Oleh :
Bagasputra Ramadhan
12116053
Alamat: Jl. Soekarno Hatta No.444, Pasirluyu, Kec. Regol, Kota Bandung, Jawa Barat 40254
Telepon: (022) 5202698
Republik Indonesia
1945 : 11-9-1945 Dibentuk Jawatan Tambang dan Geologi, Kementerian Kemakmuran.
1952 : Pusat Jawatan Geologi, Direktorat Pertambangan, Kementerian Perekonomian.
1957 : Direktorat Pertambangan menjadi Jawatan Pertambangan dan Jawatan Geologi,
Departemen Perindustrian Dasar.
1962 : Jawatan Pertambangan dan Jawatan Geologi berubah menjadi Direktorat Geologi dan
Direktorat Pertambangan, Departemen Pertambangan.
1979 : Direktorat Geologi, Direktorat Jenderal Pertambangan Umum (DJPU) yang terdiri dari
: Direktorat Sumberdaya Mineral (DSM), Direktorat Geologi Tata Lingkungan (DGTL),
Direktorat Vulkanologi (DV), Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (PPPG),
Departemen Pertambangan dan Energi (DPE).
1985 : Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral (DJGSM) yang terdiri dari :
DSM, DGTL, DV, PPPG, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPGL),
Departemen Pertambangan dan Energi (DPE).
2001 : DJGSM gabung dengan eks DJPU yang terdiri dari : DSM yang berubah menjadi
Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM), Direktorat Geologi Tata Lingkungan
dan Kawasan Pertambangan (DGTLKP), Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
(DVMB), Direktorat Teknik Mineral dan Batubara (DTMB), Direktorat Pengusahaan Mineral
dan Batubara (DPMB), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM).
2005 : DIM berubah menjadi Pusat Sumber Daya Geologi (PSDG) di bawah Badan Geologi,
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM). Unit lain di bawah Badan Geologi
adalah : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG), Pusat Lingkungan Geologi
(PLG), Pusat Survei Geologi (PSG).
2016 : PSDG berubah menjadi Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi
(PSDMBP) di bawah Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(KESDM).
B. Organisasi
Fungsi
Laboratorium Pusat Sumber Daya Geologi merupakan salah satu Sub Bidang di bawah Bidang
Sarana Teknik, Pusat Sumber Daya Geologi yang sebagian keberadaannya telah terakreditasi,
mempunyai tugas :
• melakukan pengujian kimia dan fisika conto mineral logam, mineral non logam, batuan,
air dan gas panas bumi, batubara, gambut, Coal Bed Methane (CBM).
• memberikan pelayanan jasa analisis kimia dan fisika kepada Kelompok Penyelidikan
(dalam) dan pihak lain (luar) baik pemerintah, swasta (perorangan, koperasi maupun badan
usaha lainnya) dan masyarakat.
• mengembangkan sarana dan metoda analisis kimia dan fisika.
Laboratorium Pusat Sumber Daya Geologi sesuai dengan fungsinya merupakan laboratorium
pelayanan yang bersifat pengujian. Oleh karena itu dalam penerapannya diperlukan sistem
jaminan mutu yang terdokumentasi secara konsisten, didukung oleh sumber daya manusia yang
berkualifikasi sesuai dengan bidangnya, terlatih, serta mempunyai sarana dan prasarana yang
memadai untuk mencapai kebijakan mutu yang ditetapkan.
Laboratorium Pusat Sumber Daya Geologi mempunyai kekuatan pegawai sebanyak 39 orang
dengan kualifikasi :
- 2 orang Ahli Geologi (S2)
RESUME KEGIATAN
Pada hari Senin, 2 Desember 2019 mahasiswa Teknik Pertambangan ITB yang sedang
mengambil mata kuliah Geofisika Pasif Pertambangan – TA4116 melakukan kunjungan ke
PSDMBP. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kuliah lapangan dimana mahasiswa
diterjunkan langsung untuk melihat kegiatan pada lembaga yang terkait dengan mata kuliah.
Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa bisa melihat dan mendengar langsung terkait bagaimana
aplikasi mata kuliah Geofisika Pasif Pertambangan. Pada kegiatan ini juga mahasiswa diberi
penjelasan lebih dan secara langsung alat-alat yang biasa digunakan dalam melakukan eksplorasi
khususnya pada metode pasif.
Keberangkatan dilakukan secara sporadis dari kampus ITB-Ganesha. Perjalanan
membutuhkan waktu kurang lebih 40-60 menit dikarenakan pada saat itu kondisi lalu lintas di
Bandung sedang padat ditambah dengan turunnya hujan deras, jadi beberapa dari kami yang
menggunakan kendaraan roda dua harus berhenti meneduh terlebih dahulu sehingga ada yang
sampai melebihi waktu yang di jadwalkan yaitu pukul 13.00.
Kegiatan awal di PSDMBP baru dimulai pada pukul 13.30 karena menunggu beberapa
dari kami dulu yang terlambat. Di dalam ruangan telah ada Bapak Nur H selaku dosen pengampu
mata kuliah GPP, mahasiswa S2 dari kelompok keahlian ESDB dan juga 3 pegawai dari
PSDMBP yang menjadi narasumber serta dokumentasi. Kegiatan awal dilakukan di ruang
presentasi yang terletak pada lantai 4 Gedung C PSDMBP berupa penjelasan umum terkait
PSDMBP dan juga eksplorasi sumberdaya bumi khususnya metode pasif serta instrument
geofisika. Penjelasan berlangsung sekitar satu jam dan berakhir pada pukul 14.30.
Setelah kegiatan penjelasan di ruang seminar kami diajak untuk berkeliling laboratorium
yang ada di PSDMBP untuk melihat secara langsung alat-alat geofisika yang terdapat disana dan
tentunya dilakukan pula penjelasan terkait alat-alat tersebut. Kegiatan berlangsung sekitar 45
menit dan berakhir sekitar pada pukul 15.15 yang menjadi akhir pula untuk kegiatan kami di
PSDMBP pada hari itu. Kegiatan di akhiri dengan foto bersama antara mahasiswa, Pa Nur dan
pegawai PSDMBP di depan pintu Gedung C.
RANGKUMAN MATERI GPP DI PSDMBP
Yang dimaksud dengan Ilmu Geofisika adalah ilmu yang mempelajari dengan
menggunakan metode fisik dan logika geologi untuk mempelajari struktur bawah permukaan
bumi. Pada dasarnya akar bidang keilmuan ada empat, yaitu kimia, fisika, geologi, dan biologi.
Geofisika berada diatara fisika Geologi. Sebenarnya ilmu-ilmu kebumian saling berkaitan, yaitu
ilmu geologi, ilmu geomatika tetapi ilmu-ilmu ini disfesifikkan untuk menerapkan ilmu-ilmu
kebumian. Jika kita peratikan eksplorasi Sumber Daya Alam di bumi ini semakin penting dalam
kehidupan manusia. Oleh karena ini para insinyur geofisika berperan penting dalam teknis
ekspolitasi SDA. Apalagi peralatan sekarang menggnakan teknologi canggih untuk penerapan
kebumian, membuat peta bawah permukaan bumi untuk menentikan titik pengeboran, dan lain-
lain.
Secara praktis, metode yang umum digunakan di dalam geofisika adalah sebagai berikut :
A. Gravitasi
Metode Gravity (gaya berat) dilakukan untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan
berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah sekeliling (r=gram/cm 3). Metode
ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap perubahan vertikal, oleh karena itu metode
ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi, batuan dasar, struktur geologi, endapan sungai
purba, lubang di dalam masa batuan, shaff terpendam dan lain-lain. Data percepatan gravitasi
setelah melalui proses pengolahan diperoleh anomali percepatan gravitasi bumi. Anomali
percepatan gravitasi diakibatkan oleh perbedaan massa jenis atau struktur geologi (besaran fisis
berupa rapat massa, kedalaman, volume/struktur.
Alat Ukur Gravitasi
GRAVITIMETER (La Coste & Ronberg Gravitimeter type G358 dan G617) dengan spesifikasi
model zero length spring, skala pembacaan 0 – 7000 mgal, ketelitian pembacaan 0,01 mgal,
koreksi drift kurang dari 1 mgal setiap bulannya, memiliki termostat untuk menjaga temperatur
alat konstan.
GRAVITIMETER (Worden no 915) jangkauan skala 0 – 2400 satuan skala, sebelum
dipergunakan harus di kalibrasi untuk mendapatkan konstanta kalibrasi m (mgal/skala)
B. Geolistrik
C. Magnetik
Metode geomagnetik ini kerak bumi menghasilkan medan magnet jauh lebih kecil
daripada medan utama magnet yang dihasilkan bumi secara keseluruhan. Kita dapat mengamati
medan magnet tersebut dipebgaruhi oleh suseptibilitas batuan dan remanen magnetiknnya dalam
istilah lain anomali magnetiknya.
Pengukuran medan magnet bumi meliputi arah dan intensitas kemagnetannya dan memiliki
paraneter fisis. Yaitu :
Deklinasi (D), yaitu sudut antara utara magnetik dengan komponen horizontal yang dihitung dari
utara menuju timur
Inklinasi(I), yaitu sudut antara medan magnetik total dengan bidang horizontal yang dihitung
dari bidang horizontal menuju bidang vertikal ke bawah.
Intensitas Horizontal (H), yaitu besar dari medan magnetik total pada bidang horizontal.
Medan magnetik total (F), yaitu besar dari vektor medan magnetik total.
Alat yang digunakan dalam pengukuran geomagnetik adalah magnetometer. Peralatan ini
digunakan untuk mengukur kuat medan magnetik di lokasi survei. Salah satu jenisnya
adalah Proton Precission Magnetometer (PPM) yang digunakan untuk mengukur nilai kuat
medan magnetik total. Beberapa peralatan penunjang lain yang sering digunakan di dalam survei
magnetik, antara lain (Sehan, 2001) :
1. Kompas geologi, untuk mengetahui arah utara dan selatan dari medan magnet bumi.
2. Peta topografi, untuk menentukan rute perjalanan dan letak titik pengukuran pada saat
survei magnetik di lokasi
3. Sarana transportasi
4. Buku kerja, untuk mencatat data-data selama pengambilan data
5. PC atau laptop dengan software seperti Surfer, Matlab, Mag2DC, dan lain-lain.
1. Geomagnet
2. Gravimeter
3. Magnetotelluric Zongie
Menurut narasumber dari PSDMBP, panas bumi merupakan salah satu sumberdaya “milenial”
yang mungkin bisa diartikan merupakan salah satu sumberdaya yang cenderung lebih baru
terkenal ataupun digunakan oleh masyarakat. Sumberdaya panas bumi ini baru sekitar 10% yang
tereksplorasi. Sumberdaya ini mempunyai karakterlistik cost yang mahal di awal dan memiliki
interval data kurang lebih 1 Km-an. Pemerintah memiliki peranan penting dalam mengenalkan
akan potensi besar yang dimiliki oleh sumberdaya panasbumi ini.
1. Orang geologi dan geokimia: menerka dengan menganalogikan dengan lapangan yang
sudah jadi, tingkat kepercayaan rendah serta sangat riskan untuk dilanjutkan.
2. Orang geofisika : Memvalidasi, menambah tingkat kepercayaan, cost tinggi.
DOKUMENTASI