Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA BAYI-ANAK

NIKMATUR ROHMAH
Desember 2019

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PENGANTAR
Beberapa kasus obstruksi yang sering dijumpai pada bayi dan anak adalah:

.Obstruksi setinggi gaster misalnya volvulus gaster, stenosis pilorik


01 .hipertrofi, atresia pilorik, dan prolap mukosa lambung

Obstruksi
. setinggi duodenum misalnya atresia duodenum, stenosis
02 duodenum,duodenal dan pankreas anulare
.
Obstruksi
. setinggi yeyunoileal seperti atresia yeyunum/ileum, duplikasi
03 usus, sisa duktus omfalo-mesenterikus, mekonium ileus, intususepsi,
.
sepsis akibat necrotizing enterocolitis

.
Obstruksi setinggi kolorektal seperti atresia kolon dan rektum, pe
04 nyakit
. Hirschsprung, malformasi anorektal, ileus mekonium, sindr
oma sumbatan mekonium

.
. .
AKIBAT OBSTRUKSI USUS
.
Usus proksimal sumbatan akan
mengalami dilatasi sedemikian
besarnya hingga terjadi penekanan

1 2
kontraksi berlebihan pada usus
di proksimal sumbatan, dan terhadap diafragma, akibatnya
menimbulkan kolik sesuai dengan akan timbul gangguan pernafasan
. . dan hipoksia jaringan.
peristaltik.

3 4
Distensi usus yang bertambah hebat
akan menyebabkan terjadinya translokasi Akibat distensi usus timbul
kuman ke rongga peritoneum dan sistem gangguan vaskularisasi yang
. . akhirnya terjadi perforasi.
sirkulasi yang mengakibatkan sepsis.

.
Beberapa kasus
anomali

Labioschisis Omphalocele Atresia oesophagus Megacolon


Labiopalatoschisis Gastrosquisis Atresia-fistula .
Peranan suhu tubuh pada masalah pencernaan
.

<32 ° C
HIPOTERMIA
BERAT
.

NORMAL . HIPOTERMIA SEDANG

80% 36,5° – 37,5 ° C 36 – 36,4 ° C 32 – 35,9 ° C

Kasus bedah yang


HIPOTERMIA PD HIPOTERMI RINGAN
dirujuk: HIPOTERMIA
BBL AKAN FATAL
TERUTAMA BILA
.
DISERTAI
KELAINAN SAL.
PENCERNAAN
AKIBAT
HIPOTERMIA

Hipotermia akan mengaki


batkan vasokonstriksi peri
fer, hal ini akan menyebab
kan metabolisme anaerob
sehingga terjadi asidosis
metabolik yang akan mem
perburuk keadaan bayi .
Sedangkan efek sentral
dengan terjadinya vasokon
striksi pembuluh pulmonal
yang akan menyebabkan
hipoksia jaringan.

.
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
TATA LAKSANA

Tatalaksana
. cairan dan .
elektrolit merupakan salah
ADA 3 HAL .
satu hal yang penting pada
perawatan bayi dan anak
.
sebelum, selama & sesudah
tindakan
. bedah. Untuk DEFISIT CAIRAN
mencapai keseimbangan
cairan, elektrolit, dan asam- KEBUTUHAN RUMATAN

basa diperlukan pengetahu- KEDUA MAINTENANCE.


an fisiologi dasar tentang
cairan dan elektrolit. REPALCEMENT
KETIGA PENGGANTIAN AKIBAT
KEHILANGAN CAIRAN.
KOMPOSISI CAIRAN DAN
ELEKTROLIT BAYI
TERGANTUNG PADA:

1. MATURITAS BAYI
2. DEFISIT SAAT PRE
OPERASI
3. KEHILANGAN SAAT
DURANTE OPERASI
4. RESPON
ANTIDIURETIK PASCA
OPERASI
13 DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Axton S. dan Fugate T. 2014

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

Ketidakefektifan perfusi jaringan (GI)


Risiko infeksi
Ketidakseimbangan nutrisi kurang
lebih lanjut*
dari kebutuhan
Kekurangan
Risiko infeksi volume Risiko aspirasi
cairan
Ketidak-
Kerusakan integritas kulit
seimbangan
elektrolit
Ansietas Ketakutan: anak
Nyeri
akut Anak/keluarga. Defisiensi
Pengetahuan
orang tua.
Risiko
keterlambatan
perkembangan: Penurunan
motorik
. koping keluarga
14 DIAGNOSIS KEPERAWATAN LAINNYA
Rohmah N. 2018

Ketidakefektifan pola nafas


Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
Risiko
Hipotermi Risiko keterlambatan pertumbuhan
Risiko
Konflik regimen
terapi tidak Ketidakberdayaan
pengambilan
Terputusnya keputusan efektif
Duka cita
pemberian
ASI
Harga diri rendah Ketidakpatuhan
Ketidak Situasional/
efektifan kronis. .
pola
menyusu Risiko
bayi keterlambatan Kesiapan
perkembangan: meningkatkan
bahasa
. koping keluarga
Perawatan suhu tubuh
Etiologi, Tindakan terapiutik dan diagnostik keperawatan

ETIOLOGI:
1.Jaringan lemak subkutan tipis
2.Luas permukaan tubuh relatif lebih
besar
3.Cadangan glikogen sedikit dan hepar
belum berfungsi sempurna
4.Tidak ada respon mengigil pada bayi
Perawatan suhu tubuh lanjutan
Etiologi, Tindakan terapiutik dan diagnostik keperawatan

Tindakan Terapiutik:
1. Pengaturan suhu lingkungan (inkubator)
ideal untuk bayi baru lahir adalah 32– 34.℃,
untuk BBLR adalah 34 – 35 ℃
2. Gunakan topi dan selimut
3. Keringkan badan bayi, termasuk apabila
melakukan disinfektan
4. Apabila menggunakan penghangat, naikkan suhu
secara bertahap ( 0,5 – 1 ° C/jam).
5. Hindari kontak langsung dengan alat atau benda
yang dingin
6. Pertahankan linen dan popok tetap kering
7. Cegah stres dingin karena suhu atau sebab lain
Perawatan suhu tubuh lanjutan
Etiologi, Tindakan terapiutik dan diagnostik keperawatan

DIAGNOSTIK:
1. SUHU
2. NADI
3. AKRAL
4. KEADAAN UMUM
5. KESADARAN
PERAWATAN CAIRAN TUBUH
Etiologi, Tindakan terapiutik dan diagnostik keperawatan

ETIOLOGI: mual/muntah; ketidakcukupan masukan cairan per oral; pengisapan nasogastrik;.

DIAGNOSTIK:
1. Balans cairan (sebutkan).
2. Tekanan darah, nadi, RR dbn
3. Abdomen flat dan lunak
? TERAPIUTIK:
1. Pertahankan masukan oral bila diindikasikan
2. Berikan Bayi ASI maksimal 4 jam dan air putih 2 jam
menjelang operasi
3. Selama pasien dipuasakan:
a. Berikan oral hygiene.
4. Bising usus terdengar
5. Membran mukosa lembab b. Berikan pelembab bibir
6. Produksi urine 1-2 cc/kgbb/jam c. Berikan dot non nutritif apabila diperlukan
7. Turgor kembali < 1 detik d. Lakukan decompresi
8. Tidak mual/muntah/haus e. Cek residu, bising usus, distensi abdomen
Panduan pemberian cairan Panduan cairan untuk terapi rumatan
pasca bedah dini dan rumatan: untuk bayi normal aterm dan anak:
umur < 6 bulan : Bayi baru lahir :
< 12 jam post-op: Hari – 1 : infuse D10 dengan rate
50-60 ml/kg/24 jam
D10-0,45% NaCl diberikan
Hari – 2 : infuse D10 dengan 0.2%
1,5 x maintenence rate NaCl, infused rate 100 ml/kg/24 jam
cairan maintenece : D10 dg Setelah hari ke-7 : D5% dg 0.45% Na
0,2% NaCl + KCl 10-20 mEq/L Cl , atau D10 dg 0.45% NaCl, infused
pada maintenence rate rate 100 ml- 150 ml/kg/ 24 jam
umur > 6 bulan : Pemberian cairan pada anak
< 12 jam post-op : D5% d g RL BB 0-10 kg : 100 ml/kg/24jam
BB 10-20 kg : 1000 ml/ 24jam + 50 ml
diberika 1,5 x maintenece rate
/kg/24jam atau 40ml/jam + 2 ml/kg/
cairan maintenence: D10 dg 24jam
0,45% NaCl + KCl 10-20 mEq/L BB > 20 kg : 1500 ml/.24jam + 25ml/
pada maintenence rate kg/24jam atau 60ml/jam + 1 ml/kg/
. 24jam
TAHAP PERIOPERATIF
PRE-INTRA-POST
TAHAP
3 TAHAP

PRA OPERATIF PASKA OPERASI

SEJAK DIPUTUSKAN RUANG PEMULIHAN SAMPAI


INTERVENSI BEDAH-DIKIRIM UNIT KLINIK ATAU RUANG
KE RUANG OPERASI. RAWAT

INTRA OPERATIF PERHATIKAN!


MULAI MASUK KAMAR
OPERASI SAMPAI KEBIJAKAN MASING-MASING
DIPINDAHKAN KE RUANG RUMAH SAKIT BERBEDA
PENULIHAN.
AKTIFITAS KEPERAWATAN
.

RUANG PRA OPERASI INTRA OPERATIF PASKA OPERATIF

1. Memeriksa TTV
1. Edukasi pra operatif. 2. Menghitung balans cairan
1. Memeriksa ttv
2. Persetujuan tindakan 3. Tindakan kenyamanan
2. Koordinasi tim operator.
operatif 4. Perawatan mobilatas, aktiufitas,
3. Dukungan psikologis
3. Edukasi perioperatif dan kebersihan diri
4. Menentukan status psikologis 5. Perawatan luka paska bedah
4. Menurunkan cemas dan
5. Menjelaskan isyarat 6. Perawatan drainage
ketakutan
rangasangan nyeri 7. Pemenuhan nutrisi dan cairan
5. Memastikan kelengkapan
6. Mengkomunikasikan adekuat bertahap
pra operatif 8. Dukungan psikososial spiritual
kesiapan pembedahan
PERAWATAN PRE OPERATIF
.
Lambung dan kolon harus di
bersihkan terlebih dahulu. Portfolio
Pasien dipuasakan dan
Balance cairan perlu
dilakukan tindakan enema/ PERSIAPAN
Kebutuhan nutrisi diperhatikan (input &
lavement. Lama puasa berki
ditentukan dengan output) cairan. Kadar 1. RPS; RPD; R. PERINATAL;
sar antara 7-8 jam (biasanya R KELUARGA; STATUS
mengukur tinggi b elektrolit serum harus
mulai pukul 24.00 WIB). HEMODINAMIKA;

adan dan berat dalam rentang normal. KARDIOVASKULER;


Tujuan: mencegah aspirasi PERNAFASAN, GINJAL
badan, lipat kulit Natrium serum (135 -
(masuknya cairan lambung HEPATIK; ENDOKRIN

trisep, lingkar 145mmol/l), kalium IMUNOLOGI; BAIK


ke paru-paru) & menghindari 2. ISTIRAHAT TIDUR
lengan atas, kadar serum (3,5 – 5 mmol/l)
kontaminasi feses ke area CUKUP; STRES MINIMAL;

protein darah dan kreatinin serum 3. KELUARGA


pembedahan & menghindar MEMBERIKAN
(albumin dan (0,70 – 1,50 mg/dl).
kan terjadinya infeksi pasca PERSETUJUAN
SETELAH PENJELASAN
globulin) pembedahan
PERSIAPAN lanjutan
Insert the title of your subtitle Here

PERSONAL HYGIENE
4 PENCEGAHAN INFEKSI.

PENGOSONGAN KANDUNG
KEMIH
5 KATETER

LATIHAN 1
6 PERNAFASAN

LATIHAN 2
7 BATUK EFEKTIF
PERSIAPAN lanjutan
Insert the title of your subtitle Here

LATIHAN 3
8 RENTANG GERAK SENDI
DAN MOBILISASI

LATIHAN 4
9 TANDA WARNING

LATIHAN 5
10 PERAWATAN LUKA DI
RUMAH

LATIHAN 6
11 NUTRISI DI RUMAH
PERSIAPAN lanjutan
Insert the title of your subtitle Here

LATIHAN 3
12 Penurunan kecemasan

LATIHAN 4
13 Penurunan ketakutan

LATIHAN 5
14 Dukungan Keluarga

LATIHAN 6
15 Dukungan Sosial
PERAWATAN INTRA OPERATIF
.
TIM PERAWAT KAMAR OPERASI
.

1 2 3 4

02 Sirkulasi Kesadaran Cairan


Jalan nafas Perfusi adekuat Perfusi cerebral IVFD
paten
Pernafasan CRT dbn Kesadaran Pemantauan VS
adekuat
Warna kulit posisioning Akral
Bantuan oksigen kemerahan
Kolaborasi tim Produksi urine
Pemantauan Persiapan darah anastesi
saturasi O2
Pemanatauan EKG . Jumlah perdarahan
.
7. Mempertahankan kedekatan
ibu/ayah dan bayi/anak
PERAWATAN
PASKA
OPERASI
8. Memberikan stimulasi
perkembangan 1. Mempertahankan fungsi
oksigenasi
2. Mempertahnkan fungsi
sirkulasi, cairan dan
metabolisme tubuh
9. Memberikan edukasi
3. Memantau kesadaran
lanjutan paska operasi
4. Mempertahankan fungsi
pencernaan
5. Mempertahankan fungsi
perkemihan
10. Melakukan kerjasama lintas 6. Melakukan perawatan luka
program dan sektoral yang
sesuai
Thank you
.
Fully Editable Icon Sets : A

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : B

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : C

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com

Anda mungkin juga menyukai