MODUL B
Oleh:
Bagasputra Ramadhan
12116053
Metode Geofisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi dengan menggunakan
pengukuran fisis pada atau di atas permukaan. Dari sisi lain, geofisika mempelajari semua isi
bumi baik yang terlihat maupun tidak terlihat langsung oleh pengukuran sifat fisis dengan
penyesuaian pada umumnya pada permukaan (Dobrin dan Savit, 1988).
Dalam survei dengan metode magnetik yang menjadi target dari pengukuran adalah variasi
medan magnetik yang terukur di permukaan (anomali magnetik). Secara garis besar anomali
medan magnetik disebabkan oleh medan magnetik remanen dan medan magnetik induksi.
Medan magnet remanen mempunyai peranan yang besar terhadap magnetisasi batuan yaitu
pada besar dan arah medan magnetiknya serta berkaitan dengan peristiwa kemagnetan
sebelumnya sehingga sangat rumit untuk diamati. Anomali yang diperoleh dari survei
merupakan hasil gabungan medan magnetik remanen dan induksi, bila arah medan magnet
remanen sama dengan arah medan magnet induksi maka anomalinya bertambah besar.
Demikian pula sebaliknya. Dalam survei magnetik, efek medan remanen akan diabaikan
apabila anomali medan magnetik kurang dari 25 % medan magnet utama bumi (Telford, 1976)
1
Nilai k batuan (Telford,1990)
Dalam metode geomagnetik ini, bumi diyakini sebagai batang magnet raksasa dimana medan
magnet utama bumi dihasilkan. Kerak bumi menghasilkan medan magnet jauh lebih kecil
daripada medan utama magnet yang dihasilkan bumi secara keseluruhan. Teramatinya medan
magnet pada bagian bumi tertentu, biasanya disebut anomali magnetik yang dipengaruhi
suseptibilitas batuan tersebut dan remanen magnetiknya. Berdasarkan pada anomali magnetik
batuan ini, pendugaan sebaran batuan yang dipetakan baik secara lateral maupun vertikal.
Penentuan kedalaman endapan dapat dilakukan secara manual yakni dengan menggunakan
Metode Peter. Perhitungannya menggunakan kurva anomali terhadap jarak yang digambarkan
pada kertas milimeter. Langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut.
2
4. Titik M dan N merupakan titik singgung antara garis yang sejajar OZ terhadap kurva
5. Menghitung jarak MN ≈ kedalaman badan magnetik
6. Indeks perkalian 1,2 – 2
MN
7. d (kedalaman) = , dimana MN merupakan panjang peter
1,6
Prosedur pengolahan data lintasan magnetik sederhana menggunakan program Mag2DC, yaitu:
1. Buatlah penampang anomali dalam suatu lintasan pengukuran magnetik (dari
praktikum modul A).
2. Modelkan suatu tubuh batuan yang ada di bawah permukaan Bumi sebagai material
penyebab anomali. Model tubuh batuan dipilih bentuk-bentuk sederhana seperti kubus,
bujursangkar, lingkaran, atau kerucut.
3. Tentukan koordinat poligon tubuh batuan yang dimisalkan tersebut beserta dengan nilai
suseptibilitasnya.
4. Masukkan data pemodelan tersebut ke dalam program, jalankan program maka akan
diperoleh sutu kurva model.
5. Lakukan pemodelan tubuh batuan tersebut secara berulang-ulang sampai kurva model
yang dihasilkan berimpit dengan kurva lapangan (trial and error).
6. Lakukan analisis geologi dari model yang diperoleh.
3
14 09.02 02.09 129 350 0 24550 24531.78 71.78
15 09.06 02.13 133 375 0 24675 24656.21 196.21
16 09.13 02.20 140 400 0 24841 24821.23 361.23
17 09.19 02.26 146 425 0 24836 24815.38 355.38
18 09.26 02.33 153 450 0 24625 24603.39 143.39
TA 09.50 02.57 177 0 0 24485 0.00 0.00
300.00
200.00
100.00
0.00
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
-100.00
-200.00
-300.00
-400.00
Jarak X (m)
No MN (m) d(m)
4
MN/1.2 MN/1.6 MN/2
1 15 12.5 9.38 7.5
2 45 37.5 28.15 22.5
3 13.5 11.25 8.45 6.75
4 30 25 18.75 15
5 15 12.5 9.40 7.5
6 12.5 10.5 7.80 6.25
7 13 10.75 8.15 6.5
8 30 25 18.75 15
V. Analisis
Dengan interpretasi data lintasan magnetik menggunakan dua metode, yaitu :
1. Metode Peter, cara konvensional menggunakan milimeter blok untuk menentukan
kedalaman badan magnetik yang diukur dari permukaan titik lokasi pengukuran.
2. Software Mag2DC, menggunakan aplikasi dengan cara mengubah-ubah nilai parameter-
parameter nilai k sehingga grafiknya dapat sesuai dengan data yang dimiliki, kedalaman
serta lebar dari badan magnetik di bawah permukaan.
Setiap metode interpretasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, seperti berikut :
1. Mag2DC
5
Kelebihan
- Software sederhana dan mudah digunakan
- Hasil pemodelan dapat menghitung tahanan jenis, gravitasi dan magnetik
Kekurangan
- Kurang fleksibel
- Software terlalu sederhana dan mudah mengalami data error
2. Metode Peter
Kelebihan
- Penentuan kedalaman magnetik yang lebih valid dan akurat
Kekurangan
- Hanya nilai d, tidak ada parameter yang lain yang bisa diukur
- Membutuhkan ketelitian yang lebih
6
VI. Kesimpulan
7
Telford, W.M., L.P. Geldart, R.E. Sheriff. 1990. Applied Geophysics Second Edition.
Cambridge : Cambridge University Press