Anda di halaman 1dari 13

De Knight

Share ur word

 Beranda
 About

Pos Komentar

 Makalah
 Stories
 Berita

← kawaid fiqhiah
Baitul Mal →

Makalah Malaria
Oktober 6, 2011 2 Komentar

BAB I

PENDAHULUAN

Sebelum penulis memulai pembahasan lebih lanjut mengenai penyakit malaria, ada baik nya
saya memaparkan sedikit bahwa malaria ialah penyakit berbahaya, penyakit yang telah
merenggut jutaan bahkan mungkin milyaran nyawa di dunia.

Penyakit ini sudah berumur ribuan tahun. Wabah malaria ini di sebarkan oleh makhluk imut
kecil yang sangat berbahaya. Kalian tentu sudah tahu siapa sosok nyamuk itu. Dia hidup
berdampingan dengan kita. Dia bisa ada di mana saja, dirumah, sekolah, pasar, hotel,
perkantoran, bahkan di hutan ataupun gua juga ada. Hewan lemah inilah yang menyebarkan
terror di seluruh bagian dunia ini

Walaupun begitu tidak semua nyamuk bisa menyebarkan/menularkan wabah malaria ini,
nyamuk yang menularkan penyakit ini ialah keluarga “anophles”. Merekalah tersangka dibalik
pembunuhan jutaan jiwa warga dunia.

Berbagai kegiatan yang sudah dilakukan untuk mengurangi insiden malaria adalah :
 Mengindari atau mengurangi kontak/gigitan nyamuk anopheles (memakai kelambu, obat
nyamuk dll).
 Membunuh nyamuk dewasa menggunakan berbagai insektisida dan fooging/pengasapan
oleh pemerintah.
 Membunuh jentik/kegiatan anti larva, baik secara kimiawi dengan larvasida maupun
biologik dengan ikan, tumbuhan, jamur dan bakteri.
 Mengurangi tempat perindukan (source reduction).
 Mengobati penderita malaria.
 Pemberian pengobatan untuk pencegahan (profilaksis).
 Vaksinasi (masih dalam tahap riset dan clinical trial).

Adapun sebagian kecil kejadian penyebaran wabah ini yang pernah terjadi di indonesia
yaitu di pulau sabu dan pulau semau pulau ini menjadi saksi kembali mengganasnya
penyakit ini. Tercatat, tidak kurang dari 1.730 orang sabu (Pos Kupang 06/05) dan 556
orang semau (Pos Kupang 05/05) positif malaria. Dari jumlah ini sedikitnya delapan bocah
di desa uitiuana, kecamatan semau, akhirnya menyerahkan nyawanya direnggut
keganasan penyakit itu.

Dalam buku the World Malaria Report 2005, badan kesehatan dunia (WHO), menggambarkan
walaupun berbagai upaya telah dilakukan, hingga tahun 2005 malaria masih menjadi masalah
kesehatan utama di 107 negara di dunia. Penyakit ini menyerang sedikitnya 350-500 juta orang
setiap tahunnya dan bertanggung jawab terhadap kematian sekitar 1 juta orang setiap tahunnya.
Diperkirakan masih sekitar 3,2 miliar orang hidup di daerah endemis malaria

Itulah sebagian kecil dari keganasan penyakit terkenal “malaria” ini.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Malaria.

Istilah malaria ini diperkenalkan oleh dr. Francisco torti pada abad ke-17. Dalam perkataan itali
malaria bermaksud udara kotor. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa yang
disebut plasmodium, yang dalam salah satu tahap perkembang biakannya akan memasuki dan
menghancurkan sel-sel darah merah. Plasmodium yang menyebarkan penyakit malaria berasal
dari spesies plasmodium falciparum dan plasmodium vivax, plasmodium ovale, plasmodium
malariae, dan plasmodium knowlesi.
Vektor yang berperan dalam penularan penyakit ini adalah nyamuk anopheles, terutamanya
anopheles sundaicus diasia dan anopheles gambiae di afrika.

Jenis malaria yang paling ringan adalah malaria tertiana yang disebabkan oleh plasmodium
vivax, dengan gejala demam yang dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama
terjadi (dapat terjadi selama 2 minggu setelah infeksi). Demam rimba (jungle fever), malaria
aestivo-autumnal atau disebut juga malaria tropika, disebabkan oleh plasmodium falciparum
merupakan penyebab sebagian besar kematian akibat malaria. Organisme bentuk ini sering
menghalangi jalan darah ke otak, menyebabkan koma,mengigau serta kematian.

Malaria kuartana yang disebabkan oleh plasmodium malariae, memiliki masa inkubasi lebih
lama dari pada penyakit malaria tertiana atau tropika; gejala pertama biasanya tidak terjadi antara
18-40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala tersebut kemudian akan terulang kembali setiap 3 hari
dan ini merupakan jenis malaria yang paling jarang ditemukan, disebabkan oleh plasmodium
ovale dan mirip dengan malaria teriana. Pada masa inkubasi malaria, protozoa tumbuh di dalam
sel hati; beberapa hari sebelum gejala pertama terjadi, kemudian organisme tersebut menyerang
dan menghancurkan sel darah merah dan menyebabkan demam pada penderita.

B. Jenis Plasmodium

Ada4 jenis plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria, yaitu:

1. Plasmodium vivax, menyebabkan malaria vivax yang disebut pula sebagai malaria tertiana.

2. Plasmodium falciparum, menyebabkan malaria falciparum yang dapat pula disebut sebagai
malaria tersiana.

3. Plasmodium malariae, menyebabkan malaria malariaeatau malaria kuartana karena serangan


demam berulang pada tiap hari keempat.

4. Plasmodium ovale, menyebabkan malaria ovale dengan gejala mirip malari vivax. Malaria ini
merupakan jenis ringan dan dapat sembuh sendiri

C. Proses Kehidupan Plasmodium

Sebagaimana makhluk hidup lainnya, plasmodium juga melakukan proses kehidupan yang
meliputi:

Pertama, metabolisme (pertukaran zat). Untuk proses hidupnya, plasmodium mengambil oksigen
dan zat makanan dari hemoglobin sel darah merah. Dari proses metabolisme meninggalkan sisa
berupa pigmen yang terdapat dalam sitoplasma. Keberadaan pigmen ini bisa dijadikan salah satu
indikator dalam identifikasi.

Kedua, pertumbuhan. Yang dimaksud dengan pertumbuhan ini adalah perubahan morfologi yang
meliputi perubahan bentuk, ukuran, warna, dan sifat dari bagian-bagian sel. Perubahan ini
mengakibatkan sifat morfologi dari suatu stadium parasit pada berbagai spesies, menjadi
bervariasi.setiap proses membutuhkan waktu, sehingga morfologi stadium parasit yang ada pada
sediaan darah dipengaruhi waktu dilakukan pengambilan darah. Ini berkaitan dengan jam siklus
perkembangan stadium parasit. Akibatnya tidak ada gambar morfologi parasit yang sama pada
lapang pandang atau sediaan darah yang berbeda.
Ketiga, pergerakan. Plasmodium bergerak dengan cara menyebarkan sitoplasmanya yang
berbentuk kaki-kaki palsu (pseudopodia). Pada plasmodium vivax, penyebaran sitoplasma ini
lebih jelas terlihat yang berupa kepingan-kepingan sitoplasma. Bentuk penyebaran ini dikenal
sebagai bentuk sitoplasma amuboit (tanpa bentuk).

Keempat, berkembang biak. Berkembang biak artinya berubah dari satu atau sepasang sel
menjadi beberapa sel baru.Ada dua macam perkembangbiakan sel pada plasmodium, yaitu:

1. Pembiakan seksual.

Pembiakan ini terjadi di dalam tubuh nyamuk melalui proses sporogoni. Bila mikrogametosit (sel
jantan) dan makrogametosit (sel betina) terhisap vektor bersama darah penderita, maka proses
perkawinan antara kedua sel kelamin itu akan terjadi. Dari proses ini akan terbentuk zigot yang
kemudian akan berubah menjadi ookinet dan selanjutnya menjadi ookista. Terakhir ookista
pecah dan membentuk sporozoit yang tinggal dalam kelenjar ludah vektor.

Perubahan dari mikrogametosit dan makrogametosit sampai menjadi sporozoit di dalam kelenjar
ludah vektor disebut masa tunas ekstrinsik atau siklus sporogoni. Jumlah sporokista pada setiap
ookista dan lamanya siklus sporogoni, pada masing-masing spesies plasmodium adalah berbeda,
yaitu: plasmodium vivax: jumlah sporozoit dalam ookista adalah 30-40 butir dan siklus
sporogoni selama 8-9 hari. Plasmodium falsiparum: jumlah sporozoit dalam ookista adalah 10-12
butir dan siklus sporogoni selama 10 hari. Plasmodium malariae: jumlah sporozoit dalam ookista
adalah 6-8 butir dan siklus sporogoni selama 26-28 hari.

1. Pembiakan aseksual.

Pembiakan ini terjadi di dalam tubuh manusia melalui proses sizogoni yang terjadi melalui
proses pembelahan sel secara ganda. Inti troposoit dewasa membelah menjadi 2, 4, 8, dan
seterusnya sampai batas tertentu tergantung pada spesies plasmodium. Bila pembelahan inti telah
selesai, sitoplasma sel induk dibagi-bagi kepada setiap inti dan terjadilah sel baru yang disebut
merozoit.

Kelima, reaksi terhadap rangsangan. Plasmodium memberikan reaksi terhadap rangsangan yang
datang dari luar, ini sebagai upaya plasmodium untuk mempertahankan diri seandainya
rangsangan itu berupa ancaman terhadap dirinya. Misalnya, plasmodium bisa membentuk sistem
kekebalan (resistensi) terhadap obat anti malaria yang digunakan penderita.

Dengan adanya proses-proses pertumbuhan dan pembiakan aseksual di dalam sel darah merah
manusia, maka dikenal ada tiga tingkatan (stadium) plasmodium yaitu:

a. Stadium tropozoit, plasmodium ada dalam proses pertumbuhan.

b. Stadium sizon, plasmodium ada dalam proses pembiakan.

c. Stadium gametosit, plasmodium ada dalam proses pembentukan sel kelamin.


Oleh karena dalam setiap stadium terjadi proses, maka dampaknya bagi morfologi parasit juga
akan mengalami perubahan. Dengan demikian, dalam stadium-stadium itu sendiri terdapat
tingkatan umur yaitu: tropozoit muda, tropozoit setengah dewasa, dan tropozoit dewasa. Sizon
muda, sizon tua, dan sizon matang. Gametosit muda, gametosit tua, dan gametosit matang.

Untuk sizon berproses berawal dari sizon dewasa pecah menjadi merozoit-merozoit dan
bertebaran dalam plasma darah. Merozoit kemudian menginvasi sel darah merah yang kemudian
tumbuh menjadi troposoit muda berbentuk cincin atau ring form. Ring form tumbuh menjadi
troposoit setengah dewasa, lalu menjadi troposoit dewasa. Selanjutnya berubah menjadi sizon
muda dan sizon dewasa. Pada saat menjadi merozoit-merozoit, sizon dewasa mengalami
sporulasi yaitu pecah menjadi merozoit-merozoit baru.

Di sini dapat dikatakan, proses dari sizon dewasa untuk kembali ke sizon lagi, disebut satu
siklus. Lamanya siklus ini dan banyaknya merozoit dari satu sizon dewasa, tidak sama untuk tiap
spesies plasmodium. Pada plasmodium falsiparum: jumlah merozoit di dalam satu sel sizon
dewasa sebanyak 32 dan lama siklusnya 24 jam. Artinya reproduksi tinggi dan cepat sehingga
kepadatan troposoit pada darah sangat tinggi.

Plasmodium vivax: jumlah merozoit di dalam satu sel sizon dewasa sebanyak 16 dan lama
siklusnya 48 jam. Artinya reproduksi rendah dan lebih lambat, sehingga kepadatan troposoit
pada darah sering rendah. Plasmodium malariae: jumlah merozoit di dalam satu sel sizon dewasa
sebanyak delapan dan lama siklusnya 72 jam. Artinya reproduksi lebih rendah dan lebih lambat.
Ini mungkin yang menjadi penyebab jarangnya spesies ini ditemukan.

Akhirnya, karena perbedaan proses perkembangan, maka masa tunas atau pre paten atau masa
inkubasi plasmodium di dalam tubuh manusia (intrinsik) masing-masing spesies lamanya
berbeda. Plasmodium falsiparum selama 9-14 hari, plasmodium vivax selama 12-17 hari, dan
plasmodium malariae 18 hari.

D. Siklus Hidup Plasmodium Pada Tubuh Manusia

Ketika nyamuk anopheles betina (yang mengandung parasit malaria) menggigit manusia, akan
keluar sporozoit dari kelenjar ludah nyamuk masuk ke dalam darah dan jaringan hati. Dalam
siklus hidupnya parasit malaria membentuk stadium sizon jaringan dalam sel hati (stadium ekso-
eritrositer). Setelah sel hati pecah, akan keluar merozoit/kriptozoit yang masuk ke eritrosit
membentuk stadium sizon dalam eritrosit (stadium eritrositer). Disitu mulai bentuk troposit muda
sampai sizon tua/matang sehingga eritrosit pecah dan keluar merozoit.

Sebagian besar merozoit masuk kemabli ke eritrosit dan sebagian kecil membentuk gametosit
jantan dan betina yang siap untuk diisap oleh nyamuk malaria betina dan melanjutkan siklus
hidupnya di tubuh nyamuk (stadium sporogoni).

Didalam lambung nyamuk, terjadi perkawinan antara sel gamet jantan (mikro gamet) dan sel
gamet betina (makro gamet) yang disebut zigot. Zigot berubah menjadi ookinet, kemudian
masuk ke dinding lambung nyamuk berubah menjadi ookista. Setelah ookista matang kemudian
pecah, keluar sporozoit yang berpindah ke kelenjar liur nyamuk dan siap untuk ditularkan ke
manusia.

Khusus plasmodium vivax dan plasmodium ovale pada siklus parasitnya di jaringan hati (sizon
jaringan) sebagian parasit yang berada dalam sel hati tidak melanjutkan siklusnya ke sel eritrosit,
akan tetapi tertanam di jaringan hati –disebut hipnosit-. Bentuk hipnosit inilah yang
menyebabkan malaria relapse. Pada penderita yang mengandung hipnosoit, apabila suatu saat
dalam keadaan daya tahan tubuh menurun misalnya akibat terlalu lelah, sibuk, stress atau
perubahan iklim (musim hujan), hipnosoit dalam tubuhnya akan terangsang untuk melanjutkan
siklus parasit dari sel hati ke eritrosit. Setelah eritrosit yang berparasit pecah akan timbul kembali
gejala penyakit. Misalnya 1 – 2 tahun sebelumnya pernah menderita plasmodium vivax/ovale
dan sembuh setelah diobati, bila kemudia mengalami kelelahan atau stress, gejala malaria akan
muncul kembali sekalipun yang bersangkutan tidak digigit oleh nyamuk anopheles. Bila
dilakukan pemeriksaan, akan didapati sd positif plasmodium vivax/ plasmodium ovale.

Pada plasmodium falciparum serangan dapat meluas ke berbagai organ tubuh lain dan
menimbulkan kerusakan seperti di otak, ginjal, paru, hati dan jantung, yang mengakibatkan
terjadinya malaria berat atau komplikasi. Plasmodium falciparum dalam jaringan yang
mengandung parasit tua – bila jaringan tersebut berada di dalam otak- peristiwa ini disebut
sekustrasi. Pada penderita malaria berat, sering tidak ditemukan plasmodium dalam darah tepi
karena telah mengalami sekuestrasi. Meskipun angka kematian malaria serebral mencapai 20-
50% hampir semua penderita yang tertolong tidak menunjukkan gejala sisa neurologis (sekuele)
pada orang dewasa. Malaria pada anak kecil dapat terjadi sekuel.

E. Jenis Malaria

Penyakit ini memiliki empat jenis dan disebabkan oleh spesies parasit yang berbeda. Jenis
malaria itu adalah:

1. malaria tertiana (paling ringan), yang disebabkan plasmodium vivax dengan gejala demam
dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi (dapat terjadi selama dua
minggu setelah infeksi).

2. demam rimba (jungle fever), malaria aestivo-autumnal atau disebut juga malaria tropika,
disebabkan plasmodium falciparum merupakan penyebab sebagian besar kematian akibat
malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak, menyebabkan koma,
mengigau dan kematian.

3. malaria kuartana yang disebabkan plasmodium malariae, memiliki masa inkubasi lebih lama
daripada penyakit malaria tertiana atau tropika; gejala pertama biasanya tidak terjadi antara 18
sampai 40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala itu kemudian akan terulang lagi tiap tiga hari.

4. malaria pernisiosa, disebabkan oleh plasmodium vivax, gejala dapat timbul sangat mendadak,
mirip stroke, koma disertai gejala malaria yang berat.
F. Gejala malaria
Gejala serangan malaria pada penderita yaitu:

a. Gejala klasik, biasanya ditemukan pada penderita yang berasal dari daerah non endemis
malaria atau yang belum mempunyai kekebalan (immunitas); atau yang pertama kali menderita
malaria. Gejala ini merupakan suatu parokisme, yang terdiri dari tiga stadium berurutan:

– Menggigil (selama 15-60 menit

– Demam (selama 2-6 jam), timbul setelah penderita mengigil, demam dengan suhu badan
sekitar 37,5-40 derajad celcius, pada penderita hiper parasitemia (lebih dari 5 persen) suhu
meningkat sampai lebih dari 40 derajad celcius.

– Berkeringat (selama 2-4 jam), timbul setelah demam, biasanya setelah berkeringat, penderita
merasa sehat kembali.

b. Gejala malaria dalam program pemberantasan malaria:

– Demam

– Menggigil

– Berkeringat

– Dapat disertai dengan gejala lain: sakit kepala, mual dan muntah.

– Gejala khas daerah setempat: diare pada balita (di timtim), nyeri otot atau pegal-pegal pada
orang dewasa (di papua), pucat dan menggigil-dingin pada orang dewasa (di yogyakarta).

c. Gejala malaria berat atau komplikasi, yaitu gejala malaria klinis ringan diatas dengan disertai
salah satu gejala di bawah ini:

– Gangguan kesadaran (lebih dari 30 menit)

– Kejang, beberapa kali kejang

– Panas tinggi diikuti gangguan kesadaran

– Mata kuning dan tubuh kuning

– Perdarahan di hidung, gusi atau saluran pencernaan

– Jumlah kencing kurang (oliguri)

– Kelemahan umum (tidak bisa duduk/berdiri)

– Nafas sesak
d. Kadar darah putih, leukosit, cenderung meningkat. Jika tidak segera diobati biasanya akan
timbul jaundice ringan (sakit kuning) serta pembesaran hati dan limpa.

e. Kadar gula darah rendah.

f. Jika sejumlah parasit menetap di dalam darah kadang malaria bersifat menetap. Menyebabkan
penurunan nafsu makan, rasa pahit pada lidah, lemah, sertai demam.

Adapun gejala gejala malaria berdasarkan jenis malaria antara lain:

a. Gejala malaria vivax & ovale

Gejala yang terlihat sangat samar; berupa demam ringan yang tidak menetap, keringat dingin,
dan berlangsung selama 1 minggu membentuk pola yang khas. Biasanya demam akan terjadi
antara 1 – 8 jam. Setelah demam reda, pengidap malaria ini merasa sehat sampai gejala susulan
kembali terjadi. Gejala jenis malaria ini cenderung terjadi setiap 48 jam.

b. Gejala malaria falciparum

Gejala awal adalah demam tinggi, suhu tubuh naik secara bertahap kemudian tiba-tiba turun.
Serangan bisa berlangsung selama 20 – 36 jam, dan penderita mengalami sakit kepala hebat.
Setelah gejala utama mereda, pengidap akan merasa tidak nyaman.

c. Gejala malaria malariae (kuartana)

Suatu serangan seringkali dimulai secara samar-samar. Serangannya menyerupai malaria vivax,
dengan selang waktu setiap 72 jam.

G. Pengobatan Malaria

Tujuan pengobatan malaria adalah menyembuhkan penderita, mencegah kematian, mengurangi


kesakitan, mencegah komplikasi dan relaps, serta mengurangi kerugian sosial ekonomi (akibat
malaria). Tentunya, obat yang ideal adalah yang memenuhi syarat:

-Membunuh semua stadium dan jenis parasit

-Menyembuhkan infeksi akut, kronis dan relaps

-Toksisitas dan efek samping sedikit

-Mudah cara pemberiannya

-Harga murah dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat


Sayangnya, dalam pengobatan didapatkan hambatan operasional dan teknis.

Hambatan operasioanal itu adalah:

– Produksi obat, penggunaan obat-obatan dengan kualitas kurang baik, bahkan obat palsu.

– Distribusi obat tidak sesuai dengan kebutuhan atas indikasi kasus di puskesmas.
– Kualitas tenaga kesehatan, pemberian obat tidak sesuai dengan dosis trandar yang telah
ditetapkan.

– Kesadaran penderita, penderita tidak minum obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan (misal,
klorokuin untuk tiga hari, hanya diminum satu hari saja)
sementara itu, hambatan teknisnya adalah gagal obat atau resistensi terhadap obat.

Obat yang ideal yaitu:

– Membunuh semua stadium dan jenis parasit

– Menyembuhkan infeksi akut, kronis dan relaps

– Toksisitas dan efek samping sedikit

– Mudah cara pemberiannya

– Harga murah dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat

Sedangkan hambatan operasional dalam pengobatan adalah:

– Produksi obat, penggunaan obat-obatan dengan kualitas kurang baik, bahkan obat palsu.
– Distribusi obat tidak sesuai dengan kebutuhan atas indikasi kasus di puskesmas.
– Kualitas tenaga kesehatan, pemberian obat tidak sesuai dengan dosis trandar yang telah
ditetapkan.

– Kesadaran penderita, penderita tidak minum obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan (misal
klorokuin untuk 3 hari, hanya diminum 1 hari saja).

Adabeberapa jenis obat yang dikenal umum yang dapat digunakan dalam pengobatan penyakit
malaria, antara lain:

1. Klorokuin

2. Primakuin

3. Kina

4. Sulfadoksin pirimetamin (sp)


5. Sambiloto

6. Pulai

7. Johar

8. Bratawali

9. Vaksin

H. Pencegahan Malaria

Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal merupakan salah satu langkah yang penting
untuk mencegah gigitan nyamuk yang aktif di malam hari ini. Keberhasilan langkah ini sangat
ditentukan oleh kesadaran masyarakat setempat. Pencegahan tanpa obat, yaitu dengan
menghindari gigitan nyamuk dapat dilakukan dengan cara :

1. Menggunakan kelambu (bed net) pada waktu tidur, lebih baik lagi dengan kelambu
berinsektisida.

2. Mengolesi badan dengan obat anti gigitan nyamuk (repellent).

3. Menggunakan pembasmi nyamuk, baik bakar, semprot maupun lainnya.

4. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.

5. Letak tempat tinggal diusahakan jauh dari kandang ternak.

6. Mencegah penderita malaria dan gigitan nyamuk agar infeksi tidak menyebar.

7. Membersihkan tempat hinggap/istirahat nyamuk dan memberantas sarang nyamuk.

8. Hindari keadaan rumah yang lembab, gelap, kotor dan pakaian yang bergantungan serta
genangan air.

9. Membunuh jentik nyamuk dengan menyemprotkan obat anti larva (bubuk abate) pada
genangan air atau menebarkan ikan atau hewan (cyclops) pemakan jentik.

10. Melestarikan hutan bakau agar nyamuk tidak berkembang biak di rawa payau sepanjang
pantai.

KESIMPULAN

Malaria adalah penyakit mematikan yang disebarkan melalui perantara nyamuk anopheles.

Malaria ialah penyakit yang disebabkan oleh plasmodium.


Plasmodium ialah parasit yang bersel tunggal yang terdiri atas 4 jenis plasmodium yaitu :

a. Plasmadium vivax : yang menyebabkan malaria tertiana benigna.

b. Plasmadium ovale : yang menyebabkan malaria tertiana benigna

c. Plasmadium malariae : yang menyebabkan malaria quartana

d.Plasmadium falciparum: yang menyebabkan malaria tertiana maligna yang berat, Progresif dan
biasanya fatal.

Penyakit ini dapat diobati dengan menggunakan tanaman obat seperti, Klorokuin, Primakuin,
Kina, Sulfadoksin pirimetamin (sp), Sambiloto, Pulai, Johar, Bratawali, Vaksin.

Agar kita terhindar dari penyakit malaria, hendaknya kita melakukan tindakan pencegahan dari
gigitan nyamuk anopheles. Pencegahannya bisa dengan menggunakan obat dan ada juga yang
tanpa obat. Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal merupakan salah satu langkah yang
penting untuk mencegah gigitan nyamuk yang aktif di malam hari ini. Keberhasilan langkah ini
sangat ditentukan oleh kesadaran masyarakat setempat.

DAFTAR PUSTAKA

Arlan Prabowo. Malaria: Mencegah dan Mengatasi, :Penerbit Niaga Swadaya

Faisal Yatim, DTM&H, MPH. Macam-macam Penyakit Menular: Yayasan OborIndonesia

Faisal Yatim, DTM&H, MPH. Macam-macam Penyakit Menular dan Cara Pencegahannya:
Yayasan OborIndonesia

id.wikipedia.org/wiki/malaria
http://www.litbang.depkes.go.id/~djunaedi/data/emil.pdf
http://www.penyakitmenular.info
http://www.wartamedika.com/2006/09/pencegahan-malaria.html
http://www.geocities.com/mitra_sejati_2000/malaria.html

Share this:

 Twitter
 Facebook

Terkait

Strategi Produk Bankdalam "Makalah"


MANAJEMEN LIKUIDITAS BANKdalam "Makalah"

Baitul Maldalam "Makalah"

Filed under Makalah

Perihal msatriamaipadly
I'm an ordinary people that try to share his idea to others. An ordinary student that hate the
lesson. Um, I'm not talk too much.. I love my friends, my families. Um, i like read manga,
watching anime. Um.. that's for now.. Anyway, thanks And happy reading.. >.

2 Responses to Makalah Malaria

1. ilham mengatakan:

Januari 6, 2012 pukul 10:32 am

ass. mau tanya tentang agent penyebab malaria apa yaa ?? tolong di balas

Balas

o msatriamaipadly mengatakan:

Januari 18, 2012 pukul 5:11 am

malaria bersumber dari parasit protozoa, jenis plasmodium yang dibawa oleh
nyamuk anofles betina.
ditemukan pertama kali oleh Alphonse Laveran (1880)..
trimakasih dah baca artikel ini..XD

Balas

Berikan Balasan

Kategori
The Enterprise Theme.
Ikuti

Ikuti “De Knight”

Kirimkan setiap pos baru ke Kotak Masuk Anda.

Buat situs dengan WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai