Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJA

NO :

Yang bertanda tangan di bawah ini, masing – masing :

1. Nama :
Jabatan :
Alamat :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Pengurus Klinik Pratama Srikandi yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama :
Tempat Tgl. Lahir :
Alamat :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.

Pada hari ini Hari ……………Tanggal…………..Tahun………..Pihak Pertama dan Pihak Kedua


telah sepakat dan setuju untuk mengikat diri pada perjanjian kerja ini dengan syarat-syarat sebagai
berikut :

Pasal 1
Maksud dan Tujuan

1. Perjanjian Kerja ini dibuat dengan maksud memberikan kepastian dan keterangan kerja bagi
kedua belah pihak dan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat timbul dalam
hubungan kerja dikemudian har.
2. Perjanjian kerja ini bertujuan memberikan pedoman yang jelas mengenai hak dan kewajiban
masing-masing pihak.

Pasal 2
Ruang Lingkup

Pekerjaan yang diserahkan oleh Pihak Kedua adalah memeriksa, mengobati dan merawat pasien
yang berobat di Klinik Pratama Srikandi yang menuntut pelayanan dari dokter………………..
Pasal 3
Tata Tertib

Dalam melaksanakan pekerjaan tersebut, Pihak kedua harus tunduk pada tata tertib dan disiplin
kerja yang berlaku di Klinik Pratama Srikandi.

Pasal 4
Hak dan Kewajiban

1. Hak Pihak Pertama :


a. Menyediakan fasilitas medis / penunjang medis termasuk standarisasi obat-obatan melalui
Kepala Klinik Pratama Srikandi.
b. Memantau perhitungan imbalan / tagihan pasien sesuai dengan sistem keuangan yang
berlaku di Kepala Klinik Pratama Srikandi melalui Kepala Klinik Pratama Srikandi.
c. Mengatur dokter pengganti untuk memberikan pertolongan kepada pasien Pihak Kedua,
bila Pihak Kedua tidak dapat dihubungi atau berhalangan atau terlambat datang melalui
Kepala Klinik Pratama Srikandi.
d. Memanggil atau meminta klarifikasi dari Pihak Kedua tentang masalah-masalah yang dapat
timbul dalam dalam kaitan dengan pelayanan terhadap pasien.
e. Memberikan peringatan lisan dan atau tertulis kepada Pihak Kedua bila terjdi
penyimpangan dalam pelaksanaan tugas.
f. Menjatuhkan sanksi atau membatalkan perjanjian kerja ini jika Pihak Kedua melakukan
perbuatan yang merugikan Pihak Pertama.
2. Kewajiban Pihak Pertama :
a. Menyediakan fasilitas medis/penunjang medis termasuk standarisasi obat-obatan melalui
Kepala Klinik Pratama Srikandi.
b. Membebaskan biaya perawatan rumah sakit dengan hak perawatan di kelas 1 AC kepada
pihak kedua beserta keluarganya ( suami/istri dan anak sah yang masih menjadi
tanggungannya) melalui Kepala Klinik Pratama Srikandi .
c. Membayar imbalan kepada Pihak Kedua sesuai dengan sistem imbalan yang telah
ditetapkan pada Pasal 5 perjanjian kerja ini melalui Kepala Klinik Pratama Srikandi.
d. Menanggung Pajak Penghasilan atas penghasilan tetap / patokan penghasilan Pihak Kedua
yang besarnya sesuai dengan Peraturan Kepala Klinik Pratama Srikandi.
e. Memungut dan menyetorkan pajak penghasilan dari Pihak Kedua sesuai dengan undang-
undang dan peraturan yang berlaku melalui Kepala Klinik Pratama Srikandi.

3. Hak Pihak Kedua :


a. Menggunakan fasilitas medis maupun penunjang medis yang tersedia di Kepala Klinik
Pratama Srikandi secara hati-hati dan bertanggung jawab dalam melayani pasien.
b. Menerima imbalan sesuai dengan sistem imbalan yang telah ditetapkan pada pasal 5
perjanjian kerja ini.
c. Menyampaikan usul atau pendapat kepada Pihak Pertama untuk dipertimbangkan.

4. Kewajiban Pihak Kedua.


a. Bertanggung jawab setiap keputusan dan tindakan medis dalam melayani pasien.
b. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan sebaik-baiknya, dan menjunjung tinggi kode
etik kedokteran dan kode etik Klinik Pratama Srikandi serta dengan kesungguhan memberi
pelayanan martabat profesi medis.
c. Mengikuti pertemuan khusus yang diadakan dokter spesialis purnawaktu maupun para
dokter mitra bagi kepentingan bersama di Klinik Pratama Srikandi. Apabila berhalangan
hadir harus memberitahukan sebelumnya secara lisan atau tertulis kepada Kepala Klinik
Pratama Srikandi.
d. Memberikan bimbingan kepada dokter ruangan dan karyawan para medisyang bertugas di
Klinik Pratama Srikandi.
e. Mengisi formulir pemeriksaan secara lengkap pada lembar yang telah disediakan dari
pasien-pasien yang diperiksanya.
f. Berusaha selalu menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya.
g. Mengganti kerusakan alat-alat yang karena kelalaian Pihak Kedua menjadi rusak.
h. Turut serta menjaga nama baik Klinik Pratama Srikandi.
i. Mentaati dan mematuhi tarif klinik, dan peraturan tata kerja bidang medis serta semua
peraturan dan ketentuan yang berlaku di Klinik Pratama Srikandi.
j. Menjaga keamanan dan keselamatan gedung maupun peralatan Klinik Pratama Srikandi.
k. Membayar pajak penghasilan sesuai dengan undang-undang atau peraturan yang berlaku.
Pajak penghasilan yang harus ditanggung sendiri adalah pajak penghasilan atas jasa medis
yang diterima oleh yang bersangkutan.
l. Menggunakan obat-obatan / bahan yang disediakan oleh Klinik Pratama Srikandi.
m. Bersedia memberikan pelayanan secara Cuma-cuma kepada :
1. Para Karyawan Klinik Pratama Srikandi
2. Pasien-pasien tidak mampu berdasarkan surat keterangan pihak yang berwenang.
n. Bersedia memberikan keringanan kepada :
1. Pasien-pasien kurang mampu
2. Pembayaran oleh pasien kurang mampu dan tidak mampu memprioritaskan untuk
pembayaran biaya perawatan dan biaya habis pakai.

Pasal 5
Sistem Imbalan

1. Pihak Pertama memberikan imbalan berupa penghasilan yang dibebankan kepada Pihak Kedua
berdasarkan peraturan imbalan dokter medis purnawaktu yang ditetapkan oleh Klinik Pratama
Srikandi
2. Selain penghasilan tetap, Pihak Kedua menerima imbalan jasa medik berdasarkan prosentase
dari seluruh pengasilan jasa medik Pihak Kedua sebagai berikut :
a. 25% menjadi hak Klinik Pratama Srikandi.
b. 75% menjadi hak Pihak Kedua.
3. Semua jasa medik Pihak kedua pada jam kerja diterima oleh Klinik Pratama Srikandi.
4. Jasa medik praktek sore diluar jam kerja apabila dilakukan praktek di Klinik Pratama Srikandi
maka:
a. Jasa alat dan bahan habis pakai milik rumah sakit menjadi hak Klinik Pratama Srikandi.
b. Jas tindakan dan konsultasi semuanya merupakan hak Pihak Kedua.
5. Pembayaran imbalan Pihak kedua dilakukan setiap akhir bulan oleh Klinik Pratama Srikandi.
Pasal 6
Waktu dan Jam Kerja

1. Hari kerja normal adalah 5 (lima) hari kerja 7 (tujuh) hari kalender.
2. Jam kerja normal 8 (delapan) jam kerja untuk 1(satu) hari kerja dan 40 (empat puluh) jam kerja
untuk 1(satu) minggu dalam 5 (lima) hari kerja dalam 7(tujuh) hari kalender.

Pasal 7
Prioritas Merawat Pasien Klinik

1. Pihak Kedua berhak untuk merawat pasien-pasien Klinik yang masuk Klinik Pratama
Srikandi pada saat hari tugas dalam jam kerrja ( pukul 08.00-15.00WIB) kecuali pasien
atau keluarganya memilih dokter spesialis lainnya
2. Pasien-pasien yang masuk Rumah Sakit (bukan pasien pribadi) setelah jam 15.00-08.00
WIB diberikan prioritas kepada dokter yang sedang tugas jaga untuk merawatnya, kecuali
apabila pasien atau keluarganya memilih dokter lainnya.

Pasal 8
Berhalangan Hadir

1. Pihak Kedua yang karena sesuatu sebab tidak bisa atau berhalangan masuk kerja harus
memberitahukan kepada Kepala Klinik Pratama Srikandi secara tertulis, sebaiknya 2
hari sebelumnya kecuali dalam keadaan mendadak cukup secara lisan.
2. Apabila Pihak Kedua tidak berada di tempat (keluar kota/daerah), maka harus ditunjuk
salah satu dokter sebidang dengan prioritas dokter purnawaktu, atau mendekati kalau
dokter sebidang tidak ada dan mempunyai ikatan kerja dengan Klinik Pratama Srikandi
sebagai pengganti serta diketahui oleh Kepala Klinik Pratama Srikandi.
3. Apabila Pihak Kedua tidak hadir tanpa alasan apapun maka berlaku no work nopay.

Pasal 9
Jangka Waktu Perjanjian

Perjanjian kerja ini berlaku selama 1 (satu) tahun mulai terhitungsejak tanggal …..bulan….2011
dan berakhir pada tanggal………………bulan…………2012

Pasal 10
Perpanjangan Perjanjian Kerja

1. Perjanjian Kerja ini dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak. Apabila akan
diperpanjang maka Pihak Kedua dapat mengajukan permohonan kepada Pihak Pertama
melalui unit Klinik Pratama Srikandi paling sedikit 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya
masa perjanjian kerja ini.
2. Permohonan perpanjangan perjanjian ini harus dilengkapi dengan hasil penilaian kerja
Pihak Kedua oleh Tim Komite Medik Klinik Pratama Srikandi.
Pasal 11
Pemutusan Perjanjian Kerja

1. Pemutusan Perjanjian Kerja ini dinyatakan apabila :


a. Pihak Kedua meninggal dunia.
b. Pihak Kedua mengundurkan diri.
c. Pihak Kedua telah diterima dan bekerja di tempat lain tanpa persetujuan dari Pihak
Pertama.
d. Keadaan fisik dan atau mental yang mengakibatkan Pihak Kedua tidak dapat
melaksanakan profesinya dengan baik.
e. Pihak Kedua meninggalkan tugas selam 1 (satu) minggu tanpa pemberitahuan dan
atau persetujuan dari Kepala Klinik Pratama Srikandi.
f. Pihak Kedua tidak mematuhi peratura yang berlaku di lingkungan Klinik Pratama
Srikandi.
2. Hubungan kerja antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua putus demi hukum dengan
berakhirnya masa kerja perjanjian kerja ini, tanpa ada kewajiban dari Pihak Pertama untuk
membayar uang pesangon maupun uang pisah.
3. Apabila Pihak pertama/Pihak Kedua akan memutuskan perjanjian kerja ini sebelum masa
kontrak berakhir harus memberitahukan kepada Pihak Kedua / Pihak Pertama minimal
1(satu) bulan sebelumnya secara tertulis.

Pasal 12
Sanksi

1. Pihak Pertama dapat memutuskan perjanjian kerja ini secara sepihak tanpa kewajiban
membayar gaji Pihak Kedua, jika Pihak Kedua terbukti secara jelas melakukan kesalahan
berat menyebabkan kerugian material dan atau inmaterial kepada Pihak Pertama.
2. Jika Pihak Kedua memutuskan perjanjian ini secara sepihak sebelum masa kerja yang
ditentukan dalam perjanjian kerja ini berakhir, maka sisa masa kerja yang tertinggal tidak
dibayar oleh Pihak Pertama.
3. Pihak Kedua berhak atas sisa upah dari masa kerja yang tertinggal jika diputuskan
kerjanjian kerjanya secara sepihak tanpa alasan yang sah oleh Pihak pertama.

Pasal 13
Perselisihan

Pada perinsipnya kedua belah pihak berupaya menghindari terjadinya masalah sehubungan dengan
hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam perjanjian kerja ini.
Namun apabila musyawarah dan mufakat tidak tercapai maka kedua belah pihak memilih
kedudukan hukum yang tidak dapat diubah.
Pasal 14
Force Majeur

Perjanjian kerja ini batal demi hukum jika karena keadaan atau situasi yang memaksa, sperti :
bencana alam, pemberontakan, huru hara, kerusuhan. Peraturan Pemerintah atau apapun yang
mengakibatkan perjanjian kerja ini tidak mungkin lagi diwujudkan.

Pasal 15
Ketentua Penutup

Demikian perjanjian kerja ini dibuat oleh para pihak dalam keadaan sadar, sehat jasmani dan
rohani serta tanpa paksaan dan pihak manapun juga dalam rangkap dua dan masing-masing
bermeterai cukup dan mempunyai hukum yang sama.

Pihak Kedua Pihak Pertama

______________ __________________

Saksi-Saksi :
1…………………………………….. …………………………………

2…………………………………….. …………………………………

Anda mungkin juga menyukai