Anda di halaman 1dari 5

KONSEP DASAR BIOAKUSTIK

Oleh : Faik Agiwahyuanto

A. Pendahuluan
Perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair, zat padat sering menimbulkan
gelombang bunyi. Gelombang bunyi merupakan vibrasi/getaran dari molekul-molekul
zat dan saling beradu satu sama lain, namun demikian zat terkoordinasi menghasilkan
gelombang serta mentransmisikan energi bahkan tidak pernah terjadi pemindahan
partikel. Apabila suara mencapai tapal batas, maka suara tsb akan terbagi menjadi 2 yaitu
sebagian energi ditransmisikan atau diteruskan dan sebagian direfleksikan (dipantulkan).

B. Gelombang Bunyi dan Kecepatan


Gelombang bunyi timbul akibat terjadi perubahan mekanik pada gas, zat cair, gas
yg merambat ke depan dengan kecepatan tertentu. Gelombang bunyi ini menjalar secara
tranversal atau longitudinal. Apabila terjadi vibrasi dari suatu bunyi maka akan terjadi
suatu peningkatan tekanan dan penurunan tekanan pada tekanan atmosfir, peningkatan
tekanan ini disebut kompresi sedangkan penurunan tekanan disebut rarefaksi
(peregangan). Bunyi mempunyai hubungan antara frekuensi fibrasi bunyi (f), panjang
gelombang bunyi (ƛ), dan kecepatan (v).

C. Pembagian Frekuensi Bunyi


Terdapat 3 daerah frekuensi bunyi, antara lain :
1. 0 – 16 Hz (20 Hz) : Infrasonik (getaran tanah, gempa bumi)
2. 16 – 20.000 Hz : Sonik (frekuensi yg dapat didengar)
3. > 20.000 Hz : Ultrasonik

D. Ultrasonik Bidang Kedokteran


Ultrasonik dihasilkan oleh dihasilkan oleh magnet listrik dengan frekuensi >20.000 Hz.
Frekuensi & daya ultrasonik yg dipakai dalam bidang kedokteran menurut kebutuhan,
apabila ultrasonik yg digunakan untuk diagnostik, maka frekuensi yg digunakan sebesar
1-5 MHz dgn daya 0,01 W/cm2. Apabila daya ultrasonik ditingkatkan sampai 1W/cm2
akan dipakai sebagai pengobatan, sedangkan untuk merusakan jaringan kanker dipakai
daya 103 W/cm2.
E. Penggunaan dalam Bidang Kedokteran
Penggunaan gelombang bunyi pada bidang kedokteran salah satunya adalah efek
yang ditimbulkan dari sifat gelombang ultrasonik yg dipergunakan sebagai diagnosis dan
pengobatan. Macam dari penggunaan alat yg menggunakan gelombang ultrasonik antara
lain :
1. Ultrasonik sebagai pelengkap diagnosis
Penggunaan pada alat A Skanning yang digunakan untuk mendiagnosis tumor otak
(EEG = Echo Encephalo Graphy), memberi informasi penyakit mata (dalam bola
mata, kornea, lensa, dan tumor retina).
Penggunaan pada B Skanning pada manusia adalah untuk memperoleh informasi
struktur dalam tubuh manusia (hati, lambung, usus, mata, jantung, janin). Selain
itu untuk mendeteksi janin usia 6 minggu, kelainan uterus, dan abortuss yg sedang
berlangsung.
Penggunaan pada M Skanning adalah mendeteksi jantung, kelainan jantung dan
timbunan zat cair pada kantong jantung.

F. Gangguan pada Telinga


Gangguan pada telinga lebih dikenal dengan istilah tuli. Tuli atau hilang
pendengaran terdapat 2 macam, yaitu :
1. Tuli konduksi
Dimana vibrasi suara tidak dapat mencapai telinga bagian tengah. Tuli ini biasanya
bersifat sementara, karena adanya serumen di telinga tengah, tetapi bila ini
permanen atau tidak kunjung membaik maka diperlukan alat bantu pendengaran.
2. Tuli persepsi
Bisa terjadi hanya sebagian kecil frekuensi saja yg tidak dapat didengar. Tuli
persepsi sampai sekarang belum bisa diobati.

G. Tes Pendengaran
Tes ini untuk mengetahui apakah tuli konduksi atau tuli syaraf. Tes pendengaran
dipergunakan dengan :
1. Tes suara berbisik
Telinga normal mampu mendengar suara berbisik dengan nada rendah, seperti
suara konsonan pada jarak 5-10 meter. Suara berbisik dengan nada tinggi misal
suara berdesis pada jarak 20 meter juga mampu didengar oleh telinga normal.
2. Tes garputala
Tes garputala dipergunakan untuk mengetahui secara pasti bahwa penderita
tersebut apakah tuli konduksi atau persepsi. Garputala yg dipakai adalah C128,
C1024, C2048. Terdapat 3 macam tes yg mempergunakan garputala, yaitu :
a. Tes weber
Memakai garputala C128 yang digetarkan kemudian diletakkan di vertex
dahi/puncak dahi verteks. Apabila penderita merupakan tuli konduktif
(disebabkan otitis media) akan terdengar baik pada telinga yg sakit.
b. Tes Rinne
Memakai garputala C128 , tes ini membandingkan antara kondiksi melalui
tulang dan udara. Garputala digetarkan kemudian diletakkan pada prosesus
mastoideus (belakang telinga), setelah tidak mendengar getaran lagi, garputala
dipindahkan di depan liang telinga dan apakah penderita masih mendengarnya.
Konduksi melalui udara 85-90 sekon, dan pada tulang 45 sekon.
c. Tes Schwabach
Tes yang membandingkan jangka waktu konduksi tulang melalui verteks
penderitya dengan konduksi tulang pemeriksa.
Pada tuli konduksi : konduksi tulang penderita lebih panjang daripada
pemeriksa.
Pada tuli saraf/persepsi : konduksi tulang sangat pendek.
Garputala yg dipakai C2048 untuk memeriksa ketajaman pendengaran terhadap
nada tinggi. Pada lansia dan tuli persepsi akan kehilangan pendengaran
terhadap nada tinggi.
3. Audiometer
Merupakan alat elektronik pembangkit bunyi yg dipergunakan untuk mengukur
derajat ketulian. Pemeriksa menekan knop frekuensi tertentu sedangkan penderita
mengacungkan tangan tanda mendengar, dan tidak mendengar mengambil
tangannya kembali semula.

H. Bising
Definisinya adalah bunyi yg tidak dikehendaki yg merupakan aktifitas alam dan
buatan manusia. Dan bunyi dikatakan bising itu sangat relatif sekali, seperti di diskotik
(tidak semua orang mengatakan bising). Pembagian kebisingan dibedakan menjadi 3
kategori :
1. Audible noise (bising pendengaran)
Bising disebabkan frekuensi bunyi antara 31,5 – 8000 Hz.
2. Occupational noise (bising berhubungan dengan pekerjaan)
3. Impuls noise (bising impulsif)
Bising diakibatkan bunyi menyentak (pukulan palu, meriam).
Bising bisa dikategorikan berdasarkan waktu terjadinya, maka bising dibagi menjadi
beberapa jenis :
1. Bising kontinyu dengan spektrum luas (bising mesin dan kipas angin)
2. Bising kontinyu dengan spektrum sempit (bunyi gergaji dan penutup gas)
3. Bising terputus (lalu lintas)
4. Bising sehari penuh
5. Bising setengah hari
6. Bising terus menerus
7. Bising impulsif atau sesaat.
Apabila berdasarkan skala intensitas, maka tingkat kebisingan terbagi dalam :
1. Sangat tenang,
2. Sedang
3. Kuat
4. Sangat hiruk pikuk
5. Menulikkan

I. Pengaruh Bising terhadap Kesehatan dan Pencegahan


Pengaruh terbesar adalah kerusakan dan gangguan pada pendengaran, yaitu :
1. Hilangnya pendengaran sementara dan dapat pulih kembali apabila bising tsb dapat
dihindarkan.
2. Orang jadi kebal atau imun pada bising
3. Telinga berdengung
4. Kehilangan pendengaran secara menetap dan tidak pulih kembali.
5. Mengganggu konsentrasi dan meningkatkan kelelahan.
6. Merusak metabolisme tubuh.
7. Menimbulkan bradikardia dan mudah terangsang
8. Merubah saluran pembuluh darah pada pekerja
Pencegahan yang bisa dilakukan adalah :
1. Memberikan pelumas pada mesin dan pengontrolan mesin produksi
2. Membuat tembok pemisah antara sumber bising dengan tempat kerja.
3. Memakai ear muff pada pekerja.

J. Vibrasi
Vibrasi atau getaran yang ditimbulkan dari getaran udara dan mekanis dari alat mekanis.
Maka vibrasi dibedakan menjadi 2 bentuk :
1. Vibrasi getaran udara dan berpengaruh terhadap akustik
2. Vibrasi getaran mekanis karena alat mekanis.

Vibrasi udara ditimbulkan akan menghasilkan hantaran bunyi ke telinga. Apabila getaran
hingga lebih dari 1409dB maka akan mengakibatkan turbulen ke manusia. Selain itu akan
mengakibatkan mual, nyeri telinga, nyeri dada, dan getaran tubuh.

K. Efek Vibrasi pada Tubuh


Efek vibrasi pada tubuh tergantung dari besar kecilnya frekuensi yg mengenai tubuh :
1. 3 – 9 Hz : resonansi pada dada dan perut
2. 6 – 10 Hz : tekanan darah, denyut jantung, pemakaian O2 dan volume perdenyut
akan sedikit berubah dan banyak perubahan terhadap sistem peredaran darah
3. 10 Hz : leher, kepala, pinggul, kesatuan otot dan tulang beresonansi.
4. 13 – 15 Hz : tenggorokan akan mengalami resonansi.
5. Kurang dari 20 Hz : tonus otot meningkat dan apabila kontraksi statis adalah otot
jadi lemah, rasa tidak enak dan kurang perhatian.
6. > 20 Hz : otot jadi koridor kendor dan frekuensi 30 – 50 Hz digunakan dalam
kedokteran olahraga untuk pemulihan otot cedera.

L. Pertanyaan :
1. Jelaskan konsep bioakustik pada kehidupan sehari-hari (bahasamu sendiri) !
2. Sebutkan tuli dan mekanismenya (bahasamu sendiri) !
3. Jelaskan cara pemakaian garpu tala (bahasamu sendiri) !

Anda mungkin juga menyukai