputi:
1. Kepaduan isi yaitu: tidak ada kalimat yang sumbang/ semua kalimat mengacu pada satu topik
2. Kepaduan bentuk yaitu: penggunaan konjungsi, kata ganti, kata penunjuk, pengulangan kata kunci.

B. Jenis-jenis Paragraf
1. Narasi
Ciri-ciri: (1) terdapat tokoh, (2) terdapat setting, (3) terdapat alur
2. Deskripsi
Ciri-ciri: suatu objek(orang, benda, binatang,tempat)/peristiwa digambarkan secara rinci.
3. Eksposisi
Ciri-ciri: memaparkan definisi, proses, klasifikasi, atau pun laporan
4. Argumentasi
Ciri-ciri: menyertakan data, bukti, alasan, grafik, contoh, dengan tujuan meyakinkan pembaca.
5. Persuasi
Ciri-ciri: terdapat pernyataan yang bersifat merayu, membujuk, atau mengajak.

C. Pengembangan Paragraf
1. Generalisasi (Induktif )
Ciri-ciri: diawali dengan pernyataan-pernyataan khusus yang sejenis dan selanjutnya ditarik
sebuah simpulan
2. Analogi
Ciri-ciri: membandingkan dua hal yang memiliki kesamaan sifat
3. Sebab-akibat
Ciri-ciri: dimulai sebab kemudian diikuti akibatnya
4. Silogisme
Ciri-ciri: Premis Umum (PU), Premis Khusus (PK), Simpulan (s) [PU: A = B, PK: C = A, S:C = B]

D. Teks Pidato
Teks pidato biasanya tersusun atas tiga bagian yang meliputi pembuka pidato (sapaan, ucapan
syukur), isi pidato (masalah yang dibahas), dan penutup (saran, imbauan, ajakan). Pidato biasanya
diawali dengan ucapan salam, sapaan kepada yang hadir dan ucapan syukur kepada Tuhan. Isi pidato
berupa penjelasan, ajakan, imbauan, dan sebagainya. Penutupnya berupa simpulan dan permintaan
maaf jika terdapat kesalahan dalam uraian yang disampaikan.

E. Melengkapi Bagian Rumpang dalam Paragraf


Soal tentang melengkapi paragraf sangat bervariasi yaitu melengkapi paragraf dengan:
• Kata baku: bisa dipelajari dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

8 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma bindo.indd 8 11/13/2013 11:44:58 AM


• Kata serapan: kata-kata yang diserap dari bahasa asing. Bisa dipelajari di buku EYD.
• Kata berimbuhan: dengan memilih kata berimbuhan yang tepat.
• Kata ulang: dengan memilih bentuk-bentuk reduplikasi yang benar.
• Ungkapan/idiom: gabungan kata yang maknanya sudah menyatu sehingga tidak bisa
ditafsirkan dengan kata-kata pembentuknya. Bisa dipelajari dari Kamus Besar Bahasa In-
donesia (KBBI).
• Peribahasa: bahasa berkias berupa kalimat yang tetap susunannya. Peribahasa mencakup
pepatah, perumpamaan, pemeo, dan ungkapan. Bisa dipelajari dari Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) dan buku Peribahasa.

F. Menyunting Paragraf
Kesalahan paragraf meliputi kesalahan kalimat, frasa, kata penghubung, maupun istilah.
Untuk menyunting harus mengetahui bentuk-bentuk yang benar. Kesalahan kalimat biasanya
disajikan kalimat tidak efektif. Kesalahan frasa biasanya dalam bentuk kelompok kata yang tidak
benar. Kesalahan kata penghubung/konjungsi biasanya penggunaannya yang tidak sesuai dengan
fungsinya. Sedangkan kesalahan istilah biasanya memilih bentuk istilah yang baku dan sesuai
maknanya.

G. Surat Resmi
Surat resmi harus mengikuti aturan surat-menyurat yang bersifat resmi, mulai dari struktur surat,
ejaan, sampai pada bahasa surat. Struktur surat resmi meliputi kepala surat, tempat tanggal surat,
nomor, lampiran, perihal, alamat, salam pembuka, tubuh surat (paragraf pembuka, isi, penutup),
salam penutup, dan tanda tangan serta nama.
Surat lamaran tidak perlu menggunakan kepala surat karena pengirimnya pribadi. Surat lamaran
berisi permohonan dari seseorang yang membutuhkan pekerjaan. Surat lamaran pekerjaan bisa
dibuat berdasarkan iklan atau atas inisiatif pelamar. Soal yang sering ditanyakan yaitu penulisan
KOP, alamat surat, pembuka, isi (sesuai konteks), penutup dan bahasa yang efektif.

H. Karya Ilmiah
Soal tentang karya ilmiah biasanya menanyakan sistematika, isi, dan penulisan.
Sistematika karya ilmiah meliputi:
1. Judul: harus mencerminkan masalah/solusi, penulisannya harus sesuai aturan EYD
2. Halaman Persetujuan
3. Halaman Motto
4. Halaman Persembahan
5. Kata Pengantar
6. Daftar lsi

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia 9

detik-detik jelang un sma bindo.indd 9 11/13/2013 11:44:58 AM


Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Sesuai dengan topik, berisi pentingnya masalah itu dibicarakan, kondisi ideal-nya-
ta, kajian teoretis-empiris, berbagai dampak yang mungkin timbul).
2. Rumusan Masalah
Kalimat tanya yang berkenaan dengan penelitian yang dilaksanakan, problema-
tik, bukan permasalahan yang dangkal).
3. Tujuan Penulisan
Menguraikan maksud penulisan tersebut)
4. Metode Penulisan
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan menganalisisnya.
5. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penulisan bagi pihak-pihak terkait.
6. Sistematika Penulisan
Urutan laporan yang akan dibuat.
Bab II Pembahasan Hasil Laporan Penelitian yang telah Dilakukan.
Bab III Penutup berisi Simpulan dan saran.

7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah daftar rujukan yang ditulis di akhir karangan ilmiah. Untuk menyusun
sebuah daftar pustaka, perlu memperhatikan hal-hal berikut.
a. Nama pengarang diurutkan menurut alfabet. Susunan nama dibalik, dimulai nama kelu-
arga, nama kecil, lalu gelar bila ada.
b. Bila tidak ada pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan alfabet.
Kata sandang dalam bahasa asing, seperti the, on, in, tidak diperhitungkan untuk peny-
usunan ini.
c. Jarak antara baris menggunakan spasi rapat dan jarak antara pokok menggunakan spasi
ganda.
d. Tiap pokok disusun dari margin kiri, baris ke dua dan seterusnya tiap pokok dimasukkan
tiga ketikan (bagi karya yang mempergunakan 5 ketikan untuk alinea baru), atau empat
ketikan (bagi karya yang mempergunakan 7 ketikan untuk alinea baru).
e. Jika ada dua karya atau lebih ditulis oleh pengarang yang sama, pengulangan nama di-
ganti dengan sebuah garis sepanjang lima atau tujuh ketikan dan diakhiri tanda titik.
f. Tata cara penulisan daftar pustaka setiap jenis kepustakaan berbeda.
Contoh: Keraf, Gorys. 1984. Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah.

10 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma bindo.indd 10 11/13/2013 11:44:59 AM


I. Melengkapi Puisi
Kelengkapan sebuah puisi dapat menggunakan kata kias, lambang, rima, atau majas.
Majas ialah bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek serta konotasi ter-
tentu. Majas yang biasa menghiasi puisi diantaranya sebagai berikut.
• Simile (perumpamaan) ialah majas yang berupa perbandingan dua hal yang pada hakikatnya
berbeda dengan menggunakan kata penghubung seperti, bagai, bak, ibarat, dan sebagainya.
• Metafora ialah perbandingan yang singkat dinyatakan secara langsung tanpa kata penghubung.
Misalnya: bunga bangsa, kuli tinta,raja siang.
• Personifikasi ialah majas yang menggambarkan benda-benda tidak bernyawa seolah-olah
seperti manusia.
• Antitesis ialah majas yang berupa paduan dua kata yang berlawanan makna.
• Hiperbola ialah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan dibesar-besarkan.

J. Menulis Drama
Drama ditulis dalam bentuk dialog atau percakapan dengan tujuan untuk dipentaskan.
Pengarang biasanya menyisipkan keterangan setting dan gerak-gerik pemain agar memudahkan
sutradara dan pemain dalam mementaskan drama. Soal tentang naskah drama yaitu melengkapi
dialog yang sesuai. Kesesuaian dialog dapat ditentukan dengan memahami konteks dialog sebelum
atau sesudahnya.

K. Resensi
Resensi buku/timbangan buku adalah penilaian baik buruknya buku, layak tidaknya buku
tersebut untuk mendapat sambutan. Tujuannya adalah memberikan informasi kepada pembaca
mengenai keunggulan dan kekurangan sebuah buku atau karya yang lain. Unsur-unsur resensi yaitu
identitas, latar, kepengarangan, isi, kelebihan/kekurangan, nilai/manfaat buku, dan rekomendasi
untuk membacanya.

L. Kritik dan Esai


• Esai adalah tulisan bertujuan untuk mengulas, menguraikan, membentangkan, atau
mengemukakan pendapat tentang sesuatu.
• Kritik sastra adalah menilai kualitas karya sastra secara objektif, baik buruknya, dan kekuatan
serta kelemahan karya tersebut.
• Menulis kritik didasarkan pada fakta tanpa adanya unsur subjektivitas, sedangkan esai ditulis
berdasarkan fakta dan opini. Penulis esai diperkenankan menuangkan opini yang subjektif ke
dalam tulisannya.

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia 11

detik-detik jelang un sma bindo.indd 11 11/13/2013 11:44:59 AM


RINGKASAN MATERI BAHASA INGGRIS

BAB
1 LISTENING

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Listening (Mendengarkan) Menentukan gambaran umum atau informasi tertentu/
Me m a h a m i m a k n a d a l a m w a c a n a l i s a n rinci dari sebuah percakapan interpersonal/ transaksional
interpersonal dan transaksional secara formal secara formal atau informal.
maupun informal dalam konteks kehidupan
Menentukan respon yang tepat terhadap percakapan tran-
sehari-hari, terutama dalam bentuk teks fungsional
saksional/interpersonal secara formal atau informal.
pendek, recount, news item, report, narrative,
descriptif dan review. Menentukan gambar yang tepat sesuai dengan informasi
yang ada di dalam percakapan interpersonal/transaksional
secara formal atau informal.
Menentukan isi dan simpulan grafik, diagram atau tabel.

Menentukan gambar yang sesuai dengan teks monolog


yang diperdengarkan.
Menentu kan gamb aran umum at au infor masi
tertentu/ tersirat/rinci dari sebuah teks monolog yang
diperdengarkan.
Menentukan unsur-unsur intrinsik puisi.

Menentukan isi puisi lama, pantun, gurindam.

Part 1
Menentukan gambaran umum atau informasi tertentu/rinci dari sebuah percakapan interpersonal/
transaksional secara formal atau informal.

1. Gambaran Umum dari Sebuah Percakapan


Gambaran umum dalam sebuah percakapan memuat informasi dari sebuah percakapan.
Contoh: What are they talking about?
2. Informasi Tertentu
Informasi tertentu adalah informasi yang secara jelas ditemukan dalam sebuah percakapan.
Contoh: What does the woman read?

12 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma baing.indd 12 12/11/2013 17:23:05


3. Informasi Rinci
Informasi rinci adalah informasi detail dalam sebuah percakapan. Cara mendapatkan infor-
masi ini dengan menyimak secara baik sebuah percakapan.
4. Informasi Tersirat
Informasi tersirat adalah informasi yang tidak diungkapkan secara jelas dalam sebuah per-
cakapan.

Part 2
Menentukan respon yang tepat terhadap percakapan transaksional/interpersonal secara formal
atau informal.
1. Expressing Disbelief
Ungkapan ini digunakan untuk menyatakan ketidakpercayaan terhadap kenyataan.
Contoh: You are kidding, are you sure?
2. Expressing Satisfaction
Ungkapan ini digunakan untuk mengungkapkan rasa kepuasan terhadap sesuatu.
Contoh: I’m very delighted
3. Expressing of Giving or Asking Opinion
Ungkapan ini digunakan untuk memberi atau meminta pendapat.
Contoh: in my opinion, …
What do you think?
4. Expressing Promises
Ungkapan ini digunakan untuk mengungkapkan sebuah janji
Contoh: I promise I will come.
5. Expressing Hope
Ungkapan ini merupakan ungkapan harapan.
Contoh: I hope, …

Part 3
• Menentukan gambar yang tepat sesuai dengan informasi yang ada di dalam percakapan inter-
personal/transaksional secara formal atau informal.
• Menentukan gambar yang sesuai dengan teks monolog yang diperdengarkan.

1. Dialog
Percakapan antardua orang yang menanyakan gambar. Biasanya digunakan untuk menanya-
kan gambar benda, tempat, kegiatan yang terdapat dalam sebuah percakapan.
Contoh: What are they doing?

Ringkasan Materi Bahasa Inggris 13

detik-detik jelang un sma baing.indd 13 12/11/2013 17:23:05


2. Monolog
Monolog merupakan ungkapan terhadap suatu benda, orang, binatang, atau lainnya. Mono-
log biasanya berupa deskripsi sesuatu.
Contoh: Which picture does she mean?

Part 4
Menentukan gambaran umum atau informasi tertentu/tersirat/rinci dari sebuah teks monolog yang
diperdengarkan.
1. Menentukan Gambaran Umum dalam Monolog
Gambaran umum dalam monolog hampir sama dengan dalam percakapan. Cara menentukan
gambaran umum dalam monolog dapat dilakukan dengan menyimak dengan benar sebuah
monolog dan memperhatikan kata-kata yang banyak diulang atau yang memiliki hubungan
dengan yang lain.
Contoh: What is the monolog about?
2. Menentukan Informasi Tertentu dalam Monolog
Informasi tertentu dalam monolog dapat dipahami dengan mendengarkan informasi yang
secara jelas diucapkan.
Contoh: What does the man bring?
3. Menentukan Informasi Rinci atau Informasi Tersirat dalam Monolog
Menentukan informasi rinci atau tersirat dalam monolog dapat dilakukan dengan memahami
dan menyimak dengan baik sebuah monolog. Cara ini sama dengan menentukan informasi
rinci dalam sebuah percakapan.
Contoh: Where did they go for holiday?

14 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma baing.indd 14 12/11/2013 17:23:06


RINGKASAN MATERI BAHASA INGGRIS

BAB
2 READING

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2. READING (Membaca) Menentukan gambaran umum atau informasi rinci/tersirat/tertentu
Memahami makna dalam wacana tertulis atau makna kata/frasa/kalimat atau pikiran utama paragraph/ rujukan
secara formal maupun informal dalam konteks kata atau tujuan komunikatif dari teks fungsional pendek berbentuk
kehidupan sehari-hari, dalam bentuk teks letter/e-mail
fungsional pendek, recount, news item, report,
Menentukan gambaran umum atau informasi tertentu/ rinci/tersirat atau
analytical exposition, hortatory exposition,
rujukan kata atau makna kata/frasa dari teks tertulis fungsional pendek
explanation, discussion dan review.
berbentuk advertisement/brochure.
Menentukan gambaran umum atau informasi tertentu/rinci/tersirat
atau makna kata/frasa/kalimat atau tujuan komunikatif/pikiran utama
paragraf/rujukan kata dari teks tertulis berbentuk news item.
Menentukan informasi tertentu/rinci/tersirat atau makna kata/frasa/ka-
limat atau gambaran umum/tujuan komunikatif/pikiran utama paragraf/
rujukan kata dari teks tertulis berbentuk recount.
Menentukan gambaran umum atau informasi tertentu/ tersirat/rinci atau
tujuan komunikatif atau makna kata/frasa/kalimat atau rujukan kata/
pikiran utama paragraf dari teks tertulis berbentuk explanation.
Menentukan gambaran umum atau informasi tertentu/ tersirat/rinci atau
pikiran utama paragraf atau makna kata/frasa/kalimat atau rujukan kata/
tujuan komunikatif dari teks tertulis berbentuk exposition.
Menentukan gambaran umum atau informasi tertentu/ tersirat/rinci atau
tujuan komunikatif atau makna kata/frasa/kalimat atau rujukan kata/
pikiran utama paragraf dari teks tertulis berbentuk review.
Menentukan gambaran umum atau pikiran utama paragraf atau infor-
masi tersirat/tertentu/rinci atau tujuan komunikatif atau makna kata/
frasa/kalimat atau rujukan kata dari teks tertulis berbentuk discussion.
Menentukan gambaran umum/tujuan komunikatif/pikiran utama para-
graf atau informasi tersirat/rinci/tertentu atau makna kata/frasa/kalimat
atau rujukan kata dari teks tertulis berbentuk report.
Menentukan gambaran umum atau informasi tertentu/rinci/tersirat
atau makna kata/frasa/kalimat atau rujukan kata dari teks fungsional
pendek berbentuk announcement/message
Menentukan kalimat resensi.
Menentukan kalimat kritik.
Menentukan kalimat esai.

Ringkasan Materi Bahasa Inggris 15

detik-detik jelang un sma baing.indd 15 12/11/2013 17:23:07


Part 1
Menentukan gambaran umum atau informasi rinci/tersirat/tertentu atau makna kata/frasa/kalimat
atau pikiran utama paragraf/rujukan kata atau tujuan komunikatif dari teks fungsional pendek
berbentuk letter/e-mail.
Letter (surat) merupakan sarana komunikasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain yang
biasanya dikirimkan melalui kantor pos. Pada umumnya, untuk mengirimkan surat dibutuhkan
perangko dan amplop sebagai alat ganti bayar jasa pengiriman. Semakin jauh tujuan pengiriman
surat, maka nilainya yang tercantum di perangko harus semakin besar juga. Namun sekarang, surat
elektronik atau e-mail menjadi sarana untuk berkirim surat.
Jenis surat menurut kepentingannya:
1. Surat Pribadi
Surat pribadi adalah surat yang dikirimkan seseorang kepada orang lain atau instansi. Isi surat
mengenai masalah pribadi. Pada umumnya surat pribadi berbentuk informal.
Contoh: undangan makan malam, undangan ulang tahun
2. Surat Resmi
Surat resmi adalah surat yang ditulis untuk teman dekat, saudara, instansi maupun organisasi.
Contoh: surat undangan, surat edaran

Part 2
Menentukan gambaran umum atau informasi tertentu/ rinci/tersirat atau rujukan kata atau makna
kata/frasa dari teks tertulis fungsional pendek berbentuk advertisement/brochure.
Advertisement adalah pemberitahuan yang bertujuan untuk mendorong/membujuk orang
untuk membeli atau menggunakan barang/jasa yang ditawarkan. Iklan yang dipasang di media
massa berbentuk media cetak dan media elektronik.
Jenis-jenis iklan:
1. Iklan produk
2. Iklan Jasa

Part 3
Menentukan gambaran umum atau informasi tertentu/rinci/tersirat atau makna kata/frasa/kalimat
atau tujuan komunikatif/pikiran utama paragraf/rujukan kata dari teks tertulis berbentuk news
item.
News item adalah teks yang berisi tentang peristiwa atau kejadian yang dipandang untuk
diketahui publik. Pada dasarnya teks news item adalah bagian teks recount. Tujuan news item adalah
agar publik mengetahui suatu peristiwa penting.
1. Struktur News Item
a. Newsworthy event atau kejadian inti.

16 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma baing.indd 16 12/11/2013 17:23:07


b. Background event atau latar belakang kejadian
c. Sources atau komentar saksi kejadian
d. Crisis atau munculnya masalah.

2. Unsur Kebahasaan :
1. Headline atau informasi singkat
2. Action verbs atau kata kerja yang menunjukkan peristiwa atau kejadian
3. Saying verbs atau kata kerja pelaporan

Part 4
Menentukan informasi tertentu/rinci/tersirat atau makna kata/frasa/kalimat atau gambaran umum/
tujuan komunikatif/pikiran utama paragraf/rujukan kata dari teks tertulis berbentuk recount.
Teks recount adalah teks yang menceritakan kembali suatu peristiwa yang telah terjadi pada
masa lalu.
Purpose of the text :
To tell some events that happened in the past
Generic structure of the text:
1. Orientation: an introduction that provides the setting and introduces participant
2. Events: account that tells what happened, in a sequence
3. Re-orientation: closing the story

Language feature:
1. Frequent uses of Simple Past Tense
2. Noun : Gita, Manggala, Sinta
3. Individual participant / specific participants
4. Time connective and conjunction: after, before, soon, then
5. Action verb: stayed, climbed, killed
6. Adverbs and adverbs phrases: yesterday, last week, slowly, carefully.

Part 5
Menentukan gambaran umum atau informasi tertentu/tersirat/rinci atau tujuan komunikatif atau
makna kata/frasa/kalimat atau rujukan kata/pikiran utama paragraf dari teks tertulis berbentuk
explanation.
Teks ini bertujuan untuk menerangkan proses sesuatu terbentuk atau ada atau membahas
suatu teori, faham, fenomena, definisi, ideologi, dan hal yang berkaitan dengan fenomena alam.
Teks explanation juga dapat digunakan untuk menggambarkan atau menerangkan fungsi dari
suatu benda.

Ringkasan Materi Bahasa Inggris 17

detik-detik jelang un sma baing.indd 17 12/11/2013 17:23:08


Struktur:
1. General statement merupakan pernyataan umum berupa pendapat penulis atau fenomena
yang terjadi di alam.
2. Penjelasan proses, mengapa, bagaimana sesuatu bisa terjadi atau ada.

Unsur Kebahasaan:
1. General dan abstract noun
2. Action verbs
3. Simple Present Tense
4. Passive Voice

Part 6
Menentukan gambaran umum atau informasi tertentu/tersirat/rinci atau pikiran utama paragraf
atau makna kata/frasa/kalimat atau rujukan kata/tujuan komunikatif dari teks tertulis berbentuk
exposition.
Teks exposition bertujuan untuk menyodorkan pendapat, ide, pandangan, atau argument
penulis akan suatu perkara, topik, permasalahan atau fenomena.
Terdapat dua jenis teks exposition, yaitu analytical exposition dan hortatory exposition.
1. Analytical Exposition
Struktur:
a. Thesis, pernyataan pendapat penulis atas suatu kasus.
b. Argument, terdiri dari inti masalah atau perbincangan atau hal yang menjadi concern,
dan elaboration, penjelasan atau pemaparan.
c. Reiteration, penguatan pernyataan

Unsur Kebahasaan :
a. General noun, misalnya poluution, car.
b. Abstract noun misalnya policy, government.
c. Jargon misalnya mammal, species.
d. Modals misalnya must, can.
e. Bahasa evaluative misalnya necessary, significant.
f. Kalimat pasif.

2. Hortatory Exposition
Struktur:
a. Thesis, pernyataan pendapat penulis akan suatu kasus atau fenomena.
b. Argument, alasan kekhawatiran.
c. Recommendation, pernyataan tentang bagaimana seharusnya sesuatu atau tidak
seharusnya sesuatu.

18 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma baing.indd 18 12/11/2013 17:23:08


Unsur Kebahasaan:
a. Abstract noun misalnya policy, government, communication.
b. Jargon misalnya species, mammal.
c. Modals misalnya can, may, must.
d. Bahasa evaluative misalnya important, valuable.
e. Kalimat pasif.
f. Thinking verb misalnya I think.

Part 7
Menentukan gambaran umum atau informasi tertentu/tersirat/rinci atau tujuan komunikatif atau
makna kata/frasa/kalimat atau rujukan kata/ pikiran utama paragraf dari teks tertulis berbentuk
review.
Teks review bertujuan memberi ulasan tentang suatu karya seperti film, musik, buku,
pameran, dan lain-lain. Umumnya disajikan dalam bentuk kritik atau apresiasi akan karya
bersangkutan. Dalam teks ini berisi paparan, ulasan, telaahan, pendapat, perbandingan, atau
saran.
Struktur:
a. Orientation, pengenalan karya yang akan dibahas
b. Interpretive recount, rangkuman plot atau alur cerita atau konten
c. Evaluation, penilaian atau interpretasi terhadap karya.
d. Evaluatif summation, rangkuman penilaian atau interpretasi terhadap karya.

Unsur kebahasaan:
a. Particular participant, terfokus pada karya tertentu
b. Perspective adjective, menggunakan kata sifat yang menunjukkan sikap atau penilaian.
c. Lond and complex sentences, banyak menggunakan kalimat-kalimat panjang dan berstruktur
kompleks.
d. Bahasa metaphor.

Part 8
Menentukan gambaran umum atau pikiran utama paragraf atau informasi tersirat/tertentu/rinci
atau tujuan komunikatif atau makna kata/frasa/kalimat atau rujukan kata dari teks tertulis berbentuk
discussion.
Teks discussion bertujuan menawarkan dua atau lebih pendapat, ide, gagasan, pandangan,
argumen terhadap suatu perkara, topik, permasalahan atau fenomena. Pada umumnya teks
discussion menyodorkan dua atau lebih perspektif yang berbeda terhadap suatu persoalan.
Struktur :

Ringkasan Materi Bahasa Inggris 19

detik-detik jelang un sma baing.indd 19 12/11/2013 17:23:08


a. Issue, topic yang menjadi perhatian
b. Argument, terdiri pro dan kontra
c. Conclusion atau recommendation yaitu kesimpulan atau saran

Unsur kebahasaan:
a. General noun misalnya car, someone
b. Abstract noun misalnya communication, information
c. Modals misalnya can, may, must
d. Bahasa Evaluatif misalnya necessary, important
e. Contrastive conjunction misalnya on the other hand, however
f. Adverbials of manner, misalnya hopefully, deliberately
g. Thinking verbs misalnya I think

Part 9
Menentukan gambaran umum/tujuan komunikatif/pikiran utama paragraf atau informasi tersirat/
rinci/tertentu atau makna kata/frasa/kalimat atau rujukan kata dari teks tertulis berbentuk report.
Teks report menerangkan suatu hasil pengamatan, penelaahan, penelitian, observasi, atau studi
tentang benda, binatang, orang, atau tempat. Teks ini biasanya menjelaskan tentang generalisasi
participant yang diulas.
Struktur:
a. General classification, pernyataan umum yang menerangkan subyek laporan, keterangan, dan
klasifikasinya.
b. Description, informasi ciri-ciri umum atau generalisasi yang dimiliki subyek misalnya perilaku,
tampilan fisik.

Unsur kebahasaan:
a. general noun misalnya tiger, fish,
b. Relational Process, menggunakan kata kerja yang dapat menggambarkan keadaan partici-
pant. Misalnya : A tiger is a wild animal
c. Simple Present Tense untuk menyatakan suatu kebenaran umum.

Part 10
Menentukan gambaran umum atau informasi tertentu/rinci/tersirat atau makna kata/frasa/kalimat
atau rujukan kata dari teks fungsional pendek berbentuk announcement/message
Announcement (pengumuman) adalah pernyataan dalam bentuk tulisan yang digunakan untuk
memberitahukan sesuatu atau agar diketahui oleh banyak orang. Pengumuman (announcement)
termasuk teks fungsional pendek (short functional text). Teks ini berfungsi menyampaikan informasi
tertentu kepada khalayak. Announcement text ialah sebuah pemberitahuan tertulis yang ditujukan

20 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma baing.indd 20 12/11/2013 17:23:08


kepada masyarakat umum/kelompok tertentu yang berisikan informasi atau berita pemberitahuan.
Announcement text ini biasanya ditulis dalam bentuk card atau news dan bertujuan untuk
memberikan pemberitahuan formal mengenai kejadian tertentu.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengumuman adalah:
a. judul atau jenis peristiwa dalam teks;
b. tanggal atau waktu teks dibuat;
c. tempat;
d. alamat atau orang yang dapat dihubungi dalam teks.

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia 21

detik-detik jelang un sma baing.indd 21 12/11/2013 17:23:08


RINGKASAN MATERI BAHASA INGGRIS

BAB
3 WRITING

NO KOMPETENSI INDIKATOR
3 WRITING (Menulis) Menyusun beberapa kalimat secara acak menjadi sebuah
Mengungkapkan makna secara tertulis secara teks berbentuk recount/procedure/narrative/ descriptive
formal maupun informal dalam konteks kehidupan dan report.
sehari-hari, dalam bentuk teks fungsional pendek
Melengkapi 3 rumpang pada teks pendek berbentukre-
atau esai berbentuk recount, narrative, procedure,
count/procedure/narrative/descriptive/report dengan kosa
descriptif dan report.
kata/frasa yang sesuai.

Part 1
Menyusun beberapa kalimat secara acak menjadi sebuah teks berbentuk recount/procedure/narrative/
descriptive dan report.
Paragraf adalah kumpulan kalimat yang terdiri atas pikiran utama, kalimat penjelas, dan
kesimpulan. Susunan kalimat menjadi paragraf harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Tentukan kalimat yang menjadi topik pembicaraan (kalimat pendahuluan).
2. Perhatikan adanya kata penghubung.
3. Untuk teks tertentu, perhatikan keterangan waktu.
4. Tentukan kalimat penutup.

Part 2
Melengkapi 3 rumpang pada teks pendek berbentuk teks recount/ procedure/narrative/descriptive/
report dengan kosa kata/frasa yang sesuai.
Melengkapi teks dengan memilih kata yang tepat harus terlebih dahulu memahami makna
kalimat serta pilihan jawaban yang tepat. Untuk dapat melengkapi teks, maka kita harus memahami
konstruksi sebuah kalimat yang baik dan fungsi dari kata yang hilang. Untuk dapat memahami fungsi
kata, sebaiknya kita mengetahui bagian-bagian kata sebagai berikut.

22 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma baing.indd 22 12/11/2013 17:23:09


1. Verb
Example: (to) be, do, write, sing, buy, etc.
My father is a teacher
He sings a love song.
2. Noun
Example: information, table, Jakarta, doctor, Sinta.
Information can be got from magazine, newspaper, television, etc.
He goes to Jakarta.
3. Adjective
Example: a/an, some, the, good, big, red, well, beautiful.
My sister is beautiful.
I have a beautiful car.
4. Adverb
Example: quickly, silently, well.
She runs quickly.
5. Pronoun
Example: I, you, he, she, some
Julia is the best speaker. She is very happy.
6. Preposition
Example: in, at, before, but
They left for Bali after the meeting.
7. Conjunction
Example: and, but, when.
I buy mangoes, pineapple, and durian.
8. Interjection
Example: hi!, Hey!, oh!, ouch!
Hi! How are you!

Ringkasan Materi Bahasa Inggris 23

detik-detik jelang un sma baing.indd 23 12/11/2013 17:23:10


RINGKASAN MATERI MATEMATIKA

BAB
1 LOGIKA MATEMATIKA

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Menggunakan logika matematika dalam pemecahan Menentukan penarikan kesimpulan dari beberapa
masalah premis.
Menentukan ingkaran atau kesetaraan dari pernyataan
majemuk atau pernyataan berkuantor.

1. Menentukan penarikan kesimpulan dari beberapa premis.


Pernyataan adalah kalimat yang memiliki nilai benar saja atau salah saja, tetapi tidak kedua-
duanya.
Ingkaran p dilambangkan dengan ~ p dibaca tidak benar bahwa p.
Pernyataan majemuk:
a. Konjungsi (p ∧ q, dibaca: p dan q)
b. Disjungsi (p ∨ q, dibaca: p atau q)
c. Implikasi (p ⇒ q, dibaca: jika p maka q)
d. Biimplikasi (p ⇔ q, dibaca: p jika dan hanya jika q)
Tabel kebenaran pernyataan majemuk:

~p ∨ q
p q ~p ~q p∧q p∨q p⇒q p⇔q (p ⇒ q)∧(q ⇒ p)
“bukan atau”
B B S S B B B B B B
B S S B S B S S S S
S B B S S B B S S B
S S B B S S B B B B

senilai
senilai

24 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 24 12/11/2013 17:24:09


Tabel kebenaran ingkaran pernyataan majemuk:

p q ~p ~q p∧q ~p ∨ ~ q p∨q ~p∧~q


B B S S B S B S
B S S B S B B S
S B B S S B B S
S S B B S B S B

ingkaran ingkaran

p ∨ ~q
p q ~p ~q p⇒ q p⇔ q (p∧~q) ∨ (q∧~p)
“dan tidak”
B B S S B S B S
B S S B S B S B
S B B S B S S B
S S B B B S B S

ingkaran ingkaran

Tabel kebenaran implikasi:

p⇒ q q⇒ p ~p ⇒ ~q ~q ⇒ ~p
p q ~p ~q
implikasi konvers invers kontraposisi
B B S S B B B B
B S S B S B B S
S B B S B S S B
S S B B B B B B

senilai
senilai

Pernyataan senilai dengan implikasi :


(p ⇒ q)≅ (~p ∨ q) ”bukan atau”
(p ⇒ q)≅ (~p ∨ q) ”kontraposisi”

Pernyataan senilai dengan ingkaran implikasi:


~(p ⇒ q) ≅ (p∧~q)“ dan tidak”

Ringkasan Materi Matematika 25

detik-detik jelang un matematika sma.indd 25 12/11/2013 17:24:10


Cara penarikan kesimpulan dari dua premis:

Cara penarikan kesimpulan dari dua premis:


1. Modus Ponens
Premis 1 : p ⇒ q
Premis 2 : p

∴ Kesimpulan : q
2. Modus Tollens
Premis 1 : p ⇒ q
Premis 2 : ~ q

∴ Kesimpulan : ~ p
3. Silogisme
Premis 1 : p ⇒ q
Premis 2 : q⇒r
∴ Kesimpulan : p ⇒ r

2. Menentukan ingkaran atau kesetaraan dari pernyataan majemuk atau


pernyataan berkuantor.
Jenis kuantor:
Kuantor Penulisan Cara Baca
Universal ∀ x, P(x) Untuk semua x berlaku P (x)
Eksistensial ∃ x, P(x) Ada beberapa x berlakulah P(x)

Ingkaran kuantor:
Ingkaran Kuantor Cara Baca
~(∀ x, P(x))≅ ∃x, ~P (x) Ada beberapa x bukan P(x)
~(∃x, P(x)) ≅ ∀x, ~P (x) semua x bukan P(x)

26 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 26 12/11/2013 17:24:10


RINGKASAN MATERI MATEMATIKA

BAB
2 PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Menggunakan aturan pangkat, akar, dan logaritma.
aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar
sederhana, fungsi kuadrat, fungsi eksponen
Menggunakan rumus jumlah dan hasil kali akar-akar
dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi
persamaan kuadrat.
invers, sistem persamaan linear, persamaan dan
pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran
dan garis singgungnya,suku banyak, algoritma sisa
dan teorema pembagian, program linear, matriks
dan determinan, vektor,transformasi geometri dan
komposisinya, barisan dan deret, serta mampu
menggunakannya dalam pemecahan masalah.

1. Menggunakan aturan pangkat, akar dan logaritma.


Bentuk pangkat:
1. Pangkat bulat positif
an = a x a x ... x a

sebanyak n faktor

2. Pangkat nol(a0= 1)
3. Pangkat nol(a1= a)
1
4. Pangkat negatif (a–n =
)
an
Merasionalkan penyebut pecahan bentuk
a a b a
1. = x = b
b b b b
a a b− c
2. = x
b+ c b+ c b− c
Sifat-sifat bilangan berpangkat:
1. am x an = am+n
am
2. n = a m − n ; a ≠ 0
a

Ringkasan Materi Matematika 27

detik-detik jelang un matematika sma.indd 27 12/11/2013 17:24:11


3. (a x b )m = a m x b m
m
 a am
4.   = m ;b ≠ 0
 b b
5. (a m )n = a m x n

Pangkat pecahan dan bentuk akar:


Jika a, b, c, m dan n ∈ R, dan a, n > 0 maka:
m
a n = n am
Sifat-sifat bentuk akar:
Untuk a, b, c > 0 berlaku:
1. a n c + b n c = (a + b ) n c
2. a n c − b n c = (a − b ) n c
3. n axb = n a x n b
a na
4. n = ;b≠0
b nb
mxn
5. n m
a= a

6. a + b + 2 ab = a + b

7. a + b − 2 ab = a − b

Bentuk logaritma:
Untuk a, x > 0, dan a ≠ 1, berlaku
an = x ⇒ alog x = n
Sehingga,
a0 = 1 ⇒ alog 1 = 0
a1 = a ⇒ alog a = 1
an = an ⇒ alog an = n

Dalam logaritma bilangan pokok (a) harus positif dan tidak boleh sama dengan 1. Sementara
numerus (x) harus positif. Untuk hasil logaritma (n) bebas.
Sifat-sifat logaritma:
Jika a, b, c, > 0 dan m, n ∈ R, dan a, ≠ 1 berlaku:

1. a
log(b x c ) = a log b + a log c
 b
2. a
log   = a log b − a log c
 c
3. a
log b m = m ⋅ a log b
c
log b
4. a
log b = c
log a

28 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 28 12/11/2013 17:24:12


1
5. a
log b = b
log a
6. log b ⋅ b log c = a log c
a

n m
7. a log b m = ⋅ a log b
n
a
logb
8. a =b

2. Menggunakan rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat.


Jika persamaan kuadrat ax2+ bx + c = 0 dan a ≠ 0 mempunyai akar-akar x1 dan x2,
Dari rumus diperoleh:
b D b D
x1 = − + , dan x 2 = − −
2a 2a 2 a 2a
Menentukan persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya x1 dan x2,
(x–x1)(x–x2) = 0
x2–(x1 + x2)x + (x + x2) = 0

b
1. x1 + x 2 = −
a
c
2. x1 ⋅ x 2 =
a
D
3. x1 − x 2 =
a

Rumus yang sering ditanyakan:

1 1 x1 ± x 2
1. ± =
x1 x 2 x1 x 2
2. x12 ± x 22 = ( x1 + x 2 )2 ± 2 x1 x 2
3. x12 − x 22 = ( x1 + x 2 )( x1 − x 2 )
4. x13 ± x 23 = ( x1 + x 2 )3  3 x1 x 2 ( x1 ± x 2 )
5. x13 ± x 23 = ( x1 + x 2 )4  2( x1 x 2 )2
x1 x 2 x1 ± x 2
6. ± =
x 2 x1 x1 x 2
7. x14 ± x 24 = ( x12 + x 22 )2 − 2( x1 x 2 )2
8. x14 − x 24 = ( x12 + x 22 )4 ( x1 + x 2 )( x1 − x 2 )

Ringkasan Materi Matematika 29

detik-detik jelang un matematika sma.indd 29 12/11/2013 17:24:12


RINGKASAN MATERI MATEMATIKA

BAB
3 PERSAMAAN ATAU FUNGSI
KUADRAT

NO KOMPETENSI INDIKATOR
3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Menyelesaikan masalah persamaan atau fungsi
aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar kuadrat dengan menggunakan diskrimina
sederhana, fungsi kuadrat, fungsi eksponen
dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi
invers, sistem persamaan linear, persamaan dan
pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran
dan garis singgungnya,suku banyak, algoritma sisa
dan teorema pembagian, program linear, matriks
dan determinan, vektor,transformasi geometri dan
komposisinya, barisan dan deret, serta mampu
menggunakannya dalam pemecahan masalah.

1. Menyelesaikan masalah persamaan atau fungsi kuadrat dengan menggunakan


diskriminan.
Persamaan Kuadrat.
Jika persamaan kuadrat ax2+ bx + c = 0 dan, maka nilai diskriminan (D) adalah:
Dari rumus diperoleh:
D = b2 – 4ac
Jenis-jenis akar-akar persamaan kuadrat:
1. D ≥ 0, kedua akar real/nyata
a. D > 0, kedua akar real berlainan.
b. D = 0, kedua akar real kembar/sama.
2. D < 0, kuadrat akar tidak real/imajiner/khayal.
3. D = r2, kuadrat akar rasional
(cara menentukan akar lebih mudah menggunakan pemfaktoran)
Hubungan akar-akar persamaan kuadrat:
1. Dua akar positif
• D≥0
• x1 + x2 > 0
• x1 . x2 > 0

30 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 30 12/11/2013 17:24:13


2. Dua akar negatif.
• D≥0
• x1 + x2 < 0
• x1 . x2 > 0
3. Dua akar berbeda tanda.
• D>0
• x1 . x2 < 0
4. Dua akar saling berkebalikan
• D≥0
• x1 . x2 = 0

2. Fungsi Kuadrat
 b D
Fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c dengan a ≠ 0 , koordinat titik puncak  − ,  dan grafik
2a 4 a
berbentuk parabola:

a>0 grafik terbuka ke atas


a
a<0 grafik terbuka ke atas

b>0
puncak di sebelah kiri sumbu y
a>0

b<0
b puncak di sebelah kanan sumbu y
a<0

b=0 puncak tepat sumbu y

c>0 grafik memotong sumbu y positif

c c<0 grafik memotong sumbu y negatif

c=0 grafik melalui titik (0,0)

Ringkasan Materi Matematika 31

detik-detik jelang un matematika sma.indd 31 12/11/2013 17:24:13


D>0 grafik memotong sumbu x

D D=0 grafik menyinggung sumbu x

D<0 grafik tidak memotong sumbu x

Kedudukan garis g : y = mx + c terhadap fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c :


Substitusikan g ke f(x) = ax2 + bx + c, lalu cari nilai D.

berpotongan di dua
D>0
titik (memotong)

berpotongan di satu
D=0
D titik (menyinggung)

tidak berpotongan
D<0
(terpisah)

Fungsi kuadrat definit positif atau negatif:


Definit positif grafik fungsi kuadrat seluruhnya berada di atas sumbu x,
artinya untuk setiap nilai x maka nila y selalu positif.
Syarat:
a > 0 dan D < 0

Definit negatif grafik fungsi kuadrat seluruhnya berada di bawah sumbu


x, artinya untuk setiap nilai x maka nilai y selalu negatif.
Syarat:
a < 0 dan D < 0

32 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 32 12/11/2013 17:24:13


RINGKASAN MATERI MATEMATIKA

BAB
4 SISTEM PERSAMAAN LINGKARAN

NO KOMPETENSI INDIKATOR
4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan
aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar dengan sistem persamaan linear.
sederhana, fungsi kuadrat, fungsi eksponen
dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi
invers, sistem persamaan linear, persamaan dan
pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran
dan garis singgungnya,suku banyak, algoritma sisa
dan teorema pembagian, program linear, matriks
dan determinan, vektor,transformasi geometri dan
komposisinya, barisan dan deret, serta mampu
menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linear.


Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel:
a1 x + b1 y = c1

a2 x + b2 y = c2
Penyelesaian SPL dua variabel dapat dilakukan dengan metode:
1. Metode grafik, penyelesaian ditunjukkan dengan koordinat titik potong kedua garis.
2. Metode substitusi, mengganti satu variabel dengan variabel lain yang telah didefinisikan.
3. Metode eliminasi, menghilangkan salah satu variabel dengan menjumlahkan atau mengu-
rangkan kedua persamaan linear.
4. Metode gabungan eliminasi dan substitusi.
5. Metode determinan matriks.
Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel:
a1 x + b1 y + c1z = d1

a2 x + b2 y + c2 z = d2
a x + b y + c z = d
 3 3 3 3

Penyelesaian Sistem Persamaan Linier (SPL) tiga variabel adalah dengan mengubah bentuk SPL tiga
variabel menjadi bentuk SPL dua variabel melalui eliminasi salah satu variabel lalu dilanjutkan dengan
substitusi dua variabel pada SPL dua variabel yang dihasilkan ke salah satu persamaan linear tiga variabel.

Ringkasan Materi Matematika 33

detik-detik jelang un matematika sma.indd 33 12/11/2013 17:24:14


RINGKASAN MATERI MATEMATIKA

BAB
5 PERSAMAAN LINGKARAN

NO KOMPETENSI INDIKATOR
5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, Menentukan persamaan lingkaran atau
akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat, garis singgung lingkaran.
fungsi eksponen dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi
invers, sistem persamaan linear, persamaan dan pertidaksamaan
kuadrat, persamaan lingkaran dan garis singgungnya,suku banyak,
algoritma sisa dan teorema pembagian, program linear, matriks
dan determinan, vektor,transformasi geometri dan komposisinya,
barisan dan deret, serta mampu menggunakannya dalam
pemecahan masalah.

Menentukan persamaan lingkaran atau garis singgung lingkaran.


Persamaan Lingkaran:
1. Persamaan Lingkaran pusat O(0, 0) dan jari-jari r:
x2 + y2 = r2
2. Persamaan Lingkaran pusat P (a, b) dan jari-jari r:
(x – a)2 + (y – b)2 = r2
3. Persamaan lingkaran bentuk x2 + y2 + Ax + By + C = 0,
1 1 1 1
berarti pusat P (- A, – B) dan jari-jari r = A+ B −C
2 2 4 4
Persamaan garis singgung lingkaran:
1. Persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 = r2 di titik T(x1, y1):
x1x + y1y = r2
2. Persamaan garis singgung lingkaran (x– a)2 + (y–b)2 = r2 di titik T(x1, y1):
(x1– a)(x – a) + (y1 – b)(y – b) = r2
3. Persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 + Ax + By + C = 0 di titik T(x1, y1):
A B
x1x + y1y + ( x1 + x ) + ( y1 + y ) + C = 0
2 2
4. Persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 = r2 dengan gradien m:
y = mx ± r 1+ m2
5. Persamaan garis singgung lingkaran (x – a)2 + (y – b)2 = r2 dengan gradien m:
(y – b) = m(x – b)± r 1+ m2

34 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 34 12/11/2013 17:24:16


RINGKASAN MATERI MATEMATIKA

BAB
6 TEOREMA SISA ATAU TEOREMA
FAKTOR

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema
aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sisa atau teorema faktor.
sederhana, fungsi kuadrat, fungsi eksponen
dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi
invers, sistem persamaan linear, persamaan dan
pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran
dan garis singgungnya,suku banyak, algoritma sisa
dan teorema pembagian, program linear, matriks
dan determinan, vektor,transformasi geometri dan
komposisinya, barisan dan deret, serta mampu
menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema sisa atau teorema faktor.
Bentuk umum suku banyak (polinomial):
f(x) = an xn + an–1xn–1 + an–2xn–2 + ... + a1x + a0,
dengan a ≠ 0 dan n bilangan cacah disebut suku banyak dengan variabel berderajat n.
dimana,
an, an–1, an–2, ..., a1 adalah koefisien suku banyak dari masing-masing xn, xn–1, xn–2, ..., x. a0 disebut suku
tetap.
Nilai suku banyak:
Nilai suku banyak f(x) berderajat n pada saat x adalah f(h).
Cara menghitung nilai suku banyak:
1. Substitusi
2. Pembagian sintetis Horner
Pembagian suku banyak:
f(x) = P(x). H(x) + S

Ringkasan Materi Matematika 35

detik-detik jelang un matematika sma.indd 35 12/11/2013 17:24:16


Keterangan,
f(x) = yang dibagi  berderajat n
P(x) = pembagi  berderajat k
H(x) = hasil bagi  berderajat (n–k)
S = sisa  berderajat (k–1)

Teorema sisa:
1. Suatu suku banyak f(x) jika dibagi (x – a) maka sisanya = f(a)
2. Suatu suku banyak f(x) jika dibagi (x + a) maka sisanya = f(–a)

3. Suatu suku banyak f(x) jika dibagi (ax – b) maka sisanya = f( b )


a
b
4. Suatu suku banyak f(x) jika dibagi (ax – b) maka sisanya = f(– )
a
Persamaan garis singgung lingkaran:
1. Jika pada suku banyak f(x) berlaku f(a) = 0, f(b) = 0, dan f(c) = 0,
maka f(x) habis dibagi (x – a), (x – b), dan (x – c),
sehingga (x – a), (x – b), dan (x – c) adalah faktor dari f(x).
2. Jika (x1– a) adalah faktor dari f(x) maka x = a adalah akar dari f(x).
3. Jika f(x) dibagi oleh (x – a)(x – b) maka sisanya adalah S(x) = px + q,
dimana,
f ( a ) − f (b )
p=
a−b
a ⋅ f (b ) − b ⋅ f ( a )
q=
a−b
Akar-akar suku banyak:
Teorema Vieta.
Akar-akar rasional bulat suku banyak:
1. Jika jumlah koefisien suku banyak = 0, maka x = 1 adalah akar dari suku banyak tersebut.
2. Jika jumlah koefisien pangkat ganjil dan pangkat genap adalah sama, maka x = -1 adalah akar
dari suku banyak tersebut.
3. Jika langkah (1) dan (2) tidak memenuhi, maka gunakan cara coba-coba yaitu dengan memilih
faktor dari konstanta suku banyak.

36 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 36 12/11/2013 17:24:17


RINGKASAN MATERI MATEMATIKA

BAB
7 KOMPOSISI DUA FUNGSI

NO KOMPETENSI INDIKATOR
7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar komposisi dua fungsi atau fungsi invers.
sederhana, fungsi kuadrat, fungsi eksponen
dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi
invers, sistem persamaan linear, persamaan dan
pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran
dan garis singgungnya,suku banyak, algoritma sisa
dan teorema pembagian, program linear, matriks
dan determinan, vektor,transformasi geometri dan
komposisinya, barisan dan deret, serta mampu
menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan komposisi dua fungsi atau fungsi invers.
Fungsi komponen
(f o g)(x) = f (g(x))
(g o f)(x) = g (f(x))
Sifat fungsi komposisi:
Tidak komutatif (f o g)(x) ≠ (g o f)(x)
Assosiatif (f o (g o h))(x) = ((f o g) o h)(x)
Identitas (f o I)(x) = (I o f)(x)
Sifat fungsi komposisi:
Diketahui
(f o g)(x) = 3x + 2 dan
f(x) = 3x– 1:
maka f(x) = ?
(f o g)(x) = 3x + 2
f (g(x)) = 3x + 2

Ringkasan Materi Matematika 37

detik-detik jelang un matematika sma.indd 37 12/11/2013 17:24:18


3g(x) – 1 = 3x + 2
3g(x) = 3x + 2 + 1
3g(x) = 3x + 3

g(x) = 3 x + 3
3
g(x) = x + 1

Diketahui
(f o g)(x) = 3x + 2 dan
g(x) = x –1 :
maka f(x) = ?
(f o g)(x) = 3x + 2
f(g(x)) = 3x + 2
f(x + 1) = 3x + 2
{

munculkan
bentuk (x + 1)

f(x + 1) = 3(x + 1) –1
f(x) = 3(x – 1)

Fungsi Invers:
Invers dari fungsi f di tulis f–1. Artinya kebalikan dari fungsi f
y = f(x) ⇔ x = f –1(y)
Contoh:
y = 3x – 2 ⇔ 3x = y + 2
x = y +2
3
x +2
f –1(x) =
3
Fungsi invers dari fungsi komposisi:
(f o g)–1 (x) ≠ (g–1 o f –1)(x)
((f o g)g–1))(x) = f (x)
((f–1 o (f o g)) (x) = g(x)
(f o g o h)–1 (x) = (h–1 o g–1 o f–1)(x)

38 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 38 12/11/2013 17:24:18


RINGKASAN MATERI MATEMATIKA

BAB
8 PROGRAM LINIER

NO KOMPETENSI INDIKATOR
3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan Menyelesaikan masalah program
logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat, fungsi eksponen dan linear.
grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi invers, sistem persamaan linear,
persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran dan
garis singgungnya,suku banyak, algoritma sisa dan teorema pembagian,
program linear, matriks dan determinan, vektor,transformasi geometri
dan komposisinya, barisan dan deret, serta mampu menggunakannya
dalam pemecahan masalah.

1. Menyelesaikan masalah program linear.


Program linear adalah suatu metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan optimasi linear (nilai maksimum dan nilai minimum)
Grafik himpunan penyelesaian pertidaksamaan linear dua variabel.
Contoh: gambarlah grafik 2x + 3y ≥ 12!
2x + 3y ≥ 12 y

x y (x, y)
0 4 (0,4)
6 0 (6,0)
4
Titik uji O (0,0) x
0 6
2x + 3y ≥ 12
2(0) + 3(0) ≥ 12
0 ≥ 12 (salah)

sehingga titik O (0, 0) tidak termasuk dalam daerah himpunan penyelesaian, jadi daerah himpunan
penyelesaian adalah sebelah atas garis 2x + 3y ≥ 12.
Grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Contoh: gambarlah grafik x + 3y ≤ 3, 2x + y ≤ 2, x ≥ 0, y ≥ 0
x + 3y = 3

Ringkasan Materi Matematika 39

detik-detik jelang un matematika sma.indd 39 12/11/2013 17:24:19


x y (x, y) y
0 1 (0,1)
3 0 (3,0)
2
2x + y = 12
1
x y (x, y)
x
0 2 (0,2) 0 1 3
1 0 (1,0)

2. Sistem persamaan linear dua variabel yang diketahui grafiknya


Contoh: tentukan sistem persamaan linear yang memenuhi grafik di bawah ini !
y

x ≥ 0, y ≥ 0
5
3x + 4y ≥ 12

3
5x + 3y ≥ 15
x
0 3 4

Model matematika adalah bentuk penalaran manusia dalam menerjemahkan permasalahan


menjadi bentuk matematika (dimisalkan dalam variabel x dan y) sehingga dapat diselesaikan.
Mengubah soal cerita menjadi model matematika
Contoh: Sebuah area parkir dengan luas 3.750 m2, maksimal hanya dapat ditempati 300 kendaraan
yang terdiri atas sedan dan bus. Jika luas sebuah sedan 5 m2 dan bus 15 m2, tentukanlah model
matematikanya !
Misalkan:
x = banyaknya sedan
y = banyaknya bus
Sedan (x) Bus (y) Total Pertidaksamaan Linear
Banyak kendaraan 1 1 300 x + y ≤ 300
Luas kendaraan 5 15 3750 5x + 15y ≤ 3750

Jadi berdasarkan pertidaksamaan tersebut, model matematika adalah:


 x + y ≤ 300

 x + 3 y ≤ 300 = 750, bentuk sederhana dari 5 x + 15 y ≤ 3750

 x ≥ 0, karena jumlah sedan tidak mungkin negatif
 y ≥ 0,karena jumlah bus tidak mungkin negatif

Fungsi objektif dari soal cerita
f(x, y) = ax + by
Titik pojok daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear adalah letak nilai maksimum atau
minimum berada. Titik pojok ditentukan dengan menggambar grafik sistem pertidaksamaan linear.
Nilai maksimum atau nilai minimum masing-masing ditentukan oleh nilai terbesar atau terkecil
fungsi objektif pada titik pojok daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear.

40 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 40 12/11/2013 17:24:20


RINGKASAN MATERI MATEMATIKA

BAB
9 MATRIKS

NO KOMPETENSI INDIKATOR
3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Menyelesaikan operasi matriks.
aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar
sederhana, fungsi kuadrat, fungsi eksponen
dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi
invers, sistem persamaan linear, persamaan dan
pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran
dan garis singgungnya,suku banyak, algoritma sisa
dan teorema pembagian, program linear, matriks
dan determinan, vektor,transformasi geometri dan
komposisinya, barisan dan deret, serta mampu
menggunakannya dalam pemecahan masalah.

1. Menyelesaikan operasi matriks.


Matriks adalah susunan bilangan-bilangan dalam bentuk persegi panjang yang diatur menurut
baris dan kolom.
Bentuk umum matriks
 a11 a12  a1n 
 a21 a22 a2 n 
Am x n =     
 am1 am1  amm 
 

Elemen matriks adalah bilangan pada matriks amn artinya elemen matriks pada baris ke-m dan
kolom ke-n.
Ordo matriks adalah banyaknya baris dan kolom pada matriks.

2. Macam-macam matriks
Macam-macam matriks antara lain matriks baris, matriks kolom, matriks persegi, matriks
diagonal, matriks segitiga atas, matriks segitiga bawah, dan matriks identitas.

Ringkasan Materi Matematika 41

detik-detik jelang un matematika sma.indd 41 12/11/2013 17:24:21


3. Kesamaan dua matriks
Dua matriks dikatakan sama/setara, jika ordo kedua matriks tersebut sama dan elemen-elemen
yang seletak mempunyai nilai yang sama juga.
Transpose matriks
 a d
 a b c  
A= ⇒ AT =  b a
 d e f 
 c f 

Sifat Matriks Transpose:


• (A + B)T = AT + BT
• (AT)T = A
• (AB)T = BT AT
• (kA)T = kAT
Operasi penjumlahan dua matriks
 a b  e f   a + e b + f 
 c d  +  g h =  c + g d + h

Operasi pengurangan dua matriks


 a b  e f   a − e b − f 
 c d  −  g h =  c − g d − h

Perkalian skalar dengan matriks


 a b  ka kb 
A=  ⇒ kA = 
 c d  kc kd 
Perkalian matriks dengan matriks
 a b   e f   ae + bg af + bh
 c d   g h =  ce + dg cf + dh

Determinan matriks
 a b
A= ⇒ det( A) = A = ad − bc
 c d 
Matriks yang tidak memiliki determinan disebut matriks singular.
Sifat determinan:
T
• A = AT + B T
1
• A−1 =
A
• AB = A B
1 1
• ( AB )−1 =
B A

42 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 42 12/11/2013 17:24:21


Invers matriks 2 x 2:
 a b 1d − b
A=  ⇒ A−1 = 
 c d A  −c a 

Penyelesaian SPL dua variabel menggunakan invers matriks.


• (AB)– 1 = B–1 A–1
• (BA)–1 = A–1 B–1

Penyelesaian SPL dua variabel menggunakan determinan matriks.


5 x + 2 y = 9  5 2   x   9
⇒ =
3 x − y = 1  3 −1  y   1 
 5 2   x   9
 3 −1  y  =  1 
−1
 x   5 2   9
 y  =  3 −1  1 

1  −1 −2  9
=
( −5 − 6)  −3 5   1 
1  −11
=
−11  −22
 x  1
 y  =  2

Penyelasaian SPL dua variabel menggunakan determinan matriks


5 x + 2 y = 9  5 2   x   9
⇒ =
3 x − y = 1  3 −1  y   1 
9 2
D x 1 − 1 −9 − 2 −11
x= = = = =1
D 5 2 −5 − 6 −11
3 −1
5 9
Dx 3 1 5 − 27 −22
x= = = = =2
D 5 2 −5 − 6 −11
3 −1
Pengayaan:
Determinan matriks 3 x 3:
 a b c
A d e f 
g h i

Ringkasan Materi Matematika 43

detik-detik jelang un matematika sma.indd 43 12/11/2013 17:24:21


a b ca
det( A) = A = d e f b
g h i c

|A| = aei + bfg + cdh – ceg – afh – bdi


Matriks minor:
e f d f d e
M11 = M12 = M13 =
h i g i g h
b c a c a b
M21 = M22 = M23 =
h i g i g h
b c a c a b
M31 = M32 = M33 =
e f d f d e
Matrik minor A adalah:
 M11 M12 M13 
M M22 M23 
 21 
 M31 M32 M33 

Kofaktor suatu matriks


Kij = (–1)i+j M ij
Adjoin
Adj(A) = KT
Invers matriks 3 x 3:

1
A−1 = Adj ( A)
det( A)

44 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 44 12/11/2013 17:24:22


RINGKASAN MATERI MATEMATIKA
BAB
10 VEKTOR

NO KOMPETENSI INDIKATOR
10 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Menyelesaikan operasi aljabar beberapa vektor
aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar dengan syarat tertentu.
sederhana, fungsi kuadrat, fungsi eksponen Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan besar
dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi
sudut atau nilai perbandingan trigonometri sudut
invers, sistem persamaan linear, persamaan dan
antara dua vektor
pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran
dan garis singgungnya,suku banyak, algoritma sisa Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
dan teorema pembagian, program linear, matriks panjang proyeksi atau vektor proyeksi.
dan determinan, vektor,transformasi geometri dan
komposisinya, barisan dan deret, serta mampu
menggunakannya dalam pemecahan masalah.

1. Menyelesaikan operasi aljabar beberapa vektor dengan syarat tertentu.


Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah.
Vektor AB dinyatakan:
   A
AB = b − a
a
b B
Notasi vektor:
0
  ax 
A =  a y  = a x i + a y j + az k
 a 
z

  b x

B =  by  = bx i + by j + bz k
 b 
z

Panjang Vektor:

A = a2x + a2y + az2

B = bx2 + by2 + bz2

Penjumlah Vektor:
 a   b   a + bx 
   x  x  x
A + B = a y + by = a y + by 
     
 a   b   a + b 
z z z z

Ringkasan Materi Matematika 45

detik-detik jelang un matematika sma.indd 45 12/11/2013 17:24:23


Pengurangan Vektor:
 a   b   a − bx 
   x  x  x
A − B = a y − by = a y − by 
     
 a   b   a − b 
z z z z

Pembagian vektor A
m
Bila AP : PB = m : n, maka: P
 
na + mb a P n
P=
m+n b B
0
Perkalian skalar dengan vektor:
 a   ka 
  x  x
kA = ay = kay
   
 a   ka 
z z

Perkalian vektor dengan vektor


Perkalian titik
   
a ⋅ b = a b cos θ
= ax bx + ay by + az bz
Perkalian silang
   
a × b = a b sin θ

2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan besar sudut atau nilai


perbandingan trigonometri sudut antara dua vektor.
Besar sudut antara dua vektor
  a
a ⋅b ax bx + ay by + az bz
cos θ =   =
a b a2x + a2y + az2 ⋅ bx2 + by2 + bz2 θ b

3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan panjang proyeksi atau vektor


proyeksi.
Proyeksi vektor
Proyeksi skalar orthogonal
Panjang vektor proyeksi a pada b
 
 a ⋅b
p= 
b
Proyeksi vektor orthogonal
Vektor proyeksi a pada b a
 
 a ⋅b  θ
p =  2 ⋅b P b
b

46 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 46 12/11/2013 17:24:24


RINGKASAN MATERI MATEMATIKA
BAB
11 TRANSFORMASI

NO KOMPETENSI INDIKATOR
11 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Menentukan bayangan titik atau kurva karena dua
aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar transformasi atau lebih
sederhana, fungsi kuadrat, fungsi eksponen Menentukan penyelesaian pertidaksamaan eksponen
dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi
atau logaritma
invers, sistem persamaan linear, persamaan dan
pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran dan
garis singgungnya,suku banyak, algoritma sisa dan Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
teorema pembagian, program linear, matriks dan fungsi eksponen atau fungsi logaritma.
determinan, vektor, transformasi geometri dan
komposisinya, barisan dan deret, serta mampu
menggunakannya dalam pemecahan masalah.

1. Menentukan bayangan titik atau kurva karena dua transformasi atau lebih.
Tabel matriks transformasi
Transformasi
No Pemetaan Matriks transformasi
geometri
 x ′   1 0  x 
 y ′ =  0 1  y 
I
1 Transformasi identitas ( x , y ) →( x , y )

 a T= ()a  x ′   1 0   x   a
2 ( x , y ) 
→( x − a, y − b )  y ′ =  0 1  y  +  b
b
Translasi oleh  
 b

Pencerminan Msbx  x ′  1 0   x 
3
terhadap sumbu x ( x , y ) 
→( x , − y )  y ′ =  0 − 1  y 

Pencerminan Msby  x ′  −1 0  x 
4
terhadap sumbu y ( x , y ) 
→( − x , y )  y ′ =  0 1   y 

Pencerminan MO ( 0 ,0 )  x ′  −1 0   x 
5 terhadap titik asal O ( x , y ) 
→( − x , − y )  y ′ =  0 − 1  y 
(0,0)

Pencerminan Mx = a  x ′  −1 0  x − a  a
6
terhadap sumbu x = a ( x , y ) 
→(2a − x , y )  y ′ =  0 1  y  +  b

Pencerminan My = a  x ′   1 0   x   a
7
terhadap sumbu y = b ( x , y ) 
→( x ,2b − y )  y ′ =  0 − 1  y − b +  b

Ringkasan Materi Matematika 47

detik-detik jelang un matematika sma.indd 47 12/11/2013 17:24:25


Pencerminan MP ( a ,b )  x ′  −1 0  x − a  a
8 terhadap titik asal P ( x , y ) 
→(2a − x ,2b − y )  y ′ =  0 − 1  y − b +  b
(a,b)

Pencerminan My = x  x ′  0 1  x 
9
terhadap y = x ( x , y ) 
→( y , x )  y ′ =  1 0  y 

Pencerminan My = − x  x ′  0 − 1  x 
10
terhadap garis y = - x ( x , y ) →( − y , − x )  y ′ =  −1 0   y 

M y = mx
Pencerminan ( x , y ) →( x ′ , y ′ )  x ′  cos 2θ sin 2θ   x 
11 terhadap garis y = mx x ′ = x cos 2θ + y sin 2θ  y ′ =  sin 2θ − cos 2θ   y 
dimana m = tan θ
y ′ = x sin 2θ − y cos 2θ
M y = mx

Pencerminan ( x , y ) →( x ′ , y ′ )
 x ′  cos 2θ sin 2θ   x   0
12 terhadap garis y = mx x ′ = x cos 2θ + ( y − c )sin 2θ = +
+ c dimana m = tan θ  y ′  sin 2θ − cos 2θ   y − c   c 
y ′ = x sin 2θ − ( y − c )cos 2θ + c

Rotasi +90° terhadap R [O ,90°]


 x ′  0 − 1  x 
13
pusat O (0,0) ( x , y ) →( − y , x )  y ′ =  1 0   y 

Rotasi +180° terhadap R [O ,180°]  x ′  −1 0   x 


14
pusat O (0,0) ( x , y ) 
→( − x , − y )  y ′ =  0 − 1  y 

Rotasi - 90° terhadap R [O , −90°]  x ′  0 1   x 


15
pusat O (0,0) ( x , y ) 
→( y , − x )  y ′ =  −1 0  y 

R [O ,θ ]

Rotasi θ° terhadap ( x , y )  →( x ′ , y ′ )  x ′  cos θ − sin θ   x 


16
pusat O (0,0) x ′ = x cos θ − y sin θ  y ′ =  sin θ cos θ   y 
y ′ = x sin θ + y cos θ
R [P ( a , b ),θ ]
( x , y )  →( x , y )  x ′  cos θ − sin θ   x − a  a
Rotasi θ° terhadap
17
pusat P (a,b) x ′ = x cos θ − y sin θ  y ′ =  sin θ cos θ   y − b +  b
y ′ = x sin θ + y cos θ

D [O , k ]  x ′   k 0  x 
18 Dilatasi [0, k] ( x , y ) 
→( x , y )  y ′ =  0 k   y 

D [P ( a , b ), k ]  x ′   k 0   x − a  a
19 Dilatasi [P(a,b), k] = +
( x , y ) 
→( x , y )  y ′  0 k   y − b  b

a. Transformasi terhadap titik


Masukkan titik (x, y) ke matriks transformasi sehingga akan didapatkan titik baru hasil transformasi
(x', y').
b. Transformasi terhadap kurva
Substitusikan masing-masing x dan y sehingga mendapatkan kurva baru hasil transformasi
yang mengandung variabel x' dan y'.

48 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 48 12/11/2013 17:24:26


Untuk mempermudah gunakan invers matriks:
 x ′  x −1 
x ′  x 
 y ′ = M  y  ⇒ M  y ′ =  y 

2. Menentukan penyelesaian pertidaksamaan eksponen atau logaritma.


a. Pertidaksamaan eksponen
Untuk a > 1
af ( x ) > a g ( x ) ,maka f ( x ) > g( x )
 tanda tetap
af ( x ) < a g ( x ) ,maka f ( x ) < g( x )
Untuk 0< a < 1
af ( x ) > a g ( x ) ,maka f ( x ) < g( x )
 tanda berubah
af ( x ) < a g ( x ) ,maka f ( x ) > g( x )
b. Pertidaksamaan logaritma
Untuk a > 1
log f ( x ) > a log g( x ),maka f ( x ) > g( x )
a

 tanda tetap
a
log f ( x ) < a log g( x ),maka f ( x ) < g( x )
Untuk 0< a < 1
a
log f ( x ) > a log g( x ),maka f ( x ) < g( x )
 tanda berubah
a
log f ( x ) < a log g( x ),maka f ( x ) > g( x )

3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi eksponen atau fungsi


logaritma.
a. Aplikasi fungsi eksponen
Pertumbuhan
Sebuah modal sebesar M dibungakan dengan bunga majemuk p% pertahun. Besar modal
setelah n tahun adalah:
p n
Mn = M0 (1+ )
100
Peluruhan
Sebuah modal sebesar M dibungakan dengan bunga majemuk p% pertahun. Besar modal set-
elah n tahun adalah:
p n
Mn = M0 (1− )
100
b. Aplikasi fungsi logaritma
Taraf intensitas bunyi
I
TI = 10 log
I0

Ringkasan Materi Matematika 49

detik-detik jelang un matematika sma.indd 49 12/11/2013 17:24:27


RINGKASAN MATERI MATEMATIKA

BAB
12 BARISAN DAN DERET

NO KOMPETENSI INDIKATOR
12 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, Menyelesaikan masalah deret aritmetika.
akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat,
fungsi eksponen dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi Menyelesaikan masalah deret geometri
invers, sistem persamaan linear, persamaan dan pertidaksamaan
kuadrat, persamaan lingkaran dan garis singgungnya,suku
banyak, algoritma sisa dan teorema pembagian, program linear,
matriks dan determinan, vektor,transformasi geometri dan
komposisinya, barisan dan deret, serta mampu menggunakannya
dalam pemecahan masalah.

1. Menyelesaikan masalah deret aritmetika.


Barisan aritmetika
U1 U2 U3 U4  Un
⇓ ⇓ ⇓ ⇓ ⇓
a a + b a + 2b a + 3b a + ( n − 1)b
Jadi rumus umum barisan aritmetika adalah:
Un = a+ (n–1)b
Deret aritmetika
n
Sn = (2a + (n − 1)b )
2
n
= (a + Un )
2
2. Menyelesaikan masalah deret geometri.
Barisan geometri
U1 U2 U3 U4  Un
⇓ ⇓ ⇓ ⇓ ⇓
a ar ar 2 ar 3 ar n −1
Jadi rumus umum barisan geometri adalah:
Un = ar(n–1)
Deret geometri
a(r n − 1)
Sn = , untuk r > 1
r −1
a(1− r n )
Sn = , untuk r < 1
1− r
Deret geometri tak hingga (n - ∞)
a
S∞ =
1− r

50 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 50 12/11/2013 17:24:28


RINGKASAN MATERI MATEMATIKA
BAB
13 DIMENSI TIGA

NO KOMPETENSI INDIKATOR
13 Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang Menghitung jarak dan sudut antara dua objek (titik,
melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang. garis dan bidang) di ruang dimensi tiga.

1. Menghitung jarak dan sudut antara dua objek (titik, garis dan bidang) di ruang.
a. Garis tegak lurus bidang
Sebuah garis tegak lurus pada sebuah bidang jika garis itu tegak lurus pada setiap garis di
bidang itu.
g
m

α k

b. Jarak titik dan garis


Jarak titik A dan garis g adalah panjang ruas garis AA', dengan titik A'merupakan proyeksi A
pada g.
g
A

A'

c. Jarak titik dan bidang


Jarak antara titik A dan bidang adalah panjang ruas garis AA' dengan titik A' merupakan proyek-
si titik A pada bidang.
A

A'
α

Ringkasan Materi Matematika 51

detik-detik jelang un matematika sma.indd 51 12/11/2013 17:24:28


d. Jarak antara dua garis sejajar
Menentukan jarak dua garis sejajar adalah dengan membuat garis yang tegak lurus dengan
keduanya. Jarak kedua titik potong merupakan jarak kedua garis tersebut.
h
g

A'

e. Jarak garis dan bidang yang sejajar


Menentukan jarak garis dan bidang adalah dengan memproyeksikan garis pada bidang. Jarak
antara garis dan bayangannya merupakan jarak garis terhadap bidang.
g
A
g'
A'
α

f. Jarak antar titik sudut pada kubus


H G
Diagonal sisi AC =a 2
E F
a Diagonal ruang CE = a 3
a
D C Ruang garis EO = 6
O 2
A a B

2. Sudut dua objek di ruang


a. Sudut antara garis dan bidang
Sudut antara garis dan bidang merupakan sudut antara garis dan bayangannya bila garis
tersebut diproyeksikan pada bidang.

g'
g

52 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 52 12/11/2013 17:24:29


b. Sudut antara dua bidang
Sudut antara dua bidang adalah sudut yang dibentuk oleh dua garis yang tegak lurus garis
potong pada bidang α dan β.

θ
β

Catatan:
Pada saat menentukan jarak, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat garis-garis
bantu sehingga terbentuk sebuah segitiga sehingga jarak yang ditanyakan akan dapat dengan
mudah dicari.

Catatan:
Pada saat menentukan sudut, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan titik
potong antara dua obyek yang akan dicari sudutnya, kemudian buat garis-garis bantu sehingga
terbentuk sebuah segitiga.

Ringkasan Materi Matematika 53

detik-detik jelang un matematika sma.indd 53 12/11/2013 17:24:29


RINGKASAN MATERI MATEMATIKA

BAB
14 TRIGONOMETRI

NO KOMPETENSI INDIKATOR
14 Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, Menyelesaikan masalah geometri dengan menggunakan
identitas dan rumus trigonometri dalam pemecahan aturan sinus atau cosinus
masalah. Menyelesaikan persamaan trigonometri.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan nilai
perbandingan trigonometri yang menggunakan rumus
jumlah dan selisih sinus, kosinus dan tangen serta
jumlah dan selisih dua sudut.

1. Memahami konsep perbandingan fungsi, persamaan, dan identitas


trigonometri, melakukan manipulasi aljabar untuk menyusun bukti serta
mampu menggunakannya dalam pemecahan masalah.
a. Konsep dasar Trigonometri
Teorema Pythagoras
r2 = x2 + y2
r y

x
Perbandingan trigonometri Menentukan besar sudut

y 3
sin θ = sin θ =
r y r 5 3 5
x 3
θ cos θ = θ θ = sin−1 θ
r 5
x 4
y 3
tan θ = dibaca : antisin dari
x 5
Berdasarkan tabel trigonometri diperoleh:
θ = 36, 87° = 36°52' ≈ 37°

54 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 54 12/11/2013 17:24:30


b. Identitas trigonometri

sin θ 1
tan θ = sec θ =
cos θ cos θ
cos θ 1 1
cot θ = = csc θ =
sin θ tan θ sin θ

sin(–θ) = –sin θ
cos2θ + 1 = cot2 θ cos(–θ) = cos θ
tan(–θ) = – tan θ
c. Perbandingan trigonometri kuadran I
θ° sin θ cos θ tan θ
0° 0 1 0
1 1 1 30°
30° 3 3 2 3 45° 2
2 2 3 1
1 1 60° 45°
45° 2 2 1 1
2 2
1 1
60° 3 3
2 2
90° 1 0 ∞

d. Perbandingan trigonometri sudut berelasi


Kuadran
Fungsi Trigonometri
I II III IV
sin θ + + - -
cos θ + - - +
tan θ + - + -

sin(180–θ) = sin θ sin(90 +θ) = cos θ


II cos(180–θ) = –cos θ cos(90 + θ) = –sin θ
tan(180–θ) = – tan θ tan(90 + θ) = –cot θ
sin(180 + θ) = –sin θ sin(270 – θ) = – cos θ
III cos(180 + θ) = –cos θ cos(270 – θ) = – sin θ
tan(180 + θ) = tan θ tan(270 – θ) = cot θ
sin(360 – θ) = – sin θ sin(270 + θ) = – cos θ
III cos(360 – θ) = cos θ cos(270 + θ) = sin θ
tan(360 – θ) = –tan θ tan(270 + θ) = – cot θ

2. Menyelesaikan masalah geometri dengan menggunakan aturan sinus atau


kosinus.
a. Aturan sinus
a b c
= = = 2r
sin A sin B sin C

Ringkasan Materi Matematika 55

detik-detik jelang un matematika sma.indd 55 12/11/2013 17:24:31


b

B C B
a a
satu sisi dan dua sudut dua sisi dan satu sudut di depannya

b. Aturan kosinus
a2 = b2 + c2 – 2bc cos A
b2 = a2 + c3 – 2ac cos B
c2 = a2 + b2 – 2ab cos C
Aturan kosinus dipakai jika diketahui:

c b c

B
a a

sisi-sisi-sisi sisi-sudut-sisi

Luas segitiga
Luas segitiga jika diketahui:

c b
t
a
a sisi-sisi-sisi
alas – tinggi L = s( s − a)( s − b )( s − c )
1
L = (a x t ) 1
2 dimana s = (a + b + c )
2

B
b

C C
a a
sisi-sudut-sisi satu sisi dan dua sudut
1 1 a2 sin B + sin C
L= ab sin C L=
2 2 sin A

3. Menyelesaikan persamaan trigonometri.


Persamaan trigonometri
Jika sin x = sin θ, maka: Jika sin x = sin θ, maka: Jika sin x = sin θ, maka:
x1 = θ + k. 360° x1 = θ + k . 360° x1 = θ + k . 360°
x2 = (180 – θ) + k . 360° x2 = –θ + k . 360° x2 = (180 + θ) + k . 360°

Bentuk A trigo2 + B trigo + C diselesaikan menurut aturan persamaan kuadrat.

56 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 56 12/11/2013 17:24:31


Catatan:
Jika diperlukan, gunakan sifat identitas trigonometri untuk menyelesaikan persamaan trigonometri.

4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan nilai perbandingan trigonometri


yang menggunakan rumus jumlah dan selisih sinus, kosinus dan tangen serta
jumlah dan selisih dua sudut.
a. Jumlah dan selisih dua sudut trigonometri
sin(A ± B) = sin A cos B ± cos A sin B
cos(A ± B) = cos A cos B + sin A sin B
tan A ± tan B
tan( A ± B ) =
1 tan A tan B
b. Sudut rangkap
2 tan A
sin2 A = 2sin A cos A =
1+ tan2 A
cos2 A = cos2 A − sin2 A
2 tan A
tan2 A =
1− tan2 A

c. Sudut setengah
1− cos2 A
sin A =
2
1+ cos2 A
cos A =
2
1− cos2 A sin A 1− cos2 A
tan A = = =
1+ cos2 A 1+ cos2 A sin A

d. Perkalian dua trigonometri


2 sin A cos B = sin(A + B) + sin(A – B)
2 cos A sin B = sin(A +B) – sin(A – B)
2 cos A cos B = cos(A + B) + cos (A–B)
2 sin A sin B = –{cos(A + B} – cos(A – B)}

e. Jumlah dan selisih dua trigonometri


1
sin A + sin B = 2 sin (A + B) cos 1 (A – B)
2 2
1 1
sin A – sin B = 2 cos (A + B) sin (A – B)
2 2
1 1
cos A + cos B = 2 cos (A + B) cos (A – B)
2 2
1 1
cos A – cos B = –2 sin (A + B) sin (A – B)
2 2

Ringkasan Materi Matematika 57

detik-detik jelang un matematika sma.indd 57 12/11/2013 17:24:32


RINGKASAN MATERI MATEMATIKA

BAB
15 LIMIT

NO KOMPETENSI INDIKATOR
15 Memahami konsep limit, turunan dan integral Menghitung nilai limit fungsi aljabar dan fungsi
dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri, trigonometri
serta mampu menerapkannya dalam pemecahan
masalah.

1. Menghitung nilai limit fungsi aljabar dan fungsi trigonometri.


Limit fungsi aljabar
a 0 0
Limit fungsi aljabar bentuk tertentu (bentuk , = 0, = ∞ )
b k k
Jika diketahui f(x) dan f(a) terdefinisi, maka lim f ( x ) = f (a)
x →a

0 ∞
Limit fungsi aljabar bentuk tak tentu (bentuk , , ∞ − ∞)
0 ∞
Jika diketahui f(x) dan f(a) tidak terdefinisi, maka harus diuraikan sehingga didapatkan bentuk
tertentu, antara lain dengan cara:
0
a. Limit bentuk  
 0
Disederhanakan melalui pemfaktoran masing-masing pembilang dan penyebut, lalu coret fak-
tor yang sama, lalu substitusikan nilai x→ a.
f (x) ( x − a )P ( x ) P( x ) P(a)
lim = lim = lim =
x → a g( x ) x → a ( x − a )Q( x ) x → a Q( x ) Q( b )
Jika bentuk limit memuat bentuk akar, maka kalikan dengan bentuk sekawan akar dulu, lalu
difaktorkan.
 ∞
b. Limit bentuk  

Membagi pembilang dan penyebut dengan variabel pangkat tertinggi.
∞ , jika m > n

a1 x m + a2 x m −1 +   a1
lim =  , jika m = n
x →∞ b x n + b x n −1 + 
1 2  b1

0, jika m < n

58 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 58 12/11/2013 17:24:33


c. Limit bentuk (∞ – ∞)
 ∞
Mengalikan dengan bentuk sekawan akar, sehingga didapatkan bentuk   , lalu diselesai-
 ∞
 ∞
kan menggunakan sifat limit bentuk   .
 ∞
 f ( x ) + g( x )  f ( x ) − g( x )
lim f ( x ) − g( x ) = lim f ( x ) − g( x )   = lim
x →∞ x →∞
 f ( x ) + g( x )  x →∞ f ( x ) + g( x )

Secara umum:

 −∞ , jika a > p
 b − q
lim ax 2 + bx + c − px 2 + qx + r =  , jika a = p
x →∞
 2 a
+∞ , jika a < p

lim f ( x )
x →a

Substitusi x = a
ke f(x) Bentuk tak tentu
Hasil? 0 ∞ 
 , , ∞ − ∞ ,
0 ∞

Diuraikan
Bentuk tertentu
a 0 0 
 , = 0, = ∞
b k k

Selesai

2. Limit fungsi trigonometri


Teorema limit fungsi trigonometri
Limit fungsi trigonometri bentuk tertentu
Jika diketahui f(x) dan f(a) terdefinisi, maka lim f ( x ) = f (a).
x →a

limsin x = 0 limsin x = sin c


x →0 x →c

lim tan x = 0 limtan x = tan c


x →0 x →c

limcos x = 1 limcos x = cos c


x →0 x →c

Ringkasan Materi Matematika 59

detik-detik jelang un matematika sma.indd 59 12/11/2013 17:24:33


0
Limit fungsi trigonometri bentuk tak tentu (bentuk , ∞ , ∞ − ∞ , 0 ⋅∞ )
0
Jika diketahui f(x) dan f(a) tidak terdefinisi, maka harus diuraikan sehingga didapatkan bentuk
tertentu, antara lain dengan cara:
 0
a. Limit bentuk  
 0
Disederhanakan menggunakan perluasan konsep limit trigonometri:
sin ax ax ax tan ax sin ax tan ax a
lim = lim = lim = lim = lim = lim =
x → 0 bx x → 0 sin bx x → 0 tan bx x → 0 tan bx x → 0 tan bx x → 0 tan bx b
Jika bentuk limit bentuk (1 – cos ax), (cos ax – 1), (cos ax – cos bx) memuat, maka gunakan sifat
identitas trigonometri:
1 
1− cos ax = 2sin2  ax 
2 
1 
cos ax − 1 = −2sin2  ax 
2 
1  1  1 1
cos ax − cos bx = 2sin2  bx  − 2sin2  ax  = − sin (a + b )sin (a − b )
2  2  2 2

b. Limit bentuk (∞ – ∞)
0
Mengubahnya menjadi bentuk   , lalu diselesaikan menggunakan sifat identitas trigonometri.
 0
c. Limit bentuk (0 . ∞)
 0
Mengubahnya menjadi bentuk   , lalu diselesaikan menggunakan sifat identitas trigonometri.
 0

60 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 60 12/11/2013 17:24:34


RINGKASAN MATERI MATEMATIKA
BAB
16 TURUNAN FUNGSI

NO KOMPETENSI INDIKATOR
16 Memahami konsep limit, turunan dan integral dari Menyelesaikan soal aplikasi turunan fungsi.
fungsi aljabar dan fungsi trigonometri, serta mampu
menerapkannya dalam pemecahan masalah.

1. Menyelesaikan soal aplikasi turunan fungsi.


Konsep turunan
Turunan fungsi f(x) didefinisikan
f ( x + h) − f ( x )
f ′( x ) = lim
x →h h
dengan syarat nilai limitnya ada.
Turunan fungsi aljabar
f(x) = axn → f'(x) = anxn–1
Turunan fungsi trigonometri
f(x) = sin x → f'(x) = cos x
f(x) = cos x → f'(x) = sin x
Sifat-sifat turunan fungsi
f ( x ) = u ± v → f ′( x ) = u ′ ± v ′
f ( x ) = uv → f ′( x ) = u ′v ± uv ′
u u ′v − uv ′
f (x) = → f ′( x ) =
v v2
f ( x ) = f ( u ) → f ′( x ) = f ( u ) ⋅ u ′
2. Turunan suatu fungsi dapat digunakan dalam penafsiran geometris dari suatu
fungsi.
a. Gradien garis singgung kurva f(x) di titik x = a, yaitu m = f'(a)
b. Persamaan garis singgung kurva yang melalui titik (a, b) dan bergradien m adalah:
y – b = m(x – a)
c. Fungsi f(x) naik, jika f'(x) > 0, dan turun, jika f'(x) < 0
d. Fungsi stasioner f(x) jika f'(x) = 0
e. Nilai stasioner f(x) maksimum jika f "(x) < 0, dan minimum jika f"(x) > 0
f ′( x ) > 0, fungsi naik f ′′( x ) > 0, ekstrim minimum
 
f ( x ) f ′( x ) = 0, stasioner (ekstrem) → f ′′( x ) = 0, titik belok
f ′( x ) < 0, fungsi turun f ′′( x ) < 0, ekstrim maksimum
 

Ringkasan Materi Matematika 61

detik-detik jelang un matematika sma.indd 61 12/11/2013 17:24:35


RINGKASAN MATERI MATEMATIKA

BAB
17 INTEGRAL

NO KOMPETENSI INDIKATOR
17 Memahami konsep limit, turunan dan integral dari Menentukan integral tak tentu dan integral tentu
fungsi aljabar dan fungsi trigonometri, serta mampu fungsi aljabar dan fungsi trigonometri
menerapkannya dalam pemecahan masalah. Menghitung luas daerah dan volume benda putar
dengan menggunakan integral.

1. Menentukan integral tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar dan fungsi
trigonometri.
Integral merupakan lawan dari turunan, yaitu cara untuk menemukan fungsi asal F(x) jika
diketahui fungsi turunannya f(x) .
F ′( x ) = f ( x ) → ∫ f ( x ) dx = F ( x ) + c

Integral tak tentu fungsi aljabar


1 n +1
∫x dx = x +c
n

n +1
Integral tak tentu fungsi trigonometri

∫ sin x dx = − cos x + c
∫ cos x dx = sin x + c
∫ sec x dx = tan x + c
2

∫ cosec x dx = − cot x + c
2

∫ sec x tan xdx = sec x + c


∫ csc x cot xdx = − csc x + c
Sifat-sifat integral

∫ k f ( x ) dx = k ∫ f ( x ) dx
∫ k f ( x ) ± g( x ) dx = ∫ f ( x ) dx ± g( x ) dx

62 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 62 12/11/2013 17:24:36


Metode integral substitusi aljabar

∫ u′( x ) (u ′( x )) dx = ∫ (u( x )) d (u( x ))


n n

1
(u( x ))n+1 + c
=
n +1
Metode integral substitusi trigonometri
Jika pada soal memuat bentuk berikut:
a2 − x 2 → x = a sinθ
a2 + x 2 → x = a tanθ
x 2 − a2 → x = a sec θ

Metode integral parsial

∫ u dv = uv − ∫ v du
Integral tertentu fungsi aljabar dan fungsi trigonometri
b

Jika ∫ f ( x ) dx = F ( x ) + c , maka: ∫ f ( x ) dx = [F ( x )]ba = F (b ) − F (a)


a

Metode penyelesaian integral tak tentu:


1. Langsung, bila sesuai dengan konsep dasar integral dan bukan bentuk perkalian atau pembagian,
jika bentuk integral tidak bisa diselesaikan secara langsung maka:
2. Substitusi, bila integran dx bisa diubah menjadi d (u(x)), artinya turunan fungsi substitusi
adalah kelipatan dari fungsi yang lain, jika bentuk integral tetap tidak bisa diselesaikan dengan
metode substitusi, maka:
3. Parsial, dengan memisahkan bentuk integral menjadi bentuk ∫ u dv , dengan syarat: u adalah
fungsi yang mudah diturunkan sampai menghasilkan bentuk nol(0). Pangkat u menentukan
banyak langkah integral parsial yang akan dilakukan.

2. Menghitung luas daerah dan volume benda putar dengan menggunakan


integral.
Luas daerah
Luas daerah dibatasi kurva Luas daerah antara dua kurva
y y y1 = f(x)
y = f(x)
b y2 = g(x) b
L = ∫ f ( x ) dx L = ∫ f ( x ) − g( x )dx
x=a x=b
a x a

y x=a x=b
y x = g(y) x = f(y)
x=a x=b 2 1
b
x
L = − ∫ f ( x ) dx
d
y=d
L = ∫ f ( y ) − g( y ) dy
a
y=c b

y = f(x) x

Ringkasan Materi Matematika 63

detik-detik jelang un matematika sma.indd 63 12/11/2013 17:24:36


y x = f(y) Volume benda putar
d Volume benda putar mengelilingi sumbu x
L = ∫ f ( y ) dy
y=d y
c
x = f(y)
y=c
x b

V = π ∫ (f ( x )) dx
2

x a

x = f(y) y

d
y = d L = − f ( y ) dy
y=c c
∫ x=a x=b

x
Volume benda putar mengelilingi sumbu y
y y
y = f(x)
x = f(y)
b c
y=d d
L = − ∫ f ( x ) dx + ∫ f ( x ) dx V = π ∫ (f ( y )) dy
2

x=c a b
y=c c
x=b
x=a x

Volume benda antara dua kurva


y
y
x2 = g(x)
y1 = f(y) x1 = f(y)
y2 = g(x)
y= d

x
y= c
x

d
x=a x=b
V = π ∫ (f ( x )) − (g( x ))  dx
2 2

b
 
c
V = π ∫ (f ( x )) − (g( x ))  dx
2 2
 
a

3. Menghitung ukuran pemusatan dari data dalam bentuk tabel, diagram atau
grafik.
Mean (Nilai rata-rata)

x=
∑ fi x i
∑ fi
dengan
fi = frekuensi untuk xi yang sesuai
Xi = data ke i

64 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 64 12/11/2013 17:24:37


Menghitung nilai mean menggunakan rataan sementara/rataan dugaan (x):

x = xs +
∑ f d , dimana d = x − x
i i

∑f
i s i
i

x = xs +
∑ f u c , dimana u = x − x
i i s i

∑f
i
i c
dengan
Xs = rataan sementara
di = deviasi rataan dari Xs

Median (Nilai tengah)


1 
n − fk
2 
Me = Tb +  c
fMe 
 

dengan
Tb = Tepi bawah kelas median
n = banyak seluruh data
fk = jumlah frekuensi sebelum kelas median
c = panjang kelas

Modus (Nilai sering muncul)


 d1 
Mo = Tb +  c
 d1 + d2 
Tb = Tepi bawah kelas modus
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas internal sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas internal sesudahnya
c = panjang kelas

4. Menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan kaidah pencacahan,


permutasi atau kombinasi.
Kaidah pencacahan
Jika suatu peristiwa dapat terjadi denga n tahap yang berurutan, dimana tahap pertama terdapat
a1 cara yang berbeda dan seterusnya sampai dengan tahap ke- n dapat terjadi dalam an cara yang
berbeda, maka total banyaknya cara peristiwa tersebut dapat terjadi adalah: a1 x a2 x a3 x ... x an
Faktorial
n! = n x (n – 1) x (n – 2) x ... x 3 x 2 x 1

Ringkasan Materi Matematika 65

detik-detik jelang un matematika sma.indd 65 12/11/2013 17:24:37


Permutasi adalah pola pengambilan yang memperhatikan urutan (AB ≠ BA)
1. Permutasi r unsur diambil dari n unsur yang tersedia
n!
n Pr =
(n − r )!
2. Permutasi n unsur diambil dari n unsur
n! n!
n Pn = = = n!
(n − n)! 0!
3. Permutasi dari n unsur jika terdapat k unsur yang sama, l unsur yang sama, dan k unsur yang
sama
n!
P
n k ,l ,m =
k !l !m!
4. Permutasi siklis (permutasi yang urutannya melingkar) dari n unsur berbeda
Psiklis = (n − 1)!

Kombinasi adalah pola pengambilan yang tidak memperhatikan urutan (AB = BA)
n!
n Cr =
(n − r )! r !

66 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un matematika sma.indd 66 12/11/2013 17:24:37


RINGKASAN MATERI MATEMATIKA
BAB
18 PELUANG

NO KOMPETENSI INDIKATOR
18 Mengolah, menyajikan dan menafsirkan data, Menghitung ukuran pemusatan atau ukuran letak
serta mampu memahami kaidah pencacahan, dari data dalam bentuk tabel, diagram atau grafik.
permutasi, kombinasi, peluang kejadian dan mampu
menerapkannya dalam pemecahan masalah.
Menyelesaikan masalah sehari-hari dengan
menggunakan kaidah pencacahan, permutasi atau
kombinasi
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
peluang suatu kejadian.

1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang suatu kejadian.


Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari sebuah percobaan
n(S) = banyaknya anggota ruang sampel
Peluang suatu kejadian, jika n(A) = banyak kejadian A, maka peluang kejadian A adalah:
n( A)
P ( A) = ,A⊂S
n( S )
Peluang komplemen suatu kejadian
P(A') = 1 – P(A)
Frekuensi harapan suatu kejadian
Fh = P(A) x n

2. Peluang kejadian majemuk


Peluang dua kejadian tidak saling lepas
P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
Peluang dua kejadian saling lepas
P(A ∩ B) = P(A) + P(B)
Peluang dua kejadian saling bebas
P(A ∩ B) = P(A) x P(B)
Peluang dua kejadian tidak saling bebas (disebut juga peluang bersyarat)
P(A ∩ B) = P(A) x P(B | A)

Ringkasan Materi Matematika 67

detik-detik jelang un matematika sma.indd 67 12/11/2013 17:24:38


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
KELAS X

1 BESARAN DAN PENGUKURAN

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Memahami prinsip-prinsip mengukuran besaran Membaca hasil pengukuran suatu alat ukur dan menen-
fisika secara langsung dan tidak langsung dengan tukan hasil pengukuran dengan memperhatikan aturan
cermat, teliti dan objektif. angka penting.
Menentukan resultan vektor dengan berbagai cara.

Pengukuran
Pengukuran di dalam fisika adalah membandingkan suatu besaran dengan suatu satuan
1. Jangka Sorong
Ketelitiannya 0,1 mm atau 0.01 cm. Jangka sorong dapat mengukur diameter cincin, diameter
bagian dalam sebuah pipa.
Hasil pengukuran jangka sorong : ( x ± ∆x )
Dimana x = hasil pengukuran
∆x = nilai ketidakpastian jangka sorong = 1 x skala terkecil = 0,005 cm
2
Contoh:
Hitunglah diameter silinder alumunium pada gambar berikut!

Skala Utama
Skala Noninus

68 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 68 12/11/2013 17:26:10


Jawab:
1. Langkah pertama
Tentukan terlebih dahulu skala utama. Angka skala nol nonius terletak di antara skala 2,2
cm dan 2,3 cm, pada skala tetap. Jadi skala tetap bernilai 2,2 cm.
2. Langkah kedua
Menentukan skala nonius. Skala nonius yang berimpit dengan skala tetap adalah angka
4. Jadi skala nonius 4 × 0,01 cm = 0,04 cm.
3. Langkah ketiga
Menjumlahkan skala tetap dan skala nonius.
Hasil pengukuran = 2,2 cm + 0,04 cm = 2,24 cm
Jadi hasil pengukuran diameter silinder sebesar 2,24 cm atau ( 2,240 ± 0,005 ) cm

2. Mikrometer Skrup
Mikrometer memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup berguna untuk
mengukur mengukur ketebalan plat, diameter kawat dan onderdil kendaraan yang berukuran
kecil.
1
∆x = nilai ketidakpastian jangka sorong, = x skala terkecil = 0,005 mm
2
Contoh:

Hitunglah diameter kawat seperti gambar berikut ini!

Jawab
1. Langkah Pertama.
Menentukan skala utama, terlihat pada skala 1,5 mm.
2. Langkah kedua.
Untuk skala putar, garis yang sejajar dengan skala utama adalah 0,29 mm.
3. Langkah ketiga.
Menjumlah skala utama dan skala putra. 1,5 mm + 0,29 mm = 1,79 mm.
Jadi, hasil pengukuran diameter kawat adalah 1, 79 mm atau ( 1,790 ± 0,005 ) mm.

Ringkasan Materi Fisika 69

detik-detik jelang un sma fisika .indd 69 12/11/2013 17:26:11


A. Besaran Pokok dan Besaran Turunan
• Besaran pokok merupakan besaran dasar. Selain besaran pokok ada juga merupakan besaran
turunan.
• Besaran turunan adalah besaran yang dijabarkan atau diturunkan dari besaran-besaran pokok
ataupun besaran turunan lainnya.

Tabel 1.1 Contoh Besaran Pokok

Besaran pokok Satuan Simbol


Panjang meter m
Massa kilogram kg
Waktu sekon s
Kuat arus listrik ampere A
Suhu kelvin K
Intensitas cahaya candela cd
Jumlah zat mol mol

Tabel 1.2 Contoh Besaran Turunan


Besaran Turunan Rumus Satuan
Luas (A) panjang x lebar m2
Volume (V) panjang x lebar x tinggi m3
Massa jenis (ρ) massa kg
volume m2
Kecepatan (v) perpindahan m
waktu s
Percepatan (a) kecepatan m
waktu s2
Gaya (F) massa x percepatan newton
Usaha dan Energi (W) gaya x perpindahan joule
Tekanan (P) gaya N
luas m2
Daya (P) usaha watt
waktu
Momentum (p) gaya x waktu kg.m
s

70 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 70 12/11/2013 17:26:11


B. Dimensi
Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok.

Tabel 1.3 Contoh Dimensi Besaran Pokok


Besaran pokok Satuan Dimensi
Panjang M [L]
Massa Kg [M]
Waktu S [T]
Kuat arus listrik A [I]
Suhu K [θ]
Intensitas cahaya cd [J]
Jumlah zat mol [N]

Tabel 1.4 Contoh Dimensi Besaran Turunan

Besaran Turunan Satuan Dimensi


Luas m2 [L]2
Volume m3 [L]3
Massa jenis kg m-3 [M][L]-3
Kecepatan m s-1 [L][T]-1
Percepatan m s-2 [L][T]-2
Gaya kg m s-2 [M][L] [T]-2
Usaha dan energy kg m2 s-2 [M][L]2 [T]-2
Tekanan kg m-1 s-2 [M][L]-1[T]-2
Daya kg m2 s-3 [M][L]2[T]-3
Impuls dan momentum kg m s-1 [M][L][T]-1

C. Angka Penting
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran.
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting. (12,34 cm memiliki 4 angka penting)
2. Angka nol yang terletak diantara angka bukan nol adalah angka penting.(102 cm memiliki 3
angka penting )
3. Angka nol yang terletak disebelah kiri angka bukan nol, baik sebelum atau sesudah tanda
koma adalah bukan angka penting. ( 0,018 cm memiliki 2 angka penting )
4. Untuk bilangan yang besar yang memiliki deretan angka nol disebelah kanan angka bukan
nol, di tulis dalam bentuk notasi ilmiah. Hal ini agar dapat ditentukan apakah angka-angka nol
tersebut merupakan angka penting atau bukan. (2,5 x 105 m, memiliki 2 angka penting).
D. Vektor

Ringkasan Materi Fisika 71

detik-detik jelang un sma fisika .indd 71 12/11/2013 17:26:11


• Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai atau besar dan arah.
Contoh: kecepatan dan gaya.
• Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai atau besar saja.
Contoh: usaha dan energi.

1. Penjumlahan Vektor
a. Resultan vektor secara grafis dengan metode poligon dan jajaran genjang.

B R=A+B+C B
R=A+B
A
C B
45° A 45° A
poligon jajaran genjang

b. Resultan dua vektor menggunakan rumus cosinus


A R
R = A2 + B 2 + 2 AB cos θ

Arah resultan R adalah


R B α
= θ
sin θ sin α B

c. Resultan (R) secara analitis


Langkah-langkahnya sebagai berikut.
1) Tentukan komponen-komponen setiap vektor pada sumbu x dan sumbu y.
Ax= A cos α Ay= A sin α
2) Tentukan resultan vektor pada sumbu x → Rx.= Ax + Bx + …..
3) Tentukan resultan vektor pada sumbu y → Ry = Ay + By + ….
4) Hitung besar (R) dan arah (θ) dari vektor resultan dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut.
Ry  Ry 
tan θ = , maka θ = arc tan  
R = Rx + Ry
2 2
Rx  Rx 
2. Perkalian Vektor
a. Perkalian titik (dot) vektor satuan (A.B)
y
B j
A.B
θ
i
k x
A z

72 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 72 12/11/2013 17:26:12


A.B = A ⋅ B . cos θ atau A.B = AxBx + AyBy + AzBz
Dimana
vektor A = Ax i + Ay j + Az k, dan B = Bx i + By j + Bz k
A = besar vektor A = AX2 + AY2 + AZ2

B = besar vektor B = BX2 + BY2 + BZ2


θ = sudut antara vector A dan vector B
Perkalian titik (dot) A.B = besaran skalar.

b. Perkalian silang (cross) vektor satuan (A x B)

z j
i × j = k j × i = -k
j×k=i k × j = -i
k×i=j i × k = -j
i x
z k i×i=j×j=k×k=0

A × B = |A|.|B| sin θ atau


A × B = (AyBz – AzBy) i + (AzBx – AxBz) j + (AxBy – AyBx)k.

Dimana
vektor A = Ax i + Ay j + Az k, dan B = Bx i + By j + Bz k

|A| = besar vektor A = AX2 + AY2 + AZ2

|B| = besar vektor B = BX2 + BY2 + BZ2

θ = sudut antara vector A dan vector B

c. Perkalian silang (A x B) = besaran vektor (A x B)≠ (B x A)

AxB i
i
k B
A
-j BxA
k i B

Cara Praktis
a = x i + y j + zk b = pi + q j + r k
→→
a×b = i j k i j
x y z x y
p q r p q
a × b = (y.r–q.z)i – (x.r–z.p) j + (x.q–y.p) k

Ringkasan Materi Fisika 73

detik-detik jelang un sma fisika .indd 73 12/11/2013 17:26:12


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
2 KINEMATIKA GERAK

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2 Memahami gejala alam dan keteraturannya dalam Menentukan besaran-besaran fisis gerak lurus, gerak
cakupan mekanika benda titik, benda tegar, usaha, melingkar beraturan, atau gerak parabol
kekekalan energi, elastisitas, impuls, momentum
dan masalah Fluida.

A. Jarak dan Perpindahan


• Gerak merupakan perubahan posisi atau kedudukan suatu benda terhadap titik acuan.
• Jarak (s) merupakan panjang seluruh lintasan yang ditempuh.
• Perpindahan ( ∆x ) merupakan selisih kedudukan akhir dan kedudukan awal
∆x : x akhir − x awal = perpindahan (m)

B. Kecepatan dan Kelajuan Suatu Benda


• Kecepatan adalah perpindahan yang ditempuh tiap satuan waktu
Perpindahan (meter)
Kecepatan =
Selang waktu (detik)

• Kelajuan adalah jarak yang ditempuh tiap satuan waktu.


Jarak (meter)
Kelajuan =
selang waktu ( detik)

• Kecepatan rata-rata
∆x
Kecepatan rata-rata adalah perpindahan yang ditempuh terhadap selang waktu v = , dimana
∆t
v : kecepatan rata-rata (ms-1 )
∆x : x akhir − x awal = perpindahan (m), ∆t : Perubahan waktu (sekon)

C. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


• Benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika bergerak dengan kecepatan tetap (v =
tetap)

74 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 74 12/11/2013 17:26:13


• Dirumuskan:
s = v.t atau jarak yang ditempuh = luas daerah dibawah grafik v.
s = perpindahan (m)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)

D. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


• Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda pada lintasan lurus dengan
kecepatannya berubah dan percepatan yang tetap.
• Percepatan merupakan perubahan kecepatan tiap satuan waktu.

Äv v t − v 0
a= =
Ät Ät

dimana :a = percepatan (m s 2 ) (+a = percepatan, - a = perlambatan)


∆v = perubahan kecepatan (m s ) , ∆t = perubahan waktu (s)
Hubungan antara jarak s, kecepatan (v), waktu (t) dan waktu pada gerak lurus berubah beraturan
(GLBB):
1. s = v 0 t + 21 at 2
2. v t = v 0 + at

3. v t 2 = v o 2 + 2as
vt + v0
4. s= ⋅t
2
Keterangan:
s = jarak yang ditempuh ( m )
v0 = kecepatan mula-mula (m/s ),
vt = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/s2 )
t = selang waktu ( s )

Ringkasan Materi Fisika 75

detik-detik jelang un sma fisika .indd 75 12/11/2013 17:26:13


Secara grafik dinyatakan sebagai berikut:

Gambar . Gambar . Gambar


hubungan s-t GLBB hubungan v-t GLBB hubungan a-t GLBB
Penerapan GLBB pada Gerak Vertikal
Penerapan GLBB pada gerak vertikal gerak jatuh bebas, gerak benda dilempar vertikal ke bawah
dan gerak benda dilempar vertikal ke atas.
• Gerak jatuh bebas: gerak benda yang jatuh tanpa kecepatan awal dari suatu ketinggian
tertentu. Gesekan udara diabaikan dan benda mengalamai percepatan dengan a = +g
• Gerak benda dilempar ke bawah: suatu benda yang dilempar vertikal ke bawah dengan kecepatan
awal akan mengalami gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dipercepat dengan a = +g
• Gerak benda dilempar ke atas: gerak benda yang dilempar ke atas dengan kecepatan awal (v0)
dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) yang mengalami perlambatan, sehingga percepatan
bendanya a = –g. Ketika mencapai titik tertinggi kecepatan benda vt = 0.
• Persamaan GLBB pada gerak Vertikal berlaku s = h (tinggi), a = g (percepatan)

76 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 76 12/11/2013 17:26:14


Tabel 2.1 Contoh Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Rumus Penjelasan Rumus Keterangan


Keterangan:
v t = gt
vt = kecepatan setelah t sekon (m/s)
Gerak Jatuh 1
h = gt 2 t = waktu (s)
Bebas 2
g = percepatan gravitasi (m/s2)
v t = 2gh → v t = 2gh
2

h = tinggi (m)
Keterangan:
v t = v o − gt vt = kecepatan setelah t sekon (m/s)
1 vo = kecepatan awal (m/s)
h = v o t − gt 2
2
t = waktu (s)
Gerak vertikal v t = v o − 2gh
2 2

g = percepatan gravitasi (m/s2)


ke atas v2
hmaks = o h = tinggi (m)
2g
v hmaks = tinggi maksimum (m)
t puncak = o
g tpuncak = waktu sampai puncak (s)

Keterangan:
v t = v o + gt
vt = kecepatan setelah t sekon (m/s)
1
Gerak vertikal h = v o t + gt 2 vo = kecepatan awal (m/s)
2
ke bawah v t 2 = v o 2 + 2gh t = waktu (s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = tinggi (m)

E. Gerak Melingkar Beraturan (GMB)


• Gerak melingkar beraturan (GMB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa meling-
kar dimana dalam waktu yang sama menempuh sudut yang sama (ω = tetap, α = 0).
• Contoh benda-benda angkasa seperti planet dan satelit melakukan gerak melingkar beraturan
mengelilingi matahari.

Ringkasan Materi Fisika 77

detik-detik jelang un sma fisika .indd 77 12/11/2013 17:26:14


• Persamaan yang berlaku:
θ =ω.t
n 1
ω = 2πf f= =
t T
v = ω.r
v2
as = ω2.r atau as =
r
s=θ.r

Keterangan:
θ = sudut yang ditempuh ( radian )
v = kecepatan linier ( m/s )
ω =kecepatan anguler (sudut) ( rad/s )
f = frekuensi ( Hz ), T = Periode ( s )
r = jari-jari lingkaran (m )
as = percepatan sentripetal (m/s2 )
s = jarak atau panjang lintasan ( m )
2π radian = 360°
1 radian (rad) = 57,30.

F. Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB)


Pada gerak melingkar berubah beraturan (GMBB), kecepatan sudutnya (ω) berubah-ubah dan
∆ω
percepatan sudut (α) selalu tetap. ( ω = beruabah , α = tetap ). α = , dimana α bernilai positif
∆t
maka terjadi gerak melingkar dipercepat beraturan dan bila α bernilai negatif akan terjadi gerak
melingkar diperlambat beraturan.

Tabel 2.2 Persamaan pada Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB)


No Persamaan Gerak Rotasi No Hubungan Persamaan Gerak Translasi dan R otasi
1 1 1 s=θ.r
θ = ωo . t + α.t2
2
2 ωt = ωo + α.t 2 v = ω.r

3 ωt2 = ωo2 + 2 α.θ 3 as = ω2.r


4 ω + ωo  t 4 at = α.r
θ=  t
 2 
 

Keterangan:
θ = sudut yang ditempuh (radian)
ωo = kecepatan sudut awal (rad/s)
ωt = kecepatan sudut akhir (rad/s)
α = percepatan sudut (rad2/s)
at = percepatan tangensial

78 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 78 12/11/2013 17:26:14


Hubungan Roda-roda
Tabel 2.3 Hubungan Roda-roda

Nama Rumus
Dua roda sepusat

ù A=ùB
VA VB
=
RA RB

Dua roda bersinggungan

v A = vB
ù A .RA = ù B RB

Dua roda dihubungkan rantai

v A = vB
ù A .RA = ù B RB

Ringkasan Materi Fisika 79

detik-detik jelang un sma fisika .indd 79 12/11/2013 17:26:15


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
3 DINAMIKA GERAK

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2 Memahami gejala alam dan keteraturannya dalam Menentukan berbagai besaran dalam hukum Newton dan
cakupan mekanika benda titik, benda tegar, usaha, penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
kekekalan energi, elastisitas, impuls, momentum
dan masalah
Fluida.

A. Hukum-Hukum Newton
• Gaya dapat berupa dorongan atau tarikan yang bekerja pada sebuah benda.
• Pengaruh gaya terhadap benda yaitu dapat merubah arah gerak benda dan kecepatan benda,
menyebabkan perubahan bentuk benda.

1. Hukum I Newton
Resultan gaya pada benda sama dengan nol, ∑F = 0 maka benda akan tetap diam atau bergerak
lurus beraturan. Hukum I Newton disebut juga sebagai hukum kelembaman/inersia (malas/inert
untuk berubah dari keadaan awal). Contoh ketika mobil yang kita tumpangi direm mendadak,
maka kita akan terdorong ke depan.

2. Hukum II Newton
Percepatan suatu benda sebanding dengan resultan gaya yang bekerja pada benda dan ber-
banding terbalik dengan massa benda.
ΣF
a= , ∑F = resultan gaya , m = massa benda , a= percepatan benda.
m
3. Hukum III Newton
Hukum III Newton mengungkapkan bahwa gaya-gaya aksi dan reaksi oleh dua buah benda
pada masing-masing benda adalah sama besar dan berlawanan arah. Syarat pasangan aksi-
reaksi yaitu: bekerja pada dua benda, gaya sama besar dan berlawanan arah. Hukum aksi-reaksi,
hukum III Newton dirumuskan:
Σ Faksi = - Σ Freaksi.

80 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 80 12/11/2013 17:26:15


B. Gaya Berat dan Gaya Gesekan
1. Massa dan Berat
Massa adalah kandungan materi dari suatu benda, nilai selalu tetap dan merupakan besaran
skalar, sedangkan berat benda sebagai gaya yang bekerja pada benda tersebut, nilainya
dipengaruhi gravitasi bumi dan besaran vektor.
w = m.g
dimana m= massa benda, g = percepatan gravitasi bumi = 10 m/s2 w = berat (N)

2. Gaya Gesekan
Gaya gesekan benda muncul akibat gaya tarik antara benda itu dengan permukaan tempat
benda bergeser. Ada dua jenis gaya gesekan.
a. Gaya gesekan kinetis adalah gaya gesekan yang timbul pada saat benda sedang bergerak.
b. Gaya gesekan statis adalah gaya gesekan dimana benda tepat akan bergerak. (benda
diam).
• Gaya gesekan yang menguntungkan
Contoh:
Gaya gesekan antara kaki dengan lantai, gaya gesekan antara kaki pemanjat tebing dan
dinding tebing, gaya gesekan antara roda dengan permukaan jalan, gaya gesekan antara
ballpoint dengan kertas dan rem pada kendaraan mobil atau motor.
• Gaya gesekan yang merugikan
Contoh:
Gesekan antara putaran as dengan mesin, gesekan antara roda kereta api dengan rel
yang menghambat laju kereta, gesekan udara dengan body mobil yang dapat meng-
hambat laju mobil.

C. Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal merupakan gaya yang bekerja pada benda bergerak melingkar dan arahnya
selalu menuju pusat lingkaran atau arah radial.

Gaya sentripetal
v2
Fs = m = m ω2 R
R
Percepatan sentripetal
v2
as = = ω2 R
R
Keterangan:
Fs = gaya sentripetal (N)
m = massa (kg)

Ringkasan Materi Fisika 81

detik-detik jelang un sma fisika .indd 81 12/11/2013 17:26:16


v = kecepatan linier (m/s)
ω= kecepatan sudut (rad/s)
as = percepatan sentripetal
R = jari-jari (m)

Menurut hukum Newton II F = m.a maka ΣF = FS


Persamaan yang berlaku:
1. Benda diputar horisontal
T=m v
2

R
ΣF = m.as

2. Benda diputar vertikal

Pada titik A
ΣFA = m.as
T+W=m v
2

R
Pada titik B
ΣFA = m.as
v2
T–W=m R

3. Benda berputar di bagian dalam lingkaran

Pada titik A
ΣFA = m.as
W
N+W=m v
2

R
Pada titik B
ΣFB = m.a
v2
N–W=m R
W

D. Penerapan Hukum-Hukum Newton


1. Gaya Normal

82 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 82 12/11/2013 17:26:16


2. Katrol

Benda m2 Benda m1
ΣF = m2 .a ΣF = m1 .a
w2 – T = m2 .a w1 – T = m1 .a

3. Gaya Tegangan Tali


Benda A Benda B
ΣF = mA .a ΣF = mB .a
T1 = mA .a F – T2 = mB . a

4. Gaya Kontak dua bidang benda (NA , NB)

Benda A Benda B
Σ F = mA .a Σ F = mb .a
F – NB = mA .a NB = mA .a

5. Bidang miring

ΣF = m.a
w sin θ = m.a
m.g sin θ = m a

6. Gaya Gesekan (fges)


Langkah-langkah:
a. Tentukan Gaya Normal
b. Tentukan Gaya gesekan Statis fS
fS = µS .N µk µS > µk
c. Tentukan Gaya Pengerak FX
FX = F cos α( gaya searah gerak benda )
d. Bandingkan FX dengan fS jika

Ringkasan Materi Fisika 83

detik-detik jelang un sma fisika .indd 83 12/11/2013 17:26:16


- FX < fS , benda diam , a = 0, f ges = FX
- FX = fS , benda meh bergerak , a = 0, f ges = fs
- FX > fS , benda bergerak , f ges = fk = mk .N (gaya gesekan kinetik )

ΣF F −f
a = = X k
m m

mS = koefisien statis, mk = koefisien gesekan kinetik,


fs = gaya gesekan statis, fk = gaya gesekan kinetik

84 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 84 12/11/2013 17:26:17


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
4 ALAT OPTIK

NO KOMPETENSI INDIKATOR
3 Menerapkan prinsip kerja alat optik Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuan-
titatif
Menerapkan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-
hari.

A. Mata
1. Bagian-bagian Mata

• Kornea mata berfungsi menerima rangsang cahaya dan melindungi bagian-bagian mata yang
berada di dalam.
• Aquaemous humor berfungsi membiaskan cahaya yang masuk mata.
• Pupil berfungsi mengatur cahaya yang masuk.
• Iris berfungsi juga memberi warna pada mata.
• Retina merupakan tempat terbentuknya bayangan benda. Pembentukan bayangan benda
pada retina bersifat nyata, terbalik dan diperkecil.

Ringkasan Materi Fisika 85

detik-detik jelang un sma fisika .indd 85 12/11/2013 17:26:18


2. Cacat Mata dan Kaca Mata
a. Rabun jauh (miopi)
Rabun jauh disebabkan lensa mata menebal dan untuk dapat membaca normal meng-
gunakan lensa cekung.

Rabun jauh menggunakan lensa cekung (-)


Rabun jauh

100
Rumus kaca mata rabun jauh, P = − dioptri ,
PR
P = kuat lensa, PR = titik jauh mata rabun jauh
b. Rabun dekat (Hipermetropi)
Rabun dekat adalah rabun mata yang tidak dapat melihat dengan jelas pada titik dekat
normal, agar dapat normal membutuhkan kaca mata lensa positif atau cembung.

100
Rumus kaca mata rabun dekat: P = 4 − dioptri ( D ) PP adalah titik dekat
PP

c. Rabun rangkap atau rabun tua (presbiopi)


Mata rabun rangkap tidak dapat melihat jelas benda-benda pada jarak jauh atau dekat. Rabun
tua membutuhkan lensa rangkap yaitu lensa cembung dan cekung atau bifocal.
d. Astigmatisma
Rabun mata yang tidak dapat melihat garis tegak lurus (vertikal dan horizontal) dengan
jelas. Rabun astigmatisma dapat ditolong dengan lensa silindris.

B. Kamera
Untuk mengambil gambar suatu obyek, tempat, atau peristiwa orang biasanya menggunakan
kamera.

86 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 86 12/11/2013 17:26:18


Bagian-bagian pada kamera
1. Lensa kamera ber fungsi untuk
memfokuskan bayangan.
2. Diafragma kamera sama fungsinya
dengan pupil, berfungsi sebagai pengatur
cahaya yang masuk.
3. Film pada kamera sama fungsinya dengan Bagian-bagian kamera
retina pada mata.
Pada kamera berlaku rumus lensa, 1 = 1 + 1 , M = S ' = h '
f S S' S h
S = jarak benda ke lensa, S’ = jarak film ke lensa, f = titik fokus lensa., M = Perbesaran, h, = tinggi
benda h' = tinggi bayangan.
Pembentukan bayangan benda pada retina bersifat nyata, terbalik dan diperkecil.

C. Lup sebagai alat optik


Lup (Magnifying glass)
Bayangan yang terbentuk bersifat : maya, tegak dan diperbesar.
Rumus perbesaran (M) Lup
1. Mata berakomodasi maksimum

M = Sn + 1. dimana, Sn = 25 cm, S’= - PP,


f h'
M = Perbesaran Lup dan M =
h
Titik fokus (f ) dan bayangan benda di titik dekat ( PP )

2. Mata tidak berakomodasi

M = Sn , Sn = 25 cm, f = titik fokus lensa (cm)


f
3. Mata berakomodasi sebagian.
Sn Sn
M= + . dimana, Sn = 25 cm, S’= - x,
f x
bayangan benda terletak sejauh x di depan lup.

Ringkasan Materi Fisika 87

detik-detik jelang un sma fisika .indd 87 12/11/2013 17:26:18


D. Mikroskop
Sifat bayangan lensa obyektif adalah nyata, terbalik dan diperbesar.
Sifat bayangan lensa okuler bersifat maya, diperbesar dan terbalik terhadap benda semula.
Rumus yang berlaku pada :
Lensa Objektif : 1 + '1 = 1 Lensa Okuler : 1
+
1
=
1
sOB s OB fOB sOK sOK ' fOK

Perbesaran Mikroskop ( M )
fok
1. Perbesaran total Mtotal = Mob x Mok,
2fob fob fob
2. Perbesaran mata tidak berakomodasi.

SOB Sn
M= × , dimana Sn = 25 cm, S’OK= - ~
SOB fOK
d = s’OB + f OK

3. Perbesaran mata berakomodasi maksimum

fok fok
S′  Sn 
M = OB ×  + 1 × (+ 1) , S’OK = -25 cm 2fob fob fob
SOB  fOK 

Bayangan akhir di titik dekat dan d = s’OB + s OK


sok' = –PP = –25

E. Teropong
Teropong adalah alat yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda yang letaknya
sangat jauh sehingga tampak lebih jelas.
( fob > fok)

Perbesaran ( M ) dan Panjang teropong ( d ).

1. Teropong bintang
a. Perbesaran mata tidak berakomodasi

fob
M= dan d = fob + fok
fok

88 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 88 12/11/2013 17:26:19


b. Perbesaran mata berakomodasi maksimum

fob
M= dan d = fob + Sok
Sok

2. Teropong Bumi atau Teropong Medan


Teropong bumi bermanfaat untuk melihat benda-benda yang sangat jauh di bumi. Sifat
bayangan akhir yaitu maya, tegak, diperbesar.
a. Perbesaran mata tidak berakomodasi d = fob + 4 fp + fok
f
M = ob dan d = fob + 4 fp + fok
fok fob fp
fp = jarak fokus lensa pembalik fp fok

b. Perbesaran mata berakomodasi maksimum 2fp 2fp Sok = fok


f
M = ob dan d = fob + 4 fp + Sok
Sok

1 1 1
S ’ OK = Sn = − 25 cm, S ’ OK = Sn = − 25 cm, + '
=
sOK sOK fOK
3. Teropong panggung atau teropong Galilei
Terdiri dari lensa objektif (cembung) dan lensa okuler (cekung)
a. Perbesaran mata tidak berakomodasi.
fob
M= dan d = fob − fok dan d = fob − fok
fok
d = fob – fok
fOK = bernilai negatif (lensa cekung)
fob
b. Perbesaran mata berakomodasi maksimum fok

fob
M= dan d = fob + Sok
Sok S'ob = fob
1 1 1
S ’ OK = Sn = − 25 cm, + '
=
sOK sOK fOK

Ringkasan Materi Fisika 89

detik-detik jelang un sma fisika .indd 89 12/11/2013 17:26:19


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
5 SUHU DAN KALOR

NO KOMPETENSI INDIKATOR
4 Memahami konsep kalor dan prinsip konservasi Menentukan pengaruh kalor terhadap suatu zat,
kalor, serta sifat gas ideal, dan perubahannya perpindahan kalor atau asas Black dalam pemecahan
yang menyangkut hukum termodinamika dalam masalah.
penerapannya pada mesin kalor.

A. Termometer
Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa kapiler untuk membuat termometer adalah
1. Raksa tidak membasahi dinding kaca
2. Raksa merupakan penghantar panas yang baik
3. Kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecil cukup dapat mengubah
suhunya
4. Jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya – 39 °C dan titik didihnya 357 °C.
5. Untuk mengukur suhu yang sangat rendah biasanya digunakan Termometer alkohol . Titik
beku alkohol -114°C dan titik didihnya 78°C.
6. Penetapan titik tetap bawah berdasarkan pada suhu ketika es melebur dan penetapan titik
tetap atas adalah suhu saat air mendidih. Berikut ini adalah penetapan titik tetap pada skala
beberapa thermometer.

90 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 90 12/11/2013 17:26:21


Perbandingan skala termometer: t °C : t °R : ( t ° F- 32 ) : ( t K-273 ) = 5 : 4 : 9 : 5
Hubungan skala Termometer C-X , F-X dan X-Y dapat ditulis sebagai berikut:
t oC − 0 100 − 0 t o F − 32 212 − 32 t o X − bX Xa − Xb
= , = dan =
t X − Xb Xa − Xb t X − Xb Xa − Xb
o o
t Y − Yb
o
Ya − Yb

Keterangan:
Xa = titik tetap atas thermometer X
Xb = titik tetap bawah thermometer X
tx = suhu pada thermometer X
Ya = titik tetap atas thermometer Y
Yb = titik tetap bawah thermometer Y
ty = suhu pada thermometer Y

B. Pengaruh Kalor terhadap Suhu dan Perubahan Wujud Zat


• Kalor (Q) adalah energi panas yang merambat dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang
bersuhu rendah. Satuan kalor dalam SI adalah Joule.
1 kalori (kal) = 4,2 J atau 1J = 0,24 kalori
• Kalor jenis benda (c) adalah banyaknya kalor yang diperlukan tiap 1 gram zat untuk menaikkan
suhunya sebesar 10C.
• Kapasitas kalor (C) didefinisikan banyaknya kalor yang diperlukan zat untuk menaikkan suhu-
nya sebesar 10C.

1. Kalor Dapat mengubah Suhu Benda


Q = m c ∆t = C. ∆t dimana C = m.c
Keterangan:
Q = jumlah kalor ( J ) m = massa zat ( kg )
c = kalor jenis ( J/kg K ) ∆T= kenaikan suhu ( K )
C =kapasitas kalor ( J/K)

2. Kalor Dapat Mengubah Wujud Zat


• Jumlah kalor yang diperlukan untuk meleburkan suatu zat padat dipengaruhi oleh massa zat
(m) dan kalor leburnya ( L ).
Q = mL
• Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud zat cair menjadi uap dipengaruhi oleh massa
zat ( m ) dan kalor uap zat (U).
Q = mU
Pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud zat dapat digambarkan dalam bentuk
grafik sebagai berikut. Misalkan m kg es yang suhunya –t°C diubah seluruhnya menjadi uap
pada suhunya t°C.

Ringkasan Materi Fisika 91

detik-detik jelang un sma fisika .indd 91 12/11/2013 17:26:21


Pada grafik:
a-b: Kalor untuk menaikan suhu es adalah Qab = mces∆t es.
b-c: Kalor untuk meleburkan es adalah Qcd = mL.
c-d: Kalor untuk menaikkan suhu air adalah Qcd = m.cair ∆t air.
d-e: Kalor untuk menguapkan zat cair adalah Qde = mU.
e-f : Kalor untuk menaikkan suhu uap adalah Qef = mcuap∆t uap.
Jumlah kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud es dari –t°C menjadi uap seluruhnya
pada suhu t°C adalah:
Q = Qab + Qbc + Qcd + Qde + Qef.

3. Azas Black
Azas Black menyatakan “Jika dua benda yang berbeda suhunya dicampur maka benda yang
suhunya lebih tinggi akan melepas kalor yang jumlahnya sama dengan kalor yang diserap
oleh benda yang suhunya lebih rendah.”
Secara matematis azas blak dapat ditulis:
Qlepas = Qserap

C. Pemuaian
Pemuaian adalah perubahan ukuran suatu benda, baik panjang, luas atau volume benda aki-
bat kenaikan suhu.
1. Pemuaian Zat Padat
Pemuaian zat padat dibedakan tiga macam yaitu pemuaian panjang, pemuaian luas dan pe-
muaian volume.
a. Pemuaian panjang, rumusnya:
∆L = α Lo.∆T
∆L
α=
Lo.∆T
L = Lo(1+ α .∆T )

92 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 92 12/11/2013 17:26:21


Keterangan:
Lo = panjang benda mula-mula (cm)
L = panjang benda setelah pemuaian (cm)
∆L = L − Lo = pertambahan panjang benda akibat pemuaian (cm)
α = koefisien muai panjang ( o C -1 atau K -1 )
∆T = T − To = kenaikan suhu ( o C atau K)

b. Pemuaian luas, rumusnya:


∆A = β Ao. ∆T
∆A
β= dan β = 2α
Ao.∆T
A = Ao(1+ β .∆T )

Keterangan:
Ao = Luas benda mula-mula (cm2 )
A = luas benda setelah pemuaian (cm2 )
∆A = A - Ao = pertambahan luas benda akibat pemuaian (cm2 )
β = koefisien muai luas ( o C-1 atau K -1 )
∆T = T - To = kenaikan suhu ( o C atau K)
c. Pemuaian volume, rumusnya:
∆V = γ .Vo.∆T
∆V
γ = dan γ = 3α
Vo.∆T
V = Vo(1+ γ .∆T )

Keterangan:
Vo = Volume benda mula-mula (cm3 )
V = Volume benda setelah pemuaian (cm3 )
∆V = V - Vo = pertambahan volume benda akibat pemuaian (cm3 )
γ = koefisien muai volume ( o C-1 atau K -1 )
∆T = T - To = kenaikan suhu ( o C atau K)

2. Pemuaian Zat Cair


Pada pemuaian zat cair terjadi pemuaian ruang atau pemuaian volume saja. Khusus untuk
pemuaian air pada kenaikan suhu dari 00 C sampai 40 C volumenya akan menyusut, hal ini ber-
beda dengan zat cair yang lainnya. Peristiwa ini disebut dengan anomali air.

3. Pemuaian pada Gas


Pemuaian pada gas adalah pemuaian volume dengan persamaan:
V = Vo(1 + γ∆T), dimana γ adalah koefisien muai volume. Nilai γ sama untuk semua gas, yaitu
1 o -1
C .
273

Ringkasan Materi Fisika 93

detik-detik jelang un sma fisika .indd 93 12/11/2013 17:26:21


Tabel 5.1 Hukum yang Berkaitan dengan Pemuaian Gas.
Pemuaian Gas Rumus Keterangan
PV = tetap
Suhu tetap
P1V1=P2V2
V1 V2 P = tekanan gas ( Pa )
Tekanan tetap =
T1 T2 V = Volume gas (m3 )
T = Suhu ( Kelvin )
P1 P2
Volume tetap =
T1 T2

Hukum Boyle-Gay P1 P2
=
Lussac T1 T2

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai teknologi industri yang menggunkan prinsip
pemuaian zat.
Contoh:
- Pemasangan kaca jendela rumah dibuat agak longgar
- Pemasangan sambungan rel kereta api dan jembatan
- Pemasangan bingkai besi pada roda pedati
- Pemasangan jaringan listrik dan telepon
- Keping Bimetal

D. Perpindahan Kalor
Kalor berpindah melalui tiga cara, yaitu konduksi, konveksi dan radiasi.
1. Perpindahan Kalor Secara Konduksi
Perpindahan kalor yang melalui zat perantara tanpa diikuti perpindahan bagian-bagian zat
tersebut. Jumlah kalor yang berpindah melalui zat tiap sekon disebut laju perpindahan kalor
Q
( ).
t
Dirumuskan
Q kA∆T
=
t l

Keterangan:
Q
= Laju perpindahan kalor (J/s)
t
k = konduktivitas termal bahan (w/mK)
A = Luas penampang bahan (m2)
∆T = (T2 –T1) =Perbedaan suhu ujung-ujung logam (K)
l = Panjang atau tebal bahan (m)
Contoh perpindahan kalor secara konduksi adalah perpindahan kalor pada seterika dan solder.

94 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 94 12/11/2013 17:26:22


2. Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Perpindahan kalor yang diikuti perpindahan bagian-bagian zat tersebut. Contoh pada air saat
direbus, aliran udara dari kipas angin, perpindahan kalor dari pengering rambut. Laju kalor
secara konveksi dirumuskan:
Q
= hA∆T
t
Keterangan:
Q
= laju perpindahan kalor (J/s atau w)
t
h = koefisien konveksi(w/m2K)
A = luas penampang (m2)
∆T= kenaikkan suhu (K)

3. Perpindahan Kalor Secara Radiasi.


Perpindahan kalor yang dipancarkan secara langsung tanpa melalui zat perantara. Contoh
pancaran kalor dari api unggun dan cahaya dari matahari.
Laju pancaran kalor suatu benda dapat dirumuskan:
Q
= eσAT 4
t
Keterangan:
Q
= Laju kalor (J/s atau watt)
t
e = emisivitas bahan (untuk benda hitam sempurna nilai e = 1)
σ = tetapan Stefan (5,67 x 10-8 w/m2K4)
A = luas penampang (m2)
T = Suhu mutlak (K)

Ringkasan Materi Fisika 95

detik-detik jelang un sma fisika .indd 95 12/11/2013 17:26:22


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
6 LISTRIK DINAMIS

NO KOMPETENSI INDIKATOR
5 Memahami konsep dan prinsip kelistrikan dan Menentukan besaran-besaran listrik pada suatu rangkaian
kemagnetan dan penerapannya dalam berbagai berdasarkan hukum Kirchhoff.
penyelesaian masalah.

A. Kuat Arus Listrik


Kuat arus listrik (I) didefinisikan banyaknya muatan listrik yang melalui penghantar tiap satuan
waktu.

Arah arus listrik dan arah elektron berlawanan


Q Q
I= dimana n =
t e
Keterangan:
I = kuat arus (ampere)
Q = Muatan listrik (coulomb)
t = waktu (sekon )
n = jumlah elektron ,
e = muatan elektron = 1,6 x 10-19 C

B. Hambatan Suatu Penghantar


Hambatan suatu penghantar dipengaruhi hambat jenis, panjang hambatan dan luas
penampangnya.
l
R =ρ
A

96 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 96 12/11/2013 17:26:23


Keterangan:
R = hambatan suatu penghantar (ohm)
ρ = hambat jenis bahan (ohm meter)
l = panjang penghantar ()
A = luas penampang (m2) = p R 2

Nilai hambat jenis dan hambatan suatu penghantar dipengaruhi kenaikan suhu
r t = r 0 (1+ a ∆t ) dan Rt = R0 (1+ a ∆t )

Keterangan:
ρt = hambat jenis bahan pada suhu t Rt = hambatan penghantar pada suhu t
ρo = hambat jenis bahan mula-mula Ro = hambatan penghantar mula-mula
α = koefisien suhu ∆t = kenaikan suhu

C. Hukum Ohm
Seorang ahli fisika dari jerman George Simon Ohm menyelidiki besar kuat arus listrik yang mengalir
pada suatu penghantar berbanding lurus dengan beda potensial ujung-ujung penghantar
tersebut.

V =I xR

Keterangan:
V = beda potensial (Volt )
I = kuat arus listrik (ampere)
R = hambatan penghantar/resistor (ohm), Ω = dibaca omega

D. Hukum Kirchhoff
1. Hukum I Kirchhoff
Dalam suatu rangkaian bercabang, jumlah kuat arus yang masuk titik cabang sama dengan
jumlah kuat arus yang meninggalkan titik cabang tersebut.

I3 L2
L3

I = I1 + I2 + I3 atau ∑I masuk = ∑ Ikeluar

Ringkasan Materi Fisika 97

detik-detik jelang un sma fisika .indd 97 12/11/2013 17:26:23


2. Hukum II Kirchhoff
Pada rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (GGL) dengan jumlah aljabar dari
penurunan tegangan (hasil kali kuat arus dan hambatan) adalah sama dengan nol.

Hukum II Kirchhoff

∑ ε + ∑ ( I .R ) = 0
Perhatikan, tinjau arah loop dari ABCDA, maka;

∑ ε + ∑ ( I .R ) = 0
(-ε1 – ε2 + ε3) + I(R1+ r1+ R2+ r2 + R4 + r3) = 0

E. Susunan Resistor dalam Rangkaian Listrik


1. Susunan Seri (tidak bercabang)
Pada rangkaian seri (tidak bercabang), kuat arus pada setiap titik adalah sama.

Rs = R1 + R2 + R3 + ... + Rn I1 = I2 = I3

2. Susunan Paralel (rangkaian paralel)


Pada rangkaian paralel, beda tegangan V pada setiap hambatan sama besar.

1 1 1 1 1
= + + + ... +
Rp R1 R2 R3 Rn

3. Rangkaian listrik Jembatan Wheatstone


Perhatikan rangkaian jembatan wheatstone.

98 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 98 12/11/2013 17:26:23


Pada rangkaian tersebut jika galvanometer G menunjukan angka nol maka berlaku:
R1 × R4 = R2 × R4

F. Rangkaian Sumber Tegangan (GGL)


Penggabungan beberapa sumber tegangan dapat dilakukan secara seri maupun paralel.

1. GGL Disusun Seri


GGL total : Σ ε = ε1 + ε2 + ε3 + …+ εn ,
hambatan dalam rs = n r
ε s= n ε
es
Kuat arus yang mengalir : I =
R + nr
2. GGL Disusun Paralel
Besar GGL pengganti : εp = ε1 = ε2 = ε3 = ε ,
r
Hambatan dalam rp =
n
ε
Kuat arus yang mangalir: I =
r
R+
n

H. Alat-Alat Ukur Listrik


1. Galvanometer
Galvanometer adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya arus listrik
dalam suatu rangkaian.
2. Ampermeter/Ammeter
Ampermeter merupakan alat untuk mengukur kuat arus yang mengalir pada suatu rangkaian.
Untuk memperbesar batas ukurnya, pada ampermeter harus dipasang suatu hambatan yang
disusun secara paralel. Hambatan tersebut dinamakan hambatan Shunt (Rsh).

1 I
Rs = RA n=
(n − 1) IA

Keterangan:
IA = kuat arus maksimum/batas arus ampermeter
Is = kuat arus hambatan Shunt
I = kuat arus yang diukur
Rs = hambatan shunt
RA =hambatan ampermeter.

Ringkasan Materi Fisika 99

detik-detik jelang un sma fisika .indd 99 12/11/2013 17:26:24


3. Voltmeter
Sebuah basicmeter atau galvanometer dapat digunakan sebagai voltmeter dengan cara me-
masang suatu hambatan secara seri dengan voltmeter atau galvanometer tersebut. Hambatan
tersebut dinamakan hambatan muka.

V
Rm = RG (n − 1) n =
VG

Keterangan:
Rm= hambatan muka yang dipasang seri dengan galvanometer
RG= hambatan galvanometer / voltmeter
VG = batas ukur / beda potensial maksimum pada galvanometer/voltmeter
V = beda tegangan yang diukur

I. Energi dan Daya Listrik


1. Energi Listrik
Besarnya energi listrik ketika kuat arus I mengalir pada suatu alat listrik/hambatan R selama t
sekon dirumuskan sebagai:
W = I 2 R.t sesuai dengan hukum ohm V = IR maka
V2 V2
W = V .I .t = t dan = t dan
R R
W = P .t
W = P .t

Keterangan:
W = energi listrik (joule), V = beda potensial listrik (V)
I = kuat arus listrik (A) P = daya listrik (watt )
R = hambatan listrik (ohm) t = lama waktu (sekon)

Peralatan yang digunakan untuk mengukur besarnya penggunaan energi listrik dari PLN ada-
lah kWh meter. Satuan energi listrik selain joule juga dapat dinyatakan dalam KWh = kilowatt
jam atau kilowatt hour (kWh).
1 kWh = (1 kW) x (1 jam) =3.600.000 Ws = 3,6 x 106 J

2. Daya Listrik
Daya listrik (P) dinyatakan sebagai besarnya energi listrik tiap satuan waktu. Secara matematis
daya dapat ditulis;

100 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 100 12/11/2013 17:26:24


W V2
P= = P = V .I . = P = I 2 R . = P =
t R
P = daya listrik (watt = W)
P2 V22
Hubungan daya lampu ketika dipasang pada beda potensial tertentu: =
P1 V12

3. Penerapan Listrik AC dan DC.


• Penggunaan listrik AC: Kulkas, kompor listrik, motor listrik, kipas angin, lampu pijar.
• Penggunaan listrik DC: TV, Radio, komputer.

Ringkasan Materi Fisika 101

detik-detik jelang un sma fisika .indd 101 12/11/2013 17:26:24


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
7 GELOMBANG ELEKTROMAGNET

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6 Menganalisis konsep dan prinsip gelombang, optik Menentukan ciri-ciri dan besaran fisis pada gelombang.
dan bunyi dalam berbagai penyelesaian masalah
dan produk teknologi. Menjelaskan berbagai jenis gelombang elektromagnet serta
manfaat atau bahayanya dalam kehidupan sehari-hari.

A. Pengertian Gelombang Elektromagnetik


Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang merambat tanpa memerlukan zat perantara
atau medium. Cahaya adalah contoh gelombang elektromagnetik. Cepat rambat gelombang
elektromagnetik tersebut sama dengan cepat rambat cahaya. Dengan demikian cahaya termasuk
gelombang elektromagnetik. Hubungan cepat rambat, frekuensi dan pajang gelombang
elektromagnetik dirumuskan:
c=λf

Keterangan:
λ = panjang gelombang (m)
f = frekuensi gelombang (Hz)
c = cepat rambat cahaya = 3 x 108 m/s,

B. Spektrum Gelombang Elektromagnet


Spektrum gelombang elektromagnetik menunjukkan urutan gelombang elektromagnetik
berdasarkan panjang gelombangnya. Gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang
gelombang terpendek atau frekuensi terbesar adalah sinar gamma (γ). Gelombang elektromagnetik
dengan panjang gelombang terpanjang atau frekuensi terkecil adalah gelombang radio. Berikut ini
tabel spektrum gelombang elektromagnetik.

102 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 102 12/11/2013 17:26:25


Tabel 7.1 Spektrum Gelombang Elektromagnet
No Nama gelombang Panjang gelombang (λ)
1 Sinar Gamma 10-15m - 10-11m
2 Sinar X 10-13m - 10-8m
3 Ultra Violet 10-8m - 10-7m
4 Sinar tampak 10-7m
5 Infra Merah 10-7m - 10-3m
6 Gelombang Mikro 10-3m - 10-1m
7 Gelombang Radio 10-1m - 103m

C. Pemanfaatan Gelombang Elektromagnetik


Pemanfatan gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari.
1. Sinar gamma: untuk mengecek keretakan hasil pengelasan logam, untuk membunuh sel
kanker.
2. Sinar X: mendeteksi organ-organ tubuh bagian dalam, mengambil gambar tulang dalam
tubuh, analisis struktur kristal.
3. Ultra violet: untuk menentukan kandungan suatu bahan, digunakan pada lampu neon.
4. Sinar tampak (me-ji-ku-hi-bi-niu): berguna untuk foto sintesis pada tumbuhan.
5. Infra merah: digunakan untuk foto infra merah, remot control.
6. Gelombang mikro untuk komunikasi radar, microwave: penggunaan gelombang mikro untuk
radar dapat mendeteksi kedudukan pesawat terbang.
Jarak pesawat terbang atau kedalaman laut dapat ditentukan dengan persamaan
c x ∆t
s= , c = cepat rambat cahaya.
2

7. Gelombang radio digunakan untuk komunikasi radio, teleskop

Ringkasan Materi Fisika 103

detik-detik jelang un sma fisika .indd 103 12/11/2013 17:26:25


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
KELAS XI

1 KINETIK GERAK DENGAN


ANALISIS VEKTOR

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2 Memahami gejala alam dan keteraturannya dalam Menganalisis gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak
cakupan mekanika benda titik, benda tegar, usaha, parabola dengan menggunakan vektor
kekekalan energi, elastisitas, impuls, momentum
dan masalah Fluida.

A. Vektor Posisi, Kecepatan dan Percepatan Suatu Benda atau Partikel


1. Vektor Posisi, Perpindahan, dan Jarak Partikel pada Bidang

r
P2

P2

P1
P1
O
t
Vektor perpindahan dari P1 ke P2

Persamaan Vektor posisi r dan Vektor perpindahan ∆r suatu benda pada bidang dapat dinya-
takan dengan persamaan umum
• Vektor posisi r=xi+yj
• Vektor perpindahan Δ r = Δxi + Δyj

• Besarnya perpindahan atau jarak ∆r = ∆x 2 + ∆y 2

• Arah perpindahan θ dimana tan θ = ∆y , dimana


∆x

104 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 104 12/11/2013 17:26:26


Keterangan:
x = posisi/koordinat dalam sumbu x
y = posisi/koordinat dalam sumbu y
i dan j = vektor satuan dalam arah sumbu x dan y.

Untuk r1 = x1 i + y1 j dan r2 = x2 i + y2 j, maka


Δ r = r2 – r1 = (x2 i + y2 j) – (x1 i + y1 j) = (x2 - x1) i + (y2 - y1) j
Δ x = x2 - x1 dan Δ y = y2 - y1

2. Vektor Kecepatan Rata-rata, Kecepatan Sesaat, Posisi partikel dari persamaan Kecepatan
a. Kecepatan Rata-rata
• Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi perpindahan terhadap selang waktu
perpindahan.
• Vektor kecepatan rata-rata v = v x i + v y i = v x i + v y j , dimana

∆x ∆y ∆x ∆y
v= , vy = , ∆t = t 2 − t1 = , v yy = , ∆t = t2 − t1
∆t ∆t ∆t ∆t

• Besarnya kecepatan rata-rata v = v X 2 + vY 2

vy
• Arah vektor kecepatan rata-rata θ , tan θ =
vx
b. Kecepatan Sesaat
x →
v2
P2


v1

o P1 t

Kecepatan sesaat merupakan


kemiringan garis singgung.

Kecepatan sesaat merupakan kecepatan rata-rata untuk selang waktu Δt yang mendekati nol
dan dirumuskan dengan:
∆x dr
v = lim v = atau v =
∆t → 0 ∆t dt
Kecepatan sesaat juga merupakan turunan pertama dari sebuah persamaan fungsi terhadap
waktu

Ringkasan Materi Fisika 105

detik-detik jelang un sma fisika .indd 105 12/11/2013 17:26:27


dx dy
Vektor kecepatan sesaat v = vX i + vY j , dimana v x , vy =
dt dt
• Besar kecepatan sesaat = v = v X 2 + vY 2

vY
• Arah vektor kecepatan sesaat θ, tan θ =
vX

c. Posisi Partikel dari Persamaan Kecepatan


Berdasarkan vektor kecepatan sesaat dari suatu titik, maka vektor perpindahan dapat ditentukan
dengan mengintegralkannya.
r = x i + y j , dimana x = x0 + ∫ vx dt dan y = y0 + ∫ vy dt atau
r = ro + ∫ vdt

3. Vektor Percepatan rata-rata, percepatan sesaat dan menentukan vektor kecepatan dari
persamaan percepatan

Percepatan rata-rata suatu partikel adalah perubahan kecepatan yang dialami partikel dalam
selang waktu tertentu
Vektor percepatan rata-rata
∆v X ∆vY
a = ax i + ay j , dimana ax = ay =
∆t ∆t
Besar percepatan rata-rata

a = aX 2 + aY 2

Arah vektor percepatan rata-rata θ


ay
tan q =
ax
Percepatan didefinisikan sebagai perubahan kecepatan terhadap waktu. Pecepatan sesaat
merupakan turunan dari fungsi v terhadap t dan turunan kedua dari persamaan posisi.
∆v dv d 2 r
a = lim a = dan a = =
∆t → 0 ∆t dt dt
Vektor percepatan sesaat a = aX i + aY j
dv X d2 x
ax = =
dt dt
dv y d2 y
ay = =
dt dt

106 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 106 12/11/2013 17:26:27


Besar pecepatan sesaat

a = aX 2 + aY 2

Arah pecepatan sesaat θ


a
tan q = Y
aX

Menentukan vektor kecepatan dari persamaan Vektor percepatan suatu fungsi terhadap t.
Persamaan vektor kecepatan dapat ditentukan dengan mengintralkan persamaan vektor percepa-
tan, sehingga persamaan vektor kecepatan
v = vX i + vY j
vX = v = v0X +
∫ a dt
X

vY = v = v0Y + ∫ a dt
y

B. Gerak Parabola
Gerak parabola merupakan perpaduan dua gerak yaitu gerak mendatar dengan kecepatan
tetap (GLB ) tanpa percepatan (a X = 0) dan gerak vertikal yang merupakan gerak berubah be-
raturan (GLBB) dengan percepatan tetap (aY = g).

y (m)
yo titik tertinggi
vay

x(m)
θ
0 vDX titik
terjauh

Lintasan gerak parabola dengan letak titik tertinggi dan terjauh serta komponen kecepatan
yang bekerja pada benda
Persamaan posisi:
x = v0 cos α. t
1
y = vo .sin θ . t – .g .t 2
2

Vektor posisi
r=xi+yj

Ringkasan Materi Fisika 107

detik-detik jelang un sma fisika .indd 107 12/11/2013 17:26:27


Persamaan kecepatan
vX = vo cos α
vY = vo .sin θ – g .t

Besar kecepatan

v = v X 2 + vY 2

Arah kecepatan θ
v
tan θ = Y
vX

Vektor kecepatan
v = vX i + vY j

Koordinat titik tertinggi/titik puncak/tinggi maksimum (xMAX, y MAX)

Ketika benda mencapai titik tertinggi vy = 0, maka waktu untuk mencapai titik tertinggi
v sinα
tP = 0
g

xMAX = v0 cos α. tp
= v 0 2 sin 2α
2g
y MAX = vo .sin θ . tp – ½ .g .tp 2
2 2
= v 0 sin a
2g

Benda mencapai jarak mendatar terjauh atau jatuh kembali ke tanah


Y

α1

α2
X

Ketika benda mencapai titik mendatar terjauh y = 0, dan waktu untuk mencapai jarak menda-
tar terjauh atau jatuh kembali ke tanah tJ = 2. tP, dimana tJ = tu (lamanya benda di udara). Jarak
mendatar terjauh x Jauh = 2 xMAX dengan sudut elevasi α = 450
Pasangan sudut elevasi (α1 dan α2 ) akan mencapai jarak mendatar terjauh yang sama jika α1
+ α2 = 900

108 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 108 12/11/2013 17:26:27


C. Persamaan Posisi Sudut, Kecepatan Sudut, dan Percepatan Sudut

1. Posisi Sudut
Di dalam gerak melingkar besarnya sudut berubah menurut fungsi waktu t, sehingga posisi
benda atau partikel dituliskan dengan persamaan posisi sudut. Misalnya suatu partikel bergerak
melingkar dengan posisi sudut dinyatakan dengan persamaan θ = (2 t2 + 2 t + 3 ) radian.
0 0
1 radian = 360 = 360 = 57,3
2p 6,28
360°
p= = 180°
2

2. Kecepatan Sudut
Kecepatan sudut rata-rata di definsikan sebagai hasil bagi perpindahan sudut dengan se-
∆q
lang waktu yang ditempuh ω =
∆t dθ
Kecepatan sudut sesaat merupakan turunan pertama dari posisi sudut ω =
dt
Menentukan posisi sudut θ dari persamaan fungsi kecepatan sudut
Posisi sudut θ suatu fungsi dapat juga ditentukan dari pengintegralan persamaan kecepatan
sudut dengan rumus: θ = θ0 + ∫ ω t dt

3. Percepatan Sudut (α)


Percepatan sudut rata-rata didefinsikan sebagai hasil bagi kecepatan sudut dengan selang
waktu yang ditempuh.
∆ω
a=
∆t
Percepatan sudut sesaat adalah turunan pertama dari kecepatan sudut, atau turunan kedua
dari persamaan posisi sudut.
dω d 2θ
α= =
dt dt
Menentukan kecepatan dari persamaan fungsi percepatan sudut
Persamaan kecepatan sudut dapat ditentukan dengan pengintegral persamaan percepatan
sudut.
ω = ω0 + ∫ α t dt

Ringkasan Materi Fisika 109

detik-detik jelang un sma fisika .indd 109 12/11/2013 17:26:27


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
KELAS XI

2 HUKUM GRAVITASI NEWTON

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Memahami gejala alam dan keteraturannya dalam Menentukan berbagai besaran dalam hukum Newton dan
cakupan mekanika benda titik, benda tegar, usaha, penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
kekekalan energi, elastisitas, impuls, momentum
dan masalah Fluida.

A. Gaya Gravitasi
Gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik sebanding massa masing-masing benda dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda, dan dirumuskan:
m1.m2
F = G
r2

Keterangan:
F = gaya tarik-menarik antara kedua benda (N)
m1 = massa benda 1 (kg)
m2 = massa benda 2 (kg)
r = jarak kedua benda (m)
G = tetapan gravitasi Universal
= 6,672 x 10-11 N.m2/kg2.

α α α

110 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 110 12/11/2013 17:26:28


Misalnya pada sebuah bekerja dua buah gaya F1 dan F2 yang membentuk sudut α, resultan
gaya yang dialami benda tersebut dapat ditentukan berdasarkan persamaan :

F = F12 + F22 + 2F1 F2 cos α

B. Medan Gravitasi
Medan gravitasi merupakan percepatan gravitasi dari suatu benda di sekitar suatu benda atau planet.
Adapun besar medan gravitasi atau percepatan gravitasi dirumuskan :
M
g = G
r2
Keterangan:
g = medan gravitasi atau percepatan gravitasi (m/s2)
G = tetapan gravitasi universal (6,672 x 10-11 N.m2/kg2)
M = massa dari suatu planet atau benda (kg)
r = jarak suatu titik ke pusat planet atau pusat benda (m)

1. Resultan Dua Percepatan Gravitasi

g = g12 + g22 + 2 g g cos α


1 2

2. Percepatan Gravitasi pada Ketinggian Tertentu (h)


di Atas Permukaan Bumi.
α α α

2 2
gB  RA   R 
= =
 
gA  RB   R + h 

gB = percepatan gravitasi pada ketinggian h di atas permukaan bumi.


gA = percepatan gravitasi pada permukaan bumi., RA = R = jari-jari bumi

3. Perbandingan Percepatan Gravitasi Dua Buah Planet

2
g1  M2   R 
=   x  2
g2  M1   R1 
g1, M1, R1 = percepatan gravitasi, massa, jari-jari pada planet pertama.
g1, M1, R1 = percepatan gravitasi, massa, jari-jari pada planet kedua.

Ringkasan Materi Fisika 111

detik-detik jelang un sma fisika .indd 111 12/11/2013 17:26:29


4. Kecepatan Orbit Planet (v)

m v2
Selama Satelit yang bergerak mengorbit bumi berlaku gaya sentripetal = gaya gravitas
mM r
G 2B ,
r
GMB
sehingga v = = gr
r
Keterangan:
v = kecepatan orbit planet, MB = Massa bumi
g = percepatan gravitasi di permukaan bumi.
r = jarak satelit dari pusat bumi, h = tinggi satelit dari permukaan bumi.

C. Hukum-Hukum Kepler
1. Hukum I Kepler
Semua planet bergerak pada lintasan elips mengitari Matahari dengan Matahari berada di
salah satu fokus elips.

Matahari

planet
2. Hukum II Kepler
Suatu garis khayal yang menghubungkan Matahari dengan palnet, menyapu luas juring yang
sama dalam selang waktu yang sama.

Matahari

planet
Dalam waktu yang sama, luas juring
yang disapu juga sama

3. Hukum III Kepler


Perbandingan kuadrat periode terhadap pangkat tiga dari setengah sumbu panjang elips ada-
lah sama untuk semua planet.
Hukum ketiga Kepler dapat dirumuskan:
T2 T12 T22
= k atau R 3 = 3
R3 1 R2
T = kala revolusi suatu planet (s atau tahun)
R = jarak suatu planet ke Matahari (m atau sa)

112 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 112 12/11/2013 17:26:29


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
3 ELASTISITAS DAN GERAK
HARMONIS SEDERHANA

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2 Memahami gejala alam dan keteraturannya dalam Menjelaskan pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan
cakupan mekanika benda titik, benda tegar,usaha, atau menentukan besaran-besaran terkait pada konsep
kekekalan energi, elastisitas,impuls, momentum elastisitas.
dan masalah Fluida.

A. Elastisitas Bahan
1. Tegangan
Tegangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik yang dialami benda s dengan luas
penampangnya atau dirumuskan dengan:
F
σ = dimana σ = tegangan (N/m2),
A
dimana F = gaya (N), A= luas penampang (m2) dan luas lingkaran = π.r2 = ¼ .π.d2

2. Regangan
Regangan adalah hasil bagi antara pertambahan panjang dibanding dengan panjang mula-
mula dan dirumuskan:
∆
e= ,
o
dimana e = regangan, ∆l = pertambahan panjang (m) , l0 = panjang mula-mula (m)

3. Modulus Elastis atau Modulus Young


Modulus elastis adalah perbandingan antara tegangan dan regangan yang dialami oleh suatu
bahan, dan dirumuskan:
σ F . o
E = atau E =
e A. ∆
dimana E = modulus elastis (N/m2 atau Pascal)

4. Hukum Hooke
Berkaitan dengan sifat elastisitas suatu bahan, menurut Hooke hubungan antara pertambahan
panjang dengan gaya yang diberikan pada pegas dapat dirumuskan:

Ringkasan Materi Fisika 113

detik-detik jelang un sma fisika .indd 113 12/11/2013 17:26:30


F m.g
F = – k . ∆x jadi k = ∆x = ∆x
Keterangan:
F = gaya yang diberikan (N) dapat merupakan F = m . g
k = konstanta pegas (N/m)/ tetapan gaya
∆x = pertambahan panjang (m)
a b c

x y
m y-0
m
F

Berdasarkan modulus elastis, tetapan gaya k suatu benda elastis dapat tentukan
F F F . o F EA EA
k= = , karena E = atau = jadi k =
∆X ∆l A. ∆ ∆l lo lo

B. Gerak Harmonis Sederhana dan Analisis Gerak pada Gaya Pegas


Jika suatu pegas diberi beban, kemudian ditarik sehingga diperoleh suatu simpangan tertentu,
kemudian tarikan dilepaskan, maka pegas akan bergerak bolak-balik melalui suatu titik setimbang

a b c

Simpangan dari pegas, dapat digambarkan dalam suatu fungsi sinusoida. Jika pada posisi
awal, titik yang melakukan getaran harmonik sederhana pada sudut awal θo, maka persamaan
simpangannya dapat dinyatakan menjadi:
y = A sin (θ +θo)
y = A sin (ω . t + θo)
y = A sin ( 2 . π . f . t + θo,)
 2π 
y = A sin  T t + θ o 
 
t θ 
y = A sin 2 π  + o 
 T 2π 
y = A sin 2 π ϕ

114 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 114 12/11/2013 17:26:30


Keterangan:
y = simpangan (m)
A = amplitudo (m) = simpangan terbesar
θ = sudut fase (rad ) dimana 360° = 2 π radian

θ = ω t =2πf.t = t, f =frekuensi (Hz), T= periode (s)
T
ω = kecepatan sudut (rad/s), ϕ =fase getaran =  t + θ o 
 T 2π 
 

Jika suatu titik telah bergetar dari t1 ke t2 dimana t2 > t1 maka beda fase yang dialami titik yang
bergetar tersebut adalah:
t −t
∆ ϕ = ϕ2 – ϕ1 = 2 1 , ∆ ϕ = beda fase
T
Dua kedudukan suatu titik dapat dikatakan sefase atau berlawan fase jika beda fase yang
dimilikinya adalah:
Sefase ∆ϕ = 0, 1, 2, 3, ......n
1 1 1 1
Berlawanan fase ∆ ϕ = , 1 , 2 . . (n+ ) , dengan n = bilangan cacah = 0,1,2,3, . .
2 2 2 2

Persamaan kecepatan dan percepatan dapat diturunkan dari persamaan umum simpangan
gerak harmonik sederhana.
Persamaan simpangan
y = A sin (ω . t) dimana ymak = A

Persamaan kecepatan
dy
v= = A .ω cos (ω . t) dimana v mak = A ω
dt
Persamaan percepatan

a = dv = – A .ω2 sin (ω .t) dimana a mak = A ω2


dt
Keterangan:
v = kecepatan suatu titik pada gerak harmonik sederhana (m/s)
a = percepatan pada suatu tititk pada gerak harmonik sederhana (m/s2)

Energi kinetik gerak harmonik sederhana dirumuskan sebagai berikut.


1
Ek = mv2
2
1
= m (ω . A cos ω t)2
2
1
= m ω2 A2 cos2 ω t
2
1
= 2 k A2 sin2 ω t

Ringkasan Materi Fisika 115

detik-detik jelang un sma fisika .indd 115 12/11/2013 17:26:31


Energi potensial gerak harmonik sederhana dinyatakan
1
Ep = k y2
2
1
= k (A sin ω t)2
2
= 1 k A2 sin2 ω t
2
Energi total/mekanik gerak harmonik sederhana dirumuskan:
E = Ep + Ek
1 1
E = k A2 sin2 ω t + k A2 cos2 ω t
2 2
1
= k A2 ( sin2 ω t + cos2 ω t)
2
1
= k A2
2
Hubungan kecepatan dan simpangan dapat dinyatakan dengan persamaan :
v=ω ( A2 − y 2 )

Periode dan Frekuensi Pegas


Periode dan frekuensi pegas yang melakukan gerak harmonik sederhana dinyatakan sebagai
berikut.
m
T=2π
k
1 1 k
f = T = 2π m
Keterangan:
T = periode (s)
f = frekuensi (Hz)
m = massa beban (kg)
k = konstanta pegas (N/m)
Jika pegas tersebut disusun seri atau paralel, maka nilai konstanta penggantinya ditentukan
dengan menggunakan persamaan berikut.
Susunan Seri
1 1 1
= + + ...
k seri k1 k2

116 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 116 12/11/2013 17:26:31


Susunan Paralel
kparalel = k1 + k2 + . . .

Periode Ayunan Sederhana


l
T = 2π
g
1
f=
T

K1

Ringkasan Materi Fisika 117

detik-detik jelang un sma fisika .indd 117 12/11/2013 17:26:31


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
4 USAHA DAN ENERGI

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2 Memahami gejala alam dan keteraturannya dalam Menentukan hubungan usaha dengan perubahan energi
cakupan mekanika benda titik, benda tegar, usaha, dalam kehidupan sehari-hari atau menentukan besaran-
kekekalan energi, elastisitas,impuls, momentum besaran yang terkait.
dan masalah Fluida.

A. Usaha
Usaha adalah besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut dapat
berpindah. Arah gaya searah perpindahan benda.

1. Usaha pada Gaya Mendatar

W = w sin α. s

Keterangan:
W = usaha ( joule )
F = gaya searah perpindahan benda ( N )
S = perpindahan benda ( m )

118 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 118 12/11/2013 17:26:32


2. Menghitung Usaha dari grafik.

W = Luas arsiran dibawah grafik F-S


= luas persegi panjang

B. Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja.
1. Energi Potensial ( Ep )
Energi potensial adalah energi yang dimiliki karena kedudukan atau posisi suatu benda terhadap
suatu titik acuan.
Ep = m . g . h
Keterangan:
Ep = energi potensial (joule)
m = massa ( kg )
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian terhadap titik acuan (m)

2. Energi Kinetik (Ek)


Energi kinetik merupakan energi yang dimiliki oleh benda bergerak.
1
Ek = m v2
2
Keterangan:
Ek = energi kinetik (joule)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan gerak suatu benda (m/s)
3. Energi potensial pegas
Energi pada pegas ketika gaya bekerja dan menyebabkan perubahan simpangan pada
pegas.
1 1
Ep = . k. ∆x2 atau Ep = . F . ∆x
2 2
Keterangan:
Ep = energi potensial pegas (joule)

Ringkasan Materi Fisika 119

detik-detik jelang un sma fisika .indd 119 12/11/2013 17:26:33


K = konstanta pegas (N/m)
∆x = pertambahan panjang (m)
F = gaya yang bekerja pada pegas (N)

4. Energi Potensial Gravitasi Newton


Energi yang berlaku untuk semua benda karena pengaruh gaya gravitasi Newton.
M. m
Ep = – G
r
Keterangan:
Ep = energi potensial gravitasi Newton (joule)
M = massa planet (kg) , m = massa benda (kg)
r = jarak benda ke pusat planet (m)
G = tetapan gravitasi universal = 6,672 x 10-11 N.m2/kg2.

Tanda bernilai negatif menunjukkan bahwa untuk memindahkan suatu benda yang melawan
pengaruh gaya gravitasi diperlukan sejumlah energi (joule).

C. Teorema Usaha-Energi dan Energi Mekanik


1. Teorema Usaha-Energi
Usaha yang dilakukan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan
perubahan energi pada benda tersebut.
V1 V2
m F m F

a. W = ∆ Ek ( Usaha = perubahan Energi Kinetik )


1
∑ F.S = Ek2 – Ek1 = m (v22 – v12 )
2
b. W = ∆Ep ( Usaha = perubahan Energi potensial )
∑ F.S = Ep2 – Ep1 = m g (h2 – h1 )
c. Wgrav = ∆Epgrav ( Usaha = perubahan Energi potensial gravitasi)
1 1
Wgrav = G M.m ( − )
r2 r1

2. Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi total yang dimiliki benda, dapat dinyatakan dalam sebuah
persamaan:
Em = Ep + Ek

120 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 120 12/11/2013 17:26:33


V1
h1

V2 h2

Energi mekanik sebagai energi total dari suatu benda bersifat kekal sehingga berlakulah hukum
kekekalan energi yang dirumuskan:
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
1 1
m.g.h1 + m v12 = m.g.h2 + m v22
2 2

D. Daya
Daya adalah kemampuan untuk mengubah suatu bentuk energi menjadi suatu bentuk energi
lain.
Besar daya dirumuskan
W F .S
P = = = F. v
t t
Keterangan:
P =daya (watt)
W =usaha (joule)
F = gaya ( newton )
t =waktu (s)
v = kecepatan ( m/s )

Suatu perbandingan antara energi atau daya yang dihasilkan dibandingkan dengan usaha atau
daya masukan disebut dengan efisiensi :
W P
η = out x 100 % = out x 100 %
Win Pin
dimana η = efisiensi (%)
Keterangan:
Wout = usaha yang dihasilkan (joule)
Win = usaha yang dimasukkan atau diperlukan (joule)
Pout = daya yang dihasilkan (watta)
Pin = daya yang dimasukkan atau dibutuhkan (watt)

Ringkasan Materi Fisika 121

detik-detik jelang un sma fisika .indd 121 12/11/2013 17:26:33


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
5 MOMENTUM, IMPULS DAN
TUMBUKAN

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2 Memahami gejala alam dan keteraturannya dalam Menentukan besaran-besaran fisis yang terkait dengan
cakupan mekanika benda titik, benda tegar,usaha, tumbukan, impuls atau hukum kekekalan momentum
kekekalan energi, elastisitas,impuls, momentum
dan masalah Fluida.

A. Momentum dan Impuls


1. Momentum
Momentum adalah hasil kali massa dan kecepatan vektor suatu benda.
p = m.v
Keterangan:
p = momentum (kg m/s)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)

Resultan momentum p dari dua buah p1 dan p2 yang diapit sudut α

p = p12 + p 2 + 2 p1p cos α


2 2

2. Impuls
Impuls adalah gaya yang bekerja pada benda dan menyebabkan terjadinya perubahan
momentum.

122 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 122 12/11/2013 17:26:34


Impuls = F. ∆t (gaya x selang waktu)
F. ∆t = p2 – p1 = m . ∆ v = m (v2 – v1)

Gaya tendangan dapat menimbulkan


perubahan momentum

3. Menghitung Impuls dari grafik


F I = Luas arsiran dibawah grafik F-∆t
= luas persegi panjang

∆t ( sekon )

B. Hukum Kekekalan momentum


Kekekalan momentum menyatakan bahwa momentum benda sebelum tumbukan sama dengan
momentum benda setelah tumbukan.

VA VB VA’ VB’

p sebelum = p sesudah
p1 + p2 = p1 + p2
mA VA + mB VB = mAVA′ + mB VB′

C. Tumbukan
1. Tumbukan Lenting Sempurna
Setelah tumbukan kedua benda terpisah , energi kinetik tidak ada yang hilang dan momentum
tetap.
V1 V2 V1’ V2’
m1 m2

Rumus yang berlaku:


 Hukum kekekalan momentum
m1 V1 + m2 V2 = m1V1′ + m2 V2′

Ringkasan Materi Fisika 123

detik-detik jelang un sma fisika .indd 123 12/11/2013 17:26:35


 Koefisien Restitusi e = 1
(V1 ′ -V2' )
e= -
(V1 -V2 )
Keterangan:
m1,m2 = massa benda 1 dan 2 ( kg )
V1, V2 = kecepatan benda 1 dan 2 sebelum tumbukan
V1’, V2’ = kecepatan benda 1 dan 2 sesudah tumbukan
e = koefisien restusi

2. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali


Setelah tumbukan kedua benda bergabung jadi satu, energi kinetik ada yang hilang dan
momentum tetap.

V2 V1’= V2’= V’
V1
m1 m2 m1 m2

Rumus yang berlaku:


 Hukum kekekalan momentum
m1 V1 + m2 V2 = ( m1+ m2 ) V′
 Koefisien Restitusi e = 0
V1’= V2’
V1’= V2’= V’ = kecepatan benda 1 dan 2 sesudah tumbukan

3. Tumbukan Lenting Sebagian


Setelah tumbukan kedua benda terpisah, energi kinetik hilang sebagian dan momentum
tetap.
V1 V2 V1’ V2’
m1 m2 m1 m2

Rumus yang berlaku:


Hukum kekekalan momentum
m1 V1 + m2 V2 = m1V1′ + m2 V2′

Koefisien Restitusi 0 ≤ e ≤ 1
(V1 ′ -V2' )
e=-
(V1 -V2 )

124 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 124 12/11/2013 17:26:36


Tumbukan pada sebuah benda yang jatuh ke lantai
Ketika sebuah benda pada ketinggian h 1 dijatuhkan ke lantai sehingga memantul mencapai
ketinggian h2 dimana h2 < h1, Koefisien restitusi e benda dirumuskan sebagai berikut.

h2 V'
e= = 1
h1 V1

dimana V1’ = 2gh2 = kecepatan benda setelah pantulan

V1 = 2gh1 = kecepatan benda sebelum pantulan

D. Aplikasi Momentum, Impuls dan Tumbukan


1. Gaya Dorong Roket (Fdorong)
∆p  ∆m 
Fdorong = = v
∆t  ∆t 
 ∆m 
dimana  = massa bahan bakar yang keluar per satuan waktu
 ∆t 
v = kecepatan semburan bahan bakar ( m/s )

2. Kecepatan Peluru Balistik ( Vp )

mp Vp = ( mp+ mB ) V ′ V ’ = 2 g h
Keterangan:
mp = massa peluru
mB = massa balok
Vp = kecepatan peluru
V’ = kecepatn balok dan peluru
h = tinggi kenaikan peluru dan balok

Ringkasan Materi Fisika 125

detik-detik jelang un sma fisika .indd 125 12/11/2013 17:26:36


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
6 DINAMIKA ROTASI DAN
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Memahami gejala alam dan keteraturannya dalam Menentukan besaran-besaran fisis dinamika rotasi(torsi,
cakupan mekanika benda titik, benda tegar,usaha, momentum sudut, momen inersia, atau titik berat) dan
kekekalan energi, elastisitas, impuls, momentum penerapannya berdasarkan hukum IINewton dalam
dan masalah Fluida. masalah benda tegar.

A. Dinamika Rotasi
1. Momen Gaya.
Momen gaya atau torsi adalah hasil kali gaya F dan jarak terpendek arah garis kerja terhadap
titik tumpu (lengan momen gaya d ).

α
τ = d x F sin θ
θ = sudut antara d dan F
Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.

2. Momen Inersia Rotasi Benda Tegar


Momen inersia atau momen kelembaman benda terhadap sumbu putar yaitu penjumlahan
hasil kali masa tiap partikel dalam suatu benda tegar dengan kuadrat jaraknya dari sumbu.
a. Momen inersia pada partikel
I = m r2 ( satu partikel )
∑I = m1r12 +m2r22 + m3r32 +....... ( resultan momen inersia )
b. Momen inersia pada benda tegar
1
Batang berputar melalui salah satu ujung batang : I= ML2
3
1
Batang berputar melalui titik tengah batang : I= M
2

126 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 126 12/11/2013 17:26:44


1
Batang berputar melalui letak sumbu berjarak d dari tengah batang : I = ML2 + Md2
2 12
Bola pejal : I = 5 MR2 k = 2/5
2
Bola rongga : I = MR2 k = 2/3
3
1
Silinder pejal : I = MR2 k = ½
2
Cincin : I = MR2 k=1

3. Momentum Sudu t
Momentum sudut (L) adalah hasil kali momen kelembaman I dan kecepatan sudut ω. Momentum
sudut adalah suatu vektor yang tegak lurus terhadap bidang
L = I.ω

Hukum Kekekalan Momentum Sudut


I1ω1 = I2ω2

4. Penerapan Dinamika Rotasi pada Hukum Newton II dan Momen gaya


Hukum II Newton
∑ F = m. a
Momen gaya
∑τ = I . α
Percepatan sistem pada katrol
F −F
a = TARIK TAHAN
1
Σm + MKATROL
2
Kecepatan benda tegar pada bidang miring
2gh
v=
k +1
Percepatan pada bidang miring:
g. sinθ
a=
k +1

Ringkasan Materi Fisika 127

detik-detik jelang un sma fisika .indd 127 12/11/2013 17:26:44


Percepatan benda karena gaya F
F
a= m
1+ k

5. Energi Kinetik Rotasi


1
EK = I. ω2
2
Keterangan:
I = Momen inersia
ω = kecepatan sudut
Energi kinetik total benda yang bertranslasi dan berrotasi
1 1
EK = Ektrans + EKrot = mv2 + I.ω2
2 2
atau
1
EK = (k +1) mv2
2

B. Kesetimbangan Benda Tegar


Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan gaya resultan dan momen gaya resultan
sama dengan nol.
Kesetimbangan benda tegar dibedakan menjadi dua yaitu
1. kesetimbangan partikel, dan
2. kesetimbangan benda tegar.
1. Kesetimbangan Partikel
Partikel adalah benda yang ukurannya dapat diabaikan dan hanya mengalami gerak translasi
(tidak mengalami gerak rotasi).
Syarat kesetimbangan partikel ΣF = 0  ΣFx = 0 (sumbu X)
ΣFy = 0 (sumbu Y)
2. Kesetimbangan Benda
Syarat kesetimbangan benda : ΣFx = 0, ΣFy = 0, Σz = 0
3. Macam-macam Kesetimbangan
a. Kesetimbangan stabil/mantap
Kesetimbangan suatu benda dimana setelah gangguan yang diberikan pada benda dihentikan,
benda akan kembali ke posisi kesetimbangan semula. Gangguan yang dialaminya menaikkan
titik beratnya.
b. Kesetimbangan labil/goyah
Kesetimbangan pada suatu benda dimana setelah gangguan yang diberikan/dialami benda
dihentikan, maka benda tidak kembali ke posisi kesetimbangan semula, tetapi bahkan
memperbesar gangguan tersebut. Gangguan yang dialaminya menurunkan titik beratnya.

128 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 128 12/11/2013 17:26:45


c. Kesetimbangan indeferen/netral
Kesetimbangan pada suatu benda dimana setelah gangguan yang diberikan tidak mengubah
posisi benda. Gangguan yang dialaminya tidak menyebabkan perubahan titik beratnya.

4. Titik Berat
Setiap partikel memiliki berat. Resultan berat benda dinamakan gaya berat benda. Titik tangkap
gaya berat disebut titik berat.
a. Titik berat satu dimensi: massa m , berat w, panjang
Benda bermassa m1(x1, y1), m2(x2, y2), dan m3 (x3, y3).

Letak koordinat : ( xo, yo) = m1( x1 , y1 ) + m2 ( x 2 , y 2 ) + m3 ( x 3 , y 3 )


m1 + m2 + m3

Benda berupa panjang l : ( xo, yo) = l1( x1 , y1 ) + l2 ( x 2 , y 2 ) + l3 ( x 3 , y 3 )


l1 + l2 + l3
b. Titik berat benda dua dimensi berupa Luasan.
A x + A x + ..... A y + A y + ....
Letak koordinat : ( xo, yo) Xo = 1 1 2 2 Yo = 1 1 2 2
A1 + A2 + .... A1 + A2 + ....

c. Titik berat benda tiga dimensi berupa Ruang/Volume V, titik berat gabungan :
V1 y1 + V2 y 2 + ....
Letak koordinat : ( xo, yo) Xo = V1 x1 + V2 x 2 + ..... Yo =
V1 + V2 + .... V1 + V2 + ....

Titik berat beberapa benda homogen


1 2R
1. Busur lingkaran Yo =
2 π
1 4R
2. Bidang lingkaran Yo =
2 3π
1 R
3. Selimut 2 lingkaran Yo =
2
t
4. Selimut kerucut Yo =
3
t
5. Kerucut Pejal Yo =
4
1 3R
6. 2 bola Pejal Yo = R = Jari-jari t = tinggi
8

Ringkasan Materi Fisika 129

detik-detik jelang un sma fisika .indd 129 12/11/2013 17:26:45


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
7 FLUIDA

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2 Memahami gejala alam dan keteraturannya dalam Menjelaskan hukum-hukum yang berhubungan dengan
cakupan mekanika benda titik, benda tegar,usaha, fluida statik atau fluida dinamik dan penerapannya dalam
kekekalan energi, elastisitas,impuls, momentum kehidupan sehari-hari.
dan masalah Fluida.

Fluida merupakan istilah untuk zat alir. Zat alir dibatasi pada zat mengalirkan seluruh bagian-
bagiannya ke tempat lain dalam waktu yang bersamaan. Penggolongan fluida menurut sifat-sifatnya
dibedakan menjadi fluida ideal dan fluida sejati.
• Fluida ideal adalah fluida yang tidak kompresibel (volumenya tidak berubah karena perubahan
tekanan) dan berpindah tanpa mengalami gesekan.
• Fluida sejati adalah fluida yang kompresibel dan berpindah dengan mengalami gesekan

Gaya-gaya yang bekerja pada fluida


• Kohesi, yaitu gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang sejenis
• Adhesi, yaitu gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang tidak sejenis
• tegangan permukaan, yaitu gaya pada permukaan fluida.

A. Fluida Diam (Statis)


1. Tekanan Hidostatis Ph

130 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 130 12/11/2013 17:26:46


Ph = ρ. g. H
F
P=
A
dimana P = Tekanan A = luas alas
Tekanan Mutlak Pt
Pt = P0 + ρgh
P0 = Tekanan Udara luar

2. Hukum Pascal.
Bila zat cair dalam ruang tertutup dibenkan gaya maka tekananya di teruskan ke segala arah
sama kuat

Rumus:
F1 F2
=
A1 A2
dimana F1, F2 = gaya pada penampang 1 dan 2 dan A1, A2 = luas penampang 1 dan 2 (A = π R2)
Penggunaan hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari: dongkak hidrolik, mesin pengangkat
mobil hidrolik, pompa hidrolik.

3. Hukum Archimides
Benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya kedalam zat cair akan mendapat gaya keatas
seberat zat cair yang dipindahkan.

FA = V Tercelup . ρf .g
V T = volume benda yang tercelup
ρf = massa jenis fluida/ air
g = gravitasi bumi ( 10 m/s2 )
FA = Wu – Wf
FA = gaya keatas ( N )
Wu = berat benda di udara ( N )
Wf = berat benda dalam zat cair ( N )

Ringkasan Materi Fisika 131

detik-detik jelang un sma fisika .indd 131 12/11/2013 17:26:47


4. Kapilaritas
Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya cairan di dalam pipa kapilar atau pipa kecil. Gejala
kapilaritas disebabkan adanya gaya kohesi dan adhesi.
2γ cos θ w
h= γ=
ρgr 2.l
ρ = massa jenis zat cair
y = tinggi permukaan zat cair
θ = sudut kontak
γ = tegangan permukaan
r = jari-jari pipa kapiler
g = percepatan gravitasi

B. Fluida Dinamis
1. Hukum Kontinuitas
A1 A2
V1 V2
A1 v1 = A2 v2 = Q = V/t
2 2
V1 A2  R2   d2 
= = =
V2 A1  R1   d1 
Keterangan:
A1, A2 = Luas penampang besar dan kecil
v1, v2 = kecepatan aliran fluida pd penampang besar dan kecil
Q = debit aliran ( m3/s )
V, t = Volume ( m3 ) dan waktu ( s )

2. Persamaan Bernoulli

1 1
P1 + ρ gh1 + ρ v12 = P2 + ρ gh2 + ρ v22
2 2
Keterangan:
P1,P2 = tekanan dititik 1 dan 2 ( N/m2 )
h1,h2 = ketinggian di titik 1 dan 2 ( m )

132 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 132 12/11/2013 17:26:47


3. Penerapan Hukum Bernoulli
a. Laju pancaran air dari dinding tangki yang bocor

v = 2.g.h1 h1 = kedalaman bocor


Jarak mendatar maksimum x jatuhnya air di tanah.
x = 2. h1 h2 . h2 = ketinggian bocor

b. Gaya Angkat Pesawat


1
F = ∆P.A = ρ A(v12 – v22) v1 > v2 & P1< P2
2
∆P = P2 – P1
Keterangan:
P1 ,P2= tekanan udara di atas dan dibawah sayap pesawat
v1, v2 = laja aliran udara di atas dan dibawah sayap pesawat

c. Venturimeter
Venturimeter adalah alat untuk mengukur kecepatan air
P1
P2 h
A1 A2
V1 V2
1
∆P = ρ (v 2 – v12)
2 AIR 2
∆P = P1 – P2 = ρAIR g∆h
A1 v1 = A2. v2

d. Venturimeter Manometer
A1 A2
V1 V2
P1 h

∆P = ½ ρAIR (v22 – v12)


∆P = P1 –P2 = ρAR g∆h
A1 v1 = A2. v2

e. Tabung Pitot
Tabung pitot adalah alat untuk mengukur kecepatan v angin atau gas

Ringkasan Materi Fisika 133

detik-detik jelang un sma fisika .indd 133 12/11/2013 17:26:48


1
ρANGIN v2 = ρAR g.h
2
ρAR = massa jenis air raksa

C. Fluida Sejati
1. Hukum Stokes
Besarnya gaya gesekan F yang dialami benda berbentuk bola dalam fluida sejati (kekentalan
diperhitungkan ).
F = 6πη r v
Keterangan:
η = koefisien viskositas
r = jari-jari bola
v = kecepatan bola
Viskositas / kekentalan dapat dibayangkan sebagai gesekan antara satu bagian dengan bagian
yang lain dalam fluida
2. Kecepatan Terminal vT
Kecepatan terminal adalah kecepatan maksimum benda di dalam fluida
2.g.R 2
vT = ( ρB − ρF )

Keterangan:
vT = kecepatan terminal
ρB = massa jenis benda
ρF = massa jenis fluida

134 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 134 12/11/2013 17:26:48


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
8 TEORI KINETIK GAS

NO KOMPETENSI INDIKATOR
3 Memahami konsep kalor dan prinsip konservasi Menjelaskan persamaan umum gas ideal pada berbagai
kalor, serta sifat gas ideal,dan perubahannya proses termodinamika dan penerapannya.
yang menyangkut hukum termodinamika dalam
penerapannya pada mesin kalor.

Sifat-sifat gas ideal


1. Terdiri atas partikel yang banyak sekali dan bergerak sembarang.
2. Setiap partikel mempunyai masa yang sama.
3. Tidak ada gaya tarik menarik antara partikel satu dengan partikel lain.
4. Jarak antara partikel jauh lebih besar dibanding ukuran sebuah partikel.
5. Jika partikel menumbuk dinding atau partikel lain, tumbukan dianggap lenting sempurna.
6. Hukum Newton tentang gerak berlaku.
7. Gas selalu memenuhi hokum Boyle-Gay Lussac

A. Persamaan Gas Ideal


m
PV=nRT=NkT n= N = n. NA
MR
Keterangan:
P = tekanan ( pascal = N/m2 )
N = jumlah Partikel
T = suhu mutlak ( kelvin )
MR = Massa molekul relatif
V = volume ( m3 )
Tetapan Boltzman k = R/NA = 1,38 x 10-23 JK-1
R = tetapan umum gas = 8314 J kmol-1K-1
NA = Bil. Avogadro = 6,02 x 1026 molekul/kmol
n = jumlah mol

Ringkasan Materi Fisika 135

detik-detik jelang un sma fisika .indd 135 12/11/2013 17:26:49


1. Massa Jenis
P . MR
ρ=
R .T
2. Proses dalam Gas Ideal
a. Isotermik (suhu tetap )
P1.V1 = P2. V2
b. Isobarik (tekanan tetap)
V1 T1
=
V2 T2
c. Isokhorik (volume tetap)
P1. P2
=
T1 T2
d. Adiabatik (Q tetap, tidak terjadi perubahan kalor
P1.V1γ = P2. V2γ
T1.V1γ-1 = T2. V2γ-1 γ = konstanta laplace = 1,4

P1.V1 P2 .V2
Persamaan Boyle-Gay Lussac : =
T1 T2

B. Azas Ekuipartisi Energi


1. Tekanan dan Energi Kinetik
2 N
P = Ek
3 V
2. Energi Kinetik Rata-rata
3
Ek = k T
2
Keterangan:
T= suhu (kelvin)
k = 1,38 x 10-23 JK-1
Ek1 T1
Perbandingan Energi kinetik = jika suhu berubah dari T1 ke T2
Ek2 T2
3. Kelajuan Efektif
3k T 3 RT 3P _
vRMS = = = = v2
mo MR ρ
_
∑( N i v i 2 )
v2 =
N
v1 T1
 Jika massa gas tetap = T2 vRMS = kelajuan efektif ( m/s )
v2
v1 P1
 Jika massa jenis tetap = P = tekanan ( Pa )
v2 P2

136 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 136 12/11/2013 17:26:49


Keterangan:
T = suhu mutlak ( kelvin )
N. Ek = Energi kinetik total
mo = massa molekul gas
Ek = Energi kinetik rata-rata/molekul
ρ = massa jenis gas ( kg/m3 )
MR = massa molekul relatif

4. Prinsip Ekuipartisi Energi

Ek = f.( 3 k T )
2
Keterangan:
f = derajat kebebasan
f = 1 monoatomik (He)
f = 2 diatomik O2 ( 300 -1000 K )
f = 5 diatomik ( T > 1000 K )
5. Energi Dalam
U = N .Ek

Ringkasan Materi Fisika 137

detik-detik jelang un sma fisika .indd 137 12/11/2013 17:26:49


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
9 TERMODINAMIKA

NO KOMPETENSI INDIKATOR
3 Memahami konsep kalor dan prinsip konservasi Menentukan besaran fisis yang berkaitan dengan proses
kalor, serta sifat gas ideal, dan perubahannya termodinamika pada mesin kalor.
yang menyangkut hukum termodinamika dalam
penerapannya pada mesin kalor.

A. Usaha dan Proses Termodinamika


1. Usaha Luar
V2

W= ∫ pdV
V1

W = p∆V
Keterangan:
W = usaha yang dilakukan pada gas
∆V= perubahan volume

2. Usaha pada Termodinamika Gas


a. Proses Isobarik
p1 = p2 = p W = p∆V = p (V2 – V1)
Keterangan:
W = usaha luar (J)
P = tekanan (Pa)
V1 = volume awal (m3)
V2 = volume akhir (m3)

b. Proses Isokhorik
V1 = V2 = V W=0
c. Proses Isotermis
 V2 
T1 = T2 = T W = n R T ln  
 V1 

138 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 138 12/11/2013 17:26:51


Keterangan:
n = jumlah mol gas (mol)
R = tetapan umum gas = 8,314 J/mol K T = suhu mutlak gas (K)

d. Proses Adiabatik
1
W=
γ −1
[p1.V1 − p2 .V2 ]
W = 3/2 n R ∆T
Cp
γ=
CV

B. Hukum I Termodinamika dan Penerapannya


1. Persamaan Hukum I Termodinamika
Q = W + ∆U
Keterangan:
Q = + sistem terima kalor W = + sistem melakukan Usaha
Q = - sistem lepas kalor W = - sistem dilakukan Usaha

2. Penerapan Hukum I Thermodinamika

a. Proses Isotermis (suhu tetap)


 V2 
∆U = 0 sehingga W = Q = n R T ln  V1 

b. Proses Isokhorik (volume tetap)


W = 0 sehingga ∆U = QV = CV. ∆T = n.CV,m. ∆T = m. cV.∆T
c. Proses Isobarik (tekanan tetap)
Q = W + ∆U
Q = p∆V + ∆U
d. Proses Adiabatik
Q = 0 sehingga ∆U = - W

3. Energi dalam
∆U = Q – W
Perubahan energi dalam gas juga dapat dinyatakan sebagai berikut:
a. Gas monoatomik
3 3
∆U = n.R∆T = n.R.(T2 − T1 )
2 2
b. Gas diatomik
5 5
∆U = n.R∆T = n.R.(T2 − T1 )
2 2

Ringkasan Materi Fisika 139

detik-detik jelang un sma fisika .indd 139 12/11/2013 17:26:51


4. Kapasitas Kalor dan Tetapan Laplace
a. Kapasitas Kalor
Q Q
CV = V dan Cp = p
∆T ∆T
Cp – Cv = R

b. Tetapan Laplace
C
γ= p
CV

C. Siklus Proses Termodinamika dan Efisiensi Mesin Carnot


Jika dalam sistem kalor yang diserap adalah Q1 pada suhu T1 dan kalor yang dibuang adalah Q2
pada suhu T2 maka besar usaha W dapat dinyatakan dengan persamaan:
W = Q1 – Q2
1. Efisiensi Mesin Kalor dari Carnot
W Q T
η = = 1− 2 = 1− 2
Q1 Q1 T1

T1' 1− η
=
T1 1 − η'
T1,T1’ = suhu tinggi mula-mula dan akhir

2. Mesin Pendingin
Koefisien daya guna mesin pendingin:
Q Q2 T
Kp = 2 = = 2
W Q1 − Q2 T1 − T2

D. Hukum II Termodiamika
1. Rudolf Clausius
Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak
secara spontan kalau kembalinya.
2. Kelvin Planck (Perpatom Mobiles II)
Tidak mungkin suatu mesin itu mengisap panas dari reservoir dan mengubah seluruhnya
menjadi usaha.
3. Entropi
∆Q
∆S =
T
Entropi merupakan ukuran banyaknya energi kalor yang tidak dapat diubah menjadi usaha.
Dari semua mesin yang bekerja dengan menyerap kalor dari reservoir panas dan membuang
kalor pada reservoir dingin efisiensinya tidak ada yang melebihi efisiensi mesin carnot.

140 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 140 12/11/2013 17:26:51


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
KELAS
XII

1 GELOMBANG MEKANIK

NO KOMPETENSI INDIKATOR
4 Menganalisis konsep dan prinsip gelombang, optik Menentukan ciri-ciri dan besaran fisis pada gelombang.
dan bunyi dalam berbagai penyelesaian masalah
Menjelaskan berbagai jenis gelombang elektromagnet serta
dan produk teknologi.
manfaat atau bahayanya dalam kehidupan sehari-hari.

A. Gelombang dan Sifatnya


• Gelombang adalah getaran yang merambat. Energinya ikut merambat sedangkan medium-
nya tidak ikut merambat

B. Pembagian Gelombang
1. Berdasarkan Arah Getaran dan Arah Perambatannya
a. Gelombang Tranversal
Gelombang tranversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus arah rambatnya,
contohnya gelombang tali.
Keterangan:
a. bukit gelombang
b. lembah gelombang
c. puncak gelombang
d. dasar gelombang

b. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatnya, contohnya gelombang bunyi.

Ringkasan Materi Fisika 141

detik-detik jelang un sma fisika .indd 141 12/11/2013 17:26:52


λ

a. regangan gelombang
b. rapatan gelombang
Panjang gelombang adalah jarak satu regangan dan satu rapatan gelombang yang berurutan.
1 λ
v = λ .f dengan f = , maka v = , T adalah periode f = frekuensi
T T
2. Berdasarkan Medium Perambatannya
a. Gelombang mekanik adalah gelombang yang merambat memerlukan zat perantara.
Contoh gelombang mekanik adalah bunyi, gelombang pada tali.
b. Gelombang elektromagnet adalah gelombang yang merambat tanpa memerlukan zat
perantara.
Contohnya adalah gelombang cahaya, gelombang radio.
3. Berdasarkan Amplitudo
a. Gelombang Berjalan

yp = A sin (ωt ± kx)


Keterangan:
yp = simpangan
λ = panjang gelombang
A = Amplitudo
t = waktu
k = bilangan gelombang = 2π/λ = 2πf/λf = ω/v
x = jarak v: cepat rambat gelombang
λ ω
v=λ . f v= v=
T k
t x
Sudut fase θ p = 2π ( − )
T λ
∆x
Beda fase ∆φ =
λ

142 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 142 12/11/2013 17:26:53


b. Gelombang Stasioner
Perpaduan atau interferensi dua gelombang yang memiliki amplitudo dan frekuensi sama
dengan arah perambatan berbeda.
1) Gelombang Stasioner pada Dawai dengan Ujung Bebas

y1: gelombang datang


y2: gelombang pantul
o : titik asal getaran
B : ujung bebas tali
C : dinding pemantul
P : titik berjarak x dari C
l : jarak titik asal o ke C

Persamaan simpangan di titik p


 x t
y p = 2 A cos2π   sin2π = 2 A cos kx sin ω t
 λ T
Amplitudo gelombang stasioner di titik p
 x
Ap = 2 A cos2π   = 2 A cos kx
 λ
Letak perut dari dinding pemantul :
1
x = (n-1) λ, dengan n = 1, 2, 3
2
Letak simpul dari dinding pemantul :
1
x = (2n - 1) λ, dengan n = 1, 2, 3
4

2) Gelombang Stasioner pada Dawai dengan Ujung terikat

y1: gelombang datang


y1 y2
C y2: gelombang pantul
p o : titik asal getaran
o B
B : ujung terikat tali
C : dinding pemantul
l x P : titik berjarak x dari C
l : jarak titik asal o ke C

Persamaan simpangan di titik p


 x t
y p = 2 A sin2π   cos2π   = 2 A sin kx cos ω t
 λ T
Amplitudi gelombang stasioner di titik p :
 x
Ap = 2 A sin2π   = 2a sin kx
 λ

Ringkasan Materi Fisika 143

detik-detik jelang un sma fisika .indd 143 12/11/2013 17:26:53


Letak perut dari dinding pemantul
1
x = (2n - 1) λ, dengan n = 1, 2, 3
4
Letak simpul dari dinding pemantul :
x = n(1/2 λ), dengan n = 1, 2, 3

B. Cepat rambat Gelombang Transversal pada Tali


Percobaan Melde, cepat rambat gelombang transversal pada dawai :
F m ρV
v= dengan: µ = = = ρA
µ l l

C. Energi Gelombang
Energi gelombang merupakan energi potensial maksimum getaran, yaitu:
1 1 E
E = ky m2 = m ω 2 y m2 = 2π 2 mf 2 y m2 P =
2 2 t
Keterangan:
m = massa (kg)
ym = amplitudo (m)
E = energi
F = frekuensi (Hz)
k = konstanta gelombang
t = waktu

D. Sifat-Sifat Gelombang
1. Pemantulan Gelombang.
2. Pembiasan gelombang
3. Pemantulan Sempurna
4. Interferensi Gelombang
5. Dispersi
6. Difraksi
7. Polarisasi

144 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 144 12/11/2013 17:26:53


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
2 GELOMBANG CAHAYA

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Menganalisis konsep dan prinsip gelombang, optik Menentukan besaran-besaran fisis pada peristiwa inter-
dan bunyi dalam berbagai penyelesaian masalah ferensi dan difraksi.
dan produk teknologi.

A. Interferensi Celah Ganda


Interferensi terjadi bila kedua gelombang mempunyai beda fase konstan (koheren), dan memiliki
amplitudo sama.
o Syarat interferensi konstruktif (pita terang)
∆x = d sin θ = λ, 2λ, 3λ, ....
dp
d sin θ = n λ atau =nλ
l
untuk n = 1, 2, 3, ...
d = lebar celah, p = jarak pita terang ke terang pusat
o Syarat interfensi destruktif (pita gelap)
∆x = d sin θ = 1
2 λ , 23 λ , 25 λ , ....
1 dp 1
d sin θ = (n - ) λ atau = (n − ) λ
2 l 2
untuk n = 1, 2, 3, ...
d = lebar celah, p = jarak pita gelap ke terang pusat

B. Difraksi Cahaya
Pembelokan lenturan cahaya saat melewati celah
1. Difraksi Celah Tunggal
• Garis-garis gelap: d sin θ = n λ
1
• Garis-garis terang: dsin θ = (n- )λ
2

Ringkasan Materi Fisika 145

detik-detik jelang un sma fisika .indd 145 12/11/2013 17:26:54


Keterangan:
d = lebar celah
θ = sudut deviasi
n = 1, 2, 3, ...
λ = panjang gelombang cahaya yang digunakan

2. Difraksi Celah Banyak/Kisi


d sin θ = n λ
Interferensi saling menguatkan (terang)
N = banyaknya goresan / cm
1
d = jarak dua celah =
N
n = 1, 2, 3, ..... (orde difraksi)
Difraksi dan alat optik
Minimum pertama pola difraksi akibat lensa diberikan oleh rumus:
1,22 λ
D = diameter lensa θ= D

1,22 λ
sin θ = θ = sudut resolusi alat (rad)
D

C. Polarisasi
Polarisasi adalah peristiwa terserapnya sebagian atau seluruhnya arah getar gelombang cahaya
yang terjadi pada gelombang transversal. Polarisasi dapat terjadi akibat penyerapan, pemantulan,
hamburan dan pembiasan ganda.
1. Hukum Mallus
Perbandingan intensitas cahaya sebelum dan sesudah melewati
1
Hukum Malus : I =I1 cos2 θ = I cos2 θ
2 o
Keterangan:
I = intensitas sinar setelah melewati analisator
I1 = intensitas sinar setelah melewati polarisator
Io = intensitas sinar sebelum melewati polarisator

2. Hukum Brewster
n
tan l p = 2
n1
Keterangan:
ip = sudut polarisasi
n1 = indek bias sinar datang
n2 = indek bias sinar bias

146 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 146 12/11/2013 17:26:55


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
3 GELOMBANG BUNYI

NO KOMPETENSI INDIKATOR
4 Menganalisis konsep dan prinsip gelombang, optik Menentukan intensitas atau taraf intensitas bunyi pada
dan bunyi dalam berbagai penyelesaian masalah berbagai kondisi yang berbeda.
dan produk teknologi
Menentukan besaran-besaran fisis yang berkaitan dengan
peristiwa efek Doppler.

A. Cepat Rambat Bunyi


Cepat rambat bunyi tergantung pada sifat sifat medium perambatannya.
1. Cepat rambat gelombang bunyi dalam zat cair
B
v=
ρ
Keterangan:
B = modulus Bulk zat cair (Nm-2)
ρ = massa jenis zat cair (kgm-3)
2. Cepat rambat gelombang bunyi dalam zat padat
E
v=
ρ
E: modulus Young (Nm-2)
3. Cepat rambat gelombang bunyi dalam gas
RT
v= γ
M
Keterangan:
R = tetapan umum gas = 8,3 J/mol K M = massa molekul relatif gas
T = suhu mutlak (K) γ = konstanta laplace

Ringkasan Materi Fisika 147

detik-detik jelang un sma fisika .indd 147 12/11/2013 17:26:56


B. Dawai dan Pipa Organa Sebagai Sumber Bunyi
1. Pola gelombang pada senar/ dawai
p

S S

L
1
l = (n + 1) λ n
2
n +1 F
fn = dengan n = 0,1, 2
2l µ

Perbandingan frekuensi adalah:


fo : f1 : f2: ... = 1 : 2 : 3 : ...
Keterangan:
fo= frekuensi nada dasar n = 0
f1= frekuensi nada atas pertama n = 1
f2= frekuensi nada atas kedua n = 2
Jumlah perut gelombang = (n+1)
Jumlah simpul gelombang = (n+2)
2. Pola gelombang pada pipa organa terbuka
p p

1
l = (n + 1) λ n
2
v dengan n = 0,1,2,
fn = (n + 1).
2l

Perbandingan frekuensi adalah:


f0 : f1 : f2 : ... = 1 : 2 : 3: ...
Keterangan:
fo= frekuensi nada dasar
f1= frekuensi nada atas pertama
f2= frekuensi nada atas kedua
Jumlah simpul gelombang = (n+1), jumlah perut gelombang = (n+2)

148 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 148 12/11/2013 17:26:56


3. Pola gelombang pada pipa organa tertutup

1 v
l = (2n + 1) λ n dan fn = (n + 1). dengan n = 0,1,2,
4 2l
Perbandingan frekuensi adalah:
f0 : f1 : f2 : ... = 1 : 3 : 5: ...
Keterangan:
fo= frekuensi nada dasar
f1= frekuensi nada atas pertama
f2= frekuensi nada atas kedua
Jumlah simpul = jumlah perut = n + 1

C. Tabung Resonansi

I0 1 I1

4λ 4
air
air

Syarat terjadinya resonansi pada kolom udara suatu tabung:


Panjang kolom udara kelipatan ganjil dari seperempat panjang gelombang.
1
ln = (2n-1) λ n = 1, 2, 3, …
4

D. Intensitas dan Taraf Intensitas Bunyi


1. Intensitas
Intensitas gelombang bunyi adalah energi yang dipindahkan persatuan luas persatuan waktu.
P
I=
A
Keterangan:
I = intensitas gelombang bunyi (Wm-2)
P = daya gelombang (W)
A = luas penampang (m2)
2. Taraf Intensitas Bunyi
I
TI = 10log
Io

Ringkasan Materi Fisika 149

detik-detik jelang un sma fisika .indd 149 12/11/2013 17:26:56


Keterangan:
TI = taraf intensitas (desibel = dB)
I = intensitas bunyi (Wm-2)
Io = intensitas ambang pendengaran = 10-12 wm-2

Taraf intensitas dari n sumber bunyi yang identik


TIn = TI1 + 10 log n
TI1 = taraf intensitas dari suatu sumber bunyi
TIn = taraf intensitas dari n sumber bunyi yang indentik
Taraf intensitas bunyi (TI) dan jarak suatu tempat dari sumber bunyi (r)
r
TI2 = TI1 − 20log 2
r1
TI1 = taraf intensitas sumber bunyi pada jarak r1
TI2 = taraf intensitas sumber bunyi pada jarak r1

E. Pelayangan Bunyi
Pelayangan bunyi adalah peristiwa interferensi yang terjadi akibat superposisi dari dua buah
gelombang dengan frekuensi yang sedikit berbeda dan merambat dalam arah yang sama.

Frekuensi pelayangan adalah: fp = |f1 –f2|


Dengan fp= frekuensi pelayangan (banyak pelayangan/sekon), f1= frekuensi gelombang 1, f2=
frekuensi gelombang 2.

F. Efek Doppler
Perubahan frekuensi bunyi yang diterima oleh pendengar sebagai akibat gerak relatif
pendengan dan sumber bunyi.
v ± vp
fp = . fs
v ± vs
Keterangan:
fp = frekuensi yang terdengar (Hz)
fs = frekuensi sumber bunyi (Hz)
vp = kecepatan gerak pendengar (ms-1)
vs= kecepatan gerak sumber bunyi (ms-1)
v = cepat rambat bunyi di udara (ms-1)
Perjanjian tanda untuk vp, vs, dan va:
• Bila pendengar (P) mendekati sumber (S), maka tanda vp : positif
• Bila pendengar (P) menjauhi sumber (S), maka tanda vp : negatif
• Bila sumber (S) mendekati pendengar (P), maka tanda vs : negatif
• Bila sumber (S) menjauhi pendengar (P), maka tanda vs : positif

150 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 150 12/11/2013 17:26:57


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
4 LISTRIK STATIS

NO KOMPETENSI INDIKATOR
5 Memahami konsep dan prinsip kelistrikan dan Menentukan besaran fisis fluks, potensial listrik, atau
kemagnetan dan penerapannya dalam berbagai energi potensial listrik, serta penerapannya pada kapasitas
penyelesaian masalah. keping sejajar atau pada rangkaian kapasitor.

A. Hukum Coulomb dan Medan Listrik


1. Besarnya Gaya Tarik dan Gaya Tolak Antar Muatan Listrik

q 1q 2 1
F=k k=
r 2 4πε
Keterangan:
F = Gaya Coulomb (N)
k = 9.109 N.m2/c2
ε = permitivitas bahan / medium
εr = permitivitas relatif bahan
q1, q2 = besar masing-masing muatan, nilainya selalu positif (C)
r = jarak kedua muatan (m)

2. Medan Listrik
Medan listrik adalah ruang disekitar muatan listrik yang masih dipengaruhi oleh gaya listrik
(gaya elektrostatis).

q -q

Ringkasan Materi Fisika 151

detik-detik jelang un sma fisika .indd 151 12/11/2013 17:26:58


Kuat medan listrik

k.q
E=
r2
Keterangan:
E = Kuat medan listrik (NC-1)
q = Muatan sumber (C)
r = Jarak suatu titik bermuatan q (m)

Kuat medan listrik untuk bola konduktor bermuatan.

A
R
B
.C

Apabila sebuah penghantar berbentuk bola dimuati listrik, maka muatan itu akan tersebar
merata pada seluruh permukaan bola.
• Di titik A ( r < R), E = 0
q
• Di titik B (tepat dipermukaan bola, r = R), E = k
r2
q
• Di titik C (r > R), E = k
r2
Hukum Gauss ditemukan berdasarkan pemahaman tentang konsep fluks listrik
q
Φ = E.A cos θ =
ε0
θ = sudut antara vektor E dan garis normal bidang A

B. Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik


1. Energi Potensial Ep

 1 1
WAB = k.q.q1  r − r 
 B A

WAB = EpB - EpA


WAB = q1 (VB – VA)

k . q. q 1
dengan Ep =
r

152 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 152 12/11/2013 17:26:58


Keterangan:
K = 9.109 Nm2C-2
WAB = usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan uji q1 dari titik A ke titik B dalam
medan listrik (joule)
r = jarak muatan uji ke muatan sumber (m)
q1= muatan uji (C)
q = muatan sumber (C)

Energi potensial dari beberapa sumber medan


A
+

rAB rAC

+ +
B rBC C
q .q q .q
Eptotal = k ( q A .q B + B C + A C )
r AB r BC r AC

2. Potensial listrik (V)


Potensial listrik adalah besarnya energi potensial tiap satuan muatan.
Ep q
V= 1 = k
q r
Keterangan:
V = potensial listrik (volt)
q = muatan
r = jarak terhadap muatan sumber
q1 = muatan uji (C)

3. Potensial untuk bola konduktor bermuatan

A
B .C

• Di titik A : VA = VB
k ..q
• Di titik B : VB =
R
q
• Di titik C : VC = k
r

Ringkasan Materi Fisika 153

detik-detik jelang un sma fisika .indd 153 12/11/2013 17:26:58


4. Hukum kekekalan energi mekanik dalam medan listrik
Benda bermuatan yang bergerak di dalam medan listrik tanpa pengaruh gaya lain dari luar,
memenuhi hukum kekekalan energi mekanik dalam medan listrik:
EKA + EPA = EKB + EPB
1
m VA2 + q VA = ½ m VB2 + q VB
2

C. Kapasitor
1. Kapasitas Kapasitor

+q –q

+ + – – –
+ –
+ – –
+ + – –

Luas = A
d

A
Co = ε o
d
ε ε
r oA
C=
d

q
C=
V

Keterangan:
C = kapasitas kapasitor (F)
q = muatan listrik (C)
V = potensial listrik (V)
C = kapasitas kapasitor dengan dielektrik (F)
Co= kapasitas kapasitor tanpa dielektrik (F)
εr= permitivitas relatif dielektrik atau permitivitas dielektrik (sering juga diganti dengan k)
εo = permitivitas vakum = 8,85 x 10-12 C2/Nm2
ε = permitivitas dielektrik (C2/Nm2)
A = luas keping
d = jarak kedua keping

154 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 154 12/11/2013 17:26:59


2. Kapasitas Kapasitor Bola
Kabel berisolasi
+q
– –
+ + –
– R1 + –
+ –q
– R2 + –
+ +
– –

R
C=
k

dengan R = jari-jari bola (m)

3. Susunan Kapasitor
a. Susunan Seri Kapasitor
Prinsip susunan seri kapasitor:
+ – + – + –
a + – b + – c + – d
+ – + – + –
+ – + – + –
C1 C2 C3

V
+ –

1 1 1 1
= + + ... +
C GAB C1 C2 Cn
vgab = v1 + v2 + v3

b. Susunan Paralel Kapasitor


Prinsip susunan paralel kapasitor
vgab = v1 + v2 + v3

+ ++ ++ ++ ++ ++ ++
qgab = q1 + q2 + q
V cgab = c1 + c2 + ... cn
– –– –– – C– –– –– ––
C1 2 C3

4. Energi yang tersimpan dalam kapasitor


2
1q 1 1 2
W= = qV = CV
2 C 2 2

Ringkasan Materi Fisika 155

detik-detik jelang un sma fisika .indd 155 12/11/2013 17:26:59


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
5 INDUKSI MAGNET

NO KOMPETENSI INDIKATOR
5 Memahami konsep dan prinsip kelistrikan dan Menentukan induksi magnetik di sekitar kawat berarus
kemagnetan dan penerapannya dalam berbagai listrik.
penyelesaian masalah.
Menentukan arah dan besar gaya magnetik (gaya Lorentz)
pada kawat berarus listrik atau muatan listrik yang
bergerak dalam medan magnet homogen.

A. Kuat Medan Magnet


1. Kawat Berarus Lurus.

t t
µ 0 .I
B=
2π .a

 Arah ibu jari menujukkan arus listrik


 Keempat jari dirapatkan arah putaran garis gaya
Keterangan:
B = induksi pada kawat panjang lurus ( T )
I = kuat arus ( ampere)
a = jarak titik ke penghantar (meter )

156 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 156 12/11/2013 17:27:00


2. Penghantar Melingkar Berarus
a. Pusat lingkaraan sejauh a

r
a
α B
I P

µ0 .I .a sin α
B=
2..r 2
Keterangan:
B = induksi magnetik di titik P
r = sisi miring (m)
i = kuat arus ( A )
a = jari-jari ( m )
α= sudut antara sumbu lingkaran dengan sisi miring

b. Pusat lingkaran
µ 0 .I µ .I .N
B= Apabila jumlah lilitan N, maka B = 0
2.α 2α
c. Pusat dan Ujung Solenoida

µ 0 .I .N 1 µ 0 .N .I
Bp = BQ =
L 2 L

Keterangan:
N = jumlah lilitan dan
L = panjang solenoid
Titik P di pusat solenoida
Titik Q di ujung solenoida

3. Di sumbu Toroida

µ 0 .N .I
B=
2.π .a

Ringkasan Materi Fisika 157

detik-detik jelang un sma fisika .indd 157 12/11/2013 17:27:01


B. Gaya Magnetik
1. Gaya Lorentz pada penghantar berarus listrik

F = i.B. l sin θ

2. Gaya antara Dua Kawat Pararel

I1 I2
B1
F1 F2
B2

µ0 .I1.I2
F= .l
2.π .a
Keterangan:
F = gaya tarik atau gaya tolak menolak (N)
F
= gaya per satuan panjang (N/m)
l
I1 = kuat arus pada penghantar 1 ( ampere )
I2 = kuat arus pada penghantar 2 ( ampere )
a = jarak antar kedua penghantar ( m )

3. Gaya lorentz Pada Partikel Bermuatan Listrik

Ibu jari menunjukkan arah gerak partikel v, keempat jari yang di buka menunjukkan arah in-
duksi magnetik( B) dan gaya lorentz (F) ditunjukkan arah dorongan telapak tangan.
F = q v B sin θ
Keterangan:
q = muatan listrik (coulomb)
v = kecepatan partikel (m/s)

158 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 158 12/11/2013 17:27:01


B = induksi magnetik ( T )
Θ = sudut antara arah v dengan arah B

4. Penerapan spectrometer dan siklotron.


Penerapan Gaya Lorentz: galvanometer, motor listrik, spektrometer massa, seklotron dan
pengeras suara
Lintasan partikel bermuatan dalam medan magnet. Gaya mengarah menuju pusat lingkaran.
v2
Fs = FL m =q v B
R
m.v
R=
B .q

Keterangan:
R = jari-jari lintasan (m)
q = muatan listrik ( C )
m = massa partikael (kg)
B = induksi magnetik (T)
v = kecepatan (m/s)

Ringkasan Materi Fisika 159

detik-detik jelang un sma fisika .indd 159 12/11/2013 17:27:02


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
6 INDUKSI ELEKTROMAGNET

NO KOMPETENSI INDIKATOR
5 Memahami konsep dan prinsip kelistrikan dan Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi GGL
kemagnetan dan penerapannya dalam berbagai induksi atau prinsip kerja transformator.
penyelesaian masalah.
Menentukan besaran-besaran fisis pada rangkaian arus
bolak-balik yang mengandung resistor, induktor,dan
kapasitor.

A. Gaya Gerak Listrik ( GGL ) Induksi


1. Fluks Magnetik

normal n B
Φ = ∫ B A = ∫ B cos θ . dA = BA cos θ ε
⊥ B cos θ

Bidang (luas = A)

2. Hukum Faraday
∆Φ ∆Φ dΦ
ε= − atau ε = −N atau ε = −N
∆t ∆t dt
Keterangan:
ε = ggl induksi (V)
N = jumlah lilitan (kumparan)

3. GGL pada Kawat yang Bergerak Dalam Medan Magnet

B
ε =
v

160 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 160 12/11/2013 17:27:03


Keterangan:
L = panjang penghantar
B = besar induksi magnetik
v = kecepatan gerak penghantar

4. GGL pada generator


ε = NABω sin ω t atau ε = ε m sin ω t
ε = ggl induksi (V)
Keterangan:
εm = ggl induksi maksimum (V)
N = jumlah lilitan
B = besar induksi magnet (T)
A = luas bidang kumparan (m2)
t = waktu (s)
ω = kecepatan sudut (rad/s)

5. GGL Induktansi Diri pada Kumparan


dI ∆I 2
ε = −L = −L L = µo N A
dt ∆t

Keterangan:
ε = ggl induksi diri (V)
dI
= laju perubahan kuat arus listrik (A/s)
dt
L = Induktansi diri kumparan (H)
N = jumlah lilitan
I = Kuat arus listrik (A)
µo = permeabilitas vakum/udara (4πx10-7wb/Am)

6. Energi yang tersimpan dalam induktor


1 2 W = energi tersimpan (J)
W= LI
2 L = induksi diri (H)
I = kuat arus listrik (A)

7. Transformator
Vs N P Is Np
= s η = s x100% =η
Vp N p Pp Ip Ns

Keterangan:
Is = Kuat arus pada kumparan sekunder (A)
η = efisiensi trafo

Ringkasan Materi Fisika 161

detik-detik jelang un sma fisika .indd 161 12/11/2013 17:27:03


Ip = Kuat arus pada kumparan primer (A)
Ns= jumlahl ilitan kumparan sekunder
Vs = tegangan sekunder atau sisi beban (V)
Np= jumlah lilitan kumparan primer
Vp = tegangan primer atau sumber (V)
Ps = Daya pada kumparan sekunder (W)
Pp = Daya pada kumparan primer (W)

B. Arus Bolak-Balik
1. Sumber Tegangan Bolak-balik

ε
ε

t
T

εm = N.B.A. ω
ε = ε m sin ωt
I = I m sin ωt

Keterangan:
ε= ggl induksi (volt)
ω = frekuensi sudut (rad/s)
N = jumlah lilitan
ω.t = sudut fase
A = luas bidang kumparan (m2)
B = Induksi magnetik (T)

2. Nilai Maksimum, Nilai Rata-rata dan Nilai Efektif


• Nilai maksimum merupakan amplitude gelombang sinyal tegangan, sedangkan tegangan
puncak ke puncak adalah dua kali tegangan maksimum.

Vm Vpp

Vpp = 2 Vm  Ipp = 2 Im

162 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 162 12/11/2013 17:27:03


• Nilai rata-rata
I Vm
I rata2= m V rata2 =
π π

• Nilai Efektif (rms) Tegangan dan Arus Bolak-balik


i Vm
ief = m =0,707 i m Vef= = 0,707 Vm
2 2

3. Rangkaian pada AC
a. Rangkaian resistor

V
R
iR
t

V= Vm sin ωt  i = im sin ωt
tegangan dan arus sefase

b. Rangkaian induktor

V
L iR

V= Vm sin ωt  i = im sin (ωt - 90°),


arus tertinggal 90° terhadap tegangan

c. Rangkaian kapasitor

Vc
ic

V= Vm sin ωt  i = im sin (ωt +90°),


arus meninggalkan 90° terhadap tegangan.

Ringkasan Materi Fisika 163

detik-detik jelang un sma fisika .indd 163 12/11/2013 17:27:04


d. Rangkaian R-L-C seri

A B C D Z = R 2 + ( X L − X C )2
R L C
V = VR2 + (VL − VC )2

Diagram fasor penghambat RLC seri

VL Vtα
XL Z (VL-VC)
(XL-XC)

R I
VR
θ VC θ
XC
R I
VR

Beda fase dinyatakan :

VL − VC XL − XC
tan θ = atau tan θ =
VR R

VR = i . R
VL= i . XL
VC = i . XC
Vt = i . Z
XL. = ω . L
1
XC =
ω .C
Keterangan:
Z = impedansi (Ω)
R = resistor (Ω)
XL= reaktansi induktif (Ω)
XC= reaktansi kapasitif(Ω)
VR = tegangan pada resistor (volt)
VL = tegangan pada induktor (volt)
VL = tegangan pada induktor (volt)
VC = tegangan pada kapasitor (volt)
Vt = tegangan rangkaian total (volt)
Θ = beda sudut fase V dengan I

164 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 164 12/11/2013 17:27:04


4. Sifat-sifat Rangkaian Seri RLC
 XL > XC, maka tan θ positif sehingga rangkaian bersifat induktif dan tegangan V mendahului
θ terhadap arus i.
 XL < XC, maka tan θ negatif sehingga rangkaian bersifat kapasitif dan tegangan V tertinggal
θ terhadap arus i.
 XL = XC, maka tan θ = 0

5. Keadaan Resonansi
f = frekuensi resonansi adalah XL = XC
1 1
f =
2π LC

6. Daya dalam Rangkaian Arus Bolak-balik


V
P = ief2 Z cos φ , Z = ef ,
ief
P = ief2 Vef cos φ = R.IefI

Ringkasan Materi Fisika 165

detik-detik jelang un sma fisika .indd 165 12/11/2013 17:27:04


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB RADIASI BENDA HITAM, TEORI


7 KUANTUM PLANCK DAN DUALISME
GELOMBANG PARTIKEL

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6 Memahami konsep dan prinsip kuantum, relativitas, Menjelaskan besaran-besaran fisis terkait dengan peristiwa
fisika inti dan radioaktivitas dalam kehidupan efek foto listrik/efek Compton
sehari-hari.

A. Radiasi Benda Hitam


Benda hitam adalah benda yang menyerap seluruh radiasi kalor yang datang padanya.
I

T1 > T2 > T3
Intensitas radiasi

T1
T2
T3
f3 f2 f1 f (frekuensi)

Grafik Intensitas I terhadap panjang gelombang λ

B. Hukum Stefan – Boltzman. Daya yang dipancarkan


Q
P= =eσAT4
t
Di mana :
Q
= laju perpindahan kalor radiasi (J/s)
t
A = luas permukaan (m2)
T = suhu mutlak permukaan (K)

166 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 166 12/11/2013 17:27:05


σ = konstanta Stefan - Boltzman = 5,67 x 10-8 W/m2 . K4
e = emisivitas (untuk benda hitam e = 1)

C. Hukum Pergeseran Wien


Hukum ini dinyatakan dengan persamaan :
λm.T = c
Dimana :
λm = panjang gelombang pada intensitas radiasi maksimum (m)
T = suhu mutlak benda (K)
C = konstanta pergeseran Wien = 2,898 x 10-3 m.K

Gelombang untuk intensitas cahaya maksimum bergeser ke panjang gelombang yang lebih
panjang (λm1>λm2>λm3).
Teori Wien, hanya berlaku untuk panjang gelombang pendek dan menyimpang untuk panjang
gelombang yang panjang.
Teori Raleigh - Jeans, hanya berlaku untuk panjang gelombang yang panjang dan menyimpang
untuk panjang gelombang pendek.

D. Teori Radiasi Planck


1. Energi radiasi yang dipancarkan atau diradiasikan oleh getaran-getaran molekul-molekul benda
bersifat diskret.
2. Molekul-molekul menyerap atau meradiasikan energi radiasi cahaya dalam paket diskret yang
disebut kuantum atau foton.
E = n h.f
c
=n h.
λ
Keterangan:
E = energi foton (joule)
h = konstanta Planck = 6,63 x 10-34 joule.sekon
f = frekuensi cahaya (Hz)
c = cepat rambat cahaya (m/s)
λ = panjang gelombang cahaya (m)

E. Efek Fotolistrik
Peristiwa keluarnya elektron-elektron dari permukaan logam ketika logam tersebut dikenai
sinar elektromagnetik. Elektron yang keluar dari permukaan logam disebut elektron foto.
E = W0 + EK
1 C c
Dengan E = hf, W0 = hf 0 , EK = mv 2 , f = , fo =
2 λ λo

Ringkasan Materi Fisika 167

detik-detik jelang un sma fisika .indd 167 12/11/2013 17:27:05


Keterangan:
E = energi foton (J).
W0= energi ambang logam (J)
h = tetapan Planck = 6.63 x 10-34 Js.
f = frekuensi foton cahaya (Hz).
f0= frekuensi ambang logam (Hz).
m = massa elektron= 9.11 x 10-31 kg
EK= energi kinetik saat keluar dari permukaan logam (J).
v = kecepatan elektron saat keluar dari permukaan logam (m/s).
c = kecepatan cahaya dalam vakum = 3 x 108 m/s.
λ = panjang gelombang foton (m).
λ0= panjang gelombang ambang logam (m).

Syarat agar elektron dapat lepas dari permukaan logam


C C
E > W0 hf > hfo, maka f > f0 , > , λ< λ0
λ λo
Hukum emisi fotolistrik:
1. Untuk logam dan radiasi tertentu, jumlah fotoelektro yang dikeluarkan berbanding lurus dengan
intensitas cahaya yg digunakan.
2. Untuk logam tertentu, terdapat frekuensi minimum radiasi. di bawah frekuensi ini fotoelektron
tidak bisa dipancarkan.
3. Di atas frekuensi tersebut, energi kinetik yang dipancarkan fotoelektron tidak bergantung pada
intensitas cahaya, namun bergantung pada frekuensi cahaya.
4. Perbedaan waktu dari radiasi dan pemancaran fotoelektron sangat kecil, kurang dari 10-9
detik.

F. Efek Compton (Hamburan Campton)


Sebuah foton ketika menumbuk sebuah elektron diam sehingga arah foton setelah tumbukan
terhambur membentuk sudut θ.
Persamaan efek Campton
h
λ′ − λ =
moC
(1 − cos θ ) dengan ∆λ = λ' – λ
Keterangan:
∆λ = beda panjang gelombang foton sesudah dan sebelum tumbukan (m)
λ' = panjang gelombang foton sesudah tumbukan (m).
λ = panjang gelombang foton sebelum tumbukan (m).
h = tetapan Planck = 6.63 x 10-34 Js.

168 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 168 12/11/2013 17:27:06


m0= massa diam elektron = 9.1 x 10-31 kg.
C = kecepatan cahaya dalam vakum = 3 x 108 m/s.
θ = sudut penyimpangan foton terhadap arah semula (°).

G. Teori de Broglie.
Partikel-partikel (misalnya proton dan elektron) yang bergerak dengan momentum p (foton)
kemingkinan juga memiliki sifat gelombang dengan panjang gelombang yang sesuai.
h h
λ = atau λ =
p mv
Keterangan:
λ = panjang gelombang partikel yang bergerak, disebut juga panjang gelombang de Broglie (m).
h = tetapan Planck = 6.63 x 10-34 Js.
p = momentum foton (kg m/s).
m = massa partikel (kg).
v = kecepatan partikel (m/s)

Ringkasan Materi Fisika 169

detik-detik jelang un sma fisika .indd 169 12/11/2013 17:27:06


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
8 FISIKA ATOM

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6 Memahami konsep dan prinsip kuantum, relativitas, Menjelaskan berbagai teori atom.
fisika inti dan radioaktivitas dalam kehidupan
sehari-hari.

A. Teori Atom Dalton, Thomson, Ruterford, Niels Bohr


1. Teori Atom John Dalton
a. Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi.
b. Atom suatu unsur tidak dapat beruba menjadi atom unsur lain.
c. Atom-atom suatu unsur senyawa serupa sama.
d. Dua atom atau lebih dapat membentuk molekul.
e. Pada reaksi kimia, atom-atom berpisah tetapi kemudian dapat bergabung lagi dengan
susu-nan yang berbeda menurut peerbandingan tertentu.
f. Dalam senyawa kimiawi, atom-atom dari unsur yang sama yang berlainan melakukan
ikatan dengan perbandingan numerik yang sederhana.
2. Teori Atom Thomson
a. Atom bukanlah bagian yang terkecil suatu unsur yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
b. Atom dalam unsur-unsur kimia yang berbeda membentuk masing-masing kumpulan
partikel pokok dari jenis yang sama, dan partikel ini sebutnya sebagai zarah dan sekarang
pertikel ini kita kenal dengan nama elektron
3. Teori Atom Rutherford
a. Semua muatan positif dan sebagian besar massa atom bekumpul pada sebuah titik di
tengah-tengah atom, yang disebut inti atom.
b. Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan elektron yang bermuatan negatif.
c. Elektron mengelilingi inti atom (seperti susunan tata surya)

170 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 170 12/11/2013 17:27:07


d. Atom bersifat netral (jumlah muatan inti atom sama dengan jumlah muatan elektron-
elektronnya)
e. Inti dan elektron tarik-menarik dengan gaya yang sama dengan gaya sentrifugalnya
sehingga menyebabkan elektron tetap pada orbitnya
f. Dalam reaksi kimia, hanya elektron terluar yang saling mempengaruhi, inti atom tidak
mengalami perubahan.
Kelemahan teori Atom Rutherford
a. Teori atom Rutherford tidak dapat menjelaskan kestabilan atom
Menurut teori elektromagnetik, muatan yang dipercepat harus memancarkan energi.
Elektron yang berputar mengelilingi inti atom sambil memancarkan energi. Akibatnya
energi elektron makin lama makin kecil sehingga jari-jari orbit akan semakin kecil dan
akhirnya elektron jatuh ke inti.
b. Teori atom Rutherford tidak dapat menjelaskan spektrum garis hidrogen
Jika model atom Rutherford benar, maka spektrum kontinyu (tidak terputus-putus). Hal
ini disebabkan elektron mamancarkan energi terus-menerus. Sedangkan menurut hasil
pengamatan dengan menggunakan spektrometer, diperoleh bahwa spektrum atom
hidrogen berbentuk spektrum garis.

4. Teori Atom Bohr


a. Elektron tidak dapat berputar sekitar inti melalui setiap lintasan, tetapi hanya melalui
lintasan-lintasan tanpa membebaskan energi. Lintasan ini disebut lintasan stasioner dan
memiliki energi tertentu.
b. Elektron dapat pindah dari satu orbit ke orbit lainnya dengan membebaskan energi. Jika
elektron pindah dari orbit (lintasan) yang lebih luar ke orbit yang lebih dalam (mendekati
inti), maka elektron akan melepaskan/memancarkan energi. Jika elektron pindah dari orbit
yang lebih dalam ke orbit yang lebih luar (menjauhi inti), maka elektron akan menyerap
atau membutuhkan energi.
c. Orbit-orbit (lintasan-lintasan) yang diperkenankan ditempati elektron adalah orbit-orbit
h
yang momentum sudutnya merupakan kelipatan bulat dari ; dan dituliskan:

h
L = m Vn rn = n

Keterangan:
m = massa elektron (9,1 x 10-31 kg)
Vn = kecepatan pada kulit ke-n
rn = jari-jari lintasan ke-n
h = konstanta Planck (6,63 x 10-34 Js)
n = nomor kulit = 1,2,3,4,.... = K, L, M, N,....

Ringkasan Materi Fisika 171

detik-detik jelang un sma fisika .indd 171 12/11/2013 17:27:07


Kelemahan teori atom Bohr
a. Anggapan bahwa elektron berputar dalam orbit melingkar tidak seluruhnya benar, kar-
ena ada dimungkinkan orbit berbentuk elips.
b. Didapatkan bahwa beberapa garis spektrum hidrogen bukanlah garis-garis tunggal,
tetapi terdiri dari beberapa garis tipis dengan panjang gelombang atau frekuensi yang
berbeda satu dengan lainnya (disebut efek Zeeman). Teori atom Bohr tidak dapat men-
jelaskan efek ini.
c. Elektron-elektron mempertunjukkan fenomena gelombang sehingga orbit-orbit pasti
tidak didefinisikan secara tepat melainkan hanya keboleh jadian.

B. Teori Kuantum Atom Hidrogen


Dalam teori atom mekanika kuantum, untuk menentukan keadaan stasioner elektron diperlukan
empat bilangan kuantum.
1. Bilangan kuantum utama (simbol n)
2. Bilangan kuantum orbital (simbol l ) atau bilangan kuantum Azimut
3. Bilangan kuantum magnetik (simbol m atau m l)
4. Bilangan kuantum epin (simbol s atau ms)

1. Bilangan kuantum utama (simbol n)


Bilangan kuantum utama (n) digunakan untuk menentukan energi total elektron (En) bersesuaian
dengan bilangan kuantum n dalam teori atom Bohr. Energi total elektron untuk atom hidrogen
ditulis seperti pada persamaan
13,6
En = − 2 ev
n
n = bilangan kuantum utama
n= 1, 2, 3, ........................
n = K, L, M, .......................

2. Bilangan Kuantum Orbital (simbol l)


Bilangan Kuantum Orbital (l) atau sering disebut bilangan kuantum Azimut, berfungsi untuk
menentukan besar momentum sudut elektron terhadap inti. Oleh Schrodinger diberikan persamaan:
h
L = ( + 1)

Keterangan:
L = momentum sudut elektron (kg m2/s )
l = bilangan kuantum orbital (l= n-1 )
h = konstanta Planck (6,63 x 10-34 J.S)
h = satuan ilmiah dari momentum sudut. (dibaca “habar”)
h
h= = 1,056 x 10-34 J.S

172 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 172 12/11/2013 17:27:07


3. Bilangan Kuantum Magnetik (m l )
Bilangan kuantum yang digunakan untuk menyatakan arah momentum sudut elektron disebut
bilangan kuantum magnetik (m l).Nilai dari bilangan kuantum magnetik (m l) bergantung dari nilai
bilangan kantum orbital (l), dan dirumuskan sebagai:
m l = 2 l +1 .
Bilangan kuantum magnetik (m l) menetapkan arah momentum sudut (L) dengan cara
menentukan komponen L dalam arah medan magnetik luar.
h
Lz = m l .

Lz = momentum sudut dalam arah sumbu z (kg m2/s)
ml = bilangan kuantum magnetik
h = konstanta Planck = 6,63 x 10-34 J.S

4. Bilangan Kuantum Spin (ms)


Selain bergerak mengitari inti, elektron juga berotasi terhadap porosnya sendiri, mirip dengan
bumi yang bergerak mengitari matahari sambil berotasi terhadap porosnya sendiri. Rotasi elektron
terhadap porosnya sendiri disebut spin. Keadaan spin elektron dinyatakan oleh bilangan kuantum
spin (ms)
1
Momentum sudut spin hanya dapat memiliki dua orientasi (dua arah), dengan nilai ms, + ,
1 2
dan ms = -
2

Ringkasan Materi Fisika 173

detik-detik jelang un sma fisika .indd 173 12/11/2013 17:27:07


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
9 RELATIVITAS KHUSUS

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6 Memahami konsep dan prinsip kuantum, relativitas, Menentukan besaran-besaran fisis terkait dengan teori
fisika inti dan radioaktivitas dalam kehidupan relativitas.
sehari-hari.

A. Prinsip Relativitas Einstein


Dua postulatnya tentang teori relativitas khusus, yaitu
• Hukum-hukum fisika berlaku sama bagi semua kerangka acuan inersial, merupakan hasil per-
luasan prinsip relativitas Newton.
• Cahaya merambat melalui ruang hampa dengan cepat rambat c = 3 x 108 m/s, dan tidak ber-
gantung pada kelajuan sumber cahaya maupun pengamatnya.

Dalam relativitas Einsten, ruang dan waktu dianggap relatif dan transformasi yang berlaku
adalah transformasi Lorentz.
1
γ =
v2
1− 2
C
Keterangan:
v = kecepatan
c = cepat rambat cahaya = 3 x 108 m/s
γ = tetapan transformasi

Kecepatan Relatif Berdasarkan Relativitas Einstein


Jika dua buah benda bergerak sejajar, masing-masing dengan kecepatan VA dan VB maka
kecepatan relatif A terhadap B sebagai acuan dapat dinyatakan dengan persamaan :

174 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 174 12/11/2013 17:27:08


• Penjumlahan klasik
VAB = VA – VB
• Penjumlahan relativitas
VA − VB
VAB= 1 − VA ⋅ VB
c2
di mana VAB = kecepatan relatif A terhadap B
VA = kecepatan benda A
VB = kecepatan benda B
c = kecepatan cahaya dalam vakum 3 x 108 m/s

B. Kontraksi Panjang / Kontraksi Lorentz


1 v2
L= Lo atau L = Lo 1 − 2
γ C

Keterangan:
L = panjang relativitas, adalah panjang benda bergerak yang diamati oleh kerangka diam.
Lo=panjang sejati (proper length), adalah panjang benda diam pada suatu kerangka acuan.
v = kecepatan benda terhadap kerangka diam.
c = kecepatan cahaya dalam vakum 3 x 108 m/s
γ = tetapan transformasi (γ > 1)

C. Dilatasi Waktu
∆to
∆t = γ∆to atau ∆t =
v2
1−
C2

Keterangan:
∆t = selang waktu relativitas, adalah selang waktu yang dinyatakan oleh jam yang bergerak terhadap
kejadian (selang waktu relativistik)
∆to = selang waktu sejati (proper time), adalah selang waktu yang dinyatakan oleh jam yang diam
terhadap kejadian.

D. Massa Relativistik
Massa relativistik selalu lebih besar dari massa diamnya (m > mo).

m = γ . mo
mo
m=
v2
1− 2
C

Ringkasan Materi Fisika 175

detik-detik jelang un sma fisika .indd 175 12/11/2013 17:27:08


Keterangan:
m = massa relativistik, adalah massa suatu benda yang diamati oleh pengamat (kerangka acuan)
yang sedang bergerak terhadap benda.
m0 = massa sejati benda atau massa diam benda, adalah massa suatu benda yang diamati oleh
pengamat (kerangka acuan) yang diam terhadap benda.
v = kecepatan benda
γ = tetapan transformasi (γ > 1)
C = kecepatan cahaya dalam vakum 3 x108 m/s

E. Momentum relativistik
mov
p = (γmo)v atau p=
v2
1−
C2
Keterangan:
p = momentum relativistik
m0= massa benda diam
m = massa relativistik
v = kecepatan benda
γ = tetapan transformasi (γ > 1)
c = kecepatan cahaya dalam vakum 3 x 108 m/s

F. Energi Relativistik
Einstein menurunkan persamaan energi kinetik relativistik yang dirumuskan sebagai selisih
antara energi total dengan energi diamnya.
EK = E - Eo = mC2 - moC2
= (γ – 1)moC2 = (γ – 1)Eo
Keterangan:
EK= energi kinetik benda.
E0= energi diam yang dimiliki oleh benda diam.
E = energi total benda yang dimiliki oleh benda yang bergerak dengan kelajuan relativistik.
Hubungan energi dengan momentum relativistik
E2 = (mo2 . C4) + (p2 . C2) atau E2 = Eo2 + (p2 . C2)
Keterangan:
E = energi total relativistik
E0= energi diam
p = momentum relativistik
C = kecepatan cahaya dalam vakum 3 x 108 m/s

176 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 176 12/11/2013 17:27:09


RINGKASAN MATERI FISIKA

BAB
10 INTI ATOM DAN
RADIOAKTIVITAS

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6 Memahami konsep dan prinsip kuantum, relativitas, Menentukan besaran-besaran fisis pada reaksi intiatom.
fisika inti dan radioaktivitas dalam kehidupan
sehari-hari.
Menjelaskan macam-macam zat radioaktif atau
pemanfaatannya

A. Inti Atom, Defek Massa dan Energi Ikat Inti


1. Inti Atom
Partikel-partikel penyusun inti adalah proton dan neutron, disebut nukleon.
Lambang unsur ZA X
X = Lambang unsur (notasi unsur)
Z = Nomor atom = Jumlah proton dalam inti atom
= Jumlah elektron yang mengelilingi inti (untuk atom netral)
A = Nomor massa = Jumlah proton + jumlah neutron
n = Neutron (n = A-Z)

Isotop
Nuklida-nuklida yang memiliki nomor atom sama, tetapi nomor massa berbeda. Contohnya
14
karbon alam 126C , 136C , C
6

Isobar
Nuklida-nuklida yang memiliki nomor atom berbeda, tetapi nomor massa sama. Contohnya
3 3
1 H, 2 He

Isoton
Nuklida-nuklida yang memiliki netron sama, tetapi nomor atom berbeda.
Contohnya 136 C , 14
7 N

Ringkasan Materi Fisika 177

detik-detik jelang un sma fisika .indd 177 12/11/2013 17:27:10


2. Defek massa (penyusutan massa)
Jumlah massa yang hilang pada waktu atom terbentuk, sehingga massa inti akan lebih kecil
bila dibandingkan dengan jumlah masing-masing proton dan neutron penyusun inti.
Besarnya massa yang hilang untuk atom ZA X
∆m = Z . mp + (A – Z)mn – mi
Keterangan:
∆m = massa yang hilang (sma)
Z = Jumlah proton dalam inti (nomor atom)
A = Nomor massa (jumlah proton dan neutron)
mp = Massa proton (sma)
mn = Massa neutron (sma)
mi = Massa inti (sma)
3. Energi ikat inti
Energi yang mengikat proton dan neutron dalam inti. Energi ini terjadi di dalam inti atom
disebabkan adanya penyusutan massa pada inti.
E = ∆mc2
Keterangan:
E = Energi ikat inti (J)
∆m = massa yang hilang (sma)
c = Kecepatan cahaya (m/s)
Bila besarnya energi ikat inti ingin dinyatakan dalam MeV maka dapat dinyatakan dengan
persamaan:
E = ∆m . 931 MeV
E = Energi ikat inti dalam (MeV)

B. Radioaktifitas dan Manfaat Radioisotop


Sinar radioaktif α, β, atau γ, jika dilewatkan melalui suatu medan magnetik ataupun medan
listrik di anatra dua keping paralel, maka:
a. Sinar α, dibelokkan menuju keping negatif.
b. Sinar β, dibelokkan menuju keping negatif.
c. Sinar γ, tidak dibelokkan (lurus).
Daya tembus : sinar α < Sinar β < Sinar γ.
Daya ionisasi : sinar α > Sinar β > Sinar γ.
Sifat-sifat sinar α, β dan γ antara lain :
a. Sinar α
- dibelokkan oleh medan magnetik maupun medan listrik,
- memiliki massa dan daya ionisasi terbesar,
- daya tembus dan kelajuan terkecil,

178 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 178 12/11/2013 17:27:10


- dapat menghitamkan film, dan
- dapat dibelokan oleh medan magnetik dan medan listrik.
b. Sinar β
- dibelokkan dengan kuat oleh medan magnetik maupun medan listrik,
- daya ionasi sinar β < sinar γ, tetapi daya ionasasi sinar β > sinar γ,
- daya tembus sinar β > sinar γ, tetapi daya tembus sinar β < sinar γ, dan
- dapat menghitamkan film.
c. Sinar γ
- Merupakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi paling tinggi (panjang
gelombang sangat pendek),
- tidak dibelokkan oleh medan magnetik maupun medan listrik karena tidak bermuatan,
- daya tembus dan kelajuan terbesar, tetapi tidak dapat menembus pelat timbal setebal 3
cm, dan
- dapat menghitamkan film.

1. Pemancaran sinar radioaktif


Energi reaksi (energi yang dibebaskan) dalam reaksi :
Q = [mx – (my + mα)]931MeV A
Z X ----> A− 4
Z −2 Y + 24α
Dimana : Q = energi yang dibebaskan (MeV)
mx= massa inti induk (sma)
my = massa inti anak (sma)
mα= massa sinar alfa (sma)

2. Peluruhan
Merupakan suatu peristiwa di mana inti atom dari unsur tidak stabil akan mengeluarkan sinar
radioaktif agar menjadi inti stabil.
A = λN
Hubungan waktu paruh dengan sisa zat radioaktif.
n n
 1 1 t
Nt = No   atau At =   dengan n = untuk T 1 = 0.693
 2  2 1 2 λ
T
2
Keterangan:
1
T = waktu paruh suatu inti radioaktif
2
λ = tetapan peluruhan
Nt = banyaknya atom radioaktif yang tersisa pada saat t sekon
No = banyaknya atom radioaktif mula-mula
At = aktivitas radiasi setelah t sekon
Ao = aktivitas radiasi mula-mula

Ringkasan Materi Fisika 179

detik-detik jelang un sma fisika .indd 179 12/11/2013 17:27:10


t = lama penyimpanan atau umur bahan radioaktif
1
T = waktu paruh
2
3. Reaktor atom (reaktor nuklir)
Merupakan tempat berlangsungnya reaksi inti terkendali (fisi atau fusi)
Reaktor memiliki 5 komponen utama, yaitu
a. elemen-elemen bahan bakar,
b. moderator,
c. batang-batang kendali,
d. pendingin, dan
e. perisai beton,
Manfaat reaktor atom adalah sebagai berikut.
a. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang menggunakan reaktor air bertekanan (Pressurized
Water Reaktor = PWR)
b. Produk radioisotop
4. Manfaat Radioisotop
a. Bidang kedokteran: Mendeteksi suatu penyakit. Sebagai contoh; Teknesium-99 (Tc-99) untuk
mendeteksi kerusakan organ jantung, hati, dan paru-paru. Talium-201 (Tl-201) untuk mendeteksi
kerusakan jantung. Iodin-131 (I-131) untuk mendeteksi kerusakan kelenjar gondok, hati dan
tumor otak. Natrium-24 (Na-24) untuk mendeteksi penyumbatan peredaran darah. Fosforus-32
(P-32) untuk mendeteksi kerusakan penyakit mata, tumor, dan hati. Xenon-133 (Xe-133) juga
untuk mendeteksi kerusakan paru-paru.
b. Bidang industri: Mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja. Laju aus
komponen mesin dapat dipantau dengan mengukur kadar radioisotop dalam oli yang digunakan.
c. Bidang hidrologi:
- Mempelajari kecepatan aliran air sungai.
- Menyelidiki kebocoran pipa air di bawah tanah.
- Menyelidiki kebocoran waduk.
- Menyelidiki arah aliran air tanah.
- Menentukan umur air tanah.
d. Bidang kimia:
- Menentukan mekanisme reaksi kimia esterifikasi ( RCOOR1).
- Mempelajari keseimbangan dinamis.
e. Bidang biologi: Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis
f. Bidang geologi:
- Menentukan umur batuan.
- Menentukan umur fosil hewan dan tumbuhan.

180 Detik-Detik Menghadapi UN SMA IPA 2014

detik-detik jelang un sma fisika .indd 180 12/11/2013 17:27:11


RINGKASAN MATERI KIMIA

BAB
1 STRUKTUR ATOM, SPU, DAN
IKATAN KIMIA

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Mendeskripsikan struktur atom, sistim periodik Menentukan notasi unsur dan kaitannya dengan struktur
unsur dan ikatan kimia untuk mendeskripsikan atom, konfigurasi elektron, jenis ikatan senyawa yang
struktur molekul, sifat-sifat unsur dan senyawa. dapat dihasilkannya, serta letak unsur dalam tabel
periodik.
Mendeskripsikan jenis ikatan kimia atau gaya
antarmolekul dan sifat-sifatnya.

A. STRUKTUR ATOM
1. Teori Atom Modern
Menurut teori mekanika kuantum, elektron yang beredar mengelilingi inti atom berada dalam
suatu orbital. Orbital dipahami sebagai suatu daerah di sekitar inti yang memiliki peluang ditemukan
elektron paling besar. Untuk menggambarkan posisi elektron di dalam atom digunakan empat harga
bilangan kuantum.
2. Bilangan Kuantum
a. Bilangan Kuantum Utama (n)
Menyatakan tingkat energi utama elektron (kulit). Harga bilangan kuantum utama (n) mulai
dari 1 , 2 , 3 , ...
b. Bilangan Kuantum Azimut (l)
Menyatakan subtingkat energi (sub kulit). Harga bilangan kuantum azimut (l) mulai dari 0, 1, 2,
... n-1
c. Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Menyatakan letak orbital yang ditempati elektron. Harga bilangan kuantum magnetik tergan-
tung dari harga bilangan kuantum azimut (l) yaitu mulai dari - l sampai + l
d. Bilangan Kuantum Spin (s)
1 1
Menyatakan arah spin elektron. Harga bilangan kuantum spin dalah - dan +
2 2

detik-detik jelang un kimia sma.indd 181 12/11/2013 17:28:05


3. Konfigurasi Elektron
A
Suatu atom dilambangkan dengan Z X
Keterangan A = nomor massa = Σ proton (p) + Σ neutron (n)
X = lambang atom
Z = nomor atom = Σ proton = Σ elektron
Untuk menggambarkan distribusi elektron dalam atom dibuatkan konfigurasi elektron yang
mengikuti aturan sebagai berikut.
a. Aturan Auf Bau
Urutan pengisian elektron, dimulai dari orbital dengan tingkat energi terendah terlebih dahulu
sesuai urutan 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s ... dan seterusnya.
b. Aturan Hund
Elektron akan cenderung untuk tidak berpasangan.
c. Larangan Pauli
Tidak diperbolehkan 2 elektron dalam satu atom memiliki 4 harga bilangan kuantum yang
sama semua.

B. SISTEM PERIODIK UNSUR


1. Nomor Golongan
Nomor golongan unsur dalam sistem periodik unsur adalah sama dengan jumlah elektron
valensinya
a. Golongan Utama (A)
1) Blok s (golongan IA dan golangan IIA), konfigurasi elektron berakhir dengan ns
2) Blok p mulai dari golongan IIIA sampai golongan VIII A, konfigurasi elektronnya berakhir
dengan ns np
b. Golongan Transisi (B)
Blok d, yaitu konfigurasi elektronnya berakhir dengan ns, (n-1)d
2. Nomor Periode
Nomor periode ditentukan oleh harga bilangan kuantum utama (n)
3. Sifat Periodik
a. Jari – jari atom, dalam satu golongan dari bawah ke atas makin kecil dan dalam satu periode
dari kiri ke kanan makin kecil.
b. Energi ionisasi (potensial ionisasi), dalam satu golongan dari bawah ke atas makin besar dan
dalam satu periode dari kiri ke kanan makin besar.
c. Afinitas elektron, dalam satu golongan dari bawah ke atas makin besar dan dalam satu periode
dari kiri ke kanan makin besar.
d. Elektronegativitas, dalam satu golongan dari bawah ke atas makin besar dan dalam satu peri-
ode dari kiri ke kanan makin besar.

182 Detik-Detik Menghadapi UN SMA

detik-detik jelang un kimia sma.indd 182 12/11/2013 17:28:05


C. IKATAN KIMIA
1. Ikatan Antar Atom Membentuk Molekul
a. Ikatana Ion
Ikatan antarunsur logam dan non logam, terbentuk karena adanya serah terima elektron
sehingga menimbulkan gaya tarik elektrostatik.
Sifat senyawa ion, yaitu
1) titik didih dan titik leleh tinggi,
2) keras tapi rapuh,
3) lelehan dan larutannya dapat menghantarkan arus listrik (elektrolit), dan
4) tetapi padatannya tidak dapat menghantarkan listrik.
b. Ikatan Kovalen
Ikatan antarunsur non logam dengan unsur non logam. Terbentuk karena pemakaian bersama
pasangan elektron ikatan.
1) Ikatan kovalen polar
Sifat-sifatnya sebagai berikut.
• Titik didih dan titik lelehnya relatif rendah
• Larut dalam air (pelarut polar)
• Padatan dan lelehannya tidak dapat menghantarkan listrik
• Tetapi larutannya dapat menghantarkan listrik
2) Ikatan kovalen nonpolar
Sifat-sifatnya sebagai berikut.
• Titik didih dan titik lelehnya relatif rendah
• Tidak larut dalam air (pelarut polar)
• tidak dapat menghantarkan listrik baik Padatan dan lelehan maupun larutannya
c. Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan elektron yang dipakai bersama
hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang satu lagi tidak menyumbangkan
elektron.
2. Ikatan Antar Molekul
a. Ikatan Hidrogen
Ikatan antarmolekul yang sangat polar, yaitu antarmolekul H dengan molekul yang mengandung
atom dengan keelektronegatifan tinggi yaitu F, O dan N. Molekul yang memiliki ikatan hidrogen
mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan molekul sejenis yang tidak memiliki
ikatan hidorgen.
Contoh titik didih HF paling tinggi dibandingkan asam halida yang lain
HF > HI > HBr > HCl

Ringkasan Materi Kimia 183

detik-detik jelang un kimia sma.indd 183 12/11/2013 17:28:05


Contoh yang lain adalah H2O, alkohol, dan NH3
b. Ikatan Dipol Sesaat-Dipol Terimbas (dispersi london)
Ikatan yang terjadi pada molekul non polar, ikatan ini sangat lemah.
c. Ikatan Dipol Permanen
Ikatan yang terjadi antarmolekul yang polar, ikatan ini akan memperkuat gaya dispersi yang
ada. Molekul yang memiliki dipol permanen akan memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan
dengan molekul yang hanya memiliki ikatan dispersi london.
3. Bentuk Molekul
Bentuk molekul suatu senyawa tergantung jumlah pasangan elektron bebas (PEB) dan jumlah
pasangan elektron ikatan (PEI) sesuai Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pain Repulsion) yaitu teori
tolak menolak pasangan – pasangan elektron pada kulit terluar atom pusat. Berdasarkan teori ini
bentuk molekul senyawa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.1 Berbagai Kemungkinan Bentuk Molekul Berdasarkan PEI dan PEB

Jumlah
Jumlah Jumlah
Pasangan Susunan Ruang
Elektron yang Pasangan Bentuk Molekul
Elektron Elektron
Ada Elektron Bebas
Berikatan
2 2 0 Linear Linear
3 3 0 Segitiga datar
Segitiga sama sisi

4 4 0 Tetrahedral
4 3 1 Tetrahedron Segitiga piramidal
4 2 2 Huruf “V”
5 5 0 Segitiga piramidal
5 4 1 Tetrahedral tak simetris
Bipiramidal Trigonal (bidang 4)
5 3 2 Huruf “T”
5 2 3 Linear
6 6 0 Oktahedral
6 5 1 Segiempat bipiramidal
Oktahedron
6 4 2 Segiempat datar
6 2 4 Linear

184 Detik-Detik Menghadapi UN SMA

detik-detik jelang un kimia sma.indd 184 12/11/2013 17:28:06


RINGKASAN MATERI KIMIA

BAB
2 HUKUM DASAR KIMIA

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan
memecahkan masalah dalam perhitungan kimia. dengan hukum dasar kimia.

Menjelaskan persamaan suatu reaksi kimia

A. HUKUM DASAR ILMU KIMIA


1. Hukum Ketetapan Massa (Hukum Lavoisier)
Massa zat – zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap.
2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun senyawa adalah tetap. Oleh sebab itu kita
bisa menghitung massa unsur dalam senyawa dengan rumus Hukum Perbandingan Tetap, yaitu

• Massa unsur dalam senyawa = Jumlah Ar unsur × massa senyawa


Mr Senyawa

• % unsur dalam senyawa = Jumlah Ar unsur × 100%


Mr Senyawa
Perbandingan massa unsur A dan massa unsur B pada senyawa A x By adalah
m A : m B = x. Ar A : y. Ar B
Contoh:
Perbandingan massa H dan massa O pada senyawa H2O
mH:mO = 2 . Ar H : 1 . Ar O
= 2 . 1 : 1 . 16
= 2 : 16
=1:8
x .Ar A
Kadar unsur A pada senyawa AxBy = 100 %
Mr AxBy

Ringkasan Materi Kimia 185

detik-detik jelang un kimia sma.indd 185 12/11/2013 17:28:07


3. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)
Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas – gas yang bereaksi dan
volume gas – gas hasil reaksi sebagai perbandingan bilangan bulat dan sederhana (sama dengan
perbandingan koefisien reaksi)
Contoh:
H2 (g) + O2 (g) H2O(g)
V H2 : VO2 : V H2O = 2 : 1 : 2
Dirumuskan:
v1 v 2
=
n1 n2

Keterangan :
V1 = volume gas 1
V2 = volume gas 2
n1 = mol gas 1
n2 = mol gas 2

4. Hukum Avogadro
Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas dengan volume sama akan memiliki jumlah molekul
yang sama.

5. Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)


Hukum ini menyatakan bahwa apabila dua unsur bereaksi membentuk dua atau lebih senyawa,
maka perbandingan berat salah satu unsur yang bereaksi dengan berat tertentu dari unsur yang lain
pada kedua senyawa selalu merupakan perbandingan bilangan bulat sederhana

B. PERSAMAAN REAKSI
• Persamaan reaksi atau persamaan kimia adalah penulisan simbolis dari sebuah reaksi kimia.
• Rumus kimia pereaksi ditulis di sebelah kiri persamaan dan rumus kimia produk dituliskan di
sebelah kanan.
• Persamaan reaksi dikatakan setara jika jumlah atom diruas kiri (pereaksi) sama dengan jumlah
atom di ruas kanan (hasil reaksi)

Untuk menyetarakan persamaan reaksi, maka ditambahkan angka yang ditulis di sebelah kiri
rumus kimia zat yang disebut koefisien reaksi.
Perbandingan koefisien reaksi pada reaksi yang sudah setara menunjukan :
1. Perbandingan mol
2. Perbandingan volume khusus untuk reaksi dalam fase gas

186 Detik-Detik Menghadapi UN SMA

detik-detik jelang un kimia sma.indd 186 12/11/2013 17:28:07


RINGKASAN MATERI KIMIA

BAB
3 LARUTAN

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode Mendeskripsikan daya hantar listrik.
pengukuran dan terapannya.
Mendeskripsikan konsep pH larutan.
Menjelaskan titrasi asam basa
Mendeskripsikan sifat larutan penyangga.
Mendeskripsikan hidrolisis garam dan Ksp.
Mendeskripsikan sifat-sifat koligatif larutan.
Mendeskripsikan sistem dan sifat koloid serta penera-
pannya.

A. Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit


Jenis-jenis larutan berdasarkan sifat hantaran listriknya
1. Larutan elektrolit kuat yaitu larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik karena
mengandung banyak ion yang bergerak bebas
Termasuk dalam larutan elektrolit kuat ini adalah: asam kuat, basa kuat, dan garam
2. Larutan elektrolit lemah yaitu larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik karena
mengandung sedikit ion yang bergerak bebas
Termasuk dalam larutan elektrolit kuat ini adalah: asam lemah, basa lemah, dan garam-garam
rangkap
3. Larutan non elektrolit yaitu larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak
mengandung ion yang bergerak bebas
Contoh larutan jenis ini adalah: gula, glukosa, urea

B. Asam Basa
1. Teori Asam Basa
a. Teori Asam Basa Arhenius
Asam adalah zat yang dalam air akan melepaskan ion H+

Ringkasan Materi Kimia 187

detik-detik jelang un kimia sma.indd 187 12/11/2013 17:28:08


Contoh:
HCl H+ + Cl -
Basa adalah zat yang dalam air akan melepaskan ion OH-
Contoh:
KOH K+ + OH-
b. Teori Asam Basa Bronsted Lowry
Asam adalah zat yang mendonorkan proton H+
Basa adalah zat yang menerima proton H+
Contoh:
H2O + NH3 NH4+ + OH-
H2O sebagai asam karena menyumbangkan ionH kepada NH3
NH3 sebagai basa karena menerima ionH
OH- sebagai basa konjugasi dari H2O
NH4+ sebagai asam konjugasi dari NH3
c. Teori Asam Basa Lewis
Asam adalah zat yang menerima pasangan elektron bebas
Basa adalah zat yang menyediakan pasangan elektron bebas

2. pH larutan Asam Basa


Tingkat keasaman (pH) suatu larutan tergantung dengan banyak sedikitnya konsentrasi ion
H+ dan OH-.
pH = - log [H+]
pOH = - log [OH-]
pH + pOH = 14
Untuk menentukan sifat larutan, digunakan indikator asam basa. Beberapa indikator asam basa
dapat dilihat ditabel berikut ini:
Tabel 3.1 Indikator Asam Basa

Indikator Rentang pH Perubahan Warna


Timol biru 1,2 - 2,8 merah kuning
Metil kuning 2,9 - 4,0 merah kuning
Metil oranye 3,1 - 4,4 merah oranye
Bromfenol biru 3,0 - 4,6 kuning biru-ungu
Bromkresol hijau 4,0 - 5,6 kuning Biru
Metil merah 4,4 - 6,2 merah kuning
Bromkresol ungu 5,2 - 6,8 kuning ungu
Fenolftalein (pp) 8,0 - 10,0 tak berwarna Merah
Lakmus 4.5 – 8.3 Merah Biru

188 Detik-Detik Menghadapi UN SMA

detik-detik jelang un kimia sma.indd 188 12/11/2013 17:28:09


3. Menentukan Konsentrasi Ion H+ dan Ion OH-
a. Asam kuat
Contoh:
HCl – HBr – HI – HNO3 – HClO4 – H2SO4
[H+] = a Ma
Keterangan ; a = valensi asam
Ma = konsentrasi asam (M)
Asam lemah
[H+] = ka .Ma
[H+] = α . Ma
Keterangan : ka = tetapan ionisasi asam
α = derajat ionisasi

α = ka
Ma

b. Basa Kuat
Contoh:
LiOH, NaOH, KOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2, Sr(OH)2
[OH-] = b . Mb
Keterangan; b = valensi basa
Mb = konsentrasi basa (M)
c. Basa Lemah
[OH-] = kb .Mb
[OH-] = α . Mb
Keterangan: kb = tetapan ionisasi basa
α = derajat ionisasi
4. Titrasi Asam Basa
Penentuan konsentrasi larutan melalui reaksi dengan suatu larutan baku. Larutan baku adalah
larutan yang telah diketahui dengan pasti konsentrasinya. Ketika mencapai titik akhir titrasi yang
ditandai dengan adanya perubahan warna larutan, maka berlaku persamaan:
Va.Ma.vala = Vb.Mb.valb
Keterangan:
Va = volume asam
Vb = volume basa
Ma = konsentrasi asam
Mb = konsentrasi basa
Val = valensi

Ringkasan Materi Kimia 189

detik-detik jelang un kimia sma.indd 189 12/11/2013 17:28:09


C. Larutan Penyangga (buffer)
1. Pengertian
Larutan penyangga (buffer) adalah larutan yang dapat mempertahankan pH ketika terjadi
penambahan sedikit asam, sedikit basa, sedikit air
2. Komponen Penyusun
a. Larutan penyangga asam terdiri dari asam lemah dan basa konjugasinya (garamnya)
Contoh CH3COOH dan CH3COONa
b. Larutan penyangga basa terdiri dari basa lemah dan asam konjugasinya (garamnya)
Contoh ; NH3 dan NH4Cl
3. pH Larutan Penyanga
a. Penyangga Asam
mol asam
[H+] = ka
mol basa konjugasi
pH = -log [H+]
b. Penyangga Basa
mol asam
[OH-] = kb
mol asam konjugasi
pOH = - log [OH-]
pH + pOH = 14

D. Hidrolisis Garam
Jenis-jenis garam menurut asam dan basa pembentuknya
1. Garam kuat, yaitu garam terbentuk dari asam kuat dan basa kuat.
Larutan garam ini tidak terhidrolisis dan memiliki pH = 7 (netral)
Contoh: KCl, Na2SO4, BaSO4, KI dan lain-lain.
2. Garam asam, yaitu garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah
Larutan garam ini mengalamai hidrolisis sebagian dan memiliki pH < 7
Contoh: NH4Cl, FeCl3, Al2(SO4)3 dan lain-lain.

[H+] = kw
Mg
ka

[H+] = kh. Mg

Keterangan :
kw = 10 -14
ka = tetapan ionisasi asam
Mg = Molaritas Garam (kation dari basa lemah)
kh = tetapan hidrolisis = kw
ka

190 Detik-Detik Menghadapi UN SMA

detik-detik jelang un kimia sma.indd 190 12/11/2013 17:28:09


3. Garam basa, yaitu garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat
Larutan garam ini mengalamai hidrolisis sebagian dan memiliki pH > 7
Contoh CH3COONa, KCN, CaS, dan lain-lain.
kw
[OH-] = Mg
kb

[OH-] = kh. Mg

Keterangan:
kw = 10 -14
kb = tetapan ionisasi basa
Mg = Molaritas garam (anion dari asam lemah)

kh = tetapan hidrolisis = kw
kb
4. Garam lemah, yaitu garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah
Larutan garam ini mengalami hidrolisis total dan harga pH larutan ini tergantung dari harga
ka asam dan kb basanya.
Jika ka > kb maka pH larutan < 7
ka = kb maka pH larutan = 7
ka < kb maka pH larutan > 7
kw
[H+] = ka
kb

E. Kelarutan (S) dan Hasil Kelarutan (Ksp)


1. Kelarutan (s)
Kelarutan adalah jumlah mol zat terlarut tiap 1 liter larutan. Kelarutan (s) biasanya digunakan
untuk menyatakan konsentrasi larutan zat-zat yang sukar larut.
mol gr 1000
S= atau S = ×
liter Mr v
Keterangan:
mol = jumlah mol zat terlarut
gr = gram zat terlarut
Mr = Mr zat terlarut
v = volume larutan (ml)
2. Hasil Kali Kelarutan (ksp)
Hasil kali kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh dipangkatkan
koefisien ionnya. Hubungan kelarutan (S) dan hasil kali kelarutan (Ksp) tergantung jumlah ion (n)
yang dihasilkan.

Ringkasan Materi Kimia 191

detik-detik jelang un kimia sma.indd 191 12/11/2013 17:28:10


Jika jumlah ion (n) = 2 maka ksp = s 2 s= ksp

Jika jumlah ion (n) = 3 maka ksp = 4s3 s= 3


ksp
4
ksp
Jika jumlah ion (n) = 4 maka ksp = 27s4 s= 4
27
Untuk jumlah ion yang sama, semakin besar ksp menunjukan zat tersebut semakin mudah larut
dalam air. Kelarutan zat akan berkurang didalam larutan yang mengandung ion senama.
3. Pengendapan Garam
Jika hasil kali konsentrasi ion-ion (Qc) > ksp maka akan terbentuk endapan
Jika hasil kali konsentrasi ion-ion (Qc) = ksp maka larutan tepat jenuh
Jika hasil kali konsentrasi ion-ion (Qc) < ksp maka garam masih bisa larut

F. Sifat Koligatif Larutan


Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat
terlarut.
Satuan konsentrasi yang digunakan untuk menunjukan banyaknya zat terlarut adalah
1. Molaritas (M)
Menyatakan jumlah mol zat terlarut tiap 1 liter larutan
mol gr 1000
M= atau M = ×
liter Mr v
2. Molalitas (m)
Menyatakan jumlah mol zat terlarut tiap 1 kg pelarut
mol
m=
kg
3. Fraksi Mol (X)
Menyatakan perbandingan jumlah mol zat terlarut dengan jumlah mol larutan
mol t
Xt =
mol t + mol p
mol p
Xp =
mol t + mol p
Xt + Xp = 1
Keterangan:
Xt = fraksi mol terlarut
Xp = fraksi mol pelarut
Mol t = jumlah mol zat terlarut
Mol p = jumlah mol pelarut

192 Detik-Detik Menghadapi UN SMA

detik-detik jelang un kimia sma.indd 192 12/11/2013 17:28:10


Sifat koligatif larutan meliputi :
1. Penuruan Tekanan Uap (∆P)
Pada suhu yang sama, tekanan uap pelarut murni (Po) lebih besar dibandingkan tekanan uap
larutan (P). Besarnya penurunan tekanan uap (∆P) ini tergantung dengan jumlah partikel zat terlarut.
Menurut Roult:
∆P = Po . Xt
Po – P = Po . Xt
P = Po . Xp
Keterangan :
Po = tekanan uap jenuh pelarut murni
P = tekanan uap jenuh larutan
∆P = penurunan tekanan uap
Xt = fraksi mol zat terlarut
Xp = fraksi mol zat pelarut

2. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)


Mendidih terjadi ketika tekanan uap jenuh larutan sama dengan tekanan udara luar. Pada
tekanan udara yang sama, titik didih pelarut murni (Tbp) lebih rendah dibandingkan titik didih
larutan (Tbl).
∆Tb = Tbl - Tbp
Menurut Roult :
∆Tb = kb . m
Keterangan :
∆Tb = kenaikan titik didih
Kb = tetapan titik didih molal pelarut
m = molalitas larutan

3. Penurunan Titik Beku (∆Tf)


Pada tekanan udara yang sama, titik beku pelarut murni (Tfp) lebih tinggi dibandingkan titik
beku larutan (Tfl).
∆Tf = Tfp - Tfl
Menurut Roult :
∆Tf = kf . m
Keterangan:
∆Tb = penurunan titik beku
Kf = tetapan titik beku molal pelarut
m = molalitas larutan

Ringkasan Materi Kimia 193

detik-detik jelang un kimia sma.indd 193 12/11/2013 17:28:10


4. Tekanan Osmosik (π)
π = M.R.T
Keterangan:
π = tekanan osmotic
M = molaritas
R = tetapan gas ideal (0.082 lt.atm.mol-1.K-1)
T = suhu (K)
Untuk larutan elektrolit dengan derajat ionisais = α, besarnya sifat koligatif larutan akan
dipengaruhi factor vant hoff (i)
i = 1 + (n-1) α
Keterangan :
α = derajat ionisasi
n = jumlah ion
untuk elektrolit kuat (α = 1) , faktor vant hoff (i) = n

G. Sistem Koloid
Sistem koloid (selanjutnya disingkat “koloid” saja) merupakan suatu bentuk campuran (sistem
dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang
cukup besar (1 - 100 nm)
1. Jenis-jenis koloid
Jenis-jenis koloid berdasarkan fasa terdispersi dan medium pendispersinya dapat dilihat pada
tebel berikut ini.
Tabel 3.2 Jenis-jenis Koloid Berdasarkan Fasa Terdispersi dan Medium Pendispersi

Fase terdispersi Medium Pendispersi Nama Koloid Contoh


Padat Padat Sol padat Paduan logam
Cair Padat Emulsi padat Mentega
Gas Padat Busa padat Busa
Padat Cair Sol Tinta
Cair Cair Emulsi Susu
Gas Cair Buih Busa sabun
Padat Gas Aerosol padat Asap
Cair Gas Aeorosol Kabur

2. Sifat-Sifat Koloid
a. Efek Tyndall
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid.

194 Detik-Detik Menghadapi UN SMA

detik-detik jelang un kimia sma.indd 194 12/11/2013 17:28:10


Penerapan:
1) Sorot lampu terlihat ketika malam hari berkabut
2) Langit terlihat berwarna biru
b. Gerak Brown
• Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi
tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan).
• Gerak brown berperan menstabilkan sistem koloid
c. Adsorpsi
Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion pada permukaan partikel koloid.
Contoh:
(i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.
(ii) Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2.
Penerapan:
1) Penjernihan air dengan tawas
2) Pengobatan diare dengan norit
3) Penjernihan air tebu pada pembuatan gula
d. Elektroforesa
Elektroforesis adalah pergerakan partikel-partikel koloid dalam medan listrik ke masing-masing
elektrode.
Penerapan:
1) Pada proses pembuatan sarung tangan karet
2) Untuk mengurangi pencemaran udara dengan metode Cottrel
e. Koagulasi koloid
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Koagulasi dapat
terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti
penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
Penarapan:
1) Terbentuknya delta dimuara sungai.
2) Penggumpalan getah karet.
3) Penjernihan air.
f. Koloid pelindung
Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari proses
koagulasi.
Penerapan:
1) Penambahan casein pada susu.
2) Penambahan gelatin pada es krim.
3) Penambahan lesitin pada margarin.

Ringkasan Materi Kimia 195

detik-detik jelang un kimia sma.indd 195 12/11/2013 17:28:11


g. Dialisis
Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara mengalirkan cairan
yang tercampur dengan koloid melalui membran semi
Penerapan:
Proses cuci darah pada penderita gagal ginjal
3. Pembuatan Koloid
a. Cara kondensasi, yaitu merubah partikel halus (larutan) menjadi partikel berukuran koloid
1) Reaksi redoks
2) Penggantian pelarut
3) Reaksi metatesis
b. Cara disperse, yaitu merubah partikel kasar menjadi patikel berukuran koloid
1) Mekanik / digerus
2) Busur bredig
3) Peptisasi

196 Detik-Detik Menghadapi UN SMA

detik-detik jelang un kimia sma.indd 196 12/11/2013 17:28:11


RINGKASAN MATERI KIMIA

BAB
4 KIMIA ORGANIK

NO KOMPETENSI INDIKATOR
4 Mendeskripsikan senyawa organik Mendeskripsikan struktur senyawa Benzene dan
dan makro melekul. turunannya, serta kegunaannya.
Mendeskripsikan senyawa karbon termasuk
identifikasi, reaksi dan kegunaannya.
Mendeskripsikan makromolekul (Karbohidrat,
Protein, Polimer) dan kegunaannya

A. Benzena dan Turunannya


1. Benzena
Benzena, memiliki rumus kimia C6H6, adalah senyawa kimia organik berupa cairan tak berwarna
dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang manis.
Rumus struktur benzena

Ikatan rangkap pada rantai lingkar benzena beresonansi membentuk cincin yang kokoh
sehingga benzena sulit mengalami reaksi addisi tetapi mudah mengalami reaksi substitusi
2. Pembuatan dan Kegunaan Beberapa Turunan Benzena yang Penting
a. Toluena
Pembuatan: diperoleh dari sintesis Friedel Crafts
+ CH3
AlCl3
+ CH3 – Cl + HCl

Toluena
Kegunaan:
• Sebagai pelarut
• Sebagai bahan baku pembuatan zat peledak trinitrotoluena (TNT).

Ringkasan Materi Kimia 197

detik-detik jelang un kimia sma.indd 197 12/11/2013 17:28:12


b. Anilina
Pembuatan: reduksi nitrobenzena
NO2 NH2
+ 3H2 + 2H2O

anilin
Kegunaan: bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo.
c. Stirena
Pembuatan: diperoleh dengan dehidrogenasi etil benzena dengan katalis seng atau Cr2O3.
CH2–CH3 CH2=CH2
+ 630° + H2
katalis
stirena
Kegunaan: untuk bahan dasar karet sintetik dan plastik.
d. Nitrobenzena
Pembuatan: diperoleh dengan nitrasi benzena.
NO2
H2SO4
+ HNO3 + H2 O

nitro benzena

Kegunaan:
• Untuk membuat bahan wewangian.
• Untuk bahan pengoksidasi.
• Bahan baku pembuatan anilina.
e. Fenol
Pembuatan: dibuat dengan memanaskan asam benzena sulfonat dalam alkali.
SO3H OH
+ NaOH + NaHSO3

fenol

Kegunaan:
• Bahan desinfektan.
• Bahan pembuat zat pewarna.
• Bahan pembuat plastik.
• Karbol adalah larutan fenol.

198 Detik-Detik Menghadapi UN SMA

detik-detik jelang un kimia sma.indd 198 12/11/2013 17:28:12


f. Asam Benzoat
Pembuatan: dibuat dengan cara oksidasi toluena.
CH3 COOH
KMnO4, OH–, panas
+
H3O

Kegunaan:
• Untuk bahan pengawet.
• Untuk bahan obat-obatan.

B. Hidrokarbon
1. Alkana
Alkana memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
• Memiliki rumus umum: Cn H2n + 2
• Merupakan hidrokarbon jenuh (tidak memiliki ikatan rangkap)
• Empat suku pertama berujud gas pada suhu kamar. Titik didih meningkat seiring bertambah-
nya atom C
• Untuk jumlah atom C yang sama, alkana rantai lurus memiliki titik didih dan titik leleh yang
lebih tinggi
Tata nama alkana
a. Rantai Lurus
n – alkana
b. Rantai Bercabang
nomor cabang- jumlah cabang- nama cabang- rantai utama alkana

2. Alkena
Alkena memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
• Memiliki rumus umum CnH2n
• Memiliki 1 buah ikatan rangkap antar atom C
• Titik leleh dan titik didih alkena hampir sama dengan alkana yang sesuai. Pada suhu kamar,
suku-suku rendah berwujud gas, suku-suku sedang berwujud cair, dan suku – suku tinggi ber-
wujud padat.
Tata nama alkena
a. Rantai Lurus
nomor ikatan rangkap – alkena
b. Rantai Bercabang
nomor cabang- jumlah cabang- nama cabang- nomor ikatan rangkap- rantai utama alkena

Ringkasan Materi Kimia 199

detik-detik jelang un kimia sma.indd 199 12/11/2013 17:28:12


3. Alkuna
• Alkuna adalah hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap tiga. Secara umum, rumus
kimianya CnH2n-2
• Tata nama alkuna sama dengan tata nama alkena hanya mengganti akhiran –ena menjadi
-una

C. Senyawa Gugus Fungsi


1. Alkohol (alkanol)
• Rumus umum: CnH2n+2O
• Gugus fungsi –OH , simbol R-OH
• Berisomer fungsi dengan eter
• Dapat bereaksi dengan logam alkali menghasilkan senyawa alkanolat dan gas hidrogen
CH3CH2OH + Na CH3CH2ONa + H2
etanol Natrium etanolat
Jenis-jenis alkohol
a. Alkohol Primer
- Gugus OH terikat pada atom C primer
- Dapat teroksidasi menjadi aldehid, dan dapat terus teroksidasi menghasilkan asam
karboksilat
b. Alkohol Sekunder
- Gugus OH terikat pada atom C sekunder
- Dapat teroksidasi menjadi keton, dan tidak dapat teroksidasi lebih lanjut
c. Alkohol Tertier
- Gugus OH terikat pada atom C tersier
- Tidak dapat teroksidasi
Kegunaan alkohol:
1) Sebagai pelarut
2) Bahan bakar, desinfektan, pengawet, dan bahan peledak (gliserol)

2. Eter (Alkoksi Alkana)


• Rumus umum : CnH2n+2O
• Gugus fungsi – O – , simbol R – O – R’
• Berisomer fungsi dengan alkohol
• Tidak dapat bereaksi dengan logam alkali
• Eter banyak digunakan untuk pelarut dan obat bius
Pembuatan:
- Dehidrasi alkohol

200 Detik-Detik Menghadapi UN SMA

detik-detik jelang un kimia sma.indd 200 12/11/2013 17:28:13


- Sintesis williamson
R-ONa + R’-X → R-O-R’ + NaX

3. Aldehid (Alkanal)
• Rumus umum: CnH2nO
O
C
• Gugus fungsi – CHO, simbol R H
• Berisomer fungsi dengan keton
• Bereaksi positip dengan pereaksi fehling menghasilkan endapan merah bata dan dengan
pereaksi tollens menghasilkan endapan perak (reaksi cermin perak)
Kegunaan :
a. Bahan baku membuat plastik tahan panas (termoset)
b. Formalin (40% formaldehid) sebagai bahan pengawet preparat biologi, mayat.
c. Asetaldehid untuk zat warna dan karet sintetis
Pembuatan:
Dari oksidasi alkohol primer
4. Keton (Alkanon)
• Rumus umum: CnH2nO
O
C
• Gugus fungsi – CHO, simbol R R’
• Berisomer fungsi dengan aldehid
• Tidak bereaksi dengan pereaksi fehling maupun pereaksi tollens
Pembuatan:
Oksidasi alkohol sekunder dengan oksidator kuat seperti kalium permanganat, kalium dikromat.
Contoh:
H3C-CH(OH)-CH3 → H3C-CO-CH3
Kegunaan:
a. Sebagai pelarut organik.
b. Keton siklik digunakan sebagai bahan untuk membuat parfum.
c. Menghilangkan cat kuku.
d. Isobutil metil keton / hekson digunakan sebagai pelarut nitroselulosa dan getah.

5. Asam Karboksilat (Asam Alkanoat)


• Rumus umum: CnH2nO2
O
C
• Gugus fungsi – CHO, simbol R OH
• Berisomer fungsi dengan ester

Ringkasan Materi Kimia 201

detik-detik jelang un kimia sma.indd 201 12/11/2013 17:28:13


• Dapat bereaksi dengan basa kuat akan membentuk garam karboksilat (sabun) dan air. Reaksi
ini sering disebut juga dengan reaksi penyabunan (saponifikasi)
• Bereaksi dengan alkohol membentuk ester (esterifikasi)
O O
CH3-C + CH3CH2OH CH3-C + H2O
O-H O-CH2CH3

Kegunaan:
Asam format digunakan dalam industri kecil penyamakan kulit dan untuk menggumpal bubur
kertas atau karet. Asam asetat (asam cuka) digunakan sebagai cuka makan dengan kandungan
asam asetat 20-25%. Asam stearat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan lilin.

6. Ester (Alkil Alkanoat)


• Rumus umum: CnH2nO2
O
C
• Gugus fungsi – CHO, simbol R H OH
• Berisomer fungsi dengan asam karboksilat
• Banyak ester memiliki bau seperti bau buah-buahan, sehingga banyak senyawanya dijadikan
perasa dan aroma buatan
Contoh:
Butil butirat aroma nanas
Etil format aroma lemon, strowberi
Etil heptanoat aroma ceri, anggur
Isoamil acetat aroma pir, pisang

D. Makromolekul
1. Karbohidrat
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di
bumi. Karbohidrat sendiri terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen.
Pembagian karbohidrat
a. Monosakarida
Monosakarida adalah sakarida paling sederhana. Diantaranya glukosa, galaktosa, dan fruktosa
b. Disakarida
Sakarida jenis ini jika dihidrolisis akan menghasilkan dua monosakarida. Contoh disakarida
diantaranya:
- Maltosa akan menghasilkan dua molekul glukosa
- Laktosa akan menghasilkan glukosa dan galaktosa
- Sukrosa akan menghasilkan glukosa dan fruktosa

202 Detik-Detik Menghadapi UN SMA

detik-detik jelang un kimia sma.indd 202 12/11/2013 17:28:13


c. Polisakarida
Terbentuk dari banyak monosakarida melalui polimerisasi kondensasi. Contoh polisakarida di-
antarannya: amilum, selulosa, dan glikogen

Identifikasi karbohidrat bisa dilakukan dengan beberapa uji:


a. Uji molish menghasilkan cincin ungu
b. Uji benedict menghasilkan endapan merah bata disertai larutan berwarna hijau, merah atau
orenge
c. Uji seliwanoff untuk mengetahui adanya fruktosa menghasilkan warna merah
d. Pereaksi fehling dan tollens menghasilkan endapan merah, kecuali fruktosa dan polisakarida
e. Uji amilum

2. Protein
Termasuk polimer alam, dengan monomer asam amino.
Identifikasi protein dapat dilakukan dengan beberapa pengujian diantaranya:
a. Uji Biuret
Uji biuret adalah salah satu cara pengujian yang memberikan hasil positif pada senyawa-
senyawa yang memiliki ikatan peptida. Terbentuknya warna ungu, menunjukkan hasil positif
adanya protein.
b. Uji Xantoprotein
Pengujian ini memberikan hasil positif terhadap protein yang mengandung cincin benzena
membentuk warna kuning atau jingga
c. Uji Millon
Pengujian ini memberikan hasil positif terhadap protein yang memiliki gugus fenol. Menghasilkan
endapan putih. Jika dipanaskan, warnanya berubah menjadi merah.
d. Uji Belerang (timbal asetat)
Uji belerang ini memberikan hasil positif terhadap protein yang mengandung gugus belerang
membentuk endapan hitam timbel sulfida (PbS).

3. Polimer
Molekul raksasa yang terbentuk dari gabungan molekul-molekul kecil (monomer).
Polimer dibedakan menjadi :
a. Berdasarkan Asalnya
1) Polimer alam
Contoh : Amilium monomer Glukosa
Protein monomer Asam Amino
Selulosa monomer Glukosa
Karet alam monomer isoprena

Ringkasan Materi Kimia 203

detik-detik jelang un kimia sma.indd 203 12/11/2013 17:28:13


2) Polimer sintetis
Contoh : PVC monomer vinil klorida
Teflon monomer tetra fluoro etena

b. Berdasarkan Reaksi Pembentukannya (polimerisasi)


1) Polimerisasi addisi
Monomer harus memiliki ikatan rangkap
Contoh : PVC, karet alam, teflon
2) Polimerisasi kondensasi
Monomer harus memiliki gugus fungsi
Contoh : Amilum, protein, selulosa

204 Detik-Detik Menghadapi UN SMA

detik-detik jelang un kimia sma.indd 204 12/11/2013 17:28:14


RINGKASAN MATERI KIMIA

BAB
5 TERMOKIMIA

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Mendeskripsikan perubahan energi, cara Menseskripsikan reaksi eksoterm dan reaksi
pengukuran dan penerapannya. endoterm.
Menentukan kalor reaksi.

A. Jenis Reaksi yang Melibatkan Perpindahan Kalor


1. Reaksi Eksoterm
• Terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan
• Entalpi hasil reaksi lebih kecil daripada entalpi pereaksi, sehingga perubahan entalpi (∆H)
bertanda negatif (-)
• Suhu termometer naik
• Tabung reaksi terasa panas
Contoh : reaksi pembakaran, reaksi pembentukan, pelarutan NaOH
2. Reaksi Endoterm
• Terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem
• Entalpi hasil reaksi lebih besar daripada entalpi pereaksi, sehingga perubahan entalpi
(∆H) bertanda positip (+)
• Suhu termometer turun
• Tabung reaksi terasa dingin
Contoh : reaksi penguraian, fotosintesis, pelarutan garam dapur
Persamaan reaksi yang mencantumkan harga perubahan entalpinya disebut persamaan
termokimia.

B. Jenis – Jenis Perubahan Entalpi


1. Perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hf0)
Yaitu perubahan entalpi pada reaksi pembentukan 1 mol zat dari unsur-unsurnya

Ringkasan Materi Kimia 205

detik-detik jelang un kimia sma.indd 205 12/11/2013 17:28:14


2. Perubahan entalpi penguraian (∆Hd0)
Yaitu perubahan entalpi pada reaksi penguaraian 1 mol zat menjadi unsur-unsurnya
3. Perubahan entalpi pembakaran (∆Hc0)
Yaitu perubahan entalpi pada reaksi pembakaran 1 mol zat

C. Menentukan perubahan entalpi (∆H)


1. Menggunakan kalorimeter
Q = m c ∆t
keterangan : Q = kalor reaksi
m = massa air (larutan dalam kalorimeter)
c = kalor jenis air
∆t= perubuhan suhu larutan
Q
∆H =
mol
2. Berdasarkan Hukum Hess
Menurut Henry Hess, kalor reaksi tidak tergantung dengan jalannya reaksi tetapi hanya ber-
gantung pada kondisi awal dan kondisi akhir.
∆H = ∆H1 + ∆H2 + ∆H3
Keterangan :
∆H = perubahan entalpi reaksi
∆H1 , ∆H2, ∆H3 = perubahan entalpi masing-masing tahap reaksi
Berdasarkan hukum hess ini maka, perubahan entalpi dapat ditentukan dengan cara:
a. diagram tingkat energi
b. reaksi bersusun
c. menggunakan harga ∆Hof zat-zat dalam reaksi
∆Hreaksi = Σ ∆Hof hasil reaksi - Σ ∆Hof pereaksi

3. Energi Ikatan
Perubahan entalpi (∆H) reaksi selisih energi pemutusan ikatan dengan energi pembentukan
ikatan.
Dirumuskan :
∆Hreaksi = Σ energi ikatan pereaki - Σ hasil reaksi

206 Detik-Detik Menghadapi UN SMA

detik-detik jelang un kimia sma.indd 206 12/11/2013 17:28:15


RINGKASAN MATERI KIMIA

BAB
6 LAJU REAKSI DAN
KESETIMBANGAN KIMIA

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6 Mendeskripsikan kinetika reaksi, kesetimbangan Menentukan laju reaksi.
kimia, dan faktor-faktor yang memengaruhinya,
Mendeskripsikan faktor-faktor yang dapat memengaruhi
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
kinetika suatu reaksi dan kesetimbangannya
dan industri.
Menentukan Kc/Kp.

A. Laju Reaksi
1. Pengertian
Laju reaksi didefinisikan sebagai
a. bertambahnya konsentrasi hasil reaksi tiap satu satuan waktu
b. berkurangnya konsentrasi hasil reaksi tiap satu satuan waktu
Untuk reaksi A B
d[ A} d[ A}
V=- atau v = +
dt dt
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
a. Konsentrasi
V = k [C ] n
Keterangan : v = laju reaksi ( M )
k = konstanta laju reaksi
n = orde reaksi
b. Suhu
Pada umumnya tiap kenaikan suhu 10 oC laju reaksi bertambah dua kali lebih cepat
∆T
1 ∆T
(2)
Vt = 10 . vo atau t2 = ( ) 10 . t1
2
Keterangan:
Vt = laju reaksi setelah kenaikan suhu

Ringkasan Materi Kimia 207

detik-detik jelang un kimia sma.indd 207 12/11/2013 17:28:16


Vo = laju reaksi mula-mula
∆T = kenaikan suhu
t2 = waktu reaksi setelah pemanasan
t1 = waktu reaksi mula-mula

c. Luas Permukaan Zat


Semakin luas permukaan zat makin besar bidang sentuh yang menyebabkan reaksi ber-
langsung lebih cepat. Zat berbentuk serbuk, memiliki luas permukaan yang lebih besar
dibandigkan zat berbentuk bongkahan / kepingan
d. Katalis
Katalis yaitu zat yang dapat mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan energi
aktivasi. Energi aktivasi adalah energi minimal yang diperlukan suatu zat untuk melakukan
tumbukan efektif.

B. Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan kimia dapat terjadi pada reaksi dapat balik (reversible) dan berlangsung dalam
ruang tertutup
1. Keadaan Setimbang
Keadaan setimbang tercapai jika laju reaksi maju (ke kanan) sama dengan laju reaksi balik (ke kiri)
Untuk reaksi :
kA + lB mC + n D
dalam keadaan setimbang berlaku persamaan ;
[C ]m [D ]n
kc =
[ A]k [B ]l
Keterangan ;
kc = tetapan kesetimbangan
[A], [B], [C], [D] = konsentrasi A , B , C , D
k, l, m, n = koefisien reaksi
untuk reaksi kesetimbangan gas-gas, dengan tekanan total P berlaku persamaan
pCm . pDn
kp =
pAm . pBl
Keterangan:
kp = tetapan kesetimbangan tekanan gas
PA, PB,PC,PD = tekanan parsial A, B, C, D
mol A
PA = . P total
mol total
Untuk kesetimbangan heterogen, fase cair (liquid) dan padat (solid) diabaikan

208 Detik-Detik Menghadapi UN SMA

detik-detik jelang un kimia sma.indd 208 12/11/2013 17:28:16


2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan
a. Konsentrasi
Perubahan konsentrasi memengaruhi pergeseran kesetimbangan. Perubahan konsentrasi
terjadi karena konsentrasi pereaksi ditambah atau dikurangi. Apabila konsentrasi pereaksi
ditambah, reaksi bergeser ke kanan atau ke arah produk. Sedangkan jika konsentrasi pereaksi
dikurangi, reaksi bergeser ke arah kiri atau ke arah pereaksi, sehingga konsentrasi pereaksi
bertambah.
b. Suhu
Jika suhu dinaikan kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoterm. Jika suhu diturunkan
kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi eksoterm
c. Volume
Jika volume diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien besar. Jika
volume diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien kecil
d. Tekanan
Jika tekanan diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien kecil. Jika
tekanan diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien besar

Ringkasan Materi Kimia 209

detik-detik jelang un kimia sma.indd 209 12/11/2013 17:28:16


RINGKASAN MATERI KIMIA

BAB
7 REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA

NO KOMPETENSI INDIKATOR
7 Mendeskripsikan reaksi oksidasireduksi Mendeskripsikan reaksi reduksi dan reaksi oksidasi.
dan elektrokimia serta penerapannya dalam
Mendeskripsikan diagram sel.
kehidupan sehari-hari.
Mengaplikasikan hukum faraday.
Mendeskripsikan fenomena korosi dan
pencegahannya.

A. Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)


1. Pengertian
a. Reaksi Oksidasi
1) Reaksi penambahan oksigen
2) Reaksi pelepasan elektron
3) Reksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi (biloks)
b. Reaksi Reduksi
1) Reaksi pengurangan oksigen
2) Reaksi penangkapan elektron
3) Reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi (biloks)
2. Aturan Bilangan Oksidasi
a. Bilangan oksidasi atom bebas dan molekul unsur sama dengan 0
b. Bilangan oksidasi oksigen dalam senyawa sama dengan -2 kecuali :
c. Pada senyawa peroksida, bilangan oksidasi atom O = -1
d. Pada senyawa OF2, bilangan oksidasi atom O = +2
e. Bilangan oksidasi hidrogen dalam senyawa sama dengan + 1, kecuali pada senyawa hidrida
(senyawa hidrogen dengan logam) bilangan oksidasi atom H = -1
f. Bilangan oksidasi ion sama dengan muatan ionnya

210 Detik-Detik Menghadapi UN SMA

detik-detik jelang un kimia sma.indd 210 12/11/2013 17:28:17


g. Bilangan oksidasi logam golongan utama dalam senyawa sama dengan nomor golongannya
h. Jumlah total bilangan oksidasi atom-atom dalam senyawa sama dengan 0 dan jumlah total
bilangan oksidasi atom-atom dalam ion poliatom sama dengan muatan ionnya
Contoh reaksi redoks
Zn (s) + HCl (aq) ZnCl2 (aq) + H2 (g)

Zn mengalami reaksi oksidasi karena mengalami kenaikan Bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2
HCl mengalami reaksi reduksi karena atom H mengalami penurunan Bilangan oksidasi dari +
1 menjadi 0
3. Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks
Persamaan reaksi redoks dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu :
a. Metode Perubahan Bilangan Oksidasi
b. Metode Ion Elektron (Metode setengah reaksi)

B. Sel Elektrokimia
1. Sel Volta
a. Terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik
b. Bagian-bagian sel volta
1) Katoda
• Merupakan elektroda positif (+)
• Tempat terjadinya reaksi reduksi
M2+ + 2 e M
• Dibuat dari logam yang memiliki harga potensial reduksi (Eo) lebih tinggi
2) Anoda
• Merupakan elekroda negatif (-)
• Tempat terjadinya reaksi oksidasi
L L2+ + 2 e
• Terbuat dari logam yang memiliki harga potensial reduksi (Eo) lebih rendah
c. Diagram Sel
Oksidasi || Reduksi
Anoda | ion || ion | Katoda
d. Harga potensial sel (Eo sel)
Eo sel = Eo reduksi - Eo oksidasi
e. Deret Volta
2. Sel Elektrolisis
a. Terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia
b. Bagian-bagian sel elektrolisis

Ringkasan Materi Kimia 211

detik-detik jelang un kimia sma.indd 211 12/11/2013 17:28:17


1) Katoda
Merupakan elektroda negatif (-)
Tempat berlangsungnya reaksi reduksi
2) Anoda
Merupakan elektroda positip (+)
Tempat berlangsungnya reaksi oksidasi
c. Menghitung hasil elektrolisis
1) Hukum Faraday I
Massa hasil elektrolisis dirumuskan:
m=eF
karena
F (faraday) = 1 mol elektron = 96.500 C (coulumb)
1C=ixt
Maka
e.i .t
m=
96500
Keterangan :
m = massa (gram)
i = kuat arus (ampere)
t = waktu (detik)
Ar
e =
valensi
valensi zat = perubahan bilangan oksidasi zat tersebut
2) Hukum Faraday II
Jika dua sel elektrolisis atau lebih dirangkai secara seri (dialiri arus listrik yang sama) maka
berlaku persamaan :
m1 m2
=
e1 e2
3. Korosi
Teroksidasinya suatu logam oleh oksigen dan air. Korosi pada logam besi merupakan proses
korosi paling merugikan, karena banyaknya penggunaan logam besi dalam kehidupan sehari-
hari.
a. Reaksi yang terjadi
4Fe 4Fe3+ +12 e
6 H2O + 6 O2 + 12 e 12 OH-

4Fe + 6 H2O + 6 O2 4Fe3+ + 12 OH-

212 Detik-Detik Menghadapi UN SMA

detik-detik jelang un kimia sma.indd 212 12/11/2013 17:28:17


Fe3+ + 3 OH- Fe(OH)3
Fe(OH)3 Fe2O3. X H2O
karat
b. Pencegahan Korosi
Korosi pada logam besi dapat dicegah dengan beberapa cara :
1) Mengatur lingkungan dengan mengurangi kelembaban dan kadar udara
Contoh :
• menambahkan garam anhidrat yang dapat menyerap uap air
• membuat kemasan yang kedap udara
2) memodifikasi logam besi menjadi paduan logam anti karat
3) dengan perlindungan katodik (proteksi katodik) yaitu dengan menghubungkan logam
besi dengan logam lain (M) yang memiliki potensial reduksi lebih kecil dibandingkan po-
tensial reduksi besi (Eo M < Eo Fe)
4) memberikan lapisan pelindung yang mencegah logam besi bersentuhan langsung den-
gan oksigen dan uap air.
Contoh :
Pengecatan, memberi vaselin, penyepuhan (elektroplating)

Ringkasan Materi Kimia 213

detik-detik jelang un kimia sma.indd 213 12/11/2013 17:28:18


RINGKASAN MATERI KIMIA

BAB
8 KIMIA UNSUR

NO KOMPETENSI INDIKATOR
8 Mendeskripsikan unsur-unsur penting, terdapat- Mendeskripsikan unsur-unsur penting yang ada di alam
nya di alam, pembuatan dan kegunaannya. termasuk unsur radioaktif.
Mendeskripsikan cara memperoleh unsur-unsur penting
dan kegunaannya.

A. Unsur dan Senyawa Penting, Mineral Penting , dan Proses Pengolahanya


1. Beberapa unsur / senyawa penting, mineral dan proses pengolahannya dapat dilihat pada
tabel berikut ini;
Tabel 8.1 Senyawa Penting, Mineral dan Proses Pengolahannya
Unsur / senyawa Mineral / Sumber Rumus Kimia Proses Pengolahan
Na (Natrium) Sendawa Chilli NaNO2 Down
Kriolit Na3AlF6
Mg (Magnesium) Magnesit MgCO3 Down
Karnalit KCl.MgCl2.6H2O
Dolomit MgCO3.CaCO3
Al (Alumunium) Bauksit Al2O3 Hall-Heroult
Kriolit Na3AlF6
Si (Silikon) Kuarsa SiO2 Reduksi
P (Phosfor) Dalam tulang Ca3(PO4)2 Wohler
S (Sulfur) Bebas di alam Frasch dan Sisilia
Cl (Chlorin) Dalam air laut NaCl Deacon dan Weldon
Fe (besi) Hematit Fe2O3 Tanur Tinggi
Magnetit Fe3O4
Pirit FeS2
Siderit FeCO3
Cu (Tembaga) Kalkopirit CuFeS2 Reduksi
Kalkosit Cu2S
Malasit Cu2(OH)2CO3

214 Detik-Detik Menghadapi UN SMA

detik-detik jelang un kimia sma.indd 214 12/11/2013 17:28:19


Cr (Krom) Kromit FeCr2O4 Goldschmidt
Amonia Haber Bossch
Asam Nitrar Oswald
Asam sulfat Kontak (katalis V2O5)
Bilik Timbal (katalis gas NO
dan NO2)

B. Unsur Penting, Sifat dan Kegunaannya


1. Unsur Halogen
a. Sifat Kimia
1) Unsur yang reaktif, tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas.
2) Memiliki energi ionisasi dan afintas elektron yang tinggi.
3) Oksidator yang kuat, dengan urutan kekuatan F2>Cl2>Br2>I2.
4) Membentuk molekul diatomik.
b. Sifat Fisik
1) Flourin dan klorin berwujud gas pada suhu ruangan sebab titik didih dan titik leleh/beku
yang lebih rendah dari suhu ruangan (25°C).
2) Bromin memiliki titik didih lebih tinggi dari suhu ruangan, sedangkan titik lelehnya lebih
rendah sehingga berwujud cair.
3) Iodin berwujud padat karena titik didih dan titik bekunya lebih tinggi.
4) Kelarutan halogen dalam air dari atas kebawah semakin kecil
c. Kegunaan Unsur-Unsur Halogen
Halogen : pendingin (CFC), mengukir kaca (HF), tambahan pada pasta gigi (Na2SiF6)
Klorin : desinfektan /kaporit (Ca(OCl)2), zat pemutih (NaClO), pupuk KCl, industri plastik PVC,
bahan pembuatan pelarut / kloroform (CHCl3)
Bromin : penenang syaraf (NaBr), fotografi (AgBr)
Iodin : antiseptik (I2), tambahan pada garam (KIO3)
2. Logam Alkali
a. Sifat Kimia
1) Logam yang reaktif, sehingga jarang ditemukan dialam dalam keadaan bebas
2) Kereaktifan bertambah dengan meningkatnnya nomor atom
3) Bereaksi dengan air dengan membebaskan panas
4) Ionnya memiliki spektrum warna yang khas
5) Memiliki potensial ionisasi yang rendah
6) Reduktor yang baik
b. Sifat Fisika
1) Titik leleh relatif rendah

Ringkasan Materi Kimia 215

detik-detik jelang un kimia sma.indd 215 12/11/2013 17:28:19


2) Logam yang lunak sehingga mudah di iris
3) Konduktor yang baik
c. Kegunaan
1) Na dan K penting pada pengaturan keseimbangan cairan dalam tubuh
2) Natrium karbonat untuk industry pengolahan air , sabun, obat-obatan
3. Logam Alkali Tanah
a. Sifat Kimia
1) Kurang reaktif dibangingkan dengan golongan alkali.
2) Kereaktifan bertambah dengan meningkatnnya nomor atom.
3) Bereaksi dengan air , kecuali Magnesium harus dipanaskan.
4) Ionnya memiliki spektrum warna yang khas.
5) Memiliki potensial ionisasi yang rendah, tetapi masih leibih tinggi dibandingkan golongan
alkali.
b. Sifat Fisika
1) Titik leleh relatif rendah
2) Lebih keras dibandingkan logam golongan alkali
3) Konduktor yang baik
c. Kegunaan
1) Mg (OH)2 milk of magnesia untuk menetralka asam lambung
2) Logam magnesium terutama untuk bidang kostruksi (sebagai paduan logam), juga untuk
pencegahan korosi (proteksi katodik)
3) Kalsium merupakan ion penting dalam tubuh, sebagai kofaktor berbagai enzim
4. Logam Transisi
a. Sifat Kimia
1) Umumnya memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu
2) Ion berwarna
3) Ionnya memiliki minimal 1 elektron yang tidak berpasangan
4) EnergI ionisasi relatif rendah
b. Sifat Fisika
1) Konduktor listrik dan panas yang baik
2) Umumnya tertarik magnet
3) Titik leleh dan titik didih relative tinggi
c. Kegunaan
1) Titanium digunakan material tahan cauca pompa, mesin mobi
2) Vanadium membuat baja vanadium yang keras untuk poros as
3) Mangan untuk membuat baja mata bor, juga untuk pereaksi analitik

216 Detik-Detik Menghadapi UN SMA

detik-detik jelang un kimia sma.indd 216 12/11/2013 17:28:19


4) Besi untuk berbagai konstruksi alat rumah tangga, industri dan sebagainya
5) Cobalt salaha satu isotopnya digunakan untuk pengobatan kanker
6) Tembaga adalah konduktor yang sangat baik, garam tembaga biasa dipakai sebagai anti
jamur dan bakteri pada kolam renang

C. Unsur Radioakif dan Kegunaannya


Unsur – unsur yang dapat memancarkan sinar-sinar radioaktif. Sinar-sinar radioaktif mempunyai
sifat-sifat, yaitu
1. dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis,
2. dapat mengionkan gas yang disinari,
3. dapat menghitamkan pelat film,
4. menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi), dan
5. dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar α, β,
dan γ.
Manfaat unsur radioaktif
1. Sebagai perunut (tracer) contohnya
a. 24
11 Na mendeteksi adanya gangguan peredaran darah
b. I mendeteksi kerusakan pada kelenjar tiroid
131

c. 32P dan 35S, untuk pengukuran jumlah dan laju sintesis protein di dalam usus besar
2. Sumber radiasi contohnya :
a. Radiasi untuk terapi tumor dan kanker.
b. Perbaikan mutu kayu dengan penambahan monomer yang sudah diradiasi, kayu menjadi
lebih keras dan lebih awet.
c. Perbaikan mutu serat tekstil dengan meradiasi serat tekstil, sehingga titik leleh lebih
tinggi dan mudah mengisap zat warna serta air.
d. Mengontrol ketebalan produk yang dihasilkan, seperti lembaran kertas, film, dan lempeng
logam.
e. 60Co untuk penyamakan kulit, sehingga daya rentang kulit yang disamak dengan cara ini
lebih baik daripada kulit yang disamak dengan cara biasa.

Ringkasan Materi Kimia 217

detik-detik jelang un kimia sma.indd 217 12/11/2013 17:28:19


RINGKASAN MATERI BIOLOGI

BAB
1 OBJEK KAJIAN
BIOLOGI

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Memahami hakikat biologi sebagai ilmu dan men- Menjelaskan objek dan permasalahan Biologi.
deskripsikan objek permasalahan biologi melalui
metode ilmiah.

Biologi adalah ilmu yang mengkaji dan mempelajari tentang mahluk hidup (organisme),
dengan demikian Biologi merupakan ilmu pengetahuan yang paling dekat dengan kehidupan.
Biologi merupakan bidang ilmu yang luas, bagian dari IPA serta berkaitan dengan ilmu-ilmu yang
lain dan membentuk cabang ilmu pengetahuan yang baru. Contohnya biologi dengan fisika menjadi
biofisika, biologi dengan kimia menjadi biokimia, dan lain-lain.

Ditinjau tingkat organisasi kehidupan, pembahasan biologi dimulai dari:


1. Molekul (virus)
2. Sel (protozoa, bakteri dan tumbuhan uniseluler)
3. Jaringan (porifera & coelenterata)
4. Organ (hati, ginjal, dan lain-lain)
5. Sistem organ (sistem sirkulasi, sistem transportasi, dan lain-lain)
6. Individu (manusia)
7. Populasi (kumpulan individu yang sama di daerah yang sama)
8. Komunitas (kumpulan beberapa populasi)
9. Ekosistem (kumpulan beberapa komunitas dengan lingkungan abiotiknya)
10. Bioma (ekosistem dalam skala yang luas)
11. Biosfer (kumpulan seluruh bioma dipermukaan bumi).

A. Cabang-Cabang Ilmu Biologi


Karena ruang lingkup yang luas maka ilmu biologi berkembang membentuk cabang-cabang
ilmu biologi berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Berikut contoh cabang biologi beserta objek
kajiannya.

218 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 218 12/11/2013 17:29:07


Tabel 1.1 Cabang dan Objek Kajian Biologi

No Cabang Biologi Objek Kajian


1 Botani Mempelajari dunia tumbuhan
2 Zoologi Mempelajari dunia hewan
3 Anatomi Mempelajari bentuk dan susunan tubuh organisme
4 Fisiologi Mempelajari fungsi tubuh dan proses-proses dalam tubuh organisme
5 Sitologi Mempelajari struktur dan fungsi sel
6 Histologi Mempelajari struktur dan fungsi jaringan
7 Morfologi Mempelajari struktur dan bentuk luar tubuh organisme
8 Embriologi Mempelajari perkembangan embrio sampai lahir
9 Mikrobiologi Mempelajari mikroorganisme (jasad renik)
10 Patologi Mempelajari berbagai macam penyakit pada organisme

B. Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah langkah-langkah yang dilakukan secara berurutan dan sistematis untuk
mendapatkan pengetahuan.
Langkah-Langkah dalam metode ilmiah yaitu sebagai berikut.
1. Observasi/Pengamatan (untuk menemukan masalah).
2. Merumuskan masalah.
3. Kajian pustaka.
4. Mengajukan hipotesis.
5. Melakukan percobaan/eksperimen.
6. Menarik kesimpulan.

C. Observasi
Pengamatan/observasi bertujuan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam sebuah
penelitian. Berdasarkan sifatnya, data observasi dibedakan menjadi 2, yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif. Perbedaan antara kedua jenis data tersebut adalah data kualitatif tidak bisa diukur atau
dihitung besarannya contohnya warna, bentuk, prilaku dan lain-lain. Sedangkan data kuantitatif
adalah data yang bisa diukur dan dihitung besarannya contohnya jumlah, volume, kecepatan dan
lain-lain.

D. Variabel Penelitian
Ketepatan menentukan variabel penelitian sangat penting dalam keberhasilan suatu percobaan.
Ada tiga jenis variabel penelitian yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.
1. Variabel bebas/manipulasi yaitu faktor yang sengaja diubah oleh sang peneliti .
2. Variable terikat/respon yaitu faktor yang berubah tergantung perubahan variabel bebas.
3. Variable kontrol yaitu faktor yang sengaja tidak diberi perlakuan untuk pembanding.

Ringkasan Materi Biologi 219

detik-detik jelang un biologi sma.indd 219 12/11/2013 17:29:08


Contoh:
Sebuah penelitian berjudul “Pengaruh cahaya terhadap perkecambahan biji”. Tiga jenis variabel
penelitian dari percobaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas/manipulasi : variasi cahaya (tempat gelap dan terang)
2. Variabel terikat/respon : perkecambahan biji
3. Variabel kontrol : jenis, warna, dan jumlah biji, tempat tanam, air, pupuk.

220 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 220 12/11/2013 17:29:08


RINGKASAN MATERI BIOLOGI

BAB
2 VIRUS, MONERA, FUNGI, DAN
PROTISTA

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup dan Menjelaskan peran Virus, Archaebacteria dan Eubacteria
klasifikasinya, peranan keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia.
bagi kehidupan dan upaya pelestariannya. Mengidentifikasi ciri-ciri/peran kelompok jamur dan
protista (jamur, protista, protozoa, alga).

A. Virus
Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Aseluler
- Hanya mengandung satu macam asam nukleat (DNA/RNA)
- Parasite obligat
- Dapat dikristalkan

Peranan virus dalam kehidupan:


1. Peran merugikan
Tabel 2.1 Virus yang Merugikan

No Nama Virus Penyakit yang ditimbulkan Organ/jaringan yang diserang


1 HIV AIDS Sistem kekebalan tubuh
2 Orthomyxovirus Influenza Saluran pernapasan
3 Paramyxovirus Campak Kulit
4 Varicellae Cacar air Kulit
5 Polio Lumpuh System gerak dan syaraf

2. Peran menguntungkan
a. Virus digunakan untuk memproduksi interferon, yakni sejenis senyawa yang dapat dimanfaat-
kan untuk mencegah replikasi virus di dalam sel inang ( hospes )

Ringkasan Materi Biologi 221

detik-detik jelang un biologi sma.indd 221 12/11/2013 17:29:09


b. Profage dapat dimanfaatkan untuk mengubah fenotip bakteri sehingga menjadi bermanfaat
dalam dunia kedokteran / medis
c. Virus digunakan untuk pembuatan vaksin berbagai jenis mikroba penyebab penyakit Seperti
vaksin sabin dan Salk untuk mencegah penyakit polio, vaksin Pasteur untuk mencegah penyakit
rabies.

B. Monera
1. Archaebacteria
Merupakan kelompok bakteri primitif (purba), umumnya hidup di daerah ekstrem seperti
sumber air panas, kawah belerang, dan telaga garam. Berdasarkan lingkungan hidupnya tersebut
Archaebacteria dibedakan menjadi tiga kelompok utama yaitu kelompok metanogen, kelompok
halofili ekstrem, dan kelompok termofili ekstrem.
Peranan misalnya archaebacteria kelompok methanogen dapat menghasilkan metana. Metana
berupa gas dalam kehidupan sehari-hari dapat digunakan dalam pembuatan biogas dengan
memanfaatkan materi organik seperti sampah atau feses hewan.
2. Eubacteria (Bakteri dan Cyanobacteria)
a. Peranan Bakteri
1) Bakteri yang Menguntungkan
• Rhizobium bersimbiosis pada akar leguminosarum untuk mengikat nitrogen.
• Azotobacter hidup di dalam tanah dan dapat mengikat nitrogen sehingga dapat
menyuburkan tanah.
• E. coli membantu pembusukan makanan di dalam usus besar dan penghasil vitamin yang
membantu pembekuan darah.
• Lactobacillus sp. dimanfaatkan untuk proses pembuatan susu yoghurt dan susu keju.
• Acetobacter xylinum di manfaatkan untuk pembuatan nata de coco.
2) Bakteri yang Merugikan
• Salmonella typhosa penyebab penyakit tifus
• Shigella dysenteriae penyebab penyakit disentri
• Neisseria meningitidis penyebab penyakit meningits
• Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit kencing nanah
• Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit tuberkulosis
• Mycobocterium leprae penyebab penyakit lepra
b. Peranan ganggang biru ( Cyanobacteria )
1) Ganggang biru yang menguntungkan, antara lain, gloeocapsa, nostoc, dan anabaena yang
dapat menangkap nitrogen di udara.

222 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 222 12/11/2013 17:29:09


2) Ganggang biru yang merugikan adalah anabaena flosaquae dan microcytis yang menyebabkan
kematian makhluk hidup dalam air. Ganggang biru yang menempel pada tembok atau batu
dapat menyebabkan pelapukan.

C. Jamur
Jamur memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Eukariotik, dinding sel dari selulosa atau zat kitin.
2. Tidak berklorofil, heterotrof.
3. Multiseluler, tubuhnya tersusun atas benang-benang halus yang disebut dengan hifa.
4. Hifa bercabang-cabang membentuk jaring-jaring dan disebut miselium.
5. Habitat tempat lembab, sedikit cahaya, kaya zat organik.

Tabel 2.2 Klasifikasi Jamur dan Perbedaannya


Divisio
Kriteria
Zygomycota Ascomycota Basidiomycota Deuteromicota
Hifa Tidak bersekat bersekat bersekat bersekat
Spora Aseksual sporangiospor konidiospor konidiospor konidiospor
Spora seksual zygospora askospora Basidiospora Belum diketahui
Cara kawin gametangiagami plasmogami somatogami Belum diketahui
Contoh Rhizopus oligosporus Saccharomyces Volvariella volvaceae Tinea versicolor
organisme cerevisiae
Contoh Pembuatan tempe. Membuat tape, Sumber protein Penyakit panu
peranan pengembang roti.

D. Protista
Organisme yang termasuk dalam Kingdom Protista mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Bersel satu atau bersel banyak yang masih belum terdiferensiasi
2. Sel termasuk tipe Eukariotik
3. Ada yang dapat membuat makanan sendiri (autotrof ) maupun tak dapat membuat makanan
sendiri (heterotrof )
4. Umumnya ditemukan di tempat yang lembab dan lingkungan berair
5. Secara umum protista dibedakan menjadi 3 kelas yaitu protista mirip hewan (Protozoa), protista
mirip tumbuhan (Alga) dan protista mirip jamur
Berdasarkan jenis alat geraknya, Protozoa dibagi menjadi :
Tabel 2.3 Klasifikasi Protozoa Berdasarkan Alat Gerak

No Kelas Alat gerak Contoh organisme


1 Flagellata atau Mastigophora Flagel atau bulu cambuk Tripanosoma sp.
2 Ciliata/Ciliophora/Infusuria Cilia atau rambut getar Paramecium caudatum
3 Rhizopoda/Sarcodina Kaki semu atau pseudopodia Amoeba proteus
4 Sporozoa Tidak punya alat gerak Plasmodium malariae

Ringkasan Materi Biologi 223

detik-detik jelang un biologi sma.indd 223 12/11/2013 17:29:09


Berdasarkan pigmen warnanya, Alga dibagi menjadi:
Tabel 2.4 Klasifikasi Alga Berdasarkan Pigmen Warnanya

No Divisio Pigmen warna Karakteristik Contoh organisme


1 Euglenophyta klorofil a, b dan Uniseluler, bergerak, Euglena viridis
karotin memiliki bintik mata
2 Chrysophyta (keemasan) Xantofil, karoten Uniseluler berkoloni, Navicula, Pinnularia,
bahan baku isolator Cyclofella
3 Pyrophyta (api) klorofil Uniseluler, berflagel, Peridinium
mampu berfosforesensi
4 Chlorophyta (hijau) klorofil a, b, karotin Uniseluler/multiseluler, Chlorella,
dan xantofil berkoloni Chlorococcum,
Chlamydomonas,Volvox
globator Spirogyra.
5 Phaeophyta (coklat) fikosantin, klorofil a, Multiseluler, habitat air Sargassum muticum,
klorofil c laut, bahan baku asam Fucus serratus,
alginat. Macrocystis pyrifera
6 Rhodophyta (merah) klorofil a, b dan Multiseluler, habitat air G elidium,Gracilaria,
fikoeritrin, karoten laut, bahan baku agar- Euchema spinosum
agar

Protista mirip jamur dibedakan menjadi 2 yaitu


Tabel 2.5 Klasifikasi Protista Mirip Jamur

No Kelompok Ciri-ciri
1 Myxomycota (jamur lendir) Struktur tubuh vegetatif berbentuk seperti lendir atau plasmodium,
yang berinti banyak dan bergerak seperti Amoeba
2 Oomycota (Jamur air) reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora, yang
memiliki 2 flagel
Peranan Protista:
1. Tripanosoma cruci penyebab penyakit cagas (anemia anak)
2. Tripanosoma evansi sakit surrah, vector lalat tabanidae
3. Tripanosoma gabiense sakit tidur, vektor lalat tsetse
4. Tripanosoma vaginalis keputihan pada vagina
5. Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana, masa sporulasi (2x24 jam) atau setiap
48 jam.
6. Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria quartana, masa sporulasi 72 jam
7. Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika, masa sporulasi (1-2x24 jam)
8. Plasmodium ovale, penyebab penyakit limpa, masa sporulasi (2x24 jam)
9. Gelidium (bahan agar-agar)
10. Bahan obat-obatan (Chlorella)
11. Saprolegnia (parasit pada telur ikan)
12. Phytophthora(parasit pada tanaman kentang)
13. Phytium (penyebab busuknya kecambah dan busuk akar)

224 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 224 12/11/2013 17:29:10


RINGKASAN MATERI BIOLOGI

BAB
3 KLASIFIKASI DAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2 Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup dan Menentukan dasar pengelompokan makhluk hidup.
klasifikasinya, peranan keanekaragaman hayati
Menjelaskan upaya pelestarian sumber daya alam
bagi kehidupan dan upaya pelestariannya.
tertentu.

A. Klasifikasi
Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan ke dalam kelompok
tertentu. Urutan klasifikasi dari tingkatan/takson yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai
berikut:
1. kingdom (kerajaan);
2. divisio (tumbuhan) atau filum (hewan);
3. kelas (classis);
4. ordo (bangsa);
5. famili (suku);
6. genus (marga);
7. spesies (jenis).

Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup:


1. persamaan morfologi,
2. persamaan anatomi,
3. persamaan fisiologi,
4. persamaan biokimia.

Klasifikasi makhluk hidup terus menerus berubah sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi, diantaranya:

Ringkasan Materi Biologi 225

detik-detik jelang un biologi sma.indd 225 12/11/2013 17:29:11


1. Sistem klasifikasi 2 kingdom, meliputi kingdom Plantae dan Animalia.
2. Sistem klasifikasi 3 kingdom, meliputi kingdom Plantae, Animali, dan Protista.
3. Sistem klasifikasi 4 kingdom, meliputi kingdom Monera, Protista, Plantae, dan Animalia.
4. Sistem klasifikasi 5 kingdom, meliputi kingdom Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
5. Sistem klasifikasi 6 kingdom, meliputi kingdom Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi,
Plantae dan Animalia.

Syarat penulisan nama spesies menurut aturan tata nama Binomial Nomenclature (Carolus
Lineus) adalah sebagai berikut.
1. Terdiri dari dua kata, kata pertama menunjukkan genus dan di awali huruf kapital, kata kedua
menunjukkan spesies dan menggunakan huruf kecil semua.
2. Kedua kata di beri garis bawah yang terputus atau di cetak miring.
3. Menggunakan bahasa latin atau yang di latinkan
Contoh: nama latin mangga di tulis Mangiferaindica atau Mangifera indica

Keanekaragaman makhluk hidup juga dikelompokkan menjadi 3 tingkatan yaitu sebagai


berikut.
Tabel 3.1 Tingkat Keanekaragaman Makhluk Hidup

No Tingkat keanekaragaman Contoh


1 Keanekaragaman tingkat gen Bunga mawar yang beraneka warna, jenis-jenis buah manga,
kanekaragaman jenis kucing, ayam, anjing.
2 Keanekaragaman tingkat jenis Keluarga kucing (singa, macan, harimau, kucing), family kacang-
kacangan (kacang hijau, kacang panjang, kacang tanah) dll.
4 Keanekaragaman tingkat ekosistem ekosistem danau, rawa, terumbu karang, dan hutan bakau. dll

B. Pelestarian Keanekaragaman Hayati


Ada dua cara pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia, yaitu pelestarian keanekaragaman
hayati secara in situ dan exsitu.
1. Pelestarian Keanekaragaman Hayati secara In situ
Pelestarian keanekaragaman hayati secara In situ yaitu suatu upaya pelestarian sumber daya
alam hayati di habitat atau tempat aslinya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan karakteristik
tumbuhan atau hewan tertentu sangat membahayakan kelestariannya apabila dipindahkan ke
tempat lainnya.
Contoh:
a. Suaka margasatwa untuk komodo di Taman Nasional Komodo, Pulau Komodo.
b. Suaka margasatwa untuk badak bercula satu di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat.
c. Pelestarian bunga Rafflesia di Taman Nasional Bengkulu.
d. Pelestarian terumbu karang di Bunaken.

226 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 226 12/11/2013 17:29:11


2. Pelestarian Keanekaragaman Hayati secara Exsitu
Pelestarian keanekaragaman hayati secara exsitu yaitu suatu upaya pelestarian yang dilakukan
dengan cara memindahkan hewan atau tumbuhan dari habitatnya ke tempat lain yang lebih cocok
bagi perkembangan kehidupannya.
Contoh:
a. Kebun Raya dan Kebun Koleksi untuk menyeleksi berbagai tumbuhan langka dalam rangka
melestarikan plasma nuftah
b. Penangkaran jalak bali di kebun binatang Wonokromo

Ringkasan Materi Biologi 227

detik-detik jelang un biologi sma.indd 227 12/11/2013 17:29:11


RINGKASAN MATERI BIOLOGI

BAB
4 OBJEK KAJIAN
BIOLOGI

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup dan klas- Mengidentifikasi ciri-ciri kelompok tumbuhan.
ifikasinya, peranan keanekaragaman hayati bagi
kehidupan dan upaya pelestariannya. Mengidentifikasi cara perkembangbiakan hewan inver-
tebrata.
Mengidentifikasi ciri-ciri kelompok hewan vertebrata.

A. Ciri-Ciri Kelompok Tumbuhan


Kingdom plantae memiliki ciri-ciri yaitu organisme eukaryotik, multisel, berklorofil, memiliki
dinding sel, autotrop. Klasifikasi tumbuhan dikelompokan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh
atau non - tracheophyta (tumbuhan lumut/Bryophyta), dan tumbuhan berpembuluh atau
tracheophyta (tumbuhan paku/Pteridophyta dan tumbuhan berbiji/Spermatophyta).
Tabel 4.1 Perbedaaan Tumbuhan Lumut, Tumbuhan Paku, dan Tumbuhan Berbiji

No Faktor pembeda Bryophyta Pteridophyta Spermatophyta


1 Struktur tubuh Thalus Kormus Kormus
2 Mengalami metagenesis Mengalami Mengalami Tidak mengalami
3 Fase dominan Gametofit Sporofit Tidak ada
4 Perkembangbiakan aseksual spora dalam spora membentuk Biji
sporangium sorus
5 Pembuluh angkut Tidak ada ada ada

Macam Tumbuhan Biji (Spermotophyta)


1. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)
• Biji terletak diluar (tidak dibungkus daging buah)
• Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba Batang dan akar
berkambium sehingga dapat tumbuh membesar
• Bentuk perakaran tunggang daun sempit, tebal dan kaku dengan tulang daun tidak
beraneka ragam

228 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 228 12/11/2013 17:29:12


• Tidak memiliki bunga sejati, alat perkembangbiakannya berbentuk kerucut yang disebut
strobilus atau runjung.
• Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat
dalam strobilus betina
• Terbagi menjadi 4 kelas yaitu:
1) Cycadinae, Contoh: Zamia furfuracea, Cycas revoluta dan Cycas rumphii (pakis haji)
2) Ginkgoinae, Contoh: Ginkgo biloba
3) Coriferanae, Contoh: Agathis alba (damar), Pinus merkusii (pinus), Cupressus sp.,
Araucaria sp., Sequoia sp., Juniperus sp. dan Taxus sp.
4) Gnetinae, contoh: Gnetum gnemon (melinjo)

2. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)


• Biji dibungkus daging buha
• Hidup sebagai pohon, perdu, semak, merambat atau herba/terna
• Daun pipih dan lebar dengan susunan tulang daun menyirip, menjari, melengkung atau
sejajar
• Memiliki bunga sejati dengan perhiasan bunga berupa kelopak dan mahkota bunga dan
alat perkembangbiakannya berupa putik dan benang sari
• Terbagi menjadi dua kelas, yaitu sebagai berikut.
Tabel 4.2 Perbedaan Monokotil dan Dikotil

No Pembeda Kelas
Monokotil Dikotil
1 Sistem perakaran Serabut Tunggang
2 Batang Umumnya tidak bercabang, beruas- Bercabang, tidak beruas-ruas,
ruas, tidak mengalami pembesaran mengalami pembesaran karena
karena tidak berkambium. memiliki kambium.
3 Pertulangan daun sejajar atau melengkung Menyirip, menjari
4 Bunga kelipatan 3 kelipatan 4 atau 5
5 Biji Memiliki satu daun lembaga Memiliki dua daun lembaga

B. Kelompok Hewan Invertebrate


Kelompok invertebrata dibagi menjadi 8 filum yaitu sebagai berikut.
Tabel 4.4 Kelompok Hewan Invertebrata

No Phylum Ciri-ciri Klasifikasi Contoh


1 Porifera Diploblastic, asimetris, berpori, Calcarea Scypha gelatinosa,Euplectella,
sessile, pencernaan intraseluler Hexactinelida Euspongia officinalis
(koanosit). Demospongia
2 Coelenterate Diploblastik , simetri tubuh Hydrozoa Hydra sp, Obelia sp, Aurelia
radial, memiliki alat penyengat Scypozoa aurita
(nematokist), bentuk tubuh polip Anthozoa Euplexsaura antiptahes
dan medusa.

Ringkasan Materi Biologi 229

detik-detik jelang un biologi sma.indd 229 12/11/2013 17:29:12


3 Plathelminthes Triploblastik, bilateral,tubuh Turbellaria Planaria
pipih, memiliki statokist, ada Trematoda Fasciola hepatica
yang parasit. Cestoda Taenia solium
4 Nemathelminthes Triploblastik, bilateral, bentuk - Ascaris lumbricoides
seperti benang, sudah punya Ancylostoma duodenale
saluran pencernaan, parasit. Wuchereria bancrofti
Enterobius vermicularis
5 Annelida Triploblastik, bilateral, tubuh Polychaeta Nereis virens
bersegmen, alat eksresi nefridia. Oligochaeta Lumricus terestris
Hirudinae Hirudo medicinalis
6 Mollusca Triploblastik, bilateral, tubuh Pelecypoda Meleagrina sp.
lunak, punya sistem rangka Cephalopoda Loligo sp.
(endo/eksoskleton) Gastropoda Achatina fulica
7 Arthropoda Triploblastik, bilateral, kaki beruas- Crustacea Udang, rajungan
ruas, tubuh bisa dibedakan Insecta Kupu-kupu, belalang
menjadi kepala, dada, dan perut. Arachnoidea Laba-laba, kala jengking
Myriapoda Kelabang, kaki seribu
8 Echinodermata Triploblastik, bilateral, kulit Asteroidea Bintang laut
ditutupi duri, alat gerak kaki Echinoidea Bulu babi
ambulakral. Ophiuroidea Bintang ular
Holothuroidea Teripang
Crinoidea Lilia laut

Beberapa contoh cara perkembangbiakan hewan invertebrata:


• Daur hidup Obelia sp.
zigot larva planula koloni mudakoloni dewasamedusa
• Daur hidup Aurelia aurita
zigotplanulaskifistoma (polip)strobilasiefiramedusa
• Daur hidup Fasciola hepatica :
telur mirasidiumsporokistrediaserkariametaserkariadewasa

C. Kelompok Hewan Vertebrata


Tabel 4.5 Ciri-ciri Umum Kelompok Hewan Vertebrata

Kelompok ( Kelas)
Karakteristik
Pisces Amphibia Reptilia Aves Mamalia
Permukaan Sisik Licin/sisik sisik bulu rambut
tubuh
Suhu tubuh Poikiloterm poikilotem poikiloterm homoiterm homoiterm
Ruang jantung 2 3 4 4 4
Alat respirasi Insang Insang/paru- Paru-paru Paru-paru Paru-paru
paru
Fertilisasi Eksternal eksternal intenal internal internal
Cara reproduksi ovipar ovipar Ovipar/ ovipar vivipar
ovovivipar
Contoh Ikan mas, lele. Katak, kodok, Ular, kadal, kura- Burung, yama, Harimau, paus,
organisme salamander kura, buaya bebek sapi, kelinci.

230 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 230 12/11/2013 17:29:13


RINGKASAN MATERI BIOLOGI

BAB
5 EKOSISTEM DAN LINGKUNGAN

NO KOMPETENSI INDIKATOR
3 Menganalisis hubungan antara komponen Menganalisis hubungan antarkomponen dan aliran energi
ekosistem, perubahan materi dan energi serta dalam suatu ekosistem.
peran manusia dalam keseimbangan ekosistem.
Menjelaskan proses yang terjadi pada daur biogeokimia.
Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan
masalah perubahan/pencemaran lingkungan

A. Bentuk Interaksi dalam Ekosistem


Ekosistem adalah kesatuan fungsional antara komponen biotik dan abiotik yang saling
berinteraksi.
Bentuk-bentuk interaksi (hubungan) tersebut disajikan dalam tabel 5.1
Tabel 5.1 Interaksi Antara Komponen Biotik dan Abiotik

No Bentuk interaksi Pengertian Contoh


1 Mutualisme Hubungan dua organisme berbeda spesies Bunga dan kupu-kupu, bakteri E.coli
yang saling menguntungkan dalam usus manusia.
2 Komensalisme Hubungan dua organisme berbeda spesies Tumbuhan anggrek dan pohon yang
yang salah satunya di untungkan sedang ditumpanginya.
yang lain tidak terpengaruh
3 Parasitisme Hubungan dua organisme beda speies yang Cacing hati dan manusia, kutu pada
salah satunya di untungkan sedang yang anjing, benalu dengan pohon yang
lain dirugikan. ditumpanginya.
4 Kompetisi Hubungan dua organisme atau populasi Domba dengan kambing, rusa, sapi,
yang memiliki kebutuhan yang sama kerbau.
sehingga memunculkan persaingan Kucing dan anjing
5 Alelopati Hubungan antara populasi yang satu Rumput teki dengan rumput
menghambat pertumbuhan populasi disekitarnya.
lainnya.
6 Predasi Hubungan antara hewan pemangsa dengan Harimau dengan rusa
hewan mangsa
7 Netralisme Hubungan dua organisme atau populasi Kecoa dengan cicak, ayam dengan
yang berbeda tidak saling menguntungkan kambing.
ataupun merugikan.

Ringkasan Materi Biologi 231

detik-detik jelang un biologi sma.indd 231 12/11/2013 17:29:14


Aliran energi dalam ekosistem
1. Rantai makanan
Perpindahan materi dan energi dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup yang lainnya melalui
proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu.
Macam rantai makanan:
a. Rantai makanan perumput, bila tropik I pembentuk rantai makanannya adalah produsen.
Contoh: rumputbelalang burung pemakan serangga burung elang
b. Rantai makanan detritus, bila tropik I pembentuk rantai makanannya adalah bahan terurai
sisa tubuh makhluk hidup.
Contoh: sampah dauncacing ayam srigala
2. Jaring-jaring makanan
Rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain.

B. Daur Biogeokimia.
Daur biogekimia adalah perputaran zat atau materi dan senyawa kimia di alam yang melibatkan
tubuh makhluk hidup.
Contoh daur biogeokimia antara lain:
1. Daur Nitrogen
Daur nitrogen tahapannya sebagai berikut.
a. Fiksasi, penambatan N2 bebas dari udara oleh bakteri fiksasi misal Azotobacter dan Rhizobium sp.
b. Amonifikasi, pembentukan senyawa amonium (NH4+) dari sisa-sisa tubuh makhluk hidup oleh
bakteri pengurai.
c. Nitrifikasi, pembentukan ion Nitrat (NO3-) oleh bakteri Nitrosomonas, Nitrosococcus dan
Nitrobacter.
d. Denitrifikasi, penguraian ion Nitrat menjadi N2 bebas kembali oleh bacteri Pseudomonas
denitrificans
2. Daur Karbon
a. Sumber karbon di alam berupa CO2
b. CO2 di alam diserap tumbuhan  fotosintesis  tumbuhan dimakan organisme lain kar-
bon berpindah ke tubuh makhluk hidup tersebut
c. Makhluk hidup bernafas mengeluarka CO2 digunakan tumbuhan lagi
d. Hewan/tumbuhan matimembentuk fosilkarbon tersimpan dalam fosil
e. Fosilbahan bakar karbon terlepas lagi ke udara
3. Daur fosfor
a. Dibutuhkan makhluk hidup untuk membentuk asam nukleat, protein, dan ATP
b. Fosfor tidak mengalami fase gas

232 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 232 12/11/2013 17:29:14


c. Batuan yang mengandung fosfat terbawa ke laut dan membentuk sediman
d. Bakteri dan jamur menguraikan materi anorganik tanahfosfordiserap tumbuhan
herbivorkarnivorsulfur keluar melalui urin dan feces.

C. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah masuknya suatu zat atau materi ke dalam lingkungan yang
dapat memnyebabkan penurunan kualitas lingkungan tersebut.
Macam-macam pencemaran lingkungan antara lain sebagai berikut.
Tabel 5.2 Jenis-jenis Pencemaran Lingkungan

Jenis pencemaran Jenis polutan Dampak negatif Upaya penanggulangan


Udara CO2 Pemanasan global/efek rumah Reboisasi, penerapan
kaca sistem tebang pilih
SO2, NOx Hujan asam, korosi Menggurangi pemakaian
bahan sumber
CFC Peminipisan lapisan ozon Menggurangi pemakaian
bahan sumber
Tanah Sampah anorganik Tidak dapat terurai Daur ulang
Sampah organik Penurunan kualitas tanah Pengomposan
Pestisida Penurunan biodiversitas Kontrol biologi
Air Limbah industri dan Permukaan air tertutupi lapisan Kontrol biologi
rumah tangga minyak
Pupuk pertanian Eutrofikasi Pengontrolan
penggunaan
Penggunaan pestisida Kematian hewan-hewn air Pengontrolan
penggunaan
Suara Aktivitas pabrik, mesin Kerusakan pendengaran, stress, Lokalisir tempat sumber
pesawat, kendaraan sakit jantung dari area pemukiman.
bermotor

Ringkasan Materi Biologi 233

detik-detik jelang un biologi sma.indd 233 12/11/2013 17:29:15


RINGKASAN MATERI BIOLOGI

BAB
6 SEL DAN JARINGAN

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Menjelaskan struktur dan fungsi sel serta Menjelaskan struktur sel dan komponen kimiawinya,
mengaitkannya dengan struktur dan fungsi serta proses yang terjadi pada sel.
jaringan.
Menjelaskan fungsi organel sel pada tumbuhan dan
hewan.
Menjelaskan sifat,ciri-ciri dan fungsi jaringan pada
tumbuhan dan hewan.

A. Komponen dan Struktur Sel


1. Komponen Kimiawi Sel
Komponen kimiawi sel adalah sebagai berikut.
a. Unsur-unsur makro, yaitu unsur-unsur yang terdapat dalam sel dengan jumlah relatif banyak
misalnya: O, C, H, Ca, N dan lain-lain.
b. Unsur-unsur mikro, yaitu unsur-unsur yang terdapat dalam sel dengan jumlah relatif kecil mis-
alnya Cu, Fe, Zn, F dan lain-lain.
Unsur-unsur tersebut di atas selanjutnya akan membentuk senyawa-senyawa kimiawi lainnya
yang menyusun sel seperti karbohidrat, protein, lemak dan enzim.
2. Struktur Sel
Sel makhluk hidup terdiri dari tiga bagian utama, yaitu membran sel, sitoplasma dan organel sel.
a. Membran sel (membran plasma)
Merupakan lapisan pembatas antara bagian dalam sel dengan lingkungan luarnya, tersusun
dari lapisan rangkap fosfolipid dan protein atau lipoprotein sehingga bersifat semipermeabel.
Pada sel tumbuhan lapisan ini dilindungi oleh lapisan dindiing sel.

234 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 234 12/11/2013 17:29:16


Gambar membran sel

Fungsi membran sel;


• Sebagai pelindung sel
• Mengatur transportasi zat antara sitoplasma dengan lingkungan
• Tempat berlengsungnya beberapa reaksi kimia
• Penerima rangsang hormon, dan bahan kimia lainnya
b. Sitoplasma
Merupakan cairan koloid yang mengisi rongga sel, fungsi sitoplasma sebagai tempat penyim-
panan zat-zat kimia dan terlarutnya macam-macam organel sel.

B. Fungsi Organel Sel pada Tumbuhan dan Hewan


Tabel 6.1 Organel-organel Sel dan Fungsinya

No Nama organel Fungsi


1 Nukleus Mengendalikan seluruh kegiatan sel
2 Sentriol Pusat bidang pembelahan sel
3 Retikulum endoplasma Sintesis lemak, tempat ribosom untuk sintesis protein, menetralisir
racun
4 Ribosom Sintesis protein
5 Badan golgi Membentuk lisosom dan enzim pencernaan
6 Lisosom Penghasil enzim hidrolitik, fagositosis
7 Mitokondria Respirasi seluler
8 Mirotubulus dan mikrofilamen Penyusun benang spindel sentriol, silia, flagel.
9 Vakuola Mengatur tekanan air, menyimpan sisa metabolisme, pigmen/
antosianin, minyak atsiri, cadangan makanan.
10 Plastida Menyimpan cadangan makanan, fotosintesis, figmen warna.
11 Badan mikro Meguraikan hidrogen peroksida

Ringkasan Materi Biologi 235

detik-detik jelang un biologi sma.indd 235 12/11/2013 17:29:16


C. Jaringan
Tabel 6.2 Jaringan Penyusun Tubuh Hewan

No Nama jaringan Deskripsi


1 Epitel Jaringan yang menutupi permukaan luar maupun permukaan dalam tubuh. Bentuk
sel bermacam-macam ada yang pipih misal pada dinding kapiler darah, bentuk kubus
misal pada permukaan ovarium, dan silindris misal pada saluran oviduct.
2 Ikat Berfungsi melekatkan suatu jeringan dengan jaringan lainnya, membungkus organ,
mengisi rongga organ, imunitas.
Macam jaringan ikat adalah:
1. Jaringan ikat biasa, contoh jaringan lemak dan adiposa
2. Jaringan ikat dengan sifat khusus, contoh jaringan tulang
3. Jaringan darah dan limfe
3 Otot Berfungsi sebagai alat gerak aktif, macam jaringan otot:
1. Otot lurik, melekat pada rangka sifat volunter
2. Otot polos, menyusun organ-organ dalam, involunter
3. Otot jantung, menyusun jantung sifat volunter
4 Syaraf Berfungsi menerima dan menanggapi rangsang, disusun oleh sel saraf (neuron) dan
neuroglia.
Bagian-bagian neuron:
1. Dendrit, serabut halus dan pendek yang keluar dari badan sel dan berfungsi
menerima sinyal dan menyampaikannya ke badan sel
2. Badan sel, bagian terbesar dari neuron yang mengandung nukleus dan
sitoplasma.
3. Akson, serabut panjang yang keluar dari badan sel berfungsi meneruskan impuls
dari badan sel ke sel sraf lain.
Macam-macam neuron:
1. Neuron sensoris, menampaikan impuls dari reseptor ke saraf pusat
2. Neuron motoris, menyampaikan impuls dari saraf pusat ke efektor
3. Neuron asosiasi, penghubung neuron sensoris dengan motoris

Tabel 6.3 Jaringan Penyusun Tumbuhan

No Nama jaringan Deskripsi


1 Meristem Jaringan muda yang sel penyusunnya masih aktif membelah (embrional), berdinding
tipis, mengandung protoplasma, plastida belum matang, vakuola kecil, inti besar.
Macam jaringan meristem:
1. Meristem apikal
2. Meristem lateral
3. Meristem interkalar
2 Dewasa Jaringan hasil diferensiasi dan spesialisasi jaringan meristem, berdinding tebal,
vakuola besar inti relatif kecil.
Macam jaringan dewasa:
1. Epidermis, jaringan terluar menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan.
Sebagian berkembang menjadi derivat epidermis seperti stomata, trikoma, sel
kipas, sistolit.
2. Parenkim, disebut juga jaringan dasar terdapat diseluruh bagian tumbuhan.
Mengandung banyak klorofil sehingga berfungsi sebagai tempat fotosintesis.
3. Penyokong/penguat, berfungsi menyokong bagian-bagian tumbuhan. Terdiri
dari jaringan kolenkim pada bagian tumbuhan yang masih muda dan jaringan
sklerenkim pada bagian tumbuhan yang sudah dewasa.
4. Pengangkut, berfungsi sebagai alat pengangkutan zat, terdiri dari Xillem dan
Floem.

236 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 236 12/11/2013 17:29:16


RINGKASAN MATERI BIOLOGI

BAB
7 SISTEM GERAK, SISTEM SIRKULASI,
SISTEM PENCERNAAN, SISTEM
PERNAFASAN

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Menjelaskan struktur dan fungsi sistem organ Menjelaskan mekanisme gerak otot/sendi/penyakit pada
manusia serta kelainan/penyakit yang mungkin sistem gerak pada manusia.
terjadi pada organ tersebut.
Menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia dan
gangguannya.
Menjelaskan sistem pencernaan makanan pada manusia
dan gangguannya.

Menjelaskan sistem pernapasan pada manusia dan


gangguannya.

A. Sistem Gerak
1. Macam-macam Persendian
a. Sinartrosis, jenis persendian yang tidak memungkinkan adanya gerakan.
Contoh: hubungan antar tulang tengkorak.
b. Amfiartrosis, jenis persendian yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Contoh:
hubungan antar ruas tulang belakang.
c. Diartrosis, jenis persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan secara bebas.

Tabel 7.1 Jenis Sendi Menurut Arah Geraknya

No Jenis sendi Arah gerakan Contoh


1 Peluru Segala arah Gelang bahu dan panggul
2 Pelana Dua arah Tulang ibu jari
3 Engsel Satu arah Siku dan lutut
4 Putar Gerak rotasi Tulang atlas
5 Luncur Gerak menggeser Tulang-tulang telapak kaki
6 Kondiloid Dua arah Sendi pergelangan tangan

Ringkasan Materi Biologi 237

detik-detik jelang un biologi sma.indd 237 12/11/2013 17:29:17


2. Macam-macam Gerak Otot
Tabel 7.2 Macam-macam Gerak Otot

No Macam Gerak Arah gerakan Contoh


1 Ektensor -fleksor Meluruskan-membengkokan Gerak meluruskan dan menekuk
kaki
2 Abduksi-adduksi Menjauhi-mendekati sumbu tubuh Gerak mengangkat dan
menurunkan tangan
3 Depresi-elevasi Gerak menurunkan dan mengangkat Gerak menunduk dan
menegadahkan kepala
4 Supinasi-pronasi Gerak menengadah dan menelungkup Menegadah dan menelungkupkan
telapak tangan

Beberapa contoh kelainan sistem gerak


1. Farktura (patah tulang) dan fisura (retak tulang).
2. Memar sendi (sobeknya selaput sendi) dan urai sendi (lepasnya ujung tulang dari sendi).
3. Layuh semu, yaitu rusaknya cakra epifise oleh infeksi sifilis.
4. Skoliosis, pembengkokan tulang belakang ke arah samping.
5. Lordosis, pembengkokan tulang belakang ke arah depan.
6. Kiposis, pembengkokan tulang ke arah belakang.
7. Tetanus, kejang otot karena infeksi bakteri Clostridium tetani.
8. Kram, karena aktivitas otot yang terus menerus.

B. Sistem Peredaran Darah


Sistem peredaran darah pada manusia terdiri atas jantung sebagai pusat peredaran darah,
pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.
1. Darah, 55% merupakan bagian cair (plasma) dan 45 % bagian padat berupa sel-sel darah yaitu
eritrosit, leukosit dan trombosit.
2. Alat peredaran darah, yaitu jantung yang dibungkus oleh perikardium dan pembuluh darah
(arteri dan vena)
3. Macam peredaran darah
a. Peredaran darah kecil
Jantung (bilik kanan)  pru-paru  jantung (serambi kiri)
b. Peredaran darah besar
Jantung (bilik kiri  seluruh tubuh  jantung (seraabi kanan)
4. Tekanan darah:
a. Tekanan sistole, tekanan saat ventrikel kontraksi dan atrium dilatasi
b. Tekanan diastole, tekanan saat ventrikel dilatasi dan atrium kontraksi
c. Tekanan darah normal: 120/80 mmHg

238 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 238 12/11/2013 17:29:17


Kelainan pada sistem peredaran darah dijelaskan pada tabel 7.3 berikut.
Tabel 7.3 Kelainan pada Sistem Peredaran Darah

No Jenis kelainan Keterangan


1 Anemia Kekurangan kadar Hb dan dan eritrosit darah
2 Varises Pelebaran pembuluh darah di daerah kaki
3 Hemoroid Pelebaran pembuluh darah disekitar dubur/anus
4 Arteriosklerosis Pengerasan pembuluh nadi karena timbunan/endapan kapur
5 Artersoklerosis Pengerasan pembuluh nadi karena timbunan lemak
6 Embolus Penyumbatan pembuluh darah oleh benda asing yang bergerak
7 Trombus Penyumbatan pembuluh darah oleh benda asing yang tidak bergerak
8 Talasemia Jenis anemia akibat rusaknya gen pembentuk Hb dan menurun
9 Leukemia Bertambahnya jumlah leukosit secara tak terkendali
10 Hemofilia Darah sukar membeku karena faktor heriditas

C. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan manusia dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini.
Tabel 7.4 Sistem Pencernaan pada Manusia

No Organ Proses yang terjadi Keterangan


1 Mulut Pencernaan mekanik oleh gigi Pemecahan amilum oleh ptialin
dan lidah, pencernaan kimiawi
oleh saliva (air liur)
2 Kerongkongan Tidak terjadi proses pencernaan, -
(esofagus) hanya berfungsi jalan masuknya
makanan dari mulut ke dalam
lambung
3 Lambung( gaster) Pe n c e r n a a n m e k a n i k o l e h HCL mengubah: Pepsinogen pepsin
gerakan peristaltik lambung, Pepsin menguraikan: Protein  pepton
pencernaan kimiawi oleh getah Renin menggumpalkan:
lambung Kaseinogen  kasein
Lipase menghidrolisis lemak
4 Usus halus (intestinum Pencernaan kimiawi oleh kelenjar Erepsin menghidrolisis:
tenue) dinding usus dan penyerapan Peptonasam amino
sari-sari makanan. Sukrase, laktase, dan maltase menghidrolisis
disakarida menjadi monosakarida.
Lipase menghidrolisis emulsi lemak menjadi
asam lemak dan gliserol.
Enterokinase sebagai prekursor enzim
lainnya.
5 Usus besar (colon) Penyerapan air dan zat-zat sisa Pembusukan zat sisa makanan oelh bakteri
E. coli
6 Anus (rectum) Defekasi Pembuangan zat sisa makanan

Ringkasan Materi Biologi 239

detik-detik jelang un biologi sma.indd 239 12/11/2013 17:29:18


Gangguan sistem pencernaan makanan pada manusia dijelaskan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 7.5 Jenis-jenis Gangguan Sistem Pencernaan pada Manusia

No Jenis gangguan Keterangan


1 Parotitis Infeksi kelenjar parotis oleh virus, disebut juga dengan gondong
2 Xerostomia Produksi air liur yang sangat sedikit
3 Ulkus Luka pada lambung akibat HCL yang lebih banyak dibandingkan dengan
makanan yang masuk
4 Diare Gangguan penyerapan air dilambung sehingga feses encer
5 Sembelit atau kontipasi Sulit buang air besar karena kekurangan serat sehingga penyerapan air
dilambung tinggi.
6 Peritonium Radang selaput rongga perut

D. Sistem Pernapasan pada Manusia


1. Saluran pernapasan, mulai dari rongga hidung  laring faring tracheabronkhus
bronkeolus  alveolus (paru-paru)
2. Mekanisme pernapasan
a. Pernapasan dada, melibatkan kontraksi dan relaksasinya otot-otot antar tulang rusuk
b. Pernapasan perut, melibatkan kontraksi dan relaksasinya otot-otot diafragma.
3. Volume udara pernapasan
- Volume tidal besarnya 500 cc
- Volume udara cadangan ekspirasi (suplementer) besarnya 1500 cc
- Volume udara cadangan inspirasi (komplementer) besarnya 1500 cc
- Volume udara residu besarnya 1000 cc
- Kavasitas vital paru-paru adalah Volume cadangan inspirasi + volume udara tidal + vol-
ume cadangan ekspirasi ataupun Udara Tidal(UT) + Udara Cadangan(UC) + Udara Kom-
plementer (UK)
- Kapasitas total paru-paru adalah kapasitas vital + udara residu
4. Pengangkutan O2 dan CO2
Hemoglobin dalam darah mempunyai kemampuan mengikat dan melepaskan O2 ke dalam
jarinangan, dengan reaksi:
Hb + O2 —-> HbO2 (pengikatan oksigen oleh darah di alveolus paru-paru)
HbO2 —–> Hb + O2 (pelepasan oksigen oleh darah, selanjutnya oksigen diambil oleh sel-sel
tubuh)
Sedangkan pengangkutan CO2 dari jaringan melalui beberapa cara, antara lain:
a. Diangkut dalam bentuk HCO-3 (bikarbonat) oleh plasma darah (60%-70%)
b. CO2akan diikat oleh Hb membentuk karbominohemoglobin (25%)
c. CO2 diangkut oleh plasma darah dalam bentuk senyawa asam karbonat / H2CO3 (6% –
10%)

240 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 240 12/11/2013 17:29:18


5. Gangguan pernapasan
- Influenza (flu), Penyebab :virus influenza
- Asma atau sesak napas alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis adalah
penyempitan saluran pernapasan.
- Tuberkulosis (TBC) infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis
- Rinitis, disebabkan oleh virus Rinitis, juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap peruba-
han cuaca, serbuk sari, dan debu. Faringitis , bakteri Streptococcus.Tenggorokan sakit dan tam-
pak berwarna merah.
- Laringitis infeksi atau radang pada laring,akibat terlalu banyak merokok, minum alcohol.
- Bronkitis infeksi Penderita mengalami demam dan banyak menghasilkan lendir yang me-
nyumbat batang tenggorokan.
- Sinusitis radang pada sinus Sinus letaknya di daerah pipi kanan dan kiri batang hidung. Bi-
asanya di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.
- Asfikasi tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir
dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan).
gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen

Ringkasan Materi Biologi 241

detik-detik jelang un biologi sma.indd 241 12/11/2013 17:29:18


RINGKASAN MATERI BIOLOGI

BAB SISTEM EKSKRESI, SISTEM


8 REGULASI, SISTEM REPRODUKSI,
DAN SISTEM PERTAHANAN
TUBUH (IMUN)

A. Sistem Eksresi
1. Sistem Ekskresi pada Manusia
Tabel 8.1 Organ Eksresi dan Zat yang Dihasilkan

No Organ ekskresi Zat yang dihasilkan


1 Paru-paru CO2 dan uap air melalui respirasi
2 Hati Empedu sebagai hasil dari perombakan sel darah merah
3 Kulit Keringat yang mengandung air, garam sedikit amonia
4 Ginjal Urin yang mengandung air, garam, urea dan amonia

2. Proses Pembentukan Urin di Ginjal


Tabel 8.2 Tahapan Pembentukan Urin

No Tahapan Tempat Hasil


1 Filtrasi Glomerulus Urin primer (filtrate glomerulus) yang mengandung air,
glukosa,asam amino dan urea.
2 Reabsorpsi Tubulus kontortus Urin sekunder (filtrate tubulus) yang mengandung banyak urea
proksimal dan sedikit garam
3 Augmentasi Tubulus kontortus distal Urin sesungguhnya yang mengandung air, garam, urea dan
ammonia.

3. Gangguan pada Sistem Ekskresi


Tabel 8.3 Gangguan pada Sistem Ekskresi

No Nama gangguan Keterangan


1 Diabetes Insipidus mengeluarkan urine terlalu banyak (beser), karena kekurangan hormon ADH ( Anti
Diuretic Hormone )
2 Glukosuria adanya glukosa dalam urine disebut juga kencing manis ditandai dengan Kadar
gula dalam darah meningkat karena kekurangan hormon insulin.
3 Batu ginjal Adanya pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, dan
kantong kemih
4 Albuminuria urine penderita mengandung albumin
5 Nefritis Peradangan pada ginjal yang terjadi karena infeksi bakteri penyakit pada nefron
6 Biang keringat Terjadi karena kelenjarkeringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat
terbuang secara sempurna
7 Eksim kulit kering, kemerah-merahan, gatal-gatal, dan bersisik

242 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 242 12/11/2013 17:29:19


8 Biduran Gatal-gatal pada kulit disebabkan karena alergi terhadap bahan kimia, makanan,
atau obat-obatan
9 Hepatitis Radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada beberapa macam,
misalnya virus hepatitis A dan hepatitis B.
10 Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu
tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah
dan warna darah menjadi kuning

B. Sistem Regulasi
1. Sistem Saraf pada Manusia
a. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat terdiri dari otak, sum-sum lanjutan, dan sum-sum tulang belakang.
1) Otak, terdapat di dalam rongga tengkorak terbagi menjadi otak besar (cerebrum), otak
tengah (mesencephalon), otak depan (diencephalon) dan otak kecil (cerebellum).
2) Sumsum lanjutan (medulla oblongata), penghubung otak dan sumsum tulang belakang,
mengandung serabut-serabut saraf yang mengatur denyut jantung, pelebaran dan pe-
nyempitan pembuluh darah serta pernapasan.
3) Sumsum tulang belakang, memiliki peranan mengadakan komunikasi antara otak dan
semua bagian tubuh dan mendukung terjadinya gerak reflex.
b. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri dari saraf kranial, dan saraf otonom.
1) Saraf kranial (12 pasang serabut saraf otak ) dan saraf spinal 31 pasang (serabut saraf sum-
sum tulang belakang).
2) Saraf otonom, berperan mengendalikan aktivitas tubuh yang tidak disadari seperti de-
nyut jantung, gerakan saluran pencernaan. Berdasarkan sifat kerjanya dibedakan men-
jadi 2 macam yaitu system saraf simpatis dan parasimpatis.
2. Sistem Endokrin
Tabel 8.4 Sistem Endokrin pada Manusia

No Kelenjar Hormone yang dihasilkan Fungsi


1 Hipofisis - GH/somatotrof - Merangsang sintesis protein, pertumbuhan
tulang dan otot
- TSH/Tirotropin - Mengontrol metabolism lemak, pertumbuhan
dan perkembangan kelenjar tiroid.
- Adrenokortikotropik Hormon (ACTH) - M erangsang kor teks adrenal untuk
mengeluarkan glukortikoid.
- Folikel Stimulating Hormon (FSH) - M e n g a t u r p e m a t a n g a n fo l i k e l d a n
spermatogenesis.
- Luteinizing Hormon (LH) - Memacu proses ovulasi dan pembentukan
corpus luteum, pada pria merangsang
pembentukan testosterone
- Melanosit Stimulating Hormon (MSH) - Ditemukan pada hewan untuk kamuflase
- Vasopresin atau ADH - Mengatur Reabsorpsi air pada ginjal dan
kontraksi dinding Rahim saat melahirkan
- Oksitosin - Mengatur pengeluaran ASI

Ringkasan Materi Biologi 243

detik-detik jelang un biologi sma.indd 243 12/11/2013 17:29:19


2 Tiroid Tiroksin Perkembangan dan pertumbuhan otak,
merangsang metabolism dan menurunkan
cadangan darah.
3 Paratiroid Parathormon Mengontrol kadar kalsium dan fosfat dalam
darah
4 Adrenal - Mineralokortikortikoid (aldosterone) - Mengatur tekanan osmotic darah
(Anak ginjal)
- Glukokortikoid (hidrocortison) - Meningkatkan pembentukan glukosa dari
asam amino, anti alergi dan imflamasi
- Adrenalin dan Norepineprin - Meningkatkan denyut jantung, tekanan
darah, pernapsan dan gula darah di hati
5 Langerhans - Insulin - Menurunkan kadar gula darah
(pancreas) - Glucagon - Meningkatkan kadar gula darah
6 Kelamin - Testosterone (testis) - Merangsang pembentukan sperma dan
pembentukan organ kelamin sekunder
pria
- Estrogen dan progesterone (ovarium) - Merangsang pembentuk an sel telur,
pembentukan organ kelamin sekunder
wanita, penebalan dinding endometrium,
memelihara kehamilan.
7 Pencernaan - Gastrin (lambung) - Merangsang sekresi asam lambung (HCl) oleh
sel parietal di lambung untuk membantu
kerja lambung
- Sekretin (usus) - Menghasilkan getah penkreas berfungsi
untuk mengubah lemak menjadi emulsi
lemak.

3. Sistem Indra
Sistem indra terdiri dari mata, telinga, kulit, lidah, dan hidung.
a. Mata
Mata sebagai indra penglihat berisi sejumlah reseptor untuk respon cahaya (fotoreseptor).
Dinding bola mata terdiri dari tiga lapis utama yaitu sklera, koroid, dan retina.
1) Sklera, lapisan paling luar berfungsi melindungi bola mata. Sklera bagian depan
termodifikasi menjadi kornea dan dilapisi selaput konjuntiva yang banyak mengandung
pembuluh darah dan mengandung kelenjar air mata.
2) Koroid, lapisan tengah banyak mengandung pembuluh darah dan pigmen bola mata atau
iris. Bagian depan iris sedikit membuka membentuk celah untuk mengatur masuknya cahaya
disebut pupil. Di bagian belakang iris terdapat lensa mata yang berfungsi memfokuskan
cahaya selain itu lensa juga membagi rongga mata menjadi dua ruangan, ruangan depan
berisi cairan aqueus humor dan ruang belakang berisi cairan vitreus humor.
3) Retina, lapisan belakang dari bola mata dan mengandung ujung-ujung saraf penerima
rangsang cahaya yaitu sel batang (basilus) dan sel kerucut (konus). Sel batang berperan
penting untuk melihat ketika kurang cahaya tetapi tidak bisa membedakan warna
sedangkan sel konus berperan dalam penglihatan banyak cahaya dan dapat membedakan
warna.

244 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 244 12/11/2013 17:29:20


Jadi mekanisme melihat adalah sebagai berikut:
Cahaya  kornea  aqueus humor  lensa  vitreus humor  retina otak bayangan

b. Telinga
Telinga merupakan indra pendengaran yang terdiri dari telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam.
1) Telinga luar berupa daun telinga, lubang telinga dan membran timpani
2) Telinga tengah, berupa tulang-tulang pendengaran yaitu maleus, inkus dan stapes.
3) Telinga dalam, berupa tingkap jorong (rumah siput dan labirin) dan koklea yang berisi
cairan tempat ujung-ujung sel saraf yang peka rangsang getaran.
Jadi mekanisme mendengar adalah:
Bunyidaun telingaliang telingamembran timpanitulang pendengarantingkap
jorongkokleaotakmendengar

c. Kulit
Kulit merupakan indra peraba dan perasa terdiri dari ujung-ujung saraf:
a. korpustel yaitu meissner (reseptor sentuhan) dan paccini (reseptor tekanan)
b. saraf bebas yaitu ruffini (reseptor panas) dan krausse (reseptor dingin).

d. Lidah
Lidah merupakan indra pengecap untuk membedakan rasa manis, asin, pahit dan masam.

e. Hidung
Hidung sebagai indra pembau yang berisi sel-sel kemoreseptor (saraf olfaktorius)

C. Sistem Reproduksi Manusia


1. Alat Reproduksi Pria
a. Testis
Jumlah sepasang dibungkus skrotum, di dalam testis terdapat saluran-saluran halus yang die-
but tubulus seminiferus tempat dibentuknya sperma dan sel-sel interstitial yang berfungsi un-
tuk membentuk hormon testosteron.
b. Saluran Pengeluaran
Saluran pengeluaran, terdiri dari
1) vas efferent, fungsi membawa sperma dari testis menuju epididimis,
2) epididimis, saluran diluar testis yang berfungsi tempat penyimpanan sementara dan pe-
matangan sperma,
3) vas defferet, lanjutan dari epididimis membawa sperma dari epididimis menuju kantong
sperma,
4) duktus ejakulatorius, saluran pendek dari kantong sperma ke uretra.

Ringkasan Materi Biologi 245

detik-detik jelang un biologi sma.indd 245 12/11/2013 17:29:20


c. Kelenjar Asesoris
Kelenjar asesoris, terdiri dari:
1) vesika seminalis (kantong sperma), menghasilkan sekret yang mengandung fruktosa,
dan vitamin untuk makanan sperma,
2) kelenjar prostat, sekretnya mengandung kolesterol, garam buffer dan pospolipid, dan
3) kelenjar bulbouretralis (cowper), sekretnya berupa lendir alkalis.
d. Penis
Penis merupakan alat kopulasi pada pria.

2. Alat Reproduksi Wanita


a. Organ Luar
1) Mons pubis, tulang kemaluan yang dilapisi jaringan lemak
2) Labia mayora, lipatan kulit tebal yang memanjang ke arah anus fungsinya melindungi vagina
3) Labia minora, lipatan kulit tipis yang terletak di antara labia mayora
4) Klitoris, organ erektil pada wanita
5) Hymen (selaput dara), selaput tipis menutupi vagina
6) Kelenjar bartholini, menghasilkan sekret berupa lendir sebagai pelicin saat senggama
b. Organ Dalam
1) Ovarium (indung telur), jumlah sepasang berfungsi menghasilkan sel telur dan hormon
kelamin wanita (estrogen dan progesteron)
2) Tuba fallopi (oviduct), saluran tempat terjadinya fertilisasi
3) Uterus (rahim), suatu rongga terusan dari vagina tempat perkembangan janin sampai lahir
4) Vagina (saluran kelamin), saluran tempat kopulasi dan keluarnya darah haid.

3. Proses Pembentukan Sel Kelamin (Gametogenesis)


a. Spermatogenesis yaitu proses pembentukan sel-sel sperma di dalam testis
Spermatogenesis
Spermatogenesis mengalami
pembelahan mitosis untuk
membentuk spermatosit primer

Spermatogenesis primer

Melosis I Spermatogenesis sekunder


Melosis II
Spermatid
diferensiasi sel
Sperma matang

Gambar skema spermatogenesis

246 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 246 12/11/2013 17:29:20


b. Oogenesis yaitu proses pembentukan sel-sel telur (ovum) di dalam ovarium

Oogenesis

Oogenium

Oosit primer

Melosit I badan polar


Oosit primer
(polosit)

Melosit
II badan polar
ovum (polosit)

sel tumbuh

sel telur matang

Gambar skema oogenesis

D. Sistem Pertahanan Tubuh (sistem imun)


Sistem Imun adalah sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dari
makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit.
1. Mekanisme Pertahanan Tubuh
Terdapat empat mekanisme pertahanan tubuh alami terhadap pathogen yang akan masuk
kedalam tubuh, yaitu:
a. Pertahanan fisik, contoh air keringat dan kelenjar minyak pada kulit, air mata dan cairan mu-
kus yang ada di saluran pernapasan.
b. pertahanan mekanik,contoh rambut Hidungberfungsi sebagi filter udara yang melewati sa-
luran hidung.
c. pertahanan kimia, contoh air mata, mucus, saliva, dan keringat semuanya mengandung zat
kimia yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
d. pertahanan biologis, sistem pertahanan yang dilakukan oleh populasi bakteri tidak berba-
haya yang hidup di kulit dan oleh sel darah putih.

2. Respon ImunNon-Spesifik
Ketika tubuh terluka atau diserang oleh pathogen yang berhasil menembus pertahanan tubuh,
tubuh akan menghasilkan respon imun non-spesifik, dengan tahapan proses sebagai berikut:

Ringkasan Materi Biologi 247

detik-detik jelang un biologi sma.indd 247 12/11/2013 17:29:20


a. Inflamasi
Pembengkakan jaringan merupakan reaksi cepat terhadap kerusakan jaringan. Inflamasi san-
gat berguna sebagai perthanan tubuh, sebab reaksi tersebut mencegah penyebaran infeksi ke
jaringan lain dan mempercepat proses penyembuhan.
b. Fagositosis
Sel darah putih menelan pathogen, membawanya ke dalam vakuola yang ada di sitoplasma
sel tersebut, lalu dicerna dengan enzim litik.
3. Respon Imun Spesifik
Respon humoral yang dilakukan oleh Antibody-Mediated Immunityyang dihasilkan oleh
limfosit B dan teraktivasi bila mengenali antigen yang terdapat pada permukaan sel pathogen,
dengan bantuan Cell-Mediated Immunity yaitu sel limfosit T.

248 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 248 12/11/2013 17:29:20


RINGKASAN MATERI BIOLOGI

BAB
9 PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN TANAMAN

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Menjelaskan faktor-faktor yang Menginterpretasi hasil percobaan pertumbuhan dan
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
perkembangan yang terjadi pada tumbuhan
melalui hasil percobaan atau pengamatan.

Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran atau volume dan jumlah sel dari suatu
organisme yang bersifat ireversible. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju pendewasaan
yang di tandai dengan differensisasi sel-sel tubuh untuk membentuk struktur dan fungsi tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan
1. Faktor internal berupa faktor genetis dan hormon pertumbuhan, yaitu sebagai berikut.
Tabel 9.1 Hormon pada Tumbuhan dan Fungsinya

No Nama hormon tumbuhan Fungsi


1 Auksin Merangsang pemanjangan akar, batang, diperensiasi sel dan percabangan.
Menghambat gugurnya daun dan buah
2 Sitokinin Merangsang pembentukan tunas, daun, bunga dan buah
Menghambat dominasi apikal
3 Geberelin Menghilangkan dormansi dan merangsang perkecambahan
4 Asam absisat Mempercepat penuaan dan gugurnya daun
5 Asam traumalin Berperan dalam proses penutupan luka
6 Kalin Merangsang pertumbuhan organ tertentu

2. Faktor eksternal, antara lain:


a. Nutrisi
b. Cahaya
c. Suhu
d. Kelembaban
e. Aerasi

Ringkasan Materi Biologi 249

detik-detik jelang un biologi sma.indd 249 12/11/2013 17:29:21


RINGKASAN MATERI BIOLOGI

BAB
10 METABOLISME

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Mendeskripsikan proses metabolisme Menjelaskan ciri-ciri dan cara kerja dari faktor-faktor
karbohidrat dan kemosintesis. yang dapat mempengaruhi kerja enzim.

Menjelaskan proses katabolisme karbohidrat.


Menjelaskan zat yang dikeluarkan/dihasilkan pada
proses respirasi aerob.
Menjelaskan tahapan proses anabolisme (fotosintesis)
pada tumbuhan.
Menjelaskan proses kemosintesis/respirasi anaerob.

A. Enzim
Ciri-ciri enzim antara lain:
1. suatu protein,
2. bekerja spesifik, satu jenis enzim hanya bekerja untuk satu jenis subtrat,
3. tidak ikut berubah saat terjadi reaksi, sehingga bisa dupakai berulang kali,
4. mudah rusak oleh panas,
5. diperlukan dalam jumlah sedikit, dan
6. bekerja bolak balik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim


1. Suhu, peningkatan aktivitas kerja enzim berlangsung hingga suhu optimum (40oC), setelah itu
aktivitas enzim akan menurun sampai mengalami denaturasi.
2. pH, enzim bekerja optimum pada pH netral sehingga konsentrasi pH yang lebih tinggi atau
lebih rendah akan menurunkan aktivitas enzim
3. Konsentrasi subtrat, peningkatan konsentrasi subtrat semakin akan di ikuti dengan peningka-
tan aktivitas enzim sampai tingkat optimum.
4. Konsentrasi produk, semaki8n tinggi konsentrasi produk aktivitas enzim semakin menurun

250 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 250 12/11/2013 17:29:22


5. Inhibitor, semakin tinggi inhibitor kerja enzim semakin menurun
6. Aktivator, penambahan aktivator akan meningkatkan aktivitas kerja enzim.

B. Katabolisme Karbohidrat.
Katabolisme adalah reaksi pemecahan atau penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa
sederhana dengan menghasilkan energi. Salah satu contoh proses katabolisme adalah respirasi baik
secara aerob maupun anaerob.
1. Respirasi Aerob
Respirasi aerob adalah respirasi yang melibatkan oksigen, tahapannya adalah:
a. glikolisis,
b. dekarboksilasi oksidatif,
c. siklus krebs, dan
d. transport elektron.
2. Respirasi Anaerob
Respirasi Anaerob adalah respirasi yang tidak melibatkan oksigen (fermentasi), berdasarkan
hasil akhirnya dibedakan menjadi fermentasi alkohol dan Fermentasi asam laktat.
Tahapannya meliputi:
a. Tahapan glikolisis, dimana 1 molekul glukosa (C6) akan diuraikan menjadi asam piruvat, NADH
dan 2 ATP.
b. Pembentukan alkohol ( fermentasi alkohol ), atau pembentukan asam laktat (fermentasi asam
laktat ).
c. Akseptor elektron terakhir bukan oksigen, tetapi senyawa lain seperti : alkohol, asam laktat.
d. Energi ( ATP ) yang dihasilkan sekitar 2 ATP.

Zat yang dihasilkan atau dikeluarkan pada respirasi aerob adalah sebagai berikut.
Tabel 10.1 Tahapan pada Proses Aerob

Tempat
No Tahapan Deskripsi dan hasil
berlangsung
1 Glikolisis Sitoplasma Reaksi pemecahan satu molekul glukosa (6C) menjadi 2 molekul
asam piruvat (3C) + 2 molekul ATP + 2 molekul NADH
2 Dekarboksilasi Membran Reaksi perubahan dari 2 asam piruvat (3 C) menjadi 2 asetil Ko
oksidatif mitokondria Enzim A (2 C) + 2 NADH
3 Siklus Krebs Matrik Dalam proses ini terjadi perubahan2molekul asetil Ko enzim A
mitokondria menjadi 2 CO2 + 2 FADH + 6 NADH+ 2 ATP melalui siklus asam
sitrat.
4 Transport elektron Krista mitokondria Serangkaian proses reaksi oksidasi dan reduksi antara donor
elektron (NADH dan FADH) dengan penerima elektron (O2)
membentuk H2O + energi (34 ATP)

Ringkasan Materi Biologi 251

detik-detik jelang un biologi sma.indd 251 12/11/2013 17:29:23


C. Proses Anabolisme (fotosintesis) pada Tumbuhan
Anabolisme adalah proses penyusunan senyawa kompleks dari senyawa sederhana dengan
menggunakan energi, contoh proses ini adalah fotosintesis.
Tahapan reaksi fotosintesis adalah sebagai berikut.
Tabel 10.2 Tahapan pada Proses Fotosintesis

No Tahapan Tempat Proses dan hasil


1 Reaksi terang Grana kloroplas Reaksi penangkapan energi cahaya oleh fotosistem dan kloroplas
untuk diubah menjadi ATP + NADPH2 dan O2 melalui reaksi fotolisis
air.
2 Reaksi gelap Stroma Serangkaian reaksi penangkapan molekul CO2 untuk dibentuk
kloroplas menjadi molekul glukosa dengan m enggunakan energi dari ATP dan
NADPH2 yang dihasilkan pada reaksi terang.

252 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 252 12/11/2013 17:29:23


RINGKASAN MATERI BIOLOGI

BAB
11 SUBSTANSI GENETIKA DAN
POLA HEREDITAS

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Memahami konsep dasar hereditas, Menjelaskan susunan nukleotida DNA, RNA, atau
reproduksi sel, penerapan prinsip-prinsip hereditas kromosom.
dan peristiwa mutasi.
Menjelaskan proses sintesis protein.
Mengidentifikasi tahap-tahap pembelahan
mitosis/meiosis/gametogenesis.
Menginterpretasikan persilangan berdasarkan hukum
Mendel.
Menginterpretasi persilangan pada penyimpangan
semu hukum Mendel.
Mengidentifikasi pewarisan cacat/penyakit menurun
pada manusia.
Menjelaskan peristiwa mutasi

A. DNA dan Kromosom


1. DNA
Nukleotida adalah komponen dasar penyusun DNA dan RNA,
Sebuah nukleotida terdiri dari:
a. gugus fosfat,
b. basa nitrogen (purin dan pirimidin), 5’ 2
c. gugus gula (ribosa atau deoksiribosa). 3
3’

Ringkasan Materi Biologi 253

detik-detik jelang un biologi sma.indd 253 12/11/2013 17:29:24


Tabel 11.1 Perbedaan DNA dan RNA

NO Kriteria DNA RNA


1 Bentuk Pita spiral ganda Pita tunggal
2 Letak Nukleus , kloroplas, mitokondria Nukleus, sitoplasma, ribosom, kloroplas,
mitokondria
3 Komponen gula Deoksiribosa Ribosa
4 Ukuran Sangat panjang Pendek
5 Basa nitrogen Purin : Adenin dan Guanin Purin : Adenin dan Guanin
Pirimidin : Sitosin dan Timin Pirimidin : Sitosin dan Urasil
6 Kadar Tidak dipengaruhi oleh kecepatan Berubah-ubah menurutkecepatan
sintesis protein sintesis protein
7 Fungsi Mengendalikan faktor keturunan Sintesis protein
dan sintesis protein

2. Struktur Kromosom
a. Kromatid, adalah salah satu dari dua lengan hasil replikasi kromosom. Kromatid masih me-
lekat satu sama lain pada bagian sentromer. Istilah lain untuk kromatid adalah kromonema.
b. Sentromer, adalah daerah konstriksi (lekukan primer) di sekitar pertengahan kromosom. Pada
sentromer terdapat kinetokor yaitu bagian kromosom yang yang merupakan tempat perleka-
tan benang spindel selama pembelahan inti dan merupakan tempat melekatnya kromosom.
Kromatid Kromatid
Telomer

Sentromer

Kromonema
Gambar struktur kromosom

Macam-macam kromosom berdasarkan letak sentromernya:

metasentrik akrosentik submetasentrik telosentrik


Sumber: Ilustrasi Hariyana
Gambar jenis-jenis kromosom

254 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 254 12/11/2013 17:29:24


B. Proses Sintesis Protein.
DNA mengatur sintesis protein yang terjadi di dalam ribosom, secara garis besar tahapan sintesis
protein adalah sebagai berikut.
1. Transkripsi
- DNA (DNA template/ DNA sense) mencetak mRNA dengan menggunakan enzim RNA
polimerase.
- mRNA yang sudah terbentuk melepaskan diri dari DNAdan membawa kode-kode gene-
tik (kodon) meninggalkan inti menuju ribosom di sitoplasma.
2. Translasi
- Sesampainya disitoplasma mRNA melekatkan diri pada ribosom
- tRNA yang terdapat di dalam sitoplasma datang melakukan translasi (pembacaan kodon)
dengan membawa asam amino yang sesuai dengan kode yang dibawa mRNA tersebut.
- Kemudian tRNA akan bergabung dengan mRNA yang sesuai dengan kode pasangan
basa
- Asam-asam amino yang di bawa tRNA akan bergandengan dan membentuk rangkaian
rantai polipeptida sampai terbentuk protein sesuai dengan pesanan.

C. Tahap-tahap Pembelahan Mitosis/Meiosis/Gametogenesis


1. Pembelahan Mitosis
Terjadi pada sel-sel somatis (tubuh) berfungsi menambah jumlah sel dan regenerasi sel dan
reproduksi secara aseksual.
Tahapannya adalah:
1. Interfase
2. Profase
3. Metafase
4. Anafase
5. Telofase

Ringkasan Materi Biologi 255

detik-detik jelang un biologi sma.indd 255 12/11/2013 17:29:24


sentrosom mikrotubul
membran fragmen se-
benang spinal sentromer kinetokor
aster plasma lubung nukleus kinetokor
awal

nukleolus pasangan kromosom mengandung kromosom mengand-


selubung mikrotubul
sentriol 2 kromatid sister ung 2 kromatid sister
kromatin nonkinetokor
nukleus
PROFASE kutub spindel
INTERFASE
PROMETAFASE

lekukan
kromosom pembelahan
benang spindel
anakan
METAFASE ANAFASE TELOFASE DAN SITOKINESIS

Gambar tahap pembelahan mitosis

2. Pembelahan Meiosis
Terjadi pada sel-sel kelamin (gonad), berlangsung dua kali pembelahan, berfungsi mengurangi
jumlah sel induk sehingga menghasilkan sel-sel gamet denganjumlah kromosom setengah dari
induknya.
Tahapannya adalah:
1. Meiosis I
a. Profase I
b. Metafase I
c. Anafase I
d. Telofase I
2. Meiosis II
a. Profase II
b. Metafase II
c. Anafase II
d. Telofase II

256 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 256 12/11/2013 17:29:25


Gambar tahap pembelahan meiosis

3. Gametogenesis
Merupakan proses pembentukan sel kelamin baik kelamin betina yang berlangsung
di dalam ovarium (Oogenesis) maupun sel kelamin jantan yang berlangsung didalam testis
(Spermatogenesis).

Spermatogonium Oogonium

Growth/Maturation

Primary
Primary
spermatocyte
oocyte

Meiosis I

Secondary Secondary
spermatocyte oocyte
First polar
Meiosis II body

Spermatids

Ootid Second polar


body
Differentiation

Ovum

Spermatozoa

Gambar proses spermatogenesis dan oogenesis

Ringkasan Materi Biologi 257

detik-detik jelang un biologi sma.indd 257 12/11/2013 17:29:25


D. Persilangan Berdasarkan Hukum Mendel
Mendel merumuskan hukum hereditas sebagai berikut.
1. Hukum Mendel I
Hukum Mendel I (prinsip segregasi bebas), pada waktu pembentukan gamet terjadi pemisahan
alel secara bebas dari diploid menjadi haploid.
Hukum ini dapat kita kaji melalui persilangan monohibrid, perhatikan contoh berikut:
Generasi I
P1 KK >< kk
(ercis bunga kuning) (ercis bunga putih)
Gamet K k
F1 Kk (100% ercis berbunga kuning)
Generasi II (inbreending=persilangan sesama F1)
P2 Kk >< Kk
Gamet K dan k K dan k
F2 KK : ercis berbunga kuning
Kk : ercis berbunga kuning
Kk : ercis berbunga kuning
Kk : ercis berbunga putih
Jadi perbandingan fenotipnya (F2) adalah:
Tanaman ercis berbunga kuning : tanaman ercis berbunga putih
75% 25%
3 : 1
2. Hukum Mendel II
Hukum Mendel II (prinsip penggabungan bebas), pada waktu pembentukan gamet masing-
masing alel yang sudah memisah akan bergabung secara bebas.
Hukum ini dapat kita kaji melalui persilangan monohibrid, perhatikan contoh berikut:
Generasi I
P1 BBKK >< bbkk
(ercis biji bulat warna kuning) (ercis biji kisut warna putih)
Gamet BK bk
F1 : BbKk (100% ercis biji bulat warna kuning)
Generasi II (inbreending=persilangan sesama F1)
P2 BbKk >< BbKk
Gamet BK, Bk, bK, b k BK, Bk, bK,bk

258 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 258 12/11/2013 17:29:25


F2 :
BK Bk bK bk
BK BBKK BBKk BbKK BbKk
Bulat-kuning Bulat-kuning Bulat-kuning Bulat- kuning
Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk
Bulat- kuning Bulat - putih Bulat-kuning Bulat-putih
bK BbKK BbKk bbKK bbKk
Bulat-kuning Bulat-kuning kisut-kuning kisut-kuning
bk BbKk Bbkk bbKk bbkk
Bulat-kuning Bulat-putih kisut-kuning kisut-putih

Jadi perbandingan fenotipnya (F2) tananaman ercis :


biji bulat warna kuning : biji bulat warna putih : biji kisut warna kuning: biji kisut warna putih
9 3 3 1

E. Penyimpangan Semu Hukum Mendel


Macam penyimpangan semu hukum Mendel adalah sebagai berikut.
Tabel 11.2 Macam-macam Penyimpangan Hukum Mendel

Macam
No Deskripsi Rasio fenotif
penyimpangan
1 Interaksi gen (atavisme) Interaksi antar alel sehingga dihasilkan sifat baru tetapi tidak 9:3:3:1
menghasilkan pola perbandingan.
Contoh: Gen yang menentukan bentuk pial/jengger ayam
2 Kriptomeri Gen-gen dominan non alel yang seolah-olah tersembunyi 9:3:4
jika berdiri sendiri dan pengaruhnya akan tampak setelah
gen-gen dominan tersebut muncul secara bersam-sama.
Contoh:gen-gen yang menentukan warna bunga Linaria
maroccana
3 Epistasis hipostasis Interaksi antargen dominan yang terletak pada lokus yang 12:3:1
berbeda dimana gen yang satu menutupi gen yang lain.
Contoh: gen-gen yang mengatur warna kulit biji gandum
4 Polimeri Satu sifat individu dikkendalikan oleh dua atau lebih 15:1
pasangan alel.

F. Pewarisan Cacat/Penyakit Menurun pada Manusia.


Terdapat beberapa cacat/penyakit menurun pada manusia, ciri-ciri gangguan ini adalah tidak
menular dan tidak dapat disembuhkan. Pola penurunan sifat dari beberapa cacat/penyaklit pada
manusia sebagai berikut:
1. Kelainan pada Autosom dominan misalnya:
a. Polidactily (kelebihan jari)
b. Sindactily (jari berlekatan)
c. Brachidactily (jari pendek)
d. Thalasemia (eritrosit kecil)
e. Kebotakan

Ringkasan Materi Biologi 259

detik-detik jelang un biologi sma.indd 259 12/11/2013 17:29:26


2. Kelainan pada Autosom resesif misalnya:
a. Albino
b. Ambisil
c. Schizophrenia
d. Sickle cell anemia
e. Tay sach
3. Kelainan pada Gonosom tertaut kromosom X misalnya:
a. Buta warna
b. Haemofilia
c. Anodontia (ompong)
d. Amolar (tidak bergeraham)
4. Kelainan pada Gonosom tertaut kromosom Y misalnya hypertricosis (kuping berambut)

G. Mutasi
Mutasi adalah perubahan struktur kimia yang terjadi pada materi genetik (DNA maupun RNA)
yang dapat diturunkan.
Macam mutasi berdasarkan bagian yang bermutasi:
1. Mutasi gen (mutasi titik/mutasi kecil/point mutation), meliputi:
a. Mutasi pergantian basa
- Transisi, pergantian basa sejenis misal basa Adenin di ganti basa Guanin (sesama purin)
atau basa Timin diganti pasa Sitosin (sesame pirimidin)
- Transversi, pergantian basa yang tidak sejenis misal basa Adenin di ganti Timin (purin
diganti pirimidin)
b. Mutasi pergeseran kerangka
- Delesi, terjadi pengurangan pasangan basa
- Insersi, terjadi penambahan pasangan basa
2. Mutasi kromosom (mutasi besar/aberasi kromosom/gross mutation), meliputi:
a. Aneuploidi, meliputi Monoploidi (n) dan poliploidi
b. Aneusomik, meliputi:
1) Monosomik (2n-1), misalnya sindrom Turner (22AA + XO)
2) Nulisomik (2n-2)
3) Trisomik (2n + 1), misalnya
- Sindrom Klinefelter, 22AA + XXY
- Sindrom Edward, 45 A+ XX/YY
- Sindrom patau, 45A + XX/YY
- Sindrom Down, 45 + XX/YY
Perubahan struktur kromosom
Perubahan struktur kromosom merupakan penyimpangan yang terjadi di dalam kromosom
(intrakromosom).

260 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 260 12/11/2013 17:29:26


Ada beberapa jenis perubahan struktur kromosom, yaitu
1. Defisiensi atau delesi
Delesi terjadi ketika kromosom kehilangan sebagian segmennya.

Proses mutasi delesi

2. Duplikasi
Duplikasi terjadi jika kromosom memperoleh tambahan sebagian segmen kromosom lain-
nya.

duplikasi

Proses mutasi duplikasi

3. Inversi
Inversi merupakan mutasi yang terjadi karena perubahan letak gen akibat terpilinnya kromo-
som pada saat meiosis sehingga terbentuk kiasma.

Proses mutasi inversi

4. Translokasi
Translokasi adalah pertukaran sebagian kromosom dengan kromosom nonhomolog lainnya
sehingga menghasilkan efek posisi.

Ringkasan Materi Biologi 261

detik-detik jelang un biologi sma.indd 261 12/11/2013 17:29:26


RINGKASAN MATERI BIOLOGI

BAB
12 TEORI EVOLUSI

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Menjelaskan teori evolusi dan Menjelaskan teori asal-usul kehidupan dan
implikasi pada perkembangan sains. pembuktiannya.
Menjelaskan prinsip-prinsip penting pada evolusi.

A. Asal Usul Kehidupan


Berikut beberapa teori yang menjelaskan tentang asal-usul kehidupan.
1. Teori Abiogenesis
Teori yang dikemukakan Aristoteles ini menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta dari benda
tak hidup yang berlangsung secara spontan (generatio spontanea). Misalnya cacing dari tanah, ikan
dari lumpur, dan sebagainya.
2. Teori Biogenesis
Teori ini bertentangan dengan teori abiogenesis, karena menganggap bahwa makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya. Hal ini dibuktikan oleh tiga tokoh terkenal
pendukung teori ini melaui percobaannya masing-masing, tokoh tersebut yaitu Francesco Redi,
Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Mereka merumuskan teori biogenesis yaitu omne vivum ex
ovo (makhluk hidup berasal dari telur), omne ovumex vivo (telur berasal dari makhluk hidup), dan
omne vivum ex vivo (makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya).
3. Teori Evolusi Biokimia
Menjelaskan bahwa kehidupan dimuka bumi sekarang ini berasal dari perubahan dan reaksi
senyawa-senyawa kimia yang kemudian dilanjutkan dengan evolusi biologi. Tokoh yang terkenal
penganut teori ini adalah Alexander Oparin, Stanley Miller dan Harold Urey.

B. Prinsip-prinsip Evolusi
Beberapa teori evolusi yang terkenal yaitu sebagai berikut.

262 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 262 12/11/2013 17:29:27


1. Teori Evolusi Lamarck
Idenya mengenai evolusi, dituangkan di dalam buku berjudul “Philosophic zoologique”. Dalam
buku tersebut, Lamarck mengungkapkan:
a. alam sekitar atau lingkungan mempunyai pengaruh pada perubahan ciri-ciri atau sifat makhluk
hidup,
b. perubahan ciri-ciri atau sifat karena faktor lingkungan tersebut akan diwariskan kepada ketu-
runannya, dan
c. organ yang sering digunakan akan terus berkembang, sedangkan apabila tidak digunakan
akan mengalami kemunduran bahkan hilang
2. Teori Evolusi Darwin
Charles Darwin juga menerbitkan buku mengenai asal mula spesies pada tahun 1859, dengan
judul “on the ofiginof species by means of natural selection” atau “the preservation of favored races
in the struggle for life”. Mengenai Evolusi, Darwin berpendapat:
a. makhluk hidup sekarang berasal dari makhluk hidup sebelumnya yang telah mengalami pros-
es evolusi,
b. yang menjadi dasar evolusi makhluk hidup bukan dari adaptasi dengan lingkungan (faktor
lingkungan), melainkan karena seleksi alam.
3. Teori Evolusi Weismann
Evolusi menyangkut masalah bagaimana pewarisan gen melalui sel-sel kelamin (gamet),
sehingga perubahan sifat-sifat karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada
keturunannya.
Tabel 12.1 Bukti-bukti Evolusi

No Bukti evolusi Deskripsi


1 Fosil Sisa-sisa tubuh makhluk hidup yang telah membatu
2 Homologi Perbandingan organ-organ tubuh yang struktur dasar dan
perkembangan embrionalnya sama tapi fungsinya berbeda.
Contoh: anggota gerak pada manusia, kucing, ikan paus dan
kelelawar.
3 Analogi Perbandingan organ-organ tubuh yang struktur dasar dan
perkembangan embrionalnya berbeda tapi fungsinya sama.
Contoh: sayap burung dengan sayap kupu-kupu.
4 Embriologi perbandingan Perbandingan perkembangan embrio makhluk hidup
5 Biokimia perbandingan Perbandingan proses reaksi-reaksi kimia, enzim, serta hormon
setiap makhluk hidup.
6 Organ tubuh yang tersisa Misalnya tulang ekor dan umbai cacing (apendiks) pada
manusia.
7 Domestifikasi Kegiatan manusia dalam pemuliaan tanaman dan hewan sehingga
melahirkan spesies-spesies dengan sifat baru.

Ringkasan Materi Biologi 263

detik-detik jelang un biologi sma.indd 263 12/11/2013 17:29:27


RINGKASAN MATERI BIOLOGI

BAB
13 BIOTEKNOLOGI

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Menjelaskan prinsip-prinsip dan aplikasi Menjelaskan prinsip dasar bioteknologi.
bioteknologi
Menjelaskan contoh aplikasi bioteknologi
konvensional/ modern.
Menjelaskan dampak aplikasi bioteknologi bagi
masyarakat dan lingkungan.

A. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi mengandung pengertian-pengertian sebagai berikut:
1. Suatu penerapan asas-asas ilmu pengetahuan alam dan rekayasa atau teknologi pada
pengolahan suatu bahan yang melibatkan aktivitas bagian jasad hidup untuk menghasilkan
barang dan jasa.
2. Pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dengan menggunakan makhluk hidup untuk menghasil-
kan produk atau jasa guna kepentingan manusia.
3. Ilmu pengetahuan tentang berbagai proses produksi yang berdasarkan pada kerja mikroor-
ganisme serta komponen aktifnya dan pada proses produksi yang melibatkan penggunaan sel
dan jaringan dan suatu organisme yang lebih tinggi.

Perbedaan Bioteknologi konvensional dengan bioteknologi modern:

sifat konvensional Modern


Penggunaan teknik. Peragian/fermentasi. DNA rekombinan.
Campur tangan manusia. Terbatas dan secara alami. Mengubah sifat makhluk hidup

264 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 264 12/11/2013 17:29:28


B. Aplikasi Bioteknologi Konvensional/ Modern
Tabel 13.1 Produk Bioteknologi Konvensional

Jenis mikroba yang di gunakan Bahan yang dihasilkan


Bakteri acetobacter xylinum Nata de coco
Bakteri acetobacter Asam cuka
Jamur aspergillus oryzae Kecap
Jamur aspergillus wenti Tauco
Bakteri lactobacillus Terasi
Jamur rhizopus oryzae Tempe
Jamur saccharomyces cerevisae Tape, alcohol, bir anggur
Jamur saccharomyces sake Sake
Bakteri streptococcus lactis Keju, mentega, yoghurt

Tabel 13.2 Produk Bioteknologi Modern

No Aplikasi Bioteknologi Modern


1. Bibit tanaman yg seragam dalam jumlah banyak, diperoleh dengan melalui tehknik kultur jaringan.
Contoh tanaman yang telah dihasilkan melalui kultur jaringan antara lain: Papaver somniferum
(menghasilkan kodein, untuk penghilang rasa nyeri, Jasminum sp ( menghasilkan jasmine, sebagai bahan
parfum aroma melati ).

2. Antibodi monoklonal, merupakan sejenis antibodi yang diproduksi dengan cara penggabungan ( fusi )
dua jenis sel yang sama atau berbeda . Dikenal dengan sebutan teknologi hibridoma / DNA rekombinan.
3. Bayi tabung, hasil fertilisasi secara in vitro .Ovum dan sperma dipertemukan dalam sebuah “ wadah”
sehingga terjadi pembuahan.
4. Hormon insulin, yang diperoleh melalui teknologi plasmid dalam rekayasa genetik
5. Domba dolly hasil kloning yaitu transfer inti sel autosom ( diploid ) ke dalam ovum ( haploid ) yang telah
diambil inti telurnya.
6. Tanaman kebal hama, yang telah disisipi gen penghasil senyawa endotoksin dari Bacillus thuringiensis
7. Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen melalui penyisipan gen pengontrol fiksasi nitrogen ( gen
nif ) dari bacteri Rhizobium sp dengan perantara plasmid dari Agrobacterium tumefaciens
8. Hewan transgenik, hasil rekayasa genetika yang memiliki sifat / kemampuan berbeda dengan hewan
biasa. Misalnya menghasilkan air susu yang mengandung faktor anti hemofili
9. Hormon BST ( Bovine Somatotrophin ), hormon pertumbuhan untuk hewan dari hasil rekayasa
genetik
10. Vaksin malaria, hasil rekayasa genetik dengan memanfaatkan DNA virus cacar air yang kurang aktif
11. antibiotik jenis baru, yang dikembangkan dari mikroorganisme galur baru yang diperoleh dari rekayasa
genetik
12. Interferon, sejenis protein hasil tekhnik DNA rekombinan untuk menghambat replikasi virus
13. Hormon pertumbuhan manusia yang dihasilkan dari tehknik DNA rekombinan
14. Terapi genetik, jasa layanan perbaikan kelainan genetik dengan rekayasa genetik
15. Pelestarian species langka, jasa layanan pelestarian hewan / tumbuhan yang hampir punah menggunakan
tehknik rekayasa genetik

Ringkasan Materi Biologi 265

detik-detik jelang un biologi sma.indd 265 12/11/2013 17:29:29


C. Dampak Aplikasi Bioteknologi

1. Dampak Positif Bioteknologi


Beberapa dampak positip, akibat baik, hal-hal yang menguntungkan dari perkembangan
bioteknologi hingga saat ini, antara lain:
a. meningkatnya sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman, misalnya tanaman
transgenik kebal hama
b. meningkatnya produk-produk (baik kualitas maupun kuantitas) pertanian, perkebunan,
peternakan maupun perikanan. Dengan temuan bibit unggul.
c. meningkatnya nilai tambah bahan makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu, seperti air
susu menjadi yoghurt, mentega, keju.
d. membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada per tambangan logam
(biohidrometalurgi)
e. membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan, Seperti: bakteri
pemakan plastik dan parafin, bakteri penghasil bahan plastik biodegradable,
f. membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi. Misalnya: bioethanol, biogas.
g. membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-penyakit tertentu. Misalnya:
penyakit kelainan genetis dg terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi monoklonal,
vaksin.
h. mengatasi masalah pelestarian species langka dan hampir punah. Dengan teknologi transplantasi
nukleus, hewan / tumbuhan langka bisa dilestarikan dan lain sebagainya.

2. Dampak Negatif Bioteknologi


Akibat-akibat buruk yang bisa ditimbulkan oleh perkembangan bioteknologi ini, antara lain:
a. munculnya pencemaran biologis, berupa penyebaran organisme transgenik yang tak
terkendali,
b. gangguan keseimbangan ekosistem akibat perubahan dinamika populasi,
c. kerusakan tatanan sosial masyarakat, ketika cloning pada manusia tidak terkendali
d. tersingkirnya berbagai plasma nutfah alami / lokal. Flora dan fauna lokal “terdesak” oleh
kehadiran flora dan fauna transgenik,
e. menimbulkan pertentangan berkepanjangan antara tokoh ilmuwan bioteknologi dengan
tokoh-tokoh kemanusiaan dan agama,
f. timbulnya reaksi alergi pada manusia yang mengkonsumsi tanaman / hewan transgenik,
g. munculnya penyakit-penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit akibat pemanfaatan
tanaman / hewan transgenik.

266 Detik-Detik Menghadapi UN SMA ipa 2014

detik-detik jelang un biologi sma.indd 266 12/11/2013 17:29:29

Anda mungkin juga menyukai