A. Pendahuluan
Perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair, zat padat sering menimbulkan
gelombang bunyi. Gelombang bunyi merupakan vibrasi/getaran dari molekul-molekul
zat dan saling beradu satu sama lain, namun demikian zat terkoordinasi menghasilkan
gelombang serta mentransmisikan energi bahkan tidak pernah terjadi pemindahan
partikel. Apabila suara mencapai tapal batas, maka suara tsb akan terbagi menjadi 2 yaitu
sebagian energi ditransmisikan atau diteruskan dan sebagian direfleksikan (dipantulkan).
G. Tes Pendengaran
Tes ini untuk mengetahui apakah tuli konduksi atau tuli syaraf. Tes pendengaran
dipergunakan dengan :
1. Tes suara berbisik
Telinga normal mampu mendengar suara berbisik dengan nada rendah, seperti
suara konsonan pada jarak 5-10 meter. Suara berbisik dengan nada tinggi misal
suara berdesis pada jarak 20 meter juga mampu didengar oleh telinga normal.
2. Tes garputala
Tes garputala dipergunakan untuk mengetahui secara pasti bahwa penderita
tersebut apakah tuli konduksi atau persepsi. Garputala yg dipakai adalah C128,
C1024, C2048. Terdapat 3 macam tes yg mempergunakan garputala, yaitu :
a. Tes weber
Memakai garputala C128 yang digetarkan kemudian diletakkan di vertex
dahi/puncak dahi verteks. Apabila penderita merupakan tuli konduktif
(disebabkan otitis media) akan terdengar baik pada telinga yg sakit.
b. Tes Rinne
Memakai garputala C128 , tes ini membandingkan antara kondiksi melalui
tulang dan udara. Garputala digetarkan kemudian diletakkan pada prosesus
mastoideus (belakang telinga), setelah tidak mendengar getaran lagi, garputala
dipindahkan di depan liang telinga dan apakah penderita masih mendengarnya.
Konduksi melalui udara 85-90 sekon, dan pada tulang 45 sekon.
c. Tes Schwabach
Tes yang membandingkan jangka waktu konduksi tulang melalui verteks
penderitya dengan konduksi tulang pemeriksa.
Pada tuli konduksi : konduksi tulang penderita lebih panjang daripada
pemeriksa.
Pada tuli saraf/persepsi : konduksi tulang sangat pendek.
Garputala yg dipakai C2048 untuk memeriksa ketajaman pendengaran terhadap
nada tinggi. Pada lansia dan tuli persepsi akan kehilangan pendengaran
terhadap nada tinggi.
3. Audiometer
Merupakan alat elektronik pembangkit bunyi yg dipergunakan untuk mengukur
derajat ketulian. Pemeriksa menekan knop frekuensi tertentu sedangkan penderita
mengacungkan tangan tanda mendengar, dan tidak mendengar mengambil
tangannya kembali semula.
H. Bising
Definisinya adalah bunyi yg tidak dikehendaki yg merupakan aktifitas alam dan
buatan manusia. Dan bunyi dikatakan bising itu sangat relatif sekali, seperti di diskotik
(tidak semua orang mengatakan bising). Pembagian kebisingan dibedakan menjadi 3
kategori :
1. Audible noise (bising pendengaran)
Bising disebabkan frekuensi bunyi antara 31,5 – 8000 Hz.
2. Occupational noise (bising berhubungan dengan pekerjaan)
3. Impuls noise (bising impulsif)
Bising diakibatkan bunyi menyentak (pukulan palu, meriam).
Bising bisa dikategorikan berdasarkan waktu terjadinya, maka bising dibagi menjadi
beberapa jenis :
1. Bising kontinyu dengan spektrum luas (bising mesin dan kipas angin)
2. Bising kontinyu dengan spektrum sempit (bunyi gergaji dan penutup gas)
3. Bising terputus (lalu lintas)
4. Bising sehari penuh
5. Bising setengah hari
6. Bising terus menerus
7. Bising impulsif atau sesaat.
Apabila berdasarkan skala intensitas, maka tingkat kebisingan terbagi dalam :
1. Sangat tenang,
2. Sedang
3. Kuat
4. Sangat hiruk pikuk
5. Menulikkan
J. Vibrasi
Vibrasi atau getaran yang ditimbulkan dari getaran udara dan mekanis dari alat mekanis.
Maka vibrasi dibedakan menjadi 2 bentuk :
1. Vibrasi getaran udara dan berpengaruh terhadap akustik
2. Vibrasi getaran mekanis karena alat mekanis.
Vibrasi udara ditimbulkan akan menghasilkan hantaran bunyi ke telinga. Apabila getaran
hingga lebih dari 1409dB maka akan mengakibatkan turbulen ke manusia. Selain itu akan
mengakibatkan mual, nyeri telinga, nyeri dada, dan getaran tubuh.
L. Pertanyaan :
1. Jelaskan konsep bioakustik pada kehidupan sehari-hari (bahasamu sendiri) !
2. Sebutkan tuli dan mekanismenya (bahasamu sendiri) !
3. Jelaskan cara pemakaian garpu tala (bahasamu sendiri) !